05. bab 5 manajemen akademis aetb semarang

Download 05. Bab 5 Manajemen Akademis AETB Semarang

If you can't read please download the document

Upload: hard-loecaz-core

Post on 24-Jun-2015

1.678 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

BAB V MANAJEMEN AKADEMIS 5.1 PROSEDUR PEMBUKAAN PROGRAM STUDI Upaya yang dilakukan AETB Semarang guna untuk memberikan jaminan terhadap peningkatan kualitas program pendidikan baik program akademis maupun program profesional, maka AETB Semarang Surabaya perlu menyusun Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program Studi sebagai perwujudan dari Rencana Strategis (RENSTRA) AETB Semarang Tahun 2010 2015. Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang memuat beberapa hal, meliputi studi kelayakan program studi, mekanisme dan proses pengajuan usulan ke tingkat Pimpinan AETB Semarang, pengajuan ijin kepada instansi terkait, evaluasi program studi dan penutupan program studi. Rencana usulan pembukaan program studi baru sebelum diusulkan ke tingkat perguruan tinggi, terlebih dahulu dipresentasikan di tingkat program studi yang akan menaungi program studi baru yang akan dibuka, untuk selanjutnya direkomendasikan dan disetujui oleh pihak pimpinan AETB Semarang. Dokumen studi kelayakan dilengkapi dengan kesimpulan yang memberikan gambaran umum kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang program studi, juga tantangan umum yang dihadapi serta bagaimana program studi baru yang akan dibuka memposisikan diri terhadap tantangan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. sebagai berikut: a. Pembukaan program studi baru digagas dan diusulkan oleh pihak program studi yang akan menanungi program studi baru yang akan dibuka, walaupun ide atau gagasan dari pembukaan program studi baru tersebut dapat juga datang dari pimpinan sekolah tinggi. b. Alasan yang mendasari pembukaan program studi baru harus didasarkan atas beberapa hal, diantaranya : 1. Kebutuhan tenaga pendidik untuk bidang studi yang akan dibuka program studinya cenderung terus meningkat setiap tahunnya. 2. Perminat dari program studi baru yang akan dibuka menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat setiap tahunnya. 3. Program studi baru yang akan dibuka akan dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan AETB Semarang. c. Proses pengajuan pembukaan program studi baru diawali dengan pembuatan proposal di tingkat program studi yang akan menanungi program studi baru yang akan dibuka dan selanjutnya diajukan ke Pimpinan AETB Semarang dan Senat AETB Semarang untuk dimintakan pertimbangan. Pimpinan STIE YAPAN Secara lebih rinci tahapan mekanisme pembukaan program studi baru AETB Semarang Surabaya

Surabaya berhak untuk menerima, menolak atau meminta revisi setelah menganalisis dan menilai kelayakan program studi baru tersebut sedangkan Senat AETB Semarang tersebut. d. Proposal studi kelayakan usulan program studi baru setelah dipertimbagkan oleh pihak pimpinan AETB Semarang (apakah hasilnya ditolak atau direvisi), maka Pimpinan AETB Semarang akan memanggil kembali Pimpinan Program Studi yang akan menanungi program studi baru yang akan dibuka untuk diberi penjelasan atau pengarahan tentang materi-materi yang harus direvisi. e. Proposal yang telah disetujui oleh Pimpinan AETB Semarang Surabaya dapat ditindaklanjuti dengan merealisasikan menuju tahapan selanjutnya. f. Pimpinan AETB Semarang akan memanggil pimpinan program studi yang akan menanungi program studi baru yang akan dibuka dan semua pimpinan UPT di lingkungan AETB Semarang untuk membantu mempersiapkan realisasi proposal usulan pembukaan program studi yang baru, baik internal maupun eksternal. g. Direktur AETB Semarang Surabaya meneruskan usulan pembukaan Program Studi ke Senat AETB Semarang untuk dinilai kelayakan usulan dengan melakukan penilaian dokumen, kunjungan lapangan, dan apabila diperlukan dapat melakukan dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait. h. Setelah proposal usulan oleh pembukaan pimpinan program studi bari dan disetujui senat dan AETB direkomendasikan AETB Semarang hanya berhak untuk memberi masukan dan pertimbangan saja terhadap usulan studi kelayakan program studi baru

Semarang, maka berkas usulan pembukaan program studi baru dapat dikirimkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 5 Struktur Organiasi dan Manajemen Penyelenggaraan Program Studi a. Struktur Organisasi AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dipimpin oleh Direktur, dibantu oleh beberapa Wakil Direktur. Direktur memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugsnya, Direktur bertanggungjawab kepada Yayasan. Para Wakil Direktur, masing-masing membidangi kegiatan akademik, administrasi umum dan keuangan, serta kemahasiswaan. Jumlah Wakil Direktur disesuaikan dengan kebutuhan, diusulkan oleh Direktur setelah mendapat pertimbangan Senat Akademi. Wakil Direktur bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Dalam hal Wakil Direktur meninggalkan tugas hariannya harus seijin Direktur. Wakil Direktur bidang

Akademik membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan penjaminan mutu. Wakil Direktur bidang Administrasi Umum membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan membantu Direktur dalam memimpin kegiatan di bidang pembinaan, pelayanan dan kesejahteraan mahasiswa serta alumni. Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan setelah mendapat pertimbangan Senat Akademi dan dilaporkan kepada Menteri sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Wakil Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Direktur setelah meminta pertimbangan Senat Akademi dan Yayasan. Dalam hal Direktur meninggalkan tugas hariannya harus seijin Yayasan. Apabila Direktur berhalangan tidak tetap, Wakil Direktur Bidang Akademik bertindak sebagai Pelaksana Harian Direktur. Apabila Direktur berhalangan tetap, Yayasan mengangkat Pejabat Sementara Direktur atas usul Senat Akademi sampai dengan diangkatnya Direktur definitif. Apabila masa jabatan Direktur telah berakhir dan belum terpilih Direktur baru, maka Yayasan dapat memperpanjang jabatan Direktur atau mengangkat Pejabat Sementara Direktur. Pengangkatan Direktur definitif harus sudah ditetapkan paling lama 3(tiga) bulan sejak pengangkatan Pejabat Sementara Direktur. Masa jabatan Direktur dan Wakil Direktur adalah 4(empat) tahun. Direktur dan Wakil Direktur dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut. Syarat-syarat untuk dapat diangkat menjadi Direktur: a. Beragama Kristen yang taat; b. Berwawasan Pancasila dan UUD 1945; c. Memiliki gelar akademik sekurang-kurangnya Magister (S2) dengan jabatan Akademik serendah-rendahnya Lektor; d. Sehat jasmani dan rohani; e. Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris; f. Pernah menduduki jabatan struktural, diutamakan di bidang pendidikan tinggi; g. Usia pada saat diangkat menjadi Direktur setinggi-tingginya 65 tahun; h. Tidak sedang mengikuti studi lanjut; i. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau merugikan secara finansial j. dan nama baik AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA/Yayasan; Menyatakan secara tertulis untuk: i. Bersedia dicalonkan menjadi Direktur;

ii. Bersedia memenuhi kewajiban dan tidak melanggar ketentuan di AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; iii. Menyetujui dan siap melaksanakan Visi, Misi dan Tujuan AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dengan segala konsekuensinya; iv. Bersedia tidak merangkap jabatan struktural; v. Bersedia tidak merangkap jabatan di partai politik; vi. Bersedia bekerja penuh waktu. 1. Pengaturan lebih lanjut mengenai syarat-syarat tersebut diatur dalam tata tertib pemilihan oleh Senat Akademi. Syarat-syarat untuk dapat diangkat menjadi Wakil Direktur: a. Beragama Kristen yang taat; b. Berwawasan Pancasila dan UUD 1945; c. Memiliki gelar akademik sekurang-kurangnya Sarjana (S1) atau Spesialis 1 (Sp1) dengan jabatan Akademik serendah-rendahnya Lektor; d. Sehat jasmani dan rohani; e. Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris; f. Pernah menduduki jabatan struktural di AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA; g. Usia pada saat diangkat menjadiWakil Direktur setinggi-tingginya 60 tahun; h. Tidak sedang mengikuti studi lanjut; i. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau merugikan secara finansial j. dan nama baik AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA/Yayasan; Menyatakan secara tertulis untuk: i. Bersedia dicalonkan menjadi Wakil Direktur; AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; iii. Menyetujui dan siap melaksanakan Visi, Misi dan Tujuan AKADEMI ENTREPRENEURSHIP konsekuensinya; iv. Bersedia tidak merangkap jabatan di partai politik; v. Bersedia bekerja penuh waktu. Tata cara pemilihan Calon Direktur: 1. Tiga bulan sebelum habis masa jabatan Direktur/Pejabat Direktur wajib membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Yayasan dan Senat TERANG BANGSA dengan segala ii. Bersedia memenuhi kewajiban dan tidak melanggar ketentuan di

AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA, dan satu minggu setelah itu diadakan rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA untuk menilai LPJ tersebut; 2. Pemilihan Calon Direktur TERANG oleh dilaksanakan BANGSA Direktur BANGSA TERANG oleh Senat AKADEMI bulan ENTREPRENEURSHIP 3. Rapat Senat selambat-lambatnya selaku didampingi BANGSA Ketua oleh dengan 2(dua)

sebelum masa jabatan berakhir; dpimpin Senat AKADEMI Senat khusus ENTREPRENEURSHIP AKADEMI TERANG Sekretaris agenda

ENTREPRENEURSHIP

pemilihan Calon Direktur; 4. Dalam hal Ketua Senat berhalangan hadir atau masih dicalonkan sebagai Direktur, rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dipimpin oleh anggota yang tertua usianya; 5. Rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dianggap memenuhi quorum dan dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3(dua pertiga) jumlah anggota Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA; 6. Apabila quorum belum terpenuhi, rapat ditunda secepat-cepatnya 1(satu) hari selambat-lambatnya 1(satu) minggu atas kesepakatan yang hadir dan setelah itu dianggap terpenuhi; 7. Rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA mempunyai tugas melaksanakan pemilihan dan pengesahan calon Direktur sedikit-dikitnya 3(tiga) sebanyak-banyaknya 5(lima) orang; 8. Pemilihan dilakukan dengan 2(dua) tahap, tahap pertama seleksi administratif dan presentasi, tahap kedua dengan pemungutan suara dengan sistem, satu orang memilih tiga calon; 9. Hasil pemilihan dimaksud pada butir 7(tujuh) di atas disampaikan oleh Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA kepada Yayasan sebagai pertimbangan terhadap calon-calon yang diusulkan selambat-lambatnya 3(tiga) hari setelah pemilihan; 10.Penetapan Direktur definitif oleh Yayasan paling lambat 1(satu) bulan sejak pengajuan pengusulan; 11.Dalam hal-hal tertentu berdasarkan pertimbangan Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA, pemilihan calon Direktur dapat berubah dari ketentuan ini. Tata cara pemilihan Calon Wakil Direktur: 1. Pemilihan Calon Wakil Direktur dilaksanakan oleh Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA selambat-lambatnya 3(tiga) bulan sejak

penetapan Direktur definitif; 2. Rapat Senat dpimpin oleh Direktur BANGSA TERANG selaku didampingi BANGSA hadir, Ketua oleh dengan rapat Senat AKADEMI Senat khusus ENTREPRENEURSHIP AKADEMI 3. Dalam usianya; 4. Rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dianggap memenuhi quorum dan dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3(dua pertiga) jumlah anggota Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA; 5. Apabila quorum belum terpenuhi, rapat ditunda secepat-cepatnya 1(satu) hari selambat-lambatnya 1(satu) minggu atas kesepakatan yang hadir dan setelah itu dianggap terpenuhi; 6. Rapat Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA mempunyai tugas melaksanakan pemilihan dan pengesahan para Calon Wakil Direktur; 7. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara; 8. Penetapan para Wakil Direktur definitif oleh Direktur paling lambat 1(satu) minggu sejak pengajuan pengusulan; 9. Dalam hal-hal tertentu berdasarkan pertimbangan Senat AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA, pemilihan para Calon Wakil Direktur dapat menyimpang dari ketentuan ini. b. Manajemen Penyelenggaraan Program Studi Berbagai mata kuliah didasarkan pada kurikulum yang telah disusun. Setiap perkuliahan dilakukan selama 150 menit. Agar perkuliahan ini efektif ditempuh berbagai langkah strategis sebagai berikut: a) Pemberian kuliah diupayakan dapat menciptakan kegiatan interaktif dosen dan mahasiswa. Kegiatan diskusi, pembuatan paper, kegiatan praktikum, studi kasus, lebih dikembangkan dari pola ceramah satu arah. b) Pemanfaatan informasi terkini melalui website sebagai bagian pembelajaran. c) Sistem evaluasi selama pembelajaran dilakukan secara terstruktur, baik kehadiran ataupun substansi materi perkuliahan. Untuk ini, setiap akhir semester setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi kinerja dosen dan harapan yang diinginkannya. d) Monitoring Program Studi Magister Ilmu Manajemen terhadap referensi mata kuliah, mutu pekerjaan mahasiswa, kehadiran mahasiswa dan keaktifan mahasiswa dalam setiap diskusi. TERANG Sekretaris agenda Senat

ENTREPRENEURSHIP Ketua Senat

pemilihan para Calon Wakil Direktur; hal berhalangan AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA dipimpin oleh anggota yang tertua

e) Konsultasi akademik dan non akademik diberikan kepada mahasiswa sebagai upaya perbaikan proses belajar mengajar. Konsultasi akademik meliputi bimbingan tesis, pembelajaran, perencanaan kuliah, dan lain-lain. Konsultasi non akademik yang diberikan lebih bersifat konseling pribadi. f) Desain kelas yang kecil dengan maksimum mahasiswa 20 orang, sehingga memungkinkan interaksi dosen dan mahasiswa lebih intensif. g) Beban studi program Studi Diploma Tiga adalah 110 SKS yang dijadwalkan untuk 6 (empat) semester. Untuk dinyatakan lulus, mahasiswa harus memenuhi beban studi tersebut dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) minimum 3,00. 5.3 Proyeksi Mahasiswa dan Mekanisme Rekrutmen Penerimaan mahasiswa untuk 5 tahun pertama dan rasio mahasiswa dosen dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5 2. Proyeksi Rasio Mahasiswa dan Dosen Program Studi Magister Ilmu Manajemen No Kebutuhan Dosen (kualifikasi Jenjang) I T 1 2 3 Dosen bergelar S-1 Dosen bergelar S-2 Dosen bergelar S-3 Jumlah Total Jumlah mahasiswa Rasio Dsn:Mhs T = Tetap, L=Luar Biasa 11 12 120 1:5 L 1 T 13 14 240 1:5 Jumlah yang dibutuhkan pada tahun ke : II L 1 T 14 16 360 1:5 III L 2 T 16 18 420 1:5 IV L 2 T 18 20 480 1:5 V L 2 -

5.4

Pengembangan Program Studi Pengembangan program studi dilakukan secara bertahap dengan bagian-bagian

tertentu akan menjadi wewenang perguruan tinggi. Sasaran pengembangan yang menjadi wewenang Program Studi Magister Ilmu Manajemen disusun seperti pada Tabel 5.2. Tabel 5 2.Rencana Pengembangan Program Studi N O 1 Jangka Waktu Tahun ke (1 s/d 4) (Penguatan Internal) Sasaran Organisasi Sehat Program/Kegiatan Menyempurnakan kelengkapan organisasi Meningkatkan kelengkapan dan mutu sarana akademik

Merekrut SDM hingga kebutuhan dan rasio terpenuhi Program Studi dikenal dan diminati 2 Tahun ke (5 Program studi diakui s/d 9) masyarakat memiliki mutu (peningkata yang tinggi n mutu) Promosi yang efektif dan efisien Menjalin kerjasama dengan pihakpihak sekolah Menjalankan konsep penjaminan mutu pada tataran operasional (pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran, pengembangan sarana belajar, layanan administrasi)

Program studi memiliki sumber pendapatan atau sumber pendanaan pendidikan di luar SPP

Meningkatkan jumlah kerjasama dengan pihak pengguna

3

Tahun ke (10 s/d 15) (berperan aktif)

Program Studi memiliki peran penting di Indonesia dalam upaya memperbaiki aspek kualitas SDM dan moral bangsa

Mengembangkan layanan pendidikan berbasis kompetensi

Meningatkan kerjasama denganpihak pemerintah dan lembaha profesioanl, dan perusahaan swasta

5.5

Dukungan Kerjasama Paradigma baru dalam organisasi adalah dikembangkannya konsep stakeholder

yang mencakup primary stakeholder dan secondary stakeholder. Paradigma demikian menganggap bahwa pihak yang berkepentingan terhadap organisasi tidak hanya pihak yang langsung terkait dengan misi organisasi (primary stakeholder), tetapi juga pihak-pihak stakeholder). Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang memandang terdapat pihakpihak strategis yang harus dibina secara intensif dalam rangka perbaikan kualitas Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang. Dalam kaitan ini, strategi yang dilakukan adalah: a. Pemerintah Daerah. Melakukan kemitraan dengan pemerintah daerah untuk berkepentingan karena dampak yang ditimbulkan (secondary

mengirim stafnya sebagai mahasiswa, kerjasama dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, pengembangan kurikulum, dan kegiatan lain yang bersifat sinergis antara pemerintah daerah dengan Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang Surabaya. b. Instansi. Menggali dan mengaktualisasikan kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta, BUMN dan sektor publik lainnya, terutama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. c. Lembaga Profesi. Melakukan kemitraan dengan lembaga profesi seperti Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia Surabaya, Ikatan Ahli Manajemen Indonesia, Ikatan Sarjana Ilmu Manajemen Indonesia dan lembaga profesi lainnya, dalam pengembangan jaringan informasi dan komunikasi secara sinergis. d. Lembaga Pendidikan Tinggi. Selama sepuluh tahun terakhir, telah berkembang program pascasarjana negeri dan swasta serta program profesi. Bagi i Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang, keberadaan lembaga-lembaga tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang sebagai mitra. Kemitraan yang dilakukan adalah membangun jaringan informasi dan komunikasi secara sinergis. 56 Prosedur Penutupan Program Studi Penutupan Program Studi merupakan langkah terakhir yang diambil oleh Program Studi apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa program yang ditawarkan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat. Proses atau prosedur penutupan program DI Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang mengacu pada Kepmendiknas No. 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana serta Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 302/D/T/2003 tentang Evaluasi Izin Penyelenggaraan Program Studi. i.Ruang Lingkup Unit terkait dalam pelaksanaan penutupan program studi adalah: a. Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang sebagai unsur pelaksana akademik sebagai wadah yang memfasilitasi pelaksanaan program. b. Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang sebagai satuan struktural pada AETB Semarang yang mengkoorsinasikan dan/atau melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Program Studi Diploma Tiga AETB Semarang sebagai perguruan tinggi yang disamping menyelenggarakan pendidikan akademik juga menyelenggarakan pendidikan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. 5.6.2 Prosedur Kerja Internal: a. Program studi melakukan evaluasi terhadap program studi yang dianggap tidak efektif, misalnya karena jumlah mahasiswa program tersebut terus menurun (jumlah calon mahasiswa minimum 5 orang berdasarkan standar kelayakan minimal). b. Program ditutup. c. Program studi membahas penutupan program dengan senat program studi. d. Direktur Program Studi mengusulkan penutupan Program Studi baik D3 kepada Direktur AETB Semarang dengan memperhatikan pertimbangan Senat program studi. e. Usulan penutupan dilengkapi dengan kajian terinci yang menjelaskan latar belakang penutupan, sebagai pertanggungjawaban Ketua Program Studi atas penyelenggaraan Program Studi. f. Direktur AETB Semarang meneruskan usulan penutupan Program Studi ke Senat Program Studi Diploma untuk dinilai. g. Senat STIE YAPAN Surabaya melakukan penilaian terhadap kelayakan usulan dengan penilaian dokumen, kunjungan lapangan, dan apabila diperlukan dapat melakukan dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait. h. Pimpinan AETB Semarang mengadakan Rapat Pimpinan yang mengundang Ketua Program Studi untuk melakukan pembahasan atas usulan penutupan Program Studi. i. Selanjutnya usulan diajukan ke Badan Pelaksana Harian untuk dimintakan persetujuan. Kemudian Senat AETB Semarang memberikan rekomendasi penutupan Program Studi kepada direktur AETB Semarang untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua AETB Semarang Dalam hal usulan ditolak, Ketua Program Studi terkait dapat mengajukan kembali usulan dengan menempuh seluruh prosedur yang berlaku. j. Program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan sistem alih kredit. k. Ketua Program Studi membuat surat pemberitahuan ke DirekturAETB studi perlu meminta pertimbangan Wakil Direktur I AETB Semarang apabila dipandang perlu bahwa suatu program studi harus

Semarang u.p Wakil Ketua I AETB Semarang yang mengurusi Bidang Akademik STIE YAPAN Surabaya tentang penutupan program studi. l. Direktur AETB Semarang u.p Wakil Direjtur program studi. m. Program studi menginformasikan proses penutupan dan alih kredit program studi yang akan ditutup ke unit-unit terkait (Bagian Akademik, Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru, Bagian Sistim Informasi, Bagian Hukum dan Kerjasama, Bagian Humas dan Promosi). n. AETB Semarang bersama program studi menyusun proses pemindahan mahasiswa ke program baru yang telah ditentukan perguruan tinggi. o. Program studi mempersiapkan pengalihan program studi lama ke program studi baru. Eksternal: a. Direktur AETB Semarang u.p Wakil Direktur AETB Semarang membuat surat pemberitahuan kepada mahasiswa program studi yang akan ditutup minimal 2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut ditutup. b. Direktur AETB Semarang u.p Wakil Direktur AETB Semarang membuat surat pemberitahuan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan instansi lain terkait, yang selama ini telah bekerja sama mengelola program studi, minimal 2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut ditutup. c. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan surat keputusan penutupan program studi. (Kepmendiknas No. 234/U/2000 pasal 18 butir 5). d. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sehubungan dengan penutupan suatu program studi agar dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap konsumen yang antara lain meliputi : pengalihan tugas bagi para staf pengajar dan administrasi di program studi yang ditutup. memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menyelesaikan studinya dalam batas waktu tertentu. dampak terhadap para alumni program studi tersebut. dampak terhadap pada kegiatan masyarakat penelitian yang dan pengabdian berlangsung. dampak terhadap relasi dengan perguruan tinggi lain baik dalam dan luar negeri. sedang AETB Semarang emberi izin penutupan program dan menulis surat ke Dirjen Dikti tentang penutupan

-

dampak terhadap misi perguruan tinggi serta keberadaannya sebagai penyedia pendidikan di bidang tersebut di lingkup lokal, nasional bahkan internasional.