laporan sosialisasi ded tes

67
LAPORAN SOSIALISASI DETAIL ENGINEERING DESIGN TES/SHELTER KABUPATEN NIAS SELATAN LAPORAN SOSIALISASI DED TES/SHELTER KAB. NIAS SELATAN PT. TRIO ALSUM SUROPATI Jalan Kebon Kacang 29 No.25A Jakarta Pusat Telp/Fax: 3913007/3151946 e-mail: [email protected] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SATKER PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN STRATEGIS Jl. Kramat Raya No.63 Jakarta Pusat Telp/Fax: 021-31920090

Upload: m43yuli

Post on 19-Aug-2015

256 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan sosialisasi perencanaan gedung tempat evakuasi sementara/shelter tsunami untuk kabupaten Nias Selatan.

TRANSCRIPT

LAPORAN SOSIALISASIDETAIL ENGINEERING DESIGNTES/SHELTER KABUPATEN NIAS SELATANLAPORAN SOSIALISASI DED TES/SHELTER KAB. NIAS SELATANPT.TRIOALSUMSUROPATIJalan Kebon Kacang 29 No.25A Jakarta PusatTelp/Fax: 3913007/3151946e-mail: [email protected] E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y ASATKERPENGEMBANGANPENATAANBANGUNANDANLINGKUNGANSTRATEGISJ l . K r a m a t R a y a N o . 6 3 J a k a r t a P u s a t T e l p / F a x : 0 2 1 - 3 1 9 2 0 0 9 0 LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 1PT. TRIO ALSUM SUROPATI Merupakanlatarbelakang, maksud, tujuan, sasaran dan ruanglingkuppekerjaan TES/Shelterini,dimana diperlukannyawadahuntuk penampunganmasyarakat bagi masyarakat 1. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi adalah kegiatan yang diselenggarakanolehSatuanKerja PenataanBangunandanLingkungan Strategis,DirektoratJenderalCipta KaryaKementerianPekerjaanUmum dalamrangkamenyebarluaskan informasimengenaipembangunan TempatEvakuasiSementaradan mencapaipemahamanyangsama mengenaiproses,prosedur,danproduk dari perencananan DED. KegiatanyangdimulaiolehSatker PenataanBangunandanLingkungan StrategisJenderalCiptaKarya KementerianPekerjaanUmumini merupakanprosesawalyangdilalui dalamperancanganDEDTempat EvakuasiSementaraditahunanggaran 2014sebagaisaranabagiprosesberbagi informasiantarSatkerProvinsiserta PokjanisKota/Kabupatenbesertatenaga ahlipendampingnyadenganpihak Penataan Bangunan dan Lingkungan. TersusunnyaDokumenDEDTES/Shelter sebagaipanduanpelaksanaan pembangunanBangunanTES/Shelter yang andal dan tahan gempa. Tersusunnyarancanganbangunan TES/Sheltersesuaidengankonsep Sayembara Desain Prototipe Bangunan TempatEvakuasiSementara (TES)/Sheltersecaraberkualitas,tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, sertadiselenggarakansecaratertib administrasi.,denganmelaluitahapan perancangan sebagai berikut:MenyusunDokumenPra-Rancangan;MenyusunDokumen Pengembangan Rancangan;MenyusunDokumenRancangan Gambar Detail; RKS, dan RAB Rencanakerjayangtelahdisusunoleh PokjanisbersamadenganTimTenaga Ahli, yang minimal memuat mengenai :otahapan pelaksanaan kegiatan;owaktu pelaksanaan kegiatan;oketerkaitantahapantiap kegiatan; danotarget kunci atau output pada tiap tahapan pelaksanaan kegiatan. Jadwalkerjayangtelahdisusunoleh PokjanisdanTimTenagaAhli,yang minimal memuat mengenai ;orinciankegiatanpadatiap tahapan; danotanggal tiap pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan durasi;oStatusdatadasaryangdimiliki, yang minimal memuat:oJenis data yang tersedia; danoStatuslegalisasidatayang tersedia. LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 2PT. TRIO ALSUM SUROPATI 1.1. Penyelenggara dan Peserta Kegiatan Sosialisasi dan Peranannya Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara terpusat olehDirektoratPengembanganPermukiman,DJCK,KementerianPekerjaan Umum.1.DirektoratJenderalCiptaKarya,KementerianPekerjaanUmumsebagai penyelenggara kegiatan. Sebagai penyelenggara, DJCK berserta koordinator wilayah (korwil) yang ada di dalamnya, memiliki peran: Mengorganisasi kegiatan; Menyediakandanmenyampaikanmateriprosesdanprosedur penyusunan; dan Memontoring persiapan kota/kabupaten penyusunan; 2.SatuanKerjaPengembanganKawasanPermukimanProvinsi,Pokjanis RPKPP Kota/ Kabupaten dan Tenaga Ahli Pendamping sebagai peserta. Dalamkegiatanini,PokjanisSPPIPKota/Kabupatendengandidampingi oleh Tim Tenaga Ahli berkewajiban untuk: Menyiapkan tim penyusun (POKJANIS dan Tim Tenaga Ahli); Menyiapkan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan; dan 1.2.Kedudukan Sosialisasi Dalam Kerangka PenyusunanKegiatan sosialisasi ini merupakan tahapan awal dari keseluruhanrangkaianprosespenyusunanyang outputnyaakanmenjadimasukandalamproses penyusunanjadwaldanrencanakerjaserta memberikanpemahamanbagiPokjanisdanTenaga AhliPendampingterhadapproses,prosedurserta mekanisme dalam penyusunan.SebagaitindaklanjutdaripelaksanaanSosialisasi, akan diselenggarakan Konsolidasi di tingkat provinsi, untukmembahaslebihdetalproses,prosedurserta mekanismepenyusunandenganmempertimbangkan kondisi lokal dari setiap kota/kabupaten.Padaacara konsolidasiini diharapkanakantercapai kesepakatanterkaitprosesdanprosedurtermasuk rencana kerja dan metodologi.1.2.1.Peserta Kegiatan Sosialisasi DirektoratJenderalCiptaKarya(DJCK),KementerianPekerjaan Umum selaku penyelenggara kegiatan. Sebagai penyelenggara, DJCK berserta koordinator wilayah (korwil) yang ada di dalamnya. LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 3PT. TRIO ALSUM SUROPATI Satker PKP Provinsi,Tim Tenaga Ahlimeliputi : Ketua tim dan satu orang anggota tim.1.2.2.Langkah-Langkah Pelaksanaan Sosialisasi Beberapalangkahpelaksanaandalamkegiatansosialisasiyaitusebagai berikut: Langkah 1: Menyusun dan Menyepakati Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan a.TimTenagaAhlibersama-samamenyusunrencanakerjadanjadwal kerja penyusunan; b.Didalamrencanakerjadanjadwalkerjadilengkapidengantanggal-tanggal tentatif untuk tiap kegiatan yang dilakukan; dan c.Rencanakerjadanjadwalkerjayangtelahdisepakatidilaporkan kepada Satker PBL.Langkah 2: Mengikuti sosialisasi pelaksanaan kegiatan a.Pokjanis didampingi Tim Tenaga Ahli serta Satker Provinsi mengikuti sosialisasi b.PokjanisdidampingiTimTenagaAhlimenyampaikanrencanakerja dan jadwal pelaksanaan kerja serta menunjukkan SK Bupati/ Walikota tentang Pokjanis penyusunan kepada koordinator wilayah. Langkah3:KoordinasidenganPokjanisuntukmerumuskan rencana penyelesaian kegiatan Berdasarkan hasil sosialisasi, satker dan pokjanis merumuskan bersama rencanapenyelesaiankegiatanyangdipersiapkandandisempurnakan yang dilakukan pada kegiatan berikutnya. 1.2.3.Waktu dan Tempat Penyelenggaraan Sosialisasi Sosialisasidilakukanpadatanggal17Desember2014,bertempatdi Pendopo Bupati Kabupaten Nias Selatan. 1.2.4.Susunan Acara Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Susunanacarapelaksanaankegiatansosialisasinasionaldalamyaitu sebagai berikut. LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 4PT. TRIO ALSUM SUROPATI SUSUNANACARA KEGIATAN SOSIALISASIRabu, 17 Desember 2014 WaktuKegiatanPembicaraModeratorKeterangan 10.00 10.30Arahan Segaligus PembukaanKepala Dinas Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis 10.30 10.45Coffee Break 10.45 - 11.45Paparan Persentasi-Konsultan Arahan dari Bupati 11.45 13.00Tanya JawabNarasumber 13.15 13.30Kesimpulan Konsolidasi Tingkat Provinsi dilanjutkan PenutupanPokjanis, Konsultan, Tim Teknis, Satker PBL I.5 PENYELENGGARAAN DAN KESIMPULAN 1.3.Penyelenggaraan Sosialisasi KegiatanpembukaandibukaolehkepalaunitBNPBDaerah,beliau memberikanarahanmengenaipentingnyamemilikitempatevakuasi sementara di lokasi tersebut, terlebih di tengah kota. Untuk materi persentasi diserahkankembalikepadatimkonsultanuntukmenjelaskanmengenaik konsep dan desain bangunan shelter tersebut. Dalam sesiTanyajawab, pesertacukupberperanaktif dalam mengisiacara ini. Hampir setiap bidang bertanya mengenai desain gedung TES ini. AnalisaDayaDampungkapasitasTESberapa?(datapendudukkecTeluk Dalam Terlampir }, saran konsultan agar dianalisa dari kepadatan penduduk teluk dalam 70% masuk ke TES dan 30% menyebar ke pengunungan, karena batas desa tidak ada dalam petanya. AnalisaGUBAHANMASSAkenapaEmpatpersegipanjang,saranagar dianalisa terhadap gubahan massa pada site lokasi bentuk bilang segi empat dan lonjong, maka di ambil empat persegi panjang. AnalisaSirkulasidalambangunanagardisesuaikandenganlayoutnya, terutama pada kolom struktur agar di buat modul kolom 7.2 sampa- 8 meter (bebaskolom),terutamapadarampingdansirkulasievakuasitidak terhambat. Analisa/Agardihitungbangunantersebutluasannyasudahcukup menampung karena lahan di jadikan ruang terbuka public. Analisa Fasade bangunan, sudah cocok dan disetujui oleh semua pihak. LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 5PT. TRIO ALSUM SUROPATI 1.4.Kesimpulan 1.LokasidandesainbangunanDEDdisetujuiolehbapakBupatidan masyarakat, 2.Sosialisasi kepada masyarakat sudah dimulai sejak dini agar 3.Perluadanyakerjasamayangbaikantarapihakkonsultan,pemerintah dan masyarakat. 4.Semua materi yang dibahas harus dirunutkan agar pembahasannya lebih rinci. 5.Untukdatayanglebihdetailtersebutdiperlukansurveykembalipada setiapkelurahanagarmendapatkandatayanglebihrelevanuntuk memenuhi semua sektor yang akan dibangun. 6.Perluadanyakerjasamaantarapihakpemerintahdenganmasyarakat saat nanti ada pelebaran jalan. LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 6PT. TRIO ALSUM SUROPATI LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 7PT. TRIO ALSUM SUROPATI LAPORAN SOSIALISASI | DED TES SHELTER KABUPATEN NIAS I - 8PT. TRIO ALSUM SUROPATI NIAS SELATAN, 06 APRIL 2015SHELTER TSUNAMI(TES)KABUPATEN NIAS SELATANoleh:PT. TRIO ALSUM SUROPATILOKASI TAPAK TESKec. Teluk DalamKab. Nias SelatanLOKASI TAPAK TESLuas Tapak : 3250 m2Bangunan Eksisting : PasarBatas TapakUtara : SungaiBarat : Jalan D.I PanjaitanSelatan : Rumah PendudukTimur : Rumah Penduduk(laut 100 m)Analisis lokasi potensial shelter evakuasi tsunami di Nias juga dilihat dari analisis jangkauan pelayanan shelter evakuasi eksisting, perlu kebutuhan kapasitas dan besaran populasi dan wilayah yang akan terlayani oleh shelter evakuasi. Shelter evakuasi vertikal tsunami di Nias dapat direncanakan dengan mempertimbangkan dua hal yaitu lokasi dan ketersediaan lahan.Adapun kriteria lokasi untuk shelter evakuasi vertikal tsunami tambahan di wilayah Nias adalah : 1. Berada pada jangkauan penduduk yang akan dilayani selama evakuasi;2. Berada pada zona aman yaitu minimal 200 meter dari tepi pantai;3. Berada pada jalur utama evakuasi;4. Mempertimbangkan perilaku pengungsi terkait arah evakuasi. Pengungsi secara alamiah akan melakukan evakuasi menjauh dari pantai dan atau menuju jalur keluar wilayah lokasi shelter.LOKASI SHELTERLOKASI TAPAK TES130 m130 m20 m30 m 32508 dplIDE DAN PENDEKATAN DESAINIDE DESAINShelter Tsunami (TES)TEMPAT EVAKUASI SAAT TERJADI TSUNAMIBAGAIMANA KETIKA TIDAK TERJADI TSUNAMI ??Bangunan harus menerapkan prinsip-prinsip bangunan mitigasi bencana dan mampu menjadi focal point (landmark) kawasan.Bangunan juga harus mampu menjadi area publik yang mampu mengakomodasi berbagai kegiatan masyarakat untuk berinteraksi sosial.PublicSpaceMitigasi &Landmark+Shelter Tsunami (TES)Nias SelatanPENDEKATAN DESAINSumber : Pemenang Sayemabara TESMenciptakan barrier atau penahan/pemecah gelombang tsunami yang datang.PENDEKATAN DESAINSumber : Pemenang Sayemabara TESMenciptakan bentuk/elemen bangunan yang dapat meminimalisir hempasan atau debrasi gelombang tsunami.PENDEKATAN DESAINSumber : Pemenang Sayemabara TESMenciptakan bangunan sebagai focal point (landmark). Hal ini dimaksud untuk memudahkan masyarakat mengenal dan mengingat bangunan TES saat evakuasi ketika tsunami, melalui penciptaan bangunan yang eye catching.Bentuk bangunan yang kontras terhadap bangunan di sekitarnya mampu menjadi focal point dari kawasan (Landmark).KONTRASPENDEKATAN DESAINMenaikkan bangunan dengan ketinggian tertentu, untuk mencegah bangunan dari rendaman tsunami.Sumber : Pemenang Sayemabara TESXX = Ti + {3+(30% x Ti)}Sumber : Pedoman Teknik Perencanaan TES, 2013Keterangan:X = Tinggi bangunan TES terhadap tanah.(dalam meter)Ti = Tinggi inundation (genangan) gelombangtsunami. (dalam meter)Rendaman mencapai 3 mRendaman mencapai 1 mDurasi rendaman datang: 5-15 menitDurasi rendaman surut: 5-10 menitPETA RENDAMAN TSUNAMILokasiTESSumber : BPBD Nias Selatan 2004-2005Ilustrasi Batas Level Aman TESKetinggian rendaman tsunami berkisar 1-3 m, untuk perhitungan level aman bangunan terhadap rendaman diambil ketinggian maksimum rendaman, yaitu 3 m.X = Ti + {3+(30% x Ti)}X = 3 + {3+(30% x 3)}= 6,9 mSumber : Pedoman Teknik Perencanaan TES, 2013NO. KABUPATEN/ KOTA PROVINSIKETINGGIAN TSUNAMI MAKSIMUM (METER)WAKTU KEDATANGAN TSUNAMI (menit)1Simeuleu Aceh 14 152 Aceh Singkil Aceh 14 203 Aceh Selatan Aceh 8 204 Aceh Barat Aceh 11 155 Pidie Aceh 5 156 Pidie Jaya Aceh 1 157Bireun Aceh 1 158 Aceh Utara Aceh 1 159 Aceh Barat Daya Aceh 8 1510 Aceh Jaya Aceh 11 1511 Kota Banda Aceh Aceh 12 1512 Kota Sabang Aceh 11 1513Kota Lhoksumawe Aceh 1 1514 Nias Sumut 14 915 Tapanuli Tengah Sumut 9 2016 Tapanuli Selatan Sumut 9 2017 Kota Sibolga Sumut 9 20Tabel 2. Referensi Kejadian dan Genangan Tsunami Indonesia Panduan NasionalPengkajian Risiko Bencana Tsunami IndonesiaJika ketinggian gelombang tsunami 14 m dpl (berdasarkan data panduan nasional), maka level bangunan masih aman terhadap gelombang tsunami.Ilustrasi Batas Level Aman TESDATA DAN ANALISISArea Pelayanan ShelterAnalisis Area Pelayanan Shelter vertikal tsunami selanjutnya merupakan kombinasi dari kedua batasan yaitu kapasitas dan waktu tempuh : 1. Jika kapasitas terpenuhi terlebih dahulu daripada waktu tempuh maka area pelayanan shelter dibatasi oleh kapasitasnya 2. Jika kapasitas belum terpenuhi namun jangkauan waktu tempuh telah terlewati, maka area pelayanan shelter dibatasi oleh jarak/waktu tempuhnya.Pengungsi diasumsikan duduk tanpa kursi (bersila atau menekuk kaki ke depan)selama beberapa jam menunggu waktu kritis gelombang tsunami mereda. Posisiduduk tanpa kursi dan duduk bersila posisi duduk santai dengan kaki ditekuk kedepan membutuhkan ruang seluas 0,47 m s.d 0,55 m per orang (Neufert, 2001).Standar Kebutuhan Ruang Area Pelayanan ShelterSumber : Diolah dari Google EarthSumber : Diolah dari Google Earth15% dari Total Jumlah PendudukNo Kecamatan Luas (Km2)Jumlah Penduduk(Jiwa)Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2)1 Teluk Dalam 58.85 29.093 494.372 Fanayana 100.28 20.047 199.903 Maniamolo 66.25 13,593 205.184 Toma 65.76 8.131. 123.185 Mazino 33.50 8.390 250.466 Gomo 91,73 25.334 276.177 Mazo 27.93 15.309 548.038 Susua 41.82 15.122 361.609 Umbunasi 85.64 7.954 92.8710 Amandraya 138.36 17.283 124.9111 Aramo 70.86 7.860 110.9312 Lahusa 161.16 35.435 219.8813 Lolowau 177.72 30.536 171.8214 Hilimegai 30.62 5.873 191.7915 Lolomatua 100.16 25.448 254.0716 Pulau-Pulau Batu 174.24 16.479 94.5817 Pulau-Pulau Batu Timur372.07 2.509 6.7418 Hibala 655.19 9.673 14.76Jumlah 2.452.14 294.069 119.92ANALISIS DAYA TAMPUNGMaka, X = 15% x 29.093 jiwa = 4.364 jiwaDengan demikian, luas bangunan TES yang dibutuhkan untuk menampung 4.364 jiwa adalah :Dimana 1 orang duduk = 0,55 m2Maka,4.364 orang x 0,55 = 2400 m2Jumlah Penduduk Kec. Teluk Dalam 2013 = 29.093 jiwa92% : 15%KONSEP MASSA BANGUNANKONSEP MASSA BANGUNANBentukTapak20 m30 m130 m130 m1. Hempasan/debrasi gelombang tsunami yang sangat kecil.2. Cenderung menghasilkan bentuk yang multi massa terhadap bentuk tapak1. Hempasan/debrasi gelombang tsunami yang cukup tinggi2. Cenderung menghasilkan bentuk yang multi massa terhadap bentuk tapak1. Hempasan/debrasi gelombang tsunami yang cukup tinggi2. Memungkinkan untuk dibuat single building terhadap bentuk tapakKONSEP MASSA BANGUNAN+Atap Bangunan Rumah Adat NiasKolong Bangunan Rumah Adat NiasProposed Mass BuildingBLENDINGPERPADUAN (MIXING)Atap bangunan yang menjulang tinggi mampu menciptakan KONTRASterhadap bangunan di sekitar kawasan.Kolong bangunan sebagai area bebas yang bisa dimanfaatkan sebagai area publik.Pengadopsian bentuk rumah tradisional Nias Selatan bertujuan untuk memperkuat karakter dan identitas Nias, sehingga bangunan ini mampu menjadi focal point.Modern Tradisional+KONSEP MASSA BANGUNANKONSEP MASSA BANGUNAN1. Massa bangunan diangkat keatas2. Membuat area kolong bangunan sebagai lansekap sebagai pemecah/penahan gelombang tsunami.3. Pemilihan kolom bentuk bulat.Arah Air Gelombang TsunamiBarrier WallKONSEP MASSA BANGUNANHal ini dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya bangunan yang patah ketika terjadi gempa bumi sebelum tsunami terjadi. (Panjang massa bangunan = 65 m)Zona I & III, merupakan area evakuasi.Zona II, sebagai area sirkulasi (ramp dan tangga), dapur, dan area utilitas (r. genset, r. pompa, dan KM/WC)Atap Bangunan menciptakan KONTRASKolong Bangunan sebagai ruang publikPERSPEKTF SUASANAPERSPEKTF SUASANAKONSEP SIRKULASI150 mKONSEP SIRKULASI LUARBANGUNANKONSEP SIRKULASI LUARBANGUNANKONSEP SIRKULASI DALAM BANGUNANKonsep sirkulasi dalam bangunan adalah linear dengan permainan level lantai, dimana setiap akses dari setiap ramp diakhiri ruangan evakuasi sementara. Selain itu, sirkulasi dalam bangunan juga dapat diakses mengguakan tangga yang terdapat pada bagian tengah.KONSEP ZONASI BANGUNANKONSEP ZONASI BANGUNANShelter Tsunami As A PublicSpaceShelter Tsunami ini, tidak hanya berfungsi sebagai tempat evakuasi sementara dari bencana tsunami, melainkan juga difungsikan sebagai area publik bagi masyarakat Nias untuk berinteraksi sosial.Ruang Luar :1. Amphiteatre untuk pertunjukan seni budaya masyarakat Nias Selatan2. Atap sebagai area urban farming.3. Ruang-ruang temporal pada lantai dasar bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pasar berkala, dll.Ruang Dalam :1. Museum gallery Nias Selatan, dengan memanfaatkan sebagian area dinding.DESTINASI WISATABIRD EYE VIEW from SOUTHBIRD EYE VIEW from NORTHSITEPLANGROUND PLANAREA OLAHRAGABADMINTON FILED, FUTSAL & BASKET FIELDAREA TERBUKA PUBLIK SEBAGAI AREA TEMPORERPLAZA + AMPHITHEATRER. GENSET19 m2MEZZANINE 2 FLOOR PLANR. POMPA7,2 m2KM.WC 15 m2AREA EVAKUASI326 m21stFLOOR PLANKM.WC30 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI64 m21stFLOOR PLANKM.WC30 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI64 m22ndFLOOR PLANKM.WC30 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI324 m23rdFLOOR PLANKM.WC30 m2AREA EVAKUASI260 m2AREA EVAKUASI324 m24thFLOOR PLANKM.WC30 m2AREA EVAKUASI101 m2AREA EVAKUASI324 m2ROOFFLOOR PLANAREA EVAKUASI184 m2Luas total area evakuasiini adalah 2.687 m2. Jika 1 orang membutuhkan luas 0,55 m2,maka bangunan ini diperkirakan dapat menampung maksimal 4.885 orang.1. Mezz Floor : 326 m22. 1stFloor :584 m23. 2ndFloor :584 m24. 3rdFloor :584 m25. 4thFloor :425 m26. Roof Floor :184 m2Total : 2.687 m2LUAS TOTAL AREA EVAKUASIKONSEP FASAD BANGUNANKONSEP FASAD BANGUNANModern Tradisional+Fasad bangunan menggunakan material concrete fin. Cat tebal 10 cm yang disusun horizontal dengan jarak 50 cm. 1. Meminimalisir hempasan angin & gelombang tsunami terhadap bangunan,2. Memaksimalkan akses/interaksi visual dari dalam ke luar bangunan 3. Memaksimalkan udara dan cahaya masuk ke dalam bangunan.4. Fasad bangunan akan terlihat kontras dengan bangunan sekitar sehingga akan mudah dikenali untuk digunakan saat bencana tsunamiBentuk Atap RumahTradisional NIAS SELATANConcrete Fin.CatConcrete Fin. catKONSEP FASAD BANGUNANTERIMA KASIH