alat kuretase

33
Alat Kuretase 1. Busi Hegar Untuk merangsang pembukaan portio pada pasien abortus inkomplitus dan insipien 2. Speculum Slim Untuk membantu membukanya vagina saat pelaksanaan Kuret. 3. Cocor Bebek Untuk membuka Vagina sehingga bisa melihat keadaan portio dan Uterus 4. Sendok Kuret Untuk mengumpulkan hasil sisa jaringan konsepsi yang teringgal di rahim. 5. Sonde Untuk mengukur kedalam Uterus 6. Tenakulum Untuk menjepit portio pada saat pelaksanaan Kuret 7. Oval Klem Untuk menjepit dinding rahim Pengertian Kuretase Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan). Kuretase adalah serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan

Upload: zahra-al-mahabbah

Post on 05-Aug-2015

2.130 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alat Kuretase

Alat Kuretase

1. Busi Hegar

Untuk merangsang pembukaan portio pada pasien abortus inkomplitus dan insipien

2. Speculum Slim

Untuk membantu membukanya vagina saat pelaksanaan Kuret.

3. Cocor Bebek

Untuk membuka Vagina sehingga bisa melihat keadaan portio dan Uterus

4. Sendok Kuret

Untuk mengumpulkan hasil sisa jaringan konsepsi yang teringgal di rahim.

5. Sonde

Untuk mengukur kedalam Uterus

6. Tenakulum

Untuk menjepit portio pada saat pelaksanaan Kuret

7. Oval Klem

Untuk menjepit dinding rahim

Pengertian Kuretase

Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi

memakai alat kuretase (sendok kerokan).

Kuretase adalah serangkaian proses pelepasan

jaringan yang melekat pada dinding kavum

uteri dengan melakukan invasi dan

memanipulasi instrument (sendok kuret) ke

dalam kavum uteri.

Kuretase adalah cara membersihkan hasil

konsepsi memakai alat kuretase (sendok

Page 2: Alat Kuretase

kerokan). Sebelum melakukan kuretase,

penolong harus melakukan pemeriksaan dalam

untuk menentukan letak uterus, keadaan

serviks dan besarnya uterus. Gunanya untuk

mencegah terjadinya bahaya kecelakaan

misalnya perforasi.

Kuret adalah tindakan medis untuk

mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.

Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor,

selaput rahim, atau janin yang dinyatakan

tidak berkembang maupun sudah meninggal.

Dengan alasan medis, tidak ada cara lain

jaringan semacam itu harus dikeluarkan. ( Dr.

H. Taufik Jamaan, Sp.OG )

Sebuah kuret adalah alat bedah yang

dirancang untuk mengorek jaringan biologis

atau puing di sebuah biopsi, eksisi, atau

prosedur pembersihan. (Michelson, 1988).

2. Tujuan Kuretase

Menurut ginekolog dari Morula Fertility

Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada

dua yaitu:

b. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus.

Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk

membersihkan rahim dan dinding rahim dari

benda-benda atau jaringan yang tidak

diharapkan.

c. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu

gangguan yang terdapat pada rahim, apakah

sejenis tumor atau gangguan lain. Meski

Page 3: Alat Kuretase

tujuannya berbeda, tindakan yang dilakukan

pada dasarnya sama saja. Begitu juga

persiapan yang harus dilakukan pasien

sebelum menjalani kuret.

Persiapan Sebelum Kuretase

· Konseling pra tindakan :

1) Memberi informed consent

2) Menjelaskan pada klien tentang penyakit

yang diderita

3) Menerangkan kepada pasien tentang

tindakan kuretase yang akan dilakukan:

garis besar prosedur tindakan, tujuan

dan manfaat tindakan

4) memeriksa keadaan umum pasien, bila

memungkinkan pasien dipuasakan.

· Pemeriksaan sebelum curretage

1. USG (ultrasonografi)

2. Mengukur tensi dan Hb darah

3. Memeriksa sistim pernafasan

4. Mengatasi perdarahan

5. Memastikan pasien dalam kondisi sehat

dan fit

· Persiapan tindakan

1) menyiapkan pasien

· mengosongkan kandung kemih

· membersihkan genetalia eksterna

Page 4: Alat Kuretase

· membantu pasien naik ke meja ginek

· Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan

Darah, Nadi, Keadaan Jantung, dan

Paru – paru dan sebagainya.

· Pasanglah infuse cairan sebagai

profilaksis

· Pada umumnya diperlukan anestesi

infiltrasi local atau umum secara IV

dengan ketalar.

· Sebelum masuk ke ruang operasi,

terlebih dahulu pasien harus

dipersiapkan dari ruangan

· Puasa: Saat akan menjalani kuretase,

dilakukan puasa 4-6 jam sebelumnya.

Tujuannya supaya perut dalam keadaan

kosong sehingga kuret bisa dilakukan

dengan maksimal.

· Cek adanya perdarahan

Dokter akan melakukan cek darah

untuk mengetahui apakah pasien

mengalami gangguan perdarahan atau

tidak. Jika ada indikasi gangguan

perdarahan, kuret akan ditunda sampai

masalah perdarahan teratasi. Namun

tak menutup kemungkinan kuret segera

dilakukan untuk kebaikan pasien.

Biasanya akan dibentuk tim dokter

sesuai dengan keahlian masing-masing,

dokter kandungan, dokter bedah,

dokter hematologi, yang saling

berkoordinasi. Koordinasi ini akan

Page 5: Alat Kuretase

dilakukan saat pelaksanaan kuret,

pascakuret, dan sampai pasien sembuh.

· Persiapan psikologis

Setiap ibu memiliki pengalaman

berbeda dalam menjalani kuret. Ada

yang bilang kuret sangat menyakitkan

sehingga ia kapok untuk mengalaminya

lagi. Tetapi ada pula yang biasa-

biasa saja. Sebenarnya, seperti

halnya persalinan normal, sakit

tidaknya kuret sangat individual.

Sebab, segi psikis sangat berperan

dalam menentukan hal ini. Bila ibu

sudah ketakutan bahkan syok lebih

dulu sebelum kuret, maka munculnya

rasa sakit sangat mungkin terjadi.

Sebab rasa takut akan menambah kuat

rasa sakit. Bila ketakutannya begitu

luar biasa, maka obat bius yang

diberikan bisa tidak mempan karena

secara psikis rasa takutnya sudah

bekerja lebih dahulu. Walhasil,

dokter akan menambah dosisnya.

Sebaliknya, bila saat akan

dilakukan kuret ibu bisa tenang dan

bisa mengatasi rasa takut, biasanya

rasa sakit bisa teratasi dengan baik.

Meskipun obat bius yang diberikan

kecil sudah bisa bekerja dengan baik.

Untuk itu sebaiknya sebelum menjalani

kuret ibu harus mempersiapkan

psikisnya dahulu supaya kuret dapat

Page 6: Alat Kuretase

berjalan dengan baik. Persiapan

psikis bisa dengan berusaha

menenangkan diri untuk mengatasi rasa

takut, pahami bahwa kuret adalah

jalan yang terbaik untuk mengatasi

masalah yang ada. Sangat baik bila

ibu meminta bantuan kepada orang

terdekat seperti suami, orangtua,

sahabat, dan lainnya. Bila

diperlukan, gunakan jasa psikolog

apabila ibu tak yakin dapat mengatasi

masalah ini sendirian.

· Mengganti baju pasien dengan baju

operasi

· Memakaikan baju operasi kepada pasien

dan gelang sebagai identitas

· Pasien dibawa ke ruang operasi yang

telah ditentukan

· Mengatur posisi pasien sesuai dengan

jenis tindakan yang akan dilakukan,

kemudian pasien dibius dengan

anesthesi narkose

· Setelah pasien tertidur, segera

pasang alat bantu napas dan monitor

EKG

· Bebaskan area yang akan dikuret

2) Persiapan petugas

a) mencuci tangan dengan sabun

antiseptic

b) baik dokter maupun perawat instrumen

melakukan cuci tangan steril

Page 7: Alat Kuretase

c) memakai perlengkapan : baju operasi,

masker dan handscoen steril

d) Perawat instrumen memastikan kembali

kelengkapan alat-alat yang akan

digunakan dalamtindakan kuret

e) Alat disusun di atas meja mayo

sesuai dengan urutan

3) Persiapan alat dan obat :

a) Alat tenun, terdiri dari :

· baju operasi

· laken

· doek kecil

· sarung meja mayo

b) Alat-alat kuretase hendaknya telah

tersedia alam bak alat dalam keadaan

aseptic berisi :

· Speculum dua buah (Spekullum cocor

bebek (1) dan SIMS/L (2) ukuran

S/M/L) speculum 2 Buah.

· Sonde (penduga) uterus:

1) untuk mengukur kedalaman rahim

2) untuk mengetahui lebarnya

lubang vagina

· Cunam muzeus atau Cunam porsio

· Berbagai ukuran busi (dilatator)

Hegar

· Bermacam – macam ukuran sendok

kerokan (kuret 1 SET)

· Cunam tampon (1 buah)

· Pinset dan klem

· Kain steril, dan sarung tangan dua

pasang.

Page 8: Alat Kuretase

· Menyiapkan alat kuret AVM

· Ranjang ginekologi dengan penopang

kaki

· Meja dorong / meja instrument

· Wadah instrumen khusus ( untuk

prosedur AVM )

· AVM Kit (tabung, adaptor, dan

kanula)

· Tenakulum (1 buah)

· Klem ovum/fenster (2 buah)

· Mangkok logam

· Dilagator/ busi hegar (1 set)

· Lampu sorot

· Kain atas bokong dan penutup perut

bawah

· Larutan anti septik (klorheksidin,

povidon iodin, lkohol)

· Tensimeter dan stetoskop

· Sarung tangan DTT dan alas kaki

· Set infus

· Abocatt

· Cairan infus

· Wings

· Kateter Karet 1 buah

· Spuit 3 cc dan 5 cc

2. Obat-obatan :

· Analgetik ( petidin 1-2 mg/Kg BB

Indikasi

Nyeri sedang sampai berat, nyeri

pasca bedah

Kontra indikasi

Page 9: Alat Kuretase

Depresi pernafasan akut,

alkoholisme akut, penyakit perut

akut, peningkatan tekanan otak

atau cedera kepala

Efek samping

Mual, muntah, konstipasi,

ketergantungan / adiksi pada over

dosis menimbulkan Sediaan Petidin

(generik) injeksi 50 mg/ml, tabl

50 mg

· Ketamin HCL 0.5 ml/ Kg BB

Ketamine (Ketalar or Ketaject)

merupakan arylcyclohexylamine yang

memiliki struktur mirip dengan

phencyclidine. 11 Ketamin pertama

kali disintesis tahun 1962, dimana

awalnya obat ini disintesis untuk

menggantikan obat anestetik yang

lama (phencyclidine) yang lebih

sering menyebabkan halusinasi dan

kejang. Obat ini pertama kali

diberikan pada tentara amerika

selama perang Vietnam. Ketamin

hidroklorida adalah golongan fenil

sikloheksilamin, merupakan “rapid

acting non barbiturate general

anesthesia”. Ketalar sebagai nama

dagang yang pertama kali

diperkenalkan oleh Domino dan

Carson tahun 1965 yang digunakan

sebagai anestesi umum. Ketamin

kurang digemari untuk induksi

Page 10: Alat Kuretase

anastesia, karena sering

menimbulkan takikardi,

hipertensi , hipersalivasi , nyeri

kepala, pasca anasthesi dapat

menimbulkan muntah – muntah ,

pandangan kabur dan mimpi buruk.

Ketamin juga sering menebabkan

terjadinya disorientasi, ilusi

sensoris dan persepsi dan mimpi

gembira yang mengikuti anesthesia,

dan sering disebut dengan

emergence phenomena.

Mekanisme kerja

Beberapa kepustakaan menyebutkan

bahwa blok terhadap reseptor opiat

dalam otak dan medulla spinalis

yang memberikan efek analgesik,

sedangkan interaksi terhadap

reseptor metilaspartat dapat

menyebakan anastesi umum dan juga

efek analgesik.

Efek farmakologis

Efek pada susunan saraf pusat

Apabila diberikan intravena maka

dalam waktu 30 detik pasien akan

mengalami perubahan tingkat

kesadaran yang disertai tanda khas

pada mata berupa kelopak mata

terbuka spontan dan nistagmus.

Selain itu kadang-kadang dijumpai

gerakan yang tidak disadari,

seperti gerakan mengunyah,

Page 11: Alat Kuretase

menelan, tremor dan kejang.

Apabila diberikan secara

intramuskular, efeknya akan tampak

dalam 5-8 menit, sering

mengakibatkan mimpi buruk dan

halusinasi pada periode pemulihan

sehingga pasien mengalami agitasi.

Aliran darah ke otak meningkat,

menimbulkan peningkatan tekanan

darah intrakranial.

Efek pada mata

Menimbulkan lakrimasi, nistagmus

dan kelopak mata terbuka spontan,

terjadi peningkatan tekanan

intraokuler akibat peningkatan

aliran darah pada pleksus

koroidalis.

Efek pada sistem kardiovaskular.

Ketamin adalah obat anestesia yang

bersifat simpatomimetik, sehingga

bisa meningkatkan tekanan darah

dan jantung. Peningkatan tekanan

darah akibat efek inotropik

positif dan vasokonstriksi

pembuluh darah perifer.

Efek pada sistem respirasi

Pada dosis biasa, tidak mempunyai

pengaruh terhadap sistem

respirasi. dapat menimbulkan

dilatasi bronkus karena sifat

simpatomimetiknya, sehingga

Page 12: Alat Kuretase

merupakan obat pilihan pada pasien

ashma.

Dosis dan pemberian

Ketamin merupakan obat yang dapat

diberikan secara intramuskular

apabila akses pembuluh darah sulit

didapat contohnya pada anak –

anak. Ketamin bersifat larut air

sehingga dapat diberikan secara

I.V atau I.M. dosis induksi adalah

1 – 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 –

10 mg/Kgbb I.M , untuk dosis

sedatif lebih rendah yaitu 0,2

mg/KgBB dan harus dititrasi untuk

mendapatkan efek yang diinginkan.

Untuk pemeliharaan dapat diberikan

secara intermitten atau kontinyu.

Emberian secara intermitten

diulang setiap 10 – 15 menitdengan

dosis setengah dari dosis awal

sampai operasi selesai.

Efek samping

Dapat menyebabkan efek samping

berupa peningkatan sekresi air

liur pada mulut,selain itu dapat

menimbulkan agitasi dan perasaan

lelah , halusinasi dan mimpi buruk

juga terjadi pasca operasi, pada

otot dapat menimbulkan efek

mioklonus pada otot rangka selain

itu ketamin juga dapat

meningkatkan tekanan intracranial.

Page 13: Alat Kuretase

Pada mata dapat menyebabkan

terjadinya nistagmus dan diplopia.

Kontra indikasi

Mengingat efek farmakodinamiknya

yang relative kompleks seperti

yang telah disebutkan diatas, maka

penggunaannya terbatas pada pasien

normal saja. Pada pasien yang

menderita penyakit sistemik

penggunaanya harus dipertimbangkan

seperti tekanan intrakranial yang

meningkat, misalnya pada trauma

kepala, tumor otak dan operasi

intrakranial, tekanan intraokuler

meningkat, misalnya pada penyakit

glaukoma dan pada operasi

intraokuler. Pasien yang menderita

penyakit sistemik yang sensitif

terhadap obat – obat

simpatomimetik, seperti ;

hipertensi tirotoksikosis,

Diabetes militus , PJK dll.

· Tramadol 1-2 mg/ BB

Indikasi

Nyeri sedang sampai berat

Kontra indikasi

Depresi pernafasan akut,

alkoholisme akut, penyakit perut

akut, peningkatan tekanan otak

atau cedera kepala

Efek samping

Page 14: Alat Kuretase

Mual, muntah, konstpasi,

ketergantungan / adiksi pada over

dosis menimbulkan keracunan dan

dapat menyebabkan kematian.

Sediaan Tramadol (generik) injeksi

50 mg/ml, tablet 50 mg

· Sedativa ( diazepam 10 mg)

Indikasi

Pemakaian jangka pendek pada

ansietas atau insomnia, tambahan

pada putus alkohol akut, status

epileptikus, kejang demam, spasme

otot.

Cara Pemberian

Injeksi i.m atau injeksi i.v

lambat : (kedalam vena besar

dengan kecepatan tidak lebih dari

5 mg/menit)untuk ansietas akut

berat, pengendalian serangan panik

akut, penghentian alkohol akut, 10

mg, jika perlu ulangi setelah 4

jam.Catatan : Rute i.m hanya

digunakan jika rute oral dan i.v

tidak mungkin diberikan.

Kontraindikasi

Depresi pernafasan, gangguan hati

berat, miastenia gravis,

insufisiensi pulmoner akut,

glaukoma sudut sempit akut,

serangan asma akut, trimester

Page 15: Alat Kuretase

pertama kehamilan, bayi prematur;

tidak boleh digunakan sebagai

terapi tunggal pada depresi atau

ansietas yang disertai dengan

depresi.

Efek Samping

Efek samping pada susunan saraf

pusat : rasa lelah, ataksia, rasa

malas, vertigo, sakit kepala,

mimpi buruk dan efek amnesia. Efek

lain : gangguan pada saluran

pencernaan, konstipasi, nafsu

makan berubah, anoreksia,

penurunan atau kenaikan berat

badan, mulut kering, salivasi,

sekresi bronkial atau rasa pahit

pada mulut.

· Atropine sulfas 0.25- 0.50 mg/ml

Indikasi

Spasme/kejang pada kandung empedu,

kandung kemih dan usus, keracunan

fosfor organik.

Kontraindikasi

Glaukoma sudut tertutup,

obstruksi/sumbatan saluran

pencernaan dan saluran kemih,

atoni (tidak adanya ketegangan

atau kekuatan otot) saluran

pencernaan, ileus paralitikum,

asma, miastenia gravis, kolitis

ulserativa, hernia hiatal,

Page 16: Alat Kuretase

penyakit hati dan ginjal yang

serius.

Dosis : 0.25- 0.50 mg/ml

· Oksigen dan regulator

Pemberian oksigen dilakukan

setelah post operasi pasien

diberikan oksigen 2 liter/menit

melalui nasal kanule dan tetap

observasi keadaan pasien sampai

dipindahkan ke ruangan perawatan.

3. Perawatan Setelah Kuretase

Perawatan usai kuretase pada umumnya sama

dengan operasi-operasi lain. Harus menjaga

bekas operasinya dengan baik, tidak melakukan

aktivitas yang terlalu berat, tidak melakukan

hubungan intim untuk jangka waktu tertentu

sampai keluhannya benar-benar hilang, dan

meminum obat secara teratur. Obat yang

diberikan biasanya adalah antibiotik dan

penghilang rasa sakit. Jika ternyata muncul

keluhan, sakit yang terus berkepanjangan atau

muncul perdarahan, segeralah memeriksakan

diri ke dokter. Mungkin perlu dilakukan

tindakan kuret yang kedua karena bisa saja

ada sisa jaringan yang tertinggal. Jika

keluhan tak muncul, biasanya kuret berjalan

dengan baik dan pasien tinggal menunggu

kesembuhannya.

Hal-hal yang perlu juga dilakukan:

1. Setelah pasien sudah dirapihkan, maka

perawat mengobservasi keadaan pasien dan

Page 17: Alat Kuretase

terus memastikan apakah pasien sudah

bernapas spontan atau belum

2. Setelah itu pasien dipindahkan ke recovery

room

3. Melakukan observasi keadaan umum pasien

hingga kesadaran pulih

4. Pasien diberikan oksigen 2 liter/menit

melalui nasal kanule dan tetap observasi

keadaan pasien sampai dipindahkan ke

ruangan perawatan.

5. Konseling pasca tindakan

6. Melakukan dekontaminasi alat dan bahan

bekas operasi

4. Dampak Setelah Kuretase

Terkadang kuret tidak berjalan lancar.

Meskipun telah dilakukan oleh dokter

kandungan yang sudah dibekali ilmu kuret

namun kekeliruan bisa saja terjadi. Bisa saja

pada saat melakukannya dokter kurang teliti,

terburu-buru, atau jaringan sudah kaku atau

membatu seperti pada kasus abortus yang tidak

ditangani dengan cepat. Berikut adalah

dampaknya:

a. Perdarahan

Bila saat kuret jaringan tidak diambil

dengan bersih, dikhawatirkan terjadi

perdarahan. Untuk itu jaringan harus

diambil dengan bersih dan tidak boleh

tersisa sedikit pun. Bila ada sisa kemudian

terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus

segera dilakukan. Biasanya hal ini terjadi

pada kasus jaringan yang sudah membatu.

Page 18: Alat Kuretase

Banyak dokter kesulitan melakukan

pembersihan dalam sekali tindakan sehingga

ada jaringan yang tersisa. Namun biasanya

bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia

akan memberi tahu kepada si ibu, “Jika

terjadi perdarahan maka segera datang lagi

ke dokter.”

b. Cerukan di Dinding Rahim

Pengerokan jaringan pun harus tepat

sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan

di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan,

dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan

rahim.

c. Gangguan Haid

Jika pengerokan yang dilakukan sampai

menyentuh selaput otot rahim, dikhawatirkan

akan mengganggu kelancaran siklus haid.

d. Infeksi

Jika jaringan tersisa di dalam rahim,

muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa

memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman

senang sekali dengan daerah-daerah yang

basah oleh cairan seperti darah.

e. Kanker

Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi

kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret

tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang

tertinggal kemudian tidak mendapatkan

penanganan yang tepat, bisa saja memicu

munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast

atau kanker yang disebabkan oleh sisa

plasenta yang ada di dinding rahim.

Page 19: Alat Kuretase

Persiapan Alat dan Obat Kuretase Pasien

a.      Cairan infus

b.      Kain alas untuk ibu (perlak)

c.      Selimut

d.      Medikamentosa·         Petidin 1 – 2 mg / kgBB

Page 22: Alat Kuretase

·         Cunam tampon / tampon tang : 1

·         Klem ovum (foerster / fenster klem) lurus atau lengkung : 2 Fenster klem    lengkung

Page 25: Alat Kuretase

·         Abortus tang : 1          berbeda dengan korentang, abortus tang tidak memiliki gerigi di bagian bawah

    untuk menjepit sesuatu

·         Tabung 5 ml dan jarum suntik no. 23 sekali pakai (spuit) : 2

Page 29: Alat Kuretase

·         Penampung darah dan jaringannya (bengkok/nierbekken) : 1