perdebatan akademis tentang budaya populer
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
1/25
PERDEBATAN AKADEMIS
TENTANG BUDAYA
POPULER
Teologi dan Budaya Populer
Yahya WijayaPPST UKDW
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
2/25
Apakah Budaya
Populer? Budaya yang dihasilkan secara
massal dengan teknologi oleh
dunia industri, dipasarkansecara profesional, untukmendatangkan profit, ditujukanbagi massa publik konsumen.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
3/25
Budaya yang tersebar secara
global, menembus batas-batas
geografis, bahasa danperbedaan-perbedaan primordial
maupun sosial.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
4/25
Budaya yang penyebarannyaterkait erat dengan perkembangan
teknologi informasi, khususnya
media massa elektronik dan
internet.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
5/25
Budaya generasi muda masa
kini yang ciri-cirinya dapat
dibedakan dari budayatradisional (klasik) maupun
budaya rakyat (folk culture)
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
6/25
Mempengaruhi hampir semua
orang dan hampir segala aspek
kehidupan (seperti lubanghitam : Hikmat Budiman)
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
7/25
Budaya yang tercermin dalam
MTV, Madonna, caf, fast food,
pakaian kasual (misalnya jeansdan T shirt), shopping mall.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
8/25
Apakah budaya populer dangkal
dan murahan (sentimental, instan,artifisial)?: Teori Budaya Massa
Dibandingkan dengan budaya
klasik yang elitis: anggun,
khidmat, langka dan mahal.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
9/25
Dibandingkan dengan budaya
rakyat yang non profit, lokal,
sakral, alamiah dan tetap(statis).
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
10/25
BP mengabaikan nilai-nilai
keseriusan, intelektualitas,
penghargaan terhadap waktudan originalitas?
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
11/25
Mazab Frankfurt
Teori Budaya Massa (TBM)
dikembangkan oleh kalangan
intelektual Amerika sepertiDwight Macdonald.
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
12/25
Akar TBM adalah pemikiran
kelompok sosiolog neo-Marxist yang
tergabung dalam mazab Frankfurt
(the Frankfurt Institute for Social
Research): Walter Benjamin, TheodorAdorno, Max Horkheimer, Leo
Lowenthal, Herbert Marcuse dan
Erich Fromm
Mereka bermigrasi ke USA setelahterusir dari Jerman oleh rezim Nazi
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
13/25
Asumsi Dasar Mazab Frankfurt
Kelas pekerja tidak menyadari
posisinya sebagai kaum tertindas
tersihir oleh ideologi kaum
penindas sehingga merasa nyamandengan kondisi yang diciptakan
kaum kapitalis yang menindas
mereka kesadaran semu
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
14/25
Asumsi dasar mazab Frankfurt
Ideologi tsb mencerminkan
kepentingan kelas penguasa
dikemas dalam mitos-mitos danfilsafat masyarakat
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
15/25
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
16/25
Budaya yang diciptakan itu
mengalihkan energi massa dari
upaya mendapat pencerahanpolitis dan pengembangan
budaya rakyat yang sejati
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
17/25
Kritik terhadap Teori
Budaya Massa Teori Budaya Massa (TBM)
mengabaikan kesamaan di
antara BP dan BK/BR dalambanyak hal
TBM bersifat elitis, obsesif
terhadap masa lalu dan overpesimistik terhadap segala yang
baru
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
18/25
TBM mengabaikan realitas
perubahan budaya
TBM mengagungkan hirarkibudaya dan cenderung anti
demokrasi
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
19/25
Apakah Budaya Populer
materialistik? Produk-produk BP dihasilkan secara
industrial dan dipasarkan secarakomersial
Produk-produk BK dihasilkan secaraindividual, biasanya atas pesananindividu tertentu dari kelas atas yangmampu membayar sangat mahal tak terjangkau oleh kebanyakanorang (kecuali replikanya)
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
20/25
Produk-produk BR dihasilkan
secara komunal dan dinikmati
bersama di dalam komunitas tidak bertahan di luar kehidupan
komunitas terkait (kecuali
ketika dikomersialkan menjadikomoditi turisme)
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
21/25
Apakah Budaya Populer
Amoral atau Immoral? BP menunjukkan ekspresi anti
kemapanan, anti hireraki, anti
diskriminasi, anti feodalisme,menolak represi dan restriksi,
mengutamakan kebebasan dan
transparansi
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
22/25
BP tercermin juga dalam
demonstrasi mahasiswa yang
menggulingkan rezim-rezimtotalitarianisme (termasuk Orde
Baru)
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
23/25
Dalam BP, komitmen terhadap
nilai-nilai etika sosial tercampur
dengan ekspresi kebebasandalam kehidupan sosial dan
seksual (Multitasking, mis:
fenomen selebriti sebagai dutakemanusiaan).
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
24/25
Apakah Budaya Populer
asing (westernisasi)?
Globalisasi atau Glokalisasi ?
BP mulai dari Barat tetapi
merefleksikan semangat danpergumulan universal?
Lokal bukan penerima pasif
dari BP
-
8/14/2019 PERDEBATAN AKADEMIS TENTANG BUDAYA POPULER
25/25
Lokal bukan hanya penerima
tetapi juga pemasok elemen-
elemen BP Apakah Budaya Klasik dan
Budaya Rakyat tidak
mengandung unsur asing?