refacsmkn1crb.files.wordpress.com file · web viewrencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)...

45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMK Negeri 1 Cirebon Tahun Pelajaran : 2018/2019 Kelas/Semester : XII/6 Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan Paket Keahlian : Teknik Pendingin dan Tata Udara Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi Alokasi Waktu : 32 JP (8 JP x 4 pertemuan) Materi Pokok : Instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial Pertemuan ke : 1, 2, 3 dan 4 A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar

Upload: ngotu

Post on 16-Oct-2018

285 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Negeri 1 Cirebon

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Kelas/Semester : XII/6

Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan

Paket Keahlian : Teknik Pendingin dan Tata Udara

Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi

Alokasi Waktu : 32 JP (8 JP x 4 pertemuan)

Materi Pokok : Instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

Pertemuan ke : 1, 2, 3 dan 4

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara

efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung

B. Kompetensi Dasar

3.8 Menentukan pekerjaan perakitan instalasi pemipaan refrigerasi komersial

3.8.1. Mengidentifikasi komponen refrigerasi komersial

3.8.2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial

3.8.3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial

4.8. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

4. 8.1. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Mengidentifkasi komponen refrigerasi komersial secara prosedural sesuai jobsheet melalui

pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.

2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial secara prosedural

sesuai jobsheet melalui pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.

3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial secara prosedural sesuai jobsheet

melalui pengamatan dan diskusi dengan cermat dan teliti.

4. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial sesuai prosedur dengan cermat dan

teliti.

D. Materi Pembelajaran

1.2. Komponen Sistem Refrigerasi Komersial

Sistem Refrigerasi komersial biasanya menggunakan sistem kompresor hermetik dan juga

sistem kompresor semi hermetik. Sistem hermetik yang digunakan pada sistem Refrigerasi

komersial sama seperti yang digunakan pada sistem refijerasi domestik hanya berbeda

dalam kapasitas dan cara mengatur refrijeran. Jika pada sistem Refrigerasi domestik

menggunakan pipa kapiler, pada sistem Refrigerasi komersial menggunakan katub

ekspansi. Sistem Refrigerasi komersial berskala kecil diterapkan pada unit beverage dispenser,

ice cube maker, dan ice cream machine. Semihermetic compressor lazim digunakan pada

aplikasi sistem komersial berskala yang lebih besar misalnya storage room yang

menggunakan multiple evaporator.

Sistem Refrigerasi komersial dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu sistem paket dan

sistem split (terpisah). Sistem paket merupakan unit Refrigerasi komersial yang didisain

secara built in oleh pabrikannya, mencakup seluruh komponen yang digunakan, sistem

pemipaan Refrigerasinya, dan sistem kelistrikannya. Sedang pada sistem split, unit dirakit di

tempat. Komponen utama sistem Refrigerasi komersial seperti kompresor, kondenser, katub

ekspansi, dan evaporator dirakit di tempat termasuk asesoris dan sistem kelistrikannya. Sistem

split biasanya dikaitkan dengan pesanan dan keperluan konsumen.

Banyak sistem Refrigerasi komersial yang didisain dengan sistem paket. Komponen utama

seperti condensing unit, evaporator, sistem pemipaan dan sistem kelistrikannya

dipasang dalam satu unit.

Komponen sistem paket terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan

rendah. Sisi tekanan tinggi mencakup:

Kompresor, biasanya berupa hermetik

Kondensor, biasanya jenia air colled condneser

Refrigerant throttling, biasanya thermostatic expansion valve

Liquid receiver

High pressure safety motor control, dan

Liquid line yang dilengkapi dengan sight glass.

Sisi tekanan rendah mencakup:

Evaporator

Low pressure atau temperature motor control

Suction line yang dilengkapi dengan filter dryer

Komponen sistem paket yang berskala lebih besar mencakup:

Kompresor, kadang dilengkapi dengan oil separator

Kondensor, water atau air cooled condenser

Liquid receiver

High preesure motor control

Liquid line dengan sight glass dan dryer

Water valve, jika menggunakan water cooled condenser

Dalam pemilihan komponen untuk sistem pendingin, ada sejumlah factor yang perlu

dipertimbangkan dengan hati-hati, yaitu:

a. Mempertahankan efek refrigerasi untuk mengatasi variasi perubahan beban dari 0

sampai 100%;

b. Mengontrol akumulasi bunga es untuk mempertahankan kinerja yang

berkesinambungan;

c. Variasi dalam afinitasoli refrijeran yang disebabkan oleh perubahan suhu yang besar,

dan berkurangnya oli di dalam crank case kompresor;

d. Pemilihan media pendingin: (i) direct expansion refrigerant, (ii) gravity atau pump

recirculated atau flooded refrigerant, or (iii) secondary coolant (brines, e.g., salt

and glycol);

e. Efisiensi sistem dan pemeliharaan;

f. Jenis kondensor: air cooled, water cooled, atauevaporative;

g. Desain kompresor (hermetic, semi hermetic, open type,reciprocating, screw, atau

rotary);

h. Jenis sistem (single stage, cascade)

1.2.1. Kompresor

Dalam siklus refrigerasi, kompresor memiliki dua fungsi utama yaitu memompa gas

refrijeran dari evaporator sehingga suhu dan tekanan yang diperlukan dapat dijaga di

evaporator serta menaikkan tekanan gas refrijeran melalui proses kompresi, dan secara

simultan menaikkan suhu gas. Kompresor dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:

displacement compressor dan dynamic compressor.

Dalam siklus refrigerasi dikenal dengan refrijeran positif dan refrijeran negatif. Refrijeran

positif beroperasi dengan tekanan kerja di atas tekanan atmosfir, sedang refrijeran negatif,

beroperasi dengan tekanan kerja di bawah tekanan atmosfir.

Kompresor dengan positive displacement dicirikan dengan reciprocating piston, umumnya

digunakan untuk refrijeran positif. Jenis lain yang memiliki positive displacement adalah

rotating vanes atau cylinder atau intermeshing screw. Kompresor centrifugal atau turbine

lazim digunakan pada sistem yang besar, tidak memiliki positive displacement

melainkan mengakselerasi gas refrijeran dengan turbin melalui compressor housing.

Kompresor ini lazim digunakan untuk refrijeran negatif yang beroperasi di bawah tekanan

atmosfir.

Dalam memilih jenis kompresor ada empat kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu :

Refrigeration capacity,

volumetric flow rate,

compression ratio, dan

thermal and physical properties dari refrijeran yang digunakan

Hermetic Compressor

Pada sistem hermetik komponen internal tidak dapat diakses untuk pemeliharaan.

Kompresor hermetik disediakan untuk memenuhi sistem refrigerasi dan tata udara kapasitas

kecil motor penggerak dan kompresor diletakkan dalam rumahan tertutup rapat kedap udara

secara kompak. Refrijeran dan oli refrijeran tersimpan dalam rumahan, sehingga refrijeran dan

oli kompresor mengenai belitan motor.

Semi hermetic Compressor

Dalam sistem ini, meskipun motor dan kompresor berada dalam satu rumahan, tetapi

komponen dalam kompresor masih dapat diakses untuk keperluan pemeliharaan. Pada

sistem ini refrijeran tidak mengalir di atas gulungan motor. Akses untuk pemeliharaan

sangat mudah, namun diperlukan sistem pendingin motor secara eksternal untuk membantu

efisiensi dalam

operasi pendinginan. Pada sistem dengan multicylinder, kapasitas dapat dikontrol dengan

membuat satu atau lebih silinder tidak efektif (misalnya, dengan mengontrol katup inlet

selalu terbuka). Untuk menurunkan torsi starting, digunakan sistem Cylinder unloading.

1.2.2. Kondensor

Kondensor meruapakan alat penukar kalor pada sisi tekanan tinggi dimana gas panas

lanjut refrijeran harus diturunkan suhunya hingga mencapai titik embunnya sehingga

berubah menjadi liquid refrigeran, melalaui proses penukaran kalor dengan media

pendinginan. Jenis kondensor yang biasa digunakan adalah aircooled, water-cooled, shell

and tube, shell and coil, tube in tube, dan evaporative condenser.

Pemilihan kondensor tergantung pada kriteria berikut:

Kapasitas kondensor

Suhu dan tekanan kondensasi

Jumlah refrijeran yang disrikulasikan dan sistem pendinginannya,

disain suhu media pendingin refrijeran (udara atau air),

Periode operasi sistem, dan

kondisi cuaca.

Kondensor yang digunakan untuk keperluan refrigerasi komersial biasanya terdiri atas tiga

jenis, yaitu:

water-cooled condenser,

air-cooled condensers, dan

evaporative condenser.

Jenis pemipaan yang biasa digunakan untuk water-cooled dan air-cooled condenser pada

aplikasi komersial adalah:

shell and tube, blow-through horizontal airflow,

shell and coil, draw-through, vertical airflow, and

tube in tube, static, or forced airflow.

Water-Cooled Condenser

Water- cooled condenser adalah shell and tube dengan refrijeran mengalir melalui sheel dan

air pendingin mengalir melalui tube (pipa). Bagian bawah dari shell berfungsi sebagai

liquid receiver. Kondesor jenis ini biasanya digunakan pada kapasitas refrigerasi besar

dan aplikasi water chilling.

Jika water-cooled condenser digunakan untuk suatu aplikasi maka kriteria berikut harus

dipertimbangkan:

tersedianya air pendingin untuk keperluan proses pembuangan panas,

penggunaan cooling tower jika diinginkan penggunaan air yang lebih hemat,

kebutuhan pompa sirkulasi air pendingin beserta pemipaannya,

kebutuhan water treatment dalam sistem penyediaan air pendingin,

persyaratan area,

situasi maintenance and service situation

Dalam kenyataanya, water-cooled condenser digunakan bersama dengan cooling towers.

Air-Cooled Condeser

Air-cooled condenser menggunakan udara sekitarnya sebagai cooling medium.

Keuntungan air-cooled condenser antara lain:

tidak memerlukan ketersediaan air,

standard outdoor installation,

terhindar dari freezing, scaling, and corrosion problem,

terhindar dari instalasi water piping, circulation pump, dan water treatment

biaya instalasi rendah, dan

persyaratan service dan maintenance rendah.

Air-cooled condenser juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

suhu kondensing tinggi,

biaya refrijeran tinggi, karena melewati instalasi pipa cukup panjang

konsumsi daya per kW cooling tinggi ,

kebisingan tinggi, dan

multiple unit memerlukan large-capacity system.

Evaporative Condenser

Evaporative condenser terlihat sebagai water-cooled design dan bekerja berdasarkan prinsip

pendinginan melalui penguapan air di dalam pergerakan udara. Hasil kondensasi refrijeran

ditampung ke dalam sebuah tanki yang disebut sebagai liquid receiver. Karakteristik

evaporative condenser:

menurunkan air yang disirkulasikan pada kapasitas yang sudah ditentukan,

diperlukan water treatment,

mengurangi space,

ukuran pipa kecil, dan pendek,

sistem pompa air kecil, dan

tersedia dalam rentang kapasitas besar dan dapat dipakai dalam ruangan.

Cooling Tower

Menara pendingin (cooling tower) merupakan evaporative cooler besar dimana air

pendingin disirkulasikan melalui shell and tube condenser. Perhatikan bahwa air pendingin

bersirkulasi melalui tabung sementara gas refrijeran mengembun dan terkumpul dibagian

yang lebih rendah dari sistem penukaran kalornya. Sistem penukaran kalor ini akan

mendinginkan refrijeran sampai di bawah titik suhu kondensasi melalui air pendingin yang

bersuhu paling dingin. Kemudian air pendingin yang suhunya menjadi hangat karena

proses penukaran kalor dengan refrijeran disemprotkan melalui bagian atas cooling tower

dan didinginkan menggunakan fan berkepatan tinggi. Sehingga suhu air pendingin kembali

ke suhu semula dan siap digunakan kembali untuk mendinginkan refrijeran.

1.2.3. Evaporator Komersial

Di dalam Evaporator, liquid refrijeran super dingin (subcooled) dinaikkan suhunya hingga

mencapai titik uapnya sehingga berubah menjadi gas refrijeran, melalaui proses penukaran

kalor dengan produk atau media yang didinginkan.

Secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:

(i) direct cooler evaporator yang langsung mendinginkan udara dan sekaligus

mendinginkan produk, dan

(ii) indirect cooler evaporator yang mendinginkan air (chiling water) dan chilling water

ini digunakan untuk mendinginkan udara ruang atau produk tertentu.

Dalam parkteknya, evaporator yang banyak digunakan untuk keperluan refrigerasi

komersial dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu;

(1) air cooler, untuk mendinginkan udara di dalam suatu kabinet arat ruang,

(2) Liquid cooler, untuk mendinginkan spesial likuid atau brine.

Evaporator untuk mendinginkan udara di dalam kabinet atau ruang terbagi menjadi dua jenis,

yaitu :

(1) natural convection evaporator, dan

(2) forced convection evaporator.

Natural convection evaporator, dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:

(1) frosting evaporator,

(2) defrosting evaporator, dan

(3) non-frosting evaporator

Air Cooler

Jenis cooler ini biasanya disebut sebagai direct expansion coil dan terdiri dari serangkaian

pipa tembaga yang dibentuk sedemikian rupa untuk meningkatkan efisiensi penukaran

kalornya. Pemipaan dirangkai dengan fin untuk meningkatkan luas permukaan penukaran

kalornya. Direct expansion coil hanya digunakan pada sistem kompresor dengan positive

displacement.

Air coller diklasifikasikan menjadi dua kategori, flooded and dry type.

Pada flooded coil, digunakan float valve untuk menjaga level liquid, agar koil evaporator

selalu dipenuhi oleh liquid refrijeran. Kontak penuh antara liquid refrijeran dengan

dinding permukaan pipa menghasilkan efek penukaran kalor maksimal.

Sistem dry coil hanya memerlukan sedikit refrijeran sehingga lebih ekonomis. Untuk

mengontrol refrijeran digunakan metering device (misalnya, thermal expansion valve) yang

akan mengontrol laju refrgeran memasuki koil evaporator untuk menjaga derajad superheat

pada pipa keluarannya.

Frosting Evaporator

Pada jenis frosting evaporator, selama unit komersial beroperasi maka bunga es (frost)

akan selalu terakumulasi pada permukaan koil evaporator. Biasanya unit frosting

evaporator beroperasi dengan siklus sebagai berikut, cut out jika suhu refrijeran mencapai -

15oC, cut in jika suhu refrijeran mencapai -4oC. Untuk mengatasi akumulasi bunga es

yang terlalu tebal sehingga membahayakan operasi siklus Refrigerasi, maka sistem

Refrigerasinya harus dimatikan (shut down) secara berkala selama periode waktu tertentu,

(berdasarkan ketebalan lapisan bunga es).

Defrosting Evaporator

Banyak evaporator dioperasikan dengan bantuan defrosting cycle, yaitu kegiatan pencairan

lapisan bunga es secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Selama kondensor beroperasi,

maka suhu evaporator menjadi sangat rendah. Hal ini mengakibatkan timbulnya akumulasi

bunga es di permukaan koil evaporator. Jika kompresor berhenti bekerja, maka suhu pada

permukaan koil evaporator akan naik hingga mencapai 0oC. Pada suhu tersebut, lapisan bunga

es

di permukaan koil evaporator akan mencair. Ketika kompresor bekerja kembali, maka suhu

evaporator akan terjaga pada suhu -7oC hingga -6oC. Sistem pencairan bunga es seperti

tersebut di atas lazim disebut dengan istilah “air defrosting”.

Nonfrosting Evaporator

Nonfrosting evaporator terjadi pada evaporator yang dioperasikan pada suhu di atas nol

derajat cecius. Pada kasus ini tidak akan timbul bunga es di permukaan koil evaporator.

Pada evaporator jenis nonfrosting ini, bunga es masih dapat muncul di evapotaor, tetapi

begitu kompresor berhenti bekerja, maka bunga es langsung mencair selama off cycle.

1.2.4. Throttling Device

Katub ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan kondensasi refrijeran (sisi tekanan

tinggi) ke tekanan evaporasi refrijeran (sisi tekanan rendah) melalui operasi pencekikan

(throttling operation) dan mengatur laju aliran liquid-refrijeran ke evaporator sesuai dengan

karakteristik alat dan beban. Katub ekspansi ini didisain proporsional antara jumlah liquid

refri jeran yang masuk ke koil pendingin dengan refrijeran yang menguap di

evaporator. Jumlah liquid refrijeran yang masuk ke koil pendingin tergantung pada jumlah

panas yang harus diserap dari ruang atau area yang didinginkan. Jenis katub ekspansi yang

sering digunakan adalah:

thermostatic expansion valve,

constant-pressure expansion valve,

float valve, dan

capillary tube

Di lapangan, sistem refrigerasi dan tata udara dapat dilengkapi dengan katub

ekspansi dan piranti pendukungnya yang bekerja secara mekanik dan elektronik. Misalnya

thermostatic expansion valve, solenoid valve, thermostat dan pressostat, modulating pressure

regulator, filter drier, liquid indicator (sight glass), non return valves and water valve,

serta perangkat yang lebih cangggih misalnya untuk decentralized electronic system untuk

pengaturan yang lebih cermat.

Thermostatic Expansion Valve

Katub ini merupakan katub penurun tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan

rendah dari sistem refrigerasi kompresi uap. Katub ini, mengontrol secara otomatik laju

aliran liquid-refrijeran ke evaporator pada suatu besaran yang cocok antara kapasitas

sistem dan kapasitas beban. Katub ini beroperasi dengan mendeteksi suhu superheat gas

refrijeran yang meninggalkan evaporator. Kapasitas katub ditentukan oleh ukuran orivice-

nya.

Constant-Pressure Expansion Valve

Katub ini menjaga tekanan konstan pada sisi outlet. Katub ini mendeteksi dan menjaga

tekanan evaporasi pada harga konstan dengan mengontrol laju aliran liquid-refrijeran ke

evaporator, berdasarkan pada tekanan hisap (suction pressure). Jumlah refrijeran yang

dialirkan sesuai dengan kapasitas kompresor.

Float Valve

Katub ini dibedakan menjadi dua sesuai posisinya, yaitu high-side float valve dan low-side

float valve. Katub ini bekerja dengan mengatur laju aliran liquid refrijeran ke liquid

cooler jenis flooded. High-side float valve diletakkan pada sisi tekanan tinggi dari throttling

device. Lazim digunakan pada sistem refrigerasi dengan evaporator, compressor, and

condenser tunggal. Low-side float valve diletakkan pada sisi tekanan rendah dari

throttling device dan digunakan pada sistem refrigerasi dengan multiple evaporator.

Pipa Kapiler

Pipa kapiler digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap berskala rendah hingga 30

kW. Pipa kapiler menurunkan tekanan kondensing ke tekanan evaporasi melalui pipa

tembaga yang memiliki diamter kecil (0.4–3 mm diameter dengan panjang antara 1.5–5

m), menjaga tekanan evaporasi konstan tidak tergantung pada perubahan beban.

1.2.5. Liquid Receiver

Receiver menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan refrijeran di dalam system

ketika katub ekspansi membatasi laju aliran liquid refrijeran ke evaporator. Receiver tidak

diperlukan bila menggunakan pipa kapiler. Untuk mengakomodasi adanya fluktuasi pada

refrigerant charge, receiver dapat membantu menjaga condenser tidak mengalami kelebihan

liquid sehingga dapat mengurangi besarnya area permukaan kondensor yang efektif sebagai

penukar kalor.

1.2.6. Accumulator

Akumulator merupakan piranti yang dapat memastikan bahwa kompresor tidak menghisap

liquid refrijeran. Kompresor didisain untuk menghisap gas refrijeran dan bukan liquid

refrijeran. Beberapa accumulator dilengkapi dengan koil heat-exchanger untuk membantu

penguapan liquid refrijeran melalui penukaran panas dengan refrijeran di dalam liquid line,

sehingga dapat membantu sistem beroperasi dengan lebih efisien. Pemasangan akumulator

yang tepat adalah pada sisi suction line setelah reversing valve dan sebelum compressor

untuk mengeliminasi kerusakan kompresor.

1.2.7. Oil Separator

Oil separator dipasang antara kompresor dan kondensor. Oil separator berfungsi sebagai

pemisah oli dari gas refrijeran yang dipampatkan oleh kompresor dengan besaran antara

0.0003−0.001% dari total refrijeran, tergantung pada karakteristik sistem, misalnya, kondisi

operasi, refrijeran, frekuensi start/stop, frekuensi load/unload.

1.2.8. Defrost Controller

Akumulasi bunga es (frost) di permukaan evaporator dapat mengganggu proses

transfer panas antara refrijeran dengan udara atau produk yang didinginkan sehingga perlu

dilengkapi dengan sistem untuk mencairkan bunga es (deforst). Defrost dikontrol melalui

timer. Ada empat langkah mengatur defrost:

pump out,

hot gas,

equalize, dan

fan delay.

E. Pendekatan/Model/Metode

o Pendekatan : Pendekatan saintifik

o Model Pembelajaran : Project Based Learning

o Metode : Paparan, Presentasi dan Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik Instalasi Pemipaan Unit

RefrigerasiKomersial : 4 x 8 JP adalah 32 JP (1440 menit).

Pertemuan ke-1

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan

1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan

mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)

2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar

untuk siap mengikuti proses pembelajaran.

3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)

4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari.

5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa.

7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan

digunakan.

20 menit

Inti

8) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question). Peserta didik diberikan gambar project instalasi refrigerasi

komersil pada suatu ruangan dengan ukuran dan prosedur tertentu untuk menumbuhkan rasa ingin tahu.

9) Mendesain Perencanaan Proyek Peserta didik mendesain pekerjaan apa saja yang akan dilakukan

dalam mencapai tuntutan pada gambar untuk menumbuhkan sikap kreatif.

10) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Peserta didik menyusun perencanaan waktu pekerjaan untuk

menyelesaikan pekerjaan sesuai tuntutan pada gambar untuk menumbuhkan sikap disiplin.

320 menit

Penutup 11. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.

20 menit

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

12. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan13. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta

mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.

14. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.

Pertemuan ke-2

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan

1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan

mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)

2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar

untuk siap mengikuti proses pembelajaran.

3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)

4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari.

5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa.

7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan

digunakan.

20 menit

Inti

8) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Peserta didik yang sedang melaksanakan praktek dimonitoring

sekaligus dinilai kemajuan pekerjaannya oleh guru untuk menumbuhkan sikap disiplin, mandiri dan kerja keras.

9) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Guru menilai hasil pekerjaan peserta didik sesuai pedoman

penilaian untuk menumbuhkan sikap menghargai prestasi.

320 menit

Penutup 15. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.

16. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan17. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta

mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek

20 menit

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

pada pertemuan mendatang.18. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a

sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.

Pertemuan ke-3

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan

1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan

mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)

2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar

untuk siap mengikuti proses pembelajaran.

3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)

4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari.

5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa.

7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan

digunakan.

20 menit

Inti

10) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Peserta didik yang sedang melaksanakan praktek dimonitoring

sekaligus dinilai kemajuan pekerjaannya oleh guru untuk menumbuhkan sikap disiplin, mandiri dan kerja keras.

11) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Guru menilai hasil pekerjaan peserta didik sesuai pedoman

penilaian untuk menumbuhkan sikap menghargai prestasi.

320 menit

Penutup

19. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.

20. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan21. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta

mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.

22. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.

20 menit

Pertemuan ke-4

Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan

1) Guru memberikan salam dan siswa menjawab, berdoa dan

mengkondisikan diri siap belajar. (Religius)

2) Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik, lingkungan belajar

untuk siap mengikuti proses pembelajaran.

3) Siswa melakukan literasi dari berbagai sumber. (Literasi)

4) Guru melakukan apersepsi/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan

tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

akan dipelajari.

5) Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

6) Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa.

7) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilain yang akan

digunakan.

20 menit

Inti

8) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Setelah peserta didik melakukan praktek instalasi unit tata udara

domestik, peserta didik membuat laporan hasil praktek. Hasil laporan kemudian dipresentasikan di depan kelas, meliputi kesulitan temuan baru yang diperolehnya pada saat praktek. Setelah terjadi proses diskusi, maka peserta didik diharapkan dapat menarik kesimpulan dari praktek dan diskusi yang telah didapatkannya untuk menumbuhkan sikap komunikatif dan bertanggung jawab.

320 menit

Penutup

9. Guru bersama peserta bersama-sama merefleksi materi yang baru didapatkannya.

10. Evaluasi materi keseluruhan instalasi pemipaan refrigerasi komersial11. Guru memberikan penguatan dari materi yang diajarkan12. Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar serta

mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan kegiatan praktek pada pertemuan mendatang.

13. Kegiatan belajar mengajar selesai, ketua kelas memimpin do’a sebagai wujud syukur atas pengetahuan yang baru didapatnya.

20 menit

G. Penilaian

Teknik penilaian : Pengamatan dan Tes tertulis

Prosedur penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

2. Pengetahuan

a. komponen refrigerasi

komersial

b. peralatan instalasi pemipaan

refrigerasi komersial

1. Tes Tertulis Lampiran 1

Pertemuan terakhir

3. Keterampilan

a. Terampil menerapkan

prosedur instalasi pemipaan

refrigerasi komersial.

1. Laporan hasil praktek Lampiran 2

2. Performance Assesment Lampiran 3

Setelah praktek

Saat praktek

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN Topik : Instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

a. Kisi-kisi dan Soal

Kompetensi Dasar Indikator (IPK) Tujuan Indikator Soal Jenis Soal No. Soal

3.11 Menerapkan

pekerjaan

pegisian

refrigeran

ke dalam

unit

refrigerasi

domestik

4.11

Mengerjaka

n pengisian

refrigeran

ke dalam

unit

refrigerasi

domestic

3.11.1. Mengidentifkasi

peralatan dan bahan

pengisian unit

refrigerasi domestik

3.11.2. Menjelaskan proses

pengisian unit

refrigerasi domestik

3.11.3. Mensimulasikan

proses pengisian unit

refrigerasi domestik

1. Mengidentifkasi peralatan pengisian unit

refrigerasi domestik secara konsepstual

sesuai prosedur melalui pengamatan

dan diskusi dengan cermat dan teliti.

2. Menjelaskan proses pengisian unit

refrigerasi domestik secara konsepstual

sesuai prosedur melalui pengamatan

dan diskusi dengan cermat dan teliti.

3. Mensimulasikan proses pengisian unit

refrigerasi domestik secara faktual

sesuai prosedur melalui pengamatan

dan diskusi dengan cermat dan teliti.

mengidentifikasi peralatan

pengisian unit refrigerasi

domestik

menjelaskan proses pengisian

unit refrigerasi domestik

mensimulasikan proses

pengisian unit refrigerasi

domestik

Uraian

singkat

Uraian

singkat

Uraian

singkat

1, 2, 3, dan 4

5, 6, 7 dan 8

9, 10, 11 dan

12

Lampiran 1

b. Rubrik PenilaianMasing-masing peserta didik diberi kesempatan menjawab 5 pertanyaan dengan cara memilih langsung pada layar power point. Ketentuan nilai nya adalah sebagai berikut :No Kriteria Nilai1 Menjawab dengan benar dan menuliskannya di papan juga benar 102 Menjawab dengan benar dan namun salah saat menuliskannya di

papan80

3 Menjawab salah dan namun benar saat menuliskannya di papan 754 Menjawab salah dan namun benar saat menuliskannya di papan 0

Rumus Konversi Nilai:

Nilai = skor yang diperoleh

5× 100=…

A. SOAL MULTIPLE CHOICEPilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada pilihan A, B, C, D atau E di lembar jawaban.

1. Nama dari alat di bawah adalah .......

A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging ToolsD. Leaver Type Hand BenderE. Reamer

2. Peralatan yang digunakan untuk memperbesar ujung pipa, agar dua buah pipa yang sama diameternya dapat disambung dengan brazing adalah ... A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging Tools

D. Leaver Type Hand BenderE. Reamer

3. Nama dari alat di bawah adalah .......

A. Tubing cutter

B. Flaring Tools

C. Swaging Tools

D. Leaver Type Hand Bender

E. Reamer

4. Peralatan untuk membengkokan pipa dengan sudut tertentu adalah ... A. Tubing cutterB. Flaring ToolsC. Swaging Tools

D. Leaver Type Hand BenderE. Reamer

5. Nama dari alat di bawah adalah .......

A. Tubing cutter

B. Flaring Tools

C. Swaging Tools

D. Leaver Type Hand Bender

E. Reamer

6. Nama dari alat di bawah adalah .......

A. Tubing cutter

B. Flaring Tools

C. Swaging Tools

D. Leaver Type Hand Bender

E. Reamer

7. Alat keselamatan kerja dibawah disebut...A. Safety googleB. welding gloveC. maskerD. welding appronE. safety shoes

8. Jenis nyala api las oxy-acetylene di bawah adalah nyala api...A. karburasiB. oksidasiC. netralD. saturasi

E. kompresi

9. Jenis nyala api las oxy-acetylene yang digunakan untuk pengelasan pada pipa tembaga menggunakan nyala api...A. karburasiB. oksidasi

C. netralD. saturasi

E. kompresi

10. Nama peralatan yang digunakan untuk membuat jenis sambungan pipa di bawah adalah...A. Tubing cutter

B. Flaring Tools

C. Leaver Type Hand Bender

D. Reamer

E. Swaging Tools

11. Nama peralatan yang digunakan untuk membuat jenis sambungan pipa di bawah adalah...A. Tubing cutter

B. Swaging Tools

C. Leaver Type Hand Bender

D. Flaring Tools

E. Reamer

12. Fungsi dari welding torch/brander adalah…A. menginjeksi gas campuran yang keluar untuk dibakar sehingga membuat busur nyala B. menyalurkan gas oksigen dan acetylene menuju welding torch/brander C. pengatur tekanan yang digunakan untuk menurunkan tekanan isi dari gas yang keluar dari tabung oksigen ataupun

acetylene menjadi tekanan kerja D. menjaga tekanan kerja tetap konstan/stabil sewaktu dilakukan pengelasanE. Menjaga tekanan agar tidak kelebihan ketika sedang bekerja

13. Nama dari alat di bawah adalah….A. Regulator gas

B. Brander las

C. Welding torch

D. Cylinder gas

E. Generator las

14. Condenser dengan media pendingin udara adalah ...

A. Water Cooled CondenserB. Evaporative Cooled CondenserC. Air Cooled Condenser

D. Shell and Tube CondenserE. Shell and Coil Condenser

15.Condenser dengan media pendingin air adalah ... A. Water Cooled CondenserB. Evaporative Cooled CondenserC. Air Cooled Condenser

D. Shell and Tube CondenserE. Shell and Coil Condenser

16.Jenis condenser di bawah adalah ... A. Water Cooled Condenser

B. Evaporative Cooled Condenser

C. Air Cooled Condenser

D. Shell and Tube Condenser

E. Shell and Coil Condenser

17.Jenis condenser di bawah adalah ... A. Water Cooled Condenser

B. Evaporative Cooled Condenser

C. Air Cooled Condenser

D. Shell and Tube Condenser

E. Shell and Coil Condenser

Perhatikan gambar di bawah untuk menjawab soal no.5 dan 6!

18.Posisi penempatan High Pressure Switch yang tepat berada pada posisi ...

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

19.Posisi penempatan Low Pressure Switch yang tepat berada pada posisi ...

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

20.Gambar di bawah adalah electrical contact Low Pressure Control (LPC) pada saat sistem refrigerasi dalam posisi beroperasi secara normal. Sedangkan pada saat sistem mati akibat tekanan terlalu rendah, maka lampu indikator akan menyala. Maka berturut-turut A, B dan C dihubungkan dengan …

A. A = Lampu Indikator, B = Line, C = Motor Kompresor

B. A = Lampu Indikator, B = Motor Kompresor, C = Line

C. A = Line, B = Lampu Indikator, C = Motor Kompresor

D. A = Motor Kompresor, B = motor kompresor, C = line

E. A = Line, B = Motor Kompresor, C = Lampu Indikator

21.Gambar di bawah adalah electrical contact High Pressure Control (HPC) pada saat sistem refrigerasi dalam posisi beroperasi secara normal. Sedangkan pada saat sistem mati akibat tekanan terlalu tinggi, maka lampu indikator akan menyala. Maka berturut-turut A, B dan C dihubungkan dengan …

A. A = Lampu Indikator, B = Line, C = Motor Kompresor

B. A = Lampu Indikator, B = Motor Kompresor, C = Line

C. A = Line, B = Motor Kompresor, C = Lampu Indikator

LP

D. A = Line, B = Lampu Indikator, C = Motor Kompresor

E. A = Motor Kompresor, B = motor kompresor, C = line

22.Jika diketahui LPC disetting dengan differential 10 K sedang cut out 20 psi maka sistem mati pada tekanan ....

A. 10 psi B. 20 psi C. 30 psi D. 40 psi E. 50 psi

23.Jika diketahui LPC disetting dengan differential 10 K sedang cut out 20 psi maka setelah kompresor mati akibat tekanan terlalu rendah, berapa tekanan dari sistem pada saat kompresor kembali bekerja?

A. 10 psi B. 20 psi C. 30 psi D. 40 psi E. 50 psi

24. Jenis tipe water cooled condenser di bawah adalah…A. tube and tube

B. shell and tube

C. fin and tube

D. bare tube

E. shell and coil

25.Jenis evaporator di bawah adalah…A. flooded evaporatorB. trombone evaporatorC. fin and tube evaporatorD. direct expansion evaporatorE. bare tube evaporator

b. Kunci jawaban1. A 6. D 11. B 16. C 21. D2. B 7. A 12. A 17. B 22. B3. B 8. A 13. A 18. B 23. C4. D 9. C 14. C 19. A 24. A5. C 10.E 15. A 20. E 25. D

c. Pedoman penilaian

Nilai Akhir= Jumlah total jawaban yang benar25

×100

HP

hot water in

cool water out

refrigerant pipe

evaporator water shell

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK

TUGAS

1. Buat laporan dari tiap hasil diskusi!2. Waktu terahir menyerahkan laporan adalah 1 minggu setelah kegiatan diskusi dan presentasi

dilaksanakan.

Rubrik!

Kriteria Skor

Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas dilaksanakan dengan sangat

baik. Waktu pengumpulan Laporan tepat waktu

90-100

Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat waktu

80-89

Laporan yang dibuat sesuai dengan kaidah berfikir ilmiah. Laporan yang dihasilkan tepat sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan tidak mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat telat 1 hari dari deadline

78-79

Laporan yang dibuat sesuai dengan tidak sesuai kaidah berfikir ilmiah. Hasil Laporan yang dihasilkan tidak sesuai instruksi. Laporan yang dihasilkan tidak mudah dipahami. Pengembangan Laporan setelah presentasi di kelas tidak dilaksanakan. Waktu pengumpulan Laporan tepat telat 2 hari dari deadline

75-77

Tidak mengumpulkan 0

Lampiran 2

JOBSHEET INSTALASI PEMIPAAN UNIT REFRIGERASI KOMERSIAL

PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENDINGINAN DAN TATA UDARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON

Lampiran 3

2017Kompetensi Dasar 3.18 Menerapkan instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

4.18. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersialIndikator 3.18.1. Mengidentifikasi komponen refrigerasi komersial

3.18.2. Mengidentifikasi peralatan instalasi pemipaan refrigerasi komersial3.18.3. Melaksanakan instalasi pemipaan refrigerasi komersial4.18.1. Merakit instalasi pemipaan unit refrigerasi komersial

Alokasi Waktu 7 x 45 menit

GAMBAR INSTALASI PEMIPAAN KOMERSIAL

Rakitlah intslasi pemipaan komersial dengan komponen seperti tersebut pada gambar!

NAMA : ___________________________ JOBSHEET : ____________________

No Komponen/Subkomponen PenilaianPencapaian KompetensiTidak Ya

7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-101 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja1.1.Menyiapkan alat1.2.Menyiapkan bahan dan komponenSkor Komponen :

II Proses (Sistematika & Cara Kerja)2.1. Merakit sistem pemipaan refrigerasi komersialSkor Komponen :

III Hasil Kerja3.1. Uji Coba unit sistem pemipaan refrigerasi komersialSkor Komponen :

IV Sikap Kerja4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur4.2. Keselamatan kerjaSkor Komponen :

V Waktu5.1. Waktu penyelesaian praktik

Skor Komponen :

Keterangan : Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari subkomponen penilaian

Perhitungan nilai praktik (NP) :

Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik(NP)

Persiapan Proses Sikap Kerja Hasil Waktu ∑ NK1 2 3 4 5 6

Bobot (%) 5 45 35 10 5Skor Komponen NK

B.Kriteria penilaian

PERFORMANCE ASSESMENTPROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKANSMKN 1 CIREBON

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor1 2 3 4

I. Persiapan Kerja1.1.Menyiapkan alat Menyiapkan alat dengan waktu yang efisien

dengan sekali pengajuan kebutuhan alat yang perlu disiapkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih

9,0-10

Menyiapkan alat dengan waktu 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih

8,0-8,9

Menyiapkan alat dengan waktu 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan kurang rapih

7,0-7,9

Menyiapkan alat dengan waktu lebih dari 2 kali pengajuan alat yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang tidak aman dan tidak rapih

Tidak

1.2. Menyiapkan bahan dan komponen

Menyiapkan bahan dan komponen yang tepat dengan sekali pengajuan kebutuhan yang perlu disiapkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih

9,0-10

Menyiapkan bahan dan komponen yang tepat dengan waktu 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan rapih

8,0-8,9

Menyiapkan bahan dan komponen dengan waktu 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang aman dan kurang rapih

7,0-7,9

Menyiapkan bahan dan komponen dengan waktu lebih dari 2 kali pengajuan yang dibutuhkan dan menempatkan pada tempat yang tidak aman dan tidak rapih

Tidak

No. Komponen/Subkomponen Penilaian

Indikator Skor

1 2 3 4II. Proses (Sistematika & Cara Kerja)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian

Indikator Skor

1 2 3 42.1. Merakit sistem pemipaan refrigerasi

Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak

bocor pipa dilakukan dalam waktu 2 jam pada bagian

9,0-10

Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak

bocor pipa dilakukan dalam waktu 2,5 jam pada bagian

8,0-8,9

Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang kuat, rapih dan tidak

bocor pipa dilakukan dalam waktu 3 jam pada bagian

7,0-7,9

Merakit sistem pemipaan refrigerasi : Penyambungan yang tidak kuat, tidak rapih

dan bocor pipa dilakukan dalam waktu 3.5 jam pada bagian

Tidak

III Hasil Kerja3.1. Tes kebocoran Pemasangan manifold gauge dan pengisian

Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan tidak bocor

9,0-10

Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor kecil pada flaring

8,0-8,9

Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor kecil pada brazing

7,0-7,9

Pemasangan manifold gauge dan pengisian Nitrogen sesuai standar pabrikan, pressure test dilakukan sesuai standar pabrikan dengan tekanan 150 psi dan bocor pada flaring dan brazing

Tidak

IV. Sikap Kerja4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur

Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat, aman dan tertib

9,0-10

Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat,aman 8,0-8,9Penggunaan alat tangan dan alat ukur tepat kurang aman

7,0-7,9

Penggunaan alat tangan dan alat ukur tidak tepat, tidak aman

Tidak

4.2. Keselamatan kerja Dalam bekerja sangat mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja

9,0-10

Dalam bekerja mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja,

8,0-8,9

Dalam bekerja kurang mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja

7,0-7,9

No. Komponen/Subkomponen Penilaian

Indikator Skor

1 2 3 4Dalam bekerja tidak mengutamakan keselamatan dalam proses kerja, hasil kerja, kecepatan kerja

Tidak

V. Waktu5.1. Waktu penyelesaian praktik

Penyelesaian dalam waktu 16 Jam 9,0-10Penyelesaian dalam waktu 17 Jam 8,0-8,9Penyelesaian dalam waktu 18 Jam 7,0-7,9Penyelesaian dalam waktu lebih 18 Jam Tidak

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran

Alat

Laptop

Lembar Kerja

LCD projector

Media

Powerpoint

Video pembelajaran

Sumber Pembelajaran

Refrigerasi dan Tata Udara untuk SMK/oleh Sapto Widodo, Syamsuri Hasan

Refrigeration System : To Know the Unknown oleh Moh. Aris As’ari.

Mengetahui, Cirebon, Juli 2018Kepala SMKN 1 Cirebon Guru Mata Pelajaran

Drs. A. HENDI SUHENDI, MPd. MOH. ARIS AS’ARI, S.PdNIP. 19580810 198703 1 012 NIP. 19840113 201001 1 007