· web viewpada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin...

162
SISTEM INFORMASI DAN STATISTIK

Upload: doanh

Post on 30-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

SISTEM INFORMASI DAN STATISTIK

Page 2:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 3:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

BAB XXV

SISTEM INFORMASI DAN STATISTIK

A. PENDAHULUAN

Keberadaan sistem informasi dan statistik yang andal menjadi kebutuhan mutlak suatu bangsa dalam penyelenggaraan kehidupan di segala bidang, dan untuk mendukung upaya pembangunan. Sejarah telah menunjukkan betapa sistem informasi dan statistik berkembang terus seiring dengan kemajuan suatu peradaban, serta berperan sangat besar dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Perkembangan kemampuan sistem informasi untuk menyediakan dan menggunakan informasi secara efektif dan produktif telah dianggap sebagai salah satu indikator kemajuan suatu bangsa.

Sejak proklamasi kemerdekaan sampai Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I) yaitu antara tahun 1945-1968 atau pra PJP I, pembangunan sistem informasi masih berada pada tahap awal.

XXV/3

Page 4:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Keadaan data dan informasi pada umumnya masih sangat terbatas dan kurang akurat, sistem informasi belum berkembang, serta belum mempunyai peran dan arti bagi pengambilan keputusan, demikian pula peralatan yang dimiliki masih sangat sederhana. Pada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat, yang selanjutnya diikuti oleh penggunaan komputer generasi kedua oleh Pertamina, BNI 1946 dan Biro Pusat Statistik (BPS). Pada tahun 1960-an, penggunaan komputer semakin bertambah, antara lain dalam pengembangan aplikasi pemesanan tiket oleh PN Garuda Indonesia Airways. Dengan perkembangan demikian, pada saat itu Indonesia telah menjadi pelopor dalam penggunaan komputer di Asia Tenggara.

Selama PJP I, pembangunan sistem informasi mengalami kemajuan yang cukup berarti. Penyelenggaraan sistem informasi termasuk pembangunan berbagai aplikasi, dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan sumber daya, dan perkembangan teknologi informasi. Di bidang sumber daya manusia, walaupun dari segi jumlah dan kualitas masih belum memadai, namun dengan dikembangkannya pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi informasi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, sudah cukup banyak tenaga ahli yang dihasilkan. Dalam rangka memantapkan pengembangan profesionalisme dan menjamin perkembangan karir pegawai negeri sipil yang mempunyai keahlian di bidang teknologi informasi, sejak tanggal 1 Oktober 1989 ditetapkan jabatan fungsional pranata komputer, di mana BPS ditunjuk sebagai instansi pembina. Pemasyarakatan sistem informasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan budaya sadar informasi. Untuk meningkatkan akses dan pelayanan informasi, telah dibangun dan dikembangkan jaringan informasi di berbagai sektor seperti perdagangan, industri, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek);

XXV/4

Page 5:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

serta dikembangkan pusat-pusat penerangan masyarakat sebagai serambi depan informasi. Kemajuan prasarana sistem informasi makin tampak dengan dibangunnya jaringan komunikasi data sistem digital dan sistem komunikasi satelit, serta digunakannya sistem komunikasi serat optik. Industri perangkat keras dan perangkat lunak komputer terus meningkat, sehingga industri jasa yang bergerak di bidang teknologi informasi makin berkembang pula, diikuti ekspor alat pengolahan data yang juga terus meningkat.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi negara, pada tahun 1969 dibentuk Badan Kerjasama Otomatisasi Administrasi Negara (BAKOTAN). Di samping itu, terbentuk pula organisasi profesi dan asosiasi di bidang teknologi informasi, seperti Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN) sebagai organisasi para pemakai komputer; Ikatan Pejabat Pranata Komputer Indonesia (IPPI) sebagai wadah bagi para pejabat fungsional pranata komputer pemerintah; Forum Komunikasi Pengelola/Pembina Sistem Informasi BUMN (FK-PSI BUMN); Asosiasi Pengusaha Nasional Informatika (APNI) sebagai organisasi perusahaan komputer perancang sistem solusi yang pada umumnya terdiri atas perusahaan besar; Asosiasi Industri Komputer Indonesia (AIKI) sebagai organisasi pembuat komputer; Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) sebagai organisasi perusahaan penjual komputer; serta Asosiasi Piranti Lunak Komputer Indonesia (ASPILUKI) sebagai organisasi perusahaan penjual dan pembuat perangkat lunak komputer.

Pada akhir PJP I, penggunaan sistem informasi telah meluas di berbagai sektor pembangunan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sistem informasi dan dalam penggunaan teknologi informasi makin tinggi, terlihat dari meningkatnya kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi pada berbagai bidang kehidupan. Informasi sudah

XXV/5

Page 6:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

menjadi kebutuhan dan komoditi yang mempunyai potensi untuk diperdagangkan. Bersamaan dengan makin tertatanya kelembagaan sistem informasi, kemampuan industri dan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi, serta akses terhadap informasi telah meningkat pula.

Memasuki PJP II, sejalan dengan perkembangan dunia yang berubah dengan cepat dan persaingan dunia usaha yang makin ketat, maka pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan informasi secara lebih tepat dan cepat menjadi suatu tuntutan. Untuk itu, pembangunan sistem informasi akan dilanjutkan dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan pembangunan yang makin meningkat dan untuk mendukung manajemen pembangunan nasional secara terpadu.

Di bidang statistik setelah kemerdekaan RI, sampai pertengahan tahun 1950-an, sistem statistik masih mempergunakan sistem masa kolonial Hindia Belanda. Pada periode ini statistik yang telah berkembang adalah statistik ekonomi. Statistik yang mendapat prioritas sebagai penyangga sistem statistik saat itu adalah statistik ekspor dan impor, statistik perdagangan antar pulau, statistik perkebunan besar dan upah buruhnya. Data yang diperoleh dari kegiatan statistik tersebut dihimpun dalam publikasi data perekonomian yang disebut statistik konjungtur. Pada masa ini pengumpulan data statistik pertanian, industri dan kependudukan masih sangat terbatas. Sedangkan data statistik lainnya sepenuhnya berasal dari data sekunder yang dikumpulkan oleh berbagai instansi dengan metode yang sulit dipertanggungjawabkan.

Periode tahun 1957-1968 merupakan awal dimulainya pembaruan sistem statistik. Pada masa ini mulai diperkenalkan teknik statistik modern dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik. Tujuan kegiatan statistik tidak lagi untuk keperluan pemerintah

XXV/6

Page 7:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

semata, melainkan juga menyediakan data bagi keperluan dunia usaha dan masyarakat umum.

Pada awal tahun 1960-an diperkenalkan sensus modern yang mencakup seluruh wilayah Indonesia yaitu Sensus Penduduk 1961, Sensus Pertanian 1963, dan Sensus Industri 1964. Dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 1961, untuk pertama kali desa/kelurahan dikelompokkan menurut daerah perkotaan dan perdesaan serta dibagi-bagi menjadi unit pencacahan yang disebut blok sensus. Pada sensus ini mulai digunakan pendekatan gabungan antara konsep sensus de jure dan sensus de facto untuk memperoleh angka jumlah penduduk. Dengan demikian hasilnya mendekati keadaan yang sebenarnya.

Pada tahun 1963 untuk pertama kali dilaksanakan sensus pertanian yang merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan data statistik di sektor pertanian yang lengkap dan menyeluruh, dengan sasaran terutama pada perusahaan-perusahaan pertanian dan rumah tangga pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian 1963, statistik pertanian dikembangkan dan diperbaiki terutama untuk melengkapi usaha penyempurnaan taksiran produksi.

Juga pada tahun 1963 dimulai suatu survei tentang keadaan sosial ekonomi rumah tangga yang kemudian dikenal dengan nama Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Keterangan inti yang dikumpulkan pada survei ini adalah ciri-ciri demografi, pola konsumsi dan pengeluaran rumah tangga, serta keadaan sosial lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan data statistik industri yang mutakhir dan lengkap, pada tahun 1964 dilaksanakan sensus industri. Dalam sensus ini metode pencacahan disempurnakan dari sistem pendataan tidak langsung menjadi sistem pendataan langsung. Dengan penyempurnaan ini jumlah responden yang menjawab daftar

XXV/7

Page 8:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pertanyaan telah meningkat. Metode pencacahan langsung selanjutnya digunakan dalam pelaksanaan survei-survei industri. Hasil statistik industri ini dalam perkembangannya mempunyai peranan besar dalam memantau proses transformasi struktural sektor industri.

Penyempurnaan dan pengembangan berbagai kegiatan statistik ini dilanjutkan dan diperluas pada masa Pembangunan Jangka Panjang Pertama. Pada Repelita I pembangunan perstatistikan diarahkan pada upaya untuk meningkatkan mutu data yang dihasilkan serta mempercepat proses pengolahan.

Dalam Repelita I dilaksanakan dua kegiatan statistik berskala besar yaitu Sensus Penduduk 1971 dan Sensus Pertanian 1973. Hasil dari kedua sensus ini selain dipakai oleh pemerintah, dunia usaha, pendidikan, penelitian dan pengembangan, juga digunakan sebagai kerangka contoh untuk kegiatan-kegiatan survei yang lebih kecil.

Jenis statistik lain yang disempurnakan pada Repelita I antara lain adalah statistik harga, penghitungan pendapatan nasional dan pendapatan regional. Penyempurnaan statistik harga konsumen terutama adalah untuk memperbaiki penghitungan tingkat inflasi. Pengolahan data ekspor dan impor disempurnakan agar informasi perdagangan luar negeri dapat disajikan setiap bulan. Penghitungan pendapatan nasional dan pendapatan regional disempurnakan dengan memperluas cakupan data dan pemilihan metode penghitungan yang lebih tepat.

Sejalan dengan pengembangan dan penyempurnaan berbagai jenis statistik di atas, ditingkatkan pula beberapa prasarana pendukung yang meliputi penyediaan perangkat komputer beserta perangkat lunaknya serta penataan kembali susunan organisasi dan pembinaan

XXV/8

Page 9:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan, kursus dan pelatihan.

Dalam Repelita II perbaikan dan perluasan berbagai statistik ekonomi dilanjutkan, di samping statistik sosial dan kependudukan. Pada periode ini dilaksanakan dua kegiatan skala besar yaitu Sensus Industri 1975 dan Sensus Konstruksi 1977. Sensus Industri 1975 yang merupakan sensus industri kedua mencakup kegiatan sektor industri besar, sedang, kecil dan industri/kerajinan rumah tangga. Hasil sensus industri tahun 1975 selain digunakan untuk melihat peranan sektor industri dalam perekonomian juga dimanfaatkan sebagai kerangka sampel untuk kegiatan survei-survei di bidang usaha industri.

Sensus Konstruksi 1977 merupakan sensus konstruksi yang pertama. Dari hasil sensus ini dapat diketahui peranan sektor konstruksi terhadap perekonomian nasional maupun cir i-ciri perusahaan/usaha yang bergerak di bidang konstruksi. Selain itu hasil sensus ini juga digunakan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan survei-survei di sektor konstruksi.

Kegiatan penting lainnya adalah pelaksanaan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 1976 yang dipakai untuk menjembatani dua sensus penduduk dan memperbaiki proyeksi penduduk. Pada Repelita II ini untuk pertama kalinya disusun Tabel Input-Output 1971 dan dilaksanakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 1976. Di bidang statistik makro, penghitungan pendapatan regional telah dilaksanakan di seluruh propinsi.

Dalam Repelita III titik berat pembangunan semakin diarahkan pada aspek pemerataan hasil pembangunan. Untuk mendukung upaya tersebut, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) lebih diperluas

XXV/9

Page 10:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

cakupannya agar memungkinkan pengembangan berbagai metode penghitungan distribusi pendapatan antar golongan rumah tangga dan daerah. Dalam periode ini, untuk pertama kalinya disusun Sistem Neraca Sosial Ekonomi (Social Accounting Matrix) 1975 yang lebih memperkaya informasi mengenai struktur ekonomi dan distribusi pendapatan masyarakat.

Selama Repelita III terdapat dua kegiatan statistik yang berskala besar yaitu Sensus Penduduk 1980 dan Sensus Pertanian 1983. Pada Sensus Penduduk 1980 untuk pertama kalinya diperkenalkan konsep wilayah pencacahan (wilcah), yaitu suatu wilayah yang mempunyai batas tetap dan jelas serta memuat sekitar 300 rumah tangga. Setiap desa/kelurahan dibagi habis menjadi wilcah dan setiap wilcah dibagi habis menjadi blok sensus. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 1980 dan Sensus Pertanian 1983, para pengguna data mempunyai kesempatan lebih besar dalam menganalisis perkembangan dan karakteristik penduduk, serta kegiatan ekonomi pertanian di masa depan, secara lebih luas dan rinci.

Dalam kurun waktu yang sama juga dilakukan perbaikan dan pengembangan statistik sektoral. Dengan semakin meningkatnya peranan industri dalam perekonomian nasional, maka survei-survei industri lebih diintensifkan untuk menangkap perkembangan dan perubahan struktur industri nasional. Sedangkan pengembangan statistik ekspor dan impor, angkutan, informasi, pariwisata diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil penghitungan Pendapatan Nasional dan Tabel Input-Output.

Dalam Repelita IV, untuk pertama kalinya dilaksanakan Sensus Ekonomi yang merupakan perluasan sensus industri dan sensus konstruksi. Sensus Ekonomi 1986 mencakup seluruh sektor di luar sektor pertanian yaitu sektor pertambangan, industri, listrik, gas, air,

XXV/10

Page 11:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

konstruksi, perdagangan, restoran, hotel, angkutan, lembaga keuangan, dan sektor jasa. Sensus ini dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan perusahaan/usaha dan rumah tangga. Dengan diselenggarakannya sensus ekonomi ini, maka sensus industri dan sensus konstruksi tidak diadakan lagi.

Dalam periode ini untuk kedua kalinya dilaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) pada tahun 1985. Hasil Supas ini di samping untuk memenuhi kebutuhan data kependudukan antara dua sensus penduduk tahun 1980 dan 1990, juga untuk memperbaiki proyeksi penduduk yang telah disusun sebelumnya.

Dalam Repelita V yang merupakan repelita terakhir dalam PJP I program-program perstatistikan ditekankan pada penyempurnaan berbagai kegiatan statistik yang masih dianggap tertinggal.

Kegiatan statistik yang cukup besar dalam Repelita V adalah Sensus Penduduk 1990 dan Sensus Pertanian 1993. Hasil Sensus Penduduk 1990 antara lain telah digunakan sebagai kerangka dasar untuk berbagai proyeksi dan perumusan kebijaksanaan pada PJP II. Sedangkan hasil Sensus Pertanian 1993 digunakan untuk menyempurnakan data dasar rumah tangga pertanian, data perusahaan/usaha pertanian dan data perwilayahan. Kegiatan lainnya adalah pelaksanaan Survei Biaya Hidup (SBH) 1989/90, yang hasilnya telah dipakai sebagai dasar penyusunan timbangan yang baru untuk penghitungan indeks harga konsumen dan inflasi. Untuk penentuan status kesejahteraan suatu desa pada tahun 1993 dikembangkan sensus Podes-Inti yang dilaksanakan secara tahunan.

Seiring dengan meningkatnya kegiatan pengumpulan data, sarana dan prasarana pengolahan data telah ditingkatkan kemampuannya dan persebarannya ke daerah-daerah. Tersedianya perangkat komputer

XXV/11

Page 12:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

telah mempercepat kegiatan pengolahan data dan meningkatkan mutu dan keragaman penyajian data, baik dalam bentuk publikasi buku maupun publikasi dalam bentuk disket, yang memberikan kemudahan bagi pengguna data dalam pengolahan berikutnya.

Dalam rangka meningkatkan mutu data yang dihasilkan, selama PJP I telah dilaksanakan pengembangan keterampilan dan keahlian bagi tenaga statistik yang bertugas di lapangan dan tenaga statistik di bidang perencanaan dan pengendalian, pengolahan data, analisis statistik, dan di bidang, pengembangan statistik. Selain itu, juga dise-lenggarakan kursus pengetahuan statistik dasar, madya dan lanjutan, pendidikan program diploma statistik, pendidikan sarjana statistik, pendidikan pascasarjana statistik, dan kursus bidang penunjang. Dengan demikian, pada akhir PJP I kemampuan petugas statistik di pusat maupun di daerah telah makin merata dan meningkat.

Pembangunan statistik dalam PJP I telah berhasil menciptakan landasan bagi penyediaan statistik yang makin lengkap dan makin terpercaya. Selama PJP I penggunaan statistik oleh pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, lembaga penelitian dan pengkajian, serta masyarakat makin meluas. Sehingga dapat pula dikatakan bahwa keberhasilan pembangunan dalam PJP I tidak dapat dipisahkan dari peranan statistik. Upaya ini akan dilanjutkan dan ditingkatkan dalam PJP II yang diawali dengan Repelita VI.

B. SISTEM INFORMASI

1. Sasaran, Kebijaksanaan, dan Program Repelita VI

Sasaran pembangunan sistem informasi pada akhir Repelita VI adalah terciptanya sistem informasi yang mampu meningkatkan

XXV/12

Page 13:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

efisiensi dan produktivitas di seluruh sektor pembangunan. Sasaran lainnya adalah berkembangnya jaringan sistem informasi di berbagai bidang pembangunan seperti bidang ekonomi, iptek, hukum, serta sektor aparatur negara, penerangan, komunikasi, dan media massa, yang berkemampuan memanfaatkan pusat informasi di dalam dan luar negeri. Selain itu, industri teknologi informasi di dalam negeri sudah lebih mampu memenuhi kebutuhan akan perangkat keras, perangkat lunak, dan jasa yang dibutuhkan di dalam negeri.

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan sistem informasi pada Repelita VI, ditempuh berbagai kebijaksanaan antara lain melaksanakan pembakuan perangkat keras, perangkat lunak, format struktur dan klasifikasi data, personel dan prosedur, untuk menjamin integrasi seluruh sistem baik struktur, data, informasi maupun jaringannya agar mampu meningkatkan kemudahan komunikasi; menyempurnakan dan memantapkan tatanan organisasi yang berkembang terus sesuai dengan bertambah besarnya aktivitas sistem informasi; meningkatkan kemampuan dan penggunaan industri teknologi informasi dalam negeri baik barang maupun jasa, dengan melibatkan dan meningkatkan peran serta masyarakat; meningkatkan penyebaran informasi ke dan dari luar negeri tentang potensi pasar yang dimiliki agar dapat menunjang kegiatan ekspor barang dan jasa ekspor, meningkatkan jumlah serta mutu barang dan jasa ekspor, meningkatkan daya saing, serta meningkatkan penciptaan dan perluasan lapangan kerja.

Dalam melaksanakan berbagai kebijaksanaan untuk mewujudkan sasaran di atas, dikembangkan sistem informasi di berbagai . sektor, baik secara sektoral maupun lintas sektoral. Program di bidang ini terdiri atas program pokok, yaitu program pengembangan sistem informasi; dan program penunjang, yaitu program pemasyarakatan sistem informasi, program pembinaan industri teknologi informasi,

XXV/13

Page 14:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan sistem informasi, serta program pembinaan kelembagaan.

2. Pelaksanaan dan Hasil Pembangunan Tahun Pertama Repelita VI

Pada tahun pertama Repelita VI (1994/95), pembangunan sistem informasi yang dilaksanakan selama PJP I telah dilanjutkan, ditingkatkan, dan diperluas di berbagai bidang. Sesuai kebijaksanaan pokok dalam Repelita VI, penataan dalam penyelenggaraan sistem informasi dilaksanakan secara lebih intensif disertai peningkatan kemampuan industri teknologi informasi, pemasyarakatan sistem informasi, dan akses terhadap informasi bagi pengembangan usaha kecil dan menengah serta masyarakat yang berada di daerah. Pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor kunci mendapat perhatian, dan kelembagaan sistem informasi dimantapkan, agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih efektif. Upaya tersebut dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut.

a. Program Pokok

1) Program Pengembangan Sistem Informasi

Program pengembangan sistem informasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas pembangunan dan manajemen nasional melalui penyelenggaraan sistem informasi yang berkualitas dan pemanfaatan informasi yang andal.

Pada tahun 1994/95dilakukan penyempurnaan format, definisi, terminologi, elemen data, kodifikasi, serta pembakuan perangkat keras dan perangkat lunak. Antara lain dengan disempurnakannya

XXV/14

Page 15:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

sistem data kepegawaian dengan penambahan elemen data pokok oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN); serta mulai dibaku-kannya penggunaan perangkat lunak statistik, Sistem Informasi Geografi (SIG), basis data (data base), dan berbagai perangkat lunak aplikasi. Dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di berbagai sektor telah ditingkatkan kualitas data yang mencakup penyempurnaan metodologi pengumpulan data, peningkatan cakupan data, peningkatan analisis dan penyajian data untuk menunjang pengambilan keputusan, serta peningkatan kemudahan perolehan data.

Agar pembangunan sistem informasi dapat dilakukan secara efisien dan terpadu, pada tahun 1994/95 ditingkatkan koordinasi, keterpaduan, dan kerjasama dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pendayagunaan sistem informasi, baik di antara unit kerja pada masing-masing instansi, antarinstansi, maupun antara instansi pemerintah dan masyarakat termasuk perguruan tinggi dan dunia usaha. Antara lain, melalui upaya-upaya sebagai berikut: pengintegrasian data dan informasi, baik di tingkat pusat maupun daerah di bawah kendali unit sistem informasi manajemen seperti yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); sinkronisasi usulan kegiatan proyek sistem informasi yang diajukan oleh seluruh Departemen/Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND); pembentukan kelompok kerja (pokja) dengan anggota instansi terkait seperti Pokja tetap yang dibentuk oleh Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga (SIDUGA); pembentukan Pokja Konsep. Jaring Basis Data Nasional Matra Darat dan Matra Laut, Pokja Pembentukan Model Spasial Basis Data Sosial Ekonomi, Pokja Standar Format Pertukaran Data, dan Pokja Pengembangan Basis Data Perencanaan Pembangunan Daerah untuk penerapan SIG dalam berbagai model oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

XXV/15

Page 16:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

(Bakosurtanal); kerjasama antara Departemen Pertanian, Kantor Menteri Negara Urusan Pangan/Badan Urusan Logistik (Bulog) dan BPS melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) ketiga pimpinan instansi tersebut tertanggal 21 April 1994 dalam pengembangan Sistem Informasi Pangan Terpadu; kemitraan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perumahan dan Permukiman Terpadu (SIM-RUKIMDU) antara Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) dengan instansi terkait; serta kerjasama pendataan kehutanan antara Departemen Kehutanan dan BPS.

Penyelenggaraan sistem informasi dalam tahun 1994/95 diupayakan untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi khususnya perangkat keras komputer, melalui penyesuaian atau mulai dikuranginya penggunaan komputer skala/kapasitas besar dan beralih pada penggunaan komputer pribadi (PC) dengan menerapkan kebijak-an sentralisasi konsep dan pengolahan tersebar yang terpadu, didukung oleh pengembangan jaringan sistem informasi. Selain itu, perkembangan teknologi informasi diikuti dan diterapkan melalui pemanfaatan teknologi yang lebih mutakhir secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, dan pemanfaatan teknologi komunikasi. Untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi dalam pemanfaatan komputer, sistem pengoperasiannya diarahkan pada sistem yang terbuka.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem informasi sehingga dapat dihasilkan informasi yang lengkap dan akurat secara cepat, pada tahun 1994/95 dibangun dan dilanjutkan pengembangan sistem basis data di berbagai sektor, seperti basis data: statistik, perindustrian, perdagangan, penanaman modal, pertanian, pangan, kehutanan, transmigrasi, perhubungan, ketenagakerjaan, pemerintah-an dalam negeri termasuk pembangunan daerah, hubungan luar negeri, pekerjaan umum, lingkungan hidup, perumahan dan permukiman, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertambangan,

XXV/16

Page 17:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pertanahan, keuangan termasuk penganggaran, koperasi, kependudukan dan keluarga sejahtera, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, agama, hukum, penerangan, matra darat dan matra laut, iptek, dan sebagainya. Di samping pembangunan sistem informasi atau basis data yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi masing -masing, sebagian besar instansi telah membangun sistem informasi yang berkaitan dengan sumber daya pendukung bagi terselenggaranya tugas pokok dan fungsinya, seperti sistem informasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan/inventaris, pemantauan proyek pembangun-an, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan pegawai. Dalam pembangunan sistem informasi di sebagian besar instansi pemerintah, telah disusun rencana induk (master plan), agar penyelenggaraan sistem informasi dapat lebih terarah, efektif, dan efisien.

selain itu, telah dilanjutkan penyelenggaraan pertukaran informasi dan data secara elektronik yang memanfaatkan jaringan telekomunikasi, seperti Electronic Data Interchange (EDI) antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan PT Pelabuhan Indonesia II. Untuk menunjang kegiatan operasional beberapa instansi pemerintah seperti Lembaga Administrasi Negara (LAN), BPS dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Indosat, telah dimanfaatkan jaringan lokal untuk pertukaran surat elektronik.

Sistem Informasi Kepegawaian Republik Indonesia (SIMKRI) yang mulai dibangun pada akhir Repelita V, pada tahun 1994/95 disempurnakan dan dikembangkan secara terpadu, dan saat ini dalam tahap awal pengembangan, yaitu pemasangan perangkat keras di Kantor BAKN Pusat, pelatihan, serta pengembangan program aplikasi untuk pengolahan data pegawai negeri sipil (PNS) dan penunjang fungsi administratif yang menjadi tugas pokok BAKN. Untuk

XXV/17

Page 18:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

menunjang pelaksanaan fungsi aparatur, telah ditingkatkan upaya pengembangan sistem informasi pemerintahan melalui pembangunan Sistem Informasi Administrasi Pemerintahan.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan akses dan pelayanan informasi, dibangun dan dikembangkan jaringan informasi, baik di lingkungan intern masing-masing instansi di pusat dan daerah, antarinstansi pemerintah, maupun antara pemerintah dan masyarakat, serta dengan sumber informasi atau basis data internasional. Dalam hal ini, oleh Departemen Perindustrian telah dikembangkan jaringan informasi dengan lembaga-lembaga internasional seperti: International Trade Centre (ITC) di Swiss, World Trade Centre (WTC) di Canada, Dialog Information Service di Amerika Serikat, dan beberapa lembaga di Jepang. Bahkan sejak tahun 1994/95, Departemen Perindustrian telah menjadi simpul jaringan informasi internasional seperti: Internet, dan South Investment, Trade and Technology Data Exchange Centre (SITTDEC), serta Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Untuk meningkatkan pelayanan informasi industri kepada masyarakat khususnya dunia usaha di daerah, pengembangan jaringan komunikasi data (SIINAS-Net) dengan 10 kota besar di Indonesia di luar Jakarta yang memanfaatkan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP) seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Palembang, Balikpapan, dan Ujung Pandang, yang telah dilakukan sejak tahun 1990 terus dilanjutkan. Mulai tahun 1994/95 dikembangkan pula jaringan informasi yang jangkauannya sampai ke sentra-sentra industri kecil, dan direncanakan pada setiap sentra terdapat warung informasi (warsi) yang akan berfungsi sebagai simpul aktif dari penyebaran informasi industri. Sebagai proyek percontohan, telah diresmikan 1 warsi di Kabupaten Sukoharjo - Jawa Tengah, yang dioperasikan oleh pengusaha industri kecil setempat.

XXV/18

Page 19:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Untuk memberikan pelayanan informasi perdagangan terutama kepada pengusaha di bidang ekspor serta pengusaha kecil dan menengah, telah dikembangkan jaringan informasi perdagangan oleh Pusat Informasi dan Analisa Pasar (PIAP) Departemen Perdagangan. Untuk menunjang peningkatan ekspor non-migas dan daya saing dalam menghadapi pasar global, ditingkatkan pelayanan informasi perdagangan yang meliputi informasi pasar luar negeri bagi dunia usaha khususnya eksportir, calon eksportir dan produsen, maupun informasi potensi suplai bagi importir luar negeri. Hal tersebut antara lain dilakukan melalui penerbitan berbagai publikasi, seperti publikasi bulanan yang pada tahun 1994/95 terdiri atas buletin informasi pasar dan Indonesia Export Newsletter (masing-masing 24.000 eksemplar/tahun), serta publikasi tahunan seperti buku petunjuk pasar (10 negara, 5.000 eksemplar/tahun), impor dunia (15 produk, 7.500 eksemplar/tahun) dan profil pasar (10 produk, 5.000 eksemplar/tahun). Setiap tahun dilakukan pula pemutakhiran profil eksportir (6.000 perusahaan/tahun) dan profil importir luar negeri (7.000 perusahaan/tahun) maupun survei pasar luar negeri. Selain itu, dilakukan penyempurnaan sistem jaringan informasi dengan unit-unit kerja di pusat dan daerah, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak komputernya.

Untuk menunjang fungsi PIAP, telah dikembangkan bank data perdagangan yang dapat diakses secara langsung melalui jaringan komunikasi komputer (on-line) oleh terminal-terminal komputer di Kantor Wilayah Departemen Perdagangan di 15 propinsi, dan Kantor Departemen Perdagangan di 5 Daerah Tingkat II (Kabupaten) yang merupakan sentra industri kecil, yaitu Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Klaten, dan Jepara, sehingga pengusaha di daerah dapat memanfaatkan informasi yang tersedia secara cepat. Selain itu, PIAP secara on-line dapat mengambil informasi dari bank data internasional seperti ITC dan WTC, di mana informasi ini diberikan tidak melalui

XXV/19

Page 20:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

jaringan komunikasi komputer melainkan melalui publikasi atau secara off-line kepada para pengguna yang memerlukan. Pada awal Repelita VI, disiapkan pengembangan jaringan informasi dengan bank data APEC, SITTDEC, dan Trade Information Network for Islamic Countries (TINIC). Pada tahun 1994, jumlah pengunjung sebagai pengguna informasi PIAP adalah 3.777 orang atau meningkat 30,2 persen dari 2.901 orang pada tahun 1993. Sedangkan apabila dilihat rata-rata setiap bulannya adalah 315 orang/bulan pada tahun 1994/95 dan 242 orang/bulan pada tahun 1993/94.

Untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat, Pusat Informasi Nasional (PIN) yang diresmikan tahun 1983 dengan misi memberikan pelayanan penerangan/informasi pembangunan secara menyeluruh kepada masyarakat, pada tahun 1994/95 terus disempurnakan agar dapat melaksanakan fungsinya secara lebih efektif. Untuk menunjang penyediaan informasi pembangunan secara cepat, akurat; dan efisien, dibangun Sistem Informasi Penerangan Terpadu (SIMPANDU), yang pada tahun 1994/95 masih pada tahap pengkajian dan penyediaan sarananya. Selain itu, BPS yang sejak tahun 1987/88 sudah menyajikan data dalam bentuk disket dan media komputer lainnya, pada tahun 1994/95 data tersebut sudah mulai dikemas dalam bentuk. yang dapat diakses secara on-line oleh masyarakat.

Di sektor pekerjaan umum, pada tahun 1994/95 telah dibentuk Loket Pelayanan Informasi Pekerjaan Umum (LPI-PU) sebagai salah satu serambi depan informasi. Informasi yang disediakan bagi masyarakat melalui loket ini adalah mengenai kegiatan pembangunan bidang pekerjaan umum, termasuk peluang untuk investasi guna memperluas peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang pekerjaan umum. Untuk melaksanakan fungsinya, LPI-PU dilengkapi dengan sarana forum komunikasi di antara sumber keuangan, pemberi

XXV/20

Page 21:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

kerja, dan mitra kerja. Sampai tahun 1994/95 telah dikembangkan 8 sistem informasi. aplikasi manajerial, dan dibangun jaringan sistem informasi spasial yang menghubungkan 4 unit kerja Departemen Pekerjaan Umum di tingkat pusat dan 14 Kantor Wilayah Tingkat I.

Dalam rangka pengembangan sistem informasi dan bursa tenaga kerja terpadu, pada tahun 1994/95 di 3 Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja (DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara) telah dirintis semacam loket informasi, yang menyediakan informasi tentang peraturan maupun prosedur yang berlaku di bidang ketenaga-kerjaan. Selain itu, untuk memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan kepada masyarakat, dilanjutkan pengembangan dan penerapan Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja dan Perencanaan Tenaga Kerja (SIPPTEK) yang telah dilakukan sejak tahun 1989/90. SIPPTEK ini berfungsi untuk menunjang kegiatan operasional pasar kerja, khususnya dalam upaya mempercepat pelayanan serta mempertemukan pencari kerja dengan pemilik perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Di sektor pertanian, pada tahun 1994/95 dikembangkan Sistem Informasi Pangan Terpadu, melalui kerjasama Departemen Pertanian, BPS dan Bulog, yang sudah mulai berjalan; serta dikembangkan sistem informasi kepegawaian dan pemantauan proyek pembangunan. Upaya penyebarluasan data dan informasi pertanian dilakukan dalam bentuk publikasi, antara lain statistik pertanian dan statistik sub-sub sektornya, serta prediksi sektor pertanian. Selain itu, dilanjutkan dan ditingkatkan pengembangan Sistem Informasi Statistik Pertanian dengan basis data pertanian (SIMTAN) yang mencakup tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, agribisnis (termasuk investasi, perusahaan pengolahan, ekspor/impor, dan harga); serta data penunjang lainnya seperti data Produk Domestik Bruto (PDB), tenaga kerja, dan kemiskinan.

XXV/21

Page 22:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Kegiatan pembangunan Sistem Informasi di Departemen Kehutanan yang telah dilaksanakan pada tahun 1994/95 adalah penerbitan publikasi seperti statistik dan brosur kehutanan, evaluasi arus data kehutanan, serta pengembangan jaringan komunikasi data lokal. Untuk meningkatkan penyebarluasan informasi tentang peranan hutan dan kehutanan kepada masyarakat, dilakukan pendistribusian publikasi data dan informasi kehutanan, serta setiap Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dilengkapi dengan mobil unit penyuluhan beserta perangkat multi media (audio-visual). Selain itu, untuk komunikasi data dengan daerah telah dibangun sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) di 9 propinsi (Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan seluruh propinsi di Kalimantan), yang akan terus dikembangkan pada propinsi lainnya. Berbagai aplikasi yang dibangun dalam Sistem Informasi Kehutanan (SIMHUTAN) sejak tahun 1992 meliputi sistem informasi perdagangan satwa, tata usaha kayu, sumber daya dan pengembangan SIG yang telah membentuk basis data peta kehutanan secara digital seluruh Indonesia, basis data sumber daya hutan, sistem pemantauan perubahan hutan nasional, serta sistem penaksir potensi sumber daya hutan.

Di sektor penanaman modal, sebagai upaya untuk mengintegrasikan-seluruh informasi penanaman modal, pada tahun 1994/95 mulai dikembangkan jaringan sistem persetujuan penanaman modal secara terpadu di tingkat pusat dan daerah, yang diharapkan dapat terwujud pada Repelita VI. Telah dikembangkan pula aplikasi sistem informasi kebijaksanaan penanaman modal, sistem pemantauan proses perijinan penanaman modal, sistem pembenahan data tenaga kerja di luar sektor industri, pembangunan sistem katalogisasi perpustakaan BKPM, serta pengembangan sistem komunikasi data dengan BKPM Daerah yang telah dilaksanakan untuk Pulau Jawa. Selain itu dilanjutkan pengembangan dan penerapan aplikasi yang

XXV/22

Page 23:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

telah dilaksanakan sejak tahun 1991/92 antara lain sistem pembenahan data komoditi, dan sistem aplikasi persetujuan dan realisasi, serta sistem pemantauan proses perijinan penanaman modal.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendataan keuangan, pada tahun 1994/95 telah dirintis pembangunan Sistem Informasi Keuangan (SIK) yang terpadu, yang mengkoordinasikan sistem informasi pada berbagai unit kerja di Departemen Keuangan seperti sistem informasi anggaran, bea dan cukai, pajak, serta data akuntansi. Pada saat ini hampir seluruh unit kerja di Departemen Keuangan telah melaksanakan komputerisasi meskipun belum seluruhnya dalam bentuk aplikasi. Jaringan komunikasi data secara on-line telah dikembangkan antara Kantor Pusat dan Kantor Pengolah-an Data Regional (KPDR) Medan, Bandung, Surabaya, dan Ujung Pandang. Berbagai perangkat lunak yang terkait dengan bidang keuangan termasuk penganggaran telah dikembangkan, antara lain sistem informasi sumbangan perhitungan anggaran, daftar usulan proyek, daftar isian proyek, daftar isian kegiatan, administrasi bantuan luar negeri, inventarisasi kekayaan negara, data referensi ekspor-impor, inventarisasi barang jaminan dan harga lelang, master file pajak, pajak bumi dan bangunan, kepabeanan; serta data Inpres 1/1988 yang dikembangkan oleh Kantor Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pengawasan Pembangunan.

Departemen Dalam Negeri sebagai unsur penting dalam sistem dan mekanisme pemerintahan dan pembangunan juga telah memanfaat-kan teknologi informasi dan komunikasi sejak Repelita IV, baik untuk pelaksanaan tugas-tugas di kantor pusat yang bersifat nasional seperti pemilihan umum (pemilu), maupun untuk mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II. Dalam rangka pembangunan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (SIMDAGRI) yang terpadu, pada tahun 1994/95 sistem

XXV/23

Page 24:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

informasi yang telah dibangun pada periode sebelumnya khususnya Repelita V seperti aplikasi Manual Pendapatan Daerah (Mapatda), Sistem Informasi Pemilu (SIPU), komputerisasi kartu tanda pengenal penduduk (KTP) di daerah, serta Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIMBANGDA) telah disempurnakan. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah, pembangunan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) yang sudah dalam tahap persiapan untuk uji coba; pembangunan Sistem Informasi Manajemen Potensi Wilayah (SIMPOWIL) yang baru dalam tahap perumusan kebutuhan sistem; perumusan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; pembangunan Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan dan Sistem Informasi Manajemen Keuangan; penyusunan dan diseminasi Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kearsipan; serta pelaksanaan Mapatda tahap II secara terpadu yang mencakup 20 propinsi, 65 kabupaten dan 11 kotamadya. Untuk menunjang upaya penanggulangan kemiskinan terutama untuk mengidentifikasi jumlah penduduk miskin absolut dan desa tertinggal, sedang dibangun Sistem Informasi Manajemen Desa Tertinggal (SIM-IDT), yang antara lain menggunakan data hasil survei BPS seperti potensi desa dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Manajemen Departemen Luar Negeri (SIMDEPLU) yang dimulai sejak tahun 1991/92, pada tahun 1994/95 telah dibangun Sistem Informasi Manajemen Surat Pertanggung Jawaban Keuangan (SPJK) Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Sedangkan perangkat lunak aplikasi yang telah dibangun pada tahun 1993/94 adalah Sistem Informasi Manajemen Paspor/Perijinan.

Di sektor transmigrasi, pada tahun 1994/95 disempurnakan berbagai perangkat lunak aplikasi yang telah dikembangkan dalam Repelita V seperti sistem pengolahan data perkembangan unit permukiman transmigrasi dan kesejahteraan transmigran, sebagai bagian dalam pengembangan Sistem Informasi Transmigrasi (SIM-Trans). Selain itu, untuk menarik minat dunia usaha turut berperan

XXV/24

Page 25:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

serta dalam penyelenggaraan transmigrasi, dibentuk Pusat Informasi Bisnis Daerah Transmigrasi (PIBDT) yang diharapkan dapat menjadi penghubung antara penanam modal dan para transmigran.

Di sektor transportasi, sebagai kelanjutan dari studi "Ministry of Communication Information System Study", disiapkan pembangunan sistem basis data perhubungan dan sistem informasi eksekutif perhubungan dalam Repelita VI, yang masing-masing terdiri atas 5 tahap. Pada tahun 1994/95 telah dibangun sistem informasi tahap pertama dan akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Pada awal Repelita VI, selain pembangunan sistem basis data dan sistem informasi eksekutif, dilakukan pembangunan sistem penunjang lainnya yang lebih aplikatif, yaitu Sistem Informasi Proyek-proyek Pemba-ngunan, Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem Informasi Inventarisasi Kekayaan Milik Negara, dan sebagainya. Selama PJP I telah dilakukan berbagai studi dan kajian pembangunan Sistem Informasi Manajemen Perhubungan (SIMHUB) yang ditunjang oleh peningkatan komputerisasi di lingkungan Departemen Perhubungan dan peningkatan pengolahan dan penyajian data, yang menghasilkan antara lain buku Perhubungan Dalam Angka. Untuk memberikan pelayanan informasi meteorologi dan geofisika, perangkat lunak aplikasi yang telah dikembangkan sejak tahun 1991 seperti pemantauan data iklim, hujan, dan udara atas; penentuan pusat, kedalaman dan ukuran gempa; serta analisis data angin, ditingkatkan dan dimantapkan.

Di sektor pertambangan, pada tahun 1994/95 dikembangkan SIG pertambangan untuk keperluan administrasi pertambangan dan menunjang keperluan pemetaan secara teknis, di mana kegiatan yang telah dilaksanakan adalah mengolah peta dasar melalui kerjasama dengan Bakosurtanal, serta mengembangkan dan menerapkan program ap l ikas i yang te l ah d ikembangkan pada akh i r Repe l i t a V .

XXV/25

Page 26:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Pembangunan sistem informasi di sektor ini dimulai sejak tahun 1980-an, dipelopori oleh Pusat Penelitian Teknologi Mineral. Selanjutnya komputerisasi telah dikembangkan secara meluas pada berbagai unit organisasi, dan dewasa ini hampir seluruh unit kerja di Departemen Pertambangan dan Energi telah menggunakan komputer untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Di sektor pariwisata, pos, dan telekomunikasi (Parpostel), studi pengembangan SIM Parpostel yang dilaksanakan sejak tahun 1991/92, telah diterapkan secara bertahap, dan sampai tahun 1994/95 hasilnya antara lain adalah statistik tahunan, laporan bulanan dan laporan tahunan Parpostel. Dalam menunjang pengembangan jaringan komunikasi data, perkembangan prasarana sistem informasi lebih dimantapkan sejak dibangunnya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) dan diterapkannya pemakaian teknologi digital atau Integrated Satellite Digital Network (ISDN) serta kabel serat optik yang dikembangkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Selain itu, pada tahun pertama Repelita VI ditingkatkan penggunaan satelit dengan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk jaringan komunikasi data, terutama di kalangan perbankan dan dunia usaha.

Dalam rangka mengembangkan usaha koperasi, sebagai kelanjut-an dari pembangunan jaringan informasi perkoperasian yang telah dilakukan pada akhir Repelita V, pada tahun 1994/95 dikembangkan jaringan informasi perdagangan koperasi, yang diujicoba di 3 Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). Gerakan Koperasi telah pula mengembangkan Jaringan Usaha Koperasi (JUK) yang sejak tahun 1992 dirintis pembangunannya oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), dan pada tahun 1994/95 terus dikembangkan dan disempurnakan. JUK merupakan jaringan penghubung antarkoperasi dengan menggunakan sistem informasi bisnis, dan memberikan

XXV/26

Page 27:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pelayanan informasi dan sarana promosi usaha koperasi kepada seluruh anggota Dekopin. Pada saat ini, JUK telah dapat mengambil informasi secara on-Line dari Departemen Perindustrian dan WTC.

Pembangunan sistem informasi lingkungan hidup mulai dirintis sejak adanya Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1978, dan kegiatan pengumpulan data mulai dilakukan tahun 1989. Pada tahun 1994/95, kegiatan yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya seperti penetapan indikator dan indeks mutu lingkungan, penyusunan profil lingkungan, serta pemanfaatan SIG dilanjutkan dan ditingkatkan. Kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum Repelita VI antara lain pengembangan Sistem informasi dan Basis Data Kependudukan dan Lingkungan Hidup (SIKLUS) sebagai sarana bagi masyarakat umum yang memerlukan informasi mengenai lingkungan hidup, pengembangan SIG untuk membantu penyusunan neraca kualitas lingkungan hidup daerah, dan pengembangan jaringan informasi daerah, dilanjutkan dan dimantapkan. Informasi yang dapat diberikan dari SIKLUS antara lain adalah peraturan perundang-undangan, degradasi kualitas lingkungan hidup dan beban pencemaran, serta usaha konservasi lingkungan.

Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan telah dimulai pada Repelita V, di mana dalam pemetaan dan. perencanaan penggunaan tanah telah digunakan teknologi informasi yang dikembangkan melalui program Land' Use Planning and Mapping (LUPAM) atas bantuan Pemerintah Republik Federal Jerman, dan program The Second Land Resources Evaluation Planning and Project (LREPP II) atas bantuan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank). Pada tahun 1994/95 telah disusun program aplikasi yang dapat dimanfaatkan secara nasional, baik melalui SIG maupun melalui Sistem Informasi Pertanahan. Untuk mempercepat proses pengolahan data pendaftaran tanah dan pengurusan hak-hak atas tanah secara akurat serta

XXV/27

Page 28:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

mempercepat proses pelayanan sertifikasi, pada beberapa Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya dikembangkan sistem kompu- terisasi pelayanan pertanahan, yang sebagian besar dilakukan secara swadaya; sedangkan proyek percontohan di Kabupaten Karawang mendapat bantuan dana dari Bank Dunia. Selain itu, telah dikembangkan pula proyek percontohan komputerisasi pendaftaran tanah tekstual maupun spasial di Kantor Pertanahan Jakarta Utara.

Di sektor pendidikan dan kebudayaan, pada tahun 1994/95 telah dibangun sistem informasi kebudayaan, dan sedang dibangun sistem informasi pendidikan secara terpadu. Pengumpulan dan pengolahan data pendidikan tinggi secara meluas dimulai sejak tahun 1974. Antara tahun 1982 sampai 1984 dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Manajemen Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (SIM-Ditjen Dikti) telah dipasang perangkat komputer mini di beberapa perguruan tinggi. Pada tahun 1988/89 telah dirintis pengembangan Sistem Informasi Nasional Pendidikan Tinggi (Sinas-Dikti) yang pertama kali mendapat bantuan dana dari Bank Dunia. Sejak tahun 1990/91 dikembangkan Sinas-Dikti yang mencakup 3 sistem utama yaitu: Sistem Informasi Perguruan Tinggi (SIM-PT), SIM-Ditjen Dikti, dan Sistem Informasi Manajemen Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (SIM-Kopertis). Pada tahun 1991/92, SIM-PT telah diujicoba di Universitas Sebelas Maret, dan pada tahun 1994/95 telah diterapkan pada 8 Perguruan Tinggi Negeri. Sejalan dengan itu, pada tahun 1994/95 disusun perangkat lunak untuk Sistem Informasi Ditjen Dikti dan implementasi SIM-PT pada 6 perguruan tinggi lainnya. Beberapa perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor, telah pula membangun sistem informasinya masing-masing.

XXV/28

Page 29:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Di sektor kesehatan, pada tahun 1994/95 selain pengembangan dan peningkatan perangkat keras komputer di pusat dan daerah, telah dilakukan pula studi penyempurnaan format pelaporan mulai dari tingkat Puskesmas; penerbitan berbagai publikasi seperti pedoman pencatatan atau pelaporan Puskesmas (6.000 eksemplar), laporan eksekutif Kantor Wilayah (500 eksemplar), profil kesehatan Indonesia 1994 (2.500 eksemplar), profil kesehatan propinsi dan kabupaten/ kotamadya, informasi tenaga kesehatan (3.000 eksemplar), informasi ringkas kesehatan (2.000 eksemplar), brosur data kesehatan (4.000 eksemplar), serta berbagai publikasi lainnya. Pembangunan sistem informasi pada sektor kesehatan dirintis sejak Repelita I, yaitu mulai dengan penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan rumah sakit (catatan medik) sejak tahun 1972, dan pencatatan/pelaporan puskesmas terpadu pada tahun 1981, yang terus dikembangkan antara lain dengan tersusunnya konsep pengembangan dan pemantapan sistem informasi kesehatan pada tahun 1993. Komputerisasi data kesehatan telah dimulai sejak tahun 1986, dan sampai tahun 1994/95 telah dikembangkan berbagai program aplikasi kesehatan.

Dengan adanya pemisahan antara program kependudukan dan lingkungan hidup, sejak tahun pertama Repelita VI telah dirintis sistem pelaporan kependudukan berupa penyusunan profil kependudukan di daerah, sebagai upaya penyajian informasi kepen-dudukan dan keluarga. Untuk keperluan peta kerja pembangunan keluarga sejahtera, telah dilakukan pendataan dan pemetaan keluarga sejahtera sehingga keadaan dan perkembangan kesejahteraan setiap keluarga dapat diketahui dan diikuti, sebagai bahan masukan dalam penentuan kebijaksanaan. Pada tahun 1994/95 mulai dikembangkan SIDUGA guna mendayagunakan dan mengintegrasikan sistem informasi yang terkait dengan kependudukan dan keluarga yang telah ada pada setiap instansi dalam suatu jaringan yang terpadu, yang dikoordinasikan oleh Kantor Menteri Negara Kependudukan .

XXV/29

Page 30:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

SIDUGA ini pada dasarnya merupakan pengembangan yang lebih luas dari Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Keluarga Sejahtera (SIM-PKS) yang dibangun pada tahun 1993. Selain itu, dilanjutkan penyusunan neraca kependudukan dan lingkungan hidup di daerah (NKLD) oleh Pemerintah Daerah Tingkat I di seluruh propinsi, dan dirangkum di tingkat pusat dalam Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nasional (NKLN), yang dilaksanakan sejak Repelita IV. Data dan informasi kependudukan dan keluarga telah dikembangkan selaras dengan perkembangan Organisasi Keluarga Berencana, yaitu sejak berstatus sebagai swasta pada tahun 1957 sampai dibentuknya BKKBN pada tahun 1970, yang terus disempurnakan. Pada PJP I khususnya mulai Repelita III telah dilakukan penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan, penyediaan perangkat komputer dan program aplikasinya serta pela-tihan untuk petugas komputer untuk seluruh Daerah Tingkat II.

Dalam rangka menunjang pembangunan perumahan dan permukiman, pada tahun 1992/93 mulai dibangun Sistem Informasi Manajemen Kantor Menpera (SIM - Kantor Menpera) dengan menggunakan sistem jaringan komunikasi data lokal, sehingga seluruh unit kerja operasional di lingkungan Kantor Menpera dapat berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan yang ada. Pada tahun 1994/95, sistem tersebut telah dikembangkan menjadi sistem jaringan komunikasi data terpadu yang menghubungkan Kantor Menpera dengan instansi terkait, seperti Perum Perumnas dan PT Bank Tabung-an Negara (Persero). Sistem ini dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Perumahan dan Permukiman Terpadu (SIM-RUKIMDU). Selain itu, telah disusun pedoman nasional pendataan perumahan dan permukiman, sebagai acuan dalam upaya pendataan bidang perumahan dan permukiman nasional.

XXV/30

Page 31:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Di sektor agama, sejak tahun 1994/95 telah dikembangkan sistem basis data keagamaan dan basis data pendidikan agama islam (madrasah), yang telah diterapkan di 5 propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Selain itu, dirintis pula penerapan komputerisasi perpustakaan IAIN Syarif Hidayatulah Jakarta, dan disempurnakan pengembangan sistem informasi haji yang telah dirintis pembangunannya sejak awal Repelita IV.

Di sektor iptek, pembangunan jaringan komunikasi data iptek .

(Ipteknet) yang telah dilaksanakan sejak tahun 1990 oleh Dewan Riset Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus dilanjutkan. Ipteknet berfungsi untuk memperlancar komunikasi dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan bidang iptek, memperluas penyebaran informasi dan meningkatkan pertukaran informasi antarmasyarakat iptek, serta mendorong pengembangan sistem pelayanan informasi iptek. Ipteknet mulai beroperasi pada tahun 1993/94 dengan 6 simpul yang pada umumnya terdiri atas instansi pemerintah dan perguruan tinggi. Pada tahun 1995/96 direncanakan jumlah simpul yang terhubung dalam Ipteknet adalah 20, yang pada tahun 1994/95 sebagian sedang dalam proses uji coba dan sebagian sudah beroperasi. Melalui Ipteknet, simpul-simpul tersebut dapat berkomunikasi ke jaringan Internet. Selain itu, pada tahun 1994/95 telah pula dikembangkan laboratorium SIG, di mana BPPT turut berperan dalam pemasyarakatan dan penerapan SIG secara nasional. Untuk menyediakan informasi kuantitatif tentang masukan, keluaran, dan dampak kegiatan iptek guna menunjang para pembuat kebijakan yang terlibat dalam pembangunan sektor iptek dan industri agar dapat melihat elemen-elemen sistem iptek secara lebih spesifik dan mendalam, dikembangkan Sistem Informasi Indikator Iptek. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara BPPT, Pusat Analisa

XXV/31

Page 32:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Papiptek)-LIPI, dan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Kemudian untuk meningkatkan pelayanan informasi ilmiah, di beberapa lembaga penelitian dan pengembangan iptek, dikembangkan sistem informasi yang dapat diakses oleh berbagai pihak. Sistem Informasi Manajemen Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sistem Basis Informasi Perpustakaan telah dikembangkan oleh BPPT; dan Sistem Informasi Iptek-LIPI sebagai sistem informasi yang berbasis literatur dikembangkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII)-LIPI. Pendokumentasian informasi bukan literatur yang sudah mulai dikerjakan antara lain adalah basis data kemampuan iptek di Serpong dan teknologi tepat guna yang dilaksanakan dengan multi media oleh PDII-LIPI di Bandung. Di Cibinong telah pula dibangun basis data khusus untuk bidang bioteknologi. Basis data literatur di Jakarta sudah dibuka selama 24 jam untuk dapat diakses oleh umum, walaupun masih menggunakan jaringan komunikasi komputer melalui saluran telepon (sistem dial-up). Selain itu, di. Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada tahun 1994/95 dibangun sistem informasi untuk mendukung program kelembagaan dan diversifikasi iptek nuklir, dan dalam Repelita V telah dikembangkan sistem informasi penelitian dan pengembangan iptek nuklir serta sistem informasi perpustakaan iptek nuklir. Untuk menunjang jaringan komunikasi data, pada tahun 1994/95 dilanjutkan dan ditingkatkan pengembangan fasilitas komunikasi data melalui radiolink, sebagai salah satu alternatif sarana komunikasi data, terutama bagi daerah yang belum tersedia fasilitas saluran telepon. Fasilitas radiolink ini telah dirintis pengembangannya sejak tahun 1989 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Indonesia.

XXV/32

Page 33:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Sistem informasi juga dikembangkan dalam pemetaan wilayah berupa SIG, dengan Bakosurtanal sebagai pembina Sistem Informasi Geografi Nasional (SIGNAS). Mengingat peta dasar wilayah Indonesia merupakan informasi yang penting dalam perencanaan pembangunan wilayah, secara bertahap peta rupa bumi yang ada telah dirubah menjadi peta digital untuk membentuk kerangka SIG dalam rangka membangun SIG nasional. Pada tahun 1994/95 telah dilakukan penataan penyelenggaraan SIG termasuk penyusunan kamus istilah survei dan pemetaan, penataan dan pembentukan basis data, peningkatan dan klasifikasi program aplikasi, serta peningkatan pemanfaatan kualitas dan kuantitas paket SIG. Di beberapa sektor seperti kehutanan, pekerjaan umum, pertambangan, lingkungan hidup, dan pertanahan telah dikembangkan pula SIG. Pemanfaatan SIG itu sendiri dimulai sejak tahun 1978 oleh Bakosurtanal untuk pemantauan komoditi perkebunan di seluruh Indonesia. Sejak tahun terakhir Repelita IV telah dikembangkan SIG nasional untuk sumber daya matra darat melalui proyek Land Resource Evaluation and Planning (LREP). LREP tahap I yang dimulai pada tahun 1985 telah menghasilkan 8 pusat data propinsi di Sumatera, sedangkan LREP tahap II yang dimulai tahun 1992 telah menghasilkan pusat data di 18 propinsi. Sementara itu, mulai tahun 1993 telah pula dikembangkan SIG nasional untuk sumber daya matra laut melalui Proyek Marine Resource Evaluation and Planning (MREP), dan pada tahun 1994/95 sistem ini sedang diterapkan pada pusat data di 10 propinsi. Pada akhir Repelita V pembangunan basis data telah dimulai dengan terselenggaranya basis data digital rupa bumi skala 1:250.000. Kerangka SIG hasil digitasi peta skala 1:50.000 telah menyelesaikan 80 persen dari peta dasar nasional dengan skala yang sama yang telah diterbitkan sampai akhir Repelita V.

Informasi hukum telah dikembangkan melalui Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman yang dimulai sejak tahun

XXV/33

Page 34:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

1977/78. Sampai tahun 1994/95 telah dikembangkan beberapa sistem informasi, seperti Sistem Informasi Hak Cipta, Paten, dan Merek; Hukum dan Perundang-undangan; Pemasyarakatan; Keimigrasian; Pengawasan; Pembinaan Hukum Nasional; serta Sistem Informasi Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara. Pada tahun 1994/95 dilanjutkan pembangunan. Sistem Informasi Kejaksaan Agung Republik Indonesia (SIMKA) yang meliputi pembangunan sistem aplikasi kepegawaian, aplikasi kriminal, serta aplikasi perdata dan tata usaha negara yang masih dalam tahap penyelesaian; di samping pembangunan jaringan komunikasi data SIMKA di 5 Kejaksaan Tinggi yaitu DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang.

Di bidang pertahanan dan keamanan, pada tahun pertama Repelita VI sedang dikembangkan jaringan informasi di lingkungan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Hankam), serta antara Angkatan pada Angkatan Bersenjata, Departemen Hankam, dan Markas Besar ABRI, sebagai upaya terselenggaranya Sistem Informasi Pertahanan dan Keamanan Negara (Sisinfo-Hankamneg). Selain itu dikembangkan pula sistem komunikasi dan informasi pengamanan dengan menggunakan teknologi canggih oleh BPPT bekerja sama dengan Kepolisian (POLRI), Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, dan PT INTI, untuk membantu POLRI dalam melaksanakan tugas pengamanan, di mana telah selesai rancangan teknisnya. Pada tahun 1994/95, sistem ini dikembangkan untuk mendukung pengamanan kawasan Pulau Batam, Rempang, dan Galang (Barelang), yang akan diterapkan pada tahun 1995/96.

XXV/34

Page 35:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

b. Program Penunjang

1) Program Pemasyarakatan Sistem Informasi

Program pemasyarakatan sistem informasi merupakan tahapan awal dari usaha menciptakan manusia dan masyarakat informasi melalui upaya agar masyarakat mengetahui ihwal teknologi informasi, mampu memanfaatkan informasi untuk mendapatkan nilai tambah, lebih menghargai data dan informasi, serta menanamkan budaya sadar informasi.

Dalam rangka meningkatkan budaya sadar informasi dan pemanfaatan sistem informasi, pada tahun 1994/95 dilakukan penyebaran informasi melalui pemberitaan atau tulisan mengenai perkembangan teknologi informasi dan pembangunan sistem informasi di berbagai media cetak dan elektronik, penyelenggaraan berbagai seminar dan kegiatan lomba yang berkaitan dengan teknologi informasi, serta pameran komputer. Selain itu, dalam rangka pemasyarakatan sistem informasi, pada bulan Agustus 1994 telah diselenggarakan Konperensi Komputer Nasional, dan untuk memperlihatkan kemajuan pemanfaatan sistem informasi di lingkungan instansi pemerintah telah dibangun Serambi Depan informasi Kepemerintahan.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, kesadaran akan pentingnya informasi dan penggunaan teknologi informasi semakin meningkat pada berbagai sektor pembangunan dan lapisan masyarakat. Hal ini antara lain terlihat dari perkiraan belanja masyarakat terhadap perlengkapan teknologi informasi yang meningkat rata-rata 20 persen per tahun. Sebagai gambaran khususnya untuk PC, pada tahun 1993 telah terjual sekitar 200.000 unit dan meningkat 25 persen pada tahun 1994 menjadi sekitar 250.000 unit.

XXV/35

Page 36:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Pada tahun 1994, populasi PC pada masyarakat diperkirakan telah mencapai sekitar 1.000.000 unit, yang tersebar di instansi pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan di rumah tangga. Gambaran mengenai perkiraan nilai pemasaran komputer, baik perangkat keras, perangkat lunak, dan jasa profesional sistem informasi yang mencakup jasa untuk pendidikan dan pelatihan, pemeliharaan komputer, serta konsultasi terdapat pada Tabel XXV-1. Perkiraan nilai pemasaran komputer pada tahun 1994 mencapai 640 juta dolar AS atau meningkat 14,7 persen dari tahun 1993 sebesar 558 juta dolar AS, dan meningkat 61 persen dari awal Repelita V sebesar 397,4 juta dolar AS. Ini menunjukkan bahwa teknologi informasi telah makin memasyarakat.

Selain itu, pada tahun 1994/95 persentase data sensus/survei BPS yang diolah dengan komputer telah mencapai 80 persen, di mana pada akhir Repelita V adalah sebesar 75 persen dan pada awal PIP I baru mencakup 5 persen. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi yang antara lain terlihat dari jumlah PC yang terpasang di BPS dari 250 unit pada awal Repelita V menjadi 477 unit pada tahun 1993/94 dan 547 unit pada tahun 1994/95, maka waktu pengolahan data sensus/survei berkurang dari 3 tahun pada awal PJP I menjadi 2 tahun pada akhir Repelita V, dan pada tahun 1994/95 memerlukan waktu kurang dari 2 tahun.

2) Program Pembinaan Industri Teknologi Informasi

Program pembinaan industri teknologi informasi bertujuan meningkatkan kemampuan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi di dalam negeri dan yang mampu memanfaatkan peluang pasar internasional.

XXV/36

Page 37:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Dalam rangka pengembangan industri teknologi informasi/ komputer, pada tahun 1994/95 dilanjutkan upaya mendorong peran serta dunia usaha untuk meningkatkan investasinya dalam industri komputer antara lain melalui pembebasan bea masuk komponen, dan ditingkatkan pula kegiatan penelitian dan pengembangan serta kemampuan rancang bangun. Untuk mendukung pengembangan industri teknologi informasi dan industri lain pada umumnya, sedang disiapkan Pusat Komputasi Nasional Kinerja Tinggi oleh BPPT; dengan tujuan membantu industri dalam mengembangkan produk baru yang unggul, mempersiapkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi komputasi dan komputer mutakhir, mempersiapkan penguasaan teknologi perangkat keras komputer mutakhir, memasyarakatkan teknologi komputasi ilmiah, serta melembagakan kegiatan pemanfaatan fasilitas komputasi yang berfungsi sebagai fasilitator antara lembaga riset dan industri. Pada tahun 1994/95 kegiatannya mencakup studi dan perencanaan, dan diharapkan pada tahun kedua Repelita VI sudah mulai dapat diterapkan. Kebijaksanaan pemerintah dalam pembinaan dan peningkatan penggunaan barang/peralatan buatan dalam negeri yang dicanangkan sejak tahun 1983, telah mendorong berkembangnya industri teknologi informasi khususnya perakitan PC.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri teknologi informasi, pada saat ini Indonesia telah memiliki kemampuan dalam merakit PC dan membuat komponen komputer, seperti key-board, casing, monitor, catu daya (power supply) dan sebagainya, bahkan telah diekspor. Pada tahun 1994/95 produksi komputer mikro (PC) telah mencapai 55.668 unit, yaitu meningkat 5 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 53.017 unit, dan meningkat 354,9 persen dari awal Repelita V sebanyak 12.238 unit. Demikian pula produksi komponen komputer (integrated circuit dan resistor) meningkat sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya dan

XXV/37

Page 38:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

meningkat 182,7 persen dari awal Repelita V. Pada tahun 1994/95 produksi integrated circuit mencapai 165,9 juta unit dan resistor 15,9 juta unit. Sedangkan pada tahun 1993/94 produksinya adalah 158 juta unit untuk integrated circuit dan 15,2 juta unit untuk resistor (Tabel XXV-2).

Mengingat kebutuhan perangkat lunak aplikasi yang cukup besar dan terus meningkat, pengembangan perangkat lunak komputer merupakan tantangan dan peluang yang berdaya saing dalam meningkatkan industri teknologi informasi. Untuk mengatasi adanya sikap kurang menghargai hak cipta perangkat lunak komputer, sejak tahun 1994/95 upaya perlindungan hukum terhadap hak cipta di bidang program komputer ditingkatkan. Antara lain melalui persyaratan peserta tender yang harus menjadi anggota organisasi asosiasi di bidang teknologi informasi seperti Asosiasi Pengusaha Nasional Informatika (APNI) dan Asosiasi Piranti Lunak Komputer Indonesia (ASPILUKI). Dengan persyaratan tersebut, diharapkan asosiasi yang bersangkutan dapat ikut melaksanakan pengawasan terhadap peredaran perangkat lunak dari tindakan pelanggaran hak cipta. Selain pengembangan perangkat lunak untuk berbagai keperluan pemakai di dalam negeri, seperti sistem informasi perhotelan, sistem buku besar, dan perangkat lunak penghubung sistem PC dengan sistem berskala, industri perangkat lunak Indonesia sudah mendapat kepercayaan pihak luar negeri untuk melaksanakan kontrak pemro-graman, antara lain dengan Jepang.

3) Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Sistem Informasi

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan sistem informasi, diperlukan tenaga profesional dengan kualitas dan jumlah yang memadai . Program pendidikan, pelat ihan, dan

XXV/38

Page 39:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

penyuluhan sistem informasi bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga ahli yang terampil untuk mendukung pelaksanaan pembangunan sistem informasi yang andal.

Dalam rangka itu, dan sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, maka sumber daya manusia yang ada sebagai pendukung utama berfungsinya sistem informasi manajemen ditingkatkan kemampuan dan keterampilannya melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus. Pada berbagai instansi telah diberi kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti program pendidikan jenjang diploma (D-3), sarjana (S-1), master (S-2), dan doktor (S-3) di bidang informatika/ilmu komputer pada perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, serta diselenggarakan program pendidikan dan pelatihan intern bagi pegawai di tingkat pusat dan daerah. Pada tahun 1994/95 telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional di bidang teknologi informasi oleh 7 Departemen/LPND dengan jumlah peserta 598 orang. Selain itu dilaksanakan pula pelatihan "sarjana plus" di bidang statistik untuk tenaga sarjana dengan latar belakang pendidikan bukan statistik yang ditugaskan dalam pengembangan sistem informasi, antara lain oleh Departemen Pertanian melalui kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor. Unit kerja sebagai penanggung jawab dalam pelatihan komputer yang disebut UPT Pelatihan Komputer yang dibentuk di BPS, selain telah melatih pegawai BPS, juga telah memberi bantuan pelatihan kepada pegawai dari instansi lain.

Untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak akan tenaga analis sistem, pemrogram, dan operator komputer, diupayakan pula peningkatan pendidikan sekolah di bidang teknologi informasi terutama di perguruan tinggi, serta pendidikan luar sekolah dalam bentuk kursus-kursus komputer. Pada tahun 1994/95 terdapat 4 Perguruan Tinggi Negeri (Institut Teknologi Bandung, Universitas

XXV/39

Page 40:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Surabaya) yang telah membuka program pendidikan di bidang informatika/ilmu komputer dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1.238 orang atau meningkat sebesar 24,17 persen dari 997 orang pada tahun 1993/94. Sedangkan jumlah Perguruan Tinggi Swasta (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Akademi) yang mempunyai program pendidikan di bidang informatika/komputer pada tahun 1994/95 adalah 86 dengan jumlah seluruh mahasiswa 67.360 orang dan jumlah lulusan yang terdiri atas sarjana (S-1) dan diploma (D-3) sebanyak 6.530 orang. Pada tahun 1993/94, jumlah Perguruan Tinggi Swasta tersebut adalah 77, dengan jumlah mahasiswa 56.773 orang dan jumlah lulusan 3.488 orang.

Untuk memberikan dorongan dan motivasi bagi pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai analis sistem dan pemrogram komputer khususnya pejabat fungsional pranata komputer, dilakukan pembinaan oleh BPS. Sampai dengan akhir bulan Maret 1995 jumlah pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional pranata komputer telah mencapai 868 orang yang tersebar di 21 instansi pemerintah, atau meningkat 8,2 persen dari tahun 1993/94 dan meningkat 33,1 persen dari tahun 1990/91. Dari jumlah tersebut sebagian besar atau 68,8 persen adalah golongan II, sedangkan sisanya terdiri atas golongan III sebesar 30,4 persen dan golongan IV sebesar 0,8 persen.

4) Program Pembinaan Kelembagaan

Program pembinaan kelembagaan bertujuan memantapkan tatanan kelembagaan yang dapat mendorong pemanfaatan yang optimal atas sumber daya informasi, meningkatkan kelancaran penyelenggaraan sistem informasi, dan mempercepat penguasaan kemampuan di bidang teknologi informasi.

XXV/40

Page 41:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Dalam rangka memenuhi meningkatnya kebutuhan informasi yang aktual dan akurat secara cepat, pada tahun 1994/95 dilakukan penataan organisasi dan tata kerja unit pengelola data dan informasi, baik secara struktural maupun fungsional di tingkat pusat dan daerah. Hal tersebut antara lain dilakukan melalui pembentukan unit kerja yang secara khusus menangani pengembangan sistem informasi, ataupun melalui penyesuaian tingkat, fungsi dan ruang lingkup dari unit kerja yang ada, seperti di Departemen Pertanian, Transmigrasi, Tenaga Kerja, Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, dan Kantor Menpera. Sampai tahun 1994/95 terdapat 22 instansi pemerintah yang telah mempunyai unit kerja setingkat eselon II yang menangani pengembangan sistem informasi atau berfungsi sebagai pusat data dan informasi di sektor masing-masing, yaitu Departemen Pertanian, Perhubungan, Perindustrian, Dalam Negeri, Transmigrasi, Pendidikan dan Kebudayaan, Tenaga Kerja, Pekerjaan Umum, Pertahanan dan Keamanan, Keuangan, Perdagangan, Luar Negeri; serta beberapa LPND seperti BPS, BKPM, BPPT, LIPI, Bakosurtanal, Bulog, BKKBN, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), LAN, dan BATAN.

Sejak tahun pertama Repelita VI telah ditetapkan pembina informasi yang berperan dalam mengkoordinasikan dan menentukan struktur data dan perangkat lunak untuk aspek/bidang tertentu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi, seperti BAKN untuk data kepegawaian; Departemen Keuangan untuk data keuangan dan kekayaan milik negara (inventaris); Bakosurtanal untuk data spasial dan SIG; BPS untuk data statistik; BPPT dan LIPI untuk data iptek; Departemen Pertanian untuk data pertanian; Departemen Perindustrian untuk data industri, dan sebagainya. Para pembina sistem informasi ini juga menjadi sumber data utama untuk informasi tertentu sesuai dengan tugas dan fungsiya, dan menjadi simpul bagi

XXV/41

Page 42:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pertukaran informasi dalam jaringan informasi nasional yang akan terus dikembangkan.

Dalam rangka memantapkan pengolahan data di daerah, pada tahun 1994/95 dilanjutkan pembinaan dan persiapan pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II, yang telah mulai dibentuk sejak tahun 1992 di bawah koordinasi Departemen Dalam Negeri. Sampai tahun 1994/95 telah dibentuk 16 KPDE di Daerah Tingkat I dan 62 KPDE di Daerah Tingkat II.

Untuk lebih memantapkan pembinaan kelembagaan, dibentuk jaringan komunikasi antar instansi yang terdiri dari para pembina/pengelola sistem informasi instansi pemerintah/BUMN oleh BAKOTAN. Dalam forum tersebut dibahas permasalahan bersama seperti kedudukan dan fungsi pengelola sistem informasi, maupun yang berkenaan dengan permasalahan yang lebih spesifik seperti otomatisasi kantor, sistem terbuka, penanggulangan kejahatan dan serangan virus komputer, serta pemanfaatan sistem dukungan pembuatan keputusan.

Dalam realisasinya, tidak seluruh pelaksanaan pembangunan sistem informasi pada tahun pertama Repelita VI berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, antara lain disebabkan oleh penyempurnaan penentuan skala prioritas; belum seluruh unit organisasi atau unit kerja pelaksana tugas di bidang sistem informasi tertata secara struktural; masih kurangnya kesadaran dari berbagai instansi/sektor tentang pentingnya suatu informasi yang akurat dan tepat waktu untuk pembangunan; kurangnya dukungan prasarana dan sarana sistem informasi yang memadai sehingga pengolahan dan penyampaian data/informasi kurang lancar; belum bakunya format l aporan a t au t e r l a lu banyak fo rmat yang d igunakan un tuk

XXV/42 r

Page 43:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

TABEL XXV - 1PERKEMBANGAN PASAR KOMPUTER 1)

1989 - 1993, 1994(juta dolar AS)

XXV/43

Page 44:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

GRAFIK XXV - 1PERKEMBANGAN PERKIRAAN PASAR KOMPUTER

MENURUT JENIS PENGGUNAAN1989 - 1993, 1994

(juta dolar AS)

Perangkat Keras Perangkat Lunak Jasa Profesional

700

800

500

400

300

200.

100

0

1990 1991 1994 repelita VI

1989R e p e l i t a V

19991992

XXV/44

Page 45:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

GRAFIK XXV - 2PERKEMBANGAN PERKIRAAN PASAR KOMPUTER

MENURUT LINGKUP PENGGUNAAN1989 - 1993, 1994

(juta dolar AS)

700

600

500

400

300

200

100

0

Page 46:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 47:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

1989 1990 1991 1992 1993 1904R e p e I i t a V Repelita VI

Umum Distribusi Produksi Keuangan

Page 48:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 49:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

XXV/45

Page 50:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 51:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

GRAFIK XXV - 3PERKEMBANGAN PRODUKSI

KOMPUTER MIKRO (PC)1989/90 - 1993/94, 1994/95

(ribu unit)

1999/90 1990/91 1991/92 1992/93 1993/94 1994/96R e p e l i t a V Repelita VI

XXV/47

Page 52:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

GRAFIK XXV - 4PERKEMBANGAN PRANATA KOMPUTER

1990/91 - 1993/94, 1994/95.

XXV/48

Page 53:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

(orang)

600

400

200

0

1.000

800

Page 54:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 55:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

1990/91 1991/92 1992/98R e p I i t a V

1994/96 Repel i ta VI

1989/90

1998/94

Page 56:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pengumpulan data; masih kurangnya koordinasi antarunit organisasi sehingga menyebabkan perbedaan dan tumpang tindih kegiatan; kurangnya tenaga ahli dan terampil di bidang sistem informasi dibandingkan dengan berkembangnya teknologi, organisasi dan kebutuhan; serta masih terbatasnya alokasi sumber daya termasuk dana dalam pengembangan sistem informasi.

Beberapa kebijaksanaan dan langkah-langkah yang telah diambil untuk lebih memantapkan pengembangan sistem informasi antara lain adalah peninjauan kembali program yang dilaksanakan disesuaikan dengan tingkat kepentingannya, meningkatkan perluasan pemasyarakatan arti dan manfaat informasi, peningkatan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penataan kelembagaan, evaluasi dan penyempurnaan paket aplikasi yang telah dikembangkan, pembakuan format data/laporan, serta peningkatan penyediaan sarana dengan teknologi informasi yang andal.

Meskipun pelayanan informasi, baik bagi perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan maupun bagi masyarakat luas pengguna informasi, belum sepenuhnya sebagaimana yang diharapkan, namun selama 50 tahun terakhir cukup banyak kemajuan yang telah dicapai dalam penggunaan teknologi informasi, penyediaan sumber daya manusia, ketersediaan sumber data, serta arah kebijaksanaan pembangunan sistem informasi yang lebih mantap.

C. STATISTIK

1. Sasaran, Kebijaksanaan, dan Program Repelita VI

Sasaran pembangunan statistik dalam Repelita VI adalah berkembangnya sistem perstatistikan nasional yang makin terpadu

XXV/49

Page 57:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

yang mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pembangunan secara sektoral, lintas sektor, nasional, dan regional.

Untuk mencapai sasaran pembangunan statistik tersebut, kebijaksanaan yang ditempuh pada Repelita VI adalah menyempurnakan penyelenggaraan statistik melalui peningkatan keseragaman kegiatan statistik, peningkatan usaha pengintegrasian pelaksanaan survei dan sensus dengan periodisasi tertentu, pemanfaatan secara optimal data statistik hasil registrasi dari berbagai instansi, pemanfaatan survei inti, peningkatan cakupan dan lingkup data, peningkatan ketepatan waktu penyajian, pengembangan teknik dan metode sesuai dengan standar internasional, dan pemanfaatan teknologi yang andal dalam pengolahan serta penyebarluasan data statistik; meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan badan usaha akan pentingnya statistik dan penggunaannya, sehingga meningkatkan peran masyarakat dan badan usaha dalam kegiatan perstatistikan, baik sebagai sumber informasi statistik maupun sebagai pemakai data statistik, serta peningkatan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tenaga statistik; dan mengembangkan kelembagaan statistik, baik di pusat maupun di daerah.

Dalam rangka melaksanakan kebijaksanaan tersebut disusun program pembangunan statistik yang terdiri atas program pokok dan program penunjang. Program pokok adalah program penyempurnaan dan pengembangan statistik, sedangkan program penunjang adalah program pengembangan informasi statistik serta program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan statistik.

XXV/50

Page 58:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

2. Pelaksanaan dan Hasil Pembangunan Tahun Pertama Repelita VI

Pada tahun pertama Repelita VI kegiatan pembangunan perstatistikan yang secara langsung ditujukan untuk meningkatkan ketelitian data antara lain meliputi penyempurnaan metodologi survei, penambahan sampel, pelaksanaan studi persiapan pelaksanaan sensus dan survei, dan pembinaan sumber daya manusia. Selain itu kegiatan untuk meningkatkan kecepatan pengumpulan dan penyajian data antara lain melalui: pengadaan prasarana komputer dan kendaraan roda empat di Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya, penambahan sepeda motor untuk Mantri Statistik serta pengembangan jaringan sistem informasi statistik.

Berbagai kegiatan dan hasil-hasil pembangunan perstatistikan yang dilakukan melalui program pokok dan penunjang pada tahun 1994/95 secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

a. Program Pokok

1) Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik

Program, Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik ditujukan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data statistik ekonomi dan sosial. Kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui sensus, survei antar sensus, survei sektoral/lintas sektor, pemanfaatan catatan administrasi dan studi khusus. Dalam pengumpulan data tersebut unit statistik yang dipilih terdiri dari rumah tangga, perusahaan dan kepala wilayah unit pencacahan.

XXV/51

Page 59:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik mencakup: (1) peningkatan dan pengembangan data statistik, (2) penyempurna- an teknik statistik, (3) pengkajian dan analisis statistik, serta (4) penyempurnaan prasarana fisik dan kelembagaan statistik.

Hasil Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik terutama berupa data statistik yang beragam baik yang dipublikasikan maupun yang tidak. Jumlah publikasi yang dihasilkan setiap tahunnya bervariasi menurut jenis data dan kegiatan statistik, antara lain Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Publikasi yang tercatat pada tahun pertama Repelita VI berjumlah 308 meningkat dibanding jumlah publikasi pada tahun akhir Repelita V sebanyak 209 jenis (Tabel XXV-3). Di samping itu juga diterbitkan publikasi bulanan dalam bentuk Buletin Ringkas yang berisi perkembangan indeks harga, indeks produksi industri, ekspor-impor barang, hasil produksi padi dan palawija, serta Indikator Ekonomi yang memuat data indeks harga, keuangan negara, perbankan, penanaman modal, neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri, produksi, perhubungan, hotel dan pariwisata, dan pendapatan nasional.

a) Peningkatan dan Pengembangan Data Statistik

Peningkatan dan pengembangan data statistik mencakup kegiatan penyempurnaan dan pengembangan metode pengumpulan, pengolahan serta penyajian data di berbagai bidang statistik, yaitu statistik produksi dan distribusi, statistik sosial kependudukan, statistik neraca nasional, dan statistik kewilayahan.

(1) Statistik Produksi dan Distribusi

Data Statistik Produksi dan Distribusi merupakan sumber data utama dalam perumusan dan evaluasi berbagai kebijaksanaan

XXV/52

Page 60:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

khususnya yang menyangkut jumlah produksi barang dan jasa, pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, perkembangan daya bell masyarakat, serta perkembangan pendapatan dan pengeluaran pemerintah di berbagai tingkat wilayah administrasi. Kegiatan peningkatan dan pengembangan data Statistik Produksi dan Distribusi yang dilaksanakan secara kontinu meliputi kegiatan: Survei Pertanian Tanaman Pangan, Survei Pertanian Non Tanaman Pangan, Survei Perusahaan Pertanian, Sensus Pertanian, Survei Industri Besar dan Sedang, Survei Industri Kecil dan Rumah Tangga, Survei Konstruksi, Survei Pertambangan, Survei Upah, Sensus Ekonomi, Survei Harga Produsen, Survei Harga Konsumen dan Perdagangan Besar, Survei Keuangan Daerah Tingkat I, Tingkat II dan Desa, Survei Usaha Rumah Tangga, Perdagangan, Jasa dan Perhubungan, Survei Koperasi Non-KUD, Kompilasi Data Statistik Ekspor dan Impor, serta Survei dan Kompilasi Data Statistik Perhubungan Darat, Laut dan Udara. Secara garis bestir perkembangan kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

(a) Survei Pertanian

Sejak Repelita I kegiatan pengumpulan data mengenai luas tanaman, luas panen dan jumlah produksi pertanian tanaman pangan mendapatkan prioritas utama. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan data, maka data yang dikumpulkan telah diperluas sehingga mencakup pula Pertanian Non Tanaman Pangan dan Perusahaan Pertanian. Survei Perusahaan Pertanian Non Tanaman Pangan bertujuan untuk mendapatkan data tentang pola usaha seperti produksi, tenaga kerja, struktur biaya, pengolahan dan pemasaran serta nilai tambah pada perusahaan perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan hortikultura serta data tentang jumlah pemotongan ternak dan data tentang produksi perikanan yang dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pelaksanaan kegiatan ini tiap tahun

XXV/53

Page 61:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

terus disempurnakan dan makin dimantapkan termasuk dalam tahun 1994/95.

Hasil yang dicapai disajikan secara triwulanan, semesteran dan tahunan antara lain dalam publikasi: Statistik Produksi Padi dan Palawija, Statistik Produksi Tanaman Sayuran, Statistik Produksi Tanaman Buah-buahan, Statistik Luas Lahan Menurut Penggunaan, Statistik Luas Intensitas Serangan Hama/load Pengganggu, Neraca Bahan Makanan, Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija, Pendapatan Petani, Statistik Perkebunan, Statistik Kehutanan, Statistik Rumah Potong Hewan dan Produksi Perikanan Laut Yang Dijual di Tempat Pelelangan Ikan, Statistik Perusahaan Peternakan, Perusahaan Unggas, Perusahaan Sapi Perah, Tempat Pelelangan Ikan, Perusahaan Perikanan, Indikator Pertanian, dan Direktori Koperasi Unit Desa.

(b) Sensus Pertanian 1993

Kegiatan statistik pertanian melalui kegiatan sensus dimaksudkan terutama untuk merekam data karakteristik rumah tangga pertanian, perusahaan pertanian dan perwilayahan (potensi desa). Data tersebut diperlukan untuk kegiatan pembangunan di sektor pertanian.

Dalam Sensus Pertanian 1993 telah dilakukan pengumpulan data secara rinci tentang penguasaan dan penggunaan tanah pertanian baik sawah maupun lahan kering, pola usaha pertanian, pola pertanaman, partisipasi rumah tangga pertanian terhadap usaha intensifikasi, penggunaan peralatan pertanian, serta pendapatan petani.

Kegiatan pengumpulan data Sensus Pertanian dilaksanakan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap (sensus) dan pencacahan sampel. Dalam pelaksanaan Sensus Pertanian 1993 pencacahan

XXV/54

Page 62:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

lengkap dilakukan pada perusahaan pertanian, KUD dan untuk Potensi Desa. Sedangkan pencacahan sampel dilakukan terhadap rumah tangga pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan darat, perikanan laut dan tambak air payau, perkebunan rakyat, perburuan dan kehutanan.

Pelaksanaan Sensus Pertanian 1993 diawali dengan kegiatan Pilot I, II dan Gladi Bersih yang dilaksanakan pada tahun 1990/91, 1991/92 dan 1992/93. Pada tahun 1994/95 dilakukan kegiatan pendaftaran rumah tangga penangkapan ikan, pencacahan rumah tangga, pencacahan perusahaan, pengecekan direktori KUD, pencacahan KUD, dan kegiatan pengolahan lanjutan.

Sampai dengan tahun 1994/95 telah diterbitkan beberapa publikasi hasil Sensus Pertanian 1993 yang antara lain meliputi: hasil pendaftaran rumah tangga, sensus sampel rumah tangga pertanian pengguna lahan, survei evaluasi pasca sensus, sensus sampel pendapatan rumah tangga pertanian, koperasi unit desa, perusahaan pertanian, sensus sampel rumah tangga pertanian per sub-sektor, potensi desa dan beberapa hasil analisa.

(c) Survei Industri

Data struktural sektor industri, khususnya data tenaga kerja, tingkat produktivitas, struktur biaya, permodalan, nilai masukan dan nilai tambah, sangat diperlukan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan sektor industri. Kegiatan pengumpulan data sektor industri dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan perusahaan industri dan pendekatan rumah tangga usaha industri. Mulai tahun terakhir Repelita IV sampai dengan tahun pertama Repelita VI kegiatan statistik industri dengan menggunakan pendekatan perusahaan industri dilaksanakan melalui kegiatan: Survei

XXV/55

Page 63:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Industri Besar dan Sedang, serta Penyempurnaan Direktori Industri Besar dan Sedang. Pengumpulan data perusahaan industri ini dila-kukan secara triwulanan dengan tujuan agar dapat mengukur laju pertumbuhan dan pola musiman sektor industri besar dan Sedang. Sedangkan untuk dapat memberikan gambaran perkembangan sektor industri kecil maka dilakukan Survei Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga. Hasil kegiatan survei-survei tersebut dipublikasikan setiap tahun. Hasil pengolahan indeks produksi yang dikumpulkan melalui survei triwulanan, selain disajikan dalam Buletin Ringkas juga disajikan secara berkala dalam Indikator Ekonomi.

Sejalan dengan makin meningkatnya peranan pembangunan sektor industri dalam pembangunan nasional, penyediaan data statistik industri terus disempurnakan. Dengan bertambah luasnya kegiatan industri di dalam perekonomian nasional, jumlah responden survei industri telah meningkat dari 21.203 pada awal Repelita V menjadi 57.309 pada tahun 1994/95 (Tabel XXV-4). Publikasi yang diterbitkan antara lain Statistik Industri Besar dan Sedang, Statistik Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga.

(d) Survei Konstruksi

Statistik konstruksi yang dikumpulkan meliputi data statistik konstruksi gedung, seperti gedung tempat tinggal; konstruksi bangunan sipil, seperti bangunan jalan, jembatan dan landasan, bangunan jalan dan jembatan kereta api, dan bangunan sipil lainnya; konstruksi bangunan khusus, seperti pemasangan pondasi dan pilar, pengeboran air bersih, penyiapan lahan, instalasi gedung, dan sebagainya. Survei ini dilakukan secara triwulanan dan tahunan terhadap perusahaan konstruksi anggota AKI (Asosiasi Konstruksi Indonesia) dan non anggota AKI di 27 Propinsi. Sampai dengan tahun 1994/95 telah dihasilkan beberapa publikasi antara lain: Statistik

XXV/56

Page 64:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Bangunan/Konstruksi Anggota AKI dan Non Anggota AKI, serta Statistik Pembangunan Perumahan di Indonesia.

(e) Survei Pertambangan

Survei pertambangan dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang jumlah perusahaan pertambangan, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, penggunaan bahan bakar, struktur ongkos, pembentukan barang-barang modal dan sebagainya. Di samping itu untuk melengkapi data statistik pertambangan, dikumpulkan data primer melalui survei pertambangan bahan galian industri (pertambangan kecil) dan data sekunder yang dimiliki oleh Departemen Pertambangan dan Energi. Kegiatan survei pertambangan mencakup pengumpulan data pertambangan besar golongan A dan B yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi secara komersial. Sampai dengan tahun 1994/95 telah diterbitkan beberapa publikasi meliputi statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, Pertambangan Non Minyak dan Gas Bumi, Tigabelas Bahan Tambang Terpenting yang menyajikan data tentang produksi, konsumsi, dan ekspor, serta Indeks Produksi Sembilan Bahan Tambang.

(1) Survei Listrik, Gas dan Air Minum

Survei Listrik, Gas dan Air Minum dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang jumlah perusahaan listrik, perusahaan gas, perusahaan air minum, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, penggunaan bahan bakar, struktur ongkos, pembentukan barang-barang modal dan sebagainya. Di samping itu untuk melengkapi data statistik listrik, gas dan air minum, dikumpulkan data primer melalui survei penggunaan energi dan data sekunder yang ada pada Direktorat Jenderal Listrik dan Energi. Sampai dengan tahun 1994/95 publikasi

XXV/57

Page 65:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

yang diterbitkan meliputi statistik Listrik dan Gas Kota, statistik Air Minum, dan Neraca Energi.

(g) Survei Upah

Survei ini ditujukan untuk mendapatkan data statistik upah di berbagai sektor yang antara lain meliputi: (1) upah minimum dan diferensiasi upah di berbagai sektor menurut jenis kegiatan/pekerjaan dan daerah, (2) kecenderungan dan indeks upah buruh, serta (3) informasi yang dapat menunjang perhitungan angka pendapatan nasio-nal dari komponen upah.

Sejak tahun 1986 telah dilakukan penyempurnaan, yaitu dengan membedakan upah berdasarkan jenis kelamin dan mengubah tahun dasar. Untuk mendapatkan informasi tentang kecenderungan upah triwulanan maka sejak tahun 1992/93 telah dilaksanakan survei upah yang meliputi sektor industri, pertambangan non migas serta hotel/losmen. Dalam tahun 1993/94 juga telah dilaksanakan Survei Tingkat Hidup Pekerja (STHP). Survei ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan tingkat hidup pekerja yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan dunia usaha. Data mengenai keadaan pekerja produksi yang dicakup survei tersebut di atas, diharapkan dapat melengkapi data ketenagakerjaan yang dihasilkan oleh Sakernas dan Survei Upah.

Sampai dengan tahun 1994/95 publikasi yang telah diterbitkan antara lain: Laporan Survei Tingkat Hidup Pekerja 1993; Distribusi Buruh Menurut Upah tahunan; Upah Buruh Menurut Jenis Pekerjaan tahunan; Rata-rata Upah Pekerja Perkebunan; Perkembangan Upah Pekerja Perkebunan; dan Indikator Tingkat Hidup Pekerja.

XXV/58

Page 66:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

(h) Sensus Ekonomi

Sensus Ekonomi merupakan kegiatan pengumpulan data usaha/perusahaan secara lengkap di luar sektor pertanian, antara lain kegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, keuangan dan asuransi, perhotelan, hiburan termasuk bioskop, dan jasa lain. Data usaha/perusahaan yang dihimpun dari kegiatan sensus ini antara lain meliputi: jenis usaha dan jumlahnya, jumlah perusahaan menurut status badan hukum, status permodalan, jumlah tenaga kerja, upah dan gaji, struktur biaya, jumlah dan nilai produksi dan nilai tambah. Informasi tersebut penting bagi perumusan kebijaksanaan pengembangan dunia usaha.

Sensus Ekonomi diadakan untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dan pelaksanaannya berlangsung dari tahun 1986/87 sampai dengan tahun 1988/89 meliputi kegiatan: uji coba lapangan, pencacahan awal, pengolahan awal, pencacahan lengkap, pengolahan lengkap, dan penyajian data. Dalam periode tersebut juga dilaksanakan kegiatan penyempurnaan direktori perusahaan industri besar/sedang yang kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan ulang (backcasting) terhadap data jumlah perusahaan, jumlah pekerja, nilai produksi dan nilai tambah dari perusahaan industri hasil pencacahan tahun-tahun sebelumnya. Direktori tersebut juga digunakan dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1988 dan merupakan dasar perbaikan perhitungan PDB tahun-tahun selanjutnya.

Sensus Ekonomi berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 1996 dan akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama bertujuan memperkirakan populasi perusahaan/usaha sektoral dan regional, sedang tahap kedua untuk mengumpulkan data karakteristik dari kegiatan perusahaan/usaha.

XXV/59

Page 67:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Pada tahun 1994/95 kegiatan pokok Sensus Ekonomi 1996 meliputi: studi-studi penunjang, uji coba kegiatan listing (pendaftaran unit pencacahan) dan pencacahan potensi desa, pemutakhiran wilayah pencacahan, dan penyusunan direktori terpadu perusahaan.

Berbagai studi dilaksanakan dengan tujuan menyiapkan materi teknis, merumuskan konsep/definisi, menentukan kasus batas, mengembangkan metodologi, menyusun landasan dan acuan berbagai kebijakan dan pelaksanaan kegiatan Sensus Ekonomi 1996.

Uji coba kegiatan listing dan pencacahan Potensi Desa bertujuan untuk menguji kuesioner, buku pedoman, konsep dan definisi, metodologi, organisasi lapangan termasuk pelatihan petugas, pengolahan serta penyajian dan analisis. Pemutakhiran wilayah pencacahan (wilcah) bertujuan untuk mendapatkan kerangka wilcah yang sesuai dengan kondisi terakhir dan mengelompokkannya sesuai tingkat konsentrasi/padat usahanya. Pemutakhiran dilakukan dengan cara membuat sketsa peta wilcah dan menyesuaikan muatannya dengan keadaan terakhir, seperti batas segmen, jumlah bangunan, rumah tangga dan usaha. Sementara itu, penyusunan direktori terpadu perusahaan merupakan usaha untuk memadukan berbagai direktori perusahaan yang ada dari berbagai sumber data dan penelitian lapangan. Dari direktori diperoleh populasi perusahaan/usaha yang lengkap dan mutakhir, yang akan dipakai pula sebagai kerangka sampel bagi Sensus Ekonomi 1996 tahap II dan berbagai survei perusahaan sektoral.

(i) Survei Harga Produsen

Kegiatan survei harga produsen ditujukan untuk menghimpun informasi tentang perkembangan harga komoditi pertanian di daerah perdesaan yang sangat diperlukan untuk penghitungan pendapatan

XXV/60

Page 68:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

nasional dan pendapatan regional dari sektor pertanian; dan penghitungan nilai tukar petani untuk mengukur perkembangan daya beli petani.

Daftar isian yang dipakai untuk mencatat data harga di daerah pedesaan ini telah mengalami penyempurnaan termasuk pengambilan sampel terhadap kecamatan terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping itu dilakukan pula penelitian untuk menyempurnakan diagram timbangan yang akan dipakai untuk menyusun indeks harga yang diterima dan dibayar oleh petani, sebagai dasar dalam penyusunan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP).

Hasil kegiatan statistik dalam tahun 1994/95 antara lain adalah berupa publikasi, seperti: Indeks Nilai Tukar Petani di Jawa dan Madura, Indeks Nilai Tukar Petani 10 Propinsi Luar Jawa, Indeks Harga 9 Bahan Pokok di Perdesaan, Statistik Upah Buruh Tani di Pedesaan, Statistik Harga dan Komponen Mutu Gabah, serta Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani diterbitkan setiap bulan dalam publikasi Buletin Ringkas dan Indikator Ekonomi.

(j) Survei Harga Konsumen

Pelaksanaan survei harga konsumen dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mutakhir mengenai perkembangan harga-harga, tingkat biaya hidup, dan pola konsumsi. Informasi tersebut diperlukan untuk pemantauan laju inflasi, indikator penyesuaian upah dan sebagai deflator dalam penghitungan pendapatan nasional/ regional serta untuk dasar penentuan berbagai kebijaksanaan di bidang ekonomi. Dalam rangka meningkatkan mutu dan kelengkapan datanya, penyempurnaan statistik harga konsumen ini terus dilakukan; baik yang menyangkut metodologi pengumpulan dan pengolahan data, diagram timbangan penyusunan indeks, jumlah sampel, metode

XXV/61

Page 69:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

penghitungan indeks maupun yang menyangkut kemampuan tenaga di lapangan.

Diagram timbangan untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) telah dikumpulkan lewat Survei Biaya Hidup yang diadakan pada tahun 1988/89 di 27 kota besar di Indonesia yang mencakup sekitar 225 jenis barang. Diagram timbangan tersebut akan diperbaharui pada tahun 1996 untuk menyesuaikan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Sampai dengan tahun 1994/95 hasil utama dari kegiatan statistik harga konsumen antara lain adalah publikasi: Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disajikan secara bulanan dan digunakan untuk penghitungan laju inflasi, perkembangan harga-harga konsumen di kota dan indeks harga 9 bahan pokok.

(k) Survei Harga Perdagangan Besar

Data statistik yang dihimpun melalui Survei Harga Perdagangan Besar disamping digunakan untuk memantau perkembangan harga-harga di tingkat perdagangan besar, juga digunakan untuk menentukan kebijakan di bidang harga-harga sebagai indikator awal dari perkembangan harga konsumen. Data ini juga digunakan dalam penghitungan pendapatan nasional dan regional sebagai deflator.

Statistik harga perdagangan besar pencatatannya dilakukan setiap bulan mencakup 281 jenis komoditi di sektor pertanian, industri, pertambangan/penggalian, ekspor dan impor di seluruh ibukota propinsi dan beberapa kotamadya/kota di kabupaten.

Publikasi hasil kegiatan statistik harga perdagangan besar yang dihasilkan sampai dengan tahun 1994/95 adalah: Harga Perdagangan

XXV/62

Page 70:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Besar Beberapa Propinsi di Indonesia, Angka Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia, Data dan Indeks Harga yang disajikan secara bulanan dalam Buletin Ringkas dan Indikator Ekonomi, dan Perkembangan Triwulanan Harga Perdagangan Besar di Jakarta.

(I) Survei Keuangan Daerah

Kegiatan Statistik Keuangan Daerah mencakup kegiatan statistik keuangan pemerintah daerah tingkat I, keuangan pemerintah daerah tingkat II dan pemerintah desa yang meliputi angka realisasi penerimaan dan pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Data statistik keuangan pemerintah daerah digunakan antara lain untuk menyusun pendapatan nasional, pendapatan regional, Tabel Input-Output, Social Accounting Matrix (SAM), serta penyusunan neraca-neraca pokok sektor kelembagaan. Upaya penyempurnaan statistik keuangan daerah dilakukan secara terus menerus pada daftar pertanyaan yang digunakan, sistem pengumpulan dan pengolahan data, dan jumlah sampel yang dicakup, khususnya untuk statistik keuangan pemerintah tingkat desa.

Hasil kegiatan statistik keuangan dari tahun pertama Repelita V sampai dengan tahun 1994/95 disajikan dalam bentuk publikasi berupa : Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Tingkat I, Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Tingkat II dan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Desa, Studi Khusus Pendapatan Pemerintah Daerah, dan Studi Khusus Pengeluaran Pemerintah Daerah.

(m) Kompilasi Data Statistik Perdagangan Luar Negeri

Kegiatan statistik perdagangan luar negeri dimaksudkan untuk mendapatkan data ekspor dan impor yang mutakhir menurut jenis barang dan negara asal dan tujuan. Statistik ini sangat penting sebagai

XXV/63

Page 71:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

dasar perumusan kebijaksanaan ekonomi makro dan kebijaksanaan di bidang perdagangan luar negeri. Sehubungan dengan itu, mutu data statistik perdagangan luar negeri terus disempurnakan melalui perbaikan dokumen pengolahan, penambahan cakupan data, perbaikan prosedur pengiriman dokumen dari bank devisa dan pelabuhan, serta penyempurnaan proses pengolahan. Dengan adanya perubahan tahun dasar dalam penghitungan PDB terus dilakukan perbaikan dalam penghitungan angka indeks ekspor dan impor disesuaikan dengan tahun dasar baru. Perbaikan penghitungan angka indeks ini diharapkan akan dapat menghasilkan angka indeks nilai satuan yang lebih mutakhir baik untuk ekspor maupun untuk impor. Di samping itu, pada tahun 1989 statistik perdagangan luar negeri yang semula menggunakan klasifikasi komoditi Custom Cooperation Council Nomenclature (CCCN) diubah menjadi klasifikasi Harmonized Systems (HS) yang umumnya berlaku dalam pencatatan perdagangan luar negeri.

Hasil kegiatan statistik perdagangan luar negeri dipublikasikan dalam: Statistik Ekspor Menurut Jenis Barang, Negara Tujuan dan Pelabuhan Ekspor; Statistik Impor Menurut Jenis Barang, Negara Asal dan Pelabuhan Bongkar; dan Statistik Ekspor-Impor bulanan.

(n) Survei dan Kompilasi Data Statistik Perhubungan

Kegiatan statistik perhubungan yang meliputi statistik angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara, dan statistik komunikasi dilaksanakan melalui Survei dan Kompilasi Data Statistik Perhubungan. Data statistik angkutan laut selain diperlukan untuk analisis agregratif juga diperlukan sebagai dasar untuk merumuskan kebijaksanaan perhubungan, khususnya di bidang pelayaran nasional. Dengan makin meningkatnya keperluan data statistik perhubungan telah dilakukan pengembangan dan penyempurnaan data statistik

XXV/64

Page 72:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

perhubungan terutama dalam hal metodologi pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian datanya. Bersamaan dengan itu, dilakukan pula penyempurnaan sistem pengumpulan, pengolahan serta penyajian data statistik komunikasi.

Hasil kegiatan statistik perhubungan dipublikasikan berupa: Statistik Kendaraan Bermotor dan Panjang Jalan, Statistik Angkutan Kereta Api, Direktori Perusahaan Truk di Jawa, dan Direktori Perusahaan Bis Antar Propinsi. Di bidang angkutan laut diterbitkan publikasi statistik angkutan laut dan statistik bongkar muat barang di pelabuhan Indonesia. Di bidang angkutan udara, diterbitkan publikasi tahunan yang memuat data tentang jumlah pesawat terbang sipil menurut jenis dan ukuran; lalu lintas angkutan penumpang, barang, bagasi dan pos di seluruh Indonesia; serta publikasi bulanan Lalu Lintas Angkutan Udara. Sementara itu, data statistik komunikasi yang dihimpun dari instansi yang berkaitan setiap tahun diterbitkan dalam publikasi statistik komunikasi yang antara lain memuat data pokok tentang lalu-lintas pos, telepon, telegram, teleks, dan data komunikasi lainnya.

(o) Survei Pariwisata

Pengumpulan data yang menunjang promosi dan produksi pariwisata terus ditingkatkan dan dikembangkan. Data tersebut dikumpulkan melalui kegiatan statistik pariwisata, yaitu antara lain kegiatan: Survei Biro Perjalanan 1977/78, Survei Restoran dan Katering 1978/79, dan Survei Penanaman Modal di Bidang Pariwisata 1979/80. Dalam tahun 1980 dilaksanakan kegiatan inventarisasi akomodasi di 26 propinsi di Indonesia yang dilanjutkan pada tahun 1982/83. Pada tahun 1981/82 dilakukan survei perjalanan melalui pendekatan rumah tangga. Dari tahun 1982/83 sampai dengan tahun 1994/95 telah dilakukan Survei Tingkat Penghunian Kamar Hotel.

XXV/65

Page 73:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Di samping itu dalam rangka peningkatan promosi dan produk pariwisata, telah dikumpulkan data mengenai kedatangan wisatawan asing melalui pelabuhan-pelabuhan utama yang didasarkan atas hasil pengolahan kartu embarkasi dan disembarkasi dari Direktorat Jenderal Imigrasi.

Hasil kegiatan-kegiatan tersebut sampai dengan tahun 1994/95 disajikan setiap tahun dalam bentuk publikasi, antara lain: Tingkat Penghunian Kamar Hotel, Statistik Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia, Statistik Hotel dan Akomodasi Indonesia, dan Data Statistik Pariwisata lainnya yang disajikan bulanan dalam Buletin Ringkas dan Indikator Ekonomi.

(2) Statistik Sosial Kependudukan

Dalam tahun 1994/95 penyelenggaraan statistik sosial kependudukan dilakukan melalui kegiatan: Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terdiri dari Susenas-Inti dan Susenas-Modul, serta Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas).

(a) Survei Penduduk Antar Sensus

Jarak antara pengumpulan data sensus penduduk yang dilakukan setiap sepuluh tahun sekali dipandang perlu diisi dengan kegiatan pengumpulan data kependudukan yang kebutuhan datanya perlu diketahui secara dini dan sering mendesak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut telah dilaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) dalam rangka mengumpulkan data untuk perkiraan jumlah penduduk di antara 2 sensus, angka kelahiran, angka kematian dan tingkat mobilitas penduduk. Selama PJP I telah diadakan 2 kali Supas,

XXV/66

Page 74:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

yaitu pada tahun 1976 dan pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir telah dilakukan berbagai penyempurnaan melalui kegiatan analisis dan pengkajian pemanfaatan data Supas. Beberapa publikasi penting dari kegiatan Supas 1985 di antaranya adalah: Tingkat dan Pola Perkembangan Fertilitas di Indonesia sampai tahun 1985, Perkembangan dan Perbandingan Angka Kematian Bayi Antar Daerah, Proyeksi Penduduk Indonesia 1985 - 1995 Menurut Propinsi, Migrasi Penduduk Indonesia berdasarkan Hasil Supas 1985 dan Ulasan Singkat Hasil Supas 1985.

Untuk mendapatkan data kependudukan antara sensus penduduk 1990 dan sensus penduduk 2000, maka pada tahun 1995 dilaksanakan Supas yang kegiatan utamanya terdiri dari tiga tahap. Tahap I adalah uji coba lapangan yang dilakukan pada 1993/94. Tahap II adalah gladi bersih pada 1994/95, sedangkan tahap III adalah pelaksanaan pencacahan yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan akan dilaksanakan pada 1995/96.

Materi pokok yang dicakup dalam Supas 1995 adalah fertilitas, mortalitas, dan migrasi, di samping keterangan sosial ekonomi sebagai materi penunjang. Berbeda dengan Supas sebelumnya, Supas 1995 untuk pertama kalinya akan mengumpulkan data tentang urbanisasi di 6 kota besar yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Ujung Pandang.

(b) Survei Sosial Ekonomi Nasional

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan salah satu sumber utama informasi mengenai karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi penduduk yang sering dipakai untuk mendapatkan indikator sosial ekonomi masyarakat. Selama PJP I, Susenas telah dilaksanakan hampir setiap tahun dengan sasaran utamanya adalah untuk me-

XXV/67

Page 75:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

ngetahui pola pengeluaran rumah tangga, baik di perdesaan maupun perkotaan.

Sejak tahun 1981 pengumpulan data pengeluaran dilakukan setiap 3 tahun sekali dalam bentuk modul konsumsi yang dikenal dengan Susenas-Modul A mengingat pola pengeluaran rumah tangga dalam waktu relatif singkat tidak banyak berubah. Dalam pada itu, pada tahun-tahun yang tidak menggunakan Modul A, data mengenai keadaan sosial ekonomi rumah tangga dikumpulkan dengan Modul B yang meliputi data kesejahteraan rakyat, sosial budaya, kriminalitas dan wisata, serta Modul C yang mencakup data mengenai pendidikan, kesehatan dan perumahan. Dengan demikian pelaksanaan Susenas masing-masing tahun mempunyai konsentrasi tertentu, misalnya pada suatu tahun konsentrasinya pada Modul Konsumsi, tahun berikutnya Modul Kesejahteraan Rakyat, dan tahun berikutnya lagi Modul Pendidikan, Kesehatan, dan Perumahan.

Mulai Susenas 1992 data tentang kondisi sosial ekonomi rumah tangga dikumpulkan melalui 2 kegiatan, yaitu Susenas-Modul dan Susenas-Inti. Susenas-Inti dilaksanakan setiap tahun bersamaan dengan pengumpulan informasi Susenas-Modul. Informasi Susenas-Inti terdiri atas data-data pokok yang merupakan sari dari informasi modul. Data Susenas-Inti meliputi karakteristik demografi, pendidikan, angkatan kerja, kesehatan balita, fertilitas, mortalitas, konsumsi pangan/non pangan, perumahan, dan akses terhadap media massa.

Untuk memungkinkan estimasi pada tingkat propinsi dan kabupaten telah dilakukan perluasan sampel. Jumlah sampel pada Susenas-Inti tahun 1992 adalah 65.664 rumah tangga. Selanjutnya untuk menghasilkan data yang dapat mewakili sampai tingkat Kabupaten/Kotamadya, maka pada pelaksanaan Susenas-Inti tahun

XXV/68

Page 76:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

1993 jumlah sampel ditingkatkan menjadi 202.592 rumah tangga, tahun 1994 menjadi 204.416 rumah tangga, dan tahun 1995 menjadi 206.240 rumah tangga (Tabel XXV-4).

Dalam tahun 1994/95 dilakukan kegiatan pengolahan Susenas 1994 dan pelaksanaan lapangan Susenas 1995, yang meliputi: penyusunan buku pedoman bagi pencacah dan pengawas, penyusunan kuesioner, pelatihan instruktur dan petugas lapangan, pendaftaran rumahtangga, pemilihan sampel rumah tangga, dan pencacahan rumah tangga. Pada Susenas 1995 yang menggunakan kuesioner modul kesehatan, pendidikan, dan perumahan untuk kedua kalinya dilakukan integrasi dengan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT).

Pada tahun 1994/95, publikasi yang dihasilkan dari kegiatan Susenas antara lain adalah: Statistik Kesejahteraan Rakyat, Indikator Kesejahteraan Rakyat, Statistik Kesejahteraan Rumah Tangga, Profil Kesejahteraan Rakyat, Indikator Kesejahteraan Anak, dan Estimasi Kesalahan Sampling Dalam Susenas 1993.

(c) Survei Angkatan Kerja Nasional

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), yang dilaksanakan mulai tahun 1976, pada awalnya merupakan bagian dari kegiatan Susenas. Data angkatan kerja yang diperoleh dari survei tahunan ini dipandang kurang menggambarkan fluktuasi tenaga kerja secara musiman, sehingga mulai tahun 1986 Sakernas dilakukan secara triwulanan dan terpisah dari Susenas.

Dalam pelaksanaan Sakernas 1993 jumlah rumah tangga yang dicacah untuk setiap triwulan adalah sebanyak 20.520 rumah tangga, sehingga dalam setahun jumlah rumah tangga yang dicacah adalah sebanyak 82.080 rumah tangga.

XXV/69

Page 77:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Sakernas Triwulanan tidak menggambarkan fluktuasi musiman seperti yang diperkirakan, sehingga mulai tahun 1994, pengumpulan data ketenagakerjaan dilakukan secara semesteran. Pada semester pertama, bulan Februari, data tersebut dikumpulkan melalui Susenas-Inti dan pada semester kedua, bulan Oktober, dikumpulkan melalui Sakernas.

Sampai dengan tahun 1994/95 publikasi yang dihasilkan dari kegiatan Sakernas adalah Keadaan Angkatan Kerja Nasional Triwulanan dan Tahunan; Keadaan Pekerja; Indikator Tingkat Hidup Pekerja; dan Proyeksi Angkatan Kerja Tahun 1990-2000.

(3) Statistik Neraca Nasional

Pengembangan dan penyempurnaan statistik neraca nasional dilaksanakan melalui kegiatan penyusunan Statistik Pendapatan Nasional dan Regional, Tabel Input-Output, dan Neraca Arus Dana. Hasil kegiatan tersebut digunakan sebagai indikator pembangunan ekonomi secara makro yang sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional. Kegiatan pengembangan dan penyempurnaan statistik neraca nasional setiap tahun secara terus menerus ditingkatkan. Langkah-langkah penyempurnaan yang telah dilaksanakan mencakup perbaikan angka-angka dasar yang masih bersifat sementara; melengkapi data yang belum tersedia; dan menyempurnakan ruang lingkup, definisi dan metode estimasi sektoral yang digunakan. Di samping itu, senantiasa diupayakan pembakuan konsep, metodologi, sumber data dan cara-cara perhitungan statistik pendapatan regional yang disusun dan disajikan oleh masing-masing daerah. Sebagai bagian dari pengembangan statistik neraca nasional telah dilakukan studi Neraca Arus Dana, studi penyusunan angka pendapatan nasional triwulanan dan pengembangan statistik regional.

XXV/70

Page 78:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Dalam tahun 1993 telah disusun Tabel Input-Output Indonesia 1990 yang meliputi klasifikasi 161x161 sektor, 66x66 sektor dan 19x19 sektor beserta tabel transaksi dan analisisnya. Sementara itu, dalam tahun 1994 telah dilakukan pemutakhiran Tabel Input-Output Indonesia 1993 yang tujuan utamanya adalah untuk keperluan penyusunan PDB seri Baru yang menggunakan tahun dasar 1993. Perubahan tahun dasar PDB dari 1983 menjadi 1993, yang secara rutin dilakukan dengan interval 10 tahun, dimaksudkan untuk dapat memperoleh gambaran perkembangan ekonomi yang lebih akurat. Selain ini perubahan ke tahun dasar 1993 dilakukan sebagai penyesuaian kepada penghitungan PDB yang berdasarkan System of National Accounts (SNA) 1993 yang disusun oleh PBB. Tahun 1993 juga dapat dijadikan basis pembanding bagi perkembangan tahun-tahun selanjutnya dalam dua Repelita pertama dari PJP II.

Pada tahun 1994 juga telah disusun Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) atau Social Accounting Matrix tahun 1990. Melalui publikasi SNSE tersebut dapat diketahui distribusi pendapatan nasional atas golongan rumah tangga. Dengan demikian publikasi SNSE ini akan melengkapi publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat yang juga memuat ukuran distribusi pendapatan dengan metode lainnya, seperti koefisien Gini.

Agar diperoleh konsistensi antara angka PDB dan total PDRB, maka pada tahun 1994/95 secara simultan telah dilaksanakan upaya rekonsiliasi melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi terhadap ruang lingkup, sumber data dan metode estimasi masing-masing subsektor/sektor.

Hasil dari kegiatan statistik neraca nasional sampai dengan 1994/95 adalah publ ikasi tahunan PDB dan PDRB menurut

XXV/71

Page 79:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Propinsi/Kabupaten, Tabel Input-Output 1985 dan 1990, Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) 1985 dan 1990, Neraca Produksi Komoditi Penting, Neraca Badan Usaha Milik Negara, Neraca Pemerintahan Umum, Hasil Studi Neraca Arus Dana, Hasil Studi Penyusunan Angka-angka Pendapatan Nasional Triwulan, Pedoman Penghitungan Pendapatan Regional, Matriks Investasi Sektor Pemerintahan, Neraca Pemerintahan dan Statistik BUMN.

(4) Statistik Potensi Wilayah

Data statistik dari survei Potensi Desa (Podes) merupakan data dasar yang berhubungan dengan data komunitas, dikumpulkan bersamaan dengan setiap pengumpulan data Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Data statistik Podes mencakup berbagai keterangan tentang desa antara lain mengenai: kondisi fisik desa, keadaan sarana dan prasarana, keadaan sosial budaya masyarakat dan kelembagaan yang ada dalam masyarakat. Data Podes yang lengkap dapat digunakan untuk menggambarkan potensi ekonomi masyarakat dan juga daerah kantong kemiskinan di tingkat desa. Pengumpulan data statistik Podes pertama kali dilaksanakan pada tahun 1980 bersamaan dengan Sensus Penduduk. Pada tahun 1986 pengumpulan data Podes dilaksanakan untuk keduakalinya bersamaan dengan pelaksanaan Sensus Ekonomi.

Dalam tahun kedua Repelita V (1990/91) dilaksanakan pengumpulan data statistik Podes bersamaan dengan Sensus Penduduk 1990. Informasi yang diperoleh dari daftar pertanyaan Podes 1990 dapat dibagi dalam 3 kelompok variabel terpenting. Ketiga kelompok variabel tersebut adalah: (1) kondisi desa, (2) keadaan perumahan dan lingkungan hidup, (3) keadaan penduduk. Data statistik Podes-1990 telah digunakan untuk memetakan desa dalam bentuk Peta Desa Tertinggal.

XXV/72

Page 80:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Pada pertengahan tahun 1993 telah dilakukan pengumpulan data untuk pemutakhiran peta desa tertinggal hasil Podes 1990 dengan menggunakan daftar pertanyaan survei Podes 1990 yang variabel-variabelnya telah disempurnakan. Pemutakhiran tersebut dilaksanakan oleh Mantri Statistik di Kecamatan bersama Kepala Seksi Pem-bangunan Desa di bawah koordinasi Bappeda Daerah Tingkat II setempat. Pemutakhiran peta desa tertinggal dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mutakhir tentang potensi desa yang diperlukan untuk menentukan alokasi bantuan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Meskipun demikian, daftar desa miskin yang ditentukan berdasarkan metode 1993 dinilai masih belum menunjukkan kantong-kantong kemiskinan yang sebenarnya. Oleh sebab itu dalam tahun 1994/95 telah dilakukan identifikasi faktor-faktor penyebab kelemahan metode tahun 1993 yang meliputi: penggunaan variabel yang kurang relevan, cara skoring yang belum mempertimbangkan pola hubungan antara variabel desa dengan variabel kesejahteraan, dan klasifikasi jawaban yang kurang mendukung sehingga jawaban mengelompok pada satu atau dua kelas. Penyempurnaan dilakukan dengan mengevaluasi relevansi dan kepekaan variabel, menambah beberapa variabel baru, serta dengan menyempurnakan klasifikasi jawaban, sistem pemberian skor, dan kriteria penentuan desa tertinggal.

Publikasi yang diterbitkan antara lain adalah Penyempurnaan Metode Penentuan Desa Tertinggal, dan Peta Indeks Desa Tertinggal di 27 Propinsi.

b) Penyempurnaan Teknik Statistik

Seiring dengan tuntutan pembangunan untuk menyediakan data

XXV/73

Page 81:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

statistik yang akurat dan tepat waktu, maka teknik dan metodologi statistik yang digunakan senantiasa disempurnakan. Penyempurnaan Teknik Statistik dilakukan melalui penyempurnaan teknik sampling, penyempurnaan kuesioner, buku pedoman dan teknik wawancara, pemilihan dan pelatihan petugas lapangan, pengawasan lapangan, serta penyempurnaan pengolahan dan penyajian. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain adalah pembentukan dan penyempurnaan Kerangka Contoh Induk (KCI) sebagai dasar dalam proses perencanaan kegiatan statistik, khususnya dalam pengambilan sampel. KCI dibentuk bersamaan dengan pelaksanaan Sensus Penduduk 1990, yaitu dalam pembentukan wilayah pencacahan (wilcah). Dengan tersusunnya KCI, maka pengambilan sampel untuk setiap kegiatan pengumpulan data sensus, survei dan kegiatan khusus, baik tingkat nasional, propinsi maupun wilayah administrasi yang lebih kecil, dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan efisien. Selain KCI untuk survei sosial dan kependudukan, melalui Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi dapat disusun KCI yang lebih lengkap untuk perencanaan survei-survei di bidang pertanian dan bidang ekonomi. Dari kegiatan Sensus Pertanian 1993 telah dapat disusun KCI 1993. KCI tersebut dikaji dan disempurnakan secara terus-menerus sehingga pelaksanaan survei-survei dapat dilakukan secara makin terpadu dan efisien.

c) Pengkajian dan Analisis Statistik

Kegiatan pembangunan yang pesat menuntut tersedianya data yang beragam dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehubungan dengan itu dukungan kegiatan pengkajian dan analisis statistik sangat diperlukan dan karenanya terus dikembangkan serta disempurnakan. Kegiatan utama dalam pengkajian dan analisis statistik adalah melakukan pengkajian dan analisis data terhadap hasil sensus dan survei yang dipandang penting untuk mendukung kegiatan

XXV/74

Page 82:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

pembangunan; analisis data makro lintas sektoral; pengembangan metodologi kegiatan statistik yang antara lain meliputi pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, ukuran dan evaluasi pasca sensus dan survei serta teknik-teknik statistik. Hasil dari kegiatan pengkajian dan analisis menjadi acuan dalam penyempurnaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data.

Dalam enam tahun terakhir kegiatan yang dilaksanakan dalam pengkajian dan analisis statistik adalah: Penyusunan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia, Studi Konsumsi Makanan Jadi, Studi Khusus PDB, Penyempurnaan Direktori Perusahaan Pertanian dan Non Pertanian, Studi Perintisan Statistik Perikanan Laut, Studi Perintisan Statistik Usaha Rumah Tangga Non Pertanian, Studi Perintisan Statistik Kriminil, Studi Penyempurnaan Pengumpulan Harga Eceran Perkotaan dan Perdesaan, Studi Penyempurnaan Pengumpulan Harga Perdagangan Besar dan Harga Produsen, Studi Penyempurnaan Direktori Perusahaan/Usaha Berbadan Hukum Non Pertanian, Studi Penyempurnaan Usaha Rumah Tangga Non Pertanian, Studi Penyempurnaan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) dan Klasifikasi Komoditi. Indonesia (KKI), Studi Penyempurnaan Direktori Bank Perkreditan Rakyat, Penyusunan Metode Ramalan Jangka Pendek Berbagai Indikator Ekonomi, Studi Khusus Pola Pengeluaran Penduduk di Mataram, Survei Pem-bangunan Perdesaan (Pemantauan Program Pengembangan Kawasan Terpadu), Studi Penyempurnaan Distribusi Pendapatan, Penghitungan Penduduk Miskin dan Distribusi Pendapatan, Analisis Biaya Pendidikan, Analisis Data Gizi Balita, Studi Perintisan Statistik Bioskop, Studi Perintisan Statistik Kesehatan, Studi Perintisan Statistik Panti/Sasana Penyandang Cacat, dan Analisa Statistik Perdagangan Luar Negeri.

XXV/75

Page 83:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Di samping itu, jugs dilaksanakan pengembangan Metode Penyempurnaan Konsistensi Data Sektor Industri serta Penggolongan Industri; Analisa Data KUD; Evaluasi Metodologi Susenas; Studi Estimasi Unit Non Respon Dalam Survei Pendekatan Perusahaan; Studi Non Sampling Error Susenas; Studi Pengembangan Sistem Basis Data Indikator Sosial; Studi Paket Komoditi Kebutuhan Dasar; dan Studi Incremental Capital Output Ratio 1980-1990.

Publikasi yang diterbitkan pada tahun 1994/95 antara lain meliputi: Analisis Profil Rumah Tangga Pertanian untuk tiap-tiap Propinsi, Studi Pendahuluan Penyusunan Sistem Pemantauan Indikator Dini, Studi Penyempurnaan Kualitas Data Statistik Dasar, Desa Tertinggal di 27 Propinsi, Penduduk Miskin dan Desa Tertinggal 1993 Tinjauan Metodologi dan Analisis.

d) Penyempurnaan Prasarana Fisik Dan Kelembagaan Statistik

Dalam rangka pembangunan statistik dan untuk memperlancar tugas-tugas kegiatan statistik secara bertahap telah diupayakan pengadaan sarana penunjang kegiatan statistik. Penyempurnaan prasarana fisik meliputi pembangunan dan rehabilitasi ruang kerja, ruang dokumen dan kelengkapannya serta penyediaan sarana mobilitas di Pusat maupun Daerah. Upaya tersebut dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan mutu, kelengkapan, dan kecepatan penyajian data statistik.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan pengumpulan data di lapangan secara bertahap telah disediakan kendaraan operasional, khususnya bagi para petugas di lapangan. Kendaraan roda dua disediakan untuk Mantri Statistik di tingkat kecamatan dan staf pengumpul data di kabupaten pada tahun 1993/94 sebanyak 149 unit

XXV/76

Page 84:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

(Tabel XXV-5). Untuk menggantikan kendaraan roda dua yang telah tua, rusak dan hilang, dalam tahun 1994/95 telah diadakan sebanyak 680 unit. Selain itu untuk mempercepat proses pengolahan dan penyajian data pada tahun 1992/93 telah disediakan tambahan perangkat komputer PC sebanyak 520 unit untuk Kantor Pusat, Kantor Statistik Propinsi dan seluruh Kantor Statistik Kabupaten: Pada tahun 1993/94 juga disediakan tambahan sebanyak 261 unit komputer PC, dan sebanyak 90 unit pada tahun 1994/95. Sampai dengan tahun 1994/95 setiap Kantor Statistik Kabupaten telah memiliki sedikitnya satu unit komputer PC. Di samping pengadaan komputer PC, di 6 Kantor Statistik Propinsi tipe A telah disediakan komputer mini sehingga makin mempercepat desentralisasi pengolahan data di Kantor Statistik daerah.

Dukungan lainnya dilaksanakan melalui pengembangan kelembagaan statistik yang meliputi penyempurnaan organisasi Biro Pusat Statistik yang menyangkut tugas, fungsi, kedudukan, susunan organisasi, dan tata kerja. Penyempurnaan juga dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pengumpulan data, peningkatan koordinasi antar pengumpul data, serta pengembangan jabatan fungsional.

b. Program Penunjang

1) Program Pengembangan Informasi Statistik

Program ini Baru pertama kali diadakan dalam Repelita VI. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: pengembangan sistem jaringan komunikasi data dengan LAN (local area network), WAN (wide area network), sistem data base dan pengembangan akses on-line jarak jauh (remote access) serta penyempurnaan dan pengembangan Informasi pemetaan. Sementara

XXV/77

Page 85:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

itu, untuk melayani kebutuhan pemakai data, fasilitas diseminasi data juga disempurnakan dalam bentuk media cetak (publikasi buku) dan media komputer (disket dan pita magnetis). Sampai dengan tahun 1994/95 sudah dilaksanakan diseminasi dalam bentuk publikasi buku yang berisi data nasional dan regional, baik data bulanan, triwulanan maupun tahunan. Jumlah publikasi dalam bentuk ini rata-rata mencapai 150 judul publikasi per tahun ditambah dengan publikasi Kantor Statistik Daerah (propinsi, kabupaten dan kecamatan) masing-masing kurang. lebih sebanyak 50 publikasi. Sementara itu, publikasi dalam bentuk disket masih terbatas pada data Indikator Ekonomi, Buletin Ringkas, statistik ekspor dan impor, serta data dasar dari berbagai hasil survei dan sensus.

2) Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Statistik

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas statistik atau petugas mitra yang meliputi tenaga pengumpul, pengolah dan penyaji data, serta untuk memasyarakatkan statistik. Dalam rangka itu kemampuan dan keterampilan petugas statistik dan petugas mitra, khususnya bagi petugas pengumpul data di lapangan, secara terus menerus ditingkatkan. Pengembangan keterampilan dan keahlian tenaga statistik juga ditujukan untuk tenaga statistik di bidang perencanaan dan pengendalian, pengolahan, analisis dan pengembangan statistik, serta teknologi informasi. Selain itu juga diselenggarakan kursus pengetahuan statistik dasar, madya dan lanjutan, pendidikan program diploma statistik, pendidikan sarjana statistik, pendidikan pasca sarjana statistik dan kursus bidang penunjang.

Perkembangan jumlah tenaga statistik yang telah dididik dan dilatih pada tahun awal PJP I, selama Repelita V dan tahun pertama

XXV/78

Page 86:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,

Repelita VI dapat dilihat dalam Tabel XXV-6. Dalam rangka penyegaran bagi mantri statistik menghadapi pelaksanaan Sensus Penduduk 1990 dan Sensus Pertanian 1993, sejak tahun 1990/91 telah dilaksanakan kursus Pengetahuan Statistik Umum. Tenaga statistik yang mendapat kursus Pengetahuan Statistik Umum pada tahun 1994/95 adalah sebanyak 526 orang. Sedangkan jumlah tenaga statistik yang mendapat kursus Pengetahuan Statistik Khusus pada tahun 1994/95 adalah 315 orang. Untuk tenaga statistik di bidang administrasi manajemen melalui kursus Administrasi Manajemen telah dididik sebanyak 40 orang pada tahun 1994/95.

Dalam pada itu, jumlah tenaga statistik yang mendapat pendidikan Sarjana Muda Statistik, Sarjana Statistik dan Doktor terus meningkat. Jumlah tenaga statistik yang mendapat pendidikan Sarjana Muda Statistik mencapai 439 orang pada tahun 1994/95, sedangkan Sarjana Statistik berjumlah 56 orang. Tenaga statistik yang mendapatkan pendidikan doktor dalam enam tahun terakhir berjumlah 9 orang. Dalam setiap pelaksanaan sensus dan survei yang berskala besar selalu diikutsertakan petugas mitra statistik yang juga mendapat pelatihan statistik sebelum melakukan tugas. Mitra statistik tersebut terdiri dari para guru dan mahasiswa yang memenuhi syarat sebagai petugas statistik.

Untuk menunjang kegiatan statistik, telah diberikan penjelasan, penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat luas, dunia usaha dan kalangan perguruan tinggi tentang rencana kegiatan, manfaat, dan metodologi pengumpulan data statistik di lapangan. Upaya ini dilakukan terutama dalam menghadapi kegiatan besar seperti sensus penduduk, sensus pertanian, sensus ekonomi dan survei penduduk antar sensus.

XXV/79

Page 87:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 88:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 89:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 90:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,
Page 91:  · Web viewPada tahun 1950-an, teknologi informasi mulai dikenal, yaitu dengan digunakannya mesin akunting IBM generasi pertama dengan sistem elektro mekanik oleh Angkatan Darat,