library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web viewfaktor ini...
TRANSCRIPT
![Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Untuk mendukung hasil penelitian, penulis menggunakan beberapa teori sebagai
kerangka berpikir dan panduan pada proses mencari data agar tidak keluar dari topik
bahasan yang terkait. Teori yang digunakan dibagi ke dalam dua konsentrasi sesuai
fungsinya masing-masing, terdapat teori umum dan teori khusus untuk menunjang hasil
dalam penelitian ini.
Adapun teori umum yang digunakan adalah:
2.1.2 Teori Komunikasi Pemasaran
Perusahaan modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan
produk yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi
pelanggan sasaran.Perusahaan berkomunikasi dengan masyarakat dari berbagai
tingkat sosial yang memiliki suatu sistem kompleks untuk mencapai keefektifan
sebuah strategi promosi. Di dalam buku (Machfoedz & Nurbiyati, 2005:2)
Keseluruhan program komunikasi pemasaran perusahaan yang disebut bauran
promosi terdapat sarana promosi utama sebagai berikut:
1. Periklanan
Setiap bentuk presentasi yang dikemukakan secara tidak langsung dan promosi
ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu.
9
![Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/2.jpg)
10
2. Personal Selling
Presentasi langsung yang dilakukan oleh personel wiraniaga perusahaan dengan
tujuan menjual dan menjalin hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi Penjualan
Motivasi jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa. Berupa insentif yang diberikan oleh perusahaan kepada
pelanggan biasanya untuk memperkenalkan produk baru atau reward kepada
pelanggan loyal.
4. PublicRelations
Membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan tujuan
mendapatkan publisitas yang luas, membangun citra positif perusahaan, dan
mengatasi gosip, laporan, dan berbagai event yang dapat merugikan perusahaan.
5. Direct Marketing
Komunikasi perusahaan dengan pelanggannya secara langsung untuk
mendapatkan feedback langsung melalui media komunikasi seperti telepon,
email, atau sms.
2.1.2.1 Proses Komunikasi Pemasaran
Proses komunikasi pemasaran harus melalui empat tahap, berikut
dijelaskan dengan diagram:
![Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/3.jpg)
11
Gambar 2 Proses Komunikasi Pemasaran (Rangkuti, 2009:60)
Proses komunikasi pemasaran berawal dari sumber, yang bisa berupa
periklanan, pemasar, atau publisitas. Dalam melakukan komunikasi pemasaran,
tujuan kampanye telah ditentukan terlebih dahulu sehingga pesan yang
disampaikan dapat berbeda dan menarik pelanggan.Selanjutnya setelah pemasar
menetapkan tujuan, pesan yang ingin disampaikan dibuat dalam jenis
komunikasi yang sesuai.Proses ini disebut encoding.Berikutnya adalah
transmisi, proses menyampaikan pesan tersebut pada target pelanggan melalui
media yang tepat sesuai karateristiknya (contohnya TV, radio, internet, koran,
dan lain-lain). Pesan ini diharapkan oleh pemasar dapat diterima dengan baik
oleh target pelanggannya, jika hasilnya efektif maka pemasar akan mendapat
respons dari target pelanggannya yang disebut decoding.
![Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/4.jpg)
12
Respon yang diberikan tersebut tidak selalu positif, bisa negatif atau
netral.Iklan yang buruk bisa berarti menipu pelanggan dan berbalik
membahayakan bagi perusahaan. Hambatan komunikasi juga bisa terjadi jika
tujuan yang ditetapkan oleh sumber tidak jelas sehingga membingungkan bagi
target pelanggan. Pada proses encoding, hambatan timbul karena isi pesan yang
disampaikan tidak sesuai dengan target pasar. Pada proses transmisi, hambatan
ditemui pada pemahaman oleh pelanggan yang diluar harapan pemasar. Hal ini
bisa terjadi karena pesan menyinggung pihak-pihak tertentu sehingga
menimbulkan reaksi tertentu dari masyarakat. Pada proses decoding, hambatan
bisa saja terjadi karena pesan kurang menarik atau tidak dapat dipercaya.
2.1.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menyusun tujuan mengikuti prinsip SMART (Rangkuti, 2009:67):
a. Spesific
Semakin spesifik tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin baik
b. Measurable
Tujuan harus dapat diukur
c. Achievable
Tujuan tersebut harus dapat dicapai
d. Realistic
Tujuan harus realistic berdasarkan kondisi yang dimiliki dan peluangnya
![Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/5.jpg)
13
e. Time
Tujuan harus ditetapkan batas waktu pencapaiannya
2.1.3 PublicRelations(Hubungan Masyarakat)
The British Institute of PublicRelationsmendefinisikan humas sebagai upaya
untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan
publiknya.Sedangkan Cutlip-Center-Broommenjelaskan humas sebagai usaha terencana
untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang
bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling menguntungkan.
Pada pengertian diatas, disebutkan humas sebagai sebuah usaha yang dilakukan
oleh perusahaan. Untuk melaksanakan usaha tersebut, humas menjadi sebuah profesi di
bidang komunikasi untuk menangani segala proses komunikasi perusahaan baik dengan
publik eksternal maupun internal.
Peneliti menyimpulkan bahwa keterkaitan humas pada kafeThe Goods Diner di
pembahasan topik ini adalah sebagai perencana strategis promosi perusahaan sebagai
salah satu daya tarik The Goods Diner dalam menciptakan nilai pelanggan yang pada
akhirnya menimbulkan perilaku pelanggan dan diharapkan menjadi suatu pola
pembelian berulang kali atau disebut loyalitas.
2.1.3.1 Ruang Lingkup PublicRelations
Didalam buku “Manajemen PublicRelations: Strategi Menjadi Humas
Profesional”(Morissan, 2008:14-31) disebutkan ruang lingkup yang menjadi
batas pekerjaan seorang humas yaitu:
![Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/6.jpg)
14
a. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas dalam
berusaha agar kegiatan perusahaannya diberitakan oleh media.Kegiatan
perusahaan tersebut harus memiliki nilai berita agar dijadikan sumber
informasi oleh media. Publisitas tidak dapat dikontrol oleh
PublicRelationsdalam hal penempatan pesan di media massa karena
perusahaan tidak membayar media untuk memuat berita tersebut. Dalam
upaya humas untuk menarik media, humas dapat mengirimkan informasi
bersangkutan dalam siaran pers, cerita, atau artikel yang dilengkapi foto
atau press kit berisi informasi tentang perusahaan.
b. Pemasaran
Humas pada perusahaan komersial harus dapat bekerja secara
efektif dan menjadi bagian dari perusahaan dalam memenangkan
persaingan.Dalam praktiknya, PublicRelationsmelakukan evaluasi dan
analisa pasar terhadap respon yang diberikan karena telah berkunjung ke
kafeThe Goods Diner.Aktivitas ini disebut juga sebagai Customer
Relationship Management, suatu cara untuk melakukan analisis perilaku
konsumen atau pelanggan jasa.Dari analisis ini, akhirnya perusahaan bisa
mengambil cara melayani pelanggannya secara lebihpersonal sehingga
efeknya pelanggan menjadi loyal kepada kita. Target utama CRM
memang bukan kepuasan pelanggan, tetapi lebih kepada loyalitas
pelanggan (Budiman & Muryati, Irnita A. Y,2010:2). Dengan
![Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/7.jpg)
15
menggunakan informasi tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
perolehan pelanggan atau merangsang untuk mengkonsumsi produk dan
jasa lain yang perusahaan tawarkan yaitu berkunjung ke The Goods Dept.
c. Public Affair
Menurut Ibid (Morissan, 2008:24), bidang khusus
PublicRelationsyang membangun dan mempertahankan hubungan
dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi
kebijakan publik.Perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis
dengan pemerintahan karena hubungannya dengan peraturan yang
ditetapkan untuk perusahaan. Komunitas lokal bagi perusahaan adalah
masyarakat atau penduduk yang berada di sekitar kantor atau pabrik
perusahaan. Untuk mencegah penolakan atas kegiatan usaha yang
dilakukan perusahaan, diperlukan hubungan harmonis agar komunitas
lokal dapat menerima perusahaan dengan baik. Public affair bertugas
mempengaruhi kebijakan publik yang dapat mendukung tujuan
perusahaan.
d. Manajemen isu
Merupakan upaya perusahaan untuk melihat kecendrungan isu
atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya
organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respons
yang sebaik-baiknya.Tanggapan yang baik diperlukan agar opini publik
itu tidak berkembang negatif sehingga dapat merugikan perusahaan dan
![Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/8.jpg)
16
tidak menjadi konflik di kemudian hari.Untuk mencapai manajemen isu
yang baik, seorang PublicRelations melakukan riset kehumasan untuk
mengidentifikasi sebuah isu.
e. Lobi
Bidang khusus humas yang membangun dan memelihara
hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi
peraturan dan perundang-undangan.Seorang lobbyist biasanya mantan
pengacara yang memiliki koneksi luas, mantan politisi, atau mantan
pejabat pemerintah.
f. Hubungan Investor
Frank Jefkins menyebutkan terdapat delapan khalayak utama
humas, salah satunya adalah para investor pasar uang atau masyarakat
keuangan.Menurut Cutlip-Center-Broomhubungan investor merupakan
bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan publik. Tugas
hubungan investor berkaitan dengan masalah keuangan sehingga sering
disebut sebagai financial relations, yaitu meningkatkan nilai saham
perusahaan dan mengurangi biaya modal dengan cara meningkatkan
kepercayaan pemegang saham dan membuat saham perusahaan menarik
bagi para investor dan analis keuangan.
![Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/9.jpg)
17
Adapun teori khusus yang digunakan adalah:
2.1.4 Loyalitas Pelanggan
Konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku
daripada sikap. Tantangan untuk perusahaan adalah mencari cara untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan dan retensi pelanggan. Mengubah pelanggan
menjadi loyal dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan
menjadi hal kritikal untuk perusahaan (Al-Nazer & Alrubaiee, 2010:1). Bila
seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang
didefinisikan sebagai pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke
waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan (Griffin, 2003:5). Satu hal
yang pasti adalah: usaha dapat berhasil hanya bila produk dan jasa yang
ditawarkan benar-benar menyampaikan apa yang anda komunikasikan. The
Goods Diner mengkomunikasikan lewat program Sunday brunch sebagai
pengalaman bagi pelanggan dalam menikmati hari libur berkualitas bersama
seluruh anggota keluarga. Menurut Jill Griffin, dua kondisi penting yang
berhubungan dengan loyalitas adalah retensi pelanggan dan total pangsa
pelanggan. Tingkat retensi pelanggan adalah presentase pelanggan yang telah
memenuhi sejumlah pembelian ulang selama periode waktu yang terbatas.Pangsa
pelanggan suatu perusahaan menunjukkan presentase dari anggaran perusahaan
yang dibelanjakan ke perusahaan tersebut. Perusahaan dengan tingkat kesetiaan
pelanggan yang tinggi akankehilangan kurang dari 20 persen pelanggannya
dalam lima tahun (Kotler, 2004:112).
![Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/10.jpg)
18
Loyalitas pelanggan tampaknya merupakan ukuran yang lebih dapat
diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan dan keuangan.Berbeda
dengan kepuasan yang diidentifikasi sebagai sikap, loyalitas berdasarkan
perilaku pembelian.
Menurut (Griffin, 2003:31) Pelanggan yang loyal adalah:
a. Melakukan pembelian berulang secara teratur
Program Sunday Brunch yang diadakan secara konsisten setiap hari Minggu
olehh The Goods Diner dapat menjadi salah satu kegiatan perusahaan yang
efektif untuk dijadikan pengukur loyalitas karena seorang pelanggan dapat
diidentifikasi apakah ia setiap program ini diadakan melakukan kunjungan atau
ada jangka waktu tertentu yang pelanggan tersebut tentukan berdasarkan
kebutuhannya untuk menikmati program Sunday Brunch ini.
b. Membeli antarlini produk dan jasa
Dalam hal ini, The Goods Diner yang merupakan pengembangan dari The
Goods Café sebuah bagian usaha dari The Goods Dept yang bergerak di sektor
ritel pakaian dan barang-barang kebutuhan lainnya. Seorang pelanggan yang
loyal menunjukkan lewat perilaku pembeliannya yang beragam atas suatu
perusahaan. Apakah pelanggan yang datang saat program Sunday Brunch
tersebut melakukan pembelian di The Goods Dept atau The Goods Café.
![Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/11.jpg)
19
c. Mereferensikan kepada orang lain
Setelah pelanggan tersebut cukup dinyatakan loyal terhadap perusahaan,
selanjutnya iaakan merekomendasikan kepada orang lain terhadap
pengalamannya menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. Indikator ini
memang cukup bisa jika diterapkan sebagai ukuran dalam penelitian, tetapi
dengan usaha seorang pelanggan yang mengajak kerabat/keluarga/teman
mengunjungi The Goods Diner dapat diindikasikan bahwa ia merekomendasikan
The Goods Diner kepada orang yang bersangkutan.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Tingkatan teratas dari seorang pelanggan yang loyal adalah ia mampu
bertahan mengkonsumsi produk atau jasa dari suatu perusahaan ditengah
persaingan bisnis yang menawarkan kualitas dan promosi identik.
Loyalitas para pelanggan mewakili suatu aset strategis jika dikelola dan
dieksploitasi dengan benar akan memiliki potensi untuk memberikan nilai dalam
beberapa bentuk seperti dalam gambar berikut:
Gambar 3 Manfaat loyalitas(Rangkuti, 2004:63)
![Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/12.jpg)
20
Perusahaan yang memiliki basis pelanggan yang mempunyai loyalitas
tinggi dapar mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena biaya untuk
mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan mendapatkan
pelanggan baru.Keuntungan kedua, loyalitas yang tinggi dapat meningkatkan
perdagangan.Keuntungan ketiga, dapat menarik minat pelanggan baru karena
mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk ini dapat mengurangi
resiko.Keuntungan keempat adalah loyalitas memberikan waktu, semacam ruang
bernafas, pada suatu perusahaan untuk cepat merespon gerakan pesaing. Jika
salah satu pesaing mengembangkan produk/program yang unggul, seorang
pelanggan yang loyal akan memberi waktu pada perusahaan agar memperbaharui
produk/programnya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya.
Setiap kali pelanggan membeli, ia bergerak melalui siklus pembelian
yang menurut (Griffin, 2003:18) digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4 Siklus Pembelian(Griffin, 2003:18)
Langkah pertama: Kesadaran. Menuju loyalitas dimulai dengan
kesadaran pelanggan akan produk anda. Pada tahap inilah anda membentuk
Pembelian awal
Kesadaran
![Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/13.jpg)
21
pangsa pikiran yang dibutuhkan untuk memposisikan ke dalam pikiran calon
pelanggan bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik dari pesaing.
Langkah kedua: Pembelian awal. Pembelian pertama kali merupakan
langkah penting dalam memelihara loyalitas. Baik itu dilakukan secara offline
ataupun online, pembelian berkali-kali merupakan pembelian percobaan;
perusahaan dapat menanamkan kesan positif atau negative kepada pelanggan
dengan produk atau jasa yang diberikan, mudahnya transaksi pembelian actual,
hubungan dengan pegawai, lingkungan fisik took, dan bahkan waktu loading
halaman situs perusahaan sampai kemudahan navigasi.
Langkah ketiga: Evaluasi pasca pembelian. Setelah pembelian dilakukan,
pelanggan secara sadar atau tidak sadar akan mengevaluasi transaksi. Bila
pelanggan merasa puas, atau ketidakpuasannya tidak terlalu mengecewakan
sampai dapat dijadikan dasar pertimbangan beralih ke pesaing, langkah 4
(keputusan membeli kembali) merupakan kemungkinan.
Langkah keempat: Keputusan membeli kembali. Komitmen untuk
membeli kembali merupakan sikap yang paling penting bagi loyalitas, bahkan
lebih penting dari kepuasan.Singkatnya, tanpa pembelian berulang, tidak ada
loyalitas.Motivasi untuk membeli kembali berasal dari tingginya sikap positif
terhadap produk atau jasa tertentu, dibanding sikap positif terhadap produk atau
jasa alternatif yang potensial.
Langkah kelima: Pembelian kembali. Langkah akhir dari siklus
pembelian adalah pembelian kembali yang aktual. Untuk dapat dianggap loyal,
![Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/14.jpg)
22
pelanggan harus terus membeli kembali dari perusahaan yang sama, mengulangi
langkah ketiga sampai kelima berkali-kali.
2.1.4.1 Tahap meningkatkan loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan
adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci
keberhasilan pemasaran jangka panjang.Berikut adalah empat jenis
kegiatan pemasaran penting yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan loyalitas dan retensi (Keller, Kotler, & Lane, 2009:153-
158).
a. Berinteraksi dengan pelanggan
Memberi nilai bagi pelanggan merupakan kegiatan intensif dari
sumber daya perusahaan, karena hubungan individual antara pelanggan
dan perusahaan menghabiskan waktu dan usaha nyata untuk mengetahui
kebutuhan pelanggan dan mengembangkan strategi yang tepat (Colwell,
Jiang, Joshi, & Hogarth-Scott, 2009:1).Beberapa perusahaan menciptakan
mekanisme berkelanjutan yang membuat manajer senior dapat terus
terhubung dengan umpan balik pelanggan dari lini depan. Kita harus
mencari cara dan ide baru untuk mendapatkan informasi tentang
pelanggan kita jika ingin menciptakan paradigma baru dalam menyusun
strategi promosi (Zaltman, 2003:20). Berikut adalah piramida analisa
pelanggan lebih dalam(Zaltman, 2003:20)
![Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/15.jpg)
23
Gambar 5 Piramida Analisa Pelanggan (Zaltman, 2003:20)
b. Mengembangkan program loyalitas
Dua program loyalitas pelanggan yang dapat ditawarkan
perusahaan adalah program frekuensi dan program pemasaran
klub.Program frekuensi dirancang untuk memberikan penghargaan
kepada pelanggan yang sering membeli dalam jumlah besar.
c. Mempersonalisasikan pemasaran
Persepsi pelanggan akan pelayanan perusahaan dibangun dari
konsistensi kualitas yang diberikan perusahaan terhadap ekspektasi dari
pelanggan (Lin, Tsai, & Chiu, 2009:3). Personel perusahaan dapat
menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui pengindividuan
dan personalisasi hubungan.Intinya, perusahaan yang cerdas mengubah
pelanggan mereka jadi klien. Perusahaan mungkin tidak mengenal nama
pelanggan, tetapi perusahaan harus mengenal nama kliennya. Pelanggan
![Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/16.jpg)
24
dilayani sebagai bagian dari massa atau bagian dari segmen yang lebih
besar; klien dilayani berdasarkan basis perorangan.
d. Menciptakan ikatan institusional
Perusahaan dapat memasok pelanggan dengan peralatan khusus
atau hubungan computer yang membantu pelanggan mengelola pesanan,
penggajian dan persediaan. Pelanggan tidak terlalu terbujuk untuk beralih
ke pemasok lain jika peralihan itu melibatkan biaya modal tinggi, biaya
riset tinggi, atau hilangnya diskon pelanggan setia.
2.1.4.2 Jenis loyalitas
Empat jenis loyalitas yang berbeda muncul bila keterikatan
rendah dan tinggi diklasifikasi-silang dengan pola pembelian ulang yang
rendah dan tinggi (Griffin, 2003:22)
a. Tanpa loyalitas
Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak
mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Misalnya,
seorang yang pergi kemana saja di kota untuk memotong rambutnya,
asalkan ia hanya perlu membayar $10 atau kurang dan tidak perlu
menunggu. Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para
pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan
yang loyal. Tantangannya adalah menghindari membidik sebanyak
![Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/17.jpg)
25
mungkin orang-orang seperti ini dan lebih memilih pelanggan yang
loyalitasnya dapat dikembangkan.
b. Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang
yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty).
Pelanggan ini membeli karena kebiasaan.Ini adalah jenis pembelian
“karena kami selalu menggunakannya” atau “karena sudah terbiasa”.
Dengan kata lain, faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan
utama membeli. Loyalitas ini ditunjukkan oleh pelanggan yang membeli
bensin di pompa bensin di ujung jalan, dry cleaning dari binatu di ujung
gang, dan reparasi sepatu dari tukang sepatu terdekat.Memungkinkan
bagi perusahaan untuk mengubah loyalitas lemah ke bentuk loyalitas
yang lebih tinggi dengan secara aktif mendekati pelanggan dan
meningkatkan diferensiasi positif di benak pelanggan mengenai produk
atau jasa perusahaan dibanding perusahaan lainnya.
c. Loyalitas tersembunyi
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat
pembelian berulang yang rendah menunjukkan loyalitas
tersembunyi.Contohnya seorang istri yang gemar masakan Cina, tetapi
suaminya kurang menyukai masakan Timur.Jadi terlepas dari loyalitas
saya, saya hanya mendatangi kafe Cina sesekali saja dan sebagai gantinya
kami memilih pergi ke kafe yang dapat kami nikmati bersama.Dengan
![Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/18.jpg)
26
memahami faktor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi,
perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya. Kafe Cina
dapat mempertimbangkan untuk memasukkan beberapa jenis masakan
lain pada menunya untuk menarik para pelanggan yang enggan
mengkonsumsi masakan Cina.
d. Loyalitas Premium
Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada
tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga
tinggi.Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena
menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi
pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. Para pelanggan ini
menjadi pendukung vokal produk atau jasa tersebut dan selalu
menyarankan orang lain untuk membelinya.
2.1.5 Strategi promosi
Berbagai kiat menyusun strategi promosi yang kreatif dapat dilakukan
untuk meningkatkan penjualan. Agar memberikan pengaruh yang sangat luar
biasa, strategi promosi ini harus dioperasionalkan melalui program-program yang
direncanakan. Sebaiknya, program-program itu jangan dilakukan sendiri-sendiri,
melainkan dilaksanakan secara terintegrasi dengan tetap mempertahankan
pernyataan positioning yang jelas sebagai pedoman dalam meningkatkan ekuitas
dan loyalitas (Rangkuti, 2009:68)
![Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/19.jpg)
27
2.1.5.1 Tahap menyusun strategi
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan, sedangkan taktik
adalah tindakan yang bersifat taktis sesuai dengan kondisi lapangan
dalam menunjang strategi yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tahapan
dalam menyusun strategi (Rangkuti, 2009:68):
a. Memilih komunikasi pemasaran dan media yang tepat
Bauran komunikasi pemasaran adalah pemilihan fungsi
komunikasi pemasaran yang digunakan secara tepat waktu sesuai dengan
strategi yang telah ditetapkan.Kegiatan yang paling penting adalah
menentukan jenis komunikasi, jenis media, frekuensi, jangkauan serta
efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
b. Memilih ide yang kreatif
Ide kreatif dibangun dengan tujuan untuk mendukung strategi
yang sudah ditetapkan. Usahakan membuat ide yang sesuai dengan
positioning produk/jasa dan penempatan media yang tepat sehingga
mampu menarik perhatian dan melibatkan target market serta memotivasi
prospek agar mencoba produk/jasa yang ditawarkan
c. Menjual strategi dengan alasan yang kuat
Pemasar harus mampu menjelaskan kepada target market,
mengapa ide atau pesan tersebut diperdagangkan. Apa manfaat yang
![Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/20.jpg)
28
dapat diterima pelanggan setelah menggunakan produk/jasa tersebut, dan
apakah dapat memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan.
2.1.5.2 Tujuan strategi promosi
Program promosi dapat diukur tingkat efektivitasnya dengan cara
mengaitkan dengan tujuan penyusunan program promosi tersebut. Tujuan
promosi dapat berupa (Rangkuti, 2009:151):
a. Brand awareness
Yaitu memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang
suatu produk kepada target market.
b. Category need
Menimbulkan persepsi pembeli terhadap suatu kebutuhan.
c. Brand purchase intention
Yaitu mendorong pelanggan dalam melakukan pemilihan
terhadap suatu produk.
d. Purchase facilitation
Yaitu upaya memberi dukungan atau memfasilitasi pelanggan
dalam proses melakukan pembelian.
2.1.6 Marketing Public Relations
Menurut Thomas L. Harris (Ruslan, 2010:246) Marketing Public
Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang
![Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/21.jpg)
29
merangsang penjualan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian
informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan
perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. MPR dapat
berkontribusi terhadap berbagai tujuan pemasaran yaitu meningkatkankesadaran,
membangun kredibilitas, menstimulasi tenaga penjual dan saluran perantara,
sertamengurangi biaya promosi. Marketing Public Relations yang efektif
merupakan hasil dari suatu prosesyang harus diintegrasikan dengan strategi
permasaran perusahaan.Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh
Kotler (Ruslan, 2010:247) yaitu Marketing Public Relations berhasil karena
tidak hanya menjual tetapi juga menambahkan nilai terhadap produk atau jasa
melalui kemampuan unik untuk memberikan kredibilitas dalam pesan yang
disampaikan. Pelaksanaan Marketing Public Relations serat kaitannya dengan
kerja sama tim yang baik dari semua karyawan. Sikap profesional yang
melingkupi keramahtamahan dan keperdulian karyawan kafe terhadap para
pelanggan menciptakan pandangan pelanggan terhadap kafe tersebut sebagai
sebuah citra positif dari The Goods Diner.Strategi meningkatkan minat
pelanggan melalui Marketing PublicRelationsditujukan untuk mengelola
kedekatan dengan pelanggan itu sendiri.Bila pelanggan merasa puasdengan
pelayanan kafe maka pelanggan memberikan respon positif terhadap kafe
sepertiketertarikan emosional, pengakuan, kesadaran, dan penerimaan
terhadapkafetersebut. Faktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi
melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang pun yang akan menaruh kesadaran
tinggi terhadap ide, produk, atau jasa baru tanpa kerangka referensi yang akan
dipersepsikan dan dikembangkan masing-masing individu. Mengartikan
![Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/22.jpg)
30
kerangka tersebut menjadi hal penting ketika pelanggan dibawa ke dalam era
baru dalam kemungkinan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi (Zaltman,
2003:5).Mayoritas orang yang mengunjungi sebuah kafe dipengaruhi oleh
pendapat orang disekitarnya yang telah lebih dulu mencoba.
2.1.6.1 Fungsi dan ruang lingkup
Menurut Rhenald Kasali dalam buku “Manajemen Public
Relations”halaman 13 pemisahaan PublicRelations menjadi Marketing
PublicRelations(MPR) dan Corporate PublicRelations (CPR)
berdasarkan khalayak sasarannya membedakan ruang lingkup Marketing
PublicRelations(MPR) dan Corporate PublicRelations (CPR). Maka
Ruang lingkup dari Marketing PublicRelations (MPR) itu sendiri adalah
sebagai berikut:
1. Memposisikan perusahaan sebagai “leader” atau “expert”.
2. Membangun kepercayaan (confidence and trust) pelanggan.
3. Memperkenalkan produk baru.
4. Menghapus, meluncurkan kembali (re-launch) produk yang sudah
Dewasa(mature).
5. Mengkomunikasikan keuntungan produk lama.
6. Mempromosikan cara pemakaian baru atas produk yang sudah
dikenal.
![Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/23.jpg)
31
7. Melibatkan/menggerakan masyarakat terhadap produk kita.
8. Menjangkau “secondary market”.
9. Menekan pasar yang lemah.
10. Memperluas jangkauan iklan.
11. Menyebarkan berita sebelum beriklan.
12. Membuat iklan menjadi lebih berbunyi (menjadi bahan pembicaraan).
13. Menjelaskan “product story” dengan lebih detail.
14. Memperoleh pemberitaan televisi atas produk-produk yang tabu
diiklankan di televisi.
15. Menguji konsep pemasaran.
16. Mengidentifikasikan produk (merk) dengan nama perusahaan.
17. Mendapatkan dukungan pelanggan dengan menjelaskan misi
perusahaan.
18. Mendorong motivasi tenaga penjual.
19. Memperoleh dukungan dari para penyalur (pengecer)
Dalam pembahasan ini, batasan MPR yang akan difokuskan
adalah bagaimana membangun kepercayaan pelanggan terhadap program
tetap oleh The Goods Diner yaitu Sunday Brunch sebagai salah satu
![Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/24.jpg)
32
strategi promosi kreatif dengan mengesampingkan insentif harga bagi
pelanggan dan mengedepankan nilai yang akan didapat oleh pelanggan.
MPR juga menguji konsep pemasaran ini akan tingkat efektifitasnya agar
dijadikan pengetahuan bagi The Goods Diner untuk improvisasi dan
evaluasi dalam mengembangkan cakupan pelanggannya.
2.1.6.2 Faktor-faktor dibutuhkannya Strategi Marketing Public Relations
Marketing Public Relations (MPR), sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi
pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja
dari Public Relations dalam upaya meluaskan pemasaran.
Menurut Kotler (Ruslan, 2010:252) penyebab dibutuhkannya strategi
Marketing Public Relations adalah:
1. Meningkatkannya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang
dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat
2. Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan
hasil keuntungan dan keterbatasan tempat
3. Persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi, baik melalui
media cetak ataupun media elektronik dan sebagainya
4. Selera pelanggan cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif
pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau substitusi produk
yang ditawarkan di pasaran
![Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/25.jpg)
33
5. Makin menurunnya minat atau perhatian pelanggan terhadap
tayangan iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung
berlebihan dan membosankan perhatian pelanggannya.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka ini digunakan peneliti sebagai kerangka konsep untuk membatasi
cakupan penelitian dan membantu proses pemecahan masalah untuk menapai tujuan
penelitian, sesuai dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Konsep yang
digunakan adalah Public Relations.Topik dalam penelitian ini adalah loyalitas
pelanggan, dimana sudah tergambar adanya suatu manajemen strategi yang baik oleh
seorang Public Relations. Komunikasi dua arah antara perusahaan dan pelanggan harus
diterima dengan baik dan efektif, sehingga informasi yang disampaikan oleh perusahaan
dapat diserap sesuai dengan pereencanaan yang telah dilakukan.Informasi yang ingin
disampaikan perusahaan dalam konteks penelitian ini adalah strategi promosi The Goods
Diner, Sunday Brunch. Elemen promosi yang terdapat didalamnya mengutamakan
kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, sehingga hasilnya adalah sebuah program
promosi bersifat kekeluargaan yang dilakukan secara konsisten dan tanpa menggunakan
strategi promosi penjualan untuk menarik pelanggan.
2.2.1 Definisi Konsep
Public Relations sebagai fungsi manajemen dalam mengevaluasi gejala
yang terjadi dalam masyarakat, mengidentifikasi peraturan dan prosedur
individual maupun organisasi dalam kehidupan sosial, dan melaksanakan sebuah
program untuk mendapat kepercayaan dan penerimaan oleh lingkungan
masyarakat (H. Frazier Moore & Frank B. Kalupa, 2007:5). Didalam buku
![Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/26.jpg)
34
‘PUBLIC RELATIONS: Principles, Cases, and Problems’ juga ditekankan
bahwa seorang praktisi PublicRelationsharus memahami publiknya dan
melakukan riset mendalam agar seluruh lingkungan perusahaan dapat merespon
apa yang dikomunikasikan kepada mereka sesuai harapan dan strategi yang telah
dibuat.
Tetapi definisi tersebut seringkali rancu di kalangan masyarakat bahwa
pekerjaan seorang humas adalah menonjolkan nilai positif sebuah perusahaan
saja, sehingga menimbulkan kecurigaan beberapa pihak akan profesi humas
untuk menjadi tameng perusahaan dengan manajemen buruk yang mengambil
keuntungan sepihak dari masyarakat. Pada kenyataannya, seorang humas
perusahaan yang memiliki manajemen buruk tersebut tidak akan bisa menutupi
kekurangan perusahaan melalui berbagai kampanye yang dilakukan PR untuk
mendapatkan citra positif di masyarakat luas, bahkan ketika kampanye tersebut
dilakukan dengan biaya yang besar. Public Relations adalah investasi jangka
panjang sebuah perusahaan untuk membangun nama baik melalui komunikasi
strategis dan taktis untuk menghadapi berbagai publik perusahaan. Ketika
dihadapkan pada suatu krisis baik internal maupun eksternal perusahaan tersebut
masih memiliki posisi kuat di publik sehingga menekan perkembangan isu
negatif lain yang muncul sebagai dampak dari pemberitaan terhadap krisis
tersebut.
2.2.2 Jenis Public Relations
Jenis Public Relations dapat dibedakan melalui runag lingkup pekerjaan
seorang humas yaitu (Morissan, 2008:14-31):
![Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/27.jpg)
35
a. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas dalam
berusaha agar kegiatan perusahaannya diberitakan oleh media. Kegiatan
perusahaan tersebut harus memiliki nilai berita agar dijadikan sumber informasi
oleh media. Publisitas tidak dapat dikontrol oleh PublicRelations dalam hal
penempatan pesan di media massa karena perusahaan tidak membayar media
untuk memuat berita tersebut. Dalam upaya humas untuk menarik media, humas
dapat mengirimkan informasi bersangkutan dalam siaran pers, cerita, atau artikel
yang dilengkapi foto atau press kit berisi informasi tentang perusahaan.
b. Pemasaran
Humas pada perusahaan komersial harus dapat bekerja secara efektif dan
menjadi bagian dari perusahaan dalam memenangkan persaingan.Dalam
praktiknya, PublicRelationsmelakukan evaluasi dan analisa pasar terhadap
respon yang diberikan pelanggan.Aktivitas ini disebut juga sebagai Customer
Relationship Management,pembelajaran pelanggan untuk menambah
pengetahuan perusahaan lebih mendalam tentang apa yang menarik minat
pelanggan. Dengan menggunakan informasi tersebut, perusahaan dapat
meningkatkan perolehan pelanggan atau merangsang untuk mengkonsumsi
produk dan jasa yang perusahaan tawarkan.
c. Public Affair
Menurut Ibid (Morissan, 2008:24), bidang khusus PublicRelationsyang
membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas
![Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/28.jpg)
36
lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik.Perusahaan harus menjalin
hubungan yang harmonis dengan pemerintahan karena hubungannya dengan
peraturan yang ditetapkan untuk perusahaan. Komunitas lokal bagi perusahaan
adalah masyarakat atau penduduk yang berada di sekitar kantor atau pabrik
perusahaan. Untuk mencegah penolakan atas kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan, diperlukan hubungan harmonis agar komunitas lokal dapat
menerima perusahaan dengan baik.Public Affair bertugas mempengaruhi
kebijakan publik yang dapat mendukung tujuan perusahaan.
d. Manajemen isu
Merupakan upaya perusahaan untuk melihat kecendrungan isu atau opini
publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi atau
perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respons yang sebaik-
baiknya.Tanggapan yang baik diperlukan agar opini publik itu tidak berkembang
negatif sehingga dapat merugikan perusahaan dan tidak menjadi konflik di
kemudian hari.Untuk mencapai manajemen isu yang baik, seorang
PublicRelationsmelakukan riset kehumasan untuk mengidentifikasi sebuah isu.
e. Lobi
Bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan
dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi peraturan dan
perundang-undangan.Seorang lobbyist biasanya mantan pengacara yang
memiliki koneksi luas, mantan politisi, atau mantan pejabat pemerintah.
![Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/29.jpg)
37
f. Hubungan Investor
Frank Jefkins menyebutkan terdapat delapan khalayak utama humas,
salah satunya adalah para investor pasar uang atau masyarakat
keuangan.Menurut Cutlip-Center-Broom hubungan investor merupakan bidang
khusus humas yang bekerja pada perusahaan publik. Tugas hubungan investor
berkaitan dengan masalah keuangan sehingga sering disebut sebagai financial
relations, yaitu meningkatkan nilai saham perusahaan dan mengurangi biaya
modal dengan cara meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan membuat
saham perusahaan menarik bagi para investor dan analis keuangan.
2.2.3 Fungsi Public Relations
Fungsi utama seorang humas adalah komunikasi, dimana proses
penyampaian informasi antara pihak yang terkait harus terjadi secara benar dan
proporsional sehingga menghindari miscommunication. Salah satu alat untuk
menjalankan fungsi utama ini adalah dengan manajemen strategis yang
dilakukan oleh seorang humas terhadap rencana pemasaran atau promosinya.
Menurut Cutlip-Center-Broom yang dikutip dalam buku
‘MANAJEMENPUBLICRELATIONS’ halaman 153 oleh Morrisan, perencanaan
strategis bidang kehumasan meliputi:
a. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program
Dalam merencanakan sebuah langkah strategis untuk mencapai tujuan
perusahaan, seorang PublicRelationsharus menguasai terlebih dahulu akan
rencana tersebut. Maka dari itu sasaran dan tujuan perencanaan harus
![Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/30.jpg)
38
dirumuskan sebaik-baiknya sehingga dapat menguntungkan pihak perusahaan
dalam berbagai sisi.PublicRelationsThe Goods Diner memutuskan bahwa
sasaran dari program Sunday Brunch adalah pelanggan kafe, yang sebelumnya
sudah di targetkan secara keseluruhan adalah menengah keatas. Kemudian,
tujuan program tersebut sangat kuat jika di indikasi sebagai sarana penguat
loyalitas pelanggan.Oleh karenanya, tujuannya adalah meningkatkan loyalitas
melalui dorongan pembelian.
b. Melakukan identifikasi khalayak penentu (Key Public)
Khalayak penentu disini adalah target utama dari perencanaan ini, dimana
suatu rencana strategis dibuat untuk memenuhi kebutuhan jangka penjang
perusahaan. Maka audiensnya pun harus dikuasai dari awal pembuatan rencana
tersebut. Dengan efektifitas penentuan sasaran pelanggan, maka program yang
diluncurkan perusahaan akan tepat guna dan sudah pasti mendapat banyak
respon positif dari audiens tersebut dan menimbulkan suatu dampak positif
dalam dunia komunikasi pemasaran yaitu word of mouth. Mungkin Sunday
Brunch minim promosi, tetapi penyebarannya tetap luas karena The Goods Diner
dari awal sudah melakukan riset mendalam tentang publik eksternalnya sehingga
dapat mengetahui siapa khalayak penentu keberhasilan dari rencana strategis ini.
c. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang
akan dipilih
Setelah tujuan dari rencana serta khalayaknya sudah diketahui dengan
matang, langkah selanjutnya adalah menetapkan kebijakan apa yang dipakai
![Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/31.jpg)
39
untuk membuat strategi tersebut menarik dan memiliki nilai bagi khalayak
tersebut. The Goods Diner sudah cukup stabil akan rata-rata pelanggan yang
datang, sehingga dapat menciptakan Sunday Brunch tanpa potongan harga atau
kupon atau bonus untuk menarik pelanggan dan sebaliknya menukar nilai jual
tersebut dengan suatu nilai yang lebih dalam bagi pelanggannya dimana The
Goods Diner menyediakan kekeluargaan yang bisa didapat lebih daripada
sekedar berkumpul bersama kerabat di rumah sendiri.
d. Memutuskan strategi yang akan digunakan
Langkah terakhir sebagai perwujudan strategi ini adalah memutuskan
strategi yang menjadi ujung tombak dari proses perencanaan sebelumnya.
Dimana hasil dari perancangan program promosi strategis dapat diterima dengan
baik oleh khalayak perusahaan. Strategi yang diambil oleh Public Relations The
Goods Diner adalah sebuah program konsisten yang dapat dinikmati semua
kalangan umur dengan memfasilitasi kebutuhan setiap tingkatan umur tersebut
dengan hal yang unik dan bernilai tinggi bagi pelanggan. Bernilai yang dimaksud
adalah, fasilitas tersebut secara keseluruhan dapat memberikan pelanggan kesan
tersendiri yang lebih dari sekedar berkunjung ke kafe di hari Minggu dan
memesan makanan, tetapi ada suatu kedekatan lebih baik yang The Goods Diner
bantu ciptakan untuk masing-masing pelanggan.
![Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/32.jpg)
40
2.3 Hubungan dan Pengaruh Strategi Promosi Sunday Brunch terhadap
Loyalitas Pelanggan The Goods Diner
Persaingan ketat kafe-kafe dalam area SCBD yaitu Lucy In The Sky, Kopi Tiam
Tan, Pad 28, Beautika, Warung Tekko, dan PePENERO yang memiliki range harga
sama, menyebabkan alasan pelanggan dalam menentukan tempat yang sesuai dengan
kebutuhannya menjadi sangat spesifik dan keputusan yang dihasilkan sifatnya pribadi.
Suatu strategi dibutuhkan untuk mendifirensiasi The Goods Diner dari kafe-kafe
tersebut. Berbagai kiat menyusun strategi promosi yang kreatif dapat dilakukan untuk
meningkatkan penjualan. Agar memberikan pengaruh yang sangat luar biasa, strategi
promosi ini harus dioperasionalkan melalui program-program yang direncanakan.
Sebaiknya, program-program itu jangan dilakukan sendiri-sendiri, melainkan
dilaksanakan secara terintegrasi dengan tetap mempertahankan pernyataan positioning
yang jelas sebagai pedoman dalam meningkatkan ekuitas dan loyalitas (Rangkuti,
2009:68)
Loyalitas pelanggan dikaitkan dengan perilaku daripada sikap. Satu hal yang
pasti adalah: usaha dapat berhasil hanya bila produk dan jasa yang ditawarkan benar-
benar menyampaikan apa yang anda komunikasikan. The Goods Diner
mengkomunikasikan lewat program Sunday Brunch sebagai pengalaman bagi pelanggan
dalam menikmati hari libur berkualitas bersama seluruh anggota keluarga. Empat jenis
loyalitas yang berbeda muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi-silang
dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi (Griffin, 2003:22)
![Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/33.jpg)
41
a. Tanpa loyalitas
Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas
terhadap produk atau jasa tertentu.
b. Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi
menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Dengan kata lain, faktor
nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.
c. Loyalitas tersembunyi
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi. Dengan memahami
faktor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi, perusahaan dapat
menggunakan strategi untuk mengatasinya.
d. Loyalitas Premium
Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat
keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi.
Menurut Jurnal Relationship marketing and customer loyalty, (Ndubisi, 2007:98-
106) yang mengambil studi kasus program promosi dalam bank terhadap nasabah
loyalitas akan masing-masing bank di Kota Kinabalu, Malaysia. Karakter lingkungan
bisnis saat ini telah mengakibatkan perusahaan untuk membangun hubungan pelanggan
yang lebih kuat. Hubungan pelanggan dibangun untuk mendapatkan informasi berharga
tentang bagaimana cara terbaik untuk melayani pelanggan dan menjaga mereka
![Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/34.jpg)
42
berpindah ke pesaing. Oleh karena itu, membangun hubungan pelanggan menciptakan
keuntungan antara perusahaan dan nasabah. Terhadap 220 kuesioner yang dibagikan,
pembangunan hubungan dengan pelanggan membuat sebuah organisasi mendapatkan
sumber intelijensi pemasaran yang berkualitas untuk perencanaan yang lebih baik. Hal
ini penting, karena itu, untuk menguji secara empiris dampak sebenarnya dari dasar-
dasar strategi promosi terhadap hubungannya dengan loyalitas. Pemahaman tersebut
akan membantu dalam manajemen yang lebih baik dari hubungan perusahaan dengan
pelanggan dan mencapai tingkat yang lebih tinggi akan loyalitas nasabah.
Loyalitas menjadi titik awal dalam strategi promosi berbasis hubungan
pelanggan, atau setidaknya inertia loyalty (loyalitas lemah). Strategi promosi
menunjukkan hubungan signifikan terhadap loyalitas. Oleh karena itu, sampel dalam
penelitian menyimpulkan bahwa seseorang dapat menjadi seorang nasabah yang loyal.
Tanda positif dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh sebesar 5% bahwa semakin
besar tingkat strategi promosi, semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan. Perbandingan
penelitian terdahulu ini terdapat pada studi kasus terhadap nasabah bank dan pengunjung
kafe. Untuk meringkas penelitian: semakin besar kepercayaan yang diberikan
perusahaan, semakin tinggi tingkat komitmen, dan komunikasi yang lebih memuaskan
akan meningkatkan loyalitas pelanggan.
![Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/35.jpg)
43
2.4 Skema Kerangka Teori
Gambar 6 Kerangka Teori (Penulis, 2013)
![Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewFaktor ini menjadi hal utama untuk menciptakan publikasi melalui Word Of Mouth.Tidak ada seorang](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022041514/5e2a11748026727df31c7ec5/html5/thumbnails/36.jpg)
44
2.5 Kerangka Berfikir
Gambar 7 Kerangka Berfikir (Penulis, 2013)