07f. lkpd kota tangerang 2007

179
BUKU I BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2007 DI TANGERANG AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA Nomor : 29/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Upload: t-mania

Post on 25-Jun-2015

2.298 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BUKU I

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 2: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 3: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 4: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 5: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BUKU I LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMAN

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN.................... 1

LAPORAN KEUANGAN POKOK

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. LAPORAN ARUS KAS

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ................................................................... 3

Page 6: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran (TA) 2007 Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor

15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang

per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan

Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Tangerang. Tanggung

jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan

berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut

mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI

memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji

material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti

yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang

digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tangerang,

serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI

yakin bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyatakan

pendapat.

Page 7: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 8: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Page 9: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 10: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 11: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

NO Ref ANGGARAN 2007 (Audited)

REALISASI 2007 (Audited) % REALISASI 2006

(Audited)

1 PENDAPATAN VI.1 914.427.674.060,00 926.874.609.208,02 101,36% 757.935.661.144,95

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH VI.1.1 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32% 131.857.486.293,95

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah VI.1.1.1 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48% 92.156.784.042,00 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah VI.1.1.2 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81% 22.155.110.158,00 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan VI.1.1.3 8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01% 5.287.566.187,00 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah VI.1.1.4 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76% 12.258.025.906,95

1.2 PENDAPATAN TRANSFER VI.1.2 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59% 603.078.174.851,00

1.2.1 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN VI.1.2.1 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29% 493.883.955.178,00 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 243.046.018.788,00 233.324.120.688,00 96,00% 194.250.497.800,00 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 492.675.165,00 730.858.131,00 148,34% 376.457.378,00 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 376.145.000.000,00 376.145.000.000,00 100,00% 293.447.000.000,00 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 7.433.000.000,00 6.191.600.000,00 83,30% 5.810.000.000,00

1.2.2 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA - - - 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus - - - 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - - -

1.2.3 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI VI.1.2.2 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05% 109.194.219.673,00 1.2.3.1 Penadapatan Bagi Hasil Pajak 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05% 109.194.219.673,00 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - -

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH VI.1.3 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00% 23.000.000.000,00 - -

1.3.1 Pendapatan Hibah 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00% 23.000.000.000,00 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - - 1.3.3 Pendapatan Lainnya - - -

2 BELANJA VI.2 904.613.230.789,55 821.141.482.762,61 90,77% 798.035.323.533,97

2.1 BELANJA OPERASI VI.2.1 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58% 454.258.958.718,00

2.1.1 Belanja Pegawai 432.974.142.483,20 401.710.093.837,77 92,78% 296.711.695.230,00 2.1.2 Belanja Barang 152.426.080.118,82 123.101.654.200,29 80,76% 106.897.634.070,00 2.1.3 Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44% 1.837.928.254,00 2.1.4 Subsidi - - - 2.1.5 Hibah - - - 2.1.6 Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68% 48.811.701.164,00

2.2 BELANJA MODAL VI.2.2 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68% 343.002.454.740,97

2.2.1 Belanja Tanah 31.922.504.451,18 31.642.449.045,05 99,12% 20.471.077.125,02 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 31.286.234.058,85 28.130.396.220,91 89,91% 12.875.119.200,00 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 74.227.149.350,52 64.447.563.261,25 86,82% 210.966.882.261,95 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 139.976.411.731,75 136.447.986.555,57 97,48% 97.622.623.954,00 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.109.429.771,93 4.263.201.120,46 83,44% 1.066.752.200,00 2.2.6 Belanja Aset Lainnya 2.832.585.120,29 2.388.293.446,32 84,31% -

2.3 BELANJA TAK TERDUGA VI.2.3 1.000.000.000,00 - 0,00% - 2.3.1 Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 - 0,00% -

2.4 TRANSFER VI.2.4 - - 773.910.075,00 2.4.1 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA - - 773.910.075,00 2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak - - 773.910.075,00 2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi - - - 2.4.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - -

SURPLUS/DEFISIT VI.3 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1077,32% (40.099.662.389,02)

3 PEMBIAYAAN VI.4 (9.814.443.270,45) (105.733.126.445,41) 1077,32% 40.099.662.389,02

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN VI.4.1 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00% 115.083.191.530,00 3.1.1 Penggunaan SILPA 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00% 115.083.191.530,00 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - 3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - 3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - 3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - -

PEMERINTAH KOTA TANGERANGLAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN

Page 12: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 13: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

(dalam Rupiah)

ASET VI.5ASET LANCAR VI.5.1

Kas di Kas Daerah VI.5.1.1 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00 Kas di Bendahara Penerimaan - - Kas di Bendahara Pengeluaran VI.5.1.2 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98 Investasi Jangka Pendek - - Piutang Pajak VI.5.1.3 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00 Piutang Retribusi VI.5.1.4 16.990.300,00 - Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan VI.5.1.5 148.742.669,00 - Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi VI.5.1.6 71.000.020,00 415.564.275,00 Piutang Lainnya VI.5.1.7 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20 Persediaan VI.5.1.8 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

Jumlah Aset Lancar 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

INVESTASI JANGKA PANJANG VI.5.2Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00 Jumlah Investasi Permanen 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

Jumlah Investasi Jangka Panjang 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

ASET TETAP VI.5.3Tanah 920.485.785.628,25 889.042.269.555,20 Peralatan dan Mesin 241.452.744.949,18 221.858.132.580,37 Gedung dan Bangunan 692.479.326.100,32 640.751.374.108,49 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.232.620.548.432,22 1.096.202.379.176,66 Aset Tetap Lainnya 11.959.174.608,55 7.695.973.488,09 Konstruksi dalam Pengerjaan 2.451.971.103,86 6.579.111.357,52 Akumulasi Penyusutan - -

Jumlah Aset Tetap 3.101.449.550.822,38 2.862.129.240.266,33

DANA CADANGAN VI.5.4Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

Jumlah Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

ASET LAINNYA VI.5.5Tagihan Penjualan Angsuran - - Tuntutan Perbendaharaan VI.5.5.1 11.600.000,00 - Tuntutan Ganti Rugi VI.5.5.2 60.264.988,00 92.252.000,00 Kemitraan dengan Pihak Ketiga VI.5.5.3 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00 Aset Tak Berwujud VI.5.5.4 3.365.583.924,15 977.290.477,83 Aset Lain-lain VI.5.5.5 345.353.661,00 510.385.763,00

Jumlah Aset Lainnya 19.253.122.797,15 17.050.248.464,83 3.397.473.794.058,89 3.057.561.857.702,16

KEWAJIBAN VI.6KEWAJIBAN JANGKA PENDEK VI.6.1

Utang Perhitungan Pihak Ketiga 170.082.486,00 472.008,00 Utang Bunga 705.686.215,84 773.183.908,80 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62 Utang Jangka Pendek Lainnya 350.814.000,00 611.079.019,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG VI.6.2Utang Jangka Panjang Lainnya 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50 14.410.134.217,34 15.823.863.941,92

JUMLAH ASET

JUMLAH KEWAJIBAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANGNERACA

PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN 2007 (Audited) 2006 (Audited)REF

Page 14: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 15: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI VI.8.1 371.048.880.035,19 300.991.527.885,00

ARUS MASUK KAS 932.712.649.305,02 761.177.787.511,00 Pendapatan Pajak Daerah VI.8.1.1 109.607.464.640,50 92.156.784.042,00 Pendapatan Retribusi Daerah VI.8.1.2 25.883.814.246,00 22.155.110.158,00 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan VI.8.1.3 13.727.558.797,00 5.287.566.187,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah VI.8.1.4 7.304.991.618,52 11.611.514.284,95 Dana Bagi Hasil Pajak VI.8.1.5 233.324.120.688,00 194.250.497.800,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam VI.8.1.6 730.858.131,00 376.457.378,00 Dana Alokasi Umum VI.8.1.7 376.145.000.000,00 293.447.000.000,00 Dana Alokasi Khusus VI.8.1.8 6.191.600.000,00 5.810.000.000,00 Dana Otonomi Khusus - - Dana Penyesuaian - - Pendapatan Bagi Hasil Pajak VI.8.1.9 128.959.201.087,00 109.194.219.673,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - Pendapatan Hibah VI.8.1.10 25.000.000.000,00 23.000.000.000,00 Pendapatan Dana Darurat - - Pendapatan Lainnya - - Contra Pos dan UUDP yang telah disetor s.d. 31 Desember 2007 VI.8.1.11 5.838.040.097,00 3.888.637.988,05

ARUS KELUAR KAS 561.663.769.269,84 460.186.259.626,00 Belanja Pegawai VI.8.1.12 403.440.030.266,87 299.010.034.364,00 Belanja Barang VI.8.1.13 129.039.984.427,97 109.170.683.658,00 Bunga VI.8.1.14 1.683.090.328,00 1.838.928.254,00 Subsidi - - Hibah - - Bantuan Sosial VI.8.1.15 27.500.664.247,00 49.392.703.275,00 Belanja Tidak Terduga - - Bagi Hasil Pajak - 773.910.075,00 Bagi Hasil Retribusi - - Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN VI.8.2 (267.891.073.726,17) (343.334.507.292,00)

ARUS MASUK KAS - - Pendapatan Penjualan atas Tanah - - Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - - Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - - Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - - Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap - - Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya - -

ARUS KELUAR KAS 267.891.073.726,17 343.334.507.292,00 Belanja Tanah VI.8.2.1 31.837.636.194,48 20.592.965.500,00 Belanja Peralatan dan Mesin VI.8.2.2 28.170.653.823,18 12.884.601.183,00 Belanja Gedung dan Bangunan VI.8.2.3 64.481.922.066,50 211.006.448.857,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan VI.8.2.4 136.671.617.837,14 97.783.302.662,00 Belanja Aset Tetap Lainnya VI.8.2.5 4.270.142.896,46 1.067.189.090,00 Belanja Aset Lainnya VI.8.2.6 2.459.100.908,40 -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN VI.8.3 (7.193.023.088,02) (26.979.546.337,00)

ARUS MASUK KAS 1.596.805.395,98 754.029.228,00 Penggunaan SILPA VI.8.3.1 1.596.805.395,98 754.029.228,00 Pencairan Dana Cadangan - - Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - Penerimaan Pinjaman Daerah - - Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - -

ARUS KELUAR KAS 8.789.828.484,00 27.733.575.565,00 Pembentukan Dana Cadangan VI.8.3.2 7.533.976.137,00 21.478.000.000,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah - 5.000.000.000,00 Pembayaran Pokok Pinjaman VI.8.3.3 1.255.852.347,00 1.255.575.565,00 Pemberian Pinjaman Daerah - -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN VI.8.4 - 472.008,00

ARUS MASUK KAS 18.654.359.095,00 15.891.144.605,00 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) VI.8.4.1 18.654.359.095,00 15.891.144.605,00

PEMERINTAH KOTA TANGERANGLAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

URAIAN 2007 (Audited)REF 2006 (Audited)

Page 16: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 17: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 7 -

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I

PENDAHULUAN I.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kota Tangerang menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2007. Laporan keuangan yang disusun ini meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan mengenai: 1. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; 2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan

anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; 3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

Pemerintah Kota Tangerang serta hasil-hasil yang dicapai; 4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas; 5. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kota Tangerang berkaitan dengan

sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan

6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kota Tangerang sebagai akibat pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2007.

I.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia TAhun 2003 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

Page 18: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaram Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang erubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44368);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007 Nomor 5); dan

12. Peraturan Walikota Nomor 9 A Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

I.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN I.3.1. Unsur Laporan Keuangan LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas dalam Pemerintah Daerah, yang terdiri dari SKPKD dan SKPD (dinas/badan/kantor). Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang disusun berdasarkan penggabungan data/laporan keuangan PPKD dan SKPD. LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

LRA memuat informasi mengenai Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah. Data/informasi keuangan mengenai Pendapatan Asli Daerah, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal didasarkan pada LRA SKPD dan data/informasi keuangan mengenai Pendapatan Transfer, Lain-lain

Page 19: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -

Pendapatan yang Sah, Belanja Bunga, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Tak Terduga, dan Pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran) didasarkan pada LRA PPKD.

2. Neraca

Data mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana Cadangan, Tuntutan Perbendaharaan, Piutang Dana Perimbangan, Utang Bunga, dan Utang Luar Negeri (jangka pendek dan jangka panjang) didasarkan pada Neraca PPKD. Sedangkan data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Tuntutan Ganti Rugi, Persediaan, Aset Tetap, Aset Tak Berwujud, dan Utang Pemotongan Pajak didasarkan pada Neraca SKPD.

3. Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh PPKD sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) selama Tahun Anggaran 2007.

4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan mengenai kondisi umum Pemerintah Kota Tangerang, penjelasan dan daftar mengenai nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Angaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.

I.3.2 Entitas Untuk Tahun Anggaran 2007, entitas dalam Pemerintah Kota Tangerang yang dicakup dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang meliputi: 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Kantor Perpustakaan Umum 3. Dinas Kesehatan 4. DInas Pekerjaan Umum 5. Dinas Perumahan dan Permukiman 6. Kantor Pemadam Kebakaran 7. Dinas Tata Kota 8. Badan Perencanaan Daerah 9. Dinas Perhubungan 10. Dinas Lingkungan Hidup 11. Dinas Pertanahan 12. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 13. Dinas ketenagakerjaan 14. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata 15. Kantor Penanaman Modal dan Perijinan 16. Dinas Ketentraman dan Ketertiban 17. DPRD dan Sekretariat DPRD 18. Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah 19. Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah 20. Badan Pengawasan Daerah 21. Kecamatan Tangerang 22. Kecamatan Jatiuwung 23. Kecamatan Batuceper

Page 20: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -

24. Kecamatan Benda 25. Kecamatan Cipondoh 26. Kecamatan Ciledug 27. Kecamatan Karawaci 28. Kecamatan Periuk 29. Kecamatan Cibodas 30. Kecamatan Neglasari 31. Kecamatan Pinang 32. Kecamatan Karang Tengah 33. Kecamatan Larangan 34. Badan Kepegawaian dan Diklat 35. Kantor Pemberdayaan Masyarakat 36. Kantor Arsip Daerah 37. Kantor Pengolahan Data Elektronik 38. Dinas Pertanian LKPD Kota Tangerang Tahun Angaran 2007 mencakup Transaksi keuangan yang berasal dari APBD dan pelaksanaan APBD pada seluruh SKPD dan SKPKD dalam lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. LKPD ini tidak mencakup entitas: 1. Pemerintah Pusat; dan 2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). I.3.3. Kebijakan Konversi Mengingat penyusunan dan penyajian APBD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 dan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, maka untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 bahwa LKPD sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, maka penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan melakukan konversi kepada Standar Akuntasi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

Konversi yang dilakukan mencakup jenis laporan, basis akuntansi, pengungkapan pos-pos laporan keuangan, struktur APBD (pendapatan, belanja, dan pembiayaan), klasifikasi anggaran (pendapatan, belanja, dan pembiayaan), aset, kewajiban, ekuitas, arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. Konversi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara mentrasir kembali (trace back) pos-pos laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan. Pelaksanaan konversi pos-pos laporan keuangan didasarkan pada Buletin Teknis Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Konversi dan khusus untuk penyajian belanja daerah didasarkan pada Buletin Teknis Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah, dimana dilakukan reclass untuk belanja pegawai, barang dan jasa, dan belanja modal.

Page 21: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -

Disamping itu pula, LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 juga memuat data LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2006 yang sudah diaudit oleh BPK RI dengan opini Wajar dengan Pengecualian. Untuk meningkatkan kesesuaian LKPD Kota Tangerang terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan, maka dilakukan reclass terhadap pos Aset Tetap – Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Neraca yang tidak memenuhi definisi aset tetap berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. Nilai Aset Tetap – Alat Kantor dan Rumah Tangga yang di reclass adalah aset yang diperoleh sampai dengan Tahun Anggaran 2006 diseluruh SKPD dan dikategorikan sebagai barang inventaris yang antara lain terdiri dari mesin tik, kalkulator, meja dan kursi sekolah, filing cabinet, lemari, jam dinding, gambar/foto presiden dan pahlawan, dan lain-lain. LKPD Tahun Anggaran 2007 sudah memuat Neraca SKPD yang merupakan kemajuan dibandingkan dengan LKPD Tahun 2006. Neraca SKPD ini merupakan pemecahan dari Neraca Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2006 yang sudah diaudit oleh BPK RI. Namun demikian, perlu diakui bahwa dalam penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 masih ditemui kendala antara lain perbedaan dalam struktur anggaran dengan struktur pelaporan, dan perbedaan definisi belanja modal berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang mengakibatkan masih diperlukannya proses konversi. I.4. SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang disajikan dengan urutan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan I.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan I.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro II.1. Ekonomi Makro II.2. Kebijakan Keuangan Daerah II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal III.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal III.2. Faktor Pendukung dan Penghambat pencapaian kinerja Bab IV Ikhtisar Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang IV.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Program Pemerintah

Kota Tangerang IV.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja Bab V Kebijakan Akuntansi V.1. Entitas Pelaporan

Page 22: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -

V.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan V.3. Kebijakan Akuntansi Bab VI Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan VI.1. Pendapatan VI.2. Belanja VI.3. Surplus/Defisit VI.4. Pembiayaan VI.5. Aset VI.6. Kewajiban VI.7. Ekuitas Dana VI.8. Komponen-komponen Arus Kas Bab VII Penjelasan atas Informasi Non Keuangan Bab VIII Penutup

Page 23: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -

BAB II EKONOMI MAKRO

II.1. EKONOMI MAKRO Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut, khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Kondisi ekonomi makro Kota Tangerang tahun 2006 dan perkiraan tahun 2007 dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Relatif terjaganya stabilitas ekonomi dengan baik

Tercermin dari semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang yang dapat dilihat dari kecenderungan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tangerang berdasarkan harga konstan dalam 4 (empat) tahun terakhir (2002 –2006).

Grafik 1 Perkembangan PDRB Kota Tangerang dan Prov. Banten 2002 - 2006

6,69%

5,50%

6,13%

6,93%

4,94%5,88%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

2002 - 2004 2005 2006

Tahun

PDR

B Kota Tangerang

Prov. Banten

Berdasarkan grafik perkembangan PDRB di atas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, PDRB Kota Tangerang mengalami peningkatan dan selalu berada di atas PDRB Propinsi Banten. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang selalu mengalami peningakatan dari tahun ke tahun dan sedikit lebih baik dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Banten secara keseluruhan.

2. Kemampuan ekonomi untuk memperluas lapangan kerja

Sebagai kota yang memiliki karakteristik industri perdagangan dan kegiatan jasa, maka penanganan permasalahan ketenagakerjaan menjadi sangat penting. Pada Tahun 2005 banyaknya pencari kerja terdaftar di Kota Tangerang adalah

Page 24: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -

sebanyak 33.744 orang, pada tahun 2006 sebanyak 34.583 orang, dan pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 35.792 orang. Sedangkan penyerapan tenaga kerja pada tahun 2005 adalah sebesar 28,70%, tahun 2006 tenaga kerja yang diserap adalah sebesar 22,53%, dan pada tahun 2007 diperkirakan sebesar 24,85%. Dengan melihat perkembangan yang ada, secara umum dapat dikatakan bahwa kemampuan ekonomi dalam kurun waktu 2005 – 2007 diperkirakan telah mampu meningkatkan banyaknya lowongan kerja yang dapat diisi oleh tenaga kerja, namun dengan tingginya angka pencari kerja maka pertambahan lowongan kerja harus lebih ditingkatkan.

3. Relatif terjaganya tingkat perubahan harga (inflasi)

Inflasi dapat tercermin dari fluktuasi pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dalam konteks regional dipengaruhi terutama oleh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan faktor musiman (hari raya, dan tahun baru). Berikut disajikan data perkembangan inflasi dari tahun 2002 sampai 2007 (perkiraan).

Grafik 2 Perkembangan Inflasi di Kota Tangerang 2002 - 2007

6,19%

11,70%

3,76%3,83%

0,00%2,00%

4,00%6,00%

8,00%10,00%

12,00%14,00%

2002 - 2004 2005 2006 2007

Tahun

Infla

si

Berdasarkan grafik 2 di atas terlihat bahwa inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005 yang mencapai 11,70% hal ini dipicu terutama karena kenaikan harga BBM yang mencapai 100%. Namun pada tahun 2006 dan 2007 inflasi kembali menurun hal ini menunjukkan bahwa setelah tahun 2005 terjadi kestabilan harga.

4. Kemandirian ekonomi daerah

Kemandirian ekonomi daerah Kota Tangerang relatif masih belum begitu kuat, yang dicerminkan oleh relatif belum meningkatnya kemampuan fiskal daerah dari tahun ke tahun. Kemampuan fiskal daerah ini dapat dilihat dari (1) rasio ketergantungan daerah-pusat yang merupakan rasio antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Belanja Daerah (minimal 20%) dan (2) tingkat kemampuan daerah yang merupakan rasio antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Belanja Tidak Langsung (minimal 100%). Tingkat ketergantungan daerah-pusat antara tahun 2003 – 2007 secara rata-rata masih di atas 80% atau sebesar 88,30% dan tingkat kemandirian keuangan daerah sejak tahun 2003 – 2007 masih jauh di bawah 100% yaitu 39,89%. Kedua rasio ini mengindikasikan bahwa masih tingginya tingkat ketergantungan Pemerintah Kota Tangerang terhadap Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi Banten dalam membiayai pembangunannya serta belum mandirinya kemampuan keuangan daerah Kota Tangerang.

Page 25: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -

II.2. KEBIJAKAN KEUANGAN Kebijakan keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target pendapatan dan mengefektifkan belanja serta efisiensi pembiayaan. II.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan dalam bidang Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2007 diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Pendapatan Daerah sampai dengan 5% melalui upaya stabilisasi dan/atau peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan Daerah, dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Pendapatan Daerah antara lain: 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a. Pengkoordinasian dan pelibatan berbagai unit kerja yang terkait dengan manajemen/pengelolaan PAD harus berdasar pada regulasi/atiran perundangan yang berlaku, serta mengacu kepada rencana tindak yang jelas dan terukur;

b. Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD melalui kegiatan yang bersifat terus menerus dan sungguh-sungguh (intensifikasi) dan kegiatan yang bersifat penggalian dan perluasan sumber-sumber pendapatam (eksploratif dan ekstensifikasi) yang dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak melalui pola kemitraan dengan prinsip keterbukaan dan keadilan.

2. Dana Perimbangan

a. Pelaksaan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber Dana Perimbangan seperti pemungutan PBB, PPh Pasal 21, dan BPHTB;

b. Peningkatan akurasi dan validitas data yang menjadi komponen-komponen atau indeks dalam perhitungan pembagian Dana Perimbangan; dan

c. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Banten dalam upaya peningkatan penerimaan Dana Perimbangan.

II.2.2. Kebijakan Belanja Daerah Belanja Daerah Kota Tangerang sebagaimana yang tertuang dalam APBD dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 disusun dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintrahan yang menjadi kewenangan Kota Tangerang, yang terdiri dari urusan wajib, dan urusan pilihan. Kebijakan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Belanja Daerah sampai dengan 10% dengan komposisi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung yang proporsional melalui upaya-upaya stabilisasi dan/atau peningkatan belanja langsung dan belanja tidak langsung dengan menggunakan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan kemanfaatan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka implementasi kebijakan Belanja Daerah, antara lain:

Page 26: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -

1. Belanja Tidak Langsung: a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja

Pegawai (Gaji dan Tunjangan PNS serta honor dan vakasi non PNS) sampai dengan 7%, dan Belanja Bantuan Sosial sampai dengan 17%;

b. Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan urgensitas dalam rangka mendukung secara signifikan terhadap upaya penanggulangan permasalahan kemiskinan pengurangan tingkat pengangguran, peningkatan kualitas SDM penduduk Kota Tangerang, serta penciptaan sustainabilitas ekologi.

2. Belanja Langsung

a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai maksimal 5%, Belanja Barang dan Jasa maksimal 10%, dan Belanja Modal sampai dengan 20%;

b. Proporsionalisasi komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal untuk kegiatan fisik konstruksi dan kegiatan non fisik konstruksi;

c. Proporsionalisasi komposisi Belanja Langsung pada kegiatan utama dan kegiatan penunjang untuk pelaksanaan urusan;

d. Proporsionalisasi komposisi antara program prioritas dengan program pendukung;

e. Proporsionalisasi didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2007.

II.2.3. Kebijakan Pembiayaan Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2007 lebih ditekankan kepada upaya menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya Belanja Daerah dibandingkan dengan Pendapatan Daerah melalui penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang diperoleh dari Tahun Anggaran 2006. II.3. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH

KOTA TANGERANG Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kota Tangerang memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2007. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun Anggaran 2007 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yang pertama adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2007 dan yang kedua adalah melalui penetapan Perda Nomor 15 Tahun 2007 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007. Terjadinya perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 ini lebih disebabkan karena adanya perubahan asumsi yang mendasari penghitungan target penerimaan Pendapatan Daerah dan alokasi Belanja Daerah. Dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan penerimaan dari PAD sebesar 1% - 6%, peningkatan penerimaan Dana

Page 27: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -

Perimbangan sebesar 2% - 7% yang berasal dari perkiraan peningkatan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 10% - 15%, dan perkiraan penurunan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 1% - 6% yang berasal dari menurunnya Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya yang diperkirakan turun sebesar 15% - 20% dari anggaran semula. Untuk Belanja Daerah diperkirakan akan meningkat antara 5% - 10%, yang berasal dari peningkatan Belanja Tidak Langsung sebesar 3% - 8% sebagai akibat dari antisipasi terjadi pengangkatan CPNS sebanyak 1.058 pegawai dan peningkatan Belanja Bantuan Sosial. Belanja Langsung juga diperkirakan meningkat sebesar 4% - 9% sebagai akibat dari peningkatan komponen Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal dalam rangka pelaksanaan berbagai program dan kegiatan. Tabel berikut ini menyajikan Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2007

Tabel 1 Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2007 (dalam milyar rupiah)

Perubahan Uraian APBD Perubahan APBD Rp %

I. Pendapatan 894,702 914,427 19,725 2,20 I.1. Pendapatan Asli Daerah 128,656 133,412 4,756 3,70 I.2. Dana Perimbangan 598,535 627,116 28,581 4,78 I.3. Lain-lain Pendapatan yan Sah 167,510 153,898 (13,612) (8,13) II. Belanja 845,382 904,613 59,231 7,01 II.1 Belanja Tidak Langsung 298,251 312,573 14,322 4,80 II.2 Belanja Langsung 547,130 592,039 44,909 8,21

Surplus/Defisit 49,320 9,814 (39,506) (80,10)

III. Pembiayaan III.1 Penerimaan 11,338 46,603 35,265 311,03 III.2 Pengeluaran 21,258 21,258 0,000 0,00

SiLPA Tahun Berjalan 39,401 35,159 (4,242) (10,77) II.4. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMERINTAH

KOTA TANGERANG Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2007 mengangkat 8 (delapan) isu pembangunan di Kota Tangerang, yang terdiri dari: 1. Meningkatnya biaya pendidikan yang semakin memberatkan masyarakat; 2. Menurunnya daya beli masyarakat sebagai dampai dari kebijakan kenaikan

harga BBM, Tarif Dasar Listrik, dan harga kebutuhan dasar masyarakat; 3. Menurunnya mutu daya dukung Sumber Daya Alam (SDA) serta semakin

mewabahnya penyakit flu burung, penyakit demam berdarah, busung lapar, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya;

4. Berkurangnya lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang semakin bertambah;

5. Meningkatnya probelamtika kebersihan kota dan penanganan sampah; 6. Meningkatnya aksi-aksi anarkis sebagi akibat dari rencana revisi Undang-undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Page 28: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -

7. Pemantapan situasi sosial politik yang kondusif menjelang Pilkada Gubernur Banten tahun 2006 dan persiapan Pilkada Walikota Tangerang Tahun 2008; dan

8. Berkembangnya konsep megapolitan yang berpengaruh terhadap perencanaan tata ruang kota.

Berdasarkan isu-isu pembangunan di atas, maka ditetapkanlah prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2007 yang terdiri dari: 1. Percepatan pembangunan infrastruktur. Prioritas ini akan dilaksanakan melalui

program dan kegiatan yang termuat dalam urusan Pekerjaan Umum, dan Urusan Perhubungan;

2. Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Pelaksanaan prioritas pembangunan ini melalui urusan Perumahan, urusan Kesehatan, dan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

3. Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, dimana prioritas pembangunan ini akan dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang termuat dalam urusan Pendidikan;

4. Penegakan peraturan daerah serta pemantapan keamanan dan ketertiban. Prioritas ini akan dilaksanakan oleh program dan kegiatan yang termuat dalam urusan Pemerintahan Umum, urusan Kepegawaian, urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, urusan Perencanaan Pembangunan, urusan Komunikasi dan Informatika, urusan Kearsipan, dan urusan Statistik;

5. Penanggulangan kemiskinan, dimana prioritas pembangunan ini dilaksanakan melalui pelaksanaan urusan Sosial, urusan Tenaga Kerja, urusan Penanaman Modal, urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, urusan Pemberdayaan Perempuan, urusan Pemuda dan Olahraga, urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa, urusan Perindustrian, urusan Pertanian, urusan Pariwisata, urusan Kelautan dan Perikanan, dan urusan Perdagangan;

6. Pembudayaan gerakan ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota (K3). Prioritas pembangunan ini dilaksanakan oleh urusan Pertanahan, urusan Lingkungan Hidup, urusan Perumahan, dan urusan Penataan Ruang;

7. Percepatan pertumbuhan perekonomian dalam bidang industri, perdagangan, dan koperasi yang berpihak pada pelaku ekonomi menengah dan kecil; dan

8. Peningkatan pemeliharaan kelestarian sumber daya air. Pelaksanaan prioritas pembangunan ini akan dilaksanakan dalam program dan kegiatan yang termuat dalam urusan Lingkungan Hidup, dan urusan Pekerjaan Umum.

Mengacu kepada prioritas pembangunan Tahun Anggaran 2007, maka secara umum sasaran yang ingin dicapai adalah: 1. Meningkatnya penataan infrastruktur perkotaan terutama pengaturan jaringan

kalan yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas; 2. Terwujudnya ketersediaan laboratorium dan perpustakaan di setiap sekolah; 3. Meningkatnya kualitas pelayanan dan upaya perbaikan kesehatan masyarakat

melalui pemberantasan penyakit menular dan perbaikan gizi; 4. Meningkatnya ketentraman dan ketertinam yang dapat menunjang pelaksanaan

pembangunan yang dinamis, yang dilandasi oleh spiritual, moral, dan etika; 5. Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan timbulnya masalah

kesejahteraan sosial; 6. Terciptanya kondisi lingkungan kota yang bersih, sehat, dan indah;

Page 29: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 19 -

7. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan peran usaha kecil dan menengah (UKM); dan

8. Meningkatnya pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya air yang lebih efektif dan efisien.

Page 30: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 20 -

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA

FISKAL PEMERINTAH KOTA TANGERANG

III.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN SASARAN KINERJA

FISKAL Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemenuhan sumber-sumber keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2007 anggaran Belanja Daerah Kota Tangerang ditetapkan sebesar Rp904.613.230.789,55 dan direncanakan didanai melalui penerimaan pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp133.412.795.107,00, Pendapatan Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sebesar Rp627.116.693.953,00, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp153.898.185.000,00, sehingga akan menghasilkan surplus anggaran yang sebesar Rp9.814.443.270,45 yang akan digunakan diantara untuk pembayaran cicilan pokok utang jangka panjang dan penyertaan modal. Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kota Tangerang selama Tahun Anggaran 2007 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang

Tahun Anggaran 2007 (dalam milyar rupiah)

Selisih Uraian Target (Anggaran)

Realisasi Rp %

I. Pendapatan 914,427 926,706 12,279 1,34

I.1. Pendapatan Asli Daerah 133,412 156,356 22,94 17,20

I.2. Dana Perimbangan 627,116 616,391 (10,72) (1,71)

I.3. Lain-lain Pendapatan yan Sah 153,898 153,959 0,061 0,04

II. Belanja 904,613 821,141 83,472 9,23

II.1 Belanja Tidak Langsung 312,573 290,395 22,177 7,10

II.2 Belanja Langsung 592,039 530,746 61,293 10,35

Surplus/Defisit 9,814 105,565 95,750 975,61

III. Pembiayaan (9,814) (105,565) 95,750 975,61

III.1 Penerimaan 46,603 46,771 0,167 0,36

III.2 Pengeluaran 21,258 8,789 12,648 58,65

SiLPA Tahun Berjalan 35,159 143,546 108,387 308,27

Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa, secara umum realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp926.706.798.711,02 melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp914.427.674.060,00 atau melebihi target sebesar 1,34%. Pelampauan tertinggi realisasi terhadap target terdapat pada pos penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Page 31: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 21 -

(PAD) dengan realisasi sebesar Rp156.356.018.805,02 atau 17,20% dari target yang telah ditetapkan. Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2002 sampai dengan 2007 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3 dan grafik 3 berikut ini:

Tabel 3 Perkembangan PAD dari TA 2002 s.d. 2006 (dalam milyar rupiah)

No. Tahun Anggaran Target Realisasi

1. 2002 76,914 83,344

2. 2003 89,165 93,383

3. 2004 97,900 105,612

4. 2005 107,313 117,413

5. 2006 122,288 131,224

6. 2007 133,412 156,523

Grafik 3 Perkembangan Target dan Realisasi PAD TA 2002 - 2007

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun Anggaran

Target

Realisasi

Secara Keseluruhan dari tahun anggaran 2002 sampai dengan tahun anggaran 2006 baik target maupun realisasi PAD Kota Tangerang terus menerus mengalami kenaikan. Dilihat dari sisi target anggaran, pada tahun anggaran 2002 sampai dengan 2003 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp12,251 milyar atau sekitar 15,93%, dari tahun anggaran 2003 sampai dengan 2004 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp8,735 milyar atau sekitar 9,80 %, dan dari tahun anggaran 2004 sampai dengan tahun anggaran 2005 target PAD mengalami kenaikan sebesar Rp9,413 milyar atau sekitar 9,61%, dan dari tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2006 PAD mengalami kenaikan sebesar Rp14,975 milyar atau sekitar 13,95%.

Page 32: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 22 -

Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada tahun anggaran 2002 sampai dengan 2003 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp10,038 milyar atau sekitar 12,04% dari tahun anggaran 2003 sampai dengan 2004 realisasi penerimaan PAD mengalami kenaikan sebesar Rp.12,229 milyar atau sekitar 13,10%, dari tahun anggaran 2004 sampai dengan tahun anggaran 2005 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp11,801 milyar atau sebesar 11,17%, dari tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun anggaran 2006 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp13,831 milyar atau 11,78%, dan terakhir dari tahun anggaran 2006 sampai dengan tahun anggaran 2007 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar Rp25,132 milyar atau 19,15%. Untuk Dana Perimbangan realisasi penerimaan sebesar Rp616.391.578.819,00 (98,29%) dari target yang ditetapkan sebesar Rp627.117.693.953,00. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2002 sampai dengan 2007 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4 dan grafik 4 berikut ini :

Tabel 4 Perkembangan Dana Perimbangan

T.A. 2002 – 2006 (dalam milyar rupiah)

NO TAHUN ANGGARAN TARGET REALISASI 1. 2002 261,722 280,455 2. 2003 393,028 414,771 3. 2004 442,694 451,678 4. 2005 515,416 524,002 5. 2006 642,103 623,078 6. 2007 627,116 616,391

0

100

200

300

400

500

600

700

Target/Realisasi

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun Anggaran

Grafik 4 Perkembangan Target dan Realisasi Dana Perimbangan TA 2002 - 2007

TARGET

REALISASI

Page 33: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -

Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2006, baik sisi target maupun realisasi terjadi penurunan sebesar sebesar Rp14.986.598.988,00 atau 2,33% bila dibandingkan dengan target pada tahun 2006 dan untuk realisasi terjadi penurunan sebesar Rp6.686.596.032,00 atau sekitar 1,07%, hal ini disebabkan karena penerimaan yang berasal dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi untuk tahun anggaran 2007 dianggarkan pada pos Lain-lain Pendapatan yang Sah. Perpindahan pos penganggaran dari Dana Perimbangan kepada pos Lain-lain Pendapatan yang Sah ini didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dari target penerimaan sebesar Rp153.898.185.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp153.959.201.087,00 atau 100,04%. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup: 1. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,

badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/ perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;

2. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam;

3. Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan

4. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya. Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah. pada Tahun Anggaran 2007 belanja daerah dialokasikan sebesar Rp904.613.230.789,55 dan direalisasikan sebesar Rp821.141.482.762,61 atau 90,77% sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp83.471.748.026,94. Berdasarkan tabel 2 di atas atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana yang terbesar dibandingkan dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 65,45% dari total APBD tahun anggaran 2007.

Grafik 5

Perbandingan Anggaran Belanja Daerah TA 2007 per Jenis Belanja

34,55%

65,45% Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Berdasarkan kebijakan belanja daerah serta proporsi masing-masing belanja dapat dilihat bahwa komitmen Pemerintah Kota Tangerang terhadap pelayanan publik sangat besar, hal ini terlihat dari persentase belanja langsung yang cukup besar dibandingkan dengan belanja belanja tidak langsung. Hal ini juga membuktikan

Page 34: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -

bahwa penyusunan anggaran berbasis kinerja guna pencapaian standar pelayanan minimum kepada masyarakat cukup dapat dipertanggungjawabkan. Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp312.573.248.855,00 dan dana yang direalisasikan sebesar Rp290.184.074.479,00 atau sebesar 92,84%. Anggaran dan realisasi Belanja Tidak Langsung ini terdiri atas:

Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA 2007

NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

1. Belanja Pegawai 278.714.555.152,00 261.385.623.334,00 93,78

2. Belanja Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44

3. Belanja Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68

4. Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00

J u m l a h 312.573.248.855,00 290.395.468.409,00 92,90

Belanja ini diperuntukan membiayai pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan program. Pada tahun anggaran 2007, Belanja Langsung mendapat alokasi anggaran sebesar Rp592.039.981.934,55 dan terealisir sebesar Rp530.736.014.353,61 atau 89,65%. Dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA 2007

(dalam rupiah) NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

1. Belanja Pegawai 165.347.102.654,12 145.899.194.090,00 88,24

2. Belanja Barang dan Jasa 149.443.742.128,95 123.986.985.785,00 82,97

3. Belanja Modal 277.249.137.151,48 260.859.834.478,61 94,09

J u m l a h 592.039.981.934,55 530.746.014.353,61 89,65

Dalam hal Pembiayaan Daerah sebagai pos untuk menutup defisit angaran dan memanfaatkan surplus anggaran, dari target Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp46.771.252.450,98 dapat direalisasikan sebesar 100,36%, realisasi penerimaan ini sepenuhnya berasal dari SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya sebesar Rp46.603.441.953,98 dan penerimaan piutang daerah sebesar Rp167.810.497,00. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp8.789.828.484,00 (41,34%) dari alokasi anggaran sebesar Rp21.258.292.348,00. Realisasi pengeluaran pembiayaan ini ditujukan untuk penyisihan Dana Cadangan (termasuk jasa giro dan bunga deposito) sebesar Rp7.533.976.137,00 dan pembayaran angsuran pokok utang jangka panjang sebesar Rp1.255.852.347,00. sedangkan untuk rencana Pemerintah Kota Tangerang melakukan penyertaan modal dalam bentuk dana bergulir tidak dilaksanakan menunggu pembentukan BLUD yang khusus menangani pengelolaan dana bergulir ini kepada masyarakat. Surplus anggaran yang dianggarkan sebesar Rp9.814.443.279,45 direalisasikan sebesar Rp105.565.315.948,41 (1.075,61%) yang berasal dari pelampauan target

Page 35: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -

penerimaan Daerah sebesar Rp12.279.124.651,02 dan efisiensi belanja sebesar Rp83.471.748.026,94 serta efisiensi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp12.636.274.361,00 menghasilkan SiLPA Tahun Berjalan sebesar Rp143.546.739.915,39 atau 408,27% dari yang dianggarkan. III.2 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN

KINERJA Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja keuangan Tahun Anggaran 2007 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu:

1. Masih kurang optimalnya pengelolaan potensi yang ada di Kota Tangerang (baik pajak maupun retribusi daerah);

2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan kepada masyarakat, sehingga berdampak kepada kurang pedulinya masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar Pajak dan Retribusi Daerah;

3. Situasi perekonomian agak sulit diprediksi, dengan adanya kenaikan beberapa komponen penting, yang diperkirakan akan berdampak kepada berkurangnya daya beli pada masyarakat di Kota Tangerang;

4. Belum transparannya proses pembagian dana bagi hasil kepada Pemerintah Kota Tangerang;

5. Dalam menetapkan target dana bagi hasil, Pemerintah Propinsi tidak pernah melibatkan Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengakibatkan target yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga tidak bisa dicapai oleh Kabupaten/Kota;

6. Masih adanya kebutuhan yang belum terakomodasi dikarenakan keterbatasan sumber dana yang tersedia;

7. Adanya program-program lanjutan strategis, terutama program dan kegiatan fisik dengan nilai anggaran yang cukup besar sehingga berpengaruh terhadap keseluruhan rencana alokasi anggaran belanja; dan

8. Munculnya kebutuhan program dan kegiatan yang diperlukan untuk dilaksanakan pada saat pelaksanaan APBD sudah berjalan. Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan situasi dan kondisi di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang, baik dari sisi perubahan peraturan maupun kondisi masyarakat.

Sedangkan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja adalah:

1. Adanya perbaikan sistem kerja dan sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian target kinerja;

2. Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;

3. Semakin meningkatnya koordinasi antara dinas/kantor/badan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi;

4. Semakin meningkatnya koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, dan instansi vertikal lainnya; dan

5. Dengan meningkatnya penyebarluasan informasi pentingnya membayar pajak dan retribusi daerah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi daerah.

Page 36: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -

BAB IV IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMERINTAH KOTA

TANGERANG IV.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM Pencapaian kinerja program merupakan gambaran tentang ketercapaian serangkaian aktivitas dalam bentuk pelaksanaan kegiatan, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kegiatan merupakan representasi dari peran SKPD terhadap pencapaian sasaran pembangunan melalui kontribusi terhadap indikasi kegiatan yang didefinisikan dalam dokumen rencana sebagai wujud sinergitas peran. Pelaksanaan program dan kegiatan ini disesuaikan dengan urusan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada Tahun Anggaran 2007, alokasi Belanja Daerah yang terbesar adalah untuk menunjang pelaksanaan urusan Pendidikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp250.510.917.696,00 atau 27,69% dari total anggaran Belanja Daerah yang digunakan untuk mendanai pelaksanaan 9 program dengan 83 kegiatan. Tabel 7 di bawah ini menggambarkan secara rinci alokasi Belanja Daerah untuk setiap urusan.

Tabel 7

Alokasi Belanja Daerah per Urusan Tahun Anggaran 2007

NO Urusan Jumlah

Program Anggaran

REALISASI

I. WAJIB 186 897.545.337.782,55 786.298.243.180,61

1. Pendidikan 9 250.510.917.696,00 242.662.557.881,00

2. Kesehatan 16 52.308.351.886,01 47.526.762.029,00

3. Pekerjaan Umum 11 115.835.683.188,77 111.428.002.797,00

4. Perumahan 10 46.755.664.083,00 44.707.260.357,00

5. Penataan Ruang 7 34.800.706.773,00 29.730.256.348,00

6. Perencanaan Pembangunan 9 8.133.592.451,00 7.168.005.121,00

7. Perhubungan 11 27.021.087.832,00 24.442.072.451,00

8. Lingkungan Hidup 8 25.631.229.177,00 22.669.973.718,00

9. Pertanahan 5 33.502.481.971,00 32.944.735.507,61

10. Kependudukan dan Catatan Sipil 4 10.227.484.913,00 8.989.885.323,00

11. Pemberdayaan Perempuan 4 1.045.668.300,00 856.352.800,00

12. Keluarga Berencana 6 567.004.900,00 508.458.067,00

13. Sosial 4 1.506.064.050,00 1.370.799.855,00

Page 37: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 27 -

NO Urusan Jumlah

Program Anggaran

REALISASI

14. Tenaga Kerja 6 5.953.202.536,00 5.388.319.402,00

15. Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah

7 4.030.183.485,00 3.489.406.859,00

16. Penanaman Modal 5 3.188.899.581,00 2.469.974.336,00

17. Pemuda dan Olahraga 6 4.834.880.700,00 3.628.936.625,00

18. Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri

11 21.375.624.221,00 20.292.215.875,00

19. Pemerintahan Umum 18 215.907.268.447,77 147.656.299.533,00

20. Kepegawaian 8 24.431.263.974,00 19.218.311.040,00

21. Pemberdayaan Masyarakat Desa 5 2.485.334.178,00 2.285.347.469,00

22. Statistik 1 675.000.000,00 577.189.420,00

23. Kearsipan 8 2.628.037.428,00 2.357.914.602,00

24. Komunikasi dan Informatika 7 4.189.706.011,00 3.929.206.035,00

II. PILIHAN 21 7.067.893.007,00 5.833.4.507,00

1. Pertanian 11 4.117.331.307,00 3.938.569.557,00

2. Kelautan dan Perikanan 3 857.550.000,00 233.816.350,00

3. Pariwisata 2 579.750.000,00 520.799.200,00

4. Perdagangan 2 471.349.700,00 307.953.000,00

5. Perindustrian 3 1.041.912.000,00 832.256.400,00

J u m l a h 207 904.613.230.789,55 792.131.637.687,61

Secara umum hasil yang dicapai dari pelaksanaan berbagai program dan kegiatan diantaranya adalah terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi gedung (kantor, gedung sekolah, gudang farmasi, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin); pengadaan buku dan alat tulis sekolah; tersedianya meubelair dan alat kantor (termasuk sekolah), terlaksananya penyediaan alat angkutan (kendaraan dinas, mobil puskesmas keliling, mobil dapur umum, mobil pemadam kebakaran, dan perahu karet); terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan, pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase; terlaksananya penyediaan alat-alat laboratorium baik untuk kebutuhan puskesmas maupun sekolah, terlaksananya pembangunan dan rehabilitasi PJU, dan rehabilitasi taman. Dalam pelaksanaan urusan-urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Tangerang, terdapat beberapa kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 tetapi tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan yang tidak dilaksanakan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Urusan Pendidikan a. Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun

1) Pendamping SMP Bertaraf internasional. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp160.000.000,00 tapi sampai dengan akhir tahun 2007 tidak dapat dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi Banten tidak

Page 38: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 28 -

merealisasikan komitmen pendanaan pembangunan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 30% dari total pendanaan.

2. Urusan Kesehatan

a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1) Evaluasi Pelaksanaan Program JPKM – SD. Kegiatan ini dianggarakan

sebesar Rp2.680.000.000 dan ditujukan untuk meningkatkan status kesehatan anak SD/MI, namun kegiatan ini tidak dilaksanakan karena aktivitas dari kegiatan ini sudah termuat dalam kegiatan lain.

3. Urusan Perumahan

a. Program Pengembangan Perumahan 1) Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman

Berbasis Rakyat. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp245.000.000,00 dan ditujukan untuk penyediaan sarana sanitasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan oleh masyarakat sendiri, namun sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 masyarakat tidak bisa menunjukkan kesiapan pelaksanaan maka kegiatan ini tidak dilaksanakan dan dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2008.

b. Program Lingkungan Sehat Perumahan 1) Survey Pengukuran Jalan Lingkungan Perumahan dan Permukiman yang

Diusulkan Masyarakat. Kegiatan yang memiliki anggaran sebesar Rp50.745.700,00 ini tidak dapat dilaksanakan karena adanya kewenangan penataan pengelolaan jalan lingkungan oleh SKPD lain.

c. Program Pengelolaan Areal Pemakaman 1) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman. Kegiatan ini

dianggarkan sebesar Rp13.907.000,00 yang ditujukan untuk menata pemakaman melalui pemagaran, tetapi kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena pemakaman yang akan dipagar merupakan milik masyarakat.

4. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Program Penataan Administrasi Kependudukan 1) Operasi Yustisi. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp89.290.000,00 dan

ditujukan bagi pelaksanaan penertiban administrasi warga negara asing, namun sampai dengan akhir tahun anggaran 2007 tidak dapat dilakukan karena kegiatan tersebut telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi.

5. Urusan Tenaga Kerja

a. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 1) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Kegiatan yang memiliki

anggaran sebesar Rp9.999.600,00 ini tidak dilaksanakan karena pelaporan evaluasi sudah terakomodir pada kegiatan masing-masing.

6. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Yang Kondusif 1) Penyusunan Kebijakan tentang Usaha Kecil Menengah. Kegiatan ini

dianggarkan sebesar Rp42.600.000,00, namun tidak dapat dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2007 karena masih RUU tentang Usaha Kecil dan Menengah masih dalam tahap pembahasan oleh DPR RI.

Page 39: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -

b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Kecil dan Menengah 1) Koordinasi Pengguna Dana Pemerintah Bagi UMKM. Kegiatan ini

dianggarkan sebesar Rp280.650.000,00 dan ditujukan untuk memberikan sarana kepada Pemerintah Kota Tangerang menyalurkan dana bagi UMKM melalui BLUD. Akan tetapi sampai dengan akhir tahun 2007 tidak adanya petunjuk teknis dari Pemerintah Pusat mengenai BLUD, maka kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

7. Urusan Pemerintahan Umum

a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 1) Penunjang Operasional Pimpinan. Kegiatan ini dianggarkan sebesar

Rp312.480.000,00 dan ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan dan kebutuhan lain. Sampai dengan akhir tahun 2007 belum adanya peraturan yang jelas mengenai pelaksanaan kegiatan ini, maka diputuskan kegiatan ini tidak dilaksanakan.

8. Urusan Komunikasi dan Informatika a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa

1) Produksi Film Interaktif Bidang Pendidikan. Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp23.160.000,00 dan ditujukan untuk pembangunan sarana interaktif di gedung pusat pemerintahan. Namun kegiatan ini tidak dilaksanakan karena materi yang termuat dalam kegiatan ini sudah terdapat dalam pelaksanaan kegiatan lainnya dan adanya permasalahan hardware yang tidak mendukung.

9. Urusan Kelautan dan Perikanan

a. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 1) Pembangunan Pasar Ikan. Kegiatan ini dianggarkan sebesar

Rp595.000.000,00 dan ditujukan untuk penyediaan tempat pembudidayaan ikan, namun kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya lahan yang mencukupi.

Penjelasan secara rinci mengenai hasil pencapaian dari kinerja pelaksanaan program dan kegiatan dapat ditemui pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Tahun Anggaran 2007. IV.2. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN

KINERJA Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan terdapat beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi kinerja, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian tujuan dan sasaran program seringkali menjadi tidak maksimal, hal tersebut disebabkan proporsi anggaran terhadap kegiatan utama dan kegiatan penunjang yang kurang didefinisikan secara memadai;

2. Efektivitas program dan kegiatan seringkali kurang terarah, hal tersebut disebabkan masih kurang tersedianya petunjuk teknis pelaksanaan sebagai instrumen kendali;

Page 40: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -

3. Dalam menyusun skenario pencapaian tujuan dan sasaran program dan kegiatan, seringkali kurang mempertimbangkan faktor eksternalitas yang dapat mempengaruhi kinerja.

Disamping penghambat juga tentunya terdapat faktor-faktor pendukung pencapaian kinerja program, antara lain:

1. Tersedianya pendanaan yang memadai yang sesuai dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan;

2. Meningkatnya pemahaman dari para Panitia Pengelola Kegiatan dalam melaksanakan kegiatan yang diembannya;

3. Tersedia media baik bagi masyarakat dan SKPD dalam menyalurkan aspirasi baik saran maupun kebutuhan akan pelaksanaan program dalam bentuk Forum Musrenbang mulai dari tingkat Kelurahan hingga tingkat SKPD; dan

4. Tersedianya media dalam rangka pemantauan pelaksanaan kegiatan dan program melalui laporan dan rapat evaluasi bulanan.

Page 41: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -

BAB V KEBIJAKAN AKUNTANSI

V.1. ENTITAS PELAPORAN Entitas Pelaporan dalam LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 adalah Pemerintah Kota Tangerang. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang memiliki entitas akuntansi yang terdiri dari SKPD dan SKPKD yang menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya. V.2. BASIS AKUNTANSI Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan peyajian LKPD Kota Tangerang tahun Anggaran 2007 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. V.3. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 telah mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 sesuai dengan SAP adalah: 1. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kota Tangerang dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Kota Tangerang. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Daerah. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

2. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran Kas Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Tangerang. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Bendahara Umum Daerah.

Page 42: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -

3. Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada Kas Daerah serta pada saat terjadinya pengeluaran kas dari Kas Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).

4. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Tangerang maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kendungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

Aset lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (duabelas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya (SKPD dan SKRD). Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota Tangerang, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan : - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya seperti donasi/rampasan. b. Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Page 43: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -

Investasi diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi Jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Penyajian investasi pada Neraca Pemerintah Pusat per 31 Desember 2007 terbatas pada investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen.

(i) Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.

(ii) Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Daerah pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara.

c. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Tangerang maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan pada harga perolehan. Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumukasi penyusutan (depresiasi). Namun, dalam LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007, seluruh aset tetap yang dikelola oleh Dinas/Badan/Kantor/Sekretariat selaku pengguna barang belum disusutkan/didepresiasi. Hal ini disebabkan antara lain belum adanya pedoman lebih lanjut dari Pemerintah Pusat mengenai penerapan basis akuntasi akrual. Kapitalisasi aset tetap untuk tahun anggaran 2007 masih langsung mengacu kepada PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset tetap, dimana pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.

d. Aset Lainnya Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam aset lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbedaharaan, Tagihan

Page 44: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -

Tuntutan ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, dan Aset lain-lain.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset Pemerintah Kota Tangerang secara angsuran kepada pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP/TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TP/TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komiten untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Aset tak berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan. Aset lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TP/TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun aset tak berwujud. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap Pemerintah Kota Tangerang yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Kota Tangerang, dan piutang tidak tertagih (macet) juga termasuk dalam kelompok aset Lain-lain.

5. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota Tangerang. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Page 45: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 35 -

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiba jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang saat ini terdiri dari utang luar negeri .Utang luar negeri Pemerintah Kota Tangerang pinjaman dari Asian Development Bank.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah Kota Tangerang pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Utang bunga atas utang Pemerintah Kota Tangerang dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari utang Pemerintah Kota Tangerang dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan. Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai akhir periode pelaporan. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai nominal atas utang luar negeri Pemerintah Kota Tangerang merupakan kewajiban Pemerintah Kota Tangerang kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis. Khusus untuk hedge bonds menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terakhir. SAP telah mengatur penyajian utang kepada pegawai (past service liability). Namun demikian, penyajian utang Pemerintah Kota Tangerang di neraca belum mencakup utang kepada pegawai terkait kompensasi Pemerintah Kota Tangerang, sebagai pemberi kerja, kepada pegawai sebagai pekerja atas jasa yang telah diberikan.

Page 46: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 36 -

c. Kewajiban Kontijensi Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali Pemerintah Kota Tangerang, atau kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena kemungkinan besar Pemerintah Kota Tangerang tidak mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikannya, atau jumlah tersebut tidak dapat diukur dengan andal.

6. Ekuitas Dana

Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kota Tangerang, yaitu selisih antara aset dan utang Pemerintah Kota Tangerang. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan Pemerintah Kota Tangerang yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7. Selisih Kurs Menurut SAP, transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank Sentral pada tanggal transaksi. Utang Pemerintah Kota Tangerang dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank sentral saat terjadi transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs bank sentral pada tanggal neraca. Kemudian, selisih penjabaran pos kewajiban moneter dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan.

Namun, LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini belum menyajikan selisih kurs atau aset atau kewajiban dalam mata uang asing sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan dalam neraca.

Page 47: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 37 -

BAB VI PENJELASAN POS-POS LAPORAN

KEUANGAN Bab ini akan membahas secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat laporan keuangan, dimana pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran, sedangkan pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana terdapat dalam Neraca. Disamping itu pula terdapat penjelasan mengenai aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Arus Kas. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam Tahun Anggaran 2007. Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kota Tangerang mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2007. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama Tahun Anggaran 2007, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2007. VI.1. PENDAPATAN Pada Tahun Anggaran 2007 Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar Rp914.427.674.060,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp926.874.609.208,02 atau 101,36% dari target yang telah ditetapkan. Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2007 yang telah diterima di Kas Daerah terdiri dari:

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007 (Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Pendapatan Asli Daerah 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32 131.857.486.293,95

2. Pendapatan Transfer 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59 603.078.174.851,00

3. Lain-lain Pendapatan yang

Sah

25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00

J u m l a h 914.427.674.060,00 926.874.609.208,02 101,36 757.935.661.144,95

Berdasarkan rincian Pendapatan Daerah di atas terlihat bahwa hanya pos Pendapatan Transfer yang memiliki pencapaian realisasi dibawah target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 98,59% atau terdapat kekurangan dari pencapaian target sebesar Rp10.664.099.047,00 atau 1,41%. Namun jika dibandingkan dengan pencapaian realisasi Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi peningkatan realisasi sebesar 23,59% atau terjadi peningkatan sebesar Rp142.272.605.055,00. Secara keseluruhan terdapat peningkatan realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp168.938.948.063,07 atau 22,29%.

Page 48: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 38 -

Grafik 7 Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2007

16,89%

80,42%

2,70%Pendapatan AsliDaerahPendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatanyang Sah

Berdasarkan grafik di atas, jelas terlihat bahwa Pemerintah Kota Tangerang masih memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Pemerintah Pusat pendanaan untuk menjalankan urusan yang menjadi kewenangannya, dimana Pendapatan Transfer mencapai 80,42% dari total penerimaan Pendapatan Daerah. VI.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah untuk Tahun Anggaran 2007 yang telah diterima oleh Kas Daerah terdiri dari:

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007

(Rp) Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Pajak Daerah 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48 92.156.784.042,00

2. Retribusi Daerah 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81 22.155.110.158,00

3.

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01 5.287.566.187,00

4. Lain-lain PAD yang Sah 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76 12.258.025.906,95

J u m l a h 133.412.795.107,00 156.523.829.302,02 117,32 131.857.486.293,95

Berdasarkan rincian PAD di atas terlihat bahwa seluruhnya melampaui target penerimaan yang telah ditentukan, dengan realisasi tertinggi dicapai oleh pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yaitu 153,01%. Dan jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan PAD Tahun Anggaran 2006 maka terjadi peningkatan sebesar Rp24.666.343.008,07 atau 18,71%.

VI.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Pajak Daerah adalah pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari pajak daerah yang ditetapkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. Jumlah Pajak Daerah yang dapat dipungut serta disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 terdiri dari:

Page 49: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 39 -

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007 (Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Pajak Hotel dan Restoran 25.000.000.000,00 30.822.969.097,00 123,29 25.302.727.118,00

2. Pajak Hiburan 1.300.000.000,00 1.519.161.072,00 116,86 1.264.610.654,00

3. Pajak Reklame 7.000.000.000,00 8.540.082.219,50 122,00 5.859.777.916,00

4. Pajak Penerangan Jalan

Umum 51.200.000.000,00 58.369.875.292,00 114,00 51.484.726.854,00

5.

Pajak atas

Penyelenggaraan Parkir

Swasta

8.800.000.000,00 10.355.376.960,00 117,67 8.244.941.500,00

J u m l a h 93.300.000.000,00 109.607.464.640,50 117,48 92.156.784.042,00

Berdasarkan rincian penerimaan Pajak Daerah di atas terlihat bahwa seluruh pos PAD melampui target penerimaan yang ditetapkan, dengan pencapaian tertinggi pada realisasi penerimaan Pajak Hotel dan Restoran sebesar 123,29% atau melebihi target sebesar Rp5.822.969.097,00.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

Realisasi

Pajak Hotel danRestoran

Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak PeneranganJalan Umum

Pajak atasPenyelenggaraan

Parkir Sw asta

Jenis Pajak

Grafik 8 Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah TA 2006 - 2007

TA 2007TA 2006

Berdasarkan grafik realisasi di atas terlihat bahwa, seluruh komponen Pajak Daerah pada Tahun Anggaran 2007 memiliki realisasi penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan realisasi pada Tahun Anggaran 2006.

VI.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Daerah merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari retribusi daerah sebagaimana yang ditetapkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 66 Tentang Retribusi Daerah. Jumlah Retribusi

Page 50: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 40 -

Daerah yang dapat dipungut serta telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 terdiri dari:

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007

(Rp) Rp % Realisasi 2006

(Rp)

I. Retribusi Jasa Umum 6.705.951.220,00 7.930.335.060,00 118,26 5.215.797.525,00

1. Pelayanan Kesehatan 2.694.451.220,00 3.156.657.175,00 117,15 1.456.676.875,00

2. Pelayanan Persampahan/Kebersihan 527.500.000,00 541.435.000,00 102,64 410.209.000,00

3. Penggantian Biaya Cetak Akte Casip 1.800.000.000,00 2.470.882.500,00 137,27 1.606.871.000,00

4. Pelayanan Pemakaman 32.500.000,00 42.803.500,00 131,70 33.720.000,00

5. Pengujian Kendaraan Bermotor 1.550.000.000,00 1.616.972.500,00 104,32 1.606.730.000,00

6. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 101.500.000,00 101.584.385,00 100,08 101.590.650,00

II. Retribusi Jasa Usaha 3.468.802.000,00 3.725.554.056,00 107,40 2.604.636.127,00

1. Pemakaian Kekayaan Daerah 750.000.000,00 882.946.456,00 117,72 558.324.027,00

2. Terminal 1.600.000.000,00 1.635.453.600,00 102,22 1.069.188.100,00

3. Tempat Khusus Parkir 902.000.000,00 942.902.000,00 104,53 750.750.000,00

4. Penyedotan Kakus 112.500.000,00 133.215.000,00 118,41 135.000.000,00

5. Rumah Potong Hewan 104.302.000,00 131.037.000,00 125,63 91.374.000,00

III. Retribusi Perijinan Tertentu 15.248.545.763,00 14.227.925.130,00 93,31 14.334.676.506,00

12. Ijin Mendirikan Bangunan 12.000.000.000,00 11.102.792.245,00 92,52 8.639.128.490,00

13. Ijin Gangguan 1.600.000.000,00 1.160.666.635,00 72,54 1.548.713.779,00

14. Ijin Trayek 230.000.000,00 256.902.500,00 111,70 261.019.000,00

15. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah 500.000.000,00 619.350.412,00 123,87 379.288.774,00

16. Ijin Usaha Kepariwisataan 86.995.763,00 111.214.173,00 127,84 115.299.763,00

17. Ijin Bongkar Muat Barang 260.000.000,00 305.860.000,00 117,64 1.102.600.000,00

18. Ijin Tanda Daftar Perusahaan 220.000.000,00 247.200.000,00 112,36 242.700.000,00

19. TDI/IUI/IP 66.000.000,00 72.925.000,00 110,49 67.700.000,00

20. SIUP 110.000.000,00 111.825.000,00 101,66 117.000.000,00

21. SIPA 110.825.000,00 172.325.000,00 155,49 96.100.000,00

22. Gudang 64.725.000,00 66.864.165,00 103,31 110.017.000,00

23. Retribusi Ijin Dipensasi Jalan 0,00 0,00 0,00 1.655.109.700,00

J u m l a h 25.423.298.983,00 25.883.814.246,00 101,81 22.155.110.158,00

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 22 jenis retribusi yang dikelola pada Tahun Anggaran 2007, 20 jenis diantaranya melebihi target yang telah ditetapkan dengan pencapaian realisasi tertinggi pada retribusi SIPA sebesar 155,49%, dan hanya 2 jenis retribusi yang pencapaiannya masih di bawah 100%, yaitu: 1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dengan target Rp12.000.000.000,00

terealisasi Rp11.102.792.245,00 (92,52%). Kekurangan pencapaian target sebesar Rp897.207.755,00. Namun apabila dibandingkan dengan realisasi pada tahun anggaran 2006, maka terjadi peningkatan sebesar Rp2.463.663.755,00 atau 28,52%.

Page 51: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 41 -

2. Retribusi Ijin Gangguan dengan target Rp1.600.000.000,00 terealisasi Rp1.160.666.635,00 (72,54%). Kekurangan pencapaian target sebesar Rp439.333.365,00 disebabkan karena ada beberapa permohonan ijin yang tidak dapat diselesaikan pada tahun 2007.

Selain itu jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan Retribusi Daerah pada Tahun Anggaran 2006 terdapat peningkatan sebesar Rp3.728.704.088,00 atau 16,83%.

VI.1.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari bagian laba atas penyertaan modal/investasi kepada pihak ketiga, untuk tahun anggaran 2007 penerimaan pendapatan ini berasal dari pendapatan deviden, yang terdiri dari:

Realisasi 2007

No Uraian Anggaran 2007

(Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Pendapatan Deviden dari

Bank Jabar 4.500.000.000,00 4.789.966.080,00 106,44 3.940.514.894,00

2. Pendapatan Deviden dari

PDAM 4.286.586.538,00 8.752.592.717,00 204,19 1.177.051.293,00

3. Pendapatan Deviden dari

PD Pasar 185.000.000,00 185.000.000,00 100,00 170.000.000,00

J u m l a h 8.971.586.538,00 13.727.558.797,00 153,01 5.287.566.187,00

Berdasarkan rincian di atas terlihat bahwa realisasi tertinggi diperoleh dari penerimaan pendapatan dividen yang berasal dari PDAM yang dapat melampaui target sebesar 204,19%. Hal ini disebabkan karena pada tahun anggaran 2007 PDAM menyetorkan bagian laba yang menjadi hak Kota Tangerang untuk tahun 2005 dan 2006 yang nilainya masing-masing sebesar Rp4.286.586.685,00 dan Rp4.466.006.032,00. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi peningkatan sebesar Rp8.439.992.610,00 atau sebesar 159,62%.

VI.1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok penerimaan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Pada tahun anggaran 2007 pos ini terdiri dari:

Realisasi 2007

No Uraian Anggaran 2007

(Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Penerimaan Jasa Giro 2.500.000.000,00 4.058.656.102,00 162,35 2.495.459.163,00

2. Penerimaan Bunga Deposito 0,00 0,00 0,00 7.332.617.730,00

3. Penerimaan Ganti Rugi atas

Kekayaan Daerah (TP/TGR) 78.612.200,00 113.347.506,00 144,19 81.781.283,00

4. Pendapatan Denda Pajak 60.000.000,00 267.061.895,50 445,10 76.557.475,00

Page 52: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 42 -

5. Jaminan Bongkar Reklame 70.990.386,00 96.988.911,00 136,62 205.278.473,00

6. Lain-lain Penerimaan 3.008.307.000,00 2.712.967.804,2 90,18 2.066.331.782,95

7. Pendapatan Denda Retribusi 0,00 55.969.400,00

J u m l a h 5.717.909.586,00 7.304.991.618,52 127,76 12.258.025.906,95

Rincian penerimaan di atas memperlihatkan bahwa pada Tahun Anggaran 2007, pos penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah hampir seluruhnya melebihi target yang telah ditetapkan kecuali pada Lain-lain Penerimaan dengan realiasi 90,18%. Jika dibandingkan dengan peneriman pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi penurunan realisasi yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp4.953.034.288,43 (40,40%). Hal ini lebih disebabkan karena pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang tidak lagi menerima Bunga Deposito, seperti halnya pada Tahun Anggaran 2006 yang dapat memberikan konstribusi penerimaan sebesar Rp7.332.617.730,00.

VI.1.2. Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer merupakan pos untuk menampung penerimaan transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dalam bentuk dana perimbangan dan transfer dana lainnya, dan transfer dari Pemerintah Propinsi. Untuk Tahun Anggaran 2007 Pendapatan Transfer yang telah diterima oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui Kas Daerah terdiri dari:

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Transfer Pemerintah Pusat-

Dana Perimbangan 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29 493.883.955.178,00

2. Transfer Pemerintah

Provinsi 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05 109.194.219.673,00

J u m l a h 756.014.878.953,00 745.350.779.906,00 98,59 603.078.174.851,00

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pencapaian realisasi Pendapatan Transfer sebesar 98,59% lebih disebabkan karena tidak tercapainya target penerimaan dari Pos Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebesar Rp616.391.578.819,00 (98,29%). Namun jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2006, maka terjadi peningkatan sebesar Rp142.272.605.055,00 atau 23,59%. VI.1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari bagi hasil Pemerintah Pusat dalam bentuk dana perimbangan, untuk tahun anggaran 2007 realisasi penerimaan pos ini terdiri dari:

Page 53: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 43 -

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007 (Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Dana Bagi Hasil Pajak 243.046.018.788,00 233.324.120.688,00 96,00 194.250.497.800,00

1.1 PBB 111.132.584.191,00 106.375.611.097,00 95,72 103.784.327.429,00

1.2 BPHTB 74.554.632.528,00 66.311.006.842,00 88,94 43.777.338.325,00

1.3 PPh Orang Pribadi 57.358.802.069,00 60.637.502.749,00 105,72 46.688.832.046,00

2. Bagi Hasil SDA 492.675.165,00 730.858.131,00 148,34 376.457.378,00

2.1 Iuran Hasil Hutan/Provisi 0,00 245.384.151,00 74.041.538,00

2.2 Iuran Eksploitasi/Royalti 38.129.711,00 0,00 0,00 1.536.000,00

2.3 Penerimaan Pungutan

Pengusahaan Perikanan

454.545.454,00 485.473.980,00 106,80 300.879.840,00

3. Dana Alokasi Umum 376.145.000.000,00 376.145.000.000,00 100,00 293.447.000.000,00

4. Dana Alokasi Khusus 7.433.000.000,00 6.191.600.000,00 83,30 5.810.000.000,00

J u m l a h 627.116.693.953,00 616.391.578.819,00 98,29 493.883.955.178,00

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi penerimaan yang berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan hanya mencapai 98,29% atau sebesar Rp616.391.578.819,00. Hal ini disebabkan karena penerimaan dari dana bagi hasil pajak/bukan pajak terdapat tiga pos yang tidak mencapai target antara lain: PBB (95,72%), BPHTB (88,94%%), dan Iuran Eksploitasi/Royalty (0,00%), dan realisasi Dana Alokasi Khusus hanya sebesar 83,30%. Tidak tercapainya target penerimaan ini karena penentuan target penerimaan sepenuhnya merupakan kewenangan dari Pemerintah Pusat. VI.1.2.2. Transfer Pemerintah Provinsi

Pos Transfer Pemerintah Propinsi merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak dan bagi hasil lainnya. Untuk realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2007 sepenuhnya berasal dari bagi hasil pajak dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2007

No Uraian Anggaran 2007

(Rp) Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. PKB 38.617.500.000,00 38.511.109.351,00 99,72 34.211.584.993,00

2. BBNKB 38.890.815.000,00 41.145.584.762,00 105,80 32.937.741.876,00

3. PBBKB 46.550.000.000,00 44.520.546.876,00 95,64 37.233.744.028,00

4. Pajak ABT 2.717.190.000,00 2.615.802.446,00 96,27 3.257.312.552,00

5. Pajak Pengambilan Air

Permukaan

2.122.680.000,00 2.166.157.652,00 102,05 1.553.836.224,00

J u m l a h 128.898.185.000,00 128.959.201.087,00 100,05 109.194.219.673,00

Page 54: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 44 -

Tabel rincian di atas memperlihatkan bahwa realisasi penerimaan untuk pos ini melebihi target penerimaan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp128.959.201.087,00 atau 100,05%. Pelampauan target ini terutama berasal dari realisasi penerimaan BBNKB sebesar 105,80% dan Pajak Pengambilan Air Permukaan sebesar 102,05%. Jika dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran 2007, maka terjadi peningkatan sebesar Rp19.764.981.414,00 atau 18,10%.

VI.1.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari hibah, dana darurat, dan pendapatan lainnya. Realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran 2007 seluruhnya berasal dari pendapatan hibah dari Pemerintah Propinsi Banten dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007

(Rp) Rp. %

Realisasi 2006

(Rp)

1. Pendapatan Hibah 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00

2. Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 100,00 0,00

J u m l a h 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 100,00 23.000.000.000,00

Untuk Tahun Anggaran 2007 realisasi penerimaan pos Pendapatan Hibah berasal dari penerimaan bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi Banten sebesar Rp20.000.000.000,00 dan penerimaan bantuan keuangan dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta sebesar Rp5.000.000.000,00. VI.2. BELANJA Sebagai penerapan dari kebijakan belanja daerah, maka pada Tahun Anggaran 2007 pos Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp904.613.230.789,55 dan direalisasikan sebesar Rp821.141.482.762,61 atau 90,77% sehingga masih terdapat efisiensi anggaran belanja daerah sebesar Rp83.471.748.026,94. Rincian mengenai alokasi Belanja Daerah dan realisasi pengeluaran yang telah dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun Bendahara Pengeluaran SKPD adalah sebagai berikut:

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Belanja Operasi 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58 454.258.958.718,00

2. Belanja Modal 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68 343.002.454.740,97

3. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

4. Transfer 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

J u m l a h 904.613.230.789,55 821.141.482.762,61 90,77 798.035.323.533,97

Berdasarkan tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi belanja baik Belanja Operasi mapun Belanja Modal seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran yang disediakan sehingga menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp83.471.748.026,94 atau 9,23%.

Page 55: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 45 -

VI.2.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemerintah Kota Tangerang yang memberi manfaat jangka pendek. Pos Belanja Operasi terdiri dari :

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. %

Realisasi 2006

(Rp)

1. Belanja Pegawai 432.974.142.483,20 401.710.093.837,77 92,78 296.711.695.230,00

2. Belanja Barang 152.426.080.118,82 123.101.654.200,29 80,76 106.897.634.070,00

3. Bunga 1.692.618.703,00 1.683.090.328,00 99,44 1.837.928.254,00

4. Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Bantuan Sosial 31.166.075.000,00 27.326.754.747,00 87,68 48.811.701.164,00

J u m l a h 618.258.916.305,02 553.821.593.113,07 89,58 454.258.958.718,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi pengeluaran Tahun Anggaran 2007 untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp553.821.593.113,07 (89,58%) dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp618.258.916.305,02 dengan sisa anggaran sebesar Rp64.437.323.191,96, hal ini disebabkan karena realisasi pengeluaran pada seluruh pos Belanja Operasi berada dibawah 100%. Apabila dibandingkan dengan realisasi pengeluaran pada pos Belanja Operasi Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp454.258.958.718,00 maka terjadi peningkatan realisasi pengeluaran sebesar Rp99.562.634.395,06 (21,92%).

1. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp401.710.093.837,77 (92,78%) dengan sisa anggaran sebesar Rp31.264.048.645,43 (7,22%), realisasi ini di gunakan untuk:

a. Realisasi belanja pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp261.385.623.334,00, diantaranya diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS (termasuk guru), gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, dan biaya pemungutan pajak daerah dan PBB.

b. Pembayaran belanja pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp140.324.470.503,77, diantaranya dalam bentuk honor panitia pelaksana kegiatan, honorarium tim, honorarium TKK, dan honorarium tenaga ahli. Termasuk dalam realisasi belanja pegawai ini adalah untuk pembayaran honor TKK sebesar Rp10.520.036.200,00, pembayaran insentif guru sebesar Rp52.100.512.588,00, pemberian bantuan kepada siswa sekolah dalam bentuk beasiswa sebesar Rp3.474.187.500,00.

2. Belanja Barang untuk Tahun Anggaran 2007 direalisasikan sebesar Rp123.101.654.200,29 atau 80,76% dari anggaran yang telah ditetapkan dengan sisa anggaran sebesar Rp29.324.425.918,53. Realisasi pos belanja ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor; kebutuhan barang cetakan; pembayaran tagihan air, listrik, dan telepon; penyediaan bibit tanaman dan ternak, persediaan obat, penyediaan bahan material untuk pemeliharaan bangunan dan gedung, serta jaringan irigasi. Pengeluaran belanja barang ini melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap SKPD. Termasuk dalam

Page 56: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 46 -

realisasi belanja barang ini diantaranya adalah untuk memenuhi pembayaran kebutuhan alat tulis kantor sebesar Rp Rp2.651.437.786,00; pembayaran barang cetakan sebesar Rp4.123.887.700,00; pembayaran tagihan air, listrik (termasuk pembayaran tagihan penerangan jalan umum), dan telepon sebesar Rp20.146.607.364,00; dan pengadaan obat senilai Rp5.000.326.905,00.

Selain itu, terdapat pula belanja pemeliharaan sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari realisasi belanja Modal Tanah melalui pelaksanaan kegiatan Pengurugan Lahan Sekolah pada Dinas Pendidikan. Realisasi dari pelaksanaan kegiatan ini merupakan belanja pemeliharaan pada aset tetap tanah milik Pemerintah Kota Tangerang.

3. Belanja Bunga merupakan pos pengeluaran anggaran dalam rangka pembayaran bunga atas pinjaman jangka panjang yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi belanja bunga adalah sebesar Rp1.683.090.328,00 atau sebesar 99,44% dari anggaran yang ditetapkan sehingga menghasilkan sisa anggaran sebesar Rp9.528.375,00

4. Pos Belanja Bantuan Sosial pada Tahun Anggaran 2007 dialokasikan sebesar Rp31.166.075.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp27.326.754.747,00 atau 87,68%. Realisasi pos belanja ini diperuntukan bagi pemberian bantuan untuk sarana keagamaan, partai politik, sosial kemasyarakatan, kepemudaan, organisasi olahraga, pengobatan bagi keluarga miskin, dan bantuan kepada organisasi perempuan.

VI.2.2. Belanja Modal Belanja Modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Anggaran dan realisasi belanja modal Pemerintah Kota Tangerang adalah pada Tahun Anggaran 2007 sebagai berikut:

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Belanja Tanah 31.922.504.451,18 31.642.449.045,05 99,12 20.471.077.125,02

2. Belanja Peralatan dan Mesin 31.286.234.058,85 28.130.396.220,91 89,91 12.875.119.200,00

3. Belanja Gedung dan Bangunan 74.227.149.350,52 64.447.563.261,25 86,82 210.966.882.261,95

4. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 139.976.411.731,75 136.447.986.555,57 97,48 97.622.623.954,00

5. Belanja Aset Tetap Lainnya 5.109.429.771,93 4.263.201.120,46 83,44 1.066.752.200,00

6. Belanja Aset Lainnya 2.832.585.120,29 2.388.293.446,32 84,31 0,00 J u m l a h 285.354.314.484,53 267.319.889.649,55 93,68 343.002.454.740,97

Pada Tahun Anggaran 2007 ini Belanja Modal mendapat alokasi anggaran sebesar Rp285.354.314.484,53 dan direalisasikan sebesar Rp267.319.889.649,55 atau 93,68%. Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp343.002.454.740,97 maka secara keseluruhan dapat dilihat terjadi penurunan sebesar Rp75.682.565.091,42 (22,06%). Penurunan realisasi belanja ini terutama pada realisasi pos Belanja Gedung dan Bangunan sebesar Rp146.519.319.000,70 (69,45%), dimana pada Tahun Anggaran 2006 terdapat pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan melalui

Page 57: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 47 -

kegiatan pembangunan fisik sekolah mulai dari SD hingga SMA/SMK. Untuk pos Belanja Modal lainnya seluruhnya mengalami peningkatan dengan peningkatan terbesar pada realisasi Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp38.825.362.601,57 (39,77%). Realisasi Belanja Modal ini dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang dilakukan oleh SKPD selama tahun anggaran 2007, termasuk dalam realisasi ini diantaranya adalah pelaksanaan: 1. Kegiatan Ganti Rugi Tanah dan Bangunan sebesar Rp31.306.309.647,61; 2. Kegiatan Pembangunan Gedung Sekolah (SD, SMP, dan SMA/SMK) sebesar

Rp8.921.309.680,00; 3. Kegiatan Pembangunan Jalan sebesar Rp4.495.993.675,00; 4. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor sebesar Rp23.746.266.369,00; 5. Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Lingkungan sebesar

Rp15.027.457.126,00; dan 6. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional sebesar

Rp8.625.792.103,00,. Selain itu, pada realisasi belanja Modal Tanah terdapat belanja pemeliharaan sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari pelaksanaan kegiatan Pengurugan Lahan Sekolah di Dinas Pendidikan. Berikut disajikan grafik mengenai proporsi realisasi masing-masing pos Belanja Modal untuk Tahun Anggaran 2007.

Grafik 8 Realisasi Belanja Modal TA 2007

11,84%

10,52%

51,04%

1,59% 0,89%

24,11%

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Gedung dan Bangunan

Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya

Belanja Aset Lainnya

VI.2.3 Belanja Tak Terduga Pos belanja ini diperuntukan keperluan penanganan bencana alam, bencana sosial dan untuk pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Kota Tangerang. Pada Tahun Anggaran 2007 dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 dan tidak direalisasikan.

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

J u m l a h 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00

Page 58: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 48 -

VI.2.4. Transfer Pos Transfer digunakan untuk menampung pengeluaran uang dari Pemerintah Kota Tangerang ke entitas pelaporan lain. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang tidak mengalokasikan anggaran untuk pengeluaran Transfer.

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007

(Rp) Rp. %

Realisasi 2006

(Rp)

1. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

1.1 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

1.2. Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00 0,00

1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

J u m l a h 0,00 0,00 0,00 773.910.075,00

VI.3. SURPLUS/DEFISIT Pada Tahun Anggaran 2007, APBD dianggarkan Pemerintah Kota Tangerang mengalami surplus anggaran sebesar Rp9.814.443.270,45, namun dalam realisasinya terjadi surplus anggaran sebesar Rp105.733.126.445,41 hal ini terjadi karena realisasi pos Pendapatan Daerah melebihi target yang ditetapkan dengan pelampuan target sebesar Rp12.446.935.148,02 dan seluruh pos belanja daerah memiliki realisasi di bawah anggaran yang ditetapkan dengan efisiensi anggaran sebesar Rp83.471.748.026,94, serta selisih antara target penerimaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp9.814.443.270,45.

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. Surplus/Defisit 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1.077,32 (40.099.662.389,02)

J u m l a h 9.814.443.270,45 105.733.126.445,41 1.077,32 (40.099.662.389,02)

VI.4. PEMBIAYAAN Pembiayaan merupakan seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran Pemerintah Kota Tangerang terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. VI.4.1. Penerimaan Pembiayaan Pos Penerimaan Pembiayaan merupakan pos untuk menampung seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang yang perlu dibayar kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran. Penerimaan Pembiayaan Kota Tangerang untuk Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

Page 59: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 49 -

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007 (Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Penggunaan SILPA 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00 115.083.191.530,00

2. Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Penerimaan Pinjaman

Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Penerimaan Kembali

Pemberian Pinjaman 0,00 0,00 0,00 0,00

J u m l a h 46.603.441.953,98 46.603.441.953,98 100,00 115.083.191.530,00

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan Tahun Anggaran 2007 seluruhnya berasal dari penggunaan SILPA yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu sebesar 46.603.441.953,98 (100%). VI.4.2. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan merupakan pos untuk menampung seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota Tangerang yang akan diterima kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk memanfaatkan surplus anggaran. Pengeluaran Pembiayaan Kota Tangerang untuk tahun anggaran Tahun Angaran 2007 terdiri dari:

Realisasi 2007 No Uraian

Anggaran 2007 (Rp) Rp. %

Realisasi 2006 (Rp)

1. Pembentukan Dana

Cadangan 10.000.000.000,00 7.533.976.137,00 75,34 22.124.511.622,00

2. Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 10.000.000.000,00 0,00 0,00 5.000.000.000,00

3. Pembayaran Pokok Pinjaman 1.258.292.348,00 1.255.852.347,00 99,81 1.255.575.565,00

J u m l a h 21.258.292.348,00 8.789.828.484,00 41,35 28.380.087.187,00

Tabel di atas memperlihatkan bahwa dari anggaran pengeluaran pembiayaan sebesar Rp21.258.292.348,00 direalisasikan sebesar Rp8.789.828.484,00 atau sebesar 41,35%. Realisasi yang rendah ini disebabkan karena penyisihan untuk Dana Cadangan hanya direalisasikan sebesar 75,34% yang merupakan penggenapan dari target total penyisihan Dana Cadangan sebesar Rp50.000.000.000,00. Selain itu penyertaan modal untuk Tahun Anggaran 2007 juga tidak direalisasikan, karena bentuk penyertaan modal yang semula ditujukan untuk pelaksanaan dana bergulir Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu pembentukan BLUD yang khusus menangani dana bergulir tersebut.

Page 60: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 50 -

VI.4.3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pos Sisa Lebih Pembiayaan Angaran (SILPA) merupakan selisih lebih antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama Tahun Angaran 2007.

Realisasi 2007 No Uraian Anggaran 2007 (Rp)

Rp. % Realisasi 2006 (Rp)

1. SILPA 35.159.592.876,43 143.546.739.915,39 408,27 46.603.441.953,98

J u m l a h 35.159.592.876,43 143.546.739.915,39 408,27 46.603.441.953,98

SILPA untuk Tahun Anggaran 2007 dianggarkan sebesar Rp35.159.592.876,43 dan direalisasikan sebesar Rp143.546.739.915,39 atau 408,27%. Apabila dibandingkan dengan realisasi SILPA Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp46.603.441.953,98 maka terjadi peningkatan realisasi sebesar Rp96.943.297.961,41 atau 208,02%. VI.5. ASET Aset merupakan salah satu pos yang termuat dalam Neraca Pemerintah Kota Tangerang. Aset terbagi dalam:

No Uraian 31 Desember 2007 (Rp) 31 Desember 2006 (Rp)

1. Aset Lancar 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

2. Investasi Jangka Panjang 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

3. Aset Tetap 3.101.449.550.822,38 2.862.129.240.236,33

4. Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

5. Aset Lainnya 19.253.122.797,15 17.050.248.464,83

J u m l a h 3.397.473.794.058,89 3.057.561.857.702,16

Berdasarkan rincian Aset di atas terlihat bahwa secara umum terjadi kenaikan Aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota sebesar Rp339.911.936.356,73 atau 11,12%. Aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagian besar terdiri dari Aset Tetap, yaitu 91,29% dari keseluruhan Aset yang dimiliki. Berikut komposisi Aset Kota Tangerang.

Page 61: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 51 -

Grafik 9 Komposisi Aset Tetap Pemerintah Kota Tangerang per 31 Desember 2007

5,06% 1,61%

91,29%

0,57%1,48%

Aset LancarInvestasi Jangka PanjangAset TetapDana CadanganAset Lainnya

VI.5.1. Aset Lancar Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset yang diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang pada tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari:

No Uraian 31 Desember 2007 (Rp) 31 Desember 2006 (Rp)

1. Kas di Kas Daerah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00

2. Kas di Bendahara Pengeluaran 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98

3. Piutang Pajak 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00

4. Piutang Retribusi 16.990.300,00 0,00

5. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan 148.742.669,00 0,00

6. Bagian Lancar Tuntutan Ganti rugi 71.000.020,00 415.564.275,00

7. Piutang Lainnya 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20

8. Persediaan 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

J u m l a h 171.895.275.203,36 79.250.680.958,00

Berdasarkan tabel rincian aset lancar di atas terlihat bahwa secara umum terjadi peningkatan pada posisi Aset Lancar tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp92.644.594.245,36 atau 116,90%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo kas di Kas Daerah sebesar Rp95.964.783.221,00 atau sebesar 213,22%.

Page 62: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 52 -

VI.5.1.1 Kas di Kas Daerah Pos Kas di Kas Daerah meliputi uang kas yang ada di Bendahara Umum Daerah selaku Pemegang Kas Daerah dalam bentuk rekening giro, dengan rincian:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Kas di Bendahara Umum Daerah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00

Jumlah 140.971.891.787,00 45.007.108.566,00

Pada Tahun Anggaran, jumlah kas yang berada di Kas Daerah pada tanggal 31 Desember 2007 seluruhnya dalam bentuk rekening giro dengan rincian sebagai berikut:

Nama Akun Nomor Rekening Jumlah (Rp) Kas Daerah/PAD 0120030203017 109.823.991.825,00Dana Alokasi Umum (DAU) 0120030203023 30.827.418357,00DAK Kesehatan 0001788663001 320.481.605,00

Jumlah 140.971.891.787,00 Jumlah tersebut telah sesuai dengan hasil rekonsiliasi antara Buku Kas Umum BUD dengan rekening kas daerah di Bank Jabar.

VI.5.1.2. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan pos untuk menampung saldo kas yang berasal dari sisa UUDP dan pungutan pajak yang masih berada di Bendahara Pengeluaran dan belum disetorkan ke Kas Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2007.

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Kas di Bendahara Pengeluaran 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98

Jumlah 2.669.033.351,39 1.319.749.052,98

Rincian mengenai saldo kas di Bendahara Pengeluaran sampai dengan 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Page 63: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 53 -

NO SKPD SISA UUDP KAS PAJAK TOTAL1 DINAS PENDIDIKAN 221.428.814,00 0,00 221.428.814,00 2 KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM 577.150,00 0,00 577.150,00 3 DINAS KESEHATAN 12.267.000,00 0,00 12.267.000,00 4 DINAS PEKERJAAN UMUM 2.500.000,00 4.688.300,00 7.188.300,00 5 DINAS PERKIM 1.777.850,00 0,00 1.777.850,00 6 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN 0,00 9.195.834,00 9.195.834,00 7 DINAS TATA KOTA 3.957.514,00 0,00 3.957.514,00 8 BADAN PERENCANAAN DAERAH 0,00 0,00 0,009 DINAS PERHUBUNGAN 0,00 0,00 0,00

10 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 0,00 0,00 0,0011 DINAS PERTANAHAN 2.530.000,39 644.511,00 3.174.511,39 12 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 300.200,00 867.800,00 1.168.000,00 13 DINAS KETENAGAKERJAAN 0,00 0,00 0,0014 DINAS PERINDAGKOPAR 0,00 0,00 0,0015 KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN 0,00 0,00 0,0016 DINAS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN 242.085.780,00 45.295.213,00 287.380.993,00 17 DPRD DAN SETWAN 1.416.132.715,00 486.136,00 1.416.618.851,00 18 KDH DAN SETDA 9.598.227,00 0,00 9.598.227,00 19 BKKD 9.429.463,00 0,00 9.429.463,00 20 BAWASDA 0,00 0,00 0,0021 KECAMATAN TANGERANG 1.135.061,00 0,00 1.135.061,00 22 KECAMATAN JATIUWUNG 155.130,00 1.940.833,00 2.095.963,00 23 KECAMATAN BATUCEPER 0,00 0,00 0,0024 KECAMATAN BENDA 19.372.226,00 0,00 19.372.226,00 25 KECAMATAN CIPONDOH 0,00 0,00 0,0026 KECAMATAN CILEDUG 2.800,00 1.311.543,00 1.314.343,00 27 KECAMATAN KARAWACI 6.269.791,00 0,00 6.269.791,00 28 KECAMATAN PERIUK 200,00 0,00 200,00 29 KECAMATAN NEGLASARI 16.600,00 489.561,00 506.161,00 30 KECAMATAN CIBODAS 100,00 0,00 100,00 31 KECAMATAN PINANG 0,00 0,00 0,0032 KECAMATAN KARANG TENGAH 0,00 0,00 0,0033 KECAMATAN LARANGAN 0,00 0,00 0,0034 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT 526.006.627,00 62.072.373,00 588.079.000,00 35 KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 22.379.625,00 39.552.374,00 61.931.999,00 36 KANTOR ARSIP DAERAH 0,00 0,00 0,0037 KPDE 0,00 0,00 0,0038 DINAS PERTANIAN 1.500.000,00 3.066.000,00 4.566.000,00

JUMLAH 2.499.422.873,39 169.610.478,00 2.669.033.351,39

VI.5.1.3 Piutang Pajak

Piutang Pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Pajak Daerah kepada pihak ketiga (Wajib Pajak Daerah) yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan kedepan, termasuk dalam pos ini adalah piutang pajak daerah yang berumur lebih dari 12 (dua belas) tapi belum dikategorikan sebagai piutang pajak daerah yang kadaluwarsa. Piutang Pajak Pemerintah Kota Tangerang dapat dirinci sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Pajak Hotel & Restoran 805.123.525,00 223.431.262,00- Pajak Hiburan 163.270.633,00 98.183.513,00- Pajak Penyelenggaraan Parkir

Swasta 54.244.300,00 39.073.300,00

- Pajak Reklame 874.695.843,00 191.208.243,00- Pajak PJU Non PLN 140.336.717,00 10.905.502,00- Pajak PJU PLN 4.634.071.100,00 8.654.549.090,00

Jumlah 6.671.742.118,00 9.217.350.910,00

Page 64: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 54 -

VI.5.1.4. Piutang Retribusi

Piutang Retribusi merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Retribusi Daerah kepada pihak ketiga (Wajib Retribusi Daerah) yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan kedepan. Piutang Retribusi Pemerintah Kota Tangerang terdiri dari:

31 Desember 2007 - Retribusi Izin Limbah Cair 1.000.000,00 - Retribusi PKD-Sewa Lahan 15.990.300,00

Jumlah 16.990.300,00 VI.5.1.5 Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan

Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan merupakan bagian tagihan yang berasal dari kewajiban pembayaran Tuntutan Perbendaharaan para pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2008. Untuk Tahun Anggaran 2007, termasuk dalam pos ini ketekoran kas pada Bendahara Pengeluaran Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Tangerang sebesar Rp70.845.813,00. Atas ketekoran kas ini telah disetor seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 9 dan 23 Januari 2008.

31 Desember 2007 - Tuntutan Perbendaharaan 77.896.856,00 - Ketekoran Kas 70.845.813,00

Jumlah 148.742.669,00 VI.5.1.6 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan bagian tagihan yang berasal dari kewajiban pembayaran Tuntutan Ganti Rugi para pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang akan jatuh tempo pada Tahun Anggaran 2008.

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Tuntutan Ganti Rugi 71.000.020,00 415.564.275,00

Jumlah 71.000.020,00 415.564.275,00 VI.5.1.7. Piutang Lainnya

Piutang Lainnya merupakan pos untuk menampung piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/BUMD, Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi, dan Piutang Pajak. Pos Piutang Lainnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari (1) piutang Dana Perimbangan yang merupakan saldo tagihan hak bagi hasil penerimaan pajak Kota Tangerang untuk Tahun Anggaran 2007 yang belum dibayarkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Banten sampai dengan 31 Desember 2007, (2) Piutang Pihak Ketiga yang merupakan tunggakan penerimaan dari pihak ketiga, dan (3) Piutang Denda Pajak Daerah yang

Page 65: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 55 -

seluruhnya berasal dari denda Pajak Reklame. Rincian pos Piutang Lainnya adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006

1. Piutang Dana Perimbangan - Pajak Air Bawah Tanah 214.797.557,00 200.832.360,00- Pajak AP 197.965.180,00 182.855.211,00- PBBKB 6.726.617.599,00 6.228.365.800,00- PBB 1.684.953.292,00 742.250.725,00- PKB 2.176.345.913,00 2.837.827.500,00- BBNKB 2.670.655.741,00 2.814.550.132,00- BPHTB 0,00 23.347.626,00

2. Piutang Bagian Laba PDAM 0,00 4.286.586.684,203. Piutang Pegawai 0,00 504.766.900,004. Piutang Pihak Ketiga 5.051.450,00 27.907.230,005. Piutang Denda Pajak 6.552.574,00

Jumlah 13.682.939.306,00 17.849.290.168,20 a. Saldo Piutang Bagian Laba PDAM tahun anggaran 2007 sebesar Rp0,00

disebabkan oleh PDAM Tirta Benteng telah menyetorkan seluruh bagian laba Tahun 2006 yang menjadi hak Kota Tangerang untuk tahun anggaran 2007 dengan nilai sebesar Rp4.466.006.031,70.

b. Saldo Piutang Pihak Ketiga sebesar Rp5.051.450,00 untuk tahun anggaran

2007 merupakan tunggakan pembayaran dari pihak ketiga (PT. Fajar Mitra Pertiwi) kepada Pemerintah Kota Tangerang atas pengembalian kelebihan pembayaran pekerjaan pada kegiatan Rehab/Pemeliharaan Jalan.

c. Saldo Piutang Denda Pajak sebesar Rp6.552.574,00 seluruhnya berasal dari

denda pajak reklame yang dikenakan kepada wajib pajak reklame selama tahun anggaran 2007.

VI.5.1.8. Persediaan

Pos Persediaan merupakan pos untuk mencatat aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan opeasional Pemerintah Kota Tangerang dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual kembali dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 1 (satu) tahun. Saldo persediaan ini merupakan hasil opname yang dilakukan oleh Bawasda Kota Tangerang pada akhir tahun 2007 pada 38 (tiga puluh delapan) SKPD dengan berdasarkan Laporan Hasil Opname Persediaan Akhir Tahun Anggaran 2007 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang No. 700/07-Bawasda/2008 tanggal 29 Januari 2008. Saldo persediaan ini meliputi persediaan Barang Pakai Habis, Alat Tulis Kantor, Obat-obatan, Alat Kesehatan, dan blanko KTP.

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Persediaan 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

Jumlah 7.662.935.651,97 5.441.617.985,82

Page 66: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 56 -

Rincian persediaan pada masing-masing SKPD adalah sebagai berikut:

NO SKPD NILAI PERSEDIAAN1 DINAS PENDIDIKAN 1.331.138,00 2 DINAS KESEHATAN 3.263.696.118,57 3 DINAS PEKERJAAN UMUM 1.144.810.211,40 4 DINAS PERKIM 1.162.500,00 5 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN 9.402.400,00 6 DINAS TATA KOTA 444.388.700,00 7 BADAN PERENCANAAN DAERAH 29.400,00 8 DINAS PERHUBUNGAN 260.344.600,00 9 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 644.800,00

10 DINAS PERTANAHAN 810.350,00 11 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 2.232.184.043,00 12 DINAS PERINDAGKOPAR 342.925,00 13 KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN 6.691.600,00 14 DPRD DAN SETWAN 4.610.940,00 15 KDH DAN SETDA 44.330.450,00 16 BKKD 101.102.070,00 17 BAWASDA 2.243.650,00 18 KECAMATAN BATUCEPER 148.400,00 19 KECAMATAN BENDA 1.220.350,00 20 KECAMATAN CIPONDOH 835.000,00 21 KECAMATAN CILEDUG 455.700,00 22 KECAMATAN KARAWACI 1.048.100,00 23 KECAMATAN PERIUK 191.000,00 24 KECAMATAN NEGLASARI 349.650,00 25 KECAMATAN CIBODAS 447.900,00 26 KECAMATAN PINANG 7.753.200,00 27 KECAMATAN KARANG TENGAH 3.675.000,00 28 KECAMATAN LARANGAN 260.750,00 29 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT 23.052.606,00 30 KANTOR ARSIP DAERAH 3.151.400,00 31 KPDE 960.200,00 32 DINAS PERTANIAN 101.260.500,00

JUMLAH 7.662.935.651,97

VI.5.2. Investasi Jangka Panjang Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Pemerintah Kota Tangerang memiliki Investasi Jangka Panjang yang seluruhnya berbentuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Bank Jabar 26.617.220.000,00 26.617.220.000,00 - PDAM Tirta Benteng 3.500.000.000,00 3.500.000.000,00 - PD Pasar 24.527.732.352,00 29.089.956.391,00

Jumlah 54.644.952.352,00 59.207.176.391,00

Saldo akun ini merupakan akumulasi seluruh penyertaan modal yang dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2007.

a. Jumlah Penyertaan Modal pada Bank Jabar berdasarkan bukti penyertaan/pemilikan saham (Surat Kolektif Saham) yang diterbitkan oleh Bank

Page 67: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 57 -

Jabar Cabang Tangerang sampai tanggal 31 Desember 2007 sebanyak 10 (sepuluh) surat, yaitu:

No. No. Bukti Saham Tanggal Terbit Jumlah Lbr Saham *)

Nilai Nominal (Rp)

1. A : II-06/00156002 30 Maret 2000 156.002 1.560.020.000,002. A : II-06/00008347 31 Mei 2000 8.347 83.470.000,003. A : II-06/00066502 31 Juli 2000 66.502 665.020.000,004. A : II-06/00032488 31 Desember 2000 32.488 324.880.000,005. A : II-06/00100000 31 Desember 2001 100.000 1.000.000.000,006. A : II-06/00198383 31 Desember 2002 198.383 1.983.830.000,007. A : II-06/00600000 31 Desember 2003 600.000 6.000.000.000,008. A : II-06/00500000 31 Desember 2004 500.000 5.000.000.000,009. A : II-06/500000 31 Desember 2005 500.000 5.000.000.000,00

10. A: II-06/500000 29 Desember 2006 500.000 5.000.000.000,00 Jumlah 2.661.722 26.617.220.000,00

*) Nilai saham per lembar sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)

Berdasarkan persentase kepemilikan saham Pemerintah Kota Tangerang terhadap Bank Jabar yang kurang dari 20%, maka pencatatan atas penyertaan modal kepada Bank Jabar dicatat dengan menggunakan metode biaya.

b. Jumlah Penyertaan Modal pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sebesar

Rp3.500.000.000,00 merupakan penyertaan modal tunai tanggal 13 Juni 2002 dan tanggal 24 Desember 2004 serta telah sesuai dengan jumlah yang tercatat dalam Neraca PDAM Tirta Benteng per 31 Desember 2006 (audited), dan telah sesuai dengan bukti penyertaan modal yang diterbitkan oleh PDAM Tirta Benteng berupa Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur Umum. Selain penyertaan modal tunai tersebut, terdapat penyertaan modal berupa proyek pembangunan aset tetap untuk PDAM Tirta Benteng senilai Rp5.054.397.230,00 yang belum ditetapkan statusnya.

Berdasarkan persentase kepemilikan Pemerintah Kota Tangerang terhadap PDAM Tirta Benteng yang kurang dari 20%, maka pencatatan atas penyertaan modal kepada PDAM Tirta Benteng dicatat dengan menggunakan metode biaya.

c. Penyertaan Modal pada PD Pasar didasarkan pada Gabungan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Kota Tangerang, dimana modal yang telah disetor oleh Pemerintah Kota Tangerang sebesar Rp29.023.090.170,00 terdiri dari setoran modal tunai sebesar Rp415.000.000,00 dan aset tetap berupa tanah senilai Rp22.715.250.000,00 dan Bangunan senilai Rp5.892.840.170,00.

Berdasarkan persentase kepemilikan Pemerintah Kota Tangerang terhadap PD Pasar Kota Tangerang yang lebih dari 50%, maka pencatatan atas penyertaan modal kepada PD Pasar Kota Tangerang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Metode pencatatan ini menyebabkan Pemerintah Kota Tangerang mengakui bagian laba ditahan dan/atau rugi yang dimiliki oleh PD Pasar Kota Tangerang dalam nilai penyertaan modal sebesar persentase kepemilikan Pemerintah Kota Tangerang, yaitu sebesar 100%. Rincian penyertaan kepada PD Pasar Kota Tangerang sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Page 68: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 58 -

Jenis Penyertaan Modal Nilai Nominal (Rp) Uang Tunai 415.000.000,00Tanah 22.715.250.000,00Bangunan 5.892.840.170,00

Jumlah 29.023.090.170,00

Berdasarkan Laporan Kegiatan Usaha dan Laporan Keuangan PD Pasar Tahun Buku 2007 (unaudit), diketahui bahwa posisi Modal pada tanggal 31 Desember 2007 terdapat Akumulasi Rugi Tahun Sebelumnya sebesar Rp4.413.320.220,00 dan Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp82.037.598,00 yang menyebabkan penurunan Modal PD Pasar sebesar Rp4.495.357.818,00. Dengan demikian ikut menurunkan nilai Penyertaan Modal Pemerintah Kota Tangerang kepada PD Pasar. Rincian mengenai perubahan nilai Penyertaan Modal kepada PD Pasar adalah sebagai berikut:

Uraian Nilai Penyertaan (Rp) 31 Desember 2006 29.023.090.170,00Akumulasi Rugi (4.413.320.220,00)Rugi Berjalan (82.037.598,00)

31 Desember 2007 24.527.732.352,00

Selain itu, terdapat 6 pasar lainnya senilai Rp37.700.805.830,06 yang dikelola oleh PD Pasar berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan PD Pasar, yaitu:

No. Nama Pasar Nilai Tanah (Rp) Nilai Bangunan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Pasar Bandeng 2.275.000.000,00 9.014.323,50 2.284.014.323,502. Pasar Lembang Ciledug 2.545.600.000,00 1.015.151.508,00 3.560.751.508,003. Pasar Cikokol 18.000.000.000,00 33.173.310,98 18.033.173.310,984. Pasar Jatiuwung 650.000.000,00 15.880.320,12 665.880.320,125. Pasar Gerendeng 1.697.400.000,00 7.946.509.851,84 9.643.909.851,846. Pasar Ramadhani 3.500.000.000,00 13.076.515,62 3.513.076.515,62 Jumlah 28.668.000.000,00 9.032.805.830,06 37.700.805.830,06

VI.5.3. Aset Tetap Jumlah pada pos aset tetap sebesar Rp3.101.449.550.822,38 merupakan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangerang sampai dengan 31 Desember 2007, dengan rincian kelompok aset tetap dan mutasi selama tahun anggaran 2007 sebagai berikut:

Page 69: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 59 -

NILAI AKTIVA (Rp.000.000) JENIS ASET MUTASI

SALDO 31 DESEMBER

2006 PENAM-BAHAN

PENGU-RANGAN

KOREKSI TAMBAH

KOREKSI KURANG

SALDO 31 DESEMBER

2007

Tanah 889.042,27 31.443,52 0,00 0,00 0,00 920.485,79 Peralatan dan Mesin 221.858,13 28.025,69 8.427,06 0,00 4,02 241.452,74 Gedung dan Bangunan 640.751,38 68.452,06 14.810,06 0,00 1.914,04 692.479,33 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.096.202,38 136.447,99 29,82 0,00 0,00 1.232.620,55

Aset Tetap Lainnya 7.695,97 4.263,20 0,00 0,00 0,00 11.959,17 Konstruksi dalam Pengerjaan 6.579,11 2.451,97 6.579,11 0,00 0,00 2.451,97 Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 JUMLAH 2.862.129,24 271.084,43 29.846,05 0,00 1.918,06 3.101.449,55

Pada Tahun Anggaran 2003 Pemerintah Kota Tangerang melalui Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kota Tangerang melakukan inventarisasi dan penilaian aset bekerjasama dengan pihak ketiga (appraisal), sehingga untuk pencatatan nilai aset tetap sampai dengan tanggal 31 Juli 2003 merupakan hasil penilaian pihak ketiga (appraisal) sedangkan aset tetap yang diperoleh setelah tanggal 31 Juli 2003 dicatat sebesar nilai perolehan. Nilai aset tetap yang tercantum dalam Neraca tidak memperhitungkan penyusutan, dan kerusakan. Mutasi aset tetap selama tahun 2007 terdiri dari (1) penambahan yang merupakan perolehan aset tetap melalui pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2007 dan karena perpindahan (reclass) antar jenis aset, (2) pengurangan yang merupakan nilai aset tetap yang dihapuskan, dan diserahkan kepihak ketiga (masyarakat dan instansi lain), dan (3) koreksi atas pencatatan aset tetap sebelumnya.

Penambahan aset tetap pada tahun 2007 sebesar Rp271.084.430.827,70 terdiri dari: 1. Penambahan tanah berasal dari pembebasan tanah dan bangunan serta proses

sertifikasi tanah senilai Rp31.443.516.073,05.

2. Penambahan peralatan dan mesin sebesar Rp28.025.692.914,82 dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Peralatan dan Mesin Nilai (Rp)

Alat Angkutan 12.241.330.291,26 Alat Bengkel 687.050.557,81 Alat Pertanian dan Peternakan 165.161.894,38 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 7.627.165.477,67 Alat-alat Studio dan Komunikasi 1.651.841.155,48 Alat Ukur 2.825.345.777,34 Alat Kedokteran 1.403.381.054,59 Alat Laboratorium 1.100.101.529,13 Alat Keamanan 324.315.177,16

Total 28.025.692.914,82

3. Pengadaan gedung dan bangunan sebesar Rp68.925.517.514,90 merupakan penambahan bangunan gedung sebesar Rp68.923.258.871,90 dan bangunan monumen sebesar Rp2.258.643,00.

Page 70: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 60 -

4. Penambahan jalan, irigasi, dan jaringan sebesar Rp136.447.986.555,57 terdiri dari jalan dan jembatan sebesar Rp112.522.201.308,49, bangunan air sebesar Rp19.119.714.999,16, instalasi sebesar Rp47.496.955,56, dan jaringan sebesar Rp4.758.573.292,35.

5. Aset tetap lainnya bertambah sebesar Rp4.263.201.120,46 terdiri dari buku dan perpustakaan sebesar Rp4.052.650.020,46 dan barang bercorak kesenian/kebudayaan sebesar Rp210.551.100,00.

6. Penambahan konstruksi dalam pengerjaan (KDP) sebesar Rp2.451.971.103,86 merupakan KDP gedung dan bangunan.

Pengurangan aset tetap pada tahun 2007 terdiri dari: 1. Peralatan dan Mesin. Pengurangan ini terjadi karena:

a. Alat Angkutan: Mutasi kurang sebesar Rp97.335.000,00 pada Alat Angkutan karena terjadinya kehilangan kendaraan milik Pemerintah Kota Tangerang dengan nomor polisi B 7419 CQ berupa kendaraan minibus Toyota Kijang melalui surat nomor 028/628-Setwan/XI/2006 tentang Laporan Kehilangan tanggal 1 Nopember 2006 dan diperkuat dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Kepolisian Sektor Garut Kota Nomor:X/2006 Sektor tanggal 22 Oktober 2006.

b. Alat Kantor dan Rumah Tangga, mutasi kurang pada set ini terdiri dari transaksi: i. Mutasi kurang karena penghapusan dan hibah sebesar

Rp8.320.459.826,00. Mutasi ini terjadi karena: a) Adanya penghapusan Alat Kantor dan Rumah Tangga yang ada di

Sekolah dengan nilai yang dihapus sebesar Rp8.233.612.826,00. Aset tetap ini sebagian besar terdiri dari meja dan kursi sekolah. Penghapusan ini didasarkan pada Surat Keputusan Walikota Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.

b) Adanya hibah kepada masyarakat sebesar Rp86.847.000,00 melalui surat Keputusan Walikota Nomor: 030/64-Kep.Wali/2007 tentang Hibah Barang Milik Daerah kota Tangerang sebesar.

ii. Mutasi kurang karena koreksi pencatatan sebesar Rp4.019.200,00. Koreksi kurang ini dilakukan karena nilai tersebut merupakan Alat Kantor dan Rumah Tangga milik PDAM Kota Tangerang. Nilai ini terinventarisir oleh Pihak Ketiga pada tahun 2003 saat melakukan inventarisasi aset Kota Tangerang.

c. Alat Studio dan Alat Komunikasi. Terdapat mutasi kurang sebesar Rp8.358.000,00 pada Alat Studio dan Alat Komunikasi berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.

d. Alat Laboratorium. Terdapat mutasi kurang melalui penghapusan sebesar Rp908.520 pada Alat Laboratorium berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tangerang Nomor: 029/KEP.24.A-BKKD/2006.

Page 71: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 61 -

2. Bangunan dan Gedung. a. Terdapat penghapusan sebesar Rp14.810.063.068,12 yang terdiri dari:

• Kantor Rp4.289.817.846,76 • Rumah Dinas 343.827.875,60 • Sekolah 9.378.739.129,68 • Puskesmas 505.914.416,08 • Gudang 291.763.800,00

Penghapusan ini didasarkan kepada Keputusan Walikota Tangerang No:953/Kep.226-BKKD/2007 tentang Penghapusan Nilai Buku Bangunan dalam Neraca, dan Keputusan Walikota Tangerang No: 030/Kep.159.A-BKKD/2007 tentang Penghapusan Aset Milik Pemerintah Kota Tangerang. Khusus untuk bangunan sekolah Rp7.827.572.596,68 diantaranya merupakan hibah kepada pemilik yayasan MI dan SDS.

b. Koreksi kurang sebesar Rp1.914.048.000,00 yang merupakan nilai bangunan

kantor milik PDAM Kota Tangerang. Nilai ini terinventarisir oleh Pihak Ketiga pada tahun 2003 saat melakukan inventarisasi aset Kota Tangerang.

3. Jalan, Irigasi dan Jaringan. Terdapat mutasi kurang sebesar Rp29.817.300,00 yang seluruhnya merupakan hibah melalui surat Keputusan Walikota Nomor: 030/64-Kep.Wali/2007 tentang Hibah Barang Milik Daerah kota Tangerang.

4. Reclass dari Konstruksi dalam Pengerjaan sebesar Rp6.579.111.357,52 kepada aset Gedung dan Bangunan karena kegiatan pembangunan gedung dan bangunan telah diselesaikan seluruhnya pada Tahun Anggaran 2007, dengan rincian sebagai berikut:

No. NAMA KEGIATAN NILAI REALISASI

TAHUN 2006 (Rp.) 1. Pemagaran dan Paving Blok SMA Negeri 3 209.557.600,00 2. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 1 (SDN Taman Cibodas) 686.091.921,43 3. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 2 (SMPN 12) 664.158.715,78 4. Pembangunan Sekolah Tahap II Wilayah 4 (SMAN 14) 2.547.632.641,25 5. Pembangunan Sekolah Tahap II wilayah 5 (SDN Larangan 9,11) 2.055.103.279,06 6. Pembangunan SMPN 23 Kec. Pinang 416.567.200,00 Jumlah 6.579.111.357,52

Hal-hal penting yang berkaitan dengan Aset Tetap dijelaskan sebagai berikut: 1. Realisasi Belanja Modal TA 2007 sebesar Rp267.319.889.649,55 dan

Penambahan Aset Tetap sebesar Rp271.084.430.827,70 sehingga terjadi perbedaan penambahan aset tetap sebesar Rp3.764.541.178,16 dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Penambahan Aset yang tidak berasal dari Belanja Modal sebesar Rp6.929.925.357,52, yang terdiri dari:

1) Reklasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan 31 Desember 2006 menjadi aset tetap definitif (Gedung dan Bangunan) pada TA 2007 sebesar Rp6.579.111.357,52

2) Pengakuan Gedung dan Bangunan (Stadion/GOR) yang belum dibayar lunas namun telah siap digunakan sehingga telah diakui sebagai aset

Page 72: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 62 -

definitif per 31 Desember 2007 sebesar nilai perolehan senilai Rp350.814.000,00

b. Belanja Modal yang tidak dicatat sebagai penambahan Aset Tetap sebesar Rp3.165.384.179,74 yang terdiri dari:

1) Pengeluaran untuk pengurugan tanah yang tidak dapat dikapitalisasi sebagai penambah nilai tanah namun dianggarkan dalam belanja modal sebesar Rp198.932.972,00

2) Belanja modal aset lainnya yang pengakuan dalam neraca dicatat dalam Aset Lainnya sebesar Rp2.388.293.446,32

3) Adanya hibah kepada masyarakat dalam bentuk pemberian hadiah dan kepada kelompok-kelompok masyarakat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp104.703.306,47, dengan rincian:

• Hibah kepada masyarakat dalam bentuk pemberian hadiah pada kegiatan Perlombaan Kelurahan sebesar Rp18.150.000,00;

• Hibah kepada KNPI pada kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan sebesar Rp9.000.000,00;

• Hibah kepada Karang Taruna pada Kegiatan Pelatihan Keterampilan bagi Pemuda sebesar Rp27.123.306,47, dan

• Hibah kepada PMI pada kegiatan manajemen organisasi PMI sebesar Rp50.429.999,99.

4) Adanya hibah kepada masyarakat dalam bentuk perbaikan rumah penduduk sebesar Rp473.454.454,95 yang berasal dari pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman yang berupa perbaikan (renovasi) rumah penduduk dan atas kegiatan ini, hasil pekerjaan telah diserahterimakan kepada penduduk.

2. Tanah

a. Per 31 Desember 2007, masih terdapat 355 lokasi tanah milik Pemerintah Kota Tangerang senilai Rp513.490.704.000,00 yang belum disertifikatkan atas nama Pemerintah Kota Tangerang dan sebanyak 39 lokasi senilai Rp32.836.344.600,00 masih dalam proses pembuatan sertifikat atas nama Pemerintah Kota Tangerang.

b. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas Neraca Awal Kota Tangerang, terdapat (6) enam lokasi tanah dan bangunan kantor yang tercatat pada Neraca Awal Kota Tangerang senilai Rp19.986.000.000,00 yang belum disertai Berita Acara Serah Terima dari Pemerintah Provinsi Banten.

3. Peralatan dan Mesin

a. Pada tahun anggaran 2003 Pemerintah Kota Tangerang melakukan pengadaan 1 (satu) unit kendaraan roda empat (mobil ambulans) untuk Palang Merah Indonesia (PMI) senilai Rp200.000.000,00 yang seharusnya bersifat hibah namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang. Proses hibah kepada PMI akan dilakukan pada tahun anggaran 2008.

b. Pada tahun anggaran 2005 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tata Kota mencanangkan pembangunan 221 sekolah yang dalam

Page 73: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 63 -

pelaksanaannya dilakukan dalam dua tahun anggaran, yaitu tahun anggaran 2005 dan tahun anggaran 2006. Dalam kegiatan tersebut terdapat pengadaan meubelair untuk sekolah yang direalisasikan pada tahun anggaran 2006. Diantara 221 sekolah yang mendapatkan pembagian meubelair terdapat 9 (sembilan) sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang merupakan milik yayasan. Oleh sebab itu, realisasi untuk 9 (sembilan) sekolah tersebut seharusnya bersifat hibah namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindak lanjut akan dilakukan hibah kepada pihak yayasan pengelola MI pada tahun anggaran 2008. Berikut rincian perolehan meubelair untuk 9 (sembilan) sekolah MI:

No. Nama Sekolah Nilai (Rp.) 1 MI Al Wasatiyah 76.987.806,37 2 MI Nurul Falah 45.482.071,74 3 MI Darul Hikmah 40.565.929,76 4 MI Jamiatul Islamiyah 37.046.196,17 5 MI Al Karim 44.463.256,35 6 MI Darussalam 44.463.256,35 7 MI Aiunul Yakin 23.351.510,97 8 MI Jamiatul Asyafiiyah 23.351.510,97 9 MI Al Makmur 17.513.633,23 Jumlah 353.225.171,91

c. Pada tahun anggaran 2006 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan Sekolah senilai Rp2.469.900.000,00 untuk 8 (delapan) sekolah MI dan 3 (tiga) sekolah SDS yang seluruhnya dikelola yayasan, dan rencananya aset tersebut akan dihibahkan, dengan rincian sebagai berikut:

Aset Tetap (dalam Rupiah) No. Nama Sekolah

Gedung Sekolah Meubelair Alat Peraga/Praktik

Buku & Barang Perpustakaan

Total

1 MI Al Mujahidin 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

2 MI Tarbiyah Isl. 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

3 MI Darul Amal 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

4 MI Al Husna 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

5 MI Nurul Falah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

6 MI Khairul Huda 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

7 MI Nurul Huda 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

8 MI Nurul Yakin 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

9 SDS Amanah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

10 SDS Muhamadiyah 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

11 SDS Al Ijtihad 120.433.140,50 26.178.898,76 21.841.264,46 56.083.059,92 224.536.363,64

Jumlah 1.324.764.545,45 287.967.886,36 240.253.909,09 616.913.659,09 2.469.900.000,00

Page 74: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 64 -

Tindak lanjut hibah untuk bangunan gedung sekolah pada 8 (delapan) MI dan 3 (tiga) SDS dengan nilai Rp1.324.764.545,45 telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007. Sedangkan untuk Meubelair, Alat Praktik, dan Buku dan Barang Perpustakaan sampai saat ini aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yayasan dan direncanakan akan dihibahkan pada tahun anggaran 2008.

d. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melakukan

kegiatan Fasilitasi Pemanfaatan Industri Kecil dan Menengah yang diantaranya terdapat pembelian berbagai peralatan dan mesin senilai Rp76.538.500,00 yang dimaksudkan untuk dihibahkan kepada usaha kecil dan menengah.

e. Telah terjadi kehilangan kendaraan milik Pemerintah Kota Tangerang dengan

nomor polisi B 7464 CQ berupa minibus Toyota Kijang pada tahun 2007. Berdasarkan hal tersebut di atas aset Pemerintah Kota Tangerang akan dihapuskan pada tahun anggaran 2008 melalui mekanisme yang berlaku sebesar nilai perolehan sebesar Rp151.720.474,33.

f. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas Neraca Awal Kota Tangerang,

terdapat 31 unit Alat Kedokteran pada Puskesmas Sukasari, Cipondoh, Ciledug, Karawaci Baru, Cibodasari, Baja, dan Pondok Bahar yang berasal dari hibah Pemerintah Provinsi Banten belum tercatat pada Neraca per 31 Desember 2007 karena belum dapat ditentukan nilainya dan 6 (enam) unit lainnya yang tidak jelas keberadaannya.

4. Bangunan dan Gedung

a. Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman pada tahun anggaran 2003 melaksanakan kegiatan Lanjutan P2WKSS senilai Rp39.824.000,00. Kegiatan tersebut merupakan bantuan yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan melalui Belanja Modal sehingga dicatat dalam Neraca sehingga penyerahan tersebut seharusnya didasarkan pada keputusan hibah. Dengan demikian, aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindak lanjut akan dilakukan hibah kepada masyarakat pada tahun anggaran 2008.

b. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang mengadakan

kegiatan Pembangunan Gedung Kantor yang di dalamnya termasuk pembangunan Kantor Kodim senilai Rp104.195.628,03, pembangunan gedung KUA Ciledug senilai Rp300.328.470,24, dan gedung Koramil senilai Rp448.344.661,20 yang seharusnya bersifat hibah namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang. Untuk menindaklanjuti hal tersebut proses hibah akan dilakukan pada tahun anggaran 2008.

c. Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan Sekolah senilai Rp2.796.729.000,00 untuk 10 (sepuluh) sekolah MI dan 1(satu) sekolah SDS yang seluruhnya dikelola oleh yayasan. Berdasarkan hal tersebut, aset tetap yang diperoleh dari kegiatan ini seharusnya dihibahkan

Page 75: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 65 -

namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindaklanjut akan dilakukan hibah kepada yayasan pengelola MI dan SDS tersebut pada tahun anggaran 2008. Adapun aset tetap yang dihasilkan dari kegiatan ini dan akan dihibahkan terdiri dari:

Sedangkan barang yang dihasilkan dari kegiatan ini dan akan dihibahkan terdiri dari:

Barang No.

Nama Sekolah

Meubelair CD Interaktif

Total

1 MI Al-Istiqomah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

2 MI Nurul Hikmah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

3 MI Mazroatul Ulum 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

4 MI Miftahrussa’adah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

5 MI Al-Maghfiroh 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

6 Mi Al-Istiqomah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

7 MI Nurussalam 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

8 MI Al-Kamariyah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

9 MI Nurul Yaqin 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

10 MI Al Husnah 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

11 SDS An Nur 19.424.554,15 976.312,67 20.400.866,81

Jumlah 213.670.095,60 10.739.439,36 224.409.534,96

d. Pada tahun anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tata Kota melaksanakan pembangunan stadion melalui kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga. Pembangunan fisik telah diselesaikan dan diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Tangerang pada tahun anggaran 2007, namun sampai dengan 31 Desember 2007 terdapat pembayaran kepada rekanan yang masih belum diselesaikan sebesar Rp350.814.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Aset Tetap (dalam Rupiah) No. Nama Sekolah

Gedung Sekolah Meubelair Alat Peraga/Parktik

Buku & Barang Perpustakaan

Komputer

Total

1 MI Al-Istiqomah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

2 MI Nurul Hikmah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

3 MI Mazroatul Ulum 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

4 MI Miftahrussa’adah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

5 MI Al-Maghfiroh 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

6 Mi Al-Istiqomah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

7 MI Nurussalam 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

8 MI Al-Kamariyah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

9 MI Nurul Yaqin 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

10 MI Al Husnah 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

11 SDS An Nur 130.175.022,55 2.949.277,85 20.339.847,27 68.138.488,36 12.244.588,06 233.847.224,09

Jumlah 1.431.925.248,00 32.442.056,40 223.738.320,00 749.523.372,00 134.690.468,64 2.572.319.465,04

Page 76: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 66 -

No. Nama Bangunan Nilai (Rp.) 1 Stadion Perumnas, Kec. Karawaci 114.664.000,00 2 Stadion Sudimara, Kel. Sudimara 121.596.000,00 3 Stadion Porci, Kec. Cibodas 114.554.000,00 Jumlah 350.814.000,00

Sisa pembayaran untuk ketiga stadion ini telah dianggarakan pada APBD tahun anggaran 2008 pada kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga dan telah dibayarkan seluruhnya pada bulan Maret 2008.

5. Aset Tetap Lainnya

Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Bangunan Sekolah senilai Rp2.796.729.000,00 untuk 10 (sepuluh) sekolah MI dan 1(satu) sekolah SDS yang seluruhnya dikelola oleh yayasan. Berdasarkan hal tersebut, aset tetap yang diperoleh dari kegiatan ini seharusnya dihibahkan namun sampai sekarang aset tetap tersebut masih bersifat dititipkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga pengakuannya masih menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangerang dan sebagai tindaklanjut akan dilakukan hibah kepada yayasan pengelola MI dan SDS tersebut pada tahun anggaran 2008. Adapun aset tetap yang dihasilkan dari kegiatan ini yang termasuk dalam aset tetap lainnya adalah sebesar Rp749.523.372,00 (rincian terdapat dalam penjelasan nomor 3 huruf c di atas) berbentuk buku dan barang perpustakaan.

6. Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam Pengerjaan merupakan pos untuk menampung aset tetap sedang dalam proses pembangunan disebabkan oleh kegiatan-kegiatan konstruksi/bangunan pada Tahun Anggaran 2007 yang pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan diteruskan pada Tahun Anggaran 2008. Nilai yang tercatat pada pos ini merupakan realisasi belanja sampai dengan tanggal 31 Desember 2007. Pada saat kegiatan tersebut selesai dikerjakan, pos ini dipindahkan ke dalam pos Aset Tetap selain Konstruksi dalam Pengerjaan dan Akumulasi Penyusutan. Rincian Kegiatan-kegiatan yang dilanjutkan di Tahun Anggaran 2008 terdiri dari:

No Nama Kegiatan Realisasi Belanja sd.31 Desember 2007 (Rp)

DINAS TATA KOTA 1. Pembangunan Gedung Kantor -. Gedung Bawasda 1.460.614.292,46 -. GOR Mini Periuk 520.234.216,86 -. Jembatan pada Kantor Kec. Benda 443.383.594,54

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2. Pembangunan Gedung Sekolah -. SMAN 15, Kec. Periuk 27.739.000,00

JUMLAH 2.451.971.103,86

7. Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2007 terdapat aset tetap berupa

fasos/fasum yang diserahkan oleh PT Sinarwijaya Ekapratista (PT. SWEP)

Page 77: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 67 -

sebagai pengembang Perumahan Taman Banjar Wijaya kepada Pemerintah Kota Tangerang, yaitu:

No. Uraian Luas (m2) 1 Jalan, Taman, dan Saluran 120.698,00 2 Masjid 1.298,00 3 Pos Polisi 203,00

4 Puskesmas 1.791,00 Jumlah 123.990,00

VI.5.4. Dana Cadangan Pemerintah Kota Tangerang melalui Perda Nomor 4 Tahun 2005 tentang Dana Cadangan telah membentuk dana cadangan dengan tujuan untuk membiayai program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dengan kegiatan pembangunan gedung sekolah pada tahun anggaran 2008 dengan jumlah sebesar Rp50.000.000.000,00 yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 18 November 2005. Untuk pertama kali, dana cadangan disediakan sebesar Rp17.800.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank Jabar yaitu No. 0124010047661 sebesar Rp16.500.000.000,00 dan No. 0124010047961 sebesar Rp1.300.000.000,00. Dana cadangan disimpan dalam rekening deposito berjangka (1 bulan) dan rekening giro. Nilai pada pos Dana Cadangan termasuk juga di dalamnya bunga deposito dan jasa giro yang dihasilkan dari rekening Dana Cadangan selama Tahun Anggaran 2007, dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2007 - Rekening Giro 0001837826001 10.430.892.884,00- Rekening Deposito A0094165 22.000.000.000,00- Rekening Deposito (bunga

9,77%) A 00035197 16.500.000.000,00

- Rekening Deposito (bunga 9,77%)

A 00035251 1.300.000.000,00

Jumlah 50.230.892.884,00 VI.5.5. Aset Lainnya

Pos Aset Lainnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Tuntutan Perbendaharaan 11.600.000,00 0,00- Tuntutan Ganti Rugi 60.264.988,00 92.252.000,00- Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00- Aset Tak Berwujud 3.365.583.924,15 977.290.477,83- Aset Lain-lain 345.353.661,00 510.385.763,00

19.253.122.797,15 17.050.248.464,83

Page 78: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 68 -

VI.5.5.1. Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Perbendaharaan merupakan pos untuk menampung sisa cicilan pembayaran Tuntutan Perbendaharaan pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Piutang ini dibayar melalui pemotongan langsung dari gaji pegawai. Posisi Tuntutan Perbendaharaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 adalah:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Tuntutan Perbendaharaan 11.600.000,00 0,00

11.600.000,00 0,00 VI.5.5.2. Tuntutan Ganti Rugi

Tuntutan Ganti Rugi merupakan pos untuk menampung sisa cicilan pembayaran Tuntutan Ganti Rugi pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Piutang ini dibayar melalui pemotongan langsung dari gaji pegawai. Posisi Tuntutan Ganti Rugi sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 adalah:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Tuntutan Ganti Rugi 60.264.988,00 92.252.000,00

60.264.988,00 92.252.000,00

VI.5.5.3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga Pos Kemitraan dengan Pihak Ketiga terdiri dari nilai aset milik Pemerintah Kota Tangerang yang diperuntukkan bagi pembangunan Rumah Susun Alam Jaya, dan Manis I sampai dengan Manis VII, dan tanah yang digunakan untuk Plaza Baru Ciledug. Pengakuan aset milik Pemerintah Kota Tangerang dalam pos Kemitraan dengan Pihak Ketiga ini mengacu pada isi perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Tangerang dengan pihak terkait, sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini:

Page 79: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 69 -

AKTIVA YANG DIAKUI (Rp) No Aktiva BOT BANGUNAN TANAH KETERANGAN

1 Alam Jaya 348.007.424,00 - - Tanah milik H. Nafis. - Bangunan di bangun oleh Pemerintah

Kota Tangerang dan akan menjadi milik H. Nafis pada tahun 2010.

2 Manis I, II, III, dan IV -

- Tanah milik Pemerintah Kota Tangerang

- Bangunan dibangun melalui kerjasama dengan PT Perumnas dengan masa pengembalian 25 tahun

3 Manis V, VI, dan VII 195.412.800,00 3.654.900.000,00

- Tanah milik Pemerintah Kota Tangerang.

- Bangunan dibangun oleh Departemen Kimpraswil.

- Sebelum ada penyerahan aset dari Departemen Kimpraswil bangunan masih menjadi milik Pemerintah Pusat.

4 Plaza Baru Ciledug 11.272.000.000,00 - Tanah seluas 11.272 m² senilai

Rp11.272.000.000,00 berlokasi di Jl. HOS Cokro Aminoto, Sudimara Barat, Ciledug dikerjasamakan dengan PT Putra Cita Nusa berdasarkan Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Ciledug Plaza No. 644/01-Kumdang/PKS/01 dan No. 007/K-CLG/PCN/IV-01 tanggal 2 April 2001, dan telah diaddendum dengan No. 644/02- Kumdang/PKS/02 dan No. 008/K-CLG/PCN/X-02 tanggal 1 Oktober 2002. Jangka waktu perjanjian kerjasama selama 32 tahun.

Jumlah 543.420.224,00 14.926.900.000,00

Selama Tahun Anggaran 2007 tidak ada perubahan dalam pos Kemitraan dengan Pihak Ketiga, sehingga posisi pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15.470.320.224,00 15.470.320.224,00

15.470.320.224,00 15.470.320.224,00 VI.5.5.4. Aset Tak Berwujud

Pos Aset Tak Berwujud terdiri dari aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dan digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset Tak Berwujud milik Pemerintah Kota Tangerang terdiri dari software yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan Tahun Anggaran 2007. Aset ini dicatat sebesar nilai perolehannya. Saldo Aset Tak Berwujud pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Aset Tak Berwujud 3.365.583.924,15 977.290.477,83

3.365.583.924,15 977.290.477,83

Page 80: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 70 -

VI.5.5.5. Aset Lain-lain Aset Lain-lain Tahun Anggaran 2007 terdiri dari: saldo tagihan Pajak Daerah kepada pihak ketiga (Wajib Pajak Daerah) untuk umur piutang yang melebihi 5 (lima) tahun yang pembayarannya sulit diharapkan, dan sisa cicilan pembayaran Tuntutan Ganti Rugi pegawai Pemerintah Kota Tangerang yang telah lewat masa jatuh temponya dan pegawai yang bersangkutan sudah memasuki masa pensiun. Rincian Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Pajak Hotel & Restoran 165.362.644,00 170.699.643,00- Pajak Hiburan 116.848.795,00 113.981.695,00- Pajak Parkir Swasta 0,00 11.805.000,00- Pajak Reklame 20.019.076,00 54.068.884,00- Pajak PJU Non PLN 8.476.400,00 147.326.661,00- Pajak Air Bawah Tanah 5.272.580,00 6.028.880,00- TPTGR yang lewat jatuh tempo 29.374.166,00 6.475.000,00

Jumlah 345.353.661,00 510.385.763,00

Khusus untuk piutang Pajak Air Bawah Tanah, dimasukkan ke dalam kelompok akun ini karena berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menetapkan bahwa Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan merupakan jenis pajak propinsi, sehingga Pemerintah Kota Tangerang tidak lagi memiliki kewenangan untuk melakukan penagihan atas piutang ini. Terdapat koreksi tambah untuk piutang pajak, yang berasal dari penambahan piutang pajak yang berasal dari tahun 1997/1998 sampai dengan tahun 2000 yang tidak dapat ditagih sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, selain itu terdapat koreksi kurang untuk piutang pajak yang tidak dapat ditagih yang disebabkan karena kesalahan pencatatan. Rincian koreksi tambah dan koreksi sebagai berikut:

Koreksi Tambah Koreksi Kurang - Pajak Hotel & Restoran 61.529.390,00 430.454,00 - Pajak Hiburan 54.350.920,00 0.00 - Pajak Reklame 9.280.153,00 32.500,00 - Pajak PJU Non PLN 0.00 207.025,00 - Pajak Air Bawah Tanah 0.00 756.300,00

Jumlah 125.160.463,00 1.426.279,00 VI.6. KEWAJIBAN Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota Tangerang. Sampai dengan 31 Desember 2007, kewajiban Pemerintah Kota Tangerang terdiri dari:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Kewajiban Jangka Pendek 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42- Kewajiban Jangka Panjang 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50

Jumlah 14.410.134.217,34 15.823.863.941,92

Page 81: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 71 -

VI.6.1. Kewajiban Jangka Pendek Pos Kewajiban Jangka Pendek merupakan pos untuk menampung kewajiban Pemerintah Kota Tangerang yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Untuk Tahun Anggaran 2007, pos ini terdiri dari:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Utang Perhitungan Pihak Ketiga 170.082.486,00 472.008,00- Utang Bunga 705.686.215,84 773.183.908,80- Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62- Utang Jangka Pendek Lainnya 350.814.000,00 611.079.019,00

Jumlah 2.482.159.036,84 2.640.312.426,42

Rincian penjelasan untuk masing-masing pos kewajiban jangka pendek adalah sebagai berikut:

1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga, merupakan kewajiban yang timbul karena Pemerintah Kota Tangerang belum menyetorkan kepada KPPN atas potongan PPh Pasal 21 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp472.008,00 dan utang Pemotongan Pajak (PPh dan PPN) yang belum disetorkan oleh Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp169.610.478,00.

2. Utang Bunga, merupakan kewajiban yang timbul karena Pemerintah Kota Tangerang mempunyai kewajiban untuk membayar bunga atas pinjaman jangka panjang yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang disalurkan melalui Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman – DPJB, Departemen Keuangan. Pinjaman ini didasari dengan perjanjian LA-1511-INO tanggal 10 Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-280/SLA-1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober 2003. Utang Bunga sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp705.686.215,84. Rincian bunga dan jasa bank yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Bunga: - Bunga 690.671.615,51 756.464.178,34 - Jasa Bank 15.014.600,33 16.444.873,44 - Denda Bunga 0,00 2.792,90 - Kekurangan Pembayaran 0,00 272.064,12

Jumlah 705.686.215,84 773.183.908,80

3. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, merupakan bagian angsuran VI dan VII dari pinjaman jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang disalurkan melalui Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman – DPJB, Departemen Keuangan. Pinjaman ini didasari dengan perjanjian LA-1511-INO tanggal 10 Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-280/SLA-1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober 2003, yang akan jatuh tempo selama tahun anggaran 2008 sebesar Rp1.255.576.335,00. Pos ini terdiri dari:

Cicilan VI 627.788.167,50 Cicilan VII 627.788.167,50

Jumlah 1.255.576.335,00

Page 82: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 72 -

4. Utang Jangka Pendek Lainnya, merupakan kewajiban kepada para rekanan (kontraktor) dalam Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga di Dinas Tata Kota pada tahun anggaran 2007. Kewajiban ini timbul sebagai akibat telah selesainya pembangunan fisik 3 (tiga) stadion dan realisasi pembayaran belum mencapai 100% dari nilai kontrak kerja. Pembayaran kewajiban ini telah dianggarkan pada APBD TA 2008 dan pembayarannya telah diselesaikan sepenuhnya pada Bulan Maret 2008. Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya untuk tahun anggaran 2007 terdiri dari:

No. Nama Bangunan Nilai (Rp.) Pelunasan 1 Stadion Perumnas, Kec. Karawaci 114.664.000,00 SP2D No. 260/DTK/LS/APBD/2008,

19 Maret 2008 2 Stadion Sudimara, Kel. Sudimara 121.596.000,00 SP2D No. 137/DTK/LS/APBD/2008,

28 Pebruari 2008 3 Stadion Porci, Kec. Cibodas 114.554.000,00 SP2D No. 126/DTK/LS/APBD/2008,

22 Pebruari 2008 Jumlah 350.814.000,00

VI.6.2 Kewajiban Jangka Panjang Pos ini merupakan pinjaman jangka panjang yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang disalurkan melalui Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman – DPJB, Departemen Keuangan. Pinjaman ini didasari dengan perjanjian LA-1511-INO tanggal 10 Januari 1997, SLA-1129/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000, dan AMA-280/SLA-1129/DP3/2001 tanggal 10 Oktober 2003. Dari jumlah plafond pinjaman sebesar Rp.17.580.110.955,00 telah ditarik sampai dengan 23 Mei 2003 sebesar Rp16.322.492.355,00 dan sisa plafond Rp1.257.628.600,00 tidak ditarik lagi. Jangka waktu pinjaman adalah 18 tahun termasuk masa tenggang (grace period) selama 5 (lima) tahun terhitung dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, dan pembayaran angsuran dilakukan secara prorata pada setiap tanggal 20 Juli dan 20 Januari yang dimulai pada tanggal 20 Juli 2005 sampai dengan 20 Januari 2018. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 11,75% termasuk jasa bank 0,25%. Tujuan penggunaan pinjaman adalah untuk pembiayaan Persampahan, Air Limbah, dan Terminal (Metropolitan Botabek UDSP), dengan rincian sebagai berikut:

- Sanitasi (Dinas Tehnik Penyehatan) 1.124.158.900,00- Persampahan (Dinas PU) 3.318.975.855,00- Terminal Terpadu (Dinas Tata Kota) 11.879.357.600,00

Jumlah 16.322.492.355,00 Dengan akan dilakukannya pembayaran angsuran V dan VI pada 20 Januari dan 20 Juli 2008, saldo kredit utang luar negeri dapat dirinci sebagai berikut:

- Pokok Pinjaman 13.183.551.515,50 14.439.119.006,12- Koreksi tambah 0,00 10.000,00- Jatuh Tempo Tahun 2008 dan

2007 1.255.576.335,00 1.255.577.490,62Saldo per 31 Desember 2007 dan 2006 11.927.975.180,50 13.183.551.515,50

Page 83: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 73 -

VI.7. EKUITAS DANA Ekuitas Dana merupakan pos untuk menampung selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Tangerang. Pos Ekuitas Dana terdiri dari:

31 Desember 2007 31 Desember 2006 - Ekuitas Dana Lancar 169.413.116.166,51 76.610.368.531,58- Ekuitas Dana Investasi 3.163.419.650.791,03 2.925.203.113.606,66- Ekuitas Dana Cadangan 50.230.892.884,00 39.924.511.622,00

Jumlah 3.383.063.659.841,54 3.041.737.993.760,24 VI.8. KOMPONEN ARUS KAS Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi di Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2007. Penerimaan dan pengeluaran kas ini diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. VI.8.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan Pemerintah Kota Tangerang dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp371.048.880.045,19. Untuk Tahun Anggaran 2007, aktivitas operasi terutama terdiri dari: VI.8.1.1 Arus Masuk Kas dari Pendapatan Pajak Daerah

Arus masuk kas dari Pendapatan Pajak Daerah merupakan penerimaan yang berasal dari Pajak Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

1. Pajak Hotel dan Restoran 30.822.969.097,00

2. Pajak Hiburan 1.519.161.072,00

3. Pajak Reklame 8.540.082.219,50

4. Pajak Penerangan Jalan Umum 58.369.875.292,00

5. Pajak atas Penyelenggaraan Parkir Swasta 10.355.376.960,00

J u m l a h 109.607.464.640,50

VI.8.1.2. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Retribusi Daerah

Arus masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah merupakan penerimaan yang berasal dari Retribusi Daerah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

Page 84: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 74 -

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

I. Retribusi Jasa Umum 7.930.335.060,00

1. Pelayanan Kesehatan 3.156.657.175,00

2. Pelayanan Persampahan/Kebersihan 541.435.000,00

3. Penggantian Biaya Cetak Akte Casip 2.470.882.500,00

4. Pelayanan Pemakaman 42.803.500,00

5. Pengujian Kendaraan Bermotor 1.616.972.500,00

6. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 101.584.385,00

II. Retribusi Jasa Usaha 3.725.554.056,00

1. Pemakaian Kekayaan Daerah 882.946.456,00

2. Terminal 1.635.453.600,00

3. Tempat Khusus Parkir 942.902.000,00

4. Penyedotan Kakus 133.215.000,00

5. Rumah Potong Hewan 131.037.000,00

III. Retribusi Perijinan Tertentu 14.227.925.130,00

12. Ijin Mendirikan Bangunan 11.102.792.245,00

13. Ijin Gangguan 1.160.666.635,00

14. Ijin Trayek 256.902.500,00

15. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah 619.350.412,00

16. Ijin Usaha Kepariwisataan 111.214.173,00

17. Ijin Bongkar Muat Barang 305.860.000,00

18. Ijin Tanda Daftar Perusahaan 247.200.000,00

19. TDI/IUI/IP 72.925.000,00

20. SIUP 111.825.000,00

21. SIPA 172.325.000,00

22. Gudang 66.864.165,00

J u m l a h 25.883.814.246,00 VI.8.1.3 Arus Kas Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Arus masuk dari Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

1. Pendapatan Deviden dari Bank Jabar 4.789.966.080,00 2. Pendapatan Deviden dari PDAM 8.752.592.717,00 3. Pendapatan Deviden dari PD Pasar 185.000.000,00 J u m l a h 13.727.558.797,00

Page 85: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 75 -

VI.8.1.4. Arus Masuk Kas dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Arus masuk kas dari Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

1. Penerimaan Jasa Giro 4.058.656.102,00

2. Penerimaan Bunga Deposito 0,00

3. Penerimaan Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah

(TP/TGR) 113.347.506,00

4. Pendapatan Denda Pajak 267.061.895,50

5. Jaminan Bongkar Reklame 96.988.911,00

6. Lain-lain Penerimaan 2.712.967.804,02

7. Pendapatan Denda Retribusi 55.969.400,00

J u m l a h 7.304.991.618,52

VI.8.1.5. Arus Masuk Kas dari Dana Bagi Hasil Pajak

Arus masuk kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

1. PBB 106.375.611.097,00

2. BPHTB 66.311.006.842,00

3. PPh Orang Pribadi 60.637.502.749,00

J u m l a h 233.324.120.688,00

VI.8.1.6. Arus Masuk Kas dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Arus masuk kas dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2007 terdiri dari:

No Uraian

Realisasi 2007 (Rp)

1. Iuran Hasil Hutan/Provisi 245.384.151,00

2. Iuran Eksploitasi/Royalti 0,00

3. Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan 485.473.980,00

J u m l a h 730.858.131,00

Page 86: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 76 -

VI.8.1.7. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Umum Arus masuk kas dari Dana Alokasi Umum merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Alokasi Umum yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun pelaporan sebesar Rp376.145.000.000,00.

VI.8.1.8. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Khusus

Arus masuk kas dari Dana Alokasi Khusus merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar Rp6.191.600.000,00.

VI.8.1.9 Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak

Arus masuk kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan penerimaan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak yang telah disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007, yang terdiri dari:

No Uraian Realisasi 2007 (Rp)

1. PKB 38.511.109.351,00

2. BBNKB 41.145.584.762,00

3. PBBKB 44.520.546.876,00

4. Pajak ABT 2.615.802.446,00

5. Pajak Pengambilan Air Permukaan 2.166.157.652,00

J u m l a h 128.959.201.087,00

VI.8.1.10. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Hibah

Arus masuk kas ini merupakan penerimaan dalam bentuk hibah dari Pemerintah Propinsi Banten sebesar Rp20.000.000.000,00 dan hibah dari Pemerinath Propinsi DKI sebesar Rp5.000.000.000,00 yang telah diterima dan disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007.

VI.8.1.11 Arus Masuk Kas dari Contra Pos dan UUDP

Arus masuk kas ini merupakan penerimaan dalam bentuk pengembalian atas Belanja Daerah dan penyetoran sisa UUDP tahun anggaran 2007 yang telah diterima dan disetorkan ke Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar Rp5.838.040.097,00.

VI.8.1.12. Arus Keluar Kas untuk Belanja Pegawai

Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Belanja Pegawai yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar Rp403.440.030.266,87. pengeluaran kas pada belanja ini diantaranya diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS (termasuk guru), gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD, biaya pemungutan pajak daerah dan PBB, honor panitia pelaksana kegiatan, honorarium tim, honorarium TKK, dan honorarium tenaga ahli.

Page 87: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 77 -

VI.8.1.13. Arus Keluar Kas untuk Belanja Barang Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Barang yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 sebesar Rp129.039.984.427,97. Pengeluaran pos ini diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan habis pakai; pembayaran jasa perkantoran; pembayaran barang cetakan dan penggandaan, pembayaran jasa pemeriksaan laboratorium; pembelian obat-obatan dan pupuk (termasuk benih unggul); penyediaan pelayanan kesehatan di puskesmas; pemenuhan perjalanan dinas dalam daerah dan keluar daerah; dan pemeliharaan aset tetap Pemerintah Kota Tangerang.

Selain itu, terdapat pula realisasi belanja barang sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari arus keluar kas belanja Modal Tanah melalui pelaksanaan kegiatan Pengurugan Lahan Sekolah pada Dinas Pendidikan.

VI.8.1.14. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bunga

Arus keluar kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran bunga pinjaman utang jangka panjang yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2007 sebesar Rp1.683.090.328,00.

VI.8.1.15. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bantuan Sosial

Arus keluar kas dari Bantuan Sosial merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos Belanja Bantuan Sosial yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2007 sebesar Rp27.500.664.247,00. Pengeluaran arus kas ini diperuntukan bagi pemberian bantuan untuk sarana keagamaan, partai politik, sosial kemasyarakatan, kepemudaan, organisasi olahraga, pengobatan bagi keluarga miskin, dan bantuan kepada organisasi perempuan.

VI.8.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan Pemerintah Kota Tangerang kepada masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas ini adalah sebesar (Rp267.891.073.726,17) yang mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang pada Tahun Anggaran 2007 lebih menekankan kepada pembangunan sarana dan prasana bagi masyarakat. Rincian Arus kas ini terdiri dari:

VI.8.2.1. Arus Keluar Kas untuk Belanja Tanah

Arus kas keluar dari Belanja tanah merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Modal Tanah yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun pelaporan dengan nilai sebesar Rp31.837.636.194,48.

Selain itu, pada realisasi belanja Modal Tanah terdapat belanja pemeliharaan sebesar Rp198.932.972,00 yang berasal dari pelaksanaan kegiatan Pengurugan Lahan Sekolah di Dinas Pendidikan.

VI.8.2.2. Arus Keluar Kas untuk Belanja Peralatan dan Mesin

Arus keluar kas dari Belanja Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran dalam rangka memperoleh aset tetap berupa peralatan dan mesin. Selama tahun anggaran 2007 pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar Rp28.170.653.823,18.

Page 88: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 78 -

VI.8.2.3. Arus Keluar Kas untuk Belanja Gedung dan Bangunan Arus keluar kas dari Belanja Gedung dan Bangunan merupakan pengeluaran dalam rangka memperoleh aset tetap berupa gedung dan bangunan. Selama tahun anggaran 2007 pengeluaran dari Kas Daerah untuk pos ini adalah sebesar Rp64.481.922.066,50. Sebagian besar pengeluaran untuk pos ini digunakan untuk melaksanakan pembangunan gedung sekolah dan gedung kantor.

VI.8.2.4 Arus Keluar Kas untuk Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Arus keluar kas dari Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam rangka memperoleh aset tetap berupa jalan, irigasi, dan jaringan. Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp136.671.617.837,14. Sebagian besar pengeluaran untuk pos ini dikeluarkan untuk melaksanakan peningkatan jalan lingkungan dan jalan kota.

VI.8.2.5. Arus Keluar Kas untuk Belanja Aset Tetap Lainnya

Arus keluar kas dari Belanja Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Modal Aset Tetap Lainnya dalam rangka memperoleh aset tetap berupa buku dan barang perpustakaan, dan barang bercorak seni dan budaya. Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp4.270.142.896,46.

VI.8.2.6. Arus Keluar Kas untuk Belanja Aset Lainnya

Arus keluar kas dari Belanja Aset Lainnya merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Modal Aset Lainnya dalam rangka memperoleh aset berupa software (aset tak berwujud). Pengeluaran untuk pos ini yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp.2459.100.908,40.

VI.8.3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus Kas bersih dari aktivitas ini untuk tahun anggaran 2007 adalah sebesar Rp(7.193.023.088,02) yang menggambarkan bahwa pada tahun anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang lebih banyak memanfaatkan surplus anggaran untuk pembentukan dana cadangan dan pembayaran pokok pinjaman. Rincian arus kas ini terdiri dari: VI.8.3.1. Arus Masuk Kas dari Penggunaan SILPA

Arus masuk kas dari Penggunaan SILPA merupakan penerimaan setoran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran 2006 dalam bentuk sisa UUDP dan kelebihan SPM BT yang telah disetorkan ke Kas Daerah oleh Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, yaitu sebesar Rp1.596.805.395,98.

VI.8.3.2. Arus Keluar Kas untuk Pembentukan Dana Cadangan

Arus keluar kas dari Pembentukan Dana Cadangan merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Pembentukan Dana Cadangan yang dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun anggaran 2007, yaitu sebesar Rp7.533.976.137,00.

Page 89: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 79 -

VI.8.3.3. Arus Keluar Kas untuk Pembayaran Pokok Pinjaman Arus keluar kas ini merupakan cicilan pokok IV dan V dari pinjaman luar negeri yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang. Pembayaran cicilan pokok ini jatuh tempo pada tanggal 20 Januari dan 20 Juli 2007 dengan nilai sebesar Rp1.255.852.347,00.

VI.8.4. Aktivitas Non Anggaran Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi APBD Kota Tangerang. Arus kas bersih dari aktivitas ini untuk tahun anggaran 2007 adalah Rp0,00. Rincian arus kas ini terdiri dari: VI.8.4.1. Arus Masuk Kas dari Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Arus masuk kas ini merupakan penerimaan pungutan PPh, PPN, Taspes, Askes, Taperum, dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang berhak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, nilai penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga adalah sebesar Rp18.654.359.095,00 yang sebagian besar berasal dari PPh pegawai.

VI.8.4.2. Arus Keluar Kas untuk Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Arus keluar kas ini merupakan pembayaran pungutan PPh, PPN, Taspes, Askes, Taperum, dan pungutan lainnya yang harus disetorkan kepada pihak ketiga yang berhak. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, nilai penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga adalah sebesar Rp18.654.359.095,00 yang sebagian besar berasal dari PPh pegawai.

VII. 9. PERISTIWA KEMUDIAN VII.9.1. Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2007 yang telah disetor ke Kas Daerah antara tanggal 3 Januari s.d. 11 Maret 2008 sebesar Rp2.499.144.423,00.

VII.9.2. Setoran atas Temuan Kepatuhan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Hasil pemeriksaan atas Kepatuhan dalam kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 yang berkaitan dengan kerugian daerah telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke Kas Daerah atau melengkapi kekurangan pekerjaan yang dilaksanakan antara tanggal 8 s.d. 26 Mei 2007 dengan rincian sebagai berikut.

1. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66.589.643,30 telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 13 Mei 2008.

Page 90: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 80 -

2. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau TA 2007 Sebesar Rp53.309.294,53, telah ditindaklanjuti dengan pengembalian dalam bentuk pekerjaan berupa pemasangan plaza dengan batu templek dan dibingkai dengan kanstein senilai Rp3.583.168,50 serta pekerjaan penyulaman dan penanaman tanaman senilai Rp53.424.264,00 pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2008.

3. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20.992.146,52, telah ditindaklanjuti dengan setoran ke Kas Daerah sebesar Rp12.970.000,00 pada tanggal 14 Mei 2008 dan pengembalian dalam bentuk pekerjaan senilai Rp8.963.558,40.

4. Fisik Terpasang atas Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32.709.583,20, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 13 Mei 2008.

5. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74.380.078,32, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 15 dan 16 Mei 2008.

6. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24.693.068,23, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 15 Mei 2008.

7. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33.950.000,00, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 17 Mei 2008.

8. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519.091.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan, telah disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah pada tanggal 16 s.d. 26 Mei 2008.

Page 91: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 81 -

BAB VII INFORMASI NON KEUANGAN

VII.1. GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG Kota Tangerang berdiri sejak tanggal 28 Pebruari 1993 yang dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 1993. Karena letak geografisnya yang berbatasan dengan Ibukota Jakarta, maka Kota Tangerang berfungsi sebagai daerah permukiman, industri dan perdagangan. Kota Tangerang mempunyai luas wilayah 183,78 km2 (termasuk kawasan Bandara Soekarno Hatta dengan luas 19,69 km2), dimana secara administratif terbagi atas 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan, di mana batas wilayah administratifnya berbatasan dengan wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

VII.2. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan-peraturan Daerah Kota Tangerang yang diterbitkan dan perubahan-perubahannya, telah ditetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari unit-unit yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Kepala Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 10 Lembaga Teknis, 13 Dinas, 2 BUMD, 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan perincian sebagai berikut:

1. Lembaga Teknis terdiri dari: • Badan Perencanaan Daerah • Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah • Badan Kepegawaian dan Diklat • Badan Pengawasan Daerah • Kantor Arsip Daerah • Kantor Perpustakaan Umum • Kantor Pemadam Kebakaran • Kantor Penanaman Modal dan Perijinan • Kantor Pemberdayaan Masyarakat • Kantor Pengolahan Data Elektronik

2. Dinas Daerah terdiri dari: • Dinas Kesehatan • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan • Dinas Pertanian • Dinas Tata Kota • Dinas Pekerjaan Umum • Dinas Perumahan dan Permukiman • Dinas Perhubungan • Dinas Ketenagakerjaan • Dinas Lingkungan Hidup • Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata • Dinas Ketentraman dan Ketertiban • Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil • Dinas Pertanahan

Page 92: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 82 -

3. BUMD terdiri atas: • PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang • PD Pasar

4. Kecamatan terdiri atas: • Kecamatan Tangerang • Kecamatan Cipondoh • Kecamatan Ciledug • Kecamatan Jatiuwung • Kecamatan Batuceper • Kecamatan Benda • Kecamatan Karawaci • Kecamatan Cibodas • Kecamatan Pinang • Kecamatan Larangan • Kecamatan Karang Tengah • Kecamatan Priuk • Kecamatan Neglasari

Page 93: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

Catatan atas Laporan Keuangan - 83 -

BAB VII PENUTUP

Di dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, terdapat penegasan di bidang pengeolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian dilimpahkan kepada gibernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah. Ketentuan tersebut berdampak pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari pemerintahan daerah. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 disusun dan disajikan sebagai media pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2007. Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah selama Tahun Anggaran 2007 telah terjadi pelampauan realisasi penerimaan pendapatan daerah dan efisiensi pengeluaran belanja daerah, selain itu LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini sudah disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 ini masih melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan struktur APBD menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Pelaksanaan konversi mengacu kepada pedoman konversi sebagaimana diatur dalam Buletin Teknis yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), dimana buletin teknis merupakan bagian dari SAP. Konversi tidak terbatas pada format pelaporan, namun juga diupayakan agar definisi setiap pos laporan keuangan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama Tahun Anggaran 2007 ini, Pemerintah Kota Tangerang bertekad untuk terus selalu meningkatkan kualitas sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi penyempurnaan aturan maupun dari sisi peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah.

WALIKOTA TANGERANG

H. WAHIDIN HALIM

Page 94: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 3

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN 1. Dasar Pemeriksaan

a. Pasal 31 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Pasal 56 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Pasal 2 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

d. Pasal 1 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

e. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK RI Tahun Anggaran 2008.

2. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria: a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan atau

prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures). c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).

3. Sasaran Pemeriksaan

Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

meliputi pengujian atas:

a. Saldo pada Neraca per 31 Desember 2007.

b. Saldo pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas TA 2007.

c. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan

Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan

Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN).

5. Metode Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan Laporan

Keuangan Pemerintah Kota Tangerang secara ringkas meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Page 95: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 4

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 39 hari sejak tanggal 7 April s.d 16 Mei

2008.

7. Objek Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 yang terdiri dari

Laporan Realisasi APBD (LRA) TA 2007, Neraca per 31 Desember 2007,

Laporan Arus Kas (LAK) TA 2007 dan Catatan atas Laporan Keuangan TA

2007.

8. Kendala Pemeriksaan

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu

pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK RI masih menghadapi kendala

bahwa Pemerintah Daerah belum memiliki infrastruktur akuntansi sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan handal yaitu Pemerintah Daerah dalam

mengelola transaksi keuangan menggunakan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006, namun belum memiliki sistem yang

terintegrasi, rekam informasi, dan fungsi saling uji antar sistem.

Page 96: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BUKU II

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29a/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 97: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29a/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 98: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

ii

BUKU II LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM

KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMANDAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007 .......................... 1

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG TA 2007 ................ 3

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN..................................... 19

1. Bendahara Pengeluaran SKPD Terlambat Menyetor Sisa UUDP TA 2007 ke Kas Umum Daerah ................................................................................................................ 19

2. Kebijakan Akuntansi atas Beberapa Akun Neraca Kota Tangerang per 31 Desember 2007 Belum Tepat......................................................................................... 20

3. Sistem Akuntansi Belum Dilaksanakan Secara Memadai dan Tidak Ditetapkan Dalam Peraturan Kepala Daerah.................................................................................... 22

4. Pemerintah Kota Tangerang Belum Melakukan Penghapusan atas Piutang Pajak Daerah Kadaluwarsa Sebesar Rp315,98 Juta ............................................................... 26

LAMPIRAN

Page 99: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN

INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern Pemerintah Kota Tangerang. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Tangerang. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Sistem pengendalian intern Pemerintah Kota Tangerang terkait dengan laporan keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan. Pemerintah Kota Tangerang bertanggung jawab untuk mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut.

Standar pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

Page 100: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 101: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

3

GAMBARAN UMUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TA 2007

Dasar hukum pembentukan Kota Tangerang sesuai dengan Undang-undang

(UU) No. 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Barat. Sejalan dengan berdirinya Provinsi Banten, Kota Tangerang termasuk dalam

wilayah Provinsi Banten berdasarkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten. Pembangunan Daerah Kota Tangerang berdasarkan Rencana

Strategis Daerah yang diarahkan pada perwujudan visi “Kota Tangerang menjadi

Daerah yang menarik untuk berinventasi pada Tahun 2009” dengan Motto “Akhlakul

Kharimah”. Perwujudan visi daerah tersebut dilaksanakan oleh Pemerintahan Kota

Tangerang yang terdiri dari Pemerintah Kota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang pada TA 2007 dipimpin oleh satu kepala daerah

dengan satu wakil kepala daerah periode 2003 – 2008 berdasarkan Kepmendagri

No.131, 36-589 Tahun 2003 tanggal 14 November 2003 tentang Pengesahan,

Pemberhentian, dan Pengangkatan Walikota Tangerang Provinsi Banten dan

Kepmendagri No. 132, 36-590 Tahun 2003 tanggal 14 November 2003 tentang

Pengesahan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Wakil Walikota Tangerang Provinsi

Banten. Dalam pelaksanaan kegiatan dan tata usaha keuangan TA 2007,

Pemerintah Kota Tangerang dibagi dalam 3 bidang kewenangan, yaitu tata praja,

ekonomi dan pembangunan serta administrasi yang dilaksanakan oleh satu

Sekretariat Daerah, satu Sekretariat DPRD, 13 (tiga belas) Dinas, sepuluh Lembaga

Teknis, dua BUMD, 13 (tiga belas) Kecamatan, dan 104 (seratus empat) Kelurahan

dengan didukung 9.656 pegawai negeri sipil di daerah dan 742 tenaga kontrak

kerja.

DPRD Kota Tangerang merupakan hasil pemilihan Tahun 2004 untuk periode

TA 2004 – 2009. DPRD Kota Tangerang terdiri dari 45 orang yang dipimpin oleh

satu orang ketua dengan 2 (dua) orang wakil ketua. Dalam mendukung tugas pokok

dan fungsi (tupoksi) DPRD, DPRD Kota Tangerang terbagi dalam 4 (empat) Komisi,

dan 5 (lima) Panitia Musyawarah.

Dalam pengelolaan keuangan Kota Tangerang TA 2007, Pemerintah Kota

Tangerang telah menyusun Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 01 Tahun 2003

tanggal 17 April 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 9 Tahun

Page 102: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

4

2007 tanggal 14 Mei 2007. Untuk melaksanakan peraturan daerah tersebut, Walikota

telah menetapkan Surat Keputusan Walikota Tangerang No. 12 Tahun 2004 tanggal

25 Nopember 2004 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Walikota No. 10A Tahun 2007 tanggal

26 September 2007.

Dengan terbitnya tiga paket Undang-Undang di Bidang Keuangan Negara,

yaitu: Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-

Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang

No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara, yang harus diimplementasikan dalam pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan daerah paling lambat untuk pelaksanaan APBD TA

2006, maka pada TA 2007 Pemerintah Kota Tangerang telah mengimplementasikan

tiga paket UU di Bidang Keuangan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam

Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota, sejalan dengan perubahan Peraturan

Pemerintah yang mengatur mengenai pengelolaan keuangan daerah dhi. PP No.

105 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 58 Tahun 2005.

Gambaran atas rancangan dan pelaksanaan rancangan sistem pengelolaan

keuangan pada Pemerintah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

A. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah Kota Tangerang

dituangkan dalam Keputusan Walikota No. 12 Tahun 2004 tanggal 25 Nopember

2004 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah diubah dengan Keputusan Walikota No. 10A Tahun 2007 tanggal 26

September 2007.Sistem perencanaan dan penganggaran dilaksanakan oleh

setiap unit kerja dengan koordinasi oleh Tim Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (TAPD). TAPD keanggotaannya terdiri dari pejabat perencana daerah,

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, dan pejabat lainnya, yang dipimpin oleh

Sekretaris Daerah.

1. Sistem Perencanaan Sistem perencanaan dilaksanakan oleh setiap Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dan dikoordinasikan oleh TAPD. Perencanaan

untuk TA 2007, dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. SKPD menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada bulan

September sesuai surat edaran tentang pedoman penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD yang disampaikan TAPD.

Page 103: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

5

b. RKA SKPD disampaikan kepada TAPD dan dilakukan pembahasan oleh

TAPD untuk menilai kesesuaian capaian kinerja, indikator kinerja,

kelompok sasaran kegiatan, standar analisis belanja, standar satuan

harga, standar pelayanan minimal serta sinkronisasi program dan

kegiatan antar SKPD.

c. RKA SKPD yang belum sesuai dengan surat edaran dikembalikan kepada

SKPD untuk disempurnakan pada bulan September – Oktober.

d. RKA SKPD yang telah disempurnakan oleh Kepala SKPD disampaikan

kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) pada bulan

Oktober.

e. PPKD menyusun rancangan peraturan daerah tentang APBD dan

rancangan peraturan walikota tentang penjabaran APBD pada bulan

Oktober.

2. Sistem Penganggaran

Prosedur penyusunan APBD TA 2007 dilaksanakan dengan

mekanisme sebagai berikut:

a. Penyusunan dan pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) TA 2007

dilaksanakan tanggal 18 Oktober s.d. 8 Desember 2006.

b. Penyampaian nota keuangan tentang RAPBD beserta lampirannya

kepada DPRD pada tanggal 11 Desember 2006.

c. RAPBD selanjutnya dibahas dan dievaluasi oleh Panitia Anggaran DPRD.

d. RAPBD yang sudah disetujui bersama oleh DPRD dan Walikota

Tangerang berdasarkan keputusan bersama No. 188/Kep.032-

DPRD/2006 dan No. 188.34/Kep.186-KUMDANG/2006 tanggal 29

Desember 2006 dikirim ke Gubernur Banten untuk dievaluasi. Hasil

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah APBD dan Rancangan Peraturan

Walikota Penjabaran APBD Tangerang TA 2007 telah ditetapkan melalui

Keputusan Gubernur Banten Nomor 188.34/Kep.50-Huk/2007 tanggal 12

Januari 2007, sehingga RAPBD TA 2007 tersebut ditetapkan menjadi

Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 1 Tahun 2007 tentang APBD Kota

Tangerang TA 2007 pada tanggal 16 Januari 2007.

e. Perda Kota Tangerang No. 1 Tahun 2007 dijabarkan dalam Peraturan

Walikota Tangerang No. 1 Tahun 2007 tanggal 17 Januari 2007 tentang

Penjabaran APBD TA 2007.

f. Hasil evaluasi dan atau perubahan lain menjadi bahan perubahan APBD

TA 2007, yang selanjutnya ditetapkan dengan Perda Kota Tangerang No.

Page 104: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

6

15 Tahun 2007 beserta Penjabaran Perubahan APBD TA 2007 melalui

Peraturan Walikota Tangerang Nomor 12 Tahun 2007 tanggal 5 Oktober

2007.

Penyusunan dan pelaksanaan APBD Kota Tangerang TA 2007 dilakukan dengan

berpedoman pada Standar Satuan Harga periode Januari s.d Juni 2007 yang

ditetapkan dalam Keputusan Walikota No.902/Kep.184.B-DALBANG/2007 dan

periode Juli s.d Desember 2007 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota

Tangerang No. 902/Kep.126-Dalbang/2007 tanggal 2 Juli 2007.

B. Sistem Pelaksanaan Anggaran 1. Sistem Pengelolaan Pendapatan Daerah

a. BKKD mengelola Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, pengelolaan Pendapatan Dana

Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dan

pendapatan dari kegiatan pembiayaan.

b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal dan

Perijinan, Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Kantor

Pencegahan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum yang

mengelola pendapatan dari retribusi daerah.

Pelaksanaan teknis atas prosedur pendapatan tersebut dilakukan oleh

masing-masing unit penghasil dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di

bawah unit penghasil tersebut. UPTD bertugas untuk melaksanakan teknis

pendapatan daerah dan bertanggung jawab secara teknis dan administrasi

kepada Kepala Unit Penghasil masing-masing.

Pengelolaan Pendapatan Dana Perimbangan dilakukan oleh BKKD,

dhi. Bidang Perimbangan dan Keuangan Daerah yang memiliki fungsi

mengumpulkan dan mengelola data bidang perimbangan keuangan daerah,

menyelenggarakan tugas pembantuan di bidang Pajak Bumi dan Bangunan,

mengkoordinasikan dan merencanakan bantuan pinjaman,

menyelenggarakan penghitungan perimbangan keuangan daerah lainnya,

serta membina dan mengendalikan kegiatan di bidang perimbangan

keuangan daerah.

Terkait dengan penetapan dan perhitungan DAU, Pemerintah Kota

Tangerang mengirimkan data fiskal berupa kapasitas fiskal dan kebutuhan

fiskal kepada Pemerintah Pusat. Terkait dengan penetapan DAK, Pemerintah

Page 105: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

7

Kota Tangerang hanya menyiapkan dana pendamping yang dibutuhkan,

menyiapkan rekening penerimaan dan kegiatan yang akan mendapat alokasi

dari dana DAK. Terkait dengan Dana Bagi Hasil, Pemerintah Kota Tangerang

melakukan monitoring pembayaran dan penerimaan PBB yang dilakukan di

setiap kecamatan dan melakukan evaluasi bersama dengan KPP PBB/KPP

Pratama. Sedangkan terkait dengan BPHTB, Bagi Hasil PPh, dan Bagi Hasil

SDA, Pemerintah Kota Tangerang hanya melakukan pencatatan dan

menerima aliran dana yang masuk, sehingga masih kesulitan dalam

penganggarannya.

Pelaporan pendapatan dana perimbangan dilakukan dalam Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah TA 2007. Khusus DAK, pelaporan

menyangkut penyerapannya, yang dilakukan setiap akan melakukan

pencairan setelah penerimaan tahap pertama sebesar 30%, yaitu Walikota

menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan

dan penggunaan DAK kepada Menteri Keuangan, menteri teknis, dan Menteri

Dalam Negeri dan dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah triwulan

yang bersangkutan berakhir.

Pencairan dana perimbangan melalui mekanisme pengajuan SPM ke

KPPN kecuali Dana Perimbangan DBH PBB untuk bagian kota yang SPM-

nya diajukan oleh KPP PBB Tangerang dan DBH SDA tanpa melalui

mekanisme pengajuan, tetapi Pemerintah Kota Tangerang hanya menerima

saja tanpa mengetahui besaran jumlah yang diterima.

Prosedur pendapatan dan penerimaan kas dari Pajak Daerah yang

dilaksanakan oleh BKKD adalah sebagai berikut:

a. Sub Sistem Pendaftaran dan Pendataan 1) Kegiatan pendaftaran dan pendataan untuk wajib pajak (WP) yang

baru dengan cara penetapan oleh Walikota (Official Assessment)

terdiri dari:

a) Formulir pendaftaran dikirimkan kepada wajib pajak setelah dicatat

dalam daftar formulir pendaftaran.

b) Formulir diterima dari WP dan diperiksa kebenaran dan

kelengkapannya dan apabila belum lengkap formulir dikembalikan

kepada WP untuk dilengkapi.

2) Kegiatan Pendaftaran dengan cara dibayar sendiri (Self Assessment)

terdiri dari:

Page 106: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

8

a) Formulir pendaftaran dikirimkan kepada wajib pajak setelah dicatat

dalam daftar formulir pendaftaran.

b) Formulir pendaftaran diterima dari WP dan diperiksa kebenaran

dan kelengkapannya dan apabila belum lengkap formulir

dikembalikan kepada WP untuk dilengkapi.

3) Kegiatan Pendataan dengan cara penetapan Walikota (Official

Assessment) terdiri dari:

a) SPTPD diberikan kepada WP setelah dicatat dalam daftar

SPTPD.

b) SPTPD diterima dari WP dan diperiksa kebenaran dan

kelengkapannya.

c) Data Pajak Daerah dicatat dalam kartu data selanjutnya untuk

proses penetapan.

4) Kegiatan pendataan dengan cara di bayar sendiri (self assessment)

terdiri dari:

a) WP menyerahkan SPTPD dan kemudian diperiksa

kelengkapannya.

b) Data pajak dicatat dalam kartu data dan ke dalam daftar SPTPD.

b. Sub Sistem Penetapan 1) Kegiatan penetapan dengan cara penetapan oleh Walikota atau

Official Assesment terdiri dari:

a) Membuat nota perhitungan Pajak Daerah atas dasar kartu data,

kartu data diserahkan kepada Sub Bidang Pendataan.

b) Sub Bidang Penetapan menerbitkan SKPD atau SKPDT jika

terdapat obyek pajak yang sama sebagai akibat ditemukannya

data baru atas dasar nota perhitungan Pajak Daerah dan

membuat daftar SKPD.

c) SKPD atau SKPDT ditandatangani oleh yang membidangi

penetapan atas nama Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan

Daerah.

d) Copy daftar SKPD atau SKPDT diserahkan kepada yang

membidangi pembukuan penerimaan, penagihan atas nama

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah.

e) SKPD atau SKPDT diserahkan kepada WP.

f) Apabila SKPD atau SKPDT yang diterbitkan tidak atau kurang

dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak SKPD atau

Page 107: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

9

SKPDT diterima dikenakan sanksi berupa denda sebesar 2 % tiap

bulan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).

2) Kegiatan Penetapan Dengan Cara Dibayar Sendiri atau Self

Assessment terdiri dari:

a) Wajib Pajak membayar pajak terhutang berdasarkan SPTPD dan

kemudian dicatat dalam kartu data.

b) Nota perhitungan Pajak daerah dibuat atas dasar kartu data dan

hasil pemeriksaan atau keterangan lain dengan cara menghitung

jumlah pajak terhutang dan kredit pajak yang diperhitungkan

dalam kartu data.

c) Jika pajak terhutang kurang atau tidak dibayar maka diterbitkan

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB).

d) Jika tidak terdapat selisih antara pajak terhutang dan kredit pajak

maka diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN).

e) Jika terdapat tambahan obyek pajak yang sama sebagai akibat

ditemukannya data baru maka diterbitkan Surat Ketetapan Pajak

Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).

f) Jika terdapat kelebihan pajak terhutang maka diterbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB).

g) Setelah pembuatan Nota Perhitungan Pajak selesai, selanjutnya

menyerahkan kembali Kartu Data kepada yang membidangi

pendataan.

h) Menerbitkan Daftar SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN

atas dasar Surat Ketetapan Pajak Daerah tersebut di atas.

i) Surat ketetapan dan Daftar Surat Ketetapan ditandatangani oleh

Kepala yang membidangi penetapan atas nama Kepala Satuan

Kerja Pengelola Keuangan Daerah.

j) Menyerahkan copy Daftar Surat ketetapan di atas kepada yang

membidangi pembukuan penerimaan dan penagihan.

k) Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT,

SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani masing-masing

tanda terima dan pengembaliannya.

l) Jumlah pajak terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi

administrasi berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima

persen) dari pokok pajak dan jumlah pajak terutang dalam

Page 108: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

10

SKPDKBT dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan

sebesar 100% (seratus persen) dari pokok pajak.

m) Apabila SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN yang diterbitkan tidak atau

kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari (tiga

puluh) hari sejak SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN diterima dapat

memberikan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua

persen) tiap bulan dengan menerbitkan STPD.

c. Sub Sistem Penyetoran Kegiatan Penyetoran terdiri dari :

1) Kas Daerah menerima uang dari WP disertai dengan media SKPD,

selanjutnya SKPD tersebut divalidasi oleh pejabat kas daerah.

Lembar pertama SKPD diserahkan kembali kepada WP.

2) Dua lembar tembusan SKPD dikirim oleh kas daerah kepada kasir

penerima.

3) Kasir penerima setelah menerima media penyetoran yang telah

divalidasi dicatat dan dijumlahkan dalam buku jurnal penerimaan

selanjutnya dibukukan dalam buku kas umum.

4) Kasir penerima mendistribusikan :

a) Lembar SKPD yang telah ditandatangani kepada yang

membidangi pembukuan dan pelaporan.

b) Buku jurnal penerimaan kepada yang membidangi pembukuan

penagihan dan pendataan.

d. Sub Sistem Pembukuan Dan Pelaporan 1) Pembukuan dan Penetapan

a) Mencatat ke dalam Buku Jenis Pajak masing-masing pada kolom

penetapan yang tersedia atas dasar Daftar SPTPD wajib pajak

self assessment, Daftar SKPD, Daftar SKPDT, Daftar SKPDKB,

Daftar SKPDKBT, SKPDN, Daftar SKPDLB dan Daftar STPD.

b) Mencatat ke dalam Buku wajib pajak sesuai dengan NPWPD dari

wajib pajak masing-masing pada kolom penetapan tersedia atas

dasar Daftar SKPD, Daftar SKPDKB, Daftar SKPDKBT, Daftar

SKPDN, Daftar SKPDLB dan Daftar STPD.

c) Mengarsipkan seluruh dokumen yang telah dicatat dengan

memberi nomor urut file.

2) Kegiatan Pembukuan Penerimaan terdiri dari:

Page 109: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

11

a) Mencatat ke dalam buku besar pajak masing-masing pada kolom

penyetoran yang tersedia atas dasar:

(1) Buku Jurnal khusus penerima.

(2) Daftar bukti pemindahbukuan.

b) Mencatat ke dalam buku WP sesuai dengan NPWPD dari WP

masing-masing pada kolom penyetoran yang tersedia atas dasar

validasi dari SSPD dan bukti pemindahbukuan.

c) Mengarsip/menyimpan seluruh dokumen yang telah dicatat

dengan memberi nomor urut file.

e. Sub Sistem Pelaporan Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari :

a) Membuat daftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis

Pajak Daerah atas dasar buku jenis pajak yang telah dijumlahkan dari

kolom penetapan dan penyetoran.

b) Membuat daftar tunggakan per WP atas dasar Buku WP yang telah

dijumlahkan dari kolom penetapan dan penyetoran.

c) Membuat laporan realisasi penerimaan pajak daerah atas dasar daftar

penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis pajak dan daftar

tunggakan per WP.

d) Mengajukan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah kepada

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan untuk ditandatangani.

e) Mengajukan laporan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah

beserta daftar penetapan, penerimaan dan tunggakan per jenis pajak,

Daftar tunggakan per wajib pajak, kepada :

(1) Walikota;

(2) Satuan Kerja Pengelola Pendapatan daerah lainnya.

f) Membuat daftar realisasi setoran masa pada akhir periode/masa atas

dasar buku wajib pajak yang telah dijumlah pada akhir periode.

g) Mengajukan daftar realisasi setoran masa (Self Assessment) kepada

Kepala yang membidangi pembukuan dan pelaporan untuk

ditandatangani dan disahkan.

h) Menyerahkan daftar realisasai setoran masa (Self Assessment)

kepada Kepala yang membidangi pendaftaran dan pendataan.

2. Sistem Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Prosedur pengadaan barang dan jasa pada Pemerintah Kota

Tangerang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota, yang mengatur

Page 110: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

12

bahwa pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan dengan swakelola dan

melalui pelelangan di antara penyedia barang/jasa. Secara rinci mekanisme

dan syarat-syarat pengadaan barang dan jasa diatur dalam kebijakan umum

pengadaan barang dan jasa, etika pengadaan barang dan jasa, pembentukan

panitia pengadaan kualifikasi Panitia Pengadaan Barang/Jasa, tugas dan

tanggung jawab Panitia/Pejabat Pengadaan, kualifikasi penyedia barang/jasa,

metode pemilihan penyedia barang dan jasa, dan metode pemilihan penyedia

jasa konsultansi. Prosedur pengadaan barang/jasa tersebut diatur

berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dan Keppres No. 80 Tahun

2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor

95 Tahun 2007, tentang Perubahan Ketujuh atas Keppres No. 80 Tahun

2003.

Untuk kepentingan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (owner

estimate) Walikota telah menetapkan Keputusan Walikota Tangerang Nomor

No.902/Kep.184.B-DALBANG/2007 sebagaimana telah diubah dengan

Keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/KEP.126-DALBANG/2007

tanggal 2 Juli 2007 tentang Standar Satuan Harga dan Nomor

902/KEP.150.A-DALBANG/2006 sebagaimana telah diubah dengan

keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/KEP.160-DALBANG/2007 tanggal

20 Agustus 2007 tentang Standar Biaya TA 2007. Hasil pengujian terhadap

pelaksanaan sistem dan prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Barang

dan Jasa masih mengandung kelemahan yaitu pengawas lapangan kurang

cermat dalam melaksanakan tugas pengawasan berupa pekerjaan yang tidak

sesuai dengan kontrak. Kelemahan pengadaan barang dan jasa tersebut

diungkapkan dalam catatan pemeriksaan.

3. Sistem Pengurusan Kas

Sistem Pengurusan Kas Pemerintah Kota Tangerang diatur dalam

ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara dan Pasal 9 serta Pasal 10 Undang-Undang No. 1

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta Kempendagri No.29

Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan

Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD,

Pelaksanaan Tata Cara Penyusunan Perhitungan APBD. Dalam ketentuan

Page 111: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

13

tersebut telah ditegaskan bahwa Bendahara Umum Daerah (BUD) adalah

pejabat yang diberi kewenangan oleh Kepala Daerah untuk mengelola

penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta segala bentuk kekayaan

Daerah lainnya.

Pada sistem pengeluaran kas, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

(PPKD) menyerahkan dokumen anggaran kas pemerintah daerah dan DPA-

SKPD kepada kuasa BUD. Berdasarkan dua dokumen tersebut, kuasa BUD

menyiapkan rancangan SPD yang diserahkan kepada PPKD untuk diotorisasi

dan diserahkan ke Kuasa Pengguna Anggaran. Kuasa Pengguna Anggaran

menyerahkan SPD kepada Bendahara dan PPK SKPD. Berdasarkan SPD,

bendahara membuat SPP-UP/GU/TU beserta dokumen lainnya kemudian

bendahara menyerahkan SPP-UP beserta dokumen lain kepada PPK SKPD.

PPK SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP dan keseuainya dengan

SPD dan DPA-SKPD. SPP-UP yang dinyatakan lengkap akan dibuatkan

rancangan SPM oleh PPK SKPD. Rancangan SPM ini kemudian diberikan

kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk diotorisasi dan diadministrasikan

oleh PPK-SKPD ke register SPM dan bendahara ke register SPP. Pengguna

Anggaran menyerahkan SPM kepada Kuasa BUD dhi. Sub Bidang

Perbendaharaan untuk diteliti kelengkapan SPM yang diajukan. Apabila SPM

dinyatakan lengkap kuasa BUD menerbitkan SP2D. SP2D ini diserahkan

kepada Sub Bagian Kas Daerah untuk dibuatkan bilyet giro (BG) lalu SP2D

beserta BG diserahkan ke bendahara pengeluaran SKPD dan

diadministrasikan ke register SP2D.

Bendahara pengeluaran menyerahkan BG kepada bank. Berdasarkan

BG tersebut, bank memindahbukukan dari rekening Kas Umum Daerah ke

rekening bendahara pengeluaran. Pada saat SP2D dicairkan dengan cek,

bendahara pengeluaran dapat menyerahkan uang muka kerja pengeluaran

kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau pemegang uang

muka cabang (PUMC) dengan kuitansi yang ditandatangani PPTK atau

PUMC sebesar yang diajukan. Untuk proses pengajuan pembayaran SPP-

LS, PPTK menyiapkan dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa

yang disampaikan kepada bendahara pengeluaran dengan dilampirkan bukti-

bukti pendukungnya. Proses berikutnya sama dengan pengajuan

SPPUP/GU/TU.

Pada sistem penerimaan kas, Wajib Pajak/Retribusi membayarkan

uang kepada bendahara penerimaan untuk diverifikasi antara kesesuaian

Page 112: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

14

uang yang diterima dengan dokumen SKPD/SKRD dalam rangka pembuatan

STS, kemudian bendahara penerimaan dengan STS menyetorkan ke kas

umum daerah di Bank Jabar atau dilakukan sendiri oleh wajib pajak/retribusi.

4. Sistem Pembukuan Kas

Sistem Pembukuan Kas yang diselenggarakan memedomani Manual

Administrasi Keuangan Daerah dengan Buku Kas Umum yang

diselenggarakan oleh Sub Bidang Kas Daerah adalah Buku Kas Umum

model BIX dan Buku Kas Umum yang diselenggarakan oleh Bendahara

Penerimaan dan Pengeluaran pada SKPD adalah Buku Kas Umum model

BX.

5. Sistem Penyimpanan Kas Sistem Penyimpanan Kas diatur dalam ketentuan Pasal 27, Pasal 30

dan Pasal 32 UU No. 1 Tahun 2004 jo. PP No. 58 Tahun 2005, yang antara

lain menyatakan bahwa PPKD membuka Rekening Kas Umum Daerah pada

bank yang ditentukan oleh Walikota. Selain itu BUD dapat membuka rekening

Penerimaan dan Pengeluaran. Saldo rekening penerimaan tersebut setiap

akhir hari kerja harus disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah, pengisian

rekening pengeluaran dilakukan dari dana yang ada, pada Rekening Kas

Umum Daerah.

Penyimpanan kas umum daerah sesuai dengan Keputusan Walikota

No. 900/Kep.3-BKKD/2006 dan No. 900/186.F/BKKD/2006 tentang

Penunjukan PT Bank Jabar sebagai Tempat Penyimpanan Uang Daerah

Kota Tangerang masing-masing untuk TA 2006 dan 2007, sedangkan tata

cara pembukaan rekening oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran

pada SKPD dengan cara menyerahkan SK penetapan Pengguna Anggaran

dan penetapan Bendahara ke pihak bank dengan dilampiri fotokopi KTP dan

pembubuhan contoh tanda tangan pada speciment. Sedangkan kas tunai

bendahara pengeluaran disimpan di dalam brankas dan bendaharawan yang

bertanggungjawab atas penyimpanan kas tunai tersebut.

C. Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kota Tangerang TA

2007 dilakukan oleh BKKD dhi. Bidang Akuntansi. Pembukuan dan Penyusunan

Page 113: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

15

Laporan Keuangan Kota Tangerang TA 2007, diselenggarakan dengan

menggunakan pembukuan ganda dengan dasar kas untuk Laporan Realisasi

Anggaran dan Laporan Arus Kas serta dasar akrual untuk Neraca. Mata

anggaran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan telah mengacu

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan PP No. 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian dilakukan konversi sesuai

dengan SAP. Namun penerapan sistem pembukuan ganda belum sepenuhnya

dilaksanakan.

Pemerintah Kota Tangerang telah melaksanakan sistem pembukuan dan

penyusunan laporan keuangan seperti tersebut di atas yang diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 09 Tahun 2007 tanggal 14 Mei 2007

tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Walikota

Tangerang Nomor 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang Sistem

dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. Sub Sistem Pembukuan Penerimaan Daerah a. Pembukuan penerimaan pada SKPD dicatat dalam buku penerimaan oleh

bendahara penerimaan.

b. Dokumen sumber pencatatan penerimaan SKPD adalah karcis yang telah

diporvorasi dan dokumen Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).

c. Laporan yang berasal dari buku penerimaan tersebut dilaporkan kepada

Bidang Akuntansi BKKD untuk dilakukan pencocokan.

d. Pencatatan pada Bidang Akuntansi berasal dari dokumen sumber berupa

STS dan petikan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang diterima

Bidang Akuntansi dicatat dalam Buku Besar Penerimaan.

e. Buku Besar Penerimaan diklasifikasikan untuk penyusunan Laporan

Realisasi Anggaran.

f. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disusun disesuaikan dengan:

• Contra Pos (CP): pengeluaran kas sebagai akibat pengembalian

pendapatan dalam satu tahun anggaran.

• Daftar Pembukuan Administratif (DPA): untuk koreksi non kas

g. Penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang telah disesuaikan.

h. Laporan Realisasi Anggaran tersebut kemudian dikonversi ke SAP oleh

BKKD.

Page 114: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

16

2. Sub Sistem Pembukuan Pengeluaran Daerah a. Sistem pembukuan pengeluaran daerah disusun mulai dari SKPD.

Berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan nota debet bank

Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD mencatat dalam buku

besar pengeluaran.

b. Bendahara pengeluaran SKPD mencatat transaksi pengeluaran-

pengeluaran berdasarkan SP2D baik Langsung, Uang Persediaan (UP),

Ganti UP, Tambahan UP, dan setoran sisa pengeluaran.

c. Bendahara Pengeluaran SKPD secara periodik menyampaikan SPJ ke

BKKD Kota Tangerang Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.

d. Dokumen SPJ Bendahara Pengeluaran diverifikasi oleh Sub Bidang

Verifikasi berdasarkan pedoman verifikasi.

e. Setelah diverifikasi diterbitkan dokumen pengesahan SPJ yang

ditandatangani oleh Kepala Sub Bidang Verifikasi yang selanjutnya

dijadikan dasar menerbitkan nota pengesahan yang ditandatangani oleh

Kepala Bidang Akuntansi.

f. Pada BKKD selaku entitas pelaporan, dokumen pengesahan SPJ, SP2D,

dan nota debet bank dijadikan dasar mencatat di Buku Besar

Pengeluaran di BKKD.

g. Setelah dicatat di Buku Besar Pengeluaran, dokumen pengesahan yang

asli dikirim ke Bendahara Pengeluaran SKPD.

h. Pencatatan pada Buku Besar Pengeluaran BKKD selaku entitas

pelaporan dijadikan dasar untuk melakukan rekonsiliasi pada akhir

periode dengan buku besar pengeluaran yang dibuat oleh PPK SKPD.

i. Hasil Rekonsiliasi ini dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi yang

dijadikan dasar penyusunan Laporan Realisasi Anggaran SKPD.

j. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disusun disesuaikan dengan:

• Contra Pos (CP) atas setoran kas sebagai akibat pengembalian

belanja dalam satu tahun anggaran.

• Daftar Pembukuan Administratif (DPA) atas koreksi non kas.

k. Laporan Realisasi Anggaran yang telah disesuaikan disusun oleh SKPD

untuk dikompilasi oleh BKKD menjadi Laporan Realisasi Anggaran Kota

Tangerang.

l. Laporan Realisasi Anggaran tersebut dikonversi ke SAP oleh BKKD.

Page 115: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

17

3. Sub Sistem Penyusunan Neraca Penyusunan Neraca dilakukan oleh BKKD Kota Tangerang dhi. Sub Bidang

Pembukuan dan Pelaporan. Hasil penelaahan data dan informasi yang

diperoleh BPK RI, prosedur penyusunan Neraca Kota Tangerang per 31

Desember 2007 adalah sebagai berikut:

a. Pada akhir tahun anggaran, Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

BKKD melakukan pemisahan atas saldo awal neraca, untuk

dikelompokkan berdasarkan SKPD.

b. Hasil pengelompokan tersebut diklarifikasi kepada SKPD untuk sekaligus

dilakukan penambahan atau mutasi selama tahun 2007 dalam rangka

penyusunan Neraca SKPD per 31 Desember 2007.

c. Hasil klarifikasi tersebut dikompilasi oleh Sub Bidang Pembukuan dan

Pelaporan untuk dilakukan pencocokan data yang telah dimiliki oleh Sub

Bidang Pembukuan dan Pelaporan serta Laporan Inventaris Barang Sub

Bidang Administrasi Kekayaan BKKD.

d. Untuk mutasi tambah maupun kurang aset tetap yang tidak berasal dari

belanja TA 2007, dasar hukum pencatatan berdasarkan keputusan-

keputusan yang didokumentasikan di Sub Bidang Administrasi Kekayaan

BKKD.

e. Data tersebut direklasifikasi menurut akun-akun neraca yang ada di

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006.

f. Akun-akun neraca tersebut kemudian dilakukan konversi ke SAP.

4. Sub Sistem Penyusunan Laporan Arus Kas a. Laporan Arus Kas disusun oleh Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

BKKD berdasarkan SP2D yang diterbitkan serta setoran sisa pengeluaran

atas SP2D UP maupun Tambahan UP.

b. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No. 13 Tahun 2006 yang kemudian dilakukan konversi ke SAP.

D. Sistem Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Tangerang TA 2007 dilakukan

dengan suatu tahapan yang dijadwalkan dengan DPRD Kota Tangerang.

Prosedur pertanggungjawaban yang telah dilalui hingga selesainya pekerjaan

lapangan pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota

Page 116: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

18

Tangerang TA 2007 adalah sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007 telah disusun

berdasarkan SAP yang terdiri atas:

a. Laporan Realisasi Anggaran TA 2007

b. Neraca per 31 Desember 2007

c. Laporan Arus Kas TA 2007

d. Catatan atas Laporan Keuangan TA 2007

2. Penyampaian Laporan Keuangan dengan surat penyampaian yang

ditandatangani oleh Walikota Tangerang Nomor 900/1002-BKKD/2008

tanggal 31 Maret 2008, yang diserahkan pada tanggal 31 Maret 2008 dan

dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Laporan Keuangan.

3. BPK RI melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota

Tangerang TA 2007. Pekerjaan lapangan pemeriksaan dimulai pada tanggal

7 April 2008 dan berakhir pada tanggal 12 Mei 2008.

4. Laporan keuangan yang telah dilakukan koreksi oleh entitas pelaporan dhi.

BKKD Kota Tangerang berdasarkan Hasil Pemeriksaan BPK RI selanjutnya

dibuatkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab yang ditandatangani Walikota

Tangerang yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kota

Tangerang TA 2007 merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota

Tangerang.

Page 117: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

19

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1. Bendahara Pengeluaran SKPD Terlambat Menyetor Sisa UUDP TA 2007 ke Kas Umum Daerah

Dalam rangka pengurusan kas daerah Walikota Tangerang telah menetapkan

Keputusan Walikota No. 900/Kep.3-BKKD/2006 dan No. 900/186.F/BKKD/2006

tentang Penunjukan PT Bank Jabar sebagai Tempat Penyimpanan Uang Daerah

Kota Tangerang masing-masing untuk TA 2006 dan 2007. Tata cara pembukaan

rekening oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran pada SKPD dengan cara

menyerahkan SK penetapan Pengguna Anggaran dan penetapan Bendahara ke

pihak bank dengan dilampiri fotokopi KTP dan pembubuhan contoh tanda tangan

pada speciment, sedangkan kas tunai bendahara pengeluaran disimpan di dalam

brankas dan bendaharawan yang bertanggungjawab atas penyimpanan kas tunai

tersebut.

Dari 38 Bendahara Pengeluaran SKPD Pemerintah Kota Tangerang, 18

bendahara pengeluaran SKPD mempunyai saldo kas akhir TA 2007 dengan jumlah

sebesar Rp2.499.144.423,00 (setelah dikurangi pajak). Rincian saldo kas bendahara

pengeluaran tersebut dimuat dalam Lampiran 1. Hasil pemeriksaan atas sisa kas

akhir tahun anggaran 2007 tersebut diketahui bahwa bendahara pengeluaran

menyetor sisa kas ke Rekening Kas Daerah setelah akhir tahun 2007 seperti yang

diuraikan dalam lampiran .

Pemeriksaan lebih lanjut atas sisa kas akhir tahun diketahui bahwa sebagian

besar sisa kas per 31 Desember 2007 berbentuk uang tunai yang ada di brankas

bendahara pengeluaran SKPD dengan rata-rata penarikan dari rekening Bendahara

Pengeluaran adalah tanggal 28 Desember 2007. Sesuai dengan ketentuan saldo kas

tunai tersebut tidak menjadi saldo awal di BKU TA 2008 yang berdampak kurangnya

pengendalian atas sisa kas tunai di bendahara pengeluaran yang tidak disetor pada

tanggal 31 Desember 2007.

Hal ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Kota Tangerang

No.900/4520-BKKD/2007 perihal perubahan penyampaian SPP/SPM/UP/GU/TU

yang antara lain menyatakan penyetoran sisa kas bendahara Tahun Anggaran

2007 ke Bendahara Umum Daerah (BUD) harus dilakukan selambat-lambatnya

tanggal 28 Desember 2007.

Hal ini mengakibatkan saldo kas umum daerah per posisi 31 Desember 2007

belum mencerminkan kondisi sebenarnya dan tidak dapat segera dimanfaatkan,

Page 118: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

20

yang disebabkan oleh:

a. Bendahara pengeluaran lalai dalam menjalankan tugasnya dan kurangnya

pengawasan atasan langsung bendahara pengeluaran;

b. Adanya sistem penyetoran tunai saldo kas di bendahara pengeluaran ke

rekening Kas Umum Daerah.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa

keterlambatan tersebut memang terjadi dan akan melakukan koordinasi dengan

Bawasda.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar menginstruksikan

Kepala BKKD untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

kepada Bendahara Pengeluaran SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang

yang terlambat menyetorkan sisa kas akhir tahun dan memperbaiki sistem

penyetoran tunai sisa kas akhir tahun ke sistem penyetoran transfer dari rekening

bendahara pengeluaran ke rekening BUD.

2. Kebijakan Akuntansi atas Beberapa Akun Neraca Kota Tangerang per 31

Desember 2007 Belum Tepat

Kebijakan akuntansi merupakan dasar pengakuan, pengukuran dan

pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta

laporan keuangan. Dengan adanya kebijakan akuntansi akan memudahkan

penyusunan laporan keuangan suatu entitas pelaporan dhi. Pemerintah Kota

Tangerang. Dalam rangka penyusunan laporan keuangan TA 2007 Pemerintah Kota

Tangerang belum menetapkan lebih lanjut kebijakan akuntansi yang ada dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga terdapat kelemahan pada kebijakan

akuntansi atas akun dalam neraca seperti diuraikan berikut:

a. Pengakuan Piutang Retribusi yang tidak tepat

Piutang retribusi merupakan pos untuk menampung saldo tagihan retribusi

daerah kepada pihak ketiga yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12

bulan kedepan. Piutang retribusi yang diakui dalam neraca sebesar

Rp572.300.300,00 terdiri dari retribusi izin limbah cair Rp1.000.000,00, retribusi

PKD-Sewa Lahan Rp15.990.300,00, dan retribusi cetak KTP Rp555.310.000,00.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa pengakuan retribusi cetak KTP

merupakan blanko pembuatan KTP pada kecamatan yang belum digunakan.

Pengakuan cetak KTP sebagai piutang retribusi karena diharapkan ke depan

akan diterima retribusi atas pembuatan KTP. Namun pengakuan sebagai piutang

Page 119: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

21

ini tidak diikuti dengan penetapan pihak ketiga wajib retribusi secara pasti.

Klasifikasi blanko cetak KTP ini lebih tepat sebagai Persediaan, selain tidak ada

penetapan kepada pihak ketiga juga sifat fisik blanko yang cepat rusak.

b. Kapitalisasi atas aset tetap yang tidak tepat

Kebijakan kapitalisasi aset merupakan pengakuan terhadap jumlah

kas/setara kas dan nilai wajar lainnya yang dibayarkan sebagai penambah nilai

aset tetap. Kapitalisasi aset dapat merupakan bagian yang tidak terpisah dari

kebijakan akuntansi suatu entitas pelaporan. Dalam hal penyusunan laporan

keuangan TA 2007, beberapa kelemahan perlakuan atas aset tetap berkaitan

dengan kebijakan kapitalisasi adalah biaya pemeliharaan dan renovasi atas aset

tetap sebagai penambah nilai aset belum dapat diterapkan secara pasti.

Penambahan nilai aset harus melihat terlebih dahulu dari klasifikasi atas

pengeluaran baik berkaitan dengan pemeliharaan maupun renovasi. Klasifikasi

pengeluaran ini menyangkut kriteria atas jenis pekerjaan dan nilai pekerjaan.

Pada TA 2007 transaksi yang diperlakukan menambah aset tetap adalah

transaksi yang berkaitan dengan renovasi sedang dan berat. Hasil pemeriksaan

diketahui terdapat koreksi pembayaran atas pekerjaan pengurugan lahan SMP di

Kota Tangerang pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar

Rp198.932.972,00 yang diperlakukan sebagai penambah nilai tanah. Pengakuan

penambahan tanah tersebut didasarkan pada realisasi belanja modal tanah

selama TA 2007 yang seharusnya tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset tetap

karena setelah perolehan awal atas tanah tidak ada penambahan nilai tanah

kecuali sertifikasi.

Terhadap kelemahan tersebut, BPK RI telah mengajukan usulan beberapa jurnal

koreksi terkait akun dimaksud dan pihak Pemerintah Kota Tangerang dapat

menerima usulan koreksi.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 239:

1) Ayat (1) menyatakan bahwa kepala daerah menetapkan peraturan kepala

daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah dengan berpedoman

pada standar akuntansi pemerintahan;

2) Ayat (2) menyatakan bahwa kebijakan akuntansi merupakan dasar

pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas,

pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta laporan keuangan.

Page 120: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

22

b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan pada PSAP No. 07 paragraf 51 yang menyatakan bahwa

kapitalisasi harus ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu entitas berupa

kriteria dan/atau suatu batasan jumlah biaya tertentu untuk dapat digunakan

dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak.

c. Keputusan Walikota No. 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 221 ayat (1)

menyatakan bahwa kebijakan akuntansi pemerintah daerah diatur tersendiri

dengan peraturan Walikota yang berpedoman pada standar akuntansi

pemerintahan.

Hal tersebut mengakibatkan adanya risiko penerapan kapitalisasi yang

berbeda antara satu SKPD dengan SKPD lainnya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa kebijakan

akuntansi pemerintah daerah telah ditetapkan tanggal 28 Desember 2007, namun

akan diimplementasikan pada penyusunan laporan keuangan TA 2008.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar memberikan instruksi

tertulis kepada Kepala BKKD Kota Tangerang untuk segera menyosialisasikan

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Tangerang kepada SKPD di lingkungan

Pemerintah Kota Tangerang.

3. Sistem Akuntansi Belum Dilaksanakan Secara Memadai dan Tidak Ditetapkan

Dalam Peraturan Kepala Daerah

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Pemerintah Kota

Tangerang telah menyusun laporan keuangan TA 2007. Laporan keuangan yang

telah disusun oleh BKKD Kota Tangerang meliputi Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan

laporan keuangan TA 2007 yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 24

Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan ini dilaksanakan melalui sistem

akuntansi pemerintahan daerah secara manual.

Sistem akuntansi pemerintahan daerah merupakan prosedur yang meliputi

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

keuangan. Penyusunan laporan keuangan TA 2007 dimulai dari penyusunan laporan

keuangan masing-masing SKPD berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca

sebagai entitas akuntansi. Sehingga sistem akuntansi pemerintahan daerah juga

berjalan pada masing-masing SKPD. Pencatatan yang dilakukan pada SKPD

Page 121: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

23

meliputi buku kas umum, buku pembantu pajak, buku besar. Pencatatan ini

dilakukan setiap bulan sebagai alat bantu penyusunan laporan pertanggungjawaban

(LPJ) dan surat pertanggungjawaban (SPJ) SKPD, yang dapat dipersamakan

dengan laporan realisasi anggaran bulanan, sedangkan laporan realisasi anggaran

dan neraca SKPD disampaikan kepada BKKD hanya pada akhir tahun untuk

kepentingan penyusunan laporan keuangan TA 2007.

Prosedur akuntansi merupakan bagian atas sistem akuntansi yang menyangkut

pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas transaksi maupun aset. Prosedur

akuntansi merupakan jembatan dalam proses penyusunan laporan keuangan.

Beberapa kelemahan dalam penyusunan laporan keuangan terkait dengan prosedur

akuntansi adalah sebagai berikut.

a. Prosedur Akuntansi Persediaan

Neraca Pemerintah Kota Tangerang per 31 Desember 2007 menyajikan

Persediaan senilai Rp7.634.470.650,60, yang terdiri atas Persediaan Barang

Pakai Habis, Alat Tulis Kantor, Obat-obatan, dan Alat Kesehatan. Berdasarkan

Catatan atas Laporan Keuangan, nilai persediaan yang disajikan tersebut

berdasarkan hasil pemeriksaan fisik (opname) yang dilaksanakan oleh Badan

Pengawas Daerah (Bawasda) Kota Tangerang. Hasil pemeriksaan menunjukkan

terdapat beberapa kelemahan dalam pengakuan persediaan yaitu:

1) Pengakuan atas persediaan obat-obatan dan alat kesehatan termasuk

persediaan obat yang sudah rusak atau usang pada gudang farmasi.

Persediaan ini tidak perlu dilaporkan dalam laporan keuangan namun perlu

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sehingga atas nilai

persediaan tersebut telah dilakukan koreksi kurang sebesar

Rp466.912.079,43.

2) Hasil konfirmasi dengan UPTD Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum

menunjukkan bahwa persediaan atas spare parts yang dilaporkan dalam

neraca merupakan laporan persediaan pada tanggal 10 Desember 2007,

sehingga penyajian persediaan per 31 Desember 2007 tidak didasarkan pada

inventarisasi fisik. Atas persediaan spare parts tersebut, berdasarkan laporan

persediaan UPTD Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum telah dilakukan

koreksi kurang sebesar Rp59.932.919,20.

b. Prosedur akuntansi aset tetap pada SKPD dilaksanakan secara kurang memadai

Prosedur akuntansi aset tetap pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan

atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi aset tetap yang

dikuasai SKPD. Hasil pengelolaan aset tetap pada SKPD di lingkungan

Page 122: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

24

Pemerintah Kota Tangerang pada TA 2007 disajikan dalam Laporan Pengadaan

Barang dan Laporan Inventaris Barang. Laporan ini menunjukkan mutasi aset

tetap yang terjadi selama periode pelaporan dan menunjukkan jumlah aset tetap

yang dimiliki sampai dengan periode tertentu. Pemerintah Kota Tangerang belum

menerapkan pencatatan aset tetap tersebut melalui buku jurnal umum, buku

besar maupun buku besar pembantu. Sehingga pada akhir periode akuntansi

proses penutupan atas buku besar aset tetap belum dilakukan. Laporan

inventaris barang yang diselenggarakan oleh SKPD juga belum sepenuhnya

dapat digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD dhi.

neraca SKPD. Laporan inventaris barang masih diperlukan rekonsiliasi data

dengan Sub Bidang Administrasi Kekayaan dan Sub Bidang Pembukuan dan

Pelaporan BKKD.

c. Prosedur atas rekonsiliasi realisasi anggaran belanja belum dilakukan secara

periodik

Prosedur atas rekonsiliasi realisasi anggaran belanja dimaksudkan untuk

melakukan uji silang atas pengeluaran pada SKPD sebagai entitas akuntansi

dengan BKKD selaku BUD. Prosedur ini dapat memastikan bahwa realisasi

anggaran bulanan SKPD telah sesuai dengan SP2D yang terbitkan oleh BUD

dan membantu proses verifikasi. Sehingga proses rekonsiliasi yang dilakukan

secara periodik akan mempermudah entitas akuntansi maupun entitas pelaporan

dalam menyusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan TA 2007

belum dapat memanfaatkan hasil rekonsiliasi tersebut karena rekonsiliasi yang

dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang belum dilakukan secara periodik.

d. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD SKPD belum tertib

Pertanggungjawaban SKPD selaku entitas akuntansi adalah menyusun

laporan keuangan yang terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, dan

catatan atas laporan keuangan. Selama TA 2007 SKPD telah menyajikan laporan

realisasi anggaran dan neraca yang disampaikan kepada entitas pelaporan dhi.

BKKD, namun belum dapat menyajikan catatan atas laporan keuangan.

Beberapa kelemahan atas prosedur akuntansi tersebut telah diantisipasi oleh

BKKD sebagai entitas pelaporan dengan prosedur alternatif seperti pencocokan

antara laporan inventaris barang dengan aset yang disajikan dalam neraca,

rekonsiliasi untuk kepentingan penyusunan laporan realisasi anggaran SKPD

maupun Pemerintah Kota Tangerang, dan penyusunan Catatan atas Laporan

Keuangan dengan memperhatikan transaksi-transaksi yang terjadi pada SKPD.

Namun kondisi ini membuat BKKD harus melaksanakan prosedur akuntansi yang

Page 123: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

25

seharusnya dilakukan oleh masing-masing SKPD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah:

1) Pasal 96 ayat (1) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah

ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada peraturan daerah

tentang pengelolaan keuangan daerah;

2) Pasal 98 ayat (2) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah

disusun berdasarkan prinsip pengendalian intern sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah:

1) Pasal 232 ayat (2) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan

daerah ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada peraturan

daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah;

2) Pasal 232 ayat (3) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan

daerah meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan

secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.

c. Keputusan Walikota No. 10.A Tahun 2007 tanggal 26 September 2007 tentang

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah:

1) Pasal 214 ayat (4) menyatakan bahwa prosedur akuntansi didokumentasikan

dalam bentuk buku jurnal dan buku besar, dan apabila diperlukan ditambah

dengan buku besar pembantu;

2) Pasal 214 ayat (6) menyatakan bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD, entitas akuntansi menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan

realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan;

3) Pasal 215 ayat (1) menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan

daerah sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas,

pengeluaran kas, aset tetap/barang milik daerah, dan selain kas;

4) Pasal 235 ayat (1) menyatakan bahwa prosedur akuntansi aset pada SKPD

meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan,

rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang

dikuasai/digunakan SKPD.

Hal tersebut mengakibatkan penyusunan laporan keuangan TA 2007 tidak

Page 124: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

26

dihasilkan dari sistem akuntansi dan prosedur akuntansi yang terintegrasi, yang

disebabkan oleh

a. Walikota Tangerang belum menetapkan sistem akuntansi pemerintah daerah

yang sudah berjalan sebagai peraturan kepala daerah.

b. SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang belum sepenuhnya mampu

melaksanakan sistem akuntansi.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan bahwa Peraturan

Daerah tentang Sistem Akuntansi dirancang pada TA 2008 setelah Kebijakan

Akuntansi ditetapkan.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar segera menetapkan

rancangan peraturan daerah tentang sistem akuntansi pemerintah daerah untuk

mendukung Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi.

4. Pemerintah Kota Tangerang Belum Melakukan Penghapusan atas Piutang Pajak Daerah Kadaluwarsa Sebesar Rp315.979.495,00

Pada Neraca Tahun Anggaran 2007 (unaudited) Pemerintah Kota Tangerang

menyajikan akun Piutang Pajak Daerah sebesar Rp6.359.313.905,00 dengan rincian

sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah1 Pajak Hotel 224,203,999.00 2 Pajak Restoran 456,293,468.00 3 Pajak Hiburan 23,845,800.00 4 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 73,251,500.00 5 Pajak Reklame 947,431,650.00 6 Pajak PJU Non PLN 216,388.00 7 Pajak PJU PLN 4,634,071,100.00

T O T A L 6,359,313,905.00 Piutang Pajak Daerah tersebut merupakan piutang yang dalam waktu 12 bulan akan

jatuh tempo dan diharapkan dapat diterima pembayarannya dalam tahun anggaran

berjalan.

Disamping itu Pemerintah Kota Tangerang juga menyajikan akun Aset

Lainnya dalam Neraca sebesar Rp19.854.528.997,15 dengan rincian sebagai

berikut:

Page 125: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

27

No. Uraian Jumlah1 Tuntutan Perbendaharaan 11,600,000.002 Tuntutan Ganti Rugi 60,264,988.003 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 15,470,320,224.004 Aset Tak Berwujud 3,365,583,924.155 Aset Lain-lain 946,759,861.00

T O T A L 19,854,528,997.15

Pemeriksaan terhadap Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) atas saldo Aset

Lain-lain pada akun Aset Lainnya tersebut diketahui bahwa saldo sebesar

Rp946.759.861,00 merupakan saldo dari beberapa piutang atau tagihan yang terdiri

dari:

No. Uraian Jumlah1 Piutang Pajak Hotel & Restoran 308,702,395.002 Piutang Pajak Hiburan 256,273,628.003 Piutang Pajak Parkir Swasta 22,300,000.004 Piutang Pajak Reklame 176,074,319.005 Piutang Pajak PJU Non PLN 148,762,773.006 Piutang Pajak Air Bawah Tanah 5,272,580.007 Piutang TP TGR yang lewat jatuh tempo 29,374,166.00

T O T A L 946,759,861.00

Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap Kertas Kerja Penyusunan Neraca

Tahun Anggaran 2007 terutama untuk saldo Aset Lain-lain pada akun Aset Lainnya

yang dilakukan oleh Bidang Akuntasi pada Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah

(BKKD) Kota Tangerang diketahui bahwa di antara saldo Aset Lain-lain pada akun

Aset Lainnya tersebut di antaranya sebesar Rp917.385.695,00 (308.702.395,00 +

256.273.628,00 + 22.300.000,00 + 176.074.319,00 + 148.762.773,00 +

5.272.580,00) merupakan piutang pajak daerah yang sudah tertunggak mulai tahun

1997 sampai dengan tahun 2006.

Dengan demikian, Pemerintah Kota Tangerang masih mencatat dan

menyajikan piutang pajak daerah yang sudah berumur 5 (lima) tahun dan selebihnya

sebagai aset. Piutang pajak daerah yang tertunggak mulai tahun 1997 sampai

dengan 2002 seharusnya sudah dihapuskan karena telah memasuki masa

kadaluwarsa penagihan yang keseluruhan nilainya sebesar Rp315.979.495,00

(rincian dimuat dalam Lampiran 2).

Hasil konfirmasi kepada Kepala Bidang Akuntansi diketahui bahwa atas

piutang pajak daerah yang sudah kadaluwarsa namun belum dilakukan

penghapusan karena Pemerintah Kota Tangerang sampai dengan Tahun Anggaran

2007 berakhir belum mempunyai Peraturan Daerah tentang penghapusan piutang

pajak daerah yang kadaluwarsa.

Page 126: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

28

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Undang-undang No. 18 Tahun 1997 sebagaimana diubah dengan Undang-

undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada

Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa hak untuk melakukan penagihan pajak,

kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat

terutangnya pajak, kecuali apabila Wajib Pajak melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan daerah.

b. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah pada Pasal 74

ayat (1) dan ayat (3) menyatakan bahwa piutang pajak yang tidak mungkin

ditagih karena hak untuk melakukan penagihan sudah kadaluwarsa dapat

dihapuskan yang dilakukan oleh Walikota dengan menetapkan Keputusan

Penghapusan Piutang Pajak Kota yang sudah kadaluwarsa.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3)

menyatakan bahwa piutang daerah dapat dihapuskan dari pembukuan dengan

penyelesaian secara mutlak atau bersyarat, kecuali cara penyelesaiannya diatur

tersendiri dalam peraturan perundang-undangan dan penghapusan piutang

daerah ditetapkan oleh:

1) Kepala Daerah untuk jumlah sampai dengan Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar

rupiah);

2) Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD untuk jumlah Iebih dari

Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

d. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Pasal 107 ayat (1) dan ayat (2) menyatakan bahwa

piutang daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan

sesuai dengan ketentuan mengenai penghapusan piutang negara dan daerah

yang ditetapkan oleh:

1) Walikota untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima milyar

rupiah);

2) Walikota dengan persetujuan DPRD untuk jumlah lebih dari

Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

Hal tersebut mengakibatkan penyajian nilai aset dalam Neraca Pemerintah

Kota Tangerang per 31 Desember 2007 menjadi lebih besar daripada nilai sumber

daya ekonomi yang yang sebenarnya dikuasai atau dimiliki karena piutang pajak

daerah sebesar Rp315.979.495,00 tidak dapat diharapkan perolehan manfaat

ekonominya di masa depan, yang disebabkan oleh:

Page 127: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

29

a. Pemerintah Kota Tangerang belum memiliki peraturan daerah yang mengatur

tata cara penghapusan piutang pajak daerah yang telah kadaluwarsa;

b. Kepala BKKD, Kepala Bidang Akuntansi, dan Kepala Sub Bidang Pembukuan

dan Pelaporan belum mengoordinasikan dan menyiapkan konsep keputusan

Walikota atau peraturan daerah yang berkaitan dengan proses penghapusan

piutang kadaluwarsa.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD Kota Tangerang menyatakan

bahwa peraturan daerah tentang mekanisme penghapusan piutang pajak belum

ditetapkan dalam peraturan daerah. Penyusunan rancangan peraturan daerah telah

dimasukkan dalam DPA BKKD TA 2008.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar segera menyiapkan

peraturan daerah tentang penghapusan piutang pajak daerah.

Page 128: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Lampiran 1. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada 18 SKPD (setelah dikurangi pajak)

Setoran Kas di Bendahara Pengeluaran (setelah dikurangi pajak) No SKPD

Tanggal Nilai 1 Setda - Bendahara Pengeluaran - Kepala Daerah - Bendahara Pengeluaran - Setda 2 Januari 2008 1.950.000,00 2 Januari 2008 150.000,00 3 Januari 2008 1.058.000,00 15 Januari 2008 810.227,00 15 Januari 2008 500.000,00 16 Januari 2008 300.000,00 21 Januari 2008 255.000,00 25 Januari 2008 704.000,00 25 Januari 2008 3.871.000,00 Total 9.598.227,00

2 DPRD dan Sekretariat DPRD 3 Januari 2008 4.247.285,00 3 Januari 2008 47.215.870,00 3 Januari 2008 12.395.800,00 3 Januari 2008 26.040.000,00 3 Januari 2008 16.859.400,00 3 Januari 2008 80.848.500,00 3 Januari 2008 30.329.440,00 3 Januari 2008 942.027.400,00 3 Januari 2008 242.628.700,00 3 Januari 2008 13.540.320,00 Total 1.416.132.175,00

3 BKKD - Bendahara Pengeluaran 24 Januari 2008 4.000.000,00 7 Januari 2008 4.429.463,00 Total 8.429.463,00 - Bendahara Bantuan Bunga dan Pembiayaan 2 Januari 2008 945.000,00 4 Januari 2008 55.000,00 Total 1.000.000,00

4 BKD 9 Januari 2008 507.594.300,00 23 Januari 2008 61.458.140,00 5 Pebruari 2008 27.800.000,00 Total 596.852.440,00

5 Kantor Perpustakaan Umum 22 Januari 2008 223.700,00 22 Januari 2008 173.700,00 28 Januari 2008 179.750,00 Total 557.150,00

6 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota 3 Januari 2008 9.625.000,00 3 Januari 2008 972.000,00 3 Januari 2008 2.262.400,00 3 Januari 2008 300.000,00 3 Januari 2008 855.000,00 3 Januari 2008 1.100.000,00 21 Januari 2008 4.675.625,00 25 Januari 2008 1.974.600,00 5 Maret 2008 200.000,00 5 Maret 2008 415.000,00 Total 22.379.625,00

7 Dinas Tramtib 3 Januari 2008 348.790,00 3 Januari 2008 178.948.000,00 3 Januari 2008 30.036.600,00 3 Januari 2008 1.394.250,00 3 Januari 2008 23.048.140,00 11 Pebruari 2008 8.330.000,00 Total 242.105.780,00

8 Dinas Pertanian 8 Januari 2008 1.500.000,00 9 Dinas Kesehatan 3 Januari 2008 370.000,00 3 Januari 2008 1.200.000,00 7 januari 2008 6.000.000,00 7 januari 2008 600.000,00 8 Januari 2008 592.000,00 25 Januari 2008 2.105.000,00

Page 129: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Setoran Kas di Bendahara Pengeluaran (setelah dikurangi pajak) No SKPD

Tanggal Nilai 28 Januari 2008 500.000,00 Total 11.367.000,00

10 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3 Januari 2008 14.369.566,00 3 Januari 2008 5.520.000,00 3 Januari 2008 9.225.000,00 3 Januari 2008 4.261.250,00 3 Januari 2008 3.775.000,00 8 Jamuari 2008 300.000,00 21 Januari 2008 2.245.498,00 21 Januari 2008 160.000.000,00 21 Januari 2008 21.000,00 24 Januari 2008 450.000,00 6 Pebruari 2008 3.120.000,00 12 Pebruari 2008 13.000.000,00 12 Pebruari 2008 2.850.000,00 13 Pebruari 2008 600,00 Total 219.137.914,00

11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 31 Januari 2008 300.000,00 12 Kecamatan Tangerang 2 Januari 2008 1.134.961,00 13 Kecamatan Jatiuwung 14 Januari 2008 155.130,00 14 Kecamatan Benda 2 Januari 2008 18.996.826,00 3 Januari 2008 375.400,00 Total 19.372.226,00

15 Kecamatan Karawaci 2 Januari 2008 256.835,00 21 Pebruari 2008 5.149.506,00 Total 5.406.341,00

16 Dinas Lingkungan Hidup 14 Januari 2008 1.485.000,00 17 Dinas Tata Kota 24 Januari 2008 33.000,00 24 Januari 2008 3.924.514,00 Total 3.957.514,00

18 Dinas Perumahan dan Pemukiman 6 Maret 2008 1.453.575,00

6 Maret 2008 75.275,00

11 Maret 2008 249.000,00

Total 1.777.850,00 Jumlah 2.499.144.423,00

Page 130: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Lampiran 2. Daftar Piutang Pajak Daerah Yang Kadaluwarsa

2002 2001 2000 1999 1998 1997Piutang Pajak Hotel 2.362.516,00 - - - - - 2.362.516,00 Piutang Pajak Restoran 59.276.475,00 42.194.263,00 29.824.047,00 31.705.343,00 - - 163.000.128,00 Piutang Pajak Hiburan 18.861.175,00 43.636.700,00 7.275.320,00 22.037.600,00 14.476.000,00 10.562.000,00 116.848.795,00 Piutang Pajak Reklame 18.229.406,00 189.000,00 1.600.670,00 - - - 20.019.076,00 Piutang Pajak PJU Non PLN 8.476.400 - - - - - 8.476.400,00 Piutang Pajak ABT 3.789.500,00 1.483.080,00 - - - - 5.272.580,00

T O T A L 315.979.495,00

Jenis Piutang Pajak Daerah Tahun Tunggakan Sub Total

Page 131: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BUKU III

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29b/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 132: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DALAM KERANGKA

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2007

DI

TANGERANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor : 29b/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/05/2008 Tanggal : 30 Mei 2008

Page 133: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

ii

BUKU III LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

TAHUN ANGGARAN 2007

HALAMANDAFTAR ISI ................................................................................................................... iiRESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007................................................................................. 1HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN............................................................... 41. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki

Dasar Hukum......................................................................................................... 42. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai

Ketentuan .............................................................................................................. 73. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun

Anggaran 2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66,59 Juta ......................................................................................................... 10

4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta ................................................................... 12

5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta ......................................................... 14

6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta .......................... 17

7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74,38 Juta........................................................................................... 20

8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta....... 24

9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta ............................................. 27

10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai Dengan Ketentuan................................................................................................. 28

11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan Sesuai Saran BPK RI ............................................................................................ 31

LAMPIRAN

Page 134: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM

KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TAHUN ANGGARAN 2007 Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Tangerang per 31 Desember 2007, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kota Tangerang terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Tangerang. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN yang ditetapkan oleh BPK RI mengharuskan BPK RI untuk melaporkan kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berindikasi unsur tindak pidana.

Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat kekurangan penerimaan negara sebesar Rp66.589.643,29 dan kerugian keuangan daerah sebesar Rp759.125.170,80. Atas kekurangan penerimaan telah disetor sebesar Rp66.589.643,29 dan atas kerugian keuangan daerah juga telah dipulihkan atau dilunasi senilai Rp759.125.170,80.

Pokok-pokok temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaporan keuangan yang ditemukan BPK RI adalah sebagai berikut:

1. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki Dasar

Hukum.

Page 135: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta 2

2. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai

Ketentuan.

3. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun Anggaran

2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66,59 Juta.

4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau

TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta.

5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor

Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta.

6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta.

7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74,38

Juta.

8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta.

9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta.

10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai Dengan

Ketentuan.

11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan

Sesuai Saran BPK RI.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI merekomendasikan Walikota Tangerang agar:

1. Menegur Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan supaya di masa yang akan datang pemungutan Retribusi Ijin Gangguan sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Memerintahkan kepada Kepala BKKD, Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, dan Kepala Sub Bidang Penagihan Kota Tangerang agar tegas dan konsisten dalam melakukan penagihan.

3. Menegur Kepala BKKD Kota Tangerang agar di masa yang akan datang memotong PPh Pasal 21 atas upah pungut Pajak Penerangan Jalan.

4. Menginstruksikan Kepala Dinas Tata Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum supaya memberikan teguran tertulis kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas kelalaiannya supaya permasalahan kekurangan volume pekerjaan tidak berulang di masa mendatang.

5. Menegur Sekretaris DPRD agar teliti dalam menerapkan ketentuan dalam pembayaran uang harian dan Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah sehingga di

Page 136: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007
Page 137: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

4

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang TA 2007

yang disajikan oleh Pemerintah Kota Tangerang mengungkapkan sebanyak 11

(Sebelas) Temuan Pemeriksaan Kepatuhan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah

Daerah dan DPRD Kota Tangerang untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan Keuangan

Pemerintah Kota Tangerang. Temuan Pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemungutan Retribusi Izin Gangguan Sebesar Rp46,09 Juta Tidak Memiliki

Dasar Hukum Pada Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kota Tangerang menganggarkan

penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari Retribusi Ijin Gangguan sebesar

Rp1.600.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.160.666.635,00 atau 72,54%.

Pemungutan Retribusi Ijin Gangguan dikelola oleh Kantor Penanaman Modal

dan Perijinan berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2000 tentang Ijin

Undang-undang Gangguan yang mulai berlaku tanggal 27 Juni 2000.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa Menteri Keuangan telah melakukan

evaluasi melalui surat No. S.093/MK.10/2006 tanggal 23 Juni 2006 perihal

Pertimbangan Menteri Keuangan atas Perda tentang Pungutan Daerah yang

menghasilkan rekomendasi pembatalan terhadap Peraturan Daerah Kota Tangerang

No. 12 Tahun 2000 tentang Ijin Undang-undang Gangguan dengan alasan “tempat

usaha atau kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah

Daerah tidak memerlukan ijin gangguan” sebagaimana diatur dalam penjelasan

Pasal 4 ayat (2) huruf c Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah.

Pemerintah Kota Tangerang telah menyampaikan surat keberatan atas hasil

rekomendasi Menteri Keuangan tersebut yang disampaikan kepada Menteri Dalam

Negeri melalui surat Walikota No. 188.34/2925-Kumdang/2006 tanggal 26 Juli 2006.

Atas keberatan tersebut, baik Menteri Keuangan maupun Menteri Dalam Negeri tidak

memberikan penjelasan yang memadai bahkan kemudian Menteri Dalam Negeri

menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang

Pembatalan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12 Tahun 2000 tentang Retribusi

Ijin Undang-undang Gangguan (HO) yang ditetapkan pada tanggal 29 Januari 2007.

Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut memuat ketetapan agar Walikota

Tangerang menghentikan pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12

Tahun 2000 tentang Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) paling lambat 7

(tujuh) hari sejak tanggal penetapan atau mulai 5 Pebruari 2007.

Page 138: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

5

Pada tanggal 23 Juli 2007 Walikota Tangerang telah menetapkan Peraturan

Daerah No. 13 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Gangguan dengan

mempertimbangkan hasil evaluasi atas Raperda Retribusi Izin Gangguan yang

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten sesuai surat Gubernur Banten No.

188.34/002154-Huk/07 tanggal 19 Juli 2007. Peraturan daerah tersebut merupakan

peraturan pengganti atas Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2000 tentang Retribusi Ijin

Undang-undang Gangguan (HO).

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Pertanggungjawaban Bendahara

Penerimaan, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Bulanan, Buku Rekapitulasi

Penerimaan Harian dan Buku Pembantu per Rincian Obyek Penerimaan Retribusi

Undang-undang Gangguan yang dikerjakan oleh Bendahara Penerimaan Kantor

Penanaman Modal dan Perijinan diketahui bahwa pada tanggal 5 Pebruari 2007

sampai dengan 22 Juli 2007 Bendahara Penerimaan masih melakukan pemungutan

atas Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) yang keseluruhan nilainya

sebesar Rp46.087.196,00 dengan rincian sebagai berikut:

Hasil konfirmasi lisan kepada Bendahara Penerimaan mengenai pungutan

yang masih dilakukan antara tanggal 5 Pebruari 2007 sampai dengan 22 Juli 2007

diketahui bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tanggal 29

Januari 2007 tentang Pembatalan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 12 Tahun

2000 tentang Retribusi Ijin Undang-undang Gangguan (HO) baru diterima pada

Nomor Tanda Bukti Pembayaran& Bukti Penerimaan Lainnya

06 Februari 2007 0263 2.614.500,00 07 Februari 2007 0278 729.675,00 07 Februari 2007 0279 499.500,00 12 Februari 2007 0305 378.000,00 12 Februari 2007 0306 1.686.150,00 13 Februari 2007 0321 10.733.438,00 13 Februari 2007 0322 756.600,00 14 Februari 2007 0330 6.201.900,00 22 Februari 2007 0401 331.200,00 23 Februari 2007 0406 461.250,00 27 Februari 2007 0434 1.256.400,00 27 Februari 2007 0444 3.141.000,00

02 Maret 2007 0458 1.929.488,00 05 Maret 2007 0461 324.000,00 05 Maret 2007 0465 146.250,00 08 Maret 2007 0475 979.200,00 08 Maret 2007 0478 3.303.000,00 26 Maret 2007 0553 60.000,00 27 Maret 2007 0563 2.570.138,00 28 Maret 2007 0565 6.310.800,00 29 Maret 2007 0571 1.422.900,00

16 April 2007 0632 251.807,00 Total 46.087.196,00

Tanggal Pungut Jumlah (Rp)

Page 139: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

6

tanggal 12 Maret 2007 sebagaimana disposisi Walikota Tangerang tanggal 1 Maret

2007.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan: a. Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang

No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 24

ayat (1) menyatakan bahwa retribusi ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan

pada Pasal 25A ayat (2) menyatakan bahwa dalam hal Peraturan Daerah

bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi, Pemerintah dapat membatalkan Peraturan Daerah

dimaksud;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 79 ayat (2) menyatakan

penganggaran penerimaan dan pengeluaran APBD harus memiliki dasar hukum

penganggaran dan pada Pasal 95 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa rencana

pendapatan yang dipungut/dikelola/ diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya, ditetapkan berdasarkan peraturan daerah, peraturan

pemerintah atau undang-undang.

Hal tersebut mengakibatkan pemungutan Retribusi Izin Gangguan yang

dilakukan oleh Bendahara Penerimaan pada Kantor Penanaman Modal dan Perijinan

antara tanggal 5 Pebruari 2007 sampai dengan 16 April 2007 sebesar

Rp46.087.196,00 yang tidak memiliki dasar hukum yang kuat dapat meresahkan

masyarakat yang berkepentingan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Bendahara Penerimaan pada Kantor Penanaman Modal dan Perijinan dalam

melakukan pemungutan atas Retribusi Izin Gangguan tidak memperhatikan

ketentuan yang berlaku;

b. Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan sebagai atasan langsung

Bendahara Penerimaan dalam memberikan persetujuan pemungutan atas

Retribusi Izin Gangguan tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan

menyatakan bahwa Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 baru

diterima tanggal 15 Pebruari 2007, sehingga pemberlakuan pembatalan Perda

tersebut baru diterapkan setelah diterima surat tersebut.

Page 140: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

7

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar menginstruksikan Kepala

Kantor Penanaman Modal dan Perijinan untuk tidak memungut lagi retribusi izin

ganguan tersebut.

2. Tahapan Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Belum Sepenuhnya Sesuai Ketentuan

Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) Kota Tangerang sesuai

tugas pokok yang tertuang dalam Keputusan Walikota Tangerang No. 16 Tahun

2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah

Kota Tangerang adalah membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan

daerah di bidang keuangan dan kekayaan daerah. Diantara tugas pokok BKKD

adalah pelaksanaan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rangka

melaksanakan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dibentuk Bidang Pendapatan

Asli Daerah dalam struktur organisasi BKKD yang membawahi Sub Bidang

Pendataan dan Pengembangan Sumber PAD, Sub Bidang Penetapan serta Sub

Bidang Penagihan.

Sub Bidang Penetapan membuat penetapan dengan cara menerbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) berdasarkan data dari Sub Bidang Pendataan dan

Pengembangan Sumber PAD berupa: ukuran, klas jalan dan masa berlaku untuk

pajak reklame, omzet hotel, omzet restoran, omzet hiburan, omzet parkir, serta

jumlah KVA pemakaian genset.

Selama Tahun Anggaran 2007, Sub Bidang Penetapan telah menerbitkan

5.299 buah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk 6 jenis pajak daerah

dengan rincian sebagaimana tabel berikut ini:

No. Jenis Pajak Jumlah SKPD1 Pajak Hotel 19682 Pajak Restoran3 Pajak Hiburan 3424 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 3775 Pajak Reklame 20096 Pajak PJU Non PLN 603

Jumlah 5299

Keseluruhan SKPD tersebut tidak termasuk Pajak Penerangan Jalan Umum (PJU)

PLN yang mekanisme penetapannya tidak melalui penerbitan SKPD.

Page 141: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

8

Pada posisi 31 Desember 2007 atas keseluruhan SKPD yang telah

diterbitkan tersebut masih terdapat pajak daerah yang tertunggak (piutang pajak)

sebesar Rp1.725.242.805,00 dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Pajak Jumlah Piutang1 Pajak Hotel 224,203,999.00 2 Pajak Restoran 456,293,468.00 3 Pajak Hiburan 23,845,800.00 4 Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta 73,251,500.00 5 Pajak Reklame 947,431,650.00 6 Pajak PJU Non PLN 216,388.00

Jumlah 1,725,242,805.00 Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta

dan Pajak PJU Non PLN (genset) memiliki masa pajak satu bulan dan dari piutang

pajak tersebut seluruhnya jatuh tempo pada tahun 2007. Sedangkan Pajak Reklame

memiliki masa pajak satu minggu, dua minggu, tiga minggu, satu bulan, dua bulan,

enam bulan dan satu tahun. Piutang pajak reklame tersebut sebagian jatuh tempo

pada tahun 2007. Disamping itu terdapat juga piutang pajak Tahun Anggaran 2006

sebesar Rp84.785.625,00 yang jatuh tempo pada tahun 2007.

Kepala BKKD selaku pengelola pajak daerah seharusnya sudah menerbitkan

Surat Teguran atau Surat Peringatan sebagai upaya awal penagihan kepada wajib

pajak yang belum membayar pajak pada hari ketujuh sejak jatuh tempo pembayaran.

Pemeriksaan atas dokumen pajak daerah diketahui bahwa selama tahun 2007, Sub

Bidang Penagihan telah menerbitkan sedikitnya Surat Teguran Pajak Hotel sebanyak

26 lembar, Pajak Restoran sebanyak 66 lembar, Pajak Hiburan sebanyak 90 lembar,

Pajak Penyelenggaraan Parkir Swasta sebanyak 34 lembar, Pajak Reklame

sebanyak 6 lembar dan untuk Pajak PJU Non PLN tidak ada satupun Surat Teguran

yang diterbitkan. Keseluruhan Surat Teguran yang dibuat pada tahun 2007 tersebut

ternyata merupakan teguran atas tunggakan pajak daerah yang jatuh tempo pada

tahun 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006. Terdapat pula teguran untuk pajak daerah

yang jatuh tempo pada tahun 2007 tetapi sebagian teguran terlambat diberikan

antara 1 sampai 9 bulan.

Pemeriksaan lebih lanjut juga diketahui bahwa Kepala BKKD dhi. Sub Bidang

Penagihan belum pernah menerbitkan Surat Paksa yang seharusnya bisa dibuat 21

hari sejak tanggal Surat Teguran apabila wajib pajak tidak melunasi tunggakan pajak

daerah dalam tempo 7 hari. Sub Bidang Penagihan juga belum pernah menerbitkan

Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan kepada wajib pajak yang tidak melunasi

pajak dalam tempo 2 x 24 jam sesudah tanggal Surat Paksa.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No.

09 Tahun 1999 tentang Pajak Hotel dan Restoran, Peraturan Daerah No. 11 Tahun

Page 142: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

9

2000 tentang Pajak Hiburan, Peraturan Daerah No. 08 Tahun 1999 tentang Pajak

Reklame, Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2001 tentang Pajak atas Penyelenggaraan

Parkir Swasta dan Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2003 tentang Perubahan atas

Perda No. 10 Tahun 1999 tentang Pajak Penerangan Jalan pada beberapa pasal

sebagai berikut:

a. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 19, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 23, Perda

No. 08 Tahun 1999 Pasal 27, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 17 dan Perda No.

10 Tahun 1999 Pasal 19:

1) Ayat (1) Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis

sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh)

hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;

2) Ayat (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran

atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib pajak harus

melunasi pajak yang terhutang;

3) Ayat (3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis

dikeluarkan oleh Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah.

b. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 20, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 24, Perda

No. 08 Tahun 1999 Pasal 28, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 18 dan Perda No.

10 Tahun 1999 Pasal 20:

1) Ayat (1) Apabila jumlah pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka

waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan

atau surat lain yang sejenisnya, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih

dengan Surat Paksa;

2) Ayat (2) Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah menerbitkan Surat Paksa

segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran

atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.

c. Perda No. 09 Tahun 1999 Pasal 21, Perda No. 11 Tahun 2000 Pasal 25, Perda

No. 08 Tahun 1999 Pasal 29, Perda No. 2 Tahun 2001 Pasal 19 dan Perda No.

10 Tahun 1999 Pasal 21 menyatakan bahwa apabila pajak yang harus dibayar

tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan

surat paksa, Kepala Dinas atas nama Kepala Daerah segera menerbitkan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Hal ini mengakibatkan:

a. Pemerintah Kota Tangerang kehilangan kesempatan untuk memperoleh

pendapatan pajak daerah sesuai target jumlah dan target waktu yang

direncanakan;

b. Munculnya diskriminasi bagi wajib pajak lain yang telah ditagih.

Page 143: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

10

Kondisi tersebut di atas terjadi karena Kepala BKKD, Kepala Bidang

Pendapatan Asli Daerah, dan Kepala Sub Bidang Penagihan belum optimal dan

tegas dalam menerapkan tahapan penagihan sesuai dengan ketentuan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD Kota Tangerang menyatakan

bahwa mekanisme surat paksa/penyitaan belum dilaksanakan mengingat masih ada

itikad baik dari wajib pajak untuk melunasi kewajibannya.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar memerintahkan kepada

Kepala BKKD, Kepala Bidang Pendapatan Asli Daerah, dan Kepala Sub Bidang

Penagihan Kota Tangerang agar tegas dan konsisten dalam melakukan penagihan.

3. Penerimaan Upah Pungut Pajak Jalan Umum Kota Tangerang Tahun Anggaran 2007 Belum Dipotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Sebesar Rp66,59 Juta

Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) adalah pajak daerah yang dipungut

atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut

tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Penerangan Jalan di wilayah Kota

Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang melakukan kerjasama dengan PT PLN.

Dalam rangka kegiatan pemungutan Pajak Daerah dapat diberikan uang

perangsang/upah pungut kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat

penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan yang dialokasikan dari Pos Belanja

Pegawai sebesar Rp4.858.280.314,00 dan telah direalisasi sebesar

Rp4.858.280.314,00 atau 100% dari anggaran. Sesuai dengan Kepmendagri No.35

Tahun 2002 bahwa pembagian upah pungut PPJU adalah sebagai berikut:

a. PT PLN 3,70% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007 pembagian upah

pungut adalah sebesar Rp1.825.049.478,00;

b. Tim Pembina Pusat 0,30% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007

pembagian upah pungut adalah sebesar Rp147.976.984,00;

c. BKKD 1% dari realisasi penerimaan PPJU, untuk TA 2007 pembagian upah

pungut adalah sebesar Rp493.256.617,00.

Berdasarkan SP2D belanja upah pungut PPJU menunjukan bahwa penerimaan

upah pungut tersebut dipotong PPh Pasal 23. Selama TA 2007 PPh Pasal 23 yang

telah dipotong sebesar Rp36.994.246,19, dengan rincian sebagai berikut:

a. PT PLN sebesar Rp27.375.742,17

b. Tim Pembina Pusat sebesar Rp2.219.654,76

c. BKKD sebesar Rp7.398.849,26

Page 144: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

11

Selanjutnya bendahara pengeluaran BKKD mendistribusikan penerimaan upah

pungut PPJU hak BKKD kepada aparat pelaksana dan penunjang terkait kegiatan

pemungutan di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang dengan jumlah selama TA

2007 adalah sebesar Rp485.857.767,74 (Rp493.256.617,00 - Rp7.398.849,26),

tanpa dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp66,589.643,29.

Hal ini tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak

Penghasilan antara lain menyatakan:

a. Penjelasan Pasal 2 ayat (1) b menyatakan bahwa unit tertentu dan Badan

Pemerintah yang memenuhi kriteria berikut tidak termasuk sebagai Subjek Pajak

yaitu:

1) dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD;

3) penerimaan lembaga tersebut dimasukan dalam anggaran Pemerintah Pusat

atau Daerah dan;

4) pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara.

b. Pasal 21 ayat (1) point b menyatakan bahwa pemotongan, penyetoran dan

pelaporan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau

kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh

Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh bendaharawan

pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran

lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.

Masalah ini mengakibatkan kekurangan penerimaan negara sebesar

Rp66.589.643,29 (Rp73.988.492,55 - Rp7.398.849,26), namun kekurangan tersebut

telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas Negara sejumlah tersebut oleh

BKKD.

Hal tersebut terjadi karena:

a. BUD dan Kasubag Keuangan BKKD tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya;

b. Kepala BKKD kurang melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan di unit

kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BKKD menyatakan telah menyetor ke

Kas Negara PPh Pasal 21 sebesar Rp66.589.643,29 dengan bukti Surat Setoran

Pajak tanggal 13 Mei 2008.

Page 145: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

12

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala BKKD

Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala BKKD Kota Tangerang untuk

memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada BUD dan

Kasubag Keuangan.

4. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau TA 2007 Sebesar Rp53,31 Juta

Dinas Tata Kota Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran

Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Penataan Ruang Terbuka

Hijau sebesar Rp3.364.389.200,00 dengan realisasi Rp3.300.464.910,00 atau

98,10% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas 2 (dua) Kegiatan Penataan Ruang

Terbuka Hijau senilai Rp2.231.658.000,00 atau 66,33% dari anggaran diketahui

terdapat kekurangan volume atas pekerjaan fisik sebesar Rp53.309.295,00 sebagai

berikut:

a. Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Berhias Kota Tangerang,

dilaksanakan oleh CV ES dengan kontrak No. 650/133-DTK/Keg/2007 tanggal 18

Juni 2007 senilai Rp720.239.000,00. Addendum kontrak No.650/197-

DTK/Keg/2007 tanggal 23 Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan

tanggal 14 Nopember 2007. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita

Acara Serah Terima Nomor 477/BAST.2/PPP/DTK/2007 tanggal 14 Nopember

2007 dan dibayar lunas berdasarkan SP2D No. 2400/LS/DAU/2007 tanggal 19

Desember 2007.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan BPK RI bersama dengan Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan (PPTK) pada tanggal 16 April 2007 diketahui bahwa terdapat

kekurangan pekerjaan jogging track sebesar Rp2.639.905,17, kekurangan

penanaman sebesar Rp40.104.723,00, pekerjaan pagar sebesar Rp2.138.530,08

dan pekerjaan lain-lain sebesar Rp137.344,00. Dengan demikian terdapat

pekerjaan yang kurang dilaksanakan sebesar Rp45.020.502,25 (rincian dimuat

dalam Lampiran 1).

b. Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Kali Pasir Kota Tangerang,

dilaksanakan oleh CV HJUG dengan kontrak No. 650/145-DTK/Keg/2007 tanggal

18 Juni 2007 senilai Rp1.511.419.000,00. Addendum kontrak No. 650/306-

DTK/Keg/2007 tanggal 1 Nopember 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

Page 146: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

13

selama 150 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan

tanggal 18 Nopember 2007. Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita

Acara Serah Terima Nomor 497/BAST.2/PPP/DTK/2007 Tanggal 12 Desember

2007 dan dibayar berdasarkan SP2D No. 2464/LS/DAU/2007 tanggal 19

Desember 2007. Sesuai dengan Addendum kontrak No. 650/306-DTK/Keg/2007

tanggal 1 Nopember 2007 waktu pelaksanaan kontrak mengalami perubahan

menjadi 180 hari kalender terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan

tanggal 14 Desember 2007.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan BPK RI bersama dengan PPTK pada tanggal

16 April 2007 mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan jogging

track sebesar Rp1.635.993,79, kekurangan penanaman sebesar Rp260.159,00,

pekerjaan pagar sebesar Rp3.703.233,49 dan pekerjaan lain-lain sebesar

Rp2.689.406,00. Dengan demikian terdapat pekerjaan yang kurang dilaksanakan

sebesar Rp8.288.792,28 (rincian dimuat dalam Lampiran 2).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007

tentang Perubahan Ketujuh Atas Keppres No. 80 Tahun 2003:

a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan pengguna barang/jasa melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau

seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan

dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan pengguna barang/jasa menerima penyerahan

pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

kontrak.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp53.309.294,53

(Rp45.020.502,25 + Rp8.288.792,28), namun kerugian daerah tersebut telah

dipulihkan dengan menambah pekerjaan sejumlah tersebut oleh Dinas Tata Kota.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pelaksana pekerjaan dhi. CV ES dan CV HJUG lalai dalam menyelesaikan

kewajibannya.

Page 147: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

14

b. PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, dan Pengawas Lapangan kurang optimal

dalam melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi

tanggung jawabnya.

c. Kepala Dinas Tata Kota selaku pengguna anggaran kurang melakukan

pengendalian dan pengawasan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Tata Kota menjelaskan bahwa

temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan pengembalian dalam bentuk pekerjaan

berupa pemasangan plaza dengan batu templek dan dibingkai dengan kanstein

senilai Rp3.583.168,50 serta pekerjaan penyulaman dan penanaman tanaman

senilai Rp53.424.264,00 pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas

Tata Kota Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Tata Kota Kota Tangerang

untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,

Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas

kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Kekurangan Volume Atas Pekerjaan Fisik Kegiatan Pembangunan Kantor

Kecamatan TA 2007 Sebesar Rp20,99 Juta

Dinas Tata Kota Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran

Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Pembangunan Kantor

Kecamatan sebesar Rp11.109.591.000,00 dengan realisasi Rp10.896.324.200,00

atau 98,08% dari anggaran.

Hasil pemeriksaan secara uji petik atas 4 (empat) Kegiatan Pembangunan

Kantor Kecamatan senilai Rp7.483.469.000,00 atau 67,36% dari anggaran diketahui

terdapat kekurangan volume atas pekerjaan fisik sebesar Rp20.992.146,52, sebagai

berikut:

a. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Tangerang, dilaksanakan oleh CV

DKBK dengan kontrak No. 650/60-DTK/Keg/2007 tanggal 7 Mei 2007 senilai

Rp1.739.342.000,00. Addendum kontrak No.650/186-DTK/Keg/2007 tanggal 1

Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender

terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember 2007.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor

Page 148: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

15

421/BAST.1/PPP/DTK/2007 tanggal 2 Nopember 2007 dan telah dibayar

berdasarkan SP2D No.2471/APBD/LS/2007 tanggal 19 Desember 2007.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 10 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI

bersama dengan PPTK dan Pengawas sekaligus CV DKBK sebagai pelaksana

mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp10.628.343,81

(rincian dimuat dalam Lampiran 3).

b. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Batuceper, dilaksanakan oleh PT

MSS dengan kontrak No. 650/25-DTK/Keg/2007 tanggal 1 Mei 2007 senilai

Rp1.737.522.000,00. Addendum kontrak No. 650/183-DTK/Keg/2007 tanggal 3

September 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender

terhitung mulai tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2007.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor

368/BAST.1/PPP/DTK/2007 Tanggal 9 Oktober 2007 dan dibayar berdasarkan

SP2D No. 2610/LS/DAU/2007 tanggal 27 Desember 2007. Berdasarkan

pemeriksaan fisik pada tanggal 1 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI bersama

dengan PPTK dan Pengawas sekaligus PT MSS sebagai pelaksana

mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp4.779.321,02,

dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No. Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pasangan paving tebal 6 cm 60.340,00 1.206,92 1.106,33 100,59 m3 6.069.600,60 2 Hand Railing 344.924,00 8,80 8,89 (0,09) m (31.043,16) 3 Pas. keramik lantai 40x40 KW1 79.397,00 635,52 651,38 (15,86) m2 (1.259.236,42)

TOTAL 4.779.321,02

c. Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Benda, dilaksanakan oleh PT IH

dengan kontrak No. 650/63-DTK/Keg/2007 tanggal 7 Mei 2007 senilai

Rp1.867.699.000,00. Addendum kontrak No. 650/198-DTK/Keg/2007 tanggal 23

Oktober 2007. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari kalender

terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember 2007.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor

457/BAST.1/PPP/DTK/2007 Tanggal 23 Nopember 2007 dan dibayar

berdasarkan SP2D No.2463/APBD/LS/2007 tanggal 19 Desember 2007. Sesuai

dengan Addendum kontrak No. 650/198-DTK/Keg/2007 tanggal 23 Oktober 2007

waktu pelaksanaan kontrak mengalami perubahan menjadi 200 hari kalender

terhitung mulai tanggal 7 Mei 2007 sampai dengan tanggal 22 Nopember 2007.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 1 Mei 2008 yang dilakukan BPK RI

bersama dengan PPTK dan Pengawas sekaligus PT IH sebagai pelaksana

Page 149: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

16

mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan pekerjaan senilai Rp5.584.481,69

dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No. Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pasangan paving tebal 6 cm 60.065,00 767,50 692,34 75,16 m3 4.514.485,40 2 Hand Railing 344.624,00 11,10 10,64 0,46 m 158.527,04 3 Kusen jendela J6 1.034.666,00 8,00 6,00 2,00 bh 2.069.332,00 4 Pas. keramik lantai 40x40 KW1 79.035,00 641,69 656,34 (14,65) m2 (1.157.862,75)

TOTAL 5.584.481,69

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007

tentang Perubahan Ketujuh Atas Keppres No. 80 Tahun 2003:

a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan pengguna barang/jasa melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau

seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan

dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan pengguna barang/jasa menerima penyerahan

pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

kontrak.

c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,

pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak

termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Masalah ini mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp20.992.146,52

(Rp10.628.343,81 + Rp4.779.321,02 + Rp5.584.481,69), namun kerugian daerah

tersebut telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas Daerah dan menambah

pekerjaan sejumlah tersebut oleh Dinas Tata Kota.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pelaksana pekerjaan dhi. CV DKBK, CV MSS dan PT IH lalai dalam

menyelesaikan kewajibannya.

b. PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, dan Pengawas Lapangan bekerja kurang

optimal melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi

tanggung jawabnya.

c. Kepala Dinas Tata Kota selaku pengguna anggaran kurang melakukan

pengendalian dan pengawasan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 150: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

17

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Tata Kota menjelaskan bahwa atas

temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan:

a. Penyetoran ke Kas Daerah dengan Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 14 Mei

2008 sebesar Rp10.628.500,00 dan sebesar Rp2.341.500,00;

b. Pengembalian dalam bentuk pekerjaan berupa pemasangan paving tebal 6 cm

seluas 94,26 m2 senilai Rp5.687.648,40 pada Pekerjaan Pembangunan Kantor

Kecamatan Batuceper dan Pemasangan paving tebal 6 cm seluas 54 m2 senilai

Rp3.275.910,00 pada Pekerjaan Pembangunan Kantor Kecamatan Benda.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas

Tata Kota Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Tata Kota Kota Tangerang

untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,

Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas

kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Pekerjaan Rehab Berat Gudang Farmasi Pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tidak Sesuai Dengan Kontrak Senilai Rp32,71 Juta

Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada TA 2007 melaksanakan pekerjaan

rehab berat gudang farmasi yang dibiayai dengan Belanja Modal Gedung dan

Bangunan untuk Kegiatan Pekerjaan rehab berat gudang farmasi (Kode Rekening

1.02. 1.02.01 25 26 5 2 3 26 04) dengan jumlah anggaran sebesar

Rp2.130.609.181,00 yang direalisasikan sebesar Rp1.923.994.000,00 atau 90,30%

dari anggaran.

Pekerjaan rehab berat gudang farmasi ini dilaksanakan oleh PT SS

berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 04/K.Farmasi/Dinkes/VII/2007 tanggal

31 Juli 2007, senilai Rp1.923.994.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 150

(seratus lima puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 31 Juli 2007 sampai

dengan 28 Desember 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan

Addendum Kontrak 04.A/K.Farmasi/Dinkes/VII/2007 tanggal 1 Nopember 2007,

senilai Rp1.923.994.000,00, menyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat

melakukan perubahan kontrak/addendum sebagai berikut:

a. Sesuai dengan kepeluan di lapangan maka item dan volume pekerjaan berubah;

b. Dengan kondisi tersebut diatas maka Bill of Quantity mengalami perubahan.

Page 151: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

18

Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita

Acara Serah Pekerjaan No. /BASTPP/K.RGF-PH/DINKES/XII/2007 tanggal 10

Desember 2007 dan telah dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM

No.313/SPM/FSK/2007 tanggal 17 Desember 2007 dan SP2D

No.2615/LS/APBD/2007 tanggal 27 Desember 2007 sebesar Rp901.303.700,00.

Pemeriksaan fisik pekerjaan pada tanggal 17 April 2008 yang dilakukan oleh

BPK RI bersama dengan PPTK dan pelaksana pekerjaan menunjukkan volume

pekerjaan yang terpasang kurang dari kontrak sebesar Rp32.709.583,20 dengan

rincian sebagai berikut:

Volume Pekerjaan No Uraian Pekerjaan

Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pek. Beton slab+wire mase M5

T=10cm 2.283.545,00 37,80 31,72 6,08 m3 13.883.953,60

2 Beton tangga lantai 1 ke 2 4.015.225,00 14,48 14,86 (0,38) m3 (1.525.785,50) 3 Pek. Jendela BV1 318.459,00 - 16,00 (16,00) bh (5.095.344,00) 4 Pek. Jendela BV3 735.711,10 47,00 34,00 13,00 bh 9.564.244,30 5 Hand railing tangga besi pipa

stenless stel 363.750,00 90,16 56,49 33,67 m 12.247.462,50

6 Pekerjaan pemasangan keramik 70.493,00 658,07 714,26 (56,19) m2 (3.961.001,67) 7 Pondasi beton tapak setempat 3.622.037,00 3,58 3,20 0,38 m3 1.376.374,06 8 Kolom beton 15/30 rumah dinas 3.294.014,00 2,13 1,13 1,00 m3 3.294.014,00 9 Kolom praktis rumah dinas Lt. 1 2.687.303,00 0,42 0,80 (0,38) m3 (1.021.175,14)

10 Kolom praktis rumah dinas Lt. 2 2.687.303,00 0,76 0,56 0,20 m3 537.460,60 11 Koreksi perhitungan pada

Addendum kontrak (pekerjaan beton sloof)

3.247.029,00 27,74 26,69 1,05 m3 3.409.380,45

TOTAL 32.709.583,20

Fakta tersebut diatas membuktikan bahwa Berita Acara Pemeriksaan Barang

dan Serah Terima Pekerjaan dibuat tidak sesuai dengan volume pekerjaan dalam

kontrak sehingga kelebihan pembayaran.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No.

95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No. 80

Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksnaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah:

1) Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan

penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara

sebagian atau seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa

untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana

yang dipersyaratkan dalam kontrak.

Page 152: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

19

2) Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima

penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan kontrak.

3) Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,

pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,

tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

b. Surat Perjanjian Nomor 477/KONTRAK-PTBK/IX/2007 tanggal 26 September

2007 Pasal 9 (Hak dan Kewajiban) ayat (2.d), yang menyatakan Pihak Kedua

melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan sesuai yang telah ditetapkan dalam

kontrak.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar

Rp32.709.583,20, namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya

penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Kesehatan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. PPTK, Pengawas Lapangan tidak optimal dalam melaksanakan tugas yang

menjadi tanggung jawabnya.

b. Rekanan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai volume dan spesifikasi kontrak.

c. Kepala Dinas Kesehatan kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan

kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang

mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan terpasang atas pekerjaan

rehabilitasi berat gudang farmasi. Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan

menyetorkan keseluruhan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah dengan STS

tanggal 13 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang

untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPTK,

Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan rekanan atas

kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 153: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

20

7. Pembayaran Tiga Paket Pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp74,38 Juta

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang, pada TA 2007 telah

melaksanakan pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah dengan alokasi anggaran

Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk Kegiatan Pengadaan Konstruksi

Gedung Sekolah (Kode Rekening: 1.01 1.01.01 16 03 5 2 3 26 01) sebesar

Rp4.596.075.000,00 dengan realisasi sebesar Rp4.488.124.000,00 atau 97,65%.

Kegiatan program ini adalah Pembangunan Gedung SDN Doyong 4, Pembangunan

Gedung SMP 4, Pembangunan Gedung SMP 8, dan Pembangunan Gedung SDN

Pabuaran Tumpeng 1.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik di lapangan pada tanggal 26 dan 27

April 2008 diketahui bahwa Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah tidak sesuai

dengan kontrak sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Doyong 4 dilaksanakan oleh PT MS

berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-PG.01/P&K/2007

tanggal 16 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.088.548.000,00. Jangka

waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung

sejak tanggal 16 Mei 2007 sampai dengan 11 Nopember 2007. Kontrak ini

mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak Add.I-17/Pan.Pel-

PG.01/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada Pasal 2 ayat 1 berubah

menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama 210 (dua ratus

sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK). Pasal 5 ayat 2 berubah menjadi perincian dari jenis volume harga dan

jumlah harga pekerjaan seperti tercantum dalam lampiran surat perjanjian

pemborongan perubahan pembangunan Gedung SDN Doyong 4 (Addendum-1).

Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan tanggal 6 Desember 2007 dan telah dibayar lunas

dengan pembayaran terakhir berdasarkan SPM No. 480/SPM/2007 tanggal 17

Desember 2007 dan SP2D No. 2346/LS/APBD/2007 tanggal 19 Desember 2007

sebesar Rp462.632.900,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN

Doyong 4 ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar Rp27.263.735,27

dengan rincian sebagai berikut:

Page 154: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

21

Volume Pekerjaan No Uraian Pekerjaan

Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pas. Paving block, t = 6 cm K-

250 60.460,00 469,10 228,99 240,11 m2 14.517.050,60

2 Pek. Pagar teralis besi 813.451,00 62,26 52,60 9,66 m2 7.857.936,66 3 Pek. Pintu Pagar Besi 1.157.259,00 5,00 4,00 1,00 m2 1.157.259,00 4 Railing tangga 147.750,00 10,50 10,68 (0,18) m (26,595,00) 5 Instalasi Lampu 83.730,00 51,00 45,00 6,00 ttk 502.380,00 6 Lampu SL 36.940,00 22,00 17,00 5,00 bh 184.700,00 7 Lantai keramik 40x40cm, KW1

setara Mulia 77.984,00 546,16 524,80 21,36 m2 1.665.738,24

8 Tangga Beton 4.075.391,00 2,86 2,39 0,47 m3 1.915.433,77 9 Pasangan dinding bata merah 63.771,00 0,00 8,00 (8,00) m2 (510.168,00) TOTAL 27.263.735,27

b. Pekerjaan Pembangunan Gedung SMPN 8 dilaksanakan oleh PT MAR

berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-PG.03/P&K/2007

tanggal 16 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar Rp1.476.871,00. Jangka

waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung

sejak tanggal 16 Mei 2007 sampai dengan 11 Nopember 2007. Kontrak ini

mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak Add.I-117/Pan.Pel-

PG.03/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada Pasal 2 ayat 1 berubah

menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama 210 (dua ratus

sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK). Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita

Acara Serah Terima Pekerjaan tanggal 10 Desember 2007 dan telah dibayar

lunas dengan pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 428/SPM/2007

tanggal 13 Desember 2007 dan SP2D No.2331/LS/APBD/2007 tanggal 18

Desember 2007 sebesar Rp738.435.500,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan

Gedung SMPN 8 ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar Rp38.277.097,20

dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pas. Paving block, t = 6 cm K-

250 61.058,00 1.295,38 1.213,37 82,01 m2 5.007.366,58

2 Pagar Precast T=2m 309.532,00 138,55 100,00 38,55 m 11.932.458,60 3 Lantai keramik 40x40cm, KW1

setara Mulia 78.767,00 650,40 618,09 32,31 m2 2.544.961,77

4 Plafond triplek 4mm + rangka kaso 5/7

75.461,00 942,00 740,75 201,25 m2 15.186.526,25

5 List profil kayu 5 cm 13.520,00 1.018,00 751,30 266,70 m 3.605.784,00 TOTAL 38.277.097,20

c. Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Pabuaran Tumpeng I dilaksanakan oleh

PT MKI berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 17/Pan.Pel-

PG.02/P&K/2007 tanggal 21 Mei 2007 dengan nilai kontrak sebesar

Rp1.107.940.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan

Page 155: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

22

puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 21 Mei 2007 sampai dengan 11

Nopember 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan Addendum

Kontrak Add.I-17/Pan.Pel-PG.02/P&K/2007 tanggal 9 Nopember 2007, pada

Pasal 2 ayat 1 berubah menjadi waktu penyelesaian pekerjaan ditetapkan selama

210 (dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK). Pasal 5 ayat 2 berubah menjadi perincian dan jenis

volume, harga satuan dan jumlah harga pekerjaan seperti dalam lampiran ini

(Addendum I). Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% sesuai dengan

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tanggal 6 Desember 2007 dan telah

dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 514/SPM/2007

tanggal 27 Desember 2007 dan SP2D No.2623/LS/APBD/2007 tanggal 27

Desember 2007 sebesar Rp512.422.250,00. Prestasi Pekerjaan Pembangunan

Gedung SDN Pabuaran Tumpeng I ternyata tidak sesuai dengan kontrak sebesar

Rp8.839.245,85 dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Tangga beton 4.111.721,00 2,77 2,2632 0,5068 m3 2.083.820,20 2 Pagar Precast T=2m 309.301,00 60,30 42,7500 17,5500 m 5.428.232,55 3 Pasangan pagar ½ bata dan

tumpak besi 819.255,00 51,30 49,6800 1,6200 m2 1.327.193,10

TOTAL 8.839.245,85

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2007

tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,yaitu:

a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau

seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang dipersyaratkan

dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3), yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima

penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan kontrak.

c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2), yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,

pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,

tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Page 156: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

23

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah atas kekurangan

volume pekerjaan sebesar Rp74.380.078,32 (Rp27.263.735,27 + Rp38.277.097,20 +

Rp8.839.245,85), namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya

penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan.

Hal tersebut terjadi karena:

a. PPTK dan Pengawas Lapangan lalai dalam melakukan pengawasan atas

pelaksanaan fisik di lapangan.

b. Rekanan lalai dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak.

c. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kurang melakukan pengendalian atas

pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Tangerang mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan pada Tiga Paket

Pembangunan Gedung Sekolah.

Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kelebihan

pembayaran ke Kas Daerah sebagai berikut:

Pembayaran ke Kas Daerah No. Uraian Jumlah (Rp) Tanggal Setor Keterangan

1 Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Doyong 4

27.266.984,25 16 Mei 2008 PT MS

2 Pekerjaan Pembangunan Gedung SMPN 8

38.283.591,15 15 Mei 2008 PT MAR

3 Pekerjaan Pembangunan Gedung SDN Pabuaran Tumpeng I

8.839.517,23 16 Mei 2008 PT MKI

Jumlah 74.390.092,63

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang. b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Tangerang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan

rekanan atas kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya.

Page 157: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

24

8. Pembayaran Dua Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Melebihi Prestasi Pekerjaan Sebesar Rp24,69 Juta

Belanja Modal Jalan, Jembatan dan Jaringan untuk Program

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tangerang (Kode Rekening: 1.03 1.03.01 18) pada TA 2007 memperoleh alokasi

anggaran sebesar Rp66.039.421.154,84 dan telah direalisasi sebesar

Rp63.944.446.213,00 atau (96.83%). Kegiatan program ini adalah Rehabilitasi Jalan

Kec. Tangerang, Rehabilitasi Jalan Kec. Jatiuwung, Rehabilitasi Jalan Kec.

Batuceper, Rehabilitasi Jalan Kec. Benda, Rehabilitasi Jalan Kec. Cipondoh,

Rehabilitasi Jalan Kec. Ciledug, Rehabilitasi Jalan Kec. Karawaci, Rehabilitasi Jalan

Kec. Priuk, Rehabilitasi Jalan Kec. Cibodas, Rehabilitasi Jalan Kec. Neglasari,

Rehabilitasi Jalan Kec. Pinang, Rehabilitasi Jalan Kec. Karang Tengah, Rehabilitasi

Jalan Kec. Larangan.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik di lapangan pada tanggal 4 Mei 2008

diketahui bahwa Pekerjaan Rehabilitasi Jalan tidak sesuai dengan kontrak sebagai

berikut:

a. Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Husein Sastranegara tahap II dilaksanakan oleh PT SS

berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 620/005/K/WIL-BND/PU-

BM/IV/2007 tanggal 12 April 2007 dengan nilai kontrak sebesar

Rp2.965.548.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan

puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 13 April 2007 sampai dengan 9

Oktober 2007. Kontrak ini mengalami dua kali perubahan yaitu Addendum I

Kontrak No. 620/005/K/AMD.I/WIL-BND/PU-BM/VII/2007 tanggal 30 Juli 2007,

yang menyatakan bahwa terdapat penambahan maupun pengurangan volume

pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, dengan adanya

penambahan maupun pengurangan volume pekerjaan tidak mengakibatkan

berubahnya nilai kontrak, dan Addendum kontrak II No. 620/005/K/RHB-

BND/DPU-BM/IV/2007 tanggal 9 Oktober 2007 Pasal 2 menyatakan bahwa pihak

kedua harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu

paket rehabilitasi Jl. Husein Sastranegara Tahap II (lanjutan) sesuai dengan surat

perjanjian ini dan lampirannya (kontrak). Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung

sejak tanggal mulai kerja, adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender,

menjadi 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender. Pekerjaan tersebut telah

dinyatakan selesai 100% sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

No. 070/BASTP/RHB-BND/PU-BM/XI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 dan telah

Page 158: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

25

dibayar lunas, pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 509/SPM/2007

tanggal 20 Nopember 2007 dan SP2D No. 1732/LS/DAU/2007 tanggal 20

Nopember 2007 sebesar Rp332.310.700,00. Prestasi Pekerjaan Rehabilitasi Jl.

Husein Sastranegara tahap II tidak sesuai dengan kontrak senilai

Rp22.689.419,21 dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Pekerjaan Batu Kali 496.160,49 828,60 782,87 45,73 m3 22.689.419,21 TOTAL 22.689.419,21

b. Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Raya Kali Perancis dilaksanakan oleh PT BU

berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 620/006/K/WIL-BND/PU-

BM/IV/2007 tanggal 10 April 2007 dengan nilai kontrak sebesar

Rp1.964.260.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan

puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 12 April 2007 sampai dengan 8

Oktober 2007. Kontrak ini mengalami perubahan berdasarkan Addendum Kontrak

620/006/K/AMD.I/WIL-BND/PU-BM/VI/2007 tanggal 4 Juni 2007, yang

menyatakan bahwa terdapat penambahan maupun pengurangan volume

pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, dengan adanya

penambahan maupun pengurangan volume pekerjaan tidak mengakibatkan

berubahnya nilai kontrak. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100%

sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan No.010/BAP/PHO/WIL-

BND/PU-BM/2007 tanggal 25 Juni 2007 dan telah dibayar lunas dengan

pembayaran terakhir berdasarksan SPM No. 273/SPM/2007 tanggal 19 Juli 2007

dan SP2D No. 582//LS/DAU/2007 tanggal 20 Juli 2007 sebesar

Rp762.031.700,00. Prestasi Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Raya Kali Perancis tidak

sesuai dengan kontrak sebesar Rp2.003.649,02 dengan rincian sebagai berikut: Volume Pekerjaan

No Uraian Pekerjaan Harga Satuan

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan

Total Selisih (Rp)

1 2 3 4 5 6=4-5 7 8=6x3 1 Perkerasan jalan beton K-350

T=25cm 693.304,16 1.991,89 1.989,00 2,89 m3 2.003.649,02

TOTAL 2.003.649,02

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2007

tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,yaitu:

a. Pasal 36 ayat (2) yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara sebagian atau

Page 159: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

26

seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang dipersyaratkan

dalam kontrak.

b. Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima

penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan kontrak.

c. Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan kontruksi,

pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak

termasuk bahan-bahan dan alat-alat.

Masalah tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah atas kekurangan

volume pekerjaan sebesar Rp24.693.068,23 (Rp22.689.419,21 + Rp2.003.649,02),

namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya penyetoran ke Kas

Daerah sejumlah tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum.

Hal tersebut terjadi karena:

a. PPTK dan Pengawas Lapangan lalai dalam melakukan pengawasan atas

pelaksanaan fisik di lapangan.

b. Rekanan lalai dalam memenuhi kewajibannya sesuai kontrak.

c. Kepala Dinas Pekerjaan Umum kurang melakukan pengendalian atas

pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan rehabilitasi jalan. Temuan tersebut

telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kelebihan pembayaran ke Kas Daerah

sebagai berikut:

Pembayaran ke Kas Daerah No. Uraian Jumlah (Rp) Tanggal Setor Keterangan

1 Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Husein Sastranegara tahap II

22.691.403,85 15 Mei 2008 PT SS

2 Pekerjaan Rehabilitasi Jl. Raya Kali Perancis

2.004.242,66 15 Mei 2008 PT BU

Jumlah 24.695.646,51

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tangerang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

kepada PPTK, Tim Pemeriksa hasil pekerjaan, Pengawas Lapangan, dan

Page 160: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

27

rekanan atas kelalaiannya dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya.

9. Pembayaran Uang Harian Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Melebihi Ketentuan Sebesar Rp33,95 Juta

Sekretariat DPRD Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran

Belanja Barang untuk Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Daerah Pimpinan dan

Anggota DPRD sebesar Rp1.447.980.000,00 dan direalisasikan sebesar

Rp691.365.150,00 atau 47,75% dari anggaran. Komponen biaya perjalanan tersebut

meliputi biaya transportasi pulang pergi, uang harian, dan uang penginapan.

Komponen yang termasuk dalam uang harian meliputi uang saku, uang makan dan

transport lokal.

Hasil pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban diketahui bahwa terdapat

pembayaran uang harian atas anggota DPRD dan staf Sekretariat DPRD yang

mengikuti pendidikan di luar tempat kedudukan dibayarkan secara penuh.

Pembayaran atas uang harian ini melebihi ketentuan sebesar Rp33.950.000,00

dengan rincian dimuat dalam Lampiran 4.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Walikota Tangerang

No.902/Kep.160-DALBANG/2007 tanggal 20 Agustus 2007 tentang Perubahan atas

Lampiran Keputusan Walikota Tangerang Nomor 902/Kep.150.A-DALBANG/2006

tentang Standar Biaya TA 2007 dalam komponen Belanja Perjalanan Dinas Luar

Daerah menyatakan bahwa bagi yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan dinas

di luar kedudukan pembayaran uang harian diberikan setinggi-tingginya sebesar 30%

(tiga puluh persen) dari uang harian yang ditetapkan.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran senilai Rp33.950.000,00 merugikan

keuangan daerah, namun kerugian daerah tersebut telah dipulihkan dengan adanya

penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Sekretariat DPRD.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) lalai dalam melakukan verifikasi bukti

pertanggungjawaban.

b. Sekretaris DPRD kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan

yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Page 161: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

28

Atas permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke kas

daerah sebesar Rp33.950.000,00 pada tanggal 17 Mei 2008.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar:

a. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada Sekretaris

DPRD Kota Tangerang.

b. Memberikan instruksi tertulis kepada Sekretaris DPRD Kota Tangerang untuk

memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada PPK.

10. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sebesar Rp519,09 Juta Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Sekretariat DPRD Kota Tangerang pada TA 2007 mengalokasikan anggaran

Belanja Barang untuk Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Daerah berupa Rapat-rapat

Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah, Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah,

dan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar

Rp16.479.961.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp7.249.049.850,00 atau 43,99%

dari anggaran. Komponen biaya perjalanan tersebut meliputi biaya transportasi

pulang pergi, uang harian, dan uang penginapan.

Bukti pertanggungjawaban atas biaya perjalanan tersebut meliputi tiket

pesawat dan boarding pass jika menggunakan moda transportasi pesawat terbang

atau kereta api, invoice pembayaran penginapan untuk pertanggungjawaban uang

penginapan, dan untuk uang harian dibayarkan secara lumpsum, dan disertai dengan

bukti kunjungan Surat Perintah Perjalanan Dinas. Hasil pemeriksaan atas perjalanan

ke luar daerah yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang diketahui

beberapa kelemahan yang diperoleh berdasarkan hasil konfirmasi dengan PT GI.

Hasil konfirmasi atas 297 buah tiket yang menggunakan layanan PT GI,

menunjukkan bahwa:

a. 21 tiket yang dilampirkan dalam pertanggungjawaban sesuai dengan database

PT GI.

b. Tiga tiket menunjukkan bahwa nomor tiket yang dikonfirmasi sesuai nama yang

tercantum dalam nomor tiket tersebut, namun hanya digunakan untuk satu kali

perjalanan (one way), sedangkan tiket yang dilampirkan sebagai bukti

pertanggungjawaban merupakan tiket perjalanan return way (kode konfirmasi Y

dengan keterangan).

c. 44 tiket tidak ditemukan dalam database PT GI dengan rincian:

Page 162: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

29

1) Sebanyak 14 tiket diperoleh informasi bahwa nomor tiket yang dikonfirmasi

tersebut terdapat dalam database PT GI namun nama yang tercantum dalam

tiket tersebut tidak sesuai dengan nama anggota DPRD maupun staf

Sekretariat DPRD yang melakukan perjalanan dinas (kode konfirmasi N).

2) Sebanyak 30 tiket tidak ditemukan dalam database milik PT GI (kode

konfirmasi X).

Atas hasil konfirmasi poin b dan c (47 tiket) tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa bukti pertanggungjawaban yang disampaikan merupakan bukti

pertanggungjawaban yang tidak sah. Konsekuensi dengan biaya transportasi

yang tidak sah adalah semua pengeluaran perjalanan dinas terkait dengan uang

transportasi tiket tersebut dhi. uang harian dan uang penginapan juga

dipertanggungjawabkan secara tidak sah dengan total nilai biaya perjalanan

sebesar Rp245.796.900,00. Rincian biaya perjalanan dinas dimuat dalam

Lampiran 5.

d. 229 tiket menunjukkan bahwa realisasi transportasi tidak sesuai dengan bukti

pertanggungjawaban yang dilampirkan, sehingga atas biaya perjalanan pada 229

tiket sebesar Rp1.200.596.400,00 terdapat kelebihan pembayaran sebesar

Rp273.294.100,00 dengan rincian dimuat dalam Lampiran 6.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah:

1) Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib,

taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,

transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan,

kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;

2) Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa secara tertib sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu

dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat

dipertanggungjawabkan;

3) Pasal 132 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban

APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.

b. Keputusan Walikota Tangerang No.902/Kep.160-DALBANG/2007 tanggal 20

Agustus 2007 tentang Perubahan atas Lampiran Keputusan Walikota Tangerang

Nomor 902/Kep.150.A-DALBANG/2006 tentang Standar Biaya TA 2007 yang

menyatakan bahwa biaya transportasi pulang pergi (PP) dibayarkan berdasarkan

biaya riil sesuai dengan jenis moda transportasi yang digunakan.

Page 163: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

30

Hal tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp519.091.000,00 yang

terdiri dari Rp245.796.900,00 didukung dengan bukti yang tidak sah dan kelebihan

pembayaran sebesar Rp273.294.100,00, namun kerugian daerah tersebut telah

dipulihkan dengan penyetoran ke Kas Daerah sejumlah tersebut oleh Sekretariat

DPRD.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Pimpinan dan Anggota DPRD belum sepenuhnya mendorong terciptanya

pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

b. Sekretaris DPRD kurang melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan

yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris DPRD menyatakan bahwa pada

dasarnya perjalanan dinas tersebut telah dilaksanakan namun kelemahan

pertanggungjawaban tersebut memang terjadi dan akan menjadi perhatian di masa

yang akan datang. Untuk bukti pertanggungjawaban yang tidak sah akan dilengkapi

dengan melakukan pengecekan ulang kepada maskapai penerbangan. Temuan

tersebut telah seluruhnya ditindaklanjuti dengan penyetoran ke kas daerah dengan

STS antara tanggal 16 s.d. 26 Mei 2008 sebesar Rp519.091.000,00 dengan rincian

Rp245.796.900,00 untuk bukti yang tidak sah dan Rp273.294.100,00 untuk kelebihan

pembayaran biaya perjalanan.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar memberikan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku kepada Sekretaris DPRD Kota Tangerang.

11. Pemerintah Kota Tangerang Belum Menindaklanjuti Empat Hasil Pemeriksaan Sesuai Saran BPK RI

Berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut atas delapan Hasil Pemeriksaan

BPK RI yang dilaksanakan pada Pemerintah Kota Tangerang s.d. 13 Mei 2008,

diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Empat Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2005, Belanja Daerah TA 2006, LKPD TA 2006,

dan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2006, semua

saran yang disampaikan BPK RI telah ditindaklanjuti.

b. Empat Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan atas LKPD TA 2004,

Belanja Daerah TA 2004 dan 2005, Neraca Awal per 31 Desember 2003, dan

Laporan Keuangan PDAM Tirta Benteng Tahun Buku 2005, masih terdapat saran

Page 164: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

31

yang ditindaklanjuti belum sesuai saran yang disampaikan BPK RI dengan

rincian:

1) Atas 27 (dua puluh tujuh) saran Hasil Pemeriksaan LKPD TA 2004 sebesar

Rp7.381.351.224,43 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK RI sebanyak 24

(dua puluh empat) saran sebesar Rp6.597.101.224,43 dan 3 (tiga) saran

telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang disampaikan BPK RI

sebesar Rp784.250.000,00;

2) Atas 13 (tiga belas) saran Hasil Pemeriksaan Belanja Daerah TA 2004 dan

2005 sebesar Rp1.719.837.824,13 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK RI

sebanyak 12 (dua belas) saran sebesar Rp1.602.037.936,13 dan satu 1

(satu) saran telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang

disampaikan BPK RI sebesar Rp117.799.888,00;

3) Atas 17 (tujuh belas) saran Hasil Pemeriksaan Neraca Awal per 31 Desember

2003 sebesar Rp635.232.624.683,02 telah ditindaklanjuti sesuai saran BPK

RI sebanyak 13 (tiga belas) saran sebesar Rp23.970.317.353,02 dan 4

(empat) saran telah ditindaklanjuti namun belum sesuai saran yang

disampaikan BPK RI sebesar Rp611.262.307.330,00;

4) Atas 20 (dua puluh) saran Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan PDAM Tirta

Benteng Tahun Buku 2005 sebesar Rp47.591.671.800,60 telah ditindaklanjuti

sesuai saran BPK RI sebanyak 17 (tujuh belas) saran sebesar

Rp2.694.961.724,60 dan 3 (tiga) saran telah ditindaklanjuti namun belum

sesuai saran yang disampaikan BPK RI sebesar Rp44.896.710.076,00.

Pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan yang belum sesuai saran BPK

RI dimuat dalam Lampiran 7.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor

15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara Pasal 20:

a. Ayat (1) menyatakan bahwa Pejabat Wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam

laporan hasil pemeriksaan;

b. Ayat (2) menyatakan bahwa Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan

kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam laporan hasil

pemeriksaan;

c. Ayat (3) menyatakan bahwa jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60 (enam puluh)

hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima;

d. Ayat (5) menyatakan bahwa Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan

kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai sanksi

Page 165: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Perwakilan BPK RI di Jakarta

32

administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang

kepegawaian.

Atas keterlambatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut,

menyebabkan administrasi pertanggungjawaban keuangan daerah belum lengkap

sebesar Rp656.159.017.406,00 dan kerugian daerah sebesar Rp902.049.888,00

belum diterima kembali oleh Pemerintah Kota Tangerang.

BPK RI menyarankan kepada Walikota Tangerang agar memberikan instruksi

kepada Kepala Badan Pengawas Daerah Kota Tangerang supaya meningkatkan

koordinasi penyelesaian tindak lanjut dengan pejabat terkait/kompeten.

Page 166: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Harga Satuan Total Selisih(Rp) Kontrak Realisasi Selisih Satuan (Rp)

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 = 6 x 3I JOGGING TRACK1 Pekerjaan Paving Blok 64.810,00 525,90 524,80 1,10 m2 71.291,00 2 Pasangan Kanstein Paving Blok 36.886,00 876,50 873,20 3,30 m 121.723,80 3 Pasir Urug Padat Paving Blok 139.356,00 26,29 26,24 0,05 m3 6.967,80 4 Pasang Batu Templek Tak Beraturan 131.318,00 348,76 335,37 13,39 m2 1.758.348,02 5 Pasangan Kanstein Batu Templek 36.886,00 323,95 321,15 2,80 m 103.280,80 6 Lantai Kerja Beton 723.769,00 17,44 16,77 0,67 m3 484.925,23 7 Pasir Urug Padat Batu 139.356,00 17,44 16,77 0,67 m3 93.368,52

II PENANAMAN1 Kamboja 397.817,00 70,00 69,00 1,00 ph 397.817,00 2 Tabebuya 85.698,00 20,00 16,00 4,00 ph 342.792,00 3 Palm Ekor Tupai 130.558,00 28,00 28,00 - ph - 4 Kelapa Gading 342.998,00 18,00 18,00 - ph - 5 Sikat Botol 115.098,00 7,00 7,00 - ph - 6 Kelapa Sawit 553.568,00 7,00 7,00 - ph - 7 Janda Merana 83.988,00 40,00 19,00 21,00 ph 1.763.748,00 8 Dadap Merah 85.698,00 7,00 7,00 - ph - 9 Biola Cantik 94.078,00 10,00 10,00 - ph -

10 Bambu Jepang 19.598,00 15,00 10,00 5,00 ph 97.990,00 11 Pandan Bali 405.818,00 12,00 12,00 - ph - 12 Agave Strip 14.704,00 12,00 12,00 - ph - 13 Bougenville Pagar 6.604,00 400,00 146,00 254,00 plb 1.677.416,00 14 Bougenville Variegata 147.004,00 15,00 - 15,00 plb 2.205.060,00 15 Teh-tehan 1.964,00 896,00 319,00 577,00 plb 1.133.228,00 16 Soka Hawai 4.174,00 1.425,00 425,00 1.000,00 plb 4.174.000,00 17 Puring 13.974,00 450,00 225,00 225,00 plb 3.144.150,00 18 Lili Brazil 4.174,00 1.617,00 518,00 1.099,00 plb 4.587.226,00 19 Phylodendron 8.584,00 575,00 293,00 282,00 plb 2.420.688,00 20 Airis 2.704,00 1.715,00 565,00 1.150,00 plb 3.109.600,00 21 Bakung Air Mancur 4.764,00 2.450,00 1.250,00 1.200,00 plb 5.716.800,00 22 Terang Bulan 2.704,00 1.280,00 663,00 617,00 plb 1.668.368,00 23 Landep 2.704,00 3.200,00 613,00 2.587,00 plb 6.995.248,00 24 Baby Blue Eyes 2.704,00 512,00 264,00 248,00 plb 670.592,00

III PEKERJAAN PAGAR1 Pagar 367.760,00 363,93 360,46 3,47 m2 1.276.127,20 2 Cor Beton Pilar Pagar 805.984,00 14,75 13,68 1,07 m3 862.402,88

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN1 Bangku 579.992,00 10,00 10,00 - bh - 2 Bak Sampah 147.000,00 10,00 10,00 - bh - 3 Precast concrete 490.000,00 10,00 10,00 - bh - 4 Phylidendron 8.584,00 50,00 34,00 16,00 plb 137.344,00

45.020.502,25 TOTAL

Lampiran 1. Kekurangan Volume Ruang Terbuka Hijau Jl. Berhias

No Uraian Pekerjaan Volume Pekerjaan

Page 167: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Harga Satuan Total Selisih(Rp) Kontrak Realisasi Selisih Satuan (Rp)

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 = 6 x 3I JOGGING TRACK1 Pekerjaan Paving Blok 64.810,00 937,50 938,96 (1,46) m2 (94.622,60) 2 Pasangan Kanstein Paving Blok 36.925,00 1.562,50 1.564,50 (2,00) m (73.850,00) 3 Pasir Urug Padat Paving Blok 139.500,00 46,88 46,95 (0,07) m3 (9.765,00) 4 Pasang Batu Templek Tak Beraturan 131.448,00 562,16 553,53 8,63 m2 1.134.396,24 5 Pasangan Kanstein Batu Templek 36.925,00 265,20 256,85 8,35 m 308.323,75 6 Lantai Kerja Beton 724.480,00 28,11 27,68 0,43 m3 311.526,40 7 Pasir Urug Padat Batu 139.500,00 28,11 27,68 0,43 m3 59.985,00

II PENANAMAN1 Kamboja 398.223,00 100,00 87,00 13,00 ph 5.176.899,00 2 Tabebuya 85.786,00 75,00 75,00 - ph - 3 Palm Ekor Tupai 130.696,00 60,00 64,00 (4,00) ph (522.784,00) 4 Kelapa Gading 343.356,00 70,00 71,00 (1,00) ph (343.356,00) 5 Sikat Botol 115.216,00 50,00 39,00 11,00 ph 1.267.376,00 6 Kelapa Sawit 554.126,00 90,00 103,00 (13,00) ph (7.203.638,00) 7 Janda Merana 84.076,00 37,00 27,00 10,00 ph 840.760,00 8 Dadap Merah 85.786,00 50,00 51,00 (1,00) ph (85.786,00) 9 Biola Cantik 94.176,00 50,00 58,00 (8,00) ph (753.408,00)

10 Bambu Jepang 19.626,00 206,00 110,00 96,00 ph 1.884.096,00 11 Pandan Bali 406.236,00 30,00 30,00 - ph -

III PEKERJAAN PAGAR1 Pagar 367.980,00 972,37 968,73 3,64 m2 1.339.447,20 2 Cor Beton Pilar Pagar 806.753,00 42,22 39,29 2,93 m3 2.363.786,29

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN1 Bangku 580.553,00 50,00 50,00 - bh - 2 Bak Sampah 147.150,00 30,00 24,00 6,00 bh 882.900,00 3 Precast concrete 490.500,00 20,00 20,00 - bh - 4 Phylidendron 8.596,00 150,00 28,00 122,00 plb 1.048.712,00 5 Cloupot 1.226.250,00 10,00 10,00 - bh - 6 Tanaman Bakung 4.766,00 350,00 191,00 159,00 plb 757.794,00

V PEKERJAAN TAMBAHAN1 Bak Sampah 1.872.621,00 5,00 5,00 - bh -

8.288.792,28 TOTAL

Lampiran 2. Kekurangan Volume Penataan Ruang Terbuka Hijau Jl. Kali Pasir

No Uraian Pekerjaan Volume Pekerjaan

Page 168: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Harga Satuan Total Selisih

(Rp) Kontrak Realisasi Fisik Selisih Satuan (Rp)

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 = 6 x 3I PEKERJAAN STRUKTUR

Lantai 11 Beton Tangga Lt 1 ke Lt 2 4.076.402,00 2,56 2,24 0,32 m3 1.318.308,41 2 Canopy atas jendela 2.506.583,00 5,14 5,56 (0,42) m3 (1.046.749,06) 3 Balok atap dak entrance pendopo + balok canopy jendela 3.795.245,00 2,57 2,47 0,10 m3 379.524,50 4 Plat dak entrance 2.506.583,00 2,40 2,21 0,19 m3 473.418,33 5 Listplank beton atap dak entrance pendopo 2.585.457,00 0,86 0,86 - m3 -

Lantai 26 Listplank beton penghubung 2.585.457,00 0,62 0,63 (0,01) m3 (12.927,29) 7 Balok dak selasar penghubung 3.554.810,00 0,91 0,92 (0,01) m3 (35.548,10) 8 Pelat dak selasar penghubung 2.506.583,00 4,26 3,47 0,79 m3 1.987.720,32 9 Canopy atas jendela 2.506.583,00 4,14 3,54 0,60 m3 1.513.976,13

10 Balok canopy atas jendela 3.795.245,00 1,43 1,15 0,28 m3 1.069.879,57 5.647.602,81

II PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, KACA1 J1 2.105.811,00 14,00 16,00 (2,00) bh (4.211.622,00) 2 J4 1.022.079,00 1,00 - 1,00 bh 1.022.079,00 3 J6 1.042.048,00 7,00 8,00 (1,00) bh (1.042.048,00) 4 Hand railing tangga 345.096,00 11,10 11,24 (0,14) bh (48.313,44)

(4.279.904,44) III PEKERJAAN KERAMIK1 Lantai 1 79.601,00 360,45 358,43 2,02 m2 160.738,30 2 Tangga 79.601,00 17,93 15,80 2,13 m2 169.773,01 3 Lantai 2 79.601,00 218,58 220,40 (1,82) m2 (144.579,30)

185.932,02 IV PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Lantai 11 Lampu TKI 2x18W (Rewflektor) 221.400,00 44,00 30,00 14,00 bh 3.099.600,00 2 Lampu TKI 1x18W (Rewflektor) 147.600,00 1,00 11,00 (10,00) bh (1.476.000,00) 3 Lampu Taman PLC 20W + tiang t = 150 cm 123.000,00 8,00 7,00 1,00 bh 123.000,00 4 Lampu TKI 1x18W 44.280,00 8,00 4,00 4,00 bh 177.120,00 5 Downlight PLC 20W 36.900,00 3,00 1,00 2,00 bh 73.800,00 6 Downlight PLC 20W 63.960,00 17,00 14,00 3,00 bh 191.880,00 7 Pekerjaan instalasi stop kontak 95.940,00 18,00 17,00 1,00 bh 95.940,00 8 Saklar tunggal 22.140,00 1,00 1,00 - bh - 9 Saklar seri 26.080,00 7,00 7,00 - bh -

10 Saklar triple 27.060,00 9,00 - 9,00 bh 243.540,00 2.528.880,00

Lantai 21 Lampu TKI 2x18W (Rewflektor) 221.400,00 17,00 26,00 (9,00) bh (1.992.600,00) 2 Lampu TKI 1x18W (Rewflektor) 147.600,00 6,00 2,00 4,00 bh 590.400,00 3 Downlight PLC 40W 36.900,00 2,00 3,00 (1,00) bh (36.900,00) 4 Pekerjaan instalasi stop kontak 95.940,00 13,00 11,00 2,00 bh 191.880,00 5 Saklar tunggal 22.140,00 5,00 2,00 3,00 bh 66.420,00 6 Saklar seri 26.080,00 6,00 9,00 (3,00) bh (78.240,00) 7 Saklar triple 27.060,00 1,00 - 1,00 bh 27.060,00

(1.231.980,00) V PEKERJAAN LAIN-LAIN - - 1 Pemasangan Paving 60.496,00 851,25 722,68 128,57 m2 7.777.813,43

10.628.343,81 TOTAL

Lampiran. 3 Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Tangerang

No Uraian PekerjaanVolume Pekerjaan

Page 169: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Lampiran 4. Kelebihan Pembayaran Uang Harian DPRD dan Sekretariat DPRD

Berangkat Kembali Satuan Total

1 AR 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 2 AH 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 3 CAM 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 4 TAH 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 5 Sa 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 6 SKW 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 7 HD 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 8 YR 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 9 U 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00

10 SN 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 11 H 893.8/982A-Setwan 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 550.000,00 2.200.000,00 660.000,00 1.540.000,00 12 DF 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 300.000,00 1.200.000,00 360.000,00 840.000,00 13 Sy 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 200.000,00 800.000,00 240.000,00 560.000,00 14 N 824/982A-DPRD/2007 13/12/2007 Pelatihan Nasional Pengelolaan Keuangan Daerah 14 - 15/12/2007 13/12/2007 16/12/2007 4 200.000,00 800.000,00 240.000,00 560.000,00 15 MBM 170/957-DPRD/XII/2007 07/12/2007 Mengikuti Diklat Lemhanas di Jakarta 10/12/2007 18/12/2007 9 750.000,00 6.750.000,00 2.025.000,00 4.725.000,00 16 HR 170/957-DPRD/XII/2007 07/12/2007 Mengikuti Diklat Lemhanas di Jakarta 10/12/2007 18/12/2007 9 750.000,00 6.750.000,00 2.025.000,00 4.725.000,00 17 EM 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 450.000,00 900.000,00 270.000,00 630.000,00 18 AD 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 300.000,00 600.000,00 180.000,00 420.000,00 19 DW 824/827-Setwan/2007 02/11/2007 Workshop kedudukan protokoler keuangan dan mekanisme tata kelola persidangan 02/11/2007 03/11/2007 2 250.000,00 500.000,00 150.000,00 350.000,00 20 MBM 170/996-DPRD/XII/2007 09/11/2007 Mengikuti Diklat (ADEKSI) di Legian Bali 13/11/2007 16/11/2007 4 750.000,00 3.000.000,00 900.000,00 2.100.000,00 21 HR 170/996-DPRD/XII/2007 09/11/2007 Mengikuti Diklat (ADEKSI) di Legian Bali 13/11/2007 16/11/2007 4 750.000,00 3.000.000,00 900.000,00 2.100.000,00

Total 48.500.000,00 14.550.000,00 33.950.000,00

KeperluanTanggal STNo Surat TugasNo NamaTanggal Uang Harian Uang Harian yang

Diperkenankan (Max 30%)

Kelebihan PembayaranLama

Page 170: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Hal.1 dari 1

No Tujuan Tanggal Berangkat

Tanggal Kembali Konfirmasi Keterangan Tujuan Lama

1 126 4989806352 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00 2 126 4989806349 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00 3 126 4989806350 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Y Hanya DPS - CGK Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.141.500,00 60.000,00 4 126 4989806370 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.200.000,00 5 126 5923633361 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 N Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00 6 126 4931045835 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 N Pemda Kabupaten Badung 3 900.000,00 600.000,00 2.121.500,00 60.000,00 7 126 4989806371 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 900.000,00 3.000.000,00 8 126 4989806369 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 900.000,00 600.000,00 2.200.000,00 9 126 5654939050 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 780.000,00 - 2.200.000,00

10 126 5654939051 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 N Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 780.000,00 - 2.200.000,00 11 126 5654939661 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 N DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 1.800.000,00 3.300.000,00 2.229.000,00 12 126 5654939362 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 N DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 800.000,00 1.350.000,00 2.229.000,00 13 126 5654939486 CGK - BPN - CGK 26/09/2007 28/09/2007 N DPRD Kota Balikpapan 3 900.000,00 1.000.000,00 2.633.700,00 60.000,00 14 126 5654939487 CGK - BPN - CGK 26/09/2007 28/09/2007 N DPRD Kota Balikpapan 3 600.000,00 400.000,00 2.633.700,00 60.000,00 15 126 5655175553 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 16 126 5655175554 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 17 126 5655175551 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 N DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 800.000,00 1.350.000,00 2.249.500,00 60.000,00 18 126 4931658457 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00 19 126 4931658459 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00 20 126 4931658467 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 X Kota Surabaya 3 900.000,00 600.000,00 1.718.900,00 60.000,00 21 126 56549393660 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 X DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 22 126 5654939359 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 X DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 2.200.000,00 3.300.000,00 2.229.000,00 23 126 5923698343 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 3.000.000,00 2.400.000,00 3.000.000,00 24 126 56549396 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 - 1.650.000,00 25 126 5654939678 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 1.800.000,00 1.650.000,00 2.857.000,00 26 126 5654939680 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 X DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 1.200.000,00 1.200.000,00 2.857.000,00 27 126 5653215515 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Kota Badung 4 1.800.000,00 3.300.000,00 2.249.500,00 60.000,00 28 126 5653215536 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Kota Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.249.500,00 60.000,00 29 126 5653215521 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.000.000,00 2.400.000,00 3.000.000,00 30 126 5653215494 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 X DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 800.000,00 750.000,00 1.846.900,00 60.000,00 31 126 2466987599 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.000.000,00 32 126 2466987584 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00 33 126 2466987574 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00 34 126 2466987585 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 X Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 1.000.000,00 2.100.000,00 2.329.500,00 60.000,00 35 126 5653215471 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00 36 126 5653215483 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00 37 126 5653215473 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 1.650.000,00 1.100.000,00 1.450.000,00 38 126 5653215485 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 X DPRD Kota Yogyakarta 3 600.000,00 1.100.000,00 484.000,00 39 126 2469667853 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 X Hotel Singgasana Makassar 4 800.000,00 - 3.000.000,00 40 126 2469667852 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 X Hotel Singgasana Makassar 4 800.000,00 - 3.000.000,00 41 126 2103179696 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 2.250.000,00 1.600.000,00 3.000.000,00 42 126 2103179700 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 1.650.000,00 1.100.000,00 3.000.000,00 43 126 2105484555 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 1.650.000,00 1.100.000,00 3.000.000,00 44 126 2103179700 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Medan 3 750.000,00 600.000,00 3.000.000,00 45 126 2103179697 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 2.250.000,00 3.300.000,00 3.000.000,00 46 126 2103179701 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 750.000,00 1.400.000,00 2.369.500,00 60.000,00 47 126 2103179700 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 X DPRD Kota Denpasar 3 750.000,00 1.400.000,00 2.369.500,00 60.000,00

JUMLAH 63.360.000,00 6.900.000,00 65.350.000,00 109.046.900,00 1.140.000,00 TOTAL 245.796.900,00

Representasi Akomodasi Biaya Transport Nomor Tiket Uang Harian

Lampiran 5. Bukti Pertanggungjawaban Biaya Perjalanan Yang Tidak Sah

Page 171: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Hal.1 dari 4

No Tujuan Tanggal Berangkat

Tanggal Kembali Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan Realisasi Biaya

Perjalanan Kelebihan

Pembayaran 1 126 2466987570 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 2 126 2105484531 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 4.858.100,00 891.900,00 3 126 2105484553 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 4 126 5923658005 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00 5 126 5653215501 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.456.600,00 2.352.900,00 6 126 2466987577 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 7 126 2105484549 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 8 126 59972403822 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 9 126 5655175541 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00

10 126 59972403914 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 11 126 5923658010 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00 12 126 2469667845 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.076.000,00 724.000,00 13 126 5653215502 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.456.600,00 2.352.900,00 14 126 59972403903 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 15 126 2469667846 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.076.000,00 724.000,00 16 126 2105484524 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00 17 126 5654939673 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 18 126 4931045837 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00 19 126 2466987578 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 20 126 5653215479 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 21 126 2105484535 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 22 126 53257166343 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 23 126 5654939384 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 7.026.600,00 702.400,00 24 126 59972403855 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 25 126 5653215503 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 26 126 5653215512 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 4.459.500,00 3.843.500,00 616.000,00 27 126 59972403774 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.850.000,00 2.179.000,00 671.000,00 28 126 2105484540 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.700.000,00 3.108.100,00 1.591.900,00 29 126 5655175550 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 6.059.500,00 5.356.600,00 702.900,00 30 126 5653215480 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 2.184.000,00 1.863.000,00 321.000,00 31 126 5655175542 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 32 126 2105484541 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.758.100,00 1.991.900,00 33 126 5923658012 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00 34 126 4989806348 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00 35 126 5653215472 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 36 126 53257165210 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 37 126 4931658458 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 38 126 2466987586 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 39 126 2105484546 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 40 126 5654939389 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 5.329.500,00 4.776.200,00 553.300,00 41 126 4931658469 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00 42 126 59972403925 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 2.059.000,00 671.000,00 43 126 5923658013 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.097.400,00 1.759.700,00 337.700,00 44 126 53257166365 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00 45 126 5653215504 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 46 126 59972403844 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.528.100,00 921.900,00 47 126 4931658470 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00 48 126 5923658009 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 1.977.400,00 1.694.700,00 282.700,00 49 126 5655175555 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 10.500.000,00 4.682.500,00 5.817.500,00 50 126 2103179695 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 6.850.000,00 3.097.900,00 3.752.100,00 51 126 53257167532 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.603.500,00 3.474.900,00 1.128.600,00 52 126 5653215513 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 5.543.500,00 2.266.000,00 53 126 59972403785 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 54 126 2466987573 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 55 126 5923658003 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 1.979.700,00 837.700,00 56 126 2105484532 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 57 126 4989806354 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00 58 126 2105484522 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00 59 126 59972403833 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 60 126 5654939666 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 61 126 4931045839 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00 62 126 5654939354 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00 63 126 2469667847 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.541.500,00 1.258.500,00

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Nomor Tiket

Page 172: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Hal.2 dari 4

No Tujuan Tanggal Berangkat

Tanggal Kembali Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan Realisasi Biaya

Perjalanan Kelebihan

Pembayaran

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Nomor Tiket

64 126 5653215496 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 65 126 53257167521 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 66 126 2466987579 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00 67 126 2466987582 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 68 126 2466987580 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00 69 126 2469667843 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 4.200.000,00 3.476.000,00 724.000,00 70 126 53257166354 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00 71 126 4931045825 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.081.500,00 2.538.100,00 543.400,00 72 126 4989806341 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.101.500,00 1.949.000,00 1.152.500,00 73 126 5923658000 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.217.400,00 1.879.700,00 337.700,00 74 126 5654939676 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 4.751.500,00 3.382.000,00 1.369.500,00 75 126 4931658466 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 2.558.900,00 1.809.800,00 749.100,00 76 126 59972403936 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 1.953.400,00 776.600,00 77 126 5653215498 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.956.900,00 2.544.000,00 1.412.900,00 78 126 2105484542 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.350.000,00 2.908.100,00 1.441.900,00 79 126 2466987589 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 4.539.500,00 3.186.600,00 1.352.900,00 80 126 5654939672 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00 81 126 4931045834 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00 82 126 2466987594 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 83 126 5923658006 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00 84 126 5654939386 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00 85 126 2105484550 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 86 126 5653215491 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 87 126 4989806322 CGK - SOC - CGK 28/08/2007 30/08/2007 DPRD Kota Solo 3 2.920.400,00 2.831.300,00 89.100,00 88 126 5653215505 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 89 126 2105484523 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00 90 126 2466987595 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 91 126 4931045826 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.961.500,00 2.418.100,00 543.400,00 92 126 59972403811 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.730.000,00 1.953.400,00 776.600,00 93 126 4931658462 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 94 126 5655175547 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 95 126 59972403741 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00 96 126 2466987571 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 97 126 2105484547 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.000,00 1.877.000,00 98 126 5653215474 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 99 126 2105484527 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 3.929.500,00 3.616.000,00 313.500,00

100 126 59972403870 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 101 126 5653215509 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00 102 126 2466987591 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 7.186.600,00 702.900,00 103 126 2105484536 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 104 126 4931658463 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 105 126 5653215475 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 106 126 2469667848 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00 107 126 5654939667 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 108 126 5654939356 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00 109 126 5653215476 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 110 126 2469667855 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.291.500,00 1.508.500,00 111 126 59972403796 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 112 126 5655175546 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 113 126 59972403881 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 114 126 2105484539 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 115 126 53257165265 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 116 126 5654939668 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 117 126 5654939357 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00 118 126 5653215495 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 119 126 59972403842 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 120 126 2466987575 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 121 126 5923635482 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 4.800.000,00 3.597.600,00 1.202.400,00 122 126 59972403752 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 2 3.150.000,00 3.007.000,00 143.000,00 123 126 5923698344 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 8.400.000,00 7.333.000,00 1.067.000,00 124 126 5992886522 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 10.500.000,00 9.176.200,00 1.323.800,00 125 126 53257167563 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.603.500,00 3.474.900,00 1.128.600,00 126 126 5654939669 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00

Page 173: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Hal.3 dari 4

No Tujuan Tanggal Berangkat

Tanggal Kembali Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan Realisasi Biaya

Perjalanan Kelebihan

Pembayaran

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Nomor Tiket

127 126 5654939358 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00 128 126 5653215499 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 129 126 2105484533 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 130 126 5923658014 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00 131 126 4931045830 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 2.742.600,00 938.900,00 132 126 2466987587 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 133 126 2466987592 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 7.186.600,00 702.900,00 134 126 2105484551 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 135 126 5923658002 CGK - JOG - CGK 26/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.115.000,00 702.400,00 136 126 5654939674 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00 137 126 5654939363 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 7.026.600,00 702.900,00 138 126 5653215477 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 2.563.000,00 1.637.000,00 139 126 5653215497 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 140 126 4989806346 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00 141 126 2466987593 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 142 126 5654939390 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 5.329.500,00 4.776.200,00 553.300,00 143 126 5923658011 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.097.400,00 1.759.700,00 337.700,00 144 126 5654939670 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 4.431.100,00 2.270.400,00 145 126 4931045827 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.138.100,00 543.400,00 146 126 2466987590 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 147 126 2105484537 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.758.100,00 1.991.900,00 148 126 5654939360 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.000,00 6.877.000,00 852.000,00 149 126 5653215492 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 150 126 5653215500 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 3.956.900,00 2.544.000,00 1.412.900,00 151 126 59972403940 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 2.730.000,00 2.106.900,00 623.100,00 152 126 5654939677 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 4.751.500,00 3.382.000,00 1.369.500,00 153 126 4931045828 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.961.500,00 2.418.100,00 543.400,00 154 126 59972403951 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.730.000,00 2.106.900,00 623.100,00 155 126 5653215514 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 5.409.500,00 3.843.500,00 1.566.000,00 156 126 63257167554 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.583.500,00 2.454.900,00 1.128.600,00 157 126 4989806343 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 2.981.500,00 1.869.000,00 1.112.500,00 158 126 59972403962 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 2.610.000,00 1.939.000,00 671.000,00 159 126 5655175543 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 160 126 59972403726 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00 161 126 2466987572 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 162 126 4989806340 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.349.000,00 1.352.500,00 163 126 2469667849 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00 164 126 4931658460 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 165 126 2105484521 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 4.311.000,00 1.968.500,00 166 126 4989806355 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.585.500,00 1.116.000,00 167 126 4931658464 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 168 126 2469667854 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.291.500,00 1.508.500,00 169 126 5923658007 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00 170 126 5653215510 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00 171 126 4931045831 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00 172 126 2469667850 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00 173 126 2105484525 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00 174 126 5654939671 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 175 126 5654939361 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 6.877.000,00 852.500,00 176 126 5653215478 CGK - JOG - CGK 12/11/2007 14/11/2007 DPRD Kota Yogyakarta 3 4.200.000,00 3.792.500,00 407.500,00 177 126 53257166321 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 178 126 4931658465 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 179 126 5654939675 CGK - MES - CGK 03/10/2007 06/10/2007 DPRD Sumatera Utara dan DPRD Kota Medan 4 6.701.500,00 5.332.000,00 1.369.500,00 180 126 5654939386 CGK - DPS - CGK 23/09/2007 26/09/2007 DPRD Kota Denpasar dan DPRD Kab Badung 4 7.729.500,00 7.026.600,00 702.900,00 181 126 4931045832 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.242.600,00 438.900,00 182 126 5653215493 CGK - SUB - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya 4 5.906.900,00 3.944.000,00 1.962.900,00 183 126 5923658006 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00 184 126 4931045836 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 2.841.500,00 2.203.500,00 638.000,00 185 126 5655175549 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 4.459.500,00 3.756.600,00 702.900,00 186 126 2105484543 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.000.000,00 2.708.100,00 1.291.900,00 187 126 63257167563 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 3.463.500,00 2.334.900,00 1.128.600,00 188 126 59972403866 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 Walikota Batam 3 3.450.000,00 2.779.000,00 671.000,00 189 126 5653215506 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00

Page 174: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

Hal.4 dari 4

No Tujuan Tanggal Berangkat

Tanggal Kembali Tujuan Lama Total Biaya Perjalanan Realisasi Biaya

Perjalanan Kelebihan

Pembayaran

Lampiran 6. Kelebihan Pembayaran Biaya Perjalanan

Nomor Tiket

190 126 53257165232 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 191 126 2466987597 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 192 126 4931045829 CGK - DPS - CGK 30/05/2007 01/06/2007 Pemda Kabupaten Badung 3 3.681.500,00 3.297.600,00 383.900,00 193 126 53257166332 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 194 126 5653215511 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 6.957.000,00 852.500,00 195 126 2466987596 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 196 126 2105484552 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 197 126 2105484538 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 198 126 2466987581 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 199 126 5923658008 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.534.700,00 282.700,00 200 126 5653215507 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 201 126 2466987588 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 202 126 2105484548 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 203 126 59972403763 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.415.900,00 1.034.100,00 204 126 53257166310 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 205 126 2466987583 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 206 126 2469667851 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00 207 126 59972403800 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.673.400,00 776.600,00 208 126 5653215508 CGK - DPS - CGK 12/11/2007 15/11/2007 DPRD Kota Badung 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 209 126 59972403730 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 05/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.572.200,00 877.800,00 210 126 5655175544 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 211 126 23257145273 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 212 126 2466987598 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 213 126 2105484554 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 214 126 4989806356 CGK - DPS - CGK 29/08/2007 31/08/2007 Dinas Sosial dan DPRD Provinsi Bali 3 3.701.500,00 2.349.000,00 1.352.500,00 215 126 4931658461 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.444.000,00 834.900,00 216 126 2469667844 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 5.248.700,00 551.300,00 217 126 2105484526 CGK - DPS - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Denpasar 3 6.279.500,00 5.966.000,00 313.500,00 218 126 53257165243 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 219 126 2105484544 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 4.000.000,00 2.708.100,00 1.291.900,00 220 126 2105484534 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 221 126 2466987576 CGK - DPS - CGK 09/12/2007 12/12/2007 Provinsi Bali dan Kab. Badung 4 7.889.500,00 5.536.600,00 2.352.900,00 222 126 5655175545 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 223 126 53257165221 CGK - MES - CGK 10/05/2007 12/05/2007 Pemda Kota Medan 3 4.303.500,00 3.174.900,00 1.128.600,00 224 126 59972403715 CGK - BTH - CGK 03/06/2007 06/06/2007 DPRD Kota Batam 3 3.450.000,00 2.415.900,00 1.034.100,00 225 126 4931658468 CGK - SUB - CGK 24/05/2007 26/05/2007 Kota Surabaya 3 3.278.900,00 2.529.800,00 749.100,00 226 126 5655175548 CGK - DPS - CGK 19/11/2007 22/11/2007 DPRD Kab. Badung, PD Pasar Kota Denpasar 4 7.809.500,00 7.106.600,00 702.900,00 227 126 2469667842 CGK - UPG - CGK 13/12/2007 16/12/2007 Hotel Singgasana Makassar 4 5.800.000,00 4.887.900,00 912.100,00 228 126 2105484545 CGK - MES - CGK 27/12/2007 29/12/2007 DPRD Kota Medan 3 5.750.000,00 3.873.600,00 1.876.400,00 229 126 5923658001 CGK - JOG - CGK 25/04/2007 27/04/2007 Walikota Yogyakarta 3 2.817.400,00 2.479.700,00 337.700,00

1.200.596.400,00 927.302.300,00 273.294.100,00 JUMLAH

Page 175: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

1

Lampiran 7. Pemantauan atas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang Belum Sesuai Saran BPK RI a. Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah TA 2004

STATUS No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

BT TB TS KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Realisasi Tunjangan Kehormatan

Sebesar Rp1.283.100.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan

Pimpinan dan Anggota DPRD Periode 1999–2004 mengembalikan Tunjangan Kehormatan sebesar Rp1.283.100.000,00 dengan menyetorkannya ke Kas Daerah, dan menyampaikan bukti setor kepada BPK-RI.

Telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp706.600.000,00 dengan dua bukti setor per tanggal 9 Agustus 2005 (bukti setor terlampir). Sedangkan sisanya sebesar Rp576.500.000,00 berdasarkan penjelasan Sekretaris DPRD Kota Tangerang dengan surat No.700/478-Setwan/2005 tgl 9 Agustus 2005, merupakan tunjangan utk bulan Januari s.d April 2004 yg diberikan pd masa transisi, karena SE No.161/3211/SJ tgl 29 Desember 2003 terlambat diterima dan Pemda belum pernah mendapat sosialisasi sebelumnya dari Depdagri

TB Kekurangan sebesar Rp576.500.000,00 tidak disetorkan ke kas daerah sesuai saran BPK RI.

2. Pembayaran Tunjangan Idul Adha Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD serta Pegawai Sekretariat DPRD Sebesar Rp211.000.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan

Pimpinan dan Anggota DPRD periode 1999-2004 dan Pegawai Sekretariat DPRD mempertanggunggungjawabkan Tunjangan Idul Adha sebesar Rp211.000.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan menyampaikan bukti setornya kepada BPK-RI.

Telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan ke Kas Daerah pada periode s.d. 13 Mei 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp89.250.000,00.

TB Yang belum disetor ke kas

daerah sebesar Rp121.750.000,00 (Rp211.000.000,00-Rp89.250.000,00).

3. Pemberian Biaya Pemeliharaan Bangunan dan Gedung Rumah Dinas Sebesar Rp525.000.000,00 dan Tunjangan Kesehatan untuk Pimpinan dan Anggota DPRD Sebesar Rp288.750.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan

a. Pimpinan dan Anggota DPRD periode 1999-2004 dan periode 2004-2009 serta Sekretaris DPRD mempertanggungjawabkan Biaya Pemeliharaan Rumah Jabatan/Dinas sebesar Rp221.000.000,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan menyampaikan bukti setornya kepada BPK-RI.

b. Pimpinan dan Anggota DPRD periode

1999-2004 mempertanggungjawabkan Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas sebesar Rp304.000.000,00 dengan menunjukkan bukti-bukti pemeliharaan

Telah disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp75.000.000,00 dan Rp60.000.000,00 dengan STS No. – tgl 26 Agustus 2005 dan STS No.- tgl 30 Agustus 2006 (bukti setor terlampir). Satu orang anggota DPRD meninggal dunia (Drs. H. Fauzi HI, surat keterangan kematian terlampir).

Surat pernyataan dari Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD bahwa biaya pemeliharaan rumdin memang benar digunakan untuk pemeliharaan rumdin.

TB

TS

Yang belum disetorkan ke kas daerah sebesar Rp86.000.000,00 (Rp221.000.000,00 – Rp75.000.000,00 – Rp60.000.000,00)

Page 176: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

2

STATUS No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

BT TB TS KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) yang lengkap dan sah, termasuk pembayaran rekening listrik, telepon dan air, dan apabila tidak dapat mempertanggungjawabkan supaya menyetorkan ke Kas Daerah, dengan bukti setor disampaikan kepada BPK-RI.

c. Pimpinan dan Anggota DPRD periode

1999-2004 mempertanggungjawabkan Tunjangan Kesehatan sebesar Rp288.750.000,00 dengan membuktikan bahwa Tunjangan Kesehatan tersebut benar-benar untuk biaya kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya.

Surat pernyataan pimpinan dan anggota DPRD bahwa dana tunjangan kesehatan yang diterima setiap bulan benar-benar digunakan untuk penunjang biaya kesehatan pimpinan dan anggota DPRD serta anggota keluarga.

TS

b. Hasil Pemeriksaan Belanja Daerah TA 2004 dan TA 2005

STATUS

No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT BT TB TS

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Pengeluaran Jasa Konsultan

Sebesar Rp132.697.388,00 Tidak Sesuai Ketentuan dan Sebesar Rp1.043.401.900,00 Tidak Didukung Dengan Bukti Pertanggungjawaban Yang Sah

BPK-RI menyarankan Walikota Tangerang agar : a. Mengintruksikan kepada Kepala Bapeda,

Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum supaya dalam melakukan pengadaan jasa konsultan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan diperintahkan supaya mempertanggung-jawabkan kerugian daerah sebesar Rp132.697.388,00 dengan menyetorkan ke Kas Daerah dan bukti setor disampaikan kepada BPK-RI

b. Memberikan teguran tertulis kepada para

Pemimpin Kegiatan dan Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi serta Pemegang Kas supaya lebih teliti dan cermat dalam melaksanakan tugasnya.

Sudah ditindaklanjuti dengan: a. Bawasda telah berkonsultasi

dengan Bappenas RI ttg biaya Personil untuk pekerjaan konsultan tgl 7 Juli 2006. Telah disetor sebesar Rp14.897.500,00 pada waktu proses penyelesaian HP

b. Surat Teguran kepada Pinlak, Panitia dan Pekas No.862.1/404-UM/2006 Tanggal 5 April 2006, Surat Teguran No.862.1/407-UM/2006 Tanggal 5 April 2006,

TB

TS

Yang belum disetorkan ke kas daerah sebesar Rp117.799.888,00 (Rp132.697.388 – Rp14.897.500)

Page 177: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

3

c. Kepala Dinas Tata Kota, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk melengkapi bukti pengeluaran sebesar Rp1.043.401.900,00 dan bukti pengeluaran tersebut disampaikan kepada BPK-RI.

Surat Teguran No.862.1/408-UM/2006 Tanggal 6 April 2006.

c. SPJ sebesar Rp776.559.650,00

dari Dinas Tata Kota. SPJ sebesar 130.880.000,00 dari Dinas Perhubungan dan SPJ dari Dinas PU sebesar Rp135.962.250,00

TS

c. Hasil Pemeriksaan Neraca Awal per 31 Desember 2004

STATUS No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

BT TB TS KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Penyertaan Modal Pada PDAM Tirta

Benteng Kota Tangerang Sebesar Rp5.054.397.230,00 Belum Ditetapkan Statusnya

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang supaya mengajukan Rancangan Perda kepada DPRD Kota Tangerang tentang Penetapan Penyertaan Modal Pada PDAM Tirta Benteng atas Penyertaan Modal Yang Belum Ditetapkan Statusnya sebesar Rp5.054.397.230,00 dan Penyertaan Modal Tanah sebesar Rp2.303.000.000,00.

Sudah ditindaklanjuti dengan Surat Pernyataan Kepala BKKD mengenai Penyertaan Modal pada PDAM Kota Tangerang No.900/0248-BKKD/2007, yang menyatakan akan membuat rancangan Perda tentang Penyertaan Modal Pada PDAM Kota Tangerang

TB Rancangan Perda dan Perda tentang Penetapan Penyertaan Modal pada PDAM Tirta Benteng belum diterima BPK RI

2. Aset Tanah di 438 Lokasi Senilai Rp571.417.474.600,00 Yang Dimiliki Pemerintah Kota Tangerang Belum Disertifikatkan.

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang supaya menyertifikatkan tanah milik Kota Tangerang yang belum mempunyai sertifikat a.n. Pemerintah Kota Tangerang.

Sudah ditindaklanjuti dengan Surat Pernyataan Siap Mensertifikatkan Tanah Milik Pemerintah Kota Tangerang No.590/0246-BKKD/2007 dari Kepala BKKD

TB 44 lokasi telah disertifikatkan atas nama Kota Tangerang

3. Sebagian Tanah Yang Tercatat Dalam Neraca Kota Tangerang Masih Bermasalah a) Tiga lokasi tanah senilai

Rp869.750.000,00 yang diakui dalam Neraca Awal Kota Tangerang per 31 Desember 2003 masih berstatus sengketa

b) Lima belas sertifikat asli atas tanah yang telah dinyatakan bersertifikat tidak diketahui keberadaannya

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar menginstruksikan secara tertulis kepada Kepala BKKD supaya menyelesaikan sengketa atas tiga tanah tersebut dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan menelusuri status tanah dan sertifikat dimaksud.

Sudah ditindaklanjuti dengan penyampaian Surat Pernyataan kepala BKKD No.030/0241-BKKD/2007 yang menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang beralamat di jalan Karyawan III No.01 RT 002/007 telah dikembalikan kepada Sdr.Nurjalih karena tanah dan bangunan tersebut milik pribadi yang bersangkutan. Sedangkan untuk lokasi tanah lainnya belum ada tindak lanjut Instruksi walikota no 700/292-bawasda/2007 tgl 21 feb 2007

TB Bukti pengembalian tanah dimaksud belum diterima BPK RI

Page 178: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

4

STATUS No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

BT TB TS KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 4. Enam Tanah Dan Bangunan Kantor

Yang Tercatat Dalam Neraca Awal Kota Tangerang Senilai Rp19.986.000.000,00 Belum Disertai Berita Acara Serah Terima Dari Provinsi Banten

BPK RI menyarankan Walikota Tangerang agar menindaklanjuti surat yang telah dikirim kepada Gubernur Banten untuk segera dibuatkan Berita Acara Serah Terima Dokumen Aset Instansi Vertikal/LPND.

Sudah ditindaklanjuti dengan Surat Walikota Tangerang No. 700/2409-Bawasda/2007 tanggal 31 Mei 2007 kepada Kepala BKKD untuk memproses pembuatan BAST Dokumen Aset Instansi Vertikal/LPND sebagaimana surat ke Gubernur Banten

TB Berita Acara Serah Terima belum ada

d. Hasil Pemeriksaan PDAM Tirta Benteng TB 2005

STATUS No. TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT

BT TB TS KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Modal Perusahaan Yang Berasal Dari

Pemerintah Pusat Dan Daerah Masing-Masing Sebesar Rp39.543.539.696,00 Dan Rp5.054.397.230,00 Belum Ditetapkan Statusnya

BPK-RI menyarankan Ketua Badan Pengawas PDAM TBKT menginstruksikan Direksi agar mengoptimalkan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Kota Tangerang dan Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk mendapatkan bukti ketetapan terhadap status modal yang telah diterimanya.

- Instruksi tertulis Ketua Badan Pengawas kepada Direksi sesuai surat No.04/AM/XII/2006 tanggal 22 Desember 2006 untuk segera memproses penetapan status aset dan modal baik berasal dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Kota Tangerang;

- Jawaban tertulis Direksi atas instruksi tersebut sesuai surat No.001.2/AM/I/2007 tanggal 3 Januari 2007, yang menjelaskan bahwa hal ini belum diproses karena perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan instansi terkait.

TB Penetapan status aset dan modal belum diproses oleh Direksi PDAM yang sedang melakukan konsultansi dengan instansi terkait

2. Direksi PDAM Belum Mengusulkan Penghapusan Piutang Tak Tertagih Yang Umurnya Telah Lebih Dari Dua Tahun

BPK-RI menyarankan Direksi PDAM TBKT memerintahkan Kepala Bagian Keuangan agar meneliti data Piutang Tak Tertagih yang kemungkinan kecil ketertagihannya dan umurnya telah memenuhi syarat untuk segera diusulkan penghapusannya ke Badan Pengawas dan dicatat secara extra comptabel serta tetap diusahakan penagihannya secara

- Instruksi tertulis Direktur Umum kepada Kepala Bagian Keuangan sesuai Nota Dinas No.608/ND-Dirum/XII/2006 tanggal 28 Desember 2006 untuk meneliti data piutang tidak tertagih yang umurnya telah lebih dari 2 tahun untuk diusulkan

TB Proses penghapusan piutang tak tertagih masih dalam proses

Page 179: 07f. LKPD Kota Tangerang 2007

5

optimal.

penghapusannnya kepada Badan Pengawas;

- Penjelasan tertulis Direksi kepada Badan Pengawas atas tindak lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI sesuai surat No.001.2/AM/I/2007 tanggal 3 januari 2007, yang menjelaskan bahwa perhitungan atas penghapusan piutang tak tertagih sedang dalam proses.

3. Kebijakan Pemberian Keringanan Tarif Dalam Rangka Menjaring Pelanggan Potensial Belum Diatur Dalam SK Walikota

BPK-RI menyarankan Ketua Badan Pengawas PDAM TBKT menginstruksikan Direksi agar mengajukan usul kepada Walikota Tangerang untuk mengatur lebih lanjut tentang kebijakan pemberian keringanan tarif dalam SK Walikota.

-Instruksi tertulis Ketua Badan Pengawas kepada Direksi sesuai surat No.04/AM/XII/2006 tanggal 22 Desember 2006 untuk mengajukan usulan kepada Walikota Tangerang tentang kebijakan pemberian keringanan tarif;

- Jawaban tertulis Direksi atas instruksi tersebut sesuai surat No.001.2/AM/I/2007 tanggal 3 Januari 2007, yang menjelaskan bahwa usulan tersebut sedang dibuat.

TB Usulan kebijakan pemberian keringanan tarif masih dalam proses

Keterangan: BT : Belum Dilakukan Tindak Lanjut TB : Tindak Lanjut Belum Sesuai Dengan Rekomendasi TS : Tindak Lanjut Sesuai Dengan Rekomendasi.