walikota surakarta -...

12
WALIKOTA SURAKARTA PERATURANWALIKOTASURAKARTA NOMOR 0 TAHUN ~O\'~ TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPERATURANDAERAHKOTASURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANGKESETARAANDIFABEL DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA WALIKOTASURAKARTA, Menimbang a. bahwa sebagai tindak lanjut berlakunya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2008 ten tang Kesetaraan Difabel, maka perlu adanya petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Walikota te):1tang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kesetaraan Difabel; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3039); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia ...

Upload: hadung

Post on 04-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURANWALIKOTASURAKARTA

NOMOR 0 TAHUN ~O\'~

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAANPERATURANDAERAH KOTASURAKARTANOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANGKESETARAANDIFABEL

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

WALIKOTASURAKARTA,

Menimbang a. bahwa sebagai tindak lanjut berlakunya PeraturanDaerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2008 ten tangKesetaraan Difabel, maka perlu adanya petunjukpelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, maka perlu membentukPeraturan Walikota te):1tang Petunjuk PelaksanaanPeraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun2008 tentang Kesetaraan Difabel;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalamLingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, JawaBarat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentangKetentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3039);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1974 Nomor 55, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

Indonesia ...

Page 2: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 2 -

Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentangPerkembangan Kependudukan Dan PembangunanKeluarga Sejahtera (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1992 Nomor 35, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3475);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3495);

6. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentangPenyandang Cacat (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3670);

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HakAsasi Manusia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3886);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 109, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 ten tangBangunan Gedung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 134, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

10. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 39, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

11.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana te1ah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang ...

Page 3: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 3 -

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 ten tang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

14. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentangSistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4456);

15. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

16. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LaluLintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4955);

17. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentangUpaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial PenyandangCacat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1998 Nomor 70, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3754);

19. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentangPengesahan, Pengundangan dan PenyebarluasanPeraturan Perundang-undangan;

20. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun2008 tentang Kesetaraan Difabel (Lembaran DaerahKota Surakarta Tahun 2008 Nomor 2);

21. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja PerangkatDaerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah KotaSurakarta Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Daerah Kota SurakartaNomor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan AtasPeraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja PerangkatDaerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah KotaSurakarta Tahun 2011 Nomor 14);

MEMUTUSKAN

Page 4: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

-4-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUKPELAKSANAANPERATURANDAERAHKOTASURAKARTANOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KESETARAANDIFABEL.

BAB IKETENTUANUMUM

Pasall

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:I. Daerah adalah Daerah Kota Surakarta;2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat

Daerah sebagai un sur penyelenggara PemerintahanDaerah;

3. Walikota adalah Walikota Surakarta;4. Masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok dan

organisasi sosial dan/atau organisasi kemasyarakatan.5. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya, atauayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya atau keluargasedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampaidengan derajat ketiga.

6. Difabel atau penyandang cacat adalah setiap orang yangmempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapatmenganggu atau merupakan rintangan dan hambatanbaginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiridari:a. penyandangcacatfis~;b. penyandang cacat mental;c. penyandang cacat fis~ dan mental.

7. Kesetaraan difabel adalah kondisi yang menjaminterwujudnya keadilan bagi difabel.

8. Rehabilitasi adalah upaya yang meliputi semua tindakanuntuk mempersiapkan difabeI dalam proses integrasidengan masyarakat.

9. Bantuan sosial adalah upaya pemberian bantuan kepadadifabel atau penyandang cacat yang tidak mampu, yangbersifat tetap, agar mereka dapat meningkatkan tarafkesejahteraan sosialnya.

10. Aksesibilitas fisik adalah kemudahan yang disediakanbagi difabel atau penyandang cacat guna mewujudkankesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan danpenghidupan.

BABIIPELAYANANHAK-HAKDIFABEL

Pasal2

Pelayanan hak-hak difabel oleh Pemerintah Daerah meliputi:a. aksesibilitas fis~;

b. rehabilitasi ...

Page 5: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 5 -

b. rehabilitasi;c. pendidikan;d. kesempatan kerja;e. peran serta dalam pembangunan; danf. bantuan sosial.

BAS IIIAKSESIBILITAS FISIK

Pasal3

(1) Setiap pengadaan sarana dan prasarana umum yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah danj ataumasyarakat, wajib menyediakan aksesibilitas fisiko

(2) Penyediaan aksesibilitas fisik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) bertujuan untuk menciptakan keadaan danlinglrungan yang lebih menunjang difabel ataupenyandang cacat agar sepenuhnya dapat hidupbermasyarakat.

Pasal4

Aksesibilitas fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3dilaksanakan pada sarana dan prasarana umum yangmeliputi :a. aksesibilitas pada bangunan umum;b. aksesibilitas pada jalan umum;c. aksesibilitas pada pertamanan dan pemakaman umum;

dand. aksesibilitas pada angkutan umum.

Pasal5

(1) Aksesibilitas pada bangunan umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 huruf a dilaksanakan denganmenyediakan akses jalan masuk kursi roda berupa ramp,tanda-tandajpetunjuk dengan tulisan latin dan braille,toilet yang akses kursi roda, tempat parkir khususdifabel, dan lift/ elevator un tuk bangunan bertingkat.

(2) Aksesibilitas pada jalan umum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 huruf b dilaksanakan denganmenyediakan akses jalur untuk pejalan kaki, akses bagikursi roda dan ada guiding block untuk tuna netra, adarambu-rambujpetunjuk dengan tulisan danjataugambar j symbol.

(3) Aksesibilitas pada pertamanan dan pemakaman umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf cdilaksanakan dengan menyediakan akses jalan masukuntuk kursi rodaj ramp, fasilitas pendukung yang dapat

diakses ...

Page 6: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 6 -

diakses kursi roda (toilet dan lain-lain), jalan dan trotoarbagi kursi roda.

(4) Aksesibilitas pada angkutan umum sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 huruf d dilaksanakan denganmenyediakan akses tempat duduk khusus untuk difabelatau penyandang cacat dan pengguna kursi roda padatempat fasilitas umum seperti angkutan bus, kereta api,dan lain-lain, jalur khusus (ramp) untuk kursi roda diterminal, halte, stasiun, bandara, shelter, dan tempatpemberhentian (transit) lainnya sesuai dengankewenangan pengelolaan masing-masing satuan kerjaperangkat daerah/ instansi.

Pasal6

Aksesibilitas sarana dan prasarana pada bangunan umumatau fasilitas umum dimasukkan sebagai syarat mengajukanIjin Mendirikan Bangunan.

Pasal 7

Jika bangunan umum dan fasilitas umum tidakmenyediakan aksesibilitas maka pemerintah daerah melaluiDinas yang membidangi penataan ruang kota memberikansurat teguran.

BABIVREHABILITASI

Bagian KesatuBentuk

Pasal8

Bentuk tindakan rehabilitasi, sekurang-kurangnya meliputibidang:a. medik;b. mental;c. pendidikan dan pelatihan;d. sosial; dane. vokasional.

Bagian KeduaRehabilitasi Medik

Pasal9

(1) Rehabilitasi medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8huruf a dilaksanakan agar difabel atau penyandang

cacat dapat ...

I

Page 7: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

-7-

cacat dapat mencapai kemampuan fungsional secaramaksimal.

(2) Rehabilitasi medik sebagaimana dimaskud pada ayat (1)dilakukan dengan pelayanan kesehatan secara utuh danterpadu melalui tindakan medik yang berupa pelayanan:a. dokter;b. psikologi;c. fisioterapi;d. okupasi terapi;e. terapi wicara;f. pemberian alat bantu atau alat pengganti;g. sosial medik; danh. pelayanan medik lainnya.

Bagian KetigaRehabilitasi Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 10

Rehabilitasi Pendidikan dan pelatihan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 huruf c bagi difabel ataupenyandang cacat diberikan melalui sekolah-sekolahkhusus (pendidikan khusus) dan regular (pendidikaninklusi).

Pasalll

Pendidikan inklusi dilaksanakan dengan memberikanpelatihan bagi guru-guru umum tentang pelayanankepada anak berkebutuhan khusus.

Pasal12

Pemerintah Daerah dan/ atau penyelenggara pendidikanmenyediakan guru pembimbing khusus pada sekolah-sekolah regular bagi siswa-siswi berkebutuhan khususyang membutuhkan.

Bagian KeempatRehabilitasi Sosial dan Jaminan Sosial

Pasal13

Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8hurnf d diberikan melalui bimbingan konseling(psikososial) pada sekolah-sekolah khusus dan sekolahinklusi.

Pasal14 ...

Page 8: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

-8-

Pasal14

(1) Jarninan sosial diberikan melalui jarninan sosialkesehatan dan jarninan sosial alat bantu khusus.

(2) Alat bantu khusus yang dimaksud antara lain dapatberupa kursi roda, kruk, brace, prothese, alat bantudengar, tongkat dan alat bantu melihat (kaca mata).

(3) Jaminan sosial kesehatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan melalui sistem jaminankesehatan masyarakat nasional maupun daerah.

(4) Syarat dan tata cara pemberian jarninan alat bantukhusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh Satuan KeIja Perangkat Daerah yangditunjuk oleh Walikota.

Bagian KelimaRehabilitasi Vokasional

Pasal 15

Rehabilitasi vokasional sebagaimana dimaksud dalarnPasal 8 huruf e diberikan sesuai dengan minat, bakat, danpeluang keIja yang tersedia.

Pasal 16

Rehabilitasi vokasional sebagaimana dimaksud dalarnPasal 15 diberikan melalui lembaga pelatihan keIjakhusus difabel maupun lewat pendidikan dan pelatihankeIja umum.

Pasal 17

Lembaga pelatihan keIja khusus difabel adalah Loka BinaKarya dan panti-panti atau institusi yang secara khususmenyelenggarakan pelatihan keIja bagi difabel.

Pasal 18

Pendidikan dan pelatihan keIja umum adalah BalaiLatihan KeIja dan lembaga atau institusi lain yangmenyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keIja bagiangkatan keIja.

BABV ...

Page 9: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

-9-

BAB VPENDIDIKAN

Pasal19

Pendidikan bagi difabel diberikan melalui sekolah khususdan sekolah inklusi.

Pasal20

(1) Pendidikan khusus berfungsi memberikan pelayananpendidikan bagi difabel yang memiliki kesulitan dalammengikuti proses pendidikan karena kelainan fisik,emosional, mental, intelektual, danl atau sosial.

(2) Jenis kelainan difabel terdiri atas:a. tunanetra;b. tunarungu;c. tunawicara;d. tunagrahita;e. tunadaksa;f. tunalaras;g. berkesulitan belajar;h. lamban belajar;i. autis;j. memiliki gangguan motorik;k. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat

terlarang, dan zat adiktif lain; dan1. memiliki kelainan lain, dapat juga berwujud dari dua

atau lebih kelainan yang disebut tuna ganda.

Pasal21

Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukanmelalui satuan pendidikan khUSUS, satuan pendidikanumum, satuan pendidikan kejuruan danl atau satuanpendidikan keagamaan.

Pasal22

(1) Penyelenggaraan pendidikan khusus pada satuanpendidikan khusus berbentuk:a. Taman Kanak-kanak Luar Biasa atau yang sederajat;b. Sekolah Dasar Luar Biasa atau yang sederajat;c. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa;d. Sekolah Menengah Atas Luar Biasa atau yang

sederajat;e. Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa atau yang

sederajat;f. Pendidikan Non Formal

(2) Pemerintah ...

Page 10: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 10 -

(2) Pemerintah Daerah menjamin tersedianya sumberdaya pendidikan pada satuan pendidikan khususmeliputi :a. tenaga pendidik dan kependidikan;b. sarana prasarana;c. fasilitas modifIkasi kurikulum

Pasal23

Penyelenggaraan pendidikan khusus pada satuanpendidikan umum, satuan pendidikan kejuruan dan/ atausatuan pendidikan keagamaan berbentuk pendidikaninklusi.

Pasal24

Pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraanpendidikan yang memberikan kesempatan kepada semuapeserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensikecerdasan dan/ atau bakat istimewa untuk mengikutipendidikan dalam 1 (satu) lingkungan pendidikan secarabersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Pasal25

(1) Pemerintah Daerah menunjuk paling sedikit 1 (satu)sekolah dasar, 1 (satu) sekolah menengah pertamapada setiap kecamatan dan 1 (satu) satuan pendidikanmenengah untuk menye1enggarakan pendidikaninklusi yang wajib menerima peserta didik difabelpaling sedikit 1 (satu) peserta didik dalam 1 (satu)rombongan belajar (kelas).

(2) Pemerintah Daerah menjamin tersedianya sumberdaya pendidikan inklusi pada satuan pendidikan yangditunjuk meliputi:a. tenaga pendidik dan kependidikan;b. sarana dan prasarana; danc. fasilitas modiftkasi kurikulum.

Pasal26

Pemerintah Daerah melakukanpengawasan pendidikan khususkewarganegaraannya.

pembinaan dansesuai dengan

BAB VI ...

Page 11: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 11 -

BABVIKESEMPATANKERJA

Pasal27

Dinas yang mempunyai fungsi di bidang ketenagakeIjaanmembantu menyalurkan tenaga keIja difabel ke perusahaanatau badan usaha yang ada di Daerah.

Pasal28

Dinas yang mempunyai fungsi di bidang urusan Koperasidan UMKM membantu tenaga keIja difabel yang memilikidan membutuhkan pengembangan usaha mandiri (wirausaha).

Pasal29

Dinas yang mempunyai fungsi perindustrian danperdagangan membantu menyalurkan dan/ ataumemasarkan dan/atau memamerkan produk-produk difabelsesuai program dan kewenangan yang dimiliki.

BABVIIPERANSERTADALAMPEMBANGUNAN

Pasal30

Difabel dan/atau kelompok (organisasi) difabeldiikutsertakan dalam perencanaan pembangunan di tingkatkelurahan, tingkat kecamatan dan tingkat kota.

Pasal31

Difabel dan/atau kelompok (organisasi) difabel dilibatkandalam perencanaan dan monitoring pembangunanaksesibilitas pada sarana dan prasarana fasilitas umum.

BABVIIIBANTUANSOSIAL

Pasal32

Bantuan sosial diberikan kepada difabel yang masuk kriteriakeluarga miskin.

Pasal33 ...

Page 12: WALIKOTA SURAKARTA - pprbm-solo.orgpprbm-solo.org/wp-content/uploads/2017/03/5104PERWALI_NO_9_TAH… · c. fisioterapi; d. okupasi terapi; e. terapi wicara; f. pemberian alat bantu

- 12 -

Pasal33

Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32dapat berupa uang atau barang sesuai kebutuhan difabelbersangkutan.

Pasal34

Syarat dan tata cara pemberian bantuan sosialsebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 akan dilakukanoleh satuan keIja perangkat daerah yang ditunjuk olehWalikota.

BAB IXKETENTUANPENUTUP

Pasal35

Peraturan Walikota 1m mulai berlaku sejak tanggaldiundangkan.

Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Walikota ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kota Surakarta.

Ditetapkan di Surakartapada tanggal ~4 Mti ~Ol~

WALIKOTASURAKARTA,

C77JF~FX. HADI RUDYATMO

Diundangkan di Surakartapada tanggal =t1 ttGi t?,O l?>

BE TA DAERAH KOTASURAKARTATAHUN Q.Q\3 NOMOR l~Bum SUHARTO