ibm praktek seralia
DESCRIPTION
Ilmu- ilmu tentang Bahan Makanan terutama serealiaTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara agraris. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh
subur di tanah Indonesia . Seperti serealia dan kacang- kacangan. Serealia
merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Setiap daerah mempunyai
bahan makanan pokok masing- masing, sehingga banyak bermunculan
tanaman serealia di tanah Indonesia. Ada sagu yang menjadi makanan pokok
masyarakat timur ( Maluku dan Irian Jaya ). Beras yang menjadi makanan
pokok masyarakat Indonesia barat ( Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali ).
Selain serealia, Indonesia juga kaya akan berbagai jenis kacang-
kacangan. Ada kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kedelai dan lain-
lain. Kacang – kacangan itu memiliki banyak nutrisi seperti protein tinggi dan
berbagai jenis vitamin.
Namun pemanfaatan serealia dan kacang- kacangan belum maksimal.
Masyarakat Indonesia masih mengolah serealia sebagai makanan pokok dan
kacang- kacangan sebagai sayuran. Padahal manfaat kacang sangat besar bagi
kesehatan manusia. Pengolahan serealia dan kacang- kacangan secara tepat
dan menarik bisa menambah nilai mutu dan jual kedua jenis bahan tersebut.
Namun masyarakat belum bisa melakukannya karena kurangnya pengetahuan
secara spesifik sifat- sifat serealia dan kacang-kacangan baik secara biologis
maupun kimiawi. Melihat kenyataan di atas, kami melakukan penelitian
tentang sifat- sifat kimia,fisiologis dan mutu dari serealia dan kacang-
kacangan. Agar bisa menjelaskan dan memberi sedikit informasi kepada para
petani maupun individu yang membutuhkan informasi tentang serealia dan
kacang-kacangan secara detail.
Selain itu penelitian dan pembuatan laporan ini sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Ilmu Bahan Makanan pada Bab serealia dan kacang-
kacangan.
1.2 Batasan Masalah
Kami membatasi masalah- masalah dalam penelitian ini pada hal- hal
berikut:
1. Penelitian diambil dari hasil analisa dan studi literature berupa
browsing internet.
2. Dalam penelitien ini, kami hanya membatasi masalah pada bahan
makanan serealia dan kacang- kacangan.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat
dirumuskan yakni:
1. Sifat- sifat fisik dari serealia dan kacang- kacagan
2. Sifat- sifat kimia dari serealia dan kacang- kacangan
3. Bagaimana metode yang digunakan dalam melakukan percobaan.
1.4 Tujuan
Tujuan Umum :
● Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu membedakan jenis
dan kacang-kacangan dengan criteria mutunya.
Tujuan Khusus :
● Mampu menentukan bentuk,jenis/nama berbagai macam serealia dan
kacang-kacangan dengan karakteristiknya.
● Mampu menjelaskan criteria mutu serealia dan kacang-kacangan pada
berbagai tingkatan mutu.
● Mampu menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu serealia dan
kacang-kacangan secara obyektif dan subjektif.
1.5 Manfaat
1. Mahasiswa mampu menentukan bentuk, jenis/nama berbagai macam
serealia dan kacang-kacangan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria mutu serealia dan kacang-
kacangan pada berbagai tingkatan mutu.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu
serealia dan kacang-kacangan secara obyektif dan subjektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sifat Fisiologis Serealia
Serelia adalah biji-bijian yang dihasilkan dari semua anggota famili
rumput-rumputan (Graminae), sedangkan kacang-kacangan dihasilkan dari famili
polong-polongan(Leguminose).Banyak jenis serealia dan kacang-kacangan yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.Serealia dan kacang-kacangan
tersebut mempunyai struktur fisik yang berbea-beda. Sebagian besar makanan
pokok penduduk indonesia bahkan dunia berasal dari serealia,seperti
beras,jagung,gandum,barley,oat,sorgum dan lain-lain.
Struktur fisik serealia dan kacang-kacangan secara langsung atau tidak
langsung akan berpengaruh terhadap mutu organoleptik maupun perlakuan yang
perlu diberikan pada saat serealia dan kacang-kacangan tersebut diolah,seperti
parameter daya serap air dan rasio pengembangan.Bahkan beberapa struktur dan
sifat fisik tersebut dijadikan parameter mutu serealia dan kacang-kacangan, seperti
ukuran,bentuk,densitas kamba dan sebagainya. Ukuran dan bentuk serealia juga
menentukan dari varitas mana bahan tersebut berasal.
Biji – biji serealia tergolong dari keluarga rumput – rumputan (gramineae)
yang kaya akan karbohidrat, struktur biji terdiri dari sekam dedak benih dan
endosperm dan dengan proses respirasi berlanjut setelah di panen yang
mengakibatkan metabolisme KH dan lemak menghasikan CO₂, H₂O dan panas.
Contohnya seperti padi, jagung, gandum, sorgum dan lain – lain.
Bentuk : bentuk dari bahan serealia (beras) ini lonjong dengan ukuran diameter
dimana panjang, lebar, tebal serta dengan berat yang berbeda – beda. Warna :
pada umumnya beras berwarna putih. Rasa : bahan pangan ini dapat dirasakan
aroma yang harum. Oleh karena itu bahan serealia dengan sifat fisik yang cepat
merapuh dimana dimana dapat diproses sebagai bahan makanan dan lain
sebagainya.
Struktur biji serealia
• Pericarp/Kulit biji (1-2%)
• Endosperm/butir biji (89-94%)
• Embryo/lembaga (2-3%)\
Bagian2 biji
• Pericarp: Pembungkus biji, dinding tebal panjang, terdiri atas epicarp (paling
luar), mesocarp (tengah) dan seed coat
• Aleuron: penyelubung endosperm dan lembaga. Aleuron adalah bag terluar dari
endosperm. Di sini terdapat protein dan lipida
• Embryo: bag terkecil. Penentu pertumbuhan
1.BERAS / PADI
Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar rakyat
Indonesia. Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya (sekamnya)
yang menjadi dedak kasar. Dedak halus berasal dari lapisan – lapisan permukaan
biji beras, misalnya lapisan aleuron, lembaga dan beberapa lapis sel biji beras
yang terlepas waktu proses penggilingan. Bila dedak kasar tidak dapat dikonsumsi
oleh manusia maka dedak halus masih dapat dijadikan bahan makanan untuk
dikonsumsi. Dedak kasar biasanya masih bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar
atau dipergunakan sebagai campuran bahan pakan ternak dan unggas atau ikan.
Beras merupakan bahan makanan pokok yang paling cocok untuk sebagian
besar rakyat Indonesia dan penduduk daerah tropik lainnya. Selain rakyat di
wilayah ini sudah begitu mahir dalam teknologi bercocok tanam padi juga teknik
pengolahan, dan pemasakannya juga sangat mudah dan besahaja dibandingkan
dengan pengolahan terigu misalnya. Tingkat daya beli, pengetahuan mengolah
dan penyajikan yang telah dikuasai oleh masyarakat Indonesia sangat sesuai
dengan beras sebagai bahan makanan pokok.
Faktor-faktor sifat beras.
Kadar air
Kadar air di dalam beras merupakan sifat yang paling dominan
mempengaruhi daya tahan beras untuk di timbun tanpa menjadi rusak dan buruk,
di serang oleh hama gudang. Pengalaman menunjukan bahwa kadar air 14 g%
atau kurang, di perlukan untuk beras yang di timbun agar tidak di serang oleh
hama gudang. Pada kadar air di atas 14 g% hama berbentuk jamur dan bakteri
dapat tumbuh dan memperbanyak diri dengan subur, sehingga beras dapat
menjadi rusak membusuk dengan cepat. Jasad renik yang mengkontaminasi beras
ini memerlukan kadar air yang cukup untuk pertumbuhannya. Sekali jasad renik
itu tumbuh, maka akan menghasilkan air dan gas CO2 serta panas sebagai proses
metabolismenya. Jadi kadar air beras akan cepat meningkat dan ini lebih
menyuburkan lagi pertumbuhan jasad renik tersebut. Panas yang di hasilkan jasad
renik akan lebih mempercepat lagi pertumbuhan jasad renik itu dan meningkatkan
reaksi-reaksi biokimiawi menuju ke kerusakan dan pembusukan beras lebih lanjut.
Kadar butir pecah (patah)
Yang di sebut butir patah (pecah) ialah bila biji beras pecah menjadi kurang
dari ¼ ukuran biji asal butir beras tersebut. Permukaan pecah sangat muda di
serang hama gudang, baik jasad renik maupun serangga. Jadi banyaknya biji
pecah akan meningkatkan kemungkinan serangan oleh hama gudang. Pada
umumnya batas kadar biji pecah ialah kurang dari 25% dari beras tersebut.
Menentukan kadar biji pecah ini dapat di lakukan dengan ayakan teknis atau di
pisahkan secara manual satu persatu, kemudian di timbang, berapa gram butir
pecah dari 100g contoh beras. Kadar butir pecah di nyatakan dengan persen (%).
Kadar butir rusak
Yang di sebut butir rusak ialah bila berwarna lain dari yang biasa. Warna biji
beras normal ialah putih bening. Warna ini terdapat pada biji beras yang di panen
cukup masak, tidak masih muda. Warna yang di anggap tidak normal ialah warna
hijau, warna kapur, warna kuning, dan warna hitam serta warna merah. Warna
hijau dan warna kapur menunjukan biji gabah muda ketika panen. Warna kuning
sampai hitam di sebabkan oleh pengaruh panas atau serangan jamur, sedangkan
butir merah biasanya karena varietas merah dari beras itu sendiri. Beras merah
tidak biasa di perdagangkan secara internasional, sehingga campuran butir merah
di anggap biji rusak dan menurunkan kualitas putih tersebut. Di Indonesia beras
merah masih di jual dipasar lokal, malah di anggap lebih bergizi daripada beras
putih yang di giling bersih. Batas butir rusak yang di ijinkan biasanya tidak lebih
dari 5% (g%).
Kadar benda asing
Ialah benda-benda bukan butir beras, misalnya butir tanah liat, kerikil, bagian-
bagian tumbuhan termasuk biji-biji lain yang bukan butir beras. Tanah dan butir-
butir kerikil sering tercampur mengotori beras secara tidak di sengaja, maupun di
sengaja untuk menambah berat beras tersebut. Biji rumput atau serealia lain
seperti jagung sering juga tercampur dengan beras, terutama biji rumput, bila
pembersihan ketika di giling tidak cukup. Juga potongan-potongan batang atau
daun jerami mungkin terdapat d dalam beras secara tidak di sengaja karena
pembersihan yang tidak cukup ketika di giling. Benda-benda asing ini sering
terkontaminasi oleh jasad renik yang kemudian akan mencemari beras dan
merusaknya menjadi busuk.
• Sumber karbohidrat utama selain gandum
• Di Indonesia, beras adalah sumber kalori 60-80% dan sumber protein 45-55%
Komposisi kimia beras
Karbohidrat
• Bagian terbanyak dari serealia
• Terdiri atas pati, pentosan*), selulosa, hemiselulosa dan gula
• Pada beras pecah: pati 85-95%, pentosan 2-25% dan gula 0,6-1,1%
• Amilosa**) penentu rasa dan mutu nasi
• *)Any of a group of polysaccharides found with cellulose in many woody
plants and yielding pentoses on hydrolysis
• **) Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun dari glukosa
sebagai monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-
glikosidik. Amilosa merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-
sama dengan amilopektin menjadi komponen penyusun pati. Dalam
masakan, amilosa memberi efek “keras” atau “pera” bagi pati atau tepung.
Protein
• Protein dalam biji:
– Albumin (larut dalam air)
– Globulin (larut dalam garam)
– Prolamin (larut dalam alkohol)
– Blutelin (larut dalam alkali dan asam)
• Serealia: utama prolamin dan globulin
Lemak
• Lemak tertinggi pada lembaga dan aleuron
• 80% lemak dalam beras pecah kulit ada di dedak, bekatul
Mineral
• Jumlah banyak: K, S P, Mg, Cl, Na, Ca, Si
• Jumlah kecil: Fe, Zn, Mn, Cu
Vitamin
• Kandungan vitamin utama pada serealia adalah asam pantotenat (B5), biotin
(B7), inositol, vitamin B12 (cyanocobalamin), dan vitamin E (tokoferol).
Vitamin ini banyak terdapat pada lapisan aleuron dan selama penggilingan
vitamin ini banyak yang hilang.
• Khusus untuk inositol, sebetulnya bukan vitamin, tapi ada yang
menggolongkan sebagai vit B
Karakteristik mutu Beras
• Mutu pasar
Mutu pasar ini ditentukan oleh bentuk, ukuran, rupa biji serta mutu giling.
Mutu pasar menentukan harga beras dan selalu mempengaruhi mutu masak dan
mutu rasa. Berdasarkan ukuran beras dalam standarisasi mutu beras dikenal 4 tipe
yaitu :
– biji sangat panjang (extra long grain)
– biji panjang (long gran)
– biji sedang
– biji pendek
– Berdasarkan bentuk dan rasio panjang/lebar, beras dibedakan menjadi 4
yaitu :
– beras biji lonjong
– beras biji sedang
– beras biji agak bulat
– beras biji bulat
Mutu giling tidak dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk biji, tetapi lebih
ditentukan oleh varietas padi dan kadar air beras.
• Mutu masak
ditentukan oleh suhu gelatinisasi
– rendah : < 70oC
– Sedang : 70 – 74oC
– Tinggi : >74oC
Beras yang mempunyai suhu gelatinisasi lebih tinggi apabila dimasak
membutuhkan air dan waktu lebih banyak pada proses pemasakannya. Beras yang
mempunyai suhu gelatinisasi tinggi mutunya rendah.
• Mutu rasa
– Mutu rasa ditentukan oleh rasio antar amilosa dan amilopektin.
– Kandungan amilosa mempunyai korelasi negatif terhadap nilai taste panel dari
kelekatan, kelunakan, warna dan kilap nasi. Kilap amilosa mempunyai korelasi
negatif terhadap jumlah air yang diserap dan pengembangan volume nasi.
– Mutu rasa yang baik bagi penduduk Indonesia adalah beras dengan kadar
amilosa rendah sampai sedang, yaitu 17 – 23%.
Jagung
Jagung mengandung karbohidrat sekitar 71 – 73%, tediri dari pati,
sebagian kecil gula dan serat. Pati terutama terdapat pada endosperm, gula pada
lembaga dan serat pada kulit.Kandungan protein pada jagung sekitar 10%
terdapat pada aleuron, dan 90% pada lembagaKandungan lemak kurang lebih 15%
(80% terdapat di lembaga dan sebagian kecil di endosperm). Sebagian besar
lemak jagung adalah asam lemak linoleat (50%).
Kandungan mineral paling banyak adalah fosfor dan zat besi, sedangkan
kalsium terdapat dalam jumlah kecil.Vitamin terutama vitamin B1 dan B2 terdapat
pada lembaga dan luar endosperm.
Jagung dapat di tanam diatas tanah kering yang kurang subur dan kuran
memerlukan air di banding dengan padi. Sebagian bahan makanan pokok, jagung
diberi nilai sosial lebih rendah oleh masyarakat di bandingkan dengan beras.
Selain itu untuk mengolah jagung sampai dapat di konsumsi, di perlukan lebih
banyak upaya dan energi.
Kadar zat-zat gizi didalam jagung sebelumnya agak lebih tinggi, tetapi
secara keseluruhan beras mempunyai kelibihan daripada jagung. Berbagai jenis
jagung dapat di beda-bedakan menurut berbagai sifat :
Menurut warna butir ; jagung putih, kuning, merah dan adapula sebagian
butir-butirnya berwarna ungu
Menurut bentuk butir ; jagung butir gepeng dan butir bulat.
Menurut konsistensi biji ; biji keras dan biji lunak
Mikrostruktur biji jagung mirip dengan bijij beras dan biji terigu, dengan
perbedaan bahwa lapisan kulit jagung merupakan bagian yang lebih banyak di
bandingkan dengan beras dan terigu. Juga bagian lembaga melekat relatif lebih
kuat, sehingga pada penggilingan jagung, bagian lembaga ini tidak terbuang di
dalam bagian dedak. Jagung dapat di pasarkan masih dala kelompok penutup buah
yang di sebut kelobot dan bijinya masih melekat pada bonggol ; dapat pula di jual
bonggolan tanpa kelobot, atau sebagai jagung pipilan, dimana biji jagung sudah
tidak melekat pada bonggol lagi.
KACANG-KACANGAN
Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau polong-polongan.
Contoh berbagai kacang-kacangan adalah kacang kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, kacang tolo, kacang merah,i dan lain- lain.
Pada umumnya kacang-kacangan merupakan sumber protein.
Pada skala industri, kacang tanah dan kacang kedelai dimanfaatkan untuk
pembuatan minyak,
KEDELAI (Glycine max)
Asal: asia timur
Beberapa jenis varietas kedelai yaitu kedelai muria, tengger, meratus, orba,
galunggung, lokon, guntur, wilis, bromo, argomulyo, mahameru dan
dempo.
Komposisi zat gizi kedelai bervariasi menurut varietas, keadaan tempat
tumbuh, umur saat dipanen dan budidaya penanaman.
Lemak dan protein menyusun 60% dari berat kedelai kering. Protein 40%
dan lemak 20%.
Kedelai kering mengandung 35% karbohidrat dan 5% abu.
Kedelai: 8% berat kulit, 90% kotiledon (keping biji) dan 2% hipokotil
(embrio)
Mayoritas protein kedelai tahan terhadap panas saat pemanasan. Karena itu.
Produk kedelai memerlukan proses dengan panas misal tahu dan susu
kedelai
Kedelai adalah sumber protein komplit/lengkap. Protein lengkap adalah
protein yang mengandung asam amino esensial yang jumlahnya cukup
banyak.
Asam amino esensial adalah asam amino yang harus diperoleh langsung
dari makanan karena tidak bisa dibuat oleh tubuh manusia.
Karena itulah, kedelai adalah salah satu sumber protein terbaik, terutama
untuk vegetarian dan orang yang tidak tega/bisa makan daging.
Kedelai mempunyai asam amino yang tinggi terutama asam amino lisin,
sehingga dapat mensubstitusi kekurangan lisin pada makanan pokok.
Beberapa sifat fungsional protein kedelai yang diinginkan
emulsifikasi
penyerapan lemak
penyerapan air
pembentuk struktur
pembentuk film
pembentuk warna coklat dan aerasi
Kedelai mempunyai asam amino yang tinggi terutama asam amino lisin,
sehingga dapat mensubstitusi kekurangan lisin pada makanan pokok.
An emulsion is a mixture of two immiscible (unblendable) substances. One
substance (the dispersed phase) is dispersed in the other (the continuous
phase). Examples of emulsions include butter and margarine, espresso,
mayonnaise, the photo-sensitive side of photographic film, and cutting
fluid for metal working . In butter and margarine, a continuous liquid phase
surrounds droplets of water (water-in-oil emulsion). Emulsification is the
process by which emulsions are prepared..
KACANG TANAH (Arachis hypogea)
Berasal dari Amerika Tengah
Varietas kacang tanah yang biasa di tanam di Indonesia adalah kacang
Hoole, varietas gajah, jepara, sidoarjo dan varietas kidang.
Kacang tanah dapat diolah menjadi kacang rebus, kacang goreng, saus,
jam, dll.
KACANG HIJAU (Aseolus radiatus)
Berasal dari India
Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan dapat digunakan
sebagai sumber vitamin dan mineral.
Protein pada kacang hijau banyak mengandung asam amino lisin tetapi
miskin asam amino yang mengandung belerang (sistein dan metionin).
Gizi kacang hijau
Karbohidrat merupakan komponen terbesar (lebih dari 55%) biji kacang
hijau, yang terdiri dari pati, gula dan serat.
Pati pada kacang hijau memiliki daya cerna yang sangat tinggi yaitu 99,8
persen, sehingga sangat baik untuk dijadikan bahan makanan untuk bayi
dan anak balita yang sistem pencernaannya belum sesempurna orang
dewasa.
Protein adalah penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau
mengandung 20-25 persen protein. Protein pada kacang hijau mentah
memiliki daya cerna sekitar 77 persen.
kacang hijau kaya akan asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan
lisin. Kualitas protein dibatasi oleh kandungan asam amino bersulfur
seperti metionin dan sistein (jumlahnya sangat sedikit).
Kandungan lemak dalam kacang hijau relatif sedikit (1-1,2 persen).
Keadaan ini menguntungkan, sebab dengan kandungan lemak yang
rendah, kacang hijau dapat disimpan lebih lama dibandingkan kacang-
kacangan lainnya.
Kacang hijau juga mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti
kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang
hijau.
Vitamin yang paling banyak terkandung pada kacang hijau adalah thiamin
(B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3).
Selain itu, kacang hijau juga merupakan sumber serat pangan (dietary
fiber). Kadar serat dalam kacang hijau dapat mencegah terjadinya sembelit
Uji Densitas kamba
Parameter densitas kamba dapat digunakan untuk melihat
kesempurnaan proses pengeringan atau keseragaman bentuk dan ukuran
bahan.serealia atau kacang-kacangan yang diproses dengan cara
pengeringan lambat akan mempunyai densitas kamba yang lebih tinggi
dibandingkan dengan serealia atau kacang-kacangan yang diproses dengan
cara pengeringan cepat.
Uji Daya Serap Air Tepung Terigu (Tepung Terigu Cakra )
Latar Belakang Teori :
Daya serap air menunjukkan jumlah air yang dapat diserap oleh bahan
yang mencerminkan kebutuhan bahan akan air untuk membentuk suatu adonan
yang baik. Jenis gandum akan mempengaruhi daya serap air tepung terigu yang
dihasilkan.
Daya serap air menunjukkan jumlah air yang dapat diserap oleh bahan
yang mencerminkan tingkat kelunakan bahan. Parameter daya serap air juga
dapat digunakan untuk menentukan jumlah air yang perlu ditambahkan pada
saat penggolahan untuk mendapatkan mutu organoleptik ( penampakan dan
tekstur) yang optimal.
Tepung terigu yang terbuat dari gandum keras (hard wheat) jenis hard
spring dan hard winter mempunyai daya serap air yang tinggi, sehingga sangat
baik digunakan untuk pembuatan roti. Tepung terigu yang berasal dari gandum
lunak (soft wheat) mempunyai daya serap air yang rendah. Daya serap air
setiap jenis tepung terigu perlu diketahui untuk penyusunan formula adonan
dan ketepatan pemilihan jenis terigu sebagai bahan dasar pembuatan produk
pangan (makanan). Dalam pembuatan roti dan pastry jumlah air yang
ditambahkan disesuaikan dengan daya serap air terigu yang digunakan.
Uji Gluten Tepung Terigu
Latar Belakang Teori :
Gluten adalah protein tidak larut air yang terdapat pada tepung terigu.
Gluten mempunyai peranan penting sehubungan dengan fungsi terigu sebagai
bahan dasar dalam pembuatan roti. Gluten akan membentuk sifat yang elastic
dan licin pada permukaannya.
Gandum keras (hard wheat) memiliki kandungan protein yang tinggi
dengan mutu yang baik sehingga terigu yang dihasilkan sangat cocok
digunakan untuk pembuatan roti. Gandum lunak (soft wheat) memiliki
kandungan protein yang rendah sehingga terigu yang dihasilkan digunakan
untuk pembuatan cake, pastel, cookies, biscuit dan sebagainya. Kualitas protein
merupakan factor yang lebih penting dalam penentuan sifat-sifat terigu dalam
pembuatan roti dibandingkan kualitas protein. Oleh karena itu, kualitas protein
dalam terigu tidak dapat dijadikan petunjuk mutu yang utama di dalam
pemilihan terigu.
Organoleptik Tepung
Latar Belakang Teori :
Serealia dan kacang-kacangan selain dikonsumsi dalam bentuk aslinya
juga dapat diolah menjadi bahan makanan setengah jadi, yaitu dalam bentuk
tepung-tepungan. Setiap tepung yang dihasilkan dari serealia dan kacang-
kacangan yang bgerbeda memiliki karakteristik (warna, aroma, kehalusan)
yang berbeda-beda pula. Perbedaan karakteristik tersebut dapat dipengaruhi
oleh sifat alami masing-masing bahan dan tahapan proses yang alami bahan
pada saat penepungan, misalnya bleaching, cara penggilingan, cara ekstraksi
dan lain-lain.
BAB III
BAHAN dan METODE
3.1 Pengamatan Struktur dan Sifat Fisik
Bahan :
Ketan Putih
Beras Medium
Beras Long Grain
Beras short Grain
Beras Hitam
Beras Merah
Ketan Hitam
Beras Jelek
Jagung Pop Corn
Jagung Gigi Kuda
Kedelai
Kacang Hijau
Kacang Merah
Kacang Tolo
Kacang Tanah
Alat :
Jangka Sorong
Micrometer scrup
Timbangan
Pisau
Gelas Piala 100ml
Cawan Petri
1. Warna
Amati dan tulis warna setiap jenis bahan.
Gambar bentuknya secara utuh dan sebutkan bagian-bagian
secara utuh.
2. Ukuran
Ukur panjang,lebar,dan tebal masing-masing bahan dengan
menggunakan micrometer scrup/jangka sorong
3. Benda asing
Yang dimaksud benda asing adalah gabah, kulit gabah,
serangga, tangkai, biji lain, kerikil, dan semua bahan lain yang
tidak termasuk contoh yang diamati.
Cara kerja :
Ambil 50 gram contoh bahan secara acak, pisahkan semua
benda asing dan timbang beratnya.
Nyatakan % benda asing terhadap berat contoh awal
Kelompokkan bahan yang diamati berdasarkan kelas mutu
4. Butir rusak
Yang dimaksud buktir rusak adalah butir yang pecah, hancur,
berlubang, berjamur, berkerut ,biji warna lain, dan bentuk yang
tidak normal.
Cara kerja :
Ambil 50 gram contoh bahan yang bebes dari kotoran/benda
asing.
Pisahkan semua biji rusak dan timbang beratnya.
Nyatakan % biji rusak terhadap berat contoh awal.
Kelompokkan bahan yang diamati berdasarkan kelas mutu.
5. Beras Patah
Yang dikatagorikan beras patah adalah butir beras yang
berukuran kurang dari ¾ bagian biji utuh.
Cara kerja :
Ambil 50 gram contoh bahan yang telah dipisahkan dari benda
asing/kotoran.
Pisahkan semua butir beras patah dan timbang beratnya.
Nyatakan %beras patah terhadap beras contoh awal.
Kelompokkan bahan yang diamati berdasarkan kelas mutu.
6. Butir beras menguning
Yang dimaksud dengan butir beras menguning adalah butir
beras dimana lebih separohnya berwarna kekuning-kuningan dan
atau kecoklat-coklatan.
Cara kerja :
Ambil 50 gram contoh bahan yang telah dipisahkan dari benda
asing.
Pisahkan semua butir beras menguning dan timbang beratnya.
Nyatakan % beras menguning terhadap berat contoh awal.
7. Rasio pengembangan
Rasip pengembangan menunjukkan daya pengembangan biji
didalam air.
Cara kerja :
Ambil 5 butir biji dan ukur panjag, tebal/lebarnya.
Rendam biji tersebut didalam air suhu 80˚ C selama 20 menit.
Ukur kembali panjang, dan tebal/lebarnya.
Rasio pengembangan = panjang masak +
Nyatakan rasio pengembangan pada suhu 80˚C selama 20
menit.
8. Daya serap air
Daya serap air menunjukkan jumlah air yang dapat diserap
oleh bahan yang mencerminkan tingkat kelunakan bahan.
Parameter daya serap air juga dapat digunakan untuk menentukan
jumlah air yang perlu ditambahkan pada saat penggolahan untuk
mendapatkan mutu organoleptik ( penampakan dan tekstur) yang
optimal.
Cara kerja :
Ambil 2 gram contoh bahan secara acak.
Rendam dalam air 80˚ C selama 20 menit.
Tiriskan dan keringkan dengan menggunakan kertas tissue.
Tmbang kembali berat setelah masak
Nyatakan % Daya Serap Air pada suhu 80˚ C selama 20 menit.
9. Densitas kamba
Parameter densitas kamba dapat digunakan untuk melihat
kesempurnaan proses pengeringan atau keseragaman bentuk dan
ukuran bahan.serealia atau kacang-kacangan yang diproses dengan
cara pengeringan lambat akan mempunyai densitas kamba yang
lebih tinggi dibandingkan dengan serealia atau kacang-kacangan
yang diproses dengan cara pengeringan cepat.
Cara kerja :
Masukkan contoh bahan ke dalam gelas ukur sampai
volumenya mencapai 100ml(usahakan pengisiannya benar-
benar padat).
Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang berat nya.
Nyatakan densitas kambabahan dalam gram/ml.
3.2 Organoleptik Tepung
Bahan :
Tepung Tapioka
Tepung Beras
Tepung Maizena
Tepung Terigu
Tepung Hunkwe
Sourgum
Cara kerja :
Bedakan keadaan tepung secara organoleptik (warna, aroma
kehalusan)
3.3 Daya Serap Air Tepung Terigu
Bahan :
Tepung cap Cakra
Alat :
Buret
Mangkok
Cara kerja :
Ambil tepung terigu sebanyak 25 gram dan tempatkan didalam
mangkok
Tambahkan air sebanyak 10-20 ml melalui buret
Uleni menjadi adonan dengan menggunakan tangan
Tambahkan air melalui buret sedikit demi sedikit sambil terus
diuleni sampai terbentuk adonan yang tidak lengket pada tangan
(kalis)
Catat jumlah air yang diperlukan.
Daya Serap Air (% )= Air yang digunakan(ml)Berat tepungterigu
×100
3.4 Uji Gluten Tepung Terigu
Bahan :
Tepung terigu Cap Cakra
Alat :
Mangkok
Oven`
Cara kerja :
Ambil contoh terigu sebanyak 10 gram
Tambahkan 5-6 ml larutan NaCl 1 %
Uleni sampai terbentuk adonan yang kalis, biarkan selama 1 jam
Cuci dengan air mengalir sampai air cuciannya menjadi jernih
Timbang sisa adonan sebagai gluten basah
Keringkan dalam oven suhu 100 oC sehingga diperoleh gluten
kering, timbang beratnya
Hitung % gluten terhadap berat contoh awal.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.2 Pengamatan Struktur dan Sifat Fisik
1. Warna
NO NAMA BAHAN WARNA GAMBAR
1. Jagung gigi kuda Orange
2. Jagung pop corn Orange muda
3. Beras ketan hitam Hitam
4. Beras ketan putih Putih tulang
5. Kacang hijau Hijau tua
6. Kacang tanah Coklat muda
7. Kacang merah Merah kecoklatan
8. Kacang tolo Coklat
9. Kacang kedelai Coklat kekuningan
10. Beras jelek Putih keruh
11. Beras medium Putih bening cerah besar
12. Beras short grain Putih bening pendek
13. Beras long grain Putih bening panjang
14. Beras merah Merah tua
15. Beras hitam Hitam kemerahan
2. Ukuran sample dari 50 gr bahan. ( satuan: mm)
NO. NAMA BAHAN PANJAN
G
LEBAR TEBAL
1. Jagung gigi kuda 0,815 0,710 0,525
2. Jagung pop corn 0,950 0,575 0,470
3. Beras ketan hitam 0,725 0,260 0,165
4. Beras ketan putih 0,550 0,175 0,215
5. Kacang hijau 0,515 0,360 0,350
6. Kacang tanah 1,450 0,835 0,960
7. Kacang merah 1,465 0,750 0,850
8. Kacang tolo 0,590 0,570 0,455
9. Kacang kedelai 0,750 0,725 0,615
10. Beras jelek 0,650 0,175 0,220
11. Beras medium 0,685 0,175 0,220
12. Beras short grain 0,575 0,180 0,260
13. Beras long grain 0,775 0,220 0,180
14. Beras merah 0,650 0,195 0,225
15. Beras hitam 0,660 0,165 0,245
3. Benda Asing
NO
.NAMA BAHAN
BERAT
AWAL
BERAT BENDA
ASINGPERSENTASE
1. Jagung gigi kuda 50 gr 0 0 %
2. Jagung pop corn 50 gr 0 0 %
3. Beras ketan hitam 50 gr 0,2707 gr 0,54 %
4. Beras ketan putih 50 gr 0 0 %
5. Kacang hijau 50 gr 0,0215 gr 0,043 %
6. Kacang tanah 50 gr 0 0 %
7. Kacang merah 50 gr 0,0030 gr 0,006 %
8. Kacang tolo 50 gr 0,8657 gr 1,73 %
9. Kacang kedelai 50 gr 0,1129 gr 0,23 %
10. Beras jelek 50 gr 0,0300 gr 0,06 %
11. Beras medium 50 gr 0,0184 gr 0,037 %
12. Beras short grain 50 gr 0,1533 gr 0,31 %
13. Beras long grain 50 gr 0,0816 gr 0,16 %
14. Beras merah 50 gr 1,8579 gr 3,7 %
15. Beras hitam 50 gr 0,1033 gr 0,21 %
Klasifikasi mutu bahan–bahan di atas:
Mutu Sangat Baik : - Jagung gigi kuda - Kacang merah
- Jagung pop corn - Kacang tanah
- Beras ketan putih
Mutu Baik : - Beras medium - Kacang hijau
- Beras jelek
Mutu Sedang : - Beras long grain - Kacang tolo
- Beras short grain - Kacang kedelai
- Beras hitam - Beras merah
- Beras ketan hitam
4. Butir Rusak
NO
.NAMA BAHAN
BERAT
AWAL
BERAT BUTIR
RUSAKPERSENTASE
1. Jagung gigi kuda 50 gr 0 0%
2. Jagung pop corn 50 gr 0,1188 0,24%
3. Beras ketan hitam 50 gr 8,2695 16,54%
4. Beras ketan putih 50 gr 0,1143 0,23 %
5. Kacang hijau 50 gr 2,3377 4,68 %
6. Kacang tanah 50 gr 1,7199 3,44 %
7. Kacang merah 50 gr 3,5890 7,18 %
8. Kacang tolo 50 gr 2,1093 4,22 %
9. Kacang kedelai 50 gr 2,8510 5,7 %
10. Beras jelek 50 gr 12.5968 25,1%
11. Beras medium 50 gr 0.9185 1,84 %
12. Beras short grain 50 gr 0,1937 0,39 %
13. Beras long grain 50 gr 0,6578 1,32 %
14. Beras merah 50 gr 7,9723 15,94 %
15. Beras hitam 50 gr 2,145 4,29%
Klasifikasi Mutu Bahan-bahan di atas :
Mutu Sangat Baik : - Jagung gigi kuda - Beras Short Grain
- Jagung Pop corn - Beras ketan putih
Mutu Baik : - Beras Medium - Kacang hijau
- Beras long grain - Kacang tolo
- Kacang tanah - Kacang kedelai
- Beras hitam
Mutu sedang : - Beras Merah - Kacang merah
- Beras ketan hitam - Beras jelek
5. Beras Patah
NO. NAMA BAHANBERAT
AWAL
BERAT BERAS
PATAHPERSENTASE
1. Beras ketan hitam 50 gr 6,3034 12,6 %
2. Beras ketan putih 50 gr 2,6122 5,22%
3. Beras jelek 50 gr 24,4031 48,81%
4. Beras medium 50 gr 0,8550 1,71%
5. Beras short grain 50 gr 12,741 25,4%
6. Beras long grain 50 gr 1,253 2.51%
7. Beras merah 50 gr 1.567 3.13%
8. Beras hitam 50 gr 3,02 9%
Klasifikasi Mutu Bahan-bahan di atas :
Mutu Sangat Baik : - Beras medium - Beras long grain
- Beras Merah
Mutu Baik : - Beras ketan putih - Beras hitam
- Beras ketan hitam
Mutu sedang : - Beras short grain - Beras jelek
6. Butir Beras Menguning
NO
.NAMA BAHAN
BERAT
AWAL
Berat Beras
MenguningPERSENTASE
1. Beras ketan hitam 50 gr 1,0921 2,18%
2. Beras ketan putih 50 gr 0,3788 0,75%
3. Beras jelek 50 gr 1,1342 2,27%
4. Beras medium 50 gr 0,1566 0,31%
5. Beras short grain 50 gr 0,1020 0,20%
6. Beras long grain 50 gr 0,2760 0.55%
7. Beras merah 50 gr 2,5713 5,14%
8. Beras hitam 50 gr 1,8972 3,79%
Klasifikasi Mutu Bahan-bahan di atas :
Mutu Sangat Baik : - Beras short grain - Beras medium
Mutu Baik : - Beras long grain - Beras ketan putih
Mutu Sedang : - Beras ketan hitam - Beras jelek
- Beras hitam - Beras merah
7. Rasio Pengembangan
NO.KACANG
HIJAU
PANJANG(cm) LEBAR(cm)
AWAL MASAK AWAL MASAK
1. Kacang hijau 1 0,515 0,65 0.360 0,415
2. Kacang hijau 2 0,615 0,630 0,425 0,448
3. Kacang hijau 3 0,525 0,585 0,525 0,547
4. Kacang hijau 4 0,635 0,675 0,635 0,649
5. Kacang hijau 5 0,525 0,625 0,525 0,540
Rata- Rata 0,563 0,633 0,494 0,519
Rasio Pengembangan = Panjang Masak + Lebar Masak =
Panjang Awal Lebar Awal
0,633 + 0,519 = 2,174
0,563 0,494
8. Daya Serap Air
NO. Kacang HijauBERAT LEBAR
AWAL MASAK AWAL MASAK
1. Kacang hijau 1 0,2586 0,3377 0.360 0,415
2. Kacang hijau 2 0,2654 0,3410 0,425 0,448
3. Kacang hijau 3 0,2588 0,3384 0,525 0,547
4. Kacang hijau 4 0,2675 0,3423 0,635 0,649
5. Kacang hijau 5 0,2693 0,3435 0,525 0,540
Rata- rata 0,2560 0,3406 0,494 0,519
Daya Serap air= Berat masak/basah- Berat awal/kering X 100 =
Berat awal/kering
0,3406 - 0,2560 X 100 = 33%
0,2560
9. Densitas Kamba
NO. NAMA BAHANVOLUM
E(ml)BERAT (gr)
DENSITAS
KAMBA
(gram/ml)
1. Jagung gigi kuda 100 83,5 0,83
2. Jagung pop corn 100 92 0,92
3. Beras ketan hitam 100 77 0,77
4. Beras ketan putih 100 89 0,89
5. Kacang hijau 100 78,5 0,78
6. Kacang tanah 100 70,5 0,70
7. Kacang merah 100 74,5 0,74
8. Kacang tolo 100 79 0,79
9. Kacang kedelai 100 74,5 0,74
10. Beras jelek 100 81,5 0,81
11. Beras medium 100 89,5 0,89
12. Beras short grain 100 80,5 0,80
13. Beras long grain 100 84 0,84
14. Beras merah 100
15. Beras hitam 100 78 0,78
B. Organoletik Tepung
No. JENIS TEPUNG WARNA AROMA KEHALUSAN
1. Tepung terigu cap cakra Putih keruh Wangi Kasar
2. Tepung maizena Kekuningan Apek Halus
3. Tepung hunkwe putih tulang wangi Halus
4. Tepung beras Putih Apek Kasar
5. Tepung ketan Putih Apek Halus
6. Tepung tapioka Putih
kekeruhan
Apek Halus lengket
C. Daya Serap Air Tepung Terigu ( Tepung Cakra)
Daya serap air(%) = Air yang digunakan(ml) x 100
Berat tepung terigu(gram)
= 14 x 100
25
= 56 %
D. Uji Gluten Tepung Terigu
Berat Daging Sintesis Basah : 64 gr
Berat Cawan : 49 gr _
15 gr
Berat Gluten sintesis sebelum di oven : 4,2760
Berat Gluten sintesis setelah di oven : 1,1765
% GLUTEN : Setelah Oven
Sebelum Oven X 100% =
1,1765
4,2760 X 100% = 27,5 %
Laporan Hasil Praktikum
Identifikasi Serealia dan Kacang- kacangan
DISUSUN OLEH :
DIADORA JUWITA P. (1003000056)
EDINDA AYU MIRANTI (1003000060)
HERMANSYAH (1003000064)
IKA HERI KUSTANTI (1003000069)
PIPIN RIANA FITRI S. (1003000084)
RIZKI AMALIA SARI (1003000092)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
2010
BAB V
KESIMPULAN
Serealia dan kacang- kacangan memiliki berbagai macam
karakteristik. Mutu serealia bisa di lihat dari warna, ukuran, jumlah
benda asing, butir rusak , butir yang patah, butir yang menguning.
Begitu juga kacang-kacangan bisa di identifikasi mutunya dengan
melihat jumlah benda asing dan butir yang rusak.Namun tidak itu saja
yang bisa digunakan untuk menilai mutu serealia dan kacang-
kacangan. Daya serap air dan sifat organoleptik juga
mempengaruhinya. Untuk perhitungan berat suatu bahan dari serealia
bisa menggunakan cara menghitung densitas kamba sehingga
diperoleh ukuran gr/ml.
Daftar Pustaka
▪ Sediaoetama,ahmad djaeni. 2006. Ilmu Gizi untuk mahasiswa
dan profesi . jakarta: Dian rakyat.
▪ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18986/3/Chapter%20II.pdf
▪ http://ilmci.com/asset/affiliation/perpadi/mutu_beras_bidakara_perpadi.ppt
▪ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19420/3/Chapter%20II.pdf
▪ Persatuan Ahli Gizi Indonesia,2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan
(DKBM). Jakarta: Persagi.