makalah swamedikasi kel.5

41
BAB I PENDAHULUAN Hemorrhoid (Ambeien) sudah tidak asing lagi bagi hampir semua orang. Penyakit ini juga sering ditemukan di masyarakat sering dianggap penyakit yang memalukan, sehingga penderita enggan membicarakannya dan kadang segan untuk memeriksakan diri karena timbulnya di tempat yang kurang pantas yaitu di anus. Benjolan didalam anus yang mau tak mau membuat rasa sangat tidak nyaman, baik saat duduk, berdiri, ataupun saat buang air besar. Kondisi pekerjaan jaman sekarang yang mengkondisikan kita duduk lama di depan komputer, kebiasaan ini akan memicu resiko terkena wasir atau ambeien. Semua manusia dewasa jika diteropong pasti mempunyai wasir, namun wasir itu masih disebut normal atau ‘wasir fisiologis’. Sehingga tidak semua orang memerlukan pengobatan. Hanya sebagian kecil saja yang memerlukan pertolongan medis, yakni mereka yang 1

Upload: rya-intan

Post on 23-Oct-2015

278 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Swamedikasi Kel.5

BAB I

PENDAHULUAN

Hemorrhoid (Ambeien) sudah tidak asing lagi bagi hampir semua

orang. Penyakit ini juga sering ditemukan di masyarakat sering dianggap

penyakit yang memalukan, sehingga penderita enggan membicarakannya

dan kadang segan untuk memeriksakan diri karena timbulnya di tempat

yang kurang pantas yaitu di anus. Benjolan didalam anus yang mau tak

mau membuat rasa sangat tidak nyaman, baik saat duduk, berdiri,

ataupun saat buang air besar. Kondisi pekerjaan jaman sekarang yang

mengkondisikan kita duduk lama di depan komputer, kebiasaan ini akan

memicu resiko terkena wasir atau ambeien. Semua manusia dewasa jika

diteropong pasti mempunyai wasir, namun wasir itu masih disebut normal

atau ‘wasir fisiologis’. Sehingga tidak semua orang memerlukan

pengobatan. Hanya sebagian kecil saja yang memerlukan pertolongan

medis, yakni mereka yang mengeluhkan terjadi perdarahan, adanya

benjolan dan gatal-gatal.

Pada umumnya wasir terjadi menjelang usia lanjut, paling banyak

pada kelompok usia 30 – 50 tahun, tetapi jarang pada anak-anak dan

orang- orang tua. . Wasir sebetulnya merupakan suatu gangguan yang

khas bagi manusia berhubung dengan cara jalan kita yang tegak. Sikap

tegak ini mengakibatkan tekanan darah yang lebih tinggi didaerah dubur.

1

Page 2: Makalah Swamedikasi Kel.5

Ambeien / hemorhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus

hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hemorrhoid

merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang

mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar.

Di dunia ini hanya 15% saja penderita wasir yang dioperasi,

sedangkan 85% dapat disembuhkan tanpa operasi. Ini tergantung dari

stadium wasir yang diderita masing-masing orang. Dengan mengetahui

stadium atau tingkatan wasir akan mudah dilakukan penanganannya.

2

Page 3: Makalah Swamedikasi Kel.5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Anatomi Rektum

Rektum panjangnya 15 – 20 cm dan berbentuk huruf S. Mula - mula

mengikuti cembungan tulang kelangkang, fleksura sakralis, kemudian

membelok kebelakang pada ketinggian tulang ekor dan melintas melalui

dasar panggul pada fleksura perinealis. Akhirnya rektum menjadi kanalis

analis dan berakhir jadi anus. Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi

kiri yang dibentuk oleh lipatan kohlrausch. Fleksura sakralis terletak di

belakang peritoneum dan bagian anteriornya tertutup oleh paritoneum.

Fleksura perinealis berjalan ektraperitoneal. Haustra ( kantong ) dan tenia

(pita) tidak terdapat pada rektum, dan lapisan otot longitudinalnya

berkesinambungan. Pada sepertiga bagian atas rektum, terdapat bagian

yang dapat cukup banyak meluas yakni ampula rektum bila ini terisi maka

imbullah perasaan ingin buang air besar. Di bawah ampula, tiga buah

lipatan proyeksi seperti sayap – sayap ke dalam lumen rektum, dua yang

lebih kecil pada sisi yang kiri dan diantara keduanya terdapat satu lipatan

yang lebih besar pada sisi kanan, yakni lipatan kohlrausch, pada jarak 5 –

8 cm dari anus. Melalui kontraksi serabut – serabut otot sirkuler, lipatan

tersebut saling mendekati, dan pada kontraksi serabut otot longitudinal

lipatan tersebut saling menjauhi.

3

Page 4: Makalah Swamedikasi Kel.5

Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini berlapiskan

kulit tipis yang sedikit bertanduk yang mengandung persarafan sensoris

yang bergabung dengan kulit bagian luar, kulit ini mencapai ke dalam

bagian akhir kanalis analis dan mempunyai epidermis berpigmen yang

bertanduk rambut dengan kelenjar sebacea dan kelenjar keringat. Mukosa

kolon mencapai dua pertiga bagian atas kanalis analis. Pada daerah ini, 6

– 10 lipatan longitudinal berbentuk gulungan, kolumna analis melengkung

kedalam lumen. Lipatan ini terlontar keatas oleh simpul pembuluh dan

tertutup beberapa lapisan epitel gepeng yang tidak bertanduk. Pada ujung

bawahnya, kolumna analis saling bergabung dengan perantaraan lipatan

transversal. Alur – alur diantara lipatan longitudinal berakhir pada kantong

dangkal pada akhiran analnya dan tertutup selapis epitel thorax. Daerah

kolumna analis, yang panjangnya kira – kira 1 cm, di sebut daerah

hemoroidal, cabang arteri rectalis superior turun ke kolumna analis

terletak di bawah mukosa dan membentuk dasar hemorhoid interna.

Secara anatomis wasir itu bukanlah suatu penyakit melainkan suatu

perubahan pada bantalan pembuluh-pembuluh darah didubur (dalam

bahasa latin disebut corpus cavernosa recti) berupa pelebaran dan

pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Fungsi bantalan

ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot dubur untuk menahan

faeces. Ada tiga pembuluh darah (arteria) didaerah dubur. Bila oleh

salah satu sebab terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka

4

Page 5: Makalah Swamedikasi Kel.5

pembuluh darah ini akan melebar dan membengkak, keadaan ini disebut

wasir.

II.2. Pengertian

Wasir adalah suatu pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada

anus atau dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat

menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan atau gangguan

yang dipicu oleh melebarnya pembuluh-pembuluh darah pada dinding

rektum dan anus. Pelebaran ini terjadi, karena terhambatnya aliran darah

ke jantung. Pembuluh itu lalu tertutupi selaput lendir, kulit, jaringan ikat

atau otot-otot polos, dan lama kelamaan membengkak serta membentuk

tonjolan.

Secara umum, ambeien ( wasir ) dibagi dua yaitu ambeien Internal

(wasir dalam) dan ambeien eksternal (wasir luar).

Sumber: Patofisiologi Konsep Klinis, Silvia Pierce

1. Ambeien Internal ( wasir dalam )

5

Page 6: Makalah Swamedikasi Kel.5

Pembengkakan terjadi dalam rektum sehingga tidak bisa dilihat atau

diraba. Pembengkakan jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena

hanya ada sedikit syaraf di daerah rektum. Tanda yang dapat diketahui

adalah pendarahan saat buang air besar.  Masalahnya jadi tidak

sederhana lagi, bila ambeien internal ini membesar dan keluar ke bibir .ini

setelah sembuh dapat masuk sendiri, tetapi bisa juga didorong masuk.

Hemorroid Interna masih dibagi dalam 4 (empat) tingkatan :

- Derajat I :. Wasir tidak keluar dari rektum, biasanya keluhan penderita

adalah perdarahan. Perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri dan

rasa gatal

- Derajat II : Wasir prolaps (keluar dari rektum) pada saat mengedan,

namun dapat masuk kembali secara spontan

Derajat III : wasir prolaps saat mengedan, namun tidak dapat masuk

kembali secara spontan, harus secara manual (didorong kembali

dengan tangan)

- Derajat IV : wasir mengalami prolaps namun tidak dapat dimasukkan

kembali

2. Ambeien Eksternal (wasir luar)

Menyerang anus sehingga menimbulkan rasa sakit, perih, dan gatal.

Jika terdorong keluar oleh feses, ambeien ini dapat mengakibatkan

penggumpalan (trombosis), yang menjadikan ambeien berwarna biru-

ungu. Ini adalah varises di bawah otot dan biasanya berhubungan dengan

kulit.

6

Page 7: Makalah Swamedikasi Kel.5

Hemorrhoid eksterna terbagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Akut, berupa bengkak bulat kebiruan pada pinggir anus. Sering terasa

sangat sakit dan gatal

b. Kronis. Ini artinya hemorrhoid yang terjadi sejak lama.

Gejala hemorrhoid eksterna yang sering terjadi adalah ada benjolan

di anus (dubur), kadang berdarah, buang air besar campur darah, terasa

perih, nyeri, atau panas. Hati-hati jika terjadi perdarahan yang cukup

banyak, sebab hal ini dapat menyebabkan anemia (kurang darah).

Dengan mengetahui stadium atau tingkatan wasir akan mudah

dilakukan penangganan medis, misalnya untuk stadium I dan II

penanganannya dengan cara konservatif atau tanpa operasi. Sedangkan

pada stadium III dan IV penanganannya dilakukan dengan operasi.

Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila

yang pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk

pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid

semacam ini mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak.

Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila

berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang

diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi

secara kronis, sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita

walaupun Hb sangat rendah karena adanya mekanisme adaptasi.

7

Page 8: Makalah Swamedikasi Kel.5

Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi

(inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan

sepsis dan bisa mengakibatkan kematian.

Sumber: Patofisiologi Konsep Klinis, Silvia Pierce

II.3. Penyebab Hemorrhoid

Penyebab terjadinya wasir bermacam-macam yaitu:

1. Wasir dapat diturunkan secara genetik, atau karena memang

lemahnya pembuluh darah vena di rektum atau anus

2. Terlalu sering dan kuat mengedan (kesulitan buang air besar atau

diare).

3. Duduk yang terlalu lama

4. Hipertensi (darah tinggi)

5. Diare kronik

6. Obesitas (kegemukan)

8

Page 9: Makalah Swamedikasi Kel.5

7. gaya hidup yang malas (tidak aktif),

8. Konsumsi alkohol dan kopi dalam jumlah banyak. Alkohol dapat

menyebabkan penyakit hati yang pada akhirnya akan menimbulkan

penyumbatan aliran pembuluh darah pada rektum atau anus,

sedangkan mengkonsumsi terlalu banyak kopi dapat menyebabkan

hipertensi. Keadaan dehidrasi (kekurangan cairan) dapat juga

menjadi faktor penyebab. Dehidrasi dapat menyebabkan tinja yang

keras dan kesulitan buang air besar.

9. Kehamilan karena perubahan hormonal

10.Kekurangan vitamin E merupakan faktor yang lainnya.

11.Makan makanan yang pedas atau "panas" (seperti misalnya durian,

kambing, tape, dll), mengejan, minuman beralkohol dan perjalanan

yang jauh.

12.Sembelit / konstipasi / obsitpasi menahun

13.Penekanan kembali aliran darah vena seperti seperti pada kanker

dubur, radang dubur, penyempitan dubur, kenaikan tekanan

pembuluh darah porta (di dalam rongga perut), sakit lever jenis

sirosis (mengkerut), lemah jantung, dan limpa bengkak.

14.Peregangan. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang suka

melakukan hubungan seksual yang tidak lazim yaitu anogenital.

II.4 Gejala Wasir

9

Page 10: Makalah Swamedikasi Kel.5

Gejala–gejala adanya penyakit wasir yaitu pertama-tama akan timbul

rasa panas, gatal, dan nyeri pada dubur, adanya tonjolan keluar dari

rektum pada saat buang air besar, tonjolan akan menjadi lebih besar

seiring dengan tekanan abdominal dan harus ditekan ke dalam dengan

tangan. Wasir sering juga disertai dengan pendarahan, dalam banyak

kasus darah segar keluar bersama feses sewaktu buang air besar. Rasa

nyeri dan pendarahan bisa timbul dan hilang. Penderita wasir merasakan

ketidaknyamanan terus-menerus.

Perdarahan dari dubur mungkin hanya beberapa tetes saja tetapi

bisa pula cukup banyak bahkan kadang-kadang memancur keluar. Darah

yang keluar merah muda atau segar. Umumnya tidak ada rasa sakit. Rasa

sesuatu yang mengganjal atau keluar sementara atau setelah buang air

besar adalah keluhan kedua yang sering dikemukakan. Ini menyebabkan

perasaan buang air besar yang belum tuntas sehingga yang bersangkutan

mengejan lebih kuat yang menyebabkan wasir bertambah parah. Gejala

hemorrhoid eksterna yang sering terjadi adalah ada benjolan di anus

(dubur), kadang berdarah, buang air besar campur darah, terasa perih,

nyeri, atau panas. Hati-hati jika terjadi perdarahan yang cukup banyak,

sebab hal ini dapat menyebabkan anemia (kurang darah).

Prolaps atau menonjolnya wasir terjadi pada tingkat lanjut dan

klasifikasi atau tingkat keparahan tergantung dari prolaps ini. Dengan

adanya prolaps maka fungsi penutup dari otot-otot dubur dapat terganggu

ini menyebabkan cairan dari usus dapat keluar sehingga penderita

10

Page 11: Makalah Swamedikasi Kel.5

mengeluh bahwa ada bercak-bercak kotoran pada pakaian dalam. Ini

disebut inkontinensi. Rasa sakit dapat terjadi pada tingkat lanjut jika terjadi

thrombosis (gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah)

umumnya terjadi pada wasir luar atau inkarserasi dimana wasir yang

keluar terjepit.

II.5 Wasir Pada Ibu Hamil

Hal ini terjadi pada ibu hamil akibat tekanan pertumbuhan janin pada

vena hemorrhoid. Ibu hamil sangat rentan menderita ambeien karena

meningkatnya kadar hormon kehamilan yang melemahkan dinding vena di

bagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita ambeien setelah 6 bulan

usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena dalam area

panggul.

Beberapa ibu hamil juga mengalami ambeien selama proses

persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi setelah melahirkan

juga memicu ambeien. Sebagai contoh, lembutnya daerah vagina dan

bagian anus menyebabkan ibu menunda buang air besar, sehingga

memicu terjadinya sembelit dan wasir. Untuk menghindari Wasir, ibu hamil

bisa meningkatkan serat dengan cara memakan roti dan sereal, beras

merah dan pasta. Asam folic merupakan suplemen tambahan yang

ditambahkan dalam makanan ibu hamil. Kebutuhannya kira-kira sebesar

200 mg perhari.

II.6 Pencegahan Wasir

11

Page 12: Makalah Swamedikasi Kel.5

Dasar dari pencegahan wasir adalah buang air yang lancar dan

teratur (misalnya setiap pagi) dan tinja yang lunak. Oleh karena itu untuk

menghilangkan wasir secara total sebaiknya dijalankan beberapa cara

menyembuhkan wasir, yaitu :

1. Melakukan pola hidup sehat

2. Olah raga secara teratur

3. Cegah konstipasi / sembelit dengan banyak mengonsumsi makanan

kaya serat (sayur dan buah serta kacang-kacangan) serta banyak

minum air putih minimal delapan gelas sehari untuk melancarkan

BAB.

4. Hindari terlalu banyak duduk di wc / toilet

5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll

6. Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar

7. Minum air yang cukup

8. Jangan menahan kencing dan buang air besar

9. Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan

10. Jangan mengejan berlebihan

11. Jika tidak ingin buang air besar jangan dipaksa

12. Duduk berendam pada air yang hangat

13. Konsultasi dengan dokter dan minum obat sesuai anjuran dokter

Biasanya orang mengejan terlalu keras pada saat BAB ketika

mengalami kesulitan untuk mengeluarkan feses, gejala ini disebut

konstipasi atau sembelit. Sehingga tidak mengherankan para ahli

12

Page 13: Makalah Swamedikasi Kel.5

kesehatan menyatakan sembelit atau konstipasi sangat berpotensi

menyebabkan ambeien. Bahkan pada level yang lebih parah, konstipasi

yang cukup hebat atau disebut juga dengan obstipasi dapat menyebabkan

kanker usus atau kanker rektum.

Meski terdengar sepele, ternyata banyak juga orang yang mengalami

konstipasi. Jarang olahraga, asupan gizi yang tidak seimbang dan pola

hidup tidak sehat menjadi sebab utama konstipasi. Meski jarang dijumpai,

konstipasi bisa juga disebabkan karena sedang berpuasa sehingga tubuh

kekurangan cairan, pengaruh hormon, atau efek samping karena

meminum obat-obatan tertentu.

Untuk mengatasi konstipasi, banyak cara yang dapat dilakukan di

antaranya banyak mengkonsumsi makanan berserat, penuhi kebutuhan

cairan dengan minum air minimal 2 liter setiap harinya, biasakan BAB

secara teratur dan mengkonsumsi probiotik (yogurt, kefir, dan sinbiotik)

untuk memperbaiki sistem pencernaan.

Pada umumnya upaya pengobatan yang diberikan untuk mengatasi

wasir tanpa operasi diantaranya yaitu, menghilangkan rasa sakit,

mengurangi bengkak, mengatur kebiasaan buang air besar dan

melunakkan feses.

II.7. Swamedikasi

Berikut adalah langkah - langkah pengobatan sendiri yang dapat

dilakukan untuk meringankan wasir yaitu :

13

Page 14: Makalah Swamedikasi Kel.5

1. Ambillah obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi untuk

mengurangi rasa sakit dan peradangan. Anda dapat mengambil tablet

oral, krim oles atau supositoria anus. Pemberian gel lidah buaya (Aloe

vera) pada area dubur juga dapat membantu mengurangi

peradangan. Alternatif lainnya, dapat digunakan obat alami berbasis

daun ungu (Graptophyllum pictum) untuk melawan wasir. Daun

ungu adalah tanaman yang berasal dari New Guinea dan Polinesia.

Saponin, alkaloid, glikosida dan zat lain yang terkandung pada daun

ungu dapat menghambat peradangan wasir dan membantu proses

pencernaan yang membuat tinja lunak. Efek anti-inflamasi saponin

cukup kuat untuk mengatasi wasir yang parah sekalipun.

2. Bersihkan area dubur dengan baik setiap selesai buang air besar.

Tidak perlu menggunakan sabun karena dapat meningkatkan iritasi.

Untuk mengeringkan daerah sekitar wasir, gunakan tissu lembut yang

biasa digunakan untuk bayi.

3. Berendam tiga kali sehari selama 10-15 menit dalam air hangat.

Berendam membantu mengatasi nyeri dan membersihkan area sekitar

hemoroid.

4. Cegah atau kurangi sembelit. Pilihlah makanan tinggi serat (sayuran,

buah-buahan dan biji-bijian), perbanyak minum air putih sedikitnya 8

gelas sehari, dan mengkonsumsi probiotik (yogurt, kefir, dan sinbiotik)

untuk memperbaiki sistem pencernaan. Hindari teh dan kopi untuk

sementara.

14

Page 15: Makalah Swamedikasi Kel.5

5. Hindari menggosok daerah sekitar hemoroid, karena dapat

mengakibatkan iritasi dan membuat hemoroid bertambah parah.

6. Hindari defekasi yang tidak tuntas. Namun jangan mencoba

mengejan, kecuali bila sangat diperlukan.

Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat kedua

dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana cukup dengan banyak

minum untuk menjaga agar usus kita tetap terhidrasi dan tinja cukup lunak

sehingga mudah dikeluarkan, makan menu tinggi serat serta usahakan

BAB secara rutin. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi

seperti sayur dan buah-buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus

besar, namun lunak, sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi

keharusan mengejan berlebihan.

Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang

bermakna kecuali efek anestetik dan astringen. Hemoroid interna yang

mengalami prolaps oleh karena udem umumnya dapat dimasukkan

kembali secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal

untuk mengurangi pembengkakan. Rendam duduk dengan air hangat juga

dapat meringankan nyeri.

Obat yang paling banyak digunakan untuk mengobati wasir adalah

suppositoria. Khususnya untuk wasir dalam dan salep untuk kedua bentuk

wasir. Dasar obat-obat ini terdiri dari suatu lemak yang bekerja sebagai

zat pelicin agar tinja meluncur lebih mudah melewati wasir dengan

15

Page 16: Makalah Swamedikasi Kel.5

mengurangi pula rasa nyeri. Tube dari salep wasir biasanya dilengkapi

dengan sejenis corot yang dapat dimasukkan ke dalam dubur.

Selain lemak, sediaan ini juga mengandung salah satu dari kombinasi

obat-obat berikut:

1. Zat – zat penghilang rasa setempat : lidokain dan benzokain Zat-

zat ini juga disebut anestesika lokal dan berkhasiat antinyeri dan anti

gatal. Kerjanya berdasarkan perintangan penerusan ransangan dari

syaraf-syaraf setempat ke otak.

2. Zat – zat antiseptik : resorsin, cetrimida, methanal, asam borat dan

adakalanya juga antibiotika (framisetin). Maksud dan tujuan dari zat –

zat ini adalah untuk mencegah atau menyembuhkan infeksi oleh

kuman – kuman dari wasir yang sudah pecah. Manfaat dari zat – zat

amat disangsikan mengingat sangat besarnya jumlah kuman di usus.

3. Zat – zat antiradang : hidrokortison (Anusol-HC) dan turunannya

prednisolon ( Scheriproct) dan fluokortolon ( Ultraproct). Hormon –

hormon anak ginjal ini ( juga disebut kortikosteroida atau kortikoida)

berkhasiat melawan peradangan dan gatal-gatal berkat efek

menciutkannya terhadap pembuluh. Bila digunakan terlalu lama zat-

zat ini akan menipiskan dinding wasir dan memperbesar bahaya

perdarahan. Semua preparat ini (masih) memerlukan resep dokter,

meskipun salep (kulit) dengan hormon-hormon ini termasuk O.W.A

dan dapat dibeli bebas dengan syarat – syarat tertentu.

16

Page 17: Makalah Swamedikasi Kel.5

Dari uraian di atas dapat kita menyimpulkan, bahwa untuk

pengobatan sendiri dapat digunakan sediaan bebas terbatas yang berisi

adstrigens dan antiseptik. Sebagai krem tersedia Haemoven, sebagai

suppositoria Anusol. Untuk nyeri yang pedih sebaiknya digunakan sediaan

dengan lidokain, misalnya salep Haemoven dan Lidonest. Bila perlu obat

– obat ini dapat disertai suatu obat pencahar lunak seperti sirop laktulosa.

Sediaan - sediaan yang mengandung zat anestesik bersama suatu

kortikosteroida seperti Borraginol-S, Scheriproct dan Ultraproct ternyata

lebih efektif untuk meredakan rasa nyeri dan gatal-gatal, disamping

mengurangi peradangan. Akan tetapi berhubung resiko perdarahan

sebaiknya jangan digunakan lebih lama dari 1 minggu.

Dalam hal-hal yang parah atau sering kambuh yang tidak dapat

diatasi lagi dengan tindakan-tindakan dan obat-obat tersebut diatas, perlu

sekali untuk mengunjungi dokter atau spesialis wasir. Wasir demikian

biasanya harus disingkirkan dengan jalan operasi, pembekuan dengan

nitrogen cair atau penyemprotan dengan suatu obat pengeras pembuluh

(obat sklerotik). Suatu cara efektif yang yaitu dengan Rubber band ligation

atau mengikat denagan karet khusus. Karet diletakkan pada sekitar dasar

hemoroid dalam rektum. Karet ini akan menghambat sirkulasi darah ke

hemoroid, sehingga membuat hemoroid mengkerut (mengecil) dan

menghilang dalam beberapa hari.

17

Page 18: Makalah Swamedikasi Kel.5

II.8 Sediaan Obat Sintetik Untuk Mengobati Wasir

a. Anusol  (Pfizer)

Komposisi: Bismut subgalat 2,25 %, bismut resorsin 1,75 mg, asam

borat 5 %, bismut subiodida 0,019 %,seng oksida 11 %,

balsam nikaragua 3 %.

Indikasi : Meringankan gejala tidak nyaman pada hemoroid dan keluhan

anorektal lainnya.

Dosis : masukkan 1 suppositoria ke dalam lubang dubur pada  pagi

dan malam hari, serta pada setiap kali sehabis buang air

besar, maksimum 6x sehari.

Anak dibawah 12 tahun : konsultasikan dulu dengan dokter.

b. Anusol HC (Pfizer)

Komposisi : Hidrokortison asetat 5 mg, bismut subgalat 64,98 mg,

bismut resorsin 52,16 mg, bismut subiodida 1 mg, seng

oksida 319,20 mg.

Indikasi : Meringankan gejala-gejala hemoroid internal dan pruritus

pada anus

Dosis : Masukkan1 suppositoria ke dalam lubang dubur pada  pagi dan

malam hari, dan 1 lagi pada waktu hendak tidur untuk 3-6 hari

atau sampai peradangan hilang. Tidak dianjurkan penggunaan

pada anak-anak.

18

Page 19: Makalah Swamedikasi Kel.5

c. Haemocain (Yupharin)

Komposisi : Lidokain HCl 5 %, hidrokortison asetat 0,25 % mg,

aluminium subasetat 3,5 %, seng oksida 18 % tiap g

salep

Indikasi : Hemoroid akut interna dan eksterna, fisuraanal, periproktitis

Kontraindikasi: Kelainan kulit karena tuberkolusis atau virus

Dosis : 2x sehari dengan menggunakan aplikator

d. Ultraproct N  (Transfarma Medica Indah)

Komposisi : Fluocortolone pivalate 1 mg, lidokain HCl 20 mg / g krim.

Fluocortolone pivalate 1 mg, lidokain HCl 40 mg / g

suppositoria

Indikasi : Hemoroid, proktitis, fisura anal supervisial, eksim anal,

pengobatan pra dan paska operasi.

Peringatan : hindari kontak dengan mata, hamil, dan laktasi

Efek Samping : Rasa panas terbakar, reaksi alergi (jarang), iritasi kulit

Dosis:

Krim: oleskan sampai 3x sehari selama beberapa hari

Suppositoria: 1xsehari. Pada keluhan berat 3x sehari selama 3 hari,

kurangi dosis 1xsehari, lama terapi 4 minggu

e. Rako (Kimia Farma)

Komposisi : Bismut Hidroksida 2,9 %, Asam Borat 14,4 %, Seng Oksida

14,4 %, Balsam Peru 4,9 %, Benzokain 10 %.

Indikasi : Hemoroid/wasir, peradangan & gatal-gatal pada anus/dubur.

19

Page 20: Makalah Swamedikasi Kel.5

Dosis : Masukan 1 suppositoria ke dalam anus 1-2 kali sehari.  

f. Scheriproct Supositoria (Dexa Medica)

Komposisi : supositoria mengandung prednisolon caproate (1,4-

pregnadiene-3 ,20-dion-11beta-17alpha ,21-triol-21-

caproate) 1,3 mg dan hidroklorida cinchocaine sebagai

hidroklorida dari (2-butoxy-N-(2 diethylaminoethyl)

cinchonamide) 1 mg.

Indikasi : Jangka pendek mengurangi gejala-gejala ketidaknyamanan

perianal, peradangan dan gatal-gatal yang disebabkan oleh

wasir thrombosed, fisuraanus dan pruritus ani.

Dosis Dan Petunjuk Penggunaan:

Daerah anus sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh sebelum

menggunakan Scheriproct, mana yang terbaik diterapkan setelah

defekasi. Kecuali diresepkan oleh dokter, umumnya memasukkan satu

supositoria harian yang tinggi ke dalam rektum. Jika gejala yang parah,

memasukkan satu supositoria dua sampai tiga kali pada hari pertama.

Konsistensi supositoria yang telah menjadi dilunakkan oleh kehangatan

harus dikembalikan dengan cara merendamnya dalam air dingin

sebelum menutupi dihapus.

20

Page 21: Makalah Swamedikasi Kel.5

II.9 Sediaan  Obat Tradisional Untuk Mengobati Wasir

a. Ambeven (Medikon)

Komposisi : Graphtophyllum pictum 30 %, Sophora jamponica 15%,

Rubia cardifolia 15%, Coleus atropurpureus 10%,

Sanguisorba officinalis 10%,Kaemferiae angustifolia 10%,

Curcuma haeneanae 10%.

Indikasi : pengobatan wasir interna dan eksterna dengan gejala nyeri,

bengkak, dan pendarahan.

Dosis : 3 x sehari 2 kapsul; pemeliharaan, dosis diturunkan sampai 3 x

sehari 1 kapsul

b. Hemore (Dexa Medica)

Komposisi : Ekstrak graptophyllum folium 200 mg 

Indikasi : Mengatasi pembengkakan pada wasir

Dosis : 3x sehari 1 kapsul, diberikan selama 6-12 hari

c. Hemorogard (Phapros)

Komposisi : Ekstrak Graptophyllum folium 14 mg, citrus bioflavanoid

50 mg

Indikasi : Membantu mengobati gejala wasir dan pembengkakan

pembuluh darah.

Dosis : 3x sehari 1 kapsul, diberikan selama 6-12 hari

II.10 Terapi Alternatif

Jika wasir masih dalam derajat 1 atau 2, mungkin beberapa terapi

alternatif masih bisa dicoba, antara lain dengan memakai tanaman obat.

21

Page 22: Makalah Swamedikasi Kel.5

Meskipun demikian, harus diakui bahwa penelitian belumlah dilakukan

dengan komprehensif, namun secara empirik, pengobatan tradisional ini

bisa mengurangi nyeri wasir.

1. Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)

Kandungan kimia dan efek farmakologis: Beberapa bahan kimia yang

terkandung dalain bayam duri di antaranya amarantin, rutin, kalium

nitrat, kalium oksalat, tanin, piridoksin, garam-garam fosfat, zat besi,

vitamin A, C, serta K.

Efek farmakologis bayam duri di antaranya masuk meridian jantung

dan ginjal, penurun panas, peluruh kemih, menghilangkan racun,

menghilangkan bengkak, menghentikan diare, serta membersihkan

darah.

Penggunaan tradisional untuk wasir : Cuci bersih segenggam daun

bayam duri segar lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah

mendidih, gunákan untuk menguapi dan mencuci bagian yang terkena

wasir.

2. Daun wungu (Graptophyllum pictum Griff)

Kandungan kimia daun wungu : alkaloid, pektin, asam formiat,

glikosida, steroid, saponin, dan tannin.

Penggunaan tradisional untuk wasir :

10 g daun segar, rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.

Dinginkan, saring, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas .

Daun wungu mengandung pektin untuk mengembangkan saluran

22

Page 23: Makalah Swamedikasi Kel.5

cerna, sehingga mempermudah defekasi dan tak menimbulkan luka

atau peradangan.

Daun wungu adalah tanaman yang berasal dari New Guinea dan

Polinesia. Saponin, alkaloid, glikosida dan zat lain yang terkandung

pada daun wungu dapat menghambat peradangan wasir dan

membantu proses pencernaan yang membuat tinja lunak. Efek anti-

inflamasi saponin cukup kuat untuk mengatasi wasir yang parah

sekalipun.

3. Daun iler / miana (Coleus scutelaroides)

Kandungan kimia : tanin, minyak atsiri, lemak, dan phyosterol calcium,

oxalate.

Penggunaan tradisional untuk penderita wasir (ambil 7-8 lembar daun,

adas 1 sendok, pulosari setengah jari, rebus dengan 2 gelas air ( 500

ml ) hingga tersisa 1 gelas). Untuk wasir ringan , minum 2 - 3 kali

sehari.

Sembelit pada penderita ambeien

10 helai daun iler dicuci, direbus dengan 2 gelas air sampai airnya

tinggal setengah. Diminum 1x sehari.

4. Daun pegagan (Cantella asiatica L.)

Kandungan kimia yang terdapat dalam daun pegagan centellose,

karoten, tannin, resin, pectin, gula, dan vitamin B.

23

Page 24: Makalah Swamedikasi Kel.5

Caranya: Ambil segenggam daun pegagan yang segar, lalu rebus

dengan tiga gelas air dalam api kecil. Setelah airnya tinggal setengah

gelas, dinginkan lalu disaring. Diminum dua kali sehari

5. Lidah buaya (Aloe vera)

Kandungan kimia yang terdapat dalam lidah buaya ini yaitu aloin,

barbaolin, aloenin, lignin, saponin, enzim protease, enzim oksidase,

amylase, lipase, Aloctin A, salisilat.

Caranya: Ambil lidah buaya ukuran besar, lalu dikupas, cincang dan

blender. Tambahkan air hangat satu gelas dan 2 sendok teh madu.

Minum sehari dua kali.

24

Page 25: Makalah Swamedikasi Kel.5

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

1. Wasir adalah suatu pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada

anus atau dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat

menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan atau

gangguan yang dipicu oleh melebarnya pembuluh-pembuluh darah

pada dinding rektum dan anus.

2. Secara umum, ambeien ( wasir ) dibagi dua yaitu ambeien Internal

(wasir dalam) dan ambeien eksternal (wasir luar).

25

Page 26: Makalah Swamedikasi Kel.5

DAFTAR PUSTAKA

1. Pierce,Silvia A and Wilson, Loraine M. 1995. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4 Buku 1. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2. Trubus Redaksi. 2008. Obat Herbal berkhasiat Indonesia. PT. Trubus.Jakarta

3. Informasi spesialite obat Indonesia.2009.Jakarta:Penerbit Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia

4. Pramudianto A. dan Evaria. 2012. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi, Ed. 11. Penerbit BIP. Jakarta.

5. Tan T. dan Rahardja K. 1993. Swamedikasi. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

6. 4 Tips Mengobati wasir Sendiri. [serial on the internet]. 2012. [cited 2012 march 7]. Available from http://majalahkesehatan.com/4-tips-mengobati-wasir-sendiri/

7. Obat Hemoroid. [serial on the internet]. 2011. [cited 2012 march 7]. Available from http://medicastore.com/apotik_online/obat_pencernaan/obat_hemoroid.html

8. Wasir (Hemorroid). [serial on the internet]. 2010. [cited 2012 march 7]. Available from http://cpddokter.com/home/index.php?option=com_content&task=view&id=1734&Itemid=1

9. Obat Wasir. [serial on the internet]. 2012. [cited 2012 march 7]. Available from http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1748181-obat-wasir/#ixzz1oLuZyLPb

HASIL DISKUSI

26

Page 27: Makalah Swamedikasi Kel.5

1. Penanya: Syamsu Nur

Pertanyaan :

Stadium berapakah yang menurut Anda sangat parah dan bagaimana

cara pengobatannya?

Jawaban :

Pada hemorroid ini, stadium yang paling parah adalah stadium 4,

dimana tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi, perdarahan,

tonjolan tetap, nyeri terus menerus, dan tidak dapat reposisi, dan lama

kelamaan tonjolan tersebut membiru. Cara untuk mengobatinya ialah

dengan jalan operasi, dilakukan dengan nitrogen cair atau

penyemprotan dengan suatu obat pengeras pembuluh darah (obat

sklerotik).

2. Penanya: Rian Marcello Limbong

Pertanyaan:

Jelaskan lebih terperinci mengenai wasir pada ibu hamil.

Jawaban:

Wasir pada ibu hamil terjadi akibat tekanan pertumbuhan janin pada

vena hemorrhoid. Ibu hamil sangat rentan menderita ambeien karena

meningkatnya kadar hormon kehamilan yang melemahkan dinding

vena di bagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita

ambeien setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan

tekanan vena dalam area panggul.

27

Page 28: Makalah Swamedikasi Kel.5

Beberapa ibu hamil juga mengalami ambeien selama proses

persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi setelah

melahirkan juga memicu ambeien. Sebagai contoh, lembutnya daerah

vagina dan bagian anus menyebabkan ibu menunda buang air besar,

sehingga memicu terjadinya sembelit dan wasir. Untuk menghindari

Wasir, ibu hamil bisa meningkatkan serat dengan cara memakan roti

dan sereal, beras merah dan pasta. Asam folat merupakan suplemen

tambahan yang ditambahkan dalam makanan ibu hamil.

Kebutuhannya kira-kira sebesar 200 mg perhari.

Wasir pada ibu hamil juga akan hilang dengan sendirinya begitu ibu

hamil tersebut telah melahirkan. Jadi tidak memerlukan pengobatan

khusus tetapi cukup dengan perbaikan pola hidup dan pola makan

sewaktu hamil.

3. Penanya : Rizka Ariani

Pertanyaan :

Apa beda proses BAB pada orang normal dan orang yang terkena

wasir?

Jawaban:

Pada BAB untuk orang normal tinja yang lunak dengan perlahan

datang dari atas menekan dan mengosongkan darah di badan

pengembang serta mendorongnya ke samping dinding. Lau otot

lingkar dubur mengendur dan tinja dapat meninggalkan tubuh.

Kemudian otot itu menutup lagi dan badan pengembang kembali ke

28

Page 29: Makalah Swamedikasi Kel.5

bentuk aslinya sedangkan pada orang wasir tinja yang menekan

badan samping yang telah hilang kelenturannya akibat adanya

kerusakan pada urat-urat badan pengembang mengakibatkan

terdorongnya ke bawah badan pengembang dan keluar dari dubur.

Kerusakan urat terseut disebabkan karena adanya perdangan pada

dinding- usus atau karena tinja yang sulit keluar.

Mengapa banyak terjadai pada wanita hamil dan bagaimana dengan

bagaimanakah pengobatannya?

Jawab:

Wanita hamil merupakan orang yang paling banyak terkena wasir oleh

karena posisi penekanan ke bawah oleh janin dan juga dikarenakan

adanya hormon-hormon kehamilan yang melemahkan dinding-dinding

hormon. Oleh sebab itu memang wanita hamil cenderung terkena

wasir bahkan setelah bersalin oleh karena posisi mengedan yang

terlalu hebat. Namun, dalam hal ini wasir dapat hilang dengan

sendirinya.

Selain terapi Non-farmakologi seperti mandi duduk berendam di air

sirih, kompres air dingin bila terjadi pendarahan, dan gunakan bantal

angin bila memang ibu hamil harus lama untuk duduk. Sediaan yang

dapat digunakan adalah sediaan supposutoria yang berefek

adstringen da dan antiseptik seperti Supposutoria Anusol. Dapat pula

dengan sediaan Borraginol-S yang bersifat anestetik. Namun karena

beresiko pendarahan penggunaan dibatasi untuk 1 minggu saja.

29

Page 30: Makalah Swamedikasi Kel.5

30