kata pengantar - kemsos...kata pengantar dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha...

53
i

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

  • i

    KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami

    panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

    dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LAKIN)

    Tahun 2018. Laporan ini menjadi gambaran pencapaian selama periode Tahun Anggaran 2018.

    Dalam pembuatan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak untuk itu kami

    tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam

    pembuatan laporan ini. Tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada

    banyak kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu

    dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang

    ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini.

    Demikian, semoga laporan ini berguna dan menjadi salah satu referensi bagi pembaca semua.

    Terima kasih.

    Bekasi, Januari 2019

    Kepala BRSPDSN Tan Miyat Bekasi

    Dra. Ch. Iriani Rahayuningsiwi

    NIP. 19631219 199003 2 002

  • 40

    DAFTAR ISI

    Hal

    Kata Pengantar ……………………………......……….................................... i

    Daftar Isi ………………………….....………..………..................................... ii

    BAB I Pendahuluan

    A Latar Belakang ……………………………..................................... 1

    B Tugas dan Fungsi ……………………………................................. 3

    C Struktur Organisasi ………………………...………........................ 4

    D Gambaran Kegiatan di PSBN Tan Miyat Bekasi ............................. 5

    E

    F

    Peran Strategis PSBN Tan Miyat Bekasi .........................................

    Sistematika Penulisan.................................................................

    12

    13

    BAB II Perencanaan Kinerja

    A Rencana Kinerja ……………….………………............................... 14

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

    A Capaian Kinerja Tahun 2018 ………..…………………………...... 18

    B

    C

    Kendala dan Upaya Mengatasi Kendala……………........…………

    Realisasi Anggaran ...........................................................................

    35

    36

    Bab IV Penutup

    A Penutup ………………………………………............................. 39

    Lampiran ........................................................................................................ 40

    Perjanjian Kinerja Tahun 2018

    Matriks Capaian Kinerja PSBN Tan Miyat Tahun 2018

    Success Story

  • 40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial sebagai bagian dari Pembangunan

    Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dengan tujuan mewujudkan masyarakat

    adil dan makmur serta merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pelaksanaannya

    mutlak diperlukan perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat, terutama usaha

    kesejahteraan sosial bagi disabilitas.

    Dalam masyarakat selalu ada penyandang masalah kesejahteraan sosial dimana

    mereka tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik. Disabilitas netra

    merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial, dimana mereka berhak

    mendapatkan proses pelayanan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu keberadaan Panti

    yang memberikan pelayanan sosial kepada disabilitas netra sangat dibutuhkan oleh

    masyarakat.

    Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

    lingkungan Kementerian Sosial RI yang memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi

    penyandang disabilitas netra untuk meningkatkan kemampuan fisik, mental dan sosial

    agar menjadi warga masyarakat yang produktif.

    Atas ide Prof. Sumantri Praptokusumo yang diresmikan oleh Bapak Moeljadi

    Djoyomartono dengan nama Pilot Proyek Asuhan Keluarga Anak-Anak Tuna Netra

    "Wisma Tan Miyat" yang berarti "Rumah Tanpa Sinar", maka berdirilah Panti

    Rehabilitasi Penderita Cacat Netra "Wisma Tan Miyat" yang diresmikan oleh Menteri

    Kesejahteraan Sosial pada tanggal 20 Desember 1959, berlokasi di Jl. R.S Fatmawati,

    Jakarta Selatan.. .

    Tahun 1961 diadakan kerjasama dengan Depdiknas didirikan Sekolah Luar Biasa

    (SLB)/A Tan Miyat dalam rangka untuk mencerdaskan anak-anak penyandang cacat

    netra. .

    Pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial RI No.

    47/HUK/1992 Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Netra (PRPCN) "Wisma Tan Miyat"

    dipindahkan ke Jl. H.Moelyadi Djoyomartono No.19 Bekasi Timur.

    .

  • 40

    Pada Tahun 1995 diadakan perubahan nama panti berdasarkan Surat Keputusan

    Menteri Sosial RI No.22/HUK/1995 menjadi Panti Sosial Bina Netra (PSBN) "Tan

    Miyat" Bekasi.

    Pada Tahun 2018 Kementerian Sosial RI khususnya Direktorat Jenderal

    Rehabilitasi Sosial mengubah nomenklatur dati Panti Menjadi Balai berdasarkan

    Permensos No. 18 Tahun 2018.

    Landasan Hukum

    a. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

    b. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2016, tentang Penyandang Disabilitas;

    c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional;

    d. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (SAKIP);

    e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP-

    153/M.PAN/9/2004 Tentang Pedoman Umum Evaluasi AKIP;

    f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

    dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan;

    g. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 111 /HUK/2009 tentang Indikator Kinerja

    Pembangunan Kesejahteraan Sosial;

    h. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Kementerian Sosial;

    i. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Kementerian Sosial;

    j. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

    Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    k. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat”

    Bekasi Nomor: SP DIPA-027.04.2.426814/2017, tanggal 05 Desember 2017.

  • 40

    Maksud dan Tujuan

    a. Maksud

    Laporan Kinerja tahun 2017 Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi

    dimaksudkan untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban dan informasi

    mengenai rencana kerja (performance plan) dengan capaian kinerja (performance

    result) untuk bahan pertimbangan untuk prencanaan kerja di masa mendatang

    b. Tujuan

    Untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dan kendala dalam kinerja Panti Sosial

    Bina Netra Tan Miyat Bekasi sehingga kedepannya lebih baik.

    B. Tugas dan Fungsi

    Sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor. 106/HUK/2009, tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial, Panti Sosial Bina Netra “Tan

    Miyat” Bekasi mempunyai tugas dan fungsi, sebagai berikut :

    1. Tugas

    Memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif,

    rehabilitatif, promotif, dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan,

    fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi

    para penyandang cacat netra agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam

    kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan,

    pemberian informasi dan rujukan.

    2. Fungsi

    a. Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan.

    b. Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan Perawatan.

    c. Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang meliputi Bimbingan Mental,

    Sosial, Fisik dan Keterampilan.

    d. Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut.

    e. Pelaksanaan Pemberian Perlindungan Sosial, Advokasi Sosial, Informasi dan

    Rujukan.

    f. Pelaksanaan Pusat Model Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial.

    g. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.

  • 40

    Berdasarkan tugas dan fungsi sebagaimana di atas, terlihat bahwa PSBN “Tan

    Miyat” Bekasi memegang peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial

    khususnya kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas netra sebagaimana

    diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

    Sosial serta pencapaian program rehabilitasi sosial sebagai salah satu program

    prioritas tahun 2017.

    C. Struktur Organisasi

    Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi sebagai salah satu Unit Kerja Eselon III

    dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya berdasarkan

    Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Departemen Sosial terdiri dari tiga unit kerja eselon IV dengan uraian tugas dan fungsi

    sebagai berikut:

    Struktur organisasi Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi

    Kepala Panti

    Seksi Program dan Advokasi

    Seksi Rehabilitasi

    Sosial

    Sub. Bag. Tata Usaha

    Kelompok Jabatan Fungsional

    Instalasi Produksi (Workshop)

  • 40

    Keadaan pegawai personil organik PSBN “Tan Miyat” Bekasi dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi pada tahun 2018 memiliki

    sejumlah 44 orang pegawai yang siap melaksanakan kegiatan, para pegawai tersebut

    terdiri dari 4 orang golongan IV (9,09%), 21 orang golongan III (47,72%), 15 orang

    golongan II (34,09%) serta 4 orang golongan I (9,09%). Dapat di lihat bahwa

    komposisi pegawai berdasarkan golongan memperlihatkan struktur yang besar pada

    golongan III (47,72%) sehingga memiliki potensi untuk mendukung optimalisasi

    tugas pokok dan fungsi lembaga.

    1. Sub Bagian Tata Usaha

    Melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat

    menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta

    kehumasan.

    2. Seksi Program dan Advokasi Sosial

    Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial, pemberian informasi,

    advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan,

    resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan.

    3. Seksi Rehabilitasi Sosial

    Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan

    diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial,

    fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut bagipenyandang disabilitas

    netra.

    D. Gambaran Kegiatan di Panti Sosial Bina Netra “ Tan Miyat” Bekasi

    Berikut ini kami sampaikan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan yang

    dilaksanakan Panti Sosial Sosial Bina Netra “ Tan Miyat” Bekasi. berikut output yang

    akan dihasilkan, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut:

    1. Sub Bagian Tata Usaha

    Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bag. Tata usaha antara lain :

    a. Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan

    b. Melakukan urusan surat menyurat

  • 40

    c. Mendistribusikan dan menindaklanjuti surat

    d. Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti

    e. Melakukan kegiatan administrasi perkantoran

    f. Menghimpun dan merekap DP3, DUK, dan Daftar Hadir.

    g. Menyiapkan urusan cuti, KARIS/KARSU, ASKES dan TASPEN

    h. Menyiapan usulan diklat pegawai dan kenaikan pangkat serta kenaikan gaji

    berkala

    i. Menyiapkan bahan mutasi dan pembinaan pegawai

    j. Menyiapkan bahan sangsi administrasi kepegawaian

    k. Menyiapkan analisa kebutuhan pegawai

    l. Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai

    m. Menyiapkan rencana dan analisa penggunaan dana rutin

    n. Melakukan penyusunan anggaran dan pembahasan

    o. Menyiapkan bahan panduan operasional panti

    p. Menyiapkan laporan realisasi keuangan

    q. Melakukan Sistem Akutansi Instansi (SAI) mengenai barang dan keuangan, data

    inventaris barang, ruangan, gedung, laporan mutasi, penghapusan, penggunaan

    dan memelihara keamanan barang.

    r. Melakukan penyiapan bahan LAKIP serta program dan informasi

    s. Mengusulkan kepanitiaan perlengkapan

    t. Menyiapkan analisa Kebutuhan Perlengkapan Kantor, dapur dan asrama

    u. Menyelenggarakan keamanan, kebersihan dan penerangan lingkungan panti.

    v. Menyiapkan bahan permakanan dan kebutuhan klien

    w. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka

    penyusunan laporan kegiatan panti.

    x. Menyiapkan bahan kehumasan

    2. Seksi Program dan Advokasi Sosial

    Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Program dan Advokasi antara lain:

    a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

    berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

    b. Melakukan perumusan rencana kegiatan tahunan

    c. Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti

  • 40

    d. Melakukan konsultasi kegiatan kepada pimpinan

    e. Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan, pemantauan

    dan evaluasi.

    f. Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang memerlukan advokasi

    g. Melakukan penyusunan bahan program pelayanan

    h. Menyiapkan bahan panduan operasional panti

    i. Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan klien

    j. Melakukan program persatuan orang tua klien ( POT ) / keluarga.

    k. Melakukan pendistribusian informasi ketentuan/peraturan/tata tertib setiap unit

    pelayanan dan klien yang wajib dipatuhi

    l. Melakukan pendampingan penyesuaian bagi setiap klien yang terhambat selama

    mengikuti tahapan / proses rehabilitasi dalam panti.

    m. Melakukan penghimpunan, pengolahan hasil pelaksanaan kegiatan bidang

    sebagai bahan laporan.

    n. Melakukan penyelenggaraan dan pengolahan perpustakaan

    o. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

    penyusunan laporan

    p. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka

    penyusunan laporan kegiatan panti.

    q. Menyiapkan bahan dokumentasi pameran, dan sosialisasi program

    r. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku.

    3. Seksi Rehabilitasi Sosial

    Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Rehabilitasi Sosial antara lain :

    a. Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang

    berkaitandengan tugas dan tanggung jawabnya

    b. Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan kesehatan,

    mental, sosial, dan keterampilan serta mengkonsultasikan kepada kepala panti.

    c. Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.

    d. Melakukan penyusunan kurikulum, seleksi, kegiatan bimbingan sosial, mental,

    fisik, kecerdasan dan keterampilan.

    e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi sosial termasuk

    perkembangan klien.

  • 40

    f. Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan

    program kepada calon klien.

    g. Melakukan tes awal untuk pengungkapan dan pemahaman masalah ( assessment)

    h. Melakukan tes penelusuran minat dan bakat termasuk kemampuan IQ dan EQ.

    i. Melakukan penempatan klien dalam program

    j. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha dan instansi terkait

    dalam rangka penyiapan resosialisasi

    k. Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah

    l. Melakukan konsultasi keluarga

    m. Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file klien

    n. Melakukan kegiatan extra kurikuler

    o. Melakukan penyelenggaraan pengasramaan

    p. Melakukan penyiapan kegiatan UEP, magang, wirausaha dan kunjungan keluarga

    q. Melakukan penyiapan bahan keterampilan, bimbingan kecerdasan dan kesehatan

    r. Melakukan peningkatan pengetahuan umum dan kecerdasan

    s. Melakukan pembinaan terhadap pengasuh dan instruktur

    t. Melakukan konsultasi kegiatan dengan pimpinan

    u. Melakukan penghimpunan, pengolahan data dan informasi sebagai bahan

    penyusunan laporan

    v. Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai peraturan yang berlaku

  • 40

    Tabel 1

    PROTOTYPE PANTI SOSIAL BINA NETRA (PSBN)

    No Nama Jabatan

    Syarat

    Pendidikan

    Minimum

    Bezeting

    (Persediaan

    Pegawai)

    Jumlah

    Kebutuhan

    Kelebihan /

    Kekurangan

    1 Kepala PSBN S 1 1 1 0

    Pekerja Sosial

    Madya

    S 1 4 4 0

    Pekerja Sosial

    Muda

    S 1 2 4 -2

    Penyuluh Sosial

    Muda

    S 1 0 1 -1

    Perencana Muda S 1 0 0 Tidak ada

    dalam peta

    jabatan

    1,1 Kepala Subbagian

    Tata Usaha

    S 1 1 1 0

    Arsiparis

    Pertama

    S 1 0 1 -1

    Arsiparis

    Pelaksana

    Lanjutan

    D III 0 0 Tidak ada

    dalam peta

    jabatan

    Perencana

    Pertama

    S 1 0 1 -1

    Penyusun

    Program &

    Anggaran

    S 1 0 1 -1

    Pranata Humas

    Pertama

    S 1 0 1 -1

    Bendahara D III 2 2 0

    Pengelola

    Administrasi

    D III 2 2 0

  • 40

    Kepegawaian

    Analis

    Pengelolaan

    Barang Milik

    Negara

    S1 0 1 -1

    Pengelola Barang

    Persediaan dan

    BMN

    D III 2 2 0

    Penyusun

    Laporan

    Keuangan

    D III 0 1 -1

    Pengelola

    Kehumasan

    S1 0 1 -1

    Pengadministrasi

    Keuangan

    SLTP 0 2 -2

    Pengadministrasi

    Umum

    SLTA 1 2 -1

    Verifikator

    Keuangan

    D III 1 1 0

    Arsiparis

    Pelaksana

    D III 0 1 -1

    Teknisi Listrik &

    Bangunan

    D III 1 2 -1

    Pramu Bakti SLTA 3 3 0

    Pengemudi SLTP 1 1 0

    Petugas

    Keamanan

    SLTP 3 3 0

    1,2 Kepala Seksi PAS S 1 1 1 0

    Pekerja Sosial

    Pertama

    S 1 2 4 -2

    Penyuluh Sosial S 1 0 2 -2

  • 40

    Pertama

    Penyusun Bahan

    Pelayanan Kessos

    S 1 1 2 -1

    Petugas

    Perpustakaan

    SLTA 0 1 -1

    Pengadministrasi

    Pelayanan

    SLTA 2 2 0

    Pranata

    Komputer

    Pelaksana

    D III 0 1 -1

    1,3 Kepala Seksi

    Rehabilitasi Sosial

    S 1 1 1 0

    Pekerja Sosial

    Pertama

    S 1 3 4 -1

    Pekerja Sosial

    Penyelia

    D III 4 3 1

    Instruktur

    Pertama

    S 1 0 2 -2

    Instruktur

    Pelaksana

    D III 0 2 -2

    Pekerja Sosial

    Pelaksana

    Lanjutan

    D III 0 3 -3

    Pekerja Sosial

    Pelaksana

    D III 0 3 -3

    Psikolog S 1 0 2 -2

    Pembina Mental S 1 0 2 -2

    Penyusun Bahan

    Pelayanan Kessos

    S 1 0 2 -2

    Perawat

    Pelaksana

    D III 1 2 -1

  • 40

    Dari Tabel Prototype tersebut dapat terlihat bahwa masih banyak jabatan-jabatan

    kosong karena keterbatasan pegawai sehingga seringkali ditemukan adanya pekerjaan

    ganda atau lebih demi untuk memenuhi pelayanan rehabilitasi sosial yang prima.

    Selain itu, ditemukan dua jabatan yang tidak terdapat dalam peta jabatan di Panti yaitu

    Arsiparis pelaksana lanjutan dan perencana muda. Beberapa posisi penting dalam

    pelayanan rehabilitasi sosial yang sekarang tidak ada pemangku jabatannya dan harus

    segera diisi diantaranya adalah jabatan Psikolog dan Penyuluh Sosial.

    E. Peran Strategis PSBN Tan Miyat Bekasi

    PSBN Tan Miyat Bekasi sebagai UPT Kementerian Sosial memegang peranan

    strategis dalam rangka melaksanakan amanat konstitusi dan Undang-Undang Nomor 11

    Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial terutama kesejahteraan sosial penyandang

    disabilitas netra. Peran strategis ini semakin terlihat dengan masih adanya kesenjangan

    antara kapasitas lembaga pelayanan dengan populasi penyandang disabilitas netra. Di

    Indonesia lembaga rehabilitasi penyandang disabilitas netra yang diselenggarakan

    Kementerian Sosial hanya ada 4 (empat) UPT.

    Peran strategis PSBN Tan Miyat Bekasi sebagai kepanjangan tangan

    Kementerian Sosial adalah:

    1. Melaksanakan program prioritas nasional Kementerian Sosial, Ditjen Rehabilitasi

    Sosial yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas

    netra;

    2. Menyelenggarakan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra dalam

    rangka mencapai kemandirian;

    Fasilitator

    Pelatihan Fisik

    dan Keterampilan

    D III 2 8 -6

    Pengadministrasi

    Pelayanan

    SLTA 2 2 0

    Peksos Pelaksana

    Pemula

    SMPS 1 5 -4

    Penata Gizi SLTA 0 1 -1

    Jumlah Total 44 94 -50

  • 40

    3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait pelaksanaan rehabilitasi

    sosial penyandang disabilitas netra.

    F. Sistematika Penulisan

    Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan, menjelaskan gambaran umum organisasi, dan aspek

    strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) PSBN

    “Tan Miyat” Bekasi

    Bab II Perencanaan kinerja, menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian

    kinerja 2018.

    Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan ikhtisar capaian kinerja dan analisis

    kinerja Tahun 2018.

    Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan akuntabilitas

    kinerja Panti Sosial Bina Netra” Tan Miyat” Bekasi Tahun 2018,

    kendala/ hambatan kinerja dan langkah antisipasi dan pemecahan

    masalah.

    Lampiran - Perjanjian Kinerja

  • 40

    BAB II

    PERENCANAAN KINERJA

    A. RENCANA KINERJA

    Rencana Kinerja Tahun 2018 Panti Sosial Bina Netra “TAN MIYAT” Bekasi

    sebagai sarana menyusun Rencana Kegiatan Tahunan, memperkirakan situasi dan

    kondisi saat ini serta memperhitungkan kemungkinan faktor-faktor tertentu yang dapat

    berpengaruh pada penyusunan Rencana Kinerja selanjutnya. Sejalan dengan visi, misi,

    strategi dan agenda pokok pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra

    telah disusun Rencana Kinerja PSBN “ Tan Miyat” 2018 yang dikukuhkan melalui

    Keputusan Kepala Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat“ Bekasi dirumuskan sebagai

    berikut:

    Arah:

    1. Meningkatkan Kompetensi SDM Penyelenggaraan Pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi

    Penyandang Disabilitas Netra PSBN ”Tan Miyat” Bekasi

    2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pelayanan rehabilitasi sosial bagi

    penyandang disabilitas netra PSBN “Tan Miyat” Bekasi

    3. Meningkatkan dan mengembangkan Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial bagi

    penyandang disabilitas netra PSBN “Tan Miyat “ Bekasi

    4. Mengembangkan fungsi PSBN “Tan Miyat” Bekasi sebagai laboratorium penyandang

    disabilitas netra .

    Tujuan

    Tujuan Rehabilitasi Sosial adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas

    netra dan kepedulian serta partisipasi sosial masyarakat, dunia usaha dengan indikator:

    a. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan

    kepemerintahan,

    b. Meningkatkan kualitas pelaksanaaan kebijakan dan standarisasi di bidang

    rehabilitasi sosial.

    c. Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di lingkungan PSBN

    “Tan Miyat” Bekasi.

  • 40

    d. Untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan keahlian petugas rehabiltasi

    sosial guna melaksanakan pelayanan prima

    e. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih

    efektif dan efisien

    f. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pelayanan rehabilitasi sosial yang

    transparan dan akuntabel

    Visi

    Visi PSBN “ Tan Miyat “ yaitu

    “ Terwujudnya Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

    Netra secara Prima.”

    Visi ini mengandung arti bahwa PSBN “ Tan Miyat “ adalah Pelaksana teknis untuk

    mewujudkan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra secara

    prima.

    Misi

    Misi PSBN ” Tan Miyat ” Bekasi adalah:

    Guna mewujudkan visi tersebut, ditetapkan tiga misi yang menggambarkan kegiatan

    yang akan dilaksanakan, yaitu:

    1. Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas netra

    sesuai dengan standar pelayanan

    2. Melaksanakan peningkatan kualitas penyusunan program, dan advokasi sosial yang

    efektif

    3. Pelaksanaan manajemen dan perlengkapan pelayanan yang akuntabel.

    Strategi

    1. Kemitraan sosial, yang mengandung makna adanya kerjasama, kepedulian,

    kesetaraan, kebersamaan, kolaborasi dan jaringan kerja yang menumbuhkembangkan

    kemanfaatan timbal balik antar pihak-pihak yang bermitra seperti Mengembangkan

    peran serta keluarga melalui jalur Persatuan Orang Tua Penerima Manfaat (POT)

  • 40

    untuk Ikut berpartisipasi untuk peningkatan pelayanan sebagai bentuk tanggung

    jawab keluarga dan dengan dunia usaha.

    2. Pemberdayaan sosial, yang mengandung makna pembinaan bagi aparatur pelaksanaan

    Rehabilitasi Sosial pada satuan kerja PSBN “ Tan Miyat “ untuk meningkatkan

    profesionalisme dan kinerjanya, serta pemberian kepercayaan dan peluang kepada

    masyarakat, dunia usaha dan penyandang Disabilitas Netra untuk berkarya di

    lingkungannya.

    3. Peningkatan profesionalisme dan kinerja sumber daya manusia di PSBN “TAN

    MIYAT” sehingga dapat memberikan pelayanan rehabilitasi sosial secara optimal.

    Kebijakan

    1. Meningkatkan profesionalisme pelayanan rehabilitasi Sosial bagi penyandang

    Disabilitas Netra berbasis pekerjaan sosial menuju pelayanan prima.

    2. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang

    cacat yang lebih adil khususnya penyandang disabilitas Netra, dalam arti bahwa setiap

    orang berhak untuk memperoleh pelayanan yang sebaik-baiknya.

    3. Meningkatkan jaringan kerja lintas sektoral dengan berbagai instansi di daerah-daerah

    dan memantapkan peran aktif sosial masyarakat dalam pelayanan sosial dengan

    melibatkan semua unsur dan komponen masyarakat atas dasar swadaya dan

    kesetiakawanan sosial sehingga merupakan bentuk usaha-usaha kesejahteraan sosial

    yang melembaga dan berkesinambungan.

    4. Memantapkan manajemen pelayanan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas Netra

    yang mencakup penyempurnaan terus-menerus dalam perencanaan, pelaksanaan,

    pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta koordinasi atau keterpaduan, sehingga

    mencerminkan pengelolaan pelayanan penyandang disabilitas Netra yang berkualitas

    dan akuntabel.

  • 40

    RENCANA KINERJA

    Sesuai dengan Rencana Kinerja Panti Sosial Bina Netra Tan Miyat Bekasi tahun 2018

    adalah sebagai berikut:

    Tabel. 2

    Rencana Kinerja PSBN “Tan Miyat” Bekasi Tahun 2018

    Sasaran Strategis Tahun 2018 Indikator Kinerja Target

    1

    Meningkatnya jumlah

    penyandang disabilitas

    sensorik yang menerima

    bantuan pemenuhan kebutuhan

    dasar dan fasilitas hak dasar

    Jumlah penyandang disabilitas

    netra yang memperoleh

    rehabilitasi dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di Panti

    Sosial Bina Netra “Tan Miyat”

    Bekasi

    85 orang

    Jumlah penyandang disabilitas

    netra yang memperoleh

    rehabilitasi dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di luar panti

    215 orang

    Jumlah Anggaran : Anggaran DIPA PSBN “Tan Miyat” Bekasi pada Tahun Anggaran

    2018 sebesar Rp. 10.187.139.000,-

    Penetapan kinerja yang telah ditetapkan berfokus pada 1 (satu) sasaran (lihat Tabel 1,

    kolom 1). Selanjutnya untuk mencapai sasaran tersebut di tetapkan 2 (dua) indikator

    kinerja (lihat Tabel 1, kolom 2) dengan capaian target kinerja 100 (seratus) dalam satuan

    orang sebesar Rp. 10.187.139.000,- (Sepuluh Milyar Seratus Delapan Puluh Tujuh Juta

    Seratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah).

  • 40

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018

    Kinerja yang ditetapkan oleh PSBN “Tan Miyat” Bekasi memuat 1 sasaran strategis.

    Sasaran strategis PSBN Tan Miyat merupakan turunan dari Indikator Kinerja milik

    Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Sedangkan tolak ukur kinerja

    menggunakan indikator output dan outcome.

    Berdasarkan indikator output, capaian kinerja pelaksanaan kegiatan tahun 2018 seluruhnya

    tercapai. Secara lebih lengkap, capaian kinerja PSBN Tan Miyat Bekasi berdasarkan

    indikator output tersaji pada Tabel 2

    Tabel 3

    Capaian Kinerja PSBN Tan Miyat Tahun 2018

    Berdasarkan Output

    Sasaran Strategis

    Tahun 2018 Indikator Kinerja Target Realisasi %

    Meningkatnya jumlah

    penyandang disabilitas

    sensorik yang

    menerima bantuan

    pemenuhan kebutuhan

    dasar dan fasilitas hak

    dasar

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi

    dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    Panti Sosial Bina Netra

    “Tan Miyat” Bekasi

    85

    orang

    85

    Orang 100

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi

    dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    luar panti

    215

    orang

    215

    Orang 100

    Berdasarkan capaian kinerja sebagaimana dikemukakan sebelumnya terlihat

    bahwa semua target kinerja PSBN “Tan Miyat” Bekasi Tahun 2018 tercapai. Namun

  • 40

    demikian, dalam beberapa aspek perlu peningkatan lebih lanjut dalam rangka

    meningkatkan kualitas pelayanan. Sedangkan capaian kinerja PSBN Tan Miyat

    Bekasi berdasarkan indikator outcometersaji pada Tabel 3

    Tabel 4

    Capaian Kinerja PSBN Tan Miyat Tahun 2018

    Berdasarkan Outcome

    Sasaran Strategis

    Tahun 2018 Indikator Kinerja Output Outcome %

    Meningkatnya jumlah

    penyandang disabilitas

    sensorik yang

    menerima bantuan

    pemenuhan kebutuhan

    dasar dan fasilitas hak

    dasar

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi

    dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    Panti Sosial Bina Netra

    “Tan Miyat” Bekasi

    16

    orang

    16

    orang 100

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi

    dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    luar panti

    215

    orang

    150

    orang 69.76

    Berdasarkan capaian kinerja sebagaimana dikemukakan sebelumnya terlihat

    bahwa outcome yang dapat dicapai dalam semua target kinerja PSBN “Tan Miyat”

    Bekasi Tahun 2018 tercapai. Hal ini dinilai dari tolak ukur outcome adalah seberapa

    jauh keberhasilan Penerima manfaat yang telah mendapatkan pelayanan mampu

    berfungsi sosial setelah kembali ke lingkungan masyarakat. Berfungsi sosial di sini

    lebih ditekankan kepada berhasilnya mereka mendapatkan pekerjaan baik di luar

    ataupun diciptakan oleh mereka sendiri dan dapat menghasilkan uang untuk

    memenuhi kebutuhannya sendiri.

  • 40

    Dari 16 orang penerima manfaat yang telah selesai mengikuti rehabilitasi

    sosial di PSBN “Tan Miyat” Bekasi dalam kelas Praktis. Kelas Praktis merupakan

    kelas vokasional yang memberikan bimbingan teori juga praktek mengenai pijat

    selama dua tahun. Semuanya dinilai memenuhi kriteria untuk dapat dijadikan tolak

    ukur outcome yang berhasil karena mereka telah sepenuhnya mampu mempraktekan

    ilmu yang dipelajari selama ini dan berani serta siap kembali ke keluarga juga

    masyarakat.

    Pada layanan luar panti, outcome terlihat tidak terlihat sama dengan output

    yang berhasil dicapai. Hal ini dinilai dari Indikator Kinerja kedua yang berbunyi

    “Jumlah penyandang disabilitas netra yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di luar panti”, sehingga ada satu program yang memang tidak

    secara langsung memberikan rehabilitasi dan perlindungan sosial kepada penerima

    manfaat. Layanan tersebut adalah Parenting Skill.

    Parenting Skill menargetkan orang tua penerima manfaat sebagai sasaran

    layanan, maka tidak dapat dimasukan ke dalam kategori penerima manfaat manapun

    yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial namun dampak

    terhadap penerima manfaat tetap dapat dirasakan dengan adanya pemberian ilmu dan

    pengetahuan kepada orang tua penerima manfaat mengenai cara membimbing dan

    mengasuh anak dengan kebutuhan khusus yaitu disabilitas netra.

    Secara lebih detil, gambaran tentang penilaian kinerja setiap Indikator Kinerja

    dijelaskan sebagai berikut:

    INDIKATOR

    KINERJA 1

    Jumlah penyandang disabilitas netra yang memperoleh

    rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di Panti

    Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi

  • 40

    Tabel 5

    Capaian Kinerja PSBN Tan Miyat Tahun 2018

    Sasaran Strategis

    Tahun 2018 Indikator Kinerja Target Realisasi %

    Meningkatnya

    jumlah penyandang

    disabilitas sensorik

    yang menerima

    bantuan pemenuhan

    kebutuhan dasar dan

    fasilitas hak dasar

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh

    rehabilitasi dan

    perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    Panti Sosial Bina Netra

    “Tan Miyat” Bekasi

    85

    orang

    85

    orang 100

    Untuk mengukur capaian kinerja kegiatan pada indikator kinerja utama Jumlah

    penyandang disabilitas netra yang memperoleh rehabilitasi dan perlindungan

    kesejahteraan sosial di Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi meliputi beberapa

    kegiatan sebagai berikut:

    a. Penerimaan

    b. Pengasramaan

    c. Orientasi Pengenalan Program Panti

    d. Assessment

    e. Rencana Intervensi

    f. Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi)

    g. Resosialisai

    h. Penyaluran

    a. Penerima manfaat yang diterima sesuai eligibilitas pelayanan dengan target 100

    persen dari calon penerima manfaat yang diterima.

    Penerimaan calon penerima manfaat mensyaratkan kriteria tertentu agar dapat

    mengikuti rehabilitasi sosial. Karena itu, indikator ini digunakan untuk mengukur

    ketaatan lembaga dalam menerima calon penerima manfaat sesuai eligibilitas dan

    standar pelayanan yang telah ditetapkan.

  • 40

    Berdasarkan indikator 100 persen calon penerima manfaat yang diterima

    memenuhi kriteria persyaratan yang ditentukan, tingkat pencapaian kinerja

    penerimaan mencapai 100 persen. Seluruh penerima manfaat yang diterima untuk

    mengikuti rehabilitasi sosial pada tahun 2018 sebanyak 27 orang memenuhi kriteria

    yang ditentukan. Pada awal tahun 2018, penerima manfaat yang diterima ditargetkan

    sebanyak 27 orang.

    Tabel 6

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Kegiatan Penerimaan Penyandang Disabilitas Netra

    di PSBN “Tan Miyat” Bekasi

    Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    1. Penerimaan penyandang

    disabilitas netra di PSBN

    “Tan Miyat” Bekasi yang

    sesuai dengan persyaratan

    yang ditentukan.

    27 orang 27 orang 100

    b. Penerima manfaat yang berhasil terpenuhi kebutuhan dasar sesuai kondisinya

    dengan target 85 orang atau 100 persen dari seluruh penerima manfaat yang

    mengikuti rehabilitasi sosial di dalam panti.

    Yang termasuk dalam pemenuhan kebutuhan dasar adalah mencakup kebutuhan

    pengasramaan (papan), makan (pangan) dan pakaian (sandang). Berdasarkan indikator

    ini, tingkat pencapaian kinerja pemenuhan kebutuhan dasar mencapai 100 persen.

    Pelayanan dasar tersebut meliputi:

    a. Penempatan pada asrama sesuai kemampuan dan kondisi penerima manfaat.

    b. Makan tiga kali sehari ditambah ekstra fooding.

    c. Pemenuhan kebutuhan pakaian:

    1) Pakaian seragam harian: 1 stel per orang

    2) Pakaian seragam batik: 1 stel per orang

    3) Pakaian seragam olahraga: 1 stel per orang

  • 40

    4) Pakaian dalam: 2 stel per orang

    5) Sepatu: satu pasang per orang

    6) Sandal: 2 pasang per orang

    d.Pemenuhan perlengkapan pemeliharaan kebersihan diri dan kebutuhan sehari-hari,

    meliputi:

    1) Bahan kebersihan diri penerima manfaaat

    2) Handuk: 1 buah per orang

    3) Selimut: 1 buah per orang.

    4) Sprei: 1 set per orang.

    Tabel 7

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Kegiatan Pengasramaan di PSBN “Tan Miyat” Bekasi

    Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    1 Pengasramaan, Permakanan,

    Pemenuhan kebutuhan

    pakaian, pemenuhan

    kebersihan diri dan kebutuhan

    sehari-hari.

    85 orang 85 orang 100

    c. Penerima manfaat yang berhasil mengenal lingkungan, peraturan, lokasi panti

    dengan baik dengan target 100 persen dari penerima manfaat yang diterima.

    Berdasarkan indikator ini, tingkat pencapaian kinerja Orientasi Pengenalan

    Program Panti mencapai 100 persen. Orientasi pengenalan program panti sendiri

    merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan Program Rehabilitasi

    Sosial bagi Penyandang Disablitas Netra dalam Panti serta untuk lebih mengenal

    lingkungan, peraturan dan lokasi panti dengan baik.

  • 40

    Tabel 8

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Kegiatan Orientasi Pengenalan Program Panti Tahun Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    1 Orientasi Pengenalan

    Program Panti

    27 orang 27 orang 100

    d. Laporan kegiatan asesmen yang tepat prosedur, tepat waktu dan tepat sasaran

    dengan target sesuai penerima manfaat yang diterima.

    Indikator ini ditetapkan untuk mengetahui ketepatan waktu penyelesaian dan

    keakuratan kegiatan asesmen penerima manfaat. Target penyusunan laporan asesmen

    berdasarkan indikator ini tercapai 100 persen. Semua laporan kegiatan asesmen yang

    telah disusun telah melalui prosedur yang ditetapkan, telah divalidasi melalui temu

    bahas oleh Tim Pelaksana Asesmen yang melibatkan berbagai unsur dengan latar

    belakang profesi dan kompetensi sesuai bidangnya, dapat diselesaikan tiga bulan

    sejak penerima manfaat diterima, serta semua laporan diterima dan diterapkan sebagai

    landasan pemberian pelayanan oleh pihak yang berkepentingan.

    Tabel 9

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Pelaksanaan Kegiatan Asesmen Tahun Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    1 Asesmen 3 laporan 3 laporan 100

    e. Laporan Rencana Intervensi pelayanan yang diselesaikan tepat prosedur, tepat

    waktu dan tepat sasaran dengan target sesuai penerima manfaat yang diterima.

    Indikator ini ditetapkan untuk mengetahui ketepatan waktu penyelesaian dan

    keakuratan kegiatan Perumusan Rencana Intervensi pada penerima manfaat. Target

    penyusunan Perumusan Rencana Intervensi berdasarkan indikator ini tercapai 100

    persen. Semua laporan kegiatan Perumusan Rencana Intervensi yang telah disusun

    telah melalui prosedur yang ditetapkan, telah divalidasi melalui temu bahas oleh Tim

    Pelaksana Perumusan Rencana Intervensi yang melibatkan berbagai unsur dengan

  • 40

    latar belakang profesi dan kompetensi sesuai bidangnya, dapat diselesaikan tiga bulan

    sejak penerima manfaat diterima serta semua laporan kegiatan diterima dan diterapkan

    sebagai landasan pemberian pelayanan oleh pihak yang berkepentingan.

    Tabel 10

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Pelaksanaan Kegiatan Rencana Intervensi Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    1 Rencana Intervensi 6 laporan 6 laporan 100

    f. Laporan Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi)

    Indikator kinerja tersebut dihasilkan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang

    dilaksanakan Seksi Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina Netra “ Tan Miyat” Bekasi

    bekerja sama dengan Pekerja Sosial dan seksi lainnya. Kegiatan-kegiatan yang

    dilakukan merupakan rangkaian proses antara komponen-komponen kegiatan dan sub-

    sub komponen kegiatan untuk menghasilkan target yang ditetapkan dalam Penetapan

    Kinerja Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi 2018. Adapun kegiatan yang

    dilaksanakan adalah sebagai berikut:

    a) Bimbingan Fisik

    Bimbingan fisik adalah upaya untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran

    tubuh. Bimbingan fisik yang diberikan kepada penerima manfaat berupa senam

    atau kegiatan fisik lainnya bersama penerima manfaat lain.

    b) Bimbingan Mental

    Bimbingan mental adalah semua upaya yang dilakukan dengan sadar,

    berencana, teratur, terarah dan tujuannya jelas. Capaian yang ditargetkan dalam

    bimbingan mental adalah penerima manfaat dapat memahami keadaan dan

    perkembangan jiwanya, menanamkan cara berfikir positif, karena ini akan

    menciptakan hal-hal yang sangat menguntungkan perkembangan probadi dan

    menghindarkan dampak negatif, menciptakan persepsi diri yang positif-

    konstruktif dan lebih lanjut menciptakan citra diri yang positif-konstruktif

    sehingga semua tingkahlakunya dilatarbelakangi gambaran, ideal yang ingin

  • 40

    dicapai, dan lain-lain. Bimbingan mental dilakukan dengan memberikan

    pengarahan, bimbingan dan pengawasasan (kontrol).

    c) Bimbingan Sosial

    Bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu berkembang

    sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang

    matang dengan tujuan agar individu tersebut dapat memahami dirinya,

    sehingga sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai

    dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat, membuat pilihan-

    pilihan secara bijaksana, menunjukkan diri di depan banyak orang dan

    bertanggung jawab pada setiap pilihan yang telah diambil.

    d) Bimbingan ADL dan OM

    Bimbingan ADL (Activity Daily Living) adalah usaha untuk meningkatkan

    keterampilan yang dibutuhkan orang untuk melaksanakan aktivitasnya sehari-

    hari tanpa bantuan atau tanpa banyak dibantu oleh orang lain. Secara umum

    seseorang belajar ADL melalui imitasi atau meniru orang lain melalui

    penglihatan dan dipelajari secara insidental. Lain halnya dengan para

    penyandang disabilitas netra, seseorang yang mengalami hambatan dalam

    penglihatannya tidak/kurang memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan

    alamiah melalui penglihatannya sehingga dibutuhkan arahan khusus dari orang

    lain.

    Bimbingan ADL yang diberikan kepada disabilitas netra dikembangkan melalui

    koordinasi tangan dan tubuh serta kemampuan manipulasi tactual. Karena

    penerima manfaat Program Day Care sebagian besar sudah mampu

    melaksanakan ADLnya secara mandiri maka diberikan kemampuan ADL yang

    lebih tinggi tingkatannya seperti menjahit.

    Dalam mengembangkan ADL tentu tidak terlepas dari keterampilan orientasi

    dan mobilitas (OM) yang relevan untuk mengefektifkan dalam mewujudkan

    keterampilan ADL oleh karena ini bagian dari keterampilan ini tidak dapat

    dipisahkan.

    Bimbingan OM (Orientasi dan Mobilitas) adalah usaha agar penyandang

    disabilitas netra mampu bergerak dan memasuki lingkungan, baik lingkungan

    yang sudah dikenal maupun belum dikenal dengan baik, selamat dan efektif

  • 40

    tanpa banyak meminta bantuan orang lain. Di lingkungan Panti Sosial Bina

    Netra “Tan Miyat” Bekasi saat ini telah difasilitasi dengan fasilitas untuk

    aksesibilitas untuk tuna netra sehingga dapat memudahkan kegiatan yang

    diberikan dalam bimbingan OM yaitu mengenal lingkungan sekitar panti dan

    luar panti sosial bina netra “Tan Miyat” Bekasi.

    e) Bimbingan Keterampilan:

    Keterampilan Sport Massage

    Keterampilan Shiatsu

    Keterampilan Refleksi

    Keterampilan Kosmetik Massage

    Keterampilan Komputer Braille

    Keterampilan Anyaman

    f) Pembahasan Kasus Hasil Intervensi

    Pembahasan kasus (Case Conference) dilaksanakan setiap dua bulan satu kali.

    Tujuannya adalah untuk membahas permasalahan yang terjadi di sekitar

    penerima manfaat. Masalah yang dibahas bisa berupa pelanggaran tata tertib,

    pertikaian antar penerima manfaat dan masalah pribadi yang mengharuskan

    diadakannya pembahasan kasus.

    g) Resosialisasi

    Resosialisasi yang dilakukan di PSBN “Tan Miyat” Bekasi ada dua tahapan.

    Pertama adalah Praktek Belajar Kerja (PBK). PBK dilaksanakan selama 30 hari

    kerja di instansi-instansi di luar Kementerian Sosial. Tujuannya adalah agar

    sebelum kembali ke masyarakat, penerima manfaat dapat lebih percaya diri

    karena memiliki pengalaman bertemu orang di luar instansi Kementerian Sosial

    yang mungkin saja tidak mengetahui bagaimana cara memperlakukan

    disabilitas netra. Mereka menyesuaikan diri bekerja dengan orang awas

    lainnya. Pekerjaan yang dilakukan selama PBK ini adalah mempraktekan ilmu

    yang sudah dipelajari selama ini terutama pijat. Respon yang diberikan instansi

    luar terhadap diadakannya PBK inipun sangat baik.

    Setelah selesai PBK, sebelum penerima manfaat disalurkan maka diadakan

    kegiatan kewirausahaan terlebih dahulu. Kewirausahaan juga adalah salah satu

    program meresosialisasi penerima manfaat. Dalam kegiatan kewirausahaan,

  • 40

    penerima manfaat diberikan ilmu juga nasehat serta bimbingan dari para ahli

    mengenai ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kewirausahaan. Narasumber

    kewirausahaan tahun ini didatangkan dari Dosen Kewirausahaan Universitas

    Mpu Tantular dan perwakilan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

    Bekasi. Keduanya memberikan informasi mengenai hal-hal yang belum

    sepenuhnya diberikan di sini mengenai bagaimana atau mulai dari mana untuk

    hidup bermasyarakat dan membuka peluang usaha sendiri.

    Tabel 11

    Matrik kegiatan pencapaian indikator kinerja

    Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi) Tahun 2018

    NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

    a)

    b)

    c)

    d)

    e)

    f)

    g)

    Bimbingan Fisik

    Bimbingan Mental Spiritual

    Bimbingan Psikososial

    Bimbingan Keterampilan

    Bimbingan Pengetahuan

    Dasar Pendidikan

    Pembahasan Kasus Hasil

    Intervensi

    Resosialisasi

    1 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    6 laporan

    2 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    1 laporan

    12 laporan

    12 laporan

    2 laporan

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    100

    Dari Tabel 10 dapat kita lihat bahwa pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial

    (Intervensi) telah tercapai 100% yang dilaksanakan sepanjang Tahun 2018 tanpa

    adanya kendala yang berarti.

  • 40

    Tabel 12

    Perbandingan Capaian Indikator Kinerja

    di PSBN Tan Miyat dari tahun 2017 dan 2018

    INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN

    2017 2018 2017 2018

    Jumlah penyandang disabilitas netra

    yang memperoleh rehabilitasi dan

    perlindungan kesejahteraan sosial di

    Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat”

    Bekasi

    85

    Orang

    85

    orang

    85

    orang

    85

    Orang

    Capaian indikator kinerja jumlah penyandang disabilitas netra yang memperoleh

    rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di Panti Sosial Bina Netra “Tan Miyat”

    Bekasi pada tahun 2017 capaian target sebanyak 85 orang penerima manfaat tercapai

    begitu juga pada tahun 2018 kebijakan jumlah penerima manfaat dalam panti tidak ada

    perubahan.

    Outcome yang dihasilkan dari pencapaian indikator kinerja adalah kemampuan

    penerima manfaat menerapkan materi bimbingan dan keterampilan yang diperoleh selama

    mengikuti rehabilitasi sosial di PSBN Tan Miyat Bekasi untuk kemandirian dan

    keberfungsian sosial penerima manfaat di masyarakat.

    INDIKATOR

    KINERJA 2

    Jumlah penyandang disabilitas netra yang memperoleh

    rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di luar

    panti

    Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada penyandang disabilitas

    netra di masyarakat untuk memperoleh pelayanan dan memenuhi hak-hak dasarnya, PSBN

    “Tan Miyat” Bekasi melaksanakan kegiatan pelayanan penjangkauan (Outreaching)

    melalui non-institutional based (pelayanan di luar panti) dengan bentuk kegiatan Layanan

    Penjangkauan Luar Panti (Outreach), Day Care Services, Family Home Care Services dan

    Parenting Skill.

  • 40

    Indikator kedua dari sasaran ini “Jumlah penyandang disabilitas netra yang

    mendapatkan rehabilitasi sosial diluar panti (berbasis komunitas keluarga dan masyarakat)

    sesuai standar pelayanan”. Berdasarkan indikator ini, capaian kinerja PSBN “Tan Miyat”

    Bekasi telah tercapai 100 persen atau terlaksana dengan output penerima manfaat di

    Kabupaten Purworejo Jawa Tengah sebanyak 30 orang, Kota Depok Jawa Barat sebanyak

    30 orang, Kabupaten Lebak Banten sebanyak 30 orang, program Day care sebanyak 12

    orang, Program Family Care sebanyak 48 orang dan Parenting Skill sebanyak 65 orang.

    Tabel 13

    Capaian Kinerja PSBN Tan Miyat Tahun 2018

    Sasaran Strategis

    Tahun 2018 Indikator Kinerja Target Realisasi %

    Meningkatnya jumlah

    penyandang disabilitas

    sensorik yang

    menerima bantuan

    pemenuhan kebutuhan

    dasar dan fasilitas hak

    dasar

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh

    rehabilitasi dan

    perlindungan

    kesejahteraan sosial di

    luar panti

    215 orang 215 orang 100

    Bentuk kegiatan dan capaian kinerja peningkatan pelayanan yaitu Penjangkauan

    Luar Panti (Outreach) PSBN “Tan Miyat” Bekasi adalah aktivitas petugas panti dan atau

    pekerja sosial dengan cara lebih proaktif mendatangi sasaran, sumber masalah dan

    sumber-sumber rehabilitasi sosial agar penyandang disabilitas netra mendapatkan

    rehabilitasi sosial. Tujuan dari layanan ini antara lain adalah memenuhi hak-hak

    penyandang disabilitas netra untuk mendapatkan rehabilitasi sosial sesuai dengan

    kebutuhan sosialnya tanpa harus tinggal terpisah dari keluarganya, mengoptimalkan fungsi

    PSBN Tan Miyat Bekasi untuk memberikan rehabilitasi sosial terhadap penyandang

    disabilitas netra di masyarakat.

    Adapun tahapan dari pelaksanaan kegiatan Layanan Penjangkauan Luar Panti

    PSBN “Tan Miyat” Bekasi meliputi:

  • 40

    1) Tahapan persiapan : mengadakan koordinasi dan konsultasi pada Dinas Sosial

    Kab/Kota, kecamatan dan aparat Desa/Kelurahan dalam rangka mendapatkan data

    penyandang disabilitas netra yang akan mendapat jangkauan bimbingan luar panti,

    pembuatan surat keputusan daftar tim bimbingan, daftar peserta penyandang cacat

    netra, time schedule pelaksanaan kegiatan dan administrasi SPJ penanggungjawab

    anggaran.

    2) Tahap Pelaksanaan Layanan Penjangkauan Luar Panti PSBN “Tan Miyat” Bekasi

    antara lain dilakukan dengan pemberian ATK kepada peserta berupa Reglet dan Pen,

    pemberian perlengkapan kepada peserta berupa tas atau tongkat, pemberian materi

    bimbingan rehabilitasi fisik, mental, sosial, dan keterampilan praktis selama 7 hari 6

    malam oleh tim dari PSBN “Tan Miyat” Bekasi yang juga didampingi oleh petugas

    dari pemerintah daerah setempat, serta pemberian bantuan stimulan/stimulasi sosial

    yang terkait dengan bimbingan keterampilan praktis yang didapat, khususnya

    keterampilan pijat/massage.

    3) Tahap Evaluasi pelaksanaan kegiatan sebagai kelengkapan pertanggungjawaban

    anggaran.

    Pada tahun 2018 PSBN Tan Miyat Bekasi menyelenggarakan program layanan

    harian/Day care. Layanan Day Care adalah layanan yang diberikan kepada penyandang

    disabilitas netra yang ada dilokasi Kota dan Kabupaten Bekasi dan belum pernah

    menerima pelayanan dari PSBN Tan Miyat Bekasi sebanyak 12 orang penerima manfaat.

    Adapun tahapan dari pelaksanaan kegiatan Day Care PSBN “Tan Miyat” Bekasi

    meliputi:

    1) Tahapan persiapan

    Sebeleum melaksanakan program Day Care, terlebih dahulu kami mengadakan

    koordinasi dan konsultasi pada Dinas Sosial Kab/Kota, kecamatan dan aparat

    Desa/Kelurahan dalam rangka mendapatkan data penyandang disabilitas netra yang

    akan mendapat layanan Day Care, sosialisasi kepada calon pnerima manfaat yang

    akan mengikuti kegiatan Day Care, pendataan dan Asesmen yang dilakukan oleh

    pekrja sosial guna menggali minat dan bakat dari calon penerima manfaat program

    Day Care untuk mendapatkan pelatihan yang tepat, pembuatan surat keputusan daftar

    tim bimbingan, daftar peserta penyandang cacat netra, time schedule pelaksanaan

    kegiatan dan administrasi SPJ penanggungjawaban anggaran.

  • 40

    2) Tahap Pelaksanaan

    Program Day Care PSBN “Tan Miyat” Bekasi antara lain dilakukan dengan

    pemberian ATK kepada peserta berupa Reglet dan Pen, pemberian perlengkapan

    kepada peserta berupa tas atau tongkat, seragam kemeja, batik dan olah raga, sepatu

    beserta kaus kakinya, pemberian materi bimbingan rehabilitasi fisik, mental, sosial,

    dan keterampilan praktis selama 40 hari oleh tim dari PSBN “Tan Miyat” Bekasi yang

    juga didampingi oleh petugas dari pemerintah daerah setempat, serta pemberian

    bantuan stimulan/stimulasi sosial yang terkait dengan bimbingan keterampilan praktis

    yang didapat, khususnya keterampilan komputer braille. Selain itu juga diberikan

    terapi individu dan terapi kelompok kepada seluruh penerima manfaat program Day

    Care

    3) Tahap Evaluasi Melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi serta Bimbingan

    Lanjut terhadap eks penerima manfaat program Day Care guna memberikan

    pengawasan lebih lanjut terhadap sejauh mana bantuan stimulan yang telah diberikan

    bermanfaat dalam kehidupan eks penerima manfaat program Day Care dan dapat

    digunakan untuk meningkatkan keberfungsian sosial serta kesejahteraan hidupnya

    Keluarga disabilitas netra masih banyak yang belum memahami untuk

    pendampingan sehari-hari dalam kehidupannya karena mereka sama-sama belum pernah

    mendapatkan bekal keterampilan teknik untuk pendampingannya. Keluarga disalibitas

    netra tidak mendapatkan pengetahuan dalam teknik pendampingan karena tidak adanya

    informasi secara profesional terhadap keluarga yang memiliki disabilitas netra. Oleh

    karena itu, diadakan Program Family Care untuk memberikan informasi mengenai teknik

    pendampingan secara profesional memang bagi keluarga kepada anggota keluarga yang

    mengalami kedisabilitasan netra secara intensif.

    Adapun tahapan dari pelaksanaan Program Family Care PSBN “Tan Miyat”

    Bekasi meliputi:

    1) Tahapan persiapan : mengadakan koordinasi dan konsultasi pada Dinas

    Sosial Kab/Kota lokasi pelaksanaan Family care, kecamatan dan aparat

    Desa/Kelurahan dalam rangka mendapatkan data penyandang disabilitas netra

    yang akan menjadi peserta program Family Care, pembuatan surat keputusan

    daftar tim bimbingan, daftar peserta penyandang disabilitas netra, time

    schedule pelaksanaan kegiatan dan administrasi SPJ penanggungjawab

  • 40

    anggaran

    2) Tahap Pelaksanaan : Program Family Care PSBN Tan Miyat Bekasi

    dilaksanakan dengan antara lain dilakukan dengan melaksanakan asesmen

    mendalam oleh pekerja sosial ke rumah penyandang disabilitas netra untuk

    menggali informasi mengenai kebutuhan apa yang harus terpenuhi demi

    keberlangsungan hidup penyandang disabilitas netra dan keluarganya dan

    berusaha mendapatkan jalan terbaik dari hasil asesmen tersebut.

    3) Tahapan Evaluasi Program : pelaksanaan Monev,Binjut dan pelaporan

    kegiatan sebagai pertanggungjawaban.

    Pertemuan Bimbingan Parenting Skill untuk Orang Tua / Wali Penerima Manfaat

    selama dua hari di Gedung Pertemuan/Hotel di area Bekasi (berdasarkan mayoritas

    domisili Orang Tua/Wali Penerima Manfaat), dengan Narasumber Ahli Pareting Skill.

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi informasi lebih jauh kepada orang tua penerima

    manfaat di dalam panti agar bersama-sama memberikan dukungan dengan teknik yang

    lebih baik lagi.

    Adapun tahapan dari pelaksanaan Program Family Care PSBN “Tan Miyat”

    Bekasi meliputi:

    1. Tahap Persiapan, Petugas menyiapkan Undangan untuk Peserta Kegiatan,

    dan Narasumber.

    2. Tahap Pelaksanaan, Petugas melakukan Pertemuan Bimbingan Parenting

    Skill untuk Orang Tua / Wali Penerima Manfaat selama dua hari di Gedung

    Pertemuan/Hotel di area Bekasi (berdasarkan mayoritas domisili Orang

    Tua/Wali Penerima Manfaat), dengan Narasumber Ahli Pareting Skill.

    3. Penyusunan Laporan, Membuat laporan hasil kegiatan.

  • 40

    Tabel 14

    Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 2

    di PSBN Tan Miyat dari tahun 2017 dan 2018

    Sasaran Strategis TARGET CAPAIAN

    2017 2018 2017 2018

    Jumlah penyandang

    disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi dan

    perlindungan kesejahteraan

    sosial di luar panti

    15 orang 215 orang 15 orang 215 orang

    Capaian indikator kinerja kedua adalah Jumlah penyandang disabilitas netra yang

    memperoleh rehabilitasi dan perlindungan kesejahteraan sosial di luar panti tahun 2017

    sebanyak 15 orang saja yang dilayani dalamProgram Day Care. Pada Tahun 2018 jumlah

    penyandang disabilitas netra yang mengikuti program penjangkauan Luar Panti bertambah

    cukup drastis menjadi 215 orang, yaitu program Outreach sebanyak 90 orang, Program

    Day care sebanyak 12 orang, Program Family Care sebanyak 48 orang dan Parenting

    Skill sebanyak 65 orang.

    Penerima manfaat PSBN Tan Miyat selain yang berada di dalam panti juga ada

    yang dilayani di luar panti. Di tahun 2017 PSBN melaksanakan program Day Care untuk

    15 orang penerima manfaat yang tidak dapat dilayani di dalam panti karena tidak lolos

    seleksi berdasarkan kriteria penerimaan penerima manfaat. Pada Triwulan IV Program

    Day Care telah selesai dilaksanakan dengan pertemuan sebanyak 30 hari yang berlangsung

    dari hari Senin-Jumat Jam 08.00 s/d 12.00 WIB.

    Penerima manfaat merupaka disabilitas netra yang berdomisili di sekitar Kota

    Bekasi karena program Day Care ini dirancang agar penerima manfaat bisa pulang-pergi

    dari rumahnya sehingga tidak memerlukan pengasramaan. Selama pelaksanaan Program

    Day Care penerima manfaat mendapatkan:

  • 40

    Snack pagi dan makan siang

    Seragam hitam putih, batik, dan olahraga

    Pengadaan tongkat lipat, riglet pena, name tag dan lain-lain.

    Uang transport sebesar Rp. 50.000,-/hari.

    Usaha Ekonomi Produktif (UEP)

    Dan lain-lain.

    Outcome yang dihasilkan dari pencapaian indikator kinerja adalah kemampuan

    penerima manfaat menerapkan materi bimbingan dan keterampilan yang diperoleh selama

    mengikuti Program Penjangkauan Luar Panti PSBN Tan Miyat Bekasi untuk kemandirian

    dan keberfungsian sosial penerima manfaat di masyarakat.

    B. Kendala dan Upaya Mengatasi Kendala

    1. Kendala capaian target indikator kinerja antara lain :

    a. Terdapat beberapa pegawai yang jabatannya dalam Peta jabatan kurang sesuai

    dengan latar belakang pendidikannya, dan mempengaruhi dalam pelaksanaan

    tugas masing-masing pegawai.

    b. Masih kurangnya tenaga baik administrasi maupun pembimbing atau instruktur

    bagi penerima manfaat dibidang tertentu seperti : Pranata Komputer, Instruktur

    Komputer Bicara (Braille), Pustakawan dan Pembimbing Psikologis.

    2. Upaya dalam mengatasi kendala antara lain:

    a. Telah mengajukan usulan ke biro kepegawaian pusat tentang kebutuhan formasi

    pegawai yang sesuai antara jabatan yang akan ditempati dengan latar belakang

    pendidikan.

    b. Mengangkat beberapa orang tenaga kontrak sesuai dengan kebutuhan dan

    anggaran yang tersedia, dan memberikan tugas tambahan kepada pegawai yang

    mempunyai kompetensi di bidang lain selain tupoksi utamanya.

  • 40

    C. REALISASI ANGGARAN

    Realisasi anggaran Tahun Anggaran 2018 tercapai 98,77% atau realisasi sebesar

    Rp. 10,062,130,259,- dari pagu Rp. 10.187.139.000,- Secara lebih rinci, realisasi

    anggaran per output kegiatan tersaji pada Tabel berikut ini:

    Tabel 15

    Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

    Tahun Anggaran 2017

    NO URAIAN

    JUMLAH

    ANGGARAN

    REALISASI

    SISA DANA KEUANGAN FISIK

    ( Rp ) ( Rp ) % %

    1 Belanja Pegawai 5.085.210.000 5.035.318.603 99.02 100 51,526,970

    2 Belanja Barang

    (Rupiah Murni) 4.400.929.000 4.330.750.656 98.40 100 70.178.344

    3 Belanja Modal 375.000.000 372.281.000 99.27 100 9,637,150

    4 Belanja Bantuan

    Sosial 326.000.000 323.780.000 99.32 100 2,220,000

    Total 10.187.139.000 10.062.130.259 98.77 100 135,416,464

    Berdasarkan hasil realisasi anggaran belanja, bahwa realisasi keuangan sebesar

    99.02%. Dengan alokasi Pagu Rp. 5.085.210.000; dan Realisasi keuangan Rp.

    5.035.318.603; dengan alokasi untuk membayar Gaji PNS, Uang Makan dan Tunjangan

    Kinerja PNS PSBN Tan Miyat Bekasi dari bulan Januari s.d Desember 2018.

    Sedangkan untuk belanja barang angka realisasi keuangan sudah mencapai 98.40%

    yang berasal dari Pagu Anggaran Rp. 4.400.929.000; dan realisasi keuangan Rp.

    4.330.750.656;. Adapun realisasi keuangan digunakan untuk membayar gaji honorer dan

    petugas panti lainnya, pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan kendaraan,

    listrik, telepon, biaya permakanan penerima manfaat, alat bantu penerima manfaat,

    pakaian penerima manfaat, bahan bimbingan keterampilan penerima manfaat, kegiatan

    perjalanan dinas dan kegiatan penerima manfaat lainnya.

  • 40

    Belanja modal mendapatkan realisasi sebesar 99.27% dengan realisasi anggaran

    sebesar Rp. 372.281.000; dari pagu anggaran sebesar Rp. 375.000.000 yang digunakan

    untuk merenovasi gedung asrama putra, membuat toilet untuk disabilitas dalam rangka

    peningkatan pelayanan publik, membeli barang-barang keterampilan penerima manfaat

    dan penunjang teknologi informasi berupa printer dan scanner.

    Belanja bantuan sosial masih berada di angka 99.32% yang berasal dari Pagu

    Anggaran Rp. 326.000.000; dan realisasi keuangan Rp. 323.780.000;. Adapun realisasi

    keuangan digunakan untuk memberikan bantuan sosial berupa Usaha Ekonomi Produktif

    yang sesuai dengan kelas yangg diikuti oleh penerima manfaat yang berada di dalam panti

    pada Bulan Desember, memberikan bantuan stimulan kepada pm Outreach, Day Care dan

    Family Care.

    Tabel 16

    Realisasi Anggaran per Output Kegiatan

    Tahun Anggaran 2018

    No. Output Kegiatan Pagu Realisasi %

    1.

    Penyandang Disabilitas Fisik,

    Mental, Sensorik yang

    Memperoleh Rehabilitasi dan

    Perlindungan Kesejahteraan

    Sosial

    2.715.143.000 2.682.579.200 98.80

    2.

    Dukungan Manajemen

    Rehabilitasi Sosial

    Penyandang Disabilitas Fisik,

    Mental, Sensorik, dan

    Intelektual

    596.901.000 570,710,440 95.61

    3. Layanan Internal (Overhead) 375.000.000 372,281,000 99.27

    3. Layanan Perkantoran 6.500.095.000 6,436,559,619 99.02

  • 40

    Apabila dilihat berdasarkan output kegiatan realisasi anggaran PSBN Tan Miyat pada

    output (2243.001) Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik yang Memperoleh

    Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial mencapai 98.80% dengan realisasi

    keuangan Rp. 2.682.579.200; dari total pagu Rp. 2.715.143.000; yang digunakan untuk

    alokasi biaya permakanan penerima manfaat, honor intsruktur dan petugas panti, biaya

    kebersihan diri dan biaya perjalanan dinas lainnya yang diperlukan dalam penanganan

    Disabilitas Netra baik di dalam panti maupun di luar panti dengan program Outreach di 3

    Kota/Kabupaten, Program Day Care, Program Family Care dan Parenting Skill. Pada

    triwulan IV penerima manfaat melaksanakan kegiatan Praktek Belajar Kerja Selama 30 hari

    mulai dari pertengahan Bulan Oktober s.d pertengahan Bulan November, kewirausahaan juga

    Terminasi dan Penyaluran pada Bulan Desember.

    Untuk output (2245.950) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I mencapai realisasi

    sebesar 95.61% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 570,710,440;. Adapun Alokasi pagu

    Rp. 596.901.000; yang digunakan untuk Penyusunan Rencana Program yang termasuk di

    dalamnya berkaitan dengan Revisi DIPA, Pembinaan Pegawai, menghadiri kegiatan Hari

    Disabilitas Internasional di Summarecon Mall Bekasi, melaksanakan kegiatan Pameran

    memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional di Gorontalo, dll.

    Untuk output (2245.951) Layanan Internal (Overhead) mencapai realisasi sebesar

    99.27% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 372.281.000; dari pagu anggaran sebesar

    Rp. 375.000.000 yang digunakan untuk merenovasi gedung asrama putra, membuat toilet

    untuk disabilitas dalam rangka peningkatan pelayanan publik, membeli barang-barang

    keterampilan penerima manfaat dan penunjang teknologi informasi berupa printer dan

    scanner.

    Untuk output (2245.994) Layanan Perkantoran telah mencapai realisasi keuangan

    sebesar 98.63% dengan realisasi keuangan mencapai Rp. 6.010.749.824; dari alokasi pagu

    sebesar Rp. 6.093.675.000, yang digunakan untuk membayar gaji PNS, Haji Honorer, biaya

    pemeliharaan , belanja listrik, telopon, sewa mesin fotocopy, dan lain-lain. Pada triwulan IV

    telah dicairkan kenaikan Tunjangan Kinerja dari 45% menjadi 75% dari Bulan Agustus s.d

    Bulan Desember 2017 dan uang lembur pegawai.

  • 40

    BAB IV

    PENUTUP

    Penyusunan Laporan Kinerja di PSBN Tan Miyat Bekasi adalah merupakan

    perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

    keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan

    yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Laporan ini

    berisi pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yang meliputi keberhasilan, kegagalan,

    hambatan, permasalahan serta upaya mengatasi permasalahan pada tahun yang akan datang.

    Sesuai dengan tujuan organisasi PSBN “Tan Miyat” Bekasi (dalam memberikan

    pelayanan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas netra), yaitu untuk mewujudkan

    kemandirian dan kesejahteraan para penyandang disabilitas netra agar mereka dapat

    melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Untuk

    itu PSBN “Tan Miyat” Bekasi selalu berupaya meningkatkan pelayanan rehabilitasi kepada

    penyandang disabiitas netra dengan menumbuhkembangkan motivasi dan kemampuan

    keluarga / masyarakat serta meningkatkan dukungan dan partisipasi baik instansi terkait

    maupun swasta.

    Demikian Laporan Kinerja di PSBN “Tan Miyat” Bekasi Tahun 2018, dengan

    harapan dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta pengambilan

    kebijakan pelaksanaan program tahun yang akan datang.

    Bekasi, Januari 2019

    Kepala PSBN Tan Miyat Bekasi

    Dra. Ch. Iriana Rahayuningsiwi

    NIP. 19631219 199003 2 002

  • 40

    LAMPIRAN

  • NAMA BALAI: BRSPDSN Tan Miyat Bekasi

    Bekerja di

    PerusahaanWirausaha

    1 Penerimaan 1.010.000 25 1.010.000 25 1.010.000 0 1.010.000 0 1.010.000 0 - - - 16 - -

    2 Pengasramaan 1.074.431.000 85 170.058.200 85 472.780.900 85 715.573.100 85 1.009.623.900 85

    3 Orientasi 1.770.000 25 1.740.000 25 1.740.000 0 1.740.000 0 1.740.000 0

    4 Asesmen 1.680.000 45 560.000 15 560.000 15 1.488.000 45 1.488.000 45

    5 Rencana Intervensi 2.208.000 25 1.472.000 25 2.072.000 25 2.072.000 25 2.072.000

    6 Bimbingan Fisik 2.400.000 85 400.000 85 400.000 85 800.000 85 2.000.000 85

    7Bimbingan Mental

    Spiritual 5.800.000 85 400000 85 400.000 85 800.000 85 2.000.000 85

    8 Bimbingan Psikososial 49.285.000 85 850.000 85 1.275.000 85 47.585.000 85 48.435.000 85

    9 Bimbingan

    Keterampilan 71.046.000 85 7.051.500 85 14.917.000 85 17.955.100 85 30.705.100 85

    10 Pembahasan Kasus 2.208.000 30 0 0 0 0 1.240.000 15 1.608.000 30

    11 Resosialisasi 80.618.000 16 0 0 0 0 35.700.000 16 75.900.000 16

    12 Seleksi Calon PM 18.450.000 25 8.900.000 25 8.900.000 25 9.500.000 25 13.900.000 25

    13 Pemanggilan PM 16.875.000 25 10.000.000 25 10.450.000 25 16.750.000 25 16.750.000 25

    14Pertemuan Orang Tua

    PM 29.767.000 85 0 0 0 29.567.000 85 29.567.000 85

    15 Home Visit 11.600.000 15 0 0 2.350.000 3 4.150.000 6 4.150.000

    16Terminasi dan

    Penyaluran PM 117.289.000 16 0 0 0 0 74.720.000

    17 Bimbingan Lanjut 5.400.000 6 0 0 0 5.400.000 5.400.000

    18Laporan Pendukung

    Pelaksanaan Rehsos 240.058.000 37.500.000 93.750.000 153.850.000 232.018.000

    19 Laporan Pemanfaatan

    PNBP Fungsional 35.668.000 0 0 9.000.000 18.000.000

    20 Laporan Ekonomi

    Produktif Pelaksanaan 14.300.000 0 0 0 4.700.000

    21Laporan

    EkonomiProduktif -

    Penyusunan Laporan 500.000 0 0 0 0

    22Bimbingan

    Pengembangan dan

    Kreativitas PM 6.000.000 20 0 0 600.000 5 1.650.000 10 6.000.000 20

    23 Outbond 5.558.000 85 0 0 0 0 0 5.558.000 85

    24Penjangkauan Luar

    Panti (Outreach) Kab.

    Purworejo 215.752.000 30 78.042.000 30 204.872.000 30 204.872.000 30 204.872.000 30

    25Penjangkauan Luar

    Panti (Outreach) Kota

    Depok 194.122.000 30 0 0 189.972.000 30 189.972.000 30 192.272.000 30

    26Penjangkauan Luar

    Panti (Outreach) Kab.

    Lebak 214.222.000 30 0 0 0 0 207.072.000 30 212.772.000 30

    27 Program Day Care 102.252.000 12 0 0 0 0 30.032.000 12 99.852.000 12

    Target MENINGGALRUJUKAN KE

    PANTI LAIN

    REKAP DATA CAPAIAN KEGIATAN REHABILITASI SOSIAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

    TAHUN ANGGARAN 2018

    (*) DATA PENYALURAN (ORANG)Realisasi TW 1 Realisasi TW 2 Realisasi TW 3 Realisasi TW 4

    Uraian KegiatanNO

    AnggaranTargetAnggaran

    Target

    (1 Tahun)Pagu Anggaran BEKERJA

    SEKOLAH/

    KULIAH

    KEMBALI KE

    KELUARGAAnggaranTargetAnggaranTarget

  • 28 Program Family Care 98.450.000 48 0 0 0 0 0 0 95.610.000 48

    29Bimbingan Parenting

    Skill untuk Orang Tua

    PM 96.424.000 65 0 0 96.374.000 65 96.374.000 65 96.374.000 65

    30Penyusunan Rencana

    Program 49.292.000 300.000 9.660.400 17.182.240 45.795.840

    31

    Pelaksanaan

    Pemantauan dan

    Evaluasi 62.702.000 420.000 44.920.000 56.877.000 57.377.000

    32Pengelolaan Data dan

    Informasi 186.358.000 14.425.000 21.975.000 27.075.000 130.644.500

    33 Pengelolaan Keuangan 44.730.000 7.327.700 11.701.700 18.506.700 32.522.700

    34Pengelolaan

    Kepegawaian 251.999.000 46 221.577.000 46 223.877.000 46 240.547.000 46 251.137.000 46

    35Pelayanan Umum dan

    Perlengkapan 1.820.000 0 660.000 660.000 1.820.000

    36

    Pengadaan

    Perlengkapan

    Keterampilan dan

    Pelayanan Klien

    dalam Panti 100.469.000 0 70.160.000 70.160.000 98.585.000

    37Pengadaan Perangkat

    Pengolah Data dan

    Komunikasi 25.000.000 0 0 25.000.000 25.000.000

    38Pembangunan dan

    Renovasi Gedung dan

    Bangunan 249.531.000 0 248.696.000 248.696.000 248.696.000

    39 Gaji dan Tunjangan 5.085.210.000 12 1.120.310.107 3 2.891.395.598 6 3.968.371.828 9 5.013.454.603 12

    40 Operasional dan

    Pemeliharaan Kantor 1.414.885.000 12 150.859.393 3 394.022.309 6 720.748.227 9 1.292.654.416 12

    (*) Catatan : Lampirkan data by name by adress (BNBA) terkait data Penyaluran Bekasi, Januari 2019

    Kepala BRSPDSN Tan Miyat Bekasi

    Dra. Ch. Iriani Rahayuningsiwi

    NIP. 19631219 199003 2 002