01 konseling & ptm ctu 11
TRANSCRIPT
Konseling dan Persetujuan Tindakan Medik
Mengenali kebutuhan klien, membantu klien membuat pilihan
yang sesuai dan memahami tujuan/risiko metode kontrasepsi
terpilih
Tujuan Sesi
Memahami tujuan konseling Mengenali tugas konselor Mampu melakukan proses konseling Mampu menjelaskan perbedaan
informed choice dan informed consent Memberdayakan dan menghormati
hak klien
Konseling
Proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi
Manfaat Konseling Klien dapat memilih metode kontrasepsi
yang sesuai dengan kebutuhan reproduksinya
Puas terhadap pilihannya sehingga dapat mengurangi keluhan atau penyesalan
Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan lama penggunaan alat kontrasepsi
Membangun rasa saling percaya
Menghormati hak klien dan petugas
Hak Klien
Terjaga harga diri dan martabatnya
Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpeliharanya kerahasiaan
Memperoleh informasi tentang kondisi kesehatannya dan tindakan yang akan dilaksanakan
Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik
Menerima atau menolak pelayanan/tindakan yang akan dilakukan
Rights of the Clients
Peran Konselor Sahabat, pembimbing dan memberdayakan
klien untuk membuat pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhannya
Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi yang tersedia
Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam proses pembuatan Persetujuan Tindakan Medik
Ciri Konselor Efektif Memperlakukan klien dengan baik
Berinteraksi positif dalam posisi seimbang
Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak berlebihan
Mampu menjelaskan berbagai mekanisme dan ketersediaan metode kontrasepsi
Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang sesuai dengan kondisinya
Jenis Konseling
Konseling Umum (mis: oleh PLKB) Penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk
mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi keluarga
Konseling Spesifik (mis: oleh dokter/bidan/konselor)
Penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif, keuntungan-keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan
Konseling pra dan pascatindakan (mis: oleh operator/ konselor/dokter/bidan)
Penjelasan spesifik tentang prosedur yang akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan/instruksi tertulis asuhan mandiri
Three Key Messages in Healthy Timing and Spacing of Pregnancy
(HTSP)
After a livebirth, woman should wait 24 months before getting pregnant
After an abortion, woman should wait 6 months before another pregnancy
Woman should wait at least age 18 for the first pregnancy
Teknik KonselingGallen & Leitenmaier, 1987
G - GreetA - Ask, AssessT - Tell H – Help E - Explain R - Refer or
Return visit
Sa - SalamT - TanyaU - Uraikan Tu - Bantu J - Jelaskan U - Kunjungan
Ulang atau Rujuk
Informed Choice
Metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya/keluarganya
Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang obyektif, akurat dan mudah dimengerti oleh klien
Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia
Informed Consent
Bukti tertulis tentang persetujuan klien untuk dilakukan tindakan/prosedur klinik suatu metode kontrasepsi yang dipilih klien (informed choice)
Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya apabila akibat kondisi tertentu klien tidak dapat melakukan hal tersebut
Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung risiko terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga sebelumnya)
Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent )
Berisi tentang kebutuhan reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan
Ada penjelasan tentang risiko yang mungkin terjadi saat melakuan prosedur klinik tersebut
Standar prosedur yang akan dilakukan dan upaya untuk menghindarkan risiko
Klien menyatakan mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar memberikan persetujuannya
Persetujuan dari Pasangannya
(Informed Consent )
Pasangan menjadi saksi terhadap pilihan yang dibuat oleh klien secara sadar dan didasarkan informasi obyektif dan akurat dari petugas
Suami tidak dapat menggantikan posisi isterinya untuk memberikan persetujuan (atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus/tertentu
Secara kultural (Indonesia) suami menjadi penentu untuk memberikan persetujuan tindakan medik tetapi secara hukum, hal tersebut merupakan hak klien
Praktik Konseling Bagi peserta dalam 2 kelompok
Kelompok 1 memperagakan proses konseling pra-tindakan dan kelompok 2 mengamati (dengan daftar tilik yang tersedia), perhatikan kesesuaiannya dengan informed choice dan teknik konseling (GATHER)
Gunakan alat bantu konseling yang tersedia (mis: lembar balik metode kontrasepsi WHO)
Diskusikan hasil praktik dan tentukan apakah teknik konseling telah dilakukan dengan benar
Perhatikan!
Apakah untuk Informed Choice telah dilakukan melalui proses yang benar?
Apakah hak klien benar-benar diaplikasikan dalam proses konseling?
Tentukan, apakah konselor dapat disebut sebagai konselor efektif?
Apakah informasi untuk Informed Consent lengkap dan memadai?
Rangkuman
Konseling merupakan tahapan kunci bagi kesesuaian pilihan, kepuasan klien dan kelangsungan penggunaan metode kontrasepsi secara efektif
Keterampilan untuk melakukan Komunikasi Interpersonal merupakan syarat mutlak bagi seorang Konselor Efektif
Persetujuan Tindakan Medik seharusnya diperoleh melalui proses yang benar dan lengkap