mimbarkehidupan.files.wordpress.com · web viewdengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih...

33
FEMINISME DALAM TASAWUF MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tasawuf dan Tantangan Modernitas oleh Dr. Asep Salahudin, MA. Oleh, Arrijalul Aziz Inayatullah

Upload: others

Post on 01-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

FEMINISME DALAM TASAWUF

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tasawuf dan Tantangan

Modernitas oleh Dr. Asep Salahudin, MA.

Oleh,

Arrijalul Aziz Inayatullah

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH (IAILM)

PONDOK PESANTREN SURYALAYA – TASIKMALAYA

Page 2: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ilmiah tentang feminisme dalam tasawuf.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga

makalah ilmiah tentang Feminisme dalam Tasawuf ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Tasikmalaya, 10 Desember 2015

Penyusun

1

Page 3: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

a. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah............................................................................................. 3

c. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 3

d. Sistematika Penulisan....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5

a. Feminisme......................................................................................................... 5

b. Tasawuf.............................................................................................................8

c. Feminisme dalam Tasawuf...............................................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................17

a. Simpulan...........................................................................................................17

b. Saran.................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

2

Page 4: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang feminisme erat kaitannya dengan persoalan perempuan.

Sepanjang sejarah kontemporer banyak argumen baru tentang istilah feminisme

yang intinya sama yaitu memperjuangkan hak-hak perempuan yang tertindas

atan dikenal dengan emansipasi wanita. Kata feminisme seolah menjadi sebuah

kata yang melambangkan kemodernan dan kemandirian perempuan. feminisme

pada hakikatnya merupakan sebuah gerakan emansipasi perempuan, yang

mengartikan bahwa kedudukan perempuan dengan laki-laki adalah sederajat

dalam beberapa aspek.

Kaum perempuan dan kedudukannya dalam kehidupan sosial masyarakat

yang secara umum bersifat patrilineal.1 Diketahui bahwa wanita adalah bagian

dari eksitensi komunitas basyari (insan), yang mempunyai kaitannya dengan

maskulin dia adalah sebagai ibu, saudari, bibi, istri maupun sebagai anggota

lainnya dan sebagai anggota masyarakat.2

Seiring perjalanannya, perempuan memperjuangkan hak-haknya dan

mewujudkan cita-citanya melalui gerakan feminis. Feminisme berasal dari kata

bahasa Latin “femina”, yang artinya memiliki sifat keperempuanan. Sedangkan

feminisme adalah paham yang menuntut hak sepenuhnya kaum perempuan atas

ketimpangan posisi dibanding laki-laki, feminisme merupakan bentuk aktualisasi

upaya pembebasan kaum perempuan atau dapat hidup bebas dari berbagai

ketimpangan perlakuan dalam segala aspek kehidupan. Hak-hak tersebut

diantaranya ialah hak kesejahteraan atau kemandirian ekonomi, segala macam

pekerjaan atau karier serta kebebasan mengekpresikan hasrat seksual.

Adapun konsep gender, adalah suatu konsep cultural yang berkembang di

masyarakat yang berupaya membuat perbedaan peran, perilaku, mentalitas, dan

karakter emosional antara laki-laki dan perempuan.3 menurut feminisme

bukanlah suatu sifat yang kodrati atau alami, tetapi merupakan hasil konstruksi

sosial dan kultural yang telah berproses sepanjang sejarah manusia. Umpamanya 1M. Aunul Abied Shah, Islam Garda Depan, Bandung, Mizan, 2001 hal: 235 2 Lies M. Marcoes-Natsir dan Johan Hendrik Meuleman, Wanita Islam Indonesia Dalam Kajian

Tekstual dan Kontekstual, Indonesian-Nederlands Cooperation in Islamic Studies, Jakarta 1993 hal: 19

3 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan, Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Kencana, Jakarta, 2008 hal: 127

3

Page 5: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

bahwa perempuan itu lembut, emosional, hanya cocok mengambil peran

domestic, sementara lelaki itu kuat, rasional, layak berperan di sector publik.

Disini ajaran agama diletakkan dalam posisi sebagai salah satu pembangunan

konstruksi sosial dan kultural tersebut. Melalui proses panjang, konsep gender

akhirnya dianggap sebagai ketentuan Tuhan.

Sebenarnya salah satu tema utama sekaligus prinsip pokok dalam ajaran

Islam adalah persamaan antara manusia, baik antara lelaki dan perempuan,

maupun antara bangsa, suku, dan keturunan, perbedaan yang digaris bawahi dan

kemudian meninggikan atau merendahkan seseorang hanyalah nilai pengabdian

dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedudukan wanita sebagai

khalifah Tuhan di muka bumi yang harus memanfaatkan bumi dan langit

seisinya mengisyaratkan bahwa wanita harus memiliki modal dan bekal untuk

itu, antara lain, berupa ilmu pengetahuan, kemauan dan kesempatan sama

dengan yang dimiliki oleh laki-laki. Hal ini yang masih perlu disadari dan

diperjuangkan oleh wanita. Dalam iklim kemajuan dan pengembangan sumber

daya manusia wanita perlu dimanfaatkan untuk memenuhi fungsinya sebagai

khalifah. Wanita sebagai seorang ibu, harus mempunyai ilmu yang memadai

untuk membimbing keluarganya. Maka, wanita harus terus bergerak untuk

meningkatkan kualitas dirinya. Karena untuk mencetak generasi yang

berkualitas, dibutuhkan pendidik yang berkualitas pula. Hal itu berarti seorang

wanita tidak boleh berhenti belajar.

Feminisme bisa dipandang dalam Islam dan non Islam, kaum non Islam

mengangkat harkat perempuan karena derajat perempuan yang begitu rendah

dan terhina dalam agama mereka. Dan banyak diantara kita orang-orang Islam

yang mengerti feminisme menurut pandangan non Islam, padahal feminisme

menurut Islam itu sendiri sudah ada sejak awal agama Islam itu ada. Karena

peranan yang paling menonjol dari agama Islam sebagai agama yang sempurna

adalah mendobrak keterbelakangan dunia di masa ketika dia datang.

Kaitannya dengan dunia Islam dan secara spesifik berkaitan dengan tasawuf

ialah bahwa feminisme ini timbul dalam hal ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam hal ini tidak memandang jenis kelamin, perempuan atau laki-laki

mempunyai tugas yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah disebut pula

Taqorrub ilallah dan melaksankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya

4

Page 6: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

yang disebut dengan takwa. Tugas yang sama tersebut ialah masing-masing

individu harus belajar mengenai perbaikan akhlak yang dikenal dengan tasawuf

akhlaki4. Perbaikan akhlak ini harus ditempuh melalui jalan tasawuf yang

berientasi pula pada penyucian jiwa dan qolb. Hal inilah yang menjadi dasar

bahwa feminisme dalam tasawuf adalah berlomba-lomba dalam kebaikan atau

dikenal dengan istilah fastabiqul khoirot antara laki-laki dan perempuan

semuanya sama. Karena tidak hanya laki-laki yang diharuskan untuk berbuat

baik, perempuan juga diharuskan.

Untuk itu dari persoalan tersebut penulis berkesempatan untuk membahas

tentang feminisme dalam pandangan tasawuf dan kedudukannya dalam Islam.

Karena persoalan feminisme yang kita kenal merupakan objek kajian yang tabu

yang hanya dianggap sebagai sebuah argument yang ada dalam ideologi Barat.

Namun Islam memandang sebagai sebuah konsep yang perlu adanya, terutama

memang kesetaraan dalam beribadah kepada Tuhannya semuanya mempunyai

hak yang sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Feminisme?

2. Apa itu Tasawuf?

3. Bagaimana hakikat Feminisme dalam Tasawuf?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang Feminisme.

2. Mengetahui tentang Tasawuf.

3. Memahami hakikat feminisme dalam Tasawuf.

D. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

e. Latar Belakang Masalah

f. Rumusan Masalah

g. Tujuan Penulisan

h. Seitematika Penulisan

Bab II Pembahasan

d. Feminisme

4Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yng berorientasi pada perbaikan akhlak, mencari hakikat kebenaran dan mewujudkan manusia yang dapat makrifat kepada Allah, dengan metode-metode yang telah dirumuskan. (Cecep Alba, Cahaya Tasawuf, Gwika, Bandung, 2009 hal: 25)

5

Page 7: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

1. Pengertian Feminisme

2. Sejarah Feminisme

3. Tokoh Feminisme

e. Tasawuf

1. Pengertian Tasawuf2. Obyek Ilmu Tasawuf

3. Buah Ilmu Tasawuf

4. Keutamaan Ilmu Tasawuf

5. Hubungan ilmu taswuf dengan ilmu yang lainnya

6. Pencipta Ilmu Tasawuf

7. Nama Ilmu Taswuf

8. Pilar Ilmu Tasawuf

9. Sumber Ilmu Tasawuf

10.Hukum Mempelajari Ilmu Tasawuf

11.Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Tasawuf

12.Rukun Tasawuf

13.Perkembangan Tasawuf

14.Buah dari Pengamalan Tasawuf

f. Feminisme dalam Tasawuf

Bab III Penutup

c. Simpulan

d. Saran

Daftar Pustaka

E.

6

Page 8: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

BAB II

PEMBAHASAN

A. FEMINISME

1. Pengertian Feminisme

Feminisme berasal dari kata bahasa Latin “femina”, yang artinya

memiliki sifat keperempuanan. Yaitu, kehormatan wanita, sifat kelembutan

dan keibuan, menjadi isteri dan ibu bagi anak-anak mereka yang

memerlukan komitmen penuh dari suami (kewajiban suami).5 Sedangkan

feminisme adalah paham yang menuntut hak sepenuhnya kaum perempuan

atas ketimpangan posisi dibanding laki-laki, feminisme merupakan bentuk

aktualisasi upaya pembebasan kaum perempuan atau dapat hidup bebas dari

berbagai ketimpangan perlakuan dalam segala aspek kehidupan. Hak-hak

tersebut diantaranya ialah hak kesejahteraan atau kemandirian ekonomi,

segala macam pekerjaan atau karier serta kebebasan mengekpresikan hasrat

seksual.

Dalam pengertian lain Feminisme adalah sebuah gerakan perempuan

yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.

Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini

mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-

laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan.

Sekarang ini kepustakaan internasional mendefinisikannya sebagai

pembedaan terhadap hak hak perempuan yang didasarkan pada kesetaraan

perempuan dan laki laki.6

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa feminisme merupakan

sebuah gerakan pada era modernitas yang berpendapat bahwa antara laki-laki

dan perempuan itu setara dalam mendapatkan hak – haknya. Kesetaraan

inilah yang dijadikan dasar oleh kaum feminisme untuk mengerjakan

pekerjaannya secara sama tanpa adanya perbedaan satu sama lain, hanya

berbeda dari jenis kelamin saja. oleh sebab itu hukum pun menjadi setara

tidak lagi memandang jenis kelamin atau gender. Karena secara umum teori

5 Danielle Crittenden, Wanita Salah Langkah?: Menggugat Mitos-Mitos Kebebasan Wanita Modern, terj, Sofia Mansoor, Qanita, Bandung, 2002, hal: 21

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme7

Page 9: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

feminisme sama dengan istilah teori emansipasi wanita, yang berarti

perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam kehidupannya.

2. Sejarah Feminisme

Gerakan feminis dimulai sejak akhir abad ke- 18, namun diakhiri abad

ke-20, suara wanita di bidang hukum, khususnya teori hukum, muncul dan

berarti. Hukum feminis yang dilandasi sosiologi feminis, filsafat feminis

dan sejarah feminis merupakan perluasan perhatian wanita dikemudian hari.

Di akhir abad 20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan

gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik

terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan

ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam

membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan

hukum secara tidak mendasar.

Walaupun pendapat feminis bersifat pluralistik, namun satu hal yang

menyatukan mereka adalah keyakinan mereka bahwa masyarakat dan

tatanan hukum bersifat patriaki. Aturan hukum yang dikatakan netral dan

objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis

dan sosial yang dikemudikan oleh idiologi pembuat keputusan, dan idiologi

tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Sifat patriaki dalam masyarakat dan

ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan, dominasi dan

subordinasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah

tuntutan terhadap kesederajatan gender. Kesederajatan gender tidak akan

dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku.

Feminis menitikberatkan perhatian pada analisis peranan hukum terhadap

bertahannya hegemoni patriaki.

Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh feminis

diharapkan dapat secara nyata diberlakukan, karena segala upaya feminis

bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia,

namun lebih kepada upayamanusia untuk bertahan hidup. Timbulnya

gerakan feminis merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak

dapat menyelesaikan ketidaksetaraan.7

7 ibid Wikipedia. 8

Page 10: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

Sejarah feminis di Indonesia telah dimulai pada abad 18 oleh RA

Kartini melalui hak yang sama atas bidang pendidikan bagi anak-anak

perempuan. Perjuangan feminis sering disebut dengan istilah

gelombang/wave dan menimbulkan kontroversi/perdebatan mulau dari

feminis gelombang pertama (first wave feminism) dari abad 18 sampai ke

pra 1960, kemudian gelombang kedua setelah tahun 1960, dan bahkan

gelombang ketiga atau Post Feminisme.

Dapat kita cermati bagiamana gerakan feminisme ini menyebar ke

seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia, dengan harapan dapat

terwujudnya emansipasi wanita atau kesetaraan gender dalam aspek sosial,

ekonomi, politik dan yang lainnya. Sehingga aliran ini masuk ke dalam

tatanan kehidupan masyarakat yang dianggap membawa angin segar bagi

kalangan perempuan dalam memperoleh hak – hak hidupnya. Kemudian

gerakan ini dijadikan dasar sebagai pembelaan terhadap kaum perempuan

dari penindasan-penindasan yang pernah terjadi beberapa abad silam. Jadi

dengan teori ini tidak ada lagi alasan untuk melemahkan kaum perempuan.

3. Tokoh Feminisme Islam

Diantara tokoh-tokoh feminis Barat yang terkenal, yaitu:8

1. Foucault

Meskipun ia adalah tokoh yang terkenal dalam feminisme, namun

Foucault tidak pernah membahas tentang perempuan. Hal yang diadopsi

oleh feminism dari Fault adalah bahwa ia menjadikan ilmu pengetahuan

“dominasi” yang menjadi miliki kelompok-kelompok tertentu dan

kemudian “dipaksakan” untuk diterima oleh kelompok-kelompok lain,

menjadi ilmu pengetahuan yang ditaklukan. Dan hal tersebut mendukung

bagi perkembangan feminisme.

2. Naffine (1997:69)

Kita dipaksa “meng-iya-kan” sesuatu atas adanya kuasa atau power

kuasa bergerak dalam relasi-relasi dan efek kuasa didasarkan bukan oleh

orang yang dipaksa meng “iya”kan keinginan orang lain, tapi dirasakan

melalui ditentukannya pikiran dan tingkah laku. Dan hal ini mengarah

bahwa individu merupakan efek dari kuasa.

8 Ibid Wikipedia9

Page 11: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

3. Derrida (Derridean)

Mempertajam fokus pada bekerjanya bahasa (semiotika) dimana

bahasa membatasi cara berpikir kita dan juga menyediakan cara-cara

perubahan. Menekankan bahwa kita selalu berada dalam teks (tidak

hanya tulisan di kertas, tapi juga termasuk dialog sehari-hari) yang

mengatur pikiran-pikiran kita dan merupakan kendaraan untuk

megekspresikan pikiran-pikiran kita tersebut. Selain itu juga penekanan

terhdap dilakukanya “dekonstruksi” terhadap kata yang merupakan

intervensi ke dalam bekerjanya bahasa dimana setelah melakukan

dekonstruksi tersebut kita tidak dapat lagi melihat istilah yang sama

dengan cara yang sama.

Dari ketiga tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa semuanya

mengungkapkan keleluasan perempuan dalam memperoleh hak-haknya.

Karena hak tersebut adalah milik perempuan juga tidak hanya milik kaum

laki-laki. Menurut ketiga tokoh tersebut kaum perempuan dapat memperoleh

pengetahuan yang sama, dapat berpikir bebas dan dapat menggunakan

bahasa yang sama dengan kaum laki-laki. Jadi tidak ada larangan untuk

melakukan hal-hal yang menjadi haknya, karena semuanya mendapatkan hak

yang sama.

B. TASAWUF

1. Pengertian Tasawuf

a. Secara Bahasa (Etimologi)

Teori pertama secara etimologis tasawuf diambil dari kata “Suffah”

yaitu sebuah tempat di mesjid Rasulullah Saw. (Mesjid Nabawi) yang

dihuni oleh sekelompok sahabat yang hidup zuhud yang konsentrasi

beribadah kepada Allah sambl menimba ilmu dari Rasulullah. Teori

kedua, menyatakan bahwa tasawuf diambil dari kata “sifat” dengan

alasan bahwa para sufi suka membahas sifat-sifat Allah sekaligus

mengaplikasikan sifat-sifat Allah tersebut dalam perilaku mereka sehari-

hari. Teori ketiga berpendapat bahwa kata “tasawuf” diambil dari akar

kata “sufah” artinya selembar bulu, sebab para sufi dihadapan Tuhannya

10

Page 12: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

merasa bagaikan selembar bulu yang terpisah dari kesatuannya yang

tidak mempunyai nilai apa-apa.

Teori keempat menyatakan bahwa “tasawuf” diambil dari kata

“shofia” yang artinya al-hikmah (bijaksana) sebab para sufi selalu

mencari hikmah ilahiyah dalam kehidupannya. Teori kelima,

sebagaimana dikemukakan oleh al-Busti seorang fakar tasawuf,

menyatakan bahwa taswuf berasal dari kata “as-safa” yang artinya suci,

bersih dan murni, sebab para sufi membersihkan jiwanya hingga berada

dalam kondisi suci dan bersih. Ada juga teori yang menyatakan bahwa

tasawuf berasal dari akar kata “suf” yang artinya bulu domba (wool),

dengan argumentasi wool kasar yang terbuat dari bulu binatang sebagai

tanda kesederhanaan hidup mereka.9

Diantara berbagai pendapat tenang asal usul “taswuf” menrut Ahmad

as-Sirbasi, pendapat al-Bustilah yang paling kuat dan rajih, sebab

kenyataannya tasawuf itu adalah upaya pensucian hati supaya dekat

dengan Allah.

b. Secara istilah (Terminologi)

Menurut Muhammad bin Ali al-Qasab, guru Imam Junaidi al-

Bagdadi, tasawuf adalah akhlak mulia yang nampak di zaman yang mulia

dari seorang manusia mulia bersama kaum yang mulia. Sedang menurut

al-Junaidi al-bagdadi (W. 297 H) tasawuf adalah : “Engkau ada bersama

Allah tanpa ‘alaqah (tanpa perantara)”.

Usman al-Makki berpendapat bahwa tasawuf adalah keadaan dimana

seorang hamba setiap waktu melakukan perbuatan (amal) yang lebih baik

dari waktu sebelumnya.

Sirri as-Saqati (W. 251 H) berkata : “Tasawuf adalah suatu nama bagi

tiga makna : yakni (1) nur ma’rifat nya tidak memadamkan cahaya

kewaraannya, (2) tidak berbicara tentang ilmu batin yang bertentangan

dengan makna zahir al-Kitab atau sunnah, dan (3) tidak terbawa oleh

karomahnya untuk melanggar larangan Allah”. Syekh Abdul Qodir al-

Jilani berpendapat bahwa taswuf adalah mensucika hati dan melepaskan

nafsu dari pangkalnya dengan kholwah, riyadoh dan terus-menerus

9 Cecep Alba, Cahaya Tasawuf, Gwika, Bandung, 2009 hal: 1-211

Page 13: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

berdzikir dengan dilandasi iman yang benar, mahabbah, taubat dan

ikhlas.

Sedangkan ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa

manusia, terpuji atau tercela, bagaimana cara-cara mensucikan jiwa dari

berbagai sifat yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji

dan bagaimana cara mencapai jalan menuju Allah.10

2. Obyek Ilmu Tasawuf

Obyek ilmu taswuf adalah perbuatan hati dan panca indera ditinjau

dari segi cara pensuciannya.

3. Buah Ilmu Tasawuf

Buah tasawuf adalah terdidiknya hati mengetahui (ma’rifah) terhadap

ilmu gaib secara ruhani, selamat di dunia dan bahagia di akhirat, dengan

mandapat keridoan Allah.

4. Keutamaan Ilmu Tasawuf

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang paling mulia karena berkaitan dengan

ma’rifah kepada Allah Ta’ala dan mahabbah kepada-Nya.

5. Hubungan ilmu taswuf dengan ilmu yang lainnya

Nisbah ilmu taswuf terhadap ilmu yang lain baagikan nisbah ruh bagi

jasad. Ilmu tasawuf adalah ruh, sementara ilmu yang lain adalah jasad. Jasad

tidaklah dapat hidup tanpa ruh.

6. Pencipta Ilmu Tasawuf

Pencipta ilmu tasawuf adalah Allah Tabaraka wa Ta’ala. Allah

menciptakan ilmu ini kepada Rasulullah dan para Nabi yang sebelumnya.

7. Nama Ilmu Taswuf

Ilmu tasawuf mempunyai beberapa nama, antara lain sebagai berikut:

a. Ilmu Batin

b. Ilmu al-Qalbi

c. Ilmu Laduni

d. Ilmu Mukasyafah

e. Almu Asrar

f. Ilmu Maknun

g. Ilmu Hakikat

10 Ibid hal 3-412

Page 14: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

8. Pilar Ilmu Tasawuf

Pilar ilmu tasawuf ada lima perkara

a. Taqwallah (bertakwa kepada Allah) baik sewaktu sirr maupun

‘alabiyah (terbuka).

b. Mengikuti Sunnah baik qauli maupun fi’li serta

mengaktualisasikannya dalam penjagaan diri dan akhlak yang baik.

c. Berpaling dari makhluk yang diwujudkan dalam sikap sabar dan

tawakkal.

d. Rida terhadap ketentuan Allah yang diwujudkan dengan sikap qona’ah

dan menerima (tafwid).

e. Kembali kepada Allah baik sikala senang maupun di waktu susah.

9. Sumber Ilmu Tasawuf

Ilmu tasawuf diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw.

Juga dari atsar assabitah (jejak yang sudah tetap) dari umat-umat pilihan di

masa silam.

10. Hukum Mempelajari Ilmu Tasawuf

Hukum mempelajarai ilmu tasawuf adalah wajib ain atrinya

kewajiban yang mengikat kepada setiap individu muslim. Oleh karena itu

sebagian ulama ahli ma’rifah berkata : Barang siapa yang tidak memiliki

ilmu ini sedikitpun (ilmu batin), aku hawatir ia berakhir dengan su’ul

khatimah. Paling tidak seorang mukmin harus membenarkan akan ilmu ini

dan menyerahkan kepada ahlinya.

11. Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Tasawuf

Masalah inti yang dibahas dalam ilmu tasawuf adalah sifat-sifat jiwa

manusia, cara-cara pensucian jiwa, dan penjelasan istilah-istilah yang khas

dalam disiplin ilmu ini misalnya; maqamat, taubat, zuhud, wara’, al-

mahabbah, fana baqa dan yang lainnya.

12. Rukun Tasawuf

Al-Kalabazi dengan mengutip pendapat Abu al-Hasan Muhammad

bin Ahmad al-Farisi menerangkan bahwa rukun tasawuf ada sepuluh macam,

antara lain :

1. Tajrid at-Tauhid (memurnikan tauhid)

13

Page 15: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

2. Memahami informasi. Maksudnya mendengar tingkah laku bukan hanya

mendengar ilmu saja.

3. Baik dalam pergaulan.

4. Mengutamakan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingan diri

sendiri.

5. Meninggalkan banyak pilihan.

6. Ada kesinambungan antara pemenuhan kepentingan lahir dan batin.

7. Membuka jiwa terhadap intuisi (ilham).

8. Banyak melakukan bepergian untuk menyaksikan keagungan alam

ciptaan Tuhan sekaligus mengambil pelajaran.

9. Meninggalkan iktisab untuk menumbuhkan tawakkal.

10. Meninggalkan iddikhar (banyak simpanan) dalam keadaan tertentu

kecuali dalam rangka mencari ilmu.

13. Perkembangan Tasawuf

Secara keilmuan, tasawuf adalah disiplin ilmu yang baru dalam

syari’at Islam, demikian menurut Ibnu Khaldun. Adapaun asal-usul tasawuf

menurutnya adalah konsentrasi ibadah kepada Allah, meninggalkan

kemewahan dan keindahan dunia dan menjauhkan diri dari akhluk. Ketika

kehidupan materialistik mulai mencuat dalam peri kehidupan masyarakat

muslim pada abad kedua dan ketiga hijriyyah sebagai akibat dari kemajuan

ekonomi di dunia Islam, orang-orang yang konsentrasi beribadah dan

menjauhkan diri dari hiruk pikuknya kehidupan dunia disebutlah kaum sufi.

Akar-akar tasawuf dalam Islam merupakan penjabaran dari ihsan.

Ihsan sendiri merupakan bagian dari trilogi ajaran Islam. Islam adalah satu

kesatuan dari iman, islam dan ihsan. Islam adalah penyerahan diri kepada

Allah secara zahir, iman adalah I’tikad batin terhadap hal-hal gaib yang ada

dalam rukun iman, sedangkan ihsan adalah tingkatan pertama bagi ruh kaum

muqarribin.

14. Buah dari Pengamalan Tasawuf

Buah pengamalan ilmu taswuf adalah akhlak al-Karimah akhlak al-

Karimah adalah kepribadian seimbang seorang manusia dalam

kedudukannya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah. Dalam konsep

14

Page 16: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

universal dapat disebutkan bahwa akhlak al-Karimah adalah kepribadian

yang sesuai dengan petunjuk (hidayah) Allah dan Rasulnya.11

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah

sebuah konsep yang khusus membahas tentang pembersihan jiwa, cara ibadah

kepada Allah SWT. Tanpa memandang satus apapun apalagi jenis kelamin,

semuanya harus mepelajari dan mengamalkan tasawuf. Dalam kajian tasawuf

dibahas mengenai orng yang paling mulia itu ialah orang yang bertakwa. Jadi

tidak lagi memandang ras, suku ataupun jenis kelamin, semuanya dapat menjadi

mulia jika bertakwa kepada Tuhan. Semua dapat memperoleh derajat yang tinggi

di sisi Allah tergantung ketakwaannya. Sehingga jelaslah bahwa emansipasi

dalam tasawuf itu bukti adanya.

C. FEMINISME DALAM TASAWUF

Ajaran Islam pada hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar serta

kedudukan terhormat kepada perempuan. Pada zaman sekarang, kita

menyaksikan langkah maju dalam pembinaan kaum perempuan berupa

kesempatan memperoleh pendidikan yang luas, hak-hak politik yang sejajar

dengan kaum laki-laki dan perlindungan keluarga yang semakin memberikan

ketentraman hidup.

Dalam kajian Tasawuf manusia yang diciptakan mempunyai tugas yang

sama, laki-laki maupun perempuan semuanya untuk beribadah kepada Allah.

Ibadah yang yang dimaksud ialah melaksanakan segala perintah dan menjauhi

segala larangan-Nya atau yang dikenal takwa. Kemudian selalu berdizikir

kepada-Nya setiap saat.

Dalam Q.S az-Zariyat : 56

Artinya :

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku”.

Surat ini mengisyaratkan bahwa perempuan atau wanita sebagai manusia

adalah sama dengan laki-laki dan keduanya diperintahkan untuk beribadah

kepada Allah, keduanya diberi pedoman Quran untuk memenuhi fungsi sebagai

11 Ibid hal 5-915

Page 17: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

hamba-Nya, semua isi Quran yang berupa perintah dan larangan ditujukan

kepada laki-laki dan perempuan.

Kedudukan sebagai hamba Allah dalam bidang ibadah antara laki-laki dan

perempuan juga dalam Q.S at-Taubah: 71

Artinya :

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka

(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh

(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana”.12

Kedudukan wanita sebagai khalifah Tuhan di muka bumi yang harus

memanfaatkan bumi dan langit seisinya mengisyaratkan bahwa wanita harus

memiliki modal dan bekal untuk itu, antara lain, berupa ilmu pengetahuan,

kemauan dan kesempatan sama dengan yang dimiliki oleh laki-laki. Hal ini yang

masih perlu disadari dan diperjuangkan oleh wanita. Dalam iklim kemajuan dan

pengembangan sumber daya manusia wanita perlu dimanfaatkan untuk

memenuhi fungsinya sebagai khalifah. Wanita sebagai seorang ibu, harus

mempunyai ilmu yang memadai untuk membimbing keluarganya. Maka, wanita

harus terus bergerak untuk meningkatkan kualitas dirinya. Karena untuk

mencetak generasi yang berkualitas, dibutuhkan pendidik yang berkualitas pula.

Hal itu berarti seorang wanita tidak boleh berhenti belajar.

Selain itu seorang wanita juga disebut sebagai madrasah al-ula (ibu adalah

sekolah atau madrasah pertama bagi anak-anaknya). Dikatakan demikian karena

jika seorang ibu mempersiapkan anak-anaknya dengan baik maka sama halnya

seorang ibu telah menyiapkan suatu bangsa yang berakar kebaikan. Sumber daya

manusia ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan pendidikan mereka

12 Departemen Agama R.I. al-Hikmah, al-Qur’an dan Terjemah, Diponegoro, Bandung, 2010, hal : 198

16

Page 18: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

sesuai dengan kadar intelegensinya, kondisi sosial ekonominya dan kesempatan

yang ada pada mereka.

Hakikat dari tasawuf ialah mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah,

melalui dzikir yng bertujuan agar memperoleh akhlak mulia. Sehingga ketika

seseorang selalu berdzikir kepada Allah, maka ia sedang melakukan perjanan

spiritual yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Dan perjalanan spiritual ini

adalah hak setiap orang, tidak melihat jenis kelamin, karena untuk mencapai

derajat yang tinggi di sisi Allah yang ditempuh dengan jalan spiritual tersebut

tidak hanya untuk laki-laki, perempuan dapat mencapainya, derajat tinggi

tersebut kita kenal dengan sebutan wali. Oleh karena itu perempuan pun dapat

menjadi waliyah. Dan telah banyak contoh-contoh perempuan yang mencappai

derajat yang tinggi hingga menjadi seorang waliyah, seperti Rabia’ah al-

Adawiyah, beliau contoh perempuan yang sukses dalam beribadah kepada Allah

hingga mencapai derajat kewaliyahan, beliau seorang wali perempuan yang

mengembangakan konsep mahabbah atau cinta Illahi.13

Oleh karena itu, akhlak merupakan cermin kepribadian seseorang, sehingga

baik buruknya seseorang dapat dilihat dari kepribadiannya. Al-Qur’an adalah

sumber pokok dalam berprilaku dan menjadi acuan kehidupan, karena di

dalamnya memuat berbagai aturan kehidupan dimulai dari hal yang urgent

sampai kepada hal yang sederhana sekalipun. Jika al-Qur’an telah melekat dalam

kehidupan setiap insan, maka ketenangan dan ketentraman bathin akan mudah

ditemukan dalam realita kehidupan. Kemuliaan perempuan dalam Islam

setidaknya bisa kita ketahui dengan bagaimana Islam menempatkan posisi

seorang ibu. Dalam Islam seorang anak yang mesti patuh pada kedua orang

tuanya, namun ketaatan kepada ibu harus didahulukan. Hadits yang populer

yang juga dikutip buku ini menyebutkan bahwa pelayanan terbaik seorang anak

didahulukan kepada ibunya tiga kali dibanding kepada ayahnya. Bahkan pada

hadits lain disebutkan bahwa surga terletak di telapak kaki ibu.

Untuk melakukan pembinaan akhlak harus ditempuh dengan tasawuf, karena

di dalam tasawuf diajarkan tentang cara penyucian jiwa yang akan berbuah

13 Rabi’ah al-Adawiyah adalah sosok sufi perempuan pertama yang namanya banyak diperbincangkan. Tidak hanya oleh kalangan ahli tasawuf di masanya. Kini seiring perkembangan ilmu, berbagai kajian dilakukan untuk mengetahui kehidupan dan sepak terjang perempuan kelahiran Bashrah, Iraq, di dunia mistisisme Islam. (Mohamad Fathollah, Makrifat Cinta Rabiah Al-Adawiyah Jalan Spiritual Sang Pecinta Sejati, Araska, Yogyakarta, 2015 hal : 8)

17

Page 19: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

akhlak mulia. Sehingga langkah utama yang perlua dilakukan ialah mencari guru

untuk membimbing kita supaya dapat melakukan penyucian jiwa tersebut, dan

itu tugas semuanya baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada batasan untuk

mempelajari tasawuf. Sehingga wanita dalam Islam memiliki peran yang

konprehensif dan kesetaraan harkat sebagai hamba Allah serta mengemban

amanah yang sama dengan laki-laki.

Jadi, dapat kita ambil benang merahnya, bahwa feminisme ataupun

maskulisme itu ada dalam tasawuf yang hakikatnya ingin memperoleh

keleluasaan dalam berbagai aspek, terutama dalal hal ibadah dan mendekatkan

diri kepada Allah yang akan berbuah akhlak yang baik seluruhnya dapat

ditempuh dengan jalan-jalan masing sesuai kehendaknya.

18

Page 20: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Tasawuf pada hakikatnya mengajarkan tentang konsep pembinaan akhlak,

karena di dalam tasawuf diajarkan tentang cara penyucian jiwa yang akan

berbuah akhlak mulia. Sehingga langkah utama yang perlua dilakukan ialah

mencari guru untuk membimbing kita supaya dapat melakukan penyucian jiwa

tersebut, dan itu tugas semuanya baik laki-laki maupun perempuan. Tidak ada

batasan untuk mempelajari tasawuf.

Dengan demikian dapat disimpukan, bahwa feminisme ataupun maskulisme

itu ada dalam tasawuf yang hakikatnya ingin memperoleh keleluasaan dalam

berbagai aspek, terutama dalal hal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah

yang akan berbuah akhlak yang baik seluruhnya dapat ditempuh dengan jalan-

jalan masing sesuai kehendaknya.

B. Saran

Bagi pembaca untuk senantiasa memcari lebih banyak lagi leteratur-literatur

yang membahas tentang tasawuf dan juga persoalan tentang konsep feminisme,

sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih banyak tentang kedua konsep

tersebut.

19

Page 21: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

DAFTAR PUSTAKA

A. Ubaedillah dan Abdul Rozak. (2008). Pendidikan Kewargaan, Demokrasi Hak

Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana.

Alba, Cecep. (2009). Cahaya Tasawuf. Bandung: Gwika.

Danielle Crittenden. (2002). Wanita Salah Langkah?: Menggugat Mitos-Mitos

Kebebasan Wanita Modern, terj, Sofia Mansoor. Bandung: Qanita.

Fathollah, Mohamad. (2015). Makrifat Cinta Rabiah Al-Adawiyah Jalan Spiritual Sang Pecinta Sejati. Yogyakarta: Araska.

M. Aunul Abied Shah. ( 2001). Islam Garda Depan. Bandung: Mizan.

Meuleman, L. M.-N. (1993). Wanita Islam Indonesia Dalam Kajian Tekstual dan

Kontekstual. Jakarta : Indonesian-Nederlands Cooperation in Islamic Studies.

https://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme

Departemen Agama R.I. (2010). al-Hikmah, al-Qur’an dan Terjemah. Diponegoro. Bandung

20

Page 22: mimbarkehidupan.files.wordpress.com · Web viewDengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang