02a - pbts-struktur - limit state dsg concept

14
1 II. LIMIT STATE DESIGN CONCEPT 2.1 PENDAHULUAN Dalam konsep perancangan berdasarkan keadaan batas (limit state) konsep yang sekarang ini dianut dalam peran- cangan struktur kayu, baja dan beton struktur harus me- menuhi syarat-syarat yang ditentukan, yang dibedakan dalam dua keadaan, yaitu: 1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS): yaitu batasan-batasan yang ditetapkan untuk keadaan layan bangunan (keadaan pemakaian normal sehari-hari sesuai rencana) 2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS): yaitu batasan kekuatan struktur yang harus dipenuhi agar struktur aman terhadap semua kemungkinan pembebanan (termasuk overload) yang terjadi selama masa pembangu- nan dan penggunaannya. Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 01 LSD LIMIT STATE DESIGN CONCEPT Batasan-batasan tersebut adalah: 1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS): 1.1 Batas lendutan 1.2 Batas tegangan 1.4 Batas lebar retak 1.5 Batas getaran 2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS): 2.1 Kuat batas lentur 2.2 Kuat batas aksial (desak, tarik) 2.3 Kuat batas lentur dengan gaya aksial 2.4 Kuat batas geser (lentur, torsi, pons) 2.5 Batas patah lelah (fatigue) yg ini pd level beban layan! Pada kondisi beban nominal (layan, tak terfaktor) Pada kondisi beban batas (terfaktor) Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 02 LSD

Upload: otohime

Post on 17-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

limit state dsg

TRANSCRIPT

  • 1II. LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    2.1 PENDAHULUANDalam konsep perancangan berdasarkan keadaan batas(limit state) konsep yang sekarang ini dianut dalam peran-cangan struktur kayu, baja dan beton struktur harus me-menuhi syarat-syarat yang ditentukan, yang dibedakan dalamdua keadaan, yaitu:1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS):

    yaitu batasan-batasan yang ditetapkan untuk keadaanlayan bangunan (keadaan pemakaian normal sehari-harisesuai rencana)

    2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS):yaitu batasan kekuatan struktur yang harus dipenuhi agarstruktur aman terhadap semua kemungkinan pembebanan(termasuk overload) yang terjadi selama masa pembangu-nan dan penggunaannya.

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 01

    LSD

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Batasan-batasan tersebut adalah:

    1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS):1.1 Batas lendutan1.2 Batas tegangan1.4 Batas lebar retak1.5 Batas getaran

    2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS):2.1 Kuat batas lentur2.2 Kuat batas aksial (desak, tarik)2.3 Kuat batas lentur dengan gaya aksial2.4 Kuat batas geser (lentur, torsi, pons)2.5 Batas patah lelah (fatigue) yg ini pd level beban layan!

    Pada kondisi beban nominal (layan, tak terfaktor)

    Pada kondisi beban batas (terfaktor)

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 02

    LSD

  • 2LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Selain keadaan2 batas tersebut, sekarang ini standar/codejuga mencantumkan ketentuan yang terkait dengan keawet-an (durability) struktur, untuk menjamin selama masa pakaiyang direncanakan struktur tetap mampu memenuhi syarat2layan (SLS) maupun kekuatannya (ULS).

    Di dalam code untuk struktur beton hal ini tercermin a.l. padaketentuan-ketentuan mengenai:

    - Tebal lindungan beton- Mutu beton minimum atau berat semen minimum per

    m3 adukan beton.

    Persyaratan daktilitas juga harus dipenuhi agar pada kondisibeban batas struktur tidak runtuh secara tiba2 melainkanbersifat daktail/liat.

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 03

    LSD

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    2.2 Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS):

    2.2.1 Untuk Struktur Baja menurut RSNI2 03-1729.1-201X:Batasan kondisi layan (termasuk lendutan, getaran dll.) dalam RSNI ini mengacu padaASCE/SEI 7 Lamp.C, dan belum tercantum dalam draft RSNI tsb.

    Sedangkan menurut SNI 03-1729-2002 diatur sbb.:

    a. Batas lendutan (Ps. 6.4.3):

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 04

    SLS

  • 3LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    b. Batas getaran (Ps. 6.4.4):

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 05

    SLS

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    2.2.2 Untuk Struktur Beton menurut SNI 2847-2013:a. Batas lendutan (Ps. 9.5.2.6):

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 06

    SLS

  • 4LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    b. Batas tegangan (Ps. 18.4 dan 18.5, Beton Prategang):Di dalam pasal tsb diberikan batasan tegangan ijin maksimumyang boleh terjadi baik pada beton maupun pada baja dalamberbagai kondisi yang perlu ditinjau dalam perancangan strukturbeton prategang.

    c. Batas lebar retak:SNI 2847-2002 mengatur batasan lebar retak dalam Ps. 12.6:

    Nilai lebar retak tidak boleh melebihi 0,4 mm untuk penam-pang di dalam ruangan dan 0,3 mm untuk penampangyang dipengaruhi cuaca luar. Ketentuan ini pada dasarnyakurang memadai untuk struktur yang terkena paparanlingkungan yang merusak atau untuk struktur yangdirencanakan kedap air. Untuk struktur ini diperlukan lang-kah pengkajian dan pencegahan khusus.

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 01B - 07Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    SLS

    2. Untuk Struktur Beton menurut SNI 2847-2013:

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    SNI 2847-2013 tidak mengatur batasan lebar retak:tetapi mengatur distribusi tulangan lentur dengan tujuanuntuk mengendalikan retak lentur pada balok dan plat satuarah, dalam Ps. 10.6

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 01B - 08Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    SLS

    2. Untuk Struktur Beton menurut SNI 2847-2013:

  • 5LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    2.2.3 Untuk Struktur Kayu :

    Batas lendutan:

    A. Menurut PKKI NI-5 Rev. 2002 (Ps.15.3):Lendutan maks. akibat berat sendiri dan muatan tetap:1. Balok2 dari struktur yg terlindung 1/300 L2. Balok2 dari struktur yg tak terlindung 1/400 L3. Gording dan Kasau 1/200 L4. Str rangka batang yg tak terlindung 1/700 Ldengan L = panjang bentang (jarak anatar tumpuan)

    B. Menurut SNI 7973:2013:Nilai untuk batasan lendutan tidak ditemukan di SNI 7973:2013

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 01B - 09Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    SLS

    2.3 Keadaan Batas Kekuatan (ULS)2.3.1 Prinsip perencanaan pada ULS

    Kuat Rencana Kuat Perlu(misal: .Mn Mu)

    Beban: D, L, W, E, ...

    Gaya Internal, mis.: MD, ML, MW, ME

    Kuat Perlu, mis.: Mu = 1,2 MD + 1,6 ML

    Analisis Struktur (elastis linier)

    Faktor Beban

    Dimensi Penampang &Kuat Bahan: fc, fy

    Hitungan Kuat Penampang: dg Asumsi2 pada Model Bahan

    & Mekanik Penampang

    Kuat Nominal Penampang:mis.: Mn

    Faktor Reduksi Kekuatan

    Kuat Rencana Penampang:mis.: Md = 0,9 Mn

  • 6Prinsip perencanaan pada ULS:Untuk sebuah elemen struktur yang mengalami berbagai beban, maka harus dipenuhi:

    Kuat Rencana (Desain) Kuat Perlu

    Lentur: .Mn MuGeser: .Vn VuTorsi: .Tn TuAksial+Lentur: .(Pn,Mn) (Pu,Mu)

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A -011

    ULS

    2.3.2 Pembebanan Struktur1). Jenis Beban

    - beban mati (D) - tekanan tanah (H)- beban hidup (L) - tekanan fluida (F)- beban atap (A) / beban hujan (R) - beban tidak langsung akibat - beban angin W perbedaan penurunan - beban gempa (E) fondasi, rangkak, susut, - beban hidup atap (Lr) suhu (T)

    - beban akibat benturan (P)

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 12

    Beban

  • 72). Ketentuan mengenai Kekuatan

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 13

    Faktor AMAN

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 14

    Faktor Beban

    beban hidup atap Lr

    (Lr atau R)

  • 8U = 1,2 D + 1,0 L 1,6 W + 0,5 (A atau R)

    U = 0,9 D 1,6 W

    U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E

    U = 0,9 D 1,0 E

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 15

    Faktor Beban

    Bila beban akibat berat dan tekanan fluida F diperhitungkan: untuk fluida yang berat jenisnya diketahui dg baik dan ketinggian maksimumnyaterkontrol: U = 1,4 D + 1,4 F . Untuk kondisi lainnya: U = 1,2 D + 1, 6 L + 0,5 (A atau R) + 1,2 F

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 16

    Faktor Beban

  • 9Faktor beban mengapa berbeda utk tiap jenis beban?

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    9).

    U = 1,2(D + T) + 1,6L + 0,5(A atau R)

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 17

    Faktor Beban

    Perbandingan Faktor Beban menurut SNI 03-2847-2002 & SNI 2847:2013

    Beban SNI 03-2847-2002 SNI 2847:2013Beban Mati U = 1,4 D (9-1) U = 1,4 D

    Beban Mati & Hidup

    U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) (9-2) U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau R)

    Beban Angin

    U = 1,2 D + 1,0 L + 0,5 (A atau R) + 1,6 WU = 0,9 D + 1,6 W

    Di sini: W adalah beban angin tingkat layan

    (9-4) U = 1,2 D + 1,0 W + 1,0 L + 0,5 (Lr atauR)

    (9-3) U = 1,2 D + 1,6(Lr atau R) + (1,0 L atau+ 0,5 W)

    (9-6) U = 0,9 D + 1,0 WDi sini: W adalah beban angin maks.

    Beban GempaU = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 EU = 0,9 D + 1,0 E

    (9-5) U = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E(9-7) U = 0,9 D + 1,0 E

    Dst.

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 18

    Faktor Beban

  • 10

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    2. Kuat Rencana & Faktor Reduksi

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 01B -019

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Faktor Reduksi

    atau Kuat Rencana

    Penjelasan lebih lanjut ttg ketentuan2 baru dalam SNI 2847:2013 akan diberikan dalam kuliah berikutnya !

    Faktor Reduksi Kekuatan:Beberapa nilai yg penting, untuk: SNI 03-2847-2002 SNI 2847:2013Lentur, tanpa beban aksial 0,80 0,65(0,75) - 0,90

    Aksial tarik 0,80 0,65(0,75) - 0,90

    Aksial tarik dengan lentur 0,80 0,65(0,75) - 0,90

    Aksial desak 0,70 atau 0,65 0,65(0,75) - 0,90

    Aksial desak dengan lentur 0,70 atau 0,65 0,65(0,75) - 0,90

    Geser 0,75 0,75

    Torsi 0,75 0,75

    Tumpuan pada beton (bearing) 0,65 0,65

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 20

    Faktor Reduksi

    Tentang pengertian Penampang Terkendali Tarik, Penampang Terkendali Tekan, penentuan nilai faktor reduksi kekuatan () akan dibahas pada kuliah berikutnya!

  • 11

    Faktor Reduksi Kekuatan :Faktor reduksi kekuatan a.l. untuk memperhitungkan adanya kemungkinan:

    - kesalahan hitung (pemodelan/penyederhanaan perilaku bahan dan perilaku str.beton bertulang; pembulatan angka2),

    - kekurangan mutu bahan,

    - kekurangan dimensi,

    - ketelitian pelaksanaan (mis. letak baja tulangan).

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 21

    Faktor Reduksi

    Faktor Beban dan Faktor Reduksi untuk Perancangan Struktur Baja menurut RSNI2 03-1729.1-201X

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 22

    Mengikuti ketentuan dalam standar pembebanan untuk gedung yg berlaku (SNI 1727:2013) atau ASCE/SEI 7:

  • 12

    Faktor Beban dan Faktor Reduksi untuk Perancangan Struktur Baja menurut RSNI2 03-1729.1-201X

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 23

    Faktor Beban dan Faktor Reduksi untuk Perancangan Struktur Kayu menurut PKKI NI-5 Rev.2002

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Pasal 6.2.2 Kombinasi Beban

    1,4 D

    1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H)

    1,2D + 1,6(La atau H) + (0,5La atau 0,8W)

    1,2D + 1,3W + 0,5L + 0,5 (La atau H)

    1,2D + 1,0E + 0,5L

    0,9D + (1,3W atau 1,0E)

    Prinsip kuat batas (ULS): Ru R

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 24

  • 13

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Tabel 6.3-1 Faktor Tahanan Tekan 0,90

    Lentur 0,85

    Stabilitas 0,85

    Tarik 0,80

    Geser/puntir 0,75

    Sambungan 0,65

    Tabel 6.3-2 Faktor waktu : lihat di dlm SNI

    Faktor Beban dan Faktor Reduksi untuk Perancangan Struktur Kayu menurut PKKI NI-5 Rev.2002

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 25

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Nilai beban yang digunakan dalam analisis struktur dapatdiambil dari peraturan/pedoman atau standar:

    1. Beban mati (D), beban hidup (L), beban angin (W), dlldari SNI 1727:2013

    2. Beban gempa (E) menurut SNI-03-1726-2012

    3. Data dari produsen bahan bangunan

    4. Data dari pengujian di laboratorium

    NILAI BEBAN

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 26

    Nilai Beban

  • 14

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Beban Hidup (SNI 1727:2013, Tab. 4-1)

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 27

    Nilai Beban

    LIMIT STATE DESIGN CONCEPT

    Beban Hidup (SNI 1727:2013, Tab. 4-1)

    Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 02A - 28

    Nilai Beban