edisi februari

48
n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id n MTsN MUARA FAJAR BUDAYAKAN TADARUS AL QUR’AN SEBELUM DAN SESUDAH JAM PELAJARAN MAJALAH BULANAN R A M A H , A M A N A H & T E G A S Edisi 118 Tahun XI Februari 2016 n Diresmikan Dirjen PHU Kemenag RI PELAYANAN HAJI PERCONTOHAN n ALIRAN SESAT Kurangnya Pemahaman Agama Jadi Pemicu Utama

Upload: tranthuan

Post on 13-Jan-2017

353 views

Category:

Documents


58 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi FEBRUARI

n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id

n MTsN MUARA FAJAR BUDAYAKAN TADARUS AL QUR’AN SEBELUM DAN SESUDAH JAM PELAJARAN

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A SEdisi 118 Tahun XI Februari 2016

n Diresmikan Dirjen PHU Kemenag RI

PELAYANAN HAJIPERCONTOHAN

n ALIRAN SESAT

KurangnyaPemahamanAgama Jadi

PemicuUtama

Page 2: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S02 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Pers GerakkanOptimisme Publik

Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016

tentang Tim PenyusunMajalah Dinamis

Tahun Anggaran 2016

Penanggung Jawab: H M Saman, S Sos, M.Si

Redaktur: H Darwison MA

Musdalifah, S. SosVethria Rahmi, S. Sos. I

Joni Sudiana, S. PdAdy Yuliandi ST

Penyunting/ Editor: H Sobri, S Ag

Afneti BA Novam Scorpiantrien S. Sos

Belendina Sentiana, S.ThAzman Huri

Desain Grafis dan Fotografer:H Anasri S Ag M PdErmiza Novwan SE

NamiraHamdani

Muhamad Sikamri

Sekretariat:H Syarianto S PdI

Chairul Akmal

Alamat Redaksi: Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Subbag Informasi dan Humas

Jl. Jenderal Sudirman No. 235Pekanbaru 28011

Telp/ Fax: (0761) 24224

Alamat Web/ Email:http://riau.kemenag.go.id/ [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke redaksi, menjadi hak penuh redaksi.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

SALAM REDAKSI

Bulan Februari 2016 merupakan bulan kebahagiaan Pers kare­na setiap tanggal 9 Februari

diperingati Hari Pers Nasional se­suai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditanda­tangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

“Insan pers harus mampu meng­gerakkan optimisme masyarakat dan meningkatkan etos kerja, bukan sebaliknya”, demikian salah satu kutipan kalimat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Selasa (09/02) lalu.

Ungkapan tersebut tentu sangat tepat karena keberadaan Pers mam­pu mempengaruhi masyarakat, baik pengaruh positif maupun negatif. Jika yang disebarkan informasi posi tif, maka hasilnya akan positif, begitu sebaliknya.

Ditengah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan keterbukaan informasi publik membuat masyarakat haus akan

keberagaman informasi, informasi yang menyejukkan dan bisa mem­bangkitkan optimisme public. Hal tersebutlah yang selama ini dilaku­kan oleh Subbag Informasi dan Humas Kementerian Agama melalui Majalah Dinamis dan media online riau.kemenag.go.id dengan hara­pan dapat memenuhi kebutuhan informasi publik dan pers pun dapat leluasa mengambil berita dari web­site mengenai perkembangan agama dan keagamaan di Riau.

Pada tahun 2016, Hari Pers Nasional bertemakan “Pers yang Merdeka Mendorong Poros Maritim dan Pariwisata Nusantara”, hal tersebut sejalan dengan Kementerian Agama melalui slogan terbarunya “Bersih Melayani” akan memberi­kan pelayanan informasi terbuka ke­pada publik mengenai berbagai hal khususnya agama dan ke agamaan, karena agama merupakan kebutu­han sensitif publik.

Untuk itu kerjasama Pers dengan Kementerian Agama khususnya Kementerian Agama Riau harus terus terjalin untuk dapat membang­kitkan nilai agamis pada masyarakat Riau, semoga...!! (*)

Page 3: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S03EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Aliran Sesat dengan Segudang Fenomena EDITORIAL

DAFTAR ISI

Isu aliran sesat di Tanah Air ini bukanlah barang baru dalam se­jarah peradaban dan bukan juga

fenomena baru dalam masya rakat Provinsi Riau. Sebenarnya dari masa sahabat nabi, periode kesul­

tanan sampai pada masa

pasca kemerde­kaan berbagai misio­naris dan aliran

se sat mun­

cul di negeri ini.Suburnya aliran atau faham sesat

di dunia ini akibat masih banyaknya elemen masyarakat yang tergolong awam dan kurang memahami ten­tang substansi kebenaran Islam se hingga terjebak dalam berbagai aliran, paham, ajaran dan pemikiran yang menampilkan label baru yang konon diangap atraktif dan variatif.

Sepakat ataupun tidak inilah situasi terakhir yang berkembang di Provinsi Riau. Meski terkenal dengan daerah agamis dan kondisif, ternyata kota yang terkenal Lancang Kuning ini juga tak luput dari aliran dan faham yang menyimpang dari ajaran yang sebenarnya. Hal terse­but disebabkan beberapa hal, selain masih kurangnya pemahaman akan subatansi Islam yang sebenarnya, fenomena ini juga disebabkan kare­

na faktor ekonomi masyarakat, seperti yang beberapa waktu

lalu menimpa ratusan masyarakat Riau

yang terje­bak dalam Program Ketahanan

Pangan Ala Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Bahkan tidak hanya itu, hampir setiap hari kita membaca di surat kabar dan menonton di televisi aliran sesat muncul bak jamur di musim hujan dengan segudang fenomena. Setiap hari ada saja yang lahir dan mengaku dirinya nabi, setiap saat ada saja faham baru yang masuk dari negara luar, dan sebagainya.

Jika kita cerna secara seksama, faham maupun aliran sesat tersebut bukanlah muncul secara tiba­tiba, akan tetapi melalui proses yang cukup panjang dan berliku dengan memanfaatkan berbagai situasi dan kondisi psikologis, ekonomi, so­sial­politik dan culture yang ada di Indonesia, sehingga dengan begitu cepat mendapat tempat dan perha­tian pada sekelompok masyarakat.

Untuk itu, masyarakat perlu kembali pada nilai­ nilai ajaran sesungguhnya, agama apapun itu. Tetap menjaga kerukunan, tidak mudah terpengaruh dengan faham baru, dan tidak terprovokasi dengan apapun. n

H Darwison MAn Redaktur Majalah DINAMIS

Tim Dinamis ....................................02Salam Redaksi ................................02 Editorial ..........................................03Indeks .............................................03Resensi Buku ..................................04Surat Pembaca ...............................04Seputar Kanwil ...............................13Artikel ............................................18Sosok ............................................. 22Galery Foto .....................................24Opini ................................................ 26Liputan Khusus ...............................28Kisah Inspiratif ...............................36TIK ................................................. 37Pendidikan .......................................38Lintas Daerah ..................................42Potret .............................................48

Liputan Utama ................................05

Serba-serbi ......................................40

“Kehadiran Pusat Pelayanan Haji Satu Atap (One Stop

Cervice), memberikan kon­stribusi maksimal terhadap

masyarakat sebagai pe­nerima manfaat pelayanan prima dalam bidang proses

registrasi haji di Kantor Kementerian

Agama

Page 4: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S04

Buku ini berisi tentang hakekat ibadah haji, mulai dari latar

belakang, tujuan, landasan hukum, hakikat manasik haji, tujuan manasik haji, metode pembelajaran manasik haji, pemahaman perjalanan haji hingga kamus pintar haji, sehingga sasaran untuk menciptkan Jamaah Haji Mandiri dapat terpenuhi.

Salah satu problem dalam pelak­sanaan penyelenggaraan haji selama ini, masih banyaknya masyarakat atau calon jamaah haji yang kurang memahami tentang manasik haji, sehingga saat berada di lapangan mengalami kendala karena kurang­nya pengetahuan terkait dengan pelaksanaan haji.

Untuk itu, tulisan ini memapar­kan kembali hakekat dan tujuan manasik. Manasik haji adalah per­agaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun, wajib dan sunat­ su­natnya yang telah ditentukan ber­dasarkan Al­ Qur’an dan Hadist agar terwujud jamaah haji yang mandiri dalam menunaikan ibadah serta dap­at mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari­ sehari, khususnya setelah kembali ke tanah air.

Kesuksesan pelaksanaan manasik haji sangat ditentukan oleh jamaah yang mengikuti manasik dan nara sumber yang memberikan materi. Bila manasik diikuti dengan prose­dur dan standar yang telah terukur serta ditopang dengan pemahaman yang baik tentang hakikat manasik haji, maka jamaah akan dapat mendi­ri dalam menunaikan ibadah haji dan umrah. (*)

WAKAF UANG DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN UMATPertanyaanAssalamu’alaikum wr. Wb.Saya masih ragu tentang wakaf uang, jadi saya mengharapkan penjelasan dari Bapak tentang hukum wakaf uang, dan dasar hukum yang memperbolehkan wakaf uang?Terima kasih sebelumnya pak. WassalamRiska- Dumai

SURAT PEMBACA

Judul : Pedoman Manasik HajiPenulis : 1. Drs. H. Tarmizi Tohor, MA 2. Drs. H. M. Aziz, MM, MA 3. Dr. H. M. Fakhri, M. Ag 4. Drs. H. Asril 5. H. Jasri, SE 6. H. Mas Jekki Amri, M. HS, S. Sos, MM 7. Hera Firmansyah, S. Ag 8. Dra. Hj. Musalmah, MAEditor : Tim PHU Penerbit: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-97774-7-5Tahun : 2015Tebal : 106 Halaman

RE

SE

NS

I

BU

KU

JawabanWakaf berasal dari bahasa Arab Waqf yang be-

rarti menahan, berhenti, atau diam. Jika dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk kegunaan tert-entu yang bisa juga diartikan menahan materi benda (al-‘ain) milik wakif (orang yang mewakafkan) dan menyedekahkan atau mewakafkan manfaatnya kepa-da siapapun yang diinginkan untuk tujuan kebajikan.

Wakaf yang lumrah dilakukan oleh wakif (orang yang mewakafkan) adalah tanah, namun seiring dengan kemajuan zaman dan banyaknya jenis harta maka muncullah bermacam-macam jenis wakaf antara lain wakaf uang.

Istilah wakaf uang belum dikenal di zaman Ra-sulullah. Zakat uang baru dikenal sejak awal abad kedua Hijriyah. Salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al-hadits Imam az Zuhri (wafat 124 H) memfatwakan, dianjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam.

Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.

Selanjutnya, wakaf uang dalam defin-isi Departemen Agama (Djunaidi, 2007: 3) adalah wakaf yang dilakukan sese-orang, kelompok orang, dan lem-baga atau badan hukum dalam bentuk uang. Dengan demikian, wakaf uang merupakan salah satu bentuk wakaf yang diserahkan oleh seorang wakif kepada nadzir dalam bentuk uang kontan. Hal ini selaras dengan definisi wakaf yang dikeluar-kan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (2003: 85) tanggal 11 Mei 2002 saat merilis fatwa tentang wakaf uang.

Dalam definisi di atas, wakaf tidak lagi ter-batas pada benda yang tetap wujudnya, melainkan wakaf dapat berupa benda yang tetap nilainya atau pokoknya. Uang masuk dalam kategori benda yang tetap pokoknya. Dengan demikian, definisi MUI di atas memberikan legitimasi kebolehan wakaf uang.

Di era modern ini, wakaf uang yang menjadi dipopulerkan oleh M. A. Mannan dengan berdirinya sebuah lembaga yang ia sebut Social Investment Bank Limited (SIBL) di Bangladesh yang memperk-enalkan produk Sertifikat Wakaf Tunai untuk yang pertama kali di dunia. SIBL mengumpulkan dana dari para aghniya’ (orang kaya) untuk dikelola secara profesional sehingga menghasilkan keuntungan yang dapat disalurkan kepada para mustadh’afin (orang fakir miskin) (Djunaidi, 2007a: 12).

Dasar Hukum Wakaf Uang sesuai dengan Al-Qur’an, Ali Imran: 92

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajik-an (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah

mengetahuinya.Hadis Riwayat Ahmad : “Apabila anak

Adam meningal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya.”

Hadis Riwayat al-Bukhari :“Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Umar

bin al-Khattab r.a. memperoleh tanah (kebun) di Khaibar, lalu ia datang kepada Nabi saw untuk meminta petunjuk mengenai tanah itu. Ia berkata, “wahai rasulullah, saya memperoleh tanah di Khaibar yang belum pernah saya peroleh harta yang lebih baik bagiku melebihi tanah tersebut, apa perintah Engkau kepadaku mengenainya? Nabi saw menjawab: Jika mau, kamu tahan pokoknya dan kamu sedekahkan hasilnya.”

Kedua hadis di atas merupakan dasar umum disyariatkannya wakaf dan juga dipakai oleh MUI dalam fatwa kebolehan wakaf uang. Para Ulama berpendapat hukum wakaf uang telah menjadi perhatian para ahli hukum Islam. Beberapa sumber menyebutkan bahwa wakaf uang telah dipraktikkan oleh masyarakat yang menganut madhzab Hanafi.

Salah satu cara melakukan wakaf uang memurut madhab Hanafi ialah menjadikan-

nya modal usaha dengan mudharabah atau mubadha’ah. Sedangkan keun-

tungannya disedekahkan kepada pihak wakaf. Pendapat ini didukung oleh Ibn Jibrin, salah satu ulama modern, bahwa wakaf uang harus diberdayakan sehingga mampu memberikan kemudahan dalam membantu orang-orang yang se-

cara ekonomi kurang beruntung.Majelis Ulama Indonesia (MUI)

juga membolehkan wakaf uang (2003: 86). Fatwa komisi fatwa MUI itu dikeluarkan pada

tanggal 11 Mei 2002. Dalam fatwa tersebut ditetapkan bahwa wakaf uang merupakan wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai (cash). Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar’i. Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.

Melihat popularitas wakaf uang yang belum dikenal pada masa awal Islam, maka tidak her-an jika pembahasan dasar hukum wakaf uang juga sulit ditemukan dalam kitab-kitab klasik. Bahkan, wakaf pun hanya terbatas pada harta tidak bergerak sebagaimana dipahami dalam fikih klasik. Namun, seiring perjalanan waktu, wakaf uang pun mendapat legitimasi hukum. Setidaknya, penjelasan diatas dapat diajdikan sumber pijakan dibolehkannya wakaf uang. Terima kasih…..Wassalamu alaikum wr. wb.Redaksi

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 5: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S05

LIPUTAN UTAMA

EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n DIRESMIKAN DIRJEN PHU KEMENAG RI

Pelayanan Haji Satu Atap Siak Percontohan NasionalKehadiran Pusat Pelayanan Haji Satu Atap (One Stop

Cervice), memberikan konstribusi maksimal terhadap masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan prima

dalam bidang proses registrasi haji di Kantor Kementerian Agama. Mengefisiensikan waktu, biaya dan memperpendek jarak tempuh, sehingga dalam waktu 15 menit masyarakat yang melakukan pendaftaran haji sudah mendapatkan nomor porsi keberangkatan.

Pasal 8 nomor 6 poin (2) pengisian sisa kuota nasional dikembalikan kepada provinsi masing­masing dengan 7 kriteria, satu diantaranya berusia minimal 75 ta­hun dan telah mengajukan permohonan, penggabungan mahram suami/ istri dan penggabungan mahram anak/ orang tua. Pada poin (3) ditegaskan, dalam hal pengi­sian sisa kuota digunakan oleh jamaah haji dengan kriteria berusia minimal 75 tahun.

Selain berpedoman pada aturan dan ketentuan Kementerian Agama pusat, Kementerian Agama Provinsi Riau bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat juga membuat terobosan­ terobasan baru dalam rangka mening­katkan kepuasan masyarakat dalam hal pelayanan penyelenggaraan haji.

Salah satu contoh, baru­ baru ini Kementerian Agama Kabupaten Siak bergandengan dengan Pemda Kabupaten Siak telah membangun Gedung Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Pusat Pelayanan Haji Terpadu/ satu atap dan Asrama Haji Kabupaten Siak dalam rangka terus memacu pembangunan keagamaan di daerah tersebut, khususn­ya dalam hal pelayanan haji.

Abdul Djamil: Percontohanbagi Daerah Lain

Diretkur Jenderal Penyelenggaraan Haj i dan Umrah (Dir jen PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr H Abdul Djamil MA, didampingi Kakanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA, Bupati Siak H Syamsuar meresmikan secara langsung

Dinamis­ Ibadah Haji Haji bagi um­mat Islam adalah salah satu rangakaian Rukun Islam yang ke­5 serta menjadi impian dan tujuan bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Dari waktu ke waktu animo masyarakat untuk menunaikan ibadah haji sema­kin tinggi, hal tersebut terbukti dengan semakin panjangnya masa tunggu ke­berangkatan (waiting list), mulai dari 10 hingga 30 tahun mendatang.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan pembenahan dan peningkatan pelayanan haji. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik, tingkat kepuasan jamaah haji pada tahun 2015 mencapai 82,26 persen. Angka tersebut belum termasuk kategori baik, tapi setidaknya tingkat pelayanan terhadap jamaah lebih meningkat dib­andingkan tahun 2014 sebesar 81,0 persen.

Pada tahun 2015 lalu, ada bebe­rapa kebijakan baru yang dikeluarkan Kementerian Agama untuk terus mening­

katkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Kebijakan tersebut antara lain terkait dengan perubahan rute penerbangan, gelombang pertama diterbangkan dari Tanah Air langsung menuju Madinah dan pulang melalui Jeddah. Gelombang kedua diterbangkan dari tanah air menu­ju Jeddah dan pulang melalui Madinah. Jika sebelumnya, jamaah tidak disediakan makan di Makkah, pada tahun 2015 dise­diakan 15 (lima belas) kali makan siang.

Sementara itu, untuk menekan ang ka waiting list, Kementerian Agama telah mengeluarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler. Pada Pasal I poin (4) jemaah yang pernah menunaikan ibadah haji dapat melakukan pen­daftaran haji setelah 10 tahun sejak menunaikan ibadah haji yang terakhir. Pasal 4 Poin (1) a. persyaratan penda­faran calon jemaah haji (CJH) berusia minimal 12 tahun pada saat mendaftar.

Page 6: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

LIPUTAN UTAMA

06 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Gedung Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Pusat Pelayanan Haji Terpadu dan Asrama Haji Kabupaten Siak, Kamis (4/2) di Belakang Kantor Kemenag Kabupaten Siak Komplek Perkantoran Kabupaten Siak.

Hadir dalam acara tersebut Plt Gubernur Riau yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDA Provinsi Riau Ir Faurizel Gazali M Si, Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, Dirut Bank Riau Kepri Irvandi Gustari, Direktur Kredit dan Syariah Bank Riau Kepri Afrial Abdullah, Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Siak Tengku Toyeb, Forkopimda, seluruh Kepala Bidang dan Kasi di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau, pega­wai kementerian agama, pemuka agama dan masyarakat.

Dirjen PHU Kemenag RI, Prof Dr H Abdul Djamil MA, mengatakan, Sistem Pelayanan Haji Terpadu Kabupaten Siak merupakan inovasi pertama di Indonesia dalam rangka mempermudah dan mengef­esiensikan pelayanan dan pengurusan haji.

“Saya sangat mengapresiasi pem­bangunan Sistem Pelayanan Haji Terpadu Kabupaten Siak, ini menanda­kan bahwa antara Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah terjalin kerjasa­ma yang harmonis. Ini merupakan ino­vasi terbaru yang bisa ditularkan dan menjadi percontohan di daerah­ daerah lain di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau,” tegas Abdul Jamil.

Menurutnya, Sistem Pelayanan Haji Terpadu akan sangat membantu bagi masyarakat yang ingin mendaftar haji, khususnya mereka yang berada di daer­ah terpencil yang jauh dari kota. Karena proses pendafataran haji itu sendiri membutuhkan waktu, dari Kemenag

Kabupaten dan Kota, lalu ke Bank Penerima Setoran (BPS) dan kembali ke Kemenag untuk proses selanjutnya.

“ J i k a k a n t o r Kemenag Kabupaten dengan BPS jarak­nya jauh, tentu akan memakan waktu yang cukup pan­jang dalam pe­ngurusan pen­daftaran, semen­tara yang bersang­kutan berasal dari luar kota. Dengan kondisi demikian, tentu yang bersangkutan harus menginap terlebih dahulu agar proses pendaftaran selesai. Kondisi ini akan menambah waktu dan biaya bagi mereka yang mau mendaftar,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Siak Syamsuar mengata­kan, inisiatif adanya Sistem Pelayanan Haji Terpadu tersebut sebagai upaya untuk memberi­kan pelayanan yang maksimal kepada masya rakat Kabupaten Siak.

“Kita berupaya melakukan yang terbaik bagi masyarakat, apala­gi sebagai pemangku kepentingan di kabupaten Siak bagi para tamu Allah yang akan menuju ke tanah suci, kita Pemkab Siak senantiasa memberi­kan fasilitas agar para calon jemaah haji merasa lebih mudah menuju tanah suci,” ungkapnya.

Di tambahkan Kakanwi l Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor

MA, Sistem Pelayanan Haji Terpadu Kabupaten Siak akan menjadi per­

contohan Nasional, khususnya Kabupaten/ Kota yang ada

di Provinsi Riau. Karena dengan adanya BPS satu

atap dengan Siskohat akan tercipta pe­layanan haji terbaik bagi masyarakat, masyarakat yang akan mendaftar tidak lagi harus bolak­ balik dari Kemenag ke BPS, tidak harus me­

ngantri lama di bank dan sebagainya.

“Sistem Pelayanan Haji Terpadu yang ada di

Kabupaten Siak ini tidak ha­nya berfungsi sebagai BPS saja, tetapi bisa diberdayakan un­tuk aktifitas lain, seperti per­kreditan, simpan pinjam dan lain sebagainya,” tegasnya.

Sebenarnya, Kementerian Agama Provinsi Riau telah menyampaikan wacana pem­bangunan pusat pelayanan

haji terpadu ke 12 Kabupaten/ Kota yang ada di Riau, namun

dari apa yang disampaikan tersebut baru satu daerah yang

meresponnya secara cepat dan tepat, yaitu Kabupaten Siak.

“Untuk itu, saya berharap apa yang dilakukan oleh Kabupaten Siak dapat men­jadi contoh bagi Kabupaten

lain, sehingga pelayanan terhadap calon jemaah haji

dapat lebih baik,” harapnya.n mus/novam/vera/jon/adi

Bangun Asrama Haji Daerah Pertama di IndonesiaDinamis- Pemerintah Kabu-

paten (Pemkab) Siak memberikan dukungan penuh kepada masyar-akat khususnya dalam pelaksanaan penyelenggaraan haji yang dilaku-kan oleh masyarakat muslim Siak. Sebab menunaikan ibadah dan memuliakan jamaah haji, merupa-kan ibadah yang paling mulia untuk laksanakan.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Siak Drs H Syamsuar M Si, terkait pesatnya pembangunan keagamana Kabupaten Siak sejak dibawah tonggak kepemimpinannya selama 2 priode. Termasuk terobosannya baru- baru ini yang berani menganggarkan dana cukup besar untuk membangun Pusat Pelayanan Haji Satu Atap Kabupaten Siak.

“Alhamdulillah untuk mempermudah pe-

layanan ibadah haji di Siak, saat ini Pemkab Siak bekerjasama dengan Kemenag dan Bank Riau Kepri, telah membangun Gedung Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Sisko-hat), Pusat Pelayanan Haji Terpadu dan Asrama Haji Kabupaten Siak. Semuanya dalam rangka mem-berikan pelayanan prima kepada masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya itu, Pemkab Siak juga telah membangun Asrama Haji

di Provinsi Riau dengan fasilitas seperti hotel berbintang. Dengan demikian Kabupaten Siak menjadi daerah pertama yang punya asrama haji di Indonesia.

Asrama Haji dengan nama Sultan Yahya berkapasitas 165 orang itu berdiri megah di dekat komplek Islamic Center Madinatul Ulum Masjid

Raya Sultan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura. Asrama ini melengkapi fasilitas yang sudah disiapkan oleh Pemkab Siak untuk membantu urusan masyarakat Siak yang mau naik haji maupun Umroh.

Menurut pria ramah ini, Asrama Haji Sultan Yahya akan dimanfaatkan untuk kegiatan keag-amaan, khususnya untuk manasik haji. Dengan fasil-itas hotel yang sangat terbatas di Kabupaten Siak, keberadaan Asrama Haji ini akan sangat membantu.

“Jamaah yang akan mengikuti manasik akan kita inapkan di asrama haji ini, begitu juga saat akan diberangkatkan ke Embarkasi Batam. Sehingga selain menghemat biaya juga memberi kemudahan bagi jamaah,” ujarnya seraya ber-harap dengan pembangunan keagamaan yang gencar ia lakukan, dapat menumbuhkan spirit keagamaan yang lebih kental di Kabupaten ini.

n mus

n Syamsuar

n Abdul Djamil

Page 7: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S07EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n PELAYANAN HAJI SATU ATAP

Efesiensikan Waktu dan BiayaDinamis-Efisiensi waktu dalam proses

pendaftaran merupakan suatu hal yang memi-liki urgensi tersendiri dalam ruang lingkup kebijakan pelayanan haji secara keseluruhan hal ini berkaitan dengan pengeluaran nomor porsi yang dilakukan oleh Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Semakin cepat jemaah bersang-kutan mendapatkan SPPH dan penerimaan SPPH tersebut oleh BPS-BPIH maka semakin cepat pula jemaah mendapatkan nomor porsi keberangkatan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak, Drs H Muharom, membuka bincang- bincang dengan Dinamis di ruang PPID dan Video Conference Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Riau.

Menurutnya, bila dilihat alur pendaftaran sebelumnya, di mana jemaah yang me-lakukan proses registrasi harus melakukan pendaftaran di dua instansi yang berbeda yaitu Siskohat Kantor Kementerian Agama dan BPS-BPIH yang memiliki jarak tempuh relatif jauh, tidak dinafikannya terkesan rumit dan menyebabkan sebagaian dari jemaah calon haji yang memiliki niat untuk melakukan proses registrasi sedikit mengalami hambatan dan kendala berkenaan dengan alur birokrasi yang harus dilewati tersebut.

Untuk itu, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Siak, kata Muharom, dalam rangka meminimalisir kerumitan alur birokrasi proses pendaftaran haji pada Siskohat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak dan Bank Penerima Setoran BPIH di mana letak lokasi keduanya berjauhan membangun Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dan Pusat Pe-layanan Haji Terpadu di atas tanah dan angga-ran dari Pemda.

”Lahan untuk pembangunan ge-dung te rmasuk dananya, sepe-nuhnya dari Pem-

da Siak. Pemda telah mem-persiapkan lahan dan meng-anggarkan dana ratusan juta rupiah pada tahun 2015 untuk pembangunan. Sehingga pada Kamis 4 Februari 2016 gedung ini bisa diresmikan oleh Dirjen PHU Pusat,” paparnya.

Ia menegaskan, dengan adanya Pusat Pelayanan Haji Terpadu atau Satu Atap, dapat mengefisiensikan waktu dan memperpendek jarak tempuh Siskohat dan BPS-BPIH. Waktu yang dihabiskan dalam pros-es pendaftaran relatif singkat karena SPPH dan Setoran BPIH dapat dilaku-kan dalam satu atap, sehingga masyarakat yang melakukan pendaftaran haji lebih cepat mendapat kan nomor porsi keberangkatan.

“Adanya Gedung Siskohat sebagai Pusat Pelayanan Haji Terpadu di mana pelayanan dilakukan dalam satu atap meminimalisir terjad-inya hal-hal yang tidak diinginkan dalam faktor keamanan seperti kecelakaan dan kemung-kinan kehilangan uang setoran BPIH, karena orang bersangkutan kebanyakan membawa uang kontan untuk disetorkan di BPS-BPIH setelah melakukan proses registrasi Siskohat untuk mendapatkan SPPH,” ujarnya.

Selain itu, memberikan kepastian kepada masyarakat yang melakukan pendaftaran untuk mendapatkan nomor porsi keberangka-tan pada hari pendaftaran dilakukan, karena disinyalir selama ini banyak yang mengalami keterlambatan dalam proses pengantaran SPPH ke BPS-BPIH karena jarak tempuh yang relatif jauh, sehingga nomor porsi on-line di BPS-BPIH tidak dapat dikeluarkan. Hal ini disebabkan penutupan pengeluaran nomor porsi di Jakarta adalah pada pukul 14.30 WIB

Hanya Butuh 13- 15 MenitDitambahkan Kasi Haji Kemenag Siak, H.

Muhyaruddin Mathondang, S.Ag, alur pendaf-taran JCH sebelum ada Pusat Pelayanan Haji Terpadu, sama dengan proses pendaftaran haji pada umumnya. Yaitu pertama membuka tabungan di BPS-BPIH, lalu pendaftaran di Siskohat Kankemenag Kabupaten Siak untuk

mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH). Lalu mengantarkan SPPH ke

BPS-BPIH untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan dan kembali lagi untuk mengantarkan Bukti Setoran Awal BPIH ke Kantor Kemenang.

Berdasarkan ilustrasi alur proses pendaftaran tersebut maka dapat dilihat bahwa setiap pendaftaran harus mendatangi Siskohat Ke-menterian Agama dan BPS-BPIH masing-masing dua

kali, sedangkan jarak tempuh antara kedua lembaga terse-but cukup jauh. Maka tidak dinafikan lagi di mana setiap orang yang mendaftar haji harus bolak-balik mendata-ngi Siskohat dan BPS-BPIH. Selain memakan waktu yang cukup lama, juga memakan biaya yang cukup besar.

”Jika lokasi kedua lemba-ga tersebut berjauhan maka hal ini menjadi hambatan dan kendala tersendiri bagi orang

yang melakukan proses regis-trasi haji. Apalagi kondisi orang

tersebut tidak dapat dikatkan baik secara fisik. Dengan demikian, inilah yang mendorong kita untuk menghadirkan Pelayanan Haji Terpadu dalam Satu Atap (One Stop Service) sehingga setiap orang yang melakukan proses pendaf-taran cukup dalam satu tempat dan ruangan yang sama, maka orang bersangkutan akan mendapatkan nomor porsi dalam waktu relatif singkat,” ungkapnya.

Sementara alur proses pendaftaran melalui Pusat Pelayanan Haji Terpadu antara Siskohat dan BPS-BPIH PT. Bank Riau Kepri Syari’ah dan waktu yang digunakan cukup singkat. Cukup dengan ke Counter BPS-BPIH PT. Bank Riau Kepri Syariah membuka tabu-ngan haji 5 menit, lalu ke ruang Siskohat Input Data SPPH 3 - 5 Menit, kembali ke Counter BPS-BPIH PT. Bank Riau Kepri Syariah pengeluaran nomor porsi 2 Menit, terakhir kembali ke ruang Siskohat mengantar bukti setoral awal BPIH 1 Menit.

Dari ilustrasi di atas maka tergambar efektifitas kinerja dan efisiensi waktu di mana proses registrasi haji dapat dilakukan dalam satu ruangan. Hal ini memudahkan setiap orang yang melakukan proses registrasi dimaksud. Total waktu yang digunakan dari awal sampai akhir dalam proses pendaftaran adalah 13 – 15 menit.

Disamping itu, ia juga memberikan konstribusi maksimal terhadap masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan prima dalam bidang proses registrasi haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak. Selan-jutnya perubahan ini sangat bermanfaat untuk mendukung reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja kebijakan pelayanan haji serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak.

Ditambahkan Muhyaruddin, Pusat Pe-layanan Haji Terpadu tidak hanya mencakup layanan pendaftaran haji, tetapi juga mel-ayani konsultasi haji dan umroh mulai dari per syaratan pendaftaran, pembatalan,pe-nundaan, penarikan dana BPIH, estimasi ke-berangkatan, konsultasi haji khusus, informasi travel haji dan umrah, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji.

n mus/awaln Muharom

n Muhyaruddin Mathondang

Page 8: Edisi FEBRUARI

Akses Informasi Haji dalam Satu Atap

08

LIPUTAN UTAMA

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

Dinamis-Pusat Pelayanan Haji Satu Atap Kabupaten Siak yang baru- baru ini diresmikan, diharapkan dapat memberi pelayanan yang lebih baik. Semua informasi haji dapat diakses

dalam satu atap.Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil

Kemenag Propinsi Riau, Drs. HM Aziz MM MA, meng-

ungkapkan hal tersebut menghadiri prosesi saat

peresmian Gedung Sistem Komputer-

isasi Haji Terpadu (Siskohat), Pusat

Pelayanan Haji Terpadu dan Asrama Haji

Kabupaten Siak.Menurutnya, program Pusat Pelayanan Haji Ter-

padu atau Satu Atap sudah diwacanakan oleh Kanwil Kemenag Riau sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini yang mampu untuk mewujudkan hal tersebut baru kabupaten Siak.

“Sebenarnya Kemenag Kota Pekanbaru juga sudah berupaya melakukan hal yang sama, antara Siskohat dan BPS masih terpisah walau dalam ling-kungan yang sama, tapi belum bisa dibilang terpadu karena belum satu atap,” ujar Aziz.

Untuk itu, ia berharap apa yang dilakukan oleh Siak dapat menjadi inspirasi bagi Kemenag Kabupat-en/ Kota yang ada di Provinsi Riau untuk mewujudkan pelayanan haji prima. “Kemenag harus berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mewujudkan ini,” harapnya.

n musn M Aziz

Page 9: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S09EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n SEJARAH PERJALANAN HAJI DARI MASA KE MASA

Kemenag Merubah Masa Kelam PerhajianDirektorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama yayasan, agen dan biro haji dalam kurun waktu 122 tahun (1893­2015) menjadi masa melayani. Sejak abad 19 dan awal abad 20 menunjukkan bahwa jemaah haji banyak dirugikan sebagai akibat upaya monopoli, kes­ederhanaan berfikir calon jemaah haji, lemahnya pengeta­huan tentang situasi negeri asing.

Fluktuasi peminat haji terus menerus men-ingkat setiap tahunnya. Ketika pemerintah kolonial Hindia Belanda membuka kebi-

jaksanaan membolehkan pihak-pihak swasta turut mensukseskan usaha ini. Tetapi uluran tangan pemerintah kolonial menjadi bumerang bagi dirinya. Beberapa oknum baik pribumi, indo eropa ataupun arab dan keturunannya berbondong-bondong mendirikan biro/firma pemberangkatan–pemulangan jemaah dari Hin-dia Belanda ke Makkah atau sebaliknya. Mun-culnya berbagai biro swasta turut melaksanakan perjalanan perjalanan haji ini justru dijadikan kedok mengeruk keuntungan dibalik misi suci yang selalu diserukan tanpa memperhatikan keselamatan haji. Ini yang banyak dilupakan orang sekarang, lupa bagaimana bisnis biro haji pertama yang dilakukan oleh agen herllots dan firma alsegoff & co yang hanya mencari keuntungan semata.

n Tahun 1825 Besarnya keterlibatan para haji dalam mel-

akukan perlawanan di nusantara pada akhir abad kesembilan belas, maka pemerintah ko-lonial Belanda pada tahun 1825, 1827, 1831 dan 1859 mengeluarkan berbagai resolusi (ordonnatie) ditujukan untuk pembatasan ibadah haji dan memantau aktivitas kembali (Yudi Latif, Indonesia Muslim Intelligentsia dan kekuasaan hal.69).

n Tahun 1893 Biro perjalanan haji di indonesia masa ko-

lonial: Agen Herklots dan Firma Alsegoff & co, arsip perjalanan haji sejak abad 19 dan awal abad 20 menunjukkan bahwa jemaah haji banyak dirugikan sebagai akibat upaya monopoli, kesederhanaan berfikir jemaah haji, lemahnya pengetahuan tentang situasi negeri asing.

n Tahun 1912 Muhammadiyah mendirikan Bagian Penolong

Haji yang diketuai oleh KH M Sudjak. Perintis munculnya Direktorat Urusan Haji.

n Tahun 1921 Ada upaya pergerakan umat ketika itu untuk

melakukan perbaikan haji yang dipelopori KH Ahmad Dahlan atas keterbatasan fasilitas yang diberikan Belanda yang kurang ber-martabat, yaitu berangkat haji melalui kapal pengakutan barang yakni Kapal Kongsi Tiga.

n Tahun 1922 Volksraad (semacam dewan perwakilan rak-

yat Hindia-Belanda) mengadakan perubahan

dalam ordinasi haji yang dikenal dengan Pilgrim Ordonasi 1922 yang menyebutkan bahwa bangsa pribumi dapat mengusahakan pengakutan calon haji.

n Tahun 1928 Muhammadiyah gencar melakukan sosialis-

asi perbaikan layanan haji, sedangkan Nah-dhatul Ulama (berdiri 31 Januari 1926 di Jawa Timur) melakukan hubungan kekerabatan dengan Arab Saudi melalui delegasinya saat itu KH Abdul Wahab Abdullah dan Syeikh Ahmad Chainaim Al Amir untuk menghadap Raja Saud untuk meminta diberikan kemu-dahan dan kepastian tarif haji yang kala itu diselenggarakan oleh para syeikh, namun tetap tarif ditentukan.

n Tahun 1930 Kongres Muhammadiyah ke-17 di Minangk-

abau merekomendasikan untuk membangun pelayaran sendiri bagi jemaah haji Indonesia. Tahun ini juga pengiriman misi haji pertama ke Makkah di bawah pimpinan KRH Moh Adnan dengan anggotanya. Pada tahun ini juga bendera Merah-Putih pertama kali dikibarkan di bumi wukuf, Arafah

n Tahun 1947 Masyumi yang dipimpin oleh KH Hasjim

Asj’ari mengeluarkan fatwa dalam Maklumat Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1947, yang menyatakan bahwa ibadah haji dihentikan selama dalam keadaan genting.

n Tahun 1951 Keppres Nomor 53 Tahun 1951, mengh-

entikan keterlibatan pihak swasta dalam penyelenggaraan ibadah haji dan mengambil alih seluruh penyelenggaraan haji oleh pe-merintah.

n Tahun 1952 Dibentuk perusahaan pelayaran PT Pela-

yaran Muslim sebagai satu-satunya Panitia Haji dan diberlakukan sistem quotum (kuota) serta pertama kali diberlakukan transportasi haji udara.

n Tahun 1959 Menteri Agama mengeluarkan SK Menteri

Agama Nomor 3170 tanggal 6 Februari 1950 dan Surat Edaran Menteri Agama di Yogy-akarta Nomor A.III/648 tanggal 9 Februari 1959 yang menyatakan bahwa satu-satunya badan yang ditunjuk secara resmi untuk menyelenggarakan perjalanan haji adalah Yayasan Penyelenggaraan Haji Indonesia (YPHI).

n Tahun 1960 Keluarnya perturan pertama tentang penye-

lenggaraan ibadah haji melalui Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 1960 Tentang Penyelenggaraan Urusan Haji. Hal pertama sekali terbentuk Panitia Negara Urusan Haji, yang selanjutnya disebutkan PANU-HAD yang sekarang disebut PPIH (Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji). Selanjutnya menjadi PPPH (Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji) Tahun 1962 dan se-lanjutnya dibubarkan pada tahun 1964 dan kewenangan penyelenggaraan haji diambil alih oleh pemerintah melalui Dirjen urusan Haji (DUHA).

n Tahun 1965 Dikeluarkan Kepres Nomor 122 Tahun 1964

tentang Penyelenggaraan Urusan Haji yang PT. Arafat pada tanggal 1 Desember 1964 yang bergerak di bidang pelayaran dan khusus melayani perjalanan haji (laut). Hanya mampu memberangkatkan 15.000 jemaah melalui laut.

n Tahun 1969 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1969,

Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan mengambil alih semua proses penyelengga-raan perjalanan haji oleh Pemerintah. Hal ini disebabkan karena banyaknya calon jemaah haji yang gagal diberangkatkan oleh orang-orang atau badan-badan swasta, bahkan calon-calon yang mengadakan kegiatan usaha penyelenggaraan perjalanan haji.

n Tahun 1975 PT Arafah mengalami kesulitan keuangan

dan pada tahun 1976 gagal memberangkat-kan haji karena pailit.

n Tahun 1979 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK-

72/OT.001/Phb-79, memutuskan untuk me-niadakan pengangkutan jemaah haji dengan kapal laut dan menetapkan penyelenggaraan angkutan haji dilaksanakan dengan pesawat udara.

n Tahun 1985 Pemerintah kembali mengikutsertakan pihak

swasta dalam penyelenggaraan haji.n Tahun 1999- sekarang Pertama sekali adanya dasar hukum tentang

penyelenggaraan haji dalam produk hukum Undang-Undang yaitu dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan memandatkan pelayanan, pembinaan dan perlindungan bagi jemaah haji. Kuota terb-agi menjadi 2, yakni Haji Reguler dan Haji Khusus. Pendaftaran haji regular melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu. Perkembangan lanjutan dengan diberlakukannya pertama sekali setoran awal sebesar 5 juta rupiah yang disimpan dalam tabungan atas nama jemaah haji yang sekarang 25 juta.

n affan r/mus

Page 10: Edisi FEBRUARI

n Defizon

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S10

LIPUTAN UTAMA

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Fasilitas Representatif Wujudkan Pelayanan PrimaDinamis-Kasi PHU Kemenag Kabupaten Bengkalis

H Abdul Hamid terkait masalah biaya penyelenggaraan ibadah jamaah haji menyampaikan bahwa sejak Tahun 2013, biaya domestik sudah ditanggung oleh Pemda Bengkalis bahkan untuk perlengkapan dan pakaian pun dibantu oleh Pemda untuk Jamah haji Bengkalis hingga kecamatan.

Sehubungan dengan masalah dokumen terutama pasport, Kemenag Bengkalis mengarahkan agar segera

membuat pasport bagi yang belum punya, beliau juga mengingatkan terutama dalam penulisan nama jamaah, yang tertera di dokumen harus sesuai dengan dengan nama CJH yang ada di BPIH yang harus terdiri dari tiga suku kata.

Untuk Tahun 2016 ini pihak Pemda sedang mempercepat, menyusun dan menyiapkan anggaran biaya domestik jamaah haji sehingga pengumuman dan pelunasan juga lebih cepat. Sementara itu untuk daftar tunggu hingga 17 Tahun kedepan sebanyak delapan ribuan jamaah. Yang terdiri dari delapan Kecamatan, dimana dua Kecamatan Mandau dan Pinggir direncanakan akan diberangkatkan dengan kloter lain. Mengingat untuk kwantitas satu kloter itu harus terpenuhi se-cara proporsional sebanyak 445 orang, sementara jamaah yang sudah tercatat melebihi kuota tersebut sampai saat ini yaitu 485 orang jamaan haji.

Selanjutnya sehubungan dengan masalah dokumen para jamaah yang termasuk dalam daftar tunggu, H Abdul Hamid mengatakan bahwa terkait dengan segala bentuk dokumen masih berada di masing- masing jamaah, dikhawatirkan jika sudah dikumpulkan di Kankemenag, keamanan dan penataan dokumen tidak maksimal.

“Jika fasilitas representatif tentu pelayanan prima pun akan mudah dilakukan pada jamaah kita”, harapnya. Pun mengenai gedung Siskohat (Pusat Pelayanan haji Terpadu) seperti yang sudah direalisasikan oleh pemerintah Kabupaten Siak. H Abdul Hamid mengaku sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mengenai keinginan Kemenag yang sudah lama untuk mendirikan gedung sis-kohat di Bengkalis, karena hal ini sudah kita koordinasikan dengan pemda dan PU setempat mengenai harapan tersebut jauh hari sebelumnya.

n vera

Kemenag, DPRD dan Pemko Siapkan Perda Domestik

Dinamis- Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Pekanbaru, H Defizon menerangkan mengenai biaya penyelenggaraan ibadah haji untuk Kota Pekanbaru selama ini biaya domestik dibebankan kepada jamaah. Namun secara bertahap sejak Tahun 2015 telah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah Kota Pekanbaru, sehingga jamaah Peka-nbaru dapat terbantu dalam biaya domestik tersebut.

Tahun 2016 ini, sebutnya Pemko Pekanbaru telah menyiapkan biaya penyelenggaraan ibadah haji, khususnya kepentin-gan jamaah dalam perlengkapan sebanyak 1100 orang. Insyaallah sejak Tahun 2015 dan selanjutnya Kemenag Kota Pekanbaru akan melaksanakan segala urusan jamaah yang berkaitan penyelenggaraan ibadah haji tanpa biaya sama sekali. Hal ini dikuatkan dengan adanya spanduk besar yang menjadi slogan kami dalam melayani jamaah dalam pendaftaran, keberangkatan haji hingga pemulangannya. Pun lanjutnya kita juga membuka telepon pengaduan, jika ada jamaah yang merasa puas maupun tidak puas dengan pelayanan atau yang merasa dirugikan, Kankemenag siap menerima pengaduan.

Ada sekitar 17 ribu orang lebih jamaah haji yang sudah termasuk dalam waiting list (Daftar Tunggu) sampai 2033. Segala bentuk doku-men yang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji mereka yang sudah masuk ke Kemenag Kota Pekanbaru akan kita fokuskan dalam hal penataan dan keamanannya. “Insyaallah sejak akhir Desember lalu hal itu telah dilaksanakan”, ungkap H Defizon.

Defizon berharap kedepan ada regulasi baru dalam ketersediaan anggaran, mengingat selama ini tidak ada ketersediaan anggaran yang memadai khusus untuk penataan dan keamanan dokumen jamaah haji. Begitu juga lanjutnya kedepan tidak ada lagi Domestik Pekanbaru yang dibebankan kepada jamaah, harap Defizon.

n vera

Kendaraan Operasional untuk Pelayanan Jamaah HajiDinamis- Pelayanan ibadah haji terus ditingkatkan kual-

itasnya, mulai dari proses administrasi, check up kesehatan dan pembuatan paspor serta jadwal manasik haji ungkap Kasi PHU Kota Dumai H Zakaria. Jumlah Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Dumai yang masuk kuota Tahun 2016 yang akan diberangkatkan haji tercatat sebanyak 230 orang “ Calon Jamaah Haji Kota Dumai yang akan berangkat tahun ini sebanyak 206 dan cadangan 24 orang”, ungkapnya.

Disinggung masalah biaya domestik penyelengga-raan ibadah haji, Zakaria menjelaskan bahwa sejak Tahun 2005 segala biaya jamaah haji sudah ditanggung oleh Pemko setempat termasuk anggaran makannya. Sementara itu segala dokumen yang berkaitan dengan keberang-katan haji sudah masuk ke Kankemenag Dumai. Saat ini, sebutnya Calon Jamaah Haji Kota Dumai yang mendapatkan nomor porsi keberangkatan menunaikan Ibadah Haji tahun 1437 H/ 2016 M diharapkan untuk mengu-ruskan penerbitan paspor dan atau menyerahkan paspor kepada Kantor Kemenag, bagi yang sudah memiliki untuk segera menggandakan paspornya.

Pengurusan penerbitan paspor CJH dilaksakan secara kolektif ke Kan-tor Imigrasi oleh Kantor Kementerian Agama Kota Dumai. Biaya penerbitan paspor terlebih dahulu dibayar oleh masing-masing jemaah haji ssebesar Rp. 360.000 dan akan mendapat penggantian paling lambat setelah kepu-langan jemaah haji dari Arab Saudi. Biaya penerbitan paspor yang berhak mendapatkan penggantian adalah paspor yang diterbitkan setelah tanggal 1 Januari 2016 atau yang berangkat 1437 H / 2016 M.

Kedepan kami Kemenag Dumai mengharapkan ada perhatian pemerin-tah, Kemenag Provinsi melalui Bidang Haji Penyelenggara Haji dan Umrah maupun Kemenag pusat, khusus masalah yang berkenaan dengan opera-sional kantor khususnya transportasi untuk perlengkapan CJH, harapnya.

n vera

Pelayanan Haji Terpadu Impian Masyarakat InhilDinamis-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Inhil melalui Kasi

PHU Harun S Ag mengatakan jumlah porsi Calon Jamaah Haji (CJH) Tahun 2016 diperkirakan 408 orang. “Angka itu baru perkiraan, sesuai dengan jumlah Tahun lalu. Belum tahu apakah ada penambahan

atau pengurangan, kata Harun S Ag saat dihubungi via seluler. Sementara itu menurutnya meskipun hal ini masih bersifat sementara, para calon jamaah haji tetap harus menyiapkan paspor, KTP, KK atau keperluan Administrasi lainnya.

Diungkapkannya sejauh ini koordinasi Kemenag dengan Pemkab sangat terjalin dengan baik. Hal itu dib-uktikan sejak 2014, segala biaya domestik ditanggung oleh Pemerintah setempat, bahkan sudah sudah diterbit-

kan perda mengenai hal itu, dimana segala urusan yang berkaitan dengan transportasi di handle langsung oleh dinas perhubungan, sementara itu untuk operasional di bebankan kepada Kesra Pemkab Inhil.

Kendati demikian Kemenag Inhil tetap berharap kepada pimpinan yang berwenang, agar segera dapat mengakomodir dan mengkoordi-nasikan dibangunnya fasilitas- fasilitas bagi kenyamanan jamaah, sep-erti gedung asrama haji maupun gedung siskohat. Mengingat besarnya biaya jamaah haji yang terdiri dari 20 Kecamatan di Kabupaten Inhil ini. Hingga saat ini, tambahnya hal itu masih dalam wacana dan pihaknya sendiri sudah sangat lama menginginkan hal ini bisa terealisasi.

Dalam waktu dekat kita akan membuat blog website sendiri untuk Kemenag Inhil, hal ini berguna untuk memudahkan koordinasi ke KUA, sehingga pelayanan kepada jamaah terlaksana dengan baik dan kondusif.

n vera

n Abdul Hamid

n Harun

n Zakaria

PELAYANAN PRIMA UNTUKJAMAAH HAJI RIAU

Page 11: Edisi FEBRUARI

Dinamis-Pembaharuan dan kema-juan yang dilakukan oleh Kankemenag Kab. Inhu sebagai pelayanan informasi prima adalah dengan dibangunnya ruan-gan khusus Siskohat. Pendirian ruangan Siskohat Kemenag Indragiri Hulu dengan dana ±148 juta diharapkan mampu mem-berikan pelayanan informasi terbuka bagi masyarakat Inhu selain itu juga koordinasi yang dilakukan bisa menjadi cepat dan tepat.

“Alhamdulillah saat ini Kemenag Inhu sudah memiliki ruangan Siskohat yang dibiayai PAOH tahun Anggaran 2015. Ruangan siskohat ini memakan biaya ±148 juta tapi biaya ini bukan hanya untuk ruangan tapi beserta isinya seperti kursi, lemari arsip, meja tamu, dan perlengkapan

lainnya. Sehingga saat ini berkas-ber-kas calhaj dan berkas lainnya dapat tertata rapi di lemari arsip dan akan lebih mudah dalam pencarian file. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan prima kepada masyarakat,” ungkap Hasyim, Kasi Haji Kankemenag Inhu.

Pendirian ruangan siskohat ini tidak menutup kemungkinan akan menjadi awal di-canangkannya gedung siskohat seperti yang dimiliki oleh Kankemenag Siak agar pelayanan satu atap dapat terlaksana dengan baik dan mempermudah masyarakat untuk mengurusi urusan Haji atau se-kedar mencari informasi mengenai haji di Kab. Inhu.

n novam/ azman

Dinamis-Perkembangan pendaft-aran calon jamaah haji di Kab. Meranti masih sangat rendah, ini bisa dilihat pada jumlah porsi keberangkatan haji tahun 2016 yaitu 61 orang yang terdiri dari 55 orang yang dipastikan berang-kat dan 6 orang yang masih cadangan.

“Memang untuk Kab. Meranti jumlah calon jamaah haji masih sangat sedikit dibandingkan dengan yang lain, bahkan untuk pendaftaran yang baru saja masih minim diperkirakan antara 1 s/d 2 orang perharinya,” jelas Kasi PHU Kemenag Meranti, Hasbulloh.

Sampai pada tahun 2016 ini calon jamaah haji Kab. Meranti yang sudah mendaftar diperkirakan 1400 cjh dimulai dari saat Kab. Meranti masih bergabung dengan Kab. Beng-kalis. Kondisi geografis Kabupaten Meranti yang sulit terjangkau karena banyaknya pu-lau-pulau kecil, mendesak Kankemenag Kab. Meranti untuk ekstra bekerja sama dengan

KUA setempat dalam hal pelayanan informasi haji kepada masyarakat.

“Memang kesulitan kami ini adalah masalah penyampaian informasi kepada calon jamaah haji karena tempat tinggal mereka yang terpelosok dan harus menyeberang pulau, maka dari itu kami harus menyempatkan diri turun kedaer-ah-daerah atau berkoordinasi dengan

KUA setempat untuk pelayanan informasi haji kepada masyarakat. Rencananya pada tanggal 29 Februari ini kita akan mengadakan pertemuan den-gan seluruh calon jamaah haji yang akan berangkat pada tahun ini di Kankemenag Kab. Meranti dengan pengarahan yang akan diberikan langsung oleh Bapak Miskam sebagai Kepala Kankemenag Kab. Meranti dan kami juga akan mengundang Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Drs. HM. Azis, MM, MA untuk memberikan pengarahan mengenai infomarsi haji terbaru,” papar Hasbulloh.

n novam

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S11EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Waiting List CalhajKuansing 3116 Orang

Dinamis-Menyinggung kuota jamaah calon haji Kabupaten Ku-ansing yang akan diberangkatkan untuk tahun 1437 H/ 2016, esti-masi CJH Kuantan Singingi yang akan berangkat adalah berjumlah 179 orang, terdiri dari kuota regul-er sebanyak 164 orang dan kuota cadangan sebanyak 15 orang.

Sedangkan mengenai persiapan bagi jamaah calhaj Kuansing sendiri sudah dilaksanakan beber-apa tahap. Demikian disampaikan Kasi Penyelengga-raan Haji dan Umrah H. Bahrul Aswandi, S.Ag “Untuk CJH termasuk perkiraan berangkat ini sudah dilaku-kan beberapa persiapan antara lain Sosialisasi Haji yang kita lakukan di setiap kecamatan pada tahun anggaran 2015 kemarin,” kata H. Bahrul Aswandi.

“Dan kita sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan CJH itu untuk memberikan pemahaman tentang pelayanan haji kepada mereka. H Bahrul Aswandi juga menyampaikan, “Untuk pelayanan Haji sudah ada Ruang Siskohat yang bagus nyaman dan representatif, sehingga pelayanan haji dapat dilakukan dengan maksimal.”

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa daftar tunggu atau waiting list Kuantan Singingi sampai saat ini berjumlah 3.116 orang. Menurutnya hal ini perlu diketahui oleh masyarakat waiting list jumlahnya sede-mikian besar, dan jumlah itu akan terus bertambah.

n vera

Tingkatkan Koordinasi dengan KUA Sebagai Pelayanan Informasi Haji

Rohul Butuh Kantor Imigrasi

Gagas Ranperda Biaya DomestikDinamis-Kankemenag Pelala-

wan mulai menggodok Ranperda Biaya Domestik Haji yang beker-jasama dengan instansi lainnya yaitu Pemerintah Daerah Kab. Pelalawan yang ditangani oleh Kesra Bagian Hukum, Satpol PP sebagai penga-walan, dan penentu Ranperda yaitu DPRD Kab. Pelalawan.

Ranperda Biaya Domestik Haji ini dibuatkan sebagai salah satu kemudahan bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. “Ranperda ini kami buat agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam hal biaya transportasi karena ranperda ini mengatur biaya transportasi perjalanan dari daerah setempat menuju embarkasi (Batam-red) akan bisa digratiskan sehingga biaya perjalanan haji dapat berkurang,” jelas Kasi PHU Kemenag Pelalawan Muhammad Rais.

“Semoga saja Ranperda ini bisa diterima oleh DPRD Kab. Pelalawan dan tahun ini akan langsung dilaksanakan keputusan ranperda tersebut. Kita semua berharap yang terbaik untuk keberangkatan haji tahun ini,” harap Rais.

Saat ini Calhaj Kab. Pelalawan sudah banyak yang melakukan pra manasik dan Kankemenag hanya sebagai fasilitator pelaksanaan pra manasik itu. Pemberkasan untuk paspor pun sedang dilengkapi tetapi masih banyak kesalahan-kesalahan data calhaj terutama penulisan nama. Maka dari itu, Kankemenag Pelalawan khususnya Kasi Haji terus menyampaikan informasi kepada masyar-akat terutama calhaj dan berkoordinasi juga dengan KUA, Pengurus Masjid, dan Penyuluh untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai haji kepada masyarakat.

n novam

Anggarkan 148 Juta untuk Ruang Siskohat

n Bahrul Aswandi

n Hasbulloh

n Efalisman

n Hasyim

n M Rais

Dinamis- Perkembangan calhaj di Kabupaten Rohul yang semakin hari semakin meningkat, diketahui saat ini sudah mencapai 5000 cjh dan daftar tunggu pemberangkatan sudah sampai pada tahun 2030 menggerakan inisiatif Kankemenag Rohul untuk mengajukan pendirian Kantor Imigrasi di Kab. Rohul. Selama ini pembuatan paspor untuk calhaj Rohul dilakukan di Pekanbaru, tentunya hal ini membutuhkan biaya dan waktu tambahan, terlebih masih banyaknya kendala pemberkasan yang sering dialami oleh calhaj Rohul.

“Agenda saat ini adalah pemberkasan untuk pembuatan paspor bagi calhaj yang akan berangkat pada tahun ini. Kendala yang kami hadapi saat ini adalah calhaj lanjut usia yang tidak memiliki akta lahir atau surat keterangan lahir sebagai salah satu persyaratan pem-buatan paspor. Tetapi setelah kami berkoor-dinasi dengan pihak imigrasi, Alhamdulillah diberikan kemudahan untuk mengurus akta lahir bagi calhaj lanjut usia dengan meminta surat keterangan lahir dari puskesmas setem-pat, surat rekomendasi dari Ka. KUA setempat

kemudian mengisi blanko untuk diketahui oleh Kepala desa setempat calhaj tersebut dan yang kemudian akhirnya akan dijadikan akta lahir,” jelas Kasi Haji Rohul, Efalisman.

Pada kesempatan yang sama Efalisman pun menjelaskan bahwa saat ini Kankemenag Rohul sedang menggagas dan mendorong pemer-

intah daerah Rohul dan Kantor Imigrasi untuk mau mendirikan Kantor Imigrasi di Kab. Rohul, tentunya hal ini untuk mempermudah pem-buatan paspor dan hal lainnya bagi masyarakat Rohul yang terkait dengan urusan imigrasi.

“Dengan persiapan yang sudah dilakukan dari jauh-jauh hari, mudah-mudahan kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada tahun 2015 tidak dialami lagi pada tahun 2016 ini. Seperti yang kita ketahui pada tahun 2015 ada kendala pada visa dan paspor mengenai kesalahan nama calhaj sehingga keberangkatan pun tertunda. Semoga hal itu tidak terjadi lagi tahun ini, semua calhaj dapat berangkat dengan serentak sehingga ibadah pun akan terlaksana dengan lancar,” harap Efalisman.

n novam

PELAYANAN PRIMA UNTUKJAMAAH HAJI RIAU

Page 12: Edisi FEBRUARI

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PELANTIKAN KEPALA DAERAH KABUPATEN DAN KOTA MASA BAKTI 2016­2021

H. ZULKIFLI AS-EKO SUHARJO, S.E.(WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTADUMAI)

H. YOPI ARIANTO, S.E. – H. KHAIRIZAL, S.E., M.SI.(BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN INDRAGIRI HULU)

AMRIL MUKMININ, S.E., M.M. – H. MUHAMMAD,S.T., M.P.(BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BENGKALIS)

DRS. H. IRWAN NASIR, M.SI. – DRS. H. SAID HASYIM (BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEPULAUAN MERANTI)

Rabu, 17 Februari 2016 di Balai Serindit Aula Guberur RiauOleh Plt Gubernur Riau Drs. H. Arsadjuliandi Rachman, M.BA.

Tertanda

LIPUTAN UTAMA

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S12 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Berangkatkan 256 JamaahDinamis-Jumlah Semen-

tara Jema’ah Calon Haji Kab. Kampar tahun 2016 ini, 526 orang. Demikian disampaikan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar H Dirham-syah MSy, didampingi Humas Kemenag Kampar Gustika Rah-man SPdI, diruang kerjanya.

Dirhamsyah menjelaskan, dari jumlah 526 JCH Kampar ini terdiri dari 499 porsi haji sementara (kuota regular) dan 27 porsi haji cadangan (kuota tambahan). Yang mana batas porsi Haji Prov. Riau, untuk porsi haji sementara dari 58397-62521, dan porsi haji cadangan dari 62522-62752.

“Kita berharap, bagi JCH yang masuk nomor porsinya tahun ini, untuk bisa menjaga kesehatan-nya, sehingga dalam pelaksanaan haji nanti, bisa berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,” harap Dirhamsyah.

n ags

Rohil Siapkan Pelayanan Haji Satu Atap

KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Drs. H. Tarmizi, MAKakanwil

H.M. Saman, S.Sos, MSiKabag TU

Drs. H. Ruslan, M.Pd.IKabid Pakis

Drs. H. Asmuni, MA Kabid Urais & Binsyar

Drs. H. Mahyudin, MAKabid Pend. Madrasah

Drs. HM. Aziz, MAKabid Haji &Umroh

Drs. H. IrhasKabid Penaiszawa

Yesri Elvis Hasugian, SThPembimas Kristen

Yuliana, SAgPembimas Katolik

Nengah Sujati, SAgPembimas Hindu

Tarjoko, SPd, MSiPembimas Budha

n Dirhamsyahn Hasbullah

Dinamis-Pendirian Gedung Siskohat di Kabupaten Siak ternyata mendorong be-berapa wilayah untuk melakukan hal yang sama, salah satunya Kabupaten Rokan Hilir. Sepulangnya dari acara Peresmian Gedung Siskohat di Kab. Siak, Kanke-menag Kab. Rohil langsung mengadakan pertemuan dengan DPRD Kab. Rokan Hilir, Pemkab. Rokan Hilir, Bappeda untuk membicarakan perencanaan pendirian pelayanan satu atap Siskohat di Kabupaten Rohil.

“Alhamdulillah tanggapan mereka sangat positif terhadap ide kami selaku Kankemenag Rohil dan direncanakan tahun ini sudah masuk dalam angga-ran dan kalau tidak ada hambatan maka tahun 2017 sudah dapat direalisasikan pelayanan Siskohat satu atap,” jelas Hasbullah, Kasi Haji Rohil.

Hasbullah juga menjelaskan betapa pentingnya pelayanan siskohat satu atap di Kabupaten Rokan Hilir untuk mempersingkat waktu dan memudahkan masyarakat Rohil yang tempat tinggalnya jauh dari Bagan Siapiapi kira-kira membutuhkan waktu sekitar 3 hari. Sebagai contoh warga Kecamatan

Basah Sinembah membutuhkan waktu 4 jam menuju Bagan Siapi-api baru bisa memproses pendaftaran haji dan tidak ada waktu buat mengurusi berkas yang lainnya. Kendala lainnya yaitu BPS hanya terdapat di 3 kecamatan dari 15 kecama-tan yang ada di Kab. Rokan Hilir, sehingga masyarakat butuh waktu mencari BPS terdekat dari wilayah kecamatannya.

Dalam hal kepengurusan paspor, Cal-haj Rohil sudah mencapai 40% administrasi paspor yang bisa diproses di imigrasi selebihnya masih ada perbaikan data seperti nama, KTP, Buku nikah calhaj. Perbaikan ini harus diurus langsung ke Kantor Imigrasi yang membutuhkan waktu lama karena petugas imi-grasi biasanya lebih cermat dan teliti sehingga apabila ada kesalahan maka harus bersiap untuk kembali lagi keesokan harinya ke Kantor Imimgrasi.

“Mudah-mudah keinginan ini didukung penuh oleh pemerintah setempat sehingga bisa ter ealisasi untuk memudahkan masyarakat mengurus pendaftaran dan berkas-berkas ke-berangkatan haji lain,” harap Hasbullah. n novam

PELAYANAN PRIMA UNTUKJAMAAH HAJI RIAU

Page 13: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S13EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

SEPUTAR KANWIL

Penmad Terima Hasil Seleksi Pramuka Madrasah se­Provinsi

UPZ Bantu Modal Usaha untuk 25 Aznaf

Dinamis-Kepala Bidang Pendidikan Madra-sah Kanwil Kemenag Riau Drs. H Mahyudin, MA menerima laporan hasil penyelenggaraan Seleksi Pramuka Madrasah Se-Provinsi Riau yang di taja oleh Kwarda Pramuka Provinsi Riau yang diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Kwarda Provinsi Riau Drs. H. Masrul Kasmi, M.Si pada Rabu (03/02) bertempat di Ruang Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Riau.

Dalam penyerahan tersebut, Kabid Penmad menerima secara langsung laporan hasil penye-lenggaraan Pramuka dari Wakil Ketua Kwarda, menurut laporan Wakil Ketua Kwarda Riau H. Masrul Kasmi, acara Kemah Pramuka Madrasah Provinsi Riau yang dilaksanakan dari tanggal 23 s/d 25 Desember 2015 berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti, dari hasil seleksi tersebut maka didapatlah Juara 1 Penggalang Putra diraih oleh Madrasah Kota Pekanbaru dan Juara 1 Penggalang Puteri juga diraih oleh siswa Madrasah dari Kota Pekanbaru, sedangkan untuk kategori Penegak MA Putera berhasil diraih oleh siswa madrasah yang berasal dari Inhil dan peraih Penegak MA Puteri adalah Madrsah Kota Pekanbaru, secara umum yang menjadi juara Umum adalah siswa Madrasah yang berasal dari Kota Pekanbaru, urai Masrul sapaan akrab mantan wakil Bupati Kepulauan Meranti ini.

Secara terbuka, waka Kwarda Provinsi

Riau ini menyatakan selalu membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak manapun termasuk Bidang Madrasah Kanwil dalam pembinaan Pramuka bersama-sama, kegiatan Pramuka termasuk salah satu kegiatan penunjang dalam membentuk siswa yang berkarakter, seiring dengan penerapan K13 yang mulai di laksanakan secara umum tahun 2016 ini, mudah-mudahan peran serta kita dalam membentuk siswa yang berkarakter bisa bermanfaat bagi anak bangsa kedepan, tambah Masrul

Menanggapi laporan hasil tersebut, Kabid Penmad kepada Inmas menyampaikan bahwa hasil sleksi Pramuka madrasah tingkat Provinsi

Riau pada 2015 lalu tersebut akan dikirim ke perkemahan Madrasah Nasional di Ambon ta-hun 2016 ini, berdasarkan hasil laporan Kwarda Pramuka Riau sebagai penyelenggara acara kemaren maka sudah nampak bahwa siswa madrasah Penggalang Tsanawiyah PA/PI, Riau diwakili oleh Kota Pekanbaru, sedangkan pada Penega MA Putera di wakili oleh Kab.Inhil dan Penegak Puteri MA diwakili oleh Pekanbaru, se-moga para pemenang ini bisa mewakili Provinsi Riau dengan prestasi yang gemilang, semoga di tingkat Nasional kontingen Riau bisa memberikan prestasi terbaik, harap Kabid.

n az

Pekanbaru (Inmas)- Unit Pen-gelola Zakat (UPZ) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Ke-menag) Provinsi Riau salurkan bantuan usaha untuk 25 orang Asnaf sebesar Rp2,5 juta perorang, sekaligus bantuan dana kunsumtif untuk satpam, cleaning service dan supir sebanyak 22 orang sebesar Rp500 ribu perorang dan bantuan korban banjir di Kabupaten Kampar.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA, didampingi Ketua BAZ Provinsi Riau Drs H Auni M Noor M. SI, Ketua UPZ Kemenag Provinsi Riau, Drs H Irhas, dan Sekretaris UPZ, Dr M Fakhri M Ag, Rabu (10/2) di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Riau.

Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA, mengatakan, peserta penerima zakat produktif tersebut merupakan rekomendasi dari Kabid dan Subbag di Lingku-ngan Kanwil Kemenag Provin-si Riau yang dinilai layak untuk mendapatkan bantuan masuk da-lam kriteria asnaf (orang- orang pen-erima zakat) yaitu fakir, miskin, amil

si telah menghimpun zakat sebesar Rp2 M, dan yang telah disalurkan sebanyak Rp1,5 M. Bentuk pe-nyaluran dilakukan dua versi, yaitu penyaluran tetap ke 12 Kabupaten/ Kota sebesar Rp125 juta per kabu-paten/ kota, dan penyaluran secara langsung melalui bantuan- bantuan ke pada masyarakat yang datang BAZ dan sebagainya.

“Ki ta per lu menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat, untuk itu kita sudah bekerja sama dengan ormas Islam seperti IKMI dan MUI untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan penting dan manfaat dari zakat,” ucapnya.

Usai penyerahan bantuan di Aula Kemenag Provinsi Riau, rombongan Kakanwil Kemenag Provinsi Riau langsung meluncur ke Kabupaten Kampar di desa- desa korban banjir, seperti Danau, Desa Kampar dan Pulau Rambai. Bantu-an yang disalurkan berupa bantuan sembako dan uang tunai dari UPZ dan donasi sponton pegawai dan pejabat Kanwil Kemenag Riau.

n mus

zakat, mualaf, budak, orang yang berutang, fisabilillah dan musafir.

“Bantuan zakat produktif meru-pakan metode yang berdaya guna karena tidak hanya membantu mengu rangi beban para orang-orang miskin saja, namun juga membantu mengurangi angka pengangguran yang ada di Indo-nesia. Karena para penerima zakat bisa mengembangkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar Tarmizi.

Untuk itu, Tarmizi menghim-bau kepada suluruh pegawai dan keluarga besar Kemenag Provinsi Riau untuk menanamkan rasa sa-dar untuk berzakat. Karena zakat

yang dikeluarkan cukup membantu mengatasi solusi perekekonomian masyarakat kurang mampu.

Ketua UPZ Kemenag Provinsi Riau, Drs H Irhas, menambahkan, bantuan yang diberikan tersebut bersumber dari dana UPZ Kanwil yang terkumpul sebanyak 14 juta setiap bulan. “Penyaluran zakat Ta-hun 2016 ini difokuskan untuk war-ga di lingkungan Kanwil Kemenag Riau. Karena kita ingin keberadaan Kanwil Kemenag Riau ini betul-betul bisa dirasakan keberadaannya oleh masyarakat sekitar”, ungkapnya.

Sementara itu, Ketua BAZ Provinsi Riau Auni M Noor, menga-takan pada tahun 2015 BAZ Provin-

Page 14: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S14

SEPUTAR KANWIL

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Kemenag Hearing dengan DPRD Riau soal Embarkasi

n BANJIR KAMPAR

Kemenag Riau Beri Bantuan Sembako

Tim Audit BPK RI PeriksaLaporan Keuangan Kemenag Riau

Dinamis-Tim Audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada 4–19 Februari 2016 melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2015 di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau.

Untuk kelancaran pemeriksaan tersebut, Tim Audit BPK RI melakukan Entry Brifing Pe-meriksaan, Jumat (5/2) di Aula Kanwil Kemenag Riau dihadiri Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Tarmizi Tohor MA, Rektor UN Dr H Munzir Hitami MA, seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Kepala Bidang, Pem-bimas, Kasubbag dan BPP di Lingkungan Kanwil Kemenag Riau.

Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA, dalam sambutannya meminta agar semua pihak terkait khususnya pejabat dan BPP di lingkungan Kanwil Kemenag Riau untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pemeriksaan seperti bahan dan dokumen yang dibutuhkan. Sehingga proses pemeriksaan Tim Audit BPK RI dapat berjalan dengan lancer.

Sementara itu dari pemaparan Tim Audit PBK oleh Nadhimah Budiastuti menjeleaskan, sasaran pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi, efektivitas desain SPI, kewajaran penyajian saldo dalam neraca dan realisasi belanja dan pendapatan pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan akun-akun yang terkait proses akrualisasi pada Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Neraca, termasuk di dalamnya migrasi saldo awal 1 Januari 2015. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

n mus

Dinamis- Menindak lanjuti rencana pemban-gunan Embarkasi Riau yang telah dicangkankan sejak tahun 2012 lalu, Kantor Wilayah Kemen-terian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Sekretariat Daerah Provinsi Riau dan Biro Tata Pemerintahan Provinsi Riau menggelar hearing atau rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Provinsi Riau, Kamis (21/1) di ruang Komisi DPRD Riau.

Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komis E DPRD Riau, H Masnur SH, dihad-iri anggota komisi E, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs H Tarmisi Tohor MA, Kepala Biro Kesra Provinsi Riau, pihak biro tata pemerintahan Provinsi Riau, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kasi- kasi pada bidang PHU Kanwil Kemenag Riau.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, berupaya menyatukan perspe-si dan menindaklanjuti keseriusan Provinsi Riau

untuk membangun embarkasi sendiri. Karena, untuk pembangunan Embakrasi Riau, Pemer-intah Provinsi Riau telah menghibahkan tanah seluas 4 ha yang terletak di Jalan Citra Labersa.

“Secara regulasi dan jumlah jamaah, Provinsi Riau sudah memenuhi syarat untuk membangun embarkasi sendiri. Namun yang perlu dipersiapkan saat ini Infrastruktur embar-kasi, run way bandara untuk pesawat bersayap lebar, dan dukungan semua pihak terkait, seperti Pemerintah Daerah, perhubungan, HAM, dan DPRD Riau,” jelas Tarmizi.

Menurutnya, Kementerian Agama perlu kekuatan penuh dengan bersinergi dengan semua pihak terkait untuk mewujudkan pem-bangunan embarkasi Riau. Setelah semua pihak mendukung, langkah selanjutnya adalah melakukan pertemuan dengan Menteri Agama untuk memaparkan kesiapan Provinsi Riau untuk mendirikan embarkasi sendiri.

“Keinginan untuk membangun embarkasi Riau ini dalam rangka untuk mengefesiensikan waktu dan jarak keberangkatan jamaah haji dari daerah ke embarkasi, selain untuk efesiensi anggaran. Dimana, untuk pemberangkatan calon jamaah haji ke embarkasi Batam, menghabiskan dana sekitar Rp.15,6 M setiap tahunnya, baik melalui dana bantuan pemerintah maupun dana pribadi jamaah bersangkutan. Kalau ini kita kumpulkan, dalam beberapa tahun kita sudah bisa membangun em-barkasi yang representative di Riau ini,” tegasnya.

Ditambahkan Kabid PHU Kanwil Kemenag Riau, HM Aziz MM, MA, untuk pembangunan embarkasi Riau Kementerian Agama pusat telah menyediakan anggaran sekitar Rp205 M. Namun dana tersebut belum bisa dikucurkan karena tanah wakaf yang diperuntukkan untuk pembangunan embarkasi Riau masih atas nama Provinsi Riau belum dibalik nama ke Kementerian Agama Riau.

n mus

Dinamis- Saat ini hampir sebagian besar Ka-bupaten Kampar dihantui banjir, hujan deras yang mengguyur pada beberapa hari kebelakang di tanah lancang kuning telah menyebabkan banjir di sejum-lah Kecamatan dan desa di Kabupaten Kampar. Banjir yang melanda sebagian besar Kabupaten ini menyebabkan puluhan ribu rumah terendam, sekaligus menyebabkan banyak aktivitas lumpuh.

Kondisi ini mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Demikian juga Kanwil Kemenag Riau dalam hal ini yang di pimpin Drs H Tarmizi Tohor MA beserta rombongan jajaran pejabat eselon III dan IV dan beberapa orang tim Inmas, turun langsung ke lokasi banjir dibeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar, Rabu (10/02).

Dalam kesempatan ini Kanwil Kemenag Riau memberikan bantuan sembako berupa beras, air mineral, biskuit, mie instan, susu, coffee dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. “Kami ikut prihatin dengan musibah banjir yang terjadi, beberapa sembako kami serahkan langsung, semuanya sudah tersedia semoga dapat diman-faatkan sebaik-baiknya”, ujar Tarmizi kepada salah satu warga saat meninjau lokasi pengungsian.

Menurut info yang diterima langsung oleh tim inmas, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil

Kemenag Riau H Mahyudin mengatakan bahwa sejak banjir yang pernah terjadi sejak 1960 dan 1978, banjir yang melanda masyarakat Kampar sekarang adalah yang paling dahsyat, biasanya tidak sebesar ini, ungkapnya dengan nada sedih.

Kemudian, keesoknya Kanwil Kemenag Riau kembali meninjau dan memberikan bantuan korban banjir di Kampar Timur, Kamis (11/02). Drs H Tarmizi Tohor MA selaku Kakanwil Kemenag Riau didampin-gi Kabid Penaiszawa H Irhas, Kasi Kepenghuluan Bidang Urais H Idah Herida, serta dua orang team Inmas Kanwil Kemenag Riau turut langsung menin-jau lokasi banjir yang berlokasi di Teratak Buluh, Kec Kampar Timur Kabupaten Kampar.

Walaupun bantuan yang diberikan masih sangat terbatas, namun kita berharap bantuan ini akan bermanfaat bagi saudara-saudara yang terkena musibah, ujar Kakanwil saat berada di lokasi banjir. Salah satu pegawai honorer Keme-nag Riau bernama Dewi sartika juga mengalami musibah ini, bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupi-ah, hingga kini pun warga sangat mengarapkan bantuan dari berbagai pihak, ujarnya.

n vera

Page 15: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S15EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Realisasi Anggaran Tahun 2015 Capai 91,68 %

Penerbitan Izin Operasional Madrasah Dilaksanakan Secara OnlineDinamis- Pada tahun 2016 sistim Penerbitan Izin

Operasional Madrasah akan dilakukan secara Online. Artinya pengurusan izin operasional bisa dilaksanakan melalui online yang di input oleh operator yang ditunjuk masing-masing kemenag kabupaten/ kota. Hal terse-but untuk memudahkan pemberian izin dan penertiban terhadap madrasah yang beroperasi.

Demikian diungkapkan Kabid Penmad Kan-wil Kemenag Provinsi Riau, H Mahyudin melalui

Kasi Kelembagaan dan SIM H. Afrialsah Lubis, Selasa (2/2) di Aula Penmad pada Workshop yang ditaja oleh Seksi Kelembagaan dan SIM.

Workshop di pandu langsung oleh trainer profesional Islamic School Accreditation yaitu bapak Tjipto Prakosa Data Analyst & Training Advisor pada Australia’s Education Partnership With Indonesia, dalam workshop tersebut Tjipto menyajikan aplikasi penerbitan izin lengkap

dengan segala persyaratan yang tersistem dan terintegrasi secara langsung mulai dari operator kemenag kabuapten/kota hingga ke operator kemenag provinsi sampai ke kemenag RI.

“Aplikasi ini InsyaAllah sangat membantu, sistem data sangat valid dan tidak bisa ditipu/dipalsukan, pen-dirian madrasah bisa dikontrol, antara data kemenag, kanwil dan pusat sama atau terintegrasi,” papar Tjipto.

n az

Grafik Realisasi Anggaran Wilayah Seluruh Satker Tahun 2015

0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00

100,00

PHU (09) Pendis (04)

95,82 93,76

Grafik Realisasi Anggaran Wilayah Seluruh Satker Tahun 2015

Pendis Bimas Hindu (07)

Bimas Katolik

(06)

Bimas Buddha

(08)

Bimas Kristen

(05)

Sekjen (01)

93,76 92,15 91,9286,98 86,01

Sekjen (01) Bimas Islam (03)

85,3678,12

Dinamis­ Realisasi anggaran di lingkungan kantor Kemen­terian Agama Provinsi Riau Tahun Anggaran mencapai 91, 68 % dengan total pagu 1,3 T lebih. Realisasi tersebut naik sekitar 1,05 % diban­dingkan realisasi tahun 2014 yang hanya 90,63 %.

tidak terserap secara total, untuk CPNS yang lulus telah dianggarkan di Sekjen, dan ternyata juga sudah tersedia di Bidang masing- masing selama 12 bulan, dibayarkan 6 bulan. Otomatis bersisa cukup banyak, sehingga termasuk penyumbang terbesar dalam rendahnya serapan anggaran,” ungkapnya.

Untuk tahun 2016 mendatang, Ia menar-getkan rea-slisasi

anggaran dapat mencapai 95 %. Apalagi sejak awal tahun pengelolaan anggaran telah disebar di masing- masing program atau unit, sehingga pencairan anggaran dapat dikontrol oleh masing- masing unit kerja.

“Sebenarnya pengujian SPM tetap menjadi tupoksi Subbag Perencanaan dan Keuangan, karena jika diserahkan kepada unit masing- masing tugas mereka akan terasa berat. Namun untuk beberapa bulan kedepan kita coba saja liat, semoga semua program bisa berjalan dengan baik sehingga realisasi anggaran dapat

lebih ditingkatkan pada tahun 2016,” harapnya.

n mus

Realisasi tahun 2015 tersebut terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, be-lanja modal dan bantuan sosial dengan

serapan paling tinggi pada unit Penyelengga-raan Haji dan Umrah sebesar 95,82 %. Pendis 93,76 %, Bimas Hindu 92,15 %, Bimas Katolik 91,92 %, Bimas Buddha 86,98 %, Bimas Kristen 86,01 %, Sekjen 85, 36 % dan Bimas Islam sebesar 78,12 %.

Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Riau, H Anasri S Ag, M Pd, kepada Dinamis mengatakan, peningkatan realisasi anggaran tersebut karena pada 2015 tidak ada anggaran yang ditahan, semua bisa dilaksanakan. Se-lain itu belejar dari tahun sebelumnya dimana realisasi hanya sekitar 90,63 %, maka setiap per empat bulan dilakukan evaluasi dalam rangka mempercepat serapan anggaran.

“Kalau ada kendala, baik dalam proses pencairan atau regulasi, langsung kita koordi-nasikan untuk dicarikan jalan keluarnya,” jelas Anas.

Dengan angka realisasi 91, 68 % masih terbilang rendah dari target. Rendahnya realisasi anggaran satker di lingkun-gan Kementerian Agama tahun 2015, kata Anas, disebabkan beberapa factor. Diantaranya karena terjadinya penghematan perjalanan dinas diseluruh bidang/ sekjen. Alokasi pagu akun 51 Bimas Islam saat direvisi menjadi sekitar 20 M, padahal yang dibutu-hkan 9- 7 M sehingga tidak terserap secara total.

“Selain itu, tunjangan kinerja juga

Grafik Realisasi Anggaran Wilayah Seluruh Satker Tahun 2015

n Anasri

Page 16: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S16 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

n MENUJU GOOD GOVERNANCE

Pinmas Kemenag RI Gelar Evaluasi TIK dan Jaringan VPN­IP

Antisipasi Konflik KeagamaanDinamis-Akhir akhir ini aliran sesat yang

menyimpang dari ajaran Islam dan akidah Ahli Sunnah wal Jamaah kerap bermunculan. Berb-agai madzhab dan aliran impor dari luar negeri masuk ke Indonesia seiring dengan derasnya arus informasi dan globalisasi. Menyikapi hal tersebut Subbag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Riau melakukan koordinasi dengan intansi terkait, Jumat (12/2) di Aula Mini Kemenag Riau.

Rapat yang bertajuk Koordinasi Antisipasi Potensi Konflik Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Riau tersebut, dipimpin langsung Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA dihadiri Kabag TU Kanwil Kemenag Riau HM Saman SSos MSi, Kejaksaan Tinggi Riau Gaos Wicaksono SH MH, Kepala Badan Kes-bangpol Drs Ardi Basuki MSi, FKUB Provinsi Riau Abdul Rahman, Sekum MUI Riau Zulhusni Domo dan pejabat di lingkungan Kemenag Riau.

Tarmizi mengatakan, aliran-aliran sempalan baik yang mengaku dirinya agama atau sekedar organisasi makin marak di masyarakat. Hampir setiap hari ada saja aliran yang lahir dengan mengaku dirinya sebagai nabi dan sebagainya. Saat ini, beberapa aliran yang menonjol yaitu Syiah, Gafatar, Salafi Wahabi dan baha’i.

Terhadap eks Gafatar yang sudah dikemba-likan ke Riau, Tarmizi mengatakan, hendaknya dilakukan pendekatan dan pembinaan secara khusus agar bisa diterima kembali oleh mas-yarakat. Karena ia melihat ada keganjilan pada sosok eks gafatar yang bertindak dan berprilaku diluar batas kemanusian, seperti rela meninggal-kan keluarga demi mengikuti sistem ketahanan pangan di Kalimantan.

n mus

SEPUTAR KANWIL

Percepat Akses Persiapan Haji, PHU Gelar Rakor Sektoral

Dinamis- Senin malam (01/02), bertempat di hotel Grand Inna Kuta Denpasar, Provinsi Bali.Kemenag RI melalui Pusat Informasi dan Humas menggelar kegiatan Evaluasi Teknis Pengelolaan Web Portal dan Jaringan VPN-IP. Hadir pada acara tersebut Kapinmas Kemenag RI Rudi Subiantoro, Kakanwil Bali Anak Agung Gede Muliyawan, Kabid TIK Pinmas Kemenag RI Ahmad Ghufron, dan 29 orang Kasubbag Inmas seluruh Indonesia, termasuk Kasubbag Inmas Provinsi Riau H Darwison MA

Kegiatan yang diikuti oleh 94 orang peserta ini mengusung tema “Menuju Integrasi Sistem Informasi dengan Pendekatan 5 Nilai Budaya Kerja. Dalam laporannya Kabid TIK Ahmad Ghufron menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan, penguatan dan peningkatan kapasitas SDM bagi para staf selaku Person in Charge (PIC) jaringan dan website dimasing-masing unit kerja. Selain itu agar bisa melakukan sharing pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan potensi da-lam bidang layanan publik berbasis TIK. Terakhir

untuk menyiapkan bahan rumusan TIK di ma-sing-masing Kanwil khususnya Subbag Inmas.

Sementara itu mengawali sambutannya Kakanwil Bali sebagai tuan rumah kegiatan mengucapkan terimakasih dan rasa senang dan bangga terlaksananya kegiatan tersebut di Bali. Dalam arahannya beliau mengatakan bah-wa humas adalah wadah menyiapkan informasi, wadah menyampaikan informasi dan sebagai pengelola informasi.

Saat ini kontribusi Kemenag di tengah-te-ngah masyarakat sudah sangat bisa dirasakan. Untuk itu Inmas sebagai media penghubung harus di tempatkan dalam setiap kegiatan yang ada dilingkungan Kemenag, tekannya.“Mas-ing-masing Kakanwil harus dan wajib melibatkan Inmas dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan public.

Lebih dari itu yang terpenting lagi menurutn-ya kita harus bekerja dalam sistem yang bersih, yang baik. “Jika kita bekerja dalam sistem yang baik, maka yang buruk akan menjadi baik, namun sebaliknya kalau kita bekerja dalam sistem yang

buruk, maka yang baik pun akan menjadi buruk”. Oleh karenanya marilah bersama-sama menjaga Kemenag ini dari segala bentuk ancaman yg datang dari dalam maupun dari luar, imbuhnya. Mengutip ucapan pak Sekjen, “Karena kita ini adalah wajah Kemenag, tugas kita agar selalu menebar kebaikan dimanapun berada, tutupnya.

Diakhir kegiatan, panitia memberikan reward pada lima peringkat teratas untuk Web Portal dimana Kemenag Jabar berada di posisi 5, disusul kalteng peringkat 4, Jatim peringkat 3, kemudian peringkat 2 Kemenag Sumsel dan peringkat pertama diraih oleh Kalsel. Sementara itu lima peringkat teratas untuk jaringan VPN-IP, Peringkat pertama diraih oleh Kemenag Bengku-lu, disusul Jambi pada posisi kedua, Kemenag Sulut peringkat tiga, Kemenag Daerah Istimewa Aceh posisi ke empat dan Kemenag Sumsel peringkat lima. Selain itu Kemenag RI juga memberikan penghargaan “Achievement Award” kepada dua orang Kasubbag yakni Kasubbag Inmas Kalsel dan Kasubbag Inmas Sulsesl.

n vera

Dinamis- Dalam rangka mempercepat akses persiapan penyenyelenggaran haji tahun 1436 H/ 2016 M, Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Riau menggelar Rapat Lintas Sektoral dengan instan-si terkait, Kamis (11/2) di Aula Kanwil Kemenag Riau Lantai I.

Rapat dihadiri sekitar 50 orang peserta terdiri dari Kakankemenag dan Kasi Haji Kab/ Kota, dinas kesehatan dan staf PHU Kanwil Kemenag Riau. Rapat Lintas Sektoral tersebut dibuka langsung Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA didampingi Kabid PHU Drs H M Aziz MM MA dan Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Drs H Asril.

Dalam sambutannya, Tarmizi men-egaskan, agar semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan haji benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang ber-kaitan dengan haji. Sejak dari persiapan

pemberangkatan hingga proses pemulangan kembali ke tanah air.

“Kita akan menyampaikan kebijakan-ke-bijakan yang terkait dengan penyelengga-raan haji, mulai dari jadwal pemeriksaan kesehatan, pembuatan paspor, rencana pemberangkatan dan pembangian kloter pemberangkatan. Insyaallah, kloter perta-ma Riau akan kita tetapkan mereka yang paspornya lebih dulu siap, jadi tidak terken-dala pada dokumen seperti kasus yang lalu,” ungkap Aziz.

Untuk itu, ia mengharapkan agar Ke-menag dan Kasi Kabuapten/ Kota dapat berkoodrinasi dengan calon jamaah haji yang masuk dalam porsi pemberangkatan tahun 2016 agar segera melakukan pengurusan paspor sebagai dokumen penunjang perjala-nan jamaah haji ke tanah suci.

n mus

Page 17: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S17EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Umat Hindu Rayakan Hari Raya GalunganDanamis-Dalam rangka merayakan Hari

Raya Galungan, Rabu (10/2) di Pura Agung Jagatnatha yang terletak di jalan Rawa Mulya, Pekanbaru kelihatan sangat ramai mulai dari pagi sampai malam. Dihadiri semua umat yang dipimpin oleh Pinandita/ Pemangku.

Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Riau, Nengah Sujati S Ag, kepada Dinamis menjelas-kan, Galungan merupakan hari raya bagi umat hindu yang dirayakan 6 bulan sekali (210 hari) tepatnya pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon Wuku dungulan) yaitu sebagai hari Kemenangan Dharma (Kemenagan ) melawan Adharma (Kejahatan) sebagai puji syukur keh-adapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan YME).

Sebelum hari raya galungan juga sudah dilakukan beberapa persipan, seperti penyakeban pada hari minggu paing wuku Dungulan yaitu mempersiapkan diri untuk tidak dimasuki oleh Butha Galungan .Penyajaan dilakukan pada hari Senin pon. Wuku Dungulan yang mana disini dilihat kesung-guhan hati umat untuk menyambut Galungan yang diwujudkan dengan membuat jajan atau Penganan.

Penampahan Galungan dilakukan pada hari Selasa Wage. Wuku Dungulan yang mana umat dituntut untuk membunuh atau mengendalikan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri kita yang diwujudkan dengan menyembelih atau memotong Binatang Korban. Sehingga pada hari Rabu dilakukan sembayang (Galungan), yang dilakukan 2 kali yaitu pagi dan malam harinya.

n belen

KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Drs. H. Tarmizi, MAKakanwil

H.M. Saman, S.Sos, MSiKabag TU

Drs. H. Ruslan, M.Pd.IKabid Pakis

Drs. H. Asmuni, MA Kabid Urais & Binsyar

Drs. H. Mahyudin, MAKabid Pend. Madrasah

Drs. HM. Aziz, MAKabid Haji &Umroh

Drs. H. IrhasKabid Penaiszawa

Yesri Elvis Hasugian, SThPembimas Kristen

Yuliana, SAgPembimas Katolik

Nengah Sujati, SAgPembimas Hindu

Tarjoko, SPd, MSiPembimas Budha

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PERESMIAN GEDUNG SISKOHAT KABUPATEN SIAK

(PUSAT PELAYANAN HAJI TERPADU) KAMIS, 04 FEBRUARI 2016

Oleh Dirjen PHU Kemenag RI Prof Dr H Abdul JamilTertanda

Plt Gubri Hadiri Perayaan Imlek Warga Tionghoa Dinamis- Perayaan Hari Raya Imlek, Gong

Xi Fa Cai yang bermakna selamat berbahagia dan sukses selalu,kepada semua warga Tiong-hoa. Hari Raya Imlek ini dirayakan oleh semua warga Tionghoa seluruh Dunia tanpa membeda-kan status. Tidak terkecuali dengan Masyarakat Tinghoa yang ada di Pekanbaru yang merayakan Imlek Rabu (10/2) di Hotel Furaya Pekanbaru dengan dihadiri dan dibuka oleh Plt Gubri Arsyad Juliandi Rachman.

Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tiong-hoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau, Sonika S Ag kepada Dinamis menjelaskan, peringatan tahun baru Imlek dapat meningkat pembinaan bathin, mempunyai pandangan positif terhadap sesama dan alam, sehingga akan terjadi keselarasan dan keseimbangan maka akan tercapai harmonisasi dalam keluarga, masyarakat dan dunia.

Menurutnya, sudah menjadi sebuah legenda dan realitas sampai sekarang bahwa setiap warga suku Tionghoa yang dilahirkan akan dikaitkan den-gan shionya, sesuai dengan perputaran tahun

dari 12 shio (zodiak) binatang yang dimulai dari : tahun Tikus(1) , Kerbau(2), Harimau(3),Kelinci (4), Naga (5),Ular (6),Kuda (7) ,Kambing (8), Monyet ( 9), Ayam (10), Anjing (11) dan Babi (12).

Tahun ini dalam penanggalan Tionghoa memasuki tahun monyet atau shio ke-9. elemen Api dan sifat yang (kuat). Secara pribadi tahun Monyet adalah positif bagi siapa saja, terutama mereka yang mau maju dan menunjukkan ke-mampuan atau keahliannya.

“Kita juga harus lincah seperti monyet, harus percaya diri berusaha dan tidak sombong. Unsur api menjadi dominan dan bersifat yang, biasanya orang yang percaya diri dengan tekad dan kerja keras akan lebih berhasil dan sukses, unsur api merupakan energi atau kehidupan, bisa juga emosional, maka kendalikan emosi dalam bertindak dan dengan keyakinan melangkah kedepan. Selalu introspeksi dan refleksi diri untuk kemajuan bathin, agar lebih cemerlang jiwa dan tenang dalam beraktifitas,” ujarnya.

n belen

Page 18: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S18

ARTIKEL

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Valentine Hari Raya Romawi Kristen Menjadi kebiasaan bagi se­bagian remaja Islam, pada 14 Februari, ikut­ ikutan meraya­kan Hari Valentine yang diang­gap sebagai simbol hari kasih sayang antara lelaki­ wanita yang tidak diikat dengan tali pernikahan. Terlihat jelas, perayaan Hari Valentine meru­pakan di antara bentuk per­gaulan bebas yang melanda sebagian remaja Islam.

Sejarahnya lagi, Kaisar Romawi pernah memerlukan sejumlah besar tentara yang dipersiapkan untuk berperang. Lalu, Kaisar Romawi melarang melakukan perkawinan yang dianggapnya bisa membuat prajurit menjadi lemah dan tidak bersema ngat.

Namun, Santo Valentine merestui perkawinan terselubung antara mu­da­mudi yang saling mengikat hubu­ngan cinta. Celakanya, Kaisar Romawi mengetahui hal itu. Lalu Kaisar menangkap Santo Valentine, kemudi­an dijatuhi hukuman mati pada tahun 270 M, dan mayatnya dikuburkan di tepi jalan Flamenia.

Pada masa Kaisar Constantin (280­337), upacara Hari Valentine tersebut kembali didesain dan dimodifikasi dengan penambahan pesan­pesan cinta yang disampaikan para gadis. Kemudian, mereka berpasangan dan berdansa yang diakhiri dengan tidur bersama melakukan zina.

Pada tahun 494 M, Paus Galasium I mengubah upacara tersebut dengan bentuk rutinitas seremoni porofikasi (pembersihan dosa), dan juga men­gubah upacara Lupercalia menjadi 14 Februari yang secara resmi ditetap­kan pada tahun 496 M sebagai Hari Valentine.

Khurafat Hari ValentineDari penuturan berbagai sumber

itu diketahui, Kerajaan Romawi itu didominasi agama penyembah berhala atau dewa, dan Valentine itu seorang penganut Kristen Katolik yang diekse­kusi mati oleh Kaisar Romawi. Nah, ketika Romawi resmi memeluk agama Kristen, maka hari eksekusi Valentine itu dijadikan hari raya mengingat Valentine.

Penulis buku ‘Id al-Hubb, Dr. Khalid al­Syayi’ menambahkan, bagi

bangsa Romawi tanggal 14 Februari itu juga mengandung berbagai khura­fat. Di antaranya, hari itu merupakan hari suci bagi salah satu tuhan bangsa Romawi yang mereka khususkan bagi wanita dan lelaki yang sedang dimabuk cinta.

Fatwa Ulama Jelas, asal Hari Valentine itu

adalah akidah pemuja berhala di kalangan bangsa Romawi, lalu dimasukkan dalam keyakinan Kristen Katolik. Tapi, pada tahun 1969 M, Hari Valentine itu dihapus dari kal­ender gereja. Sebab, Santo Valentine itu tidak jelas asal muasalnya, hanya bersumber pada legenda. Sebagian Pastur Katolik menolak perayaan Hari Valentine, dan acara itu pernah dilarang di Italia. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki­paroki tertentu.

Memang, MUI Pusat belum menge­luarkan fatwa tertulis dan resmi ten­tang hukum perayaan Hari Valentine. Namun tokoh­tokoh MUI pusat mengharamkannya. Ketua Komisi Fatwa MUI, KH Ma’ruf Amin dengan tegas menyatakan bahwa merayakan hari kasih sayang atau Velentine Day hukumnya haram. Dilihat dari per­ayaannya penuh dengan banyak pesta, mabuk­mabuk. Jadi, tanpa mengel­uarkan fatwa secara khusus, sudah ketahuan haramnya. Begitu kata KH. Makruf Amin.

Tambahan lagi, hari raya dalam Islam itu ibadah, dan dalam Islam hanya ada dua hari raya, idul fitri dan idul adha. Merayakan Hari Valentine itu mengikuti tradisi Romawi penyembah berhala, dan mengikut Kristen Katolik. Padahal mengikuti non Muslim dalam akidah, ibadah, tradisi, atau mengikuti gaya hidup mereka itu dilarang (haram) dalam

Dulu, Rasulullah sudah menyatakan, bahwa nanti bakal­

an ada sebagian umatnya mengikuti gaya hidup Yahudi dan Nasrani (Kristen). Bahkan, ada sebagian umat Islam sang­gup mengikuti Yahudi dan Nasrani, sekalipun hingga masuk ke lubang biawak (HR. al­Bukhari dan Muslim).

Nah, apakah Islam membolehkan umatnya

mengikuti perayaan Hari Valentine?

Sejarah Hari Valentine Berbagai sumber menjelaskan,

Hari Valentine (Valentine Day) itu merupakan upacara ritual agama Romawi kuno. Pada tahun 496 M, Paus Gelasius I memasukkan upacara ritual Romawi kuno itu ke dalam aga­ma Nasrani. Sejak itu, agama Nasrani memiliki hari raya baru, yaitu Hari Valentine.

The Encyclopedia Britania mengu­tarakan, agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upaca­ra Romawi Kuno itu menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari.

Katanya, Uskup Valentine itu orang yang dianggap Santo (orang suci dalam agama Kristen Katolik) yang menggantikan kedudukan dewa Lupercus yang penyayang. Penyembahan dewa Lupercus sudah menjadi bagian dari tradisi upacara keagamaan Romawi pada masa dahu­lu kala.

n Oleh:Syamsuddin Muir

Page 19: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S19

“Kaisar Romawi pernah memerlukan sejum­

lah besar tentara yang dipersiapkan untuk

berperang. Lalu, Kai­sar Romawi melarang

melakukan perkawinan yang dianggapnya bisa membuat prajurit men­

jadi lemah dan tidak bersema ngat.

EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Islam (QS: al­Hadid:16). Bahkan Rasulullah menyebut­kan orang yang menyerupai (mengikuti) suatu kaum, maka orang itu dianggap bagian dari kaum itu (HR. Ahmad).

Tujuan Hari Valentine pada saat ini terkesan mem­bina kecintaan sesama umat manusia, tanpa membedakan kafir dan Muslim. Jelas ini ber­tentangan dengan Alquran (QS: al­Mujadilah:22).

Dunia bisa juga melihat, kasih sayang yang dianjurkan dalam Hari Valentine itu adalah kasih sayang antara lelaki dan wanita yang bukan suami istri. Ini jelas merupakan prop­aganda membuka pintu perzinaan. Makanya, seorang Muslim tidak boleh (haram) merayakan hari valentine. Begitu kata Syaikh Ibrahim al­Huqail dalam bukunya ‘Id al­Hubb.

Seorang ulama terkemuka di Palestina, Syaikh Husamuddin Musa ‘Afanah dalam bukunya Yas’alunak menjelaskan, Rasulullah mengatakan, setiap kaum itu ada hari rayanya (HR. al­Bukhari). Berdasarkan hadits ini, para ulama menegaskan, tidak boleh (haram) bagi umat Islam merayakan hari raya agama lain. Maka dilarang (haram) bagi umat Islam merayakan Hari Valentine. Karena, perayaan Hari Valentine itu bagian dari syiar

agama bangsa Romawi kuno yang berisi berbagai khurafat. Dan har­am juga menjual segala peralatan yang digunakan dalam perayaan Hari Valentine. Syaikh ‘Afanah juga menambahkan, bahwa para ulama kontemporer telah mengeluarkan fat­wa larangan bagi umat Islam meraya­kan Hari Valentine.

Syaikh Ibrahim al­Huqail mene­gaskan bahwa umat Islam dilarang merayakan Hari Valentine. Umat Islam juga tidak boleh membantu non Muslim merayakannya. Umat Islam juga berkewajiban mencegah remaja Muslim yang melakukan perayaan Hari Valentine. Bahkan, beliau me­negaskan, umat Islam juga dilarang mengucapkan Selamat Hari Valentine,

sebab itu bukan hari raya umat Islam.

Dulu, Rasulullah SAW sudah menegaskan, sua­tu bangsa (negara) yang mengizinkan perbuatan zina, pasti negara itu akan ditimpa penyakit yang mematikan yang tidak pernah ada pada

bangsa terdahulu. Masyarakat yang berbuat curang dalam

timbangan bisnis, mereka akan ditimpa masa paceklik (krisis

moneter). Masyarakat yang tidak mau membayar zakat, mereka akan ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Jika tidak karena adanya hewan ternak, tak akan turun hujan dari langit. Jika suatu bangsa melanggar perjanjiannya dengan Allah SWT dan Rasul­Nya (melanggar syariat Islam), niscaya bangsa itu akan dikuasai oleh musuhnya. Lalu musuh itu juga menguasai hasil negaranya. Jika pemimpin umat Islam itu tidak menerapkan syariat Allah SWT, maka akan terjadi peperangan sesama umat Islam itu sendiri (HR. Ibnu Majah dan al­Baihaqy).

Begitu, Rasulullah SAW mem­berikan peringatan kepada umatnya. Renungkanlah..!! (*)

n Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska dan Anggota

Komisi Fatwa MUI Riau

KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Drs. H. Tarmizi, MAKakanwil

H.M. Saman, S.Sos, MSiKabag TU

Drs. H. Ruslan, M.Pd.IKabid Pakis

Drs. H. Asmuni, MA Kabid Urais & Binsyar

Drs. H. Mahyudin, MAKabid Pend. Madrasah

Drs. HM. Aziz, MAKabid Haji &Umroh

Drs. H. IrhasKabid Penaiszawa

Yesri Elvis Hasugian, SThPembimas Kristen

Yuliana, SAgPembimas Katolik

Nengah Sujati, SAgPembimas Hindu

Tarjoko, SPd, MSiPembimas Budha

SELAMAT TAHUN BARU IMLEK2567 KONGZILI / 8 FEBRUARI 2016

Ttd

Page 20: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S20

ARTIKEL

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Setiap umat beragama dan bangsa di dunia selalu ber­sukacita merayakan pertu­karan tahun baru agamanya, sebagaimana masyarakat Tionghoa baik di Tiongkok maupun di Indonesia, selalu bersukacita untuk menyam­but dan merayakannya.

Tionghoa). Pertukaran tahun baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa san­gat penting yang dikaitkan dengan umur seseorang, shio atau zodiak binatang, dan lima unsur dengan dua sifat, yaitu yin (negatif) dan yang ( positif).

Makna Shio (Zodiak) TionghoaTahun Monyet Api

Menjadi sebuah legenda dan realitas sampai sekarang bahwa setiap warga suku Tionghoa yang dilahirkan akan dikaitkan dengan shionya, sesuai dengan perputaran tahun dari 12 shio (zodiak) binatang yang dimu­lai dari : tahun Tikus(1) , Kerbau(2), Harimau(3),Kelinci (4), Naga (5),Ular (6),Kuda (7) ,Kambing (8), Monyet ( 9), Ayam (10), Anjing (11) dan Babi (12). Tahun ini dalam penanggalan Tionghoa memasuki tahun monyet atau shio ke­9.

Simbol dan Kata Berantaidalam Menyambut Imlek

Simbol­simbol kata berantai dalam setiap Perayaan Hari Raya Imlek, Tahun Baru Tionghoa sep­erti Gong Xi Fa Cai yang bermakna selamat berbahagia dan sukses selalu, Chu Ru Ping An yang bermakna keluar masuk rumah selalu dalam keselamatan, Wan Shi Ru Yi , yang

bermakna semua masalah atau peristiwa kehidupan dapat disele­saikan dengan baik. Cao Cai Jin Bao yang bermakna mengapai kekayaan mengumpulkan mustika. Banyak lagi tulisan syair Tionghoa yang merupa­kan kata­kata motivasi dan doa­doa bagi masyarakat Tionghoa untuk mendoakan orang lain berbahagia ,sukses, keberuntungan, kesehatan dan murah rezeki.

Kegiatan Masyarakat TionghoaMenjelang dan Saat Imlek

Biasanya pada malam menjelang pertukaran tahun para keluarga melaksanakan acara makan bersama yang dikenal Tuan Yuan Pan, arti­nya makan dimeja bundar dengan persaudaraan dan keharmonisan. Apabila keluarga yang cukup materi mereka akan berkumpul keluarga di Restoran maupun rumah makan. Tujuan dari acara ini untuk mengikat tali persaudaraan dan bertemu muka untuk saling memahami dan mele­pas kerinduan, setelah setahun tidak ketemu atau jarang jumpa. Kemudian dilakukan Ritual (sembahyang) Guo Xin Nian dengan mengikuti sem­bahyang atau bakti­puja bersama di Vihara atau kelenteng untuk syukur melepas tahun dan menyambut tahun baru.

Makna Angpao dan Kebahagiaan

Ganda atau Gong Xi Fa CaiAngpao bagi masyarakat

Tionghoa mempunyai makna historis, dalam bungkusan merah tersebut berisi uang dan dengan ucapan doa kes­uksesan, untuk mendorong seseorang agar lebih sukses dan makmur. Angpao diberikan kepada mereka yang masih kecil dan atau orangtua yang sudah tidak mampu mencari nafkah. Maka angpao tidak lajim diminta atau diberikan

kepada orang yang sudah mampu, biasanya mereka

yang sudah besarpun akan merasa malu menerima angpao.

Maka dengan budaya malu me­nerima angpao inilah warga suku

Tionghoa selalu berusaha untuk

n Oleh:Drs. Sonika, S.Ag

Sukacita Imlek danKerukunan Beragama

Sejarah budaya tahun baru Imlek itu sudah dimulai sekitar 5000

tahun lalu, Pada saat itu masyarakat Tiongkok umumnya bermatapenca­harian sebagai Petani di negara agraris, maka Kalender Tiongkok ket­ika itu dinamakan juga Kalender Pertanian atau Nong Li, tahun barun­ya disebut Nong Li Xin Nian. Penanggalan ber­dasarkan Matahari dan

Bulan ini sangat cocok bagi petani untuk menghitung berdasarkan em­pat musim, Negara Tiongkok salah satu Negara yang ada empat musim secara teratur yakni Musim Semi (Chun Tian) antara Februari­ April, Musim Panas (Xia Tian) antara Mei­Juli, Musim Gugur (Qiu Tian) antara Agustus­Oktober dan Musim Dingin (Dong Tian) antara November ­ Januari. Sekarang di Tiongkok sudah memasuki musim Semi atau Chun Tian , maka warga Tionghoa dunia merayakan pertukaran tahun dikenal dengan Tahun Baru Tiongkok atau Festival Musim Semi, musim dimulainya bercocok tanam bagi petani atau mem­ulainya usaha baru dan ini dijadikan juga pedoman bagi masyarakat di luar Tiongkok seperti Indonesia.

Kalender Tionghoa dunia menggunakan hitungan kalen­der berdasarkan Matahati dan Bulan atau Lunisolar, yang dalam bahasa Tionghoanya Yin Li ( Yin Yang Li), kemudian di Indonesia dis­ingkat menjadi Imlek ( penanggalan

“Biasanya pada malam menjelang pertukaran tahun para keluarga melaksanakan acara makan bersama yang

dikenal Tuan Yuan Pan, arti nya makan dimeja

bundar denganpersaudaraan dan

keharmonisan.

Page 21: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S21EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

meningkatkan ekonomi kehidupan. Mereka menerima saja sudah malu apalagi meminta.

Perlengkapan Sembahyang seperti Kue, Tebu, Nenas di dalam Perayaan Imlek

Budaya kue keranjang atau Nian Gao adalah kue tahunan yang digu­nakan untuk ritual sesajian, biasanya dibuat dalam bentuk besar,sedang dan kecil, disusun meninggi, artinya menambah tinggi memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu, banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemak­

muran keluarga pemilik rumah. kue keranjang/kue bakul. Kue ini berbentuk bulat, terbuat dari tepung ketan dan gula, dimasukkan dalam bakul kecil, kue ini sangat manis maka dinamakan kue manis atau ti ke atau kue bakul.

Harapan dan Pesan Imlek 2016Marilah kita dengan sukacita men­

yambut tahun baru Imlek (guo xin nian), dengan semangat Kebersamaan dan Kerukunan beragama, hidup yang bermakna dengan memperhati­kan sesama, tidak berlebihan dalam merayakannya, banyak membagi kasih kepada yang kurang dan men­

ingkatkan kebajikan. Selalu introspeksi dan refleksi diri

untuk kemajuan bathin, agar lebih cemerlang jiwa dan tenang dalam beraktifitas.

Dengan perayaan tahun baru Imlek ini, semoga kita akan semakin meningkat dalam pembinaan bathin, mempunyai pandangan positif terh­adap sesama dan alam, sehingga akan terjadi keselarasan dan keseimbangan maka akan tercapai harmonisasi dalam keluarga, masyarakat dan dunia. (*)

***Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PELANTIKAN KEPALA DAERAH KABUPATEN DAN KOTA MASA BAKTI 2016­2021

H. ZULKIFLI AS-EKO SUHARJO, S.E.(WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTADUMAI)

H. YOPI ARIANTO, S.E. – H. KHAIRIZAL, S.E., M.SI.(BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN INDRAGIRI HULU)

AMRIL MUKMININ, S.E., M.M. – H. MUHAMMAD,S.T., M.P.(BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BENGKALIS)

DRS. H. IRWAN NASIR, M.SI. – DRS. H. SAID HASYIM

Drs. H. Edwar S Umar, MAgKakankemenag Kota Pekanbaru

Drs. H. Murahom Kakankemenag Kab. Siak

Drs. H. Abd. KadirKakankemenag Kab. Indragiri Hulu

Drs. H. Darawi MAKakankemenag Kota Dumai

H. Erizon Efendi, SAgKakankemenag Kab. Kuansing

Drs. H. Azhari, MAKakankemenag Kab. Indragiri Hilir

Drs. H. Fairus MAKakankemenag Kab. Kampar

Drs. H. Ahmad Supardi, MAKakankemenag Kab. Rokan Hulu

Drs. H. JumariKakankemenag Kab. Bengkalis

Drs. H. ZulkifliKakankemenag Kab. Pelalawan

H. Agustiar, SAgKakankemenag Kab. Rokan Hilir

Drs. H. Miskam, MAKakankemenag Kab. Kep. Meranti

KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI RIAU

(BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEPULAUAN MERANTI)Rabu, 17 Februari 2016 di Balai Serindit Aula Guberur Riau

Oleh Plt Gubernur Riau Drs. H. Arsadjuliandi Rachman, M.BA.Tertanda

Page 22: Edisi FEBRUARI

SOSOK

n TARJOKO, S.Pd, MM

Sosok Sederhanadan Semangat BekerjaJambi. Beliau adalah sosok orang yang mudah bergaul dengan orang lain, baik dengan karyawan maupun dengan para pejabat setingkat. Disamping itu, bapak yang memiliki dua orang putra ini juga dikenal sebagai orang yang selalu berpenampilan sederhana, ceria dan gembira walau ia tinggal berjauhan dengan keluarga, putra pertama Kuliah dan tinggal bersama ibunya di Jambi dan putra kedua sekolah di Solo, Jawa Tengah.

Ia merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi pada pekerjaannya, berkat kecintaannya pada peker­jaan, disiplin, semangat dan presta­sinya dalam bekerja pada tahun

2007 Beliau diangkat menja­di Pembimbing Masyarakat

B u d d h a p a d a K a n t o r Wilayah Kementerian Agama provinsi Jambi. Dan pada tahun 2012 ia dipindahkan menjadi Pembimbing Masyarakat Buddha pada Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Riau sampai sekarang.

“48 tahun yang lalu saya lahir dari keluarga

sederhana di dusun yang san­gat jauh dari perkotaan,

tepatnya di dusun Margodadi ,

D e s a

Margorejo, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, Provinsi Lampung, 27 Juli 1967,” ujar pria yang saat ini menetap di Jln. Unggas V, Rt.002/001, Kel. Simpang III, Kec. Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau.

Sebagai salah seorang pimpinan unit kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Beliau selalu mengharapkan kepada semua peg­awai pada Bimbingan Masyarakat Buddha khususnya dan pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau pada umumnya agar dapat mencintai pekerjaannya sebagai pengabdi atau pelayan masyarakat.

Harapan tersebut selalu disam­paikan ketika Beliau memberikan pembinaan kepada seluruh pegawai Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau. Menurutnya, dengan mencintai pekerjaan maka setiap pegawai akan mimiliki loyalitas yang tinggi pada tugas dan tanggungjawabnya, dapat melakukan pekerjaannya dengan tulus, teliti, semangat, disiplin, sung­guh­sungguh dan penuh tanggung­jawab, yang pada akhirnya setiap peg­awai dapat melayani masyarakat yang membutuhkan dengan baik, lancar, cepat dan memuaskan.

“Apabila setiap pegawai telah dapat mencintai pekerjaannya dan mimiliki loyalitas tinggi pada tugas dan tanggu­ngjawab terhadap pekerjaan, maka semua pekerjaan yang akan dilakukan tidak akan menjadi beban bagi dirinya dan ia akan selalu menyelesaikan pek­erjaannya dengan senang hati, teliti, sungguh­sungguh dan penuh tanggu­ngjawab, sekalipun pekerjaan itu terasa berat baginya,” ungkapnya kepada Tim Dinamis.

Ia menegaskan, salah satu kunci keberhasilan dalam bekerja adalah apabila seseorang itu mencintai peker­

jaan itu sendiri dan didukung dengan pengetahuan, kemampuan, kecaka­pan, sikap prilaku dan keterampilan. “Masalahnya sekarang apakah setiap pegawai yang beker­ j a d i

setiap instansi

mencin­

Dinamis­Lahir dengan nama Tarjoko, ia merupakan sosok pegawai yang terlah bergabung pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau sejak tahun 2012, penampilannya sederhana dan pekerja keras, karena kesederhanaannya, sampai­ sampai ia tidak terlihat bak seorang pejabat.

Sosok yang mengawali karirn­ya sebagai PNS Penata Muda (II/a) pada Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian Agama Provinsi Jambi tahun 1988 setelah ia menamatkan pen­didikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Bandar Lampung, menganggap jabatan mer­upakan tanggungjawab yang dipercayakan ke­padanya, yang sewak­tu­ waktu akan diganti oleh orang lain.

P a d a t a h u n 1996 ia ditunjuk se­bagai Pejabat Yang Melaksanakan Tugas (PYMT) Pembimbing Masyarakat Buddha p a d a K a n w i l Kemenag

“Hidup Sederhana dan Se­mangat Bekerja” menjadi motto laki­ laki kelahiran Lampung, 27 Juli 1967 ini. Kesederhanaan tersebut terpancar bukan hanya dari penampilannya, tapi juga dalam sikap dan perilaku sehari­ hari.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S22 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 23: Edisi FEBRUARI

tai pekerjaaannya…..? yang tahu adalah pegawai itu sendiri,” ujarnya sambil tersenyum.

Seseorang akan mencintai peker­jaaanya ketika pekerjaan yang dilaku­kan itu akan memberikan kanyamanan, kedamaian, manfaat, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi dirinya, dan sebali­knya seseorang tidak akan mencintai pekerjaaanya ketika pekerjaan yang dilakukan itu tidak memberikan ken­yamanan, kedamaian, manfaat, kese­jahteraan dan kebahagiaan bagi dirinya.

Dalam perjalanan hidup tidak sedikit kita jumpai ada orang yang bek­erja pada pekerjaan yang tidak disukai, namun karena tuntutan ekonomi, seka­lipun ia tidak menyukai pekerjaan terse­but, seseorang tersebut tetap bekerja ditempat itu. “Ini adalah permasalahan yang sering kali menghambat pekerjaan itu sendiri menjadi tidak lancar, karena orang yang tidak mencintai pekerjaan­

BIODATANama : Tarjoko, SPd, MMTTL : Lampung, 27 Juli 1967Alamat : Jl. Unggas V–Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota PekanbaruNama Ibu : SuwartiNama Ayah : Semi Subarjo

RIWAYAT PENDIDIKAN:SDN 1 WatuagungSMPN PringsewuSMAN 5 Bandar LampungPGA BuddhaS1 Universitas Batang HariSTIE Widya Jayakarta

RIWAYAT PEKERJAAN :Staff Pembimas Buddha Kanwil Departe-men Agama Provinsi Jambi, th 1988-1996Pmyt Pembimas Buddha Kanwil Departe-men Agama Provinsi Jambi, th 1996-2007Pembimas Buddha Kanwil Departemen Agama Provinsi Jambi, th 2007-2012Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Riau, th 30 Agustus 2012 s.d Saat ini

RIWAYAT KELUARGAMenikah : Pada tahun 1995Istri : MursiniPekerjaan : GuruAnak : Dharma Eka Murdianto (20 Th) MahasiswaViryantoro Giri Saputra ( 18 Th) Pelajar

nya ia akan melakukan pekerjaannya itu dengan semaunya, lamban dan tidak se­rius,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Agar hal tersebut tidak terjadi dilingkungan kerjanya maka ia beru­saha untuk membangun prestasi kerja kepada setiap pegawai Bimas Buddha dengan berusaha mendorong agar setiap pegawainya dapat mencintai pekerjaannya.

“Saya selalu berupaya untuk men­ciptakan suasana kerja yang nyaman, damai, yang dapat memberikan man­faat, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi setiap pegawai, khususnya pega­wai di lingkungan Bimas Budha. Untuk itu, saya juga mengharapkan dukungan semua pihak agar kita semua bisa lebih baik dan lebih ikhlas dalam bekerja,” harapnya mengakhiri obrolan dengan tim Dinamis.

n belen/mus

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S23EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 24: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S24 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

GALERY FOTO

n Kakanwil Kemenag Riau H Tarmizi Tohor MA beserta isteri, Ketua UPZ Kanwil Kemenag Riau Drs H Irhas dan rombongan menyerahkan bantuan korban banjir di Simpang Kambing Kab. Kampar. (foto: ady)

n Persiapan pemberangkatan bantuan bahan makanan dan minuman ke lokasi korban banjir Kampar. (foto: jon)

n BAZ Provinsi Riau menyalurkan bantuan kepada korban banjir Kabupaten Kampar, (11-02-16). (foto: jon)

n Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor dan Ketua Baznas Riau Auni M Noor menyerahkan bantuan kepada amil zakat di aula Kanwil, (10-02-16). (foto: jon)

n Pembinaan pegawai dan penyerahan bantuan modal usaha untuk asnaf di aula Kakanwil, (10-02-16). (foto: jon)

n Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor menyerahkan bantuan untuk korban banjir dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Kampar. (foto: ady)

n PROGRAM RIAU PEDULI UPZ KEMENAG DAN BAZNAS

Bantu Asnaf danKorban Banjir

Page 25: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S25EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n Tim Inmas yang terdiri dari Kasubbag Inmas Darwison. Ady Yuliandi dan Mus-dalifah menghadiri Kegiatan Evaluasi Web Portalm Jaringan VPN-IP dan Vicon di Grand Inna Kuta Bali (02-02-16). (foto: jon)

n Foto bersama para Kasubbag Inmas se Indonesia Pada Acara Evaluasi Web Portal, Jaringan VPN-IP di Bali. (foto: jon)

n Pertemuan dengan Kesbangpolinmas dan instansi terkait tentang aliran sesat di aula Kakanwil, (12-02-16). (foto: jon)

n Kepala MAN 2 Muliardi bersama para siswa di Perpusatakaan MAN 1 Pekanbaru. Perpustakaan MAN 1 Pekanbaru meraih Juara II Nasional tingkat SLTA Tahun 2015. (foto: jon)

n Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang PHU di aula Kanwil lantai II, (11-02-16). (foto: jon)

PEMBANGUNAN KEAGAMAANDI BERBAGAI BIDANG

n Kakanwil Kemenag Riau membuka Kegiatan Sepakbola MAN Cup IX (foto: ady)

n Kakanwil menghadiri kegiatan Sepakbola MAN Cup IX di Kampar (foto: ady)

n Jajaran Kanwil Kemenag Riau dan Kemenag Kab Kota se Riau menghadiri Acara Entry Breafing dengan Irjen Kemenag RI di aula Kanwil, (05-02-16). (foto: ady)

Page 26: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S26 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

ARTIKEL

Mengapa Harus Berkata Kotor“Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat, maka hendaklah men­gucapkan kata­kata yang baik atau diam tanpa berkata­kata”

(HR. Bukhari Nomor 6018 dan Muslim Nomor 47). Orang yang beriman tutur katanya mestilah berman-faat, sehingga ia menjadi amat saleh. Masih periwayat yang sama Nabi Muhammad SAW pernah mengata-kan “Tutur kata yang baik itu adalah sedekah” (HR. Bukhari Nomor 6023 dan Muslim Nomor 2346). Bagi orang yang beriman, sikap diam lebih baik dari pada bertutur kata yang tidak bermanfaat. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah (2) Ayat 263 yang artinya “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun”.

Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Seorang mukmin bukanlah orang yang asal menuduh, mudah mengucapkan sumpah serapah, gemar berkata mesum, dan kotor lisannya”. Usamah bin Zaid menuturkan Rasu-lulah SAW bersabda “Allah SWT tidak menyukai hambanya yang suka berkata kotor dan membiasakan diri dengan ucapan-ucapan kotor” Di hadist lain Jabir bin Samurah menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya ucapan kotor atau kebiasaan berkata kotor bukan termasuk ajaran Islam sama sekali. Manusia yang terbaik keislamannya adalah yang terbaik perilakunya (akhlaknya)”.

Imam Al-Ghazali menjelaskan perkataan kotor yaitu ungkapan tentang perkara yang menjijikkan den-gan bahasa vulgar. Umumnya terjadi dalam ungkapan tentang hubungan suami istri dan kaitan-kaitannya. Kalangan mereka yang biasa dan gemar berkata kotor dan rusak moralnya, dengan biasa mengungkapkan hal itu secara terang-terangan, sementara kalangan orang baik-baik merasa sungkan, sehingga mereka

memakai simbol-simbol tersamar yang mungkin dipa-hami oleh pendengarnya. Misalnya “hubungan suami istri” diistilahkan dengan “sentuhan (lams), “buang air kecil dan besar” diistilahkan dengan “buang hajat” (qadha’ul hajah), “istri” diistilahkan dengan “keluarga” (ahl), dan masih banyak lagi.

Mereka juga tidak berterus terang dalam menamai berbagai jenis penyakit yang membuat malu pengidapnya. Misalnya penyakit kurap, borok, ambeien, ayan, dan lain-lain. Alangkah bai-knya jenis-jenis penyakit tersebut disebut dengan menggunakan bahasa samaran. Dengan demikian seorang muslim selalu terjaga kebersihan lisannya, kejernihan ucapannya, dan kesucian hatinya.

Akhhirnya kesimpulan yang dapat penulis petik bahwa berkata-kata kotor maupun mendengarnya merupakan sesuatu yang sangat menjijikkan. Ban-yak orang yang menjadi malu bila ada orang lain di sampingnya berkata kotor ataupun berbicara yang tidak senonoh dan vulgar (porno).

Semestinya hal ini harus disadari sepenuhnya oleh semua pihak, sehingga kita jangan terlalu murah mengobral kekotoran tutur kata kita. Berkata kotor dan kasar pada hakikatnya tidak menunjukkan ketinggian budi pekerti, melainkan menggambarkan kerendahan akhlak daan kelemahan kepribadian (tidak berkarakter). Kita jangan bangga bila berani berkata kotor dan tidak pantas. Semestinya justru kita sadar bahwa sekali kita berkata kotor dan tidak pantas yang tidak bermanfaat sedikitpun di hadapan orang lain, pada waktu itu orang akan semakin tahu bahwa kita bukanlah orang yang tidak terdidik. Semoga kita semua tidak termasuk golongan orang-orang yang gemar berkata kotor.

n Guru MTs Negeri Bengkalis

n Oleh:Suseno

KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

H.M. Saman, S.Sos, MSiKabag TU

Drs. H. Ruslan, M.Pd.IKabid Pakis

Drs. H. Asmuni, MA Kabid Urais & Binsyar

Drs. H. Mahyudin, MAKabid Pend. Madrasah

Drs. HM. Aziz, MAKabid Haji &Umroh

Drs. H. IrhasKabid Penaiszawa

Yesri Elvis Hasugian, SThPembimas Kristen

Yuliana, SAgPembimas Katolik

Nengah Sujati, SAgPembimas Hindu

Tarjoko, SPd, MSiPembimas Budha

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PERESMIAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SENIN, 11 JANUARI 2016

Oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MATertanda

Ada sebagian orang yang san-gat suka dan gemar berkata kotor (mencarut). Bila terjadi peristiwa kecil saja sontak ia lantas bercarut. Kalau bertemu dengan teman ia secara tidak sadar berkata kasar dan kotor yang rasanya tidak enak untuk diden-gar. Mengapa ia tidak mengucapkan salam ketika berjumpa sesama teman? Mengapa harus mengucap-kan perkataan yang tidak pantas dan tidak berguna ketika menghadapi suatu keadaan. Mengapa harus mencarut jika menghadapi suatu kejadian kecil yang mengagetkan. Apakah orang seperti itu kehabisan

perbendaharaan kata atau kosa kata untuk berucap? Hanya orang yang bersangkutanlah yang dapat menjawab sederet pertanyaan di atas.

Dari kacamata iman, orang yang berkata kotor itu adalah mereka yang masih lemah imannya, atau setidak-tidaknya ia tidak dapat secara baik mengimple-mentasikan imannya dalam tata krama bertutur kata. Sabda Nabi Muhammad SAW “Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat, maka hendaklah mengucapkan kata-kata yang baik atau diam tanpa berkata-kata”

Page 27: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S27EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Kiat Kiat Mencari Rezeki

n Oleh:Masnur, S.Ag

Liku­liku kehidupan memang tak bisa dikalku­lasi dengan hitungan.

Negeri yang sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan. Kegoncangan melanda di mana­mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan yang tidak bisa di­tanggalkan. Begitulah kalau krisis ekonomi sudah mema­kan korban.

Yaitu ‘dari jalan yang tidak diharapkan dan di-angankan-angankan,’ demikian komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Agung memberitahukan, ba-rangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Bah-jatun Nadhirin 1/44).

3. TawakkalAllah berfirman : “Dan barangsiapa

yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)

Yakni ‘barangsiapa yang menyerah-kan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia ing-inkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam dalam Al Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.

Dan tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya menjalani us-aha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim mengatakan: “Tawakkal dan kecukupan (yang Allah janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan kele-mahan semata, sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang demikian itu merupakan tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak sepantasnya seorang hamba menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak berbuat dan berusaha. Seharusnya dia menjadikan tawak-kal tersebut bagian dari asbab yang diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna makna makna tawakkal kecuali dengan itu semua.” (Zadul Ma’ad 2/315). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih :

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberi-kan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi rezeki, pergi dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pu-lang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. SyukurSyukur adalah jalan lain yang Allah berikan

kepada kaum mukminin dalam menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman: “Kalau seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhn-ya adzab-Ku sangat keras.” (QS. Ibrohim : 7)

Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki kita. Adapun

hakekat syukur adalah: “Mengakui nikmat tersebut dari Dzat Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain ketaatan kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita (tafsir Qurthubi 9/225)

5. BerinfaqSebagian orang barangkai menyangka

bagaimana mungkin berinfaq dapat menda-tangkan rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita menjadi berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman : “Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)

6. SilaturrahimDalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi

wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturo-hmi.” (HR. Bukhori Muslim)

7. DoaAllah memberikan senjata yang ampuh bagi

muslimin berupa doa. Dengan berdoa seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala kita menghadapi kesulitan rezeki.

“Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya).

n Pegawai Kementerian AgamaKabupaten Kampar

Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang meng-aturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah berfirman yang artinya: “Dan tidaklah yang me-lata di muka bumi ini melain-kan Allahlah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)

Keyakinan yang mantap ada-lah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan (ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap

problem yang dihadapi manusia. Diantaranya:

1. Berusaha dan BekerjaSudah merupakan sunnatullah seseorang

yang ingin mendapatkan limpahan rezeki Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala: “Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka berte-baranlah di muka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.”(QS. Al Jumu’ah : 10)

Rezeki Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Pada-hal mulia atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut halal atau haram.

2. TaqwaBanyak orang melalaikan perkara ini, karena

kesempitan hidup yang dialaminya. Dia meng-abaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar menunggu datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan: Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Al-lah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disang-ka-sangkanya.” (Surat At Talaq ayat 3)

“Rezeki Allah itu harus diusahakan

dan dicari. Tapi, kadang­kadang karena gengsi,

sombong dan har­ga diri seseorang enggan bekerja.

Page 28: Edisi FEBRUARI

LIPUTAN KHUSUS

n ALIRAN SESAT

Kurangnya Pemahaman Agama Jadi Pemicu UtamaAliran keagamaan

sempalan cendrung mendorong lahirn­

ya radikalisme agama, radikalisme agama ber­dampak pada munculnya sikap ekstrimisme, dimana sikap tersebut dapat menun­culkan tindakan terorismi. Sikap ini pada umumnya muncul pada orang atau kelompok yang memiliki pe­mahaman agama yang dang­kal, salah dalam memahami teks­ teks agama, akidah yang kacau, berfikir sempit dan emosional.

Orang yang memiliki kedangkalan agama akan memiliki pemahaman yang kacau terhadap kitabullah dan sunnah Rasul. Dengan hanya mengambil mak­na­makna lahiriah tanpa mamahami makna yang tersurat dan tersirat lalu dianggapnya sebagai pemahaman versi sendiri yang paling benar dan sakral, se­hingga bila ada orang lain yang berbeda dengan pemahamannya dianggap salah bahkan seringkali dianggap kafir. Faham ini cenderung memegang teguh ajaran­aja­ran mereka dengan sangat membabi buta.

Pemahaman yang salah dan dang­kal pada agama pada gilirannya akan menggiring untuk bersikap fatalis dan mengisolasi diri, dimana sebagian dari mereka akan apatis terhadap agamanya yang akan menghilangkan daya dobrak untuk menjadi penggerak sebuah ke­majuan dan peradaban Islam, sedang­kan yang lain akan mengurung diri dibawah pengaruh pikiran­pikiran dan ajaran­ajaran sesat. Kelompok ini beru­saha memisahkan diri dari masyarakat guna membentuk kelompok­kelompok eksklusif yang seringkali tidak mem­bedakan halal dan haram, anarkis dan arogan sebagai bentuk pembenaran terhadap prinsip mereka, baik secara konsepsional maupun akidah.

Pada akhirnya, mereka melakukan ak­tifitas kekerasan dengan mempergunakan simbol Islam yang merugikan umat Islam pada umumnya. Kelompok ini memahami jihad hanya dengan arti perang (qital). Padahal, menurut para ulama jihad selain mempunyai makna qital (perang), juga mempunyai makna ishlah (perbaikan).

Di Indonesia sendiri, akhir­akhir

ini dinamika umat Islam semakin diramaikan dengan berkembangnya berbagai komunitas religius yang mengembangkan seperangkat ajaran yang berbeda dengan ajaran Islam yang telah dipraktikkan oleh umat Islam sela­ma ini. Hampir setiap hari, khususnya di daerah Jawa, ada saja yang mengaku dirinya Nabi dengan membawa ajaran­ ajaran kepercayaannya sendiri.

Kondisi tersebut barangkali dise­babkan karena struktur masyarakat muslim Indonesia yang heterogen dan akomodatif menyebabkan aliran­aliran keagamaan sempalan sangat mudah diterima hingga tumbuh subur dan berkembang di Negara ini. Meski cukup banyak dan sudah sangat lama merongrong bangsa Indonesia, hingga kini belum ada data konkrit tentang ali­ran­aliran sesat tersebut, baik menyang­kut nama­nama aliran keagamaan apa saja yang berkembang, tokoh­tokohnya, aspek­aspek ajarannya, maupun in­ventarisasi jumlah pengikutnya.

Yang muncul hanya berupa per­nyataan pemuka agama dan institusi keagamaan sebagai respon terhadap komunitas tersebut, pada akhirnya lahir pernyataan sikap dari oramas tertentu yang mencap aliran­aliran keagamaan atau komunitas religius tersebut sebagai aliran sesat atau yang bisa disebut den­gan aliran sempalan.

Kerukunan Jantung Ketahanan NegaraKepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Riau Drs H Tarmizi Tohor MA menegaskan, kerukunan umat beragama merupakan jantung

DINAMIS­Aliran sesat bukan fenomena baru, sudah ada sejak zam­an Rasulullah. Namun istilah gerakan sempalan beberapa tahun terakhir ini menjadi populer di Indonesia sebagai sebutan untuk berbagai gerakan atau aliran agama yang dianggap “aneh”, alias menyimpang dari aqidah, ibadah, dan amalan mayoritas umat. Istilah ini, lebih ke arah konotasi negatif, seperti protes dan pemisahan diri dari mayori­tas, sikap eksklusif, pendirian tegas tapi kaku, klaim monopoli atas kebenaran, dan fanatisme yang disebabkan karena dangkalnya pemahaman terhadap agama.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S28 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 29: Edisi FEBRUARI

dari ketahanan negara. Pertentangan dan perselisihan umat beragama akan melahirkan kehancuran yang fatal bagi semangat persatuan bangsa.

“Sendi­sendi kehidupan beragama mudah sekali terprovokasi dengan isu­isu yang tidak sehat, maka kesadaran kerukunan umat beragama (KUB) harus terus dikawal dengan sebaik­ baiknya,” ujarnya kepada Tim Dinamis menyikapi maraknya isu keagamaan yang melanda Indonesia termasuk Provinsi Riau akhir­ akhir ini.

Untuk itu, pengawalan kerukunan beragama merupakan tata kehidupan yang wajib dilakukan, di antaranya menimalisir gesekan­ gesekan yang menimbulkan SARA. Maka kesadaran umat beragama terhadap pentingnya kerukunan itu harus dipupuk dan di­tingkatkan melalui penyiaran agama, aktifitas keagamaan dan pendirian rumah ibadah. Mengawal kehidu­pan beragama agar tetap rukun dan berkembang, tentulah dengan sema­ngat mematuhi segala aturan peyiaran beragama dan pendirian rumah ibadah.

Tarmizi menuturkan, semakin hari kelompok pemikiran radikal dan fun­damental muncul di Indonesia. Semua itu mengancam kerukunan dan kedamaian negara Indonesia. Disinilah peran Kementerian Agama kian dirasakan mas­yarakat. “Kementerian Agama melalui aparaturnya selalu mengawasi, memberi­kan pencerahan dan pemahaman kom­prehensif ajaran dan pengama­lan agama agar kehadiran ag­ama bukan sebagai biang konflik tapi sebagai solusi bagi tumbuh dan kem­ b a n g n y a rasa rukun, damai, sentosa dan se­jahteranya Indonesia di masa depan,” ucapnya.

MUI yang Berhak Keluarkan FatwaDalam sejarah agama­agama, ter­

masuk Islam, perbedaan pendapat mengenai tafsir terhadap teks, ajaran, dan doktrin keagamaan senantiasa muncul di setiap jaman. Tidak jarang, perbedaan pendapat tersebut kemudi­an melahirkan aliran, madzhab, sekte, dan kelompok keagamaan yang baru yang berbeda dari pandangan keag­amaan arus utama (mainstream). Aliran, madzhab, sekte, dan kelompok keag­amaan yang baru tersebut kemudian muncul sebagai‚ gerakan keagamaan bermasalah karena dianggap meny­impang dan menimbulkan keresahan bagi kelompok keagamaan terdahulu karena menyimpang atau sesat dan menyesatkan.

Menurutnya, aliran­ aliran s e m p a l a n b a i k y a n g mengaku di­rinya agama atau seke­dar organ­isasi makin marak di

masyarakat. Hampir setiap hari ada saja aliran yang lahir dengan mengaku dirinya sebagai nabi dan sebagainya. Saat ini, beberapa aliran yang menonjol yaitu Syiah, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Salafi Wahabi dan Baha’i.

“Namun untuk menetapkan aliran atau mazhat tersebut sesat atau tidaknya, tidak menjadi tugas dari Kementerian Agama. Kita sifatnya hanya memberikan bimbingan dan pembinaan kepada mas­yarakat. Kewenangan mengeluarkan Fatwa sesat atau tidaknya adalah tugas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan berpedoman pada 10 kriteria aliran sesat yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2014 lalu kemenag RI menerbitkan buku tentang Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia, bah­wa gerakan keagamaan baru (new religious movement) merupakan fakta dan realitas yang terjadi di masyarakat, kapanpun dapat muncul, baik yang direspon dengan menun­jukkan sikap pro dan kontra. Gerakan terse­but secara fenomenal ada yang bermasalah dan ada yang tidak bermasalah.

“Buku ini menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah aliran dan ger­akan keagamaan bermasalah dengan cara­cara berkemanusiaan, berkeadilan, dan berkeadaban. Memperkokoh fungsi agama dalam mengembangkan potensi manusia paripurna (insan kamil), dan memfasilitasi penyelesaian antara mereka yang dianggap aliran bermasalah dengan masyarakat pada umumnya melalui cara­cara damai dan demokratis,” ungkapnya.

Untuk itu ia menghimbau masyar­akat untuk tetap waspada dan mem­perdalam ilmu agamanya, sehingga tidak mudah terkontaminasi dan ter­pengaruh dengan ajaran­ ajaran baru yang terus merongrong masyarakat.

Terhadap eks Gafatar yang sudah dikembalikan ke Riau, Tarmizi men­

gatakan, hendaknya dilakukan pendekatan dan pembinaan

secara khusus agar bisa diterima kelmbali oleh

masyarakat. Karena ia melihat ada ke­

ganjilan pada sosok eks Gafatar yang bertindak dan berprilaku diluar batas kemanu­sian, seperti rela meninggalkan keluarga demi mengikuti sys­tem ketahanan p a n g a n d i Kalimantan.

n musn Tarmizi Tohor

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S29EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 30: Edisi FEBRUARI

LIPUTAN KHUSUS

Sesat, Gafatar Metamorphosis dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah

Aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah sesat dan menyesatkan, karena merupakan metamorfosis dari aliran al Qiyadah al Islamiyah mengajarkan paham dan keyakinan Millah Abraham yang mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahu­

di dengan menafsrikan ayat­ ayat al Qur’an tidak sesuai dengan kaedah dan tafsir.

Dinamis­ Hal tersebut ditegaskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof Dr HM Nazir Karim MA, saat dihubungi Dinamis melalui via selulernya terkait dengan telah ke­luarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditandatangani Ketua Prof Dr Hasanuddin AF MA dan Sekretaris Drs HM Asrorun Ni’am Sholeh MA tertanggal 3 Februari 2016 lalu.

Menurut Nazir, dalam Fatwa MUI tersebut dijelas­kan juga ten­tang pengikut aliran Gafatar yaitu mereka yang meyakini faham dan ajaran keagamaan Gafatar

adalah murtad (keluar dari Islam), wajib bertaubat dan segera kembali kepada ajaran Islam (al­ruju’ila al­haq), dan yang mengikuti kegiatan sosial tetapi tidak meyakini ajaran keagamaannya tidak murtad, tetapi wajib keluar dari komunitas Gafatar untuk mencegah tertular/ terpapar ajaran yang menyimpang.

Selanjutnya, pemerintah wajib melarang penyebaran aliran Gafatar serta setiap paham dan keyakinan yang sempurna, dan melaukan penindakan hukum sesuai dengan peraturan perun­dang­ udangan yang berlaku terhadap pimpinan Gafatar yang terus menye­barkan keyakinan dan ajaran keaga­maannya. Pemerintah wajib melaku­kan rehabilitasi dan pembinaan secara terus menerus terhadap penghikut, anggota dan pengurus eks Gafatar.

Rekomndasi, pertama; para ulama agar memberikan pembinaan dan pembimbingan terhadap para pengurus, pengikut, dan simpati­

san eks Gafatar supaya kembali kepada ajaran Islam serta

mengingatkan umat Islam untuk mem­

pertinggi ke­

waspadaannya agar tidak terpengaruh oleh aliran sesat. Kedua; Pemerintah diminta untuk tetap menjamin hak keperdataan dari para pengikut, ang­gota dan pengurus Gafatar, termasuk hak kepemilikan atas aset dan properti. Ketiga; Masyarakat dan umat Islam dihimbau untuk dapat menerima kembali para pengikut, anggota dan pengurus Gafatar yang mau bertaubat dan kembali kepada ajaran Islam agar dapa kembali menjadi bagian dari umat Islam dengan mengedepankan seman­gat ukhuwwah Islamiyah (persau­daraan seagama), ukhuwwah wathani­yah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwwah basyariyyah (persaudaraan kemanusiaan). Keempat; Masyarakat agar senantiasa mengawasi penyebaran ajaran menyimpang dan melaporkan kepada yang berwenang, serta tidak melakukan langkah­ langkah anarkis.

“Untuk itu kita menghimbau kepada masyarakat untuk berpegang teguh pada ajaran agama yang baku, terus waspadai aliran yang mencoba mem­pengaruhi kita. Jangan percaya iming­ iming oleh pihak lain, mungkin awalnya hanya menawarkan sesuatu yang tidak berkaitan dengan agama dan akidah, tetapi lama kelamaan mereka akan merasuki akidah kita,” himbaunya.

n musn M Nazir

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S30 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 31: Edisi FEBRUARI

Sosialisasikan Fatwa MUIdan Bina Eks GAFATAR

Dinamis­Sehubungan dengan Fatwa MUI Nomor 6 Tahun 2016 ten­tang Aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Riau, H M Saman S Sos M SI, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam No. Dj.II/HM.01/316/2016 tertanggal 29 Januari 2016 perihal Pelayanan Bimbingan dan Pembinaan Terhadap Eks Gafatar, telah meminta agar Kementerian Agama se Indonesia melakukan pembinaan terhadap Eks Gafatar.

Dalam surat terebut, kata Saman, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dihimbau untuk mensosialisasikan Fatwa MUI No 6 Tahun 2016 tentang Aliran Gafatar dan mencegah penyebarluasan faham atau gerakan Gafatar di daerah masing­ masing dengan cara berkoor­dinasi dengan pemerintah daerah dan ormas, sekaligus melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap eks simpatisan, anggota dan pengurus Gafatar.

Bimbingan dan pembinaan dilaku­kan dengan cara membimbing dan membina agar kembali kepada ajaran Islam dengan bertaubat kepada Allah SWT. Melakukan komunikasi, dialog, melakukan kunjungan ke rumah, tem­pat penampungan sementara untuk melakukan permberdayaan melalui dana sosial keagamaan Islam seper­ti infaq, shadaqah dan zakat yang dikoorinasikan bersama BAZ daerah masing­ masing.

Dalam memberikan pelayanan bimbingan dan pembinaan hendak­nya mengedepankan semangat kerukunan, tenggang rasa, saling menghormati serta mengedepankan semangat persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan, dan tidak dibenar­kan menggunakan cara­ cara pemak­saan atau kekerasan.

“Berdasarkan surat tersebut, Kakanwil Kemenag Riau mengin­

strusksikan kepada kepala KUA Kecamatan dan para penyuluh agama Islam agar berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk melakukan pemantauan terhadap eks simpatisan, anggota dan pengurus Gafatar serta mencegah ajaran Gafatar kembali terjadi,” ujarnya.

Kebijakan Kemenag Lebih lanjut Saman mengatakan,

tanggungjawab dalam pembinaan kehidupan beragama tidak dapat semata­mata dipikulkan kepada pemerintah. Umat beragama sendiri­lah yang pertama­tama dan terutama harus memikul tanggungjawab itu. Pemerintah lebih banyak berperan sebagai kekuatan penunjang, dan memberikan kesempatan agar pelaksanaan ibadah dan amal agama itu dapat berjalan dengan tenang dan tenteram.

Indonesia bukan nega­ra agama dan juga tidak mengenal agama tertentu sebagai agama negara. Pemerintah menjamin sepenuhnya kemerde­kaan beragama. Negara/

Pemerintah tidak berwenang men­campuri masalah intern agama, baik ajaran maupun kelembagaanya. Pemerintah dan Umat Beragama bertanggungjawab dalam pembinaan kerukunan beragama.

Peningkatan kualitas umat berag­ama dilaksanakan dengan melaku­kan pembinaan­pembinaan, antara lain : 1. Pembinaan Kemandirian Rumah Ibadah, 2. Peningkatan Fungsi Dakwah dan 3. Peningkatan Keakraban dalam Hubungan Kemasyarakatan

“Potensi Konflik menurut analisis para pakar, ada 3 faktor penyebab terjadinya konflik antar umat beraga­ma Faktor Ekonomi dan Politik, Faktor

Agama itu sendiri. yang meli­puti dan Faktor Lokalitas dan Etnisitas. Sedangkan faktor perekat meliputi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kepercayaan kepada ke­hidupan di hari kemudi­an, memandang sesuatu selalu melihat dua aspek,

yaitu aspek dunia dan akhirat, kesediaan

untuk hidup sederhana

dan berkor­ban dan senantiasa me­megang teguh pen­dirian yang ber­kaitan dengan aqidah agama,” jelasnya. n mus

n M Saman

n Pembinaan kelompok aliran Gafatar di Riau

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S31EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 32: Edisi FEBRUARI

LIPUTAN KHUSUS

PEMBINAAN UNTUK 50 EKS GAFATAR

Lembaga Keagamaan Harus Pro AktifDinamis-Menyikapi maraknya faham dan

aliran menyesatkan yang muncul setiap saat, maka semua lembaga keagamaan harus pro aktif untuk mengantisipasi merasuknya faham tersebut di masyarakat. Baik melalui peman-tauan langsung, pertemuan maupun dakwah.

Hal tesebut ditegaskan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, Dr H Abdul Razak Z MM, saat dihubungi Dinamis melalui via selulernya.

Menurutnya, semua lembaga keagamaan khususnya lembaga keagamaan Islam seperti MUI, Muhammadiyah, NU dan sebagainya harus bersikap aktif untuk memantau langsung umatnya. Agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh faham- faham yang tidak jelas, seperti Gafatar yang baru- baru ini cukup meresahkan masyarakat.

“Ada beberapa yang kita lakukan di FKUB Provinsi Riau, diantaranya kita menghimbau kepada masing- masing agama untuk melaku-kan pembinaan pada umatnya agar keyakinan dan kemurnian agama tetap terjaga. Sehingga

tidak mudah dirasuki oleh ajaran- ajaran yang tidak jelas,” jelas Razak.

Selanjutnya, memfungsikan rumah ibadah sebagai tempat untuk melakukan pembinaan kepada umat. Merancang kurikulum lembaga pendidi-kan sedemian rupa untuk mengantisi-pasi masuknya paham radikal mulai dari taman kanak kanak hingga perguruan tinggi.

Perlunya kurikulum lembaga pendidikan diran-cang untuk antisipasi faham menyimpang, kata Razak, hal tersebut karena hampir semua hasil riset dan survei mutakhir tentang kecenderungan anak muda untuk tertarik dan menja-di pendukung

paham dan aksi radikal. Ini tidak hanya terjadi di kalangan Islam melainkan juga agama yang lain.

“Selain itu peran pemerintah, pemerintah harus hadir memfasil-itasi umat bergama yang ingin membuat regulasi terkait dengan

agamanya masing- masing. Dengan demikian ada kepastian hukum dan batasan- batasan

ajaran atau faham yang bisa disebut menyimpang,”

ungkapnya seraya berharap semua pihak tetap waspadah dan pro aktif untuk mengatisipasi paham- pa-ham yang bisa memicu perpecahan.

n mus

n Abdul Razak Z

Dinamis-Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Sosial, Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pembinaan pada 50 orang eks Gafatar yang beberapa waktu lalu di pulangkan dari Kalimantan Barat ke Riau.

Kepala Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs H Saifunajar MH, kepada Dinamis menuturkan, pembinaan tersebut berlangsung selama 5 hari di tempat pengung-sian Rusunawa Jalan Mekar Sari Pekanbaru.

“Dari data yang kita peroleh, sebenarn-ya data eks Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan ke Riau itu sebanyak 145 orang, namun saat tibada di Jakarta mereka di jemput oleh keluarga masing- masing, sehingga yang dipulangkan ke Riau hanya 50 orang,” jelasnya.

Menurutnya, pembinaan tersebut dilaku-kan untuk mengembalikan pola pikir eks

Gafatar yang sudah didoktrin dengan ajaran- ajaran yang menyesatkan yang merupakan metamorfosis aja-ran Millah Abraham yang mencam-puradukkan ajaran Islam.

“Selama lima hari kita lakukan pembinaan, tapi mereka masih cendrung tertutup, sehingga

sangat sulit untuk mendap-atkan informasi yang

pasti tentang program Kedaulatan Pangan yang dibekingi oleh aliran Gafatar. Untuk itu, pembinaan lanjutan akan dilakukan di Kabupaten/ Kota sebelum di pulangkan ke rumahnya masing- masing,” ujarnya.

Saifun menuturkan, pada umumnya Eks Gafatar Riau tersebut merupakan mendatang dan tidak memiliki KTP Riau, namun sudah menetap cukup lama di Riau, seperti dari Indragiri Hulu sebanyak 2 orang, Dumai 1 orang, Kampar 7 orang dan 40 dari Pekanbaru. Terdiri dari unsur Kepala Keluarga Laki- laki dan Perempuan, anak- anak, dan termasuk satu orang janda.

“Kalau kita lihat, keberangkatan mereka ke Kalimantan karena faktor ekonomi. Dengan program ketahanan pangan yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Programnya she bagus, namun caranya yang salah, kalau dibentengi dengan aliran yang menyesatkan,” jelas Saifun.

Pemerintah khususnya Kementerian Agama akan terus melakukan pembinaan kepada Eks Gafatar Riau, sampai mereka kembali kepada ajaran Islam yang sesung-guhnya. Dan terhadap masyarakat, Saifun menghimbau, agara menerima kembali ke-hadiran eks Gafatar dengan tangan terbuka.

“Kita juga menghimbau kepada masyar-akat untuk tetap waspadah terhadap aliran- aliran atau faham yang banyak bermunculan saat ini, seperti Baha’I dan Salaf Wahabi dan lainnya dengan tetap memperkokoh kesatuan dengan tidak mudah tertarik dengan aliran atau faham yang tidak jelas,” harapnya.

n mus/jon/sobrin Saifunajar

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S32 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 33: Edisi FEBRUARI

Transmigrasikan Eks Gafatar

Cegah Paham Radikalisme dengan Deteksi DiniDinamis- Radikalisme tidak hanya monop-

oli kelompok keagamaan,tetapi juga terjadi pada semua gerakan ideologis yang dilakukan dengan cara fanatik dan revolusioner. Untuk itu upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mencegah paham radikalisme di masyarakat dengan melakukan deteksi dini, pencegahan dini, deradikalisme (pengembalian situasi) dan peningkatan kepekaan teritorial.

Demikian ditegaskan Kolonel CZI NRP 1900022610868 Kasrem 031/Wb I Nyoman Parwata S E M Si pada acara Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama se Provinsi Riau Tahun 2016 di Hotel Alpha Jalan Harapan Raya Pekanbaru, Sabtu (20/2).

Berdasarkan Undang Undang Ri Nomor 34/ 2014 tentang TNI, ada 14 tugas yang menjadi tupoksi TNI, diantaranya mengatasi gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, mengamankan wililayah perbat-asan, mengamankan obvitnas strategis, tugas perdamaian dunia, mengamankan presiden

dan wapres beserta keluarga, memberdayaan wilhan dan kuat pendukung, bantu tugas pemda, bantu tugas polri dalam kantibnas, amankan tamu Negara setingkat kepala Negara, tanggulangi akibat bencana dan pengungsi, search dan resque, dan membantu pemerintah amankan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan

Terkait UU nomor 34 tahun 2004 tentang tugas TNI salah satun upaya men-gatasi terorisme yaitu dengan melakukan pengembangan wawasan kebangsaan kepada seluruh masyarakat dengan mengedepan-kan penguasaan geografi, demografi, serta meningkatkan Komunikasi Sosial (komsos) dengan mengefektifkan Pembinaan Teritorial.

Selain itu, dari segi intelijen dalam pencegahan penyebaran paham radikal dan teroris tersebut dengan cara deteksi dini, dan deradikalisasi

peningkatan kepekaan pemberdayaan aparat di wilayah terutama babinsa, Babinkamtibmas,

RT/RW, ninik mamak karena pemberdayaan

tugas aparat tersebut dapat menghasilkan data dan informasi tentang keberadaan adanya radikalisme dan terorisme

sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat.

n mus/adi

n Wandi Utama

Dinamis- Eks Gafatar Provinsi Riau yang sudah di pulangkan ke daerah masing- masing hendaknya dilakukan pembinaan dan penga-wasan lebih lanjut agar kembali pada idiologi Pancasila. Jika memungkinkan, Pemerintah dapat menampung dan mengumpulkan eks Gafatar untuk ditransmigrasikan.

Demikian ditegaskan Kasubdit Binkamsa Polda Riau, AKBP Drs H Yunus S Psi, M Si Polda Riau yang ditemui Dinamis pada acara Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama se Provinsi Riau Tahun 2016 yang ditaja oleh Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Riau 19- 21 Februari di Hotel Alpha Jalan Harapan Raya Pekanbaru.

Ia mengatakan, program pertanian yang dilakukan oleh eks Gafatar di Kalimantan Barat cukup bagus, karena bisa menghidup-kan lahan tidur menjadi lahan pertanian yang subur dan bisa menghasilkan. “Untuk itu, perlu di bina dan dilanjutkan dengan program pe-merintah yang lebih jelas, seperti transmigrasi ke daerah- daerah transmigran Kalimantan, Sulawesi dan beberapa daerah lainnya.”

Menurut Yunus, apa yang menimpa pada eks Gafatar merupakan penyakit sosial mas-yarakat yang lahir karena faktor ekonomi. Tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi dapat menjadikan seseorang mengha-lalkan segala cara agar kebutuhan ekonominya terpenuhi tanpa menghirau-kan aturan dan norma masyarakat.

Secara garis besar, ada 9 faktor penyebab timbulnya penyakit sosial di masyarakat, pertama; kurangnya

pemahaman dan ketaatan agama, kedua; struktur keluarga yang tidak utuh (broken home) ketidakharmonisan keluarga yang di akibatkan oleh keadaan keluar-ga yang berantakan dap-at mendorong individu melakukan perilaku menyimpang. Ket-iga; faktor ekonomi keluarga, keem-pat; pelampiasan rasa kekecewaan, elampiasan rasa kekecewaan dapat menimbulkan perilaku di luar ken-dali orang yang

bersangkutan. Kalima; pengaruh lingkungan masyarakat, keenam; pengaruh kemajuan IPTEK, ketujuh; proses sosialisasi nilai nilai kebudayaan yang menyimpang, kedelapan; ketidak sanggupan menyerap nilai dan norma

yang berlaku. Dan sembilan; anak yang putus sekolah dan tidak punya keahlian.

Untuk pengendalian penyakit sosial tersebut, kata Yunus, perlu dilakukan penyuluhan atau ceramah keagamaan, hukuman, baik hukuman sosial maupun

pidana. Membimbing atau mengajak berupa anjuran dengan sopan dan tidak memaksa,

menekankan norma-norma yang baik yang berlaku di daerah tersebut, menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, dan menyampaikan

nilai, norma dan aturan secara berulang-ulang. “Penyampaian pesan ini dapat di lakukan melalui ceramah, papan

informasi, spanduk atau menggunakan media massa dan audio visual. Dengan ini dapat mene-kan dan meminimalisir penyakit masyarakat, termasuk aliran atau faham sesat. Karena kita di kepolisian hanya bisa bertindak jika ada penyimpan-gan dan laporan dari masyarakat” ungkapnya. nmus/anto/afnetin Yunus

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S33EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 34: Edisi FEBRUARI

LIPUTAN KHUSUS

Eks Gafatar Belum Sadar Sepenuhnya

Perkuat Ahlusunnah WaljamaahDinamis­Agar tidak

termudah terasuki oleh aliran atau faham­ faham Islam radikal, pengu­rus Nahdatul Ulama Provinsi Riau terus mem­perkuat pemahaman ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) bagi masyar­akat khususnya pengu­rus, anggota dan jamaah.

“Diantra kegiatan rutin NU Riau adalah memperkuat ahlusun­nah waljamaah khususnya bagi pengurus dan pendidikan dengan materi NU. Semoga dengan kegiatan ini kita lebih dapat mena­mankan nilai­ nilai sunat sesuai ajaran Islam,” ujar Wakil Sekretaris NU, Zainur S HI, ME Sy, Sabtu (20/2) di Hotel Alpha Pekanbaru.

Menurutnya, sejauh ini belum ada laporan pasti jamaah NU yang masuk Gafatar. Namun demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna meminimalisir gejolak yang ditimbulkan oleh Gafatar dan faham lainnya.

“Secara data, jamaah NU tidak ada yang terlibat Gafatar. Namun demikian, kita akan terus melakukan pemantauan, bimbingan dan memberi penjelasan kepada jamaah terkait maraknya aliran sesat agar tidak mudah ter­pengaruh,” ujarnya.

n mus

Muhammadiyah Anti PerpecahanDinamis­Dua cara

berdakwah yang se­lalu ditanamkan oleh pengurus dan anggota Muhammadiyah da­lam rangka mengawal umatnya agar tidak mudah terpengaruh oleh aliran atau faham menyesatkan, yaitu dakwah bilhal (sikap) dan dakwah bilmakal (berbicara). Setiap ke­giatan jadi dakwah, bukan dakwah jadi kegiatan.

Selain itu kata Ketua sekaligus Koordinator Majelis Dikdasmen Pengurus Wilayah M u h a m m a d i y a h (PWM) Provinsi Riau, Drs Irman Majid MA, kepada Dinamis beber­apa waktu lalu, selain dua cara berdakwah tersebut, pengurus dan anggota juga terus menjalankan 9 kebiasaan emas Muhammadiyah.

“9 kebiasaan emas itu adalah, kebiasaan shalat, kebiasaan pua­sa, kebiasaan ber zakat, infaq dan sadaqah, kebiasaan melaksanakan

adab Islam, kebiasaan membaca al qur’an, kebiasaan membaca, kebiasaan menghadiri pengajian, kebiasaan tertib berorganisasi, dan kebiasaan ber­fikir positif dan murah senyum,” jelasnya.

D i t a m b a h k a n , Wakil Ke tua yang juga koordinator Ma je lis Tablik dan Lembaga P e n g e m b a n g a n P e s a n t r e n P W M Riau, Dr H Abdul Wahid M Us, upaya Muhammadiyah da­lam mengawal umat­nya di Riau adalah dengan menjalankan agenda rutin pengaji­an dan pengkaderan.

“Sekitar 15 ribu j a m a a h M u h a m ­madiyah yang resmi diluar simpatisan, ter­us kita bina melalui

pengajian rutin dan pengkaderan. Sehingga tidak mudah dipecahkan oleh isu apapun, termasuk aliran atau faham yang menyesatkan,” jelas Abdul Wahid.

n mus/azman

n Abdul Wahid

n Irman Majid n Zainur

Dinamis­Walaupun Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Sosial bek­erjasama dengan Kementerian Agama, Kesbangpol, MUI, TNI dan Polda Riau minggu pertama bulan Februari 2016 telah melakukan pembinaan selama sepekan kepada eks Gafatar, namun belum bisa menyadarkan secara penuh untuk kembali ke ajaran agama Islam yang sebenarnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Drs Ardi Basuki M Si, di Ruang Kakanwil Kemenag Riau usai menghadiri Koordinasi Antisipasi Potensi Konflik Kerukunan Umat Beragama Provinsi Riau.

Menurutnya, isu isu aktual ten­tang perkembangan ormas di Riau, terutama yang perlu waspadai, sep­erti Gafatar. “Ternyata gafatar yang kita bina, sampai sekarang mereka masih menyebut dirinya Islam tapi meraka sendiri membaca dua kali­mat syahadat tidak mau, kita sudah sediakan tempat solat namun mereka

tidak mengisinya dan mereka juga tidak solat dan mereka tetap bersi­kukuh meraka tidak sesat,” ujar Ardi. “Justru mereka merasa terganggu karena mereka mengakui mengikuti program kedaulatan pangan, disana mereka disediakan lahan pertanian,” tambanya.

Itu artinya, pihak pemerintah belum bisa menyadarkan secara penuh. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan, karena kemungkinan mereka terhipnotis atau sudah dicuci otaknya, sehingga cara berpikirnya sudah berubah. Tetap menjalankan iba­dah, tapi prilaku mereka tetap dengan cara mereka.

“Untuk data konkrit berapa pengi­kuti Gafatar yang ada di Riau, tudak diketahui secara pasti karena mereka pergi diam­ diam. Kalau yang pulang dari Kalimantan ke Jakarta sebanyak 145 orang, yang pulang ke Riau 50 orang,”ujarnya saat ditanya tentang jumlah pengikut Gafatar di Riau.

n mus/jonn Ardi Basuki

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S34 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 35: Edisi FEBRUARI

yang telah ditetapkan syariah• Mengkafirkan sesama Muslim

tanpa dalil syar’i

ALIRAN SESAT YANG TELAH DI FATWA KAN MUI• Syiah• Jamaah Ahmadiyah• L e m b a g a D a k w a h I s l a m

Indonesia (LDII)• Agama Salamullah/Lia Eden• Aliran Kutub Robani• Kelompok Husnul Huluq• Jemaat Kristiani Pondok Nabi

dan Rasul Dunia• NII KW IX Pontren Alzaytun

Indramayu• Darul Islam (DI Fillah)• Wahidiyah• Al Qiyadah Al Islamiyah• Al – Qur’an Suci• Aliran Hidup di Balik Hidup• Gafatar

Kemenag Kunjungi 2 Keluarga Penganut Baha’i di Dayun

Katolik Relatif Aman • Mengingkari rukun iman (Iman

kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadla dan Qadar) dan rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syaha­dah, sholat 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji)

• Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i (Alquran dan as­sunah)

• Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran

• Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran

• Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir

• Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam

• Melecehkan dan atau merendah­kan para nabi dan rasul

• Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir

• Mengubah pokok-pokok ibadah

dari Aliran SesatDinamis-Agama Katolik merupakan

salah satu agama yang jarang dihantam oleh isu faham atau aliran sesat. Kondisi tersebut dipicu, karena agama yang satu ini tidak memiliki sekte-sekte atau kelompok keagamaan seperti agama lain.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang Dewan Pastoral Paroki Gereja Santa Maria Provinsi Riau, Harry Rau, menyikapi maraknya aliran atau faham menyesatkan akhir- akhir ini.

“Namun demikian bukan berarti tidak ada gejolak dalam agama Katolik. Kondisi kita flural dengan 6 agama yang diakui, untuk itu kita harus menjalankan agama dengan sebaik- baiknya. Pimpinan Paroki di Katolik harus memberikan khutbah yang menyejukkan agar tidak terjadi perpacahan dan konflik antar agama,” harapnya.

n jon/mus

Dinamis­Kepala Kantor Kemen­terian Agama (Kemenag) Kabupaten Siak, Drs H Muharom bersama Bimas Islam turun ke Desa Dayun untuk men­injau langsung keberadaan 2 keluarga yang menganut Baha’i pekan lalu.

Menurut Kasubag TU Kemenag Siak, Drs Wandi Utama, saat ditemui Dinamis di Pekanbaru, Sabtu (20/2), Baha’i adalah agama monoteistik yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Agama Baha’i lahir di Persia/ Iran pada abad 19. Pendirinya bernama Bahá’u’lláh. Pada awal abad kedua puluh satu, jum­lah penganut Bahá’í mencapai sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus negera di seluruh dunia.

“Pada awalnya mereka adalah pemeluk agama Islam, namun setelah kembali dari jawa mereka mengaku beragama baha’i. Mereka menolak al qur’an dan memahami Bahaullah sebagai membawa risalah dari Tuhan. Dengan membawa surat nikah tersendi­ri bukan yang biasa dikeluarkan oleh KUA, dan minta diakui keberadaann­ya,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data

dari Disdukcapil Kabupaten Siak, keberadaan pemeluk agama Baha’i di Siak diketahui sejak akhir tahun 2015. Hingga kini sudah tercatat 6 kecamatan yang tercatat di Disdukcapil Kabupaten siak, diantaranya Sungai Apit, Minas, Tualang, Dayun, Kandis dan Lubuk Dalam.

“Mereka meminta dicantumkan dalam kolom agama sebagai penganut Baha’i, sementara agama yang diakui

oleh Negara hingga saat ini masih 6 agama belum termasuk Baha’i. Dan masalah lain yang akan terjadi nantin­ya, kalau ada diantara mereka yang meninggal, siapa yang akan menye­lenggarakan jenazahnya? Sementara mereka tinggal di lingkungan Islam,” ujar Wandi mengungkapkan sedikit keresahannya.

UU Nomor 1/PNPS/1965 dijelaskan bahwa agama Baha’i tidak termasuk dalam 6 agama (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Khonghucu) yang di­akui di Indonesia. Namun demikian, agama Baha’i bukanlah aliran sesat. Hal ini berkaitan dengan bunyi surat Menteri Agama RI yang bernomor MA/276/2014 yaitu menjelaskan agama Baha’i sebagai agama yang dil­indungi. Surat tersebut pun dipertegas dengan pasal 29, pasal 28E, pasal 28I UUD 1945.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak mengucilkan penganut agama Baha’i. Setidaknya lihatlah sisi hu­manis kita sebagai manusia, tidak baik mendiskriminasi. Agama Baha’i ini juga dilindungi undang­undang.

n mus

n Wandi Utama

n Harry Rau

KRITERIA ALIRASAN SESAT VERSI MUI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S35EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 36: Edisi FEBRUARI

KISAH INSPIRATIF

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S36 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Sebatang Pohon,Gunung dan Seekor UntaPada suatu hari Uqa’il bin Abi Thalib pergi bersama­sama dengan Nabi Muhammad SAW. Pada waktu itu Uqa’il melihat tiga peristiwa ajaib yang menjadikan hatinya menjadi bertambah kuat dalam berpegang teguh di dalam Islam.

SAW sampai Rasulullah SAW selesai dari hajatnya. Maka Uqa’il kembali ke tempat pohon­pohon itu.

Peristiwa kedua adalah, ketika Uqa›il merasakan haus yang sangat dan tidak menemukan air sama sekali walaupun dia sudah mencari air kesana kemari.

Kemudian, Rasulullah SAW berkata kepada Uqa’il bin Abi Thalib, “Hai Uqa’il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, jika padamu ada air, berilah aku minum!”.

Uqa’il lalu pergi mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaima­na yang telah diperintahkan oleh Rasulullah tadi. Tetapi, sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya, “Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa aku sejak Allah SWT menurunkan ayat yang ber­bunyi: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang umpannya dari manusia dan batu”. Aku menangis dari sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku”.

Peristiwa ketiga ialah, ketika Uqa›il sedang berjalan dengan Nabi, tiba­tiba ada seekor unta yang meloncat dan lari ke hadapan Rasulullah SAW.

Unta itu lalu berkata, “Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu”.

Ketika Unta itu belum selesai men­gadukan halnya kepada Rasulullah, ti­ba­tiba datanglah dari belakang seorang Arab Badui dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab Badui itu, Nabi Muhammad SAW berkata, “Hendak apakah kamu terhadap unta itu?

Orang Arab Badui itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku telah mem­belinya dengan harta yang mahal, tetapi dia tidak mau taat dan tidak mau jinak, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang­orang yang memerlukan)”.

Rasulullah SAW bertanya kepada unta tersebut, “Mengapa engkau men­durhakai dia?”

Jawab unta itu, “Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak mendurhakainya dari satu pekerjaan pun, akan teta­pi aku mendurhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk. Kerana kabilah yang dia termasuk di dalam golongannya, tidur meninggalkan solat Isya. Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan menger­jakan dan tidak meninggalkan solat Isya itu, maka aku berjanji tidak akan menderhakainya lagi. Sebab aku takut kalau Allah menurunkan siksa­Nya kepada mereka, sedang aku berada di antara mereka”.

Akhirnya Nabi Muhammad SAW mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dia tidak akan meninggalkan solat Isya. Kemudian, Nabi Muhammad SAW menyerah­kan unta itu kepadanya. Dan dia pun kembali kepada keluarganya dengan membawa unta tersebut dan sebuah janji yang harus dia laksanakan.

Sungguh betapa hanya sebatang pohon, sebuah gunung, dan seekor unta, begitu taatnya mereka dengan perintah Allah dan RasulNya dan juga mengkhawatirkan keadaannya terhadap dirinya kelak di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan kita, sebagai Khalifah di muka bumi dan menyandang gelar sebagai makhluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Sang Maha Pencipta?? Hendaknya kita memikirkannya masak­masak.

n alkisaah.com/jon

Peristiwa pertama adalah, ketika Rasulullah SAW ingin melaksanakan hajat yaitu

membuang air besar, sedangkan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon saja.

Maka Baginda SAW berkata kepada Uqa’il, “Hai Uqa’il teruslah engkau berjalan sampai ke pohon itu, dan katakan kepadanya (kepa­da pohon), bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata: Agar kamu semua (pohon­pohon) datang kepadanya un­tuk menjadi aling­aling atau penutup baginya (Rasulullah), karena sesung­guhnya Rasulullah akan mengambil air wudhu dan buang air besar”.

Uqa’il pun keluar dan pergi mendapatkan pohon­pohon itu. Tetapi, sebelum dia menyelesaikan tugasnya. Ternyata pohon­pohon itu sudah tumbang dari akarnya serta su­dah mengelilingi di sekitar Rasulullah

Page 37: Edisi FEBRUARI

TEKNOLOGI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S37EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n JARINGAN VPN-IP KEMENAG

Terkoneksike Kanwil se IndonesiaDinamis­VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu jarin­gan dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik (Internet).

antar client.Kelebihan VPN

VPN memungkinkan karyawan/pengguna untuk terkoneksi dengan jaringan internal kantornya dari man­apun diseluruh dunia, yang penting terhubung dengan internet.

Efektif dan EfisienWaktu yang dibutuhkan untuk

menghubungkan jaringan kantor­ kantor cabang ke jaringan kantor pusat lebih lebih cepat, karena hanya dengan menyediakan akses internet di kantor­kantor cabang otomatis kantor cabang tersebut bisa langsung dikoneksikan ke jaringan di kantor pusat. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan

waktu yang lama untuk memban­gun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggu­naan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Hemat BiayaPenggunaan VPN dapat mengu­

rangi biaya operasional, karena VPN menggunakan infrastruktur jaringan publik yang sudah ada, sehingga tidak perlu membangun infrastruktur jaringan yang baru.

Meningkatkan SkalabilitasPenggunaan VPN akan men­

ingkatkan skalabilitas. Ketika Perusahaan berkembang dan mem­buat kantor cabang baru dibeberapa tempat akan lebih terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat.

Penggunaan VPN IP Untuk Kementerian Agama menggunakan jaringan yang berbasis FO (Fiber Optic), lebih bagus dan baik dalam penyampaian data. Untuk VPN IP Kemenag mempunyai IP tersendiri sehingga aman untuk data dan dapat terkoneksi ke semua provinsi seluruh Indonesia.

Keunggulan VPN IP ini adalah real speed bandwith nya nyata tanpa

ada lost packates apabila pe­

masangan pada mi­crotiknya benar. Jaringan ini akan mudah di con­

trol oleh pusat server

apabila ada gang­guan di daerah/ provinsi yang tidak begitu mahir dalam jaringan.

Jika menggunakan IP Public maka semua data tidak bisa terkoneksi antar seluruh provinsi dikarenakan IP Public hanya untuk koneksi web browser bukan untuk data server selain gampang untuk disusupi hacker.

n adi/net

VPN disebut Virtual net-work karena menggunakan jaringan publik (Internet)

sebagai media perantaranya alias bukan koneksi langsung. Dan disebut Private network karena jarin­gannya bersifat privat, dimana hanya orang tertentu saja yang bisa meng­aksesnya. Data yang dikirimkan pun terenkripsi sehingga aman dan tetap rahasia meski­pun dikirim melalui jaringan publik.

Cara Kerja VPNCara kerja VPN

ibarat se perti mem­buat jaringan di dalam jaringan atau biasa disebut tunneling (membuat terow­ongan). Tunneling adalah suatu cara untuk membuat jalur koneksi secara privat dengan menggunakan infra­struktur jaringan lain. Pada dasarnya VPN juga membutuhkan sebuah serv­er sebagai penghubung dan pengatur

Page 38: Edisi FEBRUARI

PENDIDIKAN

Dinamis­Madrasah Tsana wiyah Negeri (MTsN) Muara Fajar Pekanbaru merupakan salah satu sekolah menjadi incaran para orang tua siswa. Kare­na selain unggul dalam hal kebersihan, sekolah ini juga dalam keseharian selalu me­nekankan budaya islami ter­hadap siswa siswinya me lalui tadarus al­ qur’an sebelum dan sesudah jam pelajaran.

n MTsN MUARA FAJAR

Budayakan Tadarus Al Qur’anSebelum dan Sesudah Jam Pelajaran

Kegiatan ini bertujuan untuk meng­hasilkan anak didik yang bermoral dan berakhlakul karimah. Ini mer­

upakan usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan generasi muda Islam untuk mengenal, memahami, menghayati, mengamalkan hingga mengimani ajaran agama Islam. Disamping penekanan ter­hadap ilmu­ ilmu umum lainnya.

Penanaman Budaya Tadarus Al Qur’an dan kegiatan keagamaan lain­nya wajib dan penting bagi Madrasah yang terletak di Jalan Yos Sudarso KM 15,5 Muara Fajar Rumbai ini. Karena pendidikan agama merupakan pendidi­kan yang berorientasi pada penanaman nilai­ nilai Islam, baik yang bersumber dari ajaran Islam (alquran dan hadits), maupun bersumber dari nilai­ nilai kemanusiaan yang sesuai dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

K e p a l a M t s N M u a r a F a j a r Darusman, S. Pd mengatakan, pena­naman nilai­ nilai Islami tersebut akan mempengaruhi pola aktivitas manusia

dalam segala aspek, baik aktivitas manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan hubungan­nya dengan aktivitas manusia dalam mengelola alam ini. Yang akhirnya akan melahirkan generasi yang unggul da­lam ilmu pengetahuan dan ilmu agama.

Tadarus Al Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu­wahyu Allah, yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan. Dengan tadarus Al Quran, kandungan hikmah yang termuat dan terkumpul di dalam Alquran dapat menjadi kompas penunjuk jalan menuju kebenaran, kini dan mendatang.

“Secara efektif program tadarus Alquran sebelum belajar mulai dilak­sanakan sejak madrasah ini berdiri. Tadarus Al Quran sebelum jam belajar diatur dalam waktu yang tidak terlalu lama setiap harinya, sehingga program ini sama sekali tidak mengganggu jam pelajaran. Bahkan program ini memberi­kan manfaat yang cukup positif untuk mempertebal keimanan anak didik,” ungkap laki­ laki yang kerap disa pa anak didiknya dengan Pak Dede ini.

Selain membudayakan tadarus al qur’an sebelum belajar, MTsN Muara Fajar dalam keseharian juga selalu me­

nekankan budaya Islami lain pada siswa siswinya. Seperti sholat dhuha sebelum keluar main, sholat zuhur berjama’ah, muhadharah, tadarus sebelum sholat ashar didampingi guru mata pelajaran terakhir dan sholat ashar berjama’ah.

“Kita juga mengadakan ekstrakurikuler yang telah membawa berbagai macam prestasi baik lokal maupun nasional, sep­erti Bengkel Qur’an (Seni Baca Al­Quran), Tahfiz, Drumband, Pramuka, Pencak silat, Atletik, Paskibraka dan beberapa kegiatan lainnya dalam rangka melatih siswa siswi kita untuk peka terhadap sekitar,” ujarn­ya. “Jadi kita berupaya melahirkan siswa siswi kita yang tidak hanya menguasai ilmu keagamaan, tapi juga ilmu umum. Sehingga kelak akan lahir generasi madras­ah yang menguasai berbagai disiplin ilmu,” harap pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala MTs An­Najah Pekanbaru.

n mus/adi

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S38 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Page 39: Edisi FEBRUARI

Muara Fajar, MTsN Ketiga di Pekanbaru

Kepala MTsN Muara Fajar:1 Drs. Oktenviarus (2009-2011)2. Juliaris, S.Ag (2011-2013)3. Darusman S, S.Pd.I, M.Pd (2013-2015)4. Darusman, S.Pd (2015-Sekarang)

Visi “Terwujudnya MTsN Muara Fajar yang Hijau,

Prestasi, Bersih dan Berseri (HPBB)”

Misi1. Menciptakan lingkungan madrasah yang asri,

bersih dan berseri2. Menciptakan lingkungan madrasah yang hijau

dengan mengembangkan warung hidup dan apotik hidup

3. Menciptakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)4. Meningkatkan SDM masyarakat5. Meningkatkan kerjasama dan komitmen

seluruh stakeholder madrasah untuk maju dan berprestasi

6. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik

Program Unggulan:1. Tadarus Al Qur’ an2. Sholat Dhuha 3. Sholat Zuhur berjama’ah4. Muhadharah 5. Sholat Ashar berjama’ah

Ekstrakulikuler:1. Ekskul Bengkel Qur’an (Seni Baca Al-Quran)2. Ekskul Tahfiz3. Ekskul Drumband4. Ekskul Pramuka5. Ekskul Pencak silat6. Ekskul Atletik7. Ekskul Paskibraka, dll

Prestasi:1. Atletik Pada Aksioma 2013n Juara I, II dan III Lari 400M dan 100 M putra/

Putri tingkat Kotan Juara I lari 400M putra tingkat Provinsi Riaun Peringkat ke-6 lari 400M putra tingkat Nasionaln Peringkat II dan III lari 400M dan 100 M putri/

putra tingkat Pekanbaru 2015 Pada POPDA Pekanbaru 2014l Juara I lari 400M putral Juara II laro 400M putril Juara II lari 800M putral Juara II lari 100M putril Juara II lari 100M putra

Pada PORKOT Pekanbaru 2014nJuara III lari 100M putri

2. Drumbandn Harapan II Display & Showmanship (2011)

3. Pencak Silat Pada SHT Cup 1 Cabang Kuansing 2014

• Medali emas kelas F remaja putri• Medali perak kelas C remaja putri• Medali perunggu kelas A remaja putra

4. Pramuka Pada Scout Collaboration Camp V Kwartir

Ranting 01 Gerakan Pramuka RUmbai 2011• Juara I Outbond Putra• Juara II Pidato putri• Juara III Cerdas Tangkas

Pada HUT Pramuka ke-54 Kwartir ranting 04061 Rumbai di SMK 5 Pekanbaru 2015• Juara II Tali temali putri• Juara II Morse putra• Juara III Hasta karya putri• Juara III Hasta karya putra

3. Tahfiz&MTQn Juara III Putri Olimpiade Tahfiz Al-Quran

MTsN Al-Ittihadiyah 2011n Juara III Syarhil Al-Quran MTQ Senapelan 2015

6. Teknologil Juara umum dari 16 SMP peserta lomba

Teknologi 2015l Juara II dari 16 SMP peserta lomba Teknologi 2016

Biodata Kepala MTsN Muara FajarNama : Darusman, S.PdPanggilan : Pak DedeTTL : Pulau Rambai, 02 - Juli - 1970Pendidikan : S1 ( FKIP UNRI) S2 ( Dalam Progres)Keluarga : Istri : Hasridawati, S.AgAnak : - Fathurrahman Febrianda - Rafly Al-Whisiddiq - Aflah AngelyaAlamat : Jl. Bahana Gg. Mentari No. 36Hobbi : Badminton dan MembacaMotto : Selalu Berkreasi dan Berinovasi untuk Mewujudkan yang Terbaik

Didirikannya MTsN Muara Fajar ini tidak terle-pas dari minimnya sekolah-sekolah Islam di

keluarahan Muara Fajar, sedangkan masyarakat tempatan mayoritas beragama Islam. Untuk itu, sekolah yang dahulunya ini merupakan lokal jauh dari MTsN Pekanbaru dipindahkan ke Jalan Yos Sudarso KM 15,5 Muara Fajar setelah mendapat Surat Keputusan Menteri Agama Nomor : 48 Tahun 2009 dengan status MTs Negeri ke-tiga yang berada di Pekanbaru.

Madrasah ini berdiri pada Tahun 1996 yang merupakan Lokal jauh dari MTsN Pekanbaru yang awalnya terletak di Jalan Toman/ Sim-pang Lembaga dengan 3 ruang belajar. Seiring perkembangan dunia pendidikan maka Madra-

sah ini dinegerikan pada tahun 2009 berdasar-kan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Penetapan 70 (Tujuh Puluh) Madrasah Tsanawiyah Negeri yang mana salah satunya merupakan MTsN Muara Fajar.

MTsN Muara Fajar Rumbai yang kini terletak di Jalan Yos Sudarso KM 15,5 menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri ke-tiga yang ada di Kota Pekanbaru. Diresmikan oleh Walikota Pekanbaru kala itu Bapak Drs. H. Herman Abdullah, MM pada tanggal 11 Agustus 2009. Berdiri diatas tanah seluas 8810 m2 hibah dari Tokoh Mas-yarakat Riau peduli pendidikan Bapak Prof. Dr. Tabrani Rab dan warga tempatan Bapak Sutarjo.

n adi

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S39EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

n Kepala MTsN Muara Fajar Darusman bersama istri

Page 40: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S40 n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

SERBA-SERBI

n PUSTAKA EL HAYAAH MAN 1 PEKANBARU TERBAIK II NASIONAL

Fasilitas Nyaman dan Bikin Betah“Hm…pantas saja Perpustakaan El Hayaah MAN 1 Pekanbaru bisa meraih prestasi terbaik II tingkat Nasional mengungguli 8 peserta lainnya yang masuk nominasi 10 besar. Saat memasuki ruangan pustaka yang hanya berukuran sekitar 10 mx 20 M, sama sekali tidak menemukan nuansa kaku, tempat yang se­rius, dan pemandangan tumpukan buku semata yang bisa bikin stres,” gumamku dalam hati saat diajak oleh Humas MAN 1 Atika Hermansyah untuk meninjau langsung perpustakaan yang membawa harum nama Riau tersebut.

Dinamis­Memasuki ruangan yang berada disudut belakang MAN 1 Jl. Bandeng Tangkerang Tengah Pekanbaru tersebut, mataku tak henti­ hentinya menyapu semua sudut ruangan yang sedikit aneh bagiku. Mungkin pikiranku sedikit kaget, karena apa yang terbayang tentang perpustakaan selama ini yang kaku dan membosankan, pupus. Yang hadir rasa nyaman dan betah, selain karena fasilitas yang lengkap, tapi juga refensi yang beragam, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan.

Saat melewati pintu masuk saja, sudah melihat sebuah komputer yang berukuran

cukup besar yang dipergunakan untuk registrasi, kemudian ada locker untuk menyimpan tas. Sebanyak 3.945 judul buku penunjang pendidikan tersusun rapi di rak buku lengkap dengan keterangan jenis buku. Ruang baca outdoor dan indoor, internet, home teather, meja baca mandiri dan lesehan, Online Public Access Catalog (OPAC), galery, ruang kepala, ruang staf, dan fasilitas lainnya.

Setelah mengitari semua ruan­gan, tanganku meraih buku Mutiara Madrasah yang merupakan kumpu­lan cerpen siswa MAN 1 Pekanbaru hasil lomba tahun 2015, aku memu­

tuskan untuk menempati kursi meja sekat tepat disamping jendela sambil menunggu Kepala MAN 1 Pekanbaru, Drs H Muliardi M Pd, dan Kepala Perpustakaan El Hayaah Agus Salim Tanjung MA yang sudah berjanji mene­mui kami di Perpustakaan.

Saat Tim Dinamis lain sibuk men­dokumentasikan isi Perpustakaan, aku berusaha menggali informasi pada Atika dan Pustakawan El Hayaah Syaidinatul Khamzah, apa seh keistime­waan dari pustaka El Hayaah MAN 1 Pekanbaru sehingga bisa meraih presta­si begitu gemilang? Walau sebenarnya secara kasat mata saja, pustaka ini sudah unggul dimata pengunjungnya.

“Ada beberapa kriteria dalam in­strumen yang diedarkan oleh pantia. Diantaranya terkait dengan struktur organisasi, sistem peminjaman, jenis layanan, koleksi buku, ruangan, anggaran dan kelengkapan lainnya. Alhamdulillah, Maret 2015 kita dinyatakan berhak ikut seleksi tingkat Provinsi Riau dan lolos ke tingkat nasional, dan melalui acara malam Gemilang Perpustakaan Nasional

Page 41: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S41EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PERESMIAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

Drs. H. Edwar S Umar, MAgKakankemenag Kota Pekanbaru

Drs. H. Murahom Kakankemenag Kab. Siak

Drs. H. Abd. KadirKakankemenag Kab. Indragiri Hulu

Drs. H. Darawi MAKakankemenag Kota Dumai

H. Erizon Efendi, SAgKakankemenag Kab. Kuansing

Drs. H. Azhari, MAKakankemenag Kab. Indragiri Hilir

Drs. H. Fairus MAKakankemenag Kab. Kampar

Drs. H. Ahmad Supardi, MAKakankemenag Kab. Rokan Hulu

Drs. H. JumariKakankemenag Kab. Bengkalis

Drs. H. ZulkifliKakankemenag Kab. Pelalawan

H. Agustiar, SAgKakankemenag Kab. Rokan Hilir

Drs. H. Miskam, MAKakankemenag Kab. Kep. Meranti

KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI RIAU

KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SENIN, 11 JANUARI 2016

Oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MATertanda

Nuggra Jasa Darma Pustaloka 29 Oktober 2015, El Hayaah di nobatkan sebagai terbaik II Nasional,” jelas Khamzah.

Sekitar sejam, Ka MAN 1 dan Kepala Pustaka El Hayaah akhirnya muncul dan menyapa kami dengan ramah, seraya menyuguhkan menu spesial di sekolah ini, lontong sayur. Usai sarapan, kamipun melanjutkan bincang­ bincang.

“Prestasi El Hayaah MAN 1 Pekanbaru Terbaik II setelah SMA NU Gresik Jawa Timur. Prediket ini mengungguli 8 Provinsi lainnya seperti, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan,” ungkap Agussalim.

Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Agussalim Tanjung, MA selaku Pengelola Pustaka MAN 1 Pekanbaru dari Hj Sri Sularsih MSi, selaku Kepala Perpustakaan RI, yang disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kepala perpusatakaan dan Arsip dari seluruh daerah di Indonesia dengan hadiah berupa uang tunai Rp18 juta, tropy dan piagam.

Sementara itu, kepala MAN 1 yang baru di lantik awal tahun 2016 kemarin, Muliardi mengharapkan, prestasi yang di dapat Pustaka El Hayaah MAN 1 Pekanbaru hendaklah menjadi instpirasi bagi sekolah lain untuk menghadirkan sarana penunjang sekolah yang representatif dan serba guna, sehingga dapat me­numbuh kembangkan motivasi gemar membaca dan budaya belajar warga madrasah.

Walau masih betah berlama­ lama di ruang pustaka yang sejuk dan asri tersebut, dengan berat hati kami harus melanjutkan aktifitas yang sudah menunggu kami di kantor. Semoga kunjugan kami ke pustaka no 2 di Indonesia ini, dapat melahirkan siswa yang gemar membaca, cerdas dan beradab, aamiin…

n mus

Page 42: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S42

LINTAS DAERAH

n INDRAGIRI HILIR

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Validitas Madrasah Perlu Dilakukan Setiap TahunDinamis- Bertempat diaula Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Inhil dilaksanakan pelatihan backup data EMIS, Selasa (16/2). Kegiatan ini ditaja Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Inhil dan dilaksanakan secara ber-giliran yang dibagi dalam beberapa kelompok. Jumlah peserta 50 orang yang berasal dari Madrasah yang ada di Kabupaten Seribu Parit ini, seperti dari kecamatan Gaung, GAS, Concong, Tanah Merah, Keritang, Enok, dan Kuindra.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Inhil Drs H Azhari MA memberikan arahan bahwa, validitas madrasah perlu dilakukan setiap tahun mengingat peruba-han kondisi yang terjadi pada tiap madrasah setiap tahun pelajaran, juga merupakan aplikasi sistem dan informatika yang terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan tekhnolo-gi yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Oleh karenanya peningkatan sumber daya manusianyapun perlu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.

“Madrasah yang ada saat ini yang terdiri atas MI, MTs dan MA serta lainnya sangat tergantung pada kepiawaian pengelolanya dalam memanfatkan sistem informatika yang ter-us mengglobal, jika kemajuan teknologi ini terus diikuti sesuai dengan pedoman yang ada, maka eksistensi madrasahpun akan dapat bersaing dalam perjalanannya karna hari ini sistem informatika ini yang menentukannya,” ujar Kakankemenag.

n hery

n PEKANBARU

Sosialisasi Kebijakan Penyelenggaraan Haji, Kemenag Rakor dengan BPS BPIH

70 PNS Kemenag Inhil Terima Satya Lencana KaryaDinamis- Senin (25/01) pukul 08.00 WIB ber-

tempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 039 Tembilahan, dilaksanakan upacara pemberian penghargaan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya bagi pegawai dil ingkungan Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir.

Adapun jumlah penerima penghargaan sebanyak 70 orang terdiri dari 4 orang penerima 30 tahun, 12 orang penerima 20 tahun dan 54 orang penerima penghargaan 10 tahun.

Beberapa pegawai Kemenag Inhil juga sudah menerima penghargaan yang diser-ahkan Kakanwil Kemenag Riau dan Walikota Pekanbaru pada upacara HAB 70 beberapa waktu lalu di Pekanbaru.

Penerima Penghargaan untuk 30 Tahun diserahkan kepada Nurhayati SPdI Kepala RA An-Nur Tembilahan, Hj Mastikani SAg Pengawas PAI, Syaifuddin AR SPdI Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Inhil, dan Drs Rusli Kepala MTsN Tembilahan. Sementara un-tuk pengharagaan 20 dan 10 tahun diantaranya diterima oleh Drs H Azhari MA Kakankemenag Inhil, Drs H Idrus MPdI Kasi Bimas Islam dan beberapa pegawai lainnya.

n hery

Dinamis-Dalam rangka sosialisasi Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan persiapan meng-hadapi pelunasan Biaya Penyelengaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 2016, Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS BPIH) yang ada di Pekanbaru, Selasa (26/1) di Aula Kemenag Kota Pekanbaru.

Menurut Kasi PHU Kemenag Kota Peka-nbaru, H Defizon SKom, Rabu (27/1) dalam Rakor tersebut semua BPS BPIH syariah yang ada di Pekanbaru, seperti Bank Riau Kepri, BRI Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Sya-riah, Bang Nagari dan Bank Permata Syariah, dalam Rakor tersebut dijelaskan, bahwa sesuai dengan PMA Nomor 29 tahun 2015 yang mer-upakan perubahan dariPMA Nomor 14 tahun 2012 terdapat beberapa perubahan pasal, salah satunya pendaftaran haji hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berusianya minimal 12 tahun.

”Selain masalah usia, dalam PMA terbaru tersebut ditebutkan, bahwa bagi mereka yang su-dah haji ingin mendaftar haji lagi, minimal 10 tahun setelah keberangkatan sebelumnya. Hal tersebut untuk menekan jumlah daftar tunggu Calon Jamah Haji (CJH) Pekanbaru yang hingga kini sudah men-capai 15.837 orang dengan masa tunggu mencapai 17 tahun atau sampai tahun 2033,” jelas Defizon.

n mus

Efektifkan Koordinasi dan KerjasamaDinamis-Perlu koordinasi dan kerjasama yang

efektif antar Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pekanbaru, sehingga pelayanan terhadap jemaah haji dapat ditingkatkan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Pekanbaru H Defizon SKom, pekan lalu saat menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 1437 H/ 2016 M di Aula Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kes-ehatan Kota Pekanbaru tersebut diikuti oleh Petugas Kesehatan Puskesmas se Kota Pekanbaru, Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se Kota Pekanbaru dan beberapa Ka. KUA di Kota Pekanbaru.

“Musim haji tahun 1436 H / 2015 M yang lalu masih ada calon Jemaah haji Kota pekanbaru yang sudah masuk Asrama Haji Embarkasi Batam batal berangkat karena kondisi sakit. Dengan koordinasi dan kerjasama yang efektif diharapkan hal ini tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang,“ lanjut Defizon.

Untuk menjalin koordinasi dan kerjasama yang efektif tersebut, Kementerian Agama Kota Pekanbaru berencana akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan KKP Pekanbaru.

n mus

Page 43: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S43

n INDRAGIRI HULU

EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Kemenag Inhu Terima

n DUMAI

46 SK Tenaga Honor Dibagikan

Umat Islam Jangan Mau Terkontaminasi Budaya Sesat

Pembinaan SatkerMTsN dan MAN Dumai

Dinamis- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Drs H Darawi MA men-gadakan kunjungan ke MTsN dan MAN Kota Dumai, Kamis (21/1). Dalam kunjungannya langsung meninjau proses pembelajaran kedua Madrasah Negeri tersebut. Kedatangan mantan Kepala MAN Dumai tersebut disambut Ediy SPd Kepala MTsN dan Januarizal MPdI Kepala MAN.

Kakankemenag langsung meninjau ruan-gan guru, tata usaha, dan ruang belajar serta lingkungan madrasah. Selanjutnya Kakanke-menag langsung mengadakan pertemuan dan pembinaan kepada seluruh pegawai tata usaha.

Kepala MTsN Dumai dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kun-jungan Kakankemenag ke Madrasah tersebut dan minta agar Kakankemenag memberikan pembinaan dan masukan terutama kepada pegawai tata usaha. Dalam bekerja hendaknya diutamakan pelayanan kepada masyarakat baik internal maupun eksternal. “Lakukan kerja sama yang baik, hindari kecurigaan, kecemburuan sosial dan jangan praduga tidak baik sesama teman. Bekerjalah dari hati ke hati sehingga hubungan persaudaraan semakin erat,” ujarnya.

n hf

Dinamis- Mari kita besarkan Kementerian Ag-ama dengan melaksanakan tugas yang tertuang dalam Surat Keterangan (SK) yang telah ditunjuk. Demikian ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Drs H Darawi MA dalam sambutan Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pramubakti di lingkungan Kemenag Kota Dumai, Rabu (20/01) di aula Kantor Kemenag Dumai. Hadir seluruh pramubakti dilingkungan Kemenag Dumai yang tergabung dari Kemenag, KUA Ke-camatan dan Madrasah Negeri se-Kota Dumai.

Kakankemenag mengatakan pramubakti di tahun 2016 adalah orang-orang terbaik yang dianggap cakap menyelesaikan masalah dan melaksanakan tugas di Kemenag Dumai.

Lebih lanjut beliau menyampaikan 46 orang tenaga pramubakti yang dipekerjaan dilingkun-gan Kemenag Dumai, diantaranya di Kantor

Kemenag Dumai terdiri dari 1 Supir, 5 Satpam, 2 kebersihan dan 5 tenaga pramubakti. Sementara 14 orang pramubakti lagi berada di Kantor Uru-san Agama (KUA) Kecamatan yang diletakkan di 7 Kecamatan se- Kota Dumai.

Selanjutnya di MAN Dumai ada 5 orang Pramubakti, MTsN Dumai 6 Pramubakti, MTsN Pelintung 5 Pramubakti dan MIN Lubukgaung ada 3 orang pramubakti.

“Dengan adanya SK ini ditangan saudara artinya Pemerintah kita akan memberikan upah kepada anda dan menyerahkan tugas kepada Saudara, tugas-tugas harus diselesaikan dengan baik yang sifatnya rutin atau mendesak, saya ucapkan selamat bekerja dan diharapkan dedika-si tinggi saudara demi memajukan Kementerian Agama Kota Dumai,” harap Darawi.

n jaka

Dinamis- Kepala Kantor Kemenag (Kemen-trian Agama) Kabupaten Indragiri Hulu, Drs H Abdul Kadir, mengatakan bahwa umat Islam yang ikut-ikutan memperingati hari kasih sayang atau valentine day yang jatuh setiap tanggal 14 Februari merupakan perbuatan haram.

“Sebagai umat Islam dan orang timur, kita tidak seharusnya berbuat hal yang sama dengan budaya barat, karena masih banyak hari besar Islam yang pantas kita ikuti dan kita peringati,” sebut Abdul Kadir, Sabtu (13/2).

Disebutkan Abdul Kadir, dalam ilmu atau hukum fiqih, tidak ada yang namanya hari kasih sayang atau valentine day. Bahkan, pada tanggal 14 Februari tidak satupun ada hari besar Islam.

“Oleh karena itu, peringatan valentine day tersebut haram untuk kita peringati. Peringatan valentine day itu cenderung dengan hal-hal negatif dan mengarah ke pergaulan bebas,” tegasnya.

Dengan demikian, pihaknya menghimbau kepada orangtua untuk selalu dapat mengantisi-pasi dan menjaga pergaulan anak-anaknya agar

tidak terkontaminasi dengan pergaulan bebas dan pengaruh budaya luar seperti valentine day yang menyesatkan itu.

Sementara itu, untuk pihak sekolah di Inhu, agar lebih fokus dalam bentuk penanaman karakter yang baik terhadap anak disekolah.

“Pembentukan karakter anak atau pelajar agar lebih baik merupakan hal yang harus dilaku-kan, sehingga anak akan mampu membedakan antara tontonan dengan tuntunan,” pungkasnya.

n js/grcom

Penghargaan AdiwiyataDinamis- Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA, secara

simbolis menerima sertifikat tanah hibah dari perwakilan tokoh masyar-akat Rakit Kulim yang kemudian diserahkan kepada Kakankemenag Inhu, Drs H Abdul Kadir sekaligus menyerahkan penghargaan Adiwiyata kepada beberapa sekolah di lingkungan Kemenag Inhu, Senin (18/1).

Tarmizi Tohor mengungkapkan sebagai salah satu instansi yang dibentuk tepatnya 3 Januari 1946 dan kini telah berusia 70 tahun, menjadi bukti bahwa Kementrian Agama menjadi instansi yang sangat penting keberadaannya guna memelihara kerukunan beragama di Indonesia.

Usai menyampaikan sambutan, Kakanwil bersama Penjabat Sekda dan beberapa pejabat lain melakukan penanaman pohon di lahan Kantor Kemenang Inhu sekaligus peninjauan pelayanan haji di Kantor Kemenag Inhu.

n js

Page 44: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S44

LINTAS DAERAH

n KAMPAR

n KUANTAN SINGINGI

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

BKMT Taja Pembinaan Cara Cepat Menghapal Alquran

Kakankemenag Resmikan Masjid Baitul Falah

Dinamis–Kepala Kantor Kemen terian Agama Kab Kampar Drs H Fairus MA, didampingi Kasi Penyelenggara Syari’ah Nurjannah SPdI, menggelar acara pembinaan cara cepat menghapal Alquran bagi guru Taman Pendidikan Quran (TPQ) / Taman Pendidikan Alquran (TPA) se Kab Kampar, Kamis (21/01) di Aula lantai II Kemenag Kampar.

Dalam arahannya Fairus menghimbau kepada seluruh peserta untuk mengikuti acara ini dengan sebaik­baiknya. “Kalau kita mengikuti acara ini dengan baik, Insya Allah kita akan mudah dalam mempelajari dan menghapal Alquran. Yang mana metode yang telah disiapkan oleh panitia yakni one day, one juz (satu hari satu juz),” ujar Fairus.

Sementara itu, Kasi Penyelenggara Syari’ah Nurjannah SPdI, yang mewakili Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kab Kampar mengatakan, bahwasanya kegiatan ini dilaksan­akan untuk menambah ilmu pengetahuan para guru­guru TPQ/TPQ, terutama dalam hal meng­hapal Alquran. Sehingga nantinya guru­guru ini bisa mengajarkan kepada anak didiknya dalam mempelajari dan menghapal Alquran.

“Kegiatan ini ditaja oleh PD BKMT Kab Kampar, dengan peserta sebanyak 30 orang, terdiri dari guru­guru TPQ/TPA yang ada di Kab Kampar. Acara ini berlangsung selama satu hari penuh, bertempat di aula Kemenag Kampar,” tutup Nurjannah.

n ags

33 Pegawai Kemenag Tertimpa Banjir

Maksimalkan Catatan Kinerja HarianD i n a m i s ­ K e p a l a

K a n t o r K e m e n a g Kabupaten Kuantan Singingi H Erizon Efendi SAg, dalam pengara­hannya, Senin (15/2) mengharapkan kepada seluruh jajarannya un­

tuk dapat mengefektifkan catatan kinerja harian terhadap tugas dan pekerjaan yang telah dilakukan setiap hari.

“Hal ini sangat saya tekankan, ka­rena bisa jadi sewaktu­waktu akan ada audit kinerja oleh pihak­pihak yang berkaitan dengan itu,” kata Erizon.

Lebih lanjut beliau mengingatkan jajarannya agar dapat melaksanakan anggaran pada tahun ini, apakah itu bersifat kegiatan atau pengadaan.

Walaupun pada tahun ini ang­garan kita sedikit berkurang, namun kami mengharapkan agar pelaksanaan anggaran ini dapat diselesaikan tepat waktu,” harapnya lagi.

n rf

n Erizon Efendi

Dinamis­ Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kuantan Singingi H Erizon Efendi SAg, Jumat (22/1), meresmikan pemakaian Masjid Baitul Falah Lingkungan III Jao Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan, yang dibangun oleh donatur tunggal yaitu Dr Yulpetropala SpOG, salah seorang dokter spesialis di Kota Teluk Kuantan.

Hadir pada kesempatan itu Camat Kuantan Tengah Drs Yulfides, Lurah Simpang Tiga Fika Rahayu, para pejabat

di lingkungan Kemenag Kab Kuantan Singingi, para mubaligh/khatib se Kec Kuantan Tengah serta para undangan lainnya.

Dalam pengarahannya Kakankemenag menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada donatur yang telah memban­gun masjid yang cukup indah dan diwakaf­kan kepada masyarakat. Namun Erizon Efendi mengingatkan agar masjid yang indah ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

n rf

Dinamis-Bencana banjir yang melan-da beberapa desa di Kabupaten Kampar, tidak hanya menimpa masyarakat umum, tp juga melanda 33 orang pegawai ke-menang. Untuk itu, Kemenag Kampar beserta jajaran turun ke lapangan guna memberikan dukungan dan bantuan paket sembako.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar melalui Kepala Subbag Tata Usaha H Muhammad Hakam MAg dan rombongan di Kecamatan Bangkinang dan Kecamatan Kampar, Rabu (10/02).

“Bantuan kali ini kita utamakan kepada pegawai dilingkungan Kemenag Kampar

yang terkena banjir. Ada 33 orang pegawai kita yang terkena dampak banjir, ada yang 2 meter mengenangi rumahnya, 1,5 meter dan juga ada yang 1 meter mengenangi rumahnya, mulai yang berada di Kampung Gadang, Kampung Deling, Pasir Sialang, Tanjung, Muara Uwai, Uwai, Binuang, Batu Belah dan Airtiris,” ujar Hakam.

Menurutnya, Bantuan yang diberikan ini tidaklah seberapa, namun manfaatnya sangat besar dirasakan oleh penerimanya. Dengan adanya bencana banjir ini, Hakam mengajak agar bersama-sama mengulur-kan bantuan kepada warga yang berada dalam kesusahan.

n ags

Page 45: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S45

n PELALAWAN

EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Kakankemenag Lantik Kepala TU MTsN Pangkalan Kerinci

Mengucapkan Selamat & SuksesATAS PERESMIAN GEDUNG SISKOHAT KABUPATEN SIAK

Drs. H. Edwar S Umar, MAgKakankemenag Kota Pekanbaru

Drs. H. Murahom Kakankemenag Kab. Siak

Drs. H. Abd. KadirKakankemenag Kab. Indragiri Hulu

Drs. H. Darawi MAKakankemenag Kota Dumai

H. Erizon Efendi, SAgKakankemenag Kab. Kuansing

Drs. H. Azhari, MAKakankemenag Kab. Indragiri Hilir

Drs. H. Fairus MAKakankemenag Kab. Kampar

Drs. H. Ahmad Supardi, MAKakankemenag Kab. Rokan Hulu

Drs. H. JumariKakankemenag Kab. Bengkalis

Drs. H. ZulkifliKakankemenag Kab. Pelalawan

H. Agustiar, SAgKakankemenag Kab. Rokan Hilir

Drs. H. Miskam, MAKakankemenag Kab. Kep. Meranti

KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI RIAU

(PUSAT PELAYANAN HAJI TERPADU) KAMIS, 04 FEBRUARI 2016

Oleh Dirjen PHU Kemenag RI Prof Dr H Abdul JamilTertanda

Dinamis- Mengawali awal tahun 2016, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan melantik satu orang pejabat eselon V yakni Zuliardi SSi sebagai Kepala Tata Usaha MTsN Pangkalan Kerinci. Pelantikan berlangsung di Aula Kemenag Pelalawan yang dihadiri pejabat, pegawai dan majelis guru MTsN Pangkalan Kerinci.

Acara diawali dengan men-yany ikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan den-

baru dilantik untuk dapat segera menjalankan amanat yang telah diberikan negara sebagai abdi mas-yarakat sekaligus membina mas-yarakat dalam bidang keagamaan. “Kita merupakan ujung tombak dan garda terdepan Kementerian Agama RI,” kata Kakankemenag.

Bertindak sebagai saksi pelanti-kan kali ini Drs Syahrul Mauludi MA dan H Muhammad Rais Sag MPdI, Rohaniawan H Muhammad Amin SAg MH, Pembaca Doa Drs H Mahyudin.

n aa

gan pembacaan Surat Keputusan Menteri Agama oleh Pengembang Kepegawaian Mariyanto SSosI, selanjutnya naskah pelantikan,

sumpah jabatan dan serah terima jabatan yang dipimpin Drs H Zulkifli.

Dalam amanatnya, Zulkifli berharap kepada pejabat yang

UIN SUSKA RIAU Kemenag Pelalawan didampingi Kasi Pendis Dr Edi Iskandar SAg MpdI.

Ketua Rombongan Dr Teddy Purnamirza MEng yang sehari-hari menjabat Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi menyampaikan in-formasi tentang UIN Suska Riau tentang Jurusan Unggulan dan kelebihan UIN Suska Pekanbaru dan dihadiri Kepala Madrasah se Kab Pelalawan.

“Kita berharap Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan khususnya Kepala Madrasah dapat berperan serta nantinya mensosialisasikan PMB ini kepada masyarakat disekitar mereka bertugas,” harap Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi.

“Dalam menunjang proses belajar mengajar di kampus UIN Syarif Kasim kini telah memiliki 18 orang guru besar bergelar professor, 53 orang doctor dan lebih dari 500 orang pengajar dengan latar belakang S2. Kini setidaknya 8 fakultas telah dibuka antara lain ekonomi dan ilmu sosial, sains dan teknologi, tarbiyah dan keguruan syariah dan ilmu hukum, psikologi, pertanian dan peternakan, dakwah dan ilmu komunikasi, serta ushuluddin. Dilengkapi dengan fasilitas Laboratrium dan sarana prasarana penunjang lainnya yang menunjang kegiatan perkuliahan di UIN Sultan Syarif Kasim Riau,” papar Teddy dengan penuh semangat.

n aa

SOSIALISASI PMBDinamis- Dalam rangka menyampaikan infor-

masi tentang UIN Suska Riau khususnya tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2016/2017, pihak akademik mengaadakan sosial-isasi Penerimaan Mahasiswa Baru di Kabupaten Pelalawan khususnya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan, Rabu (10/2).

Acara sosialiasi dibuka Kasubbag Tata Usaha Drs H Syahrul Mauludi MA mewakili Kepala Kantor

Page 46: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S46

LINTAS DAERAH

n ROKAN HULU

n SIAK

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

Kemenag Ingatkan Pegawai Fokus pada Tugas

MAN Siak Study Tour ke Riau PosDinamis­Sejumlah Siswa Madrasah

Aliyah Negeri Siak dibawah bimbingan Zulnilis SPd dan Elinar Oktaviani SPd mengadakan kunjungan Study Tour ke Kantor Riau Pos Pekanbaru, Kamis (11/02). Kedatangan para siswa/i ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kreativitas serta untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dalam membuat suatu berita tentang kegiatan yang ada dilingkungan Madrasah Aliyah Negeri Siak.

Para siswa/i yang berkunjung ke Kantor Riau Pos Pekanbaru ini meru­pakan siswa pilihan yang mempunyai bakat dan minat sebagai jurnalis baik untuk media cetak maupun untuk me­dia elektronik. Siswa yang berjumlah 25 Orang ini diberikan kebebasan untuk

bertanya seputar penulisan dan pener­bitan berita di media cetak.

Menurut keterangan Zulnilis SPd se­laku Guru Pembimbing pada Madrasah Aliyah Negeri Siak usai melaksanakan kunjungan tersebut mengatakan bahwa kegiatan Study tour ini merupakan

langkah awal sebagai motivasi terhadap siswa dalam mengembangkan bakatnya di bidangnya masing­masing. Sehingga apa yang mereka dapatkan bisa di im­plementasikan dilingkungan Madrasah tempat mereka belajar.

n awl

Kursus Pranikah bagi Calon Pengantin

Dinamis­ Kakankemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, mengingatkan kepada seluruh pegawai Kemenag Rohul, baik yang PNS mau­pun yang Honorer, untuk fokus pada pelaksanaan tugas yang menjadi tugas pokok dan fungsinya masing­masing.

Menteri Agama sudah menetapkan bahwa masing­masing pegawai, baik yang pejabat maupun yang staf biasa, telah ada tufoksinya. Tugas kita seka­rang adalah melaksanakan tufoksi itu, baik dalam bentuk pekerjaan di kantor maupun pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Kakankemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, ketika memberikan pembinaan dan pengarahan kepada seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kemenag Rohul, Senin (1/2/2016) bertempat di kantor Kemenaqg Rohul, Kota Pasir Pengaraian.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kasi Bimas Islam, Kasi Penyelenggara Haji, Kasi Pendidikan Islam, Kasi Syariah, Kasi BImas Kristen, Pengawas Pendidikan madrasah dan sekolah, Pimpinan Satker MIN, MTsN, MAN dan Kepala KUA se Rohul.

Dikatakannya, tugas utama kita se­karang adalah melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan pada tahun lalu, dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), diserahkan secara berjenjang kepada Kemenag Rohul, Kanwil Kemenag Riau dan Kemenag Pusat di Jakarta.

Selain itu, diwajibkan pula mem­

buat Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) untuk tahun 2016. RKT danPKT ini nanti dijadikan patokan dasar untuk

mengevaluasi, apakah kinerja terpenuhi ataukah tidak. Kinerja dibawah standar atau sama dengan rata­rata.

n ash

Dinamis­ Dalam rangka mewujud­kan keluarga sakinah, mawaddah, wa­rahmah perlu dilakukan gerakan Kursus Pra Nikah di Wilayah Kabupaten Rokan Hulu bagi calon pengantin/usia nikah. Demikian disampaikan Kakankemenag Rokan Hulu Ahmad Supardi di ruan­gannya, Kamis (28/01).

“Kursus Pra Nikah merupakan pemberian bekal pengetahuan, pema­haman, keterampilan dan penumbu­han kesadaran kepada calon pengan­tin tentang kehidupan rumat tangga dan keluarga,” jelas Ahmad Supardi.

Ahmad Supardi juga menyam­paikan bahwa calon pengantin

adalah laki­laki muslim yang se­kurang­kurangnya berumur 19 tahun dan perempuan muslimah yang se­kurang­kurangnya berumur 16 tahun.

“Kursus Pra nikah ini bisa kita wujudkan berkat kerjasama Kemenag Rokan Hulu dengan instansi­instansi terkait, Pemerintah Daerah, Badan Penasehat dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Rohul, Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian dan berharap semoga dalam waktu dekat Kursus Pra Nikah di Wilayah Kabupaten Rokan Hulu dapat kita wujudkan dengan baik,” pungkasnya.

n r.taher

Page 47: Edisi FEBRUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S47

KANKEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HULUJl. Lintas Timur­Pematang Reba RengatTelp. (0769) 7000252Fax. (0769) 7000253Kakankemenag: Drs. H. Abd. Kadir

KANKEMENAG KOTA PEKANBARUJl. Arifin Achmad Simp. RambutanPekanbaruTelp. (0761) 61802­66504Fax. ­Kakankemenag: Drs. Edwar S Umar, M.Ag

KANKEMENAG KABUPATEN PELALAWANKomplek Bakti PrajaKm. 5 Pangkalan KerinciTelp. (0761) 493376Fax. (0761) 493376Kakankemenag: Drs. H. Zulkifli

KANKEMENAG KABUPATEN SIAKJl. Sultan Syarif Kasim Siak Sri IndrapuraTelp. (0764) 20350Fax. (0764) 20350Kakankemenag: Drs. H. Muharam

KANKEMENAG KABUPATEN KAMPARJl. D.I Panjaitan BangkinangTelp. (0762) 20228Fax. (0762) 20228Kakankemenag: Drs. H. Fairus, MA

KANKEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HILIRJl. Keritang No. 12 TembilahanTelp. (0768) 21176Fax. (0768) 21176Kakankemenag: Drs. H. Azhari, MA

KANKEMENAG KABUPATENROKAN HILIRJl. Pelabuhan Baru No. 11 Bagan Siapi­ApiTelp. (0767) 24841Fax. (0767) 23177Kakankemenag: H. Agustiar, S.Ag

KANKEMENAG KABUPATENKUANTAN SINGINGIJl. Simpang Barangan Kuantan SingingiTelp. (0760) 20723Fax. (0760) 20023Kakankemenag: H. Erizon Efendi, S. Ag

KANKEMENAG KABUPATEN BENGKALISJl. Kelapapati BengkalisTelp. (0766) 21051Fax. (0766) 22227Kakankemenag: Drs. H. Jumari

KANKEMENAG KOTA DUMAIJl. Perwira Kota DumaiTelp. (0765) 34900Fax. (0765) 34900Kakankemenag: Drs. H. Darawi, MA

KANKEMENAG KABUPATENROKAN HULUJl. Diponegoro Pasir PengarayanTelp. (0762) 91663Fax. (0762) 91663Kakankemenag: Drs. H. Ahmad Supardi, MA

KANKEMENAG KABUPATENKEPULAUAN MERANTIJl. Dorak Selat PanjangTelp. ­Fax. ­ Kakankemenag: Drs. H. Miskam, MA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAUJl. Jendral Sudirman No. 235 PekanbaruTelepon. O761­21360­38017Fax. 0761­26979Kakanwil : Drs. H. TARMIZI, MA

Alamat KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau

EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016 n

Page 48: Edisi FEBRUARI

48

POTRET

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 118 n TAHUN XI n FEBRUARI 2016

KANTOR PELAYANAN HAJI SATU ATAP SIAKJADI PERCONTOHAN NASIONAL

n Dirjen Kemenag RI Abdul Djamil dan Bupati Siak Syamsuar disaksikan pejabat Kemenag Riau membuka Tirai Papan Nama Siskohat Siak. (foto: joni)

n Sambutan Dirjen PHU Kemenag RI Prof DR Abdul Djamil.

n Dirjen PHU Kemenag RI dan Bupati Siak menandatangani prasasti. (foto: awal)

n Dirjen PHU Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Riau, Staf Ahli Gubernur Riau, Bupati Siak dan Kakankemenag Siak foto bersama usai peresmian. (foto: joni)n Peninjauan Gedung Asrama

Haji Siak. (foto: joni)