virus influenza termasuk dalam famili orthomyxovirus yang terdiri dari 3 tupe ayaitu a

15
PENDAHULUAN Pada tanggal 25 April 2003, Pusat Influenza Nasional di Belanda melaporkan bahwa 83 kasus yang dikonfirmasi infeksi virus influenza A (H7N7) pada manusia telah terjadi di kalangan pekerja unggas dan keluarganya sejak wabah H7N7 dimulai pada unggas pada akhir Februari 2003. Sebagian besar (79 kasus) dari orang-orang ini memiliki konjungtivitis, dan 6 dari mereka dengan konjungtivitis juga melaporkan gejala influenza-like illness (ILI) (misalnya, demam, batuk, nyeri otot). Satu orang hanya memiliki ILI (tidak konjungtivitis) dan 2 orang memiliki penyakit ringan yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai ILI atau konjungtivitis. Selain itu, satu individu, dokter hewan 57 tahun yang mengunjungi salah satu peternakan terinfeksi pada awal April, meninggal pada 17 April sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome) dan komplikasi terkait dari infeksi H7N7. Pada hakekatnya, pencegahan, pengenalan dan penegakan diagnosis avian influenza A (H7N7) sangat diperlukan karena hal ini menentukan terapi dan tatalaksana awal terbaik yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. Untuk itu, juga diperlukan adanya motivasi untuk senantiasa mengikuti perkembangan terbaru ( update ) terhadap virus H7N7 ini.

Upload: rd-napitupulu

Post on 02-Dec-2015

280 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

PENDAHULUAN

Pada tanggal 25 April 2003, Pusat Influenza Nasional di Belanda

melaporkan bahwa 83 kasus yang dikonfirmasi infeksi virus influenza A (H7N7)

pada manusia telah terjadi di kalangan pekerja unggas dan keluarganya sejak

wabah H7N7 dimulai pada unggas pada akhir Februari 2003. Sebagian besar (79

kasus) dari orang-orang ini memiliki konjungtivitis, dan 6 dari mereka dengan

konjungtivitis juga melaporkan gejala influenza-like illness (ILI) (misalnya,

demam, batuk, nyeri otot). Satu orang hanya memiliki ILI (tidak konjungtivitis)

dan 2 orang memiliki penyakit ringan yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai

ILI atau konjungtivitis. Selain itu, satu individu, dokter hewan 57 tahun yang

mengunjungi salah satu peternakan terinfeksi pada awal April, meninggal pada 17

April sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome)

dan komplikasi terkait dari infeksi H7N7.

Pada hakekatnya, pencegahan, pengenalan dan penegakan diagnosis avian

influenza A (H7N7) sangat diperlukan karena hal ini menentukan terapi dan

tatalaksana awal terbaik yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya

komplikasi yang tidak diharapkan. Untuk itu, juga diperlukan adanya motivasi

untuk senantiasa mengikuti perkembangan terbaru (update) terhadap virus H7N7

ini.

2.1.Virus Avian Influenza

2.1.1.Pendahuluan

Virus influenza termasuk dalam famili orthomyxovirus ber-evnvelope (100

nm) yang terdiri dari 3 tipe yaitu A, B, dan C. Virus Influenza A dapat

menginfeksi unggas, termasuk ayam, itik, angsa, kalkun dan berbagai jenis burung

dara, burung camar, burung elang, babi, kuda, anjing laut serta manusia.

Sementara virus Influenza B dan C hanya menginfeksi manusia, yang dapat

menyebabkan penyakit dengan gejala yang ringan dan tidak fatal sehingga tidak

terlalu menjadi masalah. Virus influenza A dibedakan menjadi banyak subtipe

berdasarkan petanda berupa tonjolan protein pada permukaan sel virus. Ada 2

protein petanda virus influenza A yaitu hemaglutinin dilambangkan dengna H dan

protein neuraminidase dilambangkan dengan N. Ada 15 macam protein H, H1

Page 2: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

hingga H15, sedangkan N terdiri dari sembilan macam, N1 hingga N9. Kombinasi

dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak sekali varian subtipe dari virus

influenza tipe A.1,2

Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi unggas yang

merupakan pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe A disebut juga sebagai

avian influenza. Di lain pihak, tidak semua subtipe virus influenza tipe A

menyerang manusia. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah dari

kelompok H1, H2, H3, serta N1 dan N2, disebut juga sebagai human influenza.1

Virus avian influenza ini dibungkus oleh glikoprotein dan dilapisi oleh

lemak ganda (bilayer lipid). Glikoprotein HA (hemaglutinin) dan NA

(neuroaminidase) merupakan protein permukaan yang sangat berperan dalam

penempelan dan pelepasan virus dari sel inang. Protein HA (hemaglutinin)

merupakan bagian terbesar dari spike yaitu 80% dan NA (neuroaminidase)

sebesar 20%. Sedangkan NP (nukleoprotein) dan M (matriks) digunakan untuk

membedakan antara virus influenza A dengan B atau C. Virus influenza A ini

bersifat sangat mudah mutasi, terutama pada HA (hemaglutinin) dan NA

(neuroaminidase).2

2.1.2.Sifat-sifat Virus Avian Influenza

Virus influenza pada unggas mempunyai sifat dapat bertahan di air

samapai 4 hari pada suhu 22oC dan lebih dari 30 hari pada suhu 0oC. Di dalam

tinja unggas dan dalam tubuh unggas sakit dapat hidup lama, tetapi mati pada

pemanasan 60oC selama 30 menit atau 56oC selama 3 jam dan pemanasan 80oC

selama 1 menit. Virus akan mati dengan deterjen, disinfektan misalnya formalin,

cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%.1

Salah satu ciri yang penting dari virus influenza adalah kemampuannya

untuk mengubah antigen permukaannya (H dan N) baik secara cepat/ mendadak

maupun lambat (bertahun-tahun). Peristiwa terjadinya perubahan besar dari

struktur antigen permukaan yang terjadi secara singkat disebut antigenic shift.

Bila perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit disebut antigenic

drift. Antigenic shift hanya terjadi pada virus influenza A, sedangkan antigenic

drift hanya terjadi pada virus influenza B, sedangkan virus influenza C relatif

Page 3: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

stabil. Teori yang mendasari terjadinya antigenic shift adalah penyusunan kembali

dari gen-gen pada H dan N di antara human dan avian influenza virus melaui

perantara pejamu ketiga. Satu hal yang yang perlu diperhatikan bahwa adanya

proses antigenic shift akan memungkinkan terbentuknya virus baru yang lebih

ganas, sehingga keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi sistemik yang

berat karena sistem imun pejamu baik seluler maupun humoral belum sempat

terbentuk.1

Sejak dulu diduga kondisi yang memudahan terjadinya antigenic shift

adalah adanya penduduk yang bermukim di dekat daerah peternakan unggas dan

babi. Karena babi bersifat rentan terhadap infeksi baik oleh avian maupun human

virus maka hewan tersebut dapat berperan sebagai lahan pencampur (mixing

vessel) untuk penyusunan kembali gen-gen yang berasal dari kedua virus tersebut,

sehingga menyebabkan terbentuknya subtipe virus yang baru. Akhir-akhir ini

diketahui adanya kemungkinan mekanisme sekunder untuk terjadinya perubahan

ini. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada beberapa dari

15 subtipe virus influenza yang terdapat pada populasi burung di mana manusia

dapat berfungsi sebagai lahan pencampur. Bukti yang nyata akan peristiwa ini

adalah terjadinya pandemi pada tahun 1957 oleh subtipe virus H2N2, dan tahun

1968 oleh pandemi virus H3N2.1

2.1.3.Transmisi Virus Avian Influenza

Virus avian influenza (AI) berkembang biak pada jaringan seperti saluran

pernapasan, pencernaan, pembuluh darah, limfosit, syaraf, ginjal dan atau sistem

reproduksi. AI (avian influenza) dikeluarkan dari hidung, mulut, konjungtiva dan

kloaka unggas terinfeksi. Penularan bisa terjadi dengan kontak langsung dari

unggas terinfeksi dan unggas peka melalui saluran pernapasan, konjungtiva, lendir

dan tinja. Juga secara tidak langsung misalnya debu yang mengandung virus, air

minum, petugas, peralatan kandang, sepatu, baju, kendaraan, lalat juga

mempunyai peranan dalam menyebarkan AI.2

Bahan infeksius pada unggas adalah tinja dan sekret saluran nafasnya.

Penularan dapat terjadi dari unggas ke unggas, ke hewan lain dan kini ke manusia.

Selain itu, transmisi dapat terjadi dari lingkungan ke manusia, dapat terjadi pada

Page 4: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

air yang terkontaminasi yaitu kolam renang yang secara langsung masuk melalui

hidung dan konjungtiva, dan dari kontaminasi tangan terhadap infeksi.3

2.2. Avian Influenza A (H7N7)

2.2.1.Definisi Avian Influenza A (H7N7)

Penyakit Flu Burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang

disebabkan virus influenza yang ditularkan oleh unggas. Influenza A (H5N1)

merupakan penyebab wabah flu burung pada hewan di Hong Kong, Cina,

Vietnam, Thailand, Indonesia, Korea, Jepang, Laos, Kamboja kecuali Belanda

(H7N7).2

Secara umum, influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran

pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala, dan

sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif. Lama sakit

berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri. Sedangkan gejala

(avian influenza) yang ada pada manusia seperti demam, batuk, sakit

tenggorokan, sakit kepala, nyeri sendi sampai infeksi selaput mata

(konjungtivitis). Bila keadaan semakin memburuk dapat terjadi acute severe

respiratory distress dan pneumonia yang menyebabkan kematian.2,4

2.2.2.2.Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus influenza A (H7) Lainnya

Virus H7 adalah sekelompok virus influenza A yang biasanya beredar di

antara burung. Meskipun beberapa virus H7 (H7N2, H7N3 dan H7N7) kadang-

kadang telah ditemukan menginfeksi manusia, tidak ada laporan mengenai infeksi

virus H7N9 pada manusia sebelumnya, hingga mereka yang baru dilaporkan dari

China.

Hingga 5 April 2013, Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana China

telah memberitakan kepada WHO adanya total 14 kasus terkonfirmasi infeksi

virus influenza A (H7N9) pada manusia di China.7

Selain 3 kasus manusia dengan infeksi virus AI (H7N9) (dua dari

Shanghai dan satu dari Anhui) yang dilaporkan pada 31 Maret 2013, kasus baru

berasal dari Shanghai (4), provinsi Jiangsu (4) dan provinsi Zhejiang (3). Dari 14

pasien, 6 tewas. Lebih dari 400 kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sedang

dimonitor.7

Page 5: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

Pengujian retrospektif terhadap kasus baru yang terlaporkan infeksi

respiratorik parah mungkin menemukan tambahan, sebelumnya tidak dikenal

kasus A (H7N9). Saat ini, sumber infeksi tidak diketahui. Tidak ada bukti untuk

melanjutkan penularan dari manusia ke manusia. Hasil uji pendahuluan yang

disediakan oleh WHO pusat berkolaborasi di China menunjukkan bahwa virus

berasal dari burung dan rentan terhadap inhibitor neuraminidase oseltamivir dan

zanamivir.7

2.2.2.3.Kelompok Resiko Tinggi

Kelompok yang perlu diwaspadai dan beresiko tinggi terinfeksi flu burung

adalah:8

a. Pekerja peternakan atau pemprosesan unggas (termasuk dokter hewan atau

insinyur peternakan)

b. Pekerja laboratorium yang memproses sampel pasien atau unggas terjangkit

c. Pengunjung peternakan atau pemprosesan unggas (1 minggu terakhir)

d. Pernah kontak dengan unggas (ayam, itik, burung) sakit atau mati mendadak

yang belum diketahui penyebabnya dan atau babi serta produk mentahnya

dalam 7 hari terakhir

e. Pernah kontak dengan penderita AI konfirmasi dalam 7 hari terakhir.

2.2.3.Patogenesis

Penyebaran virus avian influenza terjadi melaui udara (droplet infection)

dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas

atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus yang

tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung

asam sialat yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan

dengan virus influenza berkaitan dengan spesies dari mana virus berasal. Virus

avian influenza manusia (human influenza virus) dapat berikatan dengan alpha

2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel di mana didapatkan residu

galaktosa melaui ikatan 2,6 linkage. Virus AI yang berikatan dengan membran sel

mukosa melalui ikatan yang berbeda yaitu ikatan 2,3 linkage. Adanya perbedaan

pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab

mengapa virus AI tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia.

Page 6: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

Mukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga

perlekatan virus dengan sel epitel saluran napas dapat dicegah. Tetapi virus yang

mengandung protein neuraminidase pada permukaannya dapat memecah ikatan

tersebut. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas

untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. Replikasi virus terjadi selama 4-

6 jam sehingga dalam waktu singkat virus dapat menyebar ke sel-sel di dekatnya.

Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada

sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan

intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan

terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan

inklusi.1

2.2.4.Diagnosis Avian Influenza

2.2.4.1.Manifestasi Klinis Avian Influenza

2.2.4.1.1.Gejala pada Hewan Unggas

Avian influenza yang lazim disebut flu burung, yang ganas dapat muncul

dengan tiba-tiba di kandang dan banyak ayam yang mati tanpa gejala yang

termonitor seperti depresi, lesu, bulu rontok, dan panas. Kerabang telur yang

diproduksi lembek dan segera diikuti pemberhentian produksi. Muka dan pial

kebiruan, kaki kemerahan dan udem. Ayam mengalami diare dan terlihat sangat

haus, pernapasan terlihat berat, terjadi perdarahan pada kulit tanpa bulu.2

2.2.4.1.2.Gejala pada Manusia

Masa inkubasi avian influenza sangat pendek yaitu 3 hari, dengan rentang

2-4 hari. Manifestasi klinis avian influenza pada manusia terutama terjadi di

sistem respiratorik mulai dari yang ringan sampai yang berat. Manifestasi klinis

avian influenza secara umum sama dengan gejala ILI (Influenza Like Illness) yaitu

batuk, pilek dan demam. Demam biasanya cukup tinggi yaitu >38oC. Gejala lain

berupa sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia dan malaise.1

Ada pun keluhan gastrointestinal berupa diare dan keluhan lain berupa

konjungtivitis. Spektrum klinis bisa sangat bervarisasi, mulai dari asimtomatik flu

ringan hingga berat, pneumonia dan banyak yang berakhir dengan ARDS ( Acute

Respiratory Distress Syndrome).1

Page 7: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

2.2.4.2.Pemeriksaan Laboratorium

Beberapa tes cepat yang tersedia untuk mendeteksi antigen influenza A

dan B atau aktivitas neuraminidase, yang dapat membedakan antara influenza A

dan B. Spesifisitas tes ini baik hingga sangat baik, tetapi sensitivitas bervariasi

antara sekitar 60% dan 90%, tergantung pada jenis sampel, usia pasien, dan durasi

penyakit. Diagnosis juga dapat dilakukan dengan kultur virus atau dengan RT-

PCR.  Ketika pneumonia viral hadir, pewarnaan Gram pada sputum menunjukkan

sedikit hingga banyak leukosit polimorfonuklear (PMN), tapi jarang menunjukkan

bakteri. Pemeriksaan radiografi toraks menunjukkan infiltrat bilateral yang

mungkin dalam bentuk infiltrat difus interstisial, edema paru perihilar, atau

opasifikasi yang padat. Pada hitung darah, leukositosis dengan pergeseran ke kiri

secara bervariasi hadir. Diagnosis definitif avian influenza dapat memiliki dampak

yang signifikan terhadap manajemen medis. Dalam populasi anak, deteksi antigen

influenza A mengakibatkan penurunan penggunaan antibiotik, penurunan durasi

penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap, dan peningkatan penggunaan

antivirus.9

2.2.5.Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan avian influenza adalah: istirahat, peningkatan

daya tahan tubuh, pengobatan antiviral, pengobatan antibiotik, perawatan

respirasi, antiinflamasi, imunomodulator.1

Antiviral sebaiknya diberikan pada awal infeksi yakni pada 48 jam

pertama. Adapun pilihan obat:1

1. Penghambat M2: a. Amantadin (symadine) b. Rimantidin (flu-madine).

Dengan dosis 2x/hari 100 mg atau 5 mg/kgBB selama 3-5 hari.

2. Penghambat neuraminidase (WHO): a. Zanamivir (relenza), b. Oseltamivir

(tamiflu). Dengan dosis 2 x 75 mg selama 1 minggu.

Sebagai profilaksis, bagi mereka yang berisiko tinggi, digunakan

oseltamivir dengan dosis 75 mg, sekali sehari selama lebih dari 7 hari (hingga 6

minggu).1

2.2.7.Pencegahan

Page 8: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

Secara umum cara pencegahan terkena flu adalah tetap menjaga daya

tahan tubuh, makan makanan seimbang, istirahat teratur dan olahraga teratur. Dan

kebiasaan mencuci tangan secara teratur juga perlu dilakukan. Sebenarnya

manusia memiliki imunitas terhadap infeksi virus influenza yang beredar, yaitu

imunitas lokal/mukosa pada saluran pernafasan yang menghasilkan

immunoglobulin A (IgA) dan immunoglobulin M & G (Ig M dan IgG) yang

bersifat humoral dan spesifik. Namun karena sifat virus influenza yang selalu

mengalami perubahan antigen dan terbentuknya subtipe baru, sehingga imunitas

alamiah ini tidak banyak bermanfaat bagi pertahanan tubuh kita terhadap infeksi.

Hingga saat ini belum ada vaksin yang memberikan proteksi terhadap infeksi

virus influenza A (H7N7).2,6

Biosekuriti perlu dilakukan, yang secara garis besar berkaitan dengan lalu

lintas unggas dan manusia serta sanitasi lingkungan ternak. Berikut ini adalah

beberapa tindakan yang tercakup dalam biosekuriti:2

1. Membatasi secara ketat lalu lintas unggas, produk unggas, pakan, kotoran,

bulu, dan alas kandang

2. Membatasi lalu lintas pekerja atau orang dan kendaraan yang keluar masuk

lokasi peternakan

3. Peternak dan orang yang hendak masuk peternakan ayam (unggas) harus

mengenakan pakaian pelindung seperti masker, kaca mata pelindung

(goggle), sarung tangan dan sepatu.

4. Mencegah kontak antara unggas dengan burung liar atau burung air, tikus, dan

hewan lain.

5. Melakukan desinfeksi terhadap semua bahan, sarana, dan prasarana

peternakan, termasuk bangunan kandang dengan menggunakan desinfektan

yang sudah direkomendasikan seperti asam parasetat, hidroksi peroksida,

sediaan ammonium kuartener, formaldehid/formalin 2 – 5 %, iodoform

kompleks (iodine), senyawa fenol, dan natrium/kalium hipoklorit.

Pencegahan yang lain adalah dengan depopulasi. Depopulasi adalah

tindakan pemusnahan selektif terhadap unggas yang diindikasikan menderita flu

burung dan juga terhadap unggas – unggas yang diindikasikan terjangkit virus flu

Page 9: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

burung meskipun unggas tersebut masih tampak sehat. Depopulasi ini merupakan

tindakan darurat hingga vaksin yang efektif dan handal ditemukan. Pembakaran

dan penguburan dilakukan di areal peternakan.2

Khusus untuk pekerja peternakan dan pemotongan hewan ada beberapa

anjuran WHO (2006) yang dapat dilakukan, yaitu:2

1. Semua orang yang kontak dengan binatang yang telah terinfeksi harus sering-

sering mencuci tangan dengan sabun. Mereka yang langsung memegang dan

membawa binatang yang sakit sebaiknya menggunakan desinfektan untuk

membersihkan tangannya.

2. Mereka yang memegang, membunuh dan membawa atau memindahkan

unggas yang sakit dan atau mati karena flu burung seharusnya melengkapi diri

dengan baju pelindung, sarung tangan karet, masker, kaca mata goggle dan

juga sepatu boot.

3. Ruangan kandang perlu selalu dibersihkan dengan prosedur yang baku dan

memperhatikan faktor keamanan petugas.

4. Pekerja peternakan, pemotongan dan keluarganya perlu diberi tahu untuk

melaporkan ke petugas kesehatan bila mengidap gejala-gejala pernapasan,

infeksi mata dan gejala flu lainnya.

5. Dianjurkan juga agar petugas yang dicurigai punya potensi tertular ada dalam

pengawasan petugas kesehatan secara ketat. Ada yang menganjurkan

pemberian vaksin influenza, penyediaan obat anti virus dan pengamatan

perubahan secara serologi pada pekerja ini.

Pencegahan terbaik, khususnya untuk masyarakat umum antara lain

dengan menjaga kesehatan tubuh, makan bergizi, istirahat cukup dan menjaga

kebersihan seperti membudidayakan kembali kebiasaan mencuci tangan. Orang-

orang yang sedang menderita influenza harus beristirahat, minum banyak dan jika

keluhan tidak membaik dalam beberapa hari segera memeriksakan diri ke

pelayanan kesehatan terdekat. 2

KESIMPULAN

Penyakit avian influenza A (H7N7) merupakan suatu penyakit yang dapat

dicegah. Pencegahan terbaik terhadap avian influenza antara lain dengan menjaga

Page 10: Virus Influenza Termasuk Dalam Famili Orthomyxovirus Yang Terdiri Dari 3 Tupe Ayaitu A

kesehatan tubuh, makan bergizi, istirahat cukup dan menjaga kebersihan seperti

membudidayakan kembali kebiasaan mencuci tangan. Orang-orang yang sedang

menderita influenza harus beristirahat, minum banyak dan jika keluhan tidak

membaik dalam beberapa hari segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan

terdekat. Tidak ada transmisi manusia ke manusia yang efisien dari strain virus

avian influenza A (H7N7) yang terdeteksi. Hingga saat ini belum ada vaksin yang

memberikan proteksi terhadap infeksi virus influenza A (H7N7).