#005. jasmerah februari-maret 2014

59
1 JASMERAH FEBRUARI 2014

Upload: indrachandra

Post on 22-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

majalah sejarah

TRANSCRIPT

  • 1 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 2 JASMERAH FEBRUARI 2014

    BERANDA DARI REDAKSIHalo, pembaca. Jumpa lagi dalam majalah Jasmerah. Karena satu dan berbagai masalah dalam pengerjaannya, edisi kelima ini harus terbit terlambat hingga satu bulan. Kami dari pihak redaksi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas hal ini.

    Dalam edisi kali ini, kami akan membahas Dinasti Ming sebagai topik utama. Dinasti Ming yang berkuasa di Cina selama 276 tahun memiliki banyak kisah yang menarik untuk dibahas, misalnya kemegahan pemerintahan Kaisar Yongle serta kisah ekspedisi dari kasim kepercayaannya, seorang kasim dari etnis Hui Muslim, Zheng He. Tidak lupa juga dibahas dua peninggalan mereka yang masih berdiri sampai saat ini, kompleks istana bernama Kota Terlarang dan tembok fortifikasi terbesar sepanjang sejarah umat manusia, Tembok Raksasa.

    Selain topik utama Dinasti Ming, Jasmerah edisi kelima juga meliput kisah tentang Mikhail Kalashnikov, pencipta AK-47, senapan serbu yang menjadi kacang goreng dalam dunia senjata api yang meninggal di akhir tahun lalu. Dibahas pula asal-usul Facebook, situs jejaring sosial yang telah menjaring hidup 1/6 penduduk di planet ini. Untuk pengemar sejarah Romawi kuno, ada kisah terbunuhnya Julius Caesar dan Romulus dan Remus, dua orang kembar legendaris yang konon menjadi cikal bakal berdirinya kota Roma.

    Lewat kesempatan ini juga, kami ingin mengumumkan bahwa majalah Jasmerah akan hiatus untuk sementara. Selama masa hiatus, kami akan melakukan beberapa reformasi di majalah ini, jadi bersiaplah untuk beberapa kejutan. Kapan kita akan berjumpa lagi? Bulan Juni mendatang, di Jasmerah edisi keenam.

    Akhir kata, selamat membaca dan selamat menikmati.

    what_a_joke

    R E D A K S I

    K O N T A KR E D A K S I

    Desain dan Tata Letak

    digim pinkyrangerRidwan Fillardhy (Cover Design)

    Media Sosial

    Ekspresi2nd panjihermawanJokiez

    Pengawas (Moderator SF Sejarah & Xenology Kaskus)

    zhulato dan samanosuke20

    Koordinator Umum

    what_a_joke

    Kontrol Kualitas

    Shuma-Gorath

    Kontributor Artikel

    Shuma-Gorathatticus.finchEarth.Indexwhat_a_joke

    Penyunting

    what_a_joke

  • 3 JASMERAH FEBRUARI 2014

    DAFTAR ISI

    !DISCLAIMER

    TOPIK UTAMA

    38 PRIA JEPANG DITANGKAP KARENA MERUSAK BUKU ANNE FRANK

    38 VETERAN AS DALAM FOTO "V-J DAY IN TIME SQUARE" MENINGGAL DUNIA

    39 MENGENAL JOHN LIE NAMA YANG AKAN DISEMATKAN PADA KAPAL BARU INDONESIA

    04 PENGANTAR

    06 BERDIRINYA DINASTI MING

    12 KEMEGAHAN PEMERINTAHAN KAISAR YONGLE

    16 TEMBOK CINA RAKSASA GARIS PERTAHANAN AGUNG WARISAN DINASTI MING

    19 KOTA TERLARANG SINGGASANA SANG PUTRA LANGIT

    22 EKSPEDISI LAKSAMANA ZHENG HE

    27 SEJARAH DINASTI MING DARI AWAL KEMUNDURAN HINGGA KEJATUHAN

    35 EKONOMI CINA PADA MASA PEMERINTAHAN DINASTI MING

    LAIN-LAIN44 BIOGRAFI: MIKHAIL KALASHNIKOV

    58 VENI, VIDI..

    K I S A H54 KISAH FENOMENAL YUNANI DI EURO 2004

    Jasmerah adalah majalah elektronik non-komersial yang dikelola oleh komunitas pecinta sejarah dari forum online Kaskus. Tujuan penerbitan Jasmerah adalah untuk menambah informasi serta wawasan sejarah kepada para pembacanya.

    Jasmerah tidak memiliki afiliasi dan kepentingan dengan partai politik, tokoh, lembaga, ideologi dan organisasi masyarakat manapun. Hak cipta dari material-material yang digunakan dalam Jasmerah ada pada pemiliknya masing - masing.

    BERITA

    DWIBULAN40 4 FEBRUARI 2004: PELUNCURAN FACEBOOK

    50 15 MARET 44 SM : TERBUNUHNYA JULIUS CAESAR

    MITOLOGI47 ROMULUS DAN REMUS LEGENDA PENDIRI KOTA ROMA

  • 4 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Dinasti Ming adalah dinasti yang berkuasa di Cina dari tahun 1368 hingga 1644. Menggantikan Dinasti Yuan, Cina di bawah pemerintahan Dinasti Ming mencapai puncak kemasyhuran di awal abad ke-15. Stabilitas dan kemakmuran menyertai kehidupan bernegara. Seni budaya tumbuh subur. Ekspedisi-ek-spedisi niaga diluncurkan oleh kekaisaran, memproyeksikan keagungan kekaisaran ke negara-negara lain di Asia.

    Cikal bakal Dinasti Ming terlahir pada saat gejolak yang merongrong di akhir masa pemerintahan Mo-ngol atas Cina lewat Dinasti Yuan yang berkuasa sejak tahun 1271. Faksionalisasi antara kaum pe-nguasa, korupsi dan bencana alam memupuk sentimen anti Mongol yang memang sudah lama terta-nam,.Pemberontakan pun muncul dan tersebar di seluruh negeri, bertujuan untuk mengusir bangsa Mongol dan mengembalikan tampuk kekuasaan kepada penduduk asli, bangsa Han.

    COVERSTORY

  • 5 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Di tengah kekacauan, Zhu Yuanzhang berhasil muncul sebagai pemenang akhir. Ia pun mem-proklamirkan berdirinya Dinasti Ming di Nanjing pada tahun 1368 dan mengelari dirinya sebagai Kaisar Hongwu. Kaisar Hongwu melakukan refor-masi besar-besaran pasca berakhirnya perang, khususnya di bidang pertanian. Ia melakukan revitalisasi pada sektor yang telah hancur akibat perang tersebut dan memberikan berbagai ke-ringanan pada para petani, menghasilkan surplus agrikultural besar-besaran. Pemerintahannya juga ditandai dengan upaya sentralisasi kekuasaan ke tangan kaisar.

    Pemerintahan Kaisar Yongle, kaisar ketiga Di-nasti Ming ditandai dengan ekpansi kekuasaan kekaisaran dan proyek-proyek ambisius. Ia me-mindahkan ibukota dari Nanjing ke Beijing dan membangun Kota Terlarang, kompleks istana yang akan menjadi pusat politik Cina selama bera-tus-ratus tahun. Kasim kepercayaannya, Zheng He diberi kuasa untuk mengkomandoi ekspedisi-ek-spedisi niaga ke negara-negara di Asia Tenggara, India, Persia, Jazirah Arab dan Afrika Timur. Politik ekspansif Kaisar Yongle berakhir bersama dengan kematiannya. Di bawah setiran penerus-penerus-nya dan penasehat yang konservatif, kekaisaran mulai mengisolasi diri dari dunia luar.

    Ekspos dengan bangsa Eropa mulai terjadi di awal abad ke-16. Interaksi ini tergolong terbatas, namun berhasil mengenalkan berbagai komoditas baru ke Cina dan memberikannya tempat di pang-gung perdagangan global.

    Kaisar-kaisar baru yang tidak kompeten me-ngantarkan Dinasti Ming pada penghujungnya. Pejabat-pejabat korup menguasai jalannya pe-merintahan. Krisis finansial akibat konflik panjang dengan bangsa Mongol, Perang Imjin dan inflasi merongrong ekonomi kekaisaran. Hal-hal tersebut diperparah dengan bencana alam dan wabah pe-nyakit yang melanda negeri. Rakyat yang mende-rita kelaparan dan dibebani oleh pajak pun me-ngangkat senjata. Pemberontakan menyebar di seluruh pelosok kekaisaran dan pada puncaknya, Li Zicheng, pemimpin pemberontakan menduduki Beijing pada tahun 1644.

    Islam tumbuh cukup subur semasa pemerin-tahan Dinasti Ming. Banyak penduduk berda-rah Arab dan Persia yang datang pada zaman Dinasti Yuan semakin terasimilasi dan mulai mengadopsi nama-nama Cina, misalnya Ma, sebagai pengganti nama Muhammad, Hu untuk Husein atau Guo untuk Kammarudin. Kendati bukan seorang Muslim dan penganut Khonghucu yang ketat, Kaisar Hongwu menu-lis puisi untuk Islam yang berjudul Sanjungan 100 Kata. Beberapa tokoh muslim semasa Dinasti Ming adalah Chang Yuchun, Lan Yu dan Hu Dahai, jendral perang Kaisar Hongwu, Ma Huan, seorang penulis dan penerjemah, Wang Daiyu, seorang filsuf dan tentu saja, Laksamana Zheng He atau Cheng Ho.

    Namun bukanlah Li Zicheng yang akan mengubur Dinasti Ming. Bangsa Manchu dari utara yang mengancam Cina sejak awal abad ke-17 bekerja sama dengan Wu Sangui, jendral Dinasti Ming untuk mengusir para pemberontak dari Beijing. Bersamaan dengan dikalahkannya para pem-berontak, bangsa Manchu mengambil alih peme-rintahan dan menggantikan Dinasti Ming sebagai penguasa Cina yang baru dengan nama Dinasti Qing.

    TRIVIA

  • 6 JASMERAH FEBRUARI 2014

    COVERSTORY

    Oleh: what_a_joke

    Berdirinya Dinasti Ming

    Cikal bakal Dinasti Ming lahir dari kekacauan yang merongrong Cina pada peng-hujung pemerintahan Dinasti Yuan. Dinasti Yuan adalah dinasti asing dalam sejar-ah Cina karena dibentuk oleh bangsa Mongol, bukan bang-sa Han. Setelah menaklukkan Dinasti Song, khagan Mo-ngolia, Kublai Khan pun mem-proklamirkan berdirinya Di-nasti Yuan pada tahun 1271.

    6 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 7 JASMERAH FEBRUARI 2014Batas terbesar Dinasti yuanSumber: history-of-china.com

    Setelah hampir seratus tahun memerintah Cina, Dinasti Yuan pun mengalami kemerosotan. Pe-merintahannya yang terpecah antara mereka yang menginginkan kepemimpinan ortodoks gaya Mongol dan mereka yang ingin birokrasi berbasis Konfusianime ala Cina tidak pernah benar-benar diterima oleh bangsa Han yang mereka perintah. Faksionalisasi juga menjalar di antara kaum aris-tokrat yang menginginkan kekuasaan, mengaki-batkan disintergrasi pada otoritas pusat.

    Banjir dan kekeringan melanda negeri, mengaki-batkan gagal panen dan kelaparan. Pemerintahan yang digerogoti korupsi tidak mampu memberikan reaksi yang efektif. Kerusuhan timbul dimana-ma-na. Pemerintahan Yuan yang kehilangan kuasa normatif akibat perpecahan di dalam badan pemerintahan pun mengambil jalan keras dalam menyikapinya. Sentimen anti-Yuan di kalangan masyarakat yang memang sudah tertanam se-menjak pemerintahan bangsa asing atas Cina pun semakin intens. Di sisi lain, pasukan Mongol yang dulu terkenal tak terkalahkan pun sudah merosot jauh karena birokrasi yang tidak efektif.

    Pada tahun 1351, petani, pedagang dan mas-yarakat kelas bawah lainnya di seluruh penjuru negeri mengikat kepala dengan kain merah, me-ngibarkan bendera merah, mengangkat senjata, membunuh pejabat setempat, membuka lumbung dan membagikan cadangan makanan kepada mereka yang kelaparan dan menguasai kota-kota. Pemberontakan Kain Merah, nama gerakan yang dimotori Masyarakat Teratai Putih, sebuah sek-te agama Budha dan gerakan politik klandestin anti-Yuan ini pun menyuarakan dengan nyaring lonceng kematian Dinasti Yuan.

    Pemerintahan Mongol memberikan pengaruh besar terhadap keragaman kultural Cina. Imperi-um Mongol yang membentang sepanjang Eurasia memudahkan kontak antara dunia timur dan barat. Pengembara tersohor asal Venesia, Marco Polo dikabarkan sampai ke Dadu, ibukota Cina periode Yuan dan bertemu dengan Kublai Khan sendiri. Petualangannya dirangkum dalam sebuah buku bernama Il Millione. Transfer ilmu pengeta-huan dan budaya dengan Timur Tengah dan India pun intens.

    Di sisi lain, Dinasti Yuan menerapkan sebuah hierarki diskriminatif selama masa pemerintah-annya. Sesuai namanya, Sistem Empat Kelas, masyarakat dibagi menjadi empat lapisan yang diurutkan berdasarkan hak yang mereka miliki. Yang pertama adalah bangsa Mongol sendiri yang memonopoli kursi pemerintahan. Yang kedua ada-lah Orang Semu, yang terdiri dari orang-orang Uyghur dan imigran-imigran dari Asia Tengah. Yang ketiga adalah bangsa Han yang tinggal di utara, orang-orang Jurchen dan Korea. Yang ter-akhir adalah bangsa Han dari selatan yang dulun-ya merupakan pelayan Dinasti Song.

    Sejarah Cina Kekaisaran diwarnai oleh sebuah siklus kekuasaan yang berkutat pada mandat langit. Konsep ini menyatakan bahwa legitimasi kekuasaan sebuah dinasti dianugrahkan oleh Surga lewat mandat langit. Ketika dekadensi mengerogoti dinasti tersebut dan mengakibatkan rakyat menderita, mandat langit pun akan dica-but. Kekacauan pun akan terjadi. Bencana alam, disusul dengan pemberontakan akan merebak sampai ada pihak yang mampu menumbangkan dinasti berkuasa, meredakan kekacauan dan mengambil alih mandat langit dan kekuasaan sebagai dinasti baru.

    Kubilai KhanSumber: wikipedia.org

    7 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 8 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Zhu Yuanzhang

    Adalah Zhu Chongba, seorang yang lahir pada tanggal 21 Oktober 1328 sebagai anak kedela-pan dari sebuah keluarga petani miskin di Anhui. Pada saat ia berumur 16 tahun, bencana banjir dan wabah penyakit membunuh seluruh anggo-ta keluarganya, menyisakan ia sendiri bersama seorang kakak laki-lakinya yang sudah menikah. Terlalu miskin untuk menguburkan keluarganya secara layak, apalagi menghidupi Zhu Chongba, kakaknya pun mengirimnya ke sebuah biara Bu-dha. Zhu Chongba pun menghabiskan sebagian masa mudanya sebagai biksu.

    Pada awal tahun 1345, Zhu Chongba terpaksa meninggalkan biara dan mengembara sebagai fakir karena pihak biara tidak mampu memberi makan seluruh penghuninya akibat gagal panen. Selama pengelanaannya, ia menyaksikan dan mulai fasih dengan kekacauan yang menyebab-kan penderitaan bagi rakyat di seluruh penjuru negeri. Di tahun 1347 atau 1348, ia pun kembali ke biara. Pada saat itu, Zhu Chongba yang selama ini buta huruf pun mulai belajar membaca lewat sutra-sutra agama Budha di biaranya. Ia memiliki mental yang kuat dan pikiran yang luas.

    Pada tahun 1352, ketika pemberontakan mele-tus, biara tempat ia menetap dihancurkan oleh pasukan Yuan yang mengiranya sebagai markas rahasia pemberontak. Kehilangan tempat ting-gal, Zhu Chongba yang kini berumur 24 tahun pun mencoba untuk menemui dengan Guo Zix-ing, salah seorang pemimpin Sorban Merah. Ia pun memohon untuk menjadi pengikutnya. Per-temuannya dengan Guo Zixing adalah turning point dalam hidup Zhu Chongba. Ia mengganti namanya menjadi Zhu Yuanzhang dan dengan cepat menumbuhkan kepercayaan Guo Zixing kepada dirinya. Ia pun menjadi tangan kanan Guo, dan dinikahkan dengan putri angkatnya.

    Pemberontakan Sorban Merah

    Pemberontakan Sorban Merah adalah peristiwa yang dimotori oleh Masyarakat Teratai Putih,

    sebuah sekte agama Budha yang dipimpin oleh Han Shantong dan deputinya, Liu Futong. Ia mengklaim dirinya sebagai keturunan Kaisar Huizong dari Dinasti Song. Masyarakat Teratai Putih percaya bahwa Budha Maitreya akan datang ke dunia pada saat kekacauan dan mewujudkan surga di atas bumi, membuat sekte ini menjadi sangat populer di masyarakat yang saat itu tengah menderita. Sekte ini juga terlibat dalam beberapa kerusuhan yang ditujukan untuk menentang pe-merintahan Dinasti Yuan sehingga menyebabkan-nya dicap menjadi organisasi terlarang.

    Sungai Kuning mulai meluap pada tahun 1335, ta-hun pertama pemerintahan Kaisar Shun (Toghan-Temr) sehingga menyebabkan kerusakan besar pada daerah-daerah di dekatnya. Untuk menga-tasi hal ini, pemerintahan Yuan pun memutuskan untuk memindahkan aliran Sungai Kuning menu-ju Sungai Huai di selatan. Proyek ini melibatkan 200.000 pekerja yang direkrut secara paksa. Han Shantong yang lama merencanakan pemberon-takan pun berniat memanfaatkan para pekerja ini,

    Zhang ShicengSumber: wikipedia.org

  • 9 JASMERAH FEBRUARI 2014

    namun sayangnya, rencana tersebut bocor dan Han Shantong dibunuh oleh pasukan Yuan. Ken-dati begitu, rekannya, Liu Futong berhasil menye-lamatkan diri bersama istri dan anak Han Shan-tong, Han Liner. Liu Futong bersembunyi selama bertahun-tahun sembari menyebarkan bibit-bibit pemberontakan. Bibit-bibit tersebut pun tumbuh dan mekar pada tahun 1351 lewat Pemberon-takan Sorban Merah. Liu Futong menyerukan restorasi Dinasti Song dengan Han Liner yang masih anak-anak sebagai kaisarnya yang juga bergelar Pangeran Cahaya, sebuah implikasi atas perannya untuk menyambut kedatangan Bu-dha Maitreya ke dunia.

    Seruan Liu Futong ditanggapi oleh berbagai pe-mimpin pemberontakan lainnya, termasuk Guo Zixing dengan segera bergabung di bawah bende-ra Sorban Merah. Kendati begitu, masing-masing dari mereka memiliki ambisi pribadi. Pemberon-takan pun menyebar dengan cepat di seluruh penjuru negeri.

    Pada awal pemberontakan, pasukan kekaisaran unggul. Toqtogha, seorang menteri kompeten di badan pemerintahan Yuan berhasil menghancur-kan pasukan Sorban Merah di berbagai pertem-puran. Namun, kaisar Shun yang takut kekuatan politiknya merosot akibat peran Toqtogha dalam menumpas pemberontakan pun memecat dan mengasingkan dia.

    Di tahun 1357, Liu Futong dan pasukannya ber-hasil menguasai Kaifeng, ibukota Cina pada saat pemerintahan Dinasti Song dulu dan memindah-kan Han Liner ke kota tersebut sebagai isyarat akan berdirinya kembali dinasti yang berkuasa sebelum Dinasti Yuan tersebut. Menanggapi hal ini, pada tahun 1359, Kaisar Shun pun mengi-rimkan pasukan besar untuk menyerang Kaifeng. Kota tersebut pun jatuh dan Liu Futong melarikan diri ke Anfeng bersama Han Liner.

    Liu Futong tidak mampu mengontrol para pemimp-in pemberontakan yang lain sehingga perpecahan pun mulai tampak. Ironis, Liu Futong pun harus tewas di tangan salah seorang pemimpin pem-berontak, Zhang Shicheng. Zhang Shicheng yang bekerja sama dengan Yuan untuk sementara, menyerang Anfeng. Liu Futong terbunuh, namun Han Liner berhasil diselamatkan oleh Zhu Yuan-zhang.

    Berjayanya Zhu Yuanzhang dan Berdirinya Dinasti Ming

    Sepeninggal Guo Zixing pada tahun 1355, Zhu Yuanzhang yang mencetak banyak prestasi da-lam menumpas pasukan Yuan pun mengambil alih kuasa atas pasukan milik Guo. Reputasinya menarik banyak tokoh berbakat untuk bertempur di bawah benderanya. Pada 10 April 1356,

    Koin Dinasti MingSumber: anythinganywher.com

  • 10 JASMERAH FEBRUARI 2014

    ia pun berhasil menguasai Yingtian, sebuah kota penting di pinggir Sungai Yangtze. Yingtian pun menjadi basis utama Zhu Yuanzhang dan tempat berlindung bagi penduduk yang melarikan diri dari kekacauan yang melanda seluruh negeri.

    Atas penyelamatan Han Liner, Zhu Yuanzhang pun menjadi salah satu pemimpin Sorban Merah yang paling berpengaruh. Hal ini dikarenakan ia kini menduduki posisi sebagai Pelindung Pange-ran Cahaya, menggantikan Liu Futong.

    Zhu Yuanzhang membangun istana untuk Han Liner di Chuzhou ketimbang membawanya ke Yingtian. Hal ini konon dikarenakan saran dari salah satu penasehatnya. Zhu Yuanzhang kerap merekrut sarjana-sarjana Konfusian untuk dija-dikan penasehat setelah ia berhasil menguasai daerah baru. Salah seorang di antara mereka, Zhu Shen mengatakan pada Zhu Yuanzhang:Dirikan tembok yang tinggi, kumpulkan ransum, jangan terburu-buru untuk memproklamirkan dirimu sebagai raja,

    Saran ini dapat diartikan bahwa Zhu Yuanzhang harus tetap rendah hati dan pura-pura setia pada Han Liner sembari membangun kekuatan.Chen Youliang, pemimpin pemberontak yang lain juga berhasil mengkonsolidasi kekuatan. Chen Youliang berada dari latar belakang yang sama dengan Zhu Yuanzhang. Ia adalah anak nelayan miskin yang buta huruf namun berhasil menjadi pegawai di pos pemerintahan sebelum pemberon-takan pecah. Chen Youliang adalah administrator yang handal, namun ia memiliki kekurangan fatal, yakni ia tidak sabar dan kerap tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

    Selain Chen Youliang, ada juga Zhang Shicheng yang membunuh Liu Futong. Bersama Zhu Yu-anzhang dan Chen Youliang, ketiganya terlibat konflik untuk meraih supremasi atas pasukan pemberontak. Pemberontakan yang dimotori oleh sekte religius ini pun menjadi perebutan kekua-saan murni. Baik Zhu Yuanzhang, Chen Youliang dan Zhang Shicheng sudah tidak lagi terikat dengan kepentingan Masyarakat Teratai Putih. Di saat yang sama, pemerintahan Yuan yang juga digerogoti konflik internal pun tidak sanggup lagi memadamkan pemberontakan.

    Peperangan antara Chen Youliang dan Zhu Yuan-zhang mencapai klimaksnya pada Pertempuran Danau Poyang pada 30 Agustus 1363. Setelah pertempuran selama tiga hari, 200.000 pasukan Zhu Yuanzhang berhasil mengalahkan 650.000 pasukan Chen Youliang. Chen Youliang terbunuh, dan Zhu Yuanzhang pun mengambil alih pasu-kannya, menjadikannya sebagai pihak terkuat di antara para pemberontak.

    Setelah kekalahan Chen Youliang, Zhu Yuanzhang pun mengalihkan perhatiannya ke rivalnya yang lain, Zhang Shicheng yang berbasis di Suzhou. Dengan sumber daya baru yang ia dapat dari me-ngalahkan Chen Youliang, Zhu Yuanzhang pun ber-hasil menghancurkan pasukan Zhang Shicheng, dan menguasai Suzhou pada 1 Oktober 1367.

    Kejatuhan Chen Youliang dan Zhang Shicheng pun memberikan Zhu Yuanzhang kekuasaan tertinggi atas para pemberontak Sorban Merah. Han Liner yang menjadi simbol pemberontakan meninggal secara misterius saat perjalanan menuju Yingtian. Para pemimpin pemberontakan yang lain pun menyerah kepada Zhu Yuanzhang. Setelah mengkonsolidasikan kekuasaannya, ia pun memproklamirkan dirinya sebagai kaisar baru dengan nama Hongwu yang berarti pencapaian militer spektakuler di Yingtian (yang kelak diganti namanya menjadi Nanjing) pada tanggal 23 Janu-ari 1368 dan menamakan dinastinya Ming, yang berarti cahaya.

    Kaisar Hongwu

    Kaisar Hongwu melancarkan kampanye militer untuk merebut daerah yang masih dikuasai Yuan dan mengusir bangsa Mongol. Dadu, ibukota Yuan jatuh pada pertengahan tahun 1368. Pada tahun 1372, sebagian besar sisa-sisa Dinasti Yuan pun melarikan diri ke Mongolia meskipun beberapa upaya perlawanan masih tersebar di Cina . Baru-lah di tahun 1381, dengan ditumpasnya resistensi terakhir Mongol di Yunnan, seluruh Cina berhasil disatukan di bawah pemerintahan Ming.

    Untuk mencegah timbulnya kembali ancaman dari bangsa Mongol, sang kaisar mereformasi militer kekaisaran. Sistem weisuo pun diterapkan.

  • 11 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sistem ini memberikan pasukan kekaisaran tanah pertanian yang dapat mereka olah untuk me-menuhi kebutuhan sehari-hari, namun menuntut mereka untuk siap untuk berperang setiap saat. Terbentuklah standing army yang berdikari.Kaisar Hongwu lalu mengalihkan perhatiannya ke sektor pertanian yang telah lama terbengkalai. Ia merelokasi sebagian penduduk di selatan Sungai Yangtze ke daerah utara yang populasinya berku-rang drastis akibat peperangan. Pembangunan sistem irigasi dan tanggul serta pengolahan tanah pertanian baru dilaksanakan secara intens. Sang kaisar juga menghapus pajak pertanian selama beberapa tahun dan menyediakan alat produksi untuk mengurangi beban para petani. Hal ini pun memacu pertumbuhan populasi secara pesat.

    Dalam menjalankan pemerintahan, sang kaisar bersikap sangat otoriter. Langkah pertamanya da-lam mengkonsolidasikan kekuatan absolut adalah dengan mengeksekusi Perdana Menteri Hu Wei-yong yang kekuatan politiknya semakin besar dan terlibat skandal beserta seluruh keluarganya.

    Memanfaatkan skandal yang melibatkan Hu Weiyong, Kaisar Hongwu menghapus posisi per-dana menteri dan melakukan pembersihan politik besar-besaran. Diperkirakan semasa pemerintah-annya ia mengeksekusi 40.000 pejabat negara termasuk rekan-rekannya saat perang dulu.

    Sang kaisar juga membatasi jumlah kasim dan melarang mereka terlibat politik. Ia juga melarang mereka untuk belajar baca tulis sehingga tidak mampu mengurus dokumen negara. Untuk mem-pertahankan wewenang keluarga kekaisaran, ia menempatkan anak-anaknya di pos-pos penting di seluruh penjuru negeri.

    Kaisar Hongwu meninggal di umur 69 pada 24 Juni 1398. Pemuda pemberontak yang terlahir sebagai anak petani miskin ini berhasil menjadi pemimpin pemberontakan terkuat dalam waktu sebelas tahun dan lima tahun kemudian mendi-rikan dinasti baru. Sejarawan menilainya sebagai figur yang tegas, pemberani dan karismatis yang peduli pada kehidupan rakyat banyak namun juga mengkritiknya sebagai seorang oportunis kejam yang tidak kenal ampun dan paranoid.

    Kaisar HongwuSumber: hoanchau.net

  • 12 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Kemegahan Pemerintahan Kaisar Yongle

    COVERSTORY

    Oleh: what_a_joke

    Sumber: listshere.com (kiri) dan wikipedia.org (kanan)

    Putra mahkota Zhu Biao yang akan menggan-tikan Kaisar Hongwu, pendiri Dinasti Ming meninggal sebelum ia naik tahta. Untuk me-ngatasi perebutan tahta akibat hal ini, Kaisar Hongwu pun mengeluarkan kebijakan bah-wa tahta kekaisaran hanya akan diwariskan kepada keturunan pertama dari istri pertama kaisar. Sepeninggal Kaisar Hongwu, putra Zhu Biao, Zhu Yunwen yang masih muda pun naik tahta sebagai Kaisar Jianwen.

    Naiknya Kaisar Jianwen tidak ditanggapi dengan baik oleh anggota keluarganya, ter-utama Pangeran Yan, Zhu Di, putra keempat Hongwu dan paman Kaisar Jianwen. Zhu Di yang militan ditempatkan di Beiping (dulunya Dadu, ibukota Dinasti Yuan) oleh Kaisar Hong-wu. Ia menguasai daerah luas di bagian utara kekaisaran dan bertanggung jawab menga-wasi aktivitas bangsa Mongol di perbatasan.

  • 13 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Takut akan ambisi paman-pamannya, Kaisar Jianwen pun menyetujui saran dari penasehat-pe-nasehatnya untuk mengurangi kekuatan mereka. Beberapa pangeran dicopot dari posisinya dan diasingkan. Pangeran Xiang, Zhu Bo bahkan dipe-rintahkan untuk bunuh diri.

    Dengan alasan mempertahankan keutuhan keluarga kekaisaran dari penasehat-penasehat yang licik, Zhu Di pun mengangkat senjata dan melancarkan ekspedisi militer ke ibukota Nanjing. Setelah peperangan selama tiga tahun, Zhu Di yang dibantu oleh para kasim yang selama ini

    dianiaya oleh Kaisar Hongwu berhasil mengalah-kan pasukan kekaisaran dan mencapai Nanjing pada 13 Juli 1402. Istana kekaisaran pun dibakar dan Kaisar Jianwen melarikan diri. Zhu Di pun memproklamirkan dirinya sebagai kaisar baru den-gan nama Yongle yang berarti kebahagiaan yang tiada habisnya. Peristiwa perang saudara ini kelak dikenal dengan nama Insiden Jingnan.

    Kaisar Jianwen sendiri menghilang dan konon menghabiskan sisa hidupnya sebagai biksu. Pe-merintahannya hanya berlangsung selama empat tahun.

    Kaisar Yongle

    Lahir pada 2 Mei 1360, Zhu Di adalah putra keem-pat Zhu Yuanzhang yang kelak naik tahta menjadi Kaisar Hongwu. Konon ibunya adalah selir dari Korea atau Mongolia kendati catatan resmi men-yatakan bahwa ia adalah darah daging Ibu Suri Ma, istri pertama Kaisar Hongwu.

    Zhu Di merebut tahta dari keponakannya ketika ia beumur 42 tahun dan menggantikannya sebagai Kaisar Yongle. Pemerintahannya disebut-sebut sebagai second founding Dinasti Ming karena dibarengi dengan berbagai perubahan politik, kon-tak dengan negara asing, perang dan rehabilitasi domestik yang ekstensif.

    Sumber: globeimages.net

    Sumber: cchmi.com

  • 14 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sama seperti ayahnya, Kaisar Yongle adalah seo-rang kaisar yang otoriter. Ia mengeksekusi banyak pengikut Kaisar Jianwen dan mencoba mengha-pus catatan sejarah tentang pemerintahannya. Guru Kaisar Jianwen dulu, Fang Xiaoru yang juga seorang birokrat Konfusian berakhir dengan sa-ngat tragis akibat mengkritik Kaisar Yongle se-bagai kaisar tidak sah karena merebut kekuasaan yang seharusnya menjadi milik keponakannya. Fang Xiaoru pun dijatuhi hukuman paling berat dalam sejarah Cina, yaitu Eksekusi Sembilan Relasi. Seperti namanya, Eksekusi Sembilan Relasi, selain membunuh sang kriminal sendiri, hukuman mati ini juga melibatkan kakek-nenek, ayah-ibu, paman-bibi, seluruh kakak-adik, anak dan cucu, keponakan dan suami atau istri mere-ka.

    Jangan sembilan! Sepuluh sekalian! sebut Fang Xiaoru yang tetap menentang Kaisar Yongle hingga akhir hayatnya. Kaisar Yongle mengabul-kan permintaan Fang Xiaoru, dan turut serta mengeksekusi seluruh murid-muridnya. Diperkira-kan, sekitar 873 orang dieksekusi bersama Fang Xiaoru.

    Kaisar Yongle memindahkan ibukota dari Nanjing ke Beiping (yang diganti namanya menjadi Bei-jing). Kota ini merupakan basis kekuatannya saat ia masih menjabat sebagai Pangeran Yan dan posisinya yang dekat dengan perbatasan utara memudahkannya untuk menyiapkan pasukan dalam menghadapi bangsa Mongolia yang masih mengancam.

    Untuk membuat Beijing menjadi ibukota yang layak, Kaisar Yongle membangun kompleks istana yang kini dikenal dengan nama Kota Terlarang. Kota Terlarang dibangun dari tahun 1406 hingga 1420 dan melibatkan jutaan pekerja. Kompleks istana dengan 800 bangunan dan memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi ini akan menjadi pusat politik Cina selama beratus-ratus tahun.

    Di bidang ilmu pengetahuan, Kaisar Yongle men-sponsori pembuatan Yongle Dadian (Ensiklopedia Besar Yongle) pada tahun 1403. Ensiklopedi yang terbagi menjadi dua belas ribu volume ini disele-saikan pada tahun 1408. Sayangnya, hanya seki-tar empat ratus volume yang selamat hingga kini.

    Jerapah Afrika yang dipersembahkan untuk Kaisar YongleSumber: girafamania.com

    Batas wilayah Cina pada saat pemerintahan Kaisar YongleSumber: wikipedia.org

  • 15 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Kasim-kasim yang membantu sang kaisar mere-but kekuasaan diberikan kewenangan dalam politik istana untuk mengimbangi pengaruh bi-rokrat-birokrat Konfusian yang diistimewakan oleh ayah dan keponakannya dulu. Kasim keper-cayaan sang kaisar, Zheng He diberikan kuasa mengepalai armada kapal kekaisaran. Laksamana Zheng He, seorang muslim dari etnis Hui yang lebih dikenal dengan nama Cheng Ho di Indonesia melakukan tujuh kali ekspedisi ke berbagai belah-an dunia dari tahun 1405 hingga 1433. Ekspedisi ini dilakukan sebagai upaya diplomatik Cina untuk memperluas lingkup pengaruh kekaisaran pada perdagangan di Samudra Hindia.

    Armada Zheng He mencapai kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, India, Teluk Persia, Semenanjung Arab dan Afrika Timur. Perjalanan yang dilaku-kan Zheng He membawa kembali berbagai harta mewah seperti batu mulia, rempah-rempah dan binatang-binatang eksotis. Benda-benda tersebut merupakan persembahan dari kepala-kepala ne-gara sebagai tanda pengakuan akan keperkasaan Dinasti Ming. Semasa hidupnya, Kaisar Yongle memimpin lima ekspedisi militer ke utara mela-wan bangsa Mongol. Ia berniat menghancurkan kekuatan militer bangsa Mongol, memecah per-satuan mereka serta membuat mereka menjadi negara protektorat sehingga tergantung secara ekonomi dengan Cina. Perbatasan kekaisaran di utara berhasil diperluas hingga Manchuria.

    Ia juga berniat untuk menganeksasi Vietnam. Dengan dalih membantu restorasi Dinasti Tran yang digulingkan, Kaisar Yongle mengirimkan pasukan ke sana pada tahun 1406. Upaya ini ber-hasil dan kekaisaran pun mencoba menanamkan pengaruhnya di Vietnam. Hal ini ditentang oleh penduduk setempat. Mereka pun memberontak dan berhasil mengalahkan pasukan kekaisaran. Setelah Kaisar Yongle meninggal, kekaisaran terpaksa menarik mundur pasukan mengakui kemerdekaan Vietnam.

    Kaisar Yongle meninggal pada 12 Agustus 1424 pada saat tengah kembali dari ekspedisi ke utara yang kelima. Ia digantikan oleh anaknya, Zhu Ga-oxi yang naik tahta sebagai Kaisar Hongxi.

    Laksamana Zheng HeSumber: wikipedia.org

    Patung Replika Kaisar YongleSumber: flickr.com/farm7

  • 16 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Tembok Cina Raksasa:Garis Pertahanan Agung Warisan Dinasti Ming

    COVERSTORY

    Oleh: atticus.finch

    Ribuan tahun yang lalu, seorang pujang-ga dari negeri Yunani menuliskan daftar tujuh keajaiban dunia yang ia temui da-lam perjalanannya. Dari tujuh keajaiban dunia yang tercatat itu hanya Piramida Agung Giza yang masih bertahan hingga zaman modern ini. Satu demi satu bangu-nan-bangunan yang pernah menjadi pen-capaian tertinggi manusia pada eranya masing-masing tersebut runtuh karena berbagai penyebab, entah itu peperan-gan,penjarahan ataupun bencana alam. Seiring dengan berjalannya waktu, daftar keajabiban dunia tidak lagi hanya seba-tas dari Eropa, Afrika atau Timur Tengah saja. Petualangan ke negeri-negeri di Timur Jauh menyebabkan disusunnya daftar baru. Salah satu bangunan dari negeri di Timur Jauh yang masuk ke da-lam daftar baru tujuh keajaiban dunia adalah Tembok Raksasa Cina.

    Sumber: asianartistonline.com

    16 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 17 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sejarah mencatat lebih dari 1.500 tahun se-belum Dinasti Ming berkuasa di dataran Cina, pembangunan awal dari apa yang dikemudian hari dikenal sebagai Tembok Raksasa Cina telah dimulai. Di Periode Negara Berperang (453 SM-221 SM), negara bagian Chu memulai pemban-gunan serangkaian tembok yang berfungsi untuk menangkal serangan bangsa nomadik dari utara. Mereka menyebutnya sebagai Tembok Bujur Sangkar. Pembangunan tembok sejenis pun di ikuti oleh negara-negara bagian lainnya, yakni Qi, Yan, Wei, Zhao dan Qin. Ketika Shi Huang Di dari Qin berhasil menyatukan seluruh Cina, ia mem-beri perintah kepada Meng Tian, salah seorang jendralnya untuk memimpin proyek perbaikan ke tembok-tembok yang dibangun oleh enam negara bagian yang sudah ditaklukkan olehnya, lalu me-nyambungkan tembok-tembok yang terpisah-pisah tersebut. Sama seperti sebelumnya, alasan Qin Shi Huang melakukan pembangunan ini adalah untuk mencegah invasi dari bangsa-bangsa no-madik di utara. Ironisnya, meskipun membangun tembok pertahanan yang kokoh untuk menangkal serangan dari bangsa lain, penyebab runtuhnya Dinasti Qin ternyata adalah pemberontakan di dalam negeri.

    Satu dinasti runtuh, dinasti lain berdiri dari abu peninggalanya. Dinasti Han yang menggantikan Dinasti Qin melihat manfaat besar dari Tembok Raksasa dan melakukan perbaikan dan bahkan melakukan pembangunan bagian-bagian baru untuk memperpanjang tembok tersebut.

    Sisa Tembok Raksasa Cina Zaman Dinasti Han di Dunhuang-Sumber: blog.chinatravel.net

    Dinasti-dinasti yang berkuasa setelah Han pun mengikuti upaya tersebut. Pasti pembaca ber-tanya-tanya, dengan sejarahnya yang panjang, mengapa Tembok Raksasa Cina disebut sebagai warisan Dinasti Ming? Jawabannya adalah karena sebagian besar fortifikasi yang sekarang ini men-jadi salah satu tujuan wisata terfavorit di Republik Rakyat Cina tersebut dibangun pada masa pemer-intahan Dinasti Ming. Bagian-bagian dari tembok yang dibangun pada masa dinasti-dinasti sebel-umnya sudah banyak yang hancur.

    Kendati berhasil mengusir bangsa Mongol dari Cina, Dinasti Ming yang mulai berkuasa di Da-ratan Cina semenjak tahun 1368 tetap mewas-pa-dai kemungkinan serangan balik Mongol atau bangsa nomadik lainnya. Untuk mencegah hal ini, Kaisar Hongwu memerintahkan jendral-jen-dral nya untuk melakukan patroli militer secara kontinyu dan mendirikan pos-pos pertahanan di garis batas utara daerah kekuasaan Dinasti Ming. Berbeda dengan kebijakan militer Kaisar Hong-wu, Kaisar Yongle mengurangi jumlah prajurit dan pos-pos militer di utara secara berkala untuk memotong pengeluaran yang terus-menerus ha-rus dikeluarkan untuk biaya pemeliharaan.

    Sebagai ganti pos-pos militer tersebut, Kaisar Yongle memutuskan untuk mendirikan tem-bok-tembok untuk melindungi terutama ibu kota Beijing dari ancaman bangsa Mongol dan suku-suku nomadik lain dari utara. Tembok pertama yang didirikan bertempat di provinsi Liaodong, Sumber: emersonkent.com

  • 18 JASMERAH FEBRUARI 2014

    dan selama seratus tahun kedepan Dinasti Ming terus menerus memperkuat barisan pertahanan-nya tersebut, hingga pada akhirnya Tembok Rak-sasa mencapai panjang lebih dari 6.000 kilome-ter, memanjang dari Liaodong yang berbatasan dengan Pyeongan-do (Pyongyang) di barat hingga ke Jiayuguan di Provinsi Gansu. Karena ukuran panjangnya yang begitu menakjubkan, fortifikasi ini disebut sebagai Wnli Chngchng atau Tem-bok 10.000 Li (1 Li = kilometer). Pembangunan fortifikasi yang melalui gunung dan hutan ini me-makan jutaan nyawa sepanjang sejarah pemba-ngunannya. Dengan tinggi mencapai 25 meter dan lebar 5-9 meter, tembok ini diharapkan se-bagai obat penangkal invasi bangsa asing dari utara.

    Namun bagai peribahasa tak ada gading yang tak retak, Altan Khan, pemimpin suku Tumed dan keturunan Kublai Khan yang merasa terhina karena permintaannya untuk berdagang dan men-cari panganan yang layak untuk sukunya ditolak Kaisar Jiajing dari Dinasti Ming berhasil menemu-kan titik lemah dari bagian Tembok Raksasa yang melindungi kota Beijing. Ia pun berhasil melewati Tembok Raksasa yang selama ini memberikan rasa aman bagi rakyat kekaisaran. Altan Khan bersama pasukannya membakar kota-kota di sekililing Beijing dan mengajukan tuntutan ke-pada Kaisar Jiajing untuk menyetujui perjanjian dagang antara kedua belah pihak.

    Hal itu tidak membuat Kaisar Jiajing melemah. Ia dengan tegas menolak permintaan Althan Khan tersebut. Mengetahui pasukannya akan habis dibantai oleh pasukan kekaisaran dalam

    pertempuran di dalam kota, Altan Khan pun lantas menarik mundur pasukannya dan pulang membawa barang dan hewan ternak hasil jarah-an.

    Kesuksesan Altan Khan dalam menembus Tem-bok Raksasa Cina bukanlah yang terakhir kalinya bangsa asing berhasil menaklukkan fortifikasi megah ini. Hampir seabad setelah Altan Khan dan pasukannya menyerang Beijing, pada bulan Mei 1644, bangsa Manchu masuk ke Daratan Cina, melewati Tembok Raksasa tanpa harus menghan-curkan satu batu batapun darinya. Wu Sangui, jendral Dinasti Ming yang menjaga Shanhaiguan, Gerbang Pertama di Bawah Langit membuka gerbang Tembok Raksasa untuk pasukan Man-chu. Jendral Wu berniat memanfaatkan pasukan Manchu untuk mengalahkan pasukan pemberon-tak yang telah menguasai Beijing. Ironisnya, setelah menghancurkan pasukan pemberontak, bangsa Manchu mengambil alih kekuasaan, mengklaim Mandat Langit dan menggantikan Dinasti Ming sebagai penguasa Daratan Cina sebagai Dinasti Qing.

    Ada yang berhasil melewatinya dengan kekerasan, ada pula yang mendapati gerbangnya terbuka untuk mereka, Tembok Raksasa gagal melindungi Daratan Cina dari para penyerbu. Seiring berjalan-nya waktu, erosi pun mengikis naga batu raksasa ini. Kendati begitu fortifikasi yang merupakan simbol nasional Cina adalah pencapaian luar biasa dari peradaban manusia. Banyak sejarah yang tersimpan selama usianya yang telah men-capai 2.200 tahun. Decak kagum masih akan kita rasakan ketika menyaksikannya.

    Sumber: wikipedia.org Sumber: bublenews.com

  • 19 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Kota TerlarangSinggasana Sang Putra Langit

    Setelah berhasil merebut tampuk kekuasaan dari keponakannya, Kaisar Jianwen, Zhu Di atau Kaisar Yongle memindahkan ibu kota kekaisarannya dari kota Nanjing di timur menuju ke Beijing yang terletak di utara. Pemindahan ibu kota kekaisaran Cina ini di latar belakangi karena Kaisar

    Yongle yang naik ke tampuk kekaisaran melalui kudeta, mengakibatkan ia memiliki banyak musuh baik dalam politik maupun militer di Nanjing.

    COVERSTORY

    Oleh: atticus.finch

    Untuk membuat Beijing layak disebut ibukota kekaisaran, Kaisar Yongle memutuskan untuk membangun sebuah kompleks istana yang akan menjadi tempat tinggalnya dan keluarga kaisar lainnya. Sebagai lokasi Kaisar Yongle memutus-kan untuk membangun istana kekaisaran tepat di bekas ibukota Dinasti Yuan, Dadu. Pemba-ngunan proyek prestisius ini dipercayakan kepada seorang arsitek muda, Kuai Xiang yang diserahi tugas sebagai kepala pembangunan dan dibantu oleh Chen Gui, Cai Xin, Lu Xiang dan seorang ka-sim dan ahli hidrolik dari Vietnam, Nguyen An.

    Kota terlarang memiliki bentuk segi panjang dibangun diatas tanah seluas 720.000 meter. Kompleks istana yang memiliki ribuan bangunan ini membutuhkan waktu pembangunan selama 14 tahun, mempekerjakan 100.000 tenaga ahli dan jutaan pekerja kasar dengan biaya 3,7 triliun rupiah dengan kurs saat ini. Material yang digu-nakan untuk membangun istana ini tentu saja bukan sembarang material. Kayu yang digunakan untuk pilar-pilar istana didatangkan langsung dari hutan penghasil kayu terbaik di barat daya Cina. Marmer- marmer yang dipakai merupakan yang

    Sumber: minus.com

  • 20 JASMERAH FEBRUARI 2014

    terbaik dari Beijing dan sementara batu bata yang menyusun lantai istana didatangkan dari kota Suzhou. Istana yang memiliki nama asli Zijinchng atau Kota Ungu Terlarang ini menjadi lambang supremasi Dinasti Ming, berdiri kokoh dikelilingi tembok setinggi 8 meter disetiap sisinya, memis-ahkan kehidupan kaisar dan keluarganya dengan rakyat biasa yang hidup di luar tembok istana.

    Dengan desain yang mencontoh cetak biru istana kekaisaran Nanjing, Kota Terlarang dibagi menjadi dua bagian penting. Yang pertama adalah bagian luar yang digunakan untuk acara-acara resmi kenegaraan dan yang kedua adalah bagian dalam yang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga kekaisaran. Di depan kompleks Kota Terlarang berdiri sebuah gerbang berukuran raksasa yang diberi nama Wilmn atau Gerbang Meridian yang berfungsi untuk menyampaikan peraturan-pera-turan baru kerajaan, menyambut jendral dan pa-sukannya yang baru pulang dari perang sekaligus memberikan hukuman bagi tawanan perang.

    Tihmn atau Gerbang Keselarasan Tertinggi adalah pintu gerbang bangunan dengan ranking tertinggi di kompleks Kota Terlarang, Tih Din atau Balairung Keselarasan Tertinggi. Tih Din digunakan oleh kaisar-kaisar Dinasti Ming untuk menggelar rapat kenegaraan. Selain Tih Din, beberapa bangunan penting lainnya di bagian luar adalah kediaman putra mahkota dan percetakan kerajaan.

    Berbeda dengan bagian luar yang lebih terkesan formal karena digunakan untuk urusan-urusan kenegaraan, bagian dalam Kota Terlarang berisi bangunan-bangunan yang digunakan oleh kaisar dan keluarga kekaisaran untuk melakukan aktifi-tas hari ke harinya misalnya gedung opera, ta-man, tempat tinggal keluarga kekaisaran dan perpustakaan. Keluar dari kompleks Kota Terla-rang, di bagian belakang kita bisa melihat sebuah bukit buatan yang bernama Bukit Jingshan. Bukit Jingshan ini memiliki ketinggian 45 meter, dan dibangun dari tanah hasil galian Kota Terlarang. Bukit Jingshan memiliki lima titik puncak, yang dimana di masing-masing titik puncak tersebut terdapat sebuah paviliun yang dulu dipergunakan oleh para petinggi untuk bersantai dan melepas-kan penat.

    Sumber: wisegeek.com

    Sumber: cflashpackatforty.com

  • 21 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sebagai salah satu bangunan yang menjadi sim-bol kedigdayaan kekaisaran, Kota Terlarang dihia-si dengan dekorasi-dekorasi yang sangat menarik. Setiap atap bangunannya dihiasi dengan figur-fi-gur mistis dalam legenda. Selain hiasan di atap bangunan, pemilihan warna untuk tembok dan atap di Kota Terlarang juga sangat unik, karena setiap warna yang dipilih memiliki arti yang berbe-da-beda. Dinding istana diberi warna merah yang melambangkan kestabilan kekaisaran, sedangkan warna kuning pada atap untuk melambangkan penghormatan kepada kaisar. Uniknya dari ratu-san bangunan yang ada di dalam Kota Terlarang, terdapat dua bangunan yang yang memiliki warna atap selain kuning, yaitu atap di gedung perpus-takaan yang berwarna hitam. Pada zaman itu, warna hitam diasosiasikan dengan air. Hal ini

    merupakan perlambang perlindungan buku-buku dan karya literatur yang ada dari api. Sementara itu, atap di kediaman putra mahkota memiliki warna hijau, yang melambangkan pohon dimana diharapkan putra mahkota bisa terus tumbuh kuat seperti pohon.

    Setelah dua setengah abad memerintah di balik Kota Terlarang, Dinasti Ming yang jatuh dalam dekadensi tidak sanggup lagi membendung para pemberontak dan bangsa Manchu yang datang dari utara. Menyadari situasi dinasti yang sudah tidak tertolong lagi, kaisar terakhir Dinasti Ming, Kaisar Chongzen mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya di sebuah pohon yang ter-letak di Bukit Jingshan.

    Gerbang MeridianSumber: venividzoom.com

    Sumber: hua.umf.maine.edu Sumber: wikipedia.org Sumber: pictstopin.org

  • 22 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Ekspedisi Laksamana Zheng He

    COVERSTORY

    Oleh: what_a_joke

    Zheng He, atau lebih dikenal dengan nama Cheng Ho di Indonesia adalah seorang kasim Muslim dari etnis Hui merangkap laksamana

    dari Cina semasa pemerintahan Dinasti Ming. Ia memimpin tujuh ekspedisi dengan armada yang megah ke Asia Tenggara, India, Ja-zirah Arab dan pesisir timur Afrika dari tahun 1405 hingga 1433. Ia

    juga dikenal dengan nama Haji Sanbao.

    sumber: aishafa.wordpress.com

  • 23 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Zheng He terlahir dengan nama Ma He pada tahun 1371 di Yunnan. Ia dan keluarganya adalah Muslim etnis Hui keturunan Sayyid Ajjal Shams al-Din Omar al-Bukhari, gubernur Yunnan asal Persia semasa pemerintahan Dinasti Yuan. Marga Ma yang dipakai oleh keluarganya adalah nama pengganti untuk nama Nabi Muhammad.

    Ketika Ma He berusia 10 tahun, ia ditangkap oleh pasukan Dinasti Ming yang tengah menyerang Yunnan yang merupakan salah satu tempat resis-tensi terakhir Dinasti Yuan di Daratan Cina. Ber-hasilnya ekspedisi ini pun menandai penyatuan seluruh Daratan Cina di bawah kekuasaan Dinasti Ming.

    Ma He dan tahanan lainnya dikebiri untuk menja-di kasim pelayan keluarga kekaisaran. Ia dikirim untuk melayani Zhu Di, Pangeran Yan dan anak keempat pendiri Dinasti Ming, Kaisar Hongwu. Ma He membuktikan dirinya sebagai seorang yang kompeten untuk Zhu Di. Sang pangeran yang

    berusia sebelas tahun lebih tua darinya pun memberinya pendidikan militer dan mengang-katnya menjadi opsir dalam satuan tentaranya. Ma He kerap menemani Zhu Di dalam ekspedisi militernya melawan bangsa Mongol yang masih sering mengganggu perbatasan utara kekaisaran. Ia mencetak banyak prestasi dalam pertempu-ran, menyebabkan Zhu Di menaruh kepercayaan besar kepadanya. Zhu Di menganugrahkan marga Zheng untuk Ma He, merubah namanya menjadi Zheng He. Selain itu, kasim yang konon memiliki badan setinggi tujuh chi (2,1 meter) ini juga diju-luki San Bao, yang merujuk pada tiga mustika dalam agama Budha.

    Ketika Kaisar Hongwu meninggal pada tahun 1399, ia digantikan oleh cucunya, Zhu Yunwen yang naik tahta sebagai Kaisar Jianwen. Sudah lama takut dengan ambisi paman-pamannya, khu-susnya Zhu Di yang militan untuk merebut tahta kekaisaran, Kaisar Jianwen pun berusaha me-nekan kekuasaan mereka. Beberapa di antaranya dicopot dari jabatannya dan bahkan diasingkan.

    Peta ekspedisi Zheng HeSumber: kitkilbourn.wordpress.com

  • 24 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Menanggapi hal ini, Zhu Di pun melancarkan ekspedisi militer ke ibukota Nanjing untuk mere-but tahta dari keponakannya. Setelah tiga tahun perang saudara, Nanjing pun jatuh ke tangan pa-sukan Zhu Di. Kaisar Jianwen sendiri menghilang dan konon menghabiskan sisa hidupnya sebagai biksu. Zhu Di pun mengangkat dirinya sebagai kaisar baru, Kaisar Yongle.

    Ekspedisi Pertama (1405-1407)

    Pada tahun 1405, ekspedisi pertama Zheng He pun dilaksanakan. Armada Zheng He terdiri dari 317 dengan 28.000 kru. Empat kapal yang dijadikan flagship barangkali adalah kapal kayu terbesar yang pernah dibuat. Raksasa-raksasa dengan panjang 120 meter dan lebar 50 meter ini memimpin 62 baochuan (kapal harta karun) yang memuat hasil bumi Cina dan benda-benda me-wah seperti emas, kain sutra, giok, dan porselen dan kapal-kapal pendukung lainnya yang terdiri dari kapal pengangkut pasukan, kapal pengang-kut kuda, kapal pengangkut ransum dan bahkan kapal yang mengangkut air tawar sebagai sumber minuman.

    Konflik antara keduanya pun terjadi, namun Chen Zuyi yang armadanya kalah tanding dengan arma-da Zheng He pun dikalahkan, ditahan dan dibawa untuk dieksekusi nanti sesampainya di Cina.

    Armada Zheng He berhasil kembali ke kekaisaran pada bulan Oktober 1407. Ia juga membawa serta utusan-utusan dari berbagai negara yang dikirim-kan untuk memberikan persembahan untuk Kaisar Yongle. Gaya diplomasi seperti ini akan dilakukan oleh Zheng He di ekspedisi-ekspedisi mendatang.

    Ekspedisi Kedua (1407-1409) dan Ketiga (1409-1411)

    Ekspedisi kedua dilakukan pada musim dingin tahun 1407 dengan tujuan akhir yang sama dengan ekspedisi pertama, Calcut. Dengan 249 kapal, lebih sedikit dari ekspedisi pertama, Zheng He mengantar para utusan yang memberikan persembahan kembali ke negara mereka. Saat kembali ke Cina pada tahun 1409, armada mem-bawa hewan-hewan eksotis seperti merak dan gajah dari Siam (sekarang Thailand), lada, perma-ta dan batu mulia dari Cochin, India dan komodi-tas-komoditas lainnya.

    Zheng He terlibat konflik dengan Alakeshvara, penguasa Kerajaan Kotte di selatan Ceylon pada saat perjalanan pulang dari ekspedisi ketiganya. Alakeshvara yang menolak untuk memberikan persembahan menyerang armada Zheng He de-ngan 50.000 pasukan namun dikalahkan olehn-ya. Ia pun ditahan oleh Zheng He yang kemudian membawanya ke hadapan Kaisar Yongle. Kaisar Yongle memutuskan untuk membebaskannya, namun mencopotnya dari tahta Kerajaan Kotte.

    Miniatur kapal dalam armada Zheng HeSumber: stephens-kenau.com

    Tujuan akhir ekspedisi ini adalah Calcut, kota da-gang penting di India. Armada Zheng He sempat merapat di Vietnam, Jawa dan Malaka sebelum akhirnya berlayar arah barat menuju Ceylon (seka-rang Sri Lanka) lalu Calcut. Di sana mereka mene-tap untuk berdagang sebelum akhirnya berangkat kembali ke Cina memanfaatkan angin muson pada awal tahun 1407. Pada perjalanan pulang, Zheng He bertemu dengan Chen Zuyi, penguasa Palembang dan pemimpin kelompok bajak laut yang yang sangat ditakuti di Selat Malaka.

    Sumber: flickr.com

  • 25 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Ekspedisi Keempat (1413-1415)

    Dengan tujuan yang lebih ambisius dari ekspedi-si-ekspedisi sebelumnya, yakni Selat Hormuz di Persia (sekarang Iran), Zheng He pun melakukan ekspedisi keempatnya. Dalam perjalanan kali ini, ia membawa Ma Huan, seorang juru tulis Muslim. Ma Huan akan berpartisipasi dalam tiga dari tujuh ekspedisi (keempat, keenam dan ketujuh) Zheng He, dan menulis kronik perjalanan Zheng He beserta negara-negara yang ia kunjungi. Tulisan-tu-lisan Ma Huan dirangkum dalam buku berjudul Yingyai Shenglan yang menjadi catatan sejarah penting bagi negara-negara Asia Tenggara.

    Dalam ekspedisi kali ini, Zheng He memberikan sebuah genta dengan tinggi 125 cm dan lebar 75 cm kepada Kesultanan Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera. Genta yang kini dikenal dengan nama Lonceng Cakra Donya tersebut menjadi tanda persahabatan dan kerjasama an-tara kedua negara.

    Ekspedisi Kelima (1417-1419)

    Ekspedisi kelima membawa armada Zheng He melewati Jazirah Arab untuk pertama kalinya. Di Aden, sebuah kota strategis di selat bernama sama yang kini menjadi ibukota Yemen, Zheng He menukar emas, perak, porselen dan kayu cendana dari Cina dengan batu baiduri, mutiara dan koral dengan penduduk setempat.

    Lonceng Cakra DonyaSumber: wikipedia.org

    Selepas dari Aden, armada Zheng He berlayar ke pesisir timur Afrika dan merapat di Mogadishu (ibukota Somalia sekarang). Para penguasa se-tempat memberikan persembahan berupa bina-tang-binatang eksotis seperti singa, zebra, burung unta dan jerapah kepada Kaisar Yongle.

    Ekspedisi Keenam (1421-1422)

    Ekspedisi keenam dibatalkan di tengah jalan oleh Kaisar Yongle, mengakibatkan Zheng He harus kembali lebih awal. Perjalanan kali ini kembali membawa Zheng He ke Aden dan kota-kota di pe-sisir timur Afrika. Setelah pembatalan proyek kali ini, Zheng He pun ditugaskan menjadi pengawas militer di Nanjing.

    Kaisar Yongle meninggal pada 12 Agustus 1424. Kaisar Hongxi, putra dan penggantinya tidak seperti ayahnya yang ekspansionis. Ia membatal-kan beberapa kebijakan ayahnya yang dianggap membebani keadaan ekonomi kekaisaran dan ingin memindahkan ibukota kembali ke Nanjing. Kaisar Hongxi meninggal sebelum upaya tersebut tercapai. Pemerintahannya hanya berlangsung selama delapan bulan.

    Ekspedisi Ketujuh (1431-1433)

    Kaisar Xuande, pengganti Kaisar Hongxi mem-berikan Zheng He kesempatan untuk melakukan ekspedisi ketujuhnya. Berumur 61 tahun, Zheng He sekali lagi berlayar dengan 100 kapal dan 27.000 pasukan. Armadanya merapat Surabaya pada Maret 1432 sebelum melanjutkan perjala-nan ke Malaka. Dari Malaka, Zheng He berlayar ke kota-kota pesisir India sebelum merapat lagi di Calicut dan akhirnya Hormuz.

    Zheng He mengirim satu skuadron dalam ar-mada menuju Bengal. Skuadron yang dipimpin oleh Hong Bao ini diduga sempat berkunjung ke Mekkah, terlihat dari catatan Ma Huan yang menyebutkan tentang Tianfang (Kubus Surgawi). Zheng He konon meninggal di tengah perjalanan pulang di ekspedisi ketujuh ini, namun ada pula yang menyebutkan ia meninggal pada tahun

  • 26 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan oleh Zheng He membuat Cina menjadi kekuatan laut yang sangat ditakuti di Samudra Hindia. Selain sebagai ekspedisi niaga, ekspedisi-ekspedisi tersebut juga bertujuan untuk memproyeksikan keperkasaan kekaisaran dan menanam pengaruh di nega-ra-negara sekitar.

    Zheng He mengunjungi Indonesia di setiap ekspe-disinya. Ia dihormati sebagai salah seorang tokoh yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Klenteng Sam Po Kong di Semarang dibangun untuk menghormatinya.

    Sepeninggal Zheng He, pemerintahan Dinasti Ming tidak lagi melakukan ekspedisi-ekspedisi seperti yang dipimpin olehnya. Selain biaya yang besar, ancaman dari bangsa Mongol yang perla-han muncul kembali semakin mengecilkan ke-mungkinan dilakukannya akan upaya serupa. Mindset yang tertutup dari kaisar-kaisar selanjut-nya mengakibatkan kekaisaran semakin terisolasi dari dunia. Hal ini berbanding terbalik dengan negara-negara Eropa yang semakin ekspansif. Setengah abad setelah kematian Zheng He, tepat-nya pada tahun 1492, Christopher Columbus me-nemukan Dunia Baru, Amerika untuk Spanyol dan lima tahun kemudian, Vasco da Gama, penje-lajah Portugal berlayar melewati Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan dan akhirnya mencapai India, sementara catatan-catatan perjalanan Zheng He mendekam di sudut-sudut arsip sejarah kekaisaran.

    Di abad ke-20, Liang Qichao, seorang penulis Cina

    yang hidup selama masa akhir pemerintahan Dinasti Qing dan Republik Cina awal menarik kembali minat akan sejarah pelayaran Zheng He lewat tulisannya. Penelitian tentang kisah hidup dan ekspedisi-ekspedisinya pun dimulai. Pada tahun 2002, 1421: The Year China Discovered the World karya Gavin Menzies diterbitkan. Buku tersebut menyatakan bahwa armada Zheng He telah menemukan Amerika sebelum Colum-bus dan mengelilingi dunia sebelum Ferdinand Magellan pada tahun 1522. Kendati diabaikan oleh banyak sejarawan profesional karena minim hingga tidak adanya bukti pendukung yang kuat, buku tersebut semakin menarik minat tentang sejarah Zheng He.

    Apa yang dilakukan Zheng He mungkin me-mang tidak cocok dengan keadaan Cina saat itu. Keputusan pemerintahan Dinasti Ming un-tuk tidak lagi melakukan ekspedisi seperti yang dilakukan Zheng He memang wajar. Pengeluaran dari ekspedisi-ekspedisi itu lebih besar daripada pemasukannya, membebani keadaan ekonomi kekaisaran. Kekaisaran sanggup mengirimkan ratusan kapal raksasa dan puluhan ribu ten-tara, namun tidak memiliki model ekonomi yang sanggup untuk memelihara imperium komersil maritim layaknya Spanyol, Portugal, Belanda atau Inggris.

    Zheng He adalah tokoh sejarah yang ambigu. Kemegahan dari ekspedisi-ekspedisinya lenyap begitu saja dan diabaikan selama berabad-abad. Apa yang akan terjadi apabila pemerintahan Dinasti Ming tetap melanjutkan ekspedisi serupa sepeninggal Zheng He? Mungkin kita tidak akan pernah tahu.

    Klenteng Sam Po KongSumber: wikipedia.org

    Sumber: ggpht.com

  • 27 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sejarah Dinasti MingDari Awal kemunduranHingga Kejatuhannya

    Dinasti Ming mencapai puncak kemasyhuran di bawah pemerintahan Kaisar Yongle. Monumen-monumen megah dibangun dan batas wilayah kekaisaran

    berhasil diperluas hingga Manchuria. Ekspedisi besar oleh Laksamana Zheng He menunjukkan keperkasaan kekaisaran pada negara-negara asing dan batas.

    COVERSTORY

    Oleh: what_a_joke

    Kedua penerusnya, Kaisar Hongxi dan Kaisar Xuande berhasil menjaga stabilitas kekaisaran. Keduanya berhasil menjaga keamanan per-batasan dan menjamin kesejahtaraan rakyat. Namun pada saat pemerintahan mereka pula, kekuatan yang dimiliki oleh para kasim semakin berkembang. Kaisar Xuande bahkan mendirikan akademi politik untuk para kasim dan mengang-kat mereka menjadi penasehat militer.

    Pada saat pemerintahan Kaisar Xuande pula, Zheng He melakukan ekspedisi terakhirnya. Eks-pedisi ini menjadi yang terakhir bagi sang laksa-mana, karena ia meninggal di tengah perjalanan. Proyek serupa tidak akan dilakukan lagi untuk ke depannya karena memakan biaya yang sangat besar.

    Krisis Tumubao

    Zhu Qizhen, putra Kaisar Xuande naik tahta

    sebagai Kaisar Zhengtong pada 17 Januari 1436. Ia baru berusia delapan tahun saat menjadi kai-sar dan sangat tergantung pada para kasim yangdiberi kuasa oleh ayahnya, terutama Wang Zhen.

    Pada bulan Juli tahun 1449, Esen Taishi, khan bangsa Mongol Oirat melancarkan invasi ke Cina.Wang Zhen menyarankan agar sang Kaisar Zheng-tong memimpin sendiri pasukan untuk menumpas pasukan Esen Taishi. Sang kaisar, yang pada saat itu baru berusia 22 tahun menurutinya kendati para penasehat istana menentangnya. Pasukan pun dihimpun secara terburu-buru. Pada tanggal 3 Agustus, dengan membawa serta jendral-jendral veteran dengan Wang Zhen sebagai panglima tert-inggi, sang kaisar pun berangkat dari Beijing.

    Hal ini ternyata mengundang bencana. Saat te-ngah berkemah di Tumubao, pasukan kekaisaran yang sedang mencari sumber air bertemu dengan pasukan Oirat. Sang kaisar meminta Wang Zhen

  • 28 JASMERAH FEBRUARI 2014

    untuk menegosiasikan gencatan senjata de-ngan pasukan Oirat yang menguasai sungai yang merupakan satu-satunya sumber air di daerah tersebut. Wang Zhen tidak mengindahkan-nya dan malah memerintahkan pasukan untuk menyerang.

    Esen Taishi ternyata memasang perangkap. Ke-tika serangan dilakukan, pasukan Oirat tiba-tiba muncul dan menyergap barisan belakang pasu-kan kekaisaran, mengepung mereka dari dua sisi. Formasi pasukan kekaisaran menjadi berantakan. Pembantaian pun terjadi. Setengah dari pasukan kekaisaran terbunuh tanpa sempat melakukan perlawanan berarti. Pada akhir pertempuran Kaisar Zhengtong ditangkap oleh pasukan Oirat, sementara Wang Zhen dibunuh oleh prajuritnya sendiri.

    Kuil yang dibangun untuk menghormati Yu Qian di HangzhouSumber: wikipedia.org

    Negosiasi perdamaian yang dilakukan pada tahun 1450 menempatkan bangsa Oirat sebagai pihak dengan posisi tawar lebih lemah. Ekonomi mere-ka tergantung dengan Cina. Pada akhirnya, Esen Taishi yang tidak melihat keuntungan lebih jauh dari penawanan Kaisar Zhengtong pun membe-baskannya.

    Kembalinya Kaisar Zhengtong tidak disambut baik oleh Kaisar Jingtai. Ia menempatkan kakaknya sebagai tahanan rumah dan kembali memerintah sebagai penggantinya. Dengan bantuan Yu Qian, Kaisar Jingtai berhasil mengembalikan stabilitas serta meningkatkan perekonomian negara.

    Setelah memerintah selama delapan tahun, Kaisar Jingtai jatuh sakit.Kaisar Zhengtong, den-gan bantuan para kasim pun melakukan kudeta. Ia pun mengambil kembali tahta dan memulai pemerintahan keduanya dengan nama Tianshun. Setelah ditawan oleh Esen Taishi dan menjadi tahanan rumah, Kaisar Tianshun menjadi sosok yang sangat paranoid. Ia dengan aktif memburu pejabat yang ia anggap mengancam kekuasaan-nya.Yu Qian yang telah menyelamatkan negara di saat krisis juga dihukum mati olehnya.

    Kaisar Tianshun meninggal pada umur 37 tahun pada tanggal 23 Februari 1464.

    Kaisar Chenghua, Kaisar Hong-zhi dan Kaisar Zhengde

    Penerus Kaisar Tianshu, Kaisar Chenghua men-jadi kaisar ketika ia baru berumur 12 tahun. Ia sangat dipengaruhi oleh selir yang dua kali usia-nya, Selir Wan. Selir Wan yang dulunya perawat Kaisar Chenghua mengalami keguguran saat melahirkan. Selir Ji yang berharap keturunannya kelak dapat diangkat menjadi putra mahkota pun bekerja sama dengan para kasim untuk meng-aborsi anak-anak kaisar dari selir-selir lain. Un-tungnya, Selir Ji berhasil membesarkan anaknya, Zhu Youchang secara diam-diam. Zhu Youchang dipertemukan dengan Kaisar Chenghua ketika ia berumur enam tahun. Kaisar Chenghua pun me-ngangkatnya sebagai putra mahkota.

    Kaisar Jingtai & Kaisar Tianshun

    Ditangkapnya sang kaisar oleh musuh meng-guncang seluruh kekaisaran. Memanfaatkan kesempatan emas ini, Esen Taishi pun menyerang Beijing.

    Di situasi kritis ini, seorang menteri kompeten, Yu Qian pun mempersiapkan pertahanan di ibukota. Ia juga meminta agar kaisar baru diangkat untuk menggantikan Kaisar Zhengtong. Zhu Qiyu, adik Kaisar Zhengtong pun naik tahta sebagai Kaisar Jingtai. Lewat kepemimpinan Yu Qian yang ceka-tan, pasukan Oirat berhasil dipukul mundur.

  • 29 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Sepeninggal Kaisar Chenghua pada tahun 1487, Zhu Youchang naik tahta sebagai Kaisar Hong-zhi. Kaisar yang baru berusia 17 tahun saat naik tahta ini adalah sosok yang rajin dan kompeten. Ia berhasil menekan kekuasaan para kasim dan mengawasi jalannya pemerintahan dengan cer-mat. Stabilitas pun berhasil ditegakkan kembali. Kaisar Hongzhi yang dibesarkan dalam pendi-dikan Konfusian yang ketat adalah sosok yang sangat sederhana. Ia tidak memiliki selir dan hanya memiliki satu orang istri, Permaisuri Zheng. Ia meninggal saat baru berusia 36 tahun dan di-gantikan oleh anak tunggalnya, Zhu Houzhao yang naik tahta sebagai Kaisar Zhengde.

    Pada saat ia naik tahta di tahun 1506, Kaisar Zhengde baru berusia 13 tahun. Kendati dididik untuk menjadi kaisar yang baik sejak dini, Kai-sar Zhengde ternyata tidak seperti ayahnya yang enerjik dalam menjalankan pemerintahan. Kaisar Zhengde gemar main perempuan, mabuk-mabu-kan dan berfoya-foya. Bosan dengan haremnya, sang kaisar sering menyamar menjadi penduduk biasa dan berjalan-jalan sendiri di ibukota untuk mengunjungi rumah bordil. Sang kaisar jatuh dari kapal dan hampir mati tengelam akibat mabuk pada tahun akhir tahun 1520 ketika sedang da-lam perjalanan kembali dari Nanjing. Kesehatann-ya yang selama ini buruk pun makin parah. Ia pun meninggal tanpa memiliki seorang anak pun pada 19 April 1521.

    Kaisar Jiajing & Kaisar Longqing

    Kaisar kesepuluh Dinasti Ming, Kaisar Zhengde tidak memiliki anak untuk dijadikan putra mah-kota. Zhu Houchong, keponakan Kaisar Hongzhi dulu pun diangkat menjadi kaisar. Ia dinilai se-bagai kandidat yang paling cocok untuk membuat kekaisaran menjadi kuat kembali.

    Untuk menjaga garis pewarisan tahta yang tak terputus, Kaisar Jiajing pun diharuskan untuk me-nerima Kaisar Zhengde sebagai ayahnya. Kaisar Jiajing menolak dan meminta agar kedua orang tuanya diangkat sebagai kaisar dan permaisuri secara anumerta. Hal ini menimbulkan kontrover-si, dan para pejabat pun menentang permintaan tersebut.

    Kaisar Jiajing menanggapi penolakan mereka dengan memenjarakan, menyiksa dan mengek-sekusi para pejabat tersebut. Sayang, sosok yang diharapkan ini tidak memenuhi ekspektasi. Kai-sar Jiajing menyerahkan urusan pemerintahan pejabat-pejabat korup. Ia tidak mau mendengar kritik dan memecat dan kerap mengeksekusi para pejabat yang mencoba menasehatinya.

    Masa-masa pemerintahannya relatif damai, namun di saat bersamaan ancaman dari bangsa Mongol muncul kembali. Di bawah kepemimpinan Altan Khan, pasukan Mongol berhasil menggang-gu perbatasan utara kekaisaran. Bahkan, di tahun 1550, Altan Khan yang berhasil melewati Tembok Raksasa lalu kemudian menyerang dan mem-bakar pinggir ibukota Beijing. Menanggapi hal ini, Kaisar Jiajing pun terpaksa memberikan hak dagang khusus untuk Altan Khan. Di saat yang sama, perompak-perompak Jepang semakin aktif merampok kota-kota di pesisir daratan Cina.

    Pada masa akhir pemerintahanya, Kaisar Jiajing sangat terobsesi dengan keabadian. Untuk men-cari obat abadi, ia menghabiskan kas negara dan mengabaikan tugasnya sebagai kepala negara. Ironisnya, ia meninggal akibat keracunan air raksa, zat yang dipercaya sebagai bahan untuk membuat obat abadi. Kemunduran Dinasti Ming semakin jelas saat pemerintahan Kaisar Jiajing selama 45 tahun . Selama pemerintahannya pula, terjadi gempa bumi paling mematikan sepanjang sejarah. Gempa Shaanxi yang terjadi pada tahun 1556 memakan korban sebanyak kurang lebih 800.000 jiwa.

    Kaisar Longqing yang menggantikan Kaisar Jiajing memerintah hanya selama kurang lebih lima ta-hun. Awal pemerintahannya menunjukkan hara-pan. Ia membersihkan istana dari para penjilat dan ahli nujum dan menyerahkan pemerintahan pada menteri-menteri kompeten, semisalnya Zhang Juzheng. Hubungan dengan bangsa Mon-gol berhasil diperbaiki dan perompak-perompak Jepang yang selama ini mengancam perbatasan laut kekaisaran pun berhasil ditumpas oleh jen-dral Qi Jiguang. Sayangnya, di akhir pemerintah-annya, ia jatuh dalam dekadensi dan meninggal-kan tugas-tugas kenegaraannya.

  • 30 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Peta perdagangan global abad ke-16 (Biru: Portugis, Putih: Spanyol).Sumber: wikipedia,org

    Portugis dengan biaya 500 tael emas per tahun. Pihak Portugis juga menjadi penghubung dalam proses impor perak dari Jepang ke Cina. Perak di-gunakan sebagai mata uang di Cina pada saat itu. Pemerintahan Dinasti Ming melarang aktivitas da-gang dengan Jepang menjual porselin dan sutra ke Portugis yang kemudian dijual oleh mereka ke Jepang dengan bayaran perak yang selanjutnya dijual lagi ke Cina.

    Hal ini berubah setelah Spanyol menjadikan Fili-pina sebagai pusat perdagangannya di Asia pada akhir abad ke-16. Spanyol pun menggantikan posisi Portugis sebagai penyedia perak untuk Cina dimana perak-perak tersebut didatangkan dari koloni-koloni Spanyol di Dunia Baru (Amerika).

    Selain perak, Spanyol juga mengimpor panganan baru untuk Cina, misalnya jagung dan ubi jalar. Hubungan antara Cina dan Spanyol saat itu tidak seburuk hubungan awalnya dengan Portugis. Pemerintahan Spanyol di Filipina berhasil men-galahkan perompak-perompak Cina yang kerap mengacau di Asia Tenggara.

    Matteo Ricci, seorang Jesuit asal Italia sampai ke Cina pada tahun 1582. Dalam tugas misio-narisnya, Ricci mempelajari bahasa Mandarin dan menjadi orang pertama yang mentranslasikan karya-karya Konfusian ke dalam bahasa Latin.

    Kontak dengan Eropa

    Rafael Perestrello, penjejalah Portugis dan sepu-pu Christopher Columbus mendarat di Guangzhou pada masa pemerintahan Kaisar Zhengde, tepat-nya pada tahun 1516. Setahun setelahnya, pihak Portugis pun mengirimkan ekspedisi dagang ke Cina. Pihak pemerintahan Dinasti Ming tidak menanggapi upaya Portugis dengan baik. Hal ini diakibatkan pasukan ekspedisi Portugis yang dipimpin Afonso de Alberquerque menyerang dan menguasai Kesultanan Malaka pada tahun 1511. Tensi antara keduanya semakin meningkat aki-bat aktivitas ilegal dan upaya perompakan yang dilakukan oleh pendatang Portugis. Kaisar Jiajing yang memerintah saat itu pun memerintahkan pembantaian orang-orang Portugis yang ber-mukim di Ningbo pada tahun 1542 dan Quanzhao pada tahun 1549.

    Hubungan pahit antara kedua negara baru mulai membaik pada tahun 1550an. Pemerin-tahan Dinasti Ming mendapati keuntungan dari pemukiman-pemukiman Portugis yang mampu membantu menumpas aktivitas bajak laut dari Jepang serta memblokade pendekatan agresif dari Belanda yang juga ingin membuka aktivitas dagang dengan Cina. Pada tahun 1557, peme-rintahan Dinasti Ming pun memberikan Macau sebagai pemukiman permanen untuk pedagang

  • 31 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Pemerintahan Panjang Kaisar Wanli Bagian Awal

    Zhu Yizhun naik tahta sebagai kaisar ke-13 Di-nasti Ming, Kaisar Wanli. Ia baru berusia 9 tahun ketika diangkat menjadi kaisar. Kaisar Wanli akan menjadi kaisar Dinasti Ming yang memerintah paling lama, yakni 47 tahun.

    Zhang Juzheng, seorang menteri kompeten menjadi wali Kaisar Wanli dalam menjalankan pemerintahan. Zhang Juzheng melakukan refor-masi besar-besaran untuk merevitalisasi ekonomi kekaisaran. Perdagangan dan industri berkem-bang pesat. Hasil pertanian pun meningkat dengan dikenalkannya berbagai panganan baru seperti jagung dan ubi jalar.

    Sosok Zhang Juzheng yang otoriter mendominasi segala urusan kenegaraan, membuatnya dibenci oleh pejabat-pejabat lainnya. Kaisar Wanli juga kerap jenuh dengan pembawaannya yang keras dan ketat.

    Sepeninggal Zhang Juzheng, para musuh-musuh politiknya pun mencoreng namanya. Atas perin-tah Kaisar Wanli yang merasa bebas dari penga-wasannya, keluarga Zhang Juzheng pun diekseku-si dan harta bendanya disita.

    Kebijakan-kebijakan Zhang Juzheng memberikan fondasi yang baik untuk awal pemerintahan Kai-sar Wanli. Sang kaisar juga menunjukkan dirinya sebagai kepala negara yang rajin.

    Perang Imjin

    Pada tahun 1592, Hideyoshi Toyotomi, pemimpin de facto Jepang memerintahkan invasi ke Korea sebagai batu loncatan untuk menguasai Cina. Korea yang tidak siap dengan invasi ini pun me-ngalami kekalahan demi kekalahan melawan pasukan Jepang yang terdiri dari prajurit-praju-rit kaya pengalaman dari perang saudara serta memiliki persenjataan yang lebih modern, sen-apan lontak (musket). Kemenangan demi ke-menangan terus terjadi seraya pasukan Jepang memasuki daerah utara Korea dengan mudah.

    Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama. Pa-sukan Jepang terlalu tersebar sementara rakyat Korea mulai melancarkan perang gerilya yang berhasil memutus jalur komunikasi dan suplai pasukan Jepang. Sementara itu di laut, angkatan laut Jepang dikalahkan berkali-kali dengan telak oleh laksamana Korea, Yi Sun-sin.Pemerintahan Dinasti Ming menanggapi perang ini dengan me-ngirimkan 5.000 pasukan dari Liaodong. Pasu-kan kavaleri ini berhasil memasuki Pyongyang namun berhasil dikalahkan oleh pasukan Jepang. Pada bulan September barulah Cina mengirimkan bantuan utama sebesar 40.000 pasukan untuk membantu Korea.

    Peperangan pun menjadi statis. Kedua belah pihak tidak melakukan upaya ofensif yang berarti. Pasukan Jepang yang jalur suplainya berantakan tidak mampu melakukan serangan. Hal ini diper-parah oleh blokade yang dilakukan Laksamana Yi Sun-sin dan upaya sabotase Cina yang menghan-curkan sisa-sisa ransum yang dimiliki oleh pasu-kan Jepang. Pada bulan April 1593, pihak Jepang pun menyatakan niatnya untuk bernegosiasi.

    Gencatan senjata antara Cina-Korea dan Jepang berlangsung selama empat tahun. Macetnya upa-ya diplomasi akibat intrik dari kedua belah pihak pun mengakibatkan suasana memanas kembali. Akhirnya, Jepang melakukan invasi kedua pada 27 Agustus 1597. Kali ini pasukan Korea dan Cina sudah lebih siap. Pasukan Jepang berhasil dipukul mundur dan angkatan lautnya dikalahkan lagi dengan telak oleh Yi Sun-sin.

    Perang pun memasuki tahap akhir saat mening-galnya Hideyoshi pada 18 September 1598. Pasukan Jepang pun mundur pada akhir tahun, meninggalkan Korea yang hancur berantakan akibat perang dahsyat. Pemerintahan Dinasti Ming sendiri kehilangan banyak pasukan tanpa adanya manfaat berarti.

    Pemerintahan Panjang Kaisar Wanli Bagian Akhir

    Setelah Perang Imjin yang menghabiskan 26 juta tael perak berakhir, Kaisar Wanli mulai menelan-tarkan tugas-tugas pemerintahan. Hal ini konon

  • 32 JASMERAH FEBRUARI 2014

    diakibatkan persaingan antar faksi-faksi dalam istana yang semakin panas. Tanpa sosok Zhang Juzheng yang mendominasi jalannya pemerinta-han dan mengendalikan para menteri, terben-tuklah kelompok-kelompok politik yang saling menyerang satu sama lain tanpa mempedulikan otoritas sang kaisar.

    Kaisar Wanli tidak pernah lagi menghadiri rapat kenegaraan. Pejabat-pejabat kerap menemukan ruang tahta kosong dan melakukan kowtow (sem-bah sujud pada kaisar) pada singgasana kosong di pagi hari. Ia menolak untuk berbicara langsung dengan penasehat dan kerap berkomunikasi de-ngan surat yang disampaikan lewat kasim.

    Pada 16 Agustus 1620, Kaisar Wanli meninggal setelah memerintah selama 48 tahun. Ia mening-galkan kekaisaran dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Ekonomi yang terbengkalai menyebabkan rakyat gusar sementara pemer-intahan dipenuhi oleh intrik tidak mampu mem-berikan kebijakan yang baik. Ia digantikan oleh anaknya, Zhu Changlou, Kaisar Taichang yang meninggal hanya dalam 29 hari setelah diangkat menjadi kaisar.

    Bangkitnya Bangsa Manchu

    Di padang rumput Manchuria, suku-suku Jurchen berhasil disatukan oleh Nurhaci, kepala suku Jian-zhou. Ia menciptakan sistem militer Delapan Panji yang efektif, membuat bangsa Jurchen bersatu menjadi kekuatan yang mengerikan. Pada tahun 1616, tahun ke-44 pemerintahan Kaisar Wanli, Nurhaci memproklamirkan berdirinya Dinasti Jin dan mengobarkan pemberontakan melawan Dinasti Ming. Dalam waktu singkat, Nurhaci pun menyerang dan menguasai Fushun, Qinghe dan kota-kota lain di utara.

    Pemerintahan Dinasti Ming pun memutuskan un-tuk menumpas pemberontakan Nurhaci dengan cepat. 240.000 pasukan, empat kali lipat pasu-kan Nurhaci yang berjumlah 60.000 pun dikirim untuk menyerang Hetuala, ibukota Dinasti Jin pada tahun 1619.

    Waktu perjalanan pasukan Cina tidak terkoordinir dengan baik, mengakibatkan pasukan besar ini terpisah oleh jarak yang jauh. Memanfaatkan hal ini, Nurhaci pun menghancurkan satu per satu batalion pasukan Ming. Pasukan Dinasti Jin memiliki kelebihan di mobilitas karena tersusun oleh kavaleri yang terlatih. Dalam waktu lima hari, pasukan Cina dihancurkan. Persediaan makanan mereka juga dirampas.

    Setelah pertempuran yang dikenal dengan Per-tempuran Saerhu ini berakhir, Nurhaci memper-luas kekuasaan Dinasti Jin dengan menyerang Korea dan Mongolia.

    Nurhaci akhirnya dikalahkan dalam pertempu-ran melawan Yuan Chonghuan, seorang jendral kompeten yang melayani Dinasti Ming di Ningyu-an pada 28 September 1626. Ia terluka parah dan meninggal dua hari kemudian pada umur 68 tahun. Ia digantikan oleh putranya, Hong Taiji yang merubah nama bangsanya menjadi bangsa Man-chu, dan nama dinastinya dari Jin ke Qing.

    Mahkota emas Kaisar WanliSumber: wikipedia,org

  • 33 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Kaisar Tianqi

    Ketika Kaisar Taichang meninggal, anak sulung-nya, Zhu Yujiao yang berusia 15 tahun naik tahta sebagai Kaisar Tianqi. Ia adalah sosok yang paling tidak cocok untuk menjadi kaisar. Kemampuan akademiknya sangat buruk sampai-sampai ia dianggap buta huruf.

    Wei Zhongxian, seorang kasim mengendalikan jalannya pemerintahan dan menjebak banyak pejabat jujur. Saking berkuasanya Wei Zhongxian, ia dijuluki Sembilan Ribu Tahun (seribu tahun di bawah kaisar, Sepuluh Ribu Tahun). Ia bahkan membangun banyak kuil untuk menghormatinya kendati ia masih hidup.

    Kaisar Tianqi meninggal pada 30 September 1627. Taraf hidup rakyat semakin merosot dan bibit-bibit pemberontakan pun mulai timbul.

    Kaisar Chongzhen

    Kaisar Chongzhen, bernama asli Zhu Youjian menggantikan ayahnya, Kaisar Tianqi.

    Sesegera setelah ia naik tahta, Kaisar Chongzhen menyingkirkan Wei Zhongxian dan pejabat-pejabat korup lainnya. Sayangnya, kas negara yang sudah kosong tidak memungkinkan Kaisar Chongzhen untuk melakukan reformasi politik ataupun men-cari penasehat yang kompeten.

    Ia juga melakukan kesalahan fatal dengan mengeksekusi Yuan Chonghuan yang telah beker-ja keras menghadang invasi bangsa Manchu di utara dengan tuduhan merencanakan pemberon-takan.

    Akhir dari Dinasti Ming

    Pada tahun 1640, situasi kekaisaran sudah san-gat buruk. Bencana alam terjadi dimana-mana. Rakyat yang kelaparan pun mulai mengobarkan pemberontakan, tidak takut lagi pada pasukan kekaisaran yang kerap dikalahkan oleh bangsa Manchu. Di bawah komando Li Zicheng, para pemberontak berhasil menduduki kota-kota penting seperti Luoyang, Kaifeng dan Nanyang. Setelah menguasai Xiangyang, Li Zicheng pun memproklamirkan berdirinya Dinasti Shun pada

    Replika pohon tempat Kaisar Chongzhen menggantung dirinyaSumber: paronamo.com

  • 34 JASMERAH FEBRUARI 2014

    tahun 1642. Dua tahun kemudian, di bulan April pasukan pemberontak menyerang dan menguasai Beijing.

    Kaisar Chongzhen menggantung dirinya di Taman Jingshan yang terletak di luar Kota Terlarang pada 24 April 1644. Ia meninggalkan wasiat yang ber-bunyi:

    Saya lemah dan tidak bijak, pejabat-pejabat tidak dapat membantu saya, patutlah saya mendapat hukuman dari langit. Tidak memiliki martabat untuk menghadapi para, saya akan menanggalkan pakaian kebesaran dan menutupi wajahku hanya dengan rambut. Mutilasi mayat saya, tapi jangan usik rakyat.

    Dinasti Ming Digantikan Dinasti Qing

    Wu Sangui, jendral yang menjaga Shanhaiguan, gerbang Tembok Raksasa yang menahan bangsa Manchu mendapatkan berita tentang kematian Kaisar Chongzhen dan jatuhnya Beijing ke pasu-kan pemberontak. Ayahnya dan selir kesayangan-nya, Chen Yuanyuan ditawan oleh Li Zicheng. Ia terjepit antara bangsa Manchu di luar Shanhai-guan dan pasukan pemberontak yang menduduki Beijing.

    Sang jendral memiliki tiga pilihan. Menyerah pada Li Zicheng dan mengakuinya sebagai kaisar baru Daratan Cina, bersekutu dengan bangsa Manchu untuk menghancurkan pasukan pemberontak, atau menunggu. Apapun pilihan yang ia ambil akan merubah sejarah untuk selamanya.

    Pada tanggal 27 Mei 1644, gerbang Shanhaiguan dibuka. Bersama Wu Sangui, pasukan bangsa Manchu mengusir pasukan pemberontak dari Beijing. Setelah Beijing dikuasai, bangsa Manchu pun mengklaim Mandat Langit, menjadikan Di-nasti Qing sebagai suksesor Dinasti Ming sebagai penguasa Daratan Cina.

    Pasukan Qing mengejar sisa-sisa pasukan pemberontak dan berhasil menumpas mereka seluruhnya pada tahun 1645. Loyalis-loyalis Dinas-ti Ming melarikan diri ke selatan dan melakukan perlawanan terhadap Dinasti Qing hingga tahun 1662.

    Zhang Chenggong, salah seorang loyalis Ming mengusir Belanda dari Formosa (Taiwan). Men-jadikan Taiwan sebagai basis operasinya, Zhang Chenggong dan keturunannya melakukan perlawa-nan terhadap Dinasti Qing. Upaya ini pun berakhir pada tahun 1683 ketika Dinasti Qing menyerang dan menguasai Taiwan.

    Sumber: asia.si.edu

  • 35 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Ekonomi Cina Pada Masa Pemerintahan Dinasti Ming

    Beranjak dari instabilitas semasa penghujung pemerintahan Di-nasti Yuan dan pergolakan pada transisi ke Dinasti Ming, ekonomi Cina dibawah Dinasti Ming menjelma menjadi ekonomi terbesar didunia pada masanya. Diperkirakan 45% dari keseluruhan PDB (produk domestik bruto) dunia pada saat itu dihasilkan oleh Cina. Cina pun disebut mencapai era keemasannya pada masa pemerin-tahan Dinasti Ming selayaknya pada era Dinasti Han dan Tang.

    COVERSTORY

    Oleh: Earth.Index

    Sumber: wikipedia.org

  • 36 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Seperti disebutkan pada awal, pemberontakan pada penghujung era Dinasti Yuan yang dipimpin oleh bangsa Mongol menyebabkan banyak kehan-curan di seluruh penjuru negeri. Berbagai ben-cana alam turut memperparah kondisi. Namun ini ternyata memudahkan Dinasti Ming untuk mem-buat perencanaan ekonomi dari nol dengan biaya keamanan dan biaya politik yang rendah. Sistem kerja paksa yang sebelumnya ada dihapus dan diganti dengan sistem upah kerja. Proyek besar seperti Kanal Besar warisan Dinasti Sui sebelum-nya pun dikembangkan. Kanal ini memudahkan transportasi komoditas dan penduduk di dalam kekaisaran, menciptakan daerah-daerah ekonomi baru yang juga menjadi subjek pajak baru bagi pemerintahan Ming.

    Produksi pangan Cina pada era Ming juga melebi-hi produksi pada era sebelumnya. Berbeda de-ngan pemerintahan pada era Dinasti Song yang fokus pada sektor perdagangan dan manufaktur, pemerintahan Dinasti Ming lebih mengiatkan perkembangan sektor agrikultur. Sistem dan komoditas pertanian pun berkembang, seperti dengan dikenalkannya komoditas jagung. Jenis padi baru pun dibawa dari Indocina.

    Rute Kanal BesarSumber: china-tour.cn

    Padi jenis ini dapat dipanen lebih cepat dan lebih tahan terhadap kondisi cuaca kering. Variasi dan produksi komoditas pangan meningkat, membe-rikan kondisi ideal untuk peningkatan populasi. Komoditas perkebunan bernilai tinggi seperti teh pun semakin berkembang. Dikombinasikan de-ngan pajak yang rendah bagi sektor agrikultur serta hasil produksi yang melimpah, pendapatan para petani dan tuan tanah pun semakin mening-kat.

    Tak hanya dalam agrikultur, perdagangan Cina dibawah Dinasti Ming juga meningkat pesat. Setiap daerah di Cina memiliki komoditas ung-gulan sesuai geografinya, misalnya Cina bagian selatan memiliki komoditas unggulan berupa teh dan kapas, sementara daerah Manchuria di utara mengandalkan komotidas gandum. Kemajuan sistem transportasi seperti dengan banyaknya kanal, jalan dan jembatan baru pun membuat interaksi perdagangan domestik lebih cepat dan mudah. Sebagai imbasnya daerah-daerah di Cina dapat fokus dalam upaya mengembangkan ko-moditas unggulannya tanpa harus kuatir mengala-mi kekurangan akan komoditas lain.

    Kanal Besar di Zaman ModernSumber: cultural-china.com

  • 37 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Selaras dengan pencapaian ekonomi, pengaruh para pelaku ekonomi seperti pedagang dan penyedia modal juga meningkat pada era Dinas-ti Ming. Privatisasi diperbolehkan di beberapa sektor industri seperti industri garam dan teh. Hal ini menyebabkan banyak munculnya pedagang kaya dan berkuasa yang menggantikan peran negara dalam memotori industri kekaisaran. Hal ini menunjukkan peralihan sistem ekonomi Cina yang sebelumnya feodal menuju sistem yang lebih kapitalis.

    Namun kemajuan ekonomi kekaisaran dibawah dinasti Ming pun mulai berakhir sepanjang abad ke-16. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya krisis kelangkaan perak dan bencana alam yang menyebabkan gagal panen yang be-rujung pada timbulnya pemberontakan. Perak dan perunggu memegang peranan penting bagi ekonomi Cina. Petani Cina ketika itu membayar pajak menggunakan perak sementara menjual hasil pertaniannya dengan upah perunggu. Per-masalahan bermula dari mulai berkurangnya per-sediaan perak yang diimpor dari Spanyol dan Je-pang. Pemerintahan Spanyol mulai memberantas perdagangan perak ilegal yang secara langsung mempengaruhi masuknya perak ke Cina.

    Di saat bersamaan, pemerintahan baru Jepang dibawah Keshogunan Tokugawa menutup kontak dan perdagangan dengan negara-negara Eropa yang merupakan penyedia perak di Asia.

    Dua peristiwa diatas terjadi bersamaan dan menyebabkan melonjaknya harga perak terha-dap perunggu. Para pembayar pajak, terutama petani, menjerit karena mereka tetap diharuskan oleh otoritas Dinasti Ming untuk membayar pajak dalam bentuk mata uang perak. Gagal panen menyebabkan bencana kelaparan di seluruh penjuru negeri. Dikombinasikan dengan bencana alam yang terjadi sepanjang abad ke-16 serta birokrasi yang tidak kompeten dalam menangga-pinya, perekonomian Cina terus merosot. Di banyak provinsi, petani dan prajurit desersi ber-gabung dalam memberontak terhadap otoritas kekaisaran. Kemampuan Dinasti Ming untuk menangani wilayah Cina yang sedemikian luas pun semakin berkurang. Jatuhnya ibukota Bei-jing kepada kelompok pemberontak pimpinan Li Zicheng pada tahun 1644 serta invasi bangsa Manchu pada tahun yang sama pun menyebab-kan tumbangnya Dinasti Ming.

    Kota TerlarangSumber: theweek.com

  • 38 JASMERAH FEBRUARI 2014

    B E R I T A

    PRIA JEPANG DITANGKAP KARENA MERUSAK BUKU ANNE FRANK

    Pada tanggal 14 Maret kemarin, polisi menang-kap seorang pria di Tokyo, Jepang yang diduga melakukan vandalisme ke buku-buku Anne Frank, gadis Yahudi yang barangkali adalah korban Holocaust yang paling terkenal. Lebih dari 300 buku terkait yang tersebar di perpustakaan-per-pustakaan di ibukota Jepang tersebut, misalnya Diary of a Young Girl, catatan pribadi Anne Frank saat masa-masa persembunyiannya bersama

    keluarganya di Belanda yang diduduki Nazi Jer-man dan karya-karya lainnya ditemukan sobek Polisi menangkap pelaku saat ia tengah menyeli-nap dan merobek halaman-halaman dari 23 buku tentang Anne Frank. Sampai sekarang polisi be-lum mengetahui motif tersangka yang dilaporkan berumur 36 tahun tersebut.

    Anne Frank dan keluarganya tertangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi pada bulan Agustus 1944 setelah dua tahun bersembunyi. Ia mening-gal pada Maret 1945 akibat tipus, sebulan se-belum pasukan Sekutu membebaskan penghuni kamp konsentrasi tempat dirinya ditahan.

    Sumber: bbc.co.uk

    VETERAN AS DALAM FOTOV-J DAY IN TIMES SQUARE MENINGGAL DUNIA

    V-J Day in Times Square adalah nama yang diberikan kepada foto ikonik yang menampilkan seorang anggota AL Amerika Serikat berciuman dengan seorang perawat sebagai tanda selebrasi. Foto tersebut diambil oleh Alfred Eisenstaedt di Times Square, pusat kota New York pada tang-gal 14 Agustus 1945 ketika Jepang menyatakan penyerahan tanpa syarat.

    Glenn McDuffie, pria yang mengklaim dirinya sebagai anggota AL AS di foto tersebut meninggal dunia pada 14 Maret kemarin. Ia meninggal pada usia 86 tahun. Klaimnya didukung oleh analisis forensik.

    Empat tahun sebelumnya, wanita yang dipercaya sebagai sosok perawat di foto tersebut, Edith Shain meninggal dunia di umur 91 tahun.

    Sumber: artsnap.org

  • 39 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Tiga buah kapal perang baru kelas light frigate buatan Inggris yang dibeli Indonesia diberi nama KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun dan KRI John Lie.

    Kita semua tentu kenal dengan Bung Tomo dan seruan-seruan kemerdekaannya yang membang-kitkan semangat pejuang untuk melawan Belanda di masa Revolusi Nasional Indonesia, sementa-ra nama Usman Harun belakangan ini ter-blow up karena kontroversi dengan Singapura. Harun Thohir dan Usman Janatin adalah dua anggota KKO (Korps Komando Operasi; kini Korps Marinir) Indonesia yang tertangkap di Singapura pada saat Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Keduanya dihu-kum mati oleh pemerintah Singapura atas penge-boman di wilayah pusat kota Singapura pada tahun 1965. Lalu siapakah John Lie?

    Barangkali, nama John Lie juga jarang terdengar untuk penduduk Indonesia keturunan Tionghua. John Lie diangkat secara anumerta sebagai

    Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009 yang lalu. Ia adalah Pahlawan Nasional Indonesia kelima dari AL Indonesia dan yang pertama dari etnis Tionghua.

    John Lie lahir di Manado, Sulawesi pada 11 Maret 1911. Kendati terlahir di keluarga mapan, John Lie memilih untuk merantau ke Batavia pada saat ia berusia 17 tahun. Di sana, ia memulai karirnya sebagai navigator kapal niaga Belanda. Ia kemu-dian bertugas di Koramshar, Persia (sekarang Iran). Di sana ia mendapatkan pendidikan militer. Setelah Perang Dunia II usai dan proklamasi ke-merdekaan Indonesia, John Lie mendaftarkan diri di angkatan laut nasional. Ia berjasa dalam mem-bersihkan perairan Cilacap dari ranjau laut yang dipasang oleh Jepang dulu.

    Revolusi Nasional Indonesia meletus saat kem-balinya Belanda ke Indonesia sambil membon-ceng Sekutu untuk mengembalikan status negara muda ini menjadi koloninya kembali. John Lie, dengan pangkat Mayor ditugaskan untuk me-ngantarkan komoditas-komoditas lokal Indone-sia ke Singapura untuk dijual demi upaya perang melawan Belanda. Dengan kapal kecil bernama The Outlaw, John Lie dan rekan-rekannya harus melewati blokade dari kapal-kapal Belanda yang memiliki persenjataan lengkap. Upayanya ini tidak jarang dilakukan pada tengah malam, menyebab-kan kapalnya dijuluki The Black Speed Boat oleh Radio Inggris, BBC. Dengan The Outlaw, John Lie setidaknya melakukan lima belas kali mission impossible ini dengan sukses.

    Setelah Belanda pergi dari Indonesia, John Lie mendapatkan tugas baru di Pos Hubungan Luar Negeri di Bangkok, memimpin KRI Rajawali dan Gajah Mada. Ia juga turut serta menumpas ge-rakan-gerakan separatis seperti DI/TII, Permesta, RMS. Pada tahun 1967, John Lie pun memilih untuk pensiun. Pangkat terakhirnya adalah Laksa-mana Muda. Ia kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa pada tanggal 27 Agustus 1988. Semoga sepak terjang John Lie dalam membela kedaula-tan bangsa bisa menjadi suri tauladan kita untuk menjaga kebhinekaan Indonesia.

    Sumber: tnial.mil.id

    MENGENAL JOHN LIE, NAMA YANG AKAN DISEMATKAN PADA KAPAL BARU INDONESIA

  • 40 JASMERAH FEBRUARI 2014

    DWIBULAN

    4 Februari 2004:

    peluncuran facebookOleh: Shuma-Gorath

    Sumber: metro.us

    40 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 41 JASMERAH FEBRUARI 2014

    Untuk orang yang aktif di dunia maya, memiliki akun Facebook sudah menjadi sema-cam kewajiban tak tertulis. Situs ini sekarang memang menjadi salah satu situs

    paling populer di dunia berkat banyaknya fitur yang ditawarkan. Selain memberikan keleluasaan bagi pemilik akun untuk mengutak-atik profilnya sendiri dan berkomu-nikasi dengan orang lain, Facebook juga menyediakan beragam game dan aplikasi

    yang sanggup membuat penggunanya betah berlama-lama di depan monitor.

    41 JASMERAH FEBRUARI 2014

  • 42 JASMERAH FEBRUARI 2014

    kemudian atau tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004, situs baru Zuckerberg akhirnya diluncurkan dengan nama The Facebook dan alamat domain thefacebook.com. Calon situs jejaring sosial ter-populer di dunia telah lahir!

    Masalah lagi-lagi mendatangi Zuckerberg. Ha-nya 6 hari setelah The Facebook mengudara, 3 mahasiwa senior Harvard - Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra - menuduh Zuckerberg mengkhianati kesepakatan antara mereka berempat. Karena alih-alih memban-tu Narendra dan Winklevoss bersaudara untuk membangun situs jejaring sosial Harvard Connec-tion (HC), Zuckerberg justru malah membuat situs baru yang konsepnya menyerupai HC. Masalah sengketa tersebut akhirnya bisa diselesaikan dan Zuckerberg bisa kembali berkonsentrasi mengelo-la Facebook.

    Zuckerberg sejak awal menciptakan The Facebook sebagai situs jejaring sosial yang hanya bisa di-gunakan oleh kalangan kampus Harvard. Respon yang mereka berikan sungguh fantastis. Hanya dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dilun-curkan, jumlah pengguna The Facebook sudah mencapai lebih dari separuh jumlah mahasiswa Harvard.

    Facebook berawal dari eksperimen jahil Mark Zuckerberg yang sedang menempuh kuliah tahun keduanya di Universitas Harvard. Bersama de-ngan teman-teman kuliahnya - Andrew McCollum, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz - pada tang-gal 28 Oktober 2003 Zuckerberg meluncurkan Facemash. Situs yang menampilkan sepasang foto mahasiswi Harvard secara acak dan meminta pengunjung situs untuk memilih mana sosok yang lebih hot.

    Untuk mendapatkan foto dan identitas maha-siswi yang dib