viii siklus menstruasi-2

Download Viii Siklus Menstruasi-2

If you can't read please download the document

Upload: tommy-tomz-arisandy

Post on 25-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Fisiologi Siklus Menstruasi Fisiologi Siklus Menstruasi

Fisiologi Siklus Menstruasi Siklus Ovarium: -Embrio perempuan mempunyai 4 -7 juta folikel primordial. -Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa. -30 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel (siklus bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel). -Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel deGraaf, berdiameter 25 mm). -Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah siklus.

Fisiologi Siklus Menstruasi

Jumlah sel germinativum pada ovarium manusia:

Fisiologi Siklus Menstruasi

Ilustrasi Seleksi Folikel: Hanya satu folikel matang yang menjadi dominan. Ratusan folikel lain menjadi atretik. 99% dari seluruh folikel mengalami kematian sel yang terprogram (apoptosis). Folikel dominan yang masih bertahan dibantu oleh FSH, epidermal growth factor (EGF), transforming growth factor beta (TGF-), basic fibroblast growth factor (bFGF), insulin-like growth factor (IGF-1) dan estrogens.

Fisiologi Siklus Menstruasi Perkembangan Folikel (1): Folikel primordial umumnya ditemukan pada korteks ovarium.

Fisiologi Siklus Menstruasi Perkembangan Folikel (2):

Fisiologi Siklus Menstruasi Perubahan morfologis dan endokrin pada siklus menstruasi:

Fisiologi Siklus Menstruasi Corpus luteum (yellow body): Bekas folikel yang pecah setelah ovulasi, berkembang menjadi corpus luteum. Tanda sitomorfologisnya berupa vaskularisasi baru dari sel granulosa yang semula avaskuler Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL) terbentuk. Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk biosintesis progesteron Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi vaskularisasi baru dari Sel-sel granulosa

Fisiologi Siklus Menstruasi Perubahan-perubahan Endometrium: Endometrium mengandung: epithel mukosa, epithel kelenjar, endometrial stroma, jaringan ikat dengan fibroblas dan makrofag. Estradiol menyebabkan proliferasi luas endometrium akibat meningkatnya mitosis seluler. Estradiol melekat ke reseptor estrogen yang akan merangsang reseptor progesteron. Endometrium akan menjadi sensitif terhadap progesteron pada fase sekresi dalam siklus (O Malley et al. 1991). Ketebalan Endometrium bertambah dari 1 mm pada hari ke-1 hingga 7-8 mm pada hari ke 14.

Fisiologi Siklus Menstruasi Corpus-luteum gravidum (Kehamilan): Bila terjadi fertilisasi dan implantasi, human choriogonadotrophin (hCG), yang mirip dengan molekul LH, akan menstimulasi corpus luteum, untuk menghasilkan progesteron secara berkesinambungan untuk memelihara kehamilan. Bila tidak terjadi kehamilan, corpus luteum akan mengalami luteolysis . Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta (tumor necrosis factor), dan makrofag akan menginfiltrasi jaringan kapiler sehingga menyebabkan regresi dari corpus luteum dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans).

Fisiologi Siklus Menstruasi Fertilisasi dan implantasi (1): Transportasi sperma: Transportasi melalui vas deferens ke vesikula seminalis merupakan transport pasif Setelah transport aktif (ejakulasi), transportasi sperma di vagina dan uterus akan berlangsung secara pasif. pH vagina yang asam akan diimbangi oleh cairan seminalis yang alkalis. Sperma berpenetrasi dalam lendir serviks dengan kecepatan 2-3 mm/menit. Kontraksi akan menghisap sperma ke dalam rongga uterus (transportasi pasif) Sperma yang mati akan terfagosit di dalam serviks. Konsistensi lendir serviks menyebabkan sperma tak dapat lewat sebelum hari ke 9 siklus dan 2-3 hari setelah ovulasi.

Fisiologi Siklus Menstruasi Fertilisasi dan Implantasi (2): Kapasitasi Destabilisasi membran sel plasma kepala spermatozoa yang terjadi selama melewati saluran reproduksi perempuan. Gambaran skematis proses kapasitasi. Membran sel di destabilisasi dengan terjadinya pelepasan kolesterol. Progesteron meningkatkan gerak sperma dan memudahkan penetrasi ke zona pellucida

Fertilisasi dan Implantasi Reaksi akrosomal dipicu secara fisiologis oleh kontak spermatozoa dengan zona pellucida (3): Lapisan akrosomal paling luar dan membran plasma menyatu, diikuti dengan pelepasan hyaluronidase dan acrosin. Kedua-duanya mempunyai efek lysis dan membantu penetrasi ke zona pellucida.

Fertilisasi dan Implantasi Fertilisasi (4): Setelah sperma berpenetrasi, sel telur melepaskan granulae yang menonaktifkan spermatozoa lain dan membuat zona pellucida impermiabel (pencegahan multi fertilisasi). Secara Anatomi, fertilisasi terjadi saat transisi isthmo-ampullar tuba Falopii. Difusi pertama terjadi di sini. Embrio pada tahap awal dinutrisi oleh piruvat dan laktat dari uterus. Embrio mencapai rongga uterus 4-5 hari setelah konsepsi pada tingkat morula.

Fertilisasi dan Implantasi Saat Nidasi (Timing of nidation): 5.9 -7.5 hari setelah konsepsi Sinsisiotrofoblas tumbuh secara invasif ke dalam decidua dan stroma endometrium diikuti dengan erosi pembuluh darah dan invasi sistem vaskuler (pertukaran gas and nutrisi).