tari virtual: tantangan di lingkungan akademis

15
TARI VIRTUAL: AKANKAH MENJADI NEW NORMAL DI LINGKUNGAN AKADEMIS? Martinus Miroto Webinar Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-37, 8 Juni 2021.

Upload: others

Post on 15-May-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

TARI VIRTUAL:

AKANKAH MENJADI NEW NORMAL DI LINGKUNGAN AKADEMIS?

Martinus Miroto

Webinar Dies Natalis ISI Yogyakarta ke-37, 8 Juni 2021.

Page 2: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

• Kita mengalami bersama bahwa Covid-19 mendisrupsi kehidupan, termasuk dunia tari. Hal ini mengakibatkan terbentuknya norma baru (new normal).

• Di Jurusan Tari, kurikulum menjadi cair sehingga penciptaan karya tari Tugas Akhir mahasiswa diarahkan dalam format tari virtual.

• Tari virtual merupakan karya tari berbasis koreografi dan sinematografiyang ditangkap kamera, dimampatkan dengan komputer, ditransmisikanmelalui jaringan internet, kemudian dibuka kembali dengan komputer, dan diproyeksikan dalam layar.

• Apakah tari virtual akan menjadi new normal di lingkungan akademis?

• Ini pertanyaan yang ingin saya diskusikan dalam forum ini.

Page 3: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

• Untuk mendiskusikan proses terbentuknya “new normal” dapat mengacu pada Teori Perubahan Tiga Tahap Kurt Lewin (tokoh Psikologi Sosial, 1890-1947), yakni:

• Unfreezing (terjadi perubahan, tidak menentu)

• Changing (eksplorasi dan temuan perubahan)

• Freezing (pembakuan perubahan, new norma)

Normal

New normal

Page 4: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

1. Dunia tari mengalami UNFREEZING kehilangan ruang ekspresi

• Menurut Sapardi Joko Damono dalam AlihWahana, “Pertunjukan harusmenyajikan pemainnyata dan berhadapan langsungdengan khalayak pada waktu dan tempatyang sama”.

Page 5: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Where should I dance?

Dunia tari kehilanganruang pentas.

DISRUPSI COVID-19

Page 6: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Mencari bentuk

Pelaku tari berdialogdengan kamera, komputer, dan Internet sehinggamenghasilkan tari virtual yang disaksikan di layar.

Page 7: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Prosenium Layar

Disrupsi Covid-19 berdampak pada mencairnya paradigma tari yang ditampilkan dalam ruang maya dengan medium tubuh simulasi.

Page 8: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

2. Changing: Terwujudnya tari virtual

• Duni tari mengeksplorasi format baru, yakni“tari virtual”.

• Kini, masih terjadi perdebatan akademis, apakah tari virtual merupakan genre tari atau genre film?”.

• Dilihat dari prosesnya, tari video diproduksioleh orang tari, namun dipandang dari sisiproduknya berupa video/film. Jadi tari virtual di antara seni tari dan film.

• Hal yang terpenting saat ini, kolaborasikoreografer dengan videografermenciptakan kegairahan dunia tari di masa pandemi. Dunia tari berasa hidup kembali.

Page 9: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

• Menurut teori Lewin, setiapperubahan menimbulkan pro dan kontra.

• Ia menawarkan teori Force Field Analysis yang terbagidalam dua kekuatan: kelompok pendorongperubahan (Driving Force) dan Kelompok penahan status quo (Restraining Force).

• KEDUANYA SALING MENEKANberdasarkan argumentasimasing-masing.

Page 10: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

3. Freezing: Masa Depan Tari Virtual• Langkah terakhir teori Lewin, yakni freezing, merupakan

proses pembakuan atas perubahan yang telah dilakukanagar tercipta "norma baru".

• Jika kelompok pendorong perubahan lebih kuat makapembakuan (freezing) dapat dicapai. Namun, jikakelompok penahan lebih kuat, pada akhirnya akan kembalipada norma lama.

• Jurusan Tari, setelah pandemi, mungkin akan menghadapidua pilihan:

1. Jika Restraining force lebih kuat• Penciptaan tari virtual ditolak karena bukan genre

tari, untuk itu koreografi kembali ke status quo lama (dengan mengikuti peraturan prokes new normal).

2. Jika Driving Force lebih kuat• Koreografi Sinematis diajarkan sehingga mahasiswa

mampu menciptanan tari virtual (tari video) sebagaisalah satu pilihan format Tugas Akhir sebagai new normal. (Freezing).

Page 11: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Contoh (potongan) tari video karya tugas akhir mahasiswa ISI Yogyakarta (Saraga Citta karya Ni Made Oliftyansi Santi Dewi)Deo - Saraga Citta (cut).mp4 - Google Drive

Page 12: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

TARI VIRTUAL MENYONGSONG REVOLUSI INDUDTRI 5.0

Penariholografis Penari nyata 5G – 3D Holographic Video Call

Body in Between (M.Miroto, 2014)Holographic Reality Performance

• Tari virtual akan didukung revolusi industri 5.0 yang membikin live streaming tanpa delay.

• Tari virtual akan didukung teknologi hologram (holografis) yang akan semakin canggihdalam menampilkan medium simulasi mirip kenyataan.

Manusia nyata & maya

Page 13: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

PENUTUP• Tari virtual sangat terbuka

berkembang baik di:• panggung (digital performance,

holographic telepresence, teleholographic reality, dll)

• layar (conventional screen, holographic screen, water screen, foggy screen, dll)

• Tantangan akademisi ke depanantara lain, melakukan riset untukmemberikan kontribusi ilmiahsehingga tari virtual hadir sebagaipengetahuan, disamping karya seni.

• Format Virtual Reality (interaktif)

• Format Augmented Reality (interaktif)

Page 14: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS

Referensi• Bernard, Burnes. 2019. The Origins of Lewin’s Three Step Model of Change. Journal of Applied Behavioral Science, 56 (1), pp. 32-

59. Copyright © The Author,. Reprinted by permission of SAGE Publications.

• Campbell, Patrick & Adrian Kear (ed.). 2001. Psychoanalysis and Performance. London: Routledge.

• Damono, Sapardi Djoko (ed.).2012. Alih Wahana. Jakarta: Editum.

• Goebel, Kay, Ph. D. 1995. Michelangelo’s Creativity: The Conquest of Adversity dalam Creativity and Madness: Psychological Studies of Art and Artists eddited by Barry M. Panter, M.D., Ph.D. published by Aimed press American Institute of Medical Education. P. 148-149

• Mandal, Sharmistha. 2013. Brief Introduction of Virtual Reality & its Challenges. International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 4, Issue 4, April-2013 304 ISSN 2229-5518 IJSER © 2013 http://www.ijser.org

• Mellita, Dina; Elpanso, Efan. 2020. Model Lewin Dalam Manajemen Perubahan: Teori Klasik Menghadapi Disrupsi DalamLingkungan Bisnis. MBIA p-ISSN 2086-5090, e-ISSN: 2655-8262 Vol. 19, No. 2, Agustus 2020

• McPherson, Katrina. 2016. Making Video Dance: A step-by-step guide to creating dance for the screen.

• Miroto, Martinus. 2014. Disertasi: Pertunjukan Realitas Teleholografis: Body in Between, Tubuh di antara Nyata dan Maya. PascaSarjana ISI Yogyakarta.

• Sarayreh, Bashar Hussein; Khudair, Hassan; Barakat, Eyad. alabed. 2013. Comparative Study: The Kurt Lewin of Change Management. International Journal of Computer and Information Technology (ISSN: 2279 – 0764) Volume 02 – Issue 04, July 2013

Page 15: TARI VIRTUAL: TANTANGAN DI LINGKUNGAN AKADEMIS