kineklubumm.com · web view2017/02/02  · rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas...

20
MANAJEMEN PRODUKSI FILM Mekanisme Produksi Film merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui saat memproduksi sebuah film. Mekanisme produksi film dibagi menjadi tiga tahap yaitu Tahap Pra-produksi, Tahap Produksi, Tahap Pasca-produksi Mekanisme produksi film tidak terlepas dari tiga pihak yaitu penulis skenario, sutradara, dan produser. Kombinasi tiga pihak ini sering disebut juga Triangle System atau Three Corpoation. A. Tahap Pra Produksi Tahapan pra produksi merupakan tahap yang paling menyita waktu dan konsentrasi dalam pelaksanaannya. Pada tahap ini produksi film cendrung terasa membosankan karena hanya berkutat dengan perencanaan produksi film. Pada tahap ini perjalanan produksi film ditentukan arah dan tujuannya serta bentuk film yang akan diproduksi nantinya. Ritme dan alur kerja dari tim produksi juga di tentukan pada tahap. Proses yang harus dilakukan dalam Tahap Pra Produksi terdiri dari 1. Pemilihan ide cerita dan Penulis Skenario Produs Sutrada Penulis FIL

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

MANAJEMEN PRODUKSI FILM

Mekanisme Produksi Film merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui saat memproduksi

sebuah film. Mekanisme produksi film dibagi menjadi tiga tahap yaitu Tahap Pra-produksi,

Tahap Produksi, Tahap Pasca-produksi

Mekanisme produksi film tidak terlepas dari tiga pihak yaitu penulis skenario, sutradara, dan

produser. Kombinasi tiga pihak ini sering disebut juga Triangle System atau Three

Corpoation.

A. Tahap Pra Produksi

Tahapan pra produksi merupakan tahap yang paling menyita waktu dan

konsentrasi dalam pelaksanaannya. Pada tahap ini produksi film cendrung terasa

membosankan karena hanya berkutat dengan perencanaan produksi film. Pada tahap

ini perjalanan produksi film ditentukan arah dan tujuannya serta bentuk film yang

akan diproduksi nantinya. Ritme dan alur kerja dari tim produksi juga di tentukan

pada tahap. Proses yang harus dilakukan dalam Tahap Pra Produksi terdiri dari

1. Pemilihan ide cerita dan Penulis Skenario

Pada proses ini adalah titik awal dari perencanaan produksi sebuah film.

Tanpa adanya sebuah skenario film yang fix maka proses selanjutnya akan

berantakan. Sehingga pada tahap ini melibatkan tiga pihak yaitu penulis

skenario, sutradara dan produser. Proses ini harus memperhitungkan

beberapa hal penting antaranya ; Pendanaan, Skill dan Peralatan yang ada.

2. Breakdown Budget

Breakdown budget atau desain budget merupakan proses

memperhitungkan pendanaan dari sebuah produksi film. Dalam bahasa

sederhananya membedah skenario dari sisi pembiayaannya.

3. Pemilihan Crew

Produser

SutradaraPenulis Skenario

FILM

Page 2: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Membentuk tim produksi dari masing-masing bidang keahlian

(jobdescription) di film yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan skenario

4. Breakdown Skenario

Proses melakukan pembedahan skenario berdasarkan tugas masing-masing

yang sesuai jobdescription. Contohnya breakdown shoot dan breakdown

ligthing yang dibuat oleh departemen camera, breakdown sound yang

dibuat oleh departemen sound, breakdown art yang dibuat oleh departemen

artistik, breakdown location yang dibuat oleh manager location dan lain-

lain.

5. Production meeting

Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari

masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

juga merupakan proses menyampaikan kesiapan dari masing-masing divisi

untuk produksi film. Pertemuan dipimpin oleh manajer produksi dan di

dampingi oleh produser.

6. Creative meeting

Rapat atau pertemuan ini dilakukan untuk mengekplor kebutuhan teknis

dan kemampuan teknis dari masing-masing divisi dan pada umumnya

banyak membahas hasil breakdown skenario dari masing-masing divisi.

Pertemuan ini dipimpin oleh line produser dan di dampingi oleh sutradara.

7. Hunting lokasi

Proses pencarian lokasi syuting yang dilakukan oleh manager lokasi.

Lokasi yang di cari adalah lokasi yang dapat menginterpetasikan

kebutuhan set dalam skenario.

8. Survey Lokasi

Setelah lokasi disepakati oleh sutradara dan produser maka perlu

dilakukannya survey lokasi. Hal tersebut dilakukan agar setiap orang

dalam tim mengetahui lokasi syutingnya dan dapat memahami kendala-

kendala yang akan terjadi jika membangun set syuting di lokasi tersebut.

9. Hunting property

Proses pencarian berbagai macam property yang dibutuhkan untuk

membangun set di lokasi syuting.

10. Casting Talent dan Reharsal

Page 3: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Pencarian talent yang dapat menghidupkan alur cerita yang sudah dibentuk

di dalam skenario. Reharsal sendiri merupakan proses latihan syuting

dengan set yang sudah terbentuk dilokasi. Reharsal sendiri dilakukan

untuk mengukur kemampuan dan pemahaman dari masing-masing tim dan

talent dalam menjalankan skenario

Dari rangkaian penjelasan diatas tentang tahap pra produksi sebenarnya kegiatan

produksi film lebih banyak waktu yang dihabiskan di belakang meja dan laptop untuk

mempersiapkan perencanaannya dari pada dibelakang kamera. Sehingga beberapa

orang sepakat 70% tahap produksi film berada di tahap pra produksi, 15% ada pada

tahap produksi dan 15% berada di tahap post produksi.

B. Tahap Produksi

Tahapan produksi adalah tahapan eksekusi pengambilan gambar maupun suara

dari beberapa perencanaan yang disiapkan di pra produksi seperti contohnya

menjalankan production schedule yang berpengaruh dari persiapan setiap departemen

baik lokasi, talent, property, perlengkapan, transportasi, konsumsi dll.

C. Tahap Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan lanjut dari produksi yaitu editor menata gambar sesuai

dengan skenario yang diinginkan dengan Sinkronisasi gambar dan suara, screening

rushes (menonton materi), logging, assembly, rough cut, fine cut & trimming, final

edit (picure lock) dan yang terakhir on line editing.

Pada umumnya, tim kerja yang terlibat dalam sebuah pembuatan film terbagi dalam

departemen-departemen berikut ini:

1. Departemen Produksi, dikepalaiolehproducer.

2. Departemen Penyutradaraan, dikepalai oleh sutradara.

3. Departemen Penulisan Skenario, dikepalai penulis skenario (script writter).

4. Departemen Kamera, dikepalai oleh penata fotografi (DOP).

5. Departemen Artistik, dikepalai penata artistik (art director).

6. Departemen Suara, dikepalai oleh penata suara (sound director)

7. Departemen Editing, dikepalai oleh editor.

Page 4: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Tugas beberapa kru dalam proses pembuatan film:

1. Departemen Produksi

a. Executive Producer

Ini di pegang oleh salah satu atau lebih orang yang turutmengusahakandan

bertanggungjawab terhadap penggalangan dana produksi.Dalam produksi film di

Kine Klub UMM, executive produceradalahKineKlub UMM itu sendiri.

b. Producer

Seseorang yang memimpinpembuatan film dan bertanggung jawab atas

filmnya secara langsung dan melaksanakannya secara sadar.Tugas dan

tanggungjawabseorangproducer:

- Menentukan sutradara dan kru produksi

- mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi

- membuat proposal produksi berdasar ide cerita/ skenario

- menyusun rancangan produksi

- menyusun rencana distribusi

- mengelola anggaran dana untuk produksi

- mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua

departemen

- producerbertanggungjawabatas kontrak kerja secara hukum dengan

berbagai pihak dalam produksi yang dikelola

- bertanggung jawab atas seluruh produksi

c. Line Producer

Semua urusan operasional produksi dari hari ke hari menjadi

tanggungjawabnya, supervisi laporan harian, jugamembantuproducerdalam proses

penyusunan dan perekrutan kru. Jugamembantuproducerpelaksanadanschedule ass

director (astradapenjadwalan) menyusunjadwalproduksi.

d. Production Manager

Mengatur dan meyediakan fasilitas untuk produksi, mengatur kebutuhan

produksi, mengkoordinir unit-unit dibawahnya sekaligus menjamin jalannya

produksi lancar dari segi anggaran.

e. Financial Manager

Page 5: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Seseorang yang bertugas mengatur seluruh bentuk pemasukan dan

pengeluaran keuangan produksi.Financial Manager bersama Production Manager

nantinya akan membuat breakdown budget, dimana mereka berkewajiban

menentukan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk proses produksi film dari

pra hingga pasca produksi, serta memikirkan sumber dana yang akan diperoleh.

f. Location Manager

Bertanggungjawab mencari tempat yang cocok untuk

pengambilangambarserta mengurusi masalah biaya dan penyajian lokasi yang

akan dipakai saat produksi, manager lokasi berurusan dengan orang luar pihak

produksi film seperti: penanggungjawabtempat, pemilik gedung dan

pihakkeamanansetempat. Manager lokasi tidak selalu dibutuhkan sepanjang

produksi dan bisa dipekerjakan sesuai kebutuhan. Pada produksi bersama,

manager lokasi bisa mempunyai satu assisten atau lebih.Ketikalokasisudah fix,

location manager membuat breakdown lokasi.

Contoh:

LOCATION BREAKDOWN“Story a Pair of Lovers in a Pressure”

Producer :Director :

SCENELOCATION

SET DAY NIGHT GENERALTOTAL

SCENENUMBER

MAINTALENTINT EXT INT EXT

g. Logistic and Medic

Seseorang yang bertugas mempersiapkan makanan dan minuman serta

juga peralatan sertatindakan medis selama produksi berlangsung baik untuk kru

maupun parapemain/talent. Seorang logistic medic harus mengetahui alergi

makanan setiap kru dan pemain. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan

selama produksi berlangsung.

h. Transportation

Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru

dan pemain selama proses produksi berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar

jemput kru atau pemain, pengangkutan alat atau keperluan produksi lainnya.

Page 6: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

i. Caller

Seseorang yang bertugas menghubungi semua kru untuk menyampaikan

segala bentuk informasi penting, seperti agenda untuk menghadiri PM (Production

Meeting) dan yang lainnya.

j. Behind The Scene

Seseorang atau lebih yang bertanggung jawab dalam dokumentasi proses

produksi film baik berupa foto maupun video dari pra hingga pasca produksi.

2. Departemen Penyutradaraan

a. Director (Sutradara)

Seseorang yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama

proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis

untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh

lebih penting daripada kepahaman tentang film itu sendiri. Kemampuan

memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman hidup juga sangat

diperlukan.

b. Setting Ass Director (Astrada set)

Membantu sutradara untuk menyiapkan segala sesuatu di lokasi shooting

(art, talent, dop) dan mengantikan sutradara dalam mengatur proses produksi.

c. Schedule Ass Director (Astradajadwal)

Membantu sutradara untuk menerjemahkan hasil director treatment ke

dalam script breakdown dan shooting schedule. Orang inilah yang

menginstruksikan segala keperluan syuting dan manager produksi. Sebagaikunci

info daridankeseluruhpihak, baikkejajaranproducersampaikejajarankru.

d. Talent Ass Director (Astrada talent)

Asisten sutradara yang melatih reading, mengatur acting, blocking dan

moving talent.Dan bertugas mengkoordinir semua talent yang telah terpilih dalam

hal persiapan shooting.

e. Script Continuity

Page 7: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Seseorang yang bertugas mencatat kesinambungan (kontinuiti) adegan,

serta mencatat perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di lapangan yang tidak

sesuai dengan script/scenario untuk kebutuhan editing.

k. Cleaper

Seseorang yang bertugas memberi tanda pengambilan shoot dalam

produksi film. Clipper juga membantu Script Continuity dalam penyelarasan

catatan waktu dengan camera person.

l. Scipt timecode

Bertugas mencatat waktu atau shoot yang diambil dalam produksi untuk

kemudian diselaraskan dengan catatan Script Continuity untuk kebutuhan

editing.Berikut contoh script timecode:

SCRIPT TIMECODE

No Slate Scene Shoot Take Camera Sound InformationG NG C G NG C

3. Departemen Penulisan Skenario

Seseorang/lebih yang menciptakan dan meletakan dasar acuan bagi pembuatan

film dalam bentuk (format) naskah (skenario).Tugas dan kewajiban penulis skenario:

- Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah (skenario) atas

dasar ide cerita sendiri atau ide cerita dari pihak lain.

- Bagi penulis, dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide

cerita, sinopsis, treatment dan skenario, atau bisa langsung jadi skenario.

- Bekerja dari tahap pengembangan ide sampai jangka waktu terakhir.

- Membuat skenario sesuai format yang telah ditentukan.

4. Departemen Kamera

a. DOP (Director of Photography)

Seseorang yang bekerjasama dengan Sutradara dalam mengambil

keputusan yang berhubungan dengan pengambilan gambar sebuah film. DOP

juga harus mempunyai kemampuan managerial, kemampuan networking, dan

komunikasi, karenabertanggungjawabmengkoordinir unit-unit di bawahnya.

Page 8: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

b. Camera Person

Menjalankan konsep dari penata fotografi (director of photography),

bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dalam suatu

adegan, sertadapatmengoperasikankamera.

c. Ass Camera Person

Bertindak sesuai instruksi dari kameraman utama dan melakukan

penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting, serta

bertanggungjawab terhadap seluruh perlengkapan kamera.

d. Gaffer

Gaffer sebagai chief atau kepala di bagian pencahayaan, melakukan

perhitungan kebutuhan lampu dalam proses produksi, mengatur seting lampu

sesuai dengan permintaan sutradara di lapangan, berusaha untuk mengatasi

masalah pencahayaan di lapangan dengan berbagai cara untuk menghasilkan

tata cahaya yang diinginkan, melihat kebutuhan listrik dan mencari titik listrik

pada setiap seting, jika harus menggunakan genset, maka order tambahan daya

untuk kebutuhan pencahayaan.

e. Lightingman

Membantu gaffer menentukan intensitas cahaya yang masuk, tugas

utamanya adalah sebagai penata cahaya.

f. Storyboard Artist

Seseorang yang membuat sketsa yang menggambarkan aksi didalam

atau bagian khusus film yang disusun teratur pada papan buletin dan

dilengakapi dialog yang sesuai waktu, atau orang yang membuat deskripsi

adegan dalam bentuk gambar.

5. Departemen Artistik

a. Art Director

Bertanggungjawab terhadap piñata anartistik dan mengkoordinir

unit-unit dibawahnya untuk mencapai kebutuhan dalamskenario selama

produksi berlangsung.

b. Property

Bertanggungjawab terhadap peralatan dan perlengkapan seting

yang akan digunakan dalam pembuatan film, dan memastikan bahwa

benda-benda itu tersedia di set ketika diperlukan.

Page 9: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

c. Setting

Menata eksterior/interior yang dibangun untuk memunculkan

suasana yang diperlukan cerita di lokasi syuting.

d. Make-up

Bertanggungjawab terhadap tampilan aktor dan aktris sebelum

pengambilan gambar dimulai, serta bertugas menyiapkan peralatan

makeup sesuai kebutuhan syuting.

e. Wardrobe

Bertanggungjawab atas pemilihan pakaian yang akan dipakai oleh

actor danaktris dalam film, disesuaikan dengan karakter tokoh sesuai

dengan skenario.

6. Departemen Suara

a. Sound Director

Bertanggung jawab atas semua suara yang dibutuhkan

olehSutradara sesuai dengan skenario pada waktu produksi.

b. Soundman

Membantu sound director dalam menyiapkan jenis microphone,

mengambil suara pada saat syuting, memahami kualitas sound pada saat

syuting.

c. Boomer

Seseorang yang mengoperasikan microphone yang digunakan

untuk merekam dialog setiap adegan dalam produksi.

d. Record

Seorang yang bertanggungjawab untuk merekam setiap suara

yang diperlukan dalam film.

e. Music Director

Bertanggungjawab untuk mengatur dan atau menyediakan musik

yang akan digunakan dalam film. Menciptakan komposisi musik sebagai

bagian dari penceritaan sebuah film. Bertugas membuat atau memilih

musik yang sesuai dengan nuansa dalam produksi film. Dalamhalinikarya

yang dihasilkan, adalahkaryasendiri/ orisinil.

f. Ass. Music director

Page 10: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Membantu music director dalam mengatur dan menyediakan musik

yang akan digunakan dalam film.

7. Departemen Editing

a. Editor

Seseorang yang bertugas dalamhal pemilihan gambar yang

telahdiambilolehkameraman, memberiwarna, memotong dan atau

menggabungkan hasil syuting sesuai skenario. Ia juga bertanggungjawab

pada tahap offline editing.

b. Ass. Editor

Orang yang membantu editor untuk memotong film yang telah

dihasilkan, dan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren.

c. Sound Engineer

Bertanggungjawab dalam menata ulang semua materi audio yang

dibutuhkan dalam film.

d. Loader

Seorang yang bertanggungjawab dalam menyimpan dan

menyediakan semua hasil rekaman audio dan visual yang diperlukan

dalam pembuatan film.

YANG HARUS DIINGAT DAN DIJALANKAN

1. Mengembangkan skenario.

2. Membuat Time Schedule PrahinggaPascaProduksi.

Contoh:

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU1Production Meeting 1Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

2Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

3Creative Meeting 1Breakdown skenarioHunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

4Hunting Alat

5Hunting Alat

6Creative

7Hunting Alat

8Production

9Hunting Alat

10Creative

Page 11: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Hunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Hunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Meeting 2Breakdown skenarioHunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Hunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Meeting 2Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Hunting ArtHunting LokasiHunting Talent

Meeting 3Breakdown skenarioHunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

11Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

12Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

13Creative Meeting 4Breakdown skenarioHunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

14Hunting AlatHunting ArtHunting LokasiHunting Talent

15Production Meeting 3LOKASI FIXTALENT FIX

16Hunting AlatHunting ArtReading Talent

17SURVEY LOKASIALL CREW

18BREAKDOWN FIX

19Creative Meeting 5Hunting AlatHunting ArtReading Talent

20Hunting AlatHunting ArtReading Talent

21REHEARSAL

22Creative Meeting 6Hunting AlatHunting ArtReading Talent

23Hunting AlatHunting ArtReading Talent

24Production Meeting 4

25Karantinaalatdan art

26PRODUKSI

27PRODUKSI

28PRODUKSI

29PASCA PRODUKSIMengembalikanalatMengembalikan art

30PASCA PRODUKSI

31PASCA PRODUKSI

3. Membuat working schedule.

- Kumpulkan adegan berdasarkan lokasi yang berdekatan.

- Dahulukan adegan siang hari dan diluar ruangan.

- Dahulukan scene yang melibatkan pemeran yang sangat banyak.

- Dahulukan talent anak kecil.

4. Membuat script breakdown.

5. Membuat breakdown budget.

6. Hunting Lokasi.

7. Reading &Rehearsal..

8. Membuat Scene Control

Scene control dijadikanacuan/penandaterhadap scene yangtelahdiambil,

sehinggakrumengentahui scene yang sudah/belumdiambil.

Page 12: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Contoh:

9. Membuat rundown shooting schedule

Shooting schedule dibuatolehAstrada Schedule bersama Line Producer.

Contoh:

SHOOTING SCHEDULE“ Story a Pair of Lovers in Pressure “

Production Company :

Date :

Project Title :

Producer :

Sutradara :

PenulisSkenario :

No.

Scene Shot I/E D/N

Est. Prod time Description NoteJenis Shot Durasi

Page 13: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

10. Membuat Call Sheet

Call SheetdibuatolehAstrada Schedule bersama Line Producer

setiapharinyaselama proses produksiberlangsung.

Contoh:

CALL SHEET

“ Story a Pair of Lovers in Pressure “Selasa, 26 januari 2016

PRODUCTION TITLE NAME DATE SELASA , 26 JANUARI 2016PRODUCER

DIRECTOR

LINE PRODUCER

AST DIRECTOR

AST TALENT

KRUCALL : 03.30

TALENT CALL : 03.30

ON LOCATION : 05.00

CAM ROLL : 06.00

Scene Shot Sinopsis D/N Time Cast LocationART MENYIAPKAN SET LAPANGAN 05.00 – 05.10 (10”)

SET CAMERA & LIGHTING 05.10 – 06.00 (50”)

11. Catatan Laporan Produksi.

12. Evaluasi Kerja Produksi.

13. Editing.

14. Gala Premiere.

15. Distribusi Ke Pengelola Eksebisi Film

Bersambung.....

Disadur dari:

Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Televisi Drama (Anton Mabruri

KN)

Dongeng Sebuah Produksi Film (Tino Saroenggalo)

Materi Manajemen Produksi #15 Kine Klub UMM (Lizya OK, Maharina Novi, Distya Putri)

Materi Manajemen Produksi #12 Kine Klub UMM (Vicky Arief H)

Page 14: kineklubumm.com · Web view2017/02/02  · Rapat atau pertemuan yang dilakukan untuk membahas kebutuhan dari masing-masing divisi selama proses syuting dan editing. Pertemuan ini

Materi Manajemen Produksi Film #11 Kine Klub UMM (Taufana Gustiyan)

Job Deskripsi Produksi Bersama 2012 Kine Klub UMM (Divisi Produksi Kine Klub UMM)