03 bab iii metodologi penelitian

Upload: adhy-putratunggal

Post on 16-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB III Metodologi Penelitian

TRANSCRIPT

  • 42

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian terletak pada sekitar kawasan Bandar Udara

    Sangia Nibandera berada di Kabupaten Kolaka, tepatnya di Kecamatan

    Tanggetada. Kecamatan Tanggetada berjarak 43 Km dari pusat kota

    Kabupaten Kolaka, dengan luas 409,91 Km2 atau 6,50 % dari luas

    kesuluruhan Kabupaten Kolaka.

    Adapun batasan wilayah Kecamatan Tanggetada adalah :

    Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pomalaa dan Kecamatan Lambandia.

    Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lambandia dan Kabupaten Konawe Selatan.

    Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Polinggona dan Kecamatan Watubangga.

    Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Bone. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan

    September.

  • 43

    B. Jenis dan Sumber Data

    Menurut jenisnya data terbagi atas dua yaitu :

    1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data numeric.

    Data yang dikumpulkan adalah data jumlah penduduk dan kepadatan

    penduduk, luas wilayah, kondisi topografi dan kelerengan, hidrologi,

    geologi dan jenis tanah, penggunaan lahan, dan jumlah sarana dan

    prasarana sebagai data penunjang, serta data lain yang terkait dengan

    penelitian.

    2. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan

    gambar atau dengan kata lain data yang bukan berupa angka.

    Adapun data yang dimaksud adalah data peta wilayah studi, dan

    kebijakan Pemerintah kabupaten kolaka.

    Sedangkan menurut sumbernya data terbagi atas dua yaitu :

    1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh melalui observasi

    langsung di lapangan, dalam hal ini data tentang pola

    penggunaan lahan.

    2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh pada instansi terkait

    dengan yaitu salah satu teknik penyaringan data melalui instansi

    terkait guna mengetahui data kuantitatif objek penelitian jenis

    data yang dimaksud meliputi :

    a. Data kondisi fisik wilayah studi yang mencakup letak

    Geografis, kondisi topografi, kelerengan, geologi dan

    hidrologi.

  • 44

    b. Data Kependudukan dengan spesifikasi data berupa jumlah

    penduduk, kepadatan penduduk, perkembangan dan

    penyebaran penduduk.

    Adapun data sekunder yang diperoleh melalui :

    a) Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka

    b) Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka

    c) Kantor Kecamatan Tanggetada

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka metode yang

    digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Pengamatan di lapangan

    Metode ini merupakan survey langsung ke daerah studi dengan

    mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan obyek yang

    akan diteliti berupa kondisi lingkungan, pemanfaatan dan pola

    penggunaan lahan.

    2. Pendataan Instansional/lembaga yang terkait

    Teknik pengumpulan data melalui instansi terkait guna mengetahui

    data kuantitatif dan kualitatif objek penelitian. Pengumpulan data

    berupa data dalam bentuk data statistik maupun data dalam bentuk

    peta. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai dinas yang terkait

    seperti halnya Bappeda, Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka,

    Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka, dan Kantor Kecamatan

    Tanggetada.

  • 45

    D. Variabel Penelitian

    Tujuan dari penelitian mengenai arahan pemanfaatan ruang sekitar

    Bandar Udara Sangia Nibandera Kabupaten Kolaka ialah menjelaskan

    penggunaan lahan di sekitar Bandar Udara Sangia Nibandera berdasarkan

    Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), serta membuat

    arahan perencanaan sekitar kawasan Bandar Udara Sangia Nibandera.

    Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

    pada tabel 3.1.

    Tabel 3.1 Metode Pembahasan dan Analisi

    No Rumusan Masalah Variabel Jenis Data Teknik Analisis Data 1. Bagaimana penggunaan

    lahan di sekitar kawasan Bandar Udara Sangia Nibandera di tinjau dari Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

    Kondisi Fisik Dasar Penggunaan

    Lahan

    Peta TGL Kecamatan

    Dalam Angka Tahun 2012

    Analisis deskriptif kualitatif

    2. Bagaimana Arahan pemanfaatan ruang sekitar kawasan Bandar Udara Sangia Nibandera.

    Penggunaan Lahan

    Kesesuaian Lahan Terhadap KKOP.

    Analisis deskriptif kualitatif.

    E. Metode Analisis

    Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini, dilakukan untuk

    kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang ada, sehingga

    antara teknik analisis kualitatif dan kuantitatif harus saling menunjang,

    terutama dari segi outputnya.

  • 46

    1. Analisis Pola Pemanfaatan Ruang

    Analisis Pola Pemanfaatan Ruang, analisis ini digunakan

    sebagai dasar acuan untuk membuat dasar rencana distribusi

    penggunaan lahan. Hasil ini juga akan dijadikan dasar arahan yang

    tepat dalam menentukan peruntukan bangunan.

    2. Analisis Pengendalian Intensitas Bangunan

    Analisis Pengendalian Intensitas Bangunan yaitu analisis

    mengenai penataan bangunan-bangunan tinggi sekitar bandar udara

    yang dapat mengganggu operasi penerbangan.

    3. Analisis Batas Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan

    (KKOP)

    Analisis Batas Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan

    (KKOP) merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

    batasan KKOP Bandar Udara Sanginibandera. KKOP Bandar

    Udara sanginibandera terdiri dari Kawasan Ancangan Pendaratan

    dan Lepas Landas, Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan,

    Kawasan di Bawah Permukiman Transisi, Kawasan di Bawah

    Permukaan Horizontal Dalam, Kawasan di Bawah Permukaan

    Kerucut, Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Luar. Analisis

    ini sangat penting kaitannya dengan arahan intensitas bangunan

    yang ada di wilayah studi karena KKOP merupakan suatu acuan

    ketinggian bangunan pada kawasan di sekitar Bandar Udara.

    Teknik analisisnya adalah menggunakan teknik

  • 47

    superimposed/overlay antara peta KKOP Bandar Udara Sangia

    Nibandera dengan peta wilayah studi, sehingga diperolehkan

    batasan KKOP yang dapat menjadi acuan dalam penentuan

    perencanaan wilayah studi.

    4. Analisis Batas Kawasan Kebisingan

    Analisis batas kawasan kebisingan ini merupakan analisis

    yang dilakukan untuk mengetahui batas-batas kawasan kebisingan

    yang dapat di timbulkan oleh aktivitas penerbangan pada Bandar

    Udara Sangianibandra. Teknik analisisnya adalah menggunakan

    teknik superimposed/overlay antara peta kontur kebisingan Bandar

    Udara Sangia Nibandera dengan peta wilayah studi. Dari analisis

    ini diperoleh kesesuaian guna lahan berdasarkan zona-zona

    kebisingan tersebut. Zona-zona tersebut beserta persyaratan

    penggunaan lahannya adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Kawasa Kebisingan di Bandar Udara Sangia Nibandera Kawasan

    Kebisingan Nilai Index (WECPNL) Persyaratan

    Zona Kebisingan Tingkat I

    WECPNL 70 Daerah yang tidak diijinkan untuk fungsi sekolah, rumah sakit, tempat ibadahdan lain sebagainya kecuali dalam ijin prinsipal

    Zona Kebisingan Tingkat II

    WECPNL 75 Daerah yang tidak diijinkan mendirikan hunian/rumah baru, kecuali dalam ijin prinsipal dan direkomendasikan daerah ini lebih baik digunakan sebagai lahan pertanian/perladangan

    Zona Kebisingan Tingkat III

    WECPNL 80 Daerah yang tidak diijinkan sebagai daerah hunian/perumahan, kecuali dalam ijin prinsipal dan disarankan hunian/pemulihan yang berada didaerah ini untuk dipindahkan pada daerah dengan WECPNL < 70.

    Sumber: Dokumen Studi Kelayakan Bandar Udara Sangia Nibandera tahun 2007

  • 48

    5. Analisis Penggunaan Lahan Kawasan Keselamatan Operasi

    Penerbangan (KKOP)

    Analisis Penggunaan Lahan Kawasan Keselamatan Operasi

    Penerbangan (KKOP) digunakan untuk mengetahui penggunaan

    lahan yang ada pada KKOP. Teknik analisisnya adalah

    menggunakan teknik superimposed/overlay antara peta KKOP

    Bandar Udara Sangia Nibandera dengan peta penggunaan lahan,

    sehingga mengetahui penggunaan lahan yang ada pada KKOP.

    6. Analisis Zonasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Sekitar Bandar Udara

    Sangia Nibandera

    Analisis Zonasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Sekitar Bandar

    Udara Sangia Nibandera merupakan analisis yang dilakukan untuk

    mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan sekitar Bandar

    Udara Sangia Nibandera terhadap zona KKOP dan zona kawasan

    kebisingan.

    7. Analisis Arahan Pemanfaatan Ruang Terhadap Kawasan

    Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

    Cara menganalisis Arahan Pemanfaatan Ruang Terhadap

    Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) kawasan di

    wilayah studi adalah dengan cara mengoverlay beberapa peta hasil

    dari analisis, peta kawasan kebisingan di wilayah studi, serta peta

    kawasan Keselamatan operasi penerbangan (KKOP) Bandar udara

    Sangia Nibandera. Hasil dari analisis ini yaitu zona-zona yang sesuai

  • 49

    sebagai kawasan terbangun maupun lahan tidak terbangun. Ini

    merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini sekaligus

    merupakan acuan dalam arahan perencanaan lahan di wilayah studi.

    Sementara arahan yang ingin dicapai berkaitan dengan Arahan

    pemanfaatan Ruang di sekitar Bandar Udara Sangia Nibandera

    dengan metode kesesuaian karakteristik penggunaan lahan dengan

    fungsi kawasan yang ada berdasarkan tinjauan hasil analisis yang

    telah dilakukan.

    F. Definisi Oprasional

    1. Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan

    kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi

    yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan

    sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur unsur alami dan non alami dengan gejala gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan

    materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

    2. Pola pemanfaatan lahan adalah bentukan/konsep pemanfaatan lahan

    yang terbentuk di atas lahan baik yang direncanakan ataupun yang

    terbentuk dengan atau tanpa direncanakan.

    3. Bandara atau Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau

    perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat

    pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,

    bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda

  • 50

    transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan

    keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang

    lainnya.

    4. Sekitar bandara Sangia Nibandera yang dimaksud adalah Desa

    Tanggetada, Desa Lalonggolosua, Desa Lamedai, Desa Palewai,

    kelurahan Anaiwoi dan Desa Tondowolio.

    5. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah wilayah

    daratan dan/atau perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara

    yang digunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka

    menjamin keselamatan penerbangan.

    6. Kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas adalah suatu kawasan

    perpanjangan kedua ujung landas pacu, di bawah lintasan pesawat

    udara setelah lepas landas atau akan mendarat.

    7. Berdasarkan Standar nasional Kawasan Keselamatan Operasional

    Penerbangan kawasan bahaya kecelakaan adalah: sebagian dari

    kawasan pendekatan yang berbatasan langsung dengan ujung-ujung

    landas pacu dan mempunyai ukuran tertentu, yang dapat menimbulkan

    kemungkinan terjadinya kecelakaan,

    8. Kawasan di bawah permukaan transisi adalah bidang dengan

    kemiringan tertentu sejajar dengan dan berjarak tertentu dari sumbu

    landas pacu, pada bagian bawah dibatasi oleh titik perpotongan

    dengan garis garis datar yang ditarik tegak lurus pada sumbu landas

  • 51

    pacu dan pada bagian atas dibatasi oleh garis perpotongan dengan

    permukaan horizontal dalam.

    9. Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam adalah bidang datar

    di atas dan di sekitar bandar udara yang dibatasi oleh radius dan

    ketinggian dengan ukuran tertentu untuk kepentingan pesawat udara

    melakukan terbang rendah pada waktu akan mendarat atau setelah

    lepas landas.

    10. Kawasan di bawah permukaan kerucut adalah bidang dari suatu

    kerucut yang bagian bawahnya dibatasi oleh garis perpotongan dengan

    horizontal dalam dan bagian atasnya dibatasi oleh garis perpotongan

    dengan permukaan horizontal luar, masing-masing dengan radius dan

    ketinggian tertentu dihitung dari titik referensi yang ditentukan.

    11. Kawasan di bawah permukaan horizontal luar adalah bidang datar di

    sekitar bandar udara yang dibatasi oleh radius dan ketinggian dengan

    ukuran tertentu untuk kepentingan keselamatan dan efisiensi operasi

    penerbangan antara lain pada waktu pesawat melakukan pendekatan

    untuk mendarat dan gerakan setelah tinggal landas atau gerakan dalam

    hal mengalami kegagalan dalam pendaratan.

  • 52

    G. Kerangka Fikir

    EXSISTING Adanya potensi lahan di sekitar kawasan Bandar Udara Sangia Nibandera serta status Kecamatan Tanggetada dalam rencana struktur tata ruang Kabupaten Kolaka sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) dapat mempengaruhi perkembangan permukiman penduduk di daerah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

    HARAPAN perlu adanya arahan pemanfaatan ruang disekitar Bandar Udara Sangia Nibandera terkait dengan KKOP untuk menghindari adanya perkembangan permukiman penduduk dan gangguan terhadap aktifitas penerbangan maupun aktivitas masyarakat.

    RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimana penggunaan lahan di sekitar kawasan Bandar Udara Sangia Nibandera Saat ini.

    2. Bagaimana Arahan pemanfaatan ruang sekitar kawasan bandara Sangia Nibandera di tinjau dari KKOP pada Bandar Udara Sangia Nibandera.

    Landasan Teori

    Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Perencanaan Tata Guna Lahan Permukiman Konsep Pengembangan Kota

    Bandara (Airport City) Bandara dan Lingkungan Kawasan Keselamatan Operasi

    Penerbangan (KKOP) Bandar Udara

    TUJUAN

    1. Untuk mengetahui penggunaan lahan di sekitar bandara Sangia Nibandera saat ini

    2. Membuat arahan pemanfaatan ruang sekitar kawasan bandara Sangia Nibandera

    METODE ANALISIS

    DESKRIFTIF KORELASI

    DATA

    HASIL ANALISIS

    KESIMPULAN