zat adiktif dan psikotropika

Upload: wira-hul

Post on 06-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penjelasan mengenai zat adiktif dan psikotropika

TRANSCRIPT

Zat Adiktif dan PsikotropikaBahan bahan kimia tidak hanya menyangkut bahan-bahan kimia yang ada dirumah tangga, seperti pemutih, pembersih dan zat-zat aditif makanan, tetapi juga zat-zat yang dapat menimbulkan pengauh negative atau efek samping bagi kesehatan jika pemakaiannya disalahgunakan. Bahan kimia dimaksud disini adalah kelompok zat kimia yang tegolong kedalam zat aditif dan psikotropika.

1. Zat AditifZat aditif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat aditif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkat resiko ketergantungannya terbagi dalam 3 golongan yaitu :a. Golongan 1 : Narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.b. Golongan 2 : Narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.c. Golongan 3 : Narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.

a. GanjaGanja atau matiyuana merupakan zat aditif narkoba dari golongan kanabionid. Ganja terrbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman matiyuana (Cannibus sativa) yang sudah kering. Gnja dipakai dalam bentuk rokok lintingan, campuran tembakau, dan daun dammar ganja.Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguao atau mengantuk tapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya piker menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat gangguan jiwa.

b. OpiumOpium merupakan narkotika dari golongan opioda, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah menrah Pavaper sommiverum. Opium mengandung lebih dari 20 macam senyawa.Morfin kali pertama diisolasi dari getah buah pada 1905 oleh Friedrich Seturner. Pada waktu itu, morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Setelah itu, banyak tentara yang mengalami adiksi (efek ketergantungan). Pemakaian dosis morfin yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.

c. KokainKokain termasuk kedalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat diakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan oemakainya suka berbicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)Bebrapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat penenang (sedative-hipnotika). Pemakaian sedative-hipnotika dalam dosis kecil dapat membuat orang yang memakainya tertidur.Gejala akibat pemakaiannya adalah mual-mual gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas daya piker menurun, berbicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya overdosis makan akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. NikotinNikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengkonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan resiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), resiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.f. AlkoholAlkohol diperoleh melaluo proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Alcohol ii sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alcohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.Semua jenis minuman yang mengandung alcohol (etanol) disebut minuman keras. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan : berkadar etanol 1-5%, berkadar etanol 5-20%, dan berkadar etanol 20-50%.Tanda-tanda pemakaian alcohol yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan minum minuman keras, kemudia dihentikan maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, suka tidur, dan ganguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

2. PsikotropikaPsikotropika adalah zat-zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Psikotropika menurut tujuan penggunaan dan tingkat resiko ketergantungnan terbagi dalam 4 golongan, yaitu :a. Golongan 1, psikotropika yang hanya digunaka untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.b. Golongan 1, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan dapat digunakan dalam terapi dan ilmu tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.c. Golongan 3, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.d. Golongan 4, psikotropika yang berkhasiat sebagai pbat dan sangat luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potansi ringan mengakibatkan sndrom ketergantungan.Zat aditif hampir semuanya termasuk kedalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinas (persepsi mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegagng menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.

b. AmfetaminEkstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin. Zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman, melainkan hasil sintesis.Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejala seperti siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan) banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. jika obat-obatan ini digunakan sampai overdosis akan menimbulkan gejala seperti tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung syaraf, dan mengakibatkan kematian. Jika terjadi putus obat makan akan mengakibatkan gejala seperti lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.

Zat aditif dan psikotropika akan memberian manfaat jika dipakai untuk tujaun yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan. Penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan. Dampak dari penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika akan menimbulkan berbagai penyakit dan akan merusak seluruh fungsi tubuh seperti yang telah diulas diatas. Kita sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya menghindari dan lebih baik lagi untuk tidak mencoba menyentuh ataupun memakai zat aditif dan psikotropika. Sangat baik untuk kita mengetahui dan sangat lebih baik lagi untuk kita membagikan pengetahuan kepada setiap keluarga, teman, dan orang-orang disekitar kita untuk menjauhi segala macam zat aditif dan psikotropika.Mari kita cegah penggunaan zat terlarang tersebut dimulai dari peranan anggota keluarga untuk saling menjaga dan jangan sampai terkena pengaruh dar penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika. Karena kalangan remaja sangat rentan dalam penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika.Peran anggota masyarakat, peranan sekolah, dan peranan pemerintah sangat berperan penting untuk memberikan wawasan dan pencegahan mengenai berbahayanya penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika.

Sumber : Karniawati, Ida ,dkk. Belajar IPA membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII\Gambar dari pencarian di google.com