nabilashammi.files.wordpress.com€¦ · web viewnabila azzahra shammi. 1102673 / 2011....
TRANSCRIPT
INSTALASI JARINGAN KOMPUTER“ Manajemen Bandwidth “
Nabila Azzahra Shammi1102673 / 2011
Pendidikan Teknik Informatika Komputer
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
A. Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari praktikum ini antara lain untuk ;
1. Mampu mengenal dan memahami Bandwidth Access.
2. Mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik.
3. Mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue simple.
4. Mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue tree.
B. Teori Pendukung
Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data
transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu
tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second).
Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600
bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara
umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang lebih
besar. Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada
pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap
berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data
tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila
sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat
dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau
Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh
saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki
Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang
memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti videoconferencing. Penggunaan Bandwidth
untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth
yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan
penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP,
perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin
tinggi pula harganya. sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada
diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal
konsumsi Bandwidth. Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth, sehingga
dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa mengelola/membatasi bandwidth kepada
tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme
data rate secara umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh
memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.
C. Alat dan Bahan
1. Router MikroTik.
2. PC Client.
3. Switch atau Hub.
4. Kabel UTP.
5. Layanan Access Internet.
D. Langkah Kerja
1. Bangun jaringan seperti gambar berikut
2. Akses ke router mikrotik dari winbox
Klik symbol ‘browse’ .tunggu muncul MAC ADDRESS dari mikrotik yang kita gunakan.
Pilih MAC ADDRESS yang muncul, pilih connect
3. Setelah koneksi berhasil akan tampil window winbox
4. Jika router telah dikonfigurasi sebelumnya ada baiknya anda mereset kembali settingan router
tersebut dengan perintah > system reset-configuration lalu ketik Y
5. Restart winbox. Maka ketika koneksi kita lakukan kembali akan tampil
Klik ‘remove configuration’
6. Konfigurasi IP
IP LAN Interface ether2 dipakai sebagai Interface Local, yang akan dikonfigurasi jadi
hotspot.
Address 192.168.11.1/24
Network 192.168.11.0
Interface ether 5
IP WAN
Address 192.168.189.11/26
Network 192.168.189.0
Interface ether 1
7. Konfigurasi routing, plih IP | Route
8. Lakukan konfigurasi NAT. klik menu IP | Firewall
pada tab action, pilih ‘masquerade’
9. Ping ke seluruh Host yang terkoneksi ke router
10. Test koneksi ke internet
Manajemen Bandwidth
a. Dengan Queue Simple
- Pilih Queue | Simple Queue, tambah client dengan klik simbol +
- Sesuaikan dengan Listing berikut
[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client1 interface=lan target-
address=192.168.11.2/32 max-limit=64000/128000
[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client2 interface=lan target-
address=192.168.11.3/32 max-limit=64000/128000
[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client3 interface=lan target-
address=192.168.11.4/32 max-limit=64000/128000
Dari new terminal [admin@MikroTik] /queue simple> print
Keterangan :
add name=limit-client1, mendefinisikan nama dari queue simple untuk konfigurasi komputer client1.
Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.
target-addresses=192.168.1.2/32, merupakan IP address milik komputer Client1.
max-limit=64000/128000, merupakan limit maksimum komputer client untuk uplink 64 kbps dan
downlink 128 kbps.
b. Dengan Queue Free
Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan
berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu
harus dilakukan penandaan paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut
dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk
membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja
optimal. Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan limit downlink
(interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96 kbps. Sementara bandwidth uplink untuk
tiap-tiap client adalah 32 kbps dan downlink 64 kbps
- Pilih IP | Firewall, klik tab Mangle
- Sesuaikan dengan listing berikut
[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add src-address=192.168.11.2/32 action=mark-
connection new-connection-mark=mark-client1 chain=prerouting
[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=mark-client1 action=mark-packet new-
packet-mark=client1 chain=prerouting
Dari new terminal [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print
- Konfigurasi client1
Queues | queue tree
tambah client dengan klik simbol +
sesuaikan dengan listing berikut
[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-downlink parent=lan
limit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000
[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-
mark=client1 max-limit=64000
Dari new terminal [admin@MikroTik] /queue tree> print
- Konfigurasi client2
tambah client dengan klik simbol +
sesuaikan dengan listing berikut
[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-downlink parent=lan
limit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000
[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-
mark=client1 max-limit=64000
Dari new terminal [admin@MikroTik] /queue tree> print
- Lakukan konfigurasi untuk client-client lain sesuai konfigurasi sebelumnya.
E. Analisa
- Untuk melakukan management bandwidth dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama dengan membuat listing di command line pada mikrotik
Cara kedua, langsung melalui menu queue di grafis mikrotik
- Bandwidth atau sering disebut juga throughput adalah lebar “width” dari sebuah frequency
band. Bandwidth dari sebuah jaringan ditentukan dari jumlah bit yang dapat di transmisikan melalui
jaringan/network dalam periode waktu tertentu. Misalnya sebuah jaringan memiliki bandwidth
sebesar 10 Mbps, hal ini berarti bahwa jaringan tersebut mampu untuk mengirimkan 10 juta bit tiap
detiknya. Perlu diperhatikan bahwa bandwidth itu berbeda dengan kecepatan. Kecepatan adalah
jarak yang ditempuh dalam satu satuan waktu, sedangkan bandwidth adalah banyaknya bit yang
dapat dikirimkan per detik.
- Up link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit .
Down link adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi.
- di Simple Queue kita tidak bisa meng alokasikan bandwith kusus buat icmp sehingga apabila
pemakaian bandwith di client sudah full ping time nya akan naik dan bahkan rto ( request time out),
Berbeda halnya dengan di Que tree, untuk men-seting nya kita membutuhkan sedikit konsentrasi
karna lumayan rumit bagi pemula atau kita yang baru belajar mikrotik, Namun di Que tree kita bisa
meng alokasikan bandwit icmp , sehingga walaupun bandwith di client full ping time nya pun masih
stabil
- Queue simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP address atau subnet.
Queue tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan
berdasarkan protocol, ports atau kelompok IP address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih
dahulu harusdilakukan penandaan paket aliran menggunakan suatu tanda mangle agar paket
tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai padamikrotik. Hal ini bertujuan
untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat
bekerja optimal.
-