www vol. vii no.2, februari...

8
www.litbang.deptan.go.id Info LITBANG Bulan ini : Vol. VII No.2, Februari 2012 www.litbang.deptan.go.id Peran Badan Litbang Pertanian sebagai sebuah lembaga penelitian dalam menghasilkan inovasi dan teknologi baru di bidang pertanian memang sudah tidak diragukan lagi. Beragam komoditas dengan varietas unggulan yang diluncurkan oleh Badan Litbang Pertanian, secara bertahap telah menguatkan pondasi ketahanan pangan nasional Indonesia. Pada bulan Februari ini, Badan Litbang pertanian juga berpartisipasi dalam pameran pangan nasional yang dilaksanakan sebagai rangkaian acara Jakarta Food Security Summit 2012 "Feed Indonesia Feed The World". Di lokasi yang sama, Badan Litbang Pertanian juga mengadakan acara Round Table Meeting sekaligus melisensi teknologi Biopestisida Gliocompost, Insektisida Cair Biotris, dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). ini saatnya para peneliti Badan Litbang Pertanian dapat berjalan Ktegak, lebih percaya diri dan tampil menunjukkan hasil karya yang sudah dihasilkan. Badan Litbang Pertanian adalah institusi yang paling dinamis dan disinilah masa depan pertanian Indonesia dipertaruhkan. Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan saat berkunjung ke BB Penelitian Tanaman Padi (Jum'at, 11/2/2012) dalam rangka panen padi dan pengambilan sampel ubinan sistem jajar legowo 2:1. Kunjungan diawali dengan melihat hamparan penelitian padi dan percontohan kandang sapi dilokasi visitor plot Pertanian Efisien Karbon (Indonesian Carbon Efficient Farming-ICEF). Model Pertanian Effisien Karbon ini mulai diperkenalkan pada tahun 2010, dan sampai saat ini terdapat 135 ekor sapi yang dimanfaatkan sebagai bio gas dan model pertanian efisien karbon. Sambil mengagumi hamparan penelitian dan banyaknya varietas padi yang dihasilkan BB Penelitian Tanaman Padi, Wamentan melakukan panen padi Hibrida HIPA 8 untuk dilakukan pengambilan sampel ubinan pada sistem tanam jajar legowo dan tegel. Selain Wamentan dan Kepala Badan Litbang Pertanian, ikut hadir dalam acara tersebut Ditjen Tanaman Pangan, wakil dari Ditjen Peternakan, Wakil dari Badan SDMP dan Deputi Statistik Produksi BPS. Dalam sambutannya Wamentan menggarisbawahi peran Badan Litbang Pertanian sebagai faktor pendukung utama masa depan pertanian nasional. Badan Litbang Pertanian diberi tugas untuk menyiapkan peta perbenihan nasional serta mengawal SL-PTT guna mencapai produksi padi pada 2012 sebanyak 72,03 juta ton gabah kering giling (GKG). Sumber :Sekretariat

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

www.litbang.deptan.go.id

Info LITBANG Bulan ini :

Vol. VII No.2, Februari 2012

www.litbang.deptan.go.id

Peran Badan Litbang Pertanian sebagai sebuah lembaga penelitian dalam menghasilkan inovasi dan teknologi baru di bidang pertanian memang sudah tidak diragukan lagi. Beragam komoditas dengan var ie tas unggu lan yang diluncurkan oleh Badan Litbang Pertanian, secara bertahap telah menguatkan pondasi ketahanan pangan nasional Indonesia.

Pada bulan Februari ini, Badan Litbang pertanian juga berpartisipasi dalam pameran pangan nas iona l yang dilaksanakan sebagai rangkaian acara Jakarta Food Security Summit 2012 "Feed Indonesia Feed The World".

Di lokasi yang sama, Badan Litbang Pertanian juga mengadakan acara Round Table Meeting sekaligus melisensi teknologi Biopestisida Gliocompost, Insektisida Cair Biotris, dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).

ini saatnya para peneliti Badan Litbang Pertanian dapat berjalan Ktegak, lebih percaya diri dan tampil

menunjukkan hasil karya yang sudah dihasilkan. Badan Litbang Pertanian adalah institusi yang paling dinamis dan disinilah masa depan pertanian Indonesia dipertaruhkan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan saat berkunjung ke BB Penelitian Tanaman Padi (Jum'at, 11/2/2012) dalam rangka panen padi dan pengambilan sampel ubinan sistem jajar legowo 2:1. Kunjungan diawali dengan melihat hamparan penelitian padi dan percontohan kandang sapi dilokasi visitor plot Pertanian Efisien Karbon (Indonesian Carbon Efficient Farming-ICEF). Model Pertanian Effisien Karbon ini mulai diperkenalkan pada tahun 2010, dan sampai saat ini terdapat 135 ekor sapi yang dimanfaatkan sebagai bio gas dan model pertanian efisien karbon.

Sambil mengagumi hamparan penelitian dan banyaknya varietas padi yang dihasilkan BB Penelit ian Tanaman Padi, Wamentan melakukan panen padi Hibrida HIPA 8 untuk dilakukan pengambilan sampel ubinan pada sistem tanam jajar legowo dan tegel. Selain Wamentan dan Kepala Badan Litbang Pertanian, ikut hadir dalam acara tersebut Ditjen Tanaman Pangan, wakil dari Ditjen Peternakan, Wakil dari Badan SDMP dan Deputi Statistik Produksi BPS.

D a l a m s a m b u t a n n y a W a m e n t a n menggarisbawahi peran Badan Litbang Pertanian sebagai faktor pendukung utama masa depan pertanian nasional. Badan Litbang Pertanian diberi tugas untuk menyiapkan peta perbenihan nasional serta mengawal SL-PTT guna mencapai produksi padi pada 2012 sebanyak 72,03 juta ton gabah kering giling (GKG).S u m b e r : S e k r e t a r i a t

Page 2: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

adan Litbang Pertanian turut serta memeriahkan pameran pangan nasional yang digelar oleh Kamar Dagang dan BIndustri Indonesia (KADIN) di Jakarta Convention Center

dari tanggal 7 hingga 10 Februari 2012 pameran diikuti oleh 165 peserta dari berbagai kementerian, produsen pangan, petani, lembaga riset, UKM, dan lain-lain. Dalam pameran yang dilaksanakan sebagai rangkaian acara Jakarta Food Security Summit 2012 "Feed Indonesia Feed The World" ini Badan Litbang Pertanian yang terintegrasi dalam stand Kementerian Pertanian menampilkan berbagai hasil inovasi teknologinya antara lain aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung Bima 14, jamur, beberapa benih sayuran

Acara ini dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, turut hadir dalam acara ini Asisten Dirjen dan Perwakilan FAO untuk Kawasan Asia Pasifik Hiroyuki Konuma.

Dalam sambutannya Presiden RI mengemukakan beberapa hal mengenai ketahanan pangan, beliau mengajak semua pihak untuk mengamankan pangan guna mengantisipasi lonjakan permintaan akibat pertumbuhan penduduk yang terus berkembang. Pemanfaatan pekarangan serta inovasi teknologi di bidang diversifikasi pangan menurut beliau adalah beberapa hal yang dapat menunjang ketahanan pangan. "Kita mengetahui ada kreativitas inovasi dari dunia bisnis di Indonesia bersama para peneliti, pengembang dan inovator untuk membikin mie instant bukan hanya dari tepung terigu tapi dengan kasava (singkong) atau sagu" tambah beliau. Usai sambutan, Presiden kemudian menekan tombol sebagai tanda diresmikannya Jakarta Food Security Summit 2012, yang kemudian dilanjutkan dengan meninjau pameran pangan nasional.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Pusat Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa seminar dan pameran ini merupakan kelanjutan seminar dan pameran ketahanan pangan nasional 2010. Acara ini merupakan kegiatan dua tahunan untuk mendukung ketahanan pangan nasional maupun internasional. "Seminar ini diadakan untuk mensinergikan langkah dan program dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional sekaligus untuk menjadi negara pemasok pangan dunia," ujarnya.

Dalam pembukaan tersebut, juga diserahkan penghargaan pemerintah atas selesainya 12 proyek MP3EI 2011-2015 oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Ke-12 proyek ini meliputi koridor ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara.

S u m b e r : H U M A S - S e k r e t a r i a t

Page 3: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) menandatangani nota kerjasama lisensi dengan PT BBerdikari Persero dan PT Ayam Kampung Indonesia, Kamis

(9/2/2012) untuk pengembangan tiga hasil inovasi Badan Litbang Pertanian.

Bertempat di Jakarta Convention Center, yang juga bertepatan dengan acara Round Table Meeting Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), kegiatan tersebut melisensi Biopestisida Gliocompost, Insektisida Cair Biotris, dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).

Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono, dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian Dr. Mappaona, mengatakan bahwa lembaga penelitian manapun hasil penelitiannya harus bersifat aplikatif, dapat memenuhi kebutuhan pasar, punya keunggulan dan mudah untuk diproduksi secara masal.

Lebih lanjut dikatakan, "Kita berharap mudah-mudahan invensi yang akan dikembangkan ini akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pertanian di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia."

Acara Round Table Meeting kali ini juga menjadi salah satu bentuk promosi Badan Litbang Pertanian dalam mempromosikan teknologi perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Hal ini juga merupakan suatu bukti bahwa teknologi Badan Litbang Pertanian sangat cocok untuk diaplikasikan pada dunia industri di Indonesia, khususnya industri Pertanian.S u m b e r : H U M A S - S E K R E TA R I AT

AKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) menghasilkan teknologi perbenihan tanaman Jpangan dan hortikultura berupa galur harapan padi hibrida unggulan,

varietas kentang, dan varietas jeruk seedless.

Lima galur padi hibrida unggulan yakni GMJ 3/CRS 528, GMJ 3/CRS 552, GMJ 6/ BH19D-MR-5-3-2, A7/BH24D-MR-2-1-2, dan GMJ 3/BH19D-MR-7-1-3 dipresentasikan oleh Dr. Indrastuti A. Miranti dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Tujuh varietas kentang yaitu Varietas GM 05, GM 08, Ping 06, Andina, Kastanum, Vernei, dan Tenggo oleh Kusmana SP dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Kemudian, dipromosikan pula jeruk keprok soe dan jeruk pamelo nambangan berbiji sedikit (seedless) oleh Dr. Hardiyanto dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik.Promosi teknologi pada acara Round Table Meeting (RTM) oleh Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Jumat (9/2/2012) di Jakarta Convention Center, yang mengundang perhatian besar dari peserta yang hadir ini merupakan tahap awal dari proses alih teknologi. Kepala BPATP Dr. Agung Hendriadi berharap ada tindak lanjut dari besarnya minat perusahaan swasta untuk melisensi teknologi-teknologi yang telah dipromosikan. "Balai PATP siap untuk menindaklanjuti melalui mediasi menuju perjanjian lisensi," ujarnya.

S u m b e r : B PAT P

Page 4: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

S u m b e r : B A L I T K A B I

ada Pekan Rawa Nasional (PRN) 2011 silam, Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono menyampaikan potensi lahan pasang surut harus digerakkan kembali sebagai pusat pertumbuhan tanaman pangan. Tindaklanjutnya, pengembangan padi di Ppasang surut telah dimulai, kedelai pun diikutsertakan.

Dari hasil observasi potensi lahan pasang surut untuk kedelai yang dilakukan bersama peneliti Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dengan peneliti BPTP Riau, berpotensi untuk kembali menggerakkan perkedelaian di lahan pasang surut Riau.

Gelar Pengembangan Kedelai dilakukan di Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau (0o 33' 41.86" S dan 102º 57' 33.89" E) dengan elevasi 27 m dpl. Lahan yang akan digunakan adalah lahan milik petani yang tergabung dalam kelompok tani Sumber Makmur.Petani di lokasi ini biasanya menerapkan pola tanam padi-palawija. Padi ditanam pada bulan Oktober dan palawija (biasanya kedelai) ditanam pada akhir bulan April atau minggu ke-I bulan Mei. Sudah sekitar 8 tahun petani tidak menanam kedelai karena tidak mempunyai benih.

Lokasi Gelar Pengembangan Kedelai di lahan pasang surut bertipe luapan C/D (kemungkinan akan menjadi D). Pada awal dibuka tahun 1979, lahan ini menurut petani, mempunyai ketebalan gambut sekitar 2 m tetapi saat ini lapisan gambutnya sama sekali tidak ada. Hal tersebut terbukti dengan mencoba menggalinya hingga kedalaman 40 cm.

Lapisan tanah bagian atas (0-20 cm) berwarna hitam yang merupakan campuran mineral tanah dengan bahan organik dari gambut yang sudah melapuk, dan pada kedalaman 20-40 cm berwarna kuning pucat (tanah mineral). Gelar Pengembangan Kedelai yang rencananya seluas 3-5 ha, ditingkatkan menjadi 8,5-10 ha karena besarnya minat petani.

Penanaman kedelai diperkirakan jatuh pada minggu ke-4 bulan April atau minggu ke-1 bulan Mei 2012, saat ini kondisi padi beragam dari belum bermalai, malai masih hijau hingga mulai menguning.

Page 5: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

UKABUMI - Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) di Pakuwon, Sukabumi yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan (Puslitbangbun), Badan Litbang Pertanian mempunyai mandat melakukan penelitian untuk Skomoditas tanaman industri seperti karet dan tanaman penyegar yaitu kopi, kakao dan teh.

Rabu (22/2/2012) Balittri mendapat kunjungan dari Komite II DPD RI yang dipimpin oleh Ketua Komite II Ir. H. Bambang Susilo, MM beserta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo, dan Staf Ahli Menteri (SAM) Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Investasi dan Produksi Ir. F.X. Sutijastoto, MA yang bermaksud melihat dan mempelajari lebih lanjut mengenai potensi Bahan Bakar Nabati (BBN) terutama dari komoditas kemiri sunan yang telah mulai dikembangkan oleh Balittri.

Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono menyampaikan bahwa guna memberikan nilai ekonomi yang maksimal terhadap kemiri sunan dan beberapa jenis tanaman perkebunan sebagai fungsi penghasil produk utama perkebunan dan sumber Bahan Bakar Nabati, perlu pengaturan pola pengembangan yang sinergis. "Pertemuan ini merupakan dukungan yang baik sekali bagi penelitian, khususnya mengenai energi" ujarnya.

SAM ESDM mengatakan perlu dikembangkan tata niaga dari hulu hingga hilir untuk komoditas kemiri sunan sebagai alternatif BBN. "Peran pemerintah dalam membina kelembagaan tata niaga dinilai sangat berpengaruh dalam keberhasilan pengembangan biofuel ini," katanya.

Sutijastoto menambahkan bahwa kemiri sunan ini spesifikasinya perlu disesuaikan dengan keperluan untuk biofuel. Aturan-aturan mengenai hal tersebut perlu dikembangkan agar tata niaga kemiri sunan sebagai komoditas untuk biofuel dapat berjalan. "Forum ini diharapkan dapat sebagai kick off meeting sebagai awal sinergi pengembangan biofuel di Indonesia" tambahnya.

Sementara, Ketua Komite II DPD RI memandang bahwa pertemuan ini merupakan cara mencari solusi mengenai biofuel. Komite II DPD RI juga telah mengekspose bahwa kemiri juga merupakan salah satu alternatif untuk biofuel. Sehingga, seusai pertemuan ini diharapkan pada masa reses, anggota DPD RI khususnya anggota komite II dapat menyebarkan informasi mengenai komoditas kemiri sebagai alternatif biofuel kepada konstituennya di masing-masing daerah.

Dalam kesempatan tersebut dipaparkan juga hasil penelitian dan pengembangan kemiri sunan yang disampaikan oleh Prof. (Riset). Bambang Prastowo, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Seusai diskusi, rombongan diajak untuk melihat secara langsung pohon dan buah kemiri sunan serta beberapa inovasi teknologi yang mendukung pemanfaatan kemiri sunan maupun jarak sebagai bahan bakar nabati, seperti mesin pemecah jarak, mesin pemeras minyak jarak, dan mesin pencetak briket hasil limbah jarak.S u m b e r : H u m a s - S e k r e t a r i a t

Page 6: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

S u m b e r : B B - P a d i

erangan tikus sawah (Rattus Argentiventer Rob & Kloss) dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada tanaman padi, mulai dari persemaian, padi siap panen, hingga padi telah tersimpan dalam gudang penyimpanan. Untuk mengatasi hal tersebut, SBalai Besar Penelitian Tanaman Padi merekomendasikan Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT).

Kehadiran tikus pada daerah persawahan dapat dideteksi dengan memantau keberadaan jejak kaki (foot print), jalur jalan (run way), kotoran/feses, lubang aktif, dan gejala serangan. PHTT ini didasarkan pada pemahaman ekologi tikus yang dilakukan secara dini, intensif, dan tepat waktu. Kalau dapat menangkap satu ekor tikus betina pada awal musim tanam, setara dengan membasmi 80 ekor tikus setelah terjadi perkembangbiakan pada saat setelah panen.

Intensitas kerusakan tanaman padi di sawah berpagar maupun di sawah yang terbuka sangat tinggi saat tanaman padi 'bunting'. Hal ini disebabkan karena tikus sawah berkesempatan mendapatkan pakan yang sangat disukai, ketika tanaman pada taraf pengisian bulir-bulir padi, dibandingkan dengan jenis pakan yang ada di habitat hidupnya.

Kegiatan pengendalian tikus sawah harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sawah dan ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal tikus sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS dan LTBS.

Gropyok dan sanitasi dilakukan pada habitat-habitat tikus seperti sepanjang tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, dan batas sawah dengan perkampungan. Pemasangan bubu perangkap pada persemaian dan pembuatan TBS (Trap Barrier System/Sistem Bubu Perangkap) dilakukan pada daerah endemik tikus untuk menekan populasi tikus pada awal musim tanam.

Page 7: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

S u m b e r : B B - P a d i

uaca ekstrem mulai mengakibatkan timbulnya penyakit blas pada tanaman padi. Gejala penyakit blas dapat timbul pada Cdaun, batang, malai, dan gabah, tetapi yang umum adalah pada

daun dan pada leher malai.

Gejala pada daun berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya memmpunyai tepi coklat atau coklat kemerahan.

Gejala penyakit blas yang khas adalah busuknya ujung tangkai malai yang disebut busuk leher (neck rot). Tangkai malai yang busuk mudah patah dan menyebabkan gabah hampa. Pada gabah yang sakit terdapat bercak-bercak kecil yang bulat.

Penularan penyakit terutama terjadi melalui konidia yang terbawa angin. Konidia dibentuk dan dilepas waktu malam, meskipun sering juga terjadi siang hari sehabis turun hujan. Konidium ini hanya dilepaskan jika kelembaban nisbi udara lebih tinggi dari 90%. Pelepasan terjadi secara eksplosif, karena pecahnya sel kecil di bawah konidium sebagai akibat dari pengaruh tekanan osmotik.Tingkat keparahan penyakit blas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya kelebihan nitrogen dan kekurangan air.

Usaha pengendalian penyakit blas yang sampai saat ini dianggap paling efektif adalah dengan varietas tahan. Varietas Limboto, Way Rarem, dan Jatiluhur di beberapa tempat di Purwakarta, Subang, dan Indramayu tergolong tahan terhadap penyakit blas leher. Namun, penggunaan varietas tahan perlu didukung dengan komponen pengendalian lain.

Fungisida merupakan teknologi yang sangat praktis dalam mengatasi penyakit blas, namun sering kali menimbulkan efek samping yang kurang baik diantaranya menimbulkan resistensi patogen dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu agar fungisida dapat digunakan seefektif mungkin dengan efek samping yang sekecil mungkin, maka fungisida harus digunakan secara rasional yaitu harus diperhitungkan tentang jenis, dosis, dan waktu aplikasi yang tepat.Beberapa jenis fungisida yang dianjurkan untuk mengendalikan penyakit blas adalah Topsin 500 F, Topsin 70 WP, Kasumiron 25/1 WP, dan Delsene MX 80 WP.

Page 8: www Vol. VII No.2, Februari 2012new.litbang.pertanian.go.id/download/125/file/februari-upload.pdf · aneka macam tepung, benih hortikultura, talas beneng, kedelai hitam Detam 2, jagung

8 -

PENANGGUNG JAWAB : Mappaona REDAKTUR : Endro GunawanM. Sabran;

EDITOR : Hermanto; Iwa Mara T; Ifan Mutaqien; Linda Yunia; Ashari; Ida Noviatri; Widhya Adhy; Sri Wahyuni Adi

A. Subaidi; Bambang Ngaji ; Misgiyarta DESAIN LAYOUT : Sanuki P; Gagad R; Irawan R; Yanuar Budi; Gatot Gito

SEKRETARIAT : Widi Hastini; Agus Setiadi; Lely Sulistiani; Sri Ratnawati; Teguh Wahyudi; Kristina Nova

ALAMAT REDAKSI : Badan Litbang Per

S u m b e r : B A L I T K A B I

adan Litbang Pertanian akan segera mempunyai jagung hibrida bertongkol dua, hasil dari persilangan galur-galur elit yang sudah Bmemasuki tahun ke lima.

Galur-galur elit tersebut telah mendapatkan sejumlah galur harapan baru dengan sifat prolific yang mampu menghasilkan jagung bertongkol dua. Galur MZ-RF adalah galur unggul hasil seleksi yang diharapkan menjadi jagung hibrida bertongkol dua pertama yang merupakan hasil karya anak negeri.

Jagung bertongkol 2 yang masih disimpan nama varietasnya ini mempunyai potensi hasil tinggi yaitu mencapai 14 t/ha. Jagung ini juga mempunyai sifat stay green atau daun dan batang masih hijau saat umur panen tercapai sehingga batang, daun, dan limbah lainnya dapat diolah menjadi pakan ternak. Hal ini dimungkinkan untuk mendorong program integrasi tanaman jagung dan ternak.

Calon hibrida unggul baru Badan Litbang Pertanian ini sedang dalam proses uji multi lokasi di sejumlah sentra pengembangan jagung seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, NTB, Lampung dan sejumlah lokasi lainnya. Dengan dilepasnya varietas jagung tongkol dua ini diharapkan dapat menggenjot produktivitas jagung di Indonesia.

S u m b e r : B A L I T S E R E A L I A

AMBI - Untuk mendukung berkembangnya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), berbagai kegiatan dilakukan. Salah Jsatunya di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten

Muaro, Jambi. Balai Penelitian Kacang-kacang dan Umbi-umbian bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi, mengadakan Sosialisasi Olahan Aneka Kacang dan Umbi.

Sosialisasi ini dihadiri 55 orang peserta yang antara lain dari Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Muaro Jambi, Ketua dan pengurus PKK Kecamatan Kumpeh Ulu dan Desa Pudak, termasuk pengrajin makanan seperti keripik pisang dan bayam serta pengrajin kue dari Jambi.

Sosialisasi dimulai dengan pengenalan varietas unggul ubikayu dan ubijalar serta ragam produk olahannya yang disampaikan oleh Ir. Erliana Ginting MSc beserta peneliti Balitkabi lainnya. Kemudian, dilakukan praktik pembuatan es krim dan onde-onde dari ubijalar ungu, cassava blanca dan brownies kukus dari 100% ubikayu segar, mie basah dari talas/mbote dan susu kedelai dari varietas Anjasmoro.

Ketrampilan yang diperoleh dari kegiatan sosialisasi juga dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga dengan mengolah dan memasarkan produk yang dihasilkan. Pemerintah daerah diharapkan mendukung kegiatan ini dengan kebijakan yang mengharuskan konsumsi bahan pangan lokal pada kegiatan-kegiatan resmi, sehingga produk pangan lokal tersebut dapat dipesan dan diproduksi oleh ibu-ibu yang telah dilatih tersebut.