uuuuuuuuunn

8
LAPORAN PRAKTIKUM Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman “Kerusakan Tanaman Oleh Pengganggu” Oleh Nama : Uun Sugianto NPM : E1J009113 Hari/Jam : Rabu, 14.00 WIB. Prodi : Agroekoteknologi Asisten : Yuyun PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2010

Upload: ahmad-maruf

Post on 21-Jul-2015

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Kerusakan Tanaman Oleh Pengganggu

Oleh

Nama NPM Hari/Jam Prodi Asisten

: Uun Sugianto : E1J009113 : Rabu, 14.00 WIB. : Agroekoteknologi : Yuyun

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

2010

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar belakangDalam pertanian, organisme pengganggu tanaman adalah semua organisme yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya.Istilah ini dipakai sebagai superordinan bagi hama (sumber utama:hewan), penyakit tumbuhan (sumber utama:mikroorganisme, tungau, dan nematoda), dan gulma (sumber utama: tumbuhan lain). Mengenal abnormalitas atau kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh berbagai pangganggu akan sangat membantu dalam diagnosis. Hasil diagnosis klinis tanaman merupakan salah satu dasar perlindungan tanaman. Gangguan merupakan suatu proses interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan adanya kerusakan pada tanaman, karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu tertentu sering menunjukkan kerusakan tertentu pula, Beberapa jenis hama tidak hanya memakan bagian tubuh tanaman tetapi juga mengeluarkan substansi tertentu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan meninggalkan bekas aktivitas yang khas. Adanya patogen, salah satu kelompok pengganggu yang menyebabkan sakitnya tanaman, di dalam tubuh tanaman menyebabkan suatu reaksi. Sebagai akibat dari reaksi tersebut maka suatu abnormalitas tertentu akan tampak pada tanaman. Perkembangan selanjutnya, bagian patogen atau patogen itu sendiri dampak menampakkan diri pada permukaan tanman inang yang abnormal tersebut. Abnormalitas atau perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sakit sebagai akinat adanya serangan agensia penyebab penyakit(patogen) tersebut disebut gejela, sedangkan pengenal yang ditunjukkan oleh selain reaksi tanaman inang disebut tanda. Contih tanda penyakit misalnya: miselium jamur, spora atau konidi jamur, badan buah jamur, mildew, sklerosium, koloni bakteri yang berupa lendir dan sejenisnya. Beberapa patogen seringkali dalam menyebabkan penyakit tanaman menunjukkan gejala yang sama, sehingga hanya dengan memperhatikan gejala

saja belum dapat ditentukan diagnose penyakit dengan pasti. Oleh karena itu harus diperhatikan pula adanya tanda dari patogen itu sendiri. Penyakit Tumbuhan yang terserang penyakit biasanya daunya belang-belang dan kuning, pertumbuhannya lambat.Penyakit dapat berupa bakteri, jamur dan virus. Contoh-contohnya: 1. Bercak-bercak putih pada daun tembakau, disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus). 2. Jamur Pyricularia oryzae pada ruas-ruas batang padi. Batang padi mudah patah terus mati.. 3. Penyakit embun tepung disebabkan jamur Peronospora parastica. Menyerang biji yang sedang berkecambah. Gulma Merupakan tumbuhan pengganggu, misalnya, rumput di sawah yang mengganggu padi, benalu yang mengganggu tanaman yang ditumpangi. Abnormalitas yang ditunjukkan suatu penyakit dapat hanya setempat atau menyeluruh. Abnormalitas yang timbul hanya setempat atau hanya terbatas pada daerah tertentu saja di bagian tubuh tanaman disebut abnormalitas lesional atau local, sedangkan abnormalitas yan g timbul pada seluruh tubuh tanaman disebut abnormalitas sistematik.Abnormalitas yang tampak sebenarnya disebabkan oleh adanya perubahan didalam sel-sel bagian tanaman yang bersanagkutan. Oleh karena itu abnormalitas yang ditunjukkan oleh tanaman yang terganggu juga dapat dibedakan berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel atau pada sekumpulan sel yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut: 1. Tipe nekrotik, yaitu tipe kerusakan yang disebakan karena adanya kerusakan pada sel atau kerusakan bagian sel atau matinya sel. Contoh kerusakan yang termasuk tipe nekrotik yaitu: bercak(nekrose), hawar (blight), busuk (rot), mati ujung (die back), klorosis karena rusaknya klorofil.

2. Tipe hipoplastik, yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya hambatan atau terhentinya pertumbuhan (undervelopment) sel atau bagian sel. Contoh kerusakan yang termasuk tipe hipoplastik yaitu: kerdil, roset, atropi, klorosis, karena terhambatnya pembentukkan klorofil. 3. Tipe hiperplastik, yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel atau bagian sel yang melebihi (overdevelopment) dari pada pertumbuhan biasa. Contoh kerusakan yang termasuk tipe hiperplastik yaitu: sapu (withes broom), tunas air (proplepsis), tumor (gall, cecidia), erinose, antholisis, keriting (curling), fasiasi, kudis (scab), klorosis karena pigmen maupun klorofil yang berlebihan. 4. Tipe injury, yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya aktivitas hama tertentu.(Bambang Purnomo.2009) Gangguan merupakan suatu proses interaksi antaravberbagai factor yang mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersbut dapat dilihat dengan adanya kerusakan pada tanaman, karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu tertentu sering menunjukkan kerusakan tertentu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan meninggalkan bebas aktivitas yang khas. Penyakit bukanlah patogen, antara naman dari suatu gejala dan penyebab penyakit sering terjadi salah pengertian tentang penyakit. Penyebab penyakit dapat ditangkap, tetapi penyakitnya tidak. Penyakit timbul sesudah penyebabnya diterima oleh inang yang rentan. Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya atau simptoxmnya. Penyakit tumbuhan dialam yang belum ada campur tangan manusia adalah hasil interaksi antara patogen, inang, dan lingkungan

BAB II METEDOLOGI PENELITIAN

2.1 Bahan dan Alat Bahan Alat 2.2 Cara Kerja a) Perhatikan dengan teliti dan gambar skematis tanaman atau bagian tanaman sampel yang tersedia, terutama pada bagian yang mengalami kerusakan. b) Catat apa saja yang berubah jika dibandingkan dengan yang normal. c) Amati dan gambar ada tidaknya tanda penyakit atau keberadaan binatang hama serta tuliskan cirri-ciri yang membedakan dari kerusakan lainnya. d) Jelaskan bagaimana ,mekanisme terjadinya kerusakan tersebut. : Tanaman/ bagian tanaman yang tidak normal. : Loup

3.2 PembahasanDalam praktikum yang kami lakukan dilaboratorium ilmu hama penyakit tanaman (IHPT) kami mengamati melakukan acara 7 tentang kerusakan tanaman oleh pengganggu tanaman. Disini yang diamati adalah kerusakan akibat dari pengganggu tanaman yang meninggalkan ciri tersendiri dan setiap pengganggu tanaman berbeda satu sama lain dari setiap pengganggu tanaman. Dalam pratikum ini terdapat sekumpulan sel yaitu Tipe Nekrotik, Tipe Hipoplastik, Tipe Hiperplastik, dan Tipe Injury. Tipe Nekrotik adalah tipe kerusakan yang disebakan karena adanya kerusakan pada sel atau kerusakan bagian sel atau matinya sel. Kerusakan ini dalam pratikum dapat diamati dalam preparat daun pisang(Musa sp) yang mana terdapat jaringan yang mati yang mengalami kerusakan karena gejala jamur yang dibagian tertentu daun terdapat bercak kecoklatan/hitam. Tipe Hipoplastik adalah tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya hambatan atau terhentinya pertumbuhan (undervelopment) sel atau bagian sel. Dalam pratikum ini kerusakan dapat dilihat dari preparat Daun cabe yang mana daunnya melekuk-lekuk atau keriting. Tipe Hiperplastik yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel atau bagian sel yang melebihi (overdevelopment) dari pada pertumbuhan biasa. Dalam pratikum ini tipe hiperpastik dilihat dari preparat kentang(Solanum tubersum),yang mana pada kentang tersebut bintik-bintik bentol, dan pada cabang cabe batang membesar secara tidak normal yang mengalami fasiasi(kelebihan N). Tipe Injury adalah kerusakan yang disebabkan karena adanya aktivitas hama tertentu. Dalam pratikum ini tipe kerusakan injury dapat di lihat dari preparat Euphorbia hirva yang mana terjadi pembengkakan pada Euphorbia hirva.

BAB IV KESIMPULANDari hasil pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan: a) Setiap pengganggu tanaman memiliki ciri tersendiri yang membedakan satu sama lain akibat dari serangan yang ditimbulkannya. b) Tipe Nekrotik merupakan tanaman yang terjadi kerusakan kematian sel, jaringan, organ sampai seluruh tanaman. Kematian ini biasanya didahului dengan kerusakan protoplasma dan terjadinya perubahan warna dari bagian yang diserang. Perubahan yang terjadi misalnya nekrose, busuk, mati pucuk, busuk, klorosis. dll. c) Tipe Hipoplastik merupakan tanaman yang terhambat atau terhentinya pertumbuhan organ tanaman secara penuh. Tipe kerusakan ini disebabkan karena adanya hambatan pertumbuhan sel sehingga tanaman tidak dapat secara sempurna melakukan aktivitas fotosintesis. Akibat yang ditimbulkan adalah tanaman kerdil, rosek, antropi, klorosis karana hambatan pembentukan. d) Tipe Hiperplastik merupakan pertumbuhan tanaman luar biasa diatas pertumbuhan normal. Dampak yang terjadi seperti bertambah panjang atau pembesaran sel tanaman perubahan yang timbul misalnya tumor. e) Tipe Injury merupakan kerusakan yang disebabkan karena adanya aktitas hama tertentu. Dampak yang ditimbulakan berupa pembengkakan.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Purnomo,2009. Penuntun Praktikum DASLINTAN. PS Agroekoteknologi. Faperta Unib. Bengkulu.

R.A. Sikora. Nematoda Parasitik Tumbuhan. Gadjah Mada University. Yogjakarta.Triharso. 1994. Dasar-dasar perlindungan tanaman, Gajah mada. University pres. Yogjakarta.