selanjutnya, berdasrkan o€¦  · web viewdapat berupa itp (inventori tgas perkembangan) , dcm...

40
TUGAS INDIVIDUAL PENGEMBANGAN MEDIA NON ELEKTRONIK BIDANG PRIBADI SOSIAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu:Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: Nama : Rahajeng Bellinda Nastiti Nim : 17713251022 Kelas : B / Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling

Upload: doandang

Post on 07-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

TUGAS INDIVIDUALPENGEMBANGAN MEDIA NON ELEKTRONIK BIDANG PRIBADI SOSIAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Instrumen dan Media Bimbingan dan KonselingDosen Pengampu:Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

Oleh:

Nama : Rahajeng Bellinda Nastiti

Nim : 17713251022

Kelas : B / Program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018

Page 2: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan Bimbingan Dan Konseling yang diberikan Guru Bimbingan dan

Konseling kepada peserta didik dalam rangka mengoptimalkan perkembangan peserta

didik dalam bidang pribadi sosial, belajar dan karir peserta didik. Pemberian layanan

bimbingan atau layanan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik tentunya

harus dibutuhkan sebuah penilaian atau Students Need Assesment agar pemberian

layanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan guru Bimbingan dan konseling

dapat diberikan dengan tepat dan benar kepada peserta didik. Tentunya pemberian

layanan yang diberikan membutuhkan keahlian dari guru Bimbingan dan konseling serta

berbagai macam kreativitas dari guru Bimbingan dan konseling agar proses pemberian

layanan kepada siswa dapat tersampaikan dan terinternalisasi baik sifat layanan tersebut

preventive (pencegahan) atau kurative (penyembuhan) dalam rangka mengoptimalkan

perkembangan peserta didik menuju kepada perkembangan yang optimal.

Media didalam bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses

membantu guru Bimbingan dan Konseling agar layanan pemberian informasi bimbingan

bidang pribadi sosial, belajar dan karir dapat tersampaikan dan terinternalisasi dengan

baik. Media Bimbingan dan Konseling sangat membantu guru bimbingan dan konseling

dalam pemberian layanan karena guru BK idealnya membimbing sebanyak 150 orang

siswa sehingga kedudukan Media didalam bimbingan dan konseling baik media

elektronik atau media non elektronik sangat dibutuhkan oleh guru Bimbingan dan

konseling untuk memaksimalkan layanan bimbingan atau pemberian materi layanan.

Terdapat banyak materi-materi yang harus diinformasikan kepada Guru Bimbingan dan

Konseling setiap masing-masing bidangnya yakni pribadi sosial, belajar dan karir

sehingga dengan bantuan media didalam bimbingan dan konseling dapat menjadi

pendamping atau sebagai pengganti dari pemberian layanan bimbingan. Tujuan dari

informasi slah satunya adalah untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan

dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan

dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

Media dalam bimbingan dan konseling dapat meningkatkan tingkat keefektifan

pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran peserta didik.

2

Page 3: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah klasifikasi media pembelajaran didalam pendidikan secara umum ?

2. Apakah media dalam Bimbingan dan Konseling?

3. Bagaiamana Karakteristik Pengembangan media dalam Bimbingan dan

Konseling?

4. Apa saja karakteristik media non elektronik dalam Bimbingan dan Konseling?

5. Bagaimana Prosedur Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling?

6. Bagaimana Langkah-langkah Perencanaan Media Bimbingan Dan Konseling?

7. Apakah yang dimaksud dan tujuan dari Layanan Informasi Bimbingan dan

Konseling?

8. Apa saja Karakteristik Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling?

9. Bagaimana Pengembangan Materi Layanan Bidang Pribadi Sosial dalam

Bimbingan dan Konseling?

10. Bagaimana Deskripsi Pengembangan Media Lefleat: Bidang Pribadi-Sosial ?

11. Bagaimana Karakteristik Media Leflet, Materi layanan, dan Karakteristik Sasaran

layanan didalam bimbingan dan konseling yang akan diberikan?

12. Bagaimana Deskripsi Materi layanan didalam media lefelat yang akan diberikan

kepada siswa?

C. Tujuan

1. Mengetahui karakteristik media pembelajaran secara umum didalam pendidikan.

2. Mengetahui karakteristik media didalam bimbingan dan konseling.

3. Mengetahui klasifikasi media non elektronik didalam bimbingan dan konseling

4. Mengetahui langkah dalam perencanaan dan pembuatan media lefleat didalam

bimbingan dan konseling.

5. Mengetahui pembuatan konten materi yang akan disajikan didalam media lefleat

6. Mengetahui pengembangan media non elektronik yakni media lefelat dalam

bimbingan dan konseling bidang Pribadi sosial.

3

Page 4: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

BAB IIPEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Menurut Rudi Susilana dkk (2009:6) media adalah berasal dari Bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti perantara sumber

peran (source) dengan penerima pesan (receiver), henich mencontohkan media seperti film,

televise, diagram, bahan tercetak (printed materials), computer, dan instruktur. Contoh media

tersebut bias dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam

(massage) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Santoso S. Hamijaya dalam Aryadi Warsito (2010:7) mengemukakan bahwa

media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide

atau gagasan itu sampai dipenerima. Pendapat Santoso tersebut menunjukan bahwa media

adalah segala bentuk perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan

kepada orang lain, sehingga ide tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima

pesan. Menurut Aryadi Warsito dkk (2010: 7) media merupakan perantara untuk

menyampaikan pesan dari komunikator atau pemberi pesan kepada komunikan atau penerima

pesan sehingga ide dari komikator dapat tersampaikan dengan baik.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Rudi Susilana dkk (2009:7) media pembelajaran selalu terdiri dari unsur-

unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware), dan unsur pesan yang

dibawanya (massage atau software). Perangkat lunak adalah informasi atau bahan ajar yang

akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau

4

Page 5: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut,contoh

Sederhananya yaitu, media lefleat yang tidak mengandung pesan belum bisa dikatakan media

bagi siswa hanya sebagai peralatan saja, agar dapat disebut media pembelajara didalam

pendidikan maka lefleat tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau yang akan

disampaikan. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan

bagi siswa untuk belajar lebih banyak, memahami apa yang dipelajari, dan meningkatkan

penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sudjana dan Rivai dalam Aryadi Warsito(2010:11) mengemukakan manfaat media

dalam proses belajar mengajar yaitu:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi

belajar

2. Behan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa

dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi verbal melalui penuturan

kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan

uraian guru melainkan juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemontrasikan, dan memerankan apa yang diperoleh selama proses belajar.

Sedangkan menurut Encyclopedia of Education Research (Aryadi Warsito, 2010: 12)

merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut:

1. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, karena mengurangi kata-kata verbal.

2. Memperbesar perhatian siswa

3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, karena dapat membuat

belajar lebih mantap

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan di kalangan siswa

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu

6. Tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan bahasa.

5

Page 6: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

d. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Rudi Susilana dkk (2009:10) fungsi media Pembelajaran adalah :

1. Media berfungsi sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih

efektif.

2. Media pembelajaran dalam pengggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin

dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

3. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu

melihat kepada kompetensi dan bahan ajar .

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan ,dengan demikian tidak

dipergunakan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing

perhatian siswa semata.

5. Media pembelajaran berfungsi untuk mempercepat proses belajar maksudnya bahwa

dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah

dan cepat.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningatkan kualitas proses belajar mengajar dengan

menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas

pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

Sedangkan fungsi media pembelajaran menurut Aryadi Warsito dkk (2010:7) bahwa media

pembelajaran atau media pengajaran dapat meningkatkan motivasi, rangsangan, dan

mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

Berdasarkan pendapat tentang fungsi media pembelajaran yang telah dipaparkan diatas

Sehingga fungsi media dalam bimbingan dan konseling yaitu sebagai penunjang kegiatan

layanan BK dalam bidang pribadi-sosial, belajar, karir terutama pemberian layanan informasi

BK yang dapat dipergunakan untuk memancing perhatian siswa dalam meningkatkan

rangsangan atau stimulus, motivasi, dan mempermudah informasi bagi siswa serta media juga

sebagai pendamping layanan BK.

e. Klasifikasi Media Pembelajaran (Media Non Elektronik)

Ada beberapa klasifikasi media pembelajaran. Menurut Rudi Susilana dkk (2009:14)

media pembelajaran di bagi menjadi beberapa klasifikasi diantaranya yaitu kelompok media

grafis, bahan cetak, dan gambar diam adalah :

1. Kelompok Media Grafis

6

Page 7: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya

digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta

fakta sehingga menarik dan diingat siswa. Contoh media grafis antara lain :

a. Poster yaitu sajian kombinasi sajian visual yang jelas, menyolok, dan dengan maksud

menarik perhatian siswa.

b. Bulletin board adalah papan biasa yang berisi tentang gambar-gambar atau tulisan

biasanya akan ditempelkan dengan menggunakan lem.

Kelebihan dan kekurangnnya yaitu:

a. Kelemahan pada media grafis adalah membutuhkan keterampilan khusus dalam

pembuatannya terutama dalam pembuatan media grafis yang komplek dan penyajian

pesan hanya berupa visual.

b. Sedangkan kelebihannya adalah dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman

siswa terhadap pesan yang disajikan, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih

menarik perhatian siswa dan pembuatan serta harganya murah.

2. Bahan Cetak

Bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing

atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-gambar yang

diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Contoh media

cetak antara lain: Modul adalah suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan

tertentu dan di desain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul

biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembar kegiatan siswa, lebar kerjasiswa, kunci

lembar kerja, lembar tes dan kunci lembar tes.

Kekurangan dan kelebihannya yaitu:

a. Media dengan bahan cetak ini memiliki kelebihan diantaranya dapat menyajikan pesan

atau informasi dalam jumlah banyak. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa

sesuai kebutuhan minat, dan kecepatan masing-masing, dapat dipelajari kapan dan dimana

saja karena mudah dibawa, akan lebih menarik apapila dilengkapi dengan gambar dan

warna, perbaikan/revisi mudah dilakukan.

b. Kekurangan yang dimiliki media bahan cetak adalah proses pembuatannya membutuhkan

waktu yang cukup lama, membosankan dan mematikan minat siswa untuk membaca dan

jika bahan tidak baik maka akan cepat rusak dan sobek.

3. Media Gambar Diam

7

Page 8: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses

fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto. Kelebihan yang dimiliki adalah media ini lebih

kongkret, menujukan perbandingan yang tepat dari obyek yang sebenarnya, pembuatannya

mudah dan murah. Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah ukurannya yang terbatas,

kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar, dan dapat menimbulkan kesalahan

persepsi.

B. Media Bimbingan dan Konseling

a. Media Dalam Bimbingan dan Konseling

Penggunaan media yang baik dapat mempengaruhi layanan yang akan diberikan sehingga

layanan tersebut menjadi baik dan dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Dikatakan media

bimbingan dan konseling yang baik apabila materi yang disampaikan menarik sehingga

membuat siswa dapat menggali materi yang diberikan lebih jauh.Menurut Purwadi dalam

Aryadi Warsito, (2010:13) media bimbingan dan konseling dapat menarik perhatian apabila

ditata dengan memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan ranah sensorik, ranah

kesan, ranah persepsi, dan ranah sasaran. Dalam memilih media perlu memperhatikan

beberapa hal berikut:

1. Penggunaan harus relevan dan konsisten dengan tujuan

2. Media yang digunakan hendaknya cukup dikenal

3. Media yang digunakan sesuai dengan jenis layanan

4. Media dipilih secara objektif

5. Media dipilih dengan memperhitungkan lingkungan sekitar

b. Pengembangan Media Bimbingan Dan Konseling

Pengembangan media merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses

belajar-mengajar terutama dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling. Dengan

adanya pengembangan media seorang konselor dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan

siswa terkait dengan aktivitas layanan yang akan dilakukan. Menurut Aryadi Warsito (2010:

3) dalam praktik pengembangan media bimbingan dan konseling ada tiga tahapan yang harus

ada yaitu:

1. Tahap Analisis Kebutuhan Media Bimbingan dan Konseling

Tahap ini dimulai dengan analisis kebutuhan lingkungan dan melaksanakan kegiatan

survei ke lapangan yang terkait dengan penggunaan media bimbingan dan konseling yang

8

Page 9: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

sudah pernah dilaksanakan dilapangan. Dalam analisis kebutuhan juga perlu adanya

identifikasi permasalahan siswa baik itu masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karir

untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang muncul.

2. Tahap Pengembangan Bahan Bimbingan dan Konseling

Tahap ini dimulai ketika tahap analisis kebutuhan telah dilaksanakan dan menghasilkan

temuan dilapangan. Dalam kegiatan analisis kebutuhan atau analisis kebutuhan masalah

tersebut didapati masalah yang muncul pada siswa kemudian dapat diidentifikasi masalah

tersebut kedalam permasalahan pribadi, sosial, belajar, maupun karir sehingga

berdasarkan data ini konselor dapat mulai mengembangkan bahan-bahan bimbingan

sebagai jawaban terhadap permasalahan siswa.

3. Tahap Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling

Tahap pengembangan media bimbingan dan konseling dapat dilakukan setelah

konselor mengembangkan bahan-bahan layanan bimbingan. Media ini mengacu pada

media bimbingan dan konseling yang paling diinginkan dan dibutuhkan oleh siswa

dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul.

c. Karakteristik Jenis-Jenis Media Non Elektronik Dalam Bimbingan Dan Konseling

Jenis-jenis media menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (Arsyad, 2002) antara lain:

1. Media berbasis manusia, seperti guru, instruktur, pemain peran

2. Media berbasis cetak, seperti brosur, leaflet, modul.

3. Media berbasis visual, seperti gambar, buku, grafis, poster.

4. Media berbasi audio visual, seperti video, film

5. Media berbasis komputer, seperti video interaktif, pengajaran dengan komputer

Berdasarkan penjelasan diatas, jenis-jenis media sangat beragam, namun media Non

Elektronik yang dapat digunakan didalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yaitu

diantaranya: Poster, Leaflet, Phamplet, Brosur, Modul dan Papan bimbingan. Media Non

Elektronik bisa digunakan bagi Guru Bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling yang sifatnya baik sebagai preventive (pencegahan) atau Kurative

(penyembuhan) serta media non elektronik didalam layanan bimbingan dan konseling dapat

sebagai dukungan dalam menyampaikan layanan bimbingan baik sebagai pendamping

9

Page 10: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

layanan ataupun sebagai sebagai pengganti layanan bimbingan dan konseling di bidang

Pribadi sosial, karir,dan belajar . Berikut ini jenis-jenis media Non Elektronik yang dapat

digunakan didalam layanan bimbingan bagi Guru Bimbingan dan konseling diantaranya

dalah:

1. Lefleat

Dalam Muflihah dkk (35:2011) Lefleat adalah surat selebaran yang berupa siaran kilat resmi

tentang suatu perkembnagan atau hasil-hasil penyelidikan.

Hal-Hal yang perlu Diperhatikan Dalam Membuat Lefleat yakni:

1) Ketahuilah topik Lefleat yang akan dibuat.

Ketika membuat selebaran atau lefleat, guru BK perlu mengetahui tentang topic

lefleat yang akan dibuat berdasarkan Assessment yang telah dilakukan. Setelah itu

meneliti topic dan pikirkan tentang poin kunci terpenting yang harus dimiliki

pembaca yakni siswa untuk memahami pesan yang akan disampaikan guru BK.

Rencanakan selebaran dengan menyimpan draf kasar pada kertas yang dilipat akan

merangsang otak bergerak secara kreatif. Rancangan kasar dapat digunakan untuk

membantu mengerjakan tata letak dan pengorganisasian.

2) Pilih Judul

Ketika membangun selebaran, harus memiliki judul. Judul harus singkat dan

informatif, tetapi juga menarik perhatian pembaca dan mengundang pembaca untuk

membaca lebih lanjut. Jika Anda terjebak pada sebuah judul, cobalah menyelesaikan

selebaran dengan menambahkan judul terakhir.

3) Berikan Gambaran Umum.

Suatu ikhtisar atau pembukaan singkat tetapi jelas yang menyatakan tujuan dari

selebaran. Buat pengantar yang ringkas dan kreatif. Jika perlu, gunakan poin-poin

untuk menjaga tujuan dari terlalu banyak teks atau informasi yang akan diberikan.

4) Buat Teks Mudah Dibaca.

Ketika Membuat Selebaran teks akan dicetak sangat kecil dan padat. Hindari masalah

keterbacaan dengan menjaga teks pada ukuran minimal setidaknya 12 titik teks dalam

font yang jelas,. Hindari font yang aneh dan tidak jelas dan tetaplah pada paragraf

pendek dan sederhana, dengan banyak ruang di antaranya. Hindari penggunaan warna

yang berlebihan.

5) Keep it simple.

10

Page 11: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Selebaran harus diatur dan dijaga sederhana. hindari kalimat terlalu rumit. Untuk

menjaga agar kalimat tetap sederhana, cobalah membacakannya untuk dirisendiri.

6) Kelompokkan informasi Yang Relevan Bersamaan.

Saat merancang selebaran, jagalah informasi yang relevan mengalir dengan mantap

dan logis. Jika memungkinkan, hindari mengulangi informasi.

7) Mengkoreksi dan Edit.

Setelah semua informasi diketik, periksa kesalahan tata bahasa, ejaan dan

pemformatan atau meminta oranglain untuk mengoreksi.

2. Poster

Menurut Muflihah (2011: 35) poster merupakan media (plakat) untuk menyampaikan

informasi atau pemberitahuan/ pengumuman tentang suatu ide, gagasan, atau ide kegiatan

yang baru, yang diletakan di tempat-tempat baru umum atau tempat yang dapat dibaca oleh

umum. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis poster yakni:

1) Ditulis dengan huruf yang jelas dan menarik

2) Pilihan katanya menarik

3) Kalimatnya singkat dan padat

Menurut Usep (2016: 30) poster adalah media grafis yang merupakan perpaduan antara

gambar dengan tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, dan ide-ide

lain. Gambar dan tulisan dalam poster berbentuk sederhana hanya memberikan tekanan pada

suatu ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan sepintas lalu.

3. Modul

Rahardi F (16:2006) Modul adalah standar atau satuan pengukur. Dalam konteks pendidikan,

modul paket program belajar mengajar, mulai dari perencanaan,pelaksanaan, sampai ke

evaluasi terhadap dampak hasil pelaksanaan.

4. Papan Bimbingan

Menurut Bimo Walgito (2004:183) penyelenggaraan Papan Bimbingan merupakan salah satu

aspek kegiatan untuk merealisasikan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan tujuan

dari layanan informasi bahwa tujuan layanan informasi adalah membekali individu dengan

berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal

diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga

11

Page 12: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

dan masyarakat (Prayitno, 1997:76), maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pembentukkan papan bimbingan adalah memberikan informasi yang jelas untuk membekali

individu (siswa) dalam hidupnya.

d. Prosedur Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling

e. Langkah-langkah Perencanaan Media Bimbingan Dan Konseling

langkah-langkah dalam perencanaan media sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa

2. Perumusan tujuan bimbingan dan konseling

3. Perumusan butir-butir materi yang terperinci

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

5. GBPM (Garis Besar Pengembangan)

6. Menuliskan naskah media

7. Merumuskan naskah media

8. Tes uji coba

9. Revisi

12

Page 13: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

C. Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:259-260)layanan informasi adalah kegiatan

memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai

hal  yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah 

suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu

pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan

konseling.

Menurut Budi Purwoko (2008:52)penyajian informasi dalam rangka program

bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam mengenali lingkungannya, terutama tentang

kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk

masa kini maupun masa yang akan datang. Penyajian informasi itu dimaksudkan untuk

memberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia dapat menggunakan informasi itu baik

untuk mencegah atau mengatasi kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa

depan. Perencanaan kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam

pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga

SedangkanWinkel &Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan bahwa layanan

informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan

fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-

sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur

dan merencanakan kehidupannya sendiri. Program bimbingan yang tidak memberikan

layanan pemberian informasi akan menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh,

karena mereka membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat

mempengaruhi jalan hidupnya. Namun,mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa

ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk mereka dan mana

yang tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak

berubah dan yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu.

13

Page 14: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membekali para siswa untuk

membagi dan memberikan berbagai macam pengetahuan sehingga siswa mampu mengambil

keputusan secara tepat dalam kehidupannya.

b. Karakteristik Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling

Informasi yang baik atau siap pakai mempengaruhi kualitas dari layanan topik atau materi

dari layanan bimbingan yang akan disampaikan dan diberikan oleh guru Bimbingan dan

Konseling bagi siswa . Menurut Nuraida Ida (30-31:2008) Berikut ini Karakteristik informasi

yang baik atau siap pakai adalah sebagai berikut :

1) Relevan. Informasi dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan keperluan atau

masalah yang dihadapi.

2) Akurat. Informasi yang akan diterima atau yang akan disampaikan harus benar,

merefleksikan realita/objektif,tepat dan tidak bias.

3) Tepat Waktu. Informasi harus bersedia pada saat dibutuhkan.

4) Lengkap dan Memadai. Informasi yang akan diterima atau yang akan disampaikan harus

lengkap dan memadai dalam kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan.

5) Up to Date. Informasi yang akan disampaikan harus disesuaikan dengan perubahan-

perubahan dan kemajuan pada penerima informasi.

6) Dapat Diandalkan. Informasi yang akan disampaikan dapat diandalkan dan

dipertanggungjawabkan kebeanaranya. Sebuah informasi sumber informasi dapat

diperoleh dengan cara yang tepat dan dipercaya.

7) Dapat Dimengerti. Informasi yang akan disampaikan dapat dipahami dengan baik

(Misalnya dalam bentuk angka, table, grafik, gambar) agar informasi yang disampaikan

dapat berguna dan informasi dianggap mempunyai pengetahuan yang cukup untuk untuk

memahami informasi tersebut.

f. Tujuan Materi Layanan Informasi Bimbingan Dan Konseling

Menurut Budi Purwoko (2008:52) karakteristik tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian

informasi adalah sebagai berikut:

14

Page 15: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

1. Para siswa dapat mengorientasikan dirinya kepada informasi yang diperolehnya terutama

untuk kehidupannya, baik semasa masih sekolah maupun setelah menamatkan sekolah.

2. Para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperlukan.

3. Para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai sarana memperoleh

informasi.

4. Para siswa dapat memilih dengan tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam

lingkungannya sesuai dengan minat dan kemampuanya.

Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:260-261) ada tiga alasan utama mengapa layanan

informasi perlu diselenggarakan.

1. Membekali individu dengan berbagai macam pengetahuan tentang lingkungan yang

diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan

sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.

2. Memungkinkan individu dapat menentukan arah  hidupnya “kemana dia ingin pergi”.

Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa

(informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis

berdasarkan atas informasi-informasi yang ada itu

D. Pengembangan Materi Layanan Bidang Pribadi Sosial

1. Pengertian Bidang Pribadi Sosial

Bidang materi layanan media Non Elektronik yang akan disampaikan pada makalah ini

adalah Layanan Bidang Pribadi sosial. Proses pemberian layanan terhadap peserta didik

didalam Bimbingan dan Konseling memiliki beberapa bidang yang dilaksanakan oleh

guru bimbingan dan konseling dalam mencapai tujuan-tujuan pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling disekolah. Menurut Yusuf (2009:51) “dilihat pada aspek potensi dan arah

perkembangan siswa, bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan dalam bidang

pribadi dan sosial :

a. Bimbingan dan Konseling (Pribadi)

Bimbingan dan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa

agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan

potensi dirinya, dan memecahkan-masalah yang dialaminya. Bimbingan dan konseling

pribadi merupakan layanan yang mengarahkan kepada pencapaian pribadi yang

15

Page 16: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

mantap, dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam

permaslaahan yang dialami oleh siswa, serta bimbingan dan konseling pribadi

menyangkut pengembangan seperti: komitmen hidup beragama, pemahaman sifat dan

kemampuan diri, bakat dan minat, konsep diri, dan kemampuan mengatasi masalah-

masalah pribadi (stress, frustasi, dan konflik pribadi).

b. Bimbingan dan Konseling (Sosial)

Bimbingan bidang sosial dalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswi agar mampu

mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial atau hubungan insan

(human relationship) dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya.

Bimbingan sosial, menyangkut pengembangan seperti: pemahaman tentang keragaman

budaya atau adat istiadat, sikap-sikap sosial (sikap empati, alturuis, toleransi), dan

kemampuan berhubungan sosial secara positif dengan orang tua, guru, teman dan staf

sekolah.

E. Deskripsi Pengembangan Media Lefleat: Bidang Pribadi-Sosial

a. Median Non Elektronik : Lefleat

Media Non ELektronik Layanan yang akan diberikan dalam makalah ini adalah

menggunakan Media Lefleat. Media Lefleat diberikan yakni sebagai Pendamping

layanan dari bimbingan dan Konseling. Media Lefleat yang akan disampaikan akan

disajikan dengan tampilan menarik, Berwarna, Bahasa yang mudah dipahami, Bahasa

yang komunikatif, padat akan informasi dan akan disajikan dengan banyak gambar-

gambar animasi dan foto sehingga siswa tertarik untuk membaca lefleat ini, agar siswa

dapat dengan mudah memahami konten materi yang disampaikan dan menjadi

pengetahuan dalam rangka pemberian materi layanan bimbingan bagi siswa .

b. Materi Layanan bimbingan dan Konseling

Materi Layanan bimbingan dan Konseling yang akan diberikan adalah tentang Bullying.

Tentunya, Setelah guru Bimbingan dan Konseling melakukan Students Need Assessment

dapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah) atau

Berupa Instrumen-Instrumen artinya sebelum membuat media lefleat beserta konten

materi layanan dengan menggunakan beberapa media baik media Elektronik atau media

16

Page 17: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Non Elektronik guru Bimbingan dan konseling telah melakukan Students Need

Assessment sebelumnya sesuai dengan prosedur. Jadi, sebelum Guru Bimbingan dan

Konseling memutuskan memberikan sebuah Materi layanan yang akan disampaikan,

menggunakan media Non Elektronik berupa Leflat, Papan bimbingan, Modul, atau

Poster kepada siswanya sebelumnya telah dilakukan Penilaian masalah-masalah atau hal-

hal yang paling dibutuhan, dan paling sering muncul ketika Guru bimbingan dan

Konseling melakukan Students Need Assessment pada suatu sekolah tersebut. Sehingga

materi “Bullying” dalam pemberian layanan bimbingan yang diberikan pun berdsarkan

Students Need Assessment . Sifat Media yang digunakan pada makalah ini adalah sifat

materinya Preventive atau Pencegahan.

c. Tujuan Materi Yang Akan Disampaikan

Secara garis Besar Tujuan Materi yang akan disampaikan dalam Media Lefleat ini adalah

sebagai pendamping dari layanan Bimbingan dan Konseling dalam rangka

mengoptimalkan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling kepada anak-anak agar

mencegah masalah-masalah “Bullying” pada anak-anak di sekolah.

d. Karakteristik Materi yang Akan Disampaikan

Materi Lefelat yang akan disampaikan adalah secara umum berkaitan dengan Bullying,

Secara Khusus Materi lefelat yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :

1) Apa yang dimaksudkan dengan Bullying

2) Karakteristik atau Jenis Bullying saat ini apa saja

3) Secara Verbal apa yang harus dilakuakan jika mengalami Bullying

4) Apa yang harus dilakukan (Action) Jika mengalami Bullying

5) Apa saja Efek dari Bullying

6) Tindak Pidana Apa yang akan didapatkan Pelaku Bullying

e. Sasaran Yang Akan Diberikan Lefleat

Pada Lefleat ini sasaran Penerima informasi Bullying adalah siswa SMA kelas X . Pada

Siswa SMA adalah berada pada Usia 14 hingga 16 Tahun, Usia tersebut adalah berada

pada fase Remaja yakni Tahap Peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada usia remaja

adalah masa dimana siswa-siswa berada pada tahap rasa ingin tahu tinggi dan

mengeksplor dirinya Sehingga Guru Bimbingan dan Konseling merasa Jenis Media Non

Elektronik yang tepat yang akan diberikan dan disampaikan menggunakan media Lefleat.

17

Page 18: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Konten Lefleat, tampilan Lefleat dan materi pada Lefleat ini, disajikan dengan adanya

kesesuaian antara kebutuhan dengan usia siswa yakni fase dan usia remaja.

f. Karakteristik Sasaran :

a. Pengertian Remaja

Remaja merupakan peralihan dari masa anak- anak menuju dewasa. Santrock (26:2009)

mengatakan bahwa remaja (adolescence) diartikan sebaga masa perkembangan transisi

antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-

emosional.

Dalam Mulyatinigsih Rudi, dkk (4:2004) Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke

dewasa. Peralihan tidak hanya dari faktor psikis, tetapi dari faktor fisik. Bahkan perubahan-

perubahan fisik yang yang terjadi itulah yang merupakan tanda-tanda primer dalam

pertumbuhan remaja.

b. Karakteristik perkembangan Remaja :

Tugas utama perkembangan remaja menurut Hurlock (Yusuf, 2009:21-23) sebagai berikut:

1) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya

2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas

3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan

teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok

4) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya

5) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri

6) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-

prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)

7) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan

8) Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan).

18

Page 19: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

g. Berikut Ini Lefleat Yang akan diberikan kepada Siswa SMA Kelas X :

Keterangan : Halaman Depan

19

Page 20: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Keterangan : Halaman Belakang

20

Page 21: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

F. Deskripsi Materi Media Lefleat Bimbingan Dan Konseling

a. Pengertian Bullying

Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education Bullying (3:2013)

adalah perilaku agresif yang biasanya berulang dari waktu ke waktu. Hal ini dimaksudkan

untuk menimbulkan bahaya, ketakutan atau kesusahan atau menciptakan lingkungan yang

negatif di sekolah untuk orang lain. Bullying terjadi dalam situasi di mana ada ketidak

seimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan.

Menurut Papler Debra dkk, (2014) Bullying didefinisikan sebagai "bentuk perilaku berulang,

persisten, dan agresif yang diarahkan pada individu yang dimaksudkan untuk menyebabkan

(atau yang seharusnya diketahui penyebabnya) ketakutan dan penderitaan dan / atau

membahayakan tubuh orang lain, perasaan, harga diri, atau reputasi. Bullying terjadi dalam

konteks di mana ada ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan bisa

berarti: satu siswa lebih tua, ras yang berbeda atau memiliki lebih banyak teman daripada

yang lain.

Selanjutnya menurut Papler Debra dkk, (2014) memperrtegas kembali, Bullying adalah

perilaku yang mencakup penggunaan fisik, verbal, elektronik, tertulis atau cara lain. Bullying

adalah perilaku agresif yang disengaja. Jika Perilaku agresif bersifat fisik, bisa termasuk

memukul, mendorong, menampar, dan tersandung Jika lisan, mungkin termasuk memanggil

nama, mengejek, menghina, mengancam, dan komentar seksis, rasis, homofobia, atau

transfobia. Jika agresi sosial atau relasional, tindakan ini lebih halus dan mungkin melibatkan

perilaku semacam itu sebagai gosip, mengabaikan, mengabaikan, menyebarkan rumor, tidak

termasuk orang lain dari kelompok, atau mempermalukan orang lain dengan gerak tubuh atau

grafiti. Agresi sosial mungkin juga terjadi melalui penggunaan teknologi (misalnya,

menyebarkan rumor, gambar, atau komentar menyakitkan melalui penggunaan e-mail,

telepon seluler, pesan teks, situs internet, jejaring sosial, atau teknologi lainnya).

b. Karakteristik Perilaku Bullying

21

Page 22: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Perilaku Bullying Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education

Bullying (2:2013) disebutkan Karakteristik sebagai berikut :

1. Bullying itu disengaja - ada niat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik dan /

atau psikologis orang lain.

2. Bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuatan, ada hubungan aktual atau yang

dirasakan tidak sama antara target dan inisiator yang mungkin didasarkan pada ukuran

fisik, usia, jenis kelamin, status sosial atau kemampuan dan akses digital.

3. Bullying memiliki unsur pengulangan - perilaku intimidasi biasanya tidak satu. Hal ini

diulang dari waktu ke waktu, dengan ancaman insiden lebih lanjut yang mengarahtakut

dan cemas Tindakan bullying berulang mungkin melibatkan tindakan tunggal dengan

target yang berbeda, serta banyak tindakan dengan target yang sama.

4. Bullying berbahaya - ada kerusakan fisik atau psikologis jangka pendek atau jangka

panjang terhadap target (misalnya, sebagai akibat dari pemaksaan atau intimidasi).

c. Jenis- Jenis Bullying

Dalam sebuah Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry Of Education Bullying (2:2013)

1) Physical : Memukul fisik, mendorong, merusak atau mencuri property

2) Verbal : Memanggil nama verbal, mengejek, atau membuat komentar seksis, rasis

3) Social : Tidak termasuk orang lain dari kelompok atau menyebarkan gosip atau rumor

tentang mereka

4) Written : Catatan tulisan tertulis atau tanda-tanda yang menyakitkan atau menghina

5) electronic : Elektronik (umumnya dikenal sebagai cyber-bullying) - menyebarkan rumor

dan komentar buruk melalui penggunaan e-mail, telepon seluler (mis., pesan teks) dan

situs media sosial.

d. Tanda-tanda Anak Diintimidasi (Mengalami Bullying)

Berikut adalah beberapa tanda untuk diperhatikan Jurnal Publikasi dari Ontario Ministry

Of Education Bullying (5:2013):

1. Anak-anak yang diintimidasi (Bullying) mungkin tidak ingin pergi ke sekolah atau

mungkin menangis atau merasa sakit pada hari sekolah.

2. Anak mungkin tidak ingin ikut serta dalam kegiatan atau acara sosial dengan siswa lain.

3. Anak mungkin bertindak berbeda dari biasanya.

22

Page 23: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

4. Anak mungkin tiba-tiba mulai kehilangan uang atau barang-barang pribadi, atau pulang

dengan pakaian robek atau barang rusak, dan memberikan penjelasan yang tidak masuk

akal.

5. Remaja yang diintimidasi atau dilecehkan mungkin juga mulai berbicara tentang putus

sekolah dan mulai melewatkan aktivitas yang melibatkan siswa lain.

e. Menghindari Perilaku Bullying

Berdasarkan Situs web resmi dari organisasi STOMP Out Bullying ™ adalah organisasi anti

Bullying dan cyberbullying nasional terkemuka untuk anak-anak dan remaja di A.S. Berikut

adalah beberapa penjelasan cara untuk menangani pengganggu tersebut:

1. Berjalanlah saat si pengganggu mendekati Anda yakni menjauhi dari “bullying power”

(menjauh dari kekuatan bullying) . Coba dan bayangkan Anda berjalan menjauh dari orang

asing .Bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Anda tidak peduli.

2. Berkonsentrasi pada pemikiran tentang sesuatu lain yang menyenangkan (mungkin

sebuah konser yang ingin Anda kunjungi, atau pakaian baru yang ingin Anda beli).

3. Saat si pengganggu mendekati Anda, berhitung sampai 100 dan terus berjalan (tetap

confidence : percaya diri). Mereka tidak akan pernah melihat betapa kesalnya Anda dan

tetap stay positive (tenang) .

4. Berteriak STOP dan pergi. Terus berjalan dan jangan berbalik apa pun yang mereka

katakan.

5. Ketika seorang pengganggu memanggil Anda sebuah nama atau mengatakan bahwa

sepatu Anda jelek - lihatlah di mata mereka dan tertawa histeris dan katakan, "Saya tahu

sepatu saya jelek." Terus tertawa histeris dan pergi tanpa ada pembicaraan tambahan (tidak

merespon kembali).

6. Bila pengganggu melecehkan Anda dan memanggil nama, lihat mata mereka, Tertawa dan

pergi tanpa ada percakapan tambahan.

23

Page 24: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Selanjutnya, Berdasrkan Organisasi STOMP Out Bullying ™ dijelaskan “Some great

comeback lines against bullies are” ( Beberapa garis penting menghadapi perilaku Bullying

yaitu):

1. Terserah!

2. Apakah Anda merasa lebih baik sekarang?

3. Jika Anda berbicara tentang saya di belakang punggung saya, jelas hidup saya jauh

lebih menarik daripada hidup Anda!

4. Ayo teruskan!

5. Anda akhirnya menemukan sesuatu yang lucu untuk dikatakan?

6. Saya tidak yakin mengapa Anda terus mengatakan hal ini tentang saya, tapi saya tidak

peduli.

7. Jadilah benar-benar keren dan hentikan ini!

8. Cukup!

9. Mengapa kamu berbicara dengan saya?

10. Baiklah, kita lanjut lagi. Ini membosankan. Beritahu saya saat Anda selesai.

11. Saya telah disebut lebih buruk dari yang lebih baik.

12. Wow, apakah kamu datang dengan itu saja?

13. Maafkan saya, tapi sepertinya Anda berpikir bahwa saya peduli.

24

Page 25: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Aryadi Warsito 2010. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. 2010. Yogyakarta :

UNY Press.

A Guide for Parents Of Elementary and Secondary School Book. 2013. StudentsBullying We

Can All Help Stop It. Canada: Queen’s Printer for Ontario.

Bimo Walgito. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi.

Muflihah dkk. 2011. Pasti Lulus UASBN SD/MI. Jakarta: Media pusindo

Nuraida Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius

Pepler Debra. & Craig, W. (2014) Bullying Prevention and Intervention in the School

Environment: Factsheets and Tools. Resource prepared for the Ontario Ministry of Education

Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa

University Press.

Rudi Susilana dkk. 2009. Media Pembelajaran hakikat, pengembanga, Pemanfaatan, dan

Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima

Rahardi F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel Feature dan Esai. Jakarta : Kawan

Pustaka

Rudi Mulyatiningsih dll .2004.Bimbingan Pribadi,Sosial,Belajar, dan

Karier.Grasindo:Jakarta.

Santrock, John W.(2009). Perkembangan Anak. Edisi 11. Jakarta. Erlangga

25

Page 26: Selanjutnya, Berdasrkan O€¦  · Web viewdapat berupa ITP (Inventori Tgas Perkembangan) , DCM (Daftsr Cek Masalah)

Syamsu Yusuf.(2009). Program Bimbingan dan Konseling disekolah. Bandung: Rizqi Press.

Usep Kustiawan. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang:

Gunung Samudera

Yusuf LN, syamsul 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling  Di Institusi Pendidikan.

Yogjakarta: Media Abadi

Journal :

Pepler, D., Craig, W., Connolly, J., Yuile, A., McMaster, L., & Jiang, D. 2006. Journal A

developmental perspective on bullying. Aggressive Behavior, 32, p. 376. Canada.

Website Journal Search :

https://www.maccura.ca/download%20docs/Papers%20for%20Site/Bullying/Pepler%20et

%20al.,%202006.pdf

Website Sourch by:

http://www.stompoutbullying.org/information-and-resources/about-bullying-and-

cyberbullying/are-you-being-bullied ( Date: On Sunday March, 18, 2018, Time: 16:02)

Bullying We Can All Help Stop It , 2013, Ontario. Website Search :

http://www.edu.gov.on.ca/eng/multi/english/BullyingEN.pdf

https://www.wikihow.com/Make-a-Leaflet

26