04. kak ded jembatan gp. meurandeh

12
1 KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN DED PEMBANGUNAN JEMBATAN GP. MEURANDEH I. LATAR BELAKANG Pada awalnya Kota Langsa adalah bagian dari Kabupaten Aceh Timur, namun pada tahun 2001 terjadi pemekaran kota sehingga terbentuklah Kota Langsa. Kota Langsa merupakan kota pesisir yang memiliki garis pantai 16 km. Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Langsa Timur, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Barat, Kecamatan Langsa Kota, dan terakhir Kecamatan Langsa Baro. Tiap kecamatan terdiri dari beberapa desa. Masing-masing desa dihubungkan dengan prasarana jalan dan jembatan sehingga kehidupan sosial ekonomi setiap desa berjalan dengan baik. Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa setiap pembangunan jalan/ jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya keseimbangan antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju. Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/ jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwa investasi jembatan secara umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang

Upload: ryu-shin-kurosaki

Post on 09-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

contoh kak ded jembatan

TRANSCRIPT

  • 1KERANGKA ACUAN KERJAPEKERJAAN DED PEMBANGUNAN JEMBATAN GP. MEURANDEH

    I. LATAR BELAKANG

    Pada awalnya Kota Langsa adalah bagian dari Kabupaten Aceh Timur, namunpada tahun 2001 terjadi pemekaran kota sehingga terbentuklah Kota Langsa. Kota Langsamerupakan kota pesisir yang memiliki garis pantai 16 km. Kota Langsa terdiri dari 5kecamatan yaitu Kecamatan Langsa Timur, Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa

    Barat, Kecamatan Langsa Kota, dan terakhir Kecamatan Langsa Baro. Tiap kecamatanterdiri dari beberapa desa. Masing-masing desa dihubungkan dengan prasarana jalan danjembatan sehingga kehidupan sosial ekonomi setiap desa berjalan dengan baik.

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (LembaranNegara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa setiappembangunan jalan/ jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakanagar biaya operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunanjembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya keseimbangan antar daerah dalamtingkat pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan danorientasi geografis pemasaran sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkatnasional yang dituju.

    Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhanekonomi wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalahsuatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasijembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/ jembatan maupun bagiwilayah secara keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwainvestasi jembatan secara umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang

  • 2dibutuhkan untuk memproduksi dan mendistribusikan sejumlah volume dan polakeluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi regional lebih lanjut. Strategi aktif padapembangunan infrastruktur jembatan ini dapat dikategorikan sebagai strategi yang didalam pembangunannya dapat mengundang peran serta tidak hanya pemerintah tetapijuga investor swasta. Pengembangan sektor transportasi khususnya sektor jembatan,diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau mengubah strukturPDRB antar wilayah.

    Mengingat sampai saat ini perkembangan wilayah bertumpu pada kemampuanmengeksploitasi sumber daya alam yang dimilikinya, maka pemanfaatannya bagipembangunan daerah haruslah seoptimal mungkin dari aspek pembangunan yangberkelanjutan. Potensi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diatas haruslahdidukung oleh infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu infrastrukturyang mempunyai peran signifikan adalah infrastruktur transportasi jalan, jembatan danprasarana pendukung lainnya. Jembatan Gp. Meurandeh sebagai prasarana untukmeningkatkan aksesibilitas dan koneksitas wilayah antara Gp. Meurandeh Aceh Kec.Langsa Lama dengan Gp. Meurandeh Dayah Kec. Langsa Lama yang terpisahdikarenakan adanya kegiatan pelurusan sungai dan jembatan tersebut merupakanprasarana yang sangat potensial. Hal tersebut di atas yang mendasari perlunya dibangunJembatan Gp. Meurandeh.Dalam melakukan perencanaan teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan khususharus memenuhi Kriteria Dasar Perencanaan Teknis berikut ini :a. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan

    Setiap unsur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban batasultimate dan struktur sebagai kesatuan dari setiap unsur harus stabil padapembebanan tersebut.

    b. Kelayanan Struktur

    Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan kelayanan. Hal ini berartibahwa struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan atau getaran sedemikian

  • 3rupa sehingga masyarakat menjadi khawatir atau jembatan menjadi tidak layakdigunakan.

    c. Kesesuaian

    Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam dan lokasijembatan terutama untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan atas danbawah dari jembatan Existing.

    d. Kemudahan PelaksanaanKonstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yangtersedia, sehingga metode yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkanketerlambatan waktu dan peningkatan biaya.

    e. Ekonomis

    Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama lainnyaadalah yang umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur totalstruktur yang mencakup biaya pemeliharaan dan pembangunan.

    f. Bentuk Estetika

    Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan menyenangkan untukdilihat. Biasanya semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan semakin tinggibiaya yang akan dipergunakan.

    II. MAKSUD DAN TUJUAN2.1. MAKSUD

    Layanan konsultansi ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pekerjaan UmumKota Langsa dalam kegiatan perencanaan teknik jembatan agar tersedianya dokumenperencanaan teknik jembatan.

    2.2. TUJUANTujuan yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah adanya desain konstruksi dan

    perhitungan teknisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku yang tepat dan akurat serta

  • 4berkesinambungan dalam perencanaan jembatan sehingga jembatan yang direncanakandapat memenuhi standar pelayanan minimal, yang berwawasan lingkungan,memperhitungkan aspek keselamatan dan kenyamanan, serta untuk menjamin bahwakegiatan perencanaan teknik jembatan dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakanstandar-standar dan prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan.

    2.3. SASARAN1. Tersedianya dokumen perencanaan teknis jembatan untuk penanganan/pelaksanaan

    fisik jembatan Gp. Meurandeh.2. Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa harga satuan,

    spesifikasi teknik dan gambar rencana sebelum jadwal penanganan/pelaksanaan fisik.

    2.4 LOKASILokasi pekerjaan Perencanaan DED Pembangunan Jembatan Gp. Meurandeh

    terletak di antara Gp. Meurandeh Aceh Kec. Langsa Lama dengan Gp. Meurandeh DayahKec. Langsa Lama.

    2.5. SUMBER PENDANAANDana untuk Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Gp. Meurandeh ini

    bersumber dari Dana APBK Langsa tahun anggaran 2015. Pagu dana yang disediakanuntuk pekerjaan ini adalah Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah ).

    2.6. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASANama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Kuasa Pengguna Anggaran Dinas

    Pekerjaan Umum Kota Langsa.

  • 5III. METODOLOGI DAN LINGKUP KEGIATANA. Pendekatan dan Metodologi

    Sesuai dengan maksud dan tujuannya sebagaimana yang telah disampaikan diatas,maka konsultan harus menyampaikan pemahaman secara sistematis tentang lingkup

    pekerjaan, identifikasi masalah dan solusi, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja,bagan alur kegiatan, struktur organisasi, uraian tugas, matriks tanggung jawab,jadwal penugasan dan alih pengetahuan.

    B. Lingkup KegiatanLingkup kegiatan ini adalah :1. Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jembatan pengguna jasa sesuai

    standar perencanaan.2. Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas

    dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi.3. Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail dan perhitungan volume

    pekerjaan.4. Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 1 buah jembatan dengan bentangan

    sesuai pengukuran dilapangan.

    IV. PERALATAN YANG DIPERGUNAKANDalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan DED Jembatan Gp. Meurandeh ini

    pihak pengguna jasa hanya akan menyediakan ruangan untuk kegiatan pengolahan datadan personil pendamping untuk ke lapangan, sedangkan peralatan yang diperlukan dalamproses kerja harus disediakan oleh pihak pelaksana dalam hal ini adalah konsultan.Adapun peralatan yang dimaksud adalah berupa, komputer, printer dan bahan keperluanlainnya yang berhubungan dengan komputer, peralatan pengukuran seperti Theodolit,water Pass dan Total Station serta pendukungnya, serta peralatan lainnya yang diperlukanselama proses pekerjaan perencanaan ini.

  • 6V. KEWENANGAN KONSULTANDalam melaksanakan pekerjaan konsultan diberikan kewenangan untuk

    mewawancarai semua pihak yang diperlukan untuk pengumpulan data serta kewenanganuntuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan kelancaran pelaksanaan lapanganserta memberi informasi yang benar kepada pengguna jasa dan dapat di pertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dengan data teknis (perhitunganteknis) . Selain itu juga kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi yang berhubungandengan kebijaksanaan pemerintah terhadap tindakan yang harus diambil untuk kelanjutankegiatan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan jembatan serta bertanggungjawab terhadap hasil perencanaan setelah pekerjaan perencanaan selesai, ataupun setelahpekerjaan konstruksi selesai digunakan.

    VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAANJangka waktu pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Gp.

    Meurandeh adalah 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.

    VII. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKANUntuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Ahli

    Profesional, Ahli Sub Profesional dan Tenaga Pendukung, yang terdiri dari:1). Team Leader/Sipil : 1 orang2). Ahli Struktur/Jembatan : 1 orang3). Ahli Geoteknik : 1 orang4). Ahli Cost Estimator : 1 orang5). Surveyor : 1 orang

    6). CAD Operator/Drafter : 1 orang7). Administrasi/Sekretaris : 1 orang8). Tenaga Pembantu Surveyor : 2 orang

  • 7Adapun persyaratan tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanan pekerjaanDED Pembangunan Jembatan Gp. Meurandeh ini adalah minimal sebagai berikut :1. Ketua Tim (Team Leader)

    Ketua Tim di syaratkan seorang Ahli Perencana Jembatan atau Strata yang lebihtinggi dibidang Teknik Sipil (S1/S2) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atauswasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA Ahli Perencana Jembatan,berpengalaman dalam bidangnya minimal 5 Tahun dan dapat merencanakan,mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang terlibat dalampekerjaan ini.

    2. Tenaga Ahli Struktur/JembatanTenaga Ahli Struktur/Jembatan adalah Ahli Perencana Struktur/Jembatan atau Stratayang lebih tinggi dibidang Teknik Sipil (S1/S2) lulusan universitas/perguruan tingginegeri atau swasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA Ahli PerencanaStruktur, berpengalaman dalam bidangnya minimal 5 Tahun dan dapatmerencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup analisastruktur jembatan, pengolahan dan analisis data struktur, dan perhitungan-perhitungannya, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan strukturyang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan. Dapat memberikan masukanyang rinci mengenai untuk tahap perencanaan teknik jembatan.

    3. Tenaga Ahli Geoteknik

    Tenaga Ahli Geoteknik adalah Ahli Geoteknik atau Strata yang lebih tinggi dibidangTeknik Sipil (S1/S2) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yangtelah terakreditasi, berpengalaman dalam bidangnya minimal 5 tahun dan dapatmerencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yangmencakuppelaksanaan pelaksanaan penyelidikan tanah dan penyelidikan material dilapangandan dilaboratorium, pengolahan dan analisis data material, dan harus menjaminbahwa data, analisis dan penelitian material yang dihasilkan adalah benar, akurat,siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.

  • 84. Tenaga Ahli Cost Estimator

    Tenaga Ahli Estimator dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Teknik Sipil (S1)lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasidengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun, atau lebih dalam menangani perhitunganestimasi biaya konstruksi jembatan.

    5. SurveyorTenaga Surveyor dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana Muda TeknikGeodesi/Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun atau STM jurusanPengukuran dan Pemetaan, atau lebih baik dari pendidikan tenaga survey danpemetaan (PTSP) dengan pengalaman sedikitnya 8 (delapan) tahun dalam menanganipengukuran topografi dibidang prasarana transportasi antara lain : jalan, jembatan,dan lain-lain.

    6. Cad Operator/DrafterTenaga CAD Operator/Drafter dengan reputasi yang baik, lulusan Sarjana MudaTeknik Sipil (D3/S1) dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun atau STM GambarBangunan dengan pengalaman minimal 8 (delapan) tahun dalam menangani gambar-gambar dibidang prasarana transportasi.

    VIII. KELUARANKeluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerjaini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :1. Tahap Konsep Rencana Teknis

    a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.b. Konsep skematik rencana teknis.c. Laporan data dan informasi lapangan.

    2. Tahap Pra-rencana Teknis

    a. Gambar-gambar Pra-rencana.b. Perkiraan biaya pembangunan.c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

  • 93. Tahap Pengembangan Rencanaa. Gambar pengembangan rencana.b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.c. Draft rencana anggaran biaya.d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

    4. Tahap Rencana Detail

    a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)c. Bill Of Quantity (BQ).d. Rencana anggaran biaya (RAB).e. Soft Copy Data

    IX. PELAPORANPenyedia Jasa harus menyerahkan produk selama kegiatan pelaksanaan pekerjaan yangmeliputi :

    a) Laporan PendahuluanLaporan Pendahuluan berisi antara lain:i. Hasil kajian awal dan temuan permasalahan yang adaii. Rencana kerja Konsultan secara menyeluruhiii. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnyaiv. Jadwal kegiatan KonsultanLaporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentangmetodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan lapangan,dan rencana kerja berikutnya. Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 4 dan akandiserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 20 (dua puluh)hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    b) Laporan InterimLaporan Interim harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang hasil kegiatanpelaksanaan survey topografi, lokasi pengambilan sampel tanah dan hasil uji

  • 10

    laboratorium, lokasi investigasi geoteknik dan hasil laboratorium, serta konsepperencanaan jembatan. Laporan Interim dibuat dalam rangkap 4 dan akan diserahkanoleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima)hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja..

    c) Laporan Akhir SementaraLaporan Akhir Sementara harus dipresentasikan dan menginformasikan tentangkegiatan hasil detail desain yang mencakup antara lain : hasil investigasi lanjutantopografi, geoteknik, perhitungan desain, dan gambar Konstruksi jembatan. LaporanAkhir Sementara dibuat dalam rangkap 4 dan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa padaPengguna Jasa selambat-lambatnya 80 (delapan puluh) hari kalender sejak tanggalSurat Perintah Mulai Kerja.

    d) Laporan AkhirLaporan ini berisi seluruh hasil perencanaan teknis termasuk metode pekerjaan desain,perhitungan desain, metode dan jadwal konstruksi, jadwal pelaksanaan, estimasi biaya,paket konstruksi dan lain-lain. Laporan Akhir ini dibuat setelah didiskusikan dandisetujui pada Laporan Akhir Sementara (Draft Laporan Akhir). Laporan Akhirmerupakan revisi dan penyempurnaan dari Laporan Akhir Sementara denganmemperhatikan semua masukan, tanggapan, dan koreksi. Laporan Akhir akandiserahkan dibuat dalam rangkap 4 dan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasaselambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal Surat PerintahMulai Kerja.

    e) Dokumen TenderDokumen Tender masing-masing rangkap 4 (empat) meliputi: tender drawing

    spesifikasi umum dan spesifikasi teknis

    rencana pelaksanaan fisik dan construction method

    daftar kuantitas dan harga satuan

  • 11

    Dokumen Tender akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah MulaiKerja.

    f) Gambar TeknisProduk gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai berikut:i. peta situasi bangunan dengan skala 1 : 200 ;ii. gambar potongan memanjang dan melintang jembatan dengan skala 1 : 100 1 :

    200;

    iii. gambar detail bangunan dengan skala 1 : 50 1 : 200.Album gambar akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    g) Dokumen Rencana Anggaran BiayaDokumen Rencana Anggaran Biaya diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada PenggunaJasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal SuratPerintah Mulai Kerja.

    h) Laporan PenunjangLaporan penunjang dalam kegiatan ini meliputi :i. Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

    Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan pemetaan harus diserahkanoleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh)hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    ii. Laporan Perhitungan Struktur

    Laporan Perhitungan Struktur harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada PenggunaJasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal SuratPerintah Mulai Kerja.

    iii.Laporan Penyelidikan GeoteknikLaporan Penyelidikan Geoteknik harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada

    Pengguna Jasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggalSurat Perintah Mulai Kerja.

  • 12

    Laporan penunjang akan diserahkan dibuat dalam rangkap 4 dan oleh Penyedia Jasapada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejaktanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

    X. ALIH PENGETAHUANKonsultan berkewajiban menggunakan dan mengikut sertakan beberapa staf

    pengguna jasa dalam masa pelaksanaan pekerjaan perencanaan. Hal ini diharapkan untukalih pengetahuan sekaligus membagi pengalaman bagi staf pengguna jasa bagaimana tatacara kerja konsultan serta tata cara pengolahan data hingga sampai melahirkan desainyang sedemikian rupa yang nantinya dapat di implementasikan secara berkelanjutan.

    XI. PENGENDALI MUTUAgar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran maka perlu dilakukanpembahasan seperti berikut ini :

    1. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluankoordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasilapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan.

    2. Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untukmenentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisilapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan/interim.

    3. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasanseluruh kegiatan pekerjaan.