zam kti 6juli

Upload: khoiry123

Post on 04-Apr-2018

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    1/48

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Elektrokardiografi merupakan salah satu dari alat kesehatan yang berfungsi

    membantu dalam menegakkan diagnosis atau kelainan, khususnya penyakit

    jantung. Beberapa kelainan pada jantung dapat dideteksi secara umum dan dapat

    terbaca dari hasil perekaman menggunakan EKG TYPE HEART SCREEN

    80GL.

    Alat EKG Type Heart Screen 80GL merupakan alat EKG yang hanya

    menggunakan baterai sebagai catu dayanya. melakukan perekaman secara terus

    menerus pada alat EKG type Heart Screen 80GL , tegangan akan mengalami

    penurunan tegangan yang akan mempengaruhi banyaknya jumlah perekaman

    yang dilakukan.

    Pada umumnya untuk penggunaan baterai sebagai catu daya pada EKG

    Type Heart Screen 80GL, bila pemakainannya dilakukan secara terus menerus

    akan mengalami penurunan catu daya tegangan yang berpengaruh pada jumlah

    perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL, Sehingga dari latar belakang

    tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian berapa besar tegangan baterai

    yang dapat mengoperasikan alat EKG Type Heart Screen 80GL sesuai dengan

    catu daya baterai yang diharapkan serta berapa besar penurunan tegangan baterai

    sehingga alat EKG type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman .

    Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan

    membuat tugas akhir dengan judul

    PENGARUH CATU DAYA BATERAI TERHADAP JUMLAH

    PEREKAMAN PADA ALAT EKG TYPE HEART SCREEN 80GL

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    2/48

    2

    1.2 Rumusan Masalah

    Dalam melakukan perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL yangmenggunakan catu daya baterai perekaman dilakukan secara terus menerus akan

    mengalami penurunan tegangan baterai, sehingga dapat diketahui besar tegangan

    yang dibutuhkan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL untuk dapat melakukan

    perekaman dan besar tegangan hingga tidak dapat melakukan perekaman. Dan

    catu daya baterai akan mempengaruhi jumlah perekaman yang dapat dilakukan

    pada alat EKG Type Heart Screen 80GL.

    1.3 Batasan Masalah

    Pada tugas akhir ini Penulis melakukan pembatasan masalah hanya pada

    catu daya awal alat EKG Type Heart Screen 80GL sebesar 10 11volt, dengan

    tegangan drop sampai dengan 8 9 volt . yang menggunakan catu daya baterai

    jenis Ni MH. Dengan pengambilan jumlah perekaman setiap satu jam, setiap

    empat jam, dan setiap sepuluh jam.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh catu daya

    baterai terhadap jumlah perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL.

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui berapa besar tegangan awal baterai sabagai catudaya pada alat EKG Type Heart Screen 80GL sehingga alat dapat

    melakukan perekaman.

    2. Untuk mengetahui berapa besar drop tegangan pada baterai sebagaicatu daya pada alat EKG Type Heart Screen 80GL sehingga alat

    tidak dapat melakukan perekaman.

    3. Untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan dalam melakukanperekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    3/48

    3

    4. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah perekaman yang dapatdilakukan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL dengan catu daya

    baterai dari tegangan awal sampai drop tegangan.

    1.5 Manfaat Penelitian

    1. Manfaat penelitian yang dilakukan bagi Penulis yaitu dapat mendalami

    pengetahuan dan keilmuan penulis tentang catu daya baterai pada alat

    EKG Type Heart Screen 80GL yang hanya menggunakan baterai sebagai

    catu dayanya.

    2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan yaitu hasil penelitian ini dapat menjadi

    sumber informasi dan bahan bacaan bagi mahasiswa Teknik

    Elektromedik

    I.6 Sistematika Penulisan

    Untuk melakukan percobaan dilapangan dan untuk memudahkan dalam

    memahami tulisan ini, maka penulis menguraikan tulisan ini dengan membagi

    dalam lima bab yang disusun dalam sistematika sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Yang menjelaskan tentang latar belakang, rumusan permasalahan,

    batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II DASAR TEORI

    Menjelaskan tentang landasan teori EKG secara umum dan EKG Type

    Heart Screen 80GL serta teori baterai

    BAB III KEGIATAN PENELITIAN

    Dalam bab ini penulis menjelaskan penelitian tentang catu daya baterai

    pada alat EKG type Heart Screen 80GL dalam pemakaian secara terus menerus

    akan mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman setiap satu jam,

    setiap empat jam, dan setiap sepuluh jam.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    4/48

    4

    BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

    Bab ini memuat hasil pelaksanaan penelitian dan menganalisa data,

    serta mengolah hasil data proses perekaman yang mengalami penurunan tegangan

    baterai sebagai catu daya pada alat EKG type Heart Screen 80GL, yang

    ditampilkan dalam bentuk tabel

    BAB V KESIMPULAN

    Menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh catu daya baterai

    terhadap jumlah perekaman pada alat EKG type Heart Screen 80GL, dari

    tegangan awal baterai sampai pada tegangan baterai drop serta waktu yang

    dibutuhkan dalam perekaman.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    5/48

    5

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Gambaran Umum Alat EKG1

    Elektrocardiograph adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi sinyal

    biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas perekam.

    ada perekaman dapat didiagnosa variasi ketidaknornalan jantung.

    Prinsip dasar kerja ECG, merupakan suatu penguat ( amplifier ) yang

    berfungsi untuk memperkuatkan potensial listrik jantung dengan tergambar pada

    minitor atau terekam pada kertas grafik.

    Potensial listrik yang berasal dari pulsa jantung dideteksi dipermukaan tubuh

    melalui elektroda dan kabel pasien. Sebelum masuk ke rangkaian penguat,

    potensial listrik akan memulai rangkaian proteksi ( patien fuse 5 mA / rangkaian

    isolasi dengan menggunakan metode photo coupler, electrodemagnetic coupler,

    dll ) hal ini dimaksud untuk mencegah kemungkinan adanya kebocoran arus

    listrik dari alat ke tubuh pasien.

    Lead selektor berfungsi untuk memilih lead sesuai kebutuhan, sehingga hanya

    konfigurasi yang ditentukan oleh lead selector inilah yang diperkuat oleh penguatawal ( pre amplifier ). Kalibrasi 1mV diperlukan untuk standart perbandingan

    antara besarnya sinyal input dengan besarnya penguatan amplifier sesuai dengan

    kepekaan ( sensitivity ) yang dipilih.

    Sinyal dari pre amplifier kemudian diperkuat oleh drive amplifier. Yang

    dilengkapi dengan filter untuk mencegah sinyal lain agar tidak ikut diperkuat.

    Sinyal output dari drive amplifier ini sudah cukup kuat untuk menggerakkan

    stylus ( jarum ). Gerakan stylus inilah yang akan menggambarkan pulsa listrik

    jantung yang sebenarnya pada kertas grafik.

    1M od ul Pelatihan Teknisi Elketr om edis Jil id 1, Pusat sarpras dan Peralatan Kesehatan, 3 2

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    6/48

    6

    Dalam pemakaian alat elektrochardiograp ( EKG ) ada beberapa hal yang harus

    diperhatikan diantaranya kepastian output, output keluaran EKG dipengaruhi oleh

    hal hal yaitu :

    1. Pemanfaatan Catu Daya PLN2. Pemanfaatan Catu Daya Baterai

    Disini Penulis melakukan penelitian pada alat EKG yang menggunakan sumber

    Catu Daya hanya menggunakan satu sumber catu daya baterai yaitu pada alat

    EKG Type Heart Screen 80GL.

    2.2. Macam Macam Lead ( Sadapan ) EKG2

    Dalam EKG 12 lead / sadapan ( I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5,

    V6), namun kadang memerlukan beberapa lead tambahan untuk merekam bagian

    jantung kanan ( V2R , V3R, V4R ) dan bagian jantung belakang ( V7, V8, V9 )

    Untuk Lead / sadapan I, II, III dinamakan sadapan bipolar

    Gambar 1. Sadapan Einthoven

    Dimana untuk sadapan terdiri atas tiga sadapan yaitu :

    1. Lead I letak elektroda positifnya ada di tangan kiri2. Lead II letak elektroda positifnya ada di kaki kiri3. Lead III letak elektroda positifnya ada di kaki kiri2

    Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 24

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    7/48

    7

    Untuk lead / sadapan aVR, aVL, aVF dinamakan sadapan unipolar ekstremitas.

    Gambar 2. Sadapan Goldberger augmented

    Dimana untuk sadapan terdiri atas tiga sadapan yaitu :

    1. Lead aVR letak elektroda positifnya ada di tangan kanan2. Lead aVL letak elektroda positifnya ada di tangan kiri3. Lead aVF letak elektroda positifnya ada di kaki kiriUntuk lead / sadapan V1, V2, V3, V4, V5, V6 dinamakan sadapan unipolar

    precordial.

    Gambar 3. Sadapan dada precordial

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    8/48

    8

    Untuk lead / sadapan precordial adalah semua leadnya merupakan elektroda

    positif. Sadapan precordial (sadapan dada), terdiri atas enam sadapan yaitu V1,

    V2, V3, V4, V5, dan V6 .

    Dimana untuk posisi standar lead yaitu :

    V1 Ruang interkostal keempat, disebelah kanan batas sternum.

    V2 Ruang antara yang sama, disebelah kiri batas sternum

    V3 Pertengahan antara posisi 2 dan 4

    V4 Pada batas luar puncak daerah detak ( beat )

    V5 Level yang sama seperti 4, di garis axillary anterior

    V6 Level yang sama seperti 4 dan 5, di garis medaxillary

    2.3. Sumber Pacemaker Jantung3

    Fungsi kerja jantung dipengaruhi oleh tiga unsur utama yang sangat

    berpengaruh dalam kenerja fungsi jantung secara optimal. Dimana ketiga unsur

    tersebut yaitu:

    a. Sel sel pacemakerb. Sel sel konduksic. Sel sel otot jantungJika salah satu dari ketiga unsur tersebut mengalami gangguan maka

    secara otomatis akan menurunkan kinerja atau fungsi jantung sehingga bekerja

    tidak optimal. Sel sel pacemaker merupakan sumber bioelektrik jantung, dimana

    yang sangat berperan penting disini adalah elektrolit.Jadi apabila terjadi gangguan

    keseimbangan elektrolit ( Na, K, Ca, Mg ) akan mengakibatkan terganggunya

    aktivitas bioelektrik di jantung.

    3Cara Praktis Dan Sisitem Belajar M em baca EKG, Abu Nazm ah,18

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    9/48

    9

    Ada tiga sumber utama pacemaker, yaitu :

    1. SA Node2. AV Node3. Furkinje Fiber / otot ventrikel

    2.4. Sistem Konduksi Jantung4

    Ketiga sumber pacemaker tersebut dihubungkan oleh jaringan penghubung

    khusus atau yang disebut dengan sistem konduksi jantung.

    SA Node secara spontan mengeluarkan impuls kemudian impuls tersebut

    disebarkan melalui jaringan penghantar ke seluruh atrium sehingga otot atrium

    akan mengadakan depolarisasi ( perubahan menjadi bermuatan positif ) yang

    menyebabkan atrium berkontraksi.

    Setelah seluruh otot atrium selesai terdepolarisasi, kemudian impuls diteruskan ke

    AV node, bundle his, kedua cabang bundle his yaitu cabang bundle his kanan (

    RBB / right bundle branch ) & cabang bundle his kiri ( LBB / left bundle branch )

    dan yang terakhir ke fiber furkinje sampai seluruh otot kedua ventrikel

    terdepolarisasi sehingga akan menghasilkan kontraksi dari otot ventrikel.

    2.5 Elektrofisiologi Jantung5

    Elektrolit yang sangat besar perannya dalam elektrofisiologijantung adalah

    Na, K, Ca, Mg. Setiap sel ( sel sel pacemaker dan sel sel otot jantung ) dilapisi

    oleh sebuah selaput atau membrane sel.Dalam keadaan istirahat, muatan di dalam

    sel negatif dan di luar sel bermuatan positif. Keadaaan ini dinamakan Polarisasi

    Apabila dalam single sel mengalami perubahan muatan mendadak, yang mana

    didalam sel yang sebelumnya bermuatan negatif berubah muatan menjadi

    bermuatan positif, maka proses ini dinamakan aksi potensial. Apabila aksi

    potensial terjadi tidak hanya terjadi dalam single sel, tapi terjadi pada semua sel

    4Cara Praktir Dan Sist em Belajar M emb aca EKG, Abu Nazm ah,20

    5Cara Praktis Dan Sistemat is Belajar M em baca EKG, Abu Nazm ah, 26

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    10/48

    10

    baik sel sel pacemaker maupun sel sel otot jantung sehingga akan tampak

    perubahan muatan di dalam sel sel dari yang tadinya negatif menjadi positif.

    Prsoses ini dinamakan dengan Depolarisasi. Setelah sel sel komplet melakukan

    depolarisasi, maka muatan akan kembali berubah seperti pada awalnya atau dalam

    keadaan istirahat. Proses ini dinamakan Repolarisas

    Gambar 4. aktifitas Kelistrikan Otot jantung

    2.6. Morfologi Gelombang EKG6

    Satu siklus jantung ( = 1 detak jantung ) digambarkan dengan grafik EKG

    berupa one beat atau gelombang EKG P, Q, R, S, T. Setiap terjadi perubahan pada

    kelima gelombang tersebut akan mempunyai nilai diagnosis sendiri.

    Gelombang P

    1. Gelombang P adalah gelombang pada EKG yang menggambarkan adanyaaktivitas listrik yang terjadi di atrium di mana otot atrium ( kanan & kiri )

    mengadakan depolarisasi sehingga kedua otot atrium melakukan kontraksi.

    6Cara Praktis dan Sistem atis M em baca EKG, Abu Nazma h, 33

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    11/48

    11

    Oleh sebab itu, gelombang P merupakan depolarisasi kedua otot atrium atau

    kontraksi dari kedua otot atrium.

    2. Untuk mengidentifikasi gelombang P, memprioritaskan dengan melihatnya dilead IIpanjang dan sebagai pembandingnya gunakan lead precordial V1.

    3. Gelombang P adalah gelombang positif pertama yang muncul dalam rekamanEKG.

    4. Gelombang P yang normal adalah gelombang P yang berasal dari SA node.Gelombang Q

    1. Gelombang Q adalah gelombang pada EKG yang menggambarkan adanyaaktivitas listrik jantung yang sedang terjadi di septal ventrikel, dimana

    depolarisasi otot ventrikel diawali dengan depolarisasi pada bagian septal

    ventrikel.

    2. Gelombang Q merupakan gelombnag yang berdefleksi negatif pertama setelahgelombang P.

    Gelombang R

    1.Gelombang R adalah gelombang positif pertama setelah gelombang Q2.Gelombang R merupakan bagian gambaran gelombang EKG yang terjadi pada

    saat otot ventrikel mengalami depolarisasi.

    Gelombang S

    1.Gelombang S adalah gelombang negatif kedua setelah gelombang R2.Gelombang S merupakan bagian dari gambaran gelombang EKG yang terjadi

    pada saat otot ventrikel mengalami depolarisasi.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    12/48

    12

    Gelombang T

    1. Gelombang T adalah gambaran gelombang EKG yang terjadi pada saat ototventrikel mengalami repolarisasi

    2. Gelombang T adalah gelombang positif setelah gelombang S

    Gambar 5. Gelombang Jantung

    2.7Alat EKG Type Heart Screen 80GLAlat EKG Type Heart Screen 80GL adalah alat EKG yang hanya

    menggunakan sumber listrik pada catu daya baterai.

    Gambar 6. EKG Heart Screen 80GL

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    13/48

    13

    2.8Blok Diagram Pesawat Elektrocardiograph7

    Gambar 7. Blok Diagram Pesawat Elektrocardiograp

    Keterangan gambar :

    1. Switch On/Off. Berfungsi untuk menghidupkan sistim jaringan kelistrikan pada

    rangkaian diagram pesawat EKG type HS 80GL, komponen tersebut tidak saja

    hanya dapat menghidupkan sistem, tapi juga dapat mematikan sisitem. ( S1)

    2. Keyboard Berfungsi untuk memasukan data yang diinginkan untuk

    pemeriksaan dan pemilihan lead yang akan digunakan serta hasil pemeriksaan

    yang akan digunakan untuk mendiagnose penyakit. ( S17 )

    3. Keyboard Interface sebagai pengantar tatap muka antara keyboard dengan main

    board HS 80 GL ( J4 )

    7Service manu al Heart screen 80GL,Innom ed M edical,16

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    14/48

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    15/48

    15

    2.9 Anatomi Dan Fisiologi Jantung8

    Jantung merupakan salah satu dari organ tubuh yang sangat vital yang

    bertugas memompakan darah keseluruh jaringan tubuh.

    2.9.1 Jantung

    Gambar 8 Anatomi jantung

    Jantung terletak di dalam rongga dada, tepatnya berada diantara kedua buah

    dada kiri dan kanan dengan besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan. Dan

    jantung posisinya lebih berada pada bagian buah dada sebelah kiri yaitu 1/3 dari

    besar jantung berada disebelah kanan pertengahan kedua buah dada dan 2/3

    berada disebelah kiri dari buah dada.

    2.9.2 Ruang Ruang Jantung9

    Jantung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 ruang jantung kecil kiri dan kanan

    yang dinamakan atrium / atrial ( serambi ). Dan 2 ruang jantung lainnya yang

    memiliki ruang besar, yaitu kanan dan kiri yang dinamakan ventrikel ( bilik ).

    8Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 12

    9Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 13

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    16/48

    16

    Antara ke dua atrium / atrial dibatasi oleh pembatas yang dinamakan dengan

    septal atrium. Dan antara kedua ventrikel dibatasi oleh pembatas yang dinamakan

    septal ventrikel. Serta diantara atrium dan ventrikel ditandai dengan adanya

    lekukan yang dinamakan antrioventrikuler.

    2.9.3 Cara Kerja Jantung10

    Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengender dan terisi darah (

    disebut diastol ). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar

    dari ruang jantung ( disebut sistol ). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi

    secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara

    bersamaan.

    Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (

    darah kotor ) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar ( vena kava )

    menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan

    mendorong darah ke dalam atrium ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.

    Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam

    arteri pulmonalis menuju ke paru paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh

    yang sangat kecil ( pembuluh kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru

    paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkankembali ke jantung.

    Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju

    ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru paru dan

    atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru paru.

    Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup

    bikuspidalis / mitra, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati

    10Jantung, Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    17/48

    17

    katup aorta masuk ke dalam aorta ( arteri terbesar dalam tubuh ). Darah kaya

    oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru paru, dan sebagainya.

    2.10. B A T E R A I11

    Gambar 9. Kontruksi Baterai

    2.10.1 Pengertian Baterai

    Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahan-bahan kimia yang

    dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan electron

    disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat

    bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) danterminal Kedua bertanda negatif (-).

    Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita

    menghubungkan kabel antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan

    mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan cepatnya.

    Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan

    elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia)

    mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub.

    Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif

    ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan

    11Pow ered by W ordpr ess.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    18/48

    18

    inilah alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki

    sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak

    menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita

    menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.

    Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan

    dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit

    power dalam bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk

    diantaranya komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-

    masing berisi dua electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang

    disebut elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan

    elektrolit satu elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya, katoda ,menjadi

    bermuatan negatif.Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan

    mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,

    yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai

    katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).

    2.10.2 Prinsip Kerja Baterai12Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu

    dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi

    listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi Oksidasi). Batere terdiri

    dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik

    dalam bentuk energi kimia. Sel batere tersebut elektroda elektroda. Elektroda

    negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif

    disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda

    akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).

    Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.

    12Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    19/48

    19

    Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai

    1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.

    2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik

    2.10.3 Jenis Baterai

    Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :

    1. Baterai Primer yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis

    isi (Recharge).

    2. Baterai Sakunder yaitu baterai yang biasa digunakan berkali kali dengan

    mengisi kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai

    2.10.4 Cara Kerja Baterai13

    Gambar 10. Baterai Ni-MH

    Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat

    pengisian/cas/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat

    pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai (dalam

    13Powered by wordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    20/48

    20

    hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel

    memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki

    tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V)

    sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara

    seri (6 V = 3 x 2 V).

    Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang

    terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena

    itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar

    sel tidak boleh ada yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan

    pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh

    kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa

    pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah

    coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori

    (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu

    asam sulfat (H2SO4).

    Baterai NiCd ( Nickel Cadmium ) merupakan jenis baterai yang cocok

    untuk beban yang memerlukan arus sedang ( 2 3 Ampere ). Baterai ini relatif

    lebih murah dibandingkan dengan baterai lainnya serta dapat di recharged secara

    cepat. Namun proses recharge dari baterai ini memiliki kekurangan yang biasa

    disebut memory effect. Memory effect menyebabkan pengurangan kepasitas

    baterai apabila di recharge dalam keadaan masih terisi muatan. Hal ini yang

    menyebabkan baterai NiCd harus benar benar dikosongkan bila akan diisi ulang.

    2.10.4.1 Saat Baterai digunakan14

    a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabungdengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya

    bergabung / berubah

    14Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    21/48

    21

    b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positifmaupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan

    berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.

    Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat

    pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah

    dan hampir melulu hanyaterdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun

    menjadi sekitar 1,1 kg/dm3

    dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3.

    Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285

    kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa

    diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat

    hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel

    aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat bateraidalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana

    air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat- pelat menjadi rusak.

    2.10.4.2Saat Baterai dicharge15Ba ter a i y ang m ene r im a arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas

    alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai

    dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus

    listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang

    dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri

    tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri

    tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah

    jumlah dari masing-maing tegangan baterai : Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal).

    Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang

    duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus

    (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai

    tersebut.

    15Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    22/48

    22

    2.10.5 PenyulfatanBaterai, digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnya

    tenaga baterai keluar / berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidak

    digunakan maka pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut

    pengeluaran isi sendiri (self discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran

    dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuah baterai

    tak terpakai yang berisi penuh akan habis isinya dalam jangka waktu 3 bulan jika

    elektrolit memiliki suhu 40 derajat Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka

    makin lambat isi berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius

    isinya hanya akan hilang setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yang bersuhu 15

    derajat Celcius isinya hanya akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan.

    Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan

    menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentuk selama

    pengeluaran membuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatan kadang-

    kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge) sehingga bagian-

    bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang

    sudah terlalu banyak pada satu baterai tidak mungkin dihilangkan, baterai ini

    harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan)

    tidak akan membantu atau tidakakan banyak membantu karena yang sudah rusak disin

    adalah pelat-pelatnya, kalaupun berhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam

    waktu yang sangat singkat (tergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai

    akan lemah (drop) kembali.

    2.10.6 Mengatasi penyulfatan16

    1.Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu

    yang lebih dingin).

    16Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    23/48

    23

    2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu

    dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau baterai diisi

    secara teratur tiap bulan.

    Pengisian perawatan (maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat

    pengisi (charger) (lebih baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat

    lemahnya) yang secara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah

    terisi penuh dan kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai

    berkurang (memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa

    yang kita lakukan adalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian

    lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang

    sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi,

    selain itu baterai yang terisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi /

    disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan

    terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang pada

    akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan

    bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai

    muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak

    plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang

    diisikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi)

    2.10.7 Kapasitas Baterai17

    Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x

    waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan / menyuplai sejumlah isinya secara

    rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan / voltase turun (drop voltage)

    yaitu sebesar 1,75 V ( tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka

    tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai

    semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 11 V 2,1 Ah.

    Baterai ini bisa memberikan kuat arus sebesar 2,1 Ampere dalam satu jam artinya

    17Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    24/48

    24

    memberikan daya rata-rata sebesar 3,85 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere =

    11 V x 2,1 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 3,85 Watt

    selama satu jam atau alat berdaya 0,385 Watt selama 1 jam. walaupun pada

    kenyataannya tidak seperti itu (dijelaskan di bawah ini). Kembali ke kapasitas

    baterai, pada kendaraan bermotor kapasitas ini bisa dianalogikan sebagai volume

    maksimal tangki bahan bakar namun yang membuat berbeda adalah kapasitas

    pada baterai bisa berubah-ubah dari nilai patokannya, jadi mirip tangki bahan

    bakar mobil yang bahannya terbuat dari karet. Sebagai ilustrasi saya beri contoh

    balon karet, isinya bisa besar jika terus dimasukkan udara atau bisa juga kecil jika

    udara yang ditiup sedikit saja. Nah, kapasitas baterai juga tidak tetap, mirip

    contoh balon karet tadi.

    Tiga faktor yang menentukan besar kecilnya kapasitas baterai yaitu :18

    1. Jumlah bahan aktifMakin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka

    makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan

    elektrolit maka makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang

    besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa

    pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit. Dari sini kita kembali bisa

    menyadari betapa pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit

    karena bagian dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi

    bagi peningkatan kapasitas!

    2. TemperaturMakin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai

    saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak

    peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai

    biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.

    18Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    25/48

    25

    3. Waktu dan arus pengeluaranPengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan

    waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang

    dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu,

    biasanya 20 jam. Contoh: Baterai 11 V 2,1 Ah bisa dipakai selama 20 jam jika

    kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 0,105 Ampere (2,1 Ah / 20

    h), sedangkan bila digunakan sebesar 0,105 Ampere maka waktu pemakaian

    bukannya 15 jam (2,1 Ah / 0,14 A) tapi lebih kecil yaitu 14 jam, sedangkan pada

    penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu 21 Ampere maka waktu

    pemakaian bukan 10 jam (21 A / 2,1 A) tapi hanya 7 jam!

    Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 500

    VA atau 500 Watt.hour, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5

    15 menit untuk komputer yang memerlukan daya 250 Watt, padahal kalau

    berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama 2 jam ( 500 Watt.hou

    r / 250 Watt ). Sebagai contoh nyata, sebuah aki kering 12 V dan 18 Ah

    mencantumkan nilai spesifikasi sebagai berikut :

    20 hr @ 0,9 A = 18 A

    5 hr @ 3,06 A = 15,3 A

    1 hr @ 10,8 A = 10,8 A

    1/2 hr @ 18 A = 9 A

    Jika dilihat dari spesifikasi maka aki ini memiliki kapasitas efektif sebesar 18 Ah

    namun suplai dari aki sebenarnya hanya bisa dilakukan selama :

    * 20 jam jika kuat arus yang dipakai hanya sebesar 0,9 A untuk tiap jam artinya

    hanya memakai daya sebesar 10,8 Watt/jam (12 V x 0,9 A) > Kapasitas = 18 Ah

    (0,9 A x 20 hour)

    * 5 jam jika kuat arus yang dipakai 3,06 A atau berdaya 36,72 Watt/jam (12 V x

    3,06 A) > Kapasitas = 15,3 Ah (3,06 A x 5 hour)

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    26/48

    26

    * 1 jam jika kuat arus yang dipakai 10,8 A atau berdaya 129,6 Watt/jam (12 V x

    10,8 A) > Kapasitas = 10,8 Ah (10,8 A x 1 hour)

    *1/2jam jika kuat arus yang dipaka i sama dengan kapasitas efektifnya yang 18

    Ah atau berdaya 216 Watt/jam (12 V x 18 A) > Kapasitas = 9 Ah (18 A x 0,5

    hour).

    Dari sini Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa makin rendah arus yang

    dikeluarkan/ dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang

    lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas efektif

    sebesar 18 Ah bila menggunakan kuat arus seperduapuluh dari kapasitas

    efektifnya (1/20 x 18 A) dan sebaliknya semakin besar pemakaian arus makin kecil

    pula kapasitas baterai yang bahkan bisa cuma mencapai 9 Ah.

    Saya pribadi tidak tahu persis apa rumus yang bisa menghitung hubungan

    flukutasi arus dengan kapasitas yang dihasilkannya tapi secara kasar -berdasarkan

    data diatas- pemakain arus sebesar 60% dari kapasitas efektifnya akan bertahan

    selama 1 jam. Jadi untuk mendapatkan kapasitas baterai yang bisa menyalakan

    peralatan berdaya 300 Watt selama satu jam digunakan perhitungan berikut :

    - Dapatkan ukuran Ampere, yaitu 25 A (Ampere (I) = Daya / Voltase = P / V =

    300 / 12 = 25)

    - Kapasitas efektif dari baterai yang dicari adalah 41,67 Ah (Ampere /60% = 25 x 100 /

    60).

    2.10.8 Metode Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging19

    Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang

    berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari

    mencapai maksimum.

    19Powered by WordPress.com

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    27/48

    27

    Ada tiga metode pengisian bateari :

    1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangikehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar

    1/1000 dari

    kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan

    proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus

    pengisian perawatan adalah 45 mA (miliAmpere).

    2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal.

    Arus pengisian harus sebesar1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki

    kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu

    pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan

    pengisian, dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai

    menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus

    dilakukan sampai 2 3 jam kemudian.

    3.Pengisian cepat(fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai

    60 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi

    sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai

    suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya

    generator memberikan pengisian ke baterai.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    28/48

    28

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Pada penelitian ini penulis akan menguraikan hasil pengujian dan pendataan

    yang dilakukan pada alat EKG type Heart Screen 80GL yang menggunakan catu

    daya baterai.

    Hasil percobaan dan pendataan ini dimaksudkan untuk memperoleh sampel

    yang diperlukan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, diharapkan

    mampu mewakili hasil percobaan secara keseluruhan.

    3.2 Kerangka konsep

    Pada penelitian ini akan membahas penurunan tegangan yang terjadi pada

    baterai sebagai catu daya pada alat EKG type Heart Screen 80GL yang akan

    mempengaruhi banyaknya perekaman pada alat EKG type Heart Screen 80GL

    tersebut.

    Gambar 11. Kerangka Konsep

    Catu D aya

    Baterai

    Alat EKG

    W a k t u

    Perekaman

    Banyaknya

    Perekaman

    Besar Cat u

    Daya

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    29/48

    29

    3.3 Desain Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

    dengan mengamati penggunaan baterai sebagai catu daya alat EKG type Heart

    Screen 80GL pada perekaman setiap satu jam, setiap empat jam dan setiap

    sepuluh jam, dengan sampel Phantom EKG pada Amplitudo 0,5 dengan 60 BPM

    dan kecepatan kertas 25 mm/s.

    3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Juni Tahun 2012

    bertempat di Ruang Laboratorium Elektronika Teknik Elektromedik Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Jakarta II.

    3.5 Populasi Dan Sampel

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan phantom sebagai simulator

    jantung dan alat EKG Type Heart Screen 80 GL dengan catu daya baterai yang

    perekaman setiap jam, setiap empat jam, setiap sepuluh jam dengan masing

    masing pengukuran.

    3.6 Metode Pengukuran

    Metode pengukuran pada penelitian ini penulis akan melakukan pengukuran

    pada pemakaian baterai sebagai catu daya pada EKG Type Heart Screen 80GL

    dengan menggunakan phantom EKG pada setiap jam, setiap empat jam, dan

    setiap sepuluh jam.

    3.7 Instrument penelitian

    Untuk mendukung pengujian dan pendataan terlebih dahulu dipersiapkan

    alat alat ( instrument ) penelitian yang akan digunakan untuk mengambil data

    yang diperlukan. Adapun peralatan yang digunakan selama pendataan adalah

    sebagai berikut :

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    30/48

    30

    3.7.1 EKG Type Heart Screen 80GL

    Gambar 12. EKG Type Heart Screen 80GL

    Prosedur Pengoperasian alat20

    1. PengertianProsedur Tetap pengoperasiannya Elektrocardiograph adalah bentuk dari

    standar yang berupa cara atau langkah langkah yang harus diikuti dalam

    melaksanakan kegiatan pengoperasian Elektrocardiograph, yang berdasarkan

    prasyarat dan urut kerja yang harus ditempuh. Prosedur ini disusun berdasarkan

    pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa : prasyarat,

    persiapan, pemanasan, pelaksanaan pengoprasian, pengemasan dan penyimpanan,

    agar alat dapat difungsikan dengan baik untuk mendeteksi signal biolistrik jantung

    dan menghasilkan rekaman berupa grafik untuk diagnosa variasi ketidaknormalan

    jantung.

    2. Tujuan1. Agar dapat melakukan pengoperasian alat secara benar2. Agar mendapat hasil pemeriksaan / diagnosa yang baik dan sempurna.3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang timbulkan oleh

    kesalahan pengoperasian

    4. Agar usia teknis alat dapat tercapai20

    M od ul Pelatihan Teknisi Elekt rom edis Jil id 1, Pusat Sarana Prasarana dan Peralat an Kesehat an,

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    31/48

    31

    3. Prasyaratan1. SDM tersertifikasi2. Catu daya sesuai kebutuhan alat3. Alat laik pakai dan bersih4. Aksesoris lengkap dan baik5. Bahan operasional tersedia

    4. Prosedur1. Menempatkan alat pada ruang tindakan2. Melepaskan penutup debu alat3. Menyiapkan patient cable, strap elektroda, chest elektrode, kertas printer

    dan jelly

    4.Pasang Kertas printer pada wadahnya sebelah kiri display

    5. Hubungkan DC power Charger Adaptor ke conector di belakang alat6. Hubungkan ECG cable patient dan kenakan semua Lead ke tubuh pasien.7. Hidupkan alat, tekan tombol Power switchdi panel depan sebelah kiri alat.8. Display menyala dan tampil Logo Innomedkemudian tampil curva ECG9. Isikan Identitas pasien / Patient ID 10. Memperhatikan protap pelayanan11. Memberitahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan12. Memilih Program ( Rec atau Manual )13. Melakukan Pemeriksaan14. Setelah pengoperasian selesai,mematikan alat dengan menekan tombol

    ON/OFF

    15. Melepaskan starp elektrode, chest elektrode patient cable16. Membersihkan Patient cable, strap elektrode, chest elektrode.17. Menyimpan patient cable, strap elektrode, chest elektrode. Dan

    memastikan alat EKG dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada

    pemakaian berikutnya.

    18. Memasang penutup debu

    19. Menyimpan alat dan aksesoris ke tempat semula

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    32/48

    32

    3.7.2 Phantom EKG

    Gambar 13. Phantom EKG

    3.7.2.1 Prosedur pengoperasian phantom EKG adalah sebagai berikut :21

    a. Memperhatikan kondisi fisik dan fungsi peralatanb.Memastikan EKG post dalam kondisi baik dan bersihc. Memasang kabel lead dari EKG recorder pada EKG post sesuai dengan

    indikasi yang ada

    d.Menghidupkan phantom EKG dengan menggesar saklar power swicthpada posisi ON.

    e. Memilih bentuk gelombang yang diinginkan dengan menggeser saklarwaveform selector switch.

    f. Mengatur tinggi gelombang dengan memilih / menggeser saklaramplitudo pada posisi 0,5 mV

    g.Mematikan peralatan setelah selesai digunakan dengan menggeserkansaklar pada posisi OFF.

    21M anual Book Phantom EKG,

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    33/48

    33

    3.8 Metode Pengumpulan Data

    a. PersiapanSebelum pengukuran dan pengambilan data terlebih dahulu melakukan

    beberapa persiapan bahan sebagai petunjuk pelaksanaan penelitian.Adapun persiapan yang dilakukan adalah :

    1. Melakukan pendataan administrasi, meliputi : data alat, daftar alatyang digunakan, pelaksanaan pengukuran

    2. Melakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat yang digunakan3. Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja

    b. Melakukan Perekaman untuk semua lead ( 12 lead )1. Memberikan sinyal masukan 60 BPM dari phantom EKG2. Mengatur kecepatan kertas 25mm/s3. Merekam seluruh lead EKG : Lead I, II, III, aVL, aVF, aVR, V1,

    sampai dengan V6.

    4. Merekam setiap jam, setiap empat jam, dan setiap sepuluh jam.c. Memperhatikan setiap hasil perekaman pada waktu yang diatur dan

    mengukur tegangan pada setiap perekaman yang telah diatur waktunya

    dan mencatat pada lembar kerja.

    d. Melakukan pengukuran tegangan pada EKG Heart Screen 80GL sebagaiberikut :

    1. Melakukan perekaman dengan alat EKG Heart Screen 80GL dengancatu daya baterai dengan menggunakan phantom EKG.

    2. Merekam seluruh lead EKG : Lead I, II, III, aVL, aVF, aVR, V1sampai dengan V6.

    e. Kebutuhan Komponen dalam melakukan penelitian berupa avometerdigital, watch/ jam, watt meter, phantom ekg, dan alat ekg HS80GL.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    34/48

    34

    Gambar 14. Komponen Penelitian

    Dalam melakukan penelitian Penulis membutuhkan alat EKG Heart

    Screen 80GL dengan catu daya baterai, Phantom EKG sebagai alat untuk simulasi

    pasien, Avometer digital alat yang digunakan untuk mengukur terjadinya

    perurunan tegangan pada catu daya baterai pada saat alat EKG Heart Screen 80

    GL dilakukan perekaman secara terus - menerus, watch / Jam adalah alat yang

    digunakan untuk menghitung waktu yang digunakan dalam melakukan perekaman

    pada alat EKG Heart Screen 80 GL sehingga dari penurunan tegangan pada catu

    daya baterai akan didapatkan banyaknya jumlah perekaman .

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    35/48

    35

    f. Melakukan Pengukuran

    Gambar 15. Kegiatan Pengukuran

    Sebelum melakukan kegiatan pengukuran Penulis menyiapkan hal hal sebagai

    berikut yaitu :

    1. Siapkan alat yang akan diukur2. Siapkan alat ukur3. Lakukan uji fisik alat dan uji fungsi alat4. Siapkan lembar kerja5. Lakukan pencatatan setiap melakukan pengukuran6. Melakukan perekaman pada setiap lead7. Melakukan pengukuran tegangan baterai pada tiap perekaman

    Pada kegiatan pengukuran penulis melakukan pengukuran tegangan baterai

    sebagai catu daya pada alat EKG type Hear Screen 80GL dengan menggunakan

    avometer digital setelah alat EKG Type Heart Screen 80GL melakukan

    perekaman dengan waktu yang ditentukan.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    36/48

    36

    Untuk perekaman yang dilakukan setiap satu jam yaitu :

    tegangan awal baterai sebesar 10,73Volt tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar 10,18Volt tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar 9,77 Volt tegangan baterai satu jam terakhir sebesar 8,32 VoltSelisih tegangan awal baterai ke tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar

    0,55volt, selisih tegangan baterai dari dua jam ketiga jam berikutnya sebesar

    0,41volt, selisih tegangan baterai dari jam ketiga ke jam keempat berikutnya

    sebesar 1,45volt. Jadi selisih total tegangan awal baterai sampat tegangan baterai

    drop sebesar 2,41volt. Pada kondisi ini baterai tidak dapat menyuplai tegangan ke

    alat dan alat tidak dapat melakukan perekaman.waktu yang dibutukan dari

    tegangan awal baterai sampai tegangan baterai drop yaitu selama dua jam empatpuluh menit.

    Untuk perekaman yang dilakukan setiap empat jam yaitu :

    Tegangan awal baterai sebesar 10,68volt Tegangan empat jam kedua sebesar 9,86volt Tegangan empat jam ketiga sebesar 8,54voltSelisih tegangan awal baterai ke empat jam berikutnya sebesar 0,82volt

    Selisih tegangan empat jam kedua ke empat jam ketiga sebesar 1,32volt

    Selisih tegangan awal baterai sampai pada tegangan ke empat jam ketiga sebesar

    2,14volt. Pada kondisi ini baterai tidak dapat memberikan suplai catu daya ke alat

    dan tidak dapat dilakukan perekaman.

    Waktu yang dibutuhkan dalam perekaman dari tegangan awal baterai sampai pada

    tegangan baterai drop yaitu selama enam jam empat puluh lima menit.

    Untuk perekaman yang dilakukan setiap sepuluh jam yaitu :

    Tegangan awal baterai sebesar 10,95volt Tegangan baterai sepuluh jam pertama sebesar 9,81volt.Selisih tegangan awal baterai sampai sepuluh jam berikutnya sebesar 1,14volt.

    Pada kondisi ini baterai tidak dapat memberikan suplai catu daya ke alat dan alat

    tidak dapat melakukan perekaman.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    37/48

    37

    Waktu yang dibutuhkan dalam perekaman dari tegangan awal baterai sampai pada

    tegangan baterai drop yaitu selama sepuluh jam.

    g. Pengambilan Data

    Gambar 16. Kegiatan Pengambilan data

    Sebelum kegiatan pendataan dilakukan, penulis menyiapkan beberapa hal yang

    dibutuhkan yaitu :

    1. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pengambilan data2. Lakukan Uji fisik alat dan uji fungsi alat yang akan digunakan3. Siapkan lembar kerja4. Lakukan pencatatan setiap melakukan pendataanDalam pengambilan data Penulis menggunakan alat EKG Type Heart Screen 80GL

    dan dihubungkan dengan Phantom EKG yang telah dipasang kabel elektrode, dilakukan

    perekaman. Setelah perekaman dilakukan dengan waktu yang ditentukan maka penulis

    melakukann pengukuran tegangan pada baterai dengan menggunakan avometer digital.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    38/48

    38

    Dimana dalam pengambilan data pada pengukuran setiap satu jam penulis

    mengukur tegangan baterai dengan menggunakan avometer digital besarnya tegangan

    awal yang dibutuhkan oleh alat EKG Type Heart Screen 80GL yaitu sebesar 10,73Volt

    sampai pada batas tegangan 8,32Volt alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat

    melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Dengan lamanya waktu yang

    dibutuhkan dalam melakukan perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL selama

    dua jam empat puluh menit.

    Pengambilan data dengan mengukuran tegangan baterai dengan menggunakan

    avometer digital yang pengukuran dilakukan pada setiap empat jam setelah perekaman

    ,maka tegangan awal pada baterai sebagai catu daya sebesar 10,68Volt sampai pada

    tegangan 8,54Volt alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman

    atau tidak dapat diprint out. Dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perekaman

    dari tegangan awal sampai pada tegangan drop yaitu selama enam jam empat puluh lima

    menit.

    Pengambilan data dengan mengukuran tegangan baterai dengan menggunakan

    avometer digital yang pengukuran dilakukan setiap sepuluh jam, tegangan awal pada

    baterai sebagai catu daya sebesar 10,95Volt sampai pada tegangan baterai 9,81Volt alat

    EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint

    out. Dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perekaman dari tegangan awal sampai

    tegangan drop yaitu selama sepuluh jam.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    39/48

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    40/48

    40

    BAB IV

    ANALISA DAN PENYAJIAN DATA

    4.1 Hasil Data Penelitian

    Adapun hasil data penelitian yang akan dibahas dapat dilihat pada tabel

    tabel berikut ini

    4.1.1Hasil Pengukuran Setiap Satu JamPada pengukuran tegangan baterai sebagai catu daya pada alat EKG type

    Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap jam, dengan

    tegangan awal pada baterai sebesar 10,73Volt tegangan pada baterai ini

    mengalami penurunan pada waktu perekaman dilakukan sampai pada tegangan

    8,32Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat lagi

    melakukan perekaman atau tidak dapat melakukan print out, Perekaman yang

    dilakukan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL ini dengan tegangan awal

    sampai dengan tegangan drop membutuhkan waktu perekaman selama dua jam

    empat puluh menit.

    Tabel 1. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type Heart

    Screen 80GL Setiap Satu Jam

    No Besar Tegangan Jam Hasil

    1 10, 73 8

    2 10,18 9

    3 9,77 10

    4 8,32 10.40 Drop tegangan tidak dapat diprint

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    41/48

    41

    4.1.2Hasil Pengukuran Setiap Empat JamPada pengukuran tegangan baterai sebagai catu daya pada alat EKG Type

    Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap empat jam,

    dengan tegangan awal catu daya baterai sebesar 10,68Volt tegangan catu daya

    baterai ini mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman dilakukan

    hingga mencapai 8,54Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL

    tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Waktu perekaman

    pada alat EKG Type Heart Screen 80GL ini dari tegangan awal sampai drop

    tegangan yaitu selama enam jam empat puluh lima menit.

    Tabel 2. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type HeartScreen 80GL Setiap Empat Jam

    No Besar Tegangan Jam Hasil

    1 10, 68 Volt 8

    2 9, 86 Volt 12

    3 8,54 Volt 2. 45 Drop tegangan tidak dapat diprint

    4.1.3 Hasil Pengukuran Setiap Sepuluh Jam

    Pada pengukuran tegangan baterai sabagai catu daya pada alat EKG Type

    Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap sepuluh jam,

    dengan tegangan awal catu daya baterai sebesar 10,95Volt tegangan catu daya

    baterai ini mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman dilakukan

    hingga mencapai 9,81Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL

    tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Waktu perekaman

    pada alat EKG Type Heart Screen 80GL dari tegangan awal sampai regangan

    drop yaitu selama sepuluh jam.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    42/48

    42

    Tabel 3. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type Heart

    Screen 80GL Setiap Sepuluh Jam.

    No Besar Tegangan Jam Hasil

    1 10, 95 V 3

    2 9, 81 V 1 Drop tegangan tidak dapat diprint

    4.1.4 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen

    80GL Setiap Satu Jam

    Gambar 18. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen

    80GL Setiap Satu Jam

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    43/48

    43

    ANALISIS

    Pada alat EKG type heart screen 80 GL dengan catu daya baterai akan mengalami

    penurunan tegangan. Pada saat perekaman akan megalami penurunan tegangan

    dari tegangan baterai pada saat melakukan perekaman seperti data pada tabel.

    Perekaman dilakukan setiap jam dari baterai penuh 10,73Volt sampai tegangan

    mengalami penurunan 8,32 Volt. Selisih drop tegangan yang didapat yaitu

    2,41Volt dalam waktu 2 jam 40 menit dengan perekaman yang dapat dilakukan

    sebanyak 345 kali.

    4.1.5 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen

    80GL Setiap Empat Jam

    Gambar 19. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart

    Screen 80GL Setiap Empat Jam

    ANALISIS

    Pada alat EKG type heart screen 80GL dengan catu daya baterai mengalami

    penurunan tegangan dari tegangan 10,68V setiap empat jam perekaman

    mengalami penurunan tegangan sampai pada tegangan drop 8,54volt. Sehingga

    selisih yang didapatkan dari tegangan penuh sampai pada tegangan drop yaitu

    2,14volt perekaman dapat dilakukan sebanyak 928 kali perekaman dalam waktu 6

    jam 45 menit.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    44/48

    44

    4.1.6 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen

    80GL Setiap Sepuluh Jam

    Gambar. 20. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen

    80GL Setiap Sepuluh Jam

    ANALISIS

    Pada alat EKG type heart screen 80 GL dengan catu daya baterai dalam

    perekaman akan mengalami penurunan tegangan dari baterai penuh 10,95Volt

    sampai tegangan 9,81 Volt selama sepuluh jam. Selisih drop tegangan yang

    didapat yaitu 1,14Volt, perekaman yang dapat dilakukan sebanyak 1440 kali

    dalam waktu 10 jam.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    45/48

    45

    4.1.7 Hasil Akhir Penggunaan Baterai Pada Jumlah Perekaman

    Gambar.21. Hasil Akhir Penggunaan Baterai Pada Jumlah Perekaman

    1. Jumlah perekaman setiap satu jam dengan tegangan awal 10,73Voltsampai dengan drop tegangan 8,32Volt didapat 345 kali perekaman

    ( dapat merekam sebanyak 345 kali ).

    2. Jumlah perekaman setiap empat jam dengan tegangan awal 10,68Voltsampai dengan drop tegangan 8,54Volt didapat 928kali perekaman

    ( dapat merekam sebanyak 928 kali )

    3. Jumlah perekaman setiap sepuluh jam dengan tegangan awal10,95Volt sampai dengan drop teganagn 9,81Volt didapat 1440 kali

    perekaman ( dapat merekam sebanyak 1440 kali ).

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    46/48

    46

    4.1.8 Hasil Pemantauan Pengukuran Tegangan Pada Perekaman

    Gambar 22. Hasil Pemantauan Pengukuran Tegangan Pada Perekaman

    1. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,73volt sampai padategangan baterai 8,32volt, selisih tegangan sebesar 2,41volt

    banyaknya perekaman sebanyak 345 kali perekaman dengan besar

    tegangan 6,9 mV per satu kali perekaman.2. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,68volt sampai pada

    tegangan baterai 8,54volt, selisih tegangan sebesar 0,0023 volt

    banyaknya perekaman sebanyak 928 kali perekaman dengan besar

    tegangan 2,3mV per satu kali perekaman.

    3. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,95volt sampai padategangan baterai 9,81volt, selisih tegangan sebesar 1,14volt

    banyaknya perekaman sebanyak 1440 kali perekaman dengan

    besar tegangan 0,79volt per satu kali perekaman.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    47/48

    47

    4.1.9 Variabel variabel yang diukur untuk mengetahui jumlah perekaman

    Gambar 23. Variabel variabel yang diukur

    1.Untuk pengukuran tegangan awal dalam tiga kali pengukurandidapatkan total tegangan sebesar 32,36volt.

    2.Untuk pengkuran tegangan rata-rata dalam tiga kali pengukurandidapatkan total tegangan rata-rata sebesar 9,99mV.

    3.Untuk pengukuran selisih tegangan dalam tiga kali pengukurandidapatkan total rata-rata selisih tegangan sebesar 1,1492volt.

    4.Untuk perekaman dalam tiga kali pengukuran didapatkan total waktuperekaman sebesar 83,83 jam.

  • 7/30/2019 Zam Kti 6juli

    48/48

    BAB V

    K E S I M P U L A N

    Hasil penelitian menggunakan EKG Merk Innomed Type Heart Screen

    80GL yang menggunakan phantom EKG sebagai objek dengan sumber listrik

    hanya menggunakan catu daya baterai. ternyata dalam menggunakan catu daya

    baterai tegangan akan mengalami penurunan tegangan pada waktu melakukan

    perekaman , sehingga akan mempengaruhi jumlah perekaman pada alat EKG

    type Heart Screen 80GL sebagai berikut :

    Total tegangan sebesar 32,36volt Total rata- rata tegangan sebesar 9,99mV Total rata - rata Selisih Tegangan Sebesar 1,1492volt Waktu perekaman yang dibutuhkan sebesar 83,83 jam Total jumlah perekaman sebanyak 2713 perekaman