prosedur medik pada bayi baru lahir cpap
DESCRIPTION
pediatriTRANSCRIPT
PROSEDUR MEDIK PADA BAYI BARU LAHIR -CPAP
INDIKASI
Memperbaiki san meningkatkan kepastian kapasitas residu fungsional (FRC) paru serta oksigenasi
Mencegah kolaps alveolus dan atelektasis Meningkatkan daya kembang paru Mengurangi usaha bernapas yang berlebihan Mempertahankan produksi dan fungsi surfaktan Pas Mempertahankan jalan napas dan meningkatkan
diameternya Memberikan kesesuaian perfusi ventilasi yang lebih
baik dengan menurunkan pirau intrapulmoner Menstimulasi pertumbuhan paru
PENGGUNAAN CPAP
Gangguan pernapasan HMD TTN (transient tachypnea of newborn) Sindroma aspirasi mekonium Kelumpuhan diafragma Penyakit jalan napas Bayi pasca operasi abdomen atau dada Apnea karena prematusitas
Penyapihan dari ventilator mekanisme/ ekstubasi
KRITERIA MEMULAI CPAP NASAL
Bila memenuhi salah satu kriteria berikut Frekuensi napas >60x/ menit Merintih Retraksi dada Saturasi oksigen <93% (preduktal) Kebutuhan oksigen >60% Sering mengalami apnea
KOMPONEN CPAP NASAL
Sebuah sirkuit yang mebgalirkan gas terus menerus untuk dihisap BBL. Pencampur oksigen dengan udara bertekanan memungkinkan pemberian lairan FiO2 yang sesuai. Sebuah flow meter mengontrol kecepatan aliran terus-menerus darigas yang dihirup (biasanya dipertahankan pada kecepatan 5-7L/m). Sebuah humidifier menghangatkan dan melembabkan gas yang dihirup
TABEL KONSENTRASI OKSIGEN UNTUK CAMPURAN UDARA BERTEKANAN DAN OKSIGEN
Sebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran napas BBL, nasal prong merupakan metode yang lebih disukai
Sebuah alat yang menghasilkan tekanan positif pada sirkuit. Tekanan sirkuit dapat dicapai dengan memasukkan pipa ekspirasi bagian distalkedalam larutan asam asetat 0,25% sampaikedalaman yang diharapkan (5cm)
PERALATAN CPAP
Sumber aliran O2 dan udara bertekanan Pencampur O2 dengan flowmeter Pipa dari flow meter ke alat pengatur kelembaban Humidifier Pipa sirkuit berkerut dengan sambungan ke
humidifier Kateter nasal Prong Tabung botol berisi asam asetat 0,25% Pita pengukur, pipa sonde lambung
TEKNIK Persiapan
Persiapan petugas untuk pencegahan infeksi Persiapan bayi
Bayi diletakkan dengan penghangat dan “pulse” Oksimeter tangan kanan
Persiapan alat Hubungkan selang oksigen dan udara
bertekanan ke pencampur, untuk mengatur Fi02 sesuai yang dikehendaki.
Hubungkan sirkuit dengan flow meter lalu hubungkan ke alat pengatur kelembaban. Pasang flow meter antara 5-10 liter/mnt.
Persiapan Tempelkan satu selang ringan, lemas dan
berkerut ke alat pengatur kelembaban. Hubungkan probe kelembaban dan suhu ke selang kerut yang akan dihubungkan ke bayi.
Pastikan probe suhu tetap di luar inkubator atau tidak di dekat sumber panas radian.
Isi pipa untuk melembabkan dengan air steril hingga tanda yang tepat, nyalakan alat pengatur kelembaban dan sesuaikan kelembabannya. Atur suhu pada 36°C.
Siapkan botol dan tempelkan selotip ke pita pengukur di samping botol asam asetat sehingga tanda 7 cm berada di bawah botol saat botol masih tertutup Buka botol asam asetat (0,25%); evakuasi asam asetat hingga permukaan cairan ada pada tanda 0 cm di pita pengukur. Masukkan selang kerut ekspirasi bagian distal ke dalam botol dan ujungnya tepat berada pada tanda 5 cm dari pita pengukur.
1 Pilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan ujung selang kerut yang bebas.
Tutup ujung prong nasal untuk menguji fungsi sirkuit. Amati gelembung yang muncul di botolasam asetat.
Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur kelembaban.
Jaga kebersihan ujung selang kerut yang lain dan tutupi dengan kantong plastik.
CARA MEMASANG CPAP Posisikan kepala bayi lebih tinggi dengan
menaikkan bagian kepala tempat tidur 30° dan letakkan gulungan kecil di bawah leher/bahu bayi untuk menjaga jalan napas tetap terbuka.
Hisap lendir dari mulut, hidung dan faring dengan lembut. Pastikan bahwa bayi tidak mengalami atresia koana.
Lembabkan prong dengan air steril atau tetesan NaCl 0,9% sebelum memasukkannya ke lubang hidung bayi, dengan lengkungan ke bawah. Sesuaikan sudut prong dan kemudian putar selang kerut hingga dicapai posisi yang benar
Untuk memastikan posisi yang tepat, periksa: Lubang hidung tertutup prong. Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat
dari pucatnya warna kulit di sekitar tepi lubang hidung.
Selang kerut tidak menyentuh kulit bayi. Tidak ada tekanan lateral pada septum. Ada sedikit ruang antara ujung septum
dan bridge di antara prong. Prong tidak bersandar pada filtrum.
Pasang pipa orogastrik dan lakukan aspirasi isi perut dan fiksasi agar tetap terpasang untuk menghindari distensi lambung.
Gunakan ukuran topi yang sesuai dan lipat ujungnya 2-3 cm. Pasang topi di kepala bayi sehingga ujungnya tepat di atas telinga. Atur corrugated tubing di sebelah kepala. Pasang peniti di tiap sisi selang. Gunakan gelang karet di sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk mencegahpergeseran atau berpindahnya peralatan ini.
Setelah bayi distabilisasi menggunakan CPAR anda bisa memasang "moustache" Velcro agar prong tidak bergeser dari posisinya. Bersihkan pipi dan bibir atas bayi dengan air dan biarkan kering. Oleskan area ini dengan tetes pewarna benzoin. Potong Tegaderm dan pasang tepat diatas area yang sudah disiapkan. Potong Velcro dan pasang tepat di atas Tegaderm. Potong dua strip Velcro lunak (lebar 8 mm) dan pasang melingkar area prong yang menutupi pipi. Tekan kanula prong dengan lembut hingga Velcro strip yang lunak menempel ke antara bibir dan hidung.
Jaga jangan sampai kanula CPAP menyentuh septum nasal.
Ubah posisi bayi setiap 4-6 jam untuk drainase sekresi paru.
Penghisapan Lendir Pengisap lendir rongga hidung,
mulut, faring dan perut setiap 2-4 jam dan atau sesuai kebutuhan
PEMBERIAN MINUM DENGAN CPAP
Jika stabil secara klinis, bayi dengan CPAP dapat diberi minum melalui sonde atau menetek atau minum. Sebelum pemberian minum, aspirasi udara yang berlebihan dari dalam perut
PEMANTAUAN
Sistem CPAP pada bayi harus di pantau 2-4 jam. Beberapa pemantauan yang harus dilakukan:
Bayi: Respirasi Suhu KV Neurologis GI Saturasi
Sistem/alat CPAP Periksa fungsi seluruh sistem CPAP meliputi: Alat pencampur oksigen dan udara bertekanan
telah diatur dan menghasilkan Fi02 yang sesuai dengan yang diharapkan.
Flow meter diatur antara 540 liter/menit. Alat pengatur kelembaban berisi jumlah air yang
benar. Suhu gas yang dihirup sudah tepat. Selang kerut tidak terisi ain Ujung distal pipa di botol pada ukuran yang
tepat (tanda 5 cm jika CPAP Tepi permukaan air /asam asetat di botol pada
tanda 0 cm Tampak gelembung udara pada botol outlet.
MENGHENTIKAN PEMAKAIAN CPAP
Setelah bayi bernapas dengan mudah dan terlihat penurunan frekuensi napas dan retraksi. Fi02 diturunan secara bertahap 2-5% sampai menjadi 25% atau udara ruangan dengan dipandu "pulse oxyrneter" atau hasil analisa gas darah.
Jika bayi sudah nyaman bernapas dengan CPAP dan Fi02 21%, dicoba melepas CPAP Prong nasal harus dilepas dari corrugated tubing saat selang masih di tempatnya.
Bayi dinilai selama percobaan ini apakah mengalami takipnea, retraksi, desaturasi oksigen, atau apnea. Jika tanda tersebut timbul, percobaan dianggap gagal. CPAP harus segera dipasang lagi pada bayi paling sedikit satu hari sebelum dicoba lagi di hari berikutnya.
Jika bayi terus menggunakan CPAP dengan Fi02 >21%, ulangi percobaan dengan memberikan tambahan oksigen melalui kanula nasal atau oxyhood.
Tidak perlu mengubah tekanan saat proses penyapihan. Bayi menggunakan CPAP 5 cm atau sama sekali lepas dari CPAP
Jika ada keraguan terganggunya pernapasan selama proses penyapihan, JANGAN disapih.Lebih baik diantisipasi sebelumnya dan mencegah kolaps paru dari pada menatalaksana paru yang kolaps.
PENGALIHAN CPAP KE VENTILASI MEKANIS
Bayi dengan CPAP nasal dengan tekanan yang optimal akan memerlukan ventilasi mekanis jika terjadi hal berikut: Fi02 > 60 % PaC02 > 60 mmHg Asidosis metabolik menetap dengan defisit
basa > 8 Terlihat retraksi yang nyata saat dilakukan
CPAP Sering mengalami apnea dan bradikard
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pengendalian infeksi merupakan faktor yang harus diperhatikan. Menjaga jalan napas bayi tetap steril dengan: Cuci tangan yang benar sebelum menyentuh
prong atau pipa CPAP bayi adalah suatu keharusan.
Sarung tangan steril harus digunakan saat mengisap lendir jalan napas
Ujung lain dari selang yang tidak digunakan harus dijauhkan dari lantai atau daerah tidak bersih lainnya
KOMPLIKASI
Distensi paru yang berlebihan. Pneumotorak
Distensi lambung Ekskoriasi hidung, luka pada kartilago,
distorsi septum, luka pada wajah Peningkatan resistensi pembuluh darah
paru Infeksi
TERIMA KASIH