[wpk yogya] tor
DESCRIPTION
aaTRANSCRIPT
-
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) 1
Jl. Tebet Timur Dalam VIII V No. 21 Jakarta Selatan 12820 Telp./Fax.: 021-830 8181; +62813 1838 5799 Email: [email protected]; Website: www.sejuk.org; Twitter: @KabarSEJUK
TOR
Workshop Jurnalis Kampus
MELIPUT ISU KEBERAGAMAN
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK)
Yogyakarta, 4 6 Juni 2015
Latar Belakang
Salah satu tugas penting media massa adalah memberikan pendidikan
kepada masyarakat mengenai pentingnya toleransi dan sikap saling menghargai di
antara penduduk Indonesia yang beragam. Melalui pengaruh yang dimilikinya,
media berperan penting untuk menumbuhkan sikap saling menghargai, gotong
royong, dan nilai-nilai Pancasila lain, agar bisa tercipta kehidupan bersama yang
harmonis. Hal ini sejalan dengan visi SEJUK yakni terbentuknya masyarakat
Indonesia, dengan dukungan media massa, yang menghormati, melindungi dan
mempertahankan keberagaman sebagai bagian dari pembelaan atas hak asasi
manusia.
Tantangan media massa untuk membantu menurunkan kasus-kasus
intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan atas nama agama menjadi sangat besar di
era pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan sampai saat ini masih marak terjadi kasus-
kasus intoleransi yang dialami kelompok-kelompok minoritas di berbagai daerah.
Pergumulan jurnalis dengan isu keberagaman mesti terus-menerus dilakukan
agar tercipta pemberitaan-pemberitaan bernada positif yang menghormati serta
mempromosikan sikap toleransi di antara masyarakat.
Jurnalisme keberagaman menjadi kemestian para juru warta dalam
mengolah fakta pluralitas di Indonesia yang kian kompleks. Sebab, tidak sedikit
media yang memberitakan kasus-kasus keberagaman yang justru meminggirkan
hak-hak minoritas yang dianggap berbeda, bahkan dituduh menyimpang dan
"sesat", dari mainstream (agama, keyakinan, etnis, dan orientasi seksual). Karena itu,
penyuguhan berita tentang keberagaman, bagaimanapun juga, tidak memadai
lagi menggunakan standar jurnalistik konvensional, seperti cover both sides, netral,
dan objektif.
Menurut SEJUK, persfektif keberagaman itu bukan hanya perlu dimiliki oleh
wartawan media-media mainstream tapi juga oleh media-media kampus. Aktivis
pers kampus adalah calon-calon jurnalis yang akan mengisi redaksi media-media
mainstream. Persfektif mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan, HAM,
dan gender penting ditanamkan kepada mereka sehingga ketika mereka lulus dan
-
TOR Workshop Jurnalis Kampus MELIPUT ISU KEBERAGAMAN
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) 2014
2
menjadi jurnalis, mereka sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk
membuat pemberitaan terkait isu keberagaman. Workshop ini juga menjadi bekal
para peserta merespon agresivitas gerakan konservatisme agama yang tengah
menggejala di kampus-kampus.
Dengan pertimbangan latar di atas, SEJUK berinisiatif menggelar Workshop
Jurnalis Kampus untuk menggerakkan media-media alternatif yang independen
agar lebih nyaring menyuarakan isu keberagaman dan multikulturalisme. Karena itu,
lembaga-lembaga pers mahasiswa yang mempunyai media online penting
didorong mengambil peran lebih aktif dalam memberitakan isu yang dianggap
kontroversial ini. Selain alasan independensi media-media kampus, regenerasi
dalam menghidupkan jurnalisme keberagaman juga penting untuk terus dilakukan.
Nama Kegiatan
Workshop Jurnalis Kampus Meliput Isu Keberagaman
Tujuan Umum Kegiatan
Membangun kapasitas jurnalis kampus dalam liputan isu-isu keberagaman
yang berperspektif HAM, mulitikulturalisme, pluralisme dan keadilan gender.
Waktu dan Tempat
Kegiatan Workshop Jurnalis Kampus Meliput Isu Keberagaman ini digelar
tanggal : 4 6 Juni 2015 (Jumat s/d Minggu), di Yogyakarta.
Peserta
Peserta workshop ini adalah jurnalis kampus dari wilayah Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
Narasumber
1. Ilkham Khoiri (wartawan Kompas)
2. Ahmad Junaidi (The Jakarta Post)
3. Awigra (HRWG)
4. Andi Budiman (jurnalis senior/ mantan DW)
5. Shinta Maharani (AJI Yogyakarta)
6. FNF Indonesia
-
TOR Workshop Jurnalis Kampus MELIPUT ISU KEBERAGAMAN
Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) 2014
2
Fasilitator: Saidiman Ahmad dan Malia
Field Visit
Field Visit adalah kunjungan sekaligus praktek jurnalistik peserta workshop ke
komunitas atau kelompok minoritas di sekitar wilayah workshop. Selain untuk
mengenal kelompok atau komunitas korban, para jurnalis kampus diharapkan
mampu melahirkan karya-karya jurnalistik yang memihak pada keberagaman dan
memberi ruang pada kelompok-kelompok yang selama ini dipinggirkan.
Agenda Workshop
Terlampir
Budget
Seluruh pendanaan kegiatan ini didukung oleh FNF Indonesia