web suplemen prof[1]. keguruan (mkdk4005)

Upload: putri-dn-fitriana

Post on 18-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GBPM NASKAH WEB SUPLEMEN Fakultas Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Penulis Penelaah No TIU : FKIP-UT : Profesi Keguruan : MKDK4005 : Drs. Munasik, M.Pd : Dra. Trini Prastati, M.Pd TIK Pokok Bahasan Sub Bahasan Pokok Kepustakaan Buku Materi Pokok Peserta Didik Penulis: Mulyani Sumantri Nana Syaodih Perkembangan

Mahasiswa diharapkan dapat: 1 Menjelaskan 1. memiliki kemampuan Profesi fungsi profesi dalam memberikan keguruan keguruan layanan pendidikan dalam dalam kepada siswa mengembang mengembangk 2. memiliki kemampuan kan siswa an siswa dalam memahami karakteristik peserta didik 3. memiliki kemampuan terhadap pembelajaran yang mendidik 2 Menjelaskan 1. mempraktekkan Penguasaan Hubungan ketrampilan bertanya dasar teori dan penguasaan 2. mempraktekkan ketrampilan materi dan ketrampilan bertanya lanjut mengajar kemampuan 3. mempraktekkan mengajar ketrampilan tehnik bertanya

1. Pemahaman peserta didik 2. Karakteristik peserta didik dan tahapan perkembangann ya 3. Penguasaan pembelajaran yang mendidik 1. Ketrampilan bertanya dasar 2. ketrampilan bertanya lanjut 3. ketrampilan tehnik bertanya 4. Ketrampilan

Buku Materi Pokok Kemampuan Dasar Mengajar Penulis: IGAK Wardani Edy Soegito

3

4. mempraktekkan ketrampilan memberi penguatan 5. mempraktekkan mengadakan variasi 6. mempraktekkan ketrampilan menjelaskan 7. mempraktekkan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran 8 mempraktekkan ketrampilan mengelola kelas 9. mempraktekkan ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil Menjelaskan 1. menjelaskan cara Peranan guru peran guru membuat perencanaan tes dalam evaluasi dalam evaluasi yang baik pembelajaran pembelajaran 2. menjelaskan dasardasar penyusunan tes 3. menjelaskan cara-cara menyusun soal objektif

4.

memberi penguatan 5. ketrampilan mengadakan variasi 6. ketrampilan menjelaskan 7. Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran 8. Ketrampilan mengelola kelas 9. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok 1.cara membuat perencanaan tes yang baik 2.dasar-dasar penyusunan tes 3.cara-cara menyusun soal objektif Peran guru 1. Menjelaskan Peranan guru 1.Pengertian dalam proses pengertian bimbingan dalam proses bimbingan bimbingan konseling bimbingan konseling konseling 2. Menyebutkan konseling 2.masalah yang masalah-masalah yang sering dihadapi sering dihadapi siswa siswa 3. Menjelaskan langkah3.langkah-langkah

1. Buku Materi PATUT 2. Buku Materi Pokok Tes dan Asesment di SD Penulis: Asmawi Zainul

-

Dewa Ketut Sukardi; Pendekatan Konseling Karir dalam Bimbingan Karir, Satu Pendahuluan, 1989, Jakarta, Ghalia Indonesia. Gerald Corey; Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterafi, 1988, Bandung, Eresco.

2

langkah dalam memberikan bimbingan

dalam memberikan bimbingan

-

-

-

-

-

-

H. Mohammad Surya; Dasar-Dasar Konseling Pendidikan, Konsep dan Teori, 1994, Bandung, Bhakti Winarya. Lee E. Isaacson, Basic of Career Counseling, 1985, Boston London Sydney Toronto, Allyn and Bacon. Munandir; Program Bimbingan Karir di Sekolah, Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Ridwan; Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di sekolah, 1998, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Slamento; Bimbingan di Sekolah, 1998, Jakarta, Bina Aksara. Tatiek Romlah; Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok, 1989, Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Tulus Tu'u; Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, 2004, Jakarta, Grasindo. W.S. Winkel & M.M, Sri Hastuti; Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, 2004, Yogyakarta, Media Abadi

-

3

4

PETUNJUK Pilih materi yang akan dipelajari dengan menekan enter pada materi yang diberi BOLD Modul 1 : Profesi Keguruan dalam Pengembangan Siswa, dengan topik: APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA PEKERJAAN PROFESI

Modul 2 : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial, dengan topik: HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI DAN KEMAMPUAN MENGAJAR Modul 3 : Berbagai Peran Guru dalam Pembelajaran, dengan topik: PERAN GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN Modul 4 : Peran Guru dalam Bimbingan/Konseling dan Pengelolaan Stres dalam Pekerjaan, dengan topik: PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Modul 5 : Kode Etik Keguruan dan Penerapannya dalam Berbagai Bidang Kehidupan Guru Modul 6 : Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi melalui Organisasi,

Dalam program Web Suplemen ini, Anda dapat memilih materi yang akan dipelajari sesuai dengan kepentingan, namun apabila Anda telah mempelajari uraian materi yang dipilih, diharapkan Anda mau menjawab tugas atau latihan yang diberikan sebelum pindah atau memilih uraian materi yang lain. Selamat mengikuti program Web Suplemen mata kuliah MKDK4005 Profesi Keguruan, semoga Anda berhasil dalam mempelajari mata kuliah ini dan sukses dalam menempuh pendidikan di FKIP-UT

Tinjauan Matakuliah Matakuliah Profesi Keguruan ini membahas mengenai pengertian tentang keahlian yang membekali mahasiswa untuk menjadi tenaga guru yang profesional yang meliputi: Profesi keguruan dalam mengembangkan siswa sebagai peserta didik, Apa, mengapa, dan bagaimana pekerjaan profesi. Kompetensi guru dalam bidang kepribadian, sosial, dan profesional guru, khususnya dalam bidang Hubungan penguasaan materi dan kemampuan mengajar guru. Ditinjau pula berbagai peran 5

guru dalam pembelajaran, khususnya Peranan guru dalam evaluasi pembelajaran. Peranan Guru dalam Bimbingan/Konseling, khususnya dalam bidang Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling. Modul 1. Profesi Keguruan dalam Modul 2. Kompetensi Kepribadian, Mengembangkan Siswa Sosial, dan Profesional Guru 1. Apa, mengapa, dan bagaimana pekerjaan profesi 2. Pengertian dan ciri-ciri profesi keguruan 3. Latar belakang dan ruang lingkup profesi keguruan 1. Kompetensi kepribadian guru 1. Kompetensi sosial guru 2. Komponen kompetensi profesional 3. Hubungan penguasaan materi dan kemampuan mengajar 4. Keputusan situasional dan transaksional

Modul 3. Berbagai Peran Guru Modul 4. Peran Guru dalam dalam Pembelajaran Bimbingan/Konseling dan Pengelolaan Stres dalam Pekerjaan 1. Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran 1. Hakikat Bimbingan dan Konseling 2. Peran guru dalam 2. Peran Guru dalam Bimbingan pengembangan rancangan dan Konseling pembelajaran 3. Pengertian dan Sumber Stres dalam 3. Peran guru dalam pelaksanaan Pekerjaan Guru pembelajaran dan manajemen 4. Mengelola Stres dalam Pekerjaan kelas 4. Peran guru dalam evaluasi pembelajaran Modul 5. Kode Etik Keguruan dan Modul 6. Refleksi dalam Tugas dan Penerapannya dalam Berbagai Pengembangan Profesi Melalui Bidang Kehidupan Guru Organisasi 1. Pengertian dan Fungsi Kode Etik 2. Deskripsi Kode Etik Keguruan dalam Pelaksanaan Tugas Berbagai Bidang Kehidupan 1. Refleksi dalam tugas berbagai bentuknya 2. Organisasi profesi guru dan

6

APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA PEKERJAAN PROFESI GURU? Saudara mahasiswa! Materi web di bawah ini merupakan uraian dari materi yang ada pada modul 1, untuk lebih rincinya silahkan Anda mempelajarinya. Materi web ini hanya sebagai tambahan dari materi tersebut di atas. A. Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesi Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka. Filsofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah menempatkan fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan mempunyai peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka di tuntut tidak hanya sebagai pendidik yang harus mampu mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap sebagai orang kedua, setelah orang tua anak didik dalam proses pendidikan secara global. Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia, yaitu : pertama, masalah kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga, masalah distribusi guru dan masalah kesejahteraan guru. 1. Masalah kualitas guru Kualitas guru Indonesia, saat ini disinyalir sangat memprihatinkan. Berdasarkan data tahun 2002/2003, dari 1,2 juta guru SD saat ini, hanya 8,3%nya yang berijasah sarjana. Realitas semacam ini, pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas anak didik yang dihasilkan. Belum lagi masalah, dimana seorang guru (khususnya SD), sering mengajar lebih dari satu mata pelajaran (guru kelas) yang tidak jarang, bukan merupakan inti dari pengetahuan yang dimilikinya, hal seperti ini tentu saja dapat mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal. Jumlah guru yang masih kurang Jumlah guru di Indonesia saat ini masih dirasakan kurang, apabila dikaitkan dengan jumlah anak didik yang ada. Oleh sebab itu, jumlah murid per kelas dengan jumlah guru yag tersedia saat ini, dirasakan masih kurang proporsional, sehingga tidak jarang satu raung kelas sering di isi lebih dari 30 anak didik. Sebuah angka yang jauh dari ideal untuk sebuah proses belajar dan mengajar yang di anggap efektif. Idealnya, setiap kelas diisi tidak lebih dari 15-20 anak didik untuk menjamin kualitas proses belajar mengajar yang maksimal.

2.

7

3.

Masalah distribusi guru Masalah distribusi guru yang kurang merata, merupakan masalah tersendiri dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di daerah-daerah terpencil, masing sering kita dengar adanya kekurangan guru dalam suatu wilayah, baik karena alasan keamanan maupun faktor-faktor lain, seperti masalah fasilitas dan kesejahteraan guru yang dianggap masih jauh yang diharapkan. Masalah kesejahteraan guru Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa tingkat kesejahteraan guru-guru kita sangat memprihatinkan. Penghasilan para guru, dipandang masih jauh dari mencukupi, apalagi bagi mereka yang masih berstatus sebagai guru bantu atau guru honorer. Kondisi seperti ini, telah merangsang sebagian para guru untuk mencari penghasilan tambahan, diluar dari tugas pokok mereka sebagai pengajar, termasuk berbisnis dilingkungan sekolah dimana mereka mengajar tenaga pendidik. Peningkatan kesejahteaan guru yang wajar, dapat meningkatkan profesinalisme guru, termasuk dapat mencegah para guru melakukan praktek bisnis di sekolah.

4.

B. Kedudukan, Fungsi, Tugas, dan Tujuan Seorang Guru Bab II Pasal 2 Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa: (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud. Maksud dari ayat di atas menyebutkan bahwa guru adalah orang yang mendalami profesi sebagai pengajar dan pendidik, mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk memberikan kontribusi. Umumnya guru merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi hasil belajar siswa peserta didiknya. Tugas guru yang diemban timbul dari rasa percaya masyarakat terdiri dari mentransfer kebudayaan dalam arti yang luas, ketrampilan menjalani kehidupan (Life skills), terlibat dalam kegiatan-kegiatan menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan dan mengklasifikasikan, selain harus menunjukkan sebagai orang yang berpengetahuan luas, trampil dan sikap yang bisa dijadikan panutan. Maka dari itu, guru harus memiliki kompetensi dalam membimbing siswa untuk siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya (The real life) dan bahkan mampu memberikan keteladanan yang baik. Undang-Undang No 14 tahun 2005, pasal 4 mengisyaratkan bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 6 menyebutkan

8

bahwa Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Di samping itu guru mempunyai tugas utama sebagai berikut: a) menyusun perencanaan pembelajaran; b) menyampaikan perencanaan; c) melakukan hubungan baik dengan sesama teman seprofesi, maupun dengan masyarakat, d) mengelola kelas yang disesuaikan dengan karakterstik peserta didik, e) melakukan penelitian dan inovasi dalam pendidikan, dan memanfaatkan hasilnya untuk kemajuan pendidikan, f) mendidik siswa sehingga mereka menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika, bangsa, masyarakat, dan agama, g) melaksanakan program bimbingan konseling, dan administrasi pendidikan, h) mengembangkan diri dalam wawasan, sikap, dan ketrampilan profesi, dan i) memanfaatkan teknologi, lingkungan, budaya, dan sosial, serta lingkungan alam dalam proses belajar. Tugas Latihan 1. Diskusikan dengan teman-teman Anda maksud dari Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa fungsi guru adalah untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. 2. Setujukah Anda jika mutu guru di Indonesia dikatakan masih rendah, adakah cara terbaik yang dapat dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia selain harus berijazah minimal S1?. Jelaskan menurut Anda

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI DAN KEMAMPUAN MENGAJARsaudara mahasiswa! Materi web ini merupakan tambahan dari materi pokok yang ada pada modul 2, oleh sebab itu silahkan Anda mempelajari materi tersebut. Untuk menjadi guru yang baik dan dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaikbaiknya, seorang guru dituntut untuk memiliki kualitas yang dituntut dari profil seorang guru, seperti: 1) memiliki kepribadian, 2) memiliki pengetahuan dan pemahaman prfesi kependidikan, 3) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bidang spesialisasi, 4) memiliki kemampuan dan ketrampilan profesi. Di samping itu guru juga dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan seperti:

9

a. menguasai materi pembelajaran dan kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler yang mudah dicerna oleh siswa b. memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar c. Memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar 1. Penguasaan materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses pembelajaran. Saudara mahasiswa. Anda mungkin pernah melihat guru yang tidak bisa berbicara jika dia sudah berdiri di muka kelas, atau berbicara tetapi bersifat mengulangulang kata/materi yang sudah diajarkannya, hal ini tentu saja bukan diakibatkan karena guru tersebut merasa nervous, rendah diri atau merasa bingung dengan apa yang akan diajarkannya. Hal ini mungkin juga pernah terjadi pada diri Anda, jika Anda tidak mengetahui topik/bahan pelajaran apa yang akan dibicarakan, atau bisa juga karena tidak meguasai materi yang akan diajarkan. Jika hal ini terjadi, bukan saja proses pembelajaran menjadi tidak menarik, tetapi juga bersifat monoton, siswa tidak tertarik untuk menyimak pelajaran yang sedang diajarkan guru, mereka cenderung akan asyik dengan dunianya masing-masing seperti mengobrol, bercanda, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi secara terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung, maka pelajaran yang disampaikan menjadi tidak menarik, tidak efektif, sehingga siswa tidak memahami apa yang telah disampaikan, dan pada akhirnya akan berakibat pada hasil penilaian siswa yang rendah, hal ini tentu saja dapat menumbuhkan pandangan negatif terhadap guru tersebut karena dinilai telah gagal dalam mendidik para siswanya. Guru yang profesional tidak akan mengalami hal seperti ini, sebab sebelum mulai mengajar mereka telah benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik dari segi adminstrasi seperti membuat persiapan mengajar, membuat program pembelajaran, media pembelajaran, maupun dari segi edukatif, seperti menguasai materi pelajaran, metode dan teknik pembelajaran. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler dan kemampuan daya tangkap sehingga mudah dicerna oleh siswa, dengan demikian proses pembelajaran menjadi menarik karena bersifat terarah, apalagi dilengkapi dengan media pembelajaran yang menarik, disampaikan secara lugas, tidak berbelit-belit, dan banyak melibatkan siswa. 2. Memiliki Penguasaan Teori dan Ketrampilan Mengajar Apakah untuk menjadi guru yang baik dan berhasil harus ada syarat lain selain penguasaan materi pembelajaran? Ya benar, sebab selain guru harus menguasai materi pelajaran, masih ada syarat lain yang harus dipenuhi guru yaitu memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar. Ada beberapa ketrampilan yang harus dikuasai guru antara lain:

10

a. Ketrampilan menjelaskan; Penjelasan materi pelajaran yang mudah dipahami siswa merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu guru diharapkan mampu mengorganisasikan materi pelajaran dengan perencanaan yang sistematis, sehingga mudah dipahami oleh siswa. Ketrampilan ini bertujuan untuk: a.membantu siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip, atau prosedur b. membantu siswa menjawab pertanyaan c. melibatkan siswa untuk berpikir d. mendapatkan balikan dari siswa e. membantu siswa menghayati proses nalar Ketrampilan menjelaskan terdiri dari: a. komponen perencanaan, seperti: pokok-pokok materi pelajaran, dan halhal yang berkaitan dengan karakteristik siswa b. komponen penyajian, seperti: kejelasan bahasa, berbicara, mendefinisikan istilah, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan pada bagianbagian yang penting, dan balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa saat mengajukan pertanyaan. Hal-hal apa sajakah yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan ketrampilan menjelaskan: a. penjelasan diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pembelajaran b. harus relevan dengan tujuan c. materi penjelasan harus bermakna d. penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa. b. Ketrampilan memberi penguatan; Ketrampilan memberi penguatan baru akan nampak pada saat guru memberikan respon terhadap munculnya tingkah laku siswa yang bernilai positif, sehingga dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa kearah yang lebih positif. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal (kata-kata/pujian), dan non verbal, seperti: gerakan mendekati, mimik dan gerakan badan, sentuhan, dan kegiatan yang menyenangkan siswa (audience). c. Ketrampilan Bertanya; Mengapa guru harus memiliki ketrampilan bertanya? Hampir semua kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan tanya jawab. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat belangsung secara timbal balik, tidak membosankan, sekaligus guru dapat memantau siswanya. Kualitas pertanyaan guru menggambarkan kualitas jawaban siswa, oleh sebab itu guru yang terampil dalam bertanya, akan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Bertanya yang baik diperlukan ketrampilan tersendiri, sehingga pada saat guru bertanya kepada siswa, mereka tidak merasa seolah-olah sedang diadili. Teknik tersebut antara lain: a. Mengubah tuntutan tingkat pengetahuan dalam menjawab pertanyaan b. Memberikan pertanyaan dari yang sederhana ke yang komplek c. Menggunakan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik

11

d. Meningkatkan interaksi dengan cara meminta siswa lain memberikan jawaban atas pertanyaan yang sama. d. Ketrampilan mengadakan variasi pembelajaran; Ketrampilan jenis ini harus dimiliki guru dengan tujuan untuk mengadakan variasi guna melakukan perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh dan bosan selama mengikuti proses pembelajaran. Ketrampilan mengadakan variasi meliputi: a. variasi dalam gaya mengajar b. variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, dan c. variasi dalam pola interkasi dan kegiatan e. Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Kegiatan pembukaan dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan kesiapan mental siswa agar termotivasi terhadap pelajaran yang akan diberikan guru. Kegiatan ini bisa berbentuk appersepsi, pretes, atau tanyajawab terhadap materi yang lalu atau materi yang akan diberikan. Sedangkan kegiatan penutup adalah kegiatan terakhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Tujuan dari ketrampilan membuka dan menutup pelajaran adalah: a. menumbuhkan semangat, motivasi, dan perhatian siswa b. agar siswa menyadari batas-batas tugasnya c. agar siswa memahami hubungan antar materi yang telah disampaikan guru d. agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapainya. Kegiatan membuka pelajaran terdiri dari aspek: a. dapat menarik perhatian siswa b. dapat menimbulkan motivasi c. memberikan acuan d. membuat kaitan Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari: a. membuat rangkuman/ringkasan b. melaksanakan evaluasi akhir pelajaran c. memberikan tindaklanjut f. Ketrampilan Mengelola Kelas Ketrampilan ini harus dimiliki guru dalam rangka menciptakan dan mempertahankan situasi kelas yang kondusif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Di samping itu ketrampilan ini bermanfaat bagi guru terutama untuk: a. mendorong siswa agar dapat bertanggungjawab baik secara individu /klasikal terhadap perilakunya b. menyadari kebutuhan siswa c. memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa.

12

3.`Memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami anak didik dengan baik, seorang guru harus dapat memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan mereka serta memahami karakteristik anak didiknya. Hal ini disebabkan karena siswa sebagai manusia mengalami perubahan-perubahan fisik, interaksi sosial, kemampuan mengingat, kemampuan emosional, kemampuan intelektual, kemampuan kognitif, afektif, dan kemampuan psikomotor. Dengan dikuasainya pemahaman anak didik oleh guru, akan memudahkan guru tersebut dalam melaksanakan proses pembelajaran sebab guru akan dapat memberikan materi yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan siswa. Tugas Latihan Buatlah format penilaian dari masing-masing ketrampilan mengajar dengan mencantumkan aspek-aspek yang akan dinilai dari tiap-tiap ketrampilan tersebut, sebagai uji coba format tersebut dapat Anda gunakan untuk menilai kemampuan teman-teman di sekolah yang sama secara bergantian. Selamat mencoba! 1. Ketrampilan menjelaskan 2. Ketrampilan memberi penguatan 3. Ketrampilan Bertanya 4. Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 5. Ketrampilan Mengelola Kelas PERAN GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN Web ini merupakan tambahan, oleh sebab itu Anda dapat mempelajari materi pokok yang terdapat pada modul 3. Selamat mempelajarinya Tugas guru sebagai pengajar adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang mendidik, menilai proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh melalui hasil evaluasi. Dalam melaksanakan proses penilaian, tes merupakan alat ukur yang paling sering digunakan guru untuk mengukur hasil belajar siswa. Dari hasil tes, guru dapat mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Oleh karena itu, agar tes dapat mengukur hasil dengan tepat, maka tes harus dikembangkan dengan benar. A. Bagaimana Membuat Perencanaan tes yang baik Tes baru akan berarti bila terdiri dari butir-butir soal yang menguji tujuan yang penting dan mewakili seluruh bahan yang diujikan secara representatif. Pemilihan butir-butir soal dilakukan atas dasar pertimbangan pentingnya konsep, dalil atau teori yang diuji dalam hubungannya dengan peranannya terhadap bidang studi secara keseluruhan.

13

Untuk memudahkan guru dalam menyusun tes, maka perlu dibuat kisi-kisi soal yang akan menjadi acuan bagi guru dalam menulis butir soal. Kisi-kisi ini memuat beberapa informasi, antara lain cakupan materi yang akan diuji, kompetensi yang akan diuji, tingkat kesukaran soal, dan jumlah butir soal yang dibutuhkan B. Dasar-Dasar Penyusunan Tes Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Adapun dasar-dasar penyusunan tes adalah sebagai berikut: 1. Tes harus dapat mengukur apa-apa yang dipelajari dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pembelajaran 2. Tes disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mewakili materi yang telah dipelajari 3. Pertanyaan tes hendaknya disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan 4. Tes hendaknya disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri 5. Tes disesuaikan dengan pendekatan pengukuran yang dianut, apakah mengacu pada kelompok ataukah mengacu pada patokan tertentu 6. Tes hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran

C. Bagaimana Menyusun Soal Objektif Dilihat dari konstruksi, tes objektif tersusun atas pokok soal (stem) yang disertai dengan empat sampai lima pilihan jawaban (option). Diantara empat/lima jawaban tersebut harus terdapat satu jawaban yang benar atau yang paling benar (sebagai kunci) dan tiga jawaban tidak benar (pengecoh). Pokok soal (stem) dapat dirumuskan dalam dua bentuk. Pertama stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tidak selesai, dan yang kedua stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Jika stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tidak selesai, maka akhir kalimat harus diikuti dengan 4 buah titik dan awal dari setiap option harus dimulai dengan huruf kecil tanpa diberi titik pada akhir setiap option. Jika stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya maka akhir stem diikuti dengan tanda tanya pada setiap awal option dimulai dengan huruf besar sedangkan pada setiap option diberi tanda titik. Contoh 1 : Salah satu tujuan Kongres Pemuda II di Jakarta tanggal 26 28 Oktober 1928 adalah untuk . A. memperkokoh persatuan dan kesatuan (kunci) B. mengangkat derajat bangsa Indonesia C. memilih kader-kader bangsa Pengecoh D. mempropagandakan cita-cita Indonesia merdeka Contoh 2 Siapa penemu pesawat telepon pertama ? A. Faraday

14

B. C. D.

Edison Markoni Bell (kunci)

pengecoh

Apa yang perlu dilakukan guru sebelum penulisan soal dimulai ? 1. membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Agar kisi-kisi yang dibuat menjadi baik, maka kisi-kisi tersebut harus disesuaikan dengan kurikulum bidang studi masingmasing. 2. menyusun kompetensi/TIK dengan memperhatikan 4 komponen yang sedapat mungkin harus dipenuhi, antara lain: a. Sasaran atau peserta tes (siswa kelas SMA XXX) b. Tingkah laku yang diharapkan. Perumusan diharapkan mencakup kata kerja operasional c. Kondisi/Hasil belajar. Yang dimaksud adalah kondisi yang diberikan pada saat tingkah laku siswa diukur bukan pada saat belajar d. Tingkat keberhasilan (Indikator soal) merupakan standar tingkah laku tertentu yang dapat diterima. Keempat komponen tersebut sering disingkat dengan ABCD (Audience, Behaviour, condition, dan Degree) Indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Artinya apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, maka target kompetensi dasar tersebut sudah tercapai. Jenjang kemampuan ini mengacu kepada jenjang kemampuan berpikir yang dikembangkan oleh Bloom, dkk, yaitu Ingatan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5), dan Evaluasi (C6). Tingkat kesukaran ditentukan berdasarkan pada pertimbangan guru sebagai ahli materi (expert judgment). Sebagian besar (50%-60%) butir soal yang akan ditulis diharapkan mempunyai tingkat kesukaran sedang, sisanya mempunyai tingkat kesukaran yang sukar (20%-25%), dan mudah (20%25%). Tingkat kesukaran dikategorikan sedang jika diperkirakan siswa yang dapat menjawab butir soal tersebut kurang dari 50%. Tingkat kesukaran soal dikategorikan sukar jika dapat dijawab hanya oleh sebagian kecil siswa (25%). Sedangkan tingkat kesukaran soal dikategorikan mudah jika diperkirakan soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar siswa (75%). 3. Setelah membuat kisi-kisi, maka guru harus menulis butir soal yang baik Beberapa bentuk/ragam soal tes objektif, terdiri dari: a. melengkapi pilihan . b. hubungan antar hal c. analisis kasus d. pilihan berganda, dan e. membaca diagram gambar. 1. Prinsip pokok dalam konstruksi butir soal pilihan ganda Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (stem).

15

Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dicantumkan dalam rumusan pokok soal sehingga dengan membaca pokok soal siswa sudah dapat menentukan jawaban sebelum membaca pilihan jawaban. Persyaratan ini tidak berlaku bagi pengembangan butir soal kesusastraan. Contoh: Propinsi di Sumatra yang merupakan penghasil karet terbesar di Indonesia adalah . A. Jambi C. Sumatera Utara B. Bengkulu D. Sumatera Barat 2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan. Peniadaan pengulangan kata berarti menyingkat waktu menulis dan membaca serta menghemat tempat. Contoh: Garis pada permukaan P.V.T. dimana tekanan, volume, dan temperatur pada keadaan padat, cair, dan uap dalam kesetimbangan disebut garis. A. Single C. Triple B. Double D. quarrel 3. Hindari rumusan kata yang berlebihan. 4. Rumusan yang baik adalah yang singkat, padat, jelas, tanpa kata-kata kembang. Contoh: Cahaya kerlap kerlip yang disebabkan oleh ratusan bintang pada galaksi Bima Sakti berasal dari . A. Pantulan sinar matahari C. Pantulan planet bumi B. Pantulan sinar bulan D. Galaksi itu sendiri 5. Kalau pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat. Contoh: Menurut De Bakey, penyakit penyempitan pembuluh darah disebabkan oleh . A. cholesterol C. merokok B. kelebihan berat D. tekanan batin 6. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana. Cara menyusunnya dibuat berderet dari atas ke bawah. Jika yang dideretkan terdiri dari satu kata, urutan ke bawah berdasarkan alfabet. Kalau yang dideretkan bilangan, urutan ke bawah berdasarkan bilangan yang makin bertambah besar atau makin menurun, atau diurutkan berdasarkan panjang kalimat. 7. Hindari penggunaan kata-kata teknis atau ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng Perlu diingat bahwa tes yang dikembangkan bertujuan untuk mengukur materi pelajaran. Oleh karena itu, janganlah menggunakan istilah yang terlalu teknis atau istilah yang aneh. Contoh: Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes?

16

A. B. C. D.

Tes menimbulkan rasa cemas Tes sangat tergantung pada nilai budaya tertentu Tes mengukur hasil belajar yang tidak penting Tes sangat ditentukan oleh pengetahuan guru

8. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar. Homogen dapat dilihat dari panjang pendek kalimat dan isi. Semua pilihan jawaban harus memiliki kemungkinan sebagai jawaban yang benar, sehingga siswa harus membaca semua pilihan dan menentukan yang paling tepat. Hindari pengecoh yang tidak ada sangkutannya dengan pokok soal atau pengecoh tersebut adalah jawaban yang tidak masuk akal. Contoh: Siapakah di antara nama-nama ini yang menemukan telepon ? A. Bell C. Morse B. Faraday D. Edison 9. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah. Ada kecenderungan siswa memilih jawaban yang lebih panjang dan yang lebih rinci sebagai jawaban yang benar. Oleh karena itu, penulis soal hendaknya berusaha agar pengecoh dan jawaban yang benar ditulis sama panjang dan sama rincinya. Contoh Gejala fotomekanik retinomotor terjadi pada . A. Serangga yang mempunyai mata tunggal B. Serangga yang mempunyai mata majemuk yang bersifat sebagai mata oposisi C. Serangga yang mempunyai mata majemuk yang bersifat sebagai mata superposisi D. Semua serangga yang mempunyai mata bertangkai 10. Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang benar. Dalam contoh ini A jawaban yang benar, ada petunjuk bahwa A lain dari 3 pilihan berikutnya (pilihan B, C, dan D termasuk logam, sedangkan A bukan logam). Contoh: Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam bejana yang terbuat dari. A. Aluminium C. plastik B. keramik D. seng 11. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi semua yang diatas benar atau tidak satupun yang diatas benar. Adanya pilihan semacam ini sebenarnya mengurangi jumlah alternatif pilihan, karena kalau siswa sudah mengenal satu atau dua di antara empat pilihan,

17

sebagai jawaban ketiga siswa akan memilih semua yang di atas benar. Hal yang sama berlaku untuk tidak satupun yang di atas benar. 12. Gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan. Kalau hanya ada dua pilihan, bentuk ini sama dengan bentuk Salah-Benar. Dua pilihan berarti tebakannya tinggi, sedangkan kalau lima pilihan berarti faktor tebakan menurun yaitu 20%. Banyaknya pilihan yang disediakan sangat ditentukan oleh usia peserta tes, dan juga tergantung pada sifat materi yang disajikan.

13.

Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu, misalnya kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, pada umumnya, dan yang sejenisnya Contoh: Berudu bernafas dengan. A. insang C. paru-paru B. kulit D. insang dan paru-paru 14. Penulisan pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif. Jika terpaksa menggunakan pernyataan negatif, maka kata negatif tersebut digarisbawahi atau ditulis tebal. Contoh: Pada semua tumbuhan yang berhijau daun, fotosintesis akan terjadi bila terdapat. A. udara, tanah, dan air C. tanah, cahaya, dan udara A. B. cahaya, udara, dan air D. air, tanah, dan cahaya Contoh soal berdasarkan jenjang kemampuannya. 1. Pengetahuan (C1) a.Rumus untuk menghitung akar-akar persamaan kuadrat adalah. b b 2 4ac A. X1,2 = 2a b b 2 4ac B. X1,2 = 2a b b 2 + 4ac C. X1,2 = 2a b b 2 4ac D. X1,2 = 5a b.Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, penyair yang banyak menulis puisi kontemporer adalah .... A. W.S. Rendra C. Sutarji Calzoum Bachri B. Ramadhan K.H. D. Putu Wijaya 2.Pemahaman (C2) a.Hitunglah akar-akar persamaan kuadrat X2 4X + 4 = 0

18

A. X1 = 2 X2 = - 3 B. X1 = 2 X2 = 2

C. X1 = 2 X2 = 2 D. X1 = 2 X2 = 3

b.Perbedaan prosa, puisi, dan drama dalam kesusastraan Indonesia didasarkan atas.... A. bahasa yang digunakan B. pengembangan plot dan struktur cerita C. perwujudan lahiriah sebuah karya sastra D. banyaknya tokoh dalam cerita 3. Aplikasi (C3) a.Untuk mendapatkan luas penampang tabung 28,26 cm2, berapakah seharusnya jari-jari tabung tersebut ? A. 2 cm C. 4 cm B. 3 cm D. 5 cm b.Pak Udin ingin mengetahui keterampilan siswanya dalam menggunakan mikroskop. Untuk kepentingan tersebut pak Udin telah menentukan 7 indikator. Dari 7 indikator tersebut kemudian dibuat 7 buah pertanyaan dalam bentuk skala rating. Setiap pertanyaan mempunyai 5 skala. Jika dari hasil pengukuran Ani memperoleh skor 20, berapa persenkah nilai yang diperoleh Ani ? A. 20 % C. 57% B. 25 % D. 71,4%

4. Analisis (C4) a. Perhatikan diagram berikut. TON

19

TAHUN 91 92 93 94 95 96 97 Gambar di atas merupakan diagram batang nilai produksi jagung, di propinsi A dari tahun 1991 hingga tahun 1997. Selama periode tersebut terjadi penurunan pada tahun-tahun . A. 91; 95; 97 C. 94; 96 B. 94; 96; 97 D. 94; 95; 96 b. Pak Adi menginginkan para siswanya dapat membuat karangan tentang bahaya rekayasa genetika dalam 5000 kata. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin dikemabangkan oleh pak Adi adalah . A. penerapan. C. sintesis B. analisis D. evaluasi 5. Sintesis (C5) a.Gambar persamaan Y = kx akan selalu berbentuk . A. parabola C. plantean B. lurus D. asintosis b.Hasan mendengarkan dengan tekun " Acara Pembinaan Bahasa Indonesia " melalui TV. Sebentar-sebentar ia mencatat, kemudian cepat beralih dan memperhatikan kembali kepada pembicara. Hasan tidak beranjak dari kursinya sebelum acara tersebut selesai. Berdasarkan contoh tersebut, Hasan memiliki unsur-unsur, misalnya, konsentrasi penuh, bertujuan, berminat, siap secara fisik dan mental. Unsur-unsur tersebut termasuk bagian dari . A. pembicara C. penyimak B. pembicaraan D. situasi 6. Evaluasi (C6) a.Suatu pabrik menyatakan bahwa lembaran alumunium yang diproduksi mempunyai tebal 0,04 cm. Setelah diambil sampel secara acak sebanyak 100, diperoleh tebal rata-rata lembaran 0,0408 cm, dengan standar deviasi 0,004 cm. Dari sampel ini dengan = 0,10 dapat diambil kesimpulan bahwa. A. pertanyaan pabrik ditolak B. pertanyaan pabrik tidak ditolak C. tidak dapat diambil kesimpulan D. jika = 0,20, maka pertanyaan pabrik tidak di tolak

20

b.Satelit cuaca akan memberikan informasi lebih baik kalau. A. mengorbit tidak jauh dari bumi B. mengorbit paling jauh dari bumi C. menerapkan informasi dengan jangkauan lebih luas D. merupakan satelit geostasioner Tugas latihan Susunlah minimal masing-masing satu soal uraian (esay) dari beberapa jenjang kemampuan berikut, lengkap dengan kunci jawabannya. Mata pelajaran yang akan dijadikan soal baik kelas maupun jenjang pendidikan, bebas, terserah pada Anda. 1. jenjang Ingatan (C1) 2. jenjang Pemahaman (C2) 3. jenjang Aplikasi (C3) 4. jenjang Analisis (C4) 5. jenjang Sintesis (C5) 6. jenjang Evaluasi (C6)

PERANAN GURU DALAM PROSES BIMBINGAN KONSELINGSaudara mahasiswa! Materi ini merupakan penjabaran dari materi yang sudah ada pada modul 4. Silahkan Anda mempelajarinya. A. Pengertian Bimbingan Konseling Untuk lebih memahami Bimbingan dan Konseling, perlu di perhatikan beberapa definisi Bimbingan berikut. Menurut Shertzer & Stone yang dikutip oleh WS Winkel dan MM Sri Hastuti, merumuskan bahwa bimbingan sebagai suatu proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya dan lingkungan hidupnya. Menurut Munandir bahwa layanan bimbingan merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada seorang individu dan merupakan proses belajar. Bantuan yang dimaksud bimbingan adalah bukan sembarang bantuan, melainkan bantuan yang mempunyai tujuan, yaitu dapat mengaktifkan orang yang dibantu sehingga dapat menghasilkan perubahan tingkah laku dan kemajuan pribadi. Siswalklien dibantu belajar mengenal dan memahami dirinya termasuk memahami kebingungan, kerisauan dan masalahnya. Menurut Tatik Romlah, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapatkan latihan khusus dan dimaksudkan agar individu dapat memahami diri dan lingkiungannya, dapat mengarahkan dan menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan dapat

21

mengembangkan dirinya secara optimal untuk kesejahteraan diri serta lingkungannya. Dari pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seorang individu baik yang mempunyai masalah maupun yang belum mempunyai masalah, dengan tujuan agar individu yang diberikan bantuan tersebut dapat mengenal dan memahami dirinya sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan kemampuannya. Selanjutnya layanan bimbingan selalu dirangkaikan dengan kata konseling. Karena konseling merupakan salah satu jenis tehnik layanan bimbingan, diantara layananlayanan lainnya dan dapat dikatakan sebagai inti dari keseluruhan layanan bimbingan. Konseling oleh Mortensen dalam Mohamad Surya didefinisikan sebagai suatu proses antar pribadi, dimana seseorang dibantu oleh yang lain untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kecakapannya sehingga dapat menemukan masalahnya. Sedang pengertian Konseling menurut Shertzer & Stone yang dikutip oleh WS. WInkel & MM Sri Hastuti, menyatakan bahwa konseling sebagai suatu proses interaksi yang membantu pemahaman diri dan lingkungan dengan penuh berarti, sehingga menghasilkan pembentukan dan atau penjelasan tujuan-tujuan dan nilai-nilai perilaku dimasa mendatang. Dengan memperhatikan kedua pendapat diatas, maka konseling merupakan suatu proses interaksi antara individu yang mempunyai masalah, dibantu individu lain yang profesional untuk menemukan masalahnya, sehingga dapat menentukan perilakultindakan. Dengan demikian layanan Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan pada individu yang mempunyai masalah dari seseorang yang professional, yaitu seorang konselor, dengan tujuan individu yang dibantu tersebut dapat membuat keputusan sendiri sesuai dengan kemampuannya. Pada dasarnya proses yang terpenting dalam bimbingan adalah proses penemuan diri dari setiap individu. Penemuan dan pemahaman diri sendiri tersebut harus sudah ditanamkan sejak awal, sehingga dapat membantu siswa mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru dan dapat mengembangkan kemampuannya dalam situasi yang akan datang. B. Masalah-masalah yang sering dihadapi siswa Masalah yang paling sering timbul pada siswa adalah yang menyangkut tahaptahap pengembangan potensi, seperti; (a) kemampuan pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri sendiri, (b) pengenalan siswa terhadap lingkungan rumah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah, (c) pengambilan suatu keputusan, (d) pengenalan terhadap diri sendiri, dan (e) perwujudan diri. Di samping itu para siswa di sekolah umumnya tidak terlepas dari masalah yang dihadapi sehari-harinya, hanya saja mereka tidak menyadari bahwa mereka mempunyai masalah. Seringkali masalah tidak dirasakan oleh siswa tetapi langsung muncul pada tingkah lakunya. Hal ini dapat membuat masalah pada orang tua, saudara, guru, maupun teman-temannya. Sebagai guru tentunya menginginkan agar masalah yang muncul pada peserta didik seminimal

22

mungkin dapat dicegah. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan antara lain: 1. merencanakan dengan seksama pemberian kesempatan kepada anak didik agar mereka dapat melakukan aktivitas fisik dan bermain, seperti berolah raga sehingga anak memperoleh kesenangan, oleh sebab itu sebaiknya sekolah memiliki sarana olah raga yang cukup 2. sebagai guru sebaiknya Anda tidak membatasi aktivitas anak lewat aturanaturan yang ketat yang sengaja dibuat 3. mengupayakan agar peserta didik tidak mengalami sakit karena bila anak sakit akan berakibat adanya gangguan pada mental mereka seperti pemurung, rendah diri, hilang semangat, dan sebagainya 4. mengupayakan agar anak dapat mandiri melalui; menghargai pendapat anak, tidak menuntut anak terlalu berlebihan, dan menghargai usaha anak dalam bentuk sekecil apapun. C. Langkah-langkah dalam memberikan bimbingan Agar memudahkan Anda melakukan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, hendaknya perlu diketahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memberikan layanan Bimbingan Konseling pada siswa Anda terutama mereka yang mempunyai masalah. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi: a. Identifikasi Masalah Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi siswa. Maksud dari gejala awal disini adalah apabila siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau menyimpang dari biasanya. Untuk mengetahui gejala awal tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan hati-hati dengan memperhatikan gejala-gejala yang nampak, kemudian dianalisis dan selanjutnya dievaluasi. Apabila siswa menunjukkan tingkah laku atau hal-hal yang berbeda dari biasanya, maka hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai gejala dari suatu masalah yang sedang dialami siswa. Sebagai contoh, Benin seorang siswa yang mempunyai prestasi belajar yang bagus, untuk semua mata pelajaran ia memperoleh nilai diatas rata-rata kelas. Dia juga disenangi teman-teman maupun guru karena pandai bergaul, tidak sombong, dan baik hati. Sudah dua bulan ini Benin berubah menjadi agak pendiam, prestasi belajarnyapun mulai menurun. Sebagai guru Bimbingan Konseling, ibu Heni mengadakan pertemuan dengan guru untuk mengamati Benin. Dari hasil laporan dan pegamatan yang dilakukan oleh beberapa orang guru, ibu Heni kemudian melakukan evaluai berdasarkan masalah Benin dengan gejala yang nampak. Selanjutnya dapat diperkirakan jenis dan sifat masalah yang dihadapi Benin tersebut. Karena dalam pengamatan terlihat prestasi belajar Benin menurun, maka dapat diperkirakan Benin sedang mengalmi masalah " kurang menguasai materi pelajaran ". Perkiraan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan langkah selanjutnya yaitu diagnosis. b. Diagnosis Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan " masalah " berdasarkan analisis latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah.

23

Dalam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang atau yang melatarbelakangi gejala yang muncul. Pada kasus Benin, dilakukan pengumpulan informasi dari berbagai pihak. Yaitu dari orang tua, teman dekat, guru dan juga Benin sendiri. Dari informasi yang terkumpul, kemudian dilakukan analisis maupun sistesis dan dilanjutkan dengan menelaah keterkaitan informasi latar belakang dengan gejala yang nampak. Dari informasi yang didapat, Benin terlihat menjadi pendiam dan prestasi belajamya menurun. Dari informasi keluarga didapat keterangan bahwa kedua orang tua Benin telah bercerai. Berdasarkan analisis dan sistesis, kemudian diperkirakan jenis dan bentuk masalah yang ada pada diri Benin yaitu karena orang tuanya telah bercerai menyebabkan Benin menjadi pendiam dan prestasi belajamya menurun, maka Benin sedang mengalmi masalah pribadi. c. Prognosis Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan. Selanjutanya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk masalah apa yang sedang dihadapi individu. Seperti rumusan kasus Benin, maka diperkirakan Benin menghadapi masalah, rendah diri karena orang tua telah bercerai sehingga merasa kurang mendapat perhatian dari mereka. Dari rumusan jenis dan bentuk masalah yang sedang dihadapi Benin, maka dibuat alternatif tindakan bantuan, seperti memberikan konseling individu yang bertujuan untuk memperbaiki perasaan kurang diperhatikan, dan rendah diri. Dalam hal ini konselor menawarkan alternatif layanan pada orang tua Benin dan juga Benin sendiri untuk diberikan konseling. Penawaran tersebut berhubungan dengan kesediaan individu Benin sebagai orang yang sedang mempunyai masalah (klien). Dalam menetapkan prognosis, pembimbing perlu memperhatikan: 1) pendekatan yang akan diberikan dilakukan secara perorangan atau kelompok 2) siapa yang akan memberikan bantuan, apakah guru, konselor, dokter atau individu lain yang lebih ahli 3) kapan bantuan akan dilaksanakan, atau hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan. Apabila dalam memberi bimbingan guru mengalami kendala, yaitu tidak bisa diselesaikan karena terlalu sulit atau tidak bisa ditangani oleh pembimbing, maka penanganan kasus tersebut perlu dialihkan penyelesainnya kepada orang yang lebih berwenang, seperti dokter, psikiater atau lembaga lainnya. Layanan pemindahtanganan karena masalahnya tidak mampu diselesaikan oleh pembimbing tersebut dinamakan dengan layanan referal. Pada dasarnya bimbingan merupakan proses memberikan bantuan kepada pihak siswa agar is sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan sekitarnya, yang selanjutnya dapat mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal guna menolong diri sendiri dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan siswa atau individu yang mempunyai masalah tersebut menetukan alternatif yang sesuai dengan kemampuannya. d. Pemberian Bantuan Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka dilanjutkan dengan merealisasikan langkah-langkah alternatif bentuk bantuan berdasarakn masalah dan latar belakang yang menjadi penyebanya. Langkah pemberian bantuan ini

24

dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik pemberian bantuan. Pada kasus Benin telah direncanakan pemberian bantuan secara individual. Pada tahap awal diadakan pendekatan secara pribadi, pembimbing mengajak Benin menceritakan masalahnya, mungkin pada awalnya Benin akan sangat sulit menceritakan masalahnya, karena masih memiliki perasaan takut atau tidak percaya terhadap pembimbing. Dalam hal ini pembimbing dituntut kesabarannya untuk bisa membuka hati Benin agar mau menceritakan masalahnya, dan menyakinkan kepada Benin bahwa masalahnya tidak akan diceritakan pada orang lain serta akan dibantu menyelesaikannya. Pemberian bantuan ini dilakukan tidak hanya sekali atau dua kali pertemuan saja, tetapi perlu waktu yang berulang-ulang dan dengan jadwal dan sifat pertemuan yang tidak terikat, kapan Benin sebagai individu yang mempunyai masalah mempunyai waktu untuk menceritakan masalahnya dan bersedia diberikan bantuan. Oleh sebab itu seorang pembimbing harus dapat menumbuhkan transferensi yang positif dimana klien mau memproyeksikan perasaan ketergantungannya kepada pembimbing (konselor). e. Evaluasi dan tindak lanjut Setelah pembimbing dan klien melakukan beberapa kali pertemuan, dan mengumpulkan data dari beberapa individu, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dapat dilakukan selama proses pemberian bantuan berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, seperti melalui wawancara, angket, observasi diskusi, dokumentasi dan sebagainya. Dalam kasus Benin, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara antara pembimbing dengan Benin sendiri, pembimbing dengan orang tua Benin, teman dekat atau sahabat Benin, dan beberapa orang guru. Observasi juga dilakukan terhadap Benin pada jam istirahat, bagaimana Benin bergaul dengan temannya, bagaimana teman-temannya memperlakukan Benin dan sebagainya. Sedang observasi yang dilakukan baik oleh pembimbing maupun guru, yaitu untuk mengetahui aktivitas Benin dalam menerima pelajaran, sikapnya di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran. Pembimbing juga berkunjung kerumah Benin guna mengetahui kondisi rumah Benin sekaligus mewawancarai orang tuanya mengenai sikap Benin di rumah Dari beberapa data yang telah tekumpul, kemudian pembimbing mengadakan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana upaya pemberian bantuan telah dilaksanakan dan bagaimana hasil dari pemberian bantuan tersebut, bagaimana ketepatan pelaksanaan yang telah diberikan. Dari evaluasi tersebut dapat diambil langkah-langkah selanjutnya; apabila pemberian bantuan kurang berhasil, maka pembimbing dapat merubah tindakan atau mengembangkan bantuan kedalam bentuk yang berbeda

Tugas Latihan Langkah apa yang akan Anda ambil, jika mendapatkan salah seorang dari siswa Anda sering melakukan tindakan-tindakan seperti di bawah ini:

25

1. sering mengganggu teman-temannya disaat proses pembelajaran berlangsung 2. penilaian hasil belajar siswa tersebut terus menurun 3. sering mengantuk di saat pembelajaran berlangsung 4. suka membolos dan acapkali datang terlambat kesekolah 5. bersifat agresif. Cobalah membantu siswa tersebut melalui langkah-langkah bimbingan yang telah Anda pelajari. Jelaskan tindakan apa yang harus diambil pada setiap langkah tersebut, contoh: Langkah Identifikasi masalah; tindakan apa yang harus dilakukan pada langkah identifikasi masalah. Begitu pula dengan langkah yang lainya, sampai pada langkah terakhir (evaluasi tindaklanjut), dan pada akhirnya Anda menemukan pemecahan masalah terhadap siswa yang berkasus tersebut.

26