jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · web viewdapat di...
TRANSCRIPT
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA PENGUDANG KECAMATAN TELUK
SEBONG KEBUPATEN BINTAN
Yanti Mardaliah
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISP, UMRAH
yanti @yahoo.co.id
ABSTRAK
Pelayanan kepada masyarakat adalah merupakan hal yang penting dan sangat perlu diperhatikan. Maka dari pada itu hendaknya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat terutama pelayanan administrasi kependudukan agar tercapai tujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan administrasi kependudukan berbasiskan elektronik di Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong. Untuk mengukur kualitas pelayanan tersebut peneliti menggunakan 4 dimensi sebagai alat ukurnya yaitu : Berdaya hasil ( Efektif ), Dapat dipertanggung jawabkan ( Validity Service ), Sehat ( Sound Service ), Memuaskan ( Satisfactory Service ).
Dalam skripsi ini jenis penelitian yang dipakai menggunakan deskritif yaitu penelitian yang dilakukan hanya menguraikan dan menjelaskan penelitian sesuai dengan kondisi sebenarnya di lokasi penelitian tanpa menghubungkan atau mengkaitkan unsur-unsur yang lain di data penelitian. Dimana penarikan sampel jumlah populasinya langsung dijadikan responden penelitian. Setelah data-data terkumpul kemudian diolah dalam bentuk tabel kemudian selanjutnya diberikan dengan menggunakan analisa kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Tingkat kepuasan pelayanan administrasi kependudukan berbasiskan elektronik di Desa Pengudang Kecamatan teluk Sebong memuaskan namun ada beberapa indikator yang perlu perbaikan. Indikator tersebut adalah dipertanggung jawabkan ( Validity Service ), Sehat ( Sound Service ) agar masyarakat merasa puas dan nyaman dalam pengurusan administrasi kependudukan terutama dalam hgal pembuatan kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
Kualitas pelayanan administrasi kependudukan adalah hal yang harus di utamakan dalam pelayanan kependudukan.
Kata Kunci : Pelayanan, Kepuasan, Administrasi, Kependudukan
1
ABSTRACT
Service to the community is an important and very necessary in the note. then than it should improve the quality of health care for the population, especially of administrative services in order to achieve the goal.
This study aims to determine the quality of population-based electronic administrative services Pengudang Village, District Sebong bay. to measure the service quality as a researcher using a 4-dimensional measuring tool, namely: Helpless results (effective), accountability (validity service), healthy (sound service), satisfactory (satisfactory service)
In this paper that they use this type of research uses descriptive study conducted only describe and explain the research in accordance with the actual conditions in the study area without connecting or linking other elements in the research data. where the sampling population is directly used as a respondent. after the data collected and processed in the form of a table and then subsequently administered using qualitative analysis.
Results showed that the general level of satisfaction of population-based electronic administrative services in the village pengudang, District telok Sebong satisfactory but there are some indicators that need improvement. The indicator is accounted for (validy service), healthy (sound service) so that people feel satisfied and comfortable in the administrative management of the population, especially in terms of making the Family Card and Electronic Identity Card
Key Words : Service, Administration, Demografy, Satisfaction
2
5
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan pelayanan, ada
dua istilah yang perlu diketahui yaitu
melayani dan pelayanan. Pengertian
melayani adalah “membantu menyiapkan /
mengurus apa yang diperlukan seseorang”,
sedangkan pengertian pelayanan adalah
“usaha melayani orang lain”. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1995)
Pelayanan merupakan tugas utama
bagi aparatur Negara sebagai abdi Negara
dan abdi masyarakat., tugas ini secara jelas
telah digariskan dalam pembuakaan
Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke-
empat, yang berbunyi: “Melindungi segenap
bangsa dan tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, diwujudkan melalui
pelaksanaan penyelenggaraan Negara yang
berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa.”
Pelaksanaan Pelayanan Publik
ditinjau dari aspek legal formal dapat kit
baca pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik) adalah
Undang-Undang yang mengatur tentang
prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang
merupakan efektifitas fungsi-fungsi
pemerintahan itu sendiri. Pelayanan publik
yang dilakukan oleh pemerintah atau
koperasi yang efektif dapat memperkuat
demokrasi dan hak asasi manusia,
mempromosikan kemakmuran ekonomi,
kohesi sosial, mengurangi kemiskinan,
meningkatkan perlindungan lingkungan,
bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam,
memperdalam kepercayaan pada pemerintah
dan administrasi publik.
Upaya untuk memperbaiki
pelayanan Publik sudah sejak lama
dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain
melalui Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang
Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian
Perijinan di Bidang Usaha. Upaya ini
dilanjutkan dengan Surat Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
No. 81/1993 tentang Pedoman Tatalaksanan
Pelayan Umum. Untuk lebih mendorong
komitmen aparatur pemerintah terhadap
peningkatan mutu pelayanan, maka telah
diterbitkan pula Inpres No. 1 Tahun 1995
tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu
Pelayanan Aparatur Pemerintahan Kepada
Masyarakat. Pada perkembangan terakhir
telah ditertibkan pula Keputusan Menpan
No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik. Pelayanan prima
merupakan terjemahan dari istilah
“Excellent Services” yang secara harviah
yang berarti pelayanan yang sangat baik dan
atau pelayanan yang baik. Disebut sangat
baik atau terbaik, karena sesuai dengan
standart pelayanan yang berlaku atau
dimiliki oleh instansi yang memberi
pelayanan.
Tujuan pelayanan yakni
memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi dan memuaskan pelanggang atau
masyarakat serta memberikan fokus
6
pelayanan kepada pelanggan atau
masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat
didasarkan pada tekad bahwa pelayanan
adalah pemberdayaan. Salah satu pelayanan
adalah di bidang administrasi
kependudukan.
Pembangunan administrasi dan
informasi kependudukan dicetuskan melalui
program penyerasian kebijakan
kependudukan dalam Propenas 2000-2004,
dengan tujuan pengembangan sistem sebagai
sarana penyedia data dan informasi
kependudukan yang diperoleh melalui
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Pengembangan sistem informasi
administrasi kependudukan yang selanjutnya
disebut SIAK (Sistem Informasi Administrai
Kependudukan) ini merupakan amanat
Keputusan Presiden RI Nomor 88 tahun
2004 dimaksud sebagai salah satu cara
meningkatkan pelayanan publik yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pelayanan pendaftaran
penduduk menggunakan SIAK yang
merupakan alat dalam pengolahan informasi
administrasi kependudukan. Salah satu
subtansi dari SIAK adalah masukan data
(Input) hasil pendaftaran penduduk .
Dimulai dari pendaftaran penduduk,
pendistribusian dan pengarsipan formulir,
terutama pengiriman ke Tempat Perekaman
Data Kependuduk (TPDK).
Tujuan administrasi kependudukan adalah:
1. Tertib database
2. Tertib penertiban Nomor Induk
Kependudukan ( NIK )
3. Tertib dokumen kependudukan
Yang termasuk administrasi
kependudukan adalah KK, KTP, Akta
Nikah, Akte Kelahiran,Surat Pindah, Surat
Lapor Datang, Akta Kematian. Awal dari
semua Administrasi kependudukan adalah
KK dan KTP yang sekarang menggunakan
KK SIAK dan KTP SIAK. Didalam KK
SIAK dan KTP SIAK tertera yang dinamai
Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK
adalah nomor identitas penduduk yang
bersifat khas, tunggal dan melekat pada
seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia. NIK berlaku seumur hidup dan
selamanya, yang diberikan oleh Pemerintah
dan diterbitkan oleh Instansi Pelaksana
kepada penduduk setelah dilakukan
pencatatan biodata. NIK dicantumkan dalam
setiap Dokumen Kependudukan dan
dijadikan dasar penerbitan passport, surat
izin mengemudi, nomor pokok wajib pajak,
polis asuransi, sertifikat hak atas tanah dan
penerbitan dokumen identitas lainnya.
Administrasi kependudukan akan
menerapkan KTP berbasis NIK secara
nasional yang dilengkapi dengan sidik jari
dan chip (E-KTP). Chip (E-KTP)
bermanfaat sebagi berikut:
a. Sebagi alat menyimpan data
elektronik penduduk yang
diperlukan, termasuk data
biometric.
b. Dapat berfungsi untuk berbagai
kebutuhan (Multi guna) dengan
chip dimaksud (ID Card, ATM
Card, Acceis Card), dan relative
7
mudah di integrasikan dengan
sistem lain.
c. Data yang termuat dengan chip
dapat dibaca secara elektronik
dengan alat tertentu (Reader)
dimana saja.
E-KTP merupakan data base
pelayanan publik yang terkait dengan
administrasi kependudukan lainnya,
Keimigrasian, Perbankan, Kepolisian,
Asuransi, Rumah Sakit, Perhotelan,
Transportasi, Ketenaga kerjaan, Perpajakan,
dan lain-lain. Didalam E-KTP terdapat chip
yang terkandung biodata penduduk seperti
NIK, Nama Lengkap, Jenis Kelamin,
Tanggal Lahir, Tempat Lahir dan lain-lain
yang terhubung dengan foto, sidik jari dan
bola mata seseorang.
E-KTP tersebut berlaku secara
nasional di seluruh wilayah RI. E-KTP
sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena
terkait dengan segala hal. Baik diruang
lingkup yang kecil sampai dengan yang luas.
Tanpa E-KTP sulit bagi masyarakat untuk
mengurus keperluan, terutama dalam hal
administrasi surat menyurat.
Namun di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan
untuk pelayanan E-KTP masih kurang
memuaskan masyarakat, terutama dalam hal
jangka waktu proses pembuatan administrasi
kependudukan terutama KK SIAK, KTP
SIAK dan E-KTP. Berkas administrasi KK
SIAK, KTP SIAK awalnya di proses oleh
petugas di Desa, setelah itu ke Kecamatan
Teluk Sebong kemudian dibawa ke
DISDUK Kabupaten Bintan. Perkiraan awal
dari DISDUK Kabupaten Bintan, KK SIAK
dan KTP SIAK selesai dalam waktu 1
minggu namun kenyataannya ada yang
sampai 1 bulan lebih. Sedangkan KK SIAK,
KTP SIAK dan E-KTP sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dan terkait dengan
administrasi surat menyurat masyarakat,
seperti Akte Kelahiran, Akta Tanah, Akta
Perkawinan, dan lain-lain
Keterlambatan yang terjadi adalah
disebabkan peralatan untuk perekaman data
yang selalu rusak atau tak berfungsi dan
sangat rentan rusak. Juga proses jangkauan
dalam proses KK SIAK, KTP SIAK dan E-
KTP yang ditempuh terlalu jauh dan
panjang, karena perekaman dilakukan di
Kecamatan Teluk Sebong kemudian
verifikasi terakhir di DISDUK Kabupaten
Bintan yang terletak di kota Tanjungpinang.
Realita faktual yang berbeda dapat
kita lihat dalam praktek penyelenggaraan
pelayanan di Kantor Desa Pengudang,
masyarakat kurang puas dengan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh petugas di
Kantor Desa Pengudang, kesenjangan terjadi
dari segi waktu maupun tuntutan-tuntutan
komplain lainnya yang diajukan oleh
pemohon untuk Kantor Desa Pengudang.
Pelayanan pembuatan KK (Kartu Keluarga)
dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang
dirasakan sangat memakan waktu yang
lama, dengan demikian perlu diakui kinerja
birokrasi pemerintah memang belum
optimal. Hal ini antara lain disebabkan oleh
ukuran birokrasi relative besar, susunan
organisasi pemerintah yang belum
sepenuhnya mengacu kepada kebutuhan,
8
pembagian tugas antar instansi/unit yang
kurang jelas, aparat yang kurang
professional, prosedur standar yang belum
tersedia secara baku serta sistem
pengawasan yang masih belum efektif.
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang terdapat fenomena pelayanan
administrasi kependudukan terutama KK
SIAK. KTP SIAK dan E-KTP di Kecamatan
Teluk Sebong terutama di Desa Pengudang
dengan gejala-gejala antara lain:
1. Proses administrasi
kependudukan terutama untuk
awalnya pembuatan KK SIAK
dan KTP SIAK sering
terkendala dikarenakan berbelit-
belitnya data yang dibutuhkan.
2. Belum optimalnya pelayanan
administrasi kependuduk di
Desa Pengudang Kecamatan
teluk Sebong , misalnya dalam
hal kecepatan dan ketepatan
waktu untuk menyiapkan
administrasi kepndudukan.
3. Belum Optimalnya alat
perangkat perekam data untuk
pembuatan atau pencetakan KK
SIAK, KTP SIAK dan
perekaman data E-KTP di
Kecamatan Teluk Sebong,
contohnya sering terjadi
kerusakan perangkat atau alat
untuk mencetak KTP dan KK
4. Belum Opnimalnya waktu yang
diperlukan dalam proses
pembuatan KK SIAK dan KTP
SIAK, contoh KK dan KTP
yang sudah di cetak di
Kecamatan Teluk Sebong haruh
di bawa ke Disduk Capil Kab.
Bintan di Tanjung Pinang.
LANDASAN TEORI
Di dalam penelitian ini maka
diharapkan dapat memberi kontribusi yang
baik bagi masyarakat dan pihak-pihak
terkait, peneliti mengambil suatu kesimpulan
yang dapat diterima dan masih relevan
terhadap masa sekarang ini. Dalam kerangka
teoritis ini peneliti mengambil suatu
permasalahan yang masih relevan dan
mempunyai hubungan langsung dengan
masyarakat banyak.
Pelayanan adalah suatu usaha untuk
mambantu menyiapkan apa yang diperlukan
orang. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1997 : 571) pelayanan adalah
prihal atau cara melayani, sedangkan
pelayanan adalah orang yang melayani/
membantu/ pesuruh.
Selanjutnya Boediono (2003 : 60)
memberikan pengertian pelayanan itu
sendiri adalah suatu proses bantuan kepada
orang lain dengan cara-cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal agar terciptanya kepuasan dan
keberhasilan. Jadi pelayanan adalah cara
seseorang memberikan/ membantu/
menyiapkan apa-apa yang diperlukan oleh
orang yang memerlukan pelayanan. Desa
Pengudang Kecamatan Teluk Sebong
sebagai suatu organisasi yang berfungsi
memberikan pelayanan kepada masyarakat,
agar dapat dikatakan sebagai suatu
9
organisasi yang baik (survive) seharusnya
mampu memberikan kepada masyarakat
pelayanan yang terbaik yang dimilikinya
atau sering kita kenal dengan istilah
pelayanan prima.
Pelayanan merupakan suatu
tindakan atau perbuatan yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain dalam bentuk
bantuan layanan suatu urusan, sehingga
orang lain tersebut mendapat keringanan
atas urusannya. Berbicara mengenai
pelayanan publik ( Public Service ) tidak
hanya berhubungan dengan sarana dan
prasarana melainkan yang lebih penting
adalah unsur manusia yang memberikan
pelayanan. Tuntutan terhadap pelayanan
prima tidak hanya menyangkut kuantitas
orang yang dilayani namun lebih penting
adalah kualitas pelayanan tersebut dan
kepuasan bagi yang dilayani.
Selain itu dari sudut pandang yang
lain, Raz Hasan (1986 : 20) melihat
terdapat 4 (empat) faktor sebagai akses
pelayanan publik.
Faktor – faktor tersebut adalah:
1. Kesadaran akan masalah.
2. Kesadaran akan sumber yang
diperlukan.
3. Pengetahuan tentang bagimana dan
dimana mendapatkan sumber.
4. Derajat kepercayaan diri sendiri dalam
mendapatkan sumber yang diperlukan.
Hidayat (1986 : 7) :” menyatakan
bahwa kepuasan konsumen atau kualitas
pelayanan adalah ukuran yang menyatakan
seberapa jauh telah dipenuhinya berbagai
persyaratan, spesifikasi dan harapan”.
Moenir (1992 : 40) : Kriteria
pelayanan yang baik adalah :
1. Kemudahan dalam pengurusan
kepentingan.
2. Mendapatkan pelayanan yang wajar.
3. Mendapatkan perlakuan yang sama
tanpa pilih kasih.
4. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan
terus terang.
Sementara itu Sarwoto (1981 : 12 )
menyebutkan bahwa pelayanan yang efesien
selain harus memenuhi persyaratan bahwa
pelayanan tersebut dihasilkan dengan cara
( tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja )
yang efesien ( termudah, paling ringan,
tercepat, terhemat dan terpendek jaraknya )
haruslah memenuhi persyaratan bahwa
pelayanan itu merupakan pelayanan yang :
1. Berdaya hasil ( efektif ) yaitu bahwa
pelayanan itu baik corak maupun
kegunaannya benar-benar sesuai dengan
kebutuhan kegiatan dalam mencapai
tujuan.
2. Dapat dipertanggungjawabkan ( falidity
service ) yaitu bahwa pelayanan telah
diolah atau disusun atas dasar data,
fakta, angka ataupun ketentuan yang
beralaku hingga dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Sehat ( sound service ) Yaitu pelayanan
disampaikan melalui hirarkhi dan tata
hubungan yang telah ditetapkan dalam
suasana komunikasi yang baik.
4. Memuaskan ( satisfactory service )
yaitu bahwa pelayanan itu diberikan
dengan cepat, tepat pada waktunya, rapi
10
serta tanpa kesalahan yang berulang-
ulang.
Selajutnya bentuk dan sifat
penyelenggaraan pelayanan menurut
Boediono (2003 : 68) harus mengandung
sendi-sendi : kesederhanaan, kejelasan,
kepastian, keamanan, keterbukaan, efesiensi,
ekonomis, keadilan dan ketepatan waktu.
Dari uraian-uraian diatas, dapat
dirumuskan bahwa pelayanan bisa
didefinisikan sebagai ukuran tentang tingkat
kepuasan layanan atau seberapa jauh
terpenuhinya berbagai persyaratan,
spesifikasi dan harapan yang meliputi :
1. Sifat pelayanan yang adil.
Maksudnya adalah setiap orang yang
dilayani diperlakukan sama dan tidak
ada keistimewaan pada orang lain
dengan mendahulukan kepentingannya.
2. Pelayanan yang memuaskan.
Maksudnya adalah pelayanan yang
diberikan efektif dan efesien sehingga
orang yang dilayani merasa senang dan
paus.
3. Materi pelayanan yang cukup.
Maksudnya adalah alat-alat
kelengkapan dan sumber daya manusia
dalam memberikan pelayanan
memadai sehingga sangat diperlukan
agar pelayanan yang diberikan tidak
ada hambatan.
4. Pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Maksudnya adalah dalam memberikan
pelayanan petugas yang melayani
bekerja sesuai dengan bidang kerjanya
dan bertanggungjawab atas
pekerjaannya dalam melayani tersebut.
Menurut Lukman (2001 : 5) : “
Pelayanan prima yaitu layanan dan
dukungan kepada customer (pelanggan)
dapat bermakna sebagai bentuk layanan
yang memberikan kepuasan bagi pelanggan,
selalu dekat dengan pelanggan sehingga
kesan yang menyenangkan senantiasa
diingat oleh pelanggannya.
Sedangkan menurut Adya (2003 :
27) : ” Bahwa pelayanan prima adalah
keperdulian kepada pelanggan dengan
memberikan layanan terbaik untuk
memfasilitasi kemudahan pemenuhan
kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya,
agar mereka selalu loyal kepada organisasi/
perusahaan.
Sementara itu Boediono (2003 : 3)
mengemukakan beberapa kreteria sebagai
dasar penentuan pelayanan publik yang
prima, yaitu pelayanan publik yang :
a. Memiliki tingkat keterjangkauan
yang tinggi;
b. Memiliki tingkat ketetapan yang
tinggi;
c. Memberikan jaminan kesopanan
yang sesuai nilai yang berlaku;
d. Memberikan kenyamanan kepada
pelanggan;
e. Menunjukkan kemampuan
professional yang andal;
f. Memiliki kredibilitas kepada
pelanggan;
g. Memiliki daransi yang tinggi;
h. Memiliki tingkat efesiensi yang
tinggi;
11
i. Memiliki tingkat efektifitas yang
tinggi;
j. Memiliki fleksibilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan;
k. Memiliki garansi adanya kejujuran;
l. Memiliki tingkat keamanan yang
tinggi
m. Memberikan jaminan keamanan
yang diperlukan;
n. Memiliki kemampuan merespon
secara tepat dan cepat.
Selanjutnya Adya dalam bukunya
Dasar-dasar pelayanan prima (2003:31),
juga menyebutkan bahwa pelayanan prima
meliputi:
1) Kemampuan ( Ability )
Kemampuan ( Ability ) adalah
pengetahuan dan keterampilan tertentu
yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program layanan prima,
yang meliputi kemampuan dalam
bidang kerja yang ditekuni,
melaksanakan komunikasi yang efektif,
mengembangkan motivasi, dan
menggunakan public relations sebagai
instrument dalam membina hubungan
ke dalam dan keluar organisasi/
Perusahaan.
2) Sikap ( Attitude )
Sikap ( Attitude ) adalah perilaku atau
perangai yang harus ditonjolkan ketika
menghadapai pelanggan.
3) Penampilan ( Appereance )
Penampilan ( Appereance ) adalah
penampilan seseorang, baik yang
bersifat fisik saja maupun non-fisik,
yang mampu mereflesikan kepercayaan
diri dan kredibilitas dari pihak lain.
4) Perhatian ( Attention )
Perhatian ( Attention ) adalah
keperdulian penuh terhadap pelanggan
baik yang berkaitan dengan perhatian
akan kebutuhan dan keinginan
pelanggan maupun pemahaman atas
sarana dan kritiknya.
5) Tindakan ( Action )
Tindakan ( Action ) adalah berbagai
kegiatan nyata yang harus dilakukan
dalam memberikan layanan kepada
pelanggan.
6) Tanggungjawab ( Accountability )
Tanggungjawab ( Accountability )
adalah suatu sikap keberpihakan
kepada pelanggan sebagai wujud
keperdulian untuk menghindarkan atau
meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan di
gunakan yaitu penelitian deskriptif
pendekatan kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian
terhadap masalah-masalah berupa
fakta-fakta saat ini dari suatu
popolasi yang meliputi kegiatan
penelitian sikap atau pendapat
terhadap individu, oerganisasi,
keadaan atau prosedur.
Sementara menurut
Cooper (2007)dalam Etta amang
12
sangatji & Sopiah (2012:21)
Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan
dengan variable lain. Dalam
penelitian ini peneliti hanya
meneliti satu variabel saja (variabel
mandiri) yaitu variabel kepuasan
pelayanan di kantor Desa
Pengudang Kecamatan Teluk
Sebong Kabupaten Bintan.
Dalam kaitannya dengan
penelitian yang dimaksud dengan
mendapatkan informasi yang
seluas-luasnya adalah untuk
mengungkapkan berbagai
fenomena yang berkaitan dengan
masalah penelitian yaitu
bagaimanakah tingkat kepuasan
pelayanan administrasi
kependudukasn berbasiskan
elektronik di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
Desa Pengudang Kecamatan
Teluk Sebong Kabupaten
Bintan, dimana dalam hal ini
ingin melihat permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat
Desa Pengudang Teluk Sebong
dalam pembuatan dokumen
administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti
KK SIAK, KTP SIAK dan E-
KTP.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah
wilayah regenerasi yang terdiri
atas subjek dan objek dengan
kulitas dan karateristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian
di tarik kesimpulannya
(Sugiyono,2012:80).
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh
masyarakat Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan yang
berumur 17 tahun keatas
dengan data kependudukan
Desa Peengudang yang wajib
KTp adalah sebanyak 428
orang laki-laki dan 368 orang
perempuan maka total
penduduk yang wajib KTP
adalah 796 orang.
Dijelaskan oleh
Sugiyono (2001 ; 57) bahwa
sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam hal ini peneliti
menggunakan teknik Sampling
Insidental, yang mana teknik
menentukan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan
13
peneliti di kantor Desa
Pengudang dapat digunakan
sebagai sempel, bila dipandang
orang yang ditemui itu cocok
sebagai sumber data,
sedangkan sampel adalah
sebanyak 53 orang laki-laki
dan 40 orang perempuan maka
total sampel adalah 93 orang.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang
dilakukan dengan penyebaran lembar
kuesioner yang diperoleh dari 93 orang
terhadap kepuasan pelayanan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik di
Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong.
Dari hasil penelitian maka akan dapat kita
lihat terlebih dahulu indentitas responden
sebgai kelengkapan.
Sebagai bahan catatan bahwa
lembaran kuesioner yang disebarkan kepada
masyarakat dalam melihat tingkat kepuasan
pelayanan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong di lakukan lebih
kurang 8 minggu, sebelum membahas lebih
terperinci tentang tingkat kepuasan
pelayanan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong, maka kita lihat
terlebih dahulu identitas responden dari 93
orang di peroleh data sebagai berikut :
A. Data Umum Responden Yang Diteliti
1. Distribusi Umur Responden
Tabel. IV.1
Distribusi Frekwensi Umur Responden
No
Umur
Responden
(Tahun)
Jumlah
(Orang)
Presentase
(%)
1 17 – 30 24 31,18
2 31 – 40 36 33,33
3 41 – 50 18 19.36
4 >51 15 16,13
J U M L A H 93 100,00
Sumber : Data Olahan Penduduk Tahun
2014
Dari table IV.1 dapat diketahui bahwa
penduduk Desa Pengudang yang berumur
31-40 tahun presentasenya lebih tinggi.
2. Distribusi Jenis Kelamin
Responden
Tabel. IV.2
Distribusi Frekwensi Jenis Kelamin
Responden
NoJenis
Kelamin
Jumlah
(Orang)
Presentase
(%)
1 Laki – laki 53 56,99
2 Perempuan 40 43,01
Jumlah 93 100,00
Sumber data : Data Olahan Penelitian Tahun
2014
14
3. Distribusi Pendidikan Responden
Tabel. IV.3
Distribusi Frekwensi Pendidikan Responden
No
Umur
Responden
(Tahun)
Jumlah
(Orang)
Presentase
(%)
1 S1 5 5,38
2 SLTA 33 35,49
3 SLTP 29 31,18
4 SD 26 27,95
Jumlah 93 100,00
Sumber data : Data Olahan Penelitian Tahun
2014
B. Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan
Administrasi Kependudukan di Desa
Pengudang Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan.
Selanjutnya peneliti akan
mengolah data dari responden, maka
akan kita ketahui jawaban responden
tentang tingkat kepuasan pelayanan
administrasi kependudukan berbasis
elektronik di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten
Bintan. Kepuasan pelayanan tersebut
dapat dilihat dari beberapa dimensi dan
indikator sebagai berikut :
1. Berdaya hasil (efektif) yaitu
bahwa pelayanan itu baik corak
maupun kegunaannya benar-benar
sesuai dengan kebutuhan kegiatan
dalam mencapai tujuan. Dimana
berdaya hasil dapat dilihat dari :
a. Menjelaskan apa kegunaan
Dalam hal menjelaskan apa
kegunaan dari administrasi
kependudukan seperti Kartu
Keluarga, Kartu Tanda Penduduk
yang berbasiskan Elektronik,
perangkat Desa atau petugas yang
ditunjuk bisa menjelaskan apa
saja kegunaannya. Kemampuan
menjelaskan tersebut seharusnya
dimiliki oleh setiap perangkat
Desa, maka hal tersebut
menunjukkan bahwa perangkat
Desa benar-benar memahami apa
yang akan di capai dari
pelaksanaan administrasi
kependudukan berbasiskan
elektronik. Pada tabel berikut ini
dapat kita lihat jawaban
responden tentang pengetahuan
Perangkat Desa tantang kegunaan
administrasi kepndudukan
berbasis elektronik.
Tabel. IV.4
Jawaban Responden Tentang
Pengetahuan Perangkat Desa Tentang
Kegunaan Administrasi Kependudukan
Berbasiskan Elektronik
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan9 9.7
2Kurang
memuaskan12 12,9
3 Memuaskan 57 61,3
4Sangat
Memuaskan15 16,1
Jumlah 93 100
15
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.4 dapat di ketahui bahwa pengetahuan
dan penjelasan Perangkat Desa tentang
kegunaan administrasi kependudukan
berbasis elektronik menurut responden
memuaskan masyarakat Desa Pengudang.
Dapat di lihat dari tabel yaitu 9 responden
atau sekitar 9,7 % menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang tidak memuskan
dalam memberi penjelasan tentang kegunaan
Administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP, 12
responden atau 13.0% menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
Kurang memuaskan dalam memberi
penjelasan tentang kegunaan Administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP, 57 responden atau 61,3%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan dalam memberi
penjelasan tentang kegunaan Administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP, 15 responden atau 16,1%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan dalam
memberi penjelasan tentang kegunaan
Administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP. Dari tabel
diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang belum maksimal
dalam memberi penjelasan tentang kegunaan
Administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP
b. Menerangkan tujuan
Dalam hal menjelaskan apa
Tujuan dari administrasi
kependudukan seperti Kartu
Keluarga, Kartu Tanda Penduduk
yang berbasiskan Elektronik,
perangkat Desa atau petugas yang
ditunjuk bisa menjelaskan apa saja
kegunaannya. Kemampuan
menjelaskan tersebut seharusnya
dimiliki oleh setiap perangkat Desa,
maka hal tersebut menunjukkan
bahwa perangkat Desa benar-benar
memahami apa yang akan di capai
dari pelaksanaan administrasi
kepndudukan berbasiskan elektronik.
Pada tabel berikut ini dapat di lihat
jawaban responden tentang
pengetahuan Perangkat Desa tantang
tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik di Kabupaten
Bintan terutama di Kecamatan Teluk
Sebong terutama Desa Pengudang
16
Tabel. IV.5
Jawaban Responden Tentang
Pengetahuan Perangkat Desa Tentang
Tujuan Administrasi Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan3 3,2
2Kurang
memuaskan27 29,0
3 Memuaskan 30 32,3
4Sangat
Memuaskan33 35,5
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.5 dapat kita ketahui bahwa pengetahuan
dan penjelasan dari Perangkat Desa tentang
tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik menurut responden
sangat memuaskan masyarakat Desa
Pengudang. Dapat kita lihat dari tabel yaitu
3 responden atau sekitar 3,2 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa pengudang tidak
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP, 27 responden atau 29.0 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang kurang
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP, 30 responden atau 32,3 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP, 33 responden atau 35,5 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang sangat
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang tujuan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP. Dari table diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sudah maksimal dalam memberi
penjelasan tentang tujuan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP
c. Menjelaskan kebutuhan
Perangkat Desa hendaknya
dapat menjelaskan kebutuhan apa saja
yang harus di penuhi oleh masyarakat
yang berkaitan dengan administrasi
Kependudukan berbasiskan elektronik
seperti Kartu Tanda Penduduk dan
Kartu Kaluarga. Dalam pemenuhan
persayratan hendaknya peerangkat
sudah memiliki pengetahuan tentang
apa saja persyaratan pmbuatan
administradi di kantor Desa Pngudang
agar masyarakat tidak berulang-ulang
kali bertanya. Pada table ini akan
dapat di lihat bagaimana jawaban
responden terhadap indikator
menjelaskan kebutuhan yang
17
dilakukan oleh Perangkat Desa
Pengudang.
Tabel. IV.6
Jawaban Responden Tentang
Pengetahuan Perangkat Desa Tentang
Kebutuhan Administrasi Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan6 6,5
2Kurang
memuaskan51 54,8
3 Memuaskan 27 29,0
4Sangat
Memuaskan9 9,7
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.6 dapat kita ketahui bahwa pengetahuan
Perangkat Desa tentang kebutuhan apa saja
yang memerlukan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik
menurut responden kurang memuaskan
masyarakat Desa Pengudang. Dapat kita
lihat dari tabel yaitu 6 responden atau sekitar
6,5 % menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan dalam
memberi penjelasan tentang kebutuhan apa
saja yang memerlukan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP, 51 responden atau 54,8
persen % menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang kurang memuaskan dalam
memberi penjelasan tentang kebutuhan apa
saja yang memerlukan dministrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP, 27 responden atau 29,0 %
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan dalam memberi
penjelasan tentang kebutuhan apa saja yang
memerlukan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP, 9 responden atau 9,7 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang sangat
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang kebutuhan apa saja yang
memerlukan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP. Dari tabel diatas dapat di tarik
kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang belum maksimal dalam memberi
pelayanan penjelasan tentang kegunaan
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP.
2. Dapat dipertanggungjawabkan ( falidity
service ) yaitu bahwa pelayanan telah
diolah atau disusun atas dasar data,
fakta, angka ataupun ketentuan yang
beralaku hingga dapat
dipertanggungjawabkan.
a. Penentuan data
Dalam penentuan data, Petugas
yang melayani adalah perangkat Desa
yang ditunjuk oleh kepala Desa. Yang
mana petugas harus tahu ketentuan-
ketentuan data yang harus di penuhi
18
oleh masyarakat dalam hal memenuhi
administrasi kependudukannya seperti
Kartu Kaluarga dan Kartu Tanda
Penduduk yang berbasiskan
elektronik. Yang mana masyarakat
Desa Pngudang dalam pendidikan
masih terbilang banyak yang
berpndidikan rendah. Bisa di lihat
pada tabel berikut bagaimana jawaban
dari responden tantang hal tersebut
diatas.
Tabel. IV.8
Jawaban Responden Tentang Pengetahuan
Perangkat Desa Tentang Ketentuan Data
Yang Dibutuhkan Pada Administrasi
Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan15 16,1
2Kurang
memuaskan18 19,4
3 Memuaskan 45 48,4
4Sangat
Memuaskan15 16,1
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada table
IV.8 dapat di ketahui bahwa pengetahuan
Perangkat Desa tentang ketentuan data apa
saja yang dibutuhan untuk melengkapi
berkas dalam proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik menurut
responden kurang memuaskan masyarakat
Desa Pengudang. Dapat di lihat dari tabel
yaitu 15 responden atau sekitar 16,1 %
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan dalam
memberi penjelasan tentang penentuan data
apa saja yang dibutuhan untuk melengkapi
berkas dalam proses administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP Desa Pengudang, 18
responden atau sekitar 19,4 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang kurang
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang penentuan data apa saja yang
dibutuhan untuk melengkapi berkas dalam
proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP menurut responden kurang memuaskan
masyarakat Desa Pengudang, 45 responden
atau sekitar 48,4 persen % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
memuaskan dalam memberi penjelasan
tentang penentuan data apa saja yang
dibutuhan untuk melengkapi berkas dalam
proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP menurut responden memuaskan
masyarakat Desa Pengudang, 15 responden
atau sekitar 16,1 % menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang sangat memuaskan
dalam memberi penjelasan tentang
penentuan data apa saja yang dibutuhan
untuk melengkapi berkas dalam proses
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP menurut
responden sangat memuaskan masyarakat
19
Desa Pengudang, Dari tabel diatas dapat di
tarik kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak maksimal dalam memberi
dalam pelayanan penjelasan tentang
penentuan data apa saja yang diperlukan
untuk pembuatan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP.
b. Mendapatkan Pelayanan
Masyarakat yang
membutuhkan pelayanan administrasi
kependudukan seperti kartu Kaluarga
dan Kartu Tanda Penduduk
berbasiskan elektronik hendaknya
mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam
pembuatan administrasi
kependudukan.. Dibawah ini dalam
taben dapat di lihat jawaban dari
responden tentang hal tersebut.
Tabel. IV.9
Jawaban Responden Tentang Pelayanan
Perangkat Desa Kepada Masyarakat
Dalam Memenuhi Administrasi
Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan6 6,5
2Kurang
memuaskan24 25,8
3 Memuaskan 54 58,0
4Sangat
Memuaskan9 9,7
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.9 dapat di ketahui bahwa Pelayanan
Perangkat Desa dalam proses pembuatan
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP menurut
responden memuaskan masyarakat Desa
Pengudang. Dapat kita lihat dari tabel yaitu
6 responden atau sekitar 6,5 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang tidak
memuaskan dalam memberi pelayanan
dalam proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP, 24 responden atau sekitar 25,8 %
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang kurang memuaskan dalam
memberikan pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP, 54
responden atau sekitar 58,0 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
memuaskan dalam memberi pelayanan
dalam proses administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
Desa Pengudang, 9 responden atau sekitar
9,7 % menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan dalam
memberi pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP. Dari tabel
diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
20
kantor Desa Pengudang belum maksimal
dalam memberi pelayanan dalam pembuatan
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik.
c. Petugas
Dalam hal pelayanan petugas
hendaknya bersikap sopan, tidak pilih
kasih, ramah tamah, membantu
masyarakt dalam hal kekurangan
berkas dan bersikap kekeluargaan
dalam melayani masyarakat. Pada
tabel dapat di lihat jawaban dari
responden tentang hal tersebut.
Tabel. IV.10
Jawaban Responden Tentang Petugas
Yang Melayani Masyarakat Dalam
Memenuhi Administrasi Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan6 6,5
2Kurang
memuaskan12 12,9
3 Memuaskan 21 22,5
4Sangat
Memuaskan54 58,1
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada table
IV.10 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
menurut responden sangat memuaskan
masyarakat Desa Pengudang. Dapat kita
lihat dari table yaitu 6 responden atau sekitar
6,5 % menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
paengudang tidak memuskan dalam
memberi pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 12 responden atau sekitar 12,9
% menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang kurang memuaskan dalam
memberikan pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP di Desa
Pengudang, 21 responden atau sekitar 22,5
% menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan dalam memberi
pelayanan dalam proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP Desa Pengudang, 54
responden atau sekitar 58,1 % menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang sangat
memuaskan dalam memberi pelayanan
dalam proses administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP.
Dari tabel diatas dapat di tarik kesimpulan
bahwa perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang sudah
maksimal dalam memberi pelayanan dalam
pembuatan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP.
21
3. Sehat ( sound service ) Yaitu pelayanan
disampaikan melalui hirarkhi dan tata
hubungan yang telah ditetapkan dalam
suasana komunikasi yang baik.
a. Berkomunikasi dengan baik
Petugas yang melayani
Administrasi kependudukan seperti
Kartu Keluarga dan Kartu Tanda
Penduduk berbasis elekronik
haruslah bisa atau mampu dalam
berkomunikasi dengan baik kepada
masyarakat yang membutuhkan
pelayanan, karena dengan
berkomunikasi dengan baik maka
akan memperlancar proses pembuatan
administrasi kependudukan. Cara
petugas atau perangkat melayani
adalah dengan berkomunikasi yang
baik kepada masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Dalam hal
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. IV.12
Jawaban Responden Tentang Petugas
Berkomunikasi Dengan Baik Kepada
Masyarakat Dalam Memenuhi
Administrasi Kependudukan
NoKategori
Pil ihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan6 6,5
2Kurang
memuaskan12 12,9
3 Memuaskan 51 54,8
4Sangat
Memuaskan24 25,8
Jumlah 93 100
Sumber Data Olahan Di Lapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.12 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
menurut responden memuaskan masyarakat
Desa Pengudang. Dapat di lihat dari tabel
yaitu 6 responden atau sekitar 6,5%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat dalam
proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP Desa Pengudang, 12 responden atau
sekitar 12,9% menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang kurang memuaskan
dalam berkomunikasi dengan masyarakat
dalam proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP di Desa Pengudang, 51 responden atau
sekitar 54,8% menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang memuaskan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat dalam
proses administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 24 responden atau sekitar 25,8%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat dalam
proses administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP.
22
Dari tabel diatas dapat di tarik
kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
pengudang sudah maksimal dalam
berkomunikasi dengan masyarakat dalam
pembuatan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP.
b. Penyelesaian masalah
Dapatkah petugas yang
ditunjuk atau pihak-pihak yang terkait
dalam administrasi kependudukan
seperti Kartu Kaluarga dan Kartu
Tanda Penduduk berbasiskan
elektronik dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi masyarakat
dalam hal administrasi
kependudukan. Bisa di lihat jawaban
dari responden berikut ini.
Tabel. IV.13
Jawaban Responden Tentang
Penyelesaian masalah masyarakat
Dalam memenuhi Administrasi
Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan3 3,3
2Kurang
memuaskan15 16,1
3 Memuaskan 24 25,8
4Sangat
Memuaskan51 54,8
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.13 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
menurut responden sangat memuaskan
masyarakat Desa Pengudang. Dapat kita
lihat dari tabel yaitu 3 responden atau sekitar
3,3% menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan dalam
memberi pelayanan menyelesaikan masalah
dalam proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP Desa Pengudang, 15 responden atau
sekitar 16,1% menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa Pengudang kurang memuaskan
dalam memberikan pelayanan
menyelesaikan masalah dalam proses
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP di Desa
Pengudang, 24 responden atau sekitar 25,8%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan dalam memberi
pelayanan menyelesaikan masalah dalam
proses administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP Desa Pengudang, 51 responden atau
sekitar 54,8% menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kntor Desa pengudang sangat memuskan
dalam memberi pelayanan menyelesaikan
masalah dalam proses administrasi
23
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP.
Dari table diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
pengudang sudah maksimal dalam memberi
pelayanan dalam pembuatan Administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP.
c. Keramahan petugas
Keramahan petugas adalah
salah satu sikat yang dapat menarik
perhatian dari masyarakat dalam
membuat administrasi kependudukan
seperti Kartu Kaluarga dan Kartu
Tanda Panduduk terutama yang
berbasiskan elektreonik. Salah Satu
yang penting agar masyarakat mau
dengan kesadaran sendiri untuk
memenuhi kewajibannta sebagai
penduduk adalah keramahan petugas
yang melayani. Keramahan petugas
merupaka daya tarik masyarakat
untuk datang dan memenuhi
keewajibannya dalam hal administrasi
kependudukan. Kita lihat dari hasil
jawaban responden tentang hal
tersebut.
Tabel. IV.14
Jawaban Responden Tentang
Keramahan Petugas Dalam Melayani
Masyarakat
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan3 3,2
2Kurang
memuaskan9 9,7
3 Memuaskan 57 61,3
4Sangat
Memuaskan24 25,8
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.14 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
menurut responden memuaskan masyarakat
Desa Pengudang. Dapat kita lihat dari tabel
yaitu 3 responden atau sekitar 63,2 persen
(valid 1) menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Paengudang tidak memuskan tentang
keramahan petugas dalam memberi
pelayanan kepada masyarakat dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 9 responden atau sekitar 9,7
persen (valid 2) menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kntor Desa Pengudang kurang memuaskan
tentang keramahan petugas dalam
memberikan pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP, 57
responden atau sekitar 61,3 persen (valid 3)
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan tentang keramahan
petugas dalam memberi pelayanan dalam
proses administrasi kependudukan berbasis
24
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 24 responden atau sekitar 25,8
persen (valid 4) menjawab bahwasannya
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kntor Desa Pengudang sangat memuaskan
tentang keramahan petugas dalam memberi
pelayanan dalam proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP. Dari tabel diatas dapat kita
tarik kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang belum maksimal dalam memberi
pelayanan dalam pembuatan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP.
4. Memuaskan ( satisfactory service ) yaitu
bahwa pelayanan itu diberikan dengan
cepat, tepat pada waktunya, rapi serta
tanpa kesalahan yang berulang-ulang.
a. Proses pembuatan
Terkadang kebutuhan
administrasi kependudukan sering di
anggap remeh oleh masyarakat.
Namun demikian petugas pelayanan
tetap harus melayani kebutuhan
administrasi dari masyarakat. Dalam
hal ini terkadang masyarakat ingin
dilayani dengan cepat dalam
membuat administrasi kependudukan
apalagi yang berbasiskan elektronik.
Untuk Peembuatan KK dan Ktp yang
berbasis Elektronik memang sangat
memakan waktu dalam hal
peembuiatannya. Terkadang
masyarakat menginginkan yang serba
cepat dan akurat. Dalam tabel berikut
dapat kita lihat jawaban masyarakat
tentang proses pelayanan petugas
administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik.
Tabel. IV.16
Jawaban Responden Tentang Proses
Pembuatan Administrasi Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan9 9,7
2Kurang
memuaskan48 51,6
3 Memuaskan 9 9,7
4Sangat
Memuaskan27 29,0
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.16 dapat di lihat dari tabel yaitu 9
responden atau sekitar 9,7% menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa pengudang tidak
memuaskan tentang kecepatan dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat
dalam proses administrasi kependudukan
25
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
Desa Pengudang, 48 responden atau sekitar
51,6% menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang kurang memuaskan tentang
kecepatan dalam memberikan pelayanan
dalam proses administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP di
Desa Pengudang, 9 responden atau sekitar
9,7% menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang memuaskan tentang kecepatan
dalam memberi pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 27 responden atau sekitar 29,0%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan tentang
kecepatan dalam memberi pelayanan dalam
proses administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP. Dari tabel
diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa
perangkat Desa atau petugas pelayanan di
kantor Desa pengudang tidak maksimal
dalam kecepatan memberi pelayanan dalam
pembuatan Administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP.
b. Waktu yang dibutuhkan
Dalam hal pengurusan apapun
waktu adalah yang merupakan
patokan dari masyarakat dalam proses
pengurusan. Disini dituntut ketepatan
waktu yang sudah ditentukan dari
awal proses pengurusan administrasi.
Tabel. IV.17
Jawaban Responden Tentang Waktu
Yang Dibutuhkan dalam Proses
pembuatan Administrasi Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan9 9,7
2Kurang
memuaskan54 58,1
3 Memuaskan 21 22,5
4Sangat
Memuaskan9 9,7
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.17 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
menurut responden kurang memuaskan
masyarakat Desa Pengudang. Dapat di lihat
dari tabel yaitu 9 responden atau sekitar
9,7% menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan tentang
ketepatan waktu dalam memberi pelayanan
kepada masyarakat yang sudah ditentukan
dari awal proses administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
Desa Pengudang, 54 responden atau sekitar
58,1% menjawab bahwasannya perangkat
Desa atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang kurang memuaskan tentang
ketepatan waktu dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang sudah
26
ditentukan dari awal proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP di Desa Pengudang, 21
responden atau sekitar 22,5% menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
memuaskan tentang ketepatan waktu dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat yang
sudah di tentukan dari awal proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 9 responden atau sekitar 9,7%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan tentang
ketepatan waktu dalam memberi pelayanan
kepada masyarakat yang sudah ditentukan
dari awal proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP.
Dari tabel diatas dapat di tarik
kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
pengudang belum maksimal dalam
ketepatanj waktu memberi pelayanan kepada
masyarakat yang sudah ditentukan dari awal
pembuatan administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik seperti KK dan E-
KTP.
c. Kerapian dan teknis
Dalam hal kerapian dan teknis
dimaksud adalah dalam pemberkasan
dan alur penyelesaian pemberkasan
sampai dengan selesainya
administrasi kependudukan seperti
Kartu Keluarga dan Kartu tanda
penduduk yang berbasisikan
elektronik dengan lancar. Dapat di
lihat jawaban dari masyarakat tentang
hal tersebut.
Tabel. IV.18
Jawaban Responden Tentang Kerapian
dan Teknis Yang Dibutuhkan Dalam
Proses Pembuatan Administrasi
Kependudukan
NoKategori
PilihanFrequency
Cumulative
Percent
1Tidak
memuaskan6 6,5
2Kurang
memuaskan3 3,2
3 Memuaskan 63 67,7
4Sangat
Memuaskan21 22,6
Jumlah 93 100
Sumber ; Data Olahan Dilapangan Tahun
2014
Dari jawaban responden pada tabel
IV.18 dapat di ketahui bahwa Perangkat
Desa atau petugas pelayanan dalam proses
pembuatan administrasi kependudukan
berbasis elektronik seperti KK dan E-KTP
27
menurut responden memuaskan masyarakat
Desa Pengudang. Dapat kita lihat dari table
yaitu 6 responden atau sekitar 6,5%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang tidak memuaskan tentang
kerapian dan teknis dalam memberi
pelayanan kepada masyarakat dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 3 responden atau sekitar 3,2%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kntor Desa
Pengudang kurang memuaskan tentang
kerapian dan teknis dalam memberikan
pelayanan dalam proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP di Desa Pengudang, 63
responden atau sekitar 67,7% menjawab
bahwasannya perangkat Desa atau petugas
pelayanan di kantor Desa Pengudang
memuaskan tentang kerapian dan teknis
dalam memberi pelayanan dalam proses
administrasi kependudukan berbasis
elektronik seperti KK dan E-KTP Desa
Pengudang, 21 responden atau sekitar 22,6%
menjawab bahwasannya perangkat Desa
atau petugas pelayanan di kantor Desa
Pengudang sangat memuaskan tentang
kerapian dan teknis dalam memberi
pelayanan dalam proses administrasi
kependudukan berbasis elektronik seperti
KK dan E-KTP. Dari tabel diatas dapat di
tarik kesimpulan bahwa perangkat Desa atau
petugas pelayanan di kantor Desa
pengudang belum maksimal dalam memberi
pelayanan dalam pembuatan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik seperti
KK dan E-KTP.
Dari data diatas dapat di tarik
kesimpulan bahwa dalam hal memuaskan
(satisfactory) pelayanan khususnya
ketepatan waktu, kerapian tata hubungan
dan berkomunikasi memuaskan dalam
tinakat kepuasan pelayanan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik di
Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan, maka hendaknya
meningkatkan kepuasan pelayanan
administrasi kependudukan berbasis
elektronik khususnya ketepatan waktu,
kerapian dan teknis tata hubungan dan
berkomunikasi dalam Administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik agar
dapat memperlancar proses pembuatan
administrasi kependudukan berbasiskan
elektronik seperti KK dan E-KTP.
C. Hambatan-hambatan dalam Tingkat
Kepuasan Pelayanan Administrasi
Kependudukan di Desa Pengudang
Kecamatan teluk Sebong Kabupaten
Bintan.
Dari tabel berikut ini akan
dapat dilihat secara keseluruhan
jawaban responden terhadap Tingkat
kepuasan pelayanan administrasi
kependudukan berbasiskan elektronik
di Desa Prngudang Kecamatan Teluk
Seong Kabupaten Bintan. Adapun
jawaban responden tersebut akan
dilihat berdasarkan dari demensi-
demensi sebagai berikut :
1. Berdaya hasil ( Efektif )
28
2. Dapat dipertanggungjawabkan
( Falidity Service )
3. Sehat ( Sound service )
4. Memuaskan ( Satisfactory Service
)
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari beberapa dimensi yang
dilihat dalam tingkat kepuasan
masyarakat tentang pelayanan
administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik di Desa
Pengudang Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan yang meliputi :\
1. Berdaya hasil ( Efektif )
2. Dapat dipertanggungjawabkan
( Falidity Service
3. Sehat ( Sound service )
4. Memuaskan ( Satisfactory Service
)
Dapat di simpulkan beberapa hal :
1. Berdasarkan hasil penelitin dan
analisis data yang telah dilakukan
oleh peneliti dan penjabaran teori
yang dipakai maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat
kepuasan pelayanan administrasi
kependudukan berbasiskan
elektronik di Desa Pengudang
Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan dapat dikatakan
kurang memuaskan terutama pada
pertanggung jawaban dan
penyelesaian masalah atau pada
dimensi dapat dipertanggung
jawabkan ( Falidity Service ) dan
sehat ( Sound service ).
2. Hasil dari kuisener yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa
dari ke lima demensi kualitas
pelayanan tersebut masing-masing
mendapat hasil yaitu dimensi
berdaya hasil (efektif) dan dimensi
memuaskan (satisfactory service)
terlihat memuaskan, sedangkan
dimensi dapat dipertanggung
jawabkan (falidity service) dan
sehat (sound service)
menunjukkan kepada katagori
kurang memuaskan. Dari hasil
tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa pelayanan administrasi
kependudukan berbasiskan
elektronik belum maksimal dan
perlu peningkatan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian
tentang tingkat kepuasan pelayanan
administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik di Desa
Pengudang Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan. Maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut
1. Aparatur Desa terutama petugas
pelayanan pada administrasi
kependudukan hendaknya lebih
bertanggung jawab lagi akan
tugas-tugas yang seharusnya
dijalankan dengan baik.
2. Aparatur Desa dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat hendaknya melalui
29
hirarki dan tata hubungan yang
telah ditetapkan dalam suasana
komunikasi yang baik
3. Aparatur Desa juga dalam
memberikan pelayanan
hendaknya juga
memperhitungkan waktu dalam
proses kecepatan pelayanan
administrasi kependudukan
berbasiskan elektronik dengan
tidak menunda-nunda agar
masyarakat tidak menunggu
lama untuk mendapat pelayanan
yang baik.
4. Aparatur Desa hendaknya
memperhatikan tentang tingkat
kepuasan dari pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
Aparatur desa sebagai ujung
tombak pemerintahan
hendaknya menyadari akan
tugas yang dibebankan sebagai
abdi Negara dan dapat lebih
disiplin lagi dalam segala hal
yang berkaitan dengan
pelayanan kepentingan
masyarakat. Agar cita-cita dari
otonomi daerah sebagai bentuk
untuk kesejahteraan masyarakat
dapat terwujud dengan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU - BUKU
Adya Barata. 2003. Dasar-dasar pelayanan
prima persiapan membangun budaya
pelayanan prima untuk meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan,
Jakarta : Elex Komputindo
Andi Supriadi. 2012. Analisis Kualitas
Pelayanan Publik di Kantor
Kecamatan Gunung Sari Kabupaten
Serang. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Serang
Arikunto, Suharsimi .1988. Prosedur
Penelitian Suatu Pengantar,
Jakarta, Rineka Cipta.
Atep, Adya Barata. 2003. Dasar-dasar
pelayanan prima persiapan
membangun budaya pelayanan
prima untuyk meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan,
Jakarta : Elex Komputindo
Fendi Tjiptono, 2012. Management
Mewujudkan Pelayanan prima. CV.
Andi Offset, Yogyakarta.
Gibson at all. 1996. Organisasi, Prilaku,
Struktur Dan Proses, terjemahan
Nunuk cetakan pertama, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Hidayat. 1986. Manajemen Pelayanan Yang
Baik, UI Press, Jakarta.
Ladzi Safroni, 2012. Manajemen dan
Reformasi Peleyanan Publik dalam
konteks Birokrasi indonesia. Aditya
Media Publising: Yogyakarta
Lukman, Sampara. 2001. Pengembangan
Pelaksanaan Pelayanan Prima, LAN-
RI, Jakarta.
Martyarto. 2001. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia, Melton Putra
Offset, Jakarta.
30
Moenir, H.A.S. 2008. Manajemen
Pelayanan Umum di Indonesia,
Melton bumi Aksara: Jakarta.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip
dan teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Rosda.
Sampara Lukman. 2003, Manajemen
Kualitas Pelayanan cetakan kedua,
STIA-LAN Press. Jakarta
Sarwoto. 1981. Dasar-Dasar organisasi
Manajemen, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Sugiono. 2001. Metode Penelitian
Administrasi, Alfabeta Bandung
Sutopo, Adi Suryanto. 2003. Pelayanan
prima. Cetakan pertama. Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta.
Riduwan, 2010. Metode & Teknik Menyusun
Proposal Penelitian. ALFABETA,
cv. Bandung
Walker, Denis. 2011. Mendahulukan
Kepuasan Pelanggan. Binarupa
Akasars: Tangerang Selatan
B. INTERNET
Hpttp;/tentang pelayanan
public.blokspot.com
C. DOKUMEN : PERATURAN,
PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
Tentang Aparatur Negara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tantang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa
Peraturan Dalam Negeri Nomor 24 Tahun
2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
Peraturan Dalam Negeri Nomor 62 Tahun
2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota.
Derektorat Jendral Pemerintahan Umum
Kementrian Dalam Negeri Republik
Indonesia tentang Kebijakan
Pelayanan Administrasi Terpdu
Kecamatan (PATEN)
Keputusan MENPAN NO.
63/MENPAN/7/2003. Tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Keputusan MENPAN Nomor KEP/25?
M.PAN/2/2004. Tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
31