bimbingan klompok
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
Topik Bahasan Akibat pergaulan bebasA.Bidang
BimbinganSosial
Jenis Layanan Bimbingan KelompokFungsi Layanan
Pemahaman dan Pengembangan
Tujuan Layanan
Setelah Layanan Selesai kegiatan layanan diharapkan : Mengetahui dampak dari pergaulan bebas. Mampu menjaga diri dari pergaulan. Mampu menolak ajakan teman yang tidak baik.
Metode Layanan
Diskusi Tanya jawab Permainan
H Media Perlengkapan alat tulisB.J
Biaya -
C.I
Waktu Pelaksanaan
2 x 45 menit
D.J
Materi Kegiatan
Terlampir
E.K
Uraian Kegiatan
Tahap pembentukana. Menerima kehadiran AK secara terbuka dan
mengucapkan terima kasih.b. Memimpin berdoa.c. Menjelaskan pengertian dan tujuan
bimbingan kelompok.d. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan
kelompok diantaranya :i. Peran anggota kelompok.ii. Suasana interaksi.
e. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kenormatifan, kekinian, kemandirian)
f. Menyampaikan kesepakan waktu.g. Perkenalan dilanjutkan Permainan untuk
menghangatkan suasana agar saling terbuka, saling percaya, saling menerima sehingga tercipta dinamika kelompok.
Tahap Peralihana. Mengkondisikan anggota kelompok agar siap melanjutkan ketahap berikutnya.
b. Menanyakan kesepakatan AK untuk kegiatan lebih lanjut dan mengenai sasaran.
Tahap Kegiatana. Menjelaskan topik yang akan dibahasb. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas
dalam kelompokc. Pembahasan topik secara tuntas dengan
anggota kelompok Tahap Pengakhiran
a. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan segera di akhirib. Menyimpulkan hasil dari topik yang telah dibahasc. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan:
- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh AK- Perasaan yang dialami selama kegiatan
berlangsung- Kesan yang diperoleh selama kegiatan
d. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan Bkpe. Mengucapkan terima kasihf. Memimpin doa
g. Mengucapkan salamh. Sayonara
F.L
Penilaian dan Tindak Lanjut
Penilaian Laiseg
U : Siswa mampu memahami topik yang dibahas.C : Siswa menyukai topik yang dibahas.
A : setelah kegiatan ini,siswa akan lebih berhati-hati lagi dalam pergaulan.
Laijapen Pantauan pada bidang akademik,minat
dan kemampuan. Laijapang
Pantauan perkembangan melalui wali kelas.
Tindal LanjutMemberikan layanan konseling individu/kelompok bagi mereka yang bermasalah yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
Brebes, November 2015
Mengetahui,
Guru pamong Mahasiswa PPL
Drs. Andreas Nugroho Ade Nur Iqbalul Fikri NIP. 196502041995121001 NPM. 1112500140
INSTRUMEN EVALUASI /PENILAIAN
Rencana Penilaian : Penilaian Segera (Laiseg)
A. Evaluasi Proses (Observasi di kelas)
No. Indikator yang diamati 3 2 11. Partisipasi peserta didik dalam mengikuti
layanan
2. Keaktifan peserta dalam mengikuti layanan
3. Kemampuan mengeluarkan pendapat
Jumlah
Keterangan : A : Baik = Jumlah Skor 7 - 9 B : Cukup = Jumlah skor 4 - 6 C : Kurang = Jumlah skor 1 - 3
B. Evaluasi Hasil (Tes Tertulis)
Tulislah menurut pendapat anda sendiri tentang,
1) Apa pengertian percaya diri itu ?
2) Apa fungsi percaya diri dalam sehari-hari?
3) Jelaskan cara meningkatkan rasa percaya diri ?
4) Apa manfaat dari percaya diri itu ?
Brebes, Oktober 2015
Mengetahui,
Guru pamong Mahasiswa PPL
Andreas Nugroho Ade Nur Iqbalul Fikri
MENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI
Maslow (dalam Alwisol, 2004:24), mengatakan bahwa kepercayaan diri itu diawali oleh
konsep diri. Menurut Centi (1993:9) konsep diri adalah gagasan seseorang tentang diri sendiri,
yang memberikan gambaran kepada seseorang mengenai dirinya sendiri. Sullivan (dalam
Bastaman, 1995:123) mengatakan bahwa ada dua macam konsep diri yaitu, konsep diri positif
dan konsep diri negatif. Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus
sejak lama menerima umpan balik yang positif berupa pujian dan penghargaan. Sedangkan
konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik negatif seperti ejekan dan perendahan.
Aspek Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah
Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa
mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi
segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai
dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya
sendiri.
Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah
menjadi konsekuensinya.
Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian
dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
Karakteristik Kepercayaan Diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional,
diantaranya adalah :
Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan,
penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau
kelompok
Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain - berani menjadi diri sendiri
Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari
usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak
tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, ornag lain dan situasi di luar
dirinya
Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud,
ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
Manfaat Dalam Mengembangkan Kepercayaan Diri
Manfaat yang di dapat dalam mengembangkan kepercayaan diri adalah :
1. Dapat menjadikan kita seseorang yang menghargai waktu karena waktu tidak dapat di beli
dan tidak dapat datang untuk kesekian kali nya maka gunakanlah waktu dengan sebaik-
baiknya.
2. Hidup kita akan terkontrol jika kita memiliki management hidup yang baik maka kita akan
mengetahui bagaimana cara kita memperlakukan waktu dengan sebaik-baiknya tanpa
membuang waktu dengan percuma.
3. Memiliki pandangan hidup yang luas tentang bagaimana kita nantinya, mau jadi apa kita
nantinya dan hidup tidak akan terbuang sia-sia karena kita sudah mempunyai planning
kedepan, untuk menjadikan hidup kita menjadi sukses karena management yang kita bangun
dengan sebaik mungkin.
Maka hargailah hidup dengan sebaik-baiknya,Karena apa yang kita di lakukan di kehidupan
sekarang maka akan di tuai di kehidupan nantinya, maka isi kehidupan dengan hal yang positive,
jauhi perilaku yang dapat menjadikan diri kita menyesal di hari nantinya karena kita tidak bisa
memanagementkan waktu dengan sebaik mungkin dan menjadikan tiap hari mu menyenangkan, dan
juga bermanfaat untukmu di kemudian hari.
Cara Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Meningkatkan kepercayaan diri adalah sesuatu yang kita ingin kembangkan, Kebanyakan orang
sekarang menderita dari kurangnya rasa percaya diri, yang kadang-kadang disebut sebagai harga diri
rendah. Ini seperti epidemi dalam kehidupan modern. Kita mungkin tidak menyadarinya, tetapi
percaya diri mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita..
Misalnya, jika Anda kurang memiliki kepercayaan diri untuk berbicara untuk diri sendiri ketika
hal tertentu perlu ditangani, dapat menyebabkan Anda merasa lebih buruk tentang diri Anda. Tidak
memiliki keyakinan tak terbendung mungkin menyebabkan Anda hanya sikat masalah off dan
berharap ia akan pergi.
Kita dapat menghibur diri sendiri dengan mengatakan hal-hal seperti, "Aku tidak suka konflik".
Secara nyata, saya tidak berpikir sebagian besar orang menikmati konflik, tetapi ada kalanya situasi
harus ditangani. Ketika kita memancarkan percaya diri, Anda dapat menangani situasi yang timbul
dengan cara yang sesuai.
Apakah ini karena kita bingung keyakinan dengan arogansi? Mungkin. Tapi itu tidak harus seperti
itu. Berikut cara-cara yang efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri :
1. Berhenti Khawatir Tentang Apa Yang Orang Lain Pikirkan kepada Anda
Sesuatu Ini untuk dipertimbangkan. Ketika Anda khawatir apa yang orang lain pikirkan
tentang Anda, mereka juga khawatir apa yang orang lain hal dari mereka. Kebanyakan orang
sibuk memikirkan diri sendiri untuk berpikir tentang Anda. Berkonsentrasi pada
pembangunan kepercayaan diri Anda dan jangan khawatir tentang hal apa yang orang lain
pikirkan tentang Anda.
2. Anda Harus Pelajari Bagaimana Menjadi Yakin
Kepercayaan diri adalah sifat yang dipelajari. Ini bukan sesuatu yang mewarisi. Jika Anda
kurang percaya diri sekarang, kabar baiknya adalah itu tidak permanen. Belajar seumur hidup
adalah keterampilan, dan meningkatkan rasa percaya diri adalah sesuatu yang selalu bisa
belajar. Ini hampir seperti otot, Anda harus melakukan sesuatu yang kecil setiap hari untuk
meningkatkan rasa percaya diri Anda. Buatlah kebiasaan memperkuat otot ini setiap hari dan
Anda akan berada di jalan untuk meningkatkan percaya diri.
3. Pandang Diri Sendiri Secara Positif
Cara pandang yang keliru kepada diri sendiri secara alam bawah sadar membangun Rasa
Minder, Rasa Takut bahkan Rasa Bersalah berlarut-larut. Anda merasa bahwa Keberuntungan
tidak pernah berpihak pada diri sendiri. Perasaan yang salah ini menjadikan Anda selalu
Rendah Diri dan selalu merasa berada di belakang orang lain atau tertinggal dari kebanyakan
orang. Yang lebih buruk lagi, Anda merasa ini adalah “kutukan” yang tidak terhindarkan dari
Garis Hidup dan Kehidupan Anda. Sedemikian cara awal agar Percaya Diri Anda meningkat
adalah memandang diri sendiri secara positif. Yakinlah bahwa setiap orang memiliki berbagai
macam kelebihan dan kekurangan. Tidak hanya kekurangan Anda pun sosok unik yang pasti
berbeda dengan orang lain. Apa yang tidak dimiliki orang lain bisa jadi Anda memilikinya,
demikian pula sebaliknya. Ubah cara pandang Anda terhadap diri sendiri terlebih dahulu
untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Percaya Diri.
4. Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
Kita tidak akan pernah mengalami peningkatan percaya diri ketika Ketrampilan dan
Pengetahuan masih seperti dahulu. Tidak ada wawasan dan Ilmu baru yang Anda miliki,
sementara orang lain semakin hebat dan handal dalam bidang baru. Perluas Ilmu Pengetahuan
dan wawasan Anda, karena informasi dan pengetahuan adalah kekuatan Anda menghadapi
lingkungan dan orang-orang sekitar. Banyak membaca, menulis, berdiskusi dan bertukar
pikiran dengan orang lain, sehingga pengalaman Anda lebih cepat terakumulasi dari
komunikasi tersebut. Tekuni bidang ketrampilan yang Anda paling sukai dan tambah terus
ketrampilan baru yang selaras dengan pengetahuan Anda. Dalam banyak hal pula,
ketrampilan komunikasi adalah jembatan untuk Anda menambah wawasan, ketrampilan ini
berguna bagi hubungan individu atau hubungan publik.
5. Terbuka terhadap Kritik dan Saran
Memang tidak mudah untuk menerima kritikan, namun mungkin Anda dapat belajar
menerima saran. Setelah itu Anda akan mampu menjadi seseorang yang Bijaksana dalam
menerima umpan balik positif. Kritik dan saran dapat Anda jadikan sebuah inputan positif
dengan sudut pandang positif pula. Walau memiliki kelemahan, bukan berarti orang lain
segan memberikan masukan kepada Anda, justru cobalah membangun komunikasi dengan
orang yang tepat yang selalu memberi saran perbaikan kepada Anda. Keterbukaan juga
sebuah sifat dan karakter yang baik dalam membina relasi dan kerjasama Tim. Sifat terbuka
membuat Anda percaya diri tanpa berlebihan.
Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal, meliputi :
a. Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan
konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep
diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri
biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri
akan memiliki konsep diri positif.
b. Harga diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara
rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain.
Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang
berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya
sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang
percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
c. Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony
(1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan
percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat
menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
d. Pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari
pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah
diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang
dan kurang perhatian.
2. Faktor Eksternal meliputi :
a. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih
lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu
merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih
tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain.
Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan
kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
b. Pekerjaan. Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain
materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan
kemampuan diri.
c. Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan
masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota
kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri
yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan
diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995).
Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami
seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman
yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan
individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa
percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal meliputi konsep diri,
harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan
pengalaman hidup.
Cara Menciptakan Mindset Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Untuk membangun kepercayaan diri, maka yang perlu dirubah adalah pola fikir dan attitude
(sikap). walaupun sebenarnya masih ada banyak faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri, tapi
beberapa strategi di bawah ini bisa jadi merupakan langkah jitu untuk membangun rasa percaya diri
Anda yang tak tergoyahkan :
1. Temukan Keinginan Terbesar Anda
Anda akan lebih percaya diri jika menemukan impian Anda. Ketika Anda memiliki impian
dan memiliki hasrat untuk memperolehnya maka anda akan lebih percaya diri dan melakukan
segala hal untuk meraih mimpi anda tersebut. Usaha untuk meraih mimpi anda sendiri akan
lebih besar daripada usaha untuk memperoleh sesuatu yang tidak anda impikan.
2. Membuat Planning Untuk Merealisasikannya
Buatlah rencana yang baik untuk meraih mimpi tersebut. Jika anda memiliki rencana yang
bisa anda lakukan, anda merasa memiliki trek untuk mencapai tujuan anda. anda akan lebih
percaya diri untuk meraih mimpi anda.
3. Jujur Terhadap Diri Sendiri
Jujur terhadap diri sendiri akan menjadikan anda bersyukur. Temukan kelebihan dan
kekurangan dalam diri anda, setelah itu fokus terhadap kelebihan. Ketika anda jujur terhadap
diri sendiri maka anda akan lebih berani untuk meraih mimpi anda.
Selanjutnya, dari segi sikap, aplikasikan langkah berikut ini agar percaya diri anda meningkat
dalam kehidupan sosial:
1. Berjalan Cepat
Cara mengetahui orang yang penuh percaya diri dan penuh rendah diri adalah dari gaya
jalannya. Orang yang percaya diri akan jalan lebih cepat. mereka memiliki tujuan dan
pekerjaan penting yang harus dilakukan. Maka, cobalah untuk berjalan lebih cepat dari
biasanya. Jalan cepat ini bukan hanya akan mendongkrak rasa percaya diri, tapi juga akan
menghemat waktu anda. cobalah untuk berjalan lebih cepat maka anda akan merasa penting.
2. Gesture Tubuh Yang Baik
Pernahkah anda melihat orang yang berdiri dengan menumpu pada satu kaki?
Membungkukkan badan ketika berjalan? Memiliki badan yang lemah seperti karet? Memiliki
sorot mata yang layu? Apakah yang ada di benak anda? Gesture tubuh adalah salah satu
pendongkrak rasa percaya diri. Jika kita selalu membiasakan diri untuk memiliki sikap yang
baik dalam berdiri, duduk, menatap orang lain, dan gerakan tubuh lainnya maka anda akan
memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Dari rasa percaya diri tersebut akan
memancarkan aura kepada orang lain sehingga orang lain akan menghargai anda.
3. Duduk Di Barisan Depan
Pada umumnya, di sekolah, kantor, dan majelis publik lainnya kebanyakan orang ingin duduk
di bagian paling belakang. Mereka memilih di belakang karena agar mereka tidak
diperhatikan pembicara, bisa melakukan hal lain, atau tidak memiliki niat yang kuat untuk
mengikuti perkumpulan. Sebenarnya kebiasaan duduk di belakang mencerminkan kurangnya
kepercayaan diri. Maka cobalah untuk selalu duduk di depan. setidaknya tidak di belakang.
Dengan memutuskan untuk duduk di barisan depan, Anda akan merasa lebih percaya diri dan
menganggap rasa minder sebagai hal yang paling tidak rasional untuk dimiliki. Anda juga
akan lebih terlihat dan diperhatikan oleh orang-orang penting yang menjadi pembicara, dan
anda akan mendapatkan "setruman" yang lebih kuat dari pembicara daripada orang yang
duduk di belakang.
4. Bicaralah
Selama diskusi kelompok banyak orang tidak pernah berbicara karena mereka takut bahwa
orang akan menghakimi mereka karena mengatakan sesuatu yang bodoh. Sebenarnya
ketakutan seperti ini tidaklah benar. Dengan memaksakan diri untuk berbicara setidaknya
sekali di setiap diskusi kelompok, secara berangsur-angsur anda akan menjadi pembicara
publik yang lebih baik, lebih percaya diri, dan diakui sebagai pemimpin oleh rekan-rekan
Anda.
5. Berpakaian Rapi
Terdapat korelasi positif antara cara berpakaian seseorang dengan pola pikirnya. Jika ia
berpenampilan rapi dan tajam maka dapat ditebak bahwa orang tersebut memiliki jiwa
dewasa, percaya diri tinggi, fokus, dan produktif. Tapi jika Ia berpakaian lusuh, maka orang
akan berfikir bahwa ia adalah pemalas dan yang terpenting ia akan kesulitan untuk
membangun rasa percaya diri.
Tips Untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri
Untuk mengembangkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulainya dari
dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang
dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Berikut tips-tips untuk
mengembangkan rasa percaya diri :
1. Evaluasi diri secara obyektif
Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar "kekayaan" pribadi, seperti
prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan
maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang
mendukung kemajuan diri. Sadari semua asset-asset berharga Anda dan temukan asset yang
belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri
Anda, seperti : pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin
diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun
sebab-sebab eksternal lain. Hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths,
Weaknesses, Obstacles and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan
menerapkan strategi pengembangan diri yang lebih realistik.
2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri
Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda miliki. Ingatlah
bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi diri sejak dahulu
hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti
mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu Anda menemukan jalan yang
tepat menuju masa depan. Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya
keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik, populer,
mendapat jabatan penting dengan segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu sebenarnya
bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri,
ketidakmampuan menghargai diri sendiri - hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian
diri.
3. Positive thinking
Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak
Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobodys perfect dan its okay if I made a
mistake. Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan
terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan
dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan Anda. Hati-
hatilah agar masa depan Anda tidak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh
pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view
kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu
ternyata tidak benar.
4. Gunakan self-affirmation
Untuk memerangi negative thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang
membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:
Saya pasti bisa !!
Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh menentukan hidup
saya !
Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat
berharga karena membantu saya memahami tantangan
Sayalah yang memegang kendali hidup ini
Saya bangga pada diri sendiri
5. Berani mengambil resiko
Berdasarkan pemahaman diri yang obyektif, Anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan
yang dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan
lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi
resikonya. Contohnya, Anda tidak perlu menyenangkan orang lain untuk menghindari resiko
ditolak. Jika Anda ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan
orang lain), pasti ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak
berbuat apa-apa daripada maju bertumbuh dengan mengambil resiko. Ingat: No Risk, No
Gain.
6. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
Ada pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah
orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup.
Artinya, individu tersebut tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata
positif. Bahkan kehidupan yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian
dari Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, kelimpahan,
prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta
berbagai pengalaman hidupnya. Ia adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari
tenggelam, tidak pernah melihat matahari terbit. Hidupnya dipenuhi dengan keluhan, rasa
marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan dan
keputusasaan. Dengan "beban" seperti itu, bagaimana individu itu bisa menikmati hidup dan
melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya? Tidak heran jika dirinya dihinggapi rasa
kurang percaya diri yang kronis, karena selalu membandingkan dirinya dengan orang-orang
yang membuat "cemburu" hatinya. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apapun yang
Anda alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti menginginkan yang terbaik untuk hidup
Anda.
7. Menetapkan tujuan yang realistik
Anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang Anda tetapkan selama ini, dalam arti apakah
tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik,
maka akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian anda akan
menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam
mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan.