11 februari 2010

33
Sosialisasi Komisi Sosialisasi Komisi Yudisial Kepada Para Yudisial Kepada Para Hakim Peradilan Umum, Hakim Peradilan Umum, Peradilan TUN dan Peradilan TUN dan Peradilan Agama di Peradilan Agama di Banjarmasin Banjarmasin 11 Februari 2010 11 Februari 2010

Upload: katelyn-malone

Post on 03-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sosialisasi Komisi Yudisial Kepada Para Hakim Peradilan Umum, Peradilan TUN dan Peradilan Agama di Banjarmasin. 11 Februari 2010. Komisi Yudisial di atur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24A dan Pasal 24B); - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: 11 Februari 2010

Sosialisasi Komisi Yudisial Sosialisasi Komisi Yudisial Kepada Para Hakim Kepada Para Hakim

Peradilan Umum, Peradilan Peradilan Umum, Peradilan TUN dan Peradilan Agama TUN dan Peradilan Agama

di Banjarmasindi Banjarmasin

11 Februari 201011 Februari 2010

Page 2: 11 Februari 2010

1.1. Komisi Yudisial di atur dalam Undang-Komisi Yudisial di atur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab IX tentang Kekuasaan Tahun 1945 Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24A dan Pasal 24B);Kehakiman (Pasal 24A dan Pasal 24B);

2.2. Pasal 24 A (3) menyebutkan bahwa calon Pasal 24 A (3) menyebutkan bahwa calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden;sebagai hakim agung oleh Presiden;

3.3. Pasal 24B (1) menyebutkan KY bersifat Pasal 24B (1) menyebutkan KY bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenangan lain dalam mempunyai wewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim.perilaku hakim.

Page 3: 11 Februari 2010

4. Pasal 24 A dan 24 B UUD dijabarkan 4. Pasal 24 A dan 24 B UUD dijabarkan didalam UU No. 22 Tahun 2004 tentang didalam UU No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial,

UU No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan UU No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua UU No. 14 Tahun 1985 tentang MA, Kedua UU No. 14 Tahun 1985 tentang MA,

UU No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan UU No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 tentang Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Peradilan Umum,

UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dan Peradilan Agama, dan

UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Kedua atas UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha NegaraPeradilan Tata Usaha Negara

Page 4: 11 Februari 2010

Tugas dan Kewenangan Tugas dan Kewenangan Komisi YudisialKomisi Yudisial

1.1. Menyeleksi dan mengusulkan calon Menyeleksi dan mengusulkan calon hakim agung kepada Presiden melalui hakim agung kepada Presiden melalui DPR;DPR;

2.2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku keluhuran martabat serta perilaku hakim;hakim;

3.3. Bersama-sama MA menyeleksi calon Bersama-sama MA menyeleksi calon hakim tingkat pertama;hakim tingkat pertama;

4.4. Meneliti putusan pengadilan dalam Meneliti putusan pengadilan dalam rangka pengusulan promosi hakim.rangka pengusulan promosi hakim.

Page 5: 11 Februari 2010

Menyeleksi dan Mengusulkan Menyeleksi dan Mengusulkan Calon Hakim AgungCalon Hakim Agung

1.1. Hakim Agung harus memiliki Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional dan tidak tercela, adil, profesional dan berpengalaman di bidang hukum.berpengalaman di bidang hukum.

2.2. CHA yang diseleksi oleh KY CHA yang diseleksi oleh KY diusulkan oleh MA, masyarakat dan diusulkan oleh MA, masyarakat dan pemerintah;pemerintah;

3.3. CHA bisa berasal dari hakim karier CHA bisa berasal dari hakim karier dan non karier;dan non karier;

Page 6: 11 Februari 2010

Syarat-syarat Untuk Menjadi Syarat-syarat Untuk Menjadi CHA, sbb: CHA, sbb:

1.1. KarierKarier

a.a. WNIWNIb.b. Bertakwa kepada Tuhan YMEBertakwa kepada Tuhan YMEc.c. Berijasah Magister di bidang hukum dengan Berijasah Magister di bidang hukum dengan

dasar SH atau Sarjana lain yang mempunyai dasar SH atau Sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukumkeahlian di bidang hukum

d.d. Berusia sekurang-kurangnya 45 tahunBerusia sekurang-kurangnya 45 tahune.e. Mampu secara rohani dan jasmani untuk Mampu secara rohani dan jasmani untuk

menjalankan tugas dan kewajibanmenjalankan tugas dan kewajibanf.f. Berpengalaman paling sedikit 20 tahun menjadi Berpengalaman paling sedikit 20 tahun menjadi

hakim, termasuk paling sedikit 3 tahun menjadi hakim, termasuk paling sedikit 3 tahun menjadi hakim tinggi, dan hakim tinggi, dan

g.g. Tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian Tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan pelanggaran kode sementara akibat melakukan pelanggaran kode etik dan/atau pedoman perilaku hakimetik dan/atau pedoman perilaku hakim

Page 7: 11 Februari 2010

2. Non Karier2. Non Karier a.a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud

pada huruf a, b, c dan d untuk syarat hakim pada huruf a, b, c dan d untuk syarat hakim karierkarier

b.b. Berpengalaman dalam profesi hukum Berpengalaman dalam profesi hukum dan/atau akademisi hukum paling sedikit 20 dan/atau akademisi hukum paling sedikit 20 tahuntahun

c.c. Berijasah doktor dan magister di bidang Berijasah doktor dan magister di bidang hukum dengan dasar Sarjana Hukum atau hukum dengan dasar Sarjana Hukum atau Sarjana lain yang mempunyai keahlian di Sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukum; danbidang hukum; dan

d.d. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebihdengan pidana penjara 5 tahun atau lebih

Page 8: 11 Februari 2010

Syarat-syarat Administrasi, Syarat-syarat Administrasi, sbb:sbb:

1.1. Menyerahkan fotokopi ijasah S1 hukum dan Menyerahkan fotokopi ijasah S1 hukum dan Magister hukum bagi CHA karier dan S1 Magister hukum bagi CHA karier dan S1 hukum, magister hukum dan doktor bagi hukum, magister hukum dan doktor bagi CHA Non karier yang dilegalisir oleh CHA Non karier yang dilegalisir oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang Pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan;bersangkutan;

2.2. Menyerahkan surat keterangan pengalaman Menyerahkan surat keterangan pengalaman 20 tahun menjadi hakim termasuk 3 tahun 20 tahun menjadi hakim termasuk 3 tahun menjadi hakim tinggi bagi hakim karier dan menjadi hakim tinggi bagi hakim karier dan 20 tahun menjadi profesi hukum dan 20 tahun menjadi profesi hukum dan akademisi hukum bagi CHA non karier;akademisi hukum bagi CHA non karier;

Page 9: 11 Februari 2010

3. Menyerahkan makalah yang judul dan syarat-3. Menyerahkan makalah yang judul dan syarat-syaratnya ditentukan oleh KY serta menyerahkan syaratnya ditentukan oleh KY serta menyerahkan karya profesi 2 tahun terakhir, berupa putusan karya profesi 2 tahun terakhir, berupa putusan bagi CHA karier, pledoi, gugatan, jawaban bagi CHA karier, pledoi, gugatan, jawaban terhadap gugatan, dll bagi CHA non karier yang terhadap gugatan, dll bagi CHA non karier yang berasal dari profesi hukum. Serta karya ilmiah berasal dari profesi hukum. Serta karya ilmiah yang sudah dipublikasi 2 tahun terakhir bagi CHA yang sudah dipublikasi 2 tahun terakhir bagi CHA non karier yang berasal dari akademisi.non karier yang berasal dari akademisi.

4. Menyerahkan daftar harta kekayaan dan bukti 4. Menyerahkan daftar harta kekayaan dan bukti penyerahan laporan harta kekayaan yang telah penyerahan laporan harta kekayaan yang telah diserahkan kepada KPK.diserahkan kepada KPK.

5. Menyerahkan referensi/rekomendasi mengenai 5. Menyerahkan referensi/rekomendasi mengenai CHA ybs minimal dari 3 orang.CHA ybs minimal dari 3 orang.

6. Mengisi dan meyerahkan formulir yang 6. Mengisi dan meyerahkan formulir yang disediakan oleh KY yang menyatakan kebenaran disediakan oleh KY yang menyatakan kebenaran terhadap pemenuhan syarat-syarat untuk nenjadi terhadap pemenuhan syarat-syarat untuk nenjadi CHA.CHA.

Page 10: 11 Februari 2010

Seleksi Kualitas, Kepribadian dan Seleksi Kualitas, Kepribadian dan Integritas, terdiri dari:Integritas, terdiri dari:

1.1. Penilaian terhadap karya ilmiah dan karya profesi Penilaian terhadap karya ilmiah dan karya profesi 2 tahun terakhir.2 tahun terakhir.

2.2. Penilaian terhadap studi kasus dalam kelas Penilaian terhadap studi kasus dalam kelas terhadap kasus di bidang perdata, pidana, dan terhadap kasus di bidang perdata, pidana, dan tata usaha negara yang topiknya ditentukan oleh tata usaha negara yang topiknya ditentukan oleh KY. KY.

3.3. Penilaian terhadap kesehatan rohani dan jasmani Penilaian terhadap kesehatan rohani dan jasmani CHA yang dilakukan oleh tim dokter dari RS yang CHA yang dilakukan oleh tim dokter dari RS yang ditentukan oleh KY. ditentukan oleh KY.

4.4. Wawancara langsung CHA mengenai Karya Ilmiah Wawancara langsung CHA mengenai Karya Ilmiah dan studi kasus yang dilakukan oleh tim pakar dan studi kasus yang dilakukan oleh tim pakar yang ditunjuk oleh KY.yang ditunjuk oleh KY.

5.5. Penilaian kualitas kepribadian (Profile Assasment) Penilaian kualitas kepribadian (Profile Assasment) yang dilakukan oleh lembaga yang berkompeten yang dilakukan oleh lembaga yang berkompeten yang ditunjuk oleh KY. yang ditunjuk oleh KY.

Page 11: 11 Februari 2010

Seleksi Wawancara dan Seleksi Wawancara dan Klarifikasi Laporan MasyarakatKlarifikasi Laporan Masyarakat

Wawancara dilakukan oleh Komisi Wawancara dilakukan oleh Komisi Yudisial untuk mengetahui Yudisial untuk mengetahui kebenaran dari laporan masyarakat kebenaran dari laporan masyarakat dan kemampuan CHA mengenai teori dan kemampuan CHA mengenai teori dan praktek hukum.dan praktek hukum.

Page 12: 11 Februari 2010

CHA yang lulus diajukan kepada CHA yang lulus diajukan kepada DPRDPR

KY mengusulkan 3 orang dari setiap KY mengusulkan 3 orang dari setiap 1 lowongan hakim agung kepada 1 lowongan hakim agung kepada DPR. DPR.

Page 13: 11 Februari 2010

Menjaga dan Menegakkan Menjaga dan Menegakkan Kehormatan Keluhuran Martabat Kehormatan Keluhuran Martabat

serta Perilaku Hakimserta Perilaku Hakim1.1. Tugas ini dijabarkan dalam UU sebagai Tugas ini dijabarkan dalam UU sebagai

tugas pengawasantugas pengawasan2.2. Output dari pengawasan bisa berupa Output dari pengawasan bisa berupa

punishment dan juga bisa berupa reward.punishment dan juga bisa berupa reward.3.3. Pengawasan dilakukan terhadap hakim Pengawasan dilakukan terhadap hakim

agung dan para hakim yang berada di agung dan para hakim yang berada di semua lingkungan peradilan di bawah MA semua lingkungan peradilan di bawah MA termasuk hakim khusus (hakim adhoc)termasuk hakim khusus (hakim adhoc)

4.4. Pengawasan hanya berkaitan dengan Pengawasan hanya berkaitan dengan pelanggaran kode etik dan pedoman pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim. perilaku hakim.

Page 14: 11 Februari 2010

Punishment dan RewardPunishment dan Reward1.1. Punishment terdiri dari:Punishment terdiri dari:a.a. Teguran tertulisTeguran tertulisb.b. Pemberhentian sementaraPemberhentian sementarac.c. PemberhentianPemberhentian

2.2. Reward Reward (tugas ini sampai sekarang belum dapat (tugas ini sampai sekarang belum dapat

dilaksanakan dengan baik karena antara KY dan dilaksanakan dengan baik karena antara KY dan MA belum ada kata sepakat, namun demikian MA belum ada kata sepakat, namun demikian KY telah bekerjasama dengan UGM untuk KY telah bekerjasama dengan UGM untuk menentukan model atau jenis-jenis prestasi menentukan model atau jenis-jenis prestasi hakim yang perlu mendapat penghargaan dan hakim yang perlu mendapat penghargaan dan bentuk-bentuk penghargaan apa yang harus bentuk-bentuk penghargaan apa yang harus diberikan)diberikan)

Page 15: 11 Februari 2010

Pengawasan dilakukan terhadap Pengawasan dilakukan terhadap penegakkan kode etik dan penegakkan kode etik dan pedoman perilaku hakimpedoman perilaku hakim

1.1. Keputusan bersama KMA dan KKY No. Keputusan bersama KMA dan KKY No. 047/KMA/SKB/IV/2009 dan 047/KMA/SKB/IV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tanggal 8 April 02/SKB/P.KY/IV/2009 tanggal 8 April 2009.2009.

2.2. Pelanggaran terhadap peraturan Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan perundang-undangan yang berkaitan dengan hakim sebagai pegawai negeri dengan hakim sebagai pegawai negeri maupun hakim sebagai pejabat maupun hakim sebagai pejabat negara.negara.

Page 16: 11 Februari 2010

Keputusan bersama KMA dan Keputusan bersama KMA dan KKY No. KKY No.

047/KMA/SKB/IV/2009 dan 047/KMA/SKB/IV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 02/SKB/P.KY/IV/2009 tanggal 8 April 2009.tanggal 8 April 2009.

1.1. Ada 10 butir kode etik dan pedoman Ada 10 butir kode etik dan pedoman perilaku hakim, yaitu: berperilaku adil, perilaku hakim, yaitu: berperilaku adil, berperilaku jujur, berperilaku arif dan berperilaku jujur, berperilaku arif dan bijaksana, bersikap mandiri, berintegritas bijaksana, bersikap mandiri, berintegritas tinggi, bertanggungjawab, menjunjung tinggi, bertanggungjawab, menjunjung tinggi harga diri, berdisiplin tinggi, tinggi harga diri, berdisiplin tinggi, berperilaku rendah hati, dan bersikap berperilaku rendah hati, dan bersikap profesional.profesional.

Page 17: 11 Februari 2010

Berperilaku AdilBerperilaku Adil

I. 1. Hakim wajib melaksanakan tugas-tugas I. 1. Hakim wajib melaksanakan tugas-tugas hukumnya dengan menghormati asas hukumnya dengan menghormati asas praduga tidak bersalah, tanpa praduga tidak bersalah, tanpa mengharapkan imbalan;mengharapkan imbalan;

2. Hakim wajib tidak memihak;2. Hakim wajib tidak memihak;3. Hakim wajib menghindari hal yang dapat 3. Hakim wajib menghindari hal yang dapat

mengakibatkan pencabutan haknya untuk mengakibatkan pencabutan haknya untuk mengadili perkara yang bersangkutan;mengadili perkara yang bersangkutan;

4. Hakim dilarang memberikan kesan bahwa 4. Hakim dilarang memberikan kesan bahwa salah satu pihak yang tengah berperkara salah satu pihak yang tengah berperkara berada dalam posisi yang istimewa untuk berada dalam posisi yang istimewa untuk mempengaruhi hakim yang bersangkutan;mempengaruhi hakim yang bersangkutan;

Page 18: 11 Februari 2010

5.5. Hakim dalam bertugas dilarang menunjukkan Hakim dalam bertugas dilarang menunjukkan rasa suka atau tidak suka, keberpihakan, rasa suka atau tidak suka, keberpihakan, prangsangka, atau pelecehan terhadap suatu prangsangka, atau pelecehan terhadap suatu ras, jenis kelamin, agama, asal kebangsaan, ras, jenis kelamin, agama, asal kebangsaan, perbedaan kemampuan fisik atau mental, perbedaan kemampuan fisik atau mental, usia, status sosial ekonomi maupun atas usia, status sosial ekonomi maupun atas dasar kedekatan hubungan dengan pihak-dasar kedekatan hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses peradilan pihak yang terlibat dalam proses peradilan baik melalui perkataan maupun tindakan.baik melalui perkataan maupun tindakan.

6.6. Hakim dalam suatu proses persidangan wajib Hakim dalam suatu proses persidangan wajib meminta kepada semua pihak yang terlibat meminta kepada semua pihak yang terlibat proses persidangan untuk menerapkan proses persidangan untuk menerapkan standar perilaku sebagaimana dimaksud standar perilaku sebagaimana dimaksud dalam butir 5.dalam butir 5.

Page 19: 11 Februari 2010

7.7. Hakim dilarang bersikap, mengeluarkan Hakim dilarang bersikap, mengeluarkan perkataan atau melakukan tindakan lain perkataan atau melakukan tindakan lain yang dapat menyimpulkan kesan yang dapat menyimpulkan kesan memihak, berprasangka, mengancam, memihak, berprasangka, mengancam, atau menyudutkan para pihak, atau atau menyudutkan para pihak, atau saksi-saksi dan harus menerapkan saksi-saksi dan harus menerapkan standar perilaku yang sama bagi standar perilaku yang sama bagi advokat, penuntut, pegawai pengadilan advokat, penuntut, pegawai pengadilan atau pihak lain yang tunduk pada arahan atau pihak lain yang tunduk pada arahan dan pengawasan hakim.dan pengawasan hakim.

8.8. Hakim harus memberikan keadilan Hakim harus memberikan keadilan kepada semua pihak dan tidak beritikad kepada semua pihak dan tidak beritikad semata-mata untuk menghukum.semata-mata untuk menghukum.

9.9. Hakim dilarang menyuruh/mengizinkan Hakim dilarang menyuruh/mengizinkan pegawai pengadilan atau pihak-pihak lain pegawai pengadilan atau pihak-pihak lain untuk mempengaruhi, mengarahkan atau untuk mempengaruhi, mengarahkan atau mengontrol jalannya sidang.mengontrol jalannya sidang.

Page 20: 11 Februari 2010

II. 1. Hakim harus memberikan kesempatan II. 1. Hakim harus memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang yang sama kepada setiap orang khususnya pencari keadilan atau kuasanya khususnya pencari keadilan atau kuasanya yang mempunyai kepentingan dalam yang mempunyai kepentingan dalam suatu proses hukum di Pengadilan.suatu proses hukum di Pengadilan.

2. Hakim tidak boleh berkomunikasi dengan 2. Hakim tidak boleh berkomunikasi dengan pihak yang berperkara di luar pihak yang berperkara di luar persidangan, kecuali dilakukan dalam persidangan, kecuali dilakukan dalam lingkungan gedung pengadilan demi lingkungan gedung pengadilan demi kepentingan kelancaran persidangan yang kepentingan kelancaran persidangan yang dilakukan secara terbuka, diketahui pihak-dilakukan secara terbuka, diketahui pihak-pihak yang berperkara, tidak melanggar pihak yang berperkara, tidak melanggar prinsip persamaan perlakuan dan prinsip persamaan perlakuan dan ketidakberpihakan.ketidakberpihakan.

Page 21: 11 Februari 2010

Berperilaku JujurBerperilaku Jujur

Penerapannya antara lain;Penerapannya antara lain;1.1. Hakim harus fair dan impartial;Hakim harus fair dan impartial;2.2. Hakim atau anggota keluarganya tidak Hakim atau anggota keluarganya tidak

boleh meminta/menerima janji, hadiah, boleh meminta/menerima janji, hadiah, hibah, warisan, pemberian, penghargaan hibah, warisan, pemberian, penghargaan atau fasilitas dari Advokat, Penuntut, atau fasilitas dari Advokat, Penuntut, Orang yang sedang diadili, maupun pihak Orang yang sedang diadili, maupun pihak lain yang memungkinkan kuat akan diadili, lain yang memungkinkan kuat akan diadili, pihak yang memiliki kepentingan baik pihak yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung terhadap langsung maupun tidak langsung terhadap suatu perkara; dll.suatu perkara; dll.

Page 22: 11 Februari 2010

Berperilaku Arif dan Berperilaku Arif dan BijaksanaBijaksana

Penerapannya antara lain;Penerapannya antara lain;1.1. Hakim harus fair dan impartial;Hakim harus fair dan impartial;2.2. Hakim atau anggota keluarganya tidak Hakim atau anggota keluarganya tidak

boleh meminta/menerima janji, hadiah, boleh meminta/menerima janji, hadiah, hibah, warisan, pemberian, penghargaan hibah, warisan, pemberian, penghargaan atau fasilitas dari Advokat, Penuntut, atau fasilitas dari Advokat, Penuntut, Orang yang sedang diadili, maupun pihak Orang yang sedang diadili, maupun pihak lain yang memungkinkan kuat akan diadili, lain yang memungkinkan kuat akan diadili, pihak yang memiliki kepentingan baik pihak yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung terhadap langsung maupun tidak langsung terhadap suatu perkara; dll.suatu perkara; dll.

Page 23: 11 Februari 2010

Bersikap MandiriBersikap Mandiri

1.1. Hakim harus menjalankan fungsi Hakim harus menjalankan fungsi peradilan secara mandiri dan bebas dari peradilan secara mandiri dan bebas dari pengaruh, tekanan, ancaman atau pengaruh, tekanan, ancaman atau bujukan, baik yang bersifat langsung bujukan, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari pihak maupun tidak langsung dari pihak manapun;manapun;

2.2. Hakim wajib bebas dari hubungan yang Hakim wajib bebas dari hubungan yang tidak patut dengan lembaga eksekutif tidak patut dengan lembaga eksekutif maupun legislatif serta kelompok lain maupun legislatif serta kelompok lain yang berpotensi mengancam yang berpotensi mengancam kemandirian hakim dan badan peradilan;kemandirian hakim dan badan peradilan;

3.3. Hakim wajib berperilaku mandiri guna Hakim wajib berperilaku mandiri guna memperkuat kepercayaan masyarakat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap badan peradilan.terhadap badan peradilan.

Page 24: 11 Februari 2010

Berintegritas TinggiBerintegritas Tinggi

Penerapannya antara lain:Penerapannya antara lain:1.1. Hakim dilarang melakukan tawar menawar Hakim dilarang melakukan tawar menawar

putusan, memperlambat pemeriksaan perkara, putusan, memperlambat pemeriksaan perkara, menunda eksekusi atau menunjuk advokat menunda eksekusi atau menunjuk advokat tertentu dalam menangani suatu perkara di tertentu dalam menangani suatu perkara di pengadilan, kecuali ditentukan lain oleh pengadilan, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang;undang-undang;

2.2. Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila memiliki hubungan keluarga, ketua majelis, memiliki hubungan keluarga, ketua majelis, hakim anggota lainnya, penuntut, advokat, dan hakim anggota lainnya, penuntut, advokat, dan panitera yang menangani perkara tersebut;panitera yang menangani perkara tersebut;

3.3. Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila hakim itu memiliki hubungan pertemanan yang hakim itu memiliki hubungan pertemanan yang akrab dengan pihak yang berperkara, penuntut, akrab dengan pihak yang berperkara, penuntut, advoikat, yang menangani perkara tersebut, dll.advoikat, yang menangani perkara tersebut, dll.

Page 25: 11 Februari 2010

BertanggungjawabBertanggungjawab

1.1. Hakim dilarang menyalahgunakan Hakim dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lain.keluarga atau pihak lain.

2.2. Hakim dilarang mengungkapkan Hakim dilarang mengungkapkan atau menggunakan informasi yang atau menggunakan informasi yang bersifat rahasia, yang didapat dalam bersifat rahasia, yang didapat dalam kedudukan sebagai hakim, untuk kedudukan sebagai hakim, untuk tujuan yang tidak ada hubungan tujuan yang tidak ada hubungan dengan tugas-tugas peradilan.dengan tugas-tugas peradilan.

Page 26: 11 Februari 2010

Menjunjung Tinggi Harga DiriMenjunjung Tinggi Harga Diri

Penerapannya antara lain:Penerapannya antara lain:1.1. Hakim harus menjaga kewibawaan serta Hakim harus menjaga kewibawaan serta

martabat lembaga peradilan dan profesi martabat lembaga peradilan dan profesi baik di dalam maupun di luar pengadilan;baik di dalam maupun di luar pengadilan;

2.2. Hakim dilarang terlibat dalam transaksi Hakim dilarang terlibat dalam transaksi keuangan dan transaksi usaha yang keuangan dan transaksi usaha yang berpotensi memanfaatkan posisi sebagai berpotensi memanfaatkan posisi sebagai hakim;hakim;

3.3. Hakim dilarang menjadi advokat atau Hakim dilarang menjadi advokat atau pekerjaan lain yang berhubungan pekerjaan lain yang berhubungan dengan perkara, dll.dengan perkara, dll.

Page 27: 11 Februari 2010

Berdisiplin TinggiBerdisiplin Tinggi

Penerapannya, antara lain:Penerapannya, antara lain:

1.1. Hakim berkewajiban mengetahui dan Hakim berkewajiban mengetahui dan mendalami serta melaksanakan tugas mendalami serta melaksanakan tugas pokok sesuai dengan peraturan pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;perundang-undangan yang berlaku;

2.2. Hakim harus menghormati hak-hak para Hakim harus menghormati hak-hak para pihak dalam proses peradilan dan pihak dalam proses peradilan dan berusaha mewujudkan pemeriksaan berusaha mewujudkan pemeriksaan secara sederhana, cepat dan biaya secara sederhana, cepat dan biaya ringan, dll.ringan, dll.

Page 28: 11 Februari 2010

Berperilaku Rendah HatiBerperilaku Rendah Hati

Penerapannya:Penerapannya:1.1. Hakim harus melaksanakan pekerjaan Hakim harus melaksanakan pekerjaan

sebagai sebuah pengabdian yang tulus, sebagai sebuah pengabdian yang tulus, bukan semata-mata pencaharian untuk bukan semata-mata pencaharian untuk mendapat materi melainkan sebuah mendapat materi melainkan sebuah amanat yang akan amanat yang akan dipertanggungjawabkan kepada dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Tuhan YME;masyarakat dan Tuhan YME;

2.2. Hakim tidak boleh bersikap, bertingkah Hakim tidak boleh bersikap, bertingkah laku atau melakukan tindakan mencari laku atau melakukan tindakan mencari popularitas, pujian, penghargaan dan popularitas, pujian, penghargaan dan sanjungan dari siapapun juga.sanjungan dari siapapun juga.

Page 29: 11 Februari 2010

Bersikap ProfesionalBersikap ProfesionalPenerapannya:Penerapannya:1.1. Hakim harus mengambil langkah-langkah untuk Hakim harus mengambil langkah-langkah untuk

memelihara dan meningkatkan pengetahuan, memelihara dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kualitas pribadi untuk dapat keterampilan dan kualitas pribadi untuk dapat melaksanakan tugas peradilan secara baik;melaksanakan tugas peradilan secara baik;

2.2. Hakim harus secara tekun melaksanakan Hakim harus secara tekun melaksanakan tanggung jawab administrasi dan bekerja sama tanggung jawab administrasi dan bekerja sama dengan para hakim dan pejabat pengadilan lain dengan para hakim dan pejabat pengadilan lain dalam menjalankan administrasi peradilan;dalam menjalankan administrasi peradilan;

3.3. Hakim wajib mengutamakan tugas yudisial Hakim wajib mengutamakan tugas yudisial diatas kegiatan lain secara profesional;diatas kegiatan lain secara profesional;

4.4. Hakim wajib menghindari terjadinya kekeliruan Hakim wajib menghindari terjadinya kekeliruan dalam membuat keputusan.dalam membuat keputusan.

Page 30: 11 Februari 2010

Pelanggaran terhadap peraturan Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang perundang-undangan yang

berkaitan dengan hakim berkaitan dengan hakim sebagai pegawai negeri sebagai pegawai negeri maupun hakim sebagai maupun hakim sebagai

pejabat negara.pejabat negara.1.1. Hakim tidak boleh melakukan perbuatan Hakim tidak boleh melakukan perbuatan

pidana berupa kejahatan maupun pidana berupa kejahatan maupun pelanggaran;pelanggaran;

2.2. Hakim tidak boleh melakukan perbuatan Hakim tidak boleh melakukan perbuatan tercela, seperti antara lain: menyianyiakan tercela, seperti antara lain: menyianyiakan istri/suami, anak dan keluarga, mempunyai istri/suami, anak dan keluarga, mempunyai wanita/pria idaman lain atau menikah wanita/pria idaman lain atau menikah dibawah tangan tanpa sepengetahuan dibawah tangan tanpa sepengetahuan istri/suami, dll.istri/suami, dll.

Page 31: 11 Februari 2010

3. Hakim tidak boleh melalaikan tugas 3. Hakim tidak boleh melalaikan tugas dan tanggung jawabnya baik sebagai dan tanggung jawabnya baik sebagai pegawai negeri maupun sebagai pegawai negeri maupun sebagai pejabat negara.pejabat negara.

Page 32: 11 Februari 2010

Majelis Kehormatan HakimMajelis Kehormatan Hakim

1.1. Terdiri dari 7 orang : 3 diusulkan Terdiri dari 7 orang : 3 diusulkan Mahkamah Agung, 4 diusulkan Komisi Mahkamah Agung, 4 diusulkan Komisi Yudisial.Yudisial.

2.2. Pembentukan MKH hanya berkaitan Pembentukan MKH hanya berkaitan dengan sanksi pemberhentian sementara dengan sanksi pemberhentian sementara atau pemberhentian tetap.atau pemberhentian tetap.

3.3. MA dan KY sedang menyusun peraturan MA dan KY sedang menyusun peraturan bersama mengenai tata cara dan bersama mengenai tata cara dan mekanisme pemnbentukan MKH dan mekanisme pemnbentukan MKH dan peraturan bersama mengenai tata cara peraturan bersama mengenai tata cara persidangan MKH dan pembelaan diri persidangan MKH dan pembelaan diri hakim.hakim.

Page 33: 11 Februari 2010

SEKIANSEKIAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH