bab iii tinjauan kasus -...
TRANSCRIPT
1
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 9 maret 2010 jam 14.00 WIB di Ruang Fatimah
RS Roemani Muhammadiyah Semarang.
1. Identitas pasien:
Nama Ny.V, umur 38 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa,
agama Kristen, status pernikahan kawin, pendidikan terakhir SMA, alamat
Jl.Lempongsari Semarang, pekerjaan Ibu rumah tangga, tanggal masuk 7
maret 2010, no. register 277561, diagnosa medis Hiperemesis gravidarum.
Status obstetri G1P0A0.
2. Penanggung jawab:
Nama Ny.S, umur 40 tahun, pekerjaan swasta, alamat Jl. Lempongsari
Semarang, hubungan dengan pasien kakak kandung.
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
2
Klien mengatakan masih mual dan muntah, keluhan muncul lebih dari
3x/hari, karakteristiknya berupa cairan kental dan sedikit ampas ±200cc dan
bau khas.
2. Riwayat penyakit sekarang
± 1 minggu sebelum masuk RS, klien mengeluh mual, muntah lebih dari 5
x/hari, lemas, pusing dan tidak ingin makan. Keluhan muncul saat
menginjak usia 2 bulan. Klien mengatakan saat ini tengah hamil 11 minggu.
3. Riwayat obstetri
Riwayat menstruasi, klien mengalami menarche pada usia 14 tahun,
siklus haid teratur kurang lebih 28 hari, lama haid 7 hari, banyaknya 2 kali
ganti balut sehari, dismenore tidak, perdarahan diluar siklus tidak pernah,
hari pertama haid terakhir pada tanggal 15 Desember 2009, taksiran lahir
tanggal 22 September 2010.
Riwayat pernikahan, pasien menikah satu kali, usia waktu menikah 36
tahun, usia suami menikah 38 tahun, lama pernikahan 2 tahun. Riwayat
kehamilan sekarang, G1P0A0 , keluhan mual muntah kurang lebih satu
minggu yang lalu, muntah lebih dari 5 kali dalam sehari, sesak napas tidak
pernah, kejang tidak pernah, pada kaki dan tangan tidak bengkak, buang air
kecil empat ampai lima kali sehari, buang air besar dua hari sekali, nafsu
3
makan menurun sejak satu minggu yang lalu. Pemeriksaan kehamilan belum
pernah dilakukan.
Riwayat kehamilannya yang lalu, Klien belum pernah hamil sebelumnya
dan riwayat kaluarga berencana, klien belum pernah menjadi akseptor KB.
4. Riwayat penyakit dahulu
± 2 minggu yang lalu, Klien pernah dirawat di RS. Roemani selama 3 hari
dengan keluhan yang sama yaitu mual, muntah dan lemas. klien mengatakan
tidak pernah menderita penyakit apapun, seperti kardiovaskuler, DM,
hipertensi, asma, hepatitis, malaria dan tidak pernah menjalani operasi di
bagian perut (abdomen).
5. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak yang menderita penyakit menular,
riwayat penyakit keturunan adalah hipertensi.
C. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
4
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu adalah harta yang tak bisa
digantikan dengan apapun sehingga, harus dijaga sebaik-baiknya. Oleh
karena itu agar tetap sehat harus dilakukan dengan menjaga lingkungan
sekitar, makan makanan bergizi, dan olahraga teratur. Klien mengatakan
belum tahu bahwa mual dan muntah-muntah yang dialaminya pada
kehamilan pertamanya itu cukup membahayakan bagi perkembangan sang
janin, klien menganggap hal itu sepertinya wajar pada ibu hamil, tetapi
setelah klien merasakan mual, muntah,lemas dan tidak mau makan, akhirnya
klien memutuskan untuk memeriksakan ke Rumah Sakit Roemani dan
akhirnya oleh Dokter mendiagnosa Hiperemesis Gravidarum dan
menyarankan agar klien menjalani perawatan rawat inap. Kebiasaan hidup
klien tidak pernah mengkonsumsi jamu/obat-obatan, alkohol, rokok,kopi,
kebiasaan olahraga juga jarang dilakukan, paling hanya 1 minggu sekali.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit Klein mengatakan mengkonsumsi makanan dengan
frekuensi 3 x/hari dengan porsi sedang, jenis makanan yang dimakan ialah
nasi,sayur dan lauk pauk. Kebiasaan mengkonsumsi vitamin/obat penambah
nafsu makan tidak pernah. Keluhan dalam makan tidak ada. Pola minum
klien ± 5 gelas/hari (1000cc) jenis minuman yang biasa diminum adalah air
putih, teh dan susu.
Selama dirawat Klien mengatakan selama dirawat pola makan 3 x/hari,
jenis makanan adalah nasi, lauk pauk dan buah yang disediakan di Rumah
5
sakit, porsi makanan setengah piring tidak habis. Bagi klien,keadaan sakit
saat ini mempengaruhi pola makan dan minum. Keluhan dalam makan
adalah mual dan muntah lebih dari 5 x/hari dan tidak nafsu makan. Setiap
akan memakan makanan pasti keluar. Terjadi penurunaan Berat badan kg
dalam 2 bulan terakhir yaitu: BB semula 58kg, BB selama sakit 53kg. Pola
minum klien ± 4-5 x/hari. Klien terpasang infus RL 20 tetes/menit dan
jumlah cairan yang masuk dalam sehari ±7500cc.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit eliminasi feses : Klien mengatakan pola buang air besar
(BAB) 1 x/hari, waktu pagi hari, warna kuning, konsistensi lembek,
penggunaan obat-obat pencahar tidak ada. Pola BAK : Klien mengatakan
pola buang air kencing (BAK) ± 5x/hari, waktu tidak tentu, warna kuning
jernih, jumlah ± 1000cc/24 jam. Tidak ada keluhan mengenai BAK.
Selama dirawat eliminasi feses : Klien mengatakan terjadi perubahan
pola buang air besar yaitu frekuensi 3 hari sekali, konsistensi lembek, warna
kuning. Pola BAK : Klien mengatakan tidak ada masalah dalam BAK,
masih sama seperti sebelum sakit.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit Klien mengatakan kegiatan dalam pekerjaan sehari-hari
adalah sebagai Ibu rumah tangga. Olahraga yang dilakukan adalah jalan-
jalan pada waktu pagi hari, frekuensi 1 minggu sekali. Kesulitan dalam
aktivitas tidak ada.
6
Selama dirawat Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari
ialah hanya tiduran ditempat tidur/bed. Kesulitan yang dialami dalam
beraktivitas ialah terkadang tubuhnya masih terasa lemas.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien mengatakan istirahat/tidur pukul 21.00 WIB, lama ±
7-8 jam/hari, kebiasaan pengantar tidur ialah nonton Televisi. Kesulitan
tidur tidak ada.
Selama dirawat Klien mengatakan istirahat/tidur pukul 21.30 WIB , lama
± 5 jam. Kesulitan dalam tidur ialah terkadang klien mudah terbangun
karena merasa ingin buang air kecil.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Sebelum sakit Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan dengan
fungsi penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan sensasi
perabaan. Alat bantu yang digunakan tidak ada. Kemampuan mengingat,
berbicara dan memahami pesan yang diterima cukup baik.
Selama dirawat Klien mengatakan tidak ada perubahan kemampuan
sensasi, alat bantu yang di gunakan juga tidak ada. Kesulitan yang sering
dialami ialah terkadang klien merasakan nyeri di daerah perut (abdomen).
7
7. Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum sakit Klien mengatakan hubungan dengan orang lain cukup
baik, orang terdekat klien adalah suami dan keluarganya, hubungan dengan
orangtua, saudara baik. Hubungan perkawinan cukup harmonis.
Selama dirawat Klien mengatakan tidak ada masalah yang
mempengaruhi hubungan dengan orangtua,keluarga, perkawinan dan orang
lain.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan pemahaman terhadap fungsi seksual kurang begitu
mengerti , tidak ada gangguan dalam hubungan seksual, selama melakukan
aktivitas seksual tidak ada masalah, riwayat menstruasi umur 12 tahun,
teratur dengan siklus 28 hari, riwayat kehamilan G1P0A0 , hamil ini, dengan
usia kehamilan 11 minggu.
9. Persepsi dan konsep diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ketika pulang tidak muntah-
muntah lagi, keadaan emosi klien cukup baik.
Konsep diri:
a. Citra diri/ body image : klien mengatakan menyukai apa yang ada
pada dirinya dan tidak merasa kecewa dengan kehamilan yang
dialaminya sekarang.
8
b. Identitas : klien adalah seorang Ibu rumah tangga, usia 38 tahun,
status obstetri G1P0A0, usia kehamilan 11 minggu dan bertugas
mengurus keperluan keluarga, klien mengaku puas dengan
identitasnya sebagai perempuan.
c. Peran : klien berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga,
kemampuan klien dalam melaksanakan peran tersebut cukup baik,
selama sakit tidak mempengaruhi perannya.
d. Ideal diri : klien berharap ingin menjadi istri dan ibu yang baik bagi
keluarga dan keturunannya kelak, serta dapat menjaga dan merawat
kehamilannya sekarang dengan baik karena ini merupakan
kehamilan pertama klien.
e. Harga diri : klien mengaku tidak minder dengan keadaanya saat ini.
10. Pola mekanisme koping
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan dibantu oleh suami atau
orangtua, yang dilakukan dalam menghadapi masalah ialah berbicara
dengan orang tua atau suaminya secara musyawarah.
11. Pola nilai kepercayaan/keyakinan
Klien mengatakan sumber kekuatan baginya adalah keluarga, kegiatan
agama yang dijalankan adalah berdo’a dan seminggu sekali pergi ke gereja.
Keyakinan terhadap pengobatan yang dijalani ialah agar sakitnya cepat
segera sembuh.
9
D. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan tanggal 9 maret 2010.
1. Keadaan umum : cukup lemah
2. Tingkat kesadaran : composmentis
3. Vital sign ; TD: 120/80 mmHg, RR: 22 x/menit, N: 88 x/menit, S: 36ºc.
4. Pengukuran antropometri; TB: 154 cm, BB sebelum sakit (±1bulan yang
lalu): 58kg, BB sekarang: 53kg, LILA :23cm.
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : bentuk mesosephal, tidak ada luka
1) Rambut : warna hitam, jenis lurus, cukup tebal, bersih, tidak ada
ketombe.
2) Mata : kemampuan penglihatan baik, ukuran pupil isokor,
bersih, tidak ada sekret, konjuntiva sedikit anemis, sklera tidak
ikterik, tidak terdapat alat bantu penglihatan.
10
3) Hidung : bersih, tidak ada septu deviasi, tidak ada sekret, tidak
ada Epistaksis, tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung, tidak
memakai alat bantu oksigen.
4) Telinga : kemampuan pendengaran cukup baik, tidak ada nyeri,
tidak ada sekret telinga, tidak ada pembengkakan, tidak ada
penggunaan alat bantu dengar.
5) Bibir : keadaan bibir lembab, mukosa lembab, warna merah
pucat, tidak bau
b. Wajah: Tidak ada chloasma gravidarum, tidak oedem.
c. Mamae: Simetris, tidak ada benjolan, areola hiperpigmentasi, papila
menonjol.
d. Leher dan tenggorokan: Posisi trakea ditengah, tidak ada benjolan di
leher, tidak ada pembesaran tonsil.
e. Dada dan thoraks: Bentuk simetris, suara napas vesikuler, pola napas
teratur.
f. Jantung: inspeksi: ictus cordis tidak nampak, palpasi: ictus cordis teraba
2 cm, perkusi: konfigurasi jantung dalam batas normal, auskultasi: bunyi
jantung I dan II normal.
11
g. Paru-paru : Inspeksi: bentuk dada simetris, Palpasi: stream vremitus
kanan dan kiri sama, Perkusi: sonor seluruh lapisan paru, Auskultasi:
suara paru vesikuler.
h. Abdomen : inspeksi: bersih, tidak ada strieae gravidarum, tidak ada bekas
luka operasi. Auskultasi ; bising usus normal, Palpasi: tidak ada nyeri
tekan , Leopold I: TFU 3 jari diatas sympisis; Leopold II,III,IV tidak
dilakukan, perkusi: tympani.
i. Ekstremitas: Kuku bersih, turgor kurang, kekuatan otot baik, terpasang
infus RL 20 tetes/menit di tangan kanan.
j. Kulit: Bersih, putih, tidak ada luka, turgor kulit kurang, tidak ada tanda
infeksi di daerang yang terpasang infus.
k. Genital: Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang
cateter.
E. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium Tanggal 9 maret 2010). :
Darah rutin satuan nilai normal
Hemoglobin 15,1 g/dl 12,0-16,0 g/dl
Leukosit 10.200/mm3 4.000-11.000/mm3
Trombosit 215.000/mm3 10.000-450.000/mm3
Hematokrit 43.9 % 35-47 %
Eosinofil 1,3 % 0-5 %
Basofil 0,7 % 0-2 %
12
N. segmen 71,4 % 33-66 %
Limfosit 21,1% 22-40 %
Monosit 5,5 % 2-8 %
Eritrosit 4,74 juta/uL 36-58 juta/uL
MCH 32 fL 26-54 fL
MCV 93 pg 80-100 pg
MCHC 34 % 32-36 %
F. Terapi Yang Diperoleh
Terapi tanggal 9 maret:
1. Therapi: Injeksi neurosanbe 2 x 1amp, Injeksi ondesco 3 x 1amp, Vitamin
BC, C, SF 2 x 1tab, Pregnasea 3 x 1 tab, Diazepam 2 x 1tab, Infus D5 % /
RL 20 tetes/menit.
2. Diit: 3x nasi lunak, sayur, lauk dan buah.
G. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. Ds: Defisit volume
cairan
Kehilangan
cairan akibat
13
a. Klien mengatakan lemas pusing.
b. Klien mengatakan setiap akan
memakan makanan pasti selalu
keluar lagi.
Do:
a. Klien terlihat lemas dan pusing
b. Turgor kulit kurang, muntah lebih
dari 3x/hari pada hari ke 2.
c. Konjuntiva sedkit anemis,
Hb:15,1 g/dl
d. TTV=TD:120/80mmHg,RR:22x/
menit, N: 88 x/menit, S: 36º.
e. Klien terpaang infuse RL 20tpm
f. Urin output 1000/24 jam
g. IWL: 232
nausea dan
vomitus
2. Ds:
a. Klien mengatakan mual, muntah-
muntah lebih dari 5x/hari.
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh.
Nausea dan
vomitus yang
menetap.
14
b. Klien mengatakan setiap melihat
makanan selalu merasakan eneg.
c. Klien mengatakan pusing.
d. Klien mengatakan tidak nafsu
makan.
Do:
a. Klien makan makanan dengan
porsi setengah piring tidak habis
tiap makan.
b. BB Sebelum : 58 kg, BB setelah:
53 kg ± 1 bulan ini , TB: 155 cm.
IMT: 22,08, Hb: 15,1 g/dl.
h. Klien terpasang infuse RL 20
tetes/menit
3. Ds:
a. Klien mengatakan kurang tahu
tentang sakit yang dialaminya
saat ini.
b. Klien mengatakan belum tahu
bahwa mual dan muntah-muntah
Kurang
pengetahuan
tentang
perubahan fisik
dan psikologis
/proses
Tidak
mengenal
sumber
informasi.
15
yang dialaminya pada kehamilan
pertamanya itu cukup
membahayakan bagi
perkembangan sang janin, klien
menganggap hal itu sepertinya
wajar pada ibu hamil, tetapi
setelah klien merasakan mual,
muntah,lemas dan tidak mau
makan. akhirnya klien
memutuskan untuk
memeriksakan ke Rumah Sakit
Roemani
Do:
1. Riwayat kehamilan G1P0A0,
hamil ini, usia kehamilan 11
minggu
2. Klien bekerja sebagai ibu rumah
tangga
c. Riwayat pendidikan SMA
d. ANC: Belum pernah dilakukan.
Pemeriksaan Leopold: TFU 3
kehamilan.
17
H. INTERVENSI
Nama : Ny. V No. register : 27.75.61
Umur : 38th Ruang : Fatimah
Tanggal No & Diagnosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria
hasil
Intervensi Rasional ttd
9 maret
2010.
1.
Defisit volume
cairan berhubungan
dengan Kehilangan
cairan akibat nausea
dan vomitus.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam, tidak
terjadi defisit volume
cairan, dengan kriteria
hasil:
1. Kondisi
keseimbangan
cairan dan
elektrolit kembali
normal.
2. Turgor baik
a. Konjungtiva tidak
anemis
1. Tentukan frekuensi atau
beratnya mual/muntah.
2. Tinjau ulang riwayat
kemungkinan
3. Kaji suhu badan dan turgor
kulit, membran mukosa,
TD, input/output dan berat
jenis urine. Timbang BB
1.Memberikan data berkenaan
dengan semua kondisi.
Peningkatan kadar hormon
Korionik gonadotropin (HCG),
perubahan metabolisme
karbohidrat dan penurunan
motilitas gastrik memperberat
mual/muntah pada kehamilan.
2.Membantu dalam
mengenyampingkan penyebab
lain untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi
intervensi
3.Sebagai indikator dalam
membantu mengevaluasi
tingkat atau kebutuhan hidrasi.
18
klien setiap hari.
4. Anjurkan peningkatan
asupan minuman
berkarbonat, makan
sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan
tinggi karbonat seperti :
roti kering sebelum bangun
dari tidur
4.Membantu dalam
meminimalkan mual/muntah
dengan menurunkan keasaman
lambung.
9 maret
2010
2.
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
Nausea dan vomitus
yang menetap.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam,
kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi, dengan
kriteria hasil:
b. Klien
menjelaskan
komponen diet
seimbang,
prenatal, member
1. Catat intake
2. Timbang BB klien,
3. Anjurkan makan dalam
porsi kecil tapi sering.
4. Anjurkan untuk
1.Menentukan hidrasi cairan dan
pengeluaran melului muntah.
2.ketidakadequatan penambahan
BB prenatal dan/atau dibawah
BB normal masa kehamilan,
meningkatkan risiko retardasi
peningkatan intra uterin.
3.Dapat mencukupi asupan
nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
4. menrangsang mual
19
makanan yang
mengandung
vitamin, mineral,
protein dan besi.
c. Klien mengikuti
diet yang
dianjurkan.
d. Klien tidak
mengalami
nausea dan
vomitus.
e. Klien
mengkonsumsi
diit yang telah di
programkan.
f. Klien
menunjukkan
penambahan berat
badan yang sesuai
menghindari makanan
yang berlemak
5. anjurkan untuk makan
makanan selingan seperti
biskuit, roti dan the (panas)
hangat sebelum bagun
tidur pada siang hari dan
sebelum tidur.
6. Catal intake TPN, jika
intake oral tidak dapat
diberikan dalam periode
tertentu.
7. Inspeksi adanya iritasi atau
Iesi pada mulut.
8. Kaji kebersihan oral dan
personal hygiene serta
penggunaan cairan
pembersih mulut sesering
mungkin.
9. Pantau kadar Hemoglobin
dan Hemotokrit
dan muntah.
5. Makanan selingan
dapat mengurangi atau
menghindari rangsang mual
muntah yang berlebih.
6. Untuk
mempertahankan keseimbangan
nutrisi.
7. Untuk mengetahui
integritas inukosa mulut.
8. Untuk
mempertahankan integritas
mukosa mulut.
20
9. Mengidenfifikasi
adanya anemi dan potensial
penurunan kapasitas pcmbawa
oksigen ibu. Klien dengan
kadar Hb < 12 gr/dl atau kadar
Ht < 37 % dipertimbangkan
anemi pada trimester I.
9 maret
2010
3.
Kurang pengetahuan
tentang nausea dan
vomitus
berhubungan dengan
tidak mengenal
sumber info.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x30 menit,
klien mengerti
tentang penyakit dan
pengobatannya,
dengan kriteria hasil:
Klien mampu
mengungkapakan
kembali pengertian
dan pengobatan dari
hiperemesis
gravidarum.
1. Jelaskan tentang
Hiperemesis Grvidarum
dan kaji pengetahuan
pasien.
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
hiperemesis gravidarum.
3. Buat hubungan perawat-
klien yang mendukung dan
terus menerus.
1. untuk mengetahui seberapa
dalam pengetahuan pasien
tentang penyakitnya dan
tentang penatalaksanaannya di
rumah.
2. untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang
hiperemesis gravidarum.
3. peran penyuluh atau
konselor dapat memberikan
bimbingan antisipasi dan
meningkatkan tanggunmg
jawab individu terhadap
kesehatan.
4. memberikan informasi untuk
membantu mengidentifikasi
21
4. Evaluasi pengetahuan dan
keyakinan budaya saat ini
berkenaan dengan
perubahan
fisiologis/psikologis yang
normal pada kehamilan,
serta keyakinan tentang
aktivitas, perawatan diri
dan sebagainya.
5. Klarifikasi
kesalahpahaman.
6. Tentukan derajad motivasi
untuk belajar.
7. Pertahankan sikap terbuka
terhadap keyakinan
klien/pasangan.
kebutuhan-kebutuhan dan
membuat rencana
keperawatan.
5. ketakutan biasanya timbul
dari kesalahan informasi dan
dapat mengganggu
pembelajaran selanjutnya.
6. klien dapat mengalami
kesulitan dalam belajar
kecuali kebutuhan untuk
belajar tersebut jelas.
7. penerimaan penting untuk
mengembangkan dan
mempertahankan hubungan
22
I. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. V No. register : 27.75.61
Umur : 38th Ruang : Fatimah
Tanggal No. diagnosa Implementasi Respon pasien ttd
9 maret
2010
1. Deficit volume cairan 1. Memonitor tanda-tanda vital.
2. Mengkaji turgor kulit.
1. Memonitor pengeluaran cairan.
S :-
O : TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
S : 36ºc
S : klien mengatakan masih mual muntah
O : turgor kulit kurang, ekspresi wajah klien
sedikit tegang.
S : klien mengatakan muntah terakhir jam
12.30 WIB..
O : pengeluaran cairan 800cc/hari
23
2. Menganjurkan klien untuk banyak
istirahat dan minum air putih.
3. Mengganti caairan infuse RL
S: klien mengatakan mau minum air putih
sedikit demi sedikit.
O: klien menghabiskan air aqua ± 500cc.
S:-
O: tetesan 20tpm
10 maret
2010
2.Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
1. Memonitor tanda-tanda vital.
2. Menganjurkan klien makan sedikit
demi sedikit.
3. Menimbang berat badan klien.
4. Mengganti cairan infus glukosa D5%
20 tetes/menit..
S : -
O : TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 88 x/menit
S : 36ºc
S: klien mengatakan bersedia makan makan
sedikit demi sedikit.
O: klien menghabiskan makanan ½ porsi dan
memakan buah pisang dan roti.
S: klien mengatakan berat badan sebelum
sakit 58 kg.
O : berat badan klien selama sakit 53 kg
S : klien mengatakan masih mual sedikit.
O : turgor masih kurang.
10 maret
2010
Kurang pengetahuan
tentang perubahan fisik
1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien
tentang sakit yang dialami.
S : klien mengatakan kurang tahu sakit yang
dialami.
24
dan psikologis/ proses
kehamian 2. Memberikan informasi pada klien
mengenai pengertian, tanda dan
gejala, penyebab dan cara
penanganannya.
3. Menanyakan kembali pada klien
apakah sudah mengerti tentang
pengertian, tandaa dan gejala ,
penyebab dan cara penanganannya.
4. Memonitor tanda-tanda vital.
O : klien belum tahu tentang penyakitnya.
S : -
O : klien terlihat mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh perawat.
S: klien mengatakan sudah mengerti
mengenai tentang pengertian, tandaa dan
gejala , penyebab dan cara
penanganannya.
O: klien dapat menjelaskan informasi dengan
lancer.
S : klien mengatakan mual dan muntah sudah
berkurang.
O : TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
L. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal No. Diagnosa
keperawatan
Catatan perkembangan pasien Ttd
25
11 maret
2010
1. S : klien mengatakan mual muntah sudah mulai berkurang, sudah tidak lemas lagi.
O : klien rileks, terlihaat lebih segar, turgor kulit mulai baik, konjungtiva sudah tidak anemis.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi berikutnya
( motivasi klien untuk makan makanan dengan porsi kecil tapi sering )
11 maret
2010
2. S : klien mengatakan sudah mau makan sedikit demi sedikit
O : klien menghabiskan makanan 3/4 yang disediakan di RS
A : masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi berikutnya
( motivasi klien untuk makan makanan dengan porsi kecil tapi sering )
11 maret
2010
3. S : klien mengatakan paham tentang sakit yang dialaminya.
O : klien mampu menjawab pengertian, tanda dan gejala, serta tingkatan hiperemesis gravidarum,
klien mau makan.
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
(jika pasien sudah pulang, anjurkan untuk tetap mengontrol rutin kandungannya ke Dokter
kandungan/ bidan terdekat).