04 kelaikan medik kontrasepsi ctu 11
TRANSCRIPT
Pemadanan antara keinginan klien dengan kelaikan medik
dalam memilih metode kontrasepsi
Informasi akurat dan objektif tentang mekanisme kerja dan pengaruh bahan aktif kontrasepsi merupakan bahan pertimbangan utama dalam memilih metode terpilih
Cepatnya perkembangan teknologi kontrasepsi membuat petugas kesehatan harus mengaplikasikan informasi terkini dalam konseling/pemberian informasi
Perencanaan, manajemen dan penilaian keberhasilan program KB harus mengacu pada hak klien
Menjamin ketersediaan berbagai metode dan kualitas kontrasepsi dalam pelayanan
Mengaplikasikan kelaikan medik dalam konseling dan pelayanan KB
After a livebirth, woman should wait 24 months before getting pregnant
After an abortion, woman should wait 6 months before another pregnancy
Woman should wait at least age 18 for the first pregnancy
FASE MENUNDA
KEHAMILAN
FASE MENJARANGKAN
KEHAMILANFASE TIDAK HAMIL
LAGI
3 – 5 TH
20 35
PERENCANAAN KELUARGA
FASE
MENCEGAH KEHAMILAN
FASE
MENJARANGKAN KEHAMILAN
FASE
TIDAK HAMIL LAGI
3 – 5 TH
20 35
• pil
• IUD
• sederhana
• suntikan
• implant
• IUD
• suntikan
• minipil
• pil
• implant
• sederhana
• IUD
• suntikan
• minipil
• pil
• implant
• sederhana
• kontrasepsi mantap
• kontrasepsi mantap
• IUD
• implant
• suntikan
• sederhana
• pil
URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL
Kurangnya informasi adekuat tentang berbagai aspek medik dan kesesuaian alat kontrasepsi bagi klien
Masalah kecukupan fasilitas bagi pelayanan metode kontrasepsi teknologi tinggi atau canggih
Adanya kesesuaian antara pasokan dan kebutuhan
Jaminan ketersediaan dan kepatuhan petugas dalam mengikuti panduan pelayanan
Komunikasi Interpersonal/Konseling yang lengkap, tidak hanya tentang kontrasepsi tetapi juga termasuk PMS atau aspek seksualitas lainnya
Sangat tergantung dari: Mekanisme kerja untuk
mencegah terjadinya kehamilan Ketepatan cara penggunaan Konsistensi dalam menggunakan Tingkat ketergantungan
terhadap kepatuhan klien dalam menggunakan secara benar
Efektifitas Metode Kontrasepsi
Kehamilan per 100 perempuan dalam 12 bulan pertama pemakaian
Digunakan secara biasa
Digunakan secara tepat dan konsisten
Sangat Efektif ImplanVasektomiSuntikan KombinasiSuntikan Progestin TubektomiAKDR T Cu380APil Progestin (laktasi)
0,10
0,30,30,50,81,0
0,10,10,30,30,50,60,5
Sangat efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
Metode Laktasi AmenorePil Kontrasepsi KombinasiPil Progestin (non-laktasi)
26 – 8
-
0,50,10,5
Efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
Kondom PriaSanggama TerputusDiafragma + SpermasidaKB AlamiahKondom PerempuanSpermasida
141920202126
348
1 – 956
Hipertensi Diabetes Melitus Penyakit Jantung
Iskemik Penyakit Katup
Jantung disertai Hipertensi
Stroke Karsinoma Payudara Karsinoma
Endometrium atau ovarium
Penyakit Menular Seksual
HIV/AODS Sirosis Hati Hepatoma Penyakit Trofoblas
Ganas Anemia Bulan Sabit Skistosomiasis
dengan Fibrosis Hati
Tuberkulosis
Kecuali Kontrasepsi Mantap, kesuburan dapat pulih bila penggunaan kontrasepsi dihentikan
Kontrasepsi Mantap dianggap sebagai metode permanen/tidak dijanjikan untuk dipulihkan
Pulihnya kesuburan segera terjadi bila alat kontrasepsi dihentikan/dilepas, kecuali suntikan DMPA/Net-En yang memerlukan waktu 10/6 bulan pascasuntikan terakhir
1: Tidak ada pembatasan untuk menggunakan kontrasepsi2: Manfaat kontrasepsi lebih besar
dari risiko yang mungkin terjadi3: Risiko kontrasepsi lebih besar dari manfaat yang mungkin diperoleh4: Risiko sudah jelas sementara
manfaatnya tidak banyak diketahui
A: Tak ada alasan medik untuk tidak menggunakan KontapB: Dapat menggunakan Kontap bila disiapkan secara khusus dan waspada terhadap berbagai penyulit yang mungkin terjadiC: Kontap dapat digunakan setelah kondisi medik yang menghalangi dapat diatasiD: Kontap hanya dapat dilakukan oleh tenaga
ahli, menggunakan teknologi canggih, dan peralatan penunjang khusus
Tabel 4-2: Klasifikasi Kelaikan Medik dalam Penapisan Klien untuk menggunakan Metode Kontrasepsi
Perhatikan hubungan antara Kondisi Medik dan Nilai Kelaikan
Hubungkan pula Kondisi Medik dengan Pengelompokan Kelainan pada Organ atau Interaksi Obat