014 pemasangan selang nasal prong pada pasien yang menggunakan bubble cpap

5
PERINA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN SELANG NASAL PRONG PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN BUBBLE CPAP No. Dokumen : RPS/SPO/PRN/ 014 Tgl Terbit : 30 April 2015 No. Revisi : 00 Tgl Revisi : - Hal 1 / 5 Pengertian Bubble CPAP adalah bentuk unik dari alat kesehatan CPAP Bayi pada gelembung CPAP telah dilaporkan memiliki dinding dada getaran mirip dengan Frekuensi Ventilasi Tinggi (HFV) dengan efek gabungan dari Kelembaban optimal dan osilasi tekanan alami. Tujuan Untuk menyediakan metode perlindungan, aman dan efektif dukungan pernapasan secara spontan pada pernapasan neonates. Kebijakan 1. Keputusan Direktur RSIA RP Soeroso tentang Kebijakan Pelayanan Perinatologi No.039G/RS.RPS/S.Kep/Dir/X/2014, tanggal 30 Oktober 2014. 2. Pada pasien (neonates) yang sangat membutuhkan dukungan pernafasan secara spontan. Prosedur 1. Peralatan : 1.1 Satu buah alat pengukur centimeter. 1.2 Tutup kepala bayi berbagai ukuran. 1.3 Petunjuk ukuran prong. 1.4 Prong berbagai ukuran. 1.5 Nasal tubing. 1.6 Selang nafas (sirkuit) warna biru

Upload: ddcring

Post on 10-Sep-2015

255 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

u

TRANSCRIPT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERINA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMASANGAN SELANG NASAL PRONG PADA PASIEN YANG MENGGUNAKAN BUBBLE CPAP

No. Dokumen :

RPS/SPO/PRN/014Tgl Terbit :

30 April 2015No. Revisi :

00Tgl Revisi :

-Hal

2 / 3

PengertianBubble CPAP adalah bentuk unik dari alat kesehatan CPAP Bayi pada gelembung CPAP telah dilaporkan memiliki dinding dada getaran mirip dengan Frekuensi Ventilasi Tinggi (HFV) dengan efek gabungan dari Kelembaban optimal dan osilasi tekanan alami.

TujuanUntuk menyediakan metode perlindungan, aman dan efektif dukungan pernapasan secara spontan pada pernapasan neonates.

Kebijakan1. Keputusan Direktur RSIA RP Soeroso tentang Kebijakan Pelayanan Perinatologi No.039G/RS.RPS/S.Kep/Dir/X/2014, tanggal 30 Oktober 2014.

2. Pada pasien (neonates) yang sangat membutuhkan dukungan pernafasan secara spontan.

Prosedur1. Peralatan :

1.1 Satu buah alat pengukur centimeter.

1.2 Tutup kepala bayi berbagai ukuran.

1.3 Petunjuk ukuran prong.

1.4 Prong berbagai ukuran.

1.5 Nasal tubing.

1.6 Selang nafas (sirkuit) warna biru dan putih.

1.7 Inkubator.

2. Cara kerja :2.1 Ukur kepala bayi dalam centimeter.2.2 Pilih ukuran tutup kepala yang sesuai. Tutup kepala harus menutup secara pas.2.3 Pasangkan tutup kepala kepada bayi sampai menutup telinga dan bagian belakangnya menyentuh leher. Tutup kepala bagian depan harus diatas atau tepat di alis.2.4 Gunakan petunjuk ukuran prong untuk menentukan prong yang sesuai. Prong harus masuk ke lubang hidung tanpa menarik kulit.

2.5 Pilih panjang yang tepat untuk selang hidung (nasal tubing).

2.6 Posisi selang hidung harus pararel dengan wajah bayi. Jika perlu, lepaskan strip pada foam untuk menyesuaikan ketinggian selang hidung.

2.7 Pasangkan prong pada selang hidung dengan member sedikit tekanan pada kedua sisi prong. Lalu tekan sampai prong terkunci ke selang hidung.

2.8 Pasangkan selang nafas (sirkuit) pada selang hidung sesuai dengan warnanya : biru ke biru, putih ke putih. Pastikan aliran gas telah di set dan dinyalakan sebelum disambungkan ke bayi. Aliran gas disarankan 6-8 l/menit.

2.9 Bersihkan lendir-lendir sebelum memasukkan nasal prong. Masukkan nasal prong ke hidung bayi dan atur sampai foam duduk di atas Velcro strap di kening bayi.

2.10 Sisakan jarak sedikitnya 2mm antara prong dan lubang hidung.

2.11 Pastikan posisi foam tepat di Velcro strep biru di tutup kepala. Pasangkan strap mengelilingi foam dan kencanglkan supaya selang tidak kendur.

2.12 Pasangkan klip yang terletak di sisi tutup kepala ke glider. Tarik kedua strap bersamaan sam[pai glider menekuk sedikit. Rekatkan ujung strap pada Velcro di kedua sisi tutup kepala.

2.13 Selang nafas harus diposisikan di bawah level selang hidung untuk menghindari kondensasi. Penggunaan alat tunjang selang tidak disarankan karena mengganggu ruang gerak kepala bayi.

2.14 Pastikan berat selang nafas ditunjang untuk mengurangi tekanan pada selang hidung. Kepala bayi sebaiknya tidak terganggu oleh posisi selang.

2.15 Dalam incubator, disarankan selang nafas keluar lewat celah sisi.

2.16 Apabila bagian kepala dari ranjang perlu dinaikkan, posisi bayi perlu ditunjang untulk menghindari menurunnya suhu tubuh dan terlepasnya prong.

Unit terkait1. Rawat Inap.2. Biomedik.3. Farmasi.

Disiapkan olehTanggung Jawab Perubahan Diperiksa oleh Disetujui oleh

NamaDiniyarti, Am.KebRosdiana, AMK Dr.drg. Pradnya Paramita, MARS, MPM

JabatanKoordinator Asst. Manajer Keperawatan Direktur

Tanda Tangan