xiv 2006 - file.upi.edufile.upi.edu/direktori/fpeb/prodi._pendidikan_manajemen_perkantoran... ·...
TRANSCRIPT
!
f.
Nomor 27 Tahun XIV Edisi Juli - Desember 2006
ISSN : 0854-5251
2T
Media KomunikasiAntarFPIPS UPI - JPISFKIP Universitas/
STKIP Se lndonesia
Persepsi Siswa Terhadap Tugas dan Hubungannyadengan Disiplin Belajar
DurotulYatimah, dkk.
Peranan Media Pengajaran dalam Meningkatkan MutuPendidikan pada Program Manajemen Bisnis JurusanPendidikan Ekonomi FPIPS UPI
Dian Herdiana lJtama
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Budaya
Pengembangan Obyek Wisata Minat Khusus'GuaBuniayu di Kecamatan Nyalindung Sukabumi SelatanBagja Waluya
lmplikasi Globalisasi dalam Budaya Bangsa dan NegaraAim Abdulkarim
Dunia lslam diAfrika Timur (Perbandingan Historis"Sosio.Cultural" atas Pluralistisnya Nilai dan Budayadi Indonesia)
Elan Sumarna
- .+.+F
Tl
'l
PENGARTJT{ KOMPETENSI, MOTTVAST, DAN BUDAYAORGAIIISASI TERIIADAP KII\ERJA MENGAJAR GTIRU
(Penelitian pada Sekotah Menengah Kejuruan NegeriRumpun Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung)
Rasto, S.Pd., M.Si. *
* Rastq S.Pd., M.Si. adalah dosen pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Jurusan
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Fendidikan Ilmu kngetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.
ABSTRAK
Masalah penelitian ini adalah mengenai kinerja mengajar guru. Inti kajiannyadifokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengaiar guru, meliputikompetensi guru, motivasi, dan budaya organisasi. Pokok masalah yang diungkapdalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru, motivasi, dan
budaya organisqsi terhadap kinerja mengajar guru baik secara parsial maupun secara
bersama.
Kata kunclz kompetensi guru, motiuosi, budaya organisosi, kineqa mengaiar guru.
PENDAHULUAN Nasional (UAN) Sekolah Mgrengah Keju-
Salah satu masalah yang menarik untuk ruan (SMK) Negeri di Kota Bandung, dari
dikajidaripenyelenggaraanpendidikanpada tahun 2000 s.d 2005 menunjukkan angka
levelmikroadalahmengenaikinerjamengajar sebesar 6.81. Berdasarkan hal tersebut
guru. Betapa tidak, sebab guru rnenuruiHu- kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
san (2gg2fmerupakan andalan utamadalam Negeri Rumpun Bisnis dan Manajemen di
pelaksanaan acaia kurikulef. Hal ini senada kota Bandung masih belum optimal. Hal ini
dengan pendapat Suryadi (2001) yang menga- tentu tidak dapat dibiarkan, dan perlu dicarikan
takin bahwa pihak yang paling b"rp"*n solusinya. Kondisi ini akan mengakibatkan
terhadappendidikanair"totutradalahguru. lulusan yang kurang mampu menghadapi
Ungkaian ini menegaskan bahwa dalam tuntutan jaman yang sering disoroti oleh
koniekspendidikan,guruadalahjantungnya. masyarakat pemakai lulusan tersebut. Per-
Tanpa dinyut keterlibatan aktif korps guru, kembangan ilmu dan teknologiyang sangat
kebijakan pembaruan pendidikan seianggih cepat akan membuat keadaan ini lebih parah
upulunakanberakhirsia-sia. jikatidakdiantisipasidengancepatdantepat,
kualitas kinerja mengajar guru salah karena akan memperlebar jurang pemisah
satunya tercermin dari prestasi bilajar yang a_ntatayang seharusnya diketahui dan yang
diraih siswa. Rata-rata Nilai Ujian Akh; diketahuinya. Implikasinya akan terjadi
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Juli - Desember 2006
I
kesenjangan antara supply dan demandtenaga kerja yang memberi dampak padapengangguran. Dengan demikian pemecahan
masalah ini secarapraktis akan bergunabagipeningkatan kualitas tenaga kerja yangdiharapkan oleh dunia usaha dalam meng-hadapi persaingan. Secara normatif hal inidilakukan dalam rangka mewujudkan amanatUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15,
yang menyebutkan bahwa pendidikankejuruan merupakan pendidikan yangmempersiapkan peserta didik terutama untukbekerja dalam bidang tertentu.
Belum optimalnya nilai rata-rata ujiannasional SMK di kota Bandung salah satunyadiduga karena kinerja mengajar guru yangbelum optimal. Kondisi ini memberikanpeluang kepada ilmu administrasi pendidikanuntuk melakukan studi mengenai faktor-faktoryang dapat mempengaruhi kinerja mengajarguru. Hoy dan Miskel (2001) menjelaskanbahwa sekolah merupakan suatu sistem sosialyang memiliki empat elemen atau subsistempenting, yaitu struktur, individu, budaya, danpolitik. Perilaku organisasi merupakan fungsidari interaksi elemen-elemen ini dalamkonteks pengajaran dan pembelajaran.Lingkungan juga merupakan aspek pentingdari kehidupan organisasi; lingkungan tidakhanya menyediakan sumber bagi sistemtersebut tetapijuga menyediakan kendala danpeluang lainnya.
Mengacu kepada pendapat Hoy danMiskel (2001) di atas pendekatan yangdigunakan untuk memecahkan masalah belumoptimalnya kinerja mengajar guru adalahpendekatan perilaku organisasi. Robbins(2001:9) mengatakan bahwa perilakuorganisasi adalah "suatu studi yang mempe-lajari dampak perorangan, kelompok, prosesdan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuansemacam itu untuk memperbaiki keefektifanorganisasi". Karena itu, menurut Gibson, et
al (1996,.23 :29) analisis kehidupan organisasi
dapat dilihat melalui tiga faktor utama, yaitu1 ) perilaku (individu, kelompok, organisasi),2) struktur (desain organisasi), dan 3) proses(komunikasi dan pengambilan keputusan).
Sebagai perilaku sosial kinerja individutentu banyak dipengaruhi banyak faktor. Olehkarena itu penelitian ini diarahkan untukmengkaji faktor-faktor yang dapat mempe-ngaruhi kinerja mengajar guru.
KAJIAN PUSTAKA
Kinerja mengajar guru merupakan intikajian dari penelitian ini. Rivai (2005:14)mengemukakan kinerja adalah hasil atautingkat keberhasilan seseorang secarakeseluruhan selama periode tertentu di dalammelaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasilkerja, target atau sasaran atau kriteria yangtelah ditentukan terlebih dahulu dan telahdisepakati bersama. Brown (dalam Rahardja,2004) mengemukakan bahwa kinerja adalahmanifestasi konkret dan dapat diobservasisecaraterbuka atau realisasi suatu kompeten-si. Dengan demikian yang dimaksud dengankinerja mengajar guru dalam penelitian iniadalah unjuk kerja guru dalam mengelolapembelajaran sebagai realisasi konkret darikompetensi yang dimilikinya berdasarkankecakapan, pengalaman dan kesungguhan.Merujuk pada pendapat Usman (1994), danMajid (2005), aspek yang diukur dari variabelkinerja mengajar guru dalam penelitian inimeliputi 1 ) merencanakan pembelajaran, 2)melaksankan pembelajaran, dan 3) menge-valuasi pembelajaran.
Banyak faktor yang mempengaruhikinerja guru. Gibson et.al. (1996:53) menge-
Rasto q Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Budaya Organisasi. terhadap Kinerja Mengajar Guru
J
E
lompokkan variabel-variabel yang dapat organisasi, seperti diragakan pada gambarmempengaruhi kinerja, yaitu ( I ) variabel indi- berikut ini.vidual, (2) variabel psikologi, dan (3) variabel
Gambar 1
Variabel-variabel yang Mempengaruhi Kinerja
PerilakuIndividu
(ApayangKemampuan danKeterampilan
o Mentalr Fisik
Latar Belakangr Keluargao Tingkat Sosial. Pengalaman
Demografio Umurr Asal-usulo Jenis Kelamin
VariabelPsikologi
r Persepsir Sikapr Kepribadiane Belajare Motivasi
YariabelOrganisasl
r SumberDayao Kepernimpinano Imbalane Stukture Desain Pekerjaan
Sumber: Gibson, James L.,Organis as i, P erilaku, StrukturAksara, Jakarta. h. 53
Robbins (200 I : 17 3) menj elaskan bahwakinerja merupakan fungsi interaksi antarakemampuan atau ability (A), motivasi ataumotivation (M) dan kesempatan atauopportunity (O) yang dapatdinyatakan dalamformula kinerja: f (A x M X O). Artinyakinerja merupakan fungsi dari kemampuan,motivasi, dan kesempatan. Dengan demikiankinerja ditentukan oleh faktor-faktorkemampuan, motivasi dan kesempatan.Kesempatan kinerja adalah tingkatan-tingkatan kinerja yang tinggi yang sebagianmerupakan fungsi dari tiadanya rintangan-
John M. Ivancevich dan James H. Donnelly,, Jr. (1996).Proses, ( Alih Bahasa Nunuk Adiarni), penerbit Binarupa
rintangan yang menghalangi karyawan.Meskipun seorang individu mungkin bersediadan mampu, bisa saja ada rintangan yangmenjadi penghambat. Sedangkan Rivai(2005:16) mengemukakan kinerja padadasarnya ditentukan oleh tiga hal yaitu ( l ) ke-mampuan, (2) keinginan, dan (3) lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, Robbins(2001), Gibson et.al. (1996), dan Rivai(2005)sepakat bahwa kemampuan dan motivasimempunyai pengaruh terhadap kinerja.Mereka menggunakan istilah yang sama untukkedua faktor tersebut. Selain itu faktor
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Juli - Desember 2OO6ll
i
I
organisasi yang disebut oleh Gibson et.al.(1996), faktor peluang yang disebut olehRobbins (2001), dan faktor lingkunganmenurut Rivai (2005) apabila ditelaah lebihjauh mempunyai maksud yang sama yaitufaktor peluang dari lingkungan organisasi.Artinya kinerja individu dipengaruhi olehkarakteristik organisasi atau sejauhmanalingkungan organisasi memberikan peluangkepada individu untuk menampilkan kinerjayang tinggi. Karakteristik organisasi yangmembedakan organisasi dengan organisasilainnya disebut budaya organisasi. Dengandemikian budaya organisasi merupakan faktoryang dapat mempengaruhi kinerja individu.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat tigavariabel yang dapat mempengaruhi kinerjayang akan dijadikan kajian dalam penelitianini, yaitu kompetensi, motivasi, dan budayaorganisasi.
Gambar2Dimensi-dimensi Kinerja
Sumber: Robbins, Stephen P., (2001),Organizational Behavior, New Jersey:Pearson Education International.
Variabel pertama yang dijadikan kajiandalam penelitian ini adalah kompetensi guru.Muhibbin (2000:229) mengemukakankompetensi adalah kemampuan ataukecakapan. Menurut Undang-undang No. 1 4Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pasal
I ayat (10) kompetensi adalah seperangkatpengetahuan, keterampilan, dan perilaku yangharus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guruatau dosen dalam melaksanakan tugaskeprofesionalan. Dengan demikian yangdimaksud dengan kompetensi guru adalahpengetahuan, sikap, dan keterampilan yangada pada seseorang agar dapat menunjukkanperilakunya sebagai guru. Merujuk padaUndang-undangNo. 14 Tahun 2005 TentangGuru Dan Dosen, pengukuran kompetensiguru dalam penelitian ini meliputi dimensi (1)pedagogik, (2) personal, (3) sosial, dan (4)profesional.
Variabel kedua yang dijadikan kajiandalam penelitian ini adalah motivasi. Hoy danMiskel (2001) meyakini bahwa salah satu carayang baik untuk mendapatkan gambaranmengenai individu di sekolah adalah denganmengkaji motivasi rnereka. Motivasi dalampenelitian ini mengacu pada McClelland'sAchievement Motivation Theory atau TeoriMotivasi Prestasi. McClelland mengelom-pokkan kebutuhan manusiake dalam tigajeniskebutuhan, yaitu: (l) Needfor achievement,(2) Needfor power (3) Needfor ffiliation.Need for achievement (keberhasilan)merupakan kebutuhan manusia yang dapatmemunculkan motivasi. Keberhasilan manu-sia dalam memenuhi/memuaskan kebutuhan-nya dapat memunculkan motivasi. Needforpower (kekuasaan), seseorang membutuhkankekuasaan untuk mempengaruhi orang lain.Serendah apapun kedudukan/jabatan se-seorang dalam suatu organisasi iatetap inginberkuasa dan berpengaruh terhadap yanglainnya. Needfor ffiliation (afiliasi), sebagaimakhluk sosial kebutuhan afiliasi merupakankebutuhan manusia yang penting untukdipuaskan. Seperti kebutuhan/keinginan untukdisenangi, dicintai, dapat bekerja sama,bersahabat, dan saling mendukung dalam
Rasto c Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Budaya Organisasiterhadap Kinerja Mengajar Guru
-
lf-,,
kegiatan organisasi, adalah merupakan Expranatory survey Method. Teknik pe_bentuk-bentuk pemuasan kebutuhan manusia ngumpuran' *iu yung digunakan adarahdalam hidup bermasyarakat' angkei skala lima kategori Likert, terhadapVariabel ketiga yang_ dijadikan kajian zo"o.urg gu., i.torun Menengah Kejuruandalampenelitianiniadarahbudayaorganiiasi.- (sMK)"N""g".inrrpun Bisnis dan Mana_Budaya organisasi dimaknai sebagai sistem jemen di t<ota Bandung, yaitu sMKN 1,makna bersama terhadap nilai-niLi primer SMKN 2, dan SMKN r l. Teknik pengorahanyang dianut bersama-dan didukung organisasi. data yangJigr*Lm adalah Model AnalisisKuat lemahnya budaya organisasi irenurut talui gatn2naQsis Models). Teknik iniRobbins (2001:5r0-5rt) ditujukan oreh digunakan untut mengetahui hubungansejauhmana nilai-nilai primer inovasi dan langsung dan tak rangsung dari variaberpengambilan risiko (innovation and risk "krig"n"t".i;;p variaber endogen. ujitaking)' perhatian pada rincian (attention to signifikansi menggunakan uji-F dan uji-t.detail)'orientasi hasil(outcomeorientation), Gambaran variabel dilakukan, melalui per-orientasi orang (people orientation), orien- hitungan frekuensi skorjawaban respondentasi tim (team orie.ntation), keagresifan pada setiap arternatif jawaban angket,(aggressiveness), dan keman tapin (sta- sehingga diperoreh skor rata_rata.
!il:ty) Merujuk kepada penaapat Uur.iron(1.97.2)dalamPoespadibrara ltots:zzz)nitai- opERAsroNAL VARTABEL PENELT_nilai primer budaya organisasi sebagaimana TIAN
i:-fiilft11ilJ:Hll#:t'Hf,T,11,;.:: r. operasionar -variaber Kinerja
(task orientationl, dan budaya o.guniruli MengajarGuruorientasi orang Qterson orientatioi). Kinerja mengajar guru didefinisikan
Sebagai sistem makna bersama maka sebagai unjuk kerja gr.i, dululI1 r"ng"rorutat31.a1tara bqdaya organisasi dengan kinerja pembelajaran sebagai realisasi kontrelt-aa.lterjadi.karena budaya organisasi berfunjsi kompetensi yung Jirilikinyu b;;;;*.tunsebagai pembentuk dan penuntun perilafu, kecakapan, p"ngulurrn o4 r"*rggirr"".membantu menciptakan rasa mimiliki, GambaranvariabelinidiperolehU"ra-u!*runmenciptakan identitas atau jati diri, memacu skor angket persepsi guiu te.hadap 6r"r:"komitmen kolektif terhadap organisasi, mengajarnyu. s"rn*inlinggi rt orrl;;;;rg,mempromosikan stabilitas sistem sosial, serta semakin tinggi tingkat persipsinya terhadapmenumbuhkan sikap dan mengontrol perilaku. kinerja *"r,guju.. ia"rulut t"p"j" p.rA"pr,Dengandemikian,budayaorganisasiL".p..u, usman ltoi+j oan ua3io lzbosj,'Jirr"n.isebagaivariabelsituasionalyangmenyediakan variabel ini melipuii *"r"*unutu,dukungan, kesempatan dan sumber pemodel- pembelajaran, melaksantun p"*i"iu;l.un,an bagipartisipan organisasi untuk L"rp"rrr, danmengevaluasi pembelajaran.
--J-'
berperilaku dan atau berkinerja auru- or- a. Dimensi me.encanakin pembelajaranganisasi' daram peneritian ini oiaennisitan .e'uugui
METODE *ENBLITIAN unjuk kerja guru dalam mengatur danmenetapkan unsur_unsur pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah Indikatordimensi ini meliputi merumuskanJPIS o Vot. f
25
1l
I
I
tujuan pengajaran, memilih dan mengem-bangkan bahan pengajaran, merumuskankegiatan belajar mengajar, dan meren-canakan penilaian
b. Dimensi melaksanakan pembelajarandalam penelitian ini didefinisikan sebagaiunjuk kerja guru dalam menyampaikanmateri pelajaran sesuai dengan rencanayang telah disusun. Indikator dimensi inimeliputi membuka pembelajaran,menyampaikan materi pelajaran, danmenutup pembelajaran.
c. Dimensi mengevaluasi pembelajarandalam penelitian ini didefinisikan sebagaiunjuk kerja guru dalam mengukur(measure) dan menilai (evaluation) ting-kat penguasaan siswa terhadap tujuanpembelajaran. Indikator dimensi inimeliputi pelaksanaan evaluasi, dan tindaklanjut terhadap hasil evaluasi.
2. Operasional Variabel KompetensiGuru
Kompetensi guru dalam penelitian iniadalah pengetahuan, sikap, dan keterampilanyang dimiliki guru agar dapat melaksanakantugas profesi keguruan dengan penuhtanggung jawab. Gambaran variabel inidiperoleh berdasarkan skor angket persepsiguru terhadap kompetensi guru yangdimilikinya. Semakin tinggi skor seseorang,semakin tinggi tingkat persepsinya terhadapkompetensi profesional guru.
Merujuk pada Undang-undang No 14tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dimensikompetensi guru yang digunakan dalampenelitian ini meliputi dimensi pedagogik,profesional, personal, dan sosial.a. Dimensi kompetensi pedagogik dalam
penelitian ini didefinisikan sebagai. kemampuan guru dalam mengelolapem-belajaran peserta didik. Indikator dimensi
ini meliputi kemampuan merencanakanprogram belajar mengajar, kemampuanmelaksanakan interaksi atau mengelolaproses belajar mengajar, dan kemampuanmelakukan penilaian.Dimensi kompetensi profesional dalampenelitian ini didefinisikan sebagaikemampuan guru dalam menguasai ma-teri pelajaran secara luas dan mendalam.Indikator dimensi ini meliputi kemampuanpenguasaan rnateri pelaj aran, kemampuanpenelitian dan penyusunan karya ilmiah,kemampuan pengembangan profesi, danpemahaman terhadap wawasan danlandasan pendidikan.Dimensi kompetensi personal dalampenelitian ini didefinisikan sebagaikemampuan kepribadian yang mantap,berakhlak mulia, arif, dan berwibawaserta menjadi teladan peserta didik, dariseorang guru. Indikator dimensi inimeliputi sikap, dan keteladanan.Dimensi kompetensi sosial dalampenelitian ini didefinisikan sebagaikemampuan guru dalam berkomunikasidan berinteraksi secara efektifdan efisiendengan peserta didik, sesama guru,orangtua/wali peserta didik, danmasyarakat sekitar. Indikator dimensi inimeliputi interaksi guru dengan siswa,interaksi guru dengan kepala sekolah,interaksi guru dengan rekan kerja,interaksi guru dengan orang tua siswa,dan interaksi guru dengan masyarakat.
Operasional Variabel Motivasi
Motivasi yang dimaksud dalam penelitianini adalah dorongan dari seorang guru untukberperilaku dalam menjalankan profesikeguruan. Gambaran variabel ini diperolehberdasarkan skor angket persepsi guru
b.
c.
d.
3.
terhadap karakteristik motivasi berprestasiRasto a Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Mengajar Guru
'liltfi
yang dimilikinya. Semakin tinggi skorseseorang, semakin tinggi tingkat persepsinya
terhadap motivasi kerja guru.Merujuk kepada teori motivasi dari
McClelland, motivasi dalam penelitian inimeliputi dimensi needfor achievement, need
for power, dan need for ffiliation.a. Dimensi Need for Achievemenr (kebu-
tuhan akan ppestasi), dalam penelitian inididefinisikan sebagai dorongan guru untuk
bekerja lebih baik dari orang lain. Dimensi
ini diukur melalui karakteristik individuberprestasi, meliputi kreativitas, umpan
balik, memperhitungkan keberhasilan, dan
menyatu dengan tugas.
b. Dimensi Need for Power (kebutuhanakan kekuasaan), dalam penelitian inididefinisikan sebagai dorongan guru untukmencapai kedudukan yang terbaik dalamorganisasi. Dimensi ini diukur melaluikarakteristik individu berprestasi, meliputimempengaruhi dan mengendalikan oranglain dan respon terhadap masalah-masalah organisasi
c. Dimensi Needfor Affiliation (kebutuhan
untuk berafiliasi), dalam penelitian inididefinisikan sebagai dorongan guru untukmengadakan hubungan yang erat dan
saling menyenangkan dengan orang lain.Dimensi ini diukur melalui karakteristikindividu berprestasi, meliputi kebutuhanakan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja (sense
of belonging), kebutuhan akan perasaan
dihormati (sense of importanr), kebu-
tuhan akan perasaan ikut serta (sense ofparticipation).
4, Operasional Variabel Budaya Or-ganisasi
Budaya organisasi dalam penelitian iniadalah sistem makna bersama yang dianut
oleh guru sebagai anggota organisasi sekolahyang membedakan sekolah tempat gurubekerja dengan sekolah-sekolah lain.Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan
skor angket persepsi guru terhadap budaya
organisasi sekolah tempat guru bekerja.Semakin tinggi skor seseorang, semakin tinggitingkat persepsinya terhadap budayaorganisasi sekolah.
Meruj uk kepada pendapat Horizon (l 97 2),
dimensi budaya organisasi yang digunakandalam penelitian ini meliputi dimensi budayaorganisasi berorientasi pada tujuan dan budaya
organisasi yang beorientasi pada orang.
a. Dimensi budaya organisasi berorientasipada hasil atau tujuan, dalam penelitianini didefurisikan sebagai budaya organisasiyang menitikberatkan kepada hasil yang
dicapai organisasi daripada proses atau
teknik itu sendiri. Merujuk kepadapendapat Robbins (2001) dimensi inidiukur melalui indikator inovasi danpengambilan resiko, perhatian kerincian,dan-orientasi hasil.
b. Dimensi budaya organisasi berorientasipada orang, dalam penelitian ini dide-finisikan sebagai budaya organisasi yang
memperhatikan anggota organisasi.Merujuk kepada pendapat Robbins (2001)
dimensi ini diukur melalui indikatorperhatian terhadap pengembanganpersonil, orientasi tim, keagresifan, dan
kemantapan.
TEMUAN PENELITIAN
l. Pada variabel kinerja mengajar guru,dimensi melaksanakan pembelajaranmemiliki skor rata-rata tertinggi, yaitusebesar 3 .43. Secara berurutan diikuti olehdimensi merencanakan pembelaj arandengan skor rata-rata sebesar 3.38, dan
dimensi mengevaluasi pembel ajaran
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Juli - Desember 2006
i
t.
dengan skor rata-rata 3'36' Hasil ini demikianproposisihipotetikyangdiajukanmenunjukkankinerjamengajargurupada aiterima.ilar ini menunjukkan motivasidimensimeraksanakanpembeuilranfuum ;il;;;;;;; sebesar i.soi, i"rnuaupdominan daripada.dimensiiain yang kinerjamengajarguru.dijadikanukurandalampenelitianin'i. 7. Koefisien jalur dari X. ke y, sebesar2. Pada variabel kompetensi guru, dimensi O.2lg4.Bliauru.Lun uji t diperoleh t..kompetensi personal memiiiki skor rata_ sebesar 2,35 y4.padataraf nyata f"l b:Ufratatertinggi,yaitusebesar4.56. Secara diperoleh too", sebesar l.9935.Hal iniberurutan diikuti oleh dimensi kompetensi menunjukkan budaya organisasipedagogik dengan skor rata_ratu ,"b"ru. berpenlaruh sebesar S.eZV, i"rfruaup4.17, dimensi kompetensi.sosial dengan kinerja mengajar guru.skor rata-rata 4.0g dan dimeisi g. n".Ousu*-ur"uii R diperoleh Fn.rno sebesarkompetensiprofesionaldenganskorrata_ 46.7135,dan t,"b"r sebesar 2.7ilg. Halrata 3'9r. Hasir ini menunjukkan ini menunjuttu, kompetensi guru,kompetensi guru pada dimensi jersonat motivasi ian budaya organisasiIebih dominan daripada dimensi Lin yung berpengaruh sebesar 66,06yo. secaradijadikan ukuran dalam penelitian ini. be.raml_rama terhadap kinerj a3. Padavariabelmotivasi,dimensikeUutuhan
mengajar. Sisanya sebanyak 33,94 yountuk berafiliasi memiliki skoru atu-ratu diteniukan oleh variabel-lain yang tidaktertinggi, yaitu sebesar 4.34. Secara ditelitiberurutan diikuti oleh dimensi kebutuhanakan prestasi dengan skor rata-rata KEsTMpuLANsebesar4.14, dandimensikebutuhanakan 1 r,.
_ kekuasaan dengan skor rata-rat a 4.07 . r ' I1'lnerJa mengajar guru Sekolah4. PadavariabelbJdayaorg*i.uri,ai,,"rri Y:'**t.Kgjuluan Negeri (SMKN)
budaya organisasi berorientasi rr:,1 #ilH:,"rl"HjtryTHfl:iii,::rmem,iki skor rata-rata tertinggi, iaitu ;#ffiffi pemberajaran, merak_
"::trixi3:;ff*xf.Hffi*1;iil? i;{#llfl,ulu,un, dan mengeva,uasirata'tata terendah yaitu sebesar 3.9g. pembelaJaran, cenderung sedang. Hal inis ffil;;#1;,ffi,;fii;;i*;- $$?*:1;""i"":T:ti:ri:Hi:1sebesar s.ts43.p"d; ;;;;i;}"i" 1ij i;'69, 5,':3_Tlngajar
sebesar 3.3e.diperoteh
!u0., sebesar t.giss. o"rgu, z' ):T.fi._rll,sr*.::\91ih Menengah
demikianproposisihipotetikyangdiu.iu[un ]:*:i]l r)"9:.i (SMKN) Rumpun
:[lr#;:l;m::tr:] ryu; ;,il'tfi][il:'-"#J#fl;3.11t1f,- l?thlduptine4"amengajarguru.
' kompetensi profesional, torfJt.'nri6. Koefisien jalur dari-i, k; i sebesar personal, du,
\?Tq:tensi sosial, cen-0-2111. Beidasarkan uii t diperoleh t derungtinggi' Hal ini ditunjukkan oleh skorsebesar 2.1453. pada tu*rnyutu fuj d,iiii rata-rata jawaban responden terhadap
_ diperoleh t"0", sebesar t.gi3;.D;dr; angketvariabelkompetensiguru,sebesar
-
Rasto c p"ng
terhadap Kinerja Mengajir Guru
28
-Hr
3. Motivasi guru Sekolah Menengah Keju-ruan Negeri (SMKN) Rumpun Bisnis danManajemen di kota Bandung yangdiukurmelalui dimensi need for achievemenl,needfor power, dan needfor ffiliation,cenderung tinggi. Hal ini ditunjukkan olehskor rata-rata jawaban responden terha-dap angket variabel motivasi, sebesar 4. I 8
4. Budaya organisasi di Sekolah MenengahKejuruan Negeri (SMKN) RumpunBisnis dan Manajemen dikota Bandung,yang diukur melalui dimensi budayaorganisasi berorientasi hasil dan budayaorganisasi berorientasi orang, cenderungtinggi. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata j awaban responden terhadap angketvariabel budaya organisasi, sebesar 4.01 .
5. Kompetensi guru, motivasi, dan budayaorganisasi berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja mengajar guru, baiksecara parsial maupun secara bersama.
REKOMENDASI
1. Berdasarkan dimensi yang dijadikankajian pada variabel kinerja mengajarguru, dimensi mengevaluasi pembelaj aranmemiliki skor rata-rata terendah. Olehkarena itu salah satu upaya untuk mening-katkan kinerja mengajar guru, dapatdilakukan dengan meningkatkan kinerjamengajar guru dalam mengevaluasi pem-belaj aran, meliputi pelaksanaan evaluasi,dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi.Perbaikan tindak lanjut terhadap hasilevaluasi meliputi pengajaran perbaikan,dan pembinaan sikap serta kebiasaantrelajar yang baik agar prestasi siswameningkat. Perbaikan pada pelaksanaanevaluasi meliputi:a. Perbaikan pelaksanaan evaluasi
selama PBM berlangsungb. Perbaikan pelaksanaan evaluasi pada
akhir pelajaranc. Perbaikanjenis evaluasi yang sesuai
dengan kegiatan belajar mengajaryang telah dilaksanakan
d. Perbaikan kesesuaian evaluasi de-ngan tujuan,
e. Perbaikan kesesuaian evaluasi de-ngan bahan pelajaran.
Berdasarkan dimensi yang dijadikankajian pada variabel kompetensi guru,dimensi profesional memiliki skor rata-rataterendah. Oleh karena itu salah satuupaya untuk meningkatkan kompetensiguru, dapat dilakukair dengan mening-katkan kompetensi profesional guru,terutama berkaitan dengan kemampuanpenelitian dan penyusunan karya ilmiahmeliputi:
a. Peningkatan kemampuan menulismakalah
b. Peningkatan kemampuan dalammenulis/menyusun diktat pelajaran
c. Peningkatan kemampuan menulisbuku pelajaran .-r
d. Peningkatan, kemampuan dalammenulismodul
e. Peningkatan kemampuan dalammenulis karya ilmiah, dan kemampuandalam melakukan penelitian ilmiah(action research)
Berdasarkan dimensi yang dijadikankajian pada variabel motivasi, dimensikebutuhan akan kekuasaan memiliki skorrata-rata terendah, terutama berkaitandengan respon terhadap masalah-masalahorganisasi. Hal ini perlu ditingkatkanantaralain melalui:a. Pemberian dorongan pada guru agar
cepat tanggap terhadap masalah-masalah yang dihadapi sekolah.
b. Pemberian dorongan pada guru agaraktif melaksanakan kebijakan-
2.
-r-
E
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Juli - Desember 2006
I
kebrjakan organisasic. Pemberian dorongan pada guru agar
aktif mencari solusi terbaik dalammemecahkan masalah-masalah yangdihadapi sekolah
4. Berdasarkan dimensi yang dijadikankajian pada variabel budaya organisasi,dimensi budaya organisasi berorientasipada orang memiliki skor rata-rata teren-dah, terutama berkaitan dengan perhatianterhadap pengembangan personil. Olehkarena budaya organisasi berorientasiorang perlu ditingkatkan antara lainmelalui:
a. Sekolah memberikan peluang kepadaguru untuk mengikuti diklat/penataranyang relevan.
b. Sekolah memberikan peluang kepadaguru untuk melanjutkan studi.
c. Sekolah memberikan peluang kepadaguru untuk menyampaikan gagasan/saran dan kritik untuk perbaikan ku-alitas
d. Sekolah memberikan kepada guruyang telah melaksanakan tugas sesuaidengan standar kerja.
e. Pemberdayaan guru yang dilakukansekolah didasarkan atas potensi yangdimilik.
IMPLIKASI
sekolah dapat melakukan hal-hal sebagaiberikut:a. Mengembangkan kompetensi guru,
meliputi kompetensi pedagogik,kompentensi profesional, kompetensipersonal, dan kompetensi sosial, agarguru dapat melaksanakan prosesbelajar mengajar dengan efektif danbermutu.
b. Memberikan motivasi kepada guruagar dapat menjalankan profesinyadengan baik melalui pemenuhankebutuhan akan prestasi, kebutuhanakan kekuasaan, dan kebutuhan untukberafiliasi.
c. Menciptakan budaya organisasi yangkondusif bagi peningkatan kinerjaguru, dengan mensinergikan budayaorganisasi berorientasi orang denganbudaya organisasi berorientasi tugas.
2. Adanya pengaruh kompetensi, motivasi,dan budaya organisasi terhadap kinerjamengajar guru telah mendukung teori yangterakumulasi selama ini. Namun demikianpenelitian yang lebih mendalam mengenaifaktor-faktor yang mempengaruhi kinerj amengajar guru perlu dilakukan, sehinggadapat melahirkan kembali temuan ilmiahyang lebih produktif.
DAFTAR RUJUKANI' Adanya pen$aruh antara kompetensi, Gibson, James L., John M. Ivancevich danmotivasi, dan budaya organisasiterhadap James H. Donnelly, Jr. (1996). orga-kiherja mengajar guru memberikan nisasi, periraku, struktur proses,
implikasi kepada kepala sekolah agar (Alih Bahasa Nunuk Adiarni),dapat memahami faktor-faktor yang penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.berkaitan dengan kinerja mengajar guru,sehingga komletensi guru, motivasi, dan Hasan, Fuad (200 2). Catatan Sekitarbudaya o.ganisasi dapat dimanipulasi Masalah Pe-ndidikan' Kompas, 28
untuk menlngkatkan i<inerja menga.lar Februari2OOO
guru. Berdasarkan hal tersebut aatam Hoy, Wayne K. dan Miskel, Cecil G. (2001).upaya meningkatkan kinerja guru kepala Educational Administration
Rasto q Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan BGlliO[aiEli
;li,,r
terhadap Kinerja Mengajar Guru
,ilItII
,.{
Theory Reseorch, And Proctice6thed., International Edition, Singapore:McGraw-HillCo.
Majid, Abdul. (2005). Perenconaan Pembe-lajaran : Mengembangkon StandarKompetensi Guru. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Poespadibrata, S idharta. ( I 993 ). Srsre m N iloi,Kepercayaan dan Gaya Kepemim-pinan Manajer Madya dalamKonteks Budaya organisasional.Disertasi. Bandung: ProgramPascasarjana UNPAD
Rahardja, Alice ljandralila. (2004). "Hubung-an Antara Komunikasi antar PribadiGuru dan Motivasi Kerja Guru dengan
Kinerja Guru SMUK BPK PENA-BUR Jakarta. Jurnal PendidikanPenabur. III (3). [Online]. Tersedia:www.bpkpenabur.or. id/j urnal. [20Oktober2005l
Rivai, Veithzal, (2004). Manajemen SumberDaya Manusia Untuk Perusahaan,Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
Robbins, Stephen P., (2001), OrganizationalBehavior, New Jersey: PearsonFducation International.
Suryadi, Ace. (2001). Menyoal MutuPendidikan. Kompas, 4 April 2001.
Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendi-dikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang Nomor l4 Tahun 2005Tentang Guru Dan Dosen.
Usman, Moh. Uzer. (1994). Menjadi GuruProfesionol. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Jull - Desember 2OO6 31