03 metodologi penelitian

57
METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Dr. Budi Kidarsa

Upload: hanzjaya1991

Post on 25-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

metpen

TRANSCRIPT

  • METODOLOGI PENELITIANDr. Budi Kidarsa

  • TAHAPAN PENELITIANMenetapkan masalah yg akan ditelitiMencari latar belakang masalahMencari literatur yg berkaitan dgn faktor resiko yg menjadi penyebab masalah ituMendefinisikan variabel yang akan diteliti dan hipotesis penelitianMenentukan metodologi penelitian Melaksanakan pengumpulan dataMengolah & menganalisa dataMenulis laporan penelitian

  • 01. MASALAH PENELITIANAdanya kesenjangan antara apa yang ada dengan yang seharusnya;atau bila dibandingkan dengan tolok ukur yg telah ditetapkan.

  • CONTOH MASALAH PENELITIANDi Puskesmas Kelurahan Srengseng pd bulan Desember 2007 didapati 18,51% balita dgn gizi kurang, padahal tolok ukur yang ditetapkan adalah < 5%.

  • 02. TUJUAN PENELITIANUraian yang menggambarkan suatu harapan bahwa hasil penelitian dapat menjawab permasalahan yang diteliti

  • CONTOH TUJUAN PENELITIANDiturunkannya jumlah balita dengan gizi kurang di Puskesmas Kelurahan Srengseng

  • 03. VARIABEL PENELITIANFaktor-faktor yang diteliti dalam suatu penelitian

  • VARIABEL MENURUT JENISVariabel independentVariabel dependentVariabel antaraVariabel confounding

  • VARIABEL INDEPENDEN Variabel yg dpt diubah-ubah sifatnya sesuai kebutuhan peneliti

    Nama lain:Variabel bebasVariabel penyebabVariabel pemajan

  • VARIABEL DEPENDEN Variabel yg perubahannya bergantung pada perubahan yg terjadi pada variabel independen

    Nama lain:Variabel tergantungVariabel akibatVariabel efek

  • VARIABEL ANTARA Variabel yg harus dilalui oleh variabel independen sebelum mencapai variabel dependen

  • VARIABEL CONFOUNDING Variabel yg bekerja baik pada variabel independen maupun dependen sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian (bias)

  • HUBUNGAN ANTAR VARIABELVariabelindependenVariabeldependenVariabelantaraVariabelconfoundingVariabelindependen

  • VARIABEL MENURUT SKALASkala nominalSkala ordinalSkala intervalSkala ratio

  • SKALA NOMINAL Menggolongkan nilai menurut kriteria tertentu dimana gol satu dgn yg lain tdk saling berkesinambungan

    misalnya: golongan darah, jenis kelamin, suku bangsa

  • SKALA ORDINAL Menggolongkan nilai menurut tingkatan/strata tanpa memperhatikan jarak antara tingkatan satu dgn yang lain

    Misalnya: tingkat pendidikan, sosial-ekonomi, stadium kanker

  • SKALA INTERVAL Nilainya mempunyai jarak yg sama antara titik berdekatan tapi tdk memiliki titik nol mutlak

    Misalnya: suhu, IQ; orang ber IQ 120 tidak berarti 2 kali lebih pandai dari IQ 60

  • SKALA RATIO Nilainya mempunyai batas dan interval yg tegas serta mempunyai titik 0 mutlak

    Misalnya: panjang badan, (panjang 140 cm adalah 2 kali dari 70 cm)berat badan, usia, persentase;

  • VARIABEL MENURUT SIFAT 1.Kategorik/Kualitatif/Non-parametrikHasil dari suatu pengklasifikasianSkala yg digunakan: nominal/ordinal

    2.Numerik/Kuantitatif/Parametrika. Diskrit (bilangan bulat): hasil penghitungan. b. Kontinu: hasil pengukuranSkala yg digunakan: interval/ratio

  • Memberikan uraian yang spesifik tentang karakteristik masing-masing variabel yang diteliti sesuai dengan penggunaannya pada penelitian ini, bukan menurut kamus atau pengertian umum sehari-hari Uraiannya singkat, padat, jelas dan tidak mempunyai arti menduaDEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

  • DEFINISI OPERASIONAL VARIABELVariabel: Hipertensi.Definisi: hasil pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer air raksa untuk memperoleh nilai fase Korotkof 1 dan 5 (sistolik & diastolik) dan bila hasil ukurnya > 140/90 maka dinyatakan tekanan darah meningkatCara ukur: responden dalam posisi duduk, lengan kanan terjulur dalam posisi relax, manset dililitkan pada lengan atas 5 cm di atas fosa kubiti kmd diukur tekanan darahnyaAlat ukur; stetoskop, sphygmomanometer air raksaHasil ukur: 1. Hipertensi: bila tekanan darah sistolik > 140 atau diastolik > 902. Tidak hipertensi: bila sistolik < 140 atau diastolik < 90Skala ukur: kategorik, nominal

  • 04. JENIS HIPOTESISHipotesis nul (Ho),Uraian yang menyangkal adanya hubungan yang bermakna antara variabel sebab dan variabel akibat

    2. Hipotesis alternatif (Ha),Uraian yang membenarkan adanya hubungan yang bermakna antara variabel sebab dan variabel akibat

  • ARAH HIPOTESIS Hipotesis satu arahIbu hamil yg merokok melahirkan bayi dgn berat lahir rendah (BBLR)

    Hipotesis dua arahTerdapat hubungan bermakna antara ibu hamil yang merokok dgn berat badan bayi yang dilahirkan

  • HIPOTESIS PENELITIANMenyatakan adanya hubungan yang bermakna antara variabel sebab dan variabel akibat (Ha)

  • HIPOTESIS UJI STATISTIK Menolak adanya hubungan yang bermakna antara variabel sebab dan variabel akibat (=Ho) Biasanya dinyatakan pada saat melakukan uji statistik

  • 05. METODOLOGI PENELITIAN Uraian secara sistematis langkah-langkah bagaimana penelitian itu akan dilaksanakan

  • KOMPONEN METODOLOGIDisain penelitianTempat dan waktu penelitianPopulasi dan sampelKriteria inklusi dan eksklusiPengumpulan dataAlat ukurPengolahan data

  • 06. DISAIN PENELITIAN

    Deskriptif

    Obser

    Prospektif (cohort)

    vasional

    Analitik Retrospektif (case-control)

    Pene

    litian

    Cross-sectional

    Uji klinik

    Experimental

    Uji komunitas

  • PENELITIAN OBSERVASIONAL Mengamati timbul atau tidaknya suatu masalah kesehatan pada individu atau kelompok menurut derajat pemaparannya terhadap faktor risiko yang diduga menjadi penyebab

  • PENELITIAN EKSPERIMENTAL

    Mempelajari pengaruh yang timbul akibat intervensi dengan suatu faktor risiko

  • PENELITIAN DESKRIPTIF Mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

    Biasanya dinyatakan dalam variabel:OrangTempatWaktu

  • PENELITIAN ANALITIK Mempelajari / mencari / membuktikan adanya hubungan kausal (sebab - akibat) dengan faktor-faktor yang diduga menyebabkan timbulnya masalah kesehatan

  • TUJUAN PENELITIAN ANALITIK

    Membuktikan adanya hubungan antara keterpaparan terhadap suatu sifat dengan timbulnya penyakitApakah mereka yang terpapar mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar

  • PENELITIAN KOHORTMembagi kelompok individu menjadi kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar kemudian keduanya diikuti sampai tampak akibat yang timbul

  • PROSES PENELITIAN KOHORT

  • PENELITIAN KASUS KELOLA

    Membagi kelompok individu menjadi kelompok penderita (kasus) dan kelompok bukan penderita (kontrol) kemudian ditelusuri riwayat keterpaparan dimasa lampau (selama 1 kali masa induksi)

  • PROSES PENELITIAN KASUS KELOLA

  • PENELITIAN CROSS SECTIONAL

    Membandingkan yang menderita penyakit (kasus) dengan yang tidak menderita penyakit (kontrol) dalam hal keterpaparan terhadap faktor risiko atau apakah memiliki suatu sifat tertentu, pada saat yang bersamaan.

  • SIFAT PENELITIAN CROSS SECTIONALJenis penelitian dalam bidang kedokteran yang sering digunakanMudah dan sederhanaTiap variabel hanya diobservasi satu kaliPaling lemah dibanding jenis penelitian epidemiologik lainTidak dapat membuktikan adanya hubungan waktu antara sebab & akibat

  • PENELITIAN EKSPERIMENTALMembagi subyek penelitian ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara random, kemudian di pantau (follow-up) sampai tampak gejala yang diharapkan

  • PROSEDUR PENELITIAN EKSPERIMENTAL

  • 07. SYARAT SAMPEL YANG REPRSENTATIF Sampel harus diambil secara random Jumlahnya cukup Dapat mewakili populasi

  • R A N D O M Setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk terpilih sebagai sampel

  • TEKNIK SAMPLINGRandom sampling - Simple random sampling - Stratified random sampling - Multistage random sampling - Systematic random sampling - Cluster random sampling - Probability Proportionate to Size (PPS)

    Non-random sampling- Consecutive sampling, - Convenient sampling, - Purposive sampling (judgmental), - Accidental sampling- Quota

  • 08. PENGUMPULAN DATA Data apa yang akan dikumpulkan Bagaimana cara mengumpulkannya Alat ukur apa yang digunakan Siapa yang melakukan

  • 09. PROSES PENGOLAHAN DATASetelah data terkumpul, maka dilaku-kan proses:

    1. Editing: memeriksa data 2. Coding: memberi kode sesuai klasifikasi 3. Processing entry data ke komputer 4. Cleaning: check hasil entry data 5. Uji statistik

  • Disain penelitian, menentukan cara bagaimana data dikumpulkan Jenis uji statistik, menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut

  • 10. JENIS B I A SBias rancanganBias seleksiBias pengukuran / observasi a. Peneliti b. Subyek penelitian c. Alat ukurBias pengolahan data

  • 11. VALIDITAS INTERNASuatu hasil penelitian yang bebas dari bias seleksi, bias observasi, dan confounding; serta mempunyai jumlah sampel yang cukup dikatakan mempunyai validitas interna yang tinggi. Sehingga dapat diyakini bahwa hasil penelitian yang diperoleh adalah benar-benar hasil interaksi dari kedua variabel yang diteliti, bukan disebabkan oleh hal lain.

  • VALIDITAS EKSTERNAMenunjukkan seberapa jauh hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan ke kelompok yang lebih luas, misalnya ke populasi penelitian ataupun ke populasi target.Validitas eksterna yang baik hanya dapat dicapai bila validitas interna baik

  • BUKTI ADANYA HUBUNGAN KAUSAL SEBAB - AKIBAT (Sir Bradford Hill)Harus ditinjau dari 7 faktor, yaitu:1. Hubungan waktu2. Kuatnya asosiasi3. Hubungan yg bergantung pada dosis4. Konsistensi5. Koherensi6. Biological plausibility7. Kesamaan dgn hasil penelitian lain

  • 12. PENYAJIAN DATAData hasil penelitian disajikan secara:

    Textular Tabular

  • 13. KESIMPULAN Dapat menjawab tujuan khusus dgn uraian yang selaras dengan judul penelitian

  • 14. S A R A N Dapat memberikan saran yang:1. Logis dan feasible untuk dilaksanakan 2. Mempunyai daya ungkit untuk menyele- saikan masalah

  • 15. DAFTAR PUSTAKA(SISTIM VANCOUVER)Daftar pustaka disusun berdasarkan nomor urut, sesuai dengan urutan penampilannya dalam naskah dimulai dari halaman: 1 (Pendahuluan)Di dalam naskah ditandai dengan angka yang sesuai dan dicetak superscript

  • RUJUKAN YG DIGUNAKANSatroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto, 2002.Budiarto E. Metodologi penelitian kedok-teran, Sebuah pengantar. Jakarta: EGC, 2003.Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrm T. Basic epidemiology. Geneva: WHO, 1993.

  • ***************************************************************************************************