wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/tuga…  ·...

37
Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DEBITUR (SID) DI PERBANKAN (STUDI KASUS DI PT BANK ABC) OLEH: TRI WULANDARI P056132252.46E

Upload: vohuong

Post on 17-Sep-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi ManajemenDosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DEBITUR (SID) DI

PERBANKAN (STUDI KASUS DI PT BANK ABC)

OLEH: TRI WULANDARI P056132252.46E

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DEBITUR DI PERBANKAN (STUDI KASUS DI PT BANK ABC)”. Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang dilakukan Bank dalam pelaksanaan sistem informasi debitur (SID) dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan/kegagalan pelaksanaannya di perbankan khususnya di PT Bank ABC.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu dimohon kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Desember 2013 Penulis

i

Page 3: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

ABSTRAK

Sejak tahun 2006 Bank Indonesia merasa perlu untuk mendukung pelaksanaan fungsi intermediasi perbankan melalui pembentukan Biro Informasi Kredit. Tugas utama Biro Informasi Kredit adalah menghimpun dan menyimpan data penyediaan dana/pembiayaan, dan pada akhirnya mendistribusikannya sebagai informasi kredit yang selanjutnya disebut dengan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis. IDI Historis dapat dimanfaatkan oleh lembaga keuangan anggota Biro Informasi Kredit (perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank), serta masyarakat baik perorangan maupun badan usaha.

Bagi lembaga keuangan, IDI Historis yang diperoleh diharapkan dapat dimanfaatkan antara lain untuk mengetahui kredibilitas (kelayakan) calon penerima fasilitas penyediaan dana (debitur) dan untuk mengetahui calon debitur dimaksud sedang menerima fasilitas penyediaan dana dari lembaga lain atau tidak. Informasi tersebut akan membantu lembaga keuangan dalam:1. Mempermudah analisa untuk pemberian kredit/pembiayaan, sehingga dapat memperlancar

proses penyediaan dana; dan 2. Penerapan manajemen risiko antara lain untuk menghindari kegagalan membayar pinjaman

yang telah diberikan dan mencegah penipuan.

Kata Kunci : Informasi Kredit, Biro Kredit, data akurat

ABSTRACT

Since 2006 it is deemed essential for Bank Indonesia to support the implementation of banking intermediation function by the establishment of Credit Bureau or Biro Informasi Kredit (BIK). The main task of Credit Bureau is to collect and record credit/loan facilities data, and finally distribute it as credit information that will be further known as Individual Debtor Information (IDI) History. IDI History will be used by financial institutions, member of Credit Bureau (bank and non-bank financial institutions), as well as the public both in term of individual and business entity.

For financial institution, IDI History can be used, among other, to identify the credibility (creditworthiness) of the prospective debtor of credit/loan facilities and to verify whether the concerned prospective debtor is receiving credit/loan facilities from other institution or not. This comprehensive information will provide assistance to financial institution in:

1. Conducting analysis for credit/loan facilities allocation in order to expedite the process of provision of credit/loan facilities; and

2. Applying risk management with the objective to prevents any failure in repaying credit/loan facilities that has been provided and any sort of fraud.

Key words :Credit Information, Credit Bureau, Accuracy Data

ii

Page 4: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

ABSTRAK................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….. iv

I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang...................................................................………………. 1

1.2 Tujuan......................................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................……. 3

2.1 Pengertian Sistem Informasi ..................................................................... 3

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen................................................... 3

2.3 Pengelompokan Teknologi Informasi........................................................ 5

2.4 Komponen Sistem Teknologi Informasi………………………………….. 6

2.5 Sistem Informasi Debitur…………………………………………………. 6

III. PEMBAHASAN………..................................................................................... 10

3.1 Penyelenggaraan Sistem Informasi Debitur (SID).………………………. 10

3.2 Hal-hal yang Dilakukan Bank Dalam Penyelenggaraan SID...………….. 12

3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Penerapan SID……….. 18

IV. PENUTUP………............................................................................................... 19

4.1 Kesimpulan................................................................................................ 19

4.2 Saran........................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

iii

Page 6: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1, Sistem Informasi Bisnis……………………………………………… 4Gambar 2. Skema Sistem Teknologi Informasi…………………………………. 6Gambar 3. Ilustrasi Proses SID…………………………………………………. 8Gambar 4. Aplikasi SID Web…………………………………………………… 10Gambar 5. Aplikasi SID Pelapor………………………………………………… 11Gambar 6. Konfigurasi Jaringan………………………………………………… 11Gambar 7. Konfigurasi Jaringan dari Sisi Pelapor……………………………… 12Gambar 8. Enterprise Data Warehouse…………………………………………. 12Gambar 9. Permintaan dan Konfirmasi DIN Dalam Web BI…………………… 13Gambar 10. Pengiriman Laporan Debitur Dalam SID melalui Web BI…………. 14Gambar 11. Akses SID…………………………………………………………… 15Gambar 12. Penyampaian Laporan Debitur dan atau Koreksinya secara Off Line 16Gambar 13. Perubahan Penanggung Jawab SID…………………………………. 17Gambar 14. Reset Password……………………………………………………… 17

iv

Page 7: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka memperlancar proses penyediaan dana untuk mendorong pembangunan ekonomi dan penerapan manajemen risiko kredit yang efektif serta tersedianya informasi kualitas debitur yang dapat diandalkan maka diperlukan adanya sistem informasi yang utuh dan komprehensif mengenai profil debitur. Untuk mendukung tersedianya informasi yang utuh dan komprehensif mengenai profil debitur, diperlukan adanya suatu pusat informasi kredit (credit bureau). Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, Bank Indonesia berperan untuk mengatur dan mengembangkan penyelenggaraan sistem informasi antar bank maupun lembaga lain di bidang keuangan dalam rangka memperoleh informasi debitur secara efisien dan efektif.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi antar bank maupun lembaga lain di bidang keuangan yang menghasilkan informasi yang berkualitas, perlu dilakukan perluasan cakupan pelapor dan pelaporan dan pengembangan sistem informasi debitur yang dilakukan secara berkesinambungan.

Kelancaran proses penyediaan dana dan penerapan manajemen risiko kredit yang efektif serta ketersediaan informasi kualitas debitur yang diandalkan dapat dicapai apabila didukung oleh sistem informasi yang utuh dan komprehensif mengenai profil dan kondisi debitur, terutama debitur yang sebelumnya telah memperoleh penyediaan dana. Dalam proses penyediaan dana, sistem informasi mengenai profil dan kondisi debitur dapat mendukung percepatan proses analisa dan pengambilan keputusan pemberian penyediaan dana. Untuk kepentingan manajemen risiko, sistem informasi mengenai profil dan kondisi debitur dibutuhkan untuk menentukan profil risiko kredit debitur.Selain itu tersedianya informasi kualitas debitur, diperlukan juga untuk melakukan sinkronisasi penilaian kualitas debitur di antara bank pelapor. Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, Bank Indonesia berperan untuk mengatur dan mengembangkan penyelenggaraan sistem informasi antar bank yang dapat diperluas dengan menyertakan lembaga lain di bidang keuangan. Sehubungan dengan itu Bank Indonesia mengembangkan sistem informasi debitur yang dari waktu ke waktu selalu disempurnakan untuk disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan sistem informasi debitur yang menghasilkan informasi tentang profil dan kondisi debitur yang lebih komprehensif, maka diperlukan penyempurnaan sistem informasi debitur melalui penambahan dan perluasan pihak-pihak yang diwajibkan untuk melaporkan data dan informasi debitur dan perluasan jenis dan bentuk laporan yang wajib diinformasikan. Selain itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi debitur diperlukan pengembangan sistem secara berkesinambungan serta penyempurnaan mekanisme pelaporan dan pengaturan tentang persyaratan dan tatacara permintaan informasi debitur. Sistem informasi debitur yang saat ini telah digunakan sebagai pusat informasi antar bank perlu disempurnakan sehingga fungsi pusat informasi kredit (credit bureau) dapat terlaksana. Agar fungsi pusat informasi kredit (credit bureau) dapat terlaksana, informasi yang disediakan harus komprehensif termasuk informasi yang dimiliki lembaga keuangan bukan bank.

1

Page 8: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

1.2 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi hal-hal yang dilakukan PT Bank ABC dalam mengelola sistem informasi debitur individual.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan/kegagalan pelaksanaan sistem informasi debitur di perbankan terutama pada PT Bank ABC.

2

Page 9: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika yang merupakan gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi 5 dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilkan informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.

Page 10: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

3

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan.

9. Mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

10. Pendukung Pengambilan Keputusan.

Gambar 1. Sistem Informasi Bisnis

Page 11: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

4

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 1.

2.3 Pengelompokan Teknologi Informasi

Telah diketahui bahwa teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci, teknologi infromasi dapat dikelompokan menjadi 6 teknologi, yakni teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi penyimpanan, dan teknologi mesin pemroses.

1. Teknologi Komunikasi

2. Teknologi Masukan Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.

3. Teknologi Mesin Pemroses Mesin Pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor, atau prosesor. Contoh prosesor yang terkenal saat ini, antara lain adalah Intel dan AMD.

4. Teknologi Penyimpanan Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori internal dan penyimpanan eksternal. Memori internal (biasa juga disebut main memory atau memori utama) berfungsi sebagai pengikat sementara baik bagi data, program, maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh CPU. Dua contoh memori internal yaitu ROM dan RAM. ROM (Read Only Memory) adalah memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM (Read Access Memory) adalah memori yang isinya bisa diperbaharui.

Penyimpanan eksternal (external storage) dikenal juga dengan sebutan penyimpanan sekunder. Penyimpanan eksternal adalah segala piranti yang berfungsi untuk menyimpan data secara permanen. Pengertian permanen disini berarti bahwa data yang terdapat pada penyimpanan akan tetap terpelihara dengan baik sekalipun komputer sudah dalam keadaan mati (tidak mendapat aliran listrik). Harddisk, disket, dan flashdisk adalah contoh penyimpanan eksternal.

5. Teknologi Keluaran Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan segala piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem. Layar dan monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan sebagai piranti keluaran.

6. Teknologi Perangkat Lunak Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program. Tentu saja untuk mengerjakan tugas komputer, diperlukan perangkat lunak sendiri. Sebagai contoh Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat

Page 12: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengolah gambar.

5

2.4 Komponen Sistem Teknologi Informasi

Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa:

1. Data

2. perangkat keras (hardware)\

3. perangkat lunak (software)

4. Perangkat Jaringan (netware)

5. orang (brainware)

Gambar 2. Skema Sistem Teknologi Informasi

2.5 Sistem Informasi Debitur

Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk menghimpun dan menyimpan data fasilitas penyediaan dana/pembiayaan yang disampaikan oleh lembaga keuangan (bank/nonbank) secara rutin setiap bulan kepada Bank Indonesia. Data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan output berupa IDI Historis. IDI Historis mencakup informasi seluruh penyediaan dana/pembiayaan dengan kondisi lancar dan bermasalah mulai dari Rp.1 keatas, serta menampilkan informasi mengenai historis

Page 13: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

pembayaran yang dilakukan dalam kurun waktu 24 bulan terakhir. Cakupan IDI Historis meliputi antara lain identitas debitur, pemilik dan pengurus, fasilitas penyediaan dana/pembiayaan yang diterima, agunan, penjamin, dan kolektibilitas.

6

Data-data debitur yang dihimpun oleh Bank Indonesia bersumber dari laporan yang disampaikan oleh anggota Biro Informasi Kredit. Terdapat 2 (dua) jenis kepesertaan dalam Biro Informasi Kredit, yaitu:

1. WajibLembaga Keuangan yang wajib menjadi anggota Biro Informasi Kredit meliputi: a. Bank Umum, b. Bank Perkreditan Rakyat dengan total aset Rp.10 Miliar ke atas selama 6 (enam) bulan

berturut-turut, dan c. Penyelenggara Kartu Kredit Selain Bank yaitu perusahaan pembiayaan yang melakukan

kegiatan usaha kartu kredit.

Saat ini terdapat 120 Bank anggota SID dan 1.304 BPR pelapor SID.

2. SukarelaLembaga Keuangan yang dapat menjadi anggota Biro Informasi Kredit meliputi:

a. BPR yang total asetnya belum sesuai dengan persyaratan menjadi anggota wajib namun telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia,

b. Lembaga Keuangan Non Bank (meliputi asuransi, dana pensiun, sekuritas, modal ventura dan perusahaan pembiayaan), serta badan-badan lainnya yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat, dan

c. Koperasi Simpan Pinjam.

Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon anggota Biro Informasi Kredit adalah:

a. Memiliki infrastruktur yang memadai.

b. Memiliki kesesuaian struktur data dengan yang dipersyaratkan dalam SID.

c. Memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, dan

d. Menandatangani Perjanjian Keikutsertaan dalam Sistem Informasi Debitur (khusus untuk Lembaga Keuangan Non Bank dan Koperasi Simpan Pinjam).

Saat ini terdapat 20 Lembaga Keuangan Non Bank yang telah menjadi anggota SID.

Page 14: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

7

Gambar 3. Ilustrasi Proses SID

1.a Calon Debitur mengajukan permohonan penyediaan dana/pembiayaan.

Lembaga Keuangan anggota Biro Informasi Kredit melakukan penilaian debitur salah satunya 2.a dengan mencari informasi mengenai data fasilitas yang dimiliki oleh calon Debitur yang

terdapat dalam IDI Historis (BI Checking).

3.a Hasil permintaan IDI berupa IDI Historis yang berisi data fasilitas yang dimiliki oleh Calon

Debitur.

4.a/5.a Apabila permohonan penyediaan dana/pembiayaan disetujui, Lembaga Keuangan

melaporkan pemberian fasilitas penyediaan dana/pembiayaan kepada Bank Indonesia.

Bagi lembaga keuangan, IDI Historis yang diperoleh diharapkan dapat dimanfaatkan antara lain untuk mengetahui kredibilitas (kelayakan) calon penerima fasilitas penyediaan dana (debitur) dan untuk mengetahui calon debitur dimaksud sedang menerima fasilitas penyediaan dana dari lembaga lain atau tidak. Informasi tersebut akan membantu lembaga keuangan dalam mempermudah analisa untuk pemberian kredit/pembiayaan.

Bagi masyarakat, IDI Historis yang diperoleh diharapkan mampu memberikan edukasi positif untuk senantiasa bertanggung jawab terhadap kewajiban kredit yang telah diterimanya, sekaligus untuk membantu melakukan kontrol terhadap kebenaran dan keakuratan data yang disampaikan lembaga keuangan kepada Bank Indonesia.

Page 15: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Masyarakat dapat memperoleh IDI Historis atas nama dirinya sendiri melalui lembaga keuangan peserta SID yang memberikan fasilitas penyediaan dana/pembiayaan kepada masyarakat tersebut.

8

Sebagai salah satu alat pengambilan keputusan bagi lembaga pemberi kredit dalam pemberian kreditnya, masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan secara berkala atas kebenaran dan keakuratan data kredit yang dilaporkan oleh lembaga pemberi kredit. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara data pada IDI Historis dan data sesungguhnya, masyarakat dapat mengklarifikasi hal tersebut kepada Bank atau Lembaga Pembiayaan yang bersangkutan. Bank Indonesia juga menyediakan sarana pengaduan bagi masyarakat terkait hal ini.

Page 16: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

9

III. PEMBAHASAN

3.1 PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DEBITUR (SID)

Aplikasi Sistem Informasi Debitur terbagi atas 2 (dua) macam, yaitu: Aplikasi SID WEB dan aplikasi SID Pelapor. Aplikasi SID WEB adalah aplikasi yang dapat diakses oleh Bank Pelapor melalui Web site ekstranet BI. Sedangkan aplikasi SID Pelapor adalah aplikasi yang diinstall di komputer Pelapor.

Fungsi dari aplikasi SID Web ini diantaranya:

1. Pengiriman permintaan DINPengiriman permintaan DIN bertujuan untuk melakukan permintaan DIN atas Debitur baru. Pengiriman permintaan DIN ini dapat dilakukan setelah terbentuk file kirim DIN dari aplikasi SID Pelapor.

2. Pengiriman laporan bulanan SIDPengiriman laporan bulanan SID harus disampaikan secara on-line. Dalam penyampaian secara on-line maka laporan SID dapat disampaikan melalui aplikasi SID Web ini. Untuk menyampaikan laporan SID melalui SID Web, maka terlebih dahulu harus dibentuk file kirim melalui aplikasi SID Pelapor terhadap laporan yang akan disampaikan setiap bulannya.

3. Permintaan Informasi Debitur IndividualMerupakan salah satu fungsi dari aplikasi SID Web yang bertujuan untuk menampilkan informasi dari Debitur yang dikehendaki berkaitan dengan semua fasilitas penyedian dana yang diterima dari Pelapor.

Fungsi dari aplikasi SID Pelapor adalah untuk membentuk file kirim berkaitan dengan file kirim untuk permintaan DIN dan file kirim untuk pengiriman laporan. Aplikasi SID Pelapor ini bersifat off-line (tidak berkaitan secara langsung dengan server SID Bank Indonesia).

Gambaran aplikasi SID WEB dan SID Pelapor sebagaimana terdapat pada gambar berikut ini:

Page 17: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Gambar 4. Aplikasi SID Web

10

Gambar 5. Aplikasi SID Pelapor

Konfigurasi jaringan SID adalah konfigurasi yang memungkinkan seluruh Pelapor SID dapat mengakses aplikasi SID Web, terkait dengan fungsi yang dapat digunakan pada aplikasi tersebut. Konfigurasi jaringan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 18: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Gambar 6. Konfigurasi Jaringan

11

Konfigurasi jaringan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu konfigurasi di sisi Pelapor dan konfigurasi di sisi Bank Indonesia. Dari sisi Pelapor, untuk mengakses aplikasi SID Web dapat dilakukan dengan cara single user atau multiuser. Single user adalah jenis akses dimana hanya terdapat 1 (satu) komputer yang terhubung dengan jaringan ekstranet BI, sedangkan jenis multiuser memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi SID Web melalui lebih dari 1 (satu) komputer secara bersamaan. Untuk jenis multiuser ini memerlukan sebuah server yang terhubung dengan jaringan ekstranet BI. Dari sisi BI, aplikasi SID Web dapat diakses melalui jaringan intranet BI. Konfigurasi jaringan dari sisi Pelapor dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 7. Konfigurasi Jaringan dari sisi Pelapor

Page 19: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Berdasarkan gambar konfigurasi jaringan dari sisi Pelapor tersebut, dapat dijelaskan bahwa perangkat (Hardware) yang akan digunakan dalam pelaporan SID meliputi Personal Computer (PC), modem, jaringan dan media penyimpanan.

3.2 HAL-HAL YANG DILAKUKAN BANK DALAM PENYELENGGARAAN SID

Untuk menyelenggarakan SID di PT Bank ABC, beberapa hal yang dilakukan Bank antara lain:

1. Menyediakan Sistem Informasi Yang Memiliki Kapasitas Yang Memadai,

Gambar 8. Enterprise Data Warehouse12

2. Menetapkan Struktur Organisasi dan Kewenangan

Bank menetapkan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam pelaporan SID ke Bank Indonesia dan apa saja kewenangannya, yaitu:

a. Enterprise Integration Technology DivisionYang akan melakukan download data pada setiap akhir bulan untuk keperluan SID dari sistem core bank system dan melakukan proses back-up data SID bulan sebelumnya.

b. Account Services Operation/Data CenterMelakukan perbaikan data pada pro CIF sesuai prosedur internal Bank perihal Pengelolaan Data Nasabah (CIF).

c. MIS Operation – OD Division, melakukan Proses pendaftaran/penonaktifan/penggantian petugas penanggung jawab SID. Permintaan dan Konfirmasi DIN ke BI Penarikan Data dan Validasi data kredit untuk SID Pelaporan SID ke BI setiap bulannya baik Online melalui WEB BI maupun Offline

bila sistem sedang bermasalah, sesuai batas waktu yang ditentukan. Meminta cabang (ASO/Data Center) untuk memperbaiki data CIF hasil validasi dari

team MIS-Operation (misal Nama ibu kandung singkatan, tempat lahir dan lain lain) Meminta cabang (ASO/Data Center) untuk memberikan data pengurus debitur baru

dan debitur existing jika ada perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.

Page 20: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Melakukan penggantian password sesuai ketentuan yang berlaku pada system pelaporan SID (saat ini 2 bulan sekali)

3. Membuat Ketentuan dan Standard Prosedur serta Alur Proses

Ketentuan internal dan standar prosedur yang terkait dengan laporan Debitur, antara lain:

a. Ketentuan Umum, dan

b. Tahapan proses dalam penyampaian data dan koreksi pelaporan SID

Adapun alur proses yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Gambar 9. Permintaan dan Konfirmasi DIN Dalam Web BI 13

EIT Division MIS OPS/UNIT PELAPOR SID

Proses di ProBI

DATA CENTER/ACCOUNT SERVICES

Selesai

Mulai

Download data loan debitur dari sistem Bank

Terima hasil download/replikasi data EOD H+1 dari sistem Bank

Lakukan sinkronisasi data

TSesuai?

Y

Koreksi data yang tidak sesuai

Proses di SID Bank Pelapor, kemudian kirim permintaan DIN ke BI

Koreksi/lakukan perubahan data pada

ProCIF pada core bank system

BANK INDONESIA

Terima dan proses permintaan DIN dari

Bank Pelapor

Terima konfirmasi permintaan DIN dari BI

Kirim konfirmasi jawaban DIN ke BI

Terima DIN dari BI, kemudian upload ke SID Bank Pelapor

Permintaan Dan Konfirmasi DIN Dalam Web BI

Page 21: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Gambar 10. Pengiriman Laporan Debitur dalam SID melalui Web BI

14

EIT Division MIS OPERATION DATA CENTER / ACCOUNT SERVICES

Selesai

Mulai

Backup data SID bulan lalu & download data EOM dari

BDS

Pengiriman Laporan Debitur dalam SID melalui Web BI

Terima hasil download data EOM dari Core Bank System

Lakukan sinkronisasi data di ProBI

Proses untuk Form 1, 3C, 4A & Form lainnya (3, 3F, 3G dll)

BANK INDONESIA

Terima data SID Bank Pelapor

Import data ke ProBI

Ganti bulan data, pemeliharaan/perbaikan basis data, pemeriksaan rekening tutup/baru, dll., perbaikan

data yang masih error

Isi dan periksa Form 5 (control data LBU)

Kirim data EOM ke MIS Ops./Unit pelapor SID

TData benar?

Y

Inform ke Data Center/Cabang via e-mail

Koreksi data CIF pada core bank system

Pembentukan file kirim, kemudian kirim data SID ke BI via Web BI

Pengecekan di SID BI & validasi serta update dataData SID OK & update data

Cetak dan file bukti Tanda Terima kirim SID

Proses Validasi

T

Y

Perbaikan data error

Page 22: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

Gambar 11. Akses SID

15

MIS OPERATION (PETUGAS PELAPOR SID) MANAGEMENT USER ID (MIS Ops)

Buat Surat Permohonan Administrator Web SID

Kirim Surat Permohonan ke Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq

Divisi Informasi Kredit - BI

Terima CD aplikasi SID dan User ID dari Bank Indonesia

T

> 1 bulan ?

Y

Mulai

Surat Permohonan

Periksa dan tandatangani Surat Permohonan

Surat Permohonan

Buat pemberitahuan tertulis mengenai alasan keterlambatan penyampaian Surat Permohonan

Periksa dan tandatangani Surat pemberitahuan

Surat Pemberitahuan

Kirim Surat Permohonan dan Surat Pemberitahuan (jika

terlambat) ke Bank Indonesia

Surat Pemberitahuan

Surat Permohonan

Surat Pemberitahuan

BANK INDONESIA

Akses SID

Buat Daftar Petugas Penanggungjawab SID ke Bank Indonesia dan krim CD ke EIT

untuk diinstall

Kirim Daftar Petugas Penanggungjawab SID ke Bank

Indonesia

Daftar Petugas SID

Periksa dan tandatangani Surat Permohonan

Daftar Petugas SID

Daftar Petugas SID

Selesai

EIT DIVISION

Terima CD Aplikasi SID, lakukan proses Install sesuai ketentuan yang

berlaku

Konfirmasi ke MIS Operation aplikasi sudah dinstall, dan simpan CD

aplikasi SID

Selesai

Page 23: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

MIS Operation MIS OPERATION HEAD

Kirim Surat Pemberitahuan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara Off-line

beserta lampirannya ke Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi Informasi

Kredit - BI

Dok. pendukung

Periksa dan tandatangani Surat Pemberitahuan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara Off-line

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi Informasi Kredit - BI

Selesai

Mulai

Buat Surat Pemberitahuan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara Off-line

Lampirkan dokumen pendukung mengenai kondisi yang menyebabkan penyampaian

secara off-line Pemberitahuan Offline

Dok. pendukungPemberitahuan Offline

Dok. pendukung

Pemberitahuan Offline

PENYAMPAIAN LAPORAN DEBITUR DAN ATAU KOREKSI LAPORAN DEBITUR SECARA OFF-LINE

Gambar 12. Penyampaian Laporan Debitur dan atau Koreksinya secara Off Line

4. Melakukan Kontrol dan Monitoring.a. MIS Operation (PIC/Head):

Berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap DEBITUR memiliki 1 (satu) nomor DIN. Berkewajiban untuk mencetak bukti tanda terima pengiriman SID debitur untuk

memastikan bahwa laporan SID debitur telah diterima oleh Bank Indonesia. Harus dapat memastikan bahwa proses penarikan data dan validasi data kredit untuk

SID debitur telah dilakukan dengan baik hal ini dibuktikan dengan tidak adanya data yang error dalam proses validasi tersebut.

Harus dapat memastikan bahwa laporan SID debitur dikirim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.

DIN yang dikonfirmasi ke BI adalah merupakan DIN yang valid sesuai dengan data DEBITUR yang diminta.

Memastikan bahwa pengiriman laporan SID ke Bank Indonesia telah diterima dengan bukti tanda terima yang diterima dari Bank Indonesia pada saat laporan selesai dikirim.

Memastikan bahwa proses penggantian password untuk akses ke system pelaporan SID dilakukan secara rutin sesuai ketentuan dalam sistem pelaporan SID yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

16

Page 24: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

MIS OPERATION (PETUGAS PELAPOR SID) MANAGEMENT USER ID

Lakukan penonaktifan hak akses user yang tidak dipergunakan lagi

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi Informasi Kredit - BI

Mulai

Buat Daftar Petugas Penanggungjawab SID yang

berwenang ke Bank Indonesia

Kirim Daftar Petugas Penanggungjawab SID yang

berwenang ke Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi

Informasi Kredit - BI

Daftar Petugas SID

Periksa dan tandatangani Daftar Petugas Penanggungjawab SID

Daftar Petugas SID

Daftar Petugas SID

Selesai

Perubahan Penanggung Jawab Petugas SID

Gambar 13. Perubahan Penanggung Jawab SID

MIS Operation (Petugas Pelapor SID) MANAGEMENT USER ID (MIS Ops) SID

Kirim Surat Permohonan Reset Password SID ke Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi Informasi Kredit - BI

Reset Password

Periksa dan tandatangani Surat Permohonan Reset Password SID

Reset Password

Reset Password

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan cq Divisi Informasi Kredit - BI

Selesai

Mulai

Buat Surat Permohonan Reset Password SID

RESET PASSWORD SID

Gambar 14. Reset Password SID

17

Page 25: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

b. Account Service Operation/Data Center (PIC/Manager/Head),

Memastikan bahwa semua data debitur yang diperbaiki sudah sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku.

c. Enterprise Integration Technology Division (PIC/Manager/Head),

Memastikan bahwa Aplikasi SID sudah di install sesuai prosedur yang berlaku.

Memastikan bahwa CD aplikasi SID sudah disimpan sesuai kebijakan yang berlaku.

UNIT KERJA MIS Operation dibawah koordinasi Operation Development Division akan melakukan pengkajian secara periodik, minimal 1 (Satu) kali dalam tahun berjalan, untuk memastikan kesesuaian kebijakan dan prosedur ini dengan peraturan yang diberlakukan, baik internal maupun eksternal bank.

5. Latihan dan Pendidikan Pengguna

Semua pegawai (user system) yang akan menggunakan dan mengoperasikan sistem tersebut harus diberikan pendidikan dan pelatihan yang mengarahkan agar penggunaan sistem informasi tersebut sesuai dengan prosedur eksternal dan internal yang telah ditetapkan. Program pelatihan tersebut bisa sangat mahal dan menghabiskan waktu, namun program ini memberi manfaat yang sangat besar yaitu peningkatan kinerja dan keberhasilan SID.

3.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENERAPAN SID

Dari uraian hal-hal yang harus dilakukan Bank dalam penyelenggaraan SID yang lengkap, akurat, terkini dan utuh (LAKU), maka dapat diketahui bahwa beberapa hal yang menjadi faktor pendukung kesuksesan/kegagalan penerapan SID yang LAKU adalah:

1. Kapasitas dan Kapabilitas dari Sistem Informasi yang dimiliki Bank

2. Kejelasan Struktur organisasi dan kewenangan yang dibuat

3. Kejelasan dan Kelengkapan Standar Operasional dan Prosedur yang dimiliki

4. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki melalui pelatihan dan pendidikan yang dilakukan..

18

Page 26: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjabaran yang telah dilakukan di atas terhadap sistem informasi debitur (SID) pada PT Bank ABC, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menerapkan SID yang LAKU terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan/kegagalan pelaksanaan SID tersebut antara lain:

1. Kapasitas dan Kapabilitas dari Sistem Informasi yang dimiliki Bank

2. Kejelasan Struktur organisasi dan kewenangan yang dibuat

3. Kejelasan dan Kelengkapan Standar Operasional dan Prosedur yang dimiliki

4. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki melalui pelatihan dan pendidikan yang dilakukan.

Untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut di atas telah memadai, perlu dilakukan kontrol dan monitoring secara berkala.

4.2 Saran

Agar Sistem Informasi Debitur dapat selalu bermanfaat bagi para penggunanya dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi penggunanya, selain hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

Senantiasa melakukan up-grade terhadap sistem yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan.

Melakukan security system agar tidak terjadi gangguan terhadap penggunaan software serta melakukan perawatan berkala khususnya terhadap backup system sehingga perlindungan tetap ada bila terjadi kegagalan sistem.

Melakukan kaji ulang kecukupan kebijakan dan prosedur yang dimiliki.

Page 27: wulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.idwulandari46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2014/01/TUGA…  · Web viewTugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Dosen : Dr. Ir. Arif Imam

19

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.10/47/DPNP tanggal 23 Desember 2008, From: http://dc250.4share.com/doc. Diakses 8 Desember 2013.

Informasi Debitur-Bank Sentral Republik Indonesia. From : http://www.bi.go.id/ Diakses 8 Desember 2013.

IDI Hitoris-Bank Sentral Republik Indonesia. From : http://www.bi.go.id/ Diakses 8 Desember 2013.

Utami SS. 2010. Pengaruh Teknologi Informasi dalam Perkembangan Bisnis. Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi. Surakarta. [Tesis].

Wikipedia. Sistem Informasi Manajemen. From: http://id.wikipedia.org/. Diakses 8 November 2013.

Ekky Dwi Ferlinda. 2013. Kegunaan atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Perusahaan. Pengertian Sistem Informasi. From: http://ekkydwi.tumblr.com/post/. Diakses 08 Desember 2013.

Yuniarto. 2013. Pengantar Sistem Informasi. Universitas Brawijaya. From: http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/Pengantar-Sistem-Informasi.pdf. Diakses 16 November 2013.

Bajsair H. 2012. Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. From: http://hudabajsair.blogspot.com/. Diakses 10 November 2013.