pasca-farmasi.uad.ac.id · web viewdapat disimpulkan bahwa pelaksaan sosialisasi swamedikasi dengan...

2
MAHASISWA PS FARMASI S2 UAD LAKUKAN SWAMEDIKASI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI NOLOGATEN, CATUR TUNGGAL, DEPOK, SLEMAN Pengobatan mandiri atau swamedikasi (self medication) merupakan suatu upaya yang banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/ petugas kesehatan (WHO, 2014). Lebih dari 60 % masyarakat telah mempraktekkan self-medication dan lebih dari 80 % di antara mereka mengandalkan obat modern. Bila pengobatan sendiri dilakukan dengan benar maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi kelompok kecil dengan pendampingan apoteker sebagai fasilitator dengan sasaran para ibu. Hal tersebut dikarenakan ibu adalah “key person” dalam penggunaan obat di rumah. Program ini dilakukan pada tanggal 2 dan 10 Mei 2019, bertempat di Mushola Al-Fitroh Dusun Nologaten Desa Catur Tunggal, Yogyakarta. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu dusun Nologaten yang merupakan jamaah pengajian rutin di Mushola Al-Fitroh. Program ini dilaksanakan oleh : Tetie Herlina, Shinta Wulandari, Nurul Kusumawardani, Bella Fevi Aristia, dan Sri Suprapti dengan pembimbing Dr. Wahyu Widyaningsih, M.Si., Apt. Berdasarkan hasil statistika dengan

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pasca-farmasi.uad.ac.id · Web viewDapat disimpulkan bahwa pelaksaan sosialisasi swamedikasi dengan tema “Ibu Sadar Obat Kunci Utama Keluarga Sehat” mampu meningkatkan tingkat

MAHASISWA PS FARMASI S2 UAD LAKUKAN SWAMEDIKASI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI NOLOGATEN, CATUR TUNGGAL, DEPOK,

SLEMAN

Pengobatan mandiri atau swamedikasi (self medication) merupakan suatu upaya yang banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/ petugas kesehatan (WHO, 2014). Lebih dari 60 % masyarakat telah mempraktekkan self-medication dan lebih dari 80 % di antara mereka mengandalkan obat modern. Bila pengobatan sendiri dilakukan dengan benar maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi kelompok kecil dengan pendampingan apoteker sebagai fasilitator dengan sasaran para ibu. Hal tersebut dikarenakan ibu adalah “key person” dalam penggunaan obat di rumah. Program ini dilakukan pada tanggal 2 dan 10 Mei 2019, bertempat di Mushola Al-Fitroh Dusun Nologaten Desa Catur Tunggal, Yogyakarta. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu dusun Nologaten yang merupakan jamaah pengajian rutin di Mushola Al-Fitroh. Program ini dilaksanakan oleh : Tetie Herlina, Shinta Wulandari, Nurul Kusumawardani, Bella Fevi Aristia, dan Sri Suprapti dengan pembimbing Dr. Wahyu Widyaningsih, M.Si., Apt. Berdasarkan hasil statistika dengan Wilcoxon signed ranks test didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,023 (p<0,05). Artinya terdapat perbedaan yang bermakna dari skor pre-test dan post-test dengan skor post-test > pre-test terjadi pada seluruh kelompok yang terdiri dari 6 kelompok. Perubahan yang siginifikan tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan rerata skor pre-test dibandingkan post-test sebesar 26,67 ± 10,33. Dapat disimpulkan bahwa pelaksaan sosialisasi swamedikasi dengan tema “Ibu Sadar Obat Kunci Utama Keluarga Sehat” mampu meningkatkan tingkat pengetahuan ibu-ibu jamah pengajian Mushola Al-Fitroh Dusun Nologaten, Depok, Sleman. (IW)