04-11-2015 kuretase
DESCRIPTION
kuretaseTRANSCRIPT
![Page 1: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/1.jpg)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Nama Mahasiswa : Frandita Eldiansyah
NIM : 112311101014
Tanggal Resume : 04-11-2015
Ruangan : IBS Elektif OK VI
FORMAT RESUME KASUS KELOLAAN HARIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 28 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jember
No. RM : 058745
Ruangan : Instalasi Bedah Sentral Elektif OK VI
Diagnosa Medis : Blighted Ovum
S (Subjektif)
Pre-Operasi
1. Pasien mengatakan bahwa dari kemaluannya keluar darah seperti menstruasi
2. Pasien mengatakan,” nanti kalau dioperasi rasanya gimana ya? Sakit ndak?”
![Page 2: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/2.jpg)
Post Operasi
Pasien mengatakan bahwa bagian perut masih terasa sakit seperti ditusuk-tusuk
dan muncul terus-terusan.
O (Objektif)
Pre-Operasi
- TD: 110/70 mmHg
- Nadi: 80 x/menit
- RR : 24x/menit
- Pasien tampak gelisah
- Wajah tegang dengan diiringi mulut pasien seperti orang membaca doa
- Pasien sering terlihat menarik nafas panjang
Post-Operasi
- TD: 120/70 mmHg
- Nadi: 84x/menit
- RR: 24x/menit
- Suhu : 36,6 C
- Wajah pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak ingin memegangi perutnya yang sakit namun tidak bisa
karena direstrain
A (Analisa/Diagnosa Keperawatan yang ditegakkan berdasarkan DS dan
DO):
a) Pre Operasi:
Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi terkait tindakan
operatif
b) Post Operasi
Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik
![Page 3: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/3.jpg)
P (Perencanaan)
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Ansietas
berhubungan
dengan pre
tindakan operatif.
Setelah dilakukan perawatan
selama 1x 4 jam pasien akan
menunjukkan adanya
penurunan kecemasan atau
hilang. Dengan kriteria hasil:
1. TD
120/80 mmHg
2. Nadi
80-100 x/menit
3. RR:
18-24x/menit
4. Pasien
tampak kooperatif
5. Konta
k mata baik
6. Wajah
tegang berkurang atau
hilang
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Berikan penjelasan yang akurat
tentang kondisi penyakit saat ini
dan proses terjadinya penyakit.
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi
cara memahami berbagai
perubahan akibat penyakitnya.
4. Beri dukungan untuk tindakan
operasi
5. Biarkan pasien mengekspresikan
perasaan mereka.
6. Ciptakan lingkungan yang tenang
dan tidak menakutkan bagi pasien.
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk
tindakan pemberian obat sedatif.
1. Mengetahui tingkat kecemasan pasien
2. Pasien mengetahui secara pasti apa yang
sedang dihadapi saat ini.
3. Usaha memberikan koping adaptif.
4. Meningkatkan kekuatan diri untuk
berani menghadapi oprasi
5. Setelah pasien mengekpresikan
diharapkan pasien mampu mengkontrol
ansietasnya dikemudian.
6. Mengurangi factor terjadinya
kecemasan yang semakin mendalam
7. Mengurangi kegelisahan pasien pada
saat operasi.
![Page 4: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/4.jpg)
2 Nyeri
berhubungan
dengan agen
injuri fisik
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 1x 4 jam
nyeri yang dialami pasien
berkurang/hilang yang ditandai
dengan kriteria hasil:
1. Pasien melaporkan
bahwa nyeri hilang atau
berkurang
2. Skala nyeri berkurang
<5
3. Wajah pasien tenang
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
faktor pencetus, kualitas, lokasi,
skala, durasi, dan frekuensi
nyeri
2. Lakukan pengajaran tentang
teknik distraksi
3. Kolaborasi pemberian obat-
obatan analgetik untuk
meredakan nyeri
4. Tingkatkan istirahat
5. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
1. Untuk
mengetahui keadaan neri yang dialami
klien dan menentukan tindakan
selanjutnya
2. Membantu
mengurangi nyeri yang dialami klien
dengan pengalihan nyeri
3. Membantu
mengatasi nyeri secara farmakologi
4. Mengurang
i stimulus nyeri
5. Membantu
klien dalam mengontrol nyeri yang
dialami
![Page 5: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/5.jpg)
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
![Page 6: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/6.jpg)
I (Implementasi)
Tanggal
dan Waktu
Implementasi Tanda
Tangan
2-11-2015
10.00
10.45
11.00
1. Membantu serah terima pasien
2. Mengevaluasi kondisi dan perasaan pasien
3. Memberikan penjelasan kondisi penyakit saat ini dan
proses terjadinya penyakit.
4. Memberikan infomasi terkait prosedur operasi
5. Memberikan teknik nafas dalam dan distraksi dengan
mengajak pasien berbincang-bincang
6. Mengajurkan kepada pasien untuk berdoa dan banyak
membaca sholawat
7. Menemani pasien masuk ke ruang operasi
1. Membantu pasien memposisikan pada meja operasi
(posisi litotomi)
2. Membantu mempersiapkan pasien untuk tindakan
anestesi
3. Memberi dukungan untuk semangat menjalani operasi
1. Membantu pasien ke ruang post operasi
2. Memasang bed settrail untuk pasien
3. Mengevaluasi kondisi pasien apa yang dirasakan saat ini
4. Memantau keadaan pasien dengan dengan memasang
monitor TD, RR, dan saturasi oksigen
5. Meminta klien untuk melakukan nafas dalam
6. Meminta klien untuk tidur/istirahat dan tidak banyak
bergerak untuk mengurangi sakitnya
Evaluasi
![Page 7: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/7.jpg)
S:
Pasien mengatakan bahwa perutnya masih terasa sakit namun sudah agak
berkurang
O:
- TD: 110/67 mmHg
- Nadi: 78x/menit
- RR : 24 x/menit
- Pasien tampak gelisah
- Tampak memegangi perutnya
A:
- Ansietas berhubungan dengan pre tindakan operatif teratasi
- Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik teratasi sebagian.
P:
- Lanjutkan intervensi di ruang rawat inap
![Page 8: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/8.jpg)
RESUME KASUS
Perawatan Pre Operatif
Pasien masuk ruang pre operasi pukul 10.00 WIB kemudian dilakukan
timbang terima pasien, lalu pasien masuk ke ruangan pre operatif. Pasien telah di
pakaikan baju operasidan sudah di infus di tangan kanan dengan terapi cairan RL
500 cc. Sebelum memasuki ruang pre operatif, keluarga telah menandatangani
lembar informed concent terkait persetujuan untuk dilakukannya operasi kuretase.
Ketika pasien datang, pasien terlihat sedang membaca doa, ketika ditanyakan
klien mengaku sangat takut akan operasi yang akan dilakukannya. Kemudian
mahasiswa menjelaskan tentang prosedur operasi untuk memberikan pemahaman
bahwa operasi tidak menakutkan dan aman, pasien cukup pasrah dan anggap
semuanya sebagi cobaan untuk mengurangi dosa sehingga tetap perkuat doanya.
Mahasiswa juga mengajarkan cara melakukan nafas dalam. Sebelum memasuki
ruang operasi mahasiwa mengajak pasien melakukan doa bersama demi
kelancaran operasi. Setelah semua persyaratan ruang pre medikasi dilakukan,
pasien kemudian dibawa masuk ke ruang IBS OK VI pada ronde ke III.
Intra Operatif
Pasien dari ruang pre operasi di bawa ke dalam ruang operasi sesuai
jadwal yang sudah ditentukan yaitu ronde 3 ruang OK 6 sekitar pukul 10.45 WIB.
Setelah masuk di ruang operasi, pasien di pindahkan ke meja operasi dan
diposisikan litotomi. Di ruang operasi terdiri dari satu dokter bedah, 2 asisten
dokter, 1 perawat instrumen, 1 perawat sirkular, 1 anastesi, dan 5 observer.
Selanjutnya pasien dipasang alat-alat monitor yaitu untuk memonitor tekanan
darah, RR dan saturasi oksigen. Pasien kemudian diberikan 1 botol RL 500 ml
(digrojog). Setelah persiapan pasien disuntikkan obat bius propovon melalui
intravena dan oksigen klien menggunakan GA (general anastesi). Pasien diberi
bantuan nafas yaitu dipasang masker sederhana untuk mempertahankan
oksigenasi pasien.
![Page 9: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar 2.1 Alat Instrument
Asisten dokter, dokter, dan operator melakukan SGG yaitu dengan
menghidupkan air, kedua tangan di bilas sampai mencapai siku-siku, kemudian
mengambil sabun mengusap hingga berbusa selanjutnya dimulai dari bawah siku
kanan dan kiri secara bergantian kemudian perlahan naik sampai ke pergelangan
tangan dilakukan selama 60 detik, selanjutnya cuci tangan dengan 6 langkah
selama 20-30 detik. Kemudian masuk ke dalam ruangan operasi untuk
menggunakan aprone, dan alat pelindung diri lainnya.
Setelah siap asisten dokter mengambil betadine dan kasa yang sudah
dicelupkan ke betadine untuk di oleskan di daerah yang akan dilakukan kuretase
(vagina), setelah selesai daerah yang tidak dilakukan operasi di tutup dengan
menggunakan kain steril sehingga hanya daerah vagina yang menjadi fokus untuk
kuretase. Setelah dokter bedah siap, vagina dibuka menggunakan alat “cocor
bebek” dan kemudian porsio dijepit menggunakan alat tenaculum untuk
memudahkan membuka jalan menuju uterus. Setelah terbuka dokter mengambil
![Page 10: 04-11-2015 Kuretase](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/5695d3e11a28ab9b029f8284/html5/thumbnails/10.jpg)
alat sendok kuret untuk mengambil darah yang berada di dalam uterus terus
menerus sampai dirasa telah bersih seluruhnya. Kemudian dokter mengambil
kassa untuk membersihkan sisa darah dan setelah selesai cocor bebek ditarik
kembali.
Post Operasi
Pasien masuk ruang post operasi pukul 11.00 WIB, di ruang post operasi
pasien dipasang monitor untuk mengetahui tekanan darah, nadi, saturasi oksigen
yang bertujuan untuk mengetahui keadaan umum pasien dan perawat memastikan
bahwa kondisi pasien dalam keadaan baik. Saturasi oksigen 99%, RR=24,
TD=140/80 mmHg, Nadi=80. Kemudian perawat memberikan cairan infus yaitu
RL. Perawat melakukan pencatatan bahwa pasien telah dilakukan operasi. Ketika
bangun, pasien mengeluh sakit di kemaluannya. Ketika sadar, klien dalam kondisi
somnolen.