Bumi sebagai bahan bangunan saat ini (1983)

Dalam mungkin pengaturan berteknologi tinggi dari Pompidou Centre, sebuah pameran digelar pada penutupan 1981 yang mungkin telah menandai era baru dalam pengakuan bahan bangunan tradisional. Berjudul Des Arsitektur de Terre ou l'Avenir d'une Tradisi Millénaireit diselenggarakan oleh Jean Dethier dengan bantuan tim desainer, sejarawan, draughtsmen, model pembuat, pembangun layar dan produsen theproduits culturelsdesigned untuk menemani pameran, yang namanya diisi tiga halaman katalog boros diproduksi. Hal ini dimaksudkan bahwa pameran harus rehoused di lokasi bergengsi di berbagai negara selama 5 tahun berikutnya, dan itu adalah keinginan kuat dari Dethier dan timnya mengatur bahwa itu akan mempromosikan kebangkitan di gedung bumi.

Des Arsitektur de Terreplaced penekanan besar pada keindahan bumi dan bangunan lumpur dengan foto-foto menggoda contoh dari berbagai belahan dunia. Mereka dipasang di punggung panel, dibuat agak anehnya dari fiberglass, yang begitu keras menekankan sifat dekoratif beberapa bangunan dalam materi ini untuk membuat sebuah rumah, citra Noddy-lahan jahe. Untungnya, panel dibentuk tidak bisa mengurangi kualitas mengesankan dari contoh ilustrasi, meskipun mereka mencerminkan keberpihakan Jean Dethier untuk estetika subjek dalam bagian seperti 'De L'Ornamen???', 'De La Sensualit 'e???', 'Du Confort des Arsitektur de Terre' (Dethier, 1982). Paruh pertama dari pameran ini dikhususkan untuk bangunan tradisional, dengan mengklaim keturunan dari 10 000 tahun untuk membangun Yerikho dan Menara Babel. Contoh menakjubkan dari bangunan bumi di Sahara, Timur Tengah Amerika Latin, China dan India dengan taburan dari Eropa dan Amerika Utara, menggaris bawahi universalitas kerja materi. Namun paruh kedua pameran, agak tak meyakinkan disajikan sebagai arsitektur kantor gambar besar, ditampilkan di bawah anglepoise lampu yang tak terhitung desain dari sejumlah arsitek yang sekarang menggunakan bumi sebagai bahan struktural, terutama di Afrika Utara dan Amerika Serikat. Pada saat ini, hubungan antara dua bagian dari pameran tampak agak ramping, perubahan ditandai dalam presentasi memiliki makna simbolis yang tidak dimaksudkan oleh penyelenggara. Namun demikian, contoh yang ditampilkan, yang jumlahnya jauh

melebihi dari 200, disajikan menarik, gambar yang lebih glamor yang ditandai apa yang dapat dilihat sebagai pandangan romantis arsitektur di bumi.

Beberapa bulan sebelumnya, pada Mei 1981, sebuah 'Lokakarya Internasional tentang Bangunan terbuat dari tanah di Daerah Gempa' diadakan di Albuquerque, New Mexico. Sebagian besar didanai oleh National Science Foundation of Washington DC, itu didukung dan diakomodasi oleh University of New Mexico di Albuquerque dan diselenggarakan oleh kekhawatiran INTERTECT yang berbasis di Dallas, yang mengkhususkan diri dalam perumahan di daerah rawan bencana. Nilai estetis dari bangunan bumi ada hampir tidak menyebutkan. Jika pameran di Pompidou Centre difokuskan pada kualitas visual arsitektur seperti itu, konferensi di New Mexico membawa kelemahan ke bantuan tajam. Konstruksi bumi sangat rentan terhadap bahaya alam tertentu, dan menjadi bahan dengan massa yang cukup besar dan berat, itu bisa mematikan ketika runtuh. Dari semua bencana alam yang sangat rawan, bangunan bumi mungkin paling terpengaruh oleh gempa bumi. Yang tak terduga sifat gerakan seismik, dan kecepatan yang luar biasa dan tentu saja dari guncangan gempa, subjek dinding lumpur gerakan kekerasan. Pengaruh 'humping aksi' yang terjadi ketika guncangan yang dirasakan di arah yang berbeda secara bersamaan atau dalam suksesi cepat, membuat gerakan di dinding yang menyebabkan atap jatuh masuk. Dalam serangkaian makalah yang luar biasa untuk jumlah mereka dan kadang-kadang, kompleksitas teknis, pihak berwenang tentang gempa bumi, insinyur, arsitek dan perwakilan lembaga-lembaga internasional menggambarkan hasil tindakan seismik di kota-kota dan desa-desa konstruksi lumpur. Mereka terdaftar sejauh mana korban, menunjukkan slide kehancuran dan di sejumlah kasus, menggambarkan masalah melakukan penelitian ke dalam metode aman bangunan di bumi.

Masalah cukup besar. Jika teknologi konstruksi bumi mungkin sederhana, teknologi untuk pengujian itu rumit dan mahal. Metode penguatan bangunan yang ada, teknik penahan langit-langit dan atap ke sisi dan ujung dinding, tes pada jenis retak dan kegagalan akibat tekanan tertentu diberikan pada struktur sederhana yang dijelaskan secara rinci. Unblessed dengan alat bantu teknologi

canggih untuk penelitian, beberapa kontributor menggambarkan solusi penengah, seperti mobil datar kereta api dan panjang lintasan yang digunakan untuk menguji efek guncangan di tanah simulasi (mobil datar tidur) yang rumah lumpur telah khusus dibangun. Tapi bagaimana orang bisa yakin bahwa guncangan yang diberikan dengan cara ini sebanding dengan yang dialami dalam gempa bumi? Bahkan para insinyur cerdik di Roorki, India, di mana eksperimen ini dilakukan, tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Beberapa struktur konvensional dibangun adalah bukti terhadap gempa bumi dan batu atau puing-puing dinding batu dapat sebagai berbahaya sebagai yang tanah. Tetapi struktur lumpur-built rentan terhadap bahaya lain, terutama banjir dan curah hujan deras yang dapat melemahkan pondasi atau membasuh dinding, sama sekali. Dalam iklim kering mereka masih tunduk pada erosi dan serangan rayap atau serangga lainnya. Kapur dan garam juga dapat menyerang dinding lumpur dan tikus, burung dan hewan domestik seperti kambing, semua bisa berkontribusi terhadap kerusakan. Isu tersebut tidak dibahas dalam lokakarya Albuquerque, yang pada dasarnya ditujukan untuk bahaya gempa bumi, namun, mereka harus ditambahkan ke daftar kelemahan yang tidak disebutkan dalam pameran Paris, tapi yang harus diakui jika 'bumi kebangkitan kembali' yang pernah untuk menjadi kenyataan.

Bahkan, untuk sebagian besar dunia kebangkitan bumi sebagai bahan bangunan adalah konsep berarti, dalam konstruksi lumpur, di salah satu bentuknya, masih merupakan metode adat bangunan. Tapi pengaruh arsitektur barat, dan status yang diberikan di negara-negara berkembang dengan penggunaan material modern telah menyebabkan pemecatan luas dari metode lama. Beton, konstruksi rangka baja dan kaca memiliki semua prestise yang diperoleh, bahkan jika mereka mahal, tidak perlu digunakan dan climatically pantas. Standar untuk membangun berdasarkan model Barat sering dipanggil untuk membenarkan penggunaan bahan impor dan penolakan yang tradisional, sedangkan daerah-daerah potensi kegagalan dalam membangun bumi yang disebutkan di atas, yang dikutip dalam mendukung kebijakan pembongkaran. Dalam keadaan seperti itu, manfaat dari arsitektur lumpur diabaikan. Ini manfaat memperpanjang jauh melampaui kualitas estetika diilustrasikan di Pompidou Centre. Di tempat pertama, bumi, tanah atau lumpur murah untuk memperoleh hampir tanpa biaya sendiri, dapat

diperoleh pada atau dekat lokasi bangunan, setidaknya secara teori. Bangunan di lumpur bisa padat karya dan tidak memerlukan teknik yang canggih,

peralatan khusus, atau lebih dari tingkat sederhana pelatihan dalam keterampilan bangunan. Ini berarti bahwa itu dapat diakses dengan terampil dan miskin, sehingga bangunan self-help yang mungkin di antara orang-orang yang bekerja di bidang pertanian atau pekerjaan pedesaan lainnya. Tidak seperti kayu, itu bukan bahan terbarukan, tetapi pasokan yang luas dan siap. Selain itu dapat didaur ulang sehingga bahkan bata bumi dijemur yang telah rusak atau retak, dapat dipecah dan dicampur untuk digunakan lagi.

Lumpur adalah bahan kompresi, yaitu, dapat mengambil cukup banyak tekanan vertikal dan berat tambahan dalam bentuk lantai tambahan, balok kayu, atap kayu dan sering, beberapa tingkat. Ini memiliki sedikit atau tidak ada kekuatan tarik, bagaimanapun, dan ini berarti bahwa itu bukan bahan yang mencakup baik dalam cara bahwa balok kayu, atau bahkan lempengan batu, mungkin. Berbagai solusi cerdas untuk masalah ini telah berkembang di kalangan masyarakat adat di mana penggunaan lumpur telah dikenal selama beberapa generasi, bahkan selama berabad-abad. Suksesi kubah halus-tempa batu bata dijemur dibangun untuk rentang rute bazaar di Iran, parabola lumpur kubah bata tinggi dengan langkah tanah pada permukaan eksterior untuk digunakan selama pemeliharaan, dibangun oleh orang-orang Mousgoum dari Kamerun. Ini mungkin tampaknya menjadi solusi universal untuk masalah-masalah teknis yang mencakup ruang dengan batu bata lumpur, tapi tanah tidak konsisten dalam komposisi mereka dan setiap jenis tanah yang digunakan untuk membangun teknik tuntutan paling cocok untuk itu (Argawal, 1981). Penguatan adalah salah satu cara di mana tanah diberikan kekuatan yang lebih besar dan ketahanan. Wattleand - memulaskan , Inggris dinding cladding sistem tradisional memanfaatkan kekuatan tarik dan ringan dari pial terjalin dan kapasitas memulaskan tanah liat untuk mengisi semua celah . Liat tidak ikatan baik dengan kayu namun, dan beberapa tanah liat akan kering dan melepaskan diri dari framing kayu. Pial ini menyediakan tekstur secara mendalam yang memberikan banyak ' kunci' untuk tanah liat . Kegunaan yang sama dari kayu , Withies dan kulit yang dapat ditemukan di banyak bagian dunia . Bumi yang mungkin hanyut dalam badai hujan tropis digunakan dengan kayu

dalam berbagai jenis penampungan Afrika Sub - Sahara , cincin posting , interlaced tongkat dan cabang atau jerat tongkat dipangkas menyediakan kerangka untuk dinding layar yang kemudian diplester dengan lumpur . Teritisan mendalam untuk atap jerami melindungi dinding dari mencuci hujan lebat . Meskipun demikian, metode tersebut belum tentu bukti terhadap percikan kembali di permukaan tanah , atau tahan terhadap rayap . Beberapa orang mencampur kotoran sapi dengan lumpur yang membantu membuatnya lebih tahan . Maasai Kenya , yang tempat tinggal tampaknya lumpur terpampang pada kenyataannya , seluruhnya ditempeli dengan kotoran sapi yang secara efektif mengurangi kerentanan mereka terhadap serangga pengebor-kayu.

Perubahan telah terjadi dalam metode konstruksi bumi yang digunakan oleh berbagai masyarakat, seringkali melalui pengaruh masyarakat bersebelahan. Jadi berbingkai kayu dan lumpur-diplester dinding Asante digantikan oleh 'desir', sebuah teknik bangunan pertama kali diperkenalkan di hutan Ghana abad yang lalu. Tanah laterit merah dipadatkan dalam bola-bola yang diletakkan dalam kursus sekitar setengah meter tingginya, masing-masing yang diizinkan untuk kering sebelum kursus berikutnya diletakkan. Dinding kuat sehingga dibuat, atap dukungan framing kayu tradisional ditutupi dengan jerami. Lebih jauh ke utara, di daerah padang rumput, tanah liat benjolan juga digunakan, Hausa mempekerjakan tabale, atau batu bata berbentuk buah pir lumpur menggenang, diletakkan dalam kursus dan terikat dengan mortar lumpur dan kotoran kuda. Dinding ini ditempeli dengan persiapan lumpur dan ekstrak polong kacang locust, untuk menyediakan halus, permukaan tahan lama. Dengan bantuan kadang-kadang dari buluh penguatan, dekorasi bantuan dapat dimodelkan pada fasad dari tempat tinggal Hausa dan dipahat ke dalam perangkat dekoratif dan simbolik. Dalam beberapa tahun terakhir pengaruh bangunan bata lumpur dari pinggiran Sahara sudah terasa di antara Hausa yang telah mengadopsi teknik yang dapat ditemukan di Afrika Utara. Batu bata dijemur sekitar 30 cm persegi, atau dalam proporsi lain tapi massa yang sama diletakkan dalam kursus dan diplester. Bata jenis ini juga banyak digunakan di Mesir, Sudan dan Timur Tengah. Adobe, batu bata dijemur, adalah salah satu yang paling mana-mana metode bangunan lumpur, akar kata bahasa Arab yang menunjukkan sumber teknik. Itu diadopsi

secara luas di Spanyol dan dibawa ke Amerika oleh Conquistadores dan penerus mereka, hari ini dapat ditemukan secara luas di Amerika Latin. Di selatan-barat Amerika Serikat, American Indian masyarakat menetap tinggal di pueblos, telah menggunakan adobe selama beberapa abad (mungkin pra-Conquest), dengan batu bata yang dijemur terbuat dari lumpur menggenang. Hari ini, ini dibentuk dalam bingkai kayu yang memastikan blok standar sekitar 40 × 20 × 10 cm. Adobe, yang membutuhkan konsistensi agak lebih pasir dari tanah liat, tanah liat mengikat partikel pasir di blok tersebut, idealnya dipenuhi oleh kondisi tanah dari New Mexico, Arizona dan negara bagian Meksiko. Metode lain dari bangunan lumpur yang banyak digunakan adalah bahwa dari menabrak bumi , orpisé de terre . Digunakan di negara terpisah sejauh Perancis, Maroko , India dan China , menabrak bumi Walling dibangun dengan menggunakan bekisting kayu dalam bentuk kotak - sisi ( tapi tidak atas atau dasar ) , di mana bumi ' menabrak ' atau dipadatkan sampai dipadatkan . Batu dan kerikil biasanya dicampur dengan tanah yang lembab , yang dibiarkan kering sebelum frame kayu ditempatkan pada lapisan selesai. Proses ini kemudian diulang , dalam pembuatan bagian dinding sebelah . Dinding seperti compactedpisécan menjadi sangat tahan lama . Cob Walling , bentuk tradisional konstruksi lumpur digunakan di Devonshire , memiliki proporsi tinggi pasir halus dan kasar , sekitar 20 persen dari tanah liat dan agregat batu-batu kecil . Di beberapa bagian Devon ini terjadi secara alami , tanpa campuran selanjutnya, ' shillet ' , atau shale dan tanah liat yang ideal untuk tujuan tersebut . Metode bangunan agak mirip dengan yang menabrak bumi , meskipun kayu shuttering tidak digunakan , melainkan , setelah membentuk lapisan tongkol , pembangun ' menginjak-injak ' lapisan untuk kompak , dan mencukur menuruni penyimpangan untuk mendapatkan yang cocok permukaan dinding . Dengan , dalam oftquoted Devon pepatah , ' topi yang baik dan sepasang sepatu yang baik ' , atau dengan kata lain , atap jerami yang baik untuk membuang hujan Devon berat dan , cat aspal hitam di permukaan tanah untuk memerangi splashback , sebuah dinding tongkol bisa bertahan selama berabad-abad ( Williams - Ellis , 1919 ) .

Seperti semua orang yang telah tinggal di Inggris tongkol rumah tahu, itu adalah 'hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas'. Sifat termal bangunan tanah

sangat menyenangkan, dan sangat cocok untuk iklim panas. Dinding tanah tidak begitu banyak isolator sebagai moderator iklim: mereka cenderung untuk menyamakan suhu. Matahari pemukulan tropis yang panas di dinding lumpur pasti memanas mereka, tetapi transfer panas melalui dinding relatif lambat. Saat malam tiba, ketika suhu udara seringkali menurun tajam, kehangatan telah menembus ruang, sehingga nyaman di malam hari. Dinding bertindak sebagai penyimpanan pemanas secara bertahap menyerahkan kehangatan mereka ke pedalaman. Dengan siang hari proses dibalik, interior yang sejuk dan tetap begitu, sampai bangunan tersebut kembali dipanaskan oleh matahari dan kehangatan ditransmisikan pada akhir hari. Dalam iklim di mana ventilasi tetaplah penting, pengubah iklim lainnya diperkenalkan, seperti mushrabiyya, atau layar kisi-kisi dari Mesir dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Kapal besar air dapat digunakan sebagai humidifier berdiri di aliran udara, dan berbagai bentuk angin sendok, dibangun dari batu bata lumpur, yang digunakan untuk mengarahkan udara dingin ke dalam interior dan meningkatkan sirkulasi.

Meskipun bentuk bangunan tanah dipekerjakan di berbagai belahan dunia saat ini tidak berarti habis dalam ringkasan ini , pada kenyataannya keragaman mereka hampir diindikasikan , contoh yang cukup telah dikutip untuk menunjukkan sejumlah poin penting . Pertama , konstruksi lumpur dalam satu bentuk atau lain digunakan di negara-negara seluruh dunia . Tidak ada yang tahu berapa banyak bangunan tanah saat ini digunakan , namun di India sendiri memperkirakan menjalankan setinggi 80 juta tempat tinggal . Tidak ada keraguan bahwa jauh lebih dari setengah dari semua rumah India adalah lumpur yang dibangun . Sementara benua Afrika kurang padat penduduk , tempat tinggal jutaan lumpur , belum lagi masjid , gedung-gedung publik dan bahkan istana , ada. Dikombinasikan dengan kayu , anakan , cabang , tikar jerami dan bahan alami lainnya, banyak jutaan dapat dimasukkan dalam total . Di Timur Tengah , di banyak bagian Timur Jauh dan luas di Cina , bangunan bumi dominan , sedangkan di Amerika Tengah dan Selatan konstruksi adobe digunakan dalam jutaan lebih .

Faktor penting kedua adalah bahwa bangunan bumi terkait langsung dengan ketersediaan tanah yang sesuai. Ideal adalah tanah merah tropis, tanah laterit atau latosol yang terjadi di seluruh Afrika Sub-Sahara barat Rift Valley dan utara

Zambezi. Ini juga terjadi di sebagian besar benua India, Cina dan Timur Jauh, serta Amerika Latin dan selatan-timur Amerika Serikat. Tutupan hutan selama beberapa daerah ini, dan selama sangat tercuci, dan paradoks, tanah yang kurang subur Kongo dan cekungan Amazon, mungkin berarti bahwa kayu yang tersedia dan daun lebar didahulukan atas lumpur untuk membangun. Selanjutnya jenis tanah utama, tanah desertic, terjadi di daerah yang memiliki curah hujan sedikit. Pecahan karang dan pasir merupakan konstituen penting dari jenis ini, yang ditemukan di Amerika Utara selatan barat, Sahara dan sebagian besar Afrika Utara, dan seluruh Timur Tengah ke Asia Tengah dan Mongolia. The podsolik dan padang rumput tanah dari Kanada dan bagian utara Amerika Serikat, sebagian besar Eropa dan Rusia dan sebagian Afrika Timur dan selatan-timur Amerika Selatan juga kadang-kadang digunakan untuk membangun. Asam, dan ditemukan di bawah hutan di belahan bumi utara, mereka kurang banyak digunakan daripada kayu yang mereka dukung. Meskipun generalisasi ini terus baik dalam arti luas variasi tanah setempat dapat menjelaskan perbedaan dalam jenis bangunan - seperti kubah parabola yang sangat terlokalisasi Mousgoum tersebut, disebutkan sebelumnya, yang tidak dapat dibangun oleh masyarakat terkait hanya skor mil jauhnya karena konsistensi lempung lokal tidak mampu mendukung struktur tersebut.

Ketiga, konstruksi lumpur lingkungan cocok untuk kondisi kehidupan ratusan juta orang di dunia. Dalam iklim kering di Afrika Utara dan negara-negara Timur Tengah khususnya, di mana tanah desertic membuktikan ideal untuk membangun oleh batako atau sun-kering batu bata, sifat termal rumah dan masjid yang sangat jinak. Panas ditransmisikan pada atap bangunan tersebut dapat dibelokkan oleh kayu gabungan dan lumpur layering , sering dengan sikat tambahan atau lapisan daun untuk bertindak sebagai isolasi lebih lanjut . Atap datar jauh digunakan oleh masyarakat daerah ini untuk pengeringan buah-buahan dan untuk tidur di luar rumah . Perlindungan lebih lanjut dari efek matahari tanpa henti yang diberikan di daerah ini dan lainnya tropis dengan membangun dengan dinding bersama , mengurangi jumlah permukaan eksternal , dan dengan berkelok-kelok sempit , jalur berbayang antara blok rumah . Di daerah hutan , kombinasi lumpur dengan kayu memungkinkan diferensiasi dinding dan atap , memungkinkan aliran udara

pada tingkat atap . Pengubah iklim lainnya berlimpah . Titik keempat , sangat penting untuk negara berkembang , adalah bahwa lumpur , tanah liat , tanah bumi atau padang pasir yang banyak tersedia . Dengan teknik yang telah dikembangkan sesuai kekhasan kualitas tanah yang berbeda , dan yang telah disempurnakan digunakan selama berabad-abad , metode bangunan tersebut ada yang memanfaatkan potensi mereka . Bangunan dapat dilakukan di tempat di mana bahan baku yang ditemukan , digali , dicampur dan bekerja, memotong kedua impor dan biaya transportasi ke nol. Sebagai teknik tidak selalu memerlukan keterampilan belajar maju, tetapi pengetahuan tentang tradisi lokal, rumah tanah dapat dibangun oleh tenaga swadaya. Bahkan jika diferensiasi tenaga kerja dapat ditemukan di beberapa masyarakat yang menggunakan bumi secara luas, hal ini sering karya pembangun lokal atau keluarga self-bangunan yang demikian masuk ke dalam keseimbangan ekonomi adat. Dalam masyarakat yang tak terhitung jumlahnya, bangunan lumpur hari ini merupakan hampir tanpa biaya perumahan: biaya tenaga kerja tidak dibayar atau bahan yang dibeli.

Namun, ada masalah kelima, yang konferensi Albuquerque ditekankan dan yang tidak dapat diabaikan . Konstruksi lumpur sangat rentan terhadap gempa bumi dan banjir . Keruntuhan loadbearing dinding , atau atap terbuat dari bahan berat , dapat menyebabkan hilangnya menakutkan kehidupan seperti yang telah dilakukan di Turki , Iran dan China dalam beberapa tahun terakhir . Batako berat sekitar seperempat hundredweight masing-masing, kaki kubus beratnya hundredweight a . Yang mematikan massa dinding jatuh pada penghuni tidur atau atap kayu copot mendukung platform lumpur bisa dibayangkan . Penelitian yang luas sedang dilakukan untuk merancang cara dimana bangunan adobe dan bumi dapat dibuat lebih aman. Dilas frame kawat baja di dalam dinding lumpur dituangkan , ring balok kayu untuk mengikat di dinding , kayu sudut diagonal dan ikatan batang pada sudut persimpangan semua berkontribusi untuk keselamatan. Tapi mereka juga dapat menambah biaya , dan bagi mereka membangun rumah murah di minimal mengembangkan ekonomi dunia , ini merupakan faktor penting . Program penelitian di Meksiko , Turki , India , Cina dan tempat lain telah menangani masalah ini sebagian besar masih sulit dipecahkan. Dengan asumsi bahwa mereka dapat dipecahkan untuk daerah seismik dunia, dan mengingat

bahwa wilayah luas di mana lumpur yang digunakan tidak tunduk pada resiko gempa ( sebagian besar Afrika , misalnya) apa keadaan bumi - bangunan saat ini , dan apa yang prospek untuk masa depan ?

Bangunan di bumi di sebagian besar dunia saat ini, adalah fakta, tidak ada yang berselisih bahwa itu adalah di antara yang paling umum dari semua bahan bangunan dan dalam hal kontribusi itu membuat untuk stok bangunan total, melebihi batu dan sangat mungkin, kayu. Hal ini, bagaimanapun, dikaitkan kuat dalam pikiran birokrasi dengan 'keterbelakangan'. Yang sangat prevalensi di negara-negara dunia berkembang membuatnya curiga di antara mereka yang sudah mulai mengubah pandangan mereka pada industrialisasi. Bahwa impor semen, baja dan 'modern' bahan lain bangunan mahal sering diabaikan karena citra mereka lebih canggih. Ini bukan masalah kecil, di semua bagian dunia di mana lumpur digunakan ada daya tarik untuk baja, beton dan kaca dalam model Barat. Kebutuhan ekonomi, bukan perubahan gambar, mungkin menjamin kelangsungan hidup bangunan tanah, namun perubahan pola gaya hidup, meningkatnya urbanisasi dan deplesi pedesaan semua berkontribusi terhadap berkurangnya pengetahuan keterampilan yang diperlukan, dan pengurangan waktu yang tersedia untuk membangun : izin pertanian musiman periode lay-off untuk membangun dan pemeliharaan, tapi jadwal produksi pabrik tidak. Seperti gambar sangat penting, adalah mungkin bahwa perubahan dalam sikap untuk membangun bumi di barat akhirnya bisa menjadi manfaat terbesar dalam memastikan kelanjutan di masa depan. Hal ini tidak kekurangan dukungan, sama sekali. Terlepas dari publikasi dari abad kedelapan belas arsitek Perancis Francois Cointeraux, yang berkomitmen topisé de terre, ada beberapa pendukung bumi arsitektur (Cointeraux, 1793). Pada abad kedua puluh, Inggris architecteccentric Clough Williams-Ellis diterbitkan hisCottage Bangunan di Cob, Pise, Kapur dan Clayin 1920. Ditulis sebagai solusi yang diusulkan untuk kekurangan kronis perumahan setelah Perang Dunia Pertama, ketika enam miliar batu bata yang diperlukan untuk membangun rumah untuk kelas bekerja sendirian, itu dicetak ulang setelah Perang Dunia Kedua dengan tujuan yang sama. Dalam kedua kasus itu rekomendasi mabuk dan pragmatis yang ditindaklanjuti, meskipun bangunan sukses dengan Ernest Gimson dan desain oleh Sir Edwin Lutyens dimasukkan

(WilliamsEllis, 1947). Lebih sukses, adalah bangunan dari New Gourna di Upper Mesir di bawah arahan arsitek terkemuka Mesir, Hassan Fathy, antara tahun 1946 dan 1950 (Fathy, 1973). Dirancang untuk rumah sekitar 900 keluarga, dengan menggunakan tenaga kerja lokal dan konstruksi bumi, mengembangkan kerajinan dan perdagangan untuk mengimbangi hilangnya pendapatan dari makam merampok (yang telah menjadi Gournis 'sumber utama uang), dan melatih pengrajin muda di teknik bangunan kubah dan pembuatan peralatan rumah tangga baru seperti Kachelofen bata lumpur, Hassan Fathy didorong oleh keyakinan pribadi besar. New Gourna tidak sukses wajar tanpa pengecualian: oposisi birokrasi dan keengganan lokal tidak bisa sepenuhnya diatasi; namun itu masih merupakan prestasi luar biasa. Fathy melanjutkan untuk membangun sebuah perguruan tinggi pertanian koperasi besar di Baris, di kota oasis Kharga, Mesir, menggunakan sistem kubah cenderung untuk menciptakan bentuk-bentuk yang sekaligus tradisional dan sepenuhnya sesuai dengan tuntutan modern.

Di Amerika Serikat, telah terjadi kebangkitan bangunan adobe yang berkisar dari diri-membangun, murah adobe tempat tinggal di New Mexico dan Arizona, ke sebuah masjid yang dirancang oleh Hassan Fathy di Abiquiu, dan rumah mewah dalam gaya pueblo dibangun pada theBosque, di lembah Rio Grande, dan biaya ke atas dari seperempat juta dolar. Yang terakhir ini tidak membuat banyak argumen untuk ekonomi, tapi desain bangunan adobe oleh arsitek seperti William Lumpkins atau John MacGowan, dengan penekanan pada menggunakan energi surya pasif, indikasi kuat dari potensi arsitektur tanah hari ini. Metode baru untuk menstabilkan adobe dan lumpur dengan admixtures kecil semen atau aspal membantu pembangun untuk mengatasi masalah erosi dari angin atau hujan (Doat dan Houben, 1979). Blok tanah-semen sangat tahan lama, menyediakan bahan bangunan yang tampaknya untuk memenuhi aspirasi yang berkembang saat sedang dibuat dengan biaya yang sangat rendah. The Medical Centre di Mopti, dirancang untuk M Bantuan 'edicale de Mali oleh Andre Ravereau dan selesai pada tahun 1976, adalah penerima dari Aga Khan Award untuk Arsitektur (Holod dan Rastorfer, 1983). Juri memuji itu untuk menanggapi 'dengan simpati besar baik dengan budaya lokal dan lingkungan yang sensitif. Desain memperhitungkan tradisi lokal account dan praktek, dan membuat penggunaan

efektif bahan lokal dan teknik konstruksi '. Pengakuan seperti sebuah bangunan yang konstruksi bata lumpur, dengan beberapa bagian dinding dan struktur atap semen-stabil bumi, dapat berbuat banyak untuk mengatasi resistensi terhadap pembangunan bumi. Namun demikian, adalah ironis bahwa yang tertua dan paling banyak digunakan bahan bangunan sekarang harus harus bergantung pada advokasi seperti itu, ketika populasi bernilai miliaran memperluas dunia membutuhkannya lebih dari sebelumnya.