yesssss
DESCRIPTION
etvvTRANSCRIPT
37
Pengaruh Ekstrak Cincau Hijau Cyclea barbata L. MiersTerhadap Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase Dan Katalase
Pada Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu
Sri Yadial ChalidProgram Studi Kimia FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap aktivitasenzim antioksidan superoksidase dismutase dan katalase pada mencit bertumor mammary.Makhluk hidup yang mengalami gangguan kesehatan penderita kanker dapat mengalamistress oksidatif dan gangguan system imum pada waktu yang bersamaan yang dapatmemperburuk kondisi tubuh penderita. Untuk memperbaiki kondisi tubuhnya, penderitakanker memerlukan sumber makanan dan minuman sehat dan bergizi seperti minumancincau. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit C3H yang dibagi menjadi 4 kelompokperlakuan dengan 5 kali ulangan. KP adalah kelompok mencit kontrol yang diberi pakanstandar yang tidak mengandung ekstrak daun cincau dan tidak ditransplantasi tumorkelenjar susu. KN adalah kelompok mencit control negative yang diberi pakan standaryang tidak mengandung ekstrak daun cincau, CB adalah kelompok mencit yang diberipakan ekstrak Cyclea barbata L. Miers bubuk sebanyak 1,21%, dan CS adalah kelompokmencit yang diberi minum seduhan ekstrak Cyclea barbata L. Miers sebanyak 7,30 mg/mlad-libitum dan pakan standar. Setelah pemberian pakan selama 30 hari maka mencitKN,CB dan CS ditransplantasi dengan suspensi tumor kelenjar susu sebanyak 0,2 ml (±106
sel hidup) dan pemberian pakan dilanjutkan kembali selama 27 hari setelah transplantasi.Masa laten diukur dengan cara perabaan, berat badan ditimbang dan volume tumor denganmenggunakan alat Kaliper untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi tumor. Pada hari ke-57 semua mencit dimatikan untuk menggambil hati.. Selanjutnya dilakukan uji aktivitasenzim SOD, katalase serta daya hambat ekstrak daun cincau terhadap pertumbuhan tumorkelenjar susu dan kemampuannya dalam meningkatkan aktivitas enzim antioksidan. Secarastatistik, pemberian ekstrak daun cincau hijau tidak meningkatkan berat badan mencitsebelum ataupun sesudah transplantasi tumor. Masa laten tumor rata-rata 3,2 hari. Volumetumor kelompok CB kecil dari CS dan lebih rendah dibandingkan dengan KN. Aktivitasenzim SOD tidak berbeda nyata sedangkan aktivitas katalase menunjukkan perbedaan yangnyata antara kelompok mencit perlakuan dibandingkan dengan kelompok KP dan KN.
Kata kunci : aktivitas SOD, katalase, tumor kelenjar susu , transplantasi, ekstrakcincau hijau, mencit C3H.
Abstract
A research had been carried out toward the activity of antioxidant enzyme on liver of C3Hmice which were transplanted with cell tumor mammary. Twenty C3H mice divided to fourgroups with five repeater and. KN and KP are mice as negative and positive control. CBgroup were administrated powder of green leaves cincau (1,21%)(g/g) and the waterextract of green leaves cincau were given to CS group 7,30 mg/ml ad-libitum for 4 weeks.The mice were then transplanted with 0,2 ml (±106 cells) tumor mammary. Tumor latentperiod were measured by hand and growth of tumor were examed two times a week. Theactivity of antioxidant enzyme on liver, Superoxide dismutase (SOD) and Catalase weredetermined by spectrometric. The result showed that the extract of green leaves cincau didnot influence tumor latent period (2,3 days) but decrease tumor size, Tumor growthsignificantly lower liver SOD activity. The activity of Catalase demonstrated improvementin antioxidant status in tumor bearing mice.
Key note: green cincau, SOD, Catalase, mammary tumor, C3H mice
38
1. PENDAHULUAN
Kanker merupakan pertumbuhan selyang disebabkan oleh karsinogen dan secaragenetik telah mengalami perubahan permanenmelalui proses karsinogenesis. Karsinogenesisterjadi melalui tahap-tahap yang kompleksyaitu: inisiasi, promosi dan progresif. Sumberkarsinogen dapat berupa xenobiotik melaluimakanan, kelebihan paparan sinar UV, hormondan mikroorganisme seperti virus dan parasit(Cerutti at al. 1994: Lippton 1994)
Di Amerika dan Eropa penyakitkanker payudara merupakan penyebab utamakematian pada wanita usia antara 30-45 tahun,sedangkan di Indonesia kanker payudaramerupakan kasus kanker kedua tertinggisetelah kanker leher rahim (Depkes RI 1996,Ensminger at al. 1998).
Peningkatan jumlah radikal bebas padapenderita kanker disebabkan oleh inflamasikronik, aktivitas sel kanker sendiri, kemoterapiserta penyinaran selama pengobatan. Perlukahantioksidan diberikan kepada penderitakanker?. Menurut hasil penelitian, pemberianantioksidan seperti vitamin C, beta karoten danviatamin E dosis tinggi pada penderitamelanoma yang sedang menjalani kemoterapidapat menekan pertumbuhan sel kankersebanyak 50% tanpa mempengaruhi selnormal. Isoflavon bekerja secara sinergisdengan tamoxifen, cisplatin dan adriamisin danbersifat anti-angiogenesis serta mempertinggiapoptosis sel kanker (Lam 2002).
Beberapa produk pangan telahdikembangkan untuk tujuan ini, diantaranyaminumam daun teh hijau dan susu kedele.Kedua produk ini terbukti mengandungsenyawa antioksidan : polifenol, klorofil danisoflavon, namun jenis dan ragamnya masihterbatas. Salah satu tanaman yang berpotensiuntuk dikembangkan sebagai produk panganyang kaya antioksidan dan dapatmemperbaiki kondisi penderita kanker adalahcincau hijau Cyclea barbata L. Mier.Penelitian tentang kemampuan ektrak cincauhijau meningkatkan aktivitas enzimantioksidan perlu dikembangkan.
Tamanan cincau hijau merupakantanaman asli Asia Tenggara yang hidupmerambat atau melilit. Di Indonesia cincauhijau banyak ditemukan di semak belukar danpinggiran hutan di daerah Jawa, Sumatra danSulawesi. Tumbuh baik dan rimbun bila tidakkekurangan air.
Kandungan senyawa kimia dauncincau hijau adalah sebagai berikut :
Tabel 1. komposisi kimia daun cincau hijau
No Jenis senyawa Kadar(dlm %)
1 air 66,3 – 74,52 protein 2,4 – 2,73 karbohidrat 8,4 – 8,94 Serat kasar 6,2 – 6,75 lemak 0,4 – 0,5
*Syamsuhidayat dan Hutapea 1991
Berdasarkan penelitian Heyne (1987),tanaman cincau hijau mengandung senyawakimia seperti : alkaloid, saponin, flavonoid,klorofil dan karotenoid. Penelitian Heyne inidiperkuat oleh penelitian Zakaria danPrangdimurti (2000) yang mendapatkan bahwatanaman cincau hijau Cyclea barbata L. Miersmengandung alkaloid 0,98% dan total fenol2,21%. Guinoudeau 1992 dalam Zakaria(2000) menyebutkan bahwa alkaloidbisbenzylisoquinoline dari akar cincau hijaumempunyai aktifitas sitotoksik, sangatpotensial sebagai kemoprotektif serta besifatsebagai antioksidan yaitu mampu menghambatperoksida lipid secara nonenzimatik. Ekstrakdaun cincau hijau mempunyai efek sitotoksikterhadap sel kanker K-562 (chronicmylogenous leukemia) antara 61-95% dankanker servik hela 31% secara in- vitro.
Superoksida dismutase (SOD)
SOD mengkatalis dismutasi radikalanion superoksida menjadi hidrogen peroksida
2O2* + 2H+
Aktivitas SODdalam kerjanyakatalase (Rice-Editemukan padadarah, limfa, paotak dan timus.
Katalase
Katalasepemecahan hisenyawa oksigen
H2O2
Pada manusiadalam eritrosit,
SOD
H2O2 + O2dihambat oleh H2O2 makaSOD sangat membutuhkan
van et al. 1991). SOD banyakkelenjar adrenalin, ginjal,
nkreas, hati, usus, ovarium,
mengkatalis reaksidrogen peroksida menjadi
dan air.
kg
katalase
H2O + O2
atalase banyak ditemukaninjal, limfe, pankreas, otak,
39
jantung, adiposa, kelenjar adrenal dankonsentrasi terbanyak terdapat pada hati ( ±1.400 U/mg protein)
2. METODOLOGI PENELITIAN
Bahan
30 ekor mencit starin C3H sebagaimancit resipien berumur lebih kurang 2 bulandengan berat badan 20 sampai 22 gram dan 5ekor mencit C3H bertumor kelenjar susu(MMTV) sebagai mencit donor.
Pakan standar mengacu pada AIN 1976,daun cincau hijau jenis Cyclea barbata L Mierdan Premna oblingofolia Merr yang telahdikeringkan dengan drum dyer. Daun cincauditambahkan ke dalam pakan mencit dansebagian lagi diseduh menjadi minuman,diberikan secara ad-libitum. Jumlah yangditambahkan ke dalam pakan masing-masing1,21% (b/b) dan yang diseduh 7,30 mg/ml.Bahan kimia yang digunakan : eter, bufferposfat, alkohol 70%, MDA, glution, epinefrin,SOD 3000 Unit, NADPH, Glutation reduktase100 Unit, DTNB, TCA, H2O2, asam asetatglasial.
Alat
Blender, drum dyer, oven,spektrofotometer UV-Vis, sentrifuse dingin,mikropipet, jarum trokar, gunting dan alat-alatlab dari kaca seperti tabung reaksi danerlemeyer.
Pembuatan ekstrak daun cincau hijau
Daun cincau hijau segar dari daerahCiawi Bogor dibersihkan dan dicuci, diblenderkemudian dikeringkan dengan drum drayerpada suhu tinggi dan waktu 5 detik
Daun cincau seduh dibuat dengan caramengeringkan cincau hijau dengan oven suhu40oC sampai kering. Hasil kering diblenderkering. Untuk cincau seduh diberikan kepadamencit dengan cara menyeduh dengan airpanas
Persiapan pakan
Persiapan pakan standar AIN 1976 danpakan yang mengandung ekstrak daun cincauhijau. Sebanyak 30 ekor mencit dibagi menjadi4 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulanganyaitu :
Kelompok kontrol (KP) diberi pakanstandar dan tidak ditransplantasi tumor
Kelompok kontrol negatif (KN) diberipakan standar dan ditransplantasi tumor
3. Kelompok CB diberi pakan standaryang ditambah dengan bubuk Cycleabarbata L Mier dan ditransplantasi tumor
Kelompok CS diberi pakan standar yangditambah bubuk Cyclea barbata L Mierdan ditransplantasi tumor secara ad-libitum
Adaptasi mencit dengan lingkungan percobaandan pemberian pakan yang mengandungesktrak daun cincau hijau. Mencit perlakuandan kontrol diadaptasi selama satu bulandengan kondisi sesuai AIN 1976
Transplantasi tumor mammary
Sebanyak 1ml (106) sel tumor mammarydari mencit donor ditransplantasikan kepadamencit resipen KN, CB dan CS. Pemeliharaanmencit dilanjutkan selama satu bulan
Pengamatan masa laten dan pengukuranberat badan
Masa laten diukur dengan perabaan danberat badan diukur dua kali dalam satu minggu
Pengambilan hati dan organ lain
Tepat satu bulan setelah transplantasi,semua mencit dimatikan dengan carapembiusan dengan eter. Hati dan organ lainnyadiambil dan ditimbang.
Penentuan aktivitas enzim antioksidan
Hati mencit dihancurkan denganmengunakan alat blender pada putaran sedangselama 30 detik kemudian dilarutan dalamlarutan garam fisiologis dengan perbandingan1: 2. Ekstrak larutan hati didingkan, dalamkondisi dingin disentrifuse pada kecepatan1000 rpm selama 15 menit. Filtrat diujiaktivitas SOD dan Katalase.
Penentuan Aktivitas Enzim Antioksidan
SOD (Misra dan Fridovich 1972)Prinsip metoda ini berdasarkan
kemampuan SOD menghambat autooksidasiepinefrin menjadi adenokrom. Warna coklatadenokrom diukur secara spekrtofotometerpada panjang gelombang 480 nm.
Katalase (Sinha 1978)Metoda Sinha menggunakan zat warna
sebagai indikator. Ion bikromat dari K2Cr2O7
dalam suasana asam asetat glasial direduksioleh H2O2 menjadi kromat yang berwarnahijau kekuningan pada panjang gelombang 570nm. 1 unit aktivitas katalase dinyatakansebagai banyaknya H2O2 dalam mol.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Masa Laten Tumor
Masa laten mencit perlakuan 3 hari tidakberbeda dengan masa laten mencit kontrolnegatif. Pemberian ekstrak daun cincau hijautidak mempengaruhi masa latent tumormammary pada mencit C3H
tumour suppressor yang dapat menekanpertumbuhan neoplasma embryonic fibrolastyang diinduksi dengan radiasi (Oberley 2000).Pada penderita kanker diharapkan aktivitasSOD meningkat sehingga pertumbuhankanker dapat ditekan. Menurut Juraga et al.(2000) dari 23 pasien kanker payudaraditemukan aktivitas CuSOD dan GSH-Pxtinggi.
Katalase
Pemberian ekstrak daun cincau hijaumenurunkan aktivitas katalase, hal ini analogdengan penelitian Juraga (2000) dimanaaktivitas katalase pada penderita kankerpayudara lebih rendah dibandingkan denganwanita normal. Pada keadaan stress oksidatifjumlah katalase dan GSH-Px diturunkan oleh
40
Gambar 1. Masa laten (hari) mencit C3H
Aktivitas SOD
Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa aktivitas SOD rata-rata kelompok CB,CS relatif lebih tinggi dibandingkan kontrolKN, walaupun secara statistik tidak berbedanyata. Hal ini mungkin disebabkan oleh dosisantioksidan yang ditambahkan dalam pakantidak efektif. Pertumbuhan kanker dapatditekan oleh aktivitas MnSOD sehinggadihipotesakan bahwa gen MnSOD adalah
modifikasi ekspresi gen (Klauning 1998).Disamping itu aktivitas katalase yang rendahmungkin juga disebabkan oleh kandunganantioksidan alkaloid, karotenoid dan klorofildaun cincau. Senyawa ini dapatmengendalikan H2O2 dan radikal bebas laindengan cara quencher.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
masa
late
n(h
ari)
KN CB CS
Perlakuan
459.494
243.948
475.048
401.544
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Akti
vit
as
SO
D(u
/mg
pro
tein
)
KP KN CB CS
Perlakuan
mencit C3H bertumor
Gambar 3. Aktivitas katalase (U/mg protein) hatimencit C3H bertumor
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa:
1. Aktivitas SOD mencit perlakuan lebihtinggi dibandingkan dengan kontrolwalaupun secara statistik tidak berbedanyata
2. Aktivitas katalase mencit perlakuan lebihrendah dibandingan kontrol
92.11 87.22
56.99
74.51
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
akti
vit
as
kata
lase
(U/m
gp
rote
in)
KP KN CB CS
Perlakuan
Gambar 2. Aktivitas SOD (U/mg protein) hati
41
3. Masa laten masing-masing perlakuanberkisar antara 2-3 hari dan tidak berbedanyata dengan kontrol negatif.
Disarankan untuk melakukan penelitianlebih lanjut mencari dosis efektif cincau hijaudan sebaiknya senyawa antioksidan yangditambahkan ke dalam pakan adalah hasilisolasi. Karena banyak kasus kankerdisebabkan oleh karsinogen disarankan jugauntuk melakukan penelitian tentang efektifitasekstrak daun cincau dalam mencegah kankersecara in-vivo.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cerutti P, Ghosh R, Oya Y, and Amstad P.1994. The Role of the Celluler AntioxidantDefense in Oxidant Carcinogenesis.Enviromental Health Perpective. vol. 102.no. 10.
2. Heyne K. 1987. Tumbuhan BergunaIndonesia II, Badan Litbang Dep.Kehutanan.
3. Halliwell B, Gutterigde JMC, and Cross.EC. 1992. Free Radical, Antioxidants andHuman Disease: Where are we now. J.Lab. Clin. Med. 119 : 598-613.
4. Haliwell B, and Gutteridge JMC. 1999.Free Radical in Biology and Medicine.Oxford University Press. Ed 3. hlm 105-220
5. Hodgson E. and Levi PE. 2000. ModernToxicology. Mc Graw Hill. Singapore. hlm171-180.
6. Jaruga. 2000. Antioxidant enzymes inCancer, Oulu University Library).
7. Kris-Ethon PM, and Keen CL. 2002.Evidence that the Antioxidant Flavonoidsin Tea and Cocoa are Beneficial forCardiovascular Health. Davis, California.USA.
8. Lam. M. 2002. Cancer and Antioxidants.www. LamMD.com.
9. Lipton AL. et al. 1994. Letrazol: A Phase IStudy of a New Potent Oral AromataseInhibitor of Breast Cabcer. J. Cancer. Vol.75. no. 8: 2132-2136.
10. Oberley. L. 2001. Free Radicals Biology:A Molecular Approach Suppressing cancerCell Growth. UI Healty Care. Vol. 2. no.3.
11. Rice-Evans CA, Diplock AT, SymonsMCR. 1991. Technique in Free RadicalResearch. Elsivier Amsterdam, London,Tokyo
12. Sunanto H. 1995. Budidaya Cincau.Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 45 hlm
13. Syamsulhidayat SS, Hutapea JR. 1991.Investaris Tanaman Obat Indonesia. BalaiPenelitian dan Pengembangan Kesehatan.Depertemen Kesehatan RI. Jakarta.
14. Tjarta A. Neoplasma. 1990. Di dalam:Himawan S, editor. Patologi. BagianPatologi Anatomi. FK. UI. Jakarta. hlm65- 84
15. Zakaria FR. 1996. Sintesis SenyawaRadikal dan Elektrofil Dalam dan OlehKomponen Pangan : Reaksi Biomolekuler,dampak Terhadap Kesehatan danPenangkalan. Prosiding Seminar. PusatStudi Pangan dan Gizi- IPB dan KedutaanBesar Perancis. Jakarta. Bogor.