alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · web viewmakalah. dibuat dalam rangka memenuhi tugas ......

29
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA Dalam pembangunan poleksosbud hankam & reformasi MAKALAH Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila Semester I Tahun Akademik 2013-2014 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dosen Akhmad Farroh Hasan, M.Si Oleh KELOMPOK V Agus muzakki : 13220184 Maulidah syar’iyah : 13220186 Shofiyatun darojat : 13220205

Upload: lamngoc

Post on 18-May-2018

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Dalam pembangunan poleksosbud hankam & reformasi

MAKALAH

Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pancasila Semester I

Tahun Akademik 2013-2014

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen

Akhmad Farroh Hasan, M.Si

Oleh

KELOMPOK V

Agus muzakki : 13220184

Maulidah syar’iyah : 13220186

Shofiyatun darojat : 13220205

Latifatus sa’adah yasin : 13220224

MALANG

2013

Page 2: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam

kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini

disebabkan oleh semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam

perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukannya kelemahan-

kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau demikian maka ilmuan akan kembali pada

asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoritis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu

pengetahuan kembali mengkaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan lain

perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis dari ilmu itu sendiri.

Dengan demikian secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam

dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas s. khun dalam bukunya yang berjudul the structure of

scientific revolution ( 1970 : 49 ).

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan,

kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan

kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi yang

menyandangnya. Yaitu meliputi paradigma pembangunan ( POLEKSOSBUD HANKAM ) dan

paradigma reformasi.

2

Page 3: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan pancasila sebagai paradigma pembangunan?

2. Apakah yang dimaksud dengan pancasila sebagai paradigma reformasi ?

C. TUJUAN

1. menjelaskan pengertian tentang pancasila sebagai paradigm pembangunan dalam bidang

poleksosbud hankam.

2. menjelaskan pengertian tentang pancasila sebagai paradigm reformasi yang meliputi

esensi, tujuan, syarat, dampak positif dan dampak negative serta hasil dari reformasi

tersebut.

3

Page 4: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA

Istilah paradigm sebagai suatu konsep pertama kali diperkenalkan oleh Thomas khun

(1962) dalam bukunya “ the structure of scientific revolution “. Konsep ini kemudian

dipopulerkan dalam teori sosial oleh Robert freidrichs (1970).

Menurut khun nampaknya dia menggunakan istilah paradigm sebagai model

pengembangan ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1970 robert fridrichs merumuskan paradigm adalah sebagai suatu pandangan

yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang

semestinya dipelajari.

Tahun 1975 george ritzer membuat pengertian paradigm adalah merupakan alat bantu

bagi ilmuan dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan apa yang

harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti

dalam menginterpretasikan informasi yang diperoleh.

Paradigm adalah suatu jendela dimana seseorang akan menyaksikan fenomena,

memahami, dan menafsirkan secara obyektif berdasarkan kerangka acuan yang terkandung

didalam paradigm tersbut, baik itu konsep, asumsi, dan kategori tertentu.

Intisari pengertian paradigma adalah auatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi

teoritis yang umum ( merupakan suatu sumber nilai ), sehingga merupakan suatu sumber hukum-

hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, cirri

serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

4

Page 5: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

1

Istilah ilmiyah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia

serta ilmu pengetahuan lain misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya, serta bidang-bidang

lainnya. Dalam masalah yang popular ini istilah paradigm berkembang menjadi terminologi yang

mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka piker, orientasi dasar, sumber asas serta

arah dan tujuan dari suatu perkembangan, Perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu

dalam bidang pembangunan, reformasi maupun dalam bidang pendidikan.

1 Margono, pendidikan pancasila, 2012 universitas negeri malang 2012, hlm. 29

5

Page 6: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

B. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan.

Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan

bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.

Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi

pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin

berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang

politik, hukum, sosial dan ekonomi.

Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka

bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan

paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan

tujuan dari sebuah kegiatan.

Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan

segala hal dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar

pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek

pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas

pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

nasional.

Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia,

sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan

apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam

melaksanakan pembangunan.

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat

manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis

tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain :

6

Page 7: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial

c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat

dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan.

Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara

keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup

seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan.

Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan.

1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku

politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan

politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang

bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada

rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia

yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.

Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila

IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral

daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia

dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan,

dan moral keadilan.

7

Page 8: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara dikembangkan

atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila bersifat

sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-

nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan-

terbalik:

• Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan

ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;

• Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan keputusan;

• Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep

mempertahankan persatuan;

• Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan

beradab;

• Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-

keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu

direkonstruksi kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang mencakup masyarakat

tradisional (berbagai asal etnik, agama, dan golongan), masyarakat industrial, dan masyarakat

purna industrial. Dengan demikian, nilai-nilai sosial politik yang dijadikan moral baru

masyarakat informasi adalah:

~ nilai toleransi;

~ nilai transparansi hukum dan kelembagaan;

~ nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata);

~ bermoral berdasarkan konsensus (Fukuyama dalam Astrid: 2000:3).

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan

pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem

8

Page 9: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan (

sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis akan

menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai

hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.

Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang

hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi

demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui

kepemilikan individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh

karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi

yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar

pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi

Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.

Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan

bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan,

penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat

Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem

Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada pembangunan Ekonomi

Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi

Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.

Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesarbesar

kemakmuran/kesejahteraan rakyat—yang harus mampu mewujudkan perekonomian nasional

yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru

yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih

memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup

koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

9

Page 10: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi. Ekonomi Kerakyatan

akan mampu mengembangkan program-program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi

daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan

pembangunan daerah.

Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat

dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam

Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan memaksakan

pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian

hukum.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari

hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila

Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu

meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.

Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan

bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab.

Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan

derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homo

menjadi human. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan

atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh

wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa.

Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai

kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga

bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan,

kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial. Paradigma-baru dalam pembangunan

nasional berupa paradigma pembangunan berkelanjutan, yang dalam perencanaan dan

pelaksanaannya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komuniti-komuniti yang

10

Page 11: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak asasi individu

secara berimbang (Sila Kedua).

Hak budaya komuniti dapat sebagai perantara/penghubung/penengah antara hak negara

dan hak asasi individu. Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencanaan yang sentralistik dan

yang mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia.

Dengan demikian, era otonomi daerah tidak akan mengarah pada otonomi suku bangsa tetapi

justru akan memadukan pembangunan lokal/daerah dengan pembangunan regional dan

pembangunan nasional (Sila Keempat), sehingga ia akan menjamin keseimbangan dan

kemerataan (Sila Kelima) dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang akan

sanggup menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI (Sila Ketiga).

Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai

puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan – kebudayaan di

daerah:

(1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan sosial dan

komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa;

(2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warganegara

Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, maupun

golongannya;

(3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat

majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang

berdaulat;

(4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan

masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila

ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan

kepentingan perorangan;

(5) Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang

membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan

11

Page 12: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung

jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara

keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan

seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut

sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan

sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan

diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan

negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban

warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan dari

rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan negara dan

bela negara. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima

bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara.

Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada

falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang di

dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu:

12

Page 13: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

(1) adanya perlindungan terhadap HAM,

(2) adanya susunan ketatanegaraan negara yang mendasar, dan

(3) adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga

mendasar.Sesuai dengan UUD 1945, yang di dalamnya terdapat rumusan Pancasila,

Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau merupakan bagian dari

hukum positif. Dalam kedudukan yang demikian, ia mengandung segi positif dan segi

negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat dipaksakan berlakunya (oleh negara); segi

negatifnya, Pembukaan dapat diubah oleh MPR—sesuai dengan ketentuan Pasal 37 UUD

1945.

Hukum tertulis seperti UUD—termasuk perubahannya—, demikian juga UU dan

peraturan perundang-undangan lainnya, harus mengacu pada dasar negara (sila – sila Pancasila

dasar negara).

Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum’, hukum

(baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh

bertentangan dengan sila-sila:

(1) Ketuhanan Yang Maha Esa,

(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab,

(3) Persatuan Indonesia,

(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan perwujudan

atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Artinya, substansi produk hukum

merupakan karakter produk hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan

perwujuan aspirasi rakyat).

13

Page 14: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

5. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama Bangsa

Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi

cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia internasional. Indonesia adalah Negara yang

majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan agama

namun terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita.

Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan oleh banyak kalangan karena

ada beberapa kasus kekerasana yang bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di

Indonesia hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena mayoritas penduduk

Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim di Indonesia memang terdapat beberapa aliran

yang tidak terkoordinir, sehingga apapun yang diperbuat oleh umat Islam menurut sebagian umat

non muslim mereka seakan-seakan merefresentasikan umat muslim.

Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya kerukunan umat beragama

perspektif Piagam Madinah pada intinya adalah seperti berikut:

1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu komunitas (ummatan

wahidah).

2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan komunitas

lain didasarkan atas prinsip-prinsi:

a.Bertentangga yang baik

b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama

c. Membela mereka yang teraniaya

14

Page 15: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

d. Saling menasehati

e. Menghormati kebebasan beragama.

Lima prinsip tersebut mengisyaratkan:

1) Persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara tanpa diskriminasi yang

didasarkan atas suku dan agama;

2) pemupukan semangat persahabatan dan saling berkonsultasi dalam menyelesaikan

masalah bersama serta saling membantu dalam menghadapi musuh bersama. Dalam

“Analisis dan Interpretasi Sosiologis dari Agama” (Ronald Robertson, ed.) misalnya,

mengatakan bahwa hubungan agama dan politik muncul sebagai masalah, hanya pada

bangsa-bangsa yang memiliki heterogenitas di bidang agama.

Hal ini didasarkan pada postulat bahwa homogenitas agama merupakan kondisi

kesetabilan politik. Sebab bila kepercayaan yang berlawanan bicara mengenai nilai-nilai tertinggi

(ultimate value) dan masuk ke arena politik, maka pertikaian akan mulai dan semakin jauh dari

kompromi.

Dalam beberapa tahap dan kesempatan masyarakat Indonesia yang sejak semula

bercirikan majemuk banyak kita temukan upaya masyarakat yang mencoba untuk membina

kerunan antar masayarakat. Lahirnya lembaga-lembaga kehidupan sosial budaya seperti “Pela”

di Maluku, “Mapalus” di Sulawesi Utara, “Rumah Bentang” di Kalimantan Tengah dan “Marga”

di Tapanuli, Sumatera Utara, merupakan bukti-bukti kerukunan umat beragama dalam

masyarakat.

Kedepan, guna memperkokoh kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia yang

saat ini sedang diuji kiranya perlu membangun dialog horizontal dan dialog Vertikal. Dialog

Horizontal adalah interaksi antar manusia yang dilandasi dialog untuk mencapai saling

pengertian, pengakuan akan eksistensi manusia, dan pengakuan akan sifat dasar manusia yang

indeterminis dan interdependen.

15

Page 16: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

Identitas indeterminis adalah sikap dasar manusia yang menyebutkan bahwa posisi

manusia berada pada kemanusiaannya. Artinya, posisi manusia yang bukan sebagai benda

mekanik, melainkan sebagai manusia yang berkal budi, yang kreatif, yang berbudaya.

C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI

Ketika gelombang gerakan reformasi melanda Indonesia maka seluruh aturan main dalam

wacana politik mengalami keruntuhan terutama praktek-praktek elit politik yang dihinggapi

penyakit KKN. Bangsa Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata kembali

kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat madani yang sejahtera,

masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat

yang demokratis yang bermoral religious serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan

beradab.

Dalam kenyataannya gerakan reformasi ini harus dibayar mahal oleh bangsa Indonesia

yaitu dampak sosial, politik, ekonomi, terutama kemanusiaan. Para elit politik memanfaatkan

gelombang reformasi ini demi meraih kekuasaan, sehingga tidak heran jikalau terjadi

perbenturan kepentingan politik. Berbagai gerakan muncul disertai dengan akibat tragedi

kemanusiaan yang sangat memilukan dan banyak menelan korban jiwa dari anak-anak bangsa

sebagai rakyat kecil yang tidak berdosa dan mendambakan perdamaian ketentraman serta

kesejahteraan. Tragedy yang sangat memilukan itu anatara lain peristiwa amuk masa di Jakarta,

Tangerang, Solo, Jawa Timur, Kalimantan, serta daerah-daerah lainnya. Bahkan terjadi

pembersihan etnis ala rezim Serbiyah di Balkan terjadi di beberapa daerah antara lain di Dili,

Ambon, Kalimantan barat serta beberapa daerah lainnya.

1. Esensi Reformasi

Reformasi berasal dari kata reformation dengan kata dasar reform yang emiliki arti

perbaikan, pembaharuan, memperbaiki dan menjadi lebih baik (kamus inggris-indonesia, an

English-indonesia dictionary, oleh John M.Echole dan Hasan Shadily, 2003). Secara umum

reformasi di Indonesia dapat di artikan sebagai melakukan perubahan kea rah yang lebih baik

16

Page 17: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

dengan cara menata ulang hal-hal yang telah menyimpang dan tidak sesuai lagi dengan kondisi

dan struktur ketatanegaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalm rangka pelaksanaan penyelenggaraan hidup bernegara republik Indonesia termasuk

jalannya ketatanegaraan, bangsa Indonesia telah mengalami moment sejarah baru, yaitu

reformasi. Tepatnya terhjadi pada sekitar tahun 1998 setelah tumbangnya pemerintahan orde

baru yang sebelumnya telah berlangsung selama kurang lebih 32 tahun silang.

2. Tujuan Reformasi

Tujuan reformasi dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk mencapai nilai-nilai baru

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Menata kembali seluruh struktur kenegaraan yang menyimpang dari perjuangan dan

cita-cita bangsa.

c. Melakukan perbaikan disegenap bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya,

keamanan.

d. Menghapus dan menghilangkan pola hidup kebiasaan bangsa yang tidak sesuai dengan

reformasi.

3. Syarat-syarat Reformasi

Ketentuan atau syarat-syarat yang dapat menyatakan kondisi reformasi adalah sebagai

berikut :

a. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan dalam kehidupan ketatanegaraan,

undang-undang dan hukum.

b. Penyelenggara Negara sewenang-wenang atau otoriter melalui tindakan-tindakan yang

merugikan dan menekan rakyat.

c. Melemahnya kondisi ekonomi bangsa akibat krisis multidimensi yang berkepanjangan.

d. Perlunya langkah-langkah penyelamat kehidupan bangsa, terutama terkait hajat hidup

rakyat.

17

Page 18: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

e. Reformasi berlandaskan kerohanian berupa falsafah Negara pancasila. 2

4. Dampak-dampak Reformasi

a. Dampak Positif

Dapat kita rasakan dampak positif reformasi dengan munculnya suasana baru yang

diantara lain terdapatnya kebebasan pers, kebebasan akademis, kebebasan berorganisasi, dan hal-

hal yang sebelumnya belum pernah ada seperti kebebasan pemikiran dalam memperjuangkan

pembebasan tahanan politik maupun narapidana politik.

Hal ini bisa di nilai sebagai lambing dari suatu era kebebasan berpolitik di Indonesia

dengan timbulnya kesadaran baru bahwa masyarakat bisa bertindak dan berbuat untuk

melakukan perubahan-perubahan yang diantaranya mendobrak ketakutan berpolitik, proses

pembodohan yang berlangsung kurang lebih 30 tahun. Dampak positif reformasi bagi bangsa

Indonesia.

1. Masyarakat yang sebelumnya dikekang kebebasannya dalm menyampaikan aspirasi

apalagi mengkritik kini dapat tersampaikan aspirasi dan kritiknya dengan bebas.

2. Derajat bangsa Indonesia semakin terangkat di mata dunia dikarenakan

keberhasilannya terlepas dari pemerintahan yang kurang demokratis.

3. Indonesia menjadi lebih terbuka pada dunia internasional.

b. Dampak Negatif

Menurut Muhammadgie reformasi 1998 memiliki dampak negatif :

1. Iklim politik tidak teratur dikarenakansalah mengartikan makna demokrasi.

2. Kebebasan menyampaikan aspirasi tidak beretika.

3. Banyak demonstrasi justru malah mengganggu kenyamanan masyarakat.

2 Bambagn satriya, Filsafat pancasila solusi problem keindonesiaan, 2013 nirmana media. Jakarta 2013, hlm. 209

18

Page 19: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

4. Meningkatnya kerusuhan di masyarakat di karenakan pemerintah masih belum mampu

melaksanakan undang-undang sehingga belum dapat mengangkat kehidupan bangsa

dalam berbagai aspek.

4. Hasil Reformasi

Hasil reformasi sampai saat ini masih bergulir tanpa kejelasan, tentunya hasil positif

meskipun belum menyeluruh hal itu sangat dinanti-nanti.

Reformasi memang telah membawa perubahan bagi bangsa Indonesia yang berdampak

kebebasan dalam menyampaikan aspirasi yang sebelumnya di kekang. Namun perlu diingat,

kebebasan tersebut harus tetap mengikuti norma-norma yang berlaku, harus berguna bagi

kemajuan bangsa tidak memecah belah persatuan bangsa. Reformasi harus bisa menjadikan

bangsa Indonesia menjadi bangsa yang demokratis, sebagaimana cita-cita reformasi itu sendiri. 3

3 Bambagn satriya, Filsafat pancasila solusi problem keindonesiaan, 2013 nirmana media. Jakarta 2013, hlm. 209

19

Page 20: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Paradigma adalah suatu jendela dimana seseorang akan menyaksikan fenomena,

memahami, dan menafsirkan secara obyektif berdasarkan kerangka acuan yang terkandung

didalam paradigma tersbut, baik itu konsep, asumsi, dan kategori tertentu.

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan,

kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan

kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi yang

menyandangnya. Yang menyandangnya itu di antaranya :

a) bidang politik,

b) bidang ekonomi,

c) bidang social budaya,

d) bidang hukum,

e) bidang kehidupan antar umat beragama,

f) bidang reformasi.

20

Page 21: alinahrowi4.files.wordpress.com€¦ · Web viewMAKALAH. Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas ... sumber hukum-hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan ... bidang tertentu

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Fiqih Syasah, Pustaka Setia, 2007.

Margono (editor), Pendidikan Pancasila, Umpres, 2012.

Muhammad Takdir Ilahi, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa, Ar-Ruzz Media,

2013.

Prof. Dr. H. Bambang Satriya, SH., MH. Filsafat Pancasila, Nirmana Media, 2013.

21