ANALISA STP DAN 7P “AUCHA RENT MOTORBIKE / CAR AND TOUR ORGANIZER”

SERTA POSITIONING TIGA PERUSAHAAN NASIONAL BESERTA KOMENTARNYA

Disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah SemesterMata kuliah Strategi Pemasaran

Oleh:

Bagus Lutfi Novianto13228050

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MERDEKA MALANG

MALANG2015

ANALISA STP DAN 7P “AUCHA RENT MOTORBIKE / CAR AND TOUR

ORGANIZER”

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

Aucha Rent Motorbike / Car and Tour Organizer merupakan usaha kecil dan menengah

(UKM) yang didirikan di Malang per tanggal 2 Maret 2015, dikelola oleh seorang pengusaha

baru bernama Chucamma Unnasichin, dan beralamat di Jalan Citandui no. 24, Lowokwaru,

Malang. Perusahaan ini didirikan atas permintaan para wisatawan yang datang ke kota

Malang, baik Domestik maupun Internasional, yang membutuhkan transportasi pribadi untuk

berkeliling di sekitar Malang Raya maupun ke kota lain di jawa timur, sesuai dengan

keinginannya masing – masing, agar dapat menjelajahi secara keseluruhan.

Usaha ini menyediakan motor dan mobil yang dapat disewa dengan biaya yang berbeda

per 24 jam nya (per satu hari satu malam). Motor yang diseediakan bermacam – macam,

mulai dari motor berkelas Scooter Matic dengan harga sewa Rp. 50.000,- / hari, hingga

motor besar dengan kelas 150 cc ke atas dengan harga sewa Rp. 100.000,- s.d. Rp. 250.000,-

/ hari. Mobil yang tersedia untuk diewakan, mempunyai kisaran harga sewa antara Rp.

300.000,- s.d. Rp. 500.000,- / hari.

Usaha ini bisa dibilang sudah cukup sukses dalam memenuhi kebutuhan turis dan

wisatawan lokal yang membutuhkan kendaraan untuk berkeliling – keliling kota secara

pribadi.

Sedangkan Tour Organizer yang dibangun perlahan – lahan, bergerak untuk memenuhi

kebutuhan para wisatawan lokal dan asing, untuk mengelilingi lokasi wisata alam di daerah

Malang, khususnya di sekitar Kecamatan Tumpang, kemudian merambah hingga menuju ke

kawasan Bromo – Tengger – Semeru, bahkan hingga ke Goa Kalisuci, maupun Pantai Kukup

di Jogjakarta. Tour ini disediakan dalam bentuk paket – paket khusus dengan harga yang

bermacam – macam, sehingga para pelajar – hingga kalangan Dewasa bisa menikmatinya, di

mana di dalamnya sudah termasuk Breakfast, Coffee Break, referensi tempat menginap

seperti hotel maupun Guest House (untuk lokasi wisata di luar kota), dan Makan Siang.

B. PEMBAHASAN

1. STP (Segmentation – Targeting - Positioning)

Segmentation

Segmentation merupakan upaya yang dilakukan untuk memetakan konsumen atau

pasar dengan cara memilah – milahkan konsumen atau pasar tadi sesuai dengan

persamaan di antara mereka, misalkan berdasarkan Usia, Tempat Tinggal, Penghasilan,

Gaya Hidup, atau bahkan bagaiamana cara mereka mengkonsumsi produk.

Dilihat dari segi kependudukan (Demografi), usaha persewaan motor dan mobil ini

ditujukan kepada penduduk lokal maupun penduduk asing yang tinggal menetap maupun

tinggal sementara di kota Malang. Begitu juga dengan usaha tour organizernya.

Kedua usaha ini ditujukan untuk penduduk yang berpenghasilan di atas Rp.

1.000.000,- (kalangan menengah ke atas) serta mempunyai gaya hidup yang seperti itu.

Selain itu, untuk memperluas informasi tentang keberadaan jasa persewaan motor dan

mobil serta tour organizer ini, dibuatlah selebaran yang diedarkan ke masyarakat.

Targeting

Tahap ini bertujuan untuk membidik kelompok konsumen mana yang akan menjadi

sasaran atau Target Pasar. Yang menjadi target adalah: Pria dan Wanita, yang berusia

antara remaja hingga dewasa, yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri, dan

berasal dari daerah perkotaan (urban) maupun pedesaan (sub urban).

Pada awal mulanya, usaha ini didirikan untuk orang – orang yang berasal dari luar

kota Malang yang ingin menjelajahi kota Malang dan sekitarnya dengan lebih leluasa

secara pribadi. Akan tetapi, lambat laun banyak sekali masyarakat kota Malang sendiri

yang tidak memiliki Kendaraan Bermotor, akan tetapi memiliki Surat Ijin Mengemudi,

maupun warga Malang yang kendaraannya sedang diservis di bengkel, memilih untuk

memanfaatkan jasa ini dalam berpergian di dalam kota maupun ke luar kota, bahkan

dalam jangka waktu yang lama.

Positioning

Setelah target pasar sudah jelas, maka selanjutnya adalah menentukan Posisi produk

kita kepada konsumen. Tahap Positioning bertujuan untuk mengungkap apa saja

keunggulan yang dimiliki oleh produk jasa persewaan mobil dan motor serta tour

organizer ini, dan hal – hal apa saja yang membuat produk jasa ini berbeda dari yang lain

(unik).

Dari produk jasa sejenis yang ada di pasaran, khusunya di Malang Raya, Produk jasa

yang ditawarkan oleh “AUCHA RENT MOTORBIKE / CAR AND TOUR

ORGANIZER” merupakan produk jasa yang dikenal memiliki harga paling murah

dengan pelayanan yang cepat, serta pengurusan administrasinya tidak ribet. Walau

meskipun penyebaran informasi tentang adanya produk jasa ini masih belum tersebar

luas, tetapi usaha ini cukup dikenal di kalangan sekitar warga kota Malang, khususnya

yang tinggal di daerah kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Klojen.

2. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

a. Product (Produk yang dijual)

Produk yang ditawarkan kepada masyarakat adalah produk jasa. Produk jasa

persewaan mobil dan motor sudah jelas diketahui masyarakat, karena apabila kita ingin

menyewa motor maupun mobil, kita harus mendatangi alamat kantor, kemudian kita

diberi daftar harga sewa beserta kendaraannya.

Sedangkan untuk jasa tour organizer sudah disediakan dalam bentuk paket – paket

wisata yang di dalamnya sudah termasuk biaya makan pagi, coffee break, dan makan

siang (apabila tour tersebut berlangsung dalam 1 hari).

b. Price (Harga)

Harga yang dibandrol per sewa motor rata – rata berkisar antara Rp. 50.000,- s.d. Rp.

250.000,- per 24 jam nya, tergantung jenis / kelas motor yang disewa. Sedangkan untuk

mobil, harga sewanya dipatok antara Rp. 300.000,- s.d. Rp. 500.000,- per 24 jam.

Menurut hasil survey kecil-kecilan yang saya buat, harga – harga yang tertera di atas

merupakan harga yang paling murah yang disediakan, mengingat tingginya harga BBM di

pasaran yang sebenarnya mampu menaikkan harga sewa motor hingga 20%.

Begitu juga dengan tour wisata yang disediakan di sana, harganya paket – paket yang

disediakan tergantung jarak lokasi wisata yang akan dikunjungi dari kota Malang, karena

harga paket yang disediakan sudah termasuk harga transportasi dari kota Malang menuju

lokasi tersebut. Sebagai contoh, paket wisata Bromo Sunrise Midnight dipatok sebesar

Rp. 400.000,- per orang, di mana di dalamnya sudah termasuk biaya penjemputan, biaya

transportasi Jip dari Desa Tumpang / Ngadas – Bromo, biaya untuk coffee break, serta

biaya makan pagi.

c. Place (Distribusi)

Untuk persewaan mobil dan motor, konsumen hanya cukup memesan via telpon atau

BBM, untuk selanjutnya transportasi yang diinginkan akan diantar menuju tempat di

mana konsumen tersebut tinggal. Atau bisa juga mendatangi lokasi kantor, yaitu di Jalan

Citandui no. 24, Malang, apabila konsumen yang membutuhkan bertempat tinggal tidak

jauh dari situ.

d. Promotion (Promosi)

Promosi yang sedang berjalan, sementara ini adalah dengan membuat pengumuman

via Broadcast Message di BBM, serta membuat selebaran yang berisi tentang persewaan

motor dan mobil serta paket wisata. Selain itu, pemilik usaha ini juga membuat banyak

kartu nama. Selebaran maupun kartu nama yang dibuat lumayan banyak, biasanya di

sebarkan di front office sebuah hotel maupun Guest House yang tersebar di sekitaran

Malang Raya.

Dengan bantuan pegawai resepsionis untuk memberikan selebaran dan kartu nama tadi

kepada pengunjung hotel dan Guest House, usaha ini mendapat respon yang positif dari

pengunjung atau wisatawan baik domestik maupun mancanegara, yang ingin berpergian

secara pribadi menggunakan transportasi yang tersedia untuk disewakan, atau mungkin

menginginkan berlibur di tempat wisata alam di daerah Malang Raya dan sekitarnya,

menggunakan paket tour wisata yang tersedia dan direkomendasikan.

Selain di guest house maupun di hotel yang ada di daerah Malang, selebaran tadi juga

disebar di rumah warga yang berada di sekitaran kecamatan Klojen dan Lowokwaru,

untuk direkomendasikan kepada keluarga, kerabat, teman, relasi, atau sahabat yang

tinggal di luar kota untuk memanfaatkan jasa ini apabila mereka semua berpergian

menggunakan alat transportasi umum dari kota tempat mereka berada menuju kota

malang, dan menginginkan berpergian secara pribadi, maupun berwisata alam di sekitar

daerah Malang Raya atau di lokasi lain.

e. People (Orang – Orang yang terlibat)

Orang – orang yang dibutuhkan dalam pelayanan produk jasa ini maupun pelayanan

untuk pelanggan, merupakan orang – orang yang pandai bergaul, mampu bertutur bahasa

yang sopan, menguasai setidaknya satu bahasa asing, cepat tanggap, ramah dan sabar

dalam menghadapi berbagai macam pelanggan, serta mampu bekerja di bawah tekanan.

Konsumen yang berlangganan akan merasa puas apabila kebutuhan mereka dapat

terpenuhi dengan baik. Komitmen terhadap pelanggan inilah yang selalu dipegang dalam

pelayanan jasa di bidang persewaan alat transportasi darat maupun tour wisata alam.

f. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik diperoleh dari pengalaman warga sekitar kota Malang maupun wisatawan

yang pernah memanfaatkan jasa rental motor dan mobil ini. Menurut testimoni mereka,

mereka sudah cukup puas akan pelayanan yang diberikan, tetapi akan lebih baik apabila

motor maupun mobil yang disewakan jumlahnya ditambah, sehingga apabila ada

pelanggan yang membutuhkannya saat akhir pekan maupun saat musim liburan, bisa

mendapatkan kendaraan yang ingin disewa sewaktu – waktu.

Testimoni ini timbul karena seringnya terjadi pesanan yang membeludak (over

demanding) untuk meminjam alat transportasi mobil dan motor pada saat akhir pekan

maupun musim liburan, sering tidak dapat diterima oleh perusahaan jasa ini, karena

kurangnya persediaan alat transportasi motor dan mobil yang ada, sehingga pelanggan

tadi akhirnya beralih ke perusahaan jasa rental yang lain.

g. Process

Cara bagaimana pelanggan meminjam alat transportasi motor atau mobil tadi cukup

mudah. Hanya dengan menghubungi kantor via telpon atau BBM, kemudian

menyebutkan pesanan alat transportasi yang akan disewa, lama menyewa, kemudian

menyebutkan Nama Lengkap, Alamat sekarang, beserta nomor HP yang bisa dihubungi,

maka dalam waktu kurang dari 30 menit, pesanan alat trasnportasi tadi sudah tiba di

lokasi di mana pelanggan tadi menelpon, lalu kemudian pelanggan hanya tinggal

menyerahkan KTP nya kepada petugas yang mengantarkan, dan petugas tadi memberikan

Kunci Kontak dan STNK dari alat transportasi tersebut, maka siaplah sudah kendaraan

tadi untuk digunakan.

Untuk masalah pembayaran, bisa dilakukan dengan memberikan DP terlebih dahulu

sebesar 20% dari harga sewa, kemudian melunasinya setelah selesai meminjam, atau

mungkin bisa membayar kontan pada saat sebelum menyewa alat transportasi yang

diinginkan (apabila pelanggan mendatangi kantor) atau menyerahkan uang pembayaran

kepada petugas pengantar alat tansportasi disertai dengan penyerahan KTP (apabila

pelanggan memesan via telpon atau BBM).

POSITIONING TIGA PERUSAHAAN NASIONAL

1. AQUA

Sejarah dan Perkembangan

Aqua adalah produk minuman berupa air mineral yang dikemas dalam botol plastik, yang

dapat dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak – anak, remaja, dewasa, bahkan

lansia.

Aqua pertama kali didirikan oleh Bapak Tirto Utomo pada tahun 1973 di Bekasi. Saat itu

produk Aqua diproduksi oleh P.T. Aqua Golden Mississipi. Selain di Indonesia, Aqua juga

dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah

satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti

merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua

dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik

dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara

dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).

Ditinjau dari sisi Positioning (Penempatan Produk)

Produk yang dihasilkan dari P.T. Aqua Golden Mississippi sudah dikenal masyarakat luas

di Indonesia, sebagai pemrakarsa Minuman Air Mineral yang dijual Pertama di Indonesia,

baik dengan botol gelas, maupun dengan botol plastik, dengan berbagai ukuran.

Sehingga, penempatan produk air mineral Aqua di pasaran, bisa disebut sebagai

“Pelopor” atau Market Leader di bidang air minum kemasan di Indonesia sejak tahun

1973.

KOMENTAR:

P.T. Aqua Golden Mississippi yang sekarang menjadi market Leader, sudah selayaknya

mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dalam bidang produk minuman

air dalam kemasan. Selain itu, Aqua juga telah memberi kontribusi kepada masyarakat

dalam memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat. Dan selain itu Aqua juga turut serta

membantu program pemerintah dalam pengadaan air bersih daerah pelosok Indonesia,

khususnya di daerah NTT, sehingga sudah pantas apabila Aqua menjadi Market Leader di

Indonesia, karena selain popularitasnya sudah cukup mendunia, P.T. Aqua sendiri sudah

menjalankan program CSR nya dengan sangat baik.

2. TEH BOTOL SOSRO

Sejarah dan Perkembangan

Teh Botol Sosro adalah merek teh beraroma melati yang dipasarkan oleh PT Sinar Sosro,

diprakarsai oleh Keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai

usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai

bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana

daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.

Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke

ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal

di daerah Jawa Tengah.

Teh Botol Sosro sangat populer di Indonesia dan kini juga dijual di berbagai negara di

luar Indonesia. Menurut hasil penelitian majalah bisnis dwimingguan, SWA, Teh Botol

Sosro bahkan lebih digemari masyarakat Indonesia daripada Coca Cola.

Teh Botol Sosro pertama kali dijual pada tahun 1940 dalam bentuk kemasan teh kering

siap saji. Pada tahun 1969 teh ini mulai dijual dalam kemasan botol dan merupakan

produk teh pertama yang dijual dalam botol di Indonesia dan di dunia. Bentuk botol yang

dikenal saat ini mulai digunakan pada tahun 1974. Sejak tahun 1990-an Teh Botol Sosro

juga dikemas dalam kotak 200 ml dan 250 ml.

Ditinjau dari sisi Positioning (Penempatan Produk)

Seperti Aqua, Teh Botol Sosro juga dikenal masyarakat Indonesia sebagai minuman Teh

pertama yang dijual kepada masyarakat di Indonesia. “... Apapun Makanannya,

minumnya Teh Botol Sosro” merupakan Tag Line yang paling dikenal di masyarakat.

Dengan rasanya yang khas dan teh botol sebagai minuman teh kemasan botol yang telah

menjadi top of mind dari masyarakat, tidak heran jika Teh Botol Sosro berperan sebagai

market leader produk minuman teh dalam kemasan di Indonesia.

Saya mensugestikan produk ini dapat menguasai seluruh pasar minuman teh dalam

kemasan yang ada di dunia. Memasuki pasar yang baru dengan target market, culture dan

semua aspek yang berbeda dari Indonesia merupakan sebuah tantangan bagi Teh Botol

untuk menjadi produk Teh nomor satu se-jagad raya.

KOMENTAR:

"... Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro" sangat melekat di masyarakat

Indonesia. Maka dari itu, tidak mengherankan apabila Teh Botol dalam Kemasan yang

dijual dalam berbagai varian ini menjadi Market Leader di Indonesia.

Masyarakat di Indonesia ternyata lebih menyukai teh Botol Sosro daripada Coca Cola

(menurut hasil Riset majalah bisnis dwi-mingguan, SWA) dan hal ini merupakan hal yang

patut dibanggakan. Karena, selain masyarakat Indonesia turut melestarikan budaya

minum teh, masyarakat juga sangat memperhatikan kesehatannya, karena lebih memilih

untuk meminum teh yang berasal dari tumbuhan alami, yang dapat melegakan

tenggorokan di saat haus, menggelontorkan lemak – lemak yang masuk ke dalam tubuh

setelah memakan makanan, di manapun tempatnya, baik Warung maupun Restoran, baik

Kaki Lima maupun Bintang Lima, daripada harus meminum Coca Cola yang berbahan

dasar dari soda, yang dapat merusak organ dalam apabila dikonsumsi terus menerus.

Maka dari itu, tak heran bahwa Teh Botol Sosro dapat kita jumpai di mana – mana.

Karena selain rasanya yang manis dan segar, ternyata juga menyehatkan.

3. INDOMIE

Sejarah dan Perkembangan

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie diproduksi

oleh P.T. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Produk dari perusahaan milik Sudono Salim

ini mulai dibuat pertama kali pada tanggal 9 September 1970 dan dipasarkan ke

konsumen sejak tahun 1972, dahulu diproduksi oleh P.T. Sanmaru Food Manufacturing

Co. Ltd, dan pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di

Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di

Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa;

hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus

pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan

istilah umum yang merujuk kepada mi instan.

Ditinjau dari sisi Positioning (Penempatan Produk)

Mie Instan Indomie bisa dikatakan sebagai Market Leader produk mie instan di

Indonesia, karena tingkat popularitasnya yang begitu tinggi, terkenal di seantero dunia.

Selain itu, Indomie juga dipakai sebagai sebutan untuk mie instan bagi masyarakat awam

di Indonesia, walaupun mie yang dimaksud bukan Indomie itu sendiri.

KOMENTAR:

Indomie adalah mie instan yang sangat terkenal di Indonesia sebagai pengganti nasi,

mengisi perut kita saat tak ada makanan di rumah, maupun saat kantong kita sedang tipis

sekali. Selain rasanya yang enak, Indomie juga diperkaya Vitamin dan Protein yang

dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat menggantikan rasa kenyang yang timbul dari nasi

dan lauk pauk yang biasa kita konsumsi sehari – hari.

Bukan hanya masyarakat Indonesia yang menikmati produk ini. Masyarakat dunia juga

mengakui bahwa Indomie merupakan salah satu produk mie instan terbaik yang dijual

dengan berbagai macam varian yang sedap dan nikmat.

Pada era modern ini, Indomie memiliki berbagai varian rasa yang nikmat serta racikan

bumbu yang pas untuk disantap semua lidah dan tidak pernah membuat penikmat

sejatinya merasa bosan.

Maka dari itu, sangatlah pantas untuk menyebut sang pelopor mie instan di Indonesia ini,

sebagai Market Leader untuk produk mie instan di Indonesia.