bimbingan klompok

22
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN Topik Bahasan Akibat pergaulan bebas A.Bidang Bimbingan Sosial Jenis Layanan Bimbingan Kelompok Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan Tujuan Layanan Setelah Layanan Selesai kegiatan layanan diharapkan : Mengetahui dampak dari pergaulan bebas. Mampu menjaga diri dari pergaulan. Mampu menolak ajakan teman yang tidak baik. Metode Layanan Diskusi Tanya jawab Permainan H Media Perlengkapan alat tulis B. J Biaya - C. I Waktu Pelaksanaan 2 x 45 menit D. J Materi Kegiatan Terlampir E. K Uraian Kegiatan Tahap pembentukan a. Menerima kehadiran AK secara terbuka dan mengucapkan terima kasih.

Upload: ade-fikri

Post on 27-Jan-2017

168 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bimbingan klompok

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

Topik Bahasan Akibat pergaulan bebasA.Bidang

BimbinganSosial

Jenis Layanan Bimbingan KelompokFungsi Layanan

Pemahaman dan Pengembangan

Tujuan Layanan

Setelah Layanan Selesai kegiatan layanan diharapkan : Mengetahui dampak dari pergaulan bebas. Mampu menjaga diri dari pergaulan. Mampu menolak ajakan teman yang tidak baik.

Metode Layanan

Diskusi Tanya jawab Permainan

H Media Perlengkapan alat tulisB.J

Biaya -

C.I

Waktu Pelaksanaan

2 x 45 menit

D.J

Materi Kegiatan

Terlampir

E.K

Uraian Kegiatan

Tahap pembentukana. Menerima kehadiran AK secara terbuka dan

mengucapkan terima kasih.b. Memimpin berdoa.c. Menjelaskan pengertian dan tujuan

bimbingan kelompok.d. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan

kelompok diantaranya :i. Peran anggota kelompok.ii. Suasana interaksi.

Page 2: Bimbingan klompok

e. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kemandirian)

f. Menyampaikan kesepakan waktu.g. Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk

menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok.

Tahap Peralihana. Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya.

b. Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran.

Tahap Kegiatana. Menjelaskan topik yang akan dibahasb. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas

dalam kelompokc. Pembahasan topik secara tuntas dengan

anggota kelompok Tahap Pengakhiran

a. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhirib. Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahasc. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan:

- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK- Perasaan yang dialami selama kegiatan

berlangsung- Kesan yang diperoleh selama kegiatan

d. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkpe. Mengucapkan terima kasihf. Memimpin doa

Page 3: Bimbingan klompok

g. Mengucapkan salamh. Sayonara

F.L

Penilaian dan Tindak Lanjut

Penilaian Laiseg

U : Siswa mampu memahami topik yang dibahas.C : Siswa menyukai topik yang dibahas.

A : setelah kegiatan ini,siswa akan lebih berhati-hati lagi dalam pergaulan.

Laijapen Pantauan pada bidang akademik,minat

dan kemampuan. Laijapang

Pantauan perkembangan melalui wali kelas.

Tindal LanjutMemberikan layanan konseling individu/kelompok bagi mereka yang bermasalah yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.

Brebes, November 2015

Mengetahui,

Guru pamong Mahasiswa PPL

Page 4: Bimbingan klompok

Drs. Andreas Nugroho Ade Nur Iqbalul Fikri NIP. 196502041995121001 NPM. 1112500140

INSTRUMEN EVALUASI /PENILAIAN

Rencana Penilaian : Penilaian Segera (Laiseg)

A. Evaluasi Proses (Observasi di kelas)

No. Indikator yang diamati 3 2 11. Partisipasi peserta didik dalam mengikuti

layanan

2. Keaktifan peserta dalam mengikuti layanan

3. Kemampuan mengeluarkan pendapat

Jumlah

Keterangan : A : Baik = Jumlah Skor 7 - 9 B : Cukup = Jumlah skor 4 - 6 C : Kurang = Jumlah skor 1 - 3

B. Evaluasi Hasil (Tes Tertulis)

Tulislah menurut pendapat anda sendiri tentang,

Page 5: Bimbingan klompok

1) Apa pengertian percaya diri itu ?

2) Apa fungsi percaya diri dalam sehari-hari?

3) Jelaskan cara meningkatkan rasa percaya diri ?

4) Apa manfaat dari percaya diri itu ?

Brebes, Oktober 2015

Mengetahui,

Guru pamong Mahasiswa PPL

Andreas Nugroho Ade Nur Iqbalul Fikri

MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI

Maslow (dalam Alwisol, 2004:24), mengatakan bahwa kepercayaan diri itu diawali oleh

konsep diri. Menurut Centi (1993:9) konsep diri adalah gagasan seseorang tentang diri sendiri,

yang memberikan gambaran kepada seseorang mengenai dirinya sendiri. Sullivan (dalam

Bastaman, 1995:123) mengatakan bahwa ada dua macam konsep diri yaitu, konsep diri positif

dan konsep diri negatif. Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus

sejak lama menerima umpan balik yang positif berupa pujian dan penghargaan. Sedangkan

konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik negatif seperti ejekan dan perendahan.

Aspek Aspek Kepercayaan Diri 

Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah

Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa

mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.

Page 6: Bimbingan klompok

Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi

segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai

dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya

sendiri. 

Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah

menjadi konsekuensinya.

Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian

dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Karakteristik Kepercayaan Diri

    Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional,

diantaranya adalah :

Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan,

penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain

Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau

kelompok

Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain - berani menjadi diri sendiri

Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)

Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari

usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak

tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)

Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, ornag lain dan situasi di luar

dirinya

    Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud,

ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Manfaat Dalam Mengembangkan Kepercayaan Diri

     Manfaat yang di dapat dalam mengembangkan kepercayaan diri adalah :

Page 7: Bimbingan klompok

1. Dapat menjadikan kita seseorang yang menghargai waktu karena waktu tidak dapat di beli

dan tidak dapat datang untuk kesekian kali nya maka gunakanlah waktu dengan sebaik-

baiknya.

2. Hidup kita akan terkontrol jika kita memiliki management hidup yang baik maka kita akan

mengetahui bagaimana cara kita memperlakukan waktu dengan sebaik-baiknya tanpa

membuang waktu dengan percuma.

3. Memiliki pandangan hidup yang luas tentang bagaimana kita nantinya, mau jadi apa kita

nantinya dan hidup tidak akan terbuang sia-sia karena kita sudah mempunyai planning

kedepan, untuk menjadikan hidup kita menjadi sukses karena management yang kita bangun

dengan sebaik mungkin.

   Maka hargailah hidup dengan sebaik-baiknya,Karena apa yang kita di lakukan di kehidupan

sekarang maka akan di tuai di kehidupan nantinya, maka isi kehidupan dengan hal yang positive,

jauhi perilaku yang dapat menjadikan diri kita menyesal di hari nantinya karena kita tidak bisa

memanagementkan waktu dengan sebaik mungkin dan menjadikan tiap hari mu menyenangkan, dan

juga bermanfaat untukmu di kemudian hari.

Cara Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

     Meningkatkan kepercayaan diri adalah sesuatu yang kita ingin kembangkan, Kebanyakan orang

sekarang menderita dari kurangnya rasa percaya diri, yang kadang-kadang disebut sebagai harga diri

rendah. Ini seperti epidemi dalam kehidupan modern. Kita mungkin tidak menyadarinya, tetapi

percaya diri mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita..

    Misalnya, jika Anda kurang memiliki kepercayaan diri untuk berbicara untuk diri sendiri ketika

hal tertentu perlu ditangani, dapat menyebabkan Anda merasa lebih buruk tentang diri Anda. Tidak

memiliki keyakinan tak terbendung mungkin menyebabkan Anda hanya sikat masalah off dan

berharap ia akan pergi.

Kita dapat menghibur diri sendiri dengan mengatakan hal-hal seperti, "Aku tidak suka konflik".

Secara nyata, saya tidak berpikir sebagian besar orang menikmati konflik, tetapi ada kalanya situasi

harus ditangani. Ketika kita memancarkan percaya diri, Anda dapat menangani situasi yang timbul

dengan cara yang sesuai.

Apakah ini karena kita bingung keyakinan dengan arogansi? Mungkin. Tapi itu tidak harus seperti

itu. Berikut cara-cara yang efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri :

1. Berhenti Khawatir Tentang Apa Yang Orang Lain Pikirkan kepada Anda

Page 8: Bimbingan klompok

Sesuatu Ini untuk dipertimbangkan. Ketika Anda khawatir apa yang orang lain pikirkan

tentang Anda, mereka juga khawatir apa yang orang lain hal dari mereka. Kebanyakan orang

sibuk memikirkan diri sendiri untuk berpikir tentang Anda. Berkonsentrasi pada

pembangunan kepercayaan diri Anda dan jangan khawatir tentang hal apa yang orang lain

pikirkan tentang Anda.

2. Anda Harus Pelajari Bagaimana Menjadi Yakin

Kepercayaan diri adalah sifat yang dipelajari. Ini bukan sesuatu yang mewarisi. Jika Anda

kurang percaya diri sekarang, kabar baiknya adalah itu tidak permanen. Belajar seumur hidup

adalah keterampilan, dan meningkatkan rasa percaya diri adalah sesuatu yang selalu bisa

belajar. Ini hampir seperti otot, Anda harus melakukan sesuatu yang kecil setiap hari untuk

meningkatkan rasa percaya diri Anda. Buatlah kebiasaan memperkuat otot ini setiap hari dan

Anda akan berada di jalan untuk meningkatkan percaya diri.

3. Pandang Diri Sendiri Secara Positif

Cara pandang yang keliru kepada diri sendiri secara alam bawah sadar membangun Rasa

Minder, Rasa Takut bahkan Rasa Bersalah berlarut-larut. Anda merasa bahwa Keberuntungan

tidak pernah berpihak pada diri sendiri. Perasaan yang salah ini menjadikan Anda selalu

Rendah Diri dan selalu merasa berada di belakang orang lain atau tertinggal dari kebanyakan

orang. Yang lebih buruk lagi, Anda merasa ini adalah “kutukan” yang tidak terhindarkan dari

Garis Hidup dan Kehidupan Anda. Sedemikian cara awal agar Percaya Diri Anda meningkat

adalah memandang diri sendiri secara positif. Yakinlah bahwa setiap orang memiliki berbagai

macam kelebihan dan kekurangan. Tidak hanya kekurangan Anda pun sosok unik yang pasti

berbeda dengan orang lain. Apa yang tidak dimiliki orang lain bisa jadi Anda memilikinya,

demikian pula sebaliknya. Ubah cara pandang Anda terhadap diri sendiri terlebih dahulu

untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Percaya Diri.

4. Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan

Kita tidak akan pernah mengalami peningkatan percaya diri ketika Ketrampilan dan

Pengetahuan masih seperti dahulu. Tidak ada wawasan dan Ilmu baru yang Anda miliki,

sementara orang lain semakin hebat dan handal dalam bidang baru. Perluas Ilmu Pengetahuan

dan wawasan Anda, karena informasi dan pengetahuan adalah kekuatan Anda menghadapi

Page 9: Bimbingan klompok

lingkungan dan orang-orang sekitar. Banyak membaca, menulis, berdiskusi dan bertukar

pikiran dengan orang lain, sehingga pengalaman Anda lebih cepat terakumulasi dari

komunikasi tersebut. Tekuni bidang ketrampilan yang Anda paling sukai dan tambah terus

ketrampilan baru yang selaras dengan pengetahuan Anda. Dalam banyak hal pula,

ketrampilan komunikasi adalah jembatan untuk Anda menambah wawasan, ketrampilan ini

berguna bagi hubungan individu atau hubungan publik.

5. Terbuka terhadap Kritik dan Saran

Memang tidak mudah untuk menerima kritikan, namun mungkin Anda dapat belajar

menerima saran. Setelah itu Anda akan mampu menjadi seseorang yang Bijaksana dalam

menerima umpan balik positif. Kritik dan saran dapat Anda jadikan sebuah inputan positif

dengan sudut pandang positif pula. Walau memiliki kelemahan, bukan berarti orang lain

segan memberikan masukan kepada Anda, justru cobalah membangun komunikasi dengan

orang yang tepat yang selalu memberi saran perbaikan kepada Anda. Keterbukaan juga

sebuah sifat dan karakter yang baik dalam membina relasi dan kerjasama Tim. Sifat terbuka

membuat Anda percaya diri tanpa berlebihan.

Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

     Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal, meliputi :

a. Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan

konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep

diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri

biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri

akan memiliki konsep diri positif.

b. Harga diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan

terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara

rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain.

Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang

Page 10: Bimbingan klompok

berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya

sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang

percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.

c. Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony

(1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan

percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat

menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.

d. Pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari

pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah

diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang

dan kurang perhatian.

2. Faktor Eksternal meliputi :

a. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih

lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu

merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih

tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.

Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan

kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

b. Pekerjaan. Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat

mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut

dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain

materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan

kemampuan diri.

c. Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan

masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota

kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri

yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan

diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995).

   Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami

seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman

yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan

individu kurang percaya diri (Drajat, 1995). 

Page 11: Bimbingan klompok

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa

percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal meliputi konsep diri,

harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan

pengalaman hidup.

Cara Menciptakan Mindset Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri

    Untuk membangun kepercayaan diri, maka yang perlu dirubah adalah pola fikir dan attitude

(sikap). walaupun sebenarnya masih ada banyak faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri, tapi

beberapa strategi di bawah ini bisa jadi merupakan langkah jitu untuk membangun rasa percaya diri

Anda yang tak tergoyahkan :

1. Temukan Keinginan Terbesar Anda

Anda akan lebih percaya diri jika menemukan impian Anda. Ketika Anda memiliki impian

dan memiliki hasrat untuk memperolehnya maka anda akan lebih percaya diri dan melakukan

segala hal untuk meraih mimpi anda tersebut. Usaha untuk meraih mimpi anda sendiri akan

lebih besar daripada usaha untuk memperoleh sesuatu yang tidak anda impikan.

2. Membuat Planning Untuk Merealisasikannya

Buatlah rencana yang baik untuk meraih mimpi tersebut. Jika anda memiliki rencana yang

bisa anda lakukan, anda merasa memiliki trek untuk mencapai tujuan anda. anda akan lebih

percaya diri untuk meraih mimpi anda.

3. Jujur Terhadap Diri Sendiri

Jujur terhadap diri sendiri akan menjadikan anda bersyukur. Temukan kelebihan dan

kekurangan dalam diri anda, setelah itu fokus terhadap kelebihan. Ketika anda jujur terhadap

diri sendiri maka anda akan lebih berani untuk meraih mimpi anda.

  Selanjutnya, dari segi sikap, aplikasikan langkah berikut ini agar percaya diri anda meningkat

dalam kehidupan sosial:

1. Berjalan Cepat

Page 12: Bimbingan klompok

Cara mengetahui orang yang penuh percaya diri dan penuh rendah diri adalah dari gaya

jalannya. Orang yang percaya diri akan jalan lebih cepat. mereka memiliki tujuan dan

pekerjaan penting yang harus dilakukan. Maka, cobalah untuk berjalan lebih cepat dari

biasanya. Jalan cepat ini bukan hanya akan mendongkrak rasa percaya diri, tapi juga akan

menghemat waktu anda. cobalah untuk berjalan lebih cepat maka anda akan merasa penting.

2. Gesture Tubuh Yang Baik

Pernahkah anda melihat orang yang berdiri dengan menumpu pada satu kaki?

Membungkukkan badan ketika berjalan? Memiliki badan yang lemah seperti karet? Memiliki

sorot mata yang layu? Apakah yang ada di benak anda? Gesture tubuh adalah salah satu

pendongkrak rasa percaya diri. Jika kita selalu membiasakan diri untuk memiliki sikap yang

baik dalam berdiri, duduk, menatap orang lain, dan gerakan tubuh lainnya maka anda akan

memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Dari rasa percaya diri tersebut akan

memancarkan aura kepada orang lain sehingga orang lain akan menghargai anda.

3. Duduk Di Barisan Depan

Pada umumnya, di sekolah, kantor, dan majelis publik lainnya kebanyakan orang ingin duduk

di bagian paling belakang. Mereka memilih di belakang karena agar mereka tidak

diperhatikan pembicara, bisa melakukan hal lain, atau tidak memiliki niat yang kuat untuk

mengikuti perkumpulan. Sebenarnya kebiasaan duduk di belakang mencerminkan kurangnya

kepercayaan diri. Maka cobalah untuk selalu duduk di depan. setidaknya tidak di belakang.

Dengan memutuskan untuk duduk di barisan depan, Anda akan merasa lebih percaya diri dan

menganggap rasa minder sebagai hal yang paling tidak rasional untuk dimiliki. Anda juga

akan lebih terlihat dan diperhatikan oleh orang-orang penting yang menjadi pembicara, dan

anda akan mendapatkan "setruman" yang lebih kuat dari pembicara daripada orang yang

duduk di belakang.

4. Bicaralah

Selama diskusi kelompok banyak orang tidak pernah berbicara karena mereka takut bahwa

orang akan menghakimi mereka karena mengatakan sesuatu yang bodoh. Sebenarnya

ketakutan seperti ini tidaklah benar. Dengan memaksakan diri untuk berbicara setidaknya

sekali di setiap diskusi kelompok, secara berangsur-angsur anda akan menjadi pembicara

Page 13: Bimbingan klompok

publik yang lebih baik, lebih percaya diri, dan diakui sebagai pemimpin oleh rekan-rekan

Anda.

5. Berpakaian Rapi

Terdapat korelasi positif antara cara berpakaian seseorang dengan pola pikirnya. Jika ia

berpenampilan rapi dan tajam maka dapat ditebak bahwa orang tersebut memiliki jiwa

dewasa, percaya diri tinggi, fokus, dan produktif. Tapi jika Ia berpakaian lusuh, maka orang

akan berfikir bahwa ia adalah pemalas dan yang terpenting ia akan kesulitan untuk

membangun rasa percaya diri.

Tips Untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri

     Untuk mengembangkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulainya dari

dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang

dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Berikut tips-tips untuk

mengembangkan rasa percaya diri :

1. Evaluasi diri secara obyektif

Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar "kekayaan" pribadi, seperti

prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan

maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang

mendukung kemajuan diri. Sadari semua asset-asset berharga Anda dan temukan asset yang

belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri

Anda, seperti : pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin

diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun

sebab-sebab eksternal lain. Hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths,

Weaknesses, Obstacles and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan

menerapkan strategi pengembangan diri yang lebih realistik.

2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri

Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda miliki. Ingatlah

bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi diri sejak dahulu

hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti

Page 14: Bimbingan klompok

mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu Anda menemukan jalan yang

tepat menuju masa depan. Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya

keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik, populer,

mendapat jabatan penting dengan segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu sebenarnya

bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri,

ketidakmampuan menghargai diri sendiri - hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian

diri.

3. Positive thinking

Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak

Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobodys perfect dan its okay if I made a

mistake. Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan

terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan

dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan Anda. Hati-

hatilah agar masa depan Anda tidak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh

pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view

kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu

ternyata tidak benar.

4. Gunakan self-affirmation

Untuk memerangi negative thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang

membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:

Saya pasti bisa !!

Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh menentukan hidup

saya !

Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat

berharga karena membantu saya memahami tantangan

Sayalah yang memegang kendali hidup ini

Saya bangga pada diri sendiri

5. Berani mengambil resiko

Page 15: Bimbingan klompok

Berdasarkan pemahaman diri yang obyektif, Anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan

yang dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan

lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi

resikonya. Contohnya, Anda tidak perlu menyenangkan orang lain untuk menghindari resiko

ditolak. Jika Anda ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan

orang lain), pasti ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak

berbuat apa-apa daripada maju bertumbuh dengan mengambil resiko. Ingat: No Risk, No

Gain.

6. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan

Ada pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah

orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup.

Artinya, individu tersebut tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata

positif. Bahkan kehidupan yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian

dari Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, kelimpahan,

prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta

berbagai pengalaman hidupnya. Ia adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari

tenggelam, tidak pernah melihat matahari terbit. Hidupnya dipenuhi dengan keluhan, rasa

marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan dan

keputusasaan. Dengan "beban" seperti itu, bagaimana individu itu bisa menikmati hidup dan

melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya? Tidak heran jika dirinya dihinggapi rasa

kurang percaya diri yang kronis, karena selalu membandingkan dirinya dengan orang-orang

yang membuat "cemburu" hatinya. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apapun yang

Anda alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti menginginkan yang terbaik untuk hidup

Anda.

7. Menetapkan tujuan yang realistik

Anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang Anda tetapkan selama ini, dalam arti apakah

tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik,

maka akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian anda akan

menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam

mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan. 

Page 16: Bimbingan klompok