alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · web viewsemakin berkembangnya zaman, negara dituntut...

21
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara MAKALAH Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila Semester IV Tahun Akademik 2013-2014 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang Dosen Akhmad Farroh Hasan, M.Si Oleh KELOMPOK 1V Muhamad Syafii : 13220209

Upload: lynhi

Post on 04-Jun-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

MAKALAHDibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila Semester IV

Tahun Akademik 2013-2014

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Maliki Ibrahim Malang

Dosen

Akhmad Farroh Hasan, M.Si

Oleh

KELOMPOK 1V

Muhamad Syafii : 13220209

Malihatus Shofiyah : 13220192

Nur Musyahaidah : 13220227

Novi Yuniasari : 13220202

MALANG

2013

Page 2: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

KATA PENGANTAR

حيم الر حمن الر الله بسمPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-

Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Ideologi

Negara.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Filasafat

Pancasila yang diampu oleh Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah

ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi kepada mahasiswa dan

bermanfaat untuk pengembangan wawasan bagi kita semua.

Aamin Ya Rabbal Aalamiin.

Malang 2 Oktober 2013

Penyusun

i

Page 3: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Negara....................................................................................................................2

1. Pengertian Negara...................................................................................................2

2. Unsur-Unsur Negara................................................................................................2

B. Ideologi..................................................................................................................3

1. Pengertian Ideologi............................................................................................3

2. Tujuan dan Unsur Ideologi.................................................................................4

C. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara.............................................................5

2. Ajaran Pancasila.........................................................................................................7

3. Fungsi dan Peranan Pancasila....................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................9

A. Kesimpulan.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii

Page 4: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap

terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi, politik,

budaya, agama dan pendidikan. Negara harus mempunyai landasan kuat dalam

menyelesaikan problematika tersebut. Dalam hal ini, pancasila sebagai ideologi

negara patut menunjukkan kredibilitasnya dalam menanggapi berbagai

permasalahan tersebut. Sehingga didapat suatu keyakinan bahwa pancasila

merupakan satu-satunya ideologi negara yang mampu bersinergi terhadap pola

perkembangan dan tuntutan zaman.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu negara ?

2. Apa itu ideologi ?

3. Apakah pancasila selalu relevan sebagai ideologi Negara ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian negara secara etimologi dan terminologi persepsi

para ahli

2. Menjelaskan pengertian ideologi secara etimologi dan terminologi persepsi

para ahli

3. Menjelaskan berbagai berbagai bukti, bahwa pancasila selalu relevan

dijadikan sebagai ideologi negara

1

Page 5: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

BAB II

PEMBAHASAN

A. Negara

1. Pengertian Negara

Istilah negara berasal dari bahasa Inggris state, bahasa Belanda staat,

bahasa Perancis etat yang berarti sesuatu yang bersifat tetap dan tegak. Dalam

kamus besar Bahasa Indonesia negera mempunyai dua pengertian. Yang pertama,

negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi

yang sah dan ditaati rakyat. Yang kedua, negaraa adalah kelompok sosial yang

menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga

politik dan penerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat

sehingga berhak menentukan tujuan nasional1.

Plato mengemukakan bahwa negara adalah manusia dalam ukuran besar.

Logeman berpendapat bahwa negara pada hakikatnya merupakan organisasi

kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut dengan

bangsa. Marx webber mengatakan bahwa negara adalah kewenangan untuk

memonopoli penggunaan kekuasaan fisik. Sedangkan Hegel mengartikan negara

sebagai organisasi kesusilaan yang timbul karena terjadinya perpaduan individual.

Pendapat berbeda dikemukakan Hans Kelsen yang menyatakan negara adalah

suatu susunan pergaulan hidup bersama, suatu tata paksa2.

Pada dasarnya negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang

dibangun atas kesepakatan seluruh anggota masyarakat (societycontrac). Herber

Spencer (1820-1903) dan Horald J. Laski (1893-1950). Dapat dipahami bahwa3.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa negara merupakan

2. Unsur-Unsur Negara

Negara mempunyai beberapa unsur, yaitu :

1 Filsafat pancasila2 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 1873 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 187-188.

2

Page 6: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

a. Rakyat, orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, tunduk

pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.

b. Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara dan menjadi

tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah juga menjadi sumber sumber

kehidupan rakyat. Wilayah negara meliputi wilayah darat, laut dan udara.

c. Pemerintah yang berdaulat, yaitu adanya penyelenggara negara yang

memiliki kekuasaan untuk menyelenggearakan pemerintahan.

Pemerintah mempunyai kedaulatan untuk ditaati oleh seluruh rakyat dan

kedaulatan untuk mempertahankan diri dari serangan negara lain.

Unsur-unsur di atas merupakan unsur kostitutif atau unsur pembentuk

yang harus terpenuhi agar terbentuk suatu negara. Selain unsur konstitutif, suatu

negara harus memiliki unsur deklaratif, yaitu unsur yang sifatnya menyatakan,

seperti pengakuan dari negara lain4.

B. Ideologi

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang berarti gagasan, pengertian.

Kata kerja Yunani oido (mengetahui, melihat dengan budi). Kata “logi”

yangberasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi ideologi

mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-

ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam

pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.

Satyaariyono (dalam: Bambang Satriya, 2013:183).5

BP-7 pusat mendefinisikan ideologi sebagai “Ajaran, doktrin dan teori

yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk

pelaksanaan dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

masyarakat, berbangsa dan bernegara”. Prof. Dr Maswadi Rauf, ahli ilmu politik

Universitas Indonesia menyatakan bahwa ideologi merupakan “Rangkaian

4 Filsafat pancasila (artikel)5 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 183

3

Page 7: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

(kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman

dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama”6.

Ali Syariati (1984:72) mendifinisikan ideologi sebagai “Keyakinan-

keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas

sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu”. Destutt de Tracy (dalam: Bambang

Satriya 2013:183) mengartikan ideologi sebagai “science of ideas” ideologi

dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perobahan

institutional (lembaga) dalam suatu masyarakat7.

Ideologi pada umumnya dirumuskan dari suatu pandangan hidup tertentu,

baik pandangan hidup itu berasal dari ajaran agama, seperti Islam, Kristen,

Yahudi, Hindu, Budha dan sebagainya. Pada akhirnya muncul sesuatu yang

disebut ideologi Islam, ideologi Kristen, ideologi Zeonisme dan sebagainya.

Wibiisono menegaskan bahwa, setiap ideologi selalu bertolak dari suatu

keyakinan filsafati tertentu disertai dengan unsur-unsur pendukung bagi eksistensi

ideologi itu sendiri.8

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan

gagasan, doktrin, dan rangkain nilai yang sistematis, yang diyakini kebenaranya

dan yang dijadikan pedoman bagi suatu kelompok atau masyarakat yang

berorientasi kepada tercapainya tujuan dan terwujudnya kesejahteraan bersama.

2. Tujuan dan Unsur Ideologi

Tujuan utama ideologi adalah menawarkan perubahan melalui proses

pemikiran normatif dan sistematis serta sebagai pijakan dasar bagi sebuah negara.

Koento Wibosiono menemukan tiga unsur esensial yang terdapat pada

setiap ideologi, yaitu :

1. Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjukkan adanya

gagasan penting yang sudah diyakini kebenaranya untuk dijadikan dasar

dan arah strategis bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan;

6 Filsafat pancasila.7 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 183.8 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 184

4

Page 8: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

2. Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu

ajaran atau doktrin yang secara optimik dan determinstik pasti akan

menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula;

3. Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan

optimal atas dasar loyalitas dari para subyek pendukungnya (Koento

Wibisono)9.

C. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai perpecahan. Dengan konsep Bhinneka

Tunggal Ika, pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas berbagai

keberagaman budaya dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Pancasila dapat

mengikuti perkembangan negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda

dengan ideologi pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini

karena ideologi pancasila memilik nilai-nilai, yang meliputi nilai dasar, nilai

instrumental dan nilai praktis.

Untuk memahami relevansi pancasila sebagai ideologi negara perlu

memahami beberapa hal, yaitu :

1. Teori-Teori (Paham) Tentang Dasar Negara

Perlu adanya pemahaman terhadap teori (paham) dasar negara, guna

mengetahui dasar negara yang sesuai. Berikut dipaparkan beberapa teori dasar

negara :

a. Teori Perseorangan (Individualistik)

Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk individu mempunyai

kebebasan, tidak ada kekangan dari orang lain, semua mempunyai kedudukan dan

taraf yang sama. Karena negara dipandang sebagai hasil perjanjian dan

kesepakatan masyarakat (society contract) dari individu-individu yang bebas,

maka hak masing-masing individu (hak asasi) mempunyai kedudukan tertinggi

daripada negara.

9 Satyaariyono, Filsafat Pancasila, N. 2013 Nirmana Media. Jakarta, 2013, hlm. 186-187.

5

Page 9: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

b. Teori Golongan (Class Teory)

Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan

ekonomi. Negara dipergunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat untuk

menindas golongan ekonomi yang lemah. Karl Marx (1818-1883). Yang

dimaksud dengan golongan ekonomi kuat adalah mereka yang mempunyai alat-

alat reproduksi. Dalam teori ini dikemukakan bahwa negara akan lenyap dengan

sendirinya jika dalam masyarakat tidak ada perbedaan kelas dan pertentangan

ekonomi. Menurut Marx, dalam sejarah perkembannya negara mempunyai tiga

tahapan (fase) pertama fase Borjuis, kedua fase Kapitalis dan terahir fase Sosialis-

Komunis.

c. Teori Kebersamaan (Integralistik)

Negara adalah susunan masyarakat yang integral diantara semua golongan

dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat. Persatuan ini dinamakan

persatuan rakyat organis. Dari segi integritas antara negara dan rakyat, negara

memberi kebijakan yang berorientasi terhadap kesejahteraan hidup rakyat secara

universal tidak memihak pada salah satu golongan atau mengutamakan

kepentingan individu.

Soepomo (dalam:Bambang Satriya 2013:190) menganggap bahwa “ Teori

Integralistik paling sesuai dengan Bangsa Indonesia yang masyarakat dan

kebudayaannya beraneka ragam”. Pada kenyataannya Indonesia sudah

menerapkan teori ini sejak dahulu, di desa-desa seorang tokoh masyarakat selalu

bermusyawarah dengan masyarakat dalam menentukan kebijakan.

Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa negara mengatasi segala paham

golongan dan segala paham perseorangan serta menerima paham negara

persatuan. Pada alenia ke tiga dijelaskan pula bahwa negara adalah suatu keadaan

hidup berkelompoknya Bangsa Indonesia yang atas berkat rahmat Allah yang

Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan yang luhur Bangsa Indonesia untuk

kehidupan kebangsaan yang bebas.

6

Page 10: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

2. Ajaran Pancasila

Pancasila mengajarkan rakyat Indonesia untuk beriman kepada Tuhan

yang Esa, mengajarkan manusia agar berpegang terhadap satu ideologi agama dan

berkeyakinan akan adanya Tuhan pencipta alam semesta. Hal ini menunjukkan

bahwa Negara Indonesia adalah negara religi bukan bangsa yang ateis. Pengakuan

terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat kepada Tuhan dan

menjauhi laranganNya sesuai dengan ajaran atau tuntunan agama yang dianutnya.

Dalam sila kedua diajarkan, agar rakyat Indonesia selalu senantiyasa

mengangkat harkat martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang sama

derajatnya dan sama hak kewajiban asasinya.

Pada sila berikutnya, rakyat Indonesia dituntut untuk selalu bersatu dalam

satu kedaulatan dengan menanamkan rasa nasionalaisme. Meskipun Indonesia

mempunyai anekaragam budaya.

Pada sila keempat, rakyat Indonesia diajarkan untuk menjunjung nilai

demokrasi. Seluruh kebijakan publik harus berdasarkan pada hasil kesepakatan

rakyat melalui musyawarah, maka suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan

untuk rakyat.

Pada sila terahir, rakyat Indonesia dituntut untuk berlaku adil terhadap

seluruh elemen maasyarakat. Sehingga terwujudlah masyarkat yang adil dan

makmur secara lahiriah maupun batiniyah

3. Fungsi dan Peranan Pancasila

Beberapa fungsi pancasila sebagai berikut :

a. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia.

b. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia.

c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

d. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

e. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangasa Indonesia.

7

Page 11: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa

Indonesia.

g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia.

h. Pancasila sebagai moral pembangunan Bangsa Indonesia.

Dari beberapa fungsi serta peranan pancasila tersebut, dapat dipahami

bahwa pancasila merupakan ideologi yang bisa mengayomi berbagai macam

perbedaan, pancasila sebagai ideologi yang menjadi landasan dalam berbagai

kebijakan hukum dan pada dasarnya pancasila merupakan suatu ideologi bangsa

yang patut untuk selalu dijaga dan diimplementasikan.

4.

8

Page 12: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai pemaparan tersebut, negara dipandang sebagai suatu

institusi yang mempunyai wilayah dan terorganisir dibawah suatu kelembagaan

politik dan pemerintah yang berdaulat dan mempunyai tujuan untuk mewujudkan

kehidupan bernegara yang sejahtera, oleh karenanya perlu ditetapkan suatu

landasan yang dijadikan rujukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang

dihadapi masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Maka pancasila patut membusungkan dada, karena keberadaanya mampu

menyatukan berbagai keaneka ragaman yang ada di Indonesia. Dari paparan

tentang teori (paham) dasar negara, pancasila termasuk dalam teori dasar negara

yang paling efektif karena sesuai dengan latar belakang masyarakat dan Budaya

Indonesia. Dari segi ajarannya, pancasila mampu memberikan doktrin yang

mengacu kepada kehidupan yang religi, berdaulat, adil dan makmur. Dan

diperjalas dari paparan tentang peranan dan fungsi pancasila, bahwa pancasila

berperan sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, sumber kebijakan hukum,

dasar negara, perjanjian luhur bangsa, pandangan hidup yang mempersatukan

bangsa, cita-cita dan tujuan bangsa dan pancasila berperan sebagai landasan

pembentukan moral bangsa.

Hal tersebut yang memperkuat keyakinan rakyat Indonesia bahwa ideologi

pancasila mampu menjawab berbagai tantangan zaman dan akan selalu relevan

dalam berbagai dimensi kehidupan.

9

Page 13: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦  · Web viewSemakin berkembangnya zaman, negara dituntut untuk selalu tanggap terhadap berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial, ekonomi,

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Fiqih Syasah, Pustaka Setia, 2007.

Margono (editor), Pendidikan Pancasila, Umpres, 2012.

Muhammad Takdir Ilahi, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa,

Ar-Ruzz Media, 2013.

Prof. Dr. H. Bambang Satriya, SH., MH. Filsafat Pancasila, Nirmana

Media, 2013.

10