vedolizumab
DESCRIPTION
vedolozumabTRANSCRIPT
VEDOLIZUMAB
Pada mukosa normal, terdapat kesamaan konstan antara sitokin proinflamatory dan sitokin
antiinflamasi. Inflamasi usus pada pasien IBD dipengaruhi akibat dari perubahan sistem imun
non-spesifik dan respon sistem imun spesifik. Peningkatan respon terhadap lymphocyte-
homing menyebabkan banyak sel-T yang bermigrasi ke mukosa usus. Sel-T di dalam mukosa
usus ini secara terus menerus menghasilkan sitokin dan mengaktifkan sel NK yang
menghasilakn IL 13 yang memiliki efek sitotoksik terhadap sel epitel dan menginduksi
apoptosis sel epitel usus.(11)
Salah satu mekanisme penting pada inflamasi di usus pada pasien IBD adalah migrasi sel-T
dalam jumlah besar dari vaskuler usus menuju mucosa usus. Migrasi ini dapat terjadi karena
sel-T mengekspresikan molekul adesi yang berikatan dengan molekul adesi di sel endotel
vaskuler usus. Ketika molekul adesi pada permukaan sel-T berikatan dengan molekul adesi di
endotel vaskuler maka sel-T teraktivasi dan tejadi adesi antara sel-T dan sel endotel
kemudian sel-T bermigrasi menuju jaringan usus. Molekul adesi pada sel-T disebut integrin
dan terdapat 2 α4 integrins pada permukaan sel-T, α4β1 yang berikatan dengan vascular
adhesion molecule 1 (VCAM-1) dan α4β7 yang berikatan dengan mucosal addressin-cell
adhesion molecule 1 (MAdCAM-1).
Integrin α4β7 merupakan molekul yang secara spesifik diekspresikan di limfosit usus dimana
α4β1 memiliki efek regulator terhadap migrasi leukosit menuju sistem saraf pusat. Maka dari
itu obat Natalizumab yang bekerja sebagai antagonis kedua integrin memiliki efek samping
yang sangat berbahaya yaitu progressive multifocal leukoencephalopathy (PML) akibat
terganggunya migrasi sel-sel limfoit ke sitem saraf pusat. (4)
Karena efek samping itulah dikembangkan obat yang secara spesifik mentargetkan intergin
α4β7 yaitu, Vedolizumab. (42)
Cara dan Mekanisme Kerja
Vedolizumab atau dikenal dengan nama lain MLN0002, LDP02, dan MLN02 adalah obat
antibodi monoklonal. Obat ini bekerja sangat spesifik terhadap molekul adesi Integrin α4β7.
Untuk dapat terjadinya proses migrasi sel-T menuju mukosa usus diperlukan proses adesi
antara sel-T dan endotel vaskuler usus. Adesi ini terjadi jika molekul adesi pada permukaan
sel-T berikatan dengan molekul adesi pada endotel. Vedolizumab bekerja antagonis terhdap
molekul adesi pada permukaan sel-T Integrin α4β7 adanya ikatan vedolizumab dengan
Integrin α4β7 maka proses adesi antara sel-T dan endotel terhambat dan tidak terjadi migrasi
sel-T. Vedolizumab bekerja spesifik terhadap Integrin α4β7 yang merupaka molekul adesis
spesifik pada usus maka dari itu tidak memiliki efek samping pada bagian tubuh lain,
khususnya sistem saraf pusat. (12)
Farmakokinetik
Vedolizumab pada dosis 2 mg/kg dapat mengikat Integrin α4β7 secara maksimal pada
limfosit serum perifer. Ketika kada vedolizumab dalam darah mulai turun makan pergerakan
sel-T mulai kembali normal. Rata-rata half-life dari vedolizumab adalah 15-22 hari.(2)
Jurnal 44
Ke-efektifan klinis
GEMINI I merupakan penelitian yang melibatkan orang dewasa dengan UC aktif sedang dan
parah yang memilikin respon yang kurang/tidak ada respon terhadap immunosupresa,
kortikosteroid atau inhibitor TNF-alpha. Penelitian ini dilakukan di 34 negara dengan 211
center. Penelitian ini di pisahkan menjadi percobaan induksi dan maintenance.
- induksi : 374 orang yang diacak, diberikan vedolizumab secara double-blind atau
placebo secara intravena pada minggu 0 dan 2. Respon klinis di asses pada
minggu 6. Respon klinis dinilai dengan Skor Mayo, dikatakan ada respon jika
terjadi penurunan skore Mayo paling sedikit 3 point. Hasil sekunder adalah remisi
dan penyembuhanmukosa.
- Maintenance : pada orang yang memiliki respon klinis pada minggu ke 6. 373
orang diberikan vedolizumab setiap 8 minggu (n=122), setiap 4 minggu (n=125)
atau plasebo setiap 4 minggu (n=126) hingga 52 minggu.
Pasien pada GEMINI I adalah pasien dengan ulser usus sedang-parah dan memiliki respon
buruk terhadap pengobatan sebelumnya. Rata-rata umur adalah 40,3 tahun.
Pada fase induksi 21 orang behenti obat 7 dari grup vedolizomab dan 14 dari grup plasebo.
Pada fase maintenance 86 orang dari grup vedolizumab berhenti obat dan 78 dari grup
plasebo berhenti.
106 orang di grup vedolizumab dan 38 orang d grup plasebo memiliki respon klinis pada
minggu 6. 38 orang pada grup vedolizumab dan 8 orang pada grup placebo terjadi remisi
pada minggu 6. Pada fase maintenance, orang dengan vedolizumab memiliki presentase
remisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan grup plasebo.
Pada pasien yang belum pernah mendapatkan TNF-alpha inhibitor, 46% pasien denggan
vedolizumab setiap 8 minggu dan 19% pasien dengan plasebo mengalami remisi. Pada pasien
yang gagal dengan TNF-alpha inhibitor, 37% pasien dengan vedolizumab setiap 8 minggu
dan 5,3% pasien dengan plasebo mengalami remisi
Respon obat terjadi pada minggu 10 pada 32% pasien yang diberikan vedolizumab dan 15%
pada kelompok plasebo. Respon pada minggu 14 terjadi pada 39% pasien pada kelompok
vedolizumab dan 21% pada kelompok plasebo.
Peningkatan kualitas hidup yang dinilai pada minggu 6, 30 dan 52 dengan beberapa
pengukuran (Inflammatory Bowel Disease Questionnaire [IBDQ] total score, the EQ-5D and
the EQ-5D visual analogue scale [VAS] scores and SF-36) menujukkan terjadi peningkata
lebih tinggi pada kelompok vedolizumab di bandingkan plasebo.
Efek samping yang ditemukan selama penelitian adalah pusing (6%), nasofaringitis (3%),
mual (4%), atralgia (4%), infeksi saluran napas atas (3%) dan fatigue (3%). Tidak ditemukan
efek samping berupa PML pada kelompok manapun.