alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · web viewpengetahuan adalah hasil dari perenungan dan...

21
KEBENARAN DALAM BERFIKIR DAN ILMU PENGETAHUAN MAKALAH Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Semester I Tahun Akademik 2013-2014 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dosen Dr. M. NUR YASIN, M.Ag. Oleh KELOMPOK IV Agus Muzakki : 13220184 Via Mafiah Ciptaning Hati : 13220187 Dani Robi Irawan : 13220188 Muhammad Mafrukhi : 13220211

Upload: lyminh

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

KEBENARAN

DALAM BERFIKIR DAN ILMU PENGETAHUAN

MAKALAH

Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Semester I

Tahun Akademik 2013-2014

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen

Dr. M. NUR YASIN, M.Ag.

Oleh

KELOMPOK IV

Agus Muzakki : 13220184

Via Mafiah Ciptaning Hati : 13220187

Dani Robi Irawan : 13220188

Muhammad Mafrukhi : 13220211

Fajrul Falah : 13220217

MALANG

2013

Page 2: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Manusia adalah mahluk istimewa dibanding yang lainya, semenjak diciptakan

manusia memperlihatkan potensinya untuk menjadi penerus dan pengganti kehidupan

yang ada dibumi pasca dihapusnya penghuni sebelumnya, keistimewaan ini terlihat

saat manusia pertama diperkenankan tuhan untuk menjawab pertanyaan yang

dilontarkan kepadanya dihadapan para malaikat sucinya, jawaban tersebut

menunjukakan bahwa manusia mampu melakukan hal yang tidak mampu dilakukan

mahluk lainya yaitu berfikir, manusia dengan keistimewaan tersebut telah merubah

tatanan kehidupan menjadi lebih maju dan lebih baik, hasil pemikiran ini biasa

disebut dengan ilmu dan kemudian menjadi pengetahuan baginya.

Pengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan

manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan mendayagunakan fungsi

indranya untuk membahasakan hal tersebut secara spontan ataupun sistematik,

manusia mempunyai karakter selalu ingin tahu terhadap apapun yang bersentuhan

dengannya, atau dengan bahasa lain dikatakan manusia selalu ragu dengan apa yang

terjadi dan dialaminya, sehingga dia selalu ingin tahu terhadap hal tersebut dengan

memunculkan pertanyaan-pertanyaan terkait apa yang dialaminya, sumber ilmu

pengetahuan yang meliputi, empirik, rasional, intuisi, dan wahyu menjadi wadah bagi

manusia untuk menemukan ilmu pengetahuan, sifat keingintahuan ini bertujuan untuk

mengetahui kebenaran dari apa yang dia fikirkan.

Kebenaran yang dihasilkan manjadi ukuran terhadap pengetahuanya, karena

kebenaran menurut satu orang belum tentu menjadi kebenaran bagi orang lain, oleh

karena demikian maka diperlukan kriteria dan ukuran kebenaran untuk dapat

dipertanggungjawabkanya pengetahuan yang dihasilkan dalam skala makro. Melihat

latar belakang tersebut maka kami disini akan mencoba merumuskan hal yang perlu

dibahas dalam makalah ini.

B.Rumusan maslah

1. Apakah kebenaran dan bagaimana menemukanya?

Page 3: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

2. Bagaimanakah kebenaran dalam berfikir ?

3. Bagaimanakah kebenaran dalam ilmu pengetahuan?

C.Tujuan

1. untuk mngetahui arti kebenaran dan cara menemukanya.

2. mengetahui kebenaran dalam berfikir .

3. mengtahui kebenaran dalam ilmu penegtahuan

Supaya tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru maka dalam penyusunan

makalah ini kami mengambil dan mengutib beberapa pendapat para pakar yang

termaktub dalam buku, makalah, jornal, dan sumber lainya, sehingga diharapkan

makalah ini dapat memberikan kefahaman yang holistik dan informasi bagi para

pembaca terkait dengan tema yang kami bahas.

Page 4: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

BAB II

PEMBAHASAN

A.Definisi kebenaran:

Berfikir merupakan kegiatan untuk menemukan kebenaran, kebenaran yang

bersifat subyektif manjadikan nilai ini relatif, artinya terjadi perbedaan dalam

memandang sesuatu itu benar atau salah, karena kebenaran menurut satu orang belum

tentu benar bagi yang lain, berfikir yang menghasilkan ilmu pengetahuan tentunya

memiliki kriteria tersendiri dalam setiap macamnya untuk menemukan kebenaran,

pengetahuan tentang alam metafisik tentunya tidak sama dengan pengetahuan alam

fisik, dan alam fisik pun memiliki perbedaan ukuran kebenaran bagi setiap jenis dan

bidang pengetahuan didalamnya.

Kebenaran adalah salah satu bentuk nilai, maka kebenaran menjadi timbangan

atau ukuran terhadap segala hal yang berhubungan dengannya, sehingga menjadi

justifikasi terhadap sesuatu tersebut, apakah dianggap baik atau sebaliknya, jika

dikaitkan dengan ilmu pengetahuan maka kebenaran menjadi timbangan ilmu

pengetahuan tersebut, yang sebagaimana kita tahu bahwa tujuan dari ilmu

pengetahuan adalah mencari kebenaran. Untuk lebih sistematik mari kita lihat

beberapa definisi tentang kebenaran.

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI) Kebenaran berarti keadaan

yang cocok dengan keadaan atau hal yang sesungguhnya. Atau sesuatu yang sungguh

benar – benar ada.

Menurut Wikipedia Kebenaran Itu?, yang banyak diperdebatkan oleh

teologiwan, filsuf, dan ahli logika. Yakni; Salah satu cara sederhana untuk

mempelajari suatu subyek adalah menentukan segala sesuatu yang bisa benar atau

salah, termasuk pernyataan, proposisi, kepercayaan, kalimat, dan pemikiran.

Dr. Suwardi Endraswara mengatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian

objek dengan realita atau kesesuaian objek dengan pengetahuan parameter

kebenaran.1

1 DR. Suwardi Endraswara,M.Hum “Filsafat ilmu” (Jakarta :PT BUKU SERU 2012) hal 210

Page 5: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

Berbeda dengan beberapa definisi tersebut yang masih menimbulkan

kontradiksi bahwa Kebenaran dalam Islam adalah sesuatu yang datang dari Allah

SWT dan rasulnya, dan atau sesuatu yang dibenarkanya. Maka kebenaran bukanlah

sesuatu yang diperdebatkan lagi tapi harus diterima dan diimani.

Melihat beberapa definisi singkat tersebut dapat kita simpulkan bahwa

kebenaran memang sesuatu yang unik, artinya tak pernah terjawab secara mudah,

berbagai abstraksi sering digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan guna

menemukan kebenaran, abstraksi lahir dari akal budi yang berdaya nalar tinggi. Akal

budi merupakan alat abstraksi untuk mnemukan kebenaran yang lebih esensial.

B.Cara penemuan kebenaran.

Cara menemukan kebenaran, terkait dengan sebuah pilihan hidup. Dalam

setiap berfikir filsafat, tentu berhadapan dengan sebuah kebenaran. Kebenaran

sesungguhnya memang merupakan tema sentral dalam filsafat ilmu, problematik

menegnai kebenaran sebenarnya sepertihalnya problematik tentang pengetahuan,

merupakan masalah-masalah yang mengacu pada tumbuh dan berkembangnya dalam

filsafat ilmu.

Kebenaran tidak datang dengan sendirinya, melainkan perlu dicari dengan cara

yang tepat, ketika orang memanjat pohon kelapa, mungkin sambil naik, akan

menghitung berapa banyaknya lubang(tataran) yang digunakan memanjat. Jika dia

dapat menghitung dengan tepat, maka kebenaran dengan cara matematik dia lakukan

atas dasar faktual. Ketika seorang wisatawan dipantai senggigi, lombok, harus

menghitung seberapa banyak ombak di didir pantai itu, mungkin sulit akan dia

dapatkan kepastian, oleh karena itu kalau kebenaran ombak itu dicapai dengan cara

matematik, mungkin tidak akan tepat, yang lebih tepat dia lakukan dengan cara

menemukan kebenaran imajinatif atau intuitif. 2

Kebenaran selalu bersembunyi dibalik fakta, fenomena, realita, dan data. Cara

penemuan kebenaran berbeda-beda, kebenaran dapat dilihat secara ilmiah dan

nonilmiah, menurut kasmadi dkk sebagai berikut:

1. Penemuan secara kebetulan, adalah penemuan yang berlangsung tanpa

disengaja.

2 DR. Suwardi Endraswara,M.Hum “Filsafat ilmu” (Jakarta :PT BUKU SERU 2012) hal 208-209

Page 6: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

2. Penemuan coba dan ralat (trial dan error), terjadi tanpa adanya

kepastian dan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari.

3. Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan, misalnya orang-orang

yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai

kebenaran meskipun pendapatnya tidak didasarkan dengan pembuktian

ilmiah.

4. Penemuan secara spekulatif, cara ini mirip dengan cara coba dan ralat,

akan tetapi perbedaanya dengan coba dan ralat memang ada.

5. Penemuan kebenaran lewat cara berfikir, kritis dan rasional. Cara

berfikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam memecahkan

masalah adalah dengan cara berfikir analitis dan sintesis.

6. Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah, cara mencari

kebenaran yang dipandang ilmiah adalah yang dilakukan melalui

penelitian. Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu pada

manusia dalam taraf keilmuan.

Dari enam cara menemukan kebenaran itu, masih boleh ditambah cara yang

lain. Yang penting, cara menemukan kebenaran itu konsisten dan dapat

dipertanggungjawabkan.3

Supaya lebih teliti dalam menilai sesuatu itu benar atau salah, maka akan lebih

baik kita ketahui juga beberapa karakteristik kebenaran.

1. Kebenaran bersifat universal, artinya hasil dari sebuah pemikiran harus

berlaku kapanpun dan dimanapun.

2. Kebenaran bersifat mutlak.

3. Kebenaran bersifat manusiawi, artinya bahwa pengetahuan yang

disampaikan secara alamiah dapat diterima dan atau dimengerti oleh

manusia.

4. Kebenaran bersifat argumentatif, artinya dapat menjadi bantahan dan

bukti.

3 DR. Suwardi Endraswara,M.Hum “Filsafat ilmu” (Jakarta :PT BUKU SERU 2012) hal 209

Page 7: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

5. Kebenaran bersifat ilmiah, maksudnya kebenaran pengetahuan dapat

dibuktikan oleh orang lain sesuai dengan kenyataan yang ada.4

Banyaknya cara menemukan kebenaran mengakibatkan adanya konsekuensi

terjadinya konglusi yang berbeda dalam kebenaran itu sendiri, sebagai contoh ketika

orang menemukan kebenaran dengan kebetulan, maka kebenaran yang dihasilkan

akan berbeda dengan kebenaran yang dihasilkan dari kewibawaan, yang pertama

adalah hasil dari keberuntungan, dan yang kedua karena adanya factor kekuasaan, dan

tentunya kekuatan dari kebenaran yang dihasilkan akan berbeda pula, dari beberapa

kebenaran yang nantinya akan jadi buah dalam tiap cara tersebut dapat dibagi dalam

dua hal yang termaktub susunan kalimat berikut.

Dalam diri Manusia melekat kehausan intelektual (intellectual curiuosity),

yang menjelma dalam aneka wujud pertanyaan, pertanyaan yang ke arah dunia

transcendental akan melahirkan kebenaran metafisika. Pertanyaan yang ke arah hal-

hal yang dapat dilihat, akan melahirkan kebenaran empiris, kebenaran apa saja tidak

masalah bagi manusia, yang penting dapat memenuhi kebutuhan hidup.

C.Kebenaran dalam berfikir.

Manusia diberikan ruang untuk berekspresi merubah apa yang ada

dihadapanya, dengan akal budi yang dimilikinya perubahan tersebut bukanlah sesuatu

yang mustahil, melainkan menjadi kebiasaan yang mudah, pernyataan bahwa manusia

adalah hewan yang berfikir memberikan pengertian bahwa dalam diri manusia

terdapat hal yang istimewa disbanding makluk yang lainya, dengan berfikir manusia

dapat membuat sesuatu selalu berkembang seiring berjalanya waktu, semakin

ditemukanya hal yang baru dalam dinamika pemikiranya maka akan memunculkan

pemikiran mendalam tentang objek yang dikaji, berfikir, merenung, dan bertafakkur

secara mendalam inilah yang biasa disebut sebagai filsafat, maka maksud dari

kebenaran dalam berfikir adalah kebenaran yang dimaksudkan dalam berfilsafat.

Tujuan dari berfilsafat adalam mencari kebenaran, dengan berfikir secara

radikal diharapkan memunculkan kebenaran yang tepat dan relevan dengan keadaan

zaman. Dalam filsafat yang dimaksud kebenaran memang terdapat perbedaan

pendapat dari para tokohnya, hal ini berdasar dengan beberapa teori yang berkembang

dalam kebenaran itu sendiri.Para tokoh fisuf membagi teori ini sebagai berikut. 4 DR. Suwardi Endraswara,M.Hum “Filsafat ilmu” (Jakarta :PT BUKU SERU 2012) hal 210-211

Page 8: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

Pertama, teori korespondensi, menurut teori ini kebenaran atau keadaan benar

itu apabila ada kesesuain (correspondence) antara arti yang dimaksud dengan

pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atan pendapat

tersebut. Dengan demikian kebenaran epistimologis adalah kebenaran manunggal

antara subjek dan objek. Penegetahuan itu dikatakan benar apabila didalam

kemanunggalan yang sifatnya intrinsik, intensional, dan pasif-aktif terdapat kesesuain

antara apa yang ada didalam pengetahuan subjek dengan apa yang ada didalam objek.

Hal itu karena puncak dari proses koknitif manusia terdapat didalam budi atau fikiran

manusia (intelectus). Maka pengetahuan adalah benar bila yang terdapat dalam budi

pikiran subjek itu benar sesuai dengan apa yang ada didalam objek.

Dengan demikian, kebenaran dapat didefinisikan sebagai kesetiaan pada

realitas objektur, yaitu, suatu pernyataan yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang

selaras dengan situasi. Misalnya :

Pernyataan  bahwa ”di luar hujan turun”, adalah benar apabila

pengetahuan tentang hujan (air yang turun dari langit) bersesuaian

dengan keadaan cuaca yang mendung,gelap dan temperatur dingin dan

fakta –fakta yang menunjang.

Pernyataan bahwa ”Semua manusia pasti mati adalah sebuah

pernyataan yang benar, maka pernyataan bahwa si fulan adalah

manusia  dan si fulan pasti mati adalah benar pula, sebab pernyataan

kedua konsisten dengan pernyataan pertama.

Teori korespondensi ini pada umumnya dianut oleh para pengikut realisme,

diantara pelopor teori korespondensi ini adalah Plato, Aristoteles, Moore, Russel,

Ramsey, Traski. Teori ini dikembangkan oleh Bertrand Russell (1872-1970).

Seseorang yang bernama K. Roders, seorang penganut realisme kritis Amerika,

berpendapat, bahwa: keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara “esensi atau

arti yang kita berika” dengan “ esensi yang terdapat didalam objeknya”.

Kedua, teori koherensi atau konsistensi, menurut teori ini kebenaran tidak

dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta atau

realitas, tetapi atas hubungan antar putusan-putusan itu sendiri, dengan perkataan lain,

Page 9: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

kebenaran ditegakkan atas putusan yang baru itu dengan putusan-putusan lainya yang

telah kita ketahui dan akui kebenranya terlebih dahulu.

Jadi suatu proposisi itu cenderung untuk benar jika proposisi itu coherent

(saling berhubungan) dengan proposisi-proposisi lain yang benar. Misalnya :

Bila ada orang yang menyatakan bahwa sungai Nil adalah sungai

terpanjang di dunia, maka pernyataan itu adalah benar sebab

pernyataan itu sesuai dengan fakta.Karena secara faktual sungai Nil

adalah sungai terpanjang di dunia.

Pernyataan ” Ibukota Indonesia adalah Jakarta, maka pernyataan ini

adalah benar sebab pernyataan ini sesuai dengan fakta yakni Jakarta

adalah Ibukota Indonesia.

Teori konsistensi atau koherensi ini bekembang pada abad ke-19 dibawah

pengaruh Hegel dan diikuti oleg mazhab idealisme. Seperti filsuf Britania F. M

Bradley (1864-1924), kaum idealis berpegang, kebenaran itu tergantung pada orang

yang menentukan sendiri kebenaran pengetahuanya tanpa memandang keadaan real

peristiwa-peristiwa. Manusia adalah ukuran segala-galanya, dengan cara demikianlah

interpretasi tentang kebenaran telah dirumuskan oleh kaum idealis.

Ketiga, teori tismpragmae, menurut teori ini benar tidaknya sutu ucapan, dalil,

atau teori semata-mata bergantung kepada asa manfaat, sesuatu dianggap benar jika

mendatangkan manfaat dan akan dikatakan salah jika tidak mendatangkan manfaat.

Jadi, bagi para penganut teori ini, batu ujian kebenaran adalah kegunaan

(utility) dapatdikerjakan (workability), akibat atau pengaruhnya yang memuaskan

(satisfactory consecuence), menurut pendapat ini tidak ada apa yang disebut

kebenaran yang tetap atau kebenaran yang mutlak. Misalnya :

Teori tentang partikel tak akan berumur lebih dari 4 (empat) tahun.

Ilmu Embriologi diharapkan mengalami revisi setiap kurun waktu 15

tahun Kedua ilmu di atas disesuaikan dengan perkembangan teknologi

yang ada.

Page 10: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

Istilah pragmatisme ini sendiri diangkat pada tahun 1865 oleh Charles S.

Pierce (1839-1914), kemudian dikembangkan oleh para ahli filsafat amerika, diantara

tokohnya yang lain adalah John Dewey (1859-1952).5

Ketiga teori diatas memiliki beberapa persamaan yakni meliputi :

Seluruh teori melibatkan logika baik formal maupun material (deduktif

dan induktif).

Melibatkan bahasa untuk menguji kebenaran itu.

Menggunakan pengalaman untuk mengetahui kebenaran.

Jadi kebenaran dalam berfikir atau berfilsafat dapat kita lihat dalam ketiga

teori tersebut, mengapa demikian, karena ketiga teori ini menjelaskan beberapa hal

yang saling melengkapi satu dengan yang lainya.

D.Kebenaran dalam ilmu pengetahuan.

Untuk tahu apa yang disebut ilmu pengetahuan kami akan mencoba

menjelaskan secara terpisah dari dua kalimat tersebut, yaitu “ilmu” dan

“pengetahuan”.

Ilmu adalah kumpulan teori-teori yang sudah diuji coba yang menjelaskan

pada pola-pola yang teratur ataupun tidak teratur diantara fenomena yang dipelajari

secara hati-hati.

Kelahiran suatu ilmu, berasal dari pengetahuan manusia. Koleksi pengetahuan

manusia cukup banyak. Penegtahuan tersebut akan berpotensi menjadi ilmu, ketika

disusun secara sitematis, pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu

ilmu, apabila dapat diuji dengan enam komponen utama yang disebut dengan six kind

of scince, yang meliputi problems, attitude, method, activity, conclusions, dan effects.

Istilah diuji dalam ranah ilmu berarti mampu dibuktikan baik secara empiris di

lapangan maupun dari sisi empiris berupa teks-teks.

Sedangkan Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan

proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti

5 Prof.Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. Filsafat Ilmu (Jakarta, PT RAJAGRAFINDO FERSADA 2012) hal112-119

Page 11: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial

budaya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003).

Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat pengetahuan

(kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami,

menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam

taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui

pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat di definisikan bahwa;

Pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya

tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu

ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan

maupun melalui pengalaman.

Burhanudin Salam mengatakan bahwa penegtahuan yang dimiliki manusia ada

empat, yaitu:

Pertama: pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan

dengan istilah common sance, dan sering diartikan dengan good sance, karena

seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik, semua orang menyebut

sesuatu itu merah karena memang itu merah, benda itu panas karena memang

dirasakan panas dan sebagainya. Common sance diperoleh dari pengalam sehari-hari.

Kedua, penegtahuan Ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science, dalam

pengertian yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam

yang sifatnya kuantitatif dan objektif. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk

mengorganisasikan mensistematisasikan common sance, suatu pengetahuan yang

berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,

dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai

metode.

Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran

yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan

pada universalitas dan kedalaman kajian terhadap sesuatu, kalau ilmu hanya pada satu

bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat membahas hal yang lebih luas dan

Page 12: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis,

sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup jadi longgar kembali.

Keempat, pengetahuan agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari

Tuhan lewat para utusanya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini

oleh para pemeluknya, pengetahuan mengandung beberapa hal pokok, yaitu ajaran

tentang berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan

vertikal dan cara berhubungan dengan manusia, yang sering juga disebut dengan

hubungan horizontal. Penegtahun agama yang lebih penting disamping informasi

tentang Tuhan, juga informasu tentang Hari Kiamat. Iman kepada Hari Akhir

merupakan ajaran pokok Agama yang sekaligus ajaran yang membuat manusia

optimis akan masa depanya. Menurut para pengamat, agama masih bertahan sampai

sekarang karena adanya doktrik hidup setelah mati karenanya masih dibutuhkan. 6

Jadi Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk

menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi

kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-

rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup

pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan

sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan

berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan

seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut

filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai

pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Kesimpulanya kebenaran dalam perspektif ilmu pengetahuan adalah konglusi

dari proses pengalaman dan pengamatan terhadap alam manusia dengan sadar dan

tersusun dalam sistematiaka yang dapat dibuktikan kembali serta dikembangkan

sampai pada kebenaran berikutnya.

6 Prof.Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. Filsafat Ilmu (Jakarta, PT RAJAGRAFINDO FERSADA 2012) hal87-88

Page 13: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kebenaran adalah salah satu bentuk nilai, maka kebenran menjadi timbangan

atau ukuran terhadap segala hal yang berhubungan dengannya, sehingga menjadi

justifikasi terhadap sesuatu tersebut, apakah dianggap baik atau sebaliknya, dan

kebenaran adalah sesuatu yang subjektif dan relatif, kebenaran satu orang belum tentu

kebenaran meneurut yang lainya. jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan maka

kebenaran menjadi timbangan ilmu pengetahuan tersebut

Kebenaran selalu bersembunyi dibalik fakta, fenomena, realita, dan data.

Cara penemuan kebenaran berbeda-beda, kebenaran dapat dilihat secara ilmiah dan

nonilmiah.

kebenaran dalam berfikir adalah kebenaran dalam berfilsafat dapat kita lihat

dalam ketiga teori, korespondensi, koherensi, dan pragmatisme. mengapa demikian,

karena ketiga teori ini menjelaskan beberapa hal yang saling melengkapi satu dengan

yang lainya.

kebenaran dalam perspektif ilmu penegtahuan adalah konlusi dari proses

pengalaman dan pengamatan terhadap alam manusia dengan sadar dan tersusun dalam

sistematiaka yang dapat dibuktikan kembali serta dikembangkan sampai pada

kebenaran berikutnya

Page 14: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewPengetahuan adalah hasil dari perenungan dan pengamatan yang dilakukan manusia terhadap gejala kehidupan yang dialaminya, dengan …

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Cet.XI, Jakarta PT RAJAGRAFINDO PERSADA. 2012.

Endraswara, Suwardi. Filsafat Ilmu Konsep Sejarah dan Pengembangan Metode Ilmiah. Cet. I- Yogyakarta. PT. BUKU SERU. 2012.